DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
1. LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi
Nama: Taryo, S.Pd.
Instansi: SDN 2 Negeri Agung
Masalah dalam
Pembelajaran
Penyebab
Masalah
Kategorisasi Masalah Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan Mitigasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Tuliskan
persoalan yang
telah
diidentifikasi /
ditentukan di
tahap
sebelumnya.
Fokuskan pada
persoalan
terkait
pembelajaran
Tuliskanlah
penajaman
apa
penyebab
setiap
masalah
yang
diidentifikas
i.
Renungkan, apakah
persoalan tersebut
terkait dengan
pemilihan/ penyajian
materi ajar, media,
metode pembelajaran,
atau yang lain. Centang
pada kolom yang sesuai.
Tuliskan 2-3 solusi yang sesuai dengan
masalah dan penyebab masalah yang
telah diidentifikasi. Solusi ini diperoleh
dari hasil kajian literatur dan wawancara
dengan sejawat / pakar
Apakah kelebihan
dari setiap alternatif
solusi yang dipilih
Apakah kelemahan
dari setiap
alternatif solusi
yang dipilih
Menurut
Anda, apakah
kelemahan
tersebut
dapat
diantisipasi?
Jika bisa,
bagaimana
caranya?
mater
i
media
metode
/
strategi
lainnya
2. Rendahnya
kemampuan siswa
kelas 4 SDN2
Negeri gung
dalam memahami
konsep perkalian
1) Pembelajaran
belum
berpusat pada
siswa.
2) Pembelajaran
yang
diberikan
oleh guru
masih
monoton dan
membuat
siswa kurang
tertarik.
Penggunaan model pembelajaran yang
berpusat pada siswa untuk pembelajaran
materi perkalian.
- Model Pembelajaran Problem Based
Learning
Penelitian yang dilakukan oleh Oktavia
& Devi (2020) Surantih,menunjukkan
hasil bahwa terdapat peningkatan hasil
belajar siswa materi perkalian setelah
menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning. Dari penelitian
tersebut terlihat hasil belajar siswa dari
54,54% menjadi 95,45%.
Sehingga dapat dikatakan penggunaan
model PBL dapat membantu guru untuk
menciptakan proses pembelajaran yang
berpusat kepada peserta didik sehigga
pemahaman dan hasil belajar siswa dapat
meningkat.
Sumber:
Oktavia, Fifi., Devi, Masnila. 2020.
Peningkatan Hasil Belajar
Perkalian dan Pembagian Pecahan
Menggunakan Model Problem
Based Learning di SDN 04 Pasar
Surantih. Universitas Negeri
Padang.
https://mail.jptam.org/index.php/jptam/ar
ticle/download/740/664
- Model pembelajaran Kooperatif tipe
Make A Match
Melalui penelitian yang telah dilakukan
Kelebihan Model
Pembelajaran Problem
Based Learning
1) peserta didik dilatih
untuk memiliki
kemampuan
memecahkan masalah
dalam keadaan nyata,
2) mempunyai
kemampuan
membangun
pengetahuannya
sendiri melalui
aktivitas belajar,
3) pembelajaran
berfokus pada
masalah sehingga
materi yang tidak ada
hubungannya tidak
perlu dipelajari oleh
peserta didik.
4) terjadi aktivitas ilmiah
pada peserta didik
melalui kerja
kelompok,
5) peserta didik terbiasa
menggunakan
sumber-sumber
pengetahuan, baik dari
perpustakaan, internet,
wawancara, dan
observasi,
6) peserta didik memiliki
kemampuan menilai
Kelemahan Model
Pembelajaran
Problem Based
Learning
1)pembelajaran
berbasis masalah
(PBM) tidak dapat
diterapkan untuk
setiap materi
pelajaran, ada
bagian guru
berperan aktif dalam
menyajikan materi.
PBM lebih cocok
untuk pembelajaran
yang menuntut
kemampuan tertentu
yang kaitannya
dengan pemecahan
masalah, dan
2)dalam suatu kelas
yang memiliki
tingkat keragaman
peserta didik yang
tinggi akan terjadi
kesulitan dalam
pembagian tugas.
