SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
Pedoman Riset Inovatif Produktif (RISPRO)
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan
Kementerian Keuangan RI
Gedung A.A. Maramis II, Lantai 2, Kementerian Keuangan
Jalan Lapangan Banteng Timur no. 1 Jakarta 10710
Telp. (021) 3846474; Fax (021) 3846474
website: http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/
2
Pedoman ini telah disesuaikan dengan peraturan Direktur Utama LPDP nomor PER-11/LPDP/2015 tanggal 30 Januari 2015
Buku pedoman ini terakhir di ubah pada tanggal 6 Maret 2015
3
5
5 6
8
11
14
16
4
Ketentuan dan
Komponen
Bantuan Dana
RISPRO
Daftar Isi
Apa itu
Bantuan
Dana Riset
Inovatif
Produktif?
Jenis-jenis
RISPRO
Tema dan
Fokus
RISPRO
Persyaratan,
Kriteria,
PenilaianWaktu
Pelaksanaan
Seleksi
RISPRO
Monitoring,
Evaluasi,
Pelaporan
Ketentuan
Lain
17
Overview
Program
Pendanaan
Riset
Pembangunan
Indonesia
4
Jenis
Pendanaan
RPI
4
Penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta pelestarian
budaya dan pengembangan sumber daya manusia sangat diperlukan bangsa Indonesia.
Hal ini dilakukan agar bangsa Indonesia memiliki kemampuan untuk mentransformasikan
secara optimal sumber daya alam maupun budaya bangsa menjadi produk yang memiliki
nilai tambah dan daya saing tinggi terhadap bangsa lain.
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang salah satu misinya adalah mendorong
riset strategis dan/atau inovatif yang implementatif dan menciptakan nilai tambah melalui
pendanaan riset, bertanggung jawab untuk berpartisipasi pada pengembangan dan
penerapan riset di Indonesia. Sebagai salah satu bentuk tanggung jawab dan partisipasi
tersebut, serta dalam rangka penyelenggaraan program riset strategis yang bersifat
inovatif, produktif/implementatif, afirmasi nasional, dan fundamental, dan pemberian
penghargaan karya riset, sesuai dengan arah dan kebijakan Dewan Penyantun LPDP tahun
2015, LPDP menyelenggarakan program pendanaan riset yang diberi nama, “Program
Pendanaan Riset Pembangunan Indonesia”, selanjutnya disebut RPI.
RPI adalah program pendanaan riset-riset unggulan yang mengarah pada
komersialisasi/implementasi hasil riset sehingga diharapkan dapat memberi nilai tambah
untuk mendorong riset yang meningkatkan daya saing bangsa dengan arah sebagai
berikut:
1. mengembangkan dan/atau menghasilkan produk;
2. mengembangkan dan/atau menghasilkan kebijakan publik;
3. meningkatkan pemberdayaan masyarakat;
4. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
5. melestarikan nilai budaya bangsa.
1. Bantuan Dana Riset Inovatif Produktif (RISPRO).
2. Penghargaan Hasil Karya Riset.
Overview Program Pendanaan Riset Pembangunan Indonesia
Jenis Pendanaan RPI
5
Secara umum bantuan
dana RISPRO terdiri dari
dua jenis, yaitu Komersial
dan Implementatif
Bantuan Dana Riset Inovatif Produktif adalah program pendanaan riset bersifat
multidisiplin dan dilaksanakan dalam tahun jamak (multiyears) yang ditujukan untuk
mendorong inovasi produk riset dan mengarah pada komersialisasi/implementasi luaran
riset. Tujuan bantuan dana ini agar dapat mendorong riset yang dapat meningkatkan daya
saing bangsa dengan arah sebagai berikut:
1. Mengembangkan dan/atau menghasilkan produk;
2. Mengembangkan dan/atau menghasilkan kebijakan publik;
3. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. Melestarikan nilai dan budaya bangsa; dan
5. Memberdayakan masyarakat.
Secara umum, bantuan dana RISPRO LPDP terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Bantuan Dana RISPRO Komersial
Merupakan bantuan dana yang ditujukan dalam rangka komersialisasi
produk/teknologi. Secara umum mempunyai tujuan sebagai berikut
a. Mendorong dan menghasilkan riset-riset unggul yang dapat
dikomersialisasikan/diaplikasikan guna memberi nilai tambah dan/atau inovasi-
inovasi di bidang pangan, energi, kesehatan dan obat, transportasi, pertahanan
dan keamanan, informasi dan komunikasi,
dan material maju;
b. menjalin jejaring kalangan periset,
akademisi dan penggiat riset di bidang
pangan, energi, kesehatan dan obat,
transportasi, pertahanan dan keamanan, informasi dan komunikasi, dan material
maju;
c. menjalin kerja sama dan memberi dukungan kepada mitra publik ataupun
korporasi dalam komersialisasi inovasi-inovasi produk/teknologi di bidang
pangan, energi, kesehatan dan obat, transportasi, pertahanan dan keamanan,
informasi dan komunikasi, dan material maju; dan
d. melaksanakan misi organisasi dalam hal mendorong riset strategis dan/atau
inovatif komersial serta menciptakan nilai tambah guna pengembangan dan
penerapannya.
Jenis-jenis Bantuan Dana RISPRO
Apa itu Bantuan Dana Riset Inovatif Produktif?
6
2. Bantuan Dana RISPRO Implementatif
Merupakan bantuan dana yang ditujukan dalam rangka implementasi
kebijakan/model. Secara umum mempunyai tujuan sebagai berikut
a. mendorong dan menghasilkan riset-riset unggul yang dapat diimplementasikan
guna memberi nilai tambah dan/atau inovasi-inovasi di bidang tata kelola, eco-
growth, sosial keagamaan, dan budaya;
b. menjalin jejaring kalangan periset, akademisi dan penggiat riset di bidang tata
kelola, eco-growth, sosial keagamaan, dan budaya;
c. menjalin kerja sama dan memberi dukungan kepada mitra publik ataupun
korporasi pada bidang tata kelola, eco-growth, sosial keagamaan, dan budaya
untuk menuju masyarakat Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan;
dan
d. melaksanakan misi organisasi dalam hal mendorong riset strategis dan/atau
lnovatif implementatif serta menciptakan nilai tambah guna pengembangan dan
penerapannya.
Secara umum, bantuan dana RISPRO LPDP bersumber dari Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) yang merupakan hasil pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan
Nasional (DPPN) dan/atau sumber lain yang sah dengan ketentuan dan komponen umum
diatur sebagai berikut:
1. Bantuan dana RISPRO bersifat tahun jamak (multiyears). Kelompok periset yang dapat
melanjutkan riset tahun berikutnya adalah kelompok periset yang memenuhi target
luaran sesuai perjanjian pemberian bantuan dana riset.
2. Bantuan Dana RISPRO diberikan setiap tahun dengan tiga tahap pencairan melalui
perjanjian antara pimpinan LPDP dengan pimpinan lembaga pengusul yang diatur
dalam perjanjian terpisah.
3. Besaran bantuan dana riset ditetapkan oleh Direktur Utama melalui rapat Dewan
Direksi LPDP dan dengan mempertimbangkan rekomendasi reviewer, yang akan
dievaluasi setiap tahun.
Ketentuan dan Komponen Bantuan Dana RISPRO
7
Ketentuan-ketentuan tersebut diatas dijabarkan lagi untuk masing-masing jenis RISPRO
sebagai berikut
1. Bantuan Dana RISPRO Komersial
a. Bantuan dana riset bersifat tahun jamak (multiyears) maksimal 3 (tiga) tahun
untuk setiap judul riset.
b. Bantuan dana riset diberikan kepada riset yang mengintegrasikan teknologi
secara sistematis dari riset dasar menjadi proven technology.
c. Bantuan dana riset untuk setiap judul riset yang termasuk dalam fokus riset
bidang pangan, energi, kesehatan dan obat, transportasi, pertahanan dan
keamanan, informasi dan teknologl, dan material maju per tahun setinggi-
tingginya Rp2.000.000.000 (dua miliar rupiah) sesuai ketentuan yang berlaku
dengan komponen sebagai berikut:
i. Gaji/upah termasuk honorarium narasumber setinggi-tingginya sebesar 30%
(tiga puluh persen);
ii. Biaya pembelian bahan dan/atau peralatan produksi termasuk sewa
laboratorium dan uji pasar serendah-rendahnya sebesar 50% (lima puluh
persen);
iii. Biaya perjalanan dalam negeri, setinggi-tingginya sebesar 15% (lima belas
persen); dan
iv. Biaya operasional institusi (untuk lembaga yang menaungi ketua periset)
setinggi-tingginya sebesar 5% (lima persen).
d. Satuan biaya gaji/upah termasuk honorarium narasumber mengacu pada
ketentuan standar biaya umum yang berlaku (Kementerian Keuangan atau
lembaga). Sementara itu pengadaan/pembelian barang dan/atau peralatan
dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Bantuan Dana RISPRO Implementatif
a. Bantuan dana riset bersifat tahun jamak (multiyears) maksimal 2 (dua) tahun untuk
setiap judul riset.
b. Kelompok periset yang dapat melanjutkan riset tahun berikutnya adalah
kelompok periset yang memenuhi target luaran sesuai dengan perjanjian
pemberian bantuan dana riset pada tahun pertama.
