las asetilin merupakan las yang menggunakan gas dari karbit dan oksigen yang dipadukan dengan menggunakan peralatan tertentu. Las asetilin ini banyak digunakan dalam dunia kerja ataupun dunia industri, materi ini juga dapat diaplikasikan ke dunia pendidikan untuk materi pelajaran sistem pengelasan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis tegangan yang terjadi pada suatu benda. Terdapat lima jenis tegangan yaitu tegangan tarik, tekan, lengkung, puntir, dan geser. Tegangan didefinisikan sebagai beban yang diterima oleh molekul-molekul benda setiap satuan luas penampang dan dihitung sebagai rasio antara gaya dengan luas penampang.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan jenis-jenis tegangan yang terjadi pada suatu benda. Terdapat lima jenis tegangan yaitu tegangan tarik, tekan, lengkung, puntir, dan geser. Tegangan didefinisikan sebagai beban yang diterima oleh molekul-molekul benda setiap satuan luas penampang dan dihitung sebagai rasio antara gaya dengan luas penampang.
Dokumen tersebut membahas proses-proses dasar dalam kerja pelat logam, yaitu pemotongan, penekukan, dan penarikan. Proses-proses tersebut digunakan untuk memproduksi berbagai produk dari pelat logam dengan keunggulan kuat, akurat, dan ekonomis. Dokumen juga menjelaskan parameter penting dalam setiap proses serta perkakas yang digunakan.
Perhitungan turbin propeller poros horizontalSelly Riansyah
Dokumen tersebut membahas perancangan turbin air pada bendungan Bening Saradan di Madiun. Secara ringkas, dokumen menjelaskan analisis untuk menentukan tipe turbin yang sesuai berdasarkan debit air dan tinggi jatuh, yang menghasilkan rekomendasi menggunakan turbin propeller. Selanjutnya dibahas desain runner turbin dan poros, serta perhitungan untuk menentukan ukuran komponen.
Diagram fasa menunjukkan hubungan antara komposisi, temperatur, dan fasa yang terbentuk pada suatu paduan logam. Diagram ini berguna untuk memprediksi sifat dan perubahan fasa pada suatu paduan dengan variasi komposisi dan temperatur. Terdapat beberapa jenis diagram fasa berdasarkan kelarutan logam dalam keadaan cair dan padat.
Teks ini membahas tentang cacat kristal dan dislokasi pada bahan padat. Dijelaskan berbagai jenis cacat kristal seperti cacat titik, cacat bidang, dan cacat ruang. Dislokasi didefinisikan sebagai pergeseran atom-atom akibat tegangan mekanik yang dapat menyebabkan deformasi plastis pada logam."
Dokumen tersebut merangkum 3 poin penting:
1. Menguraikan peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengelasan las oksi-asetilen seperti generator, brander, kawat las, dan flux.
2. Menjelaskan alat pelindung diri yang harus dipakai seperti masker, sarung tangan, dan sepatu keselamatan.
3. Menguraikan keselamatan kerja yang perlu diperhatikan seperti menggunakan peralatan sesuai prosedur
1) The document reports on a laboratory experiment to determine the Young's modulus of various metal types. Samples of steel and aluminum were tested by applying incremental loads and measuring the change in height using a dial indicator.
2) For steel, the measured Young's modulus values ranged from 192.3 to 230.04 GPa. For aluminum, the values ranged from 68.1 to 71.27 GPa.
3) Young's modulus is a measure of a material's elasticity and indicates how much a material will deform under an applied load. Determining the Young's modulus of different metals can help select appropriate materials for structures.
1. Dokumen membahas tentang aliran fluida dalam pipa, termasuk jenis aliran, bilangan Reynolds, faktor gesekan, dan kerugian energi akibat gesekan dan kelengkapan pipa.
2. Ada dua jenis aliran yaitu laminar dan turbulen, tergantung nilai bilangan Reynolds. Faktor gesekan penting untuk menghitung kerugian energi, dan nilainya dipengaruhi oleh kekasaran pipa dan bilangan Reynolds.
3. Kerugian energi
BAB I membahas latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penulisan tentang pengukuran menggunakan mikrometer dan jangka sorong. BAB II membahas definisi pengukuran, struktur mikrometer dan jangka sorong, fungsi dan cara pengukuran menggunakan alat tersebut, serta pemeliharaannya. BAB III memberikan kesimpulan tentang bagian-bagian dan cara penggunaan mikrometer dan jangka sorong.
Teks tersebut membahas tentang aliran fluida dalam saluran tertutup seperti pipa. Ada dua jenis aliran yaitu aliran laminer dan turbulen, tergantung pada bilangan Reynolds. Aliran laminer terjadi pada bilangan Reynolds rendah (<2000) sedangkan aliran turbulen terjadi pada bilangan Reynolds tinggi (>4000). Teks ini juga menjelaskan hukum viskositas Newton dan hukum tekanan geser Reynolds untuk menganalisis aliran fluida dalam pipa.
