Eksperimen ini bertujuan untuk memisahkan zat padat dari zat cair melalui proses penyaringan dan pemurnian melalui destilasi. Proses pemisahan meliputi pemisahan pasir dari air dengan pengendapan, dan pemisahan kapur tulis dari air dengan penyaringan. Proses pemurnian meliputi destilasi larutan garam dapur dan CuSO4 untuk memisahkannya berdasarkan perbedaan titik didih.
percobaan tentang bagaimana melakukan kalibrasi alat terhadap peralatan volumetrik agar sesuai dengan rancangannya (peneraannya) karena nilai penyimpangan yang besar dapat mempengaruhi hasil analisis maka perlu dilakukan percobaan seperti ini.
Kromatografi peertama kali dikembangkan oleh seorang ahli botani Rusia Michael Tswett pada tahun 1903 untuk memisahkan pigmen berwarna dalam tanaman dengan cara perkolasi ekstrak petroleum eter dalam kolom gelas yang berisi kalsium karbonat (CaCO3). (Gandjar, 2007)
Kromatografi merupakan teknik pemisahan yang paling umumdan paling sering digunakan dalam bidang kimia analisis karena dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis baik secara kuantitatif, kualitatif atau preparatif dalam bidang farmasi, lingkungan, industri dan sebagainya. (Gandjar, 2007)
By Emma Selby from The Farnham Hub
How to use Twitter to make friends and infuence people.
This talk will cover the basics of twitter and uncover some of the more interesting tools. We will be talking about hashtags, lists and twitterhours, advanced search options, local search and tweetups. We will take a look at Buffer for automation techniques and twitter analytics for metrics.
percobaan tentang bagaimana melakukan kalibrasi alat terhadap peralatan volumetrik agar sesuai dengan rancangannya (peneraannya) karena nilai penyimpangan yang besar dapat mempengaruhi hasil analisis maka perlu dilakukan percobaan seperti ini.
Kromatografi peertama kali dikembangkan oleh seorang ahli botani Rusia Michael Tswett pada tahun 1903 untuk memisahkan pigmen berwarna dalam tanaman dengan cara perkolasi ekstrak petroleum eter dalam kolom gelas yang berisi kalsium karbonat (CaCO3). (Gandjar, 2007)
Kromatografi merupakan teknik pemisahan yang paling umumdan paling sering digunakan dalam bidang kimia analisis karena dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis baik secara kuantitatif, kualitatif atau preparatif dalam bidang farmasi, lingkungan, industri dan sebagainya. (Gandjar, 2007)
By Emma Selby from The Farnham Hub
How to use Twitter to make friends and infuence people.
This talk will cover the basics of twitter and uncover some of the more interesting tools. We will be talking about hashtags, lists and twitterhours, advanced search options, local search and tweetups. We will take a look at Buffer for automation techniques and twitter analytics for metrics.
Could you be using Google Plus to grow your business?
You may assume that not many people are using G + to grow their business yet – but dont make the mistake of dismissing it as this social platform is in the same stable as the number one and number two search engines, Google and You Tube – and that should make you sit up and pay attention.
Using Google Plus properly will definitely improve your search engine rankings – and that is one very good reason to come along on Friday and learn the basics of how people interact on this unfamiliar platform.
Circles, Communities and Ripples - Emma will talk about using these to grow your audience and network online. She will also introduce you to some basic apps that make using G+ a whole lot easier and demonstrate an interactive G+ hangout !
Bin repacking scheduling in virtualized datacentersFabien Hermenier
Fabien Hermenier, Sophie Demassey, and Xavier Lorca.
In Proceedings of the 17th international conference on Principles and practice of constraint programming (CP'11). Springer-Verlag, Berlin, Heidelberg, pages 27-41.
Entropy: a consolidation manager for clusters.
Fabien Hermenier, Xavier Lorca, Jean-Marc Menaud, Gilles Muller, and Julia Lawall.
