SlideShare a Scribd company logo
I. Judul Percobaan : Pemisahan dan Pemurnian
II. Tujuan Percobaan : - Memisahkan zat-zat padat dari zat cair
dengan cara penyaringan.
- Memurnikan melalui proses destilasi.
III. Dasar Teori
Pemisahan dan pemurnian adalah proses pemisahan dua zat atau lebih yang saling
bercampur serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar atau
tercampur. Campuran adalah setia contoh materi yang tidak murni, yaitu bukan sebuah unsur
atau sebuah senyawa. Susunan suatu campuran tidak sama dengan sebuah zat, dapat
bervariasi, campuran dapat berupa homogen dan heterogen. (Ralph H Ptrucci-Seminar, 1996,
Kimia Dasar Jilid 1)
Campuran merupakan suatu materi yang dibuat dari penggabungan dua zat berlainan atau
lebih menjadi satu zat fisik. Tiap zat dalam campuran ini tetap mempertahakan sifat-sifat
aslinya. Sifat-sifat asli campuran :
- Campuran terbentuk tanpa melalui reaksi kimia.
- Mempunyai sifat zat asalnya
- Terdiri dari dua jenis zat tunggal atau lebih.
- Komposisinya tidak tetap.
Campuran terbagi menjadi dua (2) bagian, yaitu campuran homogen dan campuran
heterogen.
Campuran homogen (larutan) adalah campuran unsur-unsur dan atau senyawa yang
mempunyai susunan seragam dalam contoh itu tetapi berbeda susunan dari contoh lain, selain
itu juga merupakan penggabungan zat tunggal atau lebih yang semua partikelnya menyebar
merata sehingga membentuk satu fase. Yang disebut satu fase adalah zat dan sifat
komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian lain didekatnya dan juga campuran
dapat dikatakan campuran homogen jika antara komponennya tidak terdapat bidang batas
sehingga tidak terbedakan lagi walaupun menggunakan mikroskop ultra. Selain itu campuran
homogen mempunyai komposisi yang sama pada setiap bagiannya dan juga memiliki sifat-
sifat yang sama diseluruh cairan.
Campuran heterogen adalah campuran yang komponen-komponennya dapat memisahkan
diri secara fisik karena perbedaan sifatnya dan penggabungan yang tidak merata antara dua
zat tunggal atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnyatidak
sama diberbagai bejana. Dan juga campuran dapat dikatakan campuran heterogen jika antara
komponennya masihterdapat bidang batas dan sering kali dapat dibedakan tanpa
menggunakan mikroskop, hanya dengan mata telanjang, serta campuran memiliki dua fase,
sehingga sifat-sifatnya tidak seragam. (Ralph H Petrucci-Seminar, 1987. kimia dasar 1)
Campuran dapat dipisahkan melalui peristiwa fisika atau kimia. Pemisahan secara fisika
tidak mengubah zat selama pemisahan, sedangkan secara kimia, satu komponen atau lebih
direaksikan dengan zat lain sehingga dapat dipisahkan.
Cara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud, dan sifat komponen
yang terkandung didalamnya. Jika komponen berwujud padat dan cair , misalnya pasir dan
air, dapat dipisahkan dengan saringan. Saringan bermacam-macam, mulai dari yang porinya
besar sampai yang sangat halus, contohnya kertas saring dan selaput semi permiabel. Kertas
saring dipakai untuk memisahkan endapan atau padatan dari pelarut. Selaput semi permiabel
dipakai untuk memisahkan suatu koloid dari pelarutnya. (Syukuri S. 1999, Kimia Dasar 1)
Karena perbedaan keadaan agregasi (bentuk penampilan materi) sangat mempengaruhi
metode pemisahan dan pemurnian yang diperlukan, maka diadakan pembedaan :
a. Memisahkan zat padat dari suspensi