Laporan ini membahas tentang praktikum pengujian kekerasan logam yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura. Pengujian kekerasan dilakukan menggunakan metode Rockwell B dan Rockwell C dengan perlakuan panas annealing pada baja. Hasilnya menunjukkan nilai kedalaman yang didapatkan lebih besar menggunakan metode Rockwell C karena proses pendinginan annealing yang menyebabkan baja menjadi lebih lunak. N
Berikut rencana sederhana bantalan ujung dari perunggu untuk putaran 200 rpm dan beban 1500 kg:
1. Beban (P) = 1500 kg
2. Putaran (n) = 200 rpm
3. Bahan poros baja agak keras, tegangan lentur maksimal (σ) = 4 kg/mm2
4. Koefisien gesekan (μ) diambil 0,15
5. Hitung momen lentur maksimal:
M = P x l/4 = 1500 x l/4 kg.mm
Dengan asumsi panjang bantalan (l)
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
Dokumen tersebut membahas tiga jenis baja karbon berdasarkan kadar karbonnya yaitu baja karbon rendah, menengah, dan tinggi. Baja karbon rendah memiliki kadar karbon hingga 0,3% dan digunakan untuk konstruksi umum. Baja karbon menengah memiliki kadar karbon 0,3-0,7% dan digunakan untuk komponen mesin. Baja karbon tinggi memiliki kadar karbon di atas 0,7% dan digunakan unt
1. Mekanisme penguatan pada logam meliputi pengerasan regangan, penguatan larutan padat, dan penguatan presipitasi.
2. Pengerasan presipitasi melibatkan pembentukan partikel endapan halus melalui tahapan solusi, pendinginan cepat, dan penuaan untuk meningkatkan kekuatan logam.
3. Contohnya adalah paduan aluminium seri 2xxx yang diperkuat oleh endapan CuAl2 yang dihasilkan melalui proses pen
1. Lingkaran Mohr digunakan untuk merepresentasikan tegangan dan regangan bidang pada suatu elemen. Lingkaran ini memiliki pusat dan jari-jari yang berhubungan dengan besaran tegangan normal maksimum dan minimum serta tegangan geser.
Dokumen tersebut membahas peralatan utama dan cara penggunaan las oksi-asetilin, meliputi tabung gas oksigen dan asetilin, generator asetilin, regulator, dan selang las beserta fungsi dan cara pengoperasiannya.
Teks tersebut menjelaskan prinsip dan proses pemotongan logam dengan gas oksigen-asetilena. Pemotongan dilakukan dengan memanaskan logam hingga titik leburnya kemudian menyemburkan campuran gas untuk memotong logam. Teks tersebut juga menjelaskan alat, bahan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemotongan seperti suhu lebur logam, oksida hasil reaksi, dan intensitas pemanasan.
Dokumen tersebut membahas proses-proses dasar dalam kerja pelat logam, yaitu pemotongan, penekukan, dan penarikan. Proses-proses tersebut digunakan untuk memproduksi berbagai produk dari pelat logam dengan keunggulan kuat, akurat, dan ekonomis. Dokumen juga menjelaskan parameter penting dalam setiap proses serta perkakas yang digunakan.
Perhitungan turbin propeller poros horizontalSelly Riansyah
Dokumen tersebut membahas perancangan turbin air pada bendungan Bening Saradan di Madiun. Secara ringkas, dokumen menjelaskan analisis untuk menentukan tipe turbin yang sesuai berdasarkan debit air dan tinggi jatuh, yang menghasilkan rekomendasi menggunakan turbin propeller. Selanjutnya dibahas desain runner turbin dan poros, serta perhitungan untuk menentukan ukuran komponen.
Diagram fasa menunjukkan hubungan antara komposisi, temperatur, dan fasa yang terbentuk pada suatu paduan logam. Diagram ini berguna untuk memprediksi sifat dan perubahan fasa pada suatu paduan dengan variasi komposisi dan temperatur. Terdapat beberapa jenis diagram fasa berdasarkan kelarutan logam dalam keadaan cair dan padat.
Teks ini membahas tentang cacat kristal dan dislokasi pada bahan padat. Dijelaskan berbagai jenis cacat kristal seperti cacat titik, cacat bidang, dan cacat ruang. Dislokasi didefinisikan sebagai pergeseran atom-atom akibat tegangan mekanik yang dapat menyebabkan deformasi plastis pada logam."
Dokumen tersebut merangkum 3 poin penting:
1. Menguraikan peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum pengelasan las oksi-asetilen seperti generator, brander, kawat las, dan flux.
2. Menjelaskan alat pelindung diri yang harus dipakai seperti masker, sarung tangan, dan sepatu keselamatan.
3. Menguraikan keselamatan kerja yang perlu diperhatikan seperti menggunakan peralatan sesuai prosedur
1) The document reports on a laboratory experiment to determine the Young's modulus of various metal types. Samples of steel and aluminum were tested by applying incremental loads and measuring the change in height using a dial indicator.
