SlideShare a Scribd company logo
LARUTAN - SOLUTION
By apt. Mufida, S. Farm
Hello!
I am Mufida
Pharmacist
Apotek Kimia Farma Katang
Find me
 08970400250/
Mufida.nabila@gmail.com
2
MISI PEMBELAJARAN – Learning Mission
Standart Kompetensi
Dapat memahami
1. teori dan prinsip pembuatan sediaan
cair.
2. mampu membuat sediaan cair
sesuai resep dokter maupun
berdasarkan formula baku.
3
▸ Memahami sediaan cair berupa
larutan
▸ Indikator pemahaman
1 . Menjelaskan pengertian dan syarat
larutan
2. Menunjukkan faktor yang
mempengaruhi kelarutan
HARI INI MAU NGAPAIN??
▸ PRE-TEST
▸ ICE BREAKING
▸ PEMAPARAN MATERI
LARUTAN
▸ ICE BREAKING
▸ POST-TEST
▸ MATERI
▹ Apa sih Larutan??
▹ Apa aja ketentuan Larutan?
▹ Faktor-faktor yang
mempengaruhi larutan.
4
PRE- TEST - ONLINE
Let’s start with the first set of slides
1
ICE BREAKING 2
“
7
“Larutan adalah sediaan cair
yang mengandung satu atau
lebih zat kimia yang terlarut.
Mis :
terdispersi secara molekular
dalam pelarut yang sesuai
atau campuran pelarut
yang saling bercampur.
8
LARUTAN
▸ molekul-molekul dalam larutan terdispersi
secara merata, maka penggunaan larutan
sebagai bentuk sediaan, umumnya
memberikan jaminan keseragaman dosis
dan memiliki ketelitian yang baik jika
larutan diencerkan atau dicampur.
▸ Zat pelarut disebut solvent.
▸ Zat yang terlarut disebut solute.
9
JENIS LARUTAN
10
Larutan encer
• larutan yang
mengandung
sejumlah
kecil zat A
yang terlarut.
Larutan Jenuh
• larutan yang
mengandung
jumlah
maksimum
zat A yang
dapat larut
dalam air
pada tekanan
dan
temperatur
tertentu
Larutan Lewat
Jenuh
• larutan yang
mengandung
jumlah zat A
yang terlarut
melebihi
batas
kelarutannya
di dalam air
pada
temperatur
tertentu
11
Big
concept
LIQUID - LARUTAN
12
13
Big
concept
LIQUID - LARUTAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN
14
Kelarutan
Polaritas
Co-Solvency
Kelarutan
Temperatur
Salting Out
Salting IN
Pembentukan
Kompleks
1. Polaritas
15
Kelarutan suatu zat memenuhi aturan
”like dissolves like” artinya solute
yang polar akan larut dalam
solvent yang polar, solute yang
non polar akan larut dalam solvent
yang bersifat non polar.
2. Co-Solvency
Def Co-solvency adalah
peristiwa kenaikkan
kelarutan suatu zat karena
adanya penambahan pelarut
lain atau modifikasi pelarut.
Ex Luminal tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam campuran
air-gliserin.
16
3. KELARUTAN
Kelarutan suatu zat tergantung 2
faktor :
1. Luasnya permukaan
2. Kecepatan difusi.
▸ Umumnya zat dg molekul
besar (As. Sitrat) kecepatan
larut lebih kecil dibanding dg
molekul yg kecil (Kalium
Iodidum).
▸ Dengan memperluas
permukaan (digerus),
meningkatkan kelarutan.
▸ Pemanasan, meningkatkan
kelarutan, juga menaikkan
kecepatan difusi.
17
4. TEMPERATUR
18
Zat padat pada umumnya bertambah larut bila
suhunya dinaikkan, zat tersebut bersifat endoterm,
panas.
b. Zat terlarut + pelarut + panas  larutan
dinaikkan (bersifat eksoterm), karena pada
kelarutannya menghasilkan panas.
c. Zat terlarut + pelarut  larutan + panas
Contoh :
K2SO4, KOH, CaHPO4, minyak atsiri, gas-gas yang
larut.
5. SALTING-OUT
▸ Peristiwa adanya zat terlarut
tertentu yang mempunyai kelarutan
besar dibanding zat utama, akan
menyebabkan penurunan kelarutan
zat utama atau terbentuknya
endapan karena ada reaksi kimia.
19
20
6. SALTING-IN
▸ Peristiwa bertambahnya
kelarutan dari suatu senyawa
organik dengan penambahan
suatu garam dalam larutannya.
▸ EX  riboflavin tidak larut dalam
air, tetapi larut dalam larutan yang
mengandung nicotinamidum
karena terjadi penggaraman
riboflavin + basa NH4.
21
22
7. PEMBENTUKAN KOMPLEKS
▸ Peristiwa terjadinya interaksi antara
senyawa tak larut dengan zat yang larut
dengan membentuk garam kompleks.
Contoh :
Iodium larut dalam KI atau NaI jenuh.
KI + I2  KI3
HgI2 + 2 KI  K2HgI4
23
KEUNTUNGAN Vs KERUGIAN SOLUTIO
KEUNTUNGAN
• Merupakan campuran homogen
• Dosis dapat mudah diubah-ubah
dalam pembuatan.
• Dapat diberikan dalam larutan encer
kapsul
• Kerja awal obat lebih cepat karena
obat cepat diabsorpsi.
• Mudah diberi pemanis, bau-bauan dan
warna.
▸ KERUGIAN
• Volume bentuk larutan lebih besar.
• Ada obat yang tidak stabil dalam
larutan.
• Ada obat yang sukar ditutupi rasa
dan baunya dalam larutan
24
Thanks!
Any questions?
You can find me at:
▸ MUFIDA.NABILA@GMAI
L.COM
▸ 08970400250
25
POST – TEST
KAHOOT.IT - 4585724
26