8
c. Bantuan dana untuk setiap judul riset yang termasuk dalam fokus riset tata kelola,
eco-growth, sosial keagamaan, dan budaya per tahun setinggi-tingginya Rp
500.000.000 (lima ratus juta rupiah) sesuai ketentuan yang berlaku, dengan
komponen sebagai berikut:
i. Gaji/upah termasuk honorarium narasumber setinggi-tingginya sebesar 30%
(tiga puluh persen);
ii. Biaya perjalanan, pengumpulan/pembelian data dan dokumen,
seminar/lokakarya, focus group discussion, alat terkait riset, publikasi, dan
Iaporan serendah-rendahnya sebesar 65% (enam puluh lima persen); dan
iii. Biaya operasional institusi (untuk lembaga yang menaungi ketua periset)
setinggi-tingginya sebesar 5% (lima persen).
Tema RISPRO
RISPRO Komersial ditujukan untuk riset-riset dengan tema sebagai berikut:
1. Meningkatkan daya saing bangsa dibidang pangan, energi, kesehatan dan obat,
transportasi, pertahanan dan keamanan, informasi dan komunikasi, dan material maju;
2. Meningkatkan kemandirian bangsa dibidang pangan, energi, kesehatan dan obat,
transportasi, pertahanan dan keamanan, informasi dan komunikasi, dan material maju;
3. Mendorong penguatan industri nasional dibidang pangan, energi, kesehatan dan obat,
transportasi, pertahanan dan keamanan, informasi dan teknologi, dan material maju.
Sedangkan untuk RISPRO Implementatif ditujukan untuk riset-riset yang terkait dengan
tema sebagai berikut:
1. Peningkatan tata kelola sektor publik dan korporasi;
2. Perwujudan dan peningkatan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan (eco-growth);
3. Perwujudan dan peningkatan keharmonisan sosial keagamaan;
Tema dan Fokus RISPRO
9
Fokus RISPRO Komersial
- Pangan
- Energi
- Kesehatan dan Obat
- Pertahanan dan
Keamanan
- Transportasi
- Informasi dan
Komunikasi
- Material Maju
Fokus RISPRO
A. Fokus RISPRO Komersial
1. Fokus Pangan meliputi pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan,
dengan prioritas pada:
a. Peningkatan dan perluasan produksi
pangan;
b. Pengembangan teknologi untuk
peningkatan produksi pangan;
c. Pengembangan teknologi proses
pangan pangan;
d. Peningkatan kualitas gizi dan
keanekaragaman pangan; dan
e. Eksplorasi pangan baru (varietas baru
pangan).
2. Fokus Energi, dengan prioritas pada:
a. Pengembangan teknologi dan produksi energi baru/terbarukan;
b. Pengembangan teknologi dan produksi peralatan pemanfaatan, penghasil
dan/atau penyimpan energi baru/terbarukan;
c. Penguasaan dan pengembangan peralatan untuk pemanfaatan, penghasil,
dan/atau penyimpan energi baru/terbarukan; dan
d. Konservasi dan efisiensi energi.
3. Fokus Kesehatan dan Obat, dengan prioritas pada:
a. Pengembangan vaksin;
b. Pengembangan obat dan bahan baku obat;
c. Pengembangan jamu/obat herbal;
d. Pengembangan alat kesehatan; dan
e. Pengembangan bahan kosmetik.
4. Fokus Pertahanan dan Keamanan, dengan prioritas pada:
a. Pengembangan rancang bangun bekal/alat khusus;
b. Pengembangan sistem komando terkendali;
c. Pengembangan rekayasa wahana alat angkut rantis;
d. Pengembangan rekayasa sista meriam/altileri;
e. Pengembangan rekayasa rudal dan roket;
f. Pengembangan rekayasa bom untuk pesawat dan ranjau laut;
10
Fokus RISPRO Implementatif
- Tata Kelola
- Eco-growth
- Sosial Keagamaan
- Budaya
g. Pengembangan rancang bangun alat optik & bidik;
h. Pengembangan rekayasa handak/propelan; dan
i. Pengembangan perangkat surveillence.
5. Fokus Transportasi, dengan prioritas pada:
a. Pengembangan teknologi dan sistem transportasi berkelanjutan;
b. Pengembangan teknologi dan sistem keselamatan dan keamanan
transportasi nasional; dan
c. Pengembangan teknologi dan sistem konektivitas nasional.
6. Fokus Informasi dan Komunikasi, dengan prioritas pada:
a. Pengembangan konvergensi teknologi;
b. Pengembangan teknologi telekomunikasi dan informasi;
c. Pengembangan multimedia dan creative digital;
d. Pengembangan perangkat open source; dan
e. Pengembangan teknologi digital broadcasting.
7. Fokus Material Maju, dengan prioritas pada:
a. Pengembangan dan pemanfaatan sumber daya mineral dan hayati;
b. Peningkatan nilai tambah sumber daya mineral dan hayati; dan
c. Pengembangan konstruksi (masonry).
B. Fokus RISPRO Implementatif
1. Fokus Tata Kelola, dengan prioritas pada:
a. Tata kelola keuangan dan
akuntansi;
b. Tata kelola organisasi;
c. Tata kelola pendidikan;
d. Tata kelola sumber daya manusia;
e. Tata kelola akuntabilitas publik;
f. Tata kelola bidang pangan, energi (termasuk sumber daya mineral),
kesehatan dan obat, transportasi, pertahanan dan kemanan, teknologi
informasi dan komunikasi, dan pariwisata.
2. Fokus Eco-Growth, dengan prioritas pada penyelesaian masalah keserasian dan
keseimbangan proses pemberdayaan ekonomi dengan dan/atau berbasiskan
lingkungan.
11
3. Fokus Sosial Keagamaan, dengan prioritas pada penyelesaian masalah sosial
keagamaan berbasis kearifan lokal serta perwujudan dan peningkatan harmonisasi
sosial keagamaan dan masyarakat.
4. Fokus Budaya, dengan prioritas pada pengembangan dan pelestarian nilai, seni,
bahasa, dan budaya Indonesia.
Persyaratan Umum
Bantuan Dana RISPRO akan diberikan bagi riset-riset yang memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
1. Riset dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia;
2. Penyempurnaan riset dimungkinkan dilakukan di luar negeri untuk mendapatkan
dukungan fasilitas riset yang tidak bersifat komersial;
3. Riset harus bersifat multidisiplin agar dapat memberikan perspektif lengkap terhadap
pemecahan permasalahan bangsa atau peningkatan daya saIng bangsa;
4. Setiap kelompok periset hanya boleh mengusulkan satu usulan pada tahun yang sama,
baik sebagai ketua atau anggota periset; dan
5. Riset yang dilakukan oleh dua lembaga periset atau lebIh harus dibuktikan dengan
perjanjian kerja sama riset antar lembaga.
Persyaratan Bantuan Dana RISPRO Komersial
Bantuan Dana RISPRO dalam rangka komersialisasi produk/teknologi akan diberikan bagi
riset-riset yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Riset harus memiliki kelayakan bisnis;
2. Riset harus melibatkan mitra sehingga hasil riset langsung dapat
diterapkan/dikomersialisasikan oleh pihak mitra yang didukung oleh perjanjian kerja
sama (nota kesepahaman);
3. Mitra adalah pemerintah/pemerintah daerah dan/atau perusahaan/warga negara
Indonesia; koperasi; dan/atau usaha mikro, kecil, dan menengah yang berbadan
hukum; dan
4. Mitra harus memiliki komitmen untuk berkontribusi dalam riset sekurang-kurangnya
10% dari usulan bantuan dana riset dalam bentuk penyertaan dana dan/atau bentuk
lain yang dapat diukur dengan uang (cash/in-kind).
Persyaratan, Kriteria, Penilaian
12
Persyaratan Bantuan Dana RISPRO Implementatif
Bantuan Dana RISPRO dalam rangka implementasi kebijakan/model akan diberikan bagi
riset-riset yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Riset pada tahun pertama dapat melibatkan mitra (opsional) dan harus melibatkan
mitra pada tahun kedua sehingga hasil riset langsung dapat diimplementasikan;
2. Mitra adalah lembaga sektor publik (lembaga pemerintah dan pemerintah daerah,
termasuk lembaga swadaya masyarakat) atau korporasi yang dapat bertindak sebagai
regulator/implementator hasil riset atau kelompok masyarakat yang dapat bertindak
sebagai pengguna hasil riset;
3. Riset harus memiliki kelayakan implementasi kebijakan/model.
Kriteria Bantuan Dana RISPRO
Bantuan Dana RISPRO diperuntukkan kepada periset yang memenuhi kriteria sebagai
berikut:
1. Riset dilakukan oleh kelompok periset yang bernaung di bawah badan penelitian
kementerian/lembaga pemerintah dan pemerintah daerah, lembaga-lembaga riset
swasta (termasuk unit riset dan pengembangan industri), perguruan tinggi, atau
lembaga lainnya yang berkompeten untuk melakukan riset. Khusus kelompok riset
yang bernaung di bawah lembaga-lembaga riset swasta (termasuk unit riset dan
pengembangan industri) harus melibatkan perguruan tinggi.
2. Kelompok periset memiliki integritas dan komitmen untuk menyelesaikan riset sesuai
dengan target hasil dan waktu yang dinyatakan dalam pakta integritas.
3. Kelompok periset diketuai oleh periset bergelar minimal doktor atau berkualifikasi
setara (sesuai dengan standard Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)) dan