2) For steel, the measured Young's modulus values ranged from 192.3 to 230.04 GPa. For aluminum, the values ranged from 68.1 to 71.27 GPa.
3) Young's modulus is a measure of a material's elasticity and indicates how much a material will deform under an applied load. Determining the Young's modulus of different metals can help select appropriate materials for structures.
1. Dokumen membahas tentang aliran fluida dalam pipa, termasuk jenis aliran, bilangan Reynolds, faktor gesekan, dan kerugian energi akibat gesekan dan kelengkapan pipa.
2. Ada dua jenis aliran yaitu laminar dan turbulen, tergantung nilai bilangan Reynolds. Faktor gesekan penting untuk menghitung kerugian energi, dan nilainya dipengaruhi oleh kekasaran pipa dan bilangan Reynolds.
3. Kerugian energi
BAB I membahas latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penulisan tentang pengukuran menggunakan mikrometer dan jangka sorong. BAB II membahas definisi pengukuran, struktur mikrometer dan jangka sorong, fungsi dan cara pengukuran menggunakan alat tersebut, serta pemeliharaannya. BAB III memberikan kesimpulan tentang bagian-bagian dan cara penggunaan mikrometer dan jangka sorong.
Teks tersebut membahas tentang aliran fluida dalam saluran tertutup seperti pipa. Ada dua jenis aliran yaitu aliran laminer dan turbulen, tergantung pada bilangan Reynolds. Aliran laminer terjadi pada bilangan Reynolds rendah (<2000) sedangkan aliran turbulen terjadi pada bilangan Reynolds tinggi (>4000). Teks ini juga menjelaskan hukum viskositas Newton dan hukum tekanan geser Reynolds untuk menganalisis aliran fluida dalam pipa.
Laporan ini membahas tentang praktikum pengujian kekerasan logam yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura. Pengujian kekerasan dilakukan menggunakan metode Rockwell B dan Rockwell C dengan perlakuan panas annealing pada baja. Hasilnya menunjukkan nilai kedalaman yang didapatkan lebih besar menggunakan metode Rockwell C karena proses pendinginan annealing yang menyebabkan baja menjadi lebih lunak. N
Berikut rencana sederhana bantalan ujung dari perunggu untuk putaran 200 rpm dan beban 1500 kg:
1. Beban (P) = 1500 kg
2. Putaran (n) = 200 rpm
3. Bahan poros baja agak keras, tegangan lentur maksimal (σ) = 4 kg/mm2
4. Koefisien gesekan (μ) diambil 0,15
5. Hitung momen lentur maksimal:
M = P x l/4 = 1500 x l/4 kg.mm
Dengan asumsi panjang bantalan (l)
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiAbdul Ghofur
Dokumen tersebut membahas tiga jenis baja karbon berdasarkan kadar karbonnya yaitu baja karbon rendah, menengah, dan tinggi. Baja karbon rendah memiliki kadar karbon hingga 0,3% dan digunakan untuk konstruksi umum. Baja karbon menengah memiliki kadar karbon 0,3-0,7% dan digunakan untuk komponen mesin. Baja karbon tinggi memiliki kadar karbon di atas 0,7% dan digunakan unt
1. Mekanisme penguatan pada logam meliputi pengerasan regangan, penguatan larutan padat, dan penguatan presipitasi.
2. Pengerasan presipitasi melibatkan pembentukan partikel endapan halus melalui tahapan solusi, pendinginan cepat, dan penuaan untuk meningkatkan kekuatan logam.
3. Contohnya adalah paduan aluminium seri 2xxx yang diperkuat oleh endapan CuAl2 yang dihasilkan melalui proses pen
1. Lingkaran Mohr digunakan untuk merepresentasikan tegangan dan regangan bidang pada suatu elemen. Lingkaran ini memiliki pusat dan jari-jari yang berhubungan dengan besaran tegangan normal maksimum dan minimum serta tegangan geser.
Dokumen tersebut membahas peralatan utama dan cara penggunaan las oksi-asetilin, meliputi tabung gas oksigen dan asetilin, generator asetilin, regulator, dan selang las beserta fungsi dan cara pengoperasiannya.
Teks tersebut menjelaskan prinsip dan proses pemotongan logam dengan gas oksigen-asetilena. Pemotongan dilakukan dengan memanaskan logam hingga titik leburnya kemudian menyemburkan campuran gas untuk memotong logam. Teks tersebut juga menjelaskan alat, bahan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemotongan seperti suhu lebur logam, oksida hasil reaksi, dan intensitas pemanasan.