More Related Content

Similar to Larutan-Suspension.pptx

SOLUTIO (Larutan).pptx
SOLUTIO (Larutan).pptxSOLUTIO (Larutan).pptx
SOLUTIO (Larutan).pptx
anjarPribadi2
 
PPT-UEU-Farmasi-Fisika-10.pptx
PPT-UEU-Farmasi-Fisika-10.pptxPPT-UEU-Farmasi-Fisika-10.pptx
PPT-UEU-Farmasi-Fisika-10.pptx
windsar1010
 
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan sehari-hari
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan  sehari-hariLaporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan  sehari-hari
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan sehari-hari
Ajeng Putri
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Surya Amal
 
Laporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan CampuranLaporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan Campuran
aji indras
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeAbner D Nero
 
Laporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum DestilasiLaporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum Destilasi
Ernalia Rosita
 
PPTWUJUD ZAT.pptx
PPTWUJUD ZAT.pptxPPTWUJUD ZAT.pptx
PPTWUJUD ZAT.pptx
salsabillazahraaaa
 
Laporan_Praktikum_Farmasi_Fisika_Disolus.docx
Laporan_Praktikum_Farmasi_Fisika_Disolus.docxLaporan_Praktikum_Farmasi_Fisika_Disolus.docx
Laporan_Praktikum_Farmasi_Fisika_Disolus.docx
agusgunawan08091984
 
Pemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnian
Panji Wijaksono
 
Kelarutan
KelarutanKelarutan
Kelarutan
AuliaNurtafani
 
Perubahan fisika dan kimia
Perubahan fisika dan kimiaPerubahan fisika dan kimia
Perubahan fisika dan kimia
Dedi Wahyudin
 
laporan DDPA (destilasi zat cair)
laporan DDPA (destilasi zat cair)laporan DDPA (destilasi zat cair)
laporan DDPA (destilasi zat cair)
Fadly SaNdi
 
Preformulasi 2020
Preformulasi 2020Preformulasi 2020
Preformulasi 2020
RestuHendriSulistyaw
 
Pemisahan
PemisahanPemisahan
Pemisahan
Dita Issriza
 
Kristalisasi 2
Kristalisasi 2Kristalisasi 2
Kristalisasi 2
nurul isnaini
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporan
ChaLim Yoora
 
