1. Sistem manajemen mesin Toyota mulai menggunakan EFI pada 1979 dan sejak itu terus mengembangkan fitur diagnostik dan kontrol emisi.
2. Sistem ini menggunakan sensor untuk mengontrol injeksi bahan bakar, waktu pengapian, kecepatan idel, EGR, dan emisi lainnya melalui ECU.
3. ECU terhubung ke aktuator seperti injektor, katup pengapian, ISC valve, dan EGR valve untuk mengontrol kiner
kelistrikan sepeda motor kelistrikan sepeda motor sistem kelistrikan sepeda motor kelistrikan sistem sepeda motor wiring diagram sistem kelistrikan sepeda motor wiring diagram sepeda motor kelistrikan sistem sepeda motor injeksi, sistem kelistrikan sepeda motor injeksi, wiring diagram sepeda mtor
Materi ini berisikan tentang penginjeksian sistem bahan bakar terprogram dari HONDA, dimulai dari latarbelakang terciptanya PGM FI sampai pada prosedur perawatan kendaraannya
kelistrikan sepeda motor kelistrikan sepeda motor sistem kelistrikan sepeda motor kelistrikan sistem sepeda motor wiring diagram sistem kelistrikan sepeda motor wiring diagram sepeda motor kelistrikan sistem sepeda motor injeksi, sistem kelistrikan sepeda motor injeksi, wiring diagram sepeda mtor
Materi ini berisikan tentang penginjeksian sistem bahan bakar terprogram dari HONDA, dimulai dari latarbelakang terciptanya PGM FI sampai pada prosedur perawatan kendaraannya
Bahan ini memberikan informasi tentang bagaimana konstruksi dari mobil-mobil atau kendaraan hybrid yang sedang d kembangkan saat sekarang ini, semoga bisa bermanfaat.
Modul ini merupakan materi untuk sistem perbaikan pengapian, modul ini merupakan suatu media dan alat untuk proses pembelajaran di kelas, semoga bisa saling bermanfaat bagi semuanya. berbagi ilmu adalah merupakan amal ibadah yang besar .
Modul ini merupakan alat bantu sebagai pedoman bagi seorang guru untuk melakukan proses belajar mengajar didalam kelas, semoga modul ini bisa saling membantu satu sama lain, berbagi ilmu adalah sebuah amal yang tak ternilai
Materi yang terdapat didalam slide ini merupakan materi yang biasa digunakan dalam bangku sekolah - sekolah menegah kejuruan, perkuliahan, bahkan dalam instansi umum lainnya di bagian pemesinan. semoga bisa saling membantu satu sama lainnya,
dari materi tersebut menjelaskan bagaimana proses dari pembentukan logam, dimana proses tersebut membutuhkan waktu dan ketelitian yang tinggi untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas
las asetilin merupakan las yang menggunakan gas dari karbit dan oksigen yang dipadukan dengan menggunakan peralatan tertentu. Las asetilin ini banyak digunakan dalam dunia kerja ataupun dunia industri, materi ini juga dapat diaplikasikan ke dunia pendidikan untuk materi pelajaran sistem pengelasan
Tune-up disini bertujuan untuk mengembalikan engine ke kondisi standarnya sehingga kondisi mesin menjadi stabil dan halus seperti baru kembali. Disini di jelaskan bagian-bagian mana yang akan di lakukan tune-up
Pembahasan materi mengenai sistem pengelasan, baik itu las listrik maupun las oksi asitelin, mulai dari komponen-komponen/peralatan nya sampai dengan bagaimana cara menggunakan las dengan baik dan benar.
Modul ini menjelaskan tentang bagaimana komponen dari CVT, sistem kerja CVT, serta beberapa definisi2 dari CVT yang bisa dijadikan pedoman dalam praktek.
Menjelaskan bagaimana cara dalam perawatan dan perbaikan sistem roda pada kendaraan, dengan demikian nantinya bisa membantu dalam proses kerka guru maupun mekanik yang sedang melaksanakan nya.Mari saling berbagi.
2. SEJARAH PERKEMBANGAN TOYOTA EFI
1. 1979 : Pertama kali EFI digunakan model 4M-E SUPRA
2. 1983 : Sistem EFI dengan menggunakan self-diagnostic
(mengetahui kerusakan diri sendiri)
3. 1983 : Dimulainya sistem EMS Engine Management System.
Dengan pengontrolan :
- Semprotan Bahan Bakar (injeksi)
- Saat pengapian
- ISC (Idel Speed Control)
- EGR
- Penguapan tangki bahan bakar
3.
4. Aktuator
Aktuator
- Rpm Signal
- Sensor Udara Masuk
- ECT
- IAT
- TPS
- Knock Sensor
- Battery Signal
- Oxygen Sensor
- Stater signal
- Elektric Load Signal
- DLC
ECU
- Injektor
- Koil Pengapian
- ISC Valve
- O2 Heater
- Fuel Pressure
- Purge Valve
- EGR Valve
- VVTI
- Relay : Pompa, A/C
- MIL (Check Engine)
- DLC
5. 1. Sistem pengaliran Udara
- MAP Sensor
- IAT Sensor
- TPS
- ISC Valve
2. Sistem Bahan Bakar
- Pompa dan Relai
- Katup Injektor
- ECT Sensor
3. Sistem Pengapian
- Distributor Unit
- Rpm sensor (CKP/CMP)