21th Proceedings of the 2009 ACM SIGPLAN/SIGOPS international conference on Virtual execution environments (VEE '09). ACM, New York, NY, USA, pages 41-50.
Distilasi merupakan suatu teknik pemisahan campuran dalam fase cair yang homogen dengan cara penguapan dan pengembunan, sehingga diperoleh destilat (produk Distilasi) yang relatif lebih banyak mengandung komponen yang lebih volatil (mudah menguap) dibanding larutan semula yang lebih sukar menguap. Campuran dari masing-masing komponen dapat terpisahkan karena adanya perbedaan titik didih diantara zat-zatnya (Wiratma,dkk, 2003).
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN TOPIK ORGAN PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 17 KATOBU.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN TOPIK ORGAN PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI 17 KATOBU.
1. I. Judul Percobaan : Pemisahan dan Pemurnian
II. Tujuan Percobaan : - Memisahkan zat-zat padat dari zat cair
dengan cara penyaringan.
- Memurnikan melalui proses destilasi.
III. Dasar Teori
Pemisahan dan pemurnian adalah proses pemisahan dua zat atau lebih yang saling
bercampur serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar atau
tercampur. Campuran adalah setia contoh materi yang tidak murni, yaitu bukan sebuah unsur
atau sebuah senyawa. Susunan suatu campuran tidak sama dengan sebuah zat, dapat
bervariasi, campuran dapat berupa homogen dan heterogen. (Ralph H Ptrucci-Seminar, 1996,
Kimia Dasar Jilid 1)
Campuran merupakan suatu materi yang dibuat dari penggabungan dua zat berlainan atau
lebih menjadi satu zat fisik. Tiap zat dalam campuran ini tetap mempertahakan sifat-sifat
aslinya. Sifat-sifat asli campuran :
- Campuran terbentuk tanpa melalui reaksi kimia.
- Mempunyai sifat zat asalnya
- Terdiri dari dua jenis zat tunggal atau lebih.
- Komposisinya tidak tetap.
Campuran terbagi menjadi dua (2) bagian, yaitu campuran homogen dan campuran
heterogen.
Campuran homogen (larutan) adalah campuran unsur-unsur dan atau senyawa yang
mempunyai susunan seragam dalam contoh itu tetapi berbeda susunan dari contoh lain, selain
itu juga merupakan penggabungan zat tunggal atau lebih yang semua partikelnya menyebar
merata sehingga membentuk satu fase. Yang disebut satu fase adalah zat dan sifat
komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian lain didekatnya dan juga campuran
dapat dikatakan campuran homogen jika antara komponennya tidak terdapat bidang batas
sehingga tidak terbedakan lagi walaupun menggunakan mikroskop ultra. Selain itu campuran
homogen mempunyai komposisi yang sama pada setiap bagiannya dan juga memiliki sifat-
sifat yang sama diseluruh cairan.
Campuran heterogen adalah campuran yang komponen-komponennya dapat memisahkan
diri secara fisik karena perbedaan sifatnya dan penggabungan yang tidak merata antara dua
zat tunggal atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnyatidak
sama diberbagai bejana. Dan juga campuran dapat dikatakan campuran heterogen jika antara
komponennya masihterdapat bidang batas dan sering kali dapat dibedakan tanpa
menggunakan mikroskop, hanya dengan mata telanjang, serta campuran memiliki dua fase,
sehingga sifat-sifatnya tidak seragam. (Ralph H Petrucci-Seminar, 1987. kimia dasar 1)
Campuran dapat dipisahkan melalui peristiwa fisika atau kimia. Pemisahan secara fisika
tidak mengubah zat selama pemisahan, sedangkan secara kimia, satu komponen atau lebih
direaksikan dengan zat lain sehingga dapat dipisahkan.