PPT LARUTAN _KELOMPOK 3.pptx
PPT LARUTAN _KELOMPOK 3.pptxPPT LARUTAN _KELOMPOK 3.pptx
PPT LARUTAN _KELOMPOK 3.pptx
Mitra96
 

Similar to Larutan-Suspension.pptx (20)

SOLUTIO (Larutan).pptx
SOLUTIO (Larutan).pptxSOLUTIO (Larutan).pptx
SOLUTIO (Larutan).pptx
 
PPT-UEU-Farmasi-Fisika-10.pptx
PPT-UEU-Farmasi-Fisika-10.pptxPPT-UEU-Farmasi-Fisika-10.pptx
PPT-UEU-Farmasi-Fisika-10.pptx
 
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan sehari-hari
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan  sehari-hariLaporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan  sehari-hari
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan sehari-hari
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
Laporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan CampuranLaporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan Campuran
 
Kuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakopeKuliah 2 farmakope
Kuliah 2 farmakope
 
Laporan hasil percobaan
Laporan hasil percobaanLaporan hasil percobaan
Laporan hasil percobaan
 
Laporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum DestilasiLaporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum Destilasi
 
PPTWUJUD ZAT.pptx
PPTWUJUD ZAT.pptxPPTWUJUD ZAT.pptx
PPTWUJUD ZAT.pptx
 
Laporan_Praktikum_Farmasi_Fisika_Disolus.docx
Laporan_Praktikum_Farmasi_Fisika_Disolus.docxLaporan_Praktikum_Farmasi_Fisika_Disolus.docx
Laporan_Praktikum_Farmasi_Fisika_Disolus.docx
 
Pemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnianPemisahaan dan pemurnian
Pemisahaan dan pemurnian
 
Kelarutan
KelarutanKelarutan
Kelarutan
 
Perubahan fisika dan kimia
Perubahan fisika dan kimiaPerubahan fisika dan kimia
Perubahan fisika dan kimia
 
laporan DDPA (destilasi zat cair)
laporan DDPA (destilasi zat cair)laporan DDPA (destilasi zat cair)
laporan DDPA (destilasi zat cair)
 
18 larutan r
18 larutan r18 larutan r
18 larutan r
 
Preformulasi 2020
Preformulasi 2020Preformulasi 2020
Preformulasi 2020
 
Pemisahan
PemisahanPemisahan
Pemisahan
 
Kristalisasi 2
Kristalisasi 2Kristalisasi 2
Kristalisasi 2
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporan
 
PPT LARUTAN _KELOMPOK 3.pptx
PPT LARUTAN _KELOMPOK 3.pptxPPT LARUTAN _KELOMPOK 3.pptx
PPT LARUTAN _KELOMPOK 3.pptx
 

More from mufida16

sediaan liquida atau sediaan cair dapat membantu memudahkan minum obat
sediaan liquida atau sediaan cair dapat membantu memudahkan minum obatsediaan liquida atau sediaan cair dapat membantu memudahkan minum obat
sediaan liquida atau sediaan cair dapat membantu memudahkan minum obat
mufida16
 
materi larutan untuk memahami bagaimana larutan dapat dibuat sediaan
materi larutan untuk memahami bagaimana larutan dapat dibuat sediaanmateri larutan untuk memahami bagaimana larutan dapat dibuat sediaan
materi larutan untuk memahami bagaimana larutan dapat dibuat sediaan
mufida16
 
emulsi jadi yang dapat diformulasikan dan tipe emulsi
emulsi jadi yang dapat diformulasikan dan tipe emulsiemulsi jadi yang dapat diformulasikan dan tipe emulsi
emulsi jadi yang dapat diformulasikan dan tipe emulsi
mufida16
 
Emulsi pembuatan dan perhitingan hlb pada sediaan emulsi
Emulsi pembuatan dan perhitingan hlb pada sediaan emulsiEmulsi pembuatan dan perhitingan hlb pada sediaan emulsi
Emulsi pembuatan dan perhitingan hlb pada sediaan emulsi
mufida16
 
perawatankulit-121231155552-phpapp02.pptx
perawatankulit-121231155552-phpapp02.pptxperawatankulit-121231155552-phpapp02.pptx
perawatankulit-121231155552-phpapp02.pptx
mufida16
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
mufida16
 
kosmetika pemeliharaan kulit dan dekorasi wajah
kosmetika pemeliharaan kulit dan dekorasi wajahkosmetika pemeliharaan kulit dan dekorasi wajah
kosmetika pemeliharaan kulit dan dekorasi wajah
mufida16
 
