1. Makalah ini membahas tentang teknik pengelasan las oksi-asetilin, termasuk pengertian, bahan bakar, peralatan, proses, dan teknik pengelasan serta pemotongan logam menggunakan las gas.
2. Proses pengelasan oksi-asetilin melibatkan pencampuran gas oksigen dan asetilen untuk membentuk nyala api yang dapat melelehkan logam.
3. Teknik pengelasan mencakup posisi horizontal, vertikal, diatas kepal
Teks tersebut menjelaskan prinsip dan proses pemotongan logam dengan gas oksigen-asetilena. Pemotongan dilakukan dengan memanaskan logam hingga titik leburnya kemudian menyemburkan campuran gas untuk memotong logam. Teks tersebut juga menjelaskan alat, bahan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemotongan seperti suhu lebur logam, oksida hasil reaksi, dan intensitas pemanasan.
Modul ini membahas tentang kimpalan gas oksi-asetilena dan pelindung keselamatan yang diperlukan. Terdapat berbagai komponen kunci untuk kimpalan gas seperti silinder oksigen dan asetilena, regulator, hos dan sumpitan api. Ada tiga jenis nyalaan yang digunakan bergantung pada aplikasinya. Teknik kehadapan dan mengundur digunakan untuk menyambung logam. Kimpalan gas oksi-asetilena memiliki beberapa kele
Melaksanakan pengelasan gas oxy acetylene (karbid) dan las titikEko Supriyadi
Dokumen ini membahas tentang pelaksanaan pengelasan, pemotongan, dan pemanasan body otomotif dengan oxy-acetylene. Terdapat penjelasan tentang tujuan kegiatan belajar, teori dasar pengelasan oxy-acetylene, macam-macam nyala api, peralatan yang digunakan, dan teknik ayunan nozzle.
Teks tersebut menjelaskan prinsip dan proses pemotongan logam dengan gas oksigen-asetilena. Pemotongan dilakukan dengan memanaskan logam hingga titik leburnya kemudian menyemburkan campuran gas untuk memotong logam. Teks tersebut juga menjelaskan alat, bahan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pemotongan seperti suhu lebur logam, oksida hasil reaksi, dan intensitas pemanasan.
Modul ini membahas tentang kimpalan gas oksi-asetilena dan pelindung keselamatan yang diperlukan. Terdapat berbagai komponen kunci untuk kimpalan gas seperti silinder oksigen dan asetilena, regulator, hos dan sumpitan api. Ada tiga jenis nyalaan yang digunakan bergantung pada aplikasinya. Teknik kehadapan dan mengundur digunakan untuk menyambung logam. Kimpalan gas oksi-asetilena memiliki beberapa kele
Melaksanakan pengelasan gas oxy acetylene (karbid) dan las titikEko Supriyadi
Dokumen ini membahas tentang pelaksanaan pengelasan, pemotongan, dan pemanasan body otomotif dengan oxy-acetylene. Terdapat penjelasan tentang tujuan kegiatan belajar, teori dasar pengelasan oxy-acetylene, macam-macam nyala api, peralatan yang digunakan, dan teknik ayunan nozzle.
las asetilin merupakan las yang menggunakan gas dari karbit dan oksigen yang dipadukan dengan menggunakan peralatan tertentu. Las asetilin ini banyak digunakan dalam dunia kerja ataupun dunia industri, materi ini juga dapat diaplikasikan ke dunia pendidikan untuk materi pelajaran sistem pengelasan
Dokumen tersebut membahas peralatan utama dan cara penggunaan las oksi-asetilin, meliputi tabung gas oksigen dan asetilin, generator asetilin, regulator, dan selang las beserta fungsi dan cara pengoperasiannya.