Cara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud, dan sifat komponen
yang terkandung didalamnya. Jika komponen berwujud padat dan cair , misalnya pasir dan
air, dapat dipisahkan dengan saringan. Saringan bermacam-macam, mulai dari yang porinya
besar sampai yang sangat halus, contohnya kertas saring dan selaput semi permiabel. Kertas
saring dipakai untuk memisahkan endapan atau padatan dari pelarut. Selaput semi permiabel
dipakai untuk memisahkan suatu koloid dari pelarutnya. (Syukuri S. 1999, Kimia Dasar 1)
2. Karena perbedaan keadaan agregasi (bentuk penampilan materi) sangat mempengaruhi
metode pemisahan dan pemurnian yang diperlukan, maka diadakan pembedaan :
a. Memisahkan zat padat dari suspensi
Suspensi
Suspensi adalah sistem yang didalamnya mengandung partikel sangat kecil (padat), setengah
padat, atau cairan tersebutr secara kurang lebih seragam dalam medium cair. Suatu suspensi
dapat dipisahkan dengan penyaringan (filtrasi) dan sentrifugasi.
Penyaringan (filtrasi)
Operasi ini adalah pemisahan endapan dari larutan induknya, sasarannya adalah agar endapan
dan medium penyaring secara kuantitatif bebas dari larutan. Media yang digunakan untuk
penyaring adalah kertas saring, penyaring asbes murni atau platinum, lempeng berpori yang
terbuat dari kaca bertahanan misalnya pyrex dari silika atau porselin.
Sentrifugasi (pemusingan)
Sentrifugasi dapat digunakan untuk memisahkan suspensi yang jumlahnya sedikit.
Sentrifugasi digunakan untuk memutar dengan cepat hingga gaya sentrifugal beberapa kali
lebih besar daripada gorsa berat, digunakan untuk mengendapkan partikel tersuspensi.
b. Memisahkan zat padat dari larutan
Zat terlarut padat tidak dapat dipisahkan dari larutannya dengan penyaringan dan
pemusingan (sentrifugasi). Zat padat terlarut dapat dipisahkan melalui penguapan atau
kristalisasi.
- Penguapan
Pada penguapan, larutan dipanaskan sehingga pelarutnya meninggalkan zat terlarut.
Pemisahan terjadi karena zat terlarut mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada
pelarutnya.
- Kristalisasi
Kristalisasi adalah larutan pekat yang didinginkan sehingga zat terlarut mengkristal.
Hal itu terjadi karena kelarutan berkurang ketika suhu diturunkan. Apabila larutan tidak
cukup pekat, dapat dipekatkan lebih dahulu dengan jalan penguapan, kemudian dilanjutkan
dengan pendinginan melalui kristalisasi diperoleh zat padat yang lebih murni karena
komponen larutan yang lainnya yang kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal.
- Rekristalisasi
Teknik pemisahan dengan rekristalisasi (pengkristalan kembali) berdasarkan
perbedaan titik beku komponen. Perbedaan itu harus cukup besar, dan sebaiknya komponen
yang akan dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar. Contohnya
garam dapat dipisahkan dari air karena garam berupa padatan. Air garam bila dipanaskan
perlahan dalam bejana terbuka, maka air akan menguap sedikit demi sedikit. Pemanasan
dihentikan saat larutan tepat jenuh. Jika dibiarkan akhirnya terbentuk kristal garam secara
perlahan. Setelah pengkristalan sempurna garam dapat dipisahkan dengan penyaring. (Syukri
S. 1991. Kimia Dasar 1)
c. Memisahkan campuran zat cair
Zat cair dapat dipisahkan dari campurannya melalui distilasi. Campuran dua jenis
cairan yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan dengan dekantasi dan corong pisah.
- Destilasi
Dasar pemisahan dengan destilasi adalah perbedaan titik didih dua cairan atau lebih.