memiliki rekam jejak riset sesuai dengan bidang yang diusulkan dan ditunjukkan
dalam biodata.
4. Kelompok periset memiliki roadmap riset yang mendukung bidang yang diusulkan.
5. Khusus ketua periset tidak sedang menempuh studi lanjut dan/atau akan mengikuti
kegiatan akademik lain yang dapat mengganggu jalannya riset (Program Academic
Recharging, Postdoc, dan lain-lain).
6. Kelompok periset berjumlah minimal 3 (tiga) orang (termasuk ketua).
7. Usulan riset yang diajukan oleh kelompok periset sudah mendapat persetujuan
pimpinan lembaga pengusul yang dibuktikan dengan tanda tangan di lembar
pengesahan.
13
Kriteria Penilaian RISPRO
Penilaian proposal RISPRO didasarkan pada empat aspek penilaian substansi kelayakan
riset sebagai berikut :
a. Bantuan Dana RISPRO dalam rangka komersialisasi produk/teknologi.
No Aspek Subaspek Bobot (%)
1 Kualitas Riset 40
a. Roadmap riset terkait implementasi teknologi 20
b. Kelayakan pelaksanaan (kredibilitas mitra, sarana
penunjang, serta uraian tugas, anggaran dan jadwal)
20
2 Luaran Riset 30
a. Potensi hak kekayaan intelektual 15
b. Nilai strategis dan komersial produk/teknologi 15
3 Kemutakhiran Riset 20
a. Kepustakaan yang dipakai/digunakan dan publikasi
periset (terutama ketua periset)
5
b. State of the art 5
c. Metode pendekatan 10
4 Rekam Jejak Periset 10
a. Produktivitas riset dan publikasi 5
b. Kerja sama riset dengan industri/UKM 5
b. Bantuan Dana RISPRO dalam rangka implementasi kebijakan/model.
No Aspek Subaspek Bobot (%)
1 Kualitas Riset 30
a. Roadmap riset 15
b. Kelayakan pelaksanaan (uraian kegiatan, anggaran
dan jadwal)
15
2 Luaran Riset 30
a. Nilai strategis dampak sosial dan/atau ekonomi
implementasi kebijakan/model
20
b. Publikasi 10
3 Kemutakhiran Riset 25
a. Kepustakaan yang dipakai/digunakan dan publikasi
periset (terutama ketua periset)
10
b. State of the art 5
c. Metode pendekatan 10
4 Rekam Jejak Periset 15
a. Produktivitas riset 5
b. Produktivitas publikasi 5
c. Sinergi antar bidang keahlian periset yang
mendukung riset
5
14
c. Penilaian terhadap setiap aspek dan subaspek dengan cara memberikan skor 1
(satu) sampai dengan 7 (tujuh) (tanpa ada nilai 4 (empat) dengan interpretasi
setiap nilai sebagai berikut:
i. Nilai 1 (satu) berarti “Buruk”
ii. Nilai 2 (dua) berarti “Sangat Kurang”
iii. Nilai 3 (tiga) berarti “Kurang”
iv. Nilai 5 (lima) berarti “Cukup”
v. Nilai 6 (enam) berarti “Baik”
vi. Nilai 7 (tujuh) berarti “Sangat Baik”
Penilaian proposal RISPRO dilakukan dengan ketentuan berikut:
a. Penilaian proposal RISPRO dilakukan sekurang-kurangnya oleh 3 (tiga) orang
reviewer independen yang ditetapkan oleh Direktur Utama LPDP.
b. Penilaian proposal RISPRO dimaksud merupakan penilaian terhadap setiap
komponen dan subkomponen substansi proposal riset dengan cara mengalikan
skor setiap subkomponen dan bobot.
c. Nilai akhir hasil penilaian adalah rata-rata dari penjumlahan nilai dari setiap
reviewer dengan mempertimbangkan nilai minimum kelulusan (passing grade)
dari hasil penilaian setiap reviewer.
d. Dalam menetapkan penerima Bantuan Dana RISPRO, Direksi LPDP
mempertimbangkan rekomendasi reviewer LPDP.
1. Waktu pelaksanaan RISPRO dibagi menjadi 2 (dua) batch,
a. Batch I adalah 30 Juni - 31 Januari, dan
b. Batch 2 adalah 1 Februari - 29 Juni.
2. Pelaksanaan Bantuan Dana RISPRO dapat dilakukan dengan 2 (dua) sistem, yaitu:
a. Sistem Non Kuota, dan
b. Sistem Kuota.
3. Sistem Non-Kuota, didasarkan atas kompetisi dan kompetensi calon penerima
bantuan (kelompok periset), yang dilaksanakan melalui mekanisme seleksi sistem
non-kuota didasarkan langkah-langkah sistematis sebagai berikut:
a. Penyampaian informasi mengenai Bantuan Dana RISPRO dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung.
Waktu Pelaksanaan Seleksi RISPRO
15
Waktu Pelaksanaan RISPRO dibagi 2,
Batch 1 = 30 Juni – 31 Januari
Batch 2 = 1 Februari – 29 Juni
b. Proposal riset disusun sesuai dengan format penulisan proposal, sebagaimana
diatur pada lampiran Peraturan ini.
c. Kelompok periset mengajukan proposal riset secara on-line yang dapat dilakukan
sepanjang tahun.
d. Setiap proposal riset yang masuk akan dilakukan seleksi administrasi oleh unit
dan/atau tim dari internal LPDP.
e. Penetapan mengenai batas waktu penerimaan dan seleksi proposal diatur
tersendiri.
f. Bagi proposal yang lolos seleksi administrasi akan dilakukan seleksi substansi
(penilaian kelayakan riset dilakukan oleh reviewer melalui desk evaluation dan
paparan, apabila diperlukan maka akan dilakukan visitasi).
g. Proposal RISPRO di-review
sekurang-kurangnya oleh 3
(tiga) orang reviewer
independen.
h. Pengumuman hasil seleksi administrasi dan substansi dapat disampaikan secara
on-line dan/atau surat pemberitahuan sekurang-kurangnya kepada ketua periset.
i. Penandatanganan perjanjian Bantuan Dana RISPRO dilakukan antara pimpinan
LPDP dengan pimpinan lembaga ketua kelompok periset sesuai dengan
mekanisme yang diatur oleh LPDP.
3. Sistem Kuota Bantuan Dana RISPRO merupakan desentralisasi seleksi riset, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. pelimpahan sebagian kewenangan seleksi RISPRO dari LPDP khusus kepada
perguruan tinggi pengusul.
b. kuota adalah jumlah maksimal proposal RISPRO yang dapat disampaikan oleh
perguruan tinggi pengusul kepada LPDP untuk dipertimbangkan pendanaannya
sesuai dengan syarat dan kriteria yang ditentukan oleh LPDP.
c. Ketentuan lebih lanjut mengenai Bantuan Dana RISPRO yang dilaksanakan melalui
mekanisme seleksi kuota akan diatur tersendiri.
16
Monitoring, evaluasi, dan pelaporan Bantuan Dana RISPRO diatur sebagai berikut:
1. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh tim yang ditunjuk oleh LPDP.
2. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali selama masa
perjanjian/kontrak tahunan.
3. Pencairan dana riset tahap kedua dan ketiga mempertimbangkan laporan penggunaan
dana dan kemajuan riset tahap sebelumnya.
4. Untuk RISPRO Komersial, pencairan dana tahap pertama sebesar 40% (empat puluh
persen) dari nilai perjanjian dilakukan setelah pemenuhan syarat pencairan bantuan
dana riset tahap pertama. Pencairan dana tahap kedua sebesar 40% (empat puluh
persen) dan tahap ketiga sebesar 20% (dua puluh persen) dilakukan setelah
melaporkan kemajuan realisasi anggaran mencapai minimal 80% (delapan puluh
persen) dari tahap sebelumnya.
5. Untuk RISPRO Implementatif, pencairan dana tahap pertama sebesar 30% (tiga puluh
persen) dari nilai perjanjian dilakukan setelah pemenuhan syarat pencairan bantuan
dana riset tahap pertama. Pencairan dana tahap kedua sebesar 40% (empat puluh
persen) dan tahap ketiga sebesar 30% (tiga puluh persen) dilakukan setelah
melaporkan kemajuan realisasi anggaran mencapai minimal 80% (delapan puluh
persen) dari tahap sebelumnya.
6. Evaluasi Bantuan Dana RISPRO untuk riset tahun berikutnya didasarkan pada capaian
luaran riset sesuai perjanjian.
7. Apabila dipandang perlu, LPDP dapat melakukan monitoring dan evaluasi diluar
mekanisme yang ditetapkan.
Ketentuan lain dalam Bantuan Dana RISPRO diatur sebagai berikut:
1. Orisinalitas judul, substansi riset beserta hasil luarannya, pelaksanaan riset, serta
penggunaan dana menjadi tanggung jawab sepenuhnya kelompok periset dan
kementerian/lembaga, lembaga-lembaga riset pemerintah atau swasta, perguruan
tinggi, atau lembaga lainnya yang menaungi kelompok periset.
2. Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang timbul dari kegiatan riset dan/atau hasil yang
diperoleh dari pemanfaatan luaran riset sepenuhnya menjadi milik LPDP yang
Monitoring, Evaluasi, Pelaporan
RISPRO
Ketentuan Lain
17
pengelolaannya dan/atau pengaturannya diberikan dan dilimpahkan kepada lembaga
dan/atau ketua/kelompok periset, kecuali diatur lain oleh LPDP di dalam perjanjian.
3. Dalam hal terjadi tuntutan kepada penerima Bantuan Dana RISPRO atas pelaksanaan
kegiatan riset dan/atau akibat penggunaan teknologi pihak lain, maka LPDP terbebas
dari segala tuntutan pihak lain tersebut.
4. Peralatan yang yang dibeli dari Bantuan Dana RISPRO Komersial dan RISPRO
Implementatif menjadi milik lembaga/institusi yang menaungi ketua kelompok periset
yang dikelola menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur secara tersendiri
18
Pendaftaran RISPRO:
email: cso.lpdp@kemenkeu.go.id