Oxy-fuel welding dan oxy-fuel cutting adalah proses yang memanfaatkan campuran gas bahan bakar dan oksigen untuk mengelas atau memotong logam. Proses ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1903 oleh insinyur Prancis. Oxy-fuel welding menggunakan nyala api yang sangat panas untuk melelehkan logam, sementara oxy-fuel cutting memanaskan logam hingga merah kemudian meniupkannya dengan oksigen untuk membakar logam. Proses ini mas
Oxy-fuel welding dan oxy-fuel cutting adalah proses yang memanfaatkan campuran gas bahan bakar dan oksigen untuk mengelas atau memotong logam. Proses ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1903 oleh insinyur Prancis. Oxy-fuel welding menggunakan nyala api yang sangat panas untuk melelehkan logam, sementara oxy-fuel cutting memanaskan logam hingga merah kemudian meniupkannya dengan oksigen untuk membakar logam. Proses ini mas
1. Makalah ini membahas tentang teknik pengelasan las oksi-asetilin, termasuk pengertian, bahan bakar, peralatan, proses, dan teknik pengelasan serta pemotongan logam menggunakan las gas.
2. Proses pengelasan oksi-asetilin melibatkan pencampuran gas oksigen dan asetilen untuk membentuk nyala api yang dapat melelehkan logam.
3. Teknik pengelasan mencakup posisi horizontal, vertikal, diatas kepal
Dokumen tersebut membahas proses produksi asetilen dengan empat metode yaitu: 1) reaksi kalsium karbida-air, 2) proses BASF, 3) sebagai produk samping steam cracking, dan 4) dari batubara. Metode produksi asetilen dapat digolongkan ke dalam proses kimia reaksi pada temperatur normal dan proses pemanasan tinggi. Masing-masing metode memiliki keunggulan dan keterbatasan tertentu.
Dokumen ini membahas tentang kimpalan gas untuk juruteknik otomotif. Ia menjelaskan peralatan keselamatan, komponen utama seperti silinder oksigen dan asetilena, proses kimpalan oksi-asetilena, dan teknik-teknik kimpalan dasar termasuk jenis sambungan yang dapat dibuat.
Dokumen ini membahas tentang las oksi-asetilen, termasuk jenis-jenis nyala api las, cara mengatur tekanan kerja dan nyala api, serta cara menyalakan dan mematikan nyala api las. Nyala api karburasi terjadi pada campuran asetilin berlebih, sedangkan nyala api oksidasi pada kelebihan oksigen. Tekanan kerja diatur dengan menyetel regulator tekanan. Api las dihidupkan dengan membuka katup gas secara bertahap.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pengelasan dengan oksi-asetilin memanaskan logam sampai mencair menggunakan nyala dari pembakaran campuran gas asetilin dan oksigen.
2. Suhu nyala dapat mencapai 3500°C, cukup untuk mencairkan logam.
3. Gas asetilin dihasilkan dari reaksi kalsium karbida dan air.
Melaksanakan pengelasan gas oxy acetylene (karbid) dan las titikEko Supriyadi
Dokumen ini membahas tentang pelaksanaan pengelasan, pemotongan, dan pemanasan body otomotif dengan oxy-acetylene. Terdapat penjelasan tentang tujuan kegiatan belajar, teori dasar pengelasan oxy-acetylene, macam-macam nyala api, peralatan yang digunakan, dan teknik ayunan nozzle.
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur pengelasan gas (las gas) mulai dari persiapan peralatan dan bahan, cara menyalakan api las gas, jenis-jenis nyala api, teknik pengelasan, hingga langkah-langkah kerja praktik pengelasan plat baja."
Modul ini membahas tentang kimpalan gas oksi-asetilena dan pelindung keselamatan yang diperlukan. Terdapat berbagai komponen kunci untuk kimpalan gas seperti silinder oksigen dan asetilena, regulator, hos dan sumpitan api. Ada tiga jenis nyalaan yang digunakan bergantung pada aplikasinya. Teknik kehadapan dan mengundur digunakan untuk menyambung logam. Kimpalan gas oksi-asetilena memiliki beberapa kele
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SMK Negeri 2 Sungai Lilin membahas klasifikasi dan penggunaan berbagai jenis peralatan khusus untuk perbaikan otomotif (special service tools) selama 4 pertemuan. Materi ini mencakup diskusi dan demonstrasi penggunaan peralatan seperti bearing puller dan ring compressor sesuai standar internasional.
1. Sistem manajemen mesin Toyota mulai menggunakan EFI pada 1979 dan sejak itu terus mengembangkan fitur diagnostik dan kontrol emisi.
2. Sistem ini menggunakan sensor untuk mengontrol injeksi bahan bakar, waktu pengapian, kecepatan idel, EGR, dan emisi lainnya melalui ECU.
3. ECU terhubung ke aktuator seperti injektor, katup pengapian, ISC valve, dan EGR valve untuk mengontrol kiner
Bahan ini memberikan informasi tentang bagaimana konstruksi dari mobil-mobil atau kendaraan hybrid yang sedang d kembangkan saat sekarang ini, semoga bisa bermanfaat.
Modul ini membahas tentang perbaikan sistem pengapian pada kendaraan bermotor. Modul ini memberikan panduan tentang cara memperbaiki sistem pengapian dengan benar tanpa merusak komponen lainnya, mengakses informasi spesifikasi yang tepat, serta melaksanakan perbaikan menggunakan peralatan dan teknik yang sesuai.