Kelemahan Model
Pembelajaran
Kooperatif tipe Make
A Match
1) kurang efektif bila
digunakan untuk
Mitigasi
Kekurangan
Model
Pembelajaran
Problem Based
Learning
1) Pada materi
perkalian,
masalah yang
diberikan bisa
berupa soal
cerita agar
lebih
kontekstual.
2) Pembagian
kelompok
bisa dilakukan
guru
berdasarkan
keragaman
yang ada,
misalnya
berdasarkan
gaya belajar.
Mitigasi
Kekurangan
Model
PembelajaranK
ooperatif tipe
Make A Match
Siswa kelas 4
SDN 2 Negeri
Agung berjumlah
3. oleh Putri & Hamka (2022) ditunjukkan
hasil bahwa model kooperatif tipe make
a match memberikan pengaruh yang
tinggi terhadap kemampuan perkalian
siswa, yaitu rata-rata hasil belajar siswa
meningkat dari 59,86 menjadi 82,26. Hal
tersebut karena model pembelajaran
kooperatif tipe make a match membuat
siswa menjadi lebih aktif dalam
menerima materi ajar sehingga setiap
siswa dapat meningkatkan kemampuan
operasi hitung perkalian yang
dimilikinya.
Sumber:
Putri, Sarah Amalia., Pranata, Khavisa.
2022. Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Make A Match
terhadap Kemampuan Operasi
Hitung Perkalian Peserta Didik Kelas
III Sekolah. Jurnal Cakrawala Pedas,
8. Universitas Muhammadiyah
Hamka.
https://www.ejournal.unma.ac.id/index.p
hp/cp/article/download/2762/2055
kemajuan belajarnya
sendiri,
7) peserta didik memiliki
kemampuan untuk
melakukan
komunikasi ilmiah
dalam kegiatan
diskusi atau presentasi
hasil pekerjaan
mereka,
8) kesulitan belajar
peserta didik secara
individual dapat
diatasi melalui kerja
kelompok dalam
bentuk peer teaching
Kelebihan Model
Pembelajaran
Kooperatif tipe Make A
Match
1) adanya saling
ketergantungan yang
positif antar siswa.
2) adanya pengakuan
dalam merespon
perbedaan individu
3) siswa dilibatkan
dalam perencanaan
dan pengelolaan
kelas
4) tercipta suasana
kelas yang
menyenangkan
kelas yang
jumlahnya
siswanya lebih
dari 50 orang dan
terdapat keributan
di dalam kelas
12 siswa,
sehingga model
pembelajaran ini
masih efektif bila
digunakan.
4. sehingga membuat
siswa merasa rileks
5) terjalinnya hubungan
hangat dan
bersahabat antara
siswa dengan guru;
dan
6) siswa memiliki
banyak kesempatan
untuk
mengekspresikan
pengalaman emosi
7) yang
menyenangkan.
Rendahnya hasil
belajar siswa kelas
4 SDN 2 Negeri
Agung pada
pelajaran IPA
1) Pembelajaran
yang
dilakukan
masih
berpusat pada
guru sehingga
siswa tidak
aktif dalam
pemeblajaran
Penggunaan model pembelajaran yang
berpusat pada siswa untuk pembelajaran
IPA.
1) Model Pembelajaran Discovery
Learning
Penelitian yang dilakukan oleh
Setyaningsih dkk. (2019) menunjukkan
hasil bahwa pennggunaan model
pembelajaran Discovery Learning dapat
membantu meningkatkan hasil belajar
siswa pada pembelajaran IPA, yaitu nilai
rata-rata siswa meningkat dari 59,29
menjadi 82,35.
Sumber:
Setyaningsih, Eris., Dwiyanti, Aris Naedi.,
Budiarti, Wahyu Ningsih. 2019.
Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui
Kelebihan Model
Pembelajaran
Discovery Learning
1) Membantu siswa
untuk memperbaiki
dan meningkatkan
keterampilan‐keteram
pilan dan
proses‐proses kognitif,
2) Model ini
memungkinkan siswa
berkembang dengan
cepat dan sesuai
dengan kecepatannya
sendiri,
3) Meningkatkan tingkat
penghargaan pada
siswa, karena unsur
Kelemahan Model
Pembelajaran
Discovery Learning
1)Model ini tidak
cukup efisien untuk
digunakan dalam
mengajar pada
jumlah siswa yang
banyak hal ini
karena waktu yang
dibutuhkan cukup
lama untuk kegiatan
menemukan
pemecahan masalah.