More Related Content

Viewers also liked

Viewers also liked (10)

5 beams- Mechanics of Materials - 4th - Beer
5 beams- Mechanics of Materials - 4th - Beer5 beams- Mechanics of Materials - 4th - Beer
5 beams- Mechanics of Materials - 4th - Beer
 
7 stress transformations- Mechanics of Materials - 4th - Beer
7 stress transformations- Mechanics of Materials - 4th - Beer7 stress transformations- Mechanics of Materials - 4th - Beer
7 stress transformations- Mechanics of Materials - 4th - Beer
 
1 introduction - Mechanics of Materials - 4th - Beer
1 introduction - Mechanics of Materials - 4th - Beer1 introduction - Mechanics of Materials - 4th - Beer
1 introduction - Mechanics of Materials - 4th - Beer
 
2 axial loading- Mechanics of Materials - 4th - Beer
2 axial loading- Mechanics of Materials - 4th - Beer2 axial loading- Mechanics of Materials - 4th - Beer
2 axial loading- Mechanics of Materials - 4th - Beer
 
3 torsion- Mechanics of Materials - 4th - Beer
3 torsion- Mechanics of Materials - 4th - Beer3 torsion- Mechanics of Materials - 4th - Beer
3 torsion- Mechanics of Materials - 4th - Beer
 
4th edition mechanics of materials by beer johnston (solution manual)
4th edition mechanics of materials by beer johnston (solution manual)4th edition mechanics of materials by beer johnston (solution manual)
4th edition mechanics of materials by beer johnston (solution manual)
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
 
Sosialisasi Keamanan Informasi_Bidang Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi ...
Sosialisasi Keamanan Informasi_Bidang Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi ...Sosialisasi Keamanan Informasi_Bidang Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi ...
Sosialisasi Keamanan Informasi_Bidang Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi ...
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
 
solution manual of mechanics of material by beer johnston
solution manual of mechanics of material by beer johnstonsolution manual of mechanics of material by beer johnston
solution manual of mechanics of material by beer johnston
 

Similar to LPDP Pedoman riset-inovatif-produktif-rispro

Paparan Direktur Pendanaan - Launching Skema Pendanaan 2024-revAAS.pptx
Paparan Direktur Pendanaan - Launching Skema Pendanaan 2024-revAAS.pptxPaparan Direktur Pendanaan - Launching Skema Pendanaan 2024-revAAS.pptx
Paparan Direktur Pendanaan - Launching Skema Pendanaan 2024-revAAS.pptx
MulyaJuarsa1
 
Paparan_Direktur_Pendanaan_Launching_Skema_Pendanaan_2024_revAAS.pdf
Paparan_Direktur_Pendanaan_Launching_Skema_Pendanaan_2024_revAAS.pdfPaparan_Direktur_Pendanaan_Launching_Skema_Pendanaan_2024_revAAS.pdf
Paparan_Direktur_Pendanaan_Launching_Skema_Pendanaan_2024_revAAS.pdf
MazzRudy
 
Panduan Penelitian Strategis Nasional 2011
Panduan Penelitian Strategis Nasional 2011Panduan Penelitian Strategis Nasional 2011
Panduan Penelitian Strategis Nasional 2011
Albaar Rubhasy
 
Program penelitian kemenristekdikti 2019
Program penelitian kemenristekdikti 2019Program penelitian kemenristekdikti 2019
Program penelitian kemenristekdikti 2019
oky_siqoh
 
@ Siti Zubaidah_Proposal_DRTPM_2024_Undikma.pdf
@ Siti Zubaidah_Proposal_DRTPM_2024_Undikma.pdf@ Siti Zubaidah_Proposal_DRTPM_2024_Undikma.pdf
@ Siti Zubaidah_Proposal_DRTPM_2024_Undikma.pdf
ezan6
 