Oxy-fuel welding dan oxy-fuel cutting adalah proses yang memanfaatkan campuran gas bahan bakar dan oksigen untuk mengelas atau memotong logam. Proses ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1903 oleh insinyur Prancis. Oxy-fuel welding menggunakan nyala api yang sangat panas untuk melelehkan logam, sementara oxy-fuel cutting memanaskan logam hingga merah kemudian meniupkannya dengan oksigen untuk membakar logam. Proses ini mas
disini saya membahas las gas OAW (oksi asetilen welding) meliputi pengertian, nyala api, bagian api, bagian bagian las welding dsb.
sumber :
1. http://www.mesinunila.org/2015/03/macam-macam-proses-dan-jenis-jenis.html
2. http://www.pengelasan.com/2014/06/pengelasan-oaw-oxygent-acetylene.html
Dokumen tersebut membahas proses produksi asetilen dengan empat metode yaitu: 1) reaksi kalsium karbida-air, 2) proses BASF, 3) sebagai produk samping steam cracking, dan 4) dari batubara. Metode produksi asetilen dapat digolongkan ke dalam proses kimia reaksi pada temperatur normal dan proses pemanasan tinggi. Masing-masing metode memiliki keunggulan dan keterbatasan tertentu.
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinyaM Arif
Dokumen tersebut membahas tentang tegangan sisa dan perawatan permukaan untuk menghilangkan tegangan sisa. Secara singkat dibahas mengenai pengertian tegangan sisa, penyebabnya, pengaruhnya, dan beberapa metode perawatan permukaan seperti pengerasan permukaan, sand blasting, dan shoot peening.
SMAW is one of the basic and most common of all welding processes. this presentation is geared towards helping the general public in understanding the fundamentals of SMAW process. Look out for my next series of publications...
Here are the key points about cutting tools:
- Hacksaw is used for cutting metals like plates, pipes, rods, and bars. It has an adjustable frame that holds replaceable blades with teeth.
- Files are made of hardened steel and have rows of teeth for shaping metal. They vary in shape, cut, and coarseness. Common types include flat, mill, square and round files.
- Cold chisels are wedge-shaped for cutting, shearing and chipping metal. Types include flat, cape, diamond, and round-nose chisels for different tasks.
- Scrapers remove burrs and edges from metal surfaces. Different shapes fit various purposes.
- Punches are
Oxy-fuel welding dan oxy-fuel cutting adalah proses yang memanfaatkan campuran gas bahan bakar dan oksigen untuk mengelas atau memotong logam. Proses ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1903 oleh insinyur Prancis. Oxy-fuel welding menggunakan nyala api yang sangat panas untuk melelehkan logam, sementara oxy-fuel cutting memanaskan logam hingga merah kemudian meniupkannya dengan oksigen untuk membakar logam. Proses ini mas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pemotongan dan pengaluran dengan panas menggunakan gas oksigen dan bahan bakar gas seperti asetilin dan LPG.
2. Termasuk didalamnya adalah peralatan, teknik, dan keselamatan kerja yang terkait dengan proses pemotongan dan pengaluran dengan panas.
3. Dokumen tersebut memberikan penjelasan secara rinci mengenai berbagai aspek
1. Pemotongan plasma dan pencungkilan dapat dilakukan pada logam konduktif seperti besi dan baja dengan menggunakan plasma yang dihasilkan dari ionisasi gas seperti udara.
2. Alat pemotong plasma UPC-1040 mampu memotong bahan hingga ketebalan 40mm dengan kecepatan 50mm/menit dan dilengkapi aksesoris dasar seperti busur dan selang.
3. Teknik pemotongan melibatkan penekanan tombol pelat
Terak merupakan produk sampingan dari proses pirometalurgi yang terdiri atas oksida, seperti CaO, FeO, MgO, dan SiO2. Terak berperan penting dalam memisahkan gangue dan menghilangkan kotoran dari logam cair, serta menyerap inklusi non-logam. Komposisi dan sifat fisikokimia terak mempengaruhi kualitas produk peleburan. Terak dapat digunakan kembali sebagai bahan baku industri se
las asetilin merupakan las yang menggunakan gas dari karbit dan oksigen yang dipadukan dengan menggunakan peralatan tertentu. Las asetilin ini banyak digunakan dalam dunia kerja ataupun dunia industri, materi ini juga dapat diaplikasikan ke dunia pendidikan untuk materi pelajaran sistem pengelasan
Dokumen tersebut membahas peralatan utama dan cara penggunaan las oksi-asetilin, meliputi tabung gas oksigen dan asetilin, generator asetilin, regulator, dan selang las beserta fungsi dan cara pengoperasiannya.