Modul ini merupakan alat bantu sebagai pedoman bagi seorang guru untuk melakukan proses belajar mengajar didalam kelas, semoga modul ini bisa saling membantu satu sama lain, berbagi ilmu adalah sebuah amal yang tak ternilai
Sistem pendingin mesin menggunakan air atau udara untuk menjaga suhu mesin antara 80-90 derajat Celcius. Sistem pendinginan air terdiri dari radiator, pompa air, termostat, dan kipas pendingin yang bekerja bersama-sama untuk mengalirkan air dari mesin ke radiator dan sebaliknya guna menghilangkan panas berlebih.
dari materi tersebut menjelaskan bagaimana proses dari pembentukan logam, dimana proses tersebut membutuhkan waktu dan ketelitian yang tinggi untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas
Dokumen tersebut membahas tentang las listrik, mulai dari prinsip kerjanya, jenis-jenis sambungan dan arus listrik yang digunakan, pengkutuban elektroda, peralatan las listrik seperti pesawat las, alat bantu, perlengkapan keselamatan, dan jenis elektroda.
Crankshaft Valve Lub Cooling & FO diagram katupAhmad Faozi
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis mesin pembakaran dalam, termasuk sistem pelumasan dan pendinginan. Dokumen ini menjelaskan klasifikasi mesin berdasarkan siklus kerja dan jenis bahan bakar serta komponen utama seperti crankshaft, valve timing, dan jenis sistem pelumasan dan pendinginan pada mesin.
Tune-up disini bertujuan untuk mengembalikan engine ke kondisi standarnya sehingga kondisi mesin menjadi stabil dan halus seperti baru kembali. Disini di jelaskan bagian-bagian mana yang akan di lakukan tune-up
Bab 1 membahas tentang pengertian dan jenis-jenis proses pengelasan. Terdapat dua kelompok proses pengelasan yaitu pengelasan lebur yang memanfaatkan panas untuk mencairkan logam dan pengelasan padat yang menggunakan tekanan tanpa panas dari luar atau dengan panas dari luar di bawah titik lebur logam. Proses pengelasan lebur meliputi pengelasan busur, resistensi listrik, gas, dan berbagai proses lainnya.
Modul ini membahas tentang pemeliharaan sistem hidrolik yang digunakan dalam bengkel otomotif. Terdapat penjelasan mengenai berbagai peralatan yang menggunakan sistem hidrolik seperti dongkrak hidrolik, car lift, hydraulic cranes, dan hydraulic presses beserta cara kerja dan pemeliharaannya. Tujuan pembelajaran adalah agar siswa memahami prinsip kerja, sistem, dan komponen-komponen utama pada sistem hidrolik.
Modul ini membahas sistem transmisi otomatis jenis CVT pada sepeda motor. Terdiri dari pengenalan komponen CVT seperti primary pulley, secondary pulley, v-belt, dan final gear. Juga dijelaskan prinsip kerja CVT yang mengubah rasio putaran menggunakan perubahan diameter pulley sesuai kecepatan mesin. Modul ini bertujuan membantu siswa memahami sistem transmisi otomatis CVT.
Modul ini membahas tentang melepas, memasang, dan menyetel roda pada kendaraan. Terdiri atas empat kegiatan belajar yaitu mengidentifikasi jenis roda, melepas roda, pemeriksaan roda, dan memasang roda. Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan mampu melepas, memasang, dan menyetel roda secara efektif, efisien, dan aman.
Modul praktek-rangkaian-lampu-tanda-belok-dan-hazard1Ahmad Faozi
Dokumen tersebut merupakan penjelasan tentang rangkaian lampu tanda belok (turn signal) dan lampu darurat (hazard) pada kendaraan standar. Dokumen tersebut dibuat oleh Ega Vebriasandi dan Agus Supriyanto dari SMK Kartanegara Wates Kabupaten Kediri untuk memberikan penjelasan mengenai komponen-komponen yang terlibat dalam rangkaian lampu sinyal belok dan darurat beserta skematis rangkaian lampu tersebut.
Modul teknologi sepeda motor (oto225 01)- sistem pengapian oleh beni setya nu...Ahmad Faozi
Modul ini membahas tentang memeriksa, merawat, memperbaiki, dan menyetel sistem pengapian konvensional dan elektronik pada sepeda motor. Modul ini terdiri atas dua kegiatan belajar yang membahas tentang sistem pengapian konvensional dan elektronik sepeda motor. Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu memeriksa, merawat, memperbaiki, dan menyetel sistem pengapian sepeda motor.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
2. LAS
A. Apa mengelas itu ?
mengelas adalah salah satu cara
menyambungkan dua buah logam dengan
cara menggunakan panas.
1. Jika bahan dasar dan kawat las dipanaskan hingga
keduanya mencair satu sama lain, disebut las cair.