Skema pembiayaan riset, 2013
Skema pembiayaan riset, 2013Skema pembiayaan riset, 2013
Skema pembiayaan riset, 2013
Rully Indrawan
 
Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012
Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012
Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012
bapakfian
 
Buku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xii
Buku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xiiBuku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xii
Buku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xii
toniwijanarko
 

Similar to LPDP Pedoman riset-inovatif-produktif-rispro (20)

Paparan Direktur Pendanaan - Launching Skema Pendanaan 2024-revAAS.pptx
Paparan Direktur Pendanaan - Launching Skema Pendanaan 2024-revAAS.pptxPaparan Direktur Pendanaan - Launching Skema Pendanaan 2024-revAAS.pptx
Paparan Direktur Pendanaan - Launching Skema Pendanaan 2024-revAAS.pptx
 
Paparan_Direktur_Pendanaan_Launching_Skema_Pendanaan_2024_revAAS.pdf
Paparan_Direktur_Pendanaan_Launching_Skema_Pendanaan_2024_revAAS.pdfPaparan_Direktur_Pendanaan_Launching_Skema_Pendanaan_2024_revAAS.pdf
Paparan_Direktur_Pendanaan_Launching_Skema_Pendanaan_2024_revAAS.pdf
 
Sosialisasi LPDP NEW
Sosialisasi LPDP NEWSosialisasi LPDP NEW
Sosialisasi LPDP NEW
 
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016
 
Panduan Penelitian Strategis Nasional 2011
Panduan Penelitian Strategis Nasional 2011Panduan Penelitian Strategis Nasional 2011
Panduan Penelitian Strategis Nasional 2011
 
Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013 Tatang A. Taufik
Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013   Tatang  A. TaufikPemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013   Tatang  A. Taufik
Pemanfaatan Hasil Litbangyasa BPPT 3 oktober 2013 Tatang A. Taufik
 
Program penelitian kemenristekdikti 2019
Program penelitian kemenristekdikti 2019Program penelitian kemenristekdikti 2019
Program penelitian kemenristekdikti 2019
 
@ Siti Zubaidah_Proposal_DRTPM_2024_Undikma.pdf
@ Siti Zubaidah_Proposal_DRTPM_2024_Undikma.pdf@ Siti Zubaidah_Proposal_DRTPM_2024_Undikma.pdf
@ Siti Zubaidah_Proposal_DRTPM_2024_Undikma.pdf
 
Skema pembiayaan riset, 2013
Skema pembiayaan riset, 2013Skema pembiayaan riset, 2013
Skema pembiayaan riset, 2013
 
Penguatan Pengkajian Lemhannas
Penguatan Pengkajian LemhannasPenguatan Pengkajian Lemhannas
Penguatan Pengkajian Lemhannas
 
Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012
Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012
Pedoman penyampaian proposal_insinas_2012
 
Membangun Kemitraan Penelitian
Membangun Kemitraan PenelitianMembangun Kemitraan Penelitian
Membangun Kemitraan Penelitian
 
Draft
DraftDraft
Draft
 
hilirisasi.pdf
hilirisasi.pdfhilirisasi.pdf
hilirisasi.pdf
 
APTISI Jakarta 15112017.pptx
APTISI Jakarta 15112017.pptxAPTISI Jakarta 15112017.pptx
APTISI Jakarta 15112017.pptx
 
Usulan penelitiaN
Usulan penelitiaNUsulan penelitiaN
Usulan penelitiaN
 
Materi_Penyuluhan_Pertanian.pptx
Materi_Penyuluhan_Pertanian.pptxMateri_Penyuluhan_Pertanian.pptx
Materi_Penyuluhan_Pertanian.pptx
 
Pengantar riset filantropi riset
Pengantar riset filantropi risetPengantar riset filantropi riset
Pengantar riset filantropi riset
 
Iptek untuk perindustrian
Iptek untuk perindustrianIptek untuk perindustrian
Iptek untuk perindustrian
 
Buku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xii
Buku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xiiBuku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xii
Buku panduan pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat edisi xii
 

Recently uploaded

Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
AvivThea
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 

Recently uploaded (20)

Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptxM5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptxPpt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
Ppt kelompok 6 (preeklamsia ringan).pptx
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