Oxy-fuel welding dan oxy-fuel cutting adalah proses yang memanfaatkan campuran gas bahan bakar dan oksigen untuk mengelas atau memotong logam. Proses ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1903 oleh insinyur Prancis. Oxy-fuel welding menggunakan nyala api yang sangat panas untuk melelehkan logam, sementara oxy-fuel cutting memanaskan logam hingga merah kemudian meniupkannya dengan oksigen untuk membakar logam. Proses ini mas
disini saya membahas las gas OAW (oksi asetilen welding) meliputi pengertian, nyala api, bagian api, bagian bagian las welding dsb.
sumber :
1. http://www.mesinunila.org/2015/03/macam-macam-proses-dan-jenis-jenis.html
2. http://www.pengelasan.com/2014/06/pengelasan-oaw-oxygent-acetylene.html
Dokumen tersebut membahas proses produksi asetilen dengan empat metode yaitu: 1) reaksi kalsium karbida-air, 2) proses BASF, 3) sebagai produk samping steam cracking, dan 4) dari batubara. Metode produksi asetilen dapat digolongkan ke dalam proses kimia reaksi pada temperatur normal dan proses pemanasan tinggi. Masing-masing metode memiliki keunggulan dan keterbatasan tertentu.
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinyaM Arif
Dokumen tersebut membahas tentang tegangan sisa dan perawatan permukaan untuk menghilangkan tegangan sisa. Secara singkat dibahas mengenai pengertian tegangan sisa, penyebabnya, pengaruhnya, dan beberapa metode perawatan permukaan seperti pengerasan permukaan, sand blasting, dan shoot peening.
SMAW is one of the basic and most common of all welding processes. this presentation is geared towards helping the general public in understanding the fundamentals of SMAW process. Look out for my next series of publications...
Here are the key points about cutting tools:
- Hacksaw is used for cutting metals like plates, pipes, rods, and bars. It has an adjustable frame that holds replaceable blades with teeth.
- Files are made of hardened steel and have rows of teeth for shaping metal. They vary in shape, cut, and coarseness. Common types include flat, mill, square and round files.
- Cold chisels are wedge-shaped for cutting, shearing and chipping metal. Types include flat, cape, diamond, and round-nose chisels for different tasks.
- Scrapers remove burrs and edges from metal surfaces. Different shapes fit various purposes.
- Punches are
Oxy-fuel welding dan oxy-fuel cutting adalah proses yang memanfaatkan campuran gas bahan bakar dan oksigen untuk mengelas atau memotong logam. Proses ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1903 oleh insinyur Prancis. Oxy-fuel welding menggunakan nyala api yang sangat panas untuk melelehkan logam, sementara oxy-fuel cutting memanaskan logam hingga merah kemudian meniupkannya dengan oksigen untuk membakar logam. Proses ini mas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pemotongan dan pengaluran dengan panas menggunakan gas oksigen dan bahan bakar gas seperti asetilin dan LPG.
2. Termasuk didalamnya adalah peralatan, teknik, dan keselamatan kerja yang terkait dengan proses pemotongan dan pengaluran dengan panas.
3. Dokumen tersebut memberikan penjelasan secara rinci mengenai berbagai aspek
1. Pemotongan plasma dan pencungkilan dapat dilakukan pada logam konduktif seperti besi dan baja dengan menggunakan plasma yang dihasilkan dari ionisasi gas seperti udara.
2. Alat pemotong plasma UPC-1040 mampu memotong bahan hingga ketebalan 40mm dengan kecepatan 50mm/menit dan dilengkapi aksesoris dasar seperti busur dan selang.
3. Teknik pemotongan melibatkan penekanan tombol pelat
Terak merupakan produk sampingan dari proses pirometalurgi yang terdiri atas oksida, seperti CaO, FeO, MgO, dan SiO2. Terak berperan penting dalam memisahkan gangue dan menghilangkan kotoran dari logam cair, serta menyerap inklusi non-logam. Komposisi dan sifat fisikokimia terak mempengaruhi kualitas produk peleburan. Terak dapat digunakan kembali sebagai bahan baku industri se
Dokumen ini membahas prosedur dan teknik pemotongan termal pada body otomotif, mulai dari pengaturan gas aketilena dan oksigen, cara menyalakan api pemanas dan potong, teknik pemotongan, serta hasil pemotongan pada logam tebal dan besi tuang.