2. Kalau hanya bahan pengisi (kawat) saja yang
mencairkan,
sedangkan
bahan
dasarnya
dipanaskan sampai suhu cair bahan pengisi
tersebut, disebut proses las patri.
3. 3. Pada proses las tempa, kedua benda yang akan
disambung dipanaskan sampai keadaan pijar,
kemudian kepada keduanya diberikan tekanan
supaya dapat bersambung.
4. Apabila penyambungannya menggunakan busur
listrik yang terjadi antara ujung elektroda dengan
permukaan benda kerja, disebut proses las busur
listrik.
4. 5. Proses las titik, las tekan, atau las rol dilakukan
diantara tahanan listrik yang terjadi antara dua
bahan yang akan disambung.
6. Nyala api gas adalah nyala api yang dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar gas dengan oksigen. Gas
ini adalah gas karbit atau asetilin. Pengelasan
dengan gas ini adalah proses las asetilin.
5. B. Pengertian Las Gas
Las gas adalah suatu cara pengelasan yang
menggunakan panas dari nyala api, hasil
pembakaran bahan bakar gas dengan oksigen.
6. C. Bahan Bakar Gas
Bahan gas yang biasa digunakan pada pengelasan
gas ialah asetilin, hidrogen dan gas mapp
(stabilized methyla cetylene propadiene), ialah gas
asetilin yang telah distabilkan.
Dari bermacam-macam bahan bakar diatas, maka
asetilin adalah yang paling banyak dipergunakan,
karena;
1.Asetilin dapat mudah dibuat melalui generator
asetilin
2.Asetilin dengan oksigen menghasilkan suhu nyala api
paling tinggi dibandingkan nyala api oksigen dengan
bahan bakar lain.
7. D. Oksigen (O₂) atau Zat Asam
Oksigen atau zat asam adalah gas yang sangat
penting dan merupakan salah satu syarat terjadinya
pembakaran.
Oksigen lebih berat dari udara, tidak berbau dan tidak
berwarna. Oksigen dapat disimpan dengan aman
didalam silinder sampai tekanan ± 150 bar(kg/cm²).
8. LAS ASETILIN
Las asetilin adalah las yang pengerjaannya
dilakukan melalui proses pemanasan dengan
busur api yang didapat dari pembakaran gas
asetilin dan gas oksigen.
Peralatan las asetilin terdiri dari;
1.Alat pembangkit asetilin atau generator asetilin
2.Silinder, terdiri dari;
a.Asetilin yaitu bila tanpa generator
b.Oksigen
9. 3. Pengatur tekanan kerja atau regulator las, terdiri
dari;
a.
b.
Asetilin
Oksigen
4. Pembakar las
5. Slang las, terdiri dari;
a. Asetilin
b. Oksigen
6. Kaca mata las
7. Korek api las
10. 8. Alat-alat bantu lain, seperti;
a. Alat-alat gambar, ukur, mistar baja, siku, siku busur,
penggores, dan sikat kawat naja.
b. Untuk mengerjakan kampuh; kikir, pahat, gergaji, gerinda,
palu, landasan (anvil), dan ragum.
c. Macam-macam penjepit; c-clamp, tang kombinasi, dan
sebagainnya.
d. Alat-alat keamanan; kaca mata pengaman, sarung tangan,
pakaian kerja, dan alat pemadam api.
11. MENGATUR BUSUR API
a. Sediakan alat perlengkapan untuk pekerjaan las
b. Buka keran pengatur gas asetilin dan nyalakan
dengan korek api las gas asetilin yang keluar dari
pembakar. Perhatikan warna busur apinya.
c. Buka keran oksigen perlahan-lahan, dan atur
warna busur api kuning hingga berwarna putih
kebiru-biruan. Perhatikan pula tiga warna busur
api yang berlainan.
d. Cobalah bergantian mengatur keran oksigen dan
gas asetilin. Perhatikan perbedaan warna busur
api itu.
12. A. Busur api pemotong
Kita mengenal macam-macam busur
api, yaitu:
1.Busur api netral
2.Busur api karburasi
3.Busur api oksidasi
13. B. Daftar hubungan bahan dasar proses
las dan nyala api
Bahan yang akan dilas
Proses las
Nyala api las
BESI
Besi tempa
Sedikit oksidasi
Las cair
Netral
Las patri
Besi galvanis
Netral
Las patri
Besi karbon rendah
Las cair
Sedikit oksidasi
Las cair
Netral
Las patri
Sedikit oksidasi
14. Bahan yang akan dilas
Proses las
Nyala api las
BAJA KARBON
Baja karbon rendah atau
Las cair
Netral
Baja lunak (sampai 0,30%C)
Las patri
Sedikit oksidasi
Baja karbon sedang
Las cair
Sedikit karburasi
(0,30% - 0,50%C)
Las patri
Sedikit oksidasi
Baja karbon tinggi
Las cair
Sedikit karburasi
(0,50% - 0,90%C)
Las patri
Sedikit oksidasi
Baja perkakas
Las cair
Sedikit karburasi
(0,50% - 1,5%C)
Las patri
Sedikit oksidasi
Las cair
Netral
Las patri
Sedikit oksidasi
Las cair
Netral
Las patri
Sedikit oksidasi
BAJA TUANG
Baja tuang dgan 0,25%C
Paduan rendah
15. NYALA BALIK DAN NYALA LETUP
A. Nyala Balik
Nyala api yang kembali ke dalam pembakaran
atau pembakaran gas terjadi di dalam pembakar
disebut nyala balik. Ini akan terjadi apabila
oksigen dan asetilin berada dalam satu tempat
atau satu saluran, dimana keduanya dapat
bercampur.