LPDP Pedoman riset-inovatif-produktif-rispro

  • 1. Pedoman Riset Inovatif Produktif (RISPRO) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Kementerian Keuangan RI Gedung A.A. Maramis II, Lantai 2, Kementerian Keuangan Jalan Lapangan Banteng Timur no. 1 Jakarta 10710 Telp. (021) 3846474; Fax (021) 3846474 website: http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/
  • 2. 2 Pedoman ini telah disesuaikan dengan peraturan Direktur Utama LPDP nomor PER-11/LPDP/2015 tanggal 30 Januari 2015 Buku pedoman ini terakhir di ubah pada tanggal 6 Maret 2015
  • 3. 3 5 5 6 8 11 14 16 4 Ketentuan dan Komponen Bantuan Dana RISPRO Daftar Isi Apa itu Bantuan Dana Riset Inovatif Produktif? Jenis-jenis RISPRO Tema dan Fokus RISPRO Persyaratan, Kriteria, PenilaianWaktu Pelaksanaan Seleksi RISPRO Monitoring, Evaluasi, Pelaporan Ketentuan Lain 17 Overview Program Pendanaan Riset Pembangunan Indonesia 4 Jenis Pendanaan RPI
  • 4. 4 Penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta pelestarian budaya dan pengembangan sumber daya manusia sangat diperlukan bangsa Indonesia. Hal ini dilakukan agar bangsa Indonesia memiliki kemampuan untuk mentransformasikan secara optimal sumber daya alam maupun budaya bangsa menjadi produk yang memiliki nilai tambah dan daya saing tinggi terhadap bangsa lain. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang salah satu misinya adalah mendorong riset strategis dan/atau inovatif yang implementatif dan menciptakan nilai tambah melalui pendanaan riset, bertanggung jawab untuk berpartisipasi pada pengembangan dan penerapan riset di Indonesia. Sebagai salah satu bentuk tanggung jawab dan partisipasi tersebut, serta dalam rangka penyelenggaraan program riset strategis yang bersifat inovatif, produktif/implementatif, afirmasi nasional, dan fundamental, dan pemberian penghargaan karya riset, sesuai dengan arah dan kebijakan Dewan Penyantun LPDP tahun 2015, LPDP menyelenggarakan program pendanaan riset yang diberi nama, “Program Pendanaan Riset Pembangunan Indonesia”, selanjutnya disebut RPI. RPI adalah program pendanaan riset-riset unggulan yang mengarah pada komersialisasi/implementasi hasil riset sehingga diharapkan dapat memberi nilai tambah untuk mendorong riset yang meningkatkan daya saing bangsa dengan arah sebagai berikut: 1. mengembangkan dan/atau menghasilkan produk; 2. mengembangkan dan/atau menghasilkan kebijakan publik; 3. meningkatkan pemberdayaan masyarakat; 4. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan 5. melestarikan nilai budaya bangsa. 1. Bantuan Dana Riset Inovatif Produktif (RISPRO). 2. Penghargaan Hasil Karya Riset. Overview Program Pendanaan Riset Pembangunan Indonesia Jenis Pendanaan RPI
  • 5. 5 Secara umum bantuan dana RISPRO terdiri dari dua jenis, yaitu Komersial dan Implementatif Bantuan Dana Riset Inovatif Produktif adalah program pendanaan riset bersifat multidisiplin dan dilaksanakan dalam tahun jamak (multiyears) yang ditujukan untuk mendorong inovasi produk riset dan mengarah pada komersialisasi/implementasi luaran riset. Tujuan bantuan dana ini agar dapat mendorong riset yang dapat meningkatkan daya saing bangsa dengan arah sebagai berikut: 1. Mengembangkan dan/atau menghasilkan produk; 2. Mengembangkan dan/atau menghasilkan kebijakan publik; 3. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi; 4. Melestarikan nilai dan budaya bangsa; dan 5. Memberdayakan masyarakat. Secara umum, bantuan dana RISPRO LPDP terdiri dari dua jenis, yaitu: 1. Bantuan Dana RISPRO Komersial Merupakan bantuan dana yang ditujukan dalam rangka komersialisasi produk/teknologi. Secara umum mempunyai tujuan sebagai berikut a. Mendorong dan menghasilkan riset-riset unggul yang dapat dikomersialisasikan/diaplikasikan guna memberi nilai tambah dan/atau inovasi- inovasi di bidang pangan, energi, kesehatan dan obat, transportasi, pertahanan dan keamanan, informasi dan komunikasi, dan material maju; b. menjalin jejaring kalangan periset, akademisi dan penggiat riset di bidang pangan, energi, kesehatan dan obat, transportasi, pertahanan dan keamanan, informasi dan komunikasi, dan material maju; c. menjalin kerja sama dan memberi dukungan kepada mitra publik ataupun korporasi dalam komersialisasi inovasi-inovasi produk/teknologi di bidang pangan, energi, kesehatan dan obat, transportasi, pertahanan dan keamanan, informasi dan komunikasi, dan material maju; dan d. melaksanakan misi organisasi dalam hal mendorong riset strategis dan/atau inovatif komersial serta menciptakan nilai tambah guna pengembangan dan penerapannya. Jenis-jenis Bantuan Dana RISPRO Apa itu Bantuan Dana Riset Inovatif Produktif?
  • 6. 6 2. Bantuan Dana RISPRO Implementatif Merupakan bantuan dana yang ditujukan dalam rangka implementasi kebijakan/model. Secara umum mempunyai tujuan sebagai berikut a. mendorong dan menghasilkan riset-riset unggul yang dapat diimplementasikan guna memberi nilai tambah dan/atau inovasi-inovasi di bidang tata kelola, eco- growth, sosial keagamaan, dan budaya; b. menjalin jejaring kalangan periset, akademisi dan penggiat riset di bidang tata kelola, eco-growth, sosial keagamaan, dan budaya; c. menjalin kerja sama dan memberi dukungan kepada mitra publik ataupun korporasi pada bidang tata kelola, eco-growth, sosial keagamaan, dan budaya untuk menuju masyarakat Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan; dan d. melaksanakan misi organisasi dalam hal mendorong riset strategis dan/atau lnovatif implementatif serta menciptakan nilai tambah guna pengembangan dan penerapannya. Secara umum, bantuan dana RISPRO LPDP bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang merupakan hasil pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) dan/atau sumber lain yang sah dengan ketentuan dan komponen umum diatur sebagai berikut: 1. Bantuan dana RISPRO bersifat tahun jamak (multiyears). Kelompok periset yang dapat melanjutkan riset tahun berikutnya adalah kelompok periset yang memenuhi target luaran sesuai perjanjian pemberian bantuan dana riset. 2. Bantuan Dana RISPRO diberikan setiap tahun dengan tiga tahap pencairan melalui perjanjian antara pimpinan LPDP dengan pimpinan lembaga pengusul yang diatur dalam perjanjian terpisah. 3. Besaran bantuan dana riset ditetapkan oleh Direktur Utama melalui rapat Dewan Direksi LPDP dan dengan mempertimbangkan rekomendasi reviewer, yang akan dievaluasi setiap tahun. Ketentuan dan Komponen Bantuan Dana RISPRO
  • 7. 7 Ketentuan-ketentuan tersebut diatas dijabarkan lagi untuk masing-masing jenis RISPRO sebagai berikut 1. Bantuan Dana RISPRO Komersial a. Bantuan dana riset bersifat tahun jamak (multiyears) maksimal 3 (tiga) tahun untuk setiap judul riset. b. Bantuan dana riset diberikan kepada riset yang mengintegrasikan teknologi secara sistematis dari riset dasar menjadi proven technology. c. Bantuan dana riset untuk setiap judul riset yang termasuk dalam fokus riset bidang pangan, energi, kesehatan dan obat, transportasi, pertahanan dan keamanan, informasi dan teknologl, dan material maju per tahun setinggi- tingginya Rp2.000.000.000 (dua miliar rupiah) sesuai ketentuan yang berlaku dengan komponen sebagai berikut: i. Gaji/upah termasuk honorarium narasumber setinggi-tingginya sebesar 30% (tiga puluh persen); ii. Biaya pembelian bahan dan/atau peralatan produksi termasuk sewa laboratorium dan uji pasar serendah-rendahnya sebesar 50% (lima puluh persen); iii. Biaya perjalanan dalam negeri, setinggi-tingginya sebesar 15% (lima belas persen); dan iv. Biaya operasional institusi (untuk lembaga yang menaungi ketua periset) setinggi-tingginya sebesar 5% (lima persen). d. Satuan biaya gaji/upah termasuk honorarium narasumber mengacu pada ketentuan standar biaya umum yang berlaku (Kementerian Keuangan atau lembaga). Sementara itu pengadaan/pembelian barang dan/atau peralatan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Bantuan Dana RISPRO Implementatif a. Bantuan dana riset bersifat tahun jamak (multiyears) maksimal 2 (dua) tahun untuk setiap judul riset. b. Kelompok periset yang dapat melanjutkan riset tahun berikutnya adalah kelompok periset yang memenuhi target luaran sesuai dengan perjanjian pemberian bantuan dana riset pada tahun pertama.