Dokumen ini membahas tentang kimpalan gas untuk juruteknik otomotif. Ia menjelaskan peralatan keselamatan, komponen utama seperti silinder oksigen dan asetilena, proses kimpalan oksi-asetilena, dan teknik-teknik kimpalan dasar termasuk jenis sambungan yang dapat dibuat.
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur pengelasan gas (las gas) mulai dari persiapan peralatan dan bahan, cara menyalakan api las gas, jenis-jenis nyala api, teknik pengelasan, hingga langkah-langkah kerja praktik pengelasan plat baja."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pengelasan dengan oksi-asetilin memanaskan logam sampai mencair menggunakan nyala dari pembakaran campuran gas asetilin dan oksigen.
2. Suhu nyala dapat mencapai 3500°C, cukup untuk mencairkan logam.
3. Gas asetilin dihasilkan dari reaksi kalsium karbida dan air.
Proposal ini mengajukan pengujian merusak tabung LPG 3 kg dengan metode ASTM A1031/A1031M-12 untuk mengetahui karakteristik material tabung. Pengujian akan meliputi uji bakar, tekan, dan getaran pada tabung LPG yang digunakan pada sistem konverter kit bahan bakar gas untuk mesin bensin 2000 cc. Tujuannya adalah untuk mengetahui kekuatan material tabung LPG.
Teknik pelapisan dengan metode arc metal inert gasAgus Cahyono
Teknik pelapisan dengan metode Arc Metal Inert Gas melibatkan proses pelapisan logam dengan menggunakan busur listrik antara elektroda dan benda kerja dalam atmosfer gas inert. Metode ini memiliki keuntungan seperti proses yang kontinu, dapat mencapai tebal endapan diatas 3 mm, dan kecepatan pengendapan 3-6 kg/jam. Namun juga memiliki kerugian seperti penggunaan gun pelindung yang mengurangi pengangkatan dan dapat meng
Kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigenMuhammad Nanda
Makalah ini membahas tentang kelimpahan unsur karbon, nitrogen, dan oksigen di alam. Karbon, nitrogen, dan oksigen merupakan unsur-unsur paling melimpah di bumi dan sangat penting bagi kehidupan. Makalah ini menjelaskan keberadaan, sifat-sifat, kegunaan, dan proses pembuatan ketiga unsur tersebut secara singkat.
2. BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dengan semakin berkembangnya teknologi industry saat ini, tidak bisa
mengesampingkan pentingnya penggunaan logam sebagai komponen utama produksi suatu
barang, mulai dari kebutuhan yang paling sederhana seperti alat-alat rumah tangga hingga
konstruksi bangunan dan konstruksi permesinan. Hal ini menyebabkan pemakaian bahan-bahan
logam seperti besi cor, baja, aluminium dan lainnya menjadi semakin meningkat. Sehingga dapat
dikatakan tanpa pemanfaatan logam, kemajuan peradaban manuasia tidak mungkin terjadi.
Dengan kemampuan akalnya, manusia mampu memanfaatkan logam sebagai alat bantu
kehidupannya yang sangat vital. Berbagai macam konstruksi mesin, bangunan dan lainnya dapat
tercipta dengan adanya logam. Logam tersebut menimbulkan kebutuhan akan teknologi
perakitan atau penyambungan. Salah satu teknologi penyambungan tersebut adalah dengan
pengelasan. Teknik penyambungan logam sebenarnya terbagi dalam dua kelompok besar,yaitu :
1.Penyambungan sementara (temporary joint), yaitu teknik penyambungan logam yang dapat
dilepas kembali.
2.Penyambungan tetap (permanen joint), yaitu teknik penyambungan logam dengan cara
mengubah struktur logam yang akan disambung dengan penambahan logam pengisi. Termasuk
dalam kelompok ini adalah solder, brazing dan pengelasan.Dari teknik tersebut dijadikan sebagai
dasar dibentuknya benda-benda logam seperti yang dimaksud pada uraian diatas.