Kelemahan Model
Pembelajaran
Mitigasi
Kelemahan
Model
Pembelajaran
Discovery
Learning
1) Siswa kelas 4
SDN 2 Negeri
Agung
berjumlah 12
siswa. Jumlah
tersebut dirasa
tidak terlalu
banyak
sehingga
model ini
masih cukup
efisien bila di
5. Model Discovery Learning Siswa Kelas
V SD Negeri Slarang 01 Tahun 2019.
Jurnal Pancar, 4.
https://www.ejournal.unugha.ac.id/index.php/
pancar/article/download/313/256
2) Model Pembelajaran Problem Based
Learning
Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh
Rahmasari (2016) menunjukkan hasil
adanya peningkatan hasil belajar siswa
pada pelajaran IPA, yaitu pada jumlah
siswa yang memperoleh nilai di atas rata-
rata meningkat yang awalnya 5 dari 24
siswa menjadi 13 dari 24 siswa.
Sumber: Rahmasari, Riana. 2016. Penerapan
Model Pembelajaran Problem Based
Learning untuk Meningkatkan hasil
Belajar IPA Kelas IV SD. Universitas
Negeri yogyakarta
https://journal.student.uny.ac.id/index.php/pgs
d/article/download/5367/5074
berdiskusi,
4) Mampu menimbulkan
perasaan senang dan
bahagia karena siswa
berhasil melakukan
penelitian, dan
5) Membantu siswa
menghilangkan
skeptisme
(keragu‐raguan)
karena mengarah pada
kebenaran yang final
dan tertentu atau pasti
https://ejournal.undiksha
.ac.id/index.php/JIPP/art
icle/download/13851/86
71
Kelebihan Model
Pembelajaran Problem
Based Learning
1) peserta didik dilatih
untuk memiliki
kemampuan
memecahkan masalah
dalam keadaan nyata,
2) mempunyai
kemampuan
membangun
pengetahuannya
sendiri melalui
aktivitas belajar,
3) pembelajaran
berfokus pada
Problem Based
Learning
1)pembelajaran
berbasis masalah
(PBM) tidak dapat
diterapkan untuk
setiap materi
pelajaran, ada
bagian guru
berperan aktif dalam
menyajikan materi.
PBM lebih cocok
untuk pembelajaran
yang menuntut
kemampuan tertentu
yang kaitannya
dengan pemecahan
masalah,
2)dalam suatu kelas
yang memiliki
tingkat keragaman
peserta didik yang
tinggi akan terjadi
kesulitan dalam
pembagian tugas.
https://www.academia.
edu/download/565868
72/PENERAPAN_MO
DEL_PEMBELAJAR
AN_PROBLEM_BAS
ED.pdf
laksanakan.
Mitigasi
Kekurangan
Model
Pembelajaran
Problem Based
Learning
1) Pada
pelajaran IPA,
materi yang
diberikan
dapat berupa
masalah yang
bersifat
kontekstual
disekitar
siswa.
2) Pembagian
kelompok
bisa dilakukan
guru
berdasarkan
keragaman
yang ada,
misalnya
berdasarkan
gaya belajar
6. masalah sehingga
materi yang tidak ada
hubungannya tidak
perlu dipelajari oleh
peserta didik.
4) terjadi aktivitas ilmiah
pada peserta didik
melalui kerja
kelompok,
5) peserta didik terbiasa
menggunakan
sumber-sumber
pengetahuan, baik dari
perpustakaan, internet,
wawancara, dan
observasi,
6) peserta didik memiliki
kemampuan menilai
kemajuan belajarnya
sendiri,
7) peserta didik memiliki
kemampuan untuk
melakukan
komunikasi ilmiah
dalam kegiatan
diskusi atau presentasi
hasil pekerjaan
mereka,
8) kesulitan belajar
peserta didik secara
individual dapat
diatasi melalui kerja
kelompok dalam
bentuk peer teaching