Jika canpuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap
lebih dulu. Dengan mengatur suhu secara cermat kita dapat menguapkan dan kemudian
3. mengembunkan komponen demi komponen secara bertahap. Pengmbunan terjadi dengan
mengalirkan uap ketabung pendingin. Contohnya memisahkan campuran air dan alkohol.
Titik didih air dan alkohol masing-masing 100˚C dan 78˚C. Jika campuran dipanaskan
(dalam labu destilasi) dan suhu diatur sekitar 78˚C, maka alkohol akan menguap sedikit demi
sedikit. Uap itu mengembun dalam pendingin dan akhirnya didapatkan cairan alkohol murni.
(Syukri S. 1999. Kimia Dasar 1)
- Dekantasi (pengendapan)
Dekantasi (pengendapan) merupakan proses pemisahan suatu zat dari campurannya
dengan zat lain secara pengendapan didasarkan pada massa jenis yang lebih kecil akan berada
pada lapisan bagian bawah atau mengendap, contohnya air dan pasir. selain itu zat terlarut
(yang akan dipisahkan) diproses diubah menjadi bentuk yang tak larut, lalu dipisahkan dari
larutan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan endapan:
- Suhu
- Ph
- Efek garam
- Kompleksasi
- Derajat supersaturasi
- Sifat pelarut
(Husein H. Bahti. 1998. Teknik Pemisahan Kimia dan Fisaka)
Untuk pelarut-pelarut yang lebih ringan dari air, dapat digunakan corong pemisah
yang dimodifikasi, yang dirancang untuk menyederhanakan penyingkiran fase yang lebih
ringan. Setelah keadaan seimbang, lapisan yang lebih ringan (misalcter) dan lapisan air,
didesak keatas dengan memasukkan merkurium melalui kran pada dasar bulatan corong,
dengan bantuan sebuah bola pembantu pengatur permulaan merkurium.
- Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan substansi zat dari campurannya dengan
menggunakan pelarut yang sesuai. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut
dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur seperti eter
kloroform, karbon tetraklorida dan karbon disulfida.
Dalam industri, ekstraksi pelarut sering kali dilaksanakan, dimana tetesan pelarut
yang lebih ringan bergerak ke atas melewati arus ke bawah lambat-lambat dari pelarut yang
lebih berat. Penerapan teknik ini di tunjukan untuk mengekstrak DDT dan airke minyak.
Ekstraksi arus lawan semacam itu sangat efisien karan pada ujung bawah tabung,
pelarut yang telah kehilangan hamper semua zat terlarutnya di ekstrak oleh pelarut lain yang
masih bersih.
Diantar berbagai metode pemisahan ekstraksi merupakan metode yang paling baik
dan paling popular, alas an utamanya karena metode ini dapat dilakukan baik dalam tingkat
makro maupun mikro. Pemisah tidak memerlukan alat khusus atau canggih, melainkan hanya
memerlukan corong pisah. Pemisahan yang dilakukan sangat sederhana, bersi, cepat dan
mudah.
Sublimasi adalah diman suatu padatan diuapkan tanpa melalui peleburan dan hanya
diembunkan uapnya dengan mendinginkannya, langsung kembali dalam keadaan padat.
Syarat sublimasi :
4. - Padatan akan menyublin bila tekanan uapnya mencampai tekanan atmosfer di bawah titk
lelehnya.
- Secara teoritis setiap zat yang dapat didestilasikan tanpa tanpa terurai, dapat di sublimasikan
pada suhu dan tewkanan yang cocok.
- Penggunaan sublimasi :
Terbatas pada pemisahan senyawa-senyawa Kristal mengaup dari senyawa-senyawa yang
sukar menguap atau dari senyawa-senyawa yang menguap tapi tdak mengembun pada
kondisi yang di gunakan.
- Senyawa-senyawa prgani seperti :
Naftalena, asam benzoate, asam salisilat, fosfor, sakarin, kafein, kinin dan lain-lain.
- Senyawa-senyawa organic :
I2, S, AS, AS2O3 , klorida dari logam-logam Hg, Ag, Al dan sebagainya.