B. SASARAN
Sasaran dari pembuatan makalah ini adalah semua sector dimana orang-orang yang terkait dalam
praktik pengelasan khususnya dalam lingkup POLMAN.Dengan sasaran utama adalah
mahasiswa dan mahasiswi yang berperan penting dalam kegiatan praktik di bengkel khususnya
pengelasan yakni las gas.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini merupakan tugas utama dalam mengisi tugas
praktikum las gas program studi teknik pemeliharaan mesin.
3. BAB 2
ISI MAKALAH
A. Pengertian Las Oksi-Asetilin
Las Oksi asetilin adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenis
gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam proses las gas ini,gas
yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen (O2) dan gas lain sebagai gas bahan
bakar (fuel gas). Gas bahan bakar yang paling popular dan paling banyak digunakan
dibengkel-bengkel adalah gas Asetilen ( dari kata “acetylene”, dan memilikirumus kimia
C2H2 ). Gas ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain.
Kelebihan yang dimiliki gas Asetilen antara lain, menghasilkan temperature nyala api lebih
tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen.
B. Bahan Bakar Gas
●) Asetilin ( C2H2 )
Asetilena (Nama sistematis: etuna) adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada
alkuna, dengan rumus C2H2. Asetilena merupakan alkuna yang paling sederhana,
karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen. Pada asetilena,
kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap tiga, dan masing-masing atom karbon
memiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma. Hal ini menyebabkan keempat atom
pada asetilena terletak pada satu garis lurus, dengan sudut C-C-H sebesar 180°.
●) Propan
Propana adalah senyawa alkana tiga karbon (C3H8) yang berwujud gas dalam keadaan
normal, tapi dapat dikompresi menjadi cairan yang mudah dipindahkan dalam
kontainer yang tidak mahal. Senyawa ini diturunkan dari produk petroleumlain pada
pemrosesan minyak bumi atau gas alam. Propana umumnya digunakan sebagai bahan
bakar untuk mesin, barbeque (pemanggang), dan di rumah-rumah.
4. C. Peralatan Las Oksi Asetilin
●) Tabung Gas
Tabung gas berfungsi untuk menampung gas ataugas cair dalam kondisi bertekanan.
Umumnya tabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini sudah banyak tabung-
tabung gas yang terbuat dari paduan Alumunium. Tabung gas tersedia dalam bentuk
beragam mulai berukuran kecil hingga besar. Ukuran tabung ini dibuat berbeda karena
disesuaikan dengan kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang
ditampung.Untuk membedakan tabung gas apakah didalamnya berisi gas Oksigen,
Asetilen atau gas lainya dapat dilihat dari kode warna yang ada pada tabung itu.
●) Katup Tabung
Sedang pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka digunakan katup. Katup
iniditempatkan tepat dibagian atas dari tabung. Pada tabung gas Oksigen, katup
biasanya dibuat dari material Kuningan, sedangkan untuk tabung gas Asetilen, katup
ini terbuat dari material Baja.
●) Regulator
Regulator atau lebih tepat dikatakan Katup Penutun Tekan, dipasang pada katub
tabung dengan tujuan untuk mengurangi atau menurunkan tekan hingga mencapai
tekanan kerja torch.Regulator ini juga berperan untuk mempertahankan besarnya
tekanan kerja selama proses pengelasan atau pemotongan. Bahkan jika tekanan dalam
tabung menurun, tekanan kerja harus dipertahankan tetap oleh regulator.Pada regulator
terdapat bagian-bagian seperti saluran masuk, katup pengaturan tekan kerja, katup
pengaman, alat pengukuran tekanan tabung, alat pengukuran tekanan kerja dan katup
pengatur keluar gas menuju selang.
●) Selang gas
Untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menujutorch digunakan selang gas.