 Suspensi
Suspensi adalah sistem yang didalamnya mengandung partikel sangat kecil (padat), setengah
padat, atau cairan tersebutr secara kurang lebih seragam dalam medium cair. Suatu suspensi
dapat dipisahkan dengan penyaringan (filtrasi) dan sentrifugasi.
 Penyaringan (filtrasi)
Operasi ini adalah pemisahan endapan dari larutan induknya, sasarannya adalah agar endapan
dan medium penyaring secara kuantitatif bebas dari larutan. Media yang digunakan untuk
penyaring adalah kertas saring, penyaring asbes murni atau platinum, lempeng berpori yang
terbuat dari kaca bertahanan misalnya pyrex dari silika atau porselin.
 Sentrifugasi (pemusingan)
Sentrifugasi dapat digunakan untuk memisahkan suspensi yang jumlahnya sedikit.
Sentrifugasi digunakan untuk memutar dengan cepat hingga gaya sentrifugal beberapa kali
lebih besar daripada gorsa berat, digunakan untuk mengendapkan partikel tersuspensi.
b. Memisahkan zat padat dari larutan
Zat terlarut padat tidak dapat dipisahkan dari larutannya dengan penyaringan dan
pemusingan (sentrifugasi). Zat padat terlarut dapat dipisahkan melalui penguapan atau
kristalisasi.
- Penguapan
Pada penguapan, larutan dipanaskan sehingga pelarutnya meninggalkan zat terlarut.
Pemisahan terjadi karena zat terlarut mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada
pelarutnya.
- Kristalisasi
Kristalisasi adalah larutan pekat yang didinginkan sehingga zat terlarut mengkristal.
Hal itu terjadi karena kelarutan berkurang ketika suhu diturunkan. Apabila larutan tidak
cukup pekat, dapat dipekatkan lebih dahulu dengan jalan penguapan, kemudian dilanjutkan
dengan pendinginan melalui kristalisasi diperoleh zat padat yang lebih murni karena
komponen larutan yang lainnya yang kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal.
- Rekristalisasi
Teknik pemisahan dengan rekristalisasi (pengkristalan kembali) berdasarkan
perbedaan titik beku komponen. Perbedaan itu harus cukup besar, dan sebaiknya komponen
yang akan dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar. Contohnya
garam dapat dipisahkan dari air karena garam berupa padatan. Air garam bila dipanaskan
perlahan dalam bejana terbuka, maka air akan menguap sedikit demi sedikit. Pemanasan
dihentikan saat larutan tepat jenuh. Jika dibiarkan akhirnya terbentuk kristal garam secara
perlahan. Setelah pengkristalan sempurna garam dapat dipisahkan dengan penyaring. (Syukri
S. 1991. Kimia Dasar 1)
c. Memisahkan campuran zat cair
Zat cair dapat dipisahkan dari campurannya melalui distilasi. Campuran dua jenis
cairan yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan dengan dekantasi dan corong pisah.
- Destilasi
Dasar pemisahan dengan destilasi adalah perbedaan titik didih dua cairan atau lebih.
Jika canpuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap
lebih dulu. Dengan mengatur suhu secara cermat kita dapat menguapkan dan kemudian
mengembunkan komponen demi komponen secara bertahap. Pengmbunan terjadi dengan
mengalirkan uap ketabung pendingin. Contohnya memisahkan campuran air dan alkohol.
Titik didih air dan alkohol masing-masing 100˚C dan 78˚C. Jika campuran dipanaskan
(dalam labu destilasi) dan suhu diatur sekitar 78˚C, maka alkohol akan menguap sedikit demi
sedikit. Uap itu mengembun dalam pendingin dan akhirnya didapatkan cairan alkohol murni.
(Syukri S. 1999. Kimia Dasar 1)
- Dekantasi (pengendapan)