- Sublimasi yang terjadi sebenarnya hanya dapat terjadi jika tekanan uap parsial dari senyawa
itu lebih rendah dari pada tekanan titik berkaki 3, misalnya pada naftalena yang mem[unyai
titik berkaki 3 790 dan tenana keseimbangan 179 mm hg, jia di panaskan perlahan-lahandi
bawah 1790naftalena akan menguap tanpa meleleh terlebih dahulu dengan demikian
penguapan akan berjalan terus sehingga padatan hilang.
IV. Alat dan Bahan
1. Alat-alat:
Fungsi:
Sebagai wadah penguapan larutan berdasarkan titik didihnya
Cawan Penguapan
Fungsi:
Sebagai penyaring larutan
Corong dan Kertas Saring
Fungsi:
Sebagai wadah mengaduk atau melarutkan suatu padatan atau larutan
Gelas Kimia
Fungsi:
5. Mengukur larutan dengan volume tertentu sesuaiyang di inginkan
Gelas Ukur 50 ml
Fungsi:
Sebagai penampung atau wadah pengupan pada saat proses destilasi berupa cairan yang telah
didinginkan
Labu Destilasi
Fungsi:
Sebagai alat untuk memanaskan larutan
Pembakar Bunsen
Fungsi:
Sebagai pendingin uap larutan yang terjadi pada saat pemanasan
Pendingin Liebing
Fungsi:
Sebagai penahanan suatu alat seperti buter dan pendingin liebing
Statif dan Klem
Fungsi:
Sebagai alat untuk mengukur suhu
Termometer 100˚ C
6. 2. Bahan-bahan:
Sifat:
Berbentuk daun-daun kecil, larut dalam air
Air Teh
Sifat:
Pelarut, tidak berwarna
Aquades
Sifat:
Kecil, bentuknya tidak rata, dan berpori, terbuat dari bahan silika, kalsium karbonat, porselen, maupun bahan-
bahan lain tidak bisa larut dalam cairan yang dipanaskan.
Batu Didih
Sifat:
Berwarna biru, tidak reaktif
CuSO4.5H2O
Sifat:
Mempunyai titik lebur 1400, pH-nya rendah
Garam Dapur
Sifat:
Tidak mudah hancur, dan tidak larut dalam air
Kapur Tulis
V. Prosedur Kerja (Diagram Alir)
1. Pemisahan pasir dengan air
Pasir
H2O
7. Pasir Dan H2O
Residu : pasir dan Filtrat : air
- Memasukkan ± 1 sendok kedalam gelas
Kimia berisi air
- Mengaduknya
- Membiarkan pasir mengendap
- Menuangkan larutan bagian atas
2. Pemisahan kapur tulis dengan air
CaCo3
Residu : kapur tulis dan Filtrat : Air
H2O
CaCo3 dan H2O
- Melarutkan kedalam gelas kimia
berisi air
- mengaduknya
- Menyiapkan kertas saring dan corong
3. Pemisahan CuSO4.5H2O dengan air
NaCl
CuSO4.5H2O dan Air
H2O
8. Kristal-kristal CuSO4.H2O
- Melarutkan 5 gram kedalam air - memasukkan 25 ml dengan
CuSO4.H2O pada gelas kimia
- menguapkannya sehingga volume menjadi 10 ml
- Mendinginkan
- Memperhatikan bentuk kristal yang terjadi
4. Pemisahan garam dapur dengan air
NaCl
H2O
Kristal-kristal garam
NaCl dan H2O
- Melarutkan kedalam gelas kimia berisi
air
- Menyaringnya dengan menggunakan kertas saring
- Menguapkan larutan garam yang telah disaring pada cawan penguapan.