16. Untuk menghindari terjadinya nyala balik ini, maka
antara slang dan pembakar haruslah dipasang katup
anti nyala balik.
Penyebab terjadinya nyala balik, karena:
1.Tekanan kerja salah, tidak sesuai dengan ukuran mulut
pembakar yang digunakan;
2.Mulut pembakar, injektor atau pencampur longgar atau lepas
sama sekali;
3.Slang las terkikir atau terputar, sehingga aliran gas terganggu;
4.Pembakar las kotor atau berminyak.
17. B. Nyala letup
Sebab-sebabnya ialah:
1.Tekanan kerja asetilin terlalu kecil, tidak sesuai dengan
mulut pembakar yang digunakan;
2.Ujung pembakar terlalu panas, karena terlalu lama dipakai.
Juga karena terlalu dekat pada kawat las;
3.Mulut pembakar tersumbat oleh kotoran yang membara di
dalam lubang mulut pembakar.
Cara mengatasinya:
a.Naikkan tekanan kerja;
b.Dinginkan mulut pembakar;
c.Bersihkan mulut pembakar.
18.
19. 1.
Alat pembangkit asetilin atau generator
asetilin
a. Gas asetilin dibuat dengan jalan mencampur
karbit (calsium carbida) dengan air. Prosesnya
secara kimia adalah sebagai berikut:
CaCo₂ + 2H₂O C₂H₂ + Ca (OH)₂ + Kalor
b. Kalor yang terjadi pada penguraian 1kg karbit
dapat memanaskan 5kg air dari 0°C sampai 95°C.
Jadi air didalam generator berfungsi juga sebagai
pendingin.
20. c. Keamanan sebelum generator asetilin harus dijaga,
yaitu;
Selama dalam pemakaian suhu air tidak boleh lebih dari 60°C.
Suhu gas asetilin yang terjadi, tidak boleh mencapai 100°C.
22. 1.2 Macam – macam generator asetilin
Menurut pencampuran air dengan karbit;
a.Sistem lempar atau sistem celup; karbit dilempar atau
dicelup ke dalam air,
b.Sistem tetes; air menetes di karbit.
Menurut tekanannya;
a.Generator asetilin tekanan rendah dengan tekanan
sampai 0,03 kg/cm²;
b.Tekanan sedang dengan tekanan dari 0,03 – 0,2 kg/cm²;
c.Tekanan tinggi, dengan tekanan dari 0,2 – 1,1 kg/cm².
23. 1.3 Prinsip kerja generator
Sistem lempar atau celup:
a.Karbit dijatuhkan kedalam air, berlangsunglah pembuatan
asetilin
b.Gas asetilin yang terjadi naik dan berkumpul dalam ruangan
gas
c.Dari ruang gas asetilin masuk ke kunci air, siap untuk
dipergunakan.
24. Sistem tetes:
a.Air menetes ke atas permukaan butir – butir karbit yang
ditempatkan pada laci di dalam retor,
b.Gas yang terjadi naik dan masuk ke ruang gas,
c.Dari ruang gas dengan melalui pembersih masuk ke kunci air.
25. 2. Silinder Gas
a. Botol gas oksigen
Gas oksigen disimpan dalam sebuah botol dengan
tekanan penuh sampai ± 151 bar (kg/cm²). Botol gas
tersebut berukuran tinggi 1295 mm dan garis tengah 228
mm. Diatas botol dipasang sebuah keran, yang
didalamnya terdapat sumbat pengaman.
Sumbat ini berfungsi apabila tekanan dalam botol
naik karena pengaruh panas dari luar, maka sumbat akan
pecah dan kelebihan tekanan akan keluar. Botol dibuat
dari baja dan dapat diisi gas sebanyak 74,5 m³ dengan
kadar oksigen murni 99,5%.
26. b. Botol gas asetilin
Gas asetilin ini disimpan dalam tabung silinder berisi 90
sampai 270 liter gas asetilin. Gas asetilin ini tidak
berwarna, dapat terbakar dan berbau merangsang. Gas ini
terdiri dari karbon dan hidrogen. Simbol kimianya adalah
C₂H₂.
Gas asetilin dapat terbakar bila bersenyawa dengan
oksigen. Tekanan udara gas asetilin tidak diperbolehkan
lebih dari 1 atmosfer, sebab tekanan yang melebihi batas
ketentuan dapat menimbulkan ledakan.