SUSPENSI PART II.pptx
SUSPENSI PART II.pptxSUSPENSI PART II.pptx
SUSPENSI PART II.pptx
mufida16
 
tablet salut
tablet saluttablet salut
tablet salut
mufida16
 
Simplisia nabati.pptx
Simplisia nabati.pptxSimplisia nabati.pptx
Simplisia nabati.pptx
mufida16
 

More from mufida16 (10)

sediaan liquida atau sediaan cair dapat membantu memudahkan minum obat
sediaan liquida atau sediaan cair dapat membantu memudahkan minum obatsediaan liquida atau sediaan cair dapat membantu memudahkan minum obat
sediaan liquida atau sediaan cair dapat membantu memudahkan minum obat
 
materi larutan untuk memahami bagaimana larutan dapat dibuat sediaan
materi larutan untuk memahami bagaimana larutan dapat dibuat sediaanmateri larutan untuk memahami bagaimana larutan dapat dibuat sediaan
materi larutan untuk memahami bagaimana larutan dapat dibuat sediaan
 
emulsi jadi yang dapat diformulasikan dan tipe emulsi
emulsi jadi yang dapat diformulasikan dan tipe emulsiemulsi jadi yang dapat diformulasikan dan tipe emulsi
emulsi jadi yang dapat diformulasikan dan tipe emulsi
 
Emulsi pembuatan dan perhitingan hlb pada sediaan emulsi
Emulsi pembuatan dan perhitingan hlb pada sediaan emulsiEmulsi pembuatan dan perhitingan hlb pada sediaan emulsi
Emulsi pembuatan dan perhitingan hlb pada sediaan emulsi
 
perawatankulit-121231155552-phpapp02.pptx
perawatankulit-121231155552-phpapp02.pptxperawatankulit-121231155552-phpapp02.pptx
perawatankulit-121231155552-phpapp02.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
kosmetika pemeliharaan kulit dan dekorasi wajah
kosmetika pemeliharaan kulit dan dekorasi wajahkosmetika pemeliharaan kulit dan dekorasi wajah
kosmetika pemeliharaan kulit dan dekorasi wajah
 
SUSPENSI PART II.pptx
SUSPENSI PART II.pptxSUSPENSI PART II.pptx
SUSPENSI PART II.pptx
 
tablet salut
tablet saluttablet salut
tablet salut
 
Simplisia nabati.pptx
Simplisia nabati.pptxSimplisia nabati.pptx
Simplisia nabati.pptx
 

Recently uploaded

graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 

Recently uploaded (20)

graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 

Larutan-Suspension.pptx

  • 1. LARUTAN - SOLUTION By apt. Mufida, S. Farm
  • 2. Hello! I am Mufida Pharmacist Apotek Kimia Farma Katang Find me  08970400250/ Mufida.nabila@gmail.com 2
  • 3. MISI PEMBELAJARAN – Learning Mission Standart Kompetensi Dapat memahami 1. teori dan prinsip pembuatan sediaan cair. 2. mampu membuat sediaan cair sesuai resep dokter maupun berdasarkan formula baku. 3 ▸ Memahami sediaan cair berupa larutan ▸ Indikator pemahaman 1 . Menjelaskan pengertian dan syarat larutan 2. Menunjukkan faktor yang mempengaruhi kelarutan
  • 4. HARI INI MAU NGAPAIN?? ▸ PRE-TEST ▸ ICE BREAKING ▸ PEMAPARAN MATERI LARUTAN ▸ ICE BREAKING ▸ POST-TEST ▸ MATERI ▹ Apa sih Larutan?? ▹ Apa aja ketentuan Larutan? ▹ Faktor-faktor yang mempengaruhi larutan. 4
  • 5. PRE- TEST - ONLINE Let’s start with the first set of slides 1
  • 8. “Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut. Mis : terdispersi secara molekular dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur. 8
  • 9. LARUTAN ▸ molekul-molekul dalam larutan terdispersi secara merata, maka penggunaan larutan sebagai bentuk sediaan, umumnya memberikan jaminan keseragaman dosis dan memiliki ketelitian yang baik jika larutan diencerkan atau dicampur. ▸ Zat pelarut disebut solvent. ▸ Zat yang terlarut disebut solute. 9
  • 10. JENIS LARUTAN 10 Larutan encer • larutan yang mengandung sejumlah kecil zat A yang terlarut. Larutan Jenuh • larutan yang mengandung jumlah maksimum zat A yang dapat larut dalam air pada tekanan dan temperatur tertentu Larutan Lewat Jenuh • larutan yang mengandung jumlah zat A yang terlarut melebihi batas kelarutannya di dalam air pada temperatur tertentu
  • 11. 11
  • 15. 1. Polaritas 15 Kelarutan suatu zat memenuhi aturan ”like dissolves like” artinya solute yang polar akan larut dalam solvent yang polar, solute yang non polar akan larut dalam solvent yang bersifat non polar.
  • 16. 2. Co-Solvency Def Co-solvency adalah peristiwa kenaikkan kelarutan suatu zat karena adanya penambahan pelarut lain atau modifikasi pelarut. Ex Luminal tidak larut dalam air, tetapi larut dalam campuran air-gliserin. 16
  • 17. 3. KELARUTAN Kelarutan suatu zat tergantung 2 faktor : 1. Luasnya permukaan 2. Kecepatan difusi. ▸ Umumnya zat dg molekul besar (As. Sitrat) kecepatan larut lebih kecil dibanding dg molekul yg kecil (Kalium Iodidum). ▸ Dengan memperluas permukaan (digerus), meningkatkan kelarutan. ▸ Pemanasan, meningkatkan kelarutan, juga menaikkan kecepatan difusi. 17
  • 18. 4. TEMPERATUR 18 Zat padat pada umumnya bertambah larut bila suhunya dinaikkan, zat tersebut bersifat endoterm, panas. b. Zat terlarut + pelarut + panas  larutan dinaikkan (bersifat eksoterm), karena pada kelarutannya menghasilkan panas. c. Zat terlarut + pelarut  larutan + panas Contoh : K2SO4, KOH, CaHPO4, minyak atsiri, gas-gas yang larut.
  • 19. 5. SALTING-OUT ▸ Peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan besar dibanding zat utama, akan menyebabkan penurunan kelarutan zat utama atau terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia. 19
  • 20. 20
  • 21. 6. SALTING-IN ▸ Peristiwa bertambahnya kelarutan dari suatu senyawa organik dengan penambahan suatu garam dalam larutannya. ▸ EX  riboflavin tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan yang mengandung nicotinamidum karena terjadi penggaraman riboflavin + basa NH4. 21
  • 22. 22
  • 23. 7. PEMBENTUKAN KOMPLEKS ▸ Peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tak larut dengan zat yang larut dengan membentuk garam kompleks. Contoh : Iodium larut dalam KI atau NaI jenuh. KI + I2  KI3 HgI2 + 2 KI  K2HgI4 23
  • 24. KEUNTUNGAN Vs KERUGIAN SOLUTIO KEUNTUNGAN • Merupakan campuran homogen • Dosis dapat mudah diubah-ubah dalam pembuatan. • Dapat diberikan dalam larutan encer kapsul • Kerja awal obat lebih cepat karena obat cepat diabsorpsi. • Mudah diberi pemanis, bau-bauan dan warna. ▸ KERUGIAN • Volume bentuk larutan lebih besar. • Ada obat yang tidak stabil dalam larutan. • Ada obat yang sukar ditutupi rasa dan baunya dalam larutan 24
  • 25. Thanks! Any questions? You can find me at: ▸ MUFIDA.NABILA@GMAI L.COM ▸ 08970400250 25
  • 26. POST – TEST KAHOOT.IT - 4585724 26