5. Pemisahan teh dengan air
Air suling
Titik air
Labu destilasi
9. - Menuangkan 100 ml pada labu destilasi 250 ml
- Menambah seujung spatula dan KmnO4 serta 3 buah batu didih
- Merangkai alat destilasi, usahakan air pendingin mengalir dari bawah keatas
- Memanaskan dengan hati-hati setelah rangkaian selesai.
- Memperhatikan suhu pada termometer sampai temperatur konstan
- Mencatat temperaturnya
- Menghentikan destilasi volume mencapai 10 ml
VI. Hasil Pengamatan dan Perhitungan
No. Perlakuan Pengamatan
1.
2.
3.
Memasukkan ± sendok pasir ke
dalam gelas kimia, lalu mengaduknya
Membiarkan pasir mengendap
Menuangkan larutan bagian
atas gelas kimia ke gelas kimia
lainnya
Memasukkan air pada gelas kimia
Memaasukkan 1 sendok kapur tulis
(CaCO3) pada gelas kimia berisi air
Mengaduk larutan sehingga kapur
tercampur dengan air
Menyaring air kapur dengan
menggunakan corong yang dilapisi
kertas saring
Melarutkan garam dapur (NaCl) ke
dalam air
Menyaring dengan menggunakan
Warna air menjadi abu-abu
kecoklatan (keruh), pasir tidak
larut dalam air
Butiran pasir
Berkumpul di dasar gelas kimia,
warna air tetap
Air keruh dan butiran pasir
terpisah
Keterangan
Residu: Pasir
Fitrat: Air
Tidak ada perubahan, baik pada
air maupun gelas kimia
Air berubah, dari tidak berwarna
menjadi putih
Tetap; tidak terjadi perubahan
warna pada air
Air keluar melalui corong,
sedangkan kapur tertinggal pada
kertas saring
Keterangan
Residu: Kapur
Fitrat: Air jernih
Garam terlarut dalam air, terjadi
perubahan warna menjadi sedikit
keruh
10. 4.
5.
kertas saring dan corong
Menguapkan larutan garam (NaCl)
yang telah disaring menggunakan
cawan penguapan
Menimbang CuSO4.5H2O
(menggunakan kaca arloji)
Mengukur 25 ml air menggunakan
gelas ukur 50 ml
Melarutkan CuSO4.5H2Odengan 25
ml air di dalam gelas kimia
Menguapkan larutan di atas penangas
Mendinginkan larutan
Menuangkan 100 ml air ke dalam
labu destilasi 250 ml
Menambahkan seujung spatula kristal
KMnO4 dan 3 buah batu didih
Memanaskan pada labu destilasi
dengan hati-hati dan memperhatikan
suhu yang ditunjukan pada
thermometer
Air yang semula sedikit keruh
menjadi jernih kembali
Air berkurang, setelah larutan
hampir mengering, larutan garam
mendidih dan terbentuk Kristal
garam di tepian, dan di bagian
bawah cawan (kristalnya
berwarna putih)
Keterangan
Residu: Butiran garam yang lebih kecil
(halus)
Fitrat: Air jernih
Hasil pengukuran 5,0293 gr
CuSO4.5H2O
Tidak terjadi perubahan pada
gelas ukur maupun air
CuSO4.5H2O larut dalam air, dan
larutan berubah warna menjadi
biru (ukuran larutan total menjadi
28 ml)
Larutan mengeluarkan bau
harum, dan terjadi penguapan
sampai larutan menjadi 10 ml
Setelah dingin, terbentuk kristal-
kristal berwarna biru di dasar
gelas kimia
Belum ada perubahan
Terjadi perubahan warna menjadi
ungu tua, dzn tidak terjadi
ledakan karena adanya batu didih.