  • 8. 8 c. Bantuan dana untuk setiap judul riset yang termasuk dalam fokus riset tata kelola, eco-growth, sosial keagamaan, dan budaya per tahun setinggi-tingginya Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) sesuai ketentuan yang berlaku, dengan komponen sebagai berikut: i. Gaji/upah termasuk honorarium narasumber setinggi-tingginya sebesar 30% (tiga puluh persen); ii. Biaya perjalanan, pengumpulan/pembelian data dan dokumen, seminar/lokakarya, focus group discussion, alat terkait riset, publikasi, dan Iaporan serendah-rendahnya sebesar 65% (enam puluh lima persen); dan iii. Biaya operasional institusi (untuk lembaga yang menaungi ketua periset) setinggi-tingginya sebesar 5% (lima persen). Tema RISPRO RISPRO Komersial ditujukan untuk riset-riset dengan tema sebagai berikut: 1. Meningkatkan daya saing bangsa dibidang pangan, energi, kesehatan dan obat, transportasi, pertahanan dan keamanan, informasi dan komunikasi, dan material maju; 2. Meningkatkan kemandirian bangsa dibidang pangan, energi, kesehatan dan obat, transportasi, pertahanan dan keamanan, informasi dan komunikasi, dan material maju; 3. Mendorong penguatan industri nasional dibidang pangan, energi, kesehatan dan obat, transportasi, pertahanan dan keamanan, informasi dan teknologi, dan material maju. Sedangkan untuk RISPRO Implementatif ditujukan untuk riset-riset yang terkait dengan tema sebagai berikut: 1. Peningkatan tata kelola sektor publik dan korporasi; 2. Perwujudan dan peningkatan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan (eco-growth); 3. Perwujudan dan peningkatan keharmonisan sosial keagamaan; Tema dan Fokus RISPRO
  • 9. 9 Fokus RISPRO Komersial - Pangan - Energi - Kesehatan dan Obat - Pertahanan dan Keamanan - Transportasi - Informasi dan Komunikasi - Material Maju Fokus RISPRO A. Fokus RISPRO Komersial 1. Fokus Pangan meliputi pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan, dengan prioritas pada: a. Peningkatan dan perluasan produksi pangan; b. Pengembangan teknologi untuk peningkatan produksi pangan; c. Pengembangan teknologi proses pangan pangan; d. Peningkatan kualitas gizi dan keanekaragaman pangan; dan e. Eksplorasi pangan baru (varietas baru pangan). 2. Fokus Energi, dengan prioritas pada: a. Pengembangan teknologi dan produksi energi baru/terbarukan; b. Pengembangan teknologi dan produksi peralatan pemanfaatan, penghasil dan/atau penyimpan energi baru/terbarukan; c. Penguasaan dan pengembangan peralatan untuk pemanfaatan, penghasil, dan/atau penyimpan energi baru/terbarukan; dan d. Konservasi dan efisiensi energi. 3. Fokus Kesehatan dan Obat, dengan prioritas pada: a. Pengembangan vaksin; b. Pengembangan obat dan bahan baku obat; c. Pengembangan jamu/obat herbal; d. Pengembangan alat kesehatan; dan e. Pengembangan bahan kosmetik. 4. Fokus Pertahanan dan Keamanan, dengan prioritas pada: a. Pengembangan rancang bangun bekal/alat khusus; b. Pengembangan sistem komando terkendali; c. Pengembangan rekayasa wahana alat angkut rantis; d. Pengembangan rekayasa sista meriam/altileri; e. Pengembangan rekayasa rudal dan roket; f. Pengembangan rekayasa bom untuk pesawat dan ranjau laut;
  • 10. 10 Fokus RISPRO Implementatif - Tata Kelola - Eco-growth - Sosial Keagamaan - Budaya g. Pengembangan rancang bangun alat optik & bidik; h. Pengembangan rekayasa handak/propelan; dan i. Pengembangan perangkat surveillence. 5. Fokus Transportasi, dengan prioritas pada: a. Pengembangan teknologi dan sistem transportasi berkelanjutan; b. Pengembangan teknologi dan sistem keselamatan dan keamanan transportasi nasional; dan c. Pengembangan teknologi dan sistem konektivitas nasional. 6. Fokus Informasi dan Komunikasi, dengan prioritas pada: a. Pengembangan konvergensi teknologi; b. Pengembangan teknologi telekomunikasi dan informasi; c. Pengembangan multimedia dan creative digital; d. Pengembangan perangkat open source; dan e. Pengembangan teknologi digital broadcasting. 7. Fokus Material Maju, dengan prioritas pada: a. Pengembangan dan pemanfaatan sumber daya mineral dan hayati; b. Peningkatan nilai tambah sumber daya mineral dan hayati; dan c. Pengembangan konstruksi (masonry). B. Fokus RISPRO Implementatif 1. Fokus Tata Kelola, dengan prioritas pada: a. Tata kelola keuangan dan akuntansi; b. Tata kelola organisasi; c. Tata kelola pendidikan; d. Tata kelola sumber daya manusia; e. Tata kelola akuntabilitas publik; f. Tata kelola bidang pangan, energi (termasuk sumber daya mineral), kesehatan dan obat, transportasi, pertahanan dan kemanan, teknologi informasi dan komunikasi, dan pariwisata. 2. Fokus Eco-Growth, dengan prioritas pada penyelesaian masalah keserasian dan keseimbangan proses pemberdayaan ekonomi dengan dan/atau berbasiskan lingkungan.
  • 11. 11 3. Fokus Sosial Keagamaan, dengan prioritas pada penyelesaian masalah sosial keagamaan berbasis kearifan lokal serta perwujudan dan peningkatan harmonisasi sosial keagamaan dan masyarakat. 4. Fokus Budaya, dengan prioritas pada pengembangan dan pelestarian nilai, seni, bahasa, dan budaya Indonesia. Persyaratan Umum Bantuan Dana RISPRO akan diberikan bagi riset-riset yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Riset dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia; 2. Penyempurnaan riset dimungkinkan dilakukan di luar negeri untuk mendapatkan dukungan fasilitas riset yang tidak bersifat komersial; 3. Riset harus bersifat multidisiplin agar dapat memberikan perspektif lengkap terhadap pemecahan permasalahan bangsa atau peningkatan daya saIng bangsa; 4. Setiap kelompok periset hanya boleh mengusulkan satu usulan pada tahun yang sama, baik sebagai ketua atau anggota periset; dan 5. Riset yang dilakukan oleh dua lembaga periset atau lebIh harus dibuktikan dengan perjanjian kerja sama riset antar lembaga. Persyaratan Bantuan Dana RISPRO Komersial Bantuan Dana RISPRO dalam rangka komersialisasi produk/teknologi akan diberikan bagi riset-riset yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Riset harus memiliki kelayakan bisnis; 2. Riset harus melibatkan mitra sehingga hasil riset langsung dapat diterapkan/dikomersialisasikan oleh pihak mitra yang didukung oleh perjanjian kerja sama (nota kesepahaman); 3. Mitra adalah pemerintah/pemerintah daerah dan/atau perusahaan/warga negara Indonesia; koperasi; dan/atau usaha mikro, kecil, dan menengah yang berbadan hukum; dan 4. Mitra harus memiliki komitmen untuk berkontribusi dalam riset sekurang-kurangnya 10% dari usulan bantuan dana riset dalam bentuk penyertaan dana dan/atau bentuk lain yang dapat diukur dengan uang (cash/in-kind). Persyaratan, Kriteria, Penilaian
  • 12. 12 Persyaratan Bantuan Dana RISPRO Implementatif Bantuan Dana RISPRO dalam rangka implementasi kebijakan/model akan diberikan bagi riset-riset yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Riset pada tahun pertama dapat melibatkan mitra (opsional) dan harus melibatkan mitra pada tahun kedua sehingga hasil riset langsung dapat diimplementasikan; 2. Mitra adalah lembaga sektor publik (lembaga pemerintah dan pemerintah daerah, termasuk lembaga swadaya masyarakat) atau korporasi yang dapat bertindak sebagai regulator/implementator hasil riset atau kelompok masyarakat yang dapat bertindak sebagai pengguna hasil riset; 3. Riset harus memiliki kelayakan implementasi kebijakan/model. Kriteria Bantuan Dana RISPRO Bantuan Dana RISPRO diperuntukkan kepada periset yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Riset dilakukan oleh kelompok periset yang bernaung di bawah badan penelitian kementerian/lembaga pemerintah dan pemerintah daerah, lembaga-lembaga riset swasta (termasuk unit riset dan pengembangan industri), perguruan tinggi, atau lembaga lainnya yang berkompeten untuk melakukan riset. Khusus kelompok riset yang bernaung di bawah lembaga-lembaga riset swasta (termasuk unit riset dan pengembangan industri) harus melibatkan perguruan tinggi. 2. Kelompok periset memiliki integritas dan komitmen untuk menyelesaikan riset sesuai dengan target hasil dan waktu yang dinyatakan dalam pakta integritas. 3. Kelompok periset diketuai oleh periset bergelar minimal doktor atau berkualifikasi setara (sesuai dengan standard Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)) dan memiliki rekam jejak riset sesuai dengan bidang yang diusulkan dan ditunjukkan dalam biodata. 4. Kelompok periset memiliki roadmap riset yang mendukung bidang yang diusulkan. 5. Khusus ketua periset tidak sedang menempuh studi lanjut dan/atau akan mengikuti kegiatan akademik lain yang dapat mengganggu jalannya riset (Program Academic Recharging, Postdoc, dan lain-lain). 6. Kelompok periset berjumlah minimal 3 (tiga) orang (termasuk ketua). 7. Usulan riset yang diajukan oleh kelompok periset sudah mendapat persetujuan pimpinan lembaga pengusul yang dibuktikan dengan tanda tangan di lembar pengesahan.