4. Knock Kontrol
- Sensor Knocking
5. Sistem Emisi
- EGR
6. Self-Diagnosis
- MIL
- DLC
8. Ukur Tegangan Pada :
1. Tegangan Sumber : 5 Volt.
2. Tegangan Sinyal :
- Waktu on (tidak vakum) : 3,5 Volt
- Waktu idel (Vakum) : 1,3 volt
Tegangan Sinyal MAP akan berubah seiring dengan tekanan
pada intake. Semakin vakum = tegangan semakin kecil
9. Cara Kerja MAP
1. Saat kunci kontak “ON”
Mesin Mati
2. Accelerasi / Full loud
Terjadi Lengkungan
Tegangan Maksimum
10. Cara Kerja MAP
Saat Decelerasi
Terjadi Kevakuman DI
intake
Sedikit mengalami
Perubahan
Tegangan Kecil
11. Intake Air Temperature (IAT)
Sensor
Fungsi : Digabung dengan MAP sensor untuk menghasilkan
Massa Udara Masuk (Berat Udara Masuk). Guna
perbandingan campuran yang sesuai.
16. Ukur Tegangan Pada :
1. Tegangan Sumber : 5 Volt.
2. Tegangan Sinyal :
- Katup tertutup : 0,5 vol
- Katup terbuka maksimum : 3-4 volt
Tegangan Sinyal Katup Gas meningkat seiring bukaan katup gas.
17. Keterangan :
1. Katup ISC
2. ECU
3. Katup Gas
4. Saluran bypas
1. Putaran Idel akan diatur bila terjadi
Beban-beban antara lain :
- A/C sistem
- Power windows motor
- Power stering
- Elektrikel load
2. Pada saat temperatur dingin putaran
idel dinaikkan. Melalui informasi
temperatur mesin
Mempertahankan putaran idel pada semua kondisi saat katup gas tertutup
18. # Pengecekan secara Pasif (tahanan):
Data Teknik Tahanan
Terminal
Tahanan
B+ & RSO
20 Ω
B+ & RSC
20 Ω
# Pengecekan secara Aktif (tegangan):
Beri tegangan terminal B+ dengan + 12 volt
Beri terminal pada tabel dibawah:
Kondisi
Terminal
RSO ke ground
Katup membuka
RSC ke ground
Katup menutup
19. 1.
2.
3.
4.
5.
Tangki Bahan Bakar
Pompa Bahan Bakar
Filter
Pipa tekanan
Regulator tekanan bahan
bakar
6. Injektor
7. Rel Bahan bakar
(beraliran)
8. Saluran pengembali
20.
21. Penyemprotan secara SIMULTAN adalah model ritme
penyemprotan secara serentak pada semua silinder,
setiap 1 putaran poros engkol ( 360 derajat poros engkol
).
25. Sensor Putaran (CKP/CMP)
berfungsi : untuk menentukan
kapan pengapian, dan injeksi
dilaksanakan
Bentuk Sinyal antara NE + dan NE -
MOTRONIC
PRINSIP KERJA
27. Lihat Saat Pengapian dengan Timing Light
Jumper Terminal TE1 dan E1
Atur Saat Pengapian bila tidak Tepat dengan
Memutar Distributor.
MOTRONIC
PRINSIP KERJA
28. Keterangan :
1. = Piezoceramic element
2. = Seismic mass
3. = Rumah sensor
4. = Baut pengencang
5. = Permukaan kontak
6. = Konektor
7. = Blok Silinder
V = Getaran
Berfungsi : Mendeteksi bila terjadi detonasi
30. Nama bagian:
1. Dari tangki bensin
2. Karbon kanister
3. Udara luar
4. Katup Kanister
5. ke Intake manifold
6. Katup Gas
31. Bila terjadi kerusakan Sistem
(Sensor atau Aktuator)
MIL ---- Nyala
ECU akan menggunakan program
darurat dengan mengambil sensor
lain sebagai penganti, atau memberi
nilai tetap pada sensor.
Data Kerusakan Akan Tersimpan Terus di RAM
(Memori Sesaat) sampai RAM di RESET/DIHAPUS
33. Code
1111
Kerusakan
Kemungkinan gangguan
Tidak ada kerusakan
12
CKP, CMP Sinyal
Kabel, CKP/CMP sensor, ECU
13
CKP Sinyal
Kabel, CKP/CMP sensor, ECU
14
Ignition Sinyal
Kabel, Ignition Amplifier, ECU
16
Tranmission Control Sinyal
Kabel, ECU
21
Oksigen sensor (O2)
Kabel, O2 sensor, ECU
22
ECT (sensor temp. Mesin)
Kabel, ECT sensor, ECU
24
IAT (sensor temp. Udara masuk)
Kabel, IAT sensor, ECU
25
Campuran kurus
Kabel, udara palsu, pengapian, tekanan
bensin, Injektor, MAP, ECT, IAT, O2, ECU
26
Campuran Gemuk
Kabel, udara palsu, pengapian, tekanan
bensin, Injektor, MAP, ECT, IAT, O2, ECU
31
MAP (Manifold Absolute Pessure)
Kabel, MAP sensor, ECU
33
(IAC) Idel Air Control
Kabel, IAC valve, ECU
41
TPS (Throttle Position Sensor)
Kabel, TP sensor, ECU
42
VSS (Veheicle Speed Sensor)
Kabel, VS sensor, ECU
43
Start Signal
Kabel, kunci kontak, ECU
51
Saklar idel
Kabel, TP sensor, ECU
52
Knock sensor
Kabel, Knock sensor, ECU
53
Knock control malfunktion
ECU
34. Data yang dapat diambil oleh scanner :
- Baca dan Hapus Kode Kerusakan
- Baca Data Kendaraan
- Tes Aktuator (Bila tersedia)
- Penyetelan : Putaran, Pengapian, CO