Terjadi penguapan dan penetesan
air sebanyak 3 tetes, pada suatu
yang sama (980C)
Keterangan
Fitrat: Air jernih
VII. Pembahasan
Persamaan reaksi percobaan
Pemisahan pasir dengan air (dekantasi)
SiO2 + H2O diendapkan H2O + pasir
Penyaringan
CaCO3 + H2O disaring H2O + kapur tulis
11. Kristalisasi
NaCl + H2O diuapkan H2O + garam dapur
Destilasi
C8H10N8O2 + H2O + 3 batu didih disuling teh + 3 buah batu didih
Pada prinsipnya, pemisahan dilakukan untuk memisahkan dua zat atau lebih yang saling
bercampur dan pemurnian dilakukan untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah
tercemar oleh zat lain.
Pemisahan dan pemurnian adalah proses pemisahan dua zat atau lebih yang saling
bercampur serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telag tercemar atau
tercampur.
Ternik pemisahan atau pemurnian dari suatu zat yang telah tercemar atau mengalami
percampuran dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya :
Penyaringan adalah proses pemisahan yang didasarkan pada perbedaan ukuran partikel.
Contohnya penyaringan suspensi kapur dalam air.
Rekristalisasi adalah proses keseluruhan melarutkan zat terlarut dan mengkristalkannya
kembali. Contohnya adalah pemurnian garam dapur.
Dekantasi adalah proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan mengendapkan zat
lain, didasarkan pada massa jenis yang lebih besar akan berada pada lapisan bagian bawah.
Contohnya campuran pasir dan air.
Absorpsi adalah proses pemisahan suatu zat dengan menggunakan teknik penyerapan.
Contohnya sirup yang disaring dengan menggunakan norit.
Sublimasi adalah proses pemisahan dan pemurnian zat yang dapat menyublim dari suatu
partikel atau zat yang bercampur. Contohnya adalah pemisahan naftalena dari campurannya
dengan garam.
Ekstraksi adalah proses pemurnian zat bercampur dengan menggunakan sifat kepolaran suatu
zat yang menggunakan corong pisah. Contohnya adalah pemisahan minyak goreng dari
campurannya.
Pada percobaan pertama yaitu dekantasi, langkah pertama yang dilakukan dalam
percobaan ini yaitu dengan memasukan ± 1 sendok pasir kedalam gelas kimia yang telah
terisi air, kemudian diaduk hingga merata. Setelah diaduk pasir dibiarkan mengendap
kemudian larutan bagian atas dituangkan untuk dipisahkan dengan pasir yang mengendap
tadi. Pemisahan dengan cara ini belum dapat memisahkan larutan dengan baik sebab pada
larutan bagian atas yang dipisahkan dari endapan masih terdapat kristal-kristal pasir.
Sehingga air hasil pemisahan ini tidak jernih seperti sebelum pencampuran, melainkan telah
menjadi keruh.
Pada percobaan kedua yaitu filtrasi (penyaringan) langkah pertama yang dilakukan pada
percobaan ini yaitu dengan memasukan bubuk kapur tulis kedalam gelas kimia yang berisi
air, kemudian diaduk setelah diaduk dilakukan penyaringan dengan menggunakan corong dan
kertas saring. Pemisahan dengan cara filtrasi (penyaringan) lebih baik dari pada pemisahan
dengan cara dekantasi, sebab setelah dilakukan penyaringan , larutan yang keruh menjadi
jernih kembali karena bubuk kapur tulis tidak larut dalam air. Maka air hasil penyaringan
tidak mengandung bubuk kapur tulis lagi.
12. Pada percobaan ketiga yaitu penguapan , langkah pertama yang dilakukan pada percobaan
yang ketiga ini adalah memasukan air secukupnya kedalam gelas kimia kemudian
memasukan garam dapur kedalam gelas kimia yang telah berisi air tadi , kemudian diaduk
hingga merata, setelah garam dapur larut dalam air, dilakukan penyaringan dengan
menggunakan corong da kertas saring. Walaupun hasil penyaringan menjadi jernih kembali
seperti sebelum dilakukan pencampuran. Namun karena garam larut dalam air, maka dalam
larutan tersebut masih terdapat patikel garam yang tidak tersaring oleh kertas saring. Oleh
karena itu perlu dilakukan penguapan, penguapan dengan menggunakan cawan penguapan.