  • 13. 13 Kriteria Penilaian RISPRO Penilaian proposal RISPRO didasarkan pada empat aspek penilaian substansi kelayakan riset sebagai berikut : a. Bantuan Dana RISPRO dalam rangka komersialisasi produk/teknologi. No Aspek Subaspek Bobot (%) 1 Kualitas Riset 40 a. Roadmap riset terkait implementasi teknologi 20 b. Kelayakan pelaksanaan (kredibilitas mitra, sarana penunjang, serta uraian tugas, anggaran dan jadwal) 20 2 Luaran Riset 30 a. Potensi hak kekayaan intelektual 15 b. Nilai strategis dan komersial produk/teknologi 15 3 Kemutakhiran Riset 20 a. Kepustakaan yang dipakai/digunakan dan publikasi periset (terutama ketua periset) 5 b. State of the art 5 c. Metode pendekatan 10 4 Rekam Jejak Periset 10 a. Produktivitas riset dan publikasi 5 b. Kerja sama riset dengan industri/UKM 5 b. Bantuan Dana RISPRO dalam rangka implementasi kebijakan/model. No Aspek Subaspek Bobot (%) 1 Kualitas Riset 30 a. Roadmap riset 15 b. Kelayakan pelaksanaan (uraian kegiatan, anggaran dan jadwal) 15 2 Luaran Riset 30 a. Nilai strategis dampak sosial dan/atau ekonomi implementasi kebijakan/model 20 b. Publikasi 10 3 Kemutakhiran Riset 25 a. Kepustakaan yang dipakai/digunakan dan publikasi periset (terutama ketua periset) 10 b. State of the art 5 c. Metode pendekatan 10 4 Rekam Jejak Periset 15 a. Produktivitas riset 5 b. Produktivitas publikasi 5 c. Sinergi antar bidang keahlian periset yang mendukung riset 5
  • 14. 14 c. Penilaian terhadap setiap aspek dan subaspek dengan cara memberikan skor 1 (satu) sampai dengan 7 (tujuh) (tanpa ada nilai 4 (empat) dengan interpretasi setiap nilai sebagai berikut: i. Nilai 1 (satu) berarti “Buruk” ii. Nilai 2 (dua) berarti “Sangat Kurang” iii. Nilai 3 (tiga) berarti “Kurang” iv. Nilai 5 (lima) berarti “Cukup” v. Nilai 6 (enam) berarti “Baik” vi. Nilai 7 (tujuh) berarti “Sangat Baik” Penilaian proposal RISPRO dilakukan dengan ketentuan berikut: a. Penilaian proposal RISPRO dilakukan sekurang-kurangnya oleh 3 (tiga) orang reviewer independen yang ditetapkan oleh Direktur Utama LPDP. b. Penilaian proposal RISPRO dimaksud merupakan penilaian terhadap setiap komponen dan subkomponen substansi proposal riset dengan cara mengalikan skor setiap subkomponen dan bobot. c. Nilai akhir hasil penilaian adalah rata-rata dari penjumlahan nilai dari setiap reviewer dengan mempertimbangkan nilai minimum kelulusan (passing grade) dari hasil penilaian setiap reviewer. d. Dalam menetapkan penerima Bantuan Dana RISPRO, Direksi LPDP mempertimbangkan rekomendasi reviewer LPDP. 1. Waktu pelaksanaan RISPRO dibagi menjadi 2 (dua) batch, a. Batch I adalah 30 Juni - 31 Januari, dan b. Batch 2 adalah 1 Februari - 29 Juni. 2. Pelaksanaan Bantuan Dana RISPRO dapat dilakukan dengan 2 (dua) sistem, yaitu: a. Sistem Non Kuota, dan b. Sistem Kuota. 3. Sistem Non-Kuota, didasarkan atas kompetisi dan kompetensi calon penerima bantuan (kelompok periset), yang dilaksanakan melalui mekanisme seleksi sistem non-kuota didasarkan langkah-langkah sistematis sebagai berikut: a. Penyampaian informasi mengenai Bantuan Dana RISPRO dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Waktu Pelaksanaan Seleksi RISPRO
  • 15. 15 Waktu Pelaksanaan RISPRO dibagi 2, Batch 1 = 30 Juni – 31 Januari Batch 2 = 1 Februari – 29 Juni b. Proposal riset disusun sesuai dengan format penulisan proposal, sebagaimana diatur pada lampiran Peraturan ini. c. Kelompok periset mengajukan proposal riset secara on-line yang dapat dilakukan sepanjang tahun. d. Setiap proposal riset yang masuk akan dilakukan seleksi administrasi oleh unit dan/atau tim dari internal LPDP. e. Penetapan mengenai batas waktu penerimaan dan seleksi proposal diatur tersendiri. f. Bagi proposal yang lolos seleksi administrasi akan dilakukan seleksi substansi (penilaian kelayakan riset dilakukan oleh reviewer melalui desk evaluation dan paparan, apabila diperlukan maka akan dilakukan visitasi). g. Proposal RISPRO di-review sekurang-kurangnya oleh 3 (tiga) orang reviewer independen. h. Pengumuman hasil seleksi administrasi dan substansi dapat disampaikan secara on-line dan/atau surat pemberitahuan sekurang-kurangnya kepada ketua periset. i. Penandatanganan perjanjian Bantuan Dana RISPRO dilakukan antara pimpinan LPDP dengan pimpinan lembaga ketua kelompok periset sesuai dengan mekanisme yang diatur oleh LPDP. 3. Sistem Kuota Bantuan Dana RISPRO merupakan desentralisasi seleksi riset, dengan ketentuan sebagai berikut: a. pelimpahan sebagian kewenangan seleksi RISPRO dari LPDP khusus kepada perguruan tinggi pengusul. b. kuota adalah jumlah maksimal proposal RISPRO yang dapat disampaikan oleh perguruan tinggi pengusul kepada LPDP untuk dipertimbangkan pendanaannya sesuai dengan syarat dan kriteria yang ditentukan oleh LPDP. c. Ketentuan lebih lanjut mengenai Bantuan Dana RISPRO yang dilaksanakan melalui mekanisme seleksi kuota akan diatur tersendiri.
  • 16. 16 Monitoring, evaluasi, dan pelaporan Bantuan Dana RISPRO diatur sebagai berikut: 1. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh tim yang ditunjuk oleh LPDP. 2. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali selama masa perjanjian/kontrak tahunan. 3. Pencairan dana riset tahap kedua dan ketiga mempertimbangkan laporan penggunaan dana dan kemajuan riset tahap sebelumnya. 4. Untuk RISPRO Komersial, pencairan dana tahap pertama sebesar 40% (empat puluh persen) dari nilai perjanjian dilakukan setelah pemenuhan syarat pencairan bantuan dana riset tahap pertama. Pencairan dana tahap kedua sebesar 40% (empat puluh persen) dan tahap ketiga sebesar 20% (dua puluh persen) dilakukan setelah melaporkan kemajuan realisasi anggaran mencapai minimal 80% (delapan puluh persen) dari tahap sebelumnya. 5. Untuk RISPRO Implementatif, pencairan dana tahap pertama sebesar 30% (tiga puluh persen) dari nilai perjanjian dilakukan setelah pemenuhan syarat pencairan bantuan dana riset tahap pertama. Pencairan dana tahap kedua sebesar 40% (empat puluh persen) dan tahap ketiga sebesar 30% (tiga puluh persen) dilakukan setelah melaporkan kemajuan realisasi anggaran mencapai minimal 80% (delapan puluh persen) dari tahap sebelumnya. 6. Evaluasi Bantuan Dana RISPRO untuk riset tahun berikutnya didasarkan pada capaian luaran riset sesuai perjanjian. 7. Apabila dipandang perlu, LPDP dapat melakukan monitoring dan evaluasi diluar mekanisme yang ditetapkan. Ketentuan lain dalam Bantuan Dana RISPRO diatur sebagai berikut: 1. Orisinalitas judul, substansi riset beserta hasil luarannya, pelaksanaan riset, serta penggunaan dana menjadi tanggung jawab sepenuhnya kelompok periset dan kementerian/lembaga, lembaga-lembaga riset pemerintah atau swasta, perguruan tinggi, atau lembaga lainnya yang menaungi kelompok periset. 2. Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang timbul dari kegiatan riset dan/atau hasil yang diperoleh dari pemanfaatan luaran riset sepenuhnya menjadi milik LPDP yang Monitoring, Evaluasi, Pelaporan RISPRO Ketentuan Lain
  • 17. 17 pengelolaannya dan/atau pengaturannya diberikan dan dilimpahkan kepada lembaga dan/atau ketua/kelompok periset, kecuali diatur lain oleh LPDP di dalam perjanjian. 3. Dalam hal terjadi tuntutan kepada penerima Bantuan Dana RISPRO atas pelaksanaan kegiatan riset dan/atau akibat penggunaan teknologi pihak lain, maka LPDP terbebas dari segala tuntutan pihak lain tersebut. 4. Peralatan yang yang dibeli dari Bantuan Dana RISPRO Komersial dan RISPRO Implementatif menjadi milik lembaga/institusi yang menaungi ketua kelompok periset yang dikelola menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur secara tersendiri