Dekantasi (pengendapan) merupakan proses pemisahan suatu zat dari campurannya
dengan zat lain secara pengendapan didasarkan pada massa jenis yang lebih kecil akan berada
pada lapisan bagian bawah atau mengendap, contohnya air dan pasir. selain itu zat terlarut
(yang akan dipisahkan) diproses diubah menjadi bentuk yang tak larut, lalu dipisahkan dari
larutan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan endapan:
- Suhu
- Ph
- Efek garam
- Kompleksasi
- Derajat supersaturasi
- Sifat pelarut
(Husein H. Bahti. 1998. Teknik Pemisahan Kimia dan Fisaka)
Untuk pelarut-pelarut yang lebih ringan dari air, dapat digunakan corong pemisah
yang dimodifikasi, yang dirancang untuk menyederhanakan penyingkiran fase yang lebih
ringan. Setelah keadaan seimbang, lapisan yang lebih ringan (misalcter) dan lapisan air,
didesak keatas dengan memasukkan merkurium melalui kran pada dasar bulatan corong,
dengan bantuan sebuah bola pembantu pengatur permulaan merkurium.
- Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan substansi zat dari campurannya dengan
menggunakan pelarut yang sesuai. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut
dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur seperti eter
kloroform, karbon tetraklorida dan karbon disulfida.
Dalam industri, ekstraksi pelarut sering kali dilaksanakan, dimana tetesan pelarut
yang lebih ringan bergerak ke atas melewati arus ke bawah lambat-lambat dari pelarut yang
lebih berat. Penerapan teknik ini di tunjukan untuk mengekstrak DDT dan airke minyak.
Ekstraksi arus lawan semacam itu sangat efisien karan pada ujung bawah tabung,
pelarut yang telah kehilangan hamper semua zat terlarutnya di ekstrak oleh pelarut lain yang
masih bersih.
Diantar berbagai metode pemisahan ekstraksi merupakan metode yang paling baik
dan paling popular, alas an utamanya karena metode ini dapat dilakukan baik dalam tingkat
makro maupun mikro. Pemisah tidak memerlukan alat khusus atau canggih, melainkan hanya
memerlukan corong pisah. Pemisahan yang dilakukan sangat sederhana, bersi, cepat dan
mudah.
Sublimasi adalah diman suatu padatan diuapkan tanpa melalui peleburan dan hanya
diembunkan uapnya dengan mendinginkannya, langsung kembali dalam keadaan padat.
Syarat sublimasi :
- Padatan akan menyublin bila tekanan uapnya mencampai tekanan atmosfer di bawah titk
lelehnya.
- Secara teoritis setiap zat yang dapat didestilasikan tanpa tanpa terurai, dapat di sublimasikan
pada suhu dan tewkanan yang cocok.
- Penggunaan sublimasi :
Terbatas pada pemisahan senyawa-senyawa Kristal mengaup dari senyawa-senyawa yang
sukar menguap atau dari senyawa-senyawa yang menguap tapi tdak mengembun pada
kondisi yang di gunakan.
- Senyawa-senyawa prgani seperti :
Naftalena, asam benzoate, asam salisilat, fosfor, sakarin, kafein, kinin dan lain-lain.
- Senyawa-senyawa organic :
I2, S, AS, AS2O3 , klorida dari logam-logam Hg, Ag, Al dan sebagainya.
- Sublimasi yang terjadi sebenarnya hanya dapat terjadi jika tekanan uap parsial dari senyawa
itu lebih rendah dari pada tekanan titik berkaki 3, misalnya pada naftalena yang mem[unyai
titik berkaki 3 790 dan tenana keseimbangan 179 mm hg, jia di panaskan perlahan-lahandi
bawah 1790naftalena akan menguap tanpa meleleh terlebih dahulu dengan demikian
penguapan akan berjalan terus sehingga padatan hilang.
IV. Alat dan Bahan
1. Alat-alat:

Fungsi:
Sebagai wadah penguapan larutan berdasarkan titik didihnya
Cawan Penguapan

Fungsi:
Sebagai penyaring larutan
Corong dan Kertas Saring

Fungsi:
Sebagai wadah mengaduk atau melarutkan suatu padatan atau larutan
Gelas Kimia

Fungsi:
Mengukur larutan dengan volume tertentu sesuaiyang di inginkan
Gelas Ukur 50 ml

Fungsi:
Sebagai penampung atau wadah pengupan pada saat proses destilasi berupa cairan yang telah
didinginkan
Labu Destilasi

Fungsi:
Sebagai alat untuk memanaskan larutan
Pembakar Bunsen

Fungsi:
Sebagai pendingin uap larutan yang terjadi pada saat pemanasan
Pendingin Liebing

Fungsi:
Sebagai penahanan suatu alat seperti buter dan pendingin liebing
Statif dan Klem

Fungsi:
Sebagai alat untuk mengukur suhu
Termometer 100˚ C
2. Bahan-bahan:

Sifat:
Berbentuk daun-daun kecil, larut dalam air
Air Teh

Sifat:
Pelarut, tidak berwarna
Aquades

Sifat:
Kecil, bentuknya tidak rata, dan berpori, terbuat dari bahan silika, kalsium karbonat, porselen, maupun bahan-
bahan lain tidak bisa larut dalam cairan yang dipanaskan.
Batu Didih