Dan air yang terdapat pada larutan garam tersebut membentuk kembali kristal garam murni.
Pada percobaan keempat yaitu kristalisasi, langkah pertama yang dilakukan dalam
percobaan ini adalah memasukan 5 gram CuSO4.5H2O kedalam gelas kimia yang berisi air
sebanyak 25 ml, setelah CuSO4 larut dalam air, larutan ini diuapkan sampai volumenya
menjadi 10 ml kemudian didinginkan. Pada saat volumenya menjadi 10 ml kemudian
didinginkan saat dilakukan penguapan mempuyai titik didih rendah menguap. Hal ini sama
juga terjadi pada hidrat yang terdapat pada CuSO4 (tembaga sulfat) sehingga yang tersisa
hanyalah kristal CuSO4 dan setelah didinginkan terdapat endapan.
Pada percobaan kelima yaitu destilasi, Destilasi merupakan teknik pemisahan yang
didasari atas perbedaan perbedaan titik didik atau titik cair dari masing-masing zat penyusun
dari campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap
penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau
padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan
alat pendingin, Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik
didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin,
proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar
condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus
menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam
campuran homogen tersebut. langkah pertama yang dilakukan pada percobaan ini adalah
menuangkan 100 ml air suling kedalam labu destilasi dan menambahkan 3 buah batu didih,
kemudian merangkai alat destilasi dan mengusahakan agar air dalam pendingin mengalir
dengan lambat dan merata dari bawah ke atas. Kemudian panaskan pada heater mentle
dengan hati-hati. Kemudian memperhatikan suhunya ditunjukkan oleh termometer sampai
temperatur konstan. Dapat dilihat bahwa pada saat destilasi dilakukan terdapat ada tetesan
yang di hasilkan pada pendingin leibing yang sudah tercampur dengan etanol sehingganya
pada saat terjadi tetesan uap yang d hasilkan adalah larutan teh sehingganya dapat di pisahkan
antara larutan teh dengan pelarut yang digunakan pada saat percobaan kali ini.
VIII. Kesimpulan
- Zat-zat yang telah tercampur dan tercemar dapat dipisahkan dengan menggunakan metode
pemisahan dan pemurnian. Pemisahan dilakukan untuk memisahkan campuran, sedangkan
pemurnian dilakukan untuk pemurnian suatu campuran. Ada bermacam-macam jenis
pemisahan dan pemurnian. Misalkan dekantasi, kristalisasi, filtrasi, sublimasi, ekstraksi dan
absorpsi. Untuk zat padat yang tidak terlarut dalam zat cair yakni dekantasi, filtrasi
(penyaringan). Untuk zat padat yang melarut dalam air yaitu penguapan, kristalisasi dan
destilasi.
13. - Pemurnian dapat dilakukan dengan proses destilasi, dasar pemisahan dengan destilasi adalah
perbedaan titik didih dua cairan atau lebih. Jika canpuran dipanaskan maka komponen yang
titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu.
IX. Kemungkinan Kesalahan
1. Kurangnya keterampilan praktikan dalam menggunakan alat ukur
2. Kurangnya pemahaman praktikan dalam memahami prosedur kerja
3. Kurangnya keterampilan praktikan dalam mencampur larutan
Daftar Pustaka
Petrucci, Ralph H dan seminar. 1987. Kimia Dasar. Jilid 1. Surabaya: Erlangga.
Petrucci. 1996. Kimia Dasar. Jilid 1.Surabaya: Erlangga.
Sudjadi. 1988. Metode Pemisahan. Fakultas Farmasi UGM: Yogyakarta.
S, Syukri. 1991. Kimia dasar 1. ITB: Bandung.
S, Syukri. 1999. Kimia Dasar 1. ITB: Bandung