27. 3. Pengatur tekanan
Kegunaan pengatur tekanan adalah untuk
mengatur agar tekanan kerja gas tetap, walaupun
tekanan dan isi gas dalam silinder sudah berkurang.
Pada alat pengantar tekanan terdapat dua buah
meter pejuk tekanan, yaitu:
a.Menunjukkan tekanan gas di dalam botol
b.Menunjukkan tekanan kerja
28. 3.1 Cara mengatur tekanan kerja
Yang dimaksud dengan tekanan kerja ialah tekanan
gas yang dibutuhkan pada waktu melakukan
pekerjaan las. Caranya :
a.Buka keran pada pembakar sampai gas keluar
b.Putar keran pengatur sehingga meter tekanan kerja
menunjukkan tekanan yang diperlukan
c.Tekanan kerja gas diatur dengan keran pembakar
dalam keadaan terbuka, sebab bila tekanan kerja
diatur ketika keran pembakar tertutup, maka pada
saatnya mulai melakukan pekerjaan pengelasan,
tekanan gas kerja akan turun, sehingga tekanan gas
kerja harus diatur kembali.
29. 4. Pembakar Las
Pembakar pada las asetilin adalah alat
untuk menyatukan dan mencampur gas asam dan
gas asetilin yang jumlah isinya hampir sama,
kemudian dibakar pada ujung pembakar.
Pembakar mempunyai dua buah selang, yaitu:
a.Untuk oksigen, dengan warna hitam, hijau atau biru
b.Untuk gas asetilin dengan warna merah
30. 4.1 Pembakar pemotong (Cutting torch)
Pembakar untuk memotong bentuknya serupa
dengan pembakar untuk mengelas biasa, tetapi pada
pembakar pemotong terdapat pipa ketiga untuk saluran
gas oksigen dan mempunyai ujung pembakar yang berbeda
dari ujung pembakar untuk mengelas biasa. Perbandingan
gas oksigen dengan gas asetilin pada pemotongan dengan
perbandingan tertentu, dan ini dapat diatur, yaitu untuk
pembakaran pendahuluan maupun untuk keperluan
memotong logam.
31. 4.2 Ujung pemotong
Ujung pemotong dipasang pada kepala
pemotong dengan mur. Pada ujung pemotong ini
terdapat sebuah lubang untuk penyaluran gas
oksigen pemotong. Lubang ini dikelilingi beberapa
lubang kecil untuk pemanasan pendahuluan.
32. 5. Slang Las
Slang las untuk asetilin dibuat khusus. Slang harus
tahan tekanan tinggi dan mudah dibengkokkan.
Warna slang oksigen adalah hitam, hijau atau biru,
sedangkan untuk gas asetilin berwarna merah.
Pada ujung slang oksigen dan gas asetilin terdapat
mur penguat dengan ulir kanan oksigen dan ulir kiri
gas asetilin.
33. 6. Kaca Mata Las
Kaca mata las atau kaca mata pengaman
diperlukan untuk melindungi mata dari cahaya
unlta violet logam cair dan bunga api. Lenca
kacamata tidak boleh terlalu gelap, karena tidak
dapat melihat benda kerja dengan jelas, tetapi juga
tidak boleh terlalu terang, sebab akan menyilaukan.
34. 7. Korek Api
Gunanya untuk menyalakan gas pada ujung
pembakar waktu mulai mengelas. Korek api las
tidak dapat untuk menyalakan rokok, atau untuk
korek api dapur.
35. 1. Busur api netral
Busur api netral adalah untuk pekerjaan
memotong baja. Busur api merupakan hasil
pembakaran oksigen dan gas asetilin dengan
perbandingan kurang-lebih 1 : 1, yaitu satu bagian
isi gas oksigen terhadap satu bagian isi gas asetilin.
Busur api netral berwarna biru dan merupakan inti
nyala api yang keluar dari ujung pembakar.
36. 2. Busur api karburasi
Ini terjadi apabila gas asetilin yang terbakar
perbandingannya lebih banyak dari gas oksigen. Maka
disini akan terlihat tiga warna busur api. Kelebihan gas
asetilin menyebabkan terlihat nyala api yang berwarna
putih disekitar inti busur api, sebagai akibat terbakarnya
zat karbon. Sedangkan inti nyala api berwarna seperti
pada busur api netral. Busur api karburasi adalah untuk
pekerjaan memotong besi tuang.
37. 3. Busur api oksidasi
Busur api ini dipergunakan untuk
memotong baja pekerjaan berat yang biasanya
dilakukan pada mesin pemotong. Ini terjadi bila
perbandingan oksigen lebih banyak daripada gas
asetilin.
Nyala api pada busur api oksidasi lebih
pendek dan lebih tinggi dari kedua busur api di
atas tadi, karena gas yang terbakar tidak
memerlukan oksigen dan udara luar.