Sifat:
Berwarna biru, tidak reaktif
CuSO4.5H2O

Sifat:
Mempunyai titik lebur 1400, pH-nya rendah
Garam Dapur

Sifat:
Tidak mudah hancur, dan tidak larut dalam air
Kapur Tulis
V. Prosedur Kerja (Diagram Alir)
1. Pemisahan pasir dengan air
Pasir
H2O
Pasir Dan H2O
Residu : pasir dan Filtrat : air
- Memasukkan ± 1 sendok kedalam gelas
Kimia berisi air
- Mengaduknya
- Membiarkan pasir mengendap
- Menuangkan larutan bagian atas
2. Pemisahan kapur tulis dengan air
CaCo3
Residu : kapur tulis dan Filtrat : Air
H2O
CaCo3 dan H2O
- Melarutkan kedalam gelas kimia
berisi air
- mengaduknya
- Menyiapkan kertas saring dan corong
3. Pemisahan CuSO4.5H2O dengan air
NaCl
CuSO4.5H2O dan Air
H2O
Kristal-kristal CuSO4.H2O
- Melarutkan 5 gram kedalam air - memasukkan 25 ml dengan
CuSO4.H2O pada gelas kimia
- menguapkannya sehingga volume menjadi 10 ml
- Mendinginkan
- Memperhatikan bentuk kristal yang terjadi
4. Pemisahan garam dapur dengan air
NaCl
H2O
Kristal-kristal garam
NaCl dan H2O
- Melarutkan kedalam gelas kimia berisi
air
- Menyaringnya dengan menggunakan kertas saring
- Menguapkan larutan garam yang telah disaring pada cawan penguapan.
5. Pemisahan teh dengan air
Air suling
Titik air
Labu destilasi
- Menuangkan 100 ml pada labu destilasi 250 ml
- Menambah seujung spatula dan KmnO4 serta 3 buah batu didih
- Merangkai alat destilasi, usahakan air pendingin mengalir dari bawah keatas
- Memanaskan dengan hati-hati setelah rangkaian selesai.
- Memperhatikan suhu pada termometer sampai temperatur konstan
- Mencatat temperaturnya
- Menghentikan destilasi volume mencapai 10 ml
VI. Hasil Pengamatan dan Perhitungan
No. Perlakuan Pengamatan
1.
2.
3.
 Memasukkan ± sendok pasir ke
dalam gelas kimia, lalu mengaduknya
 Membiarkan pasir mengendap
 Menuangkan larutan bagian
atas gelas kimia ke gelas kimia
lainnya
 Memasukkan air pada gelas kimia
 Memaasukkan 1 sendok kapur tulis
(CaCO3) pada gelas kimia berisi air
 Mengaduk larutan sehingga kapur
tercampur dengan air
 Menyaring air kapur dengan
menggunakan corong yang dilapisi
kertas saring
 Melarutkan garam dapur (NaCl) ke
dalam air
 Menyaring dengan menggunakan
 Warna air menjadi abu-abu
kecoklatan (keruh), pasir tidak
larut dalam air
 Butiran pasir
Berkumpul di dasar gelas kimia,
warna air tetap
 Air keruh dan butiran pasir
terpisah
Keterangan
Residu: Pasir
Fitrat: Air
 Tidak ada perubahan, baik pada
air maupun gelas kimia
 Air berubah, dari tidak berwarna
menjadi putih
 Tetap; tidak terjadi perubahan
warna pada air
 Air keluar melalui corong,
sedangkan kapur tertinggal pada
kertas saring
Keterangan
Residu: Kapur
Fitrat: Air jernih
 Garam terlarut dalam air, terjadi
perubahan warna menjadi sedikit
keruh
4.
5.
kertas saring dan corong
 Menguapkan larutan garam (NaCl)
yang telah disaring menggunakan
cawan penguapan
 Menimbang CuSO4.5H2O
(menggunakan kaca arloji)
 Mengukur 25 ml air menggunakan
gelas ukur 50 ml
 Melarutkan CuSO4.5H2Odengan 25
ml air di dalam gelas kimia
 Menguapkan larutan di atas penangas
 Mendinginkan larutan
 Menuangkan 100 ml air ke dalam
labu destilasi 250 ml
 Menambahkan seujung spatula kristal
KMnO4 dan 3 buah batu didih
 Memanaskan pada labu destilasi
dengan hati-hati dan memperhatikan
suhu yang ditunjukan pada
thermometer
 Air yang semula sedikit keruh
menjadi jernih kembali
 Air berkurang, setelah larutan
hampir mengering, larutan garam
mendidih dan terbentuk Kristal
garam di tepian, dan di bagian
bawah cawan (kristalnya
berwarna putih)
Keterangan
Residu: Butiran garam yang lebih kecil
(halus)
Fitrat: Air jernih
 Hasil pengukuran 5,0293 gr
CuSO4.5H2O
 Tidak terjadi perubahan pada
gelas ukur maupun air
 CuSO4.5H2O larut dalam air, dan
larutan berubah warna menjadi
biru (ukuran larutan total menjadi
28 ml)
 Larutan mengeluarkan bau
harum, dan terjadi penguapan
sampai larutan menjadi 10 ml
 Setelah dingin, terbentuk kristal-
kristal berwarna biru di dasar
gelas kimia
 Belum ada perubahan
 Terjadi perubahan warna menjadi
ungu tua, dzn tidak terjadi
ledakan karena adanya batu didih.
 Terjadi penguapan dan penetesan
air sebanyak 3 tetes, pada suatu
yang sama (980C)
Keterangan
Fitrat: Air jernih
VII. Pembahasan
Persamaan reaksi percobaan
 Pemisahan pasir dengan air (dekantasi)
SiO2 + H2O diendapkan H2O + pasir
 Penyaringan
CaCO3 + H2O disaring H2O + kapur tulis
 Kristalisasi
NaCl + H2O diuapkan H2O + garam dapur
 Destilasi
C8H10N8O2 + H2O + 3 batu didih disuling teh + 3 buah batu didih
Pada prinsipnya, pemisahan dilakukan untuk memisahkan dua zat atau lebih yang saling
bercampur dan pemurnian dilakukan untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah
tercemar oleh zat lain.
Pemisahan dan pemurnian adalah proses pemisahan dua zat atau lebih yang saling
bercampur serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telag tercemar atau
tercampur.
Ternik pemisahan atau pemurnian dari suatu zat yang telah tercemar atau mengalami
percampuran dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya :
 Penyaringan adalah proses pemisahan yang didasarkan pada perbedaan ukuran partikel.
Contohnya penyaringan suspensi kapur dalam air.
 Rekristalisasi adalah proses keseluruhan melarutkan zat terlarut dan mengkristalkannya
kembali. Contohnya adalah pemurnian garam dapur.
 Dekantasi adalah proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan mengendapkan zat
lain, didasarkan pada massa jenis yang lebih besar akan berada pada lapisan bagian bawah.
Contohnya campuran pasir dan air.
 Absorpsi adalah proses pemisahan suatu zat dengan menggunakan teknik penyerapan.
Contohnya sirup yang disaring dengan menggunakan norit.
 Sublimasi adalah proses pemisahan dan pemurnian zat yang dapat menyublim dari suatu
partikel atau zat yang bercampur. Contohnya adalah pemisahan naftalena dari campurannya
dengan garam.
 