Untuk memenuhipersyaratan keamanan, selang harus mampu menahantekan kerja dan
tidak mudah bocor. Dalampemakaiannya, selang dibedakan berdasarkan jenis gasyang
dialirkan. Untuk memudahkan bagimana membedakan selang Oksigen dan selang
Asetilen mak cukup memperhatikan kodewarna pada selang. Berikut ini diperlihatkan
table yang berisi informasi tentangperbedaan warna untuk membedakan jenis gas yang
mengalir dalam selang.
5. ●) Torch ( Pembakar )
Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnyaditeruskan oleh torch, tercampur
didalamnyadan akhirnya pada ujuang nosel terbentuk nyala api. Dari keterangan
diatas, tochmemiliki dua fungsi yaitu :
•Sebagai pencampur gas oksigen dan gasbahan bakar.
•Sebagai pembentuk nyala api diujungnosel.
Torch dapat dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut klasifikasi berikut ini :
Menurut cara/jalannya gas masuk keruang pencampur.
Dibedakan atas :
•Injector /torch (tekanan rendah)
Pada torch jenis ini, tekanan gas bahan bakar selalu dibuat lebih rendah dari
tekanan gas oksigen.
•Equal pressure torch (torch bertekanan sama)
Pada torch ini, tekanan gas oksigen dan tekanan gas bahan bakar pada sisi saluran
masuk sama besar.proses pencampuran kedua gas dalam ruang pencampur
berlangsung dalam tekanan yang sama.
Menurut ukuran dan berat. Dibedakan atas :
•Toch normal
•Torch ringan/kecil
Menurut jumlah saluran nyala api. Dibedakan atas :
•Torch nyala api tunggal
•Torch nyala api jamak
Menurut gas yang digunakan. Dibedakan atas :
•Torch untuk gas asetilen
•Torch untuk gas hydrogen, dan lain-lain.
6. Menurut aplikasi. Dibedakan atas :
•Torch manual
•Torch otomatik/semi otomatik
●) Pematik api Las
Alat yang berfungsi untuk menyalakan api las.
D. Proses Pengelasan Oksi Acetilin
●) Menentukan nyala api
•Nyala api Karburasi
Bila terlalu banyak perbandingan gas asetilen yang digunakan maka di antara kerucut
dalam dan kerucut luar akan timbul kerucut nyala baruberwarna biru. Di antara
kerucut yang menyaladan selubung luar akan terdapat kerucut antara yang berwarna
keputih-putihan,yang panjangnya ditentukan oleh jumlah kelebihan asetilen. Hal ini
akan menyebabkan terjadinya karburisasi pada logam cair. Nyala ini banyak
digunakandalam pengelasan logam monel, nikel, berbagai jenis baja dan bermacam-
macambahan pengerasan permukaan non-ferous.
•Nyala api Netral
Nyala ini terjadi bila perbandingan antara oksigen dan asetilen sekitar satu. Nyala
terdiri atas kerucut dalam yang berwarna putih bersinar dan kerucut luar yang
berwarna biru bening. Oksigen yang diperlukan nyala ini berasal dari udara. Suhu
maksimum setinggi 3300 sampai 3500 oC tercapai padaujung nyala kerucut.
• Nyala api oksidasi
Bila gas oksigen lebih daripada yangdibutuhkan untuk menghasilkan nyala netral
maka nyala api menjadi pendek dan warna kerucut dalam berubah menjadi ungu.
Nyala ini akan menyebabkan terjadinya proses oksidasi atau dekarburisasi pada
logam cair. Nyala yang bersifat oksidasi ini harus digunakan dalam pengelasan
fusion dari kuningan dan perunggu namun tidak dianjurkan untuk pengelasan
lainnya.
7. ●) Teknik Pengelasan
•Posisi pengelasan di bawah tangan
Pengelasan di bawah tangan adalah proses pengelasan yang dilakukan di
bawahtangan dan benda kerja terletak di atas bidang datar. Sudut ujung
pembakar(brander) terletak diantara 60° dan kawat pengisi (filler rod) dimiringkan
dengansudut antara 30° - 40° dengan benda kerja. Kedudukan ujung pembakar ke
sudutsambungan dengan jarak 2 – 3 mm agar terjadi panas maksimal pada
sambungan.Pada sambungan sudut luar, nyala diarahkan ke tengah sambungan
dangerakannya adalah lurus.
•Posisi pengelasan datar ( horizontal )
Pada posisi ini benda kerja berdiri tegak sedangkan pengelasan dilakukan denganarah
mendatar sehingga cairan las cenderung mengalir ke bawah, untuk ituayunan brander
sebaiknya sekecil mungkin. Kedudukan brander terhadap bendakerja menyudut 70°
dan miring kira-kira 10° di bawah garis mendatar, sedangkankawat pengisi
dimiringkan pada sudut 10° di atas garis mendatar.
• Posisi pengelasan tegak ( vertical )
Pada pengelasan dengan posisi tegak, arah pengelasan berlangsung ke atas atauke
bawah. Kawat pengisi ditempatkan antara nyala api dan tempat sambunganyang
bersudut 45°-60° dan sudut brander sebesar 80°.
• Posisi pengelasan di atas kepala ( Overhead )
Pengelasan dengan posisi ini adalah yang paling sulit dibandingkan dengan
posisilainnya dimana benda kerja berada di atas kepala dan pengelasan dilakukan
daribawahnya. Pada pengelasan posisi ini sudut brander dimiringkan 10° dari
garisvertikal sedangkan kawat pengisi berada di belakangnya bersudut 45°-60°.
•Pengelasan arah ke kiri ( maju )
Cara pengelasan ini paling banyak digunakan dimana nyala api diarahkan ke
kiridengan membentuk sudut 60° dan kawat las 30° terhadap benda kerja
sedangkansudut melintangnya tegak lurus terhadap arah pengelasan. Cara ini
banyak digunakan karena cara pengelasannya mudah dan tidak membutuhkan posisi
yangsulit saat mengelas.
8. •Pengelasan arah ke kanan ( mundur )
Cara pengelasan ini adalah arahnya kebalikan daripada arah pengelasan ke
kiri.Pengelasan dengan cara ini diperlukan untuk pengelasan baja yang tebalnya
4,5mm ke atas.
•Operasi Branzing ( Flame Brazing )
Yang dimaksud dengan branzing disini ada lah proses penyambunngan
tanpamencairkan logaminduk yang disambung, hanya logam p eng isi saja.
Misalnyasaja proses penyambungan pelat baja yang menggunakan kawat las
darikuningan. Ingat bahwa titik cair Baja ( ± 1550 °C) lebih tinggi dari kuningan
(sekitar 1080°C). dengan perbedaan titik car itu, proses branzing, akan lebihmudah
dilaksanakan daripada proses pengelasan.
• Operasi Pemotongan Logam ( Flame Cut )
Kasus pemotongan logam sebenarnya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Proses
penggergajian (sewing) dan menggunting(shearing) merupakan contoh dari proses
pemotongan logam dan lembaran logam. Proses menggunting hanya cocok
diterapkan pada lembaran logam yang ketebalannya tipis. Proses penggergajian dapat
diterapkan pada pelat yang lebih tebal tetapimemerlukan waktu pemotongan yang
lebih lama. Untuk dapat memotong pela ttebal denngan waktu lebih singkat dari cara
gergaji maka digunakan las gas inidengan peralatan khusus misalnya mengganti
torchnya ( dibengkel-bengkel menyebutnya brender ). Pemotongan pelat logam
dengan nyala api ini dilakukan dengan memberikansuplai gas Oksigen berlebih.
Pemberian gas Oksigen lebih, dapat diatur padatorch yang memang dibuat untuk
keperluan memotong.
• Operasi Perluasan ( Flame Gauging )
Operasi perluasan dan pencukilan ini biasanya diterapkan pada produk/ komponen
logam yang terdapat cacat/ retak permukaannya. Retak/ cacat tadi sebelum ditambal
kembali dengan pengelasan, terlebih dahulu dicukil atau diperluas untuk tujuan
menghilangkan retak itu. Setelah retak dihilangkan barulah kemudian alurhasil
pencungkilan tadi diisi kembali dengan logam las.
9. • Operasi Pelurusan ( Flame Straightening )
Operasi pelurusan dilaksanakan denganmemberikan panas pada komponendengan
bentuk pola pemanasan tertentu.Ilustrasi dibawah ini menunjukkanprinsip dasar
pemuaian dan pengkerutanpada suatu logam batang.Batang lurus dipanaskan dengan
polapemanasan segitiga. Logam cenderungmemuai pada saat dipanaskan.
Daerahpemanasan tersebut menghasilkan pemuaian yang besar. Logam mengkerut
pasa saat didinginkan. Daerah pemanasan terbesar.
E. Keuntungan mengelas Oksi Asetilin
Peralatan relatif murah dan memerlukan pemeliharaan minimal/sedikit.
Cara penggunaannya sangat mudah, tidak memerlukan teknik-teknik pengelasanyang
tinggi sehingga mudah untuk dipelajari.
Mudah dibawa dan dapat digunakan di lapangan maupun di pabrik atau dibengkel-
bengkel karena peralatannya kecil dan sederhana
Dengan teknik pengelasan yang tepat hampir semua jenis logam dapat dilas danalat
ini dapat digunakan untuk pemotongan maupun penyambungan.
F. Perlengkapan Keselamatan Kerja
Helm Las
Helm Ias maupun tabir las digunakan untuk melindungikulit muka dan mata dari
sinar las (sinar ultra violet danultra merah) yang dapat merusak kulit maupun
mata,Helmlas ini dilengkapi dengan kaca khusus yang dapatmengurangi sinar ultra
violet dan ultra merah tersebut.Sinar Ias yang sangat terang/kuat itu tidak boleh
dilihatdangan mata langsung sampai jarak 16 meter. Oleh karena itu pada saat
mengelas harusmengunakan helm/kedok las yang dapat menahan sinsar las dengan
kaca las. Ukurankaca Ias yang dipakai tergantung pada pelaksanaan pengelasan.
Umumnya penggunaankaca las adalah sebagai berikut: No. 6. dipakai untuk Ias titik
No. 6 dan 7 untuk pengelasan sampai 30 amper. No. 6 untuk pengelasan dari 30
sampai 75 amper. No. 10untuk pengelasan dari 75 sampai 200 amper. No. 12. untuk
pengelasan dari 200 sampai400 amper. No. 14 untuk pangelasan diatas 400 amper.
Untuk melindungi kacapenyaring ini biasanya pada bagian luar maupun dalam
dilapisi dengan kaca putih.
10. Sarung Tangan (Welding Gloves)
Sarung tangan dibuat dari kulit atau asbes lunak untuk memudahkan memegang
pemegang elektroda. Pada waktumengelas harus selalu dipakai sepasang sarung
tangan.
Apron
Apron adalan alat pelindung badan dari percikan bunga api yang dibuat dari kulit
atau dari asbes.Ada beberapa jenis/bagian apron :
apron lengan
apron lengkap
apron dada
Sepatu Las
Sepatu las berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga api,Bila tidak ada
sepatu las, sepatu biasa yang tertutup seluruhnya dapat juga dipakai
Masker Las
Jika tidak memungkinkan adanya kamar las dan ventilasi yang baik, maka
gunakanlah masker las, agar terhindar dari asap dan debu las yang beracun
Kamar las
kamar las dibuat dari bahan tahan api. Kamar las penting agar orang disekitarnya
tidak terganggu oleh cahaya las. untuk mengeluarkan gas, sebaiknya kamar las
dilengkapi dengan ventilasi. dalam kamar las ditempatkan meja las. meja las harus
bersih dari bahan yang mudah terbakar agar terhindar dari kemungkinan terjadinya
kebakaran karena percikan api las.
Jaket pelindung
Jaket pelindung badan+tangan yang tebuat dari kulit/asbes
11. BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis membaca dari semua referensi yang di dapatkan dan dari penyusunan
makalah ini maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
Penulis akhirnya dapat mengetahui pengertian las gas, perlengkapan yang digunakanpada
praktik las gas, jenis-jenis nyala api, serta posisi pengelasan pada proses las gas.
B. Saran
Bagi pembaca setelah membaca makalah ini semoga dapat berguna , karena suatu saat
nanti kita kan mempraktikannya sehingga kita harus mempelajari seluk beluk las gas ,
dan ketika kita praktik kan mengurangi sedikit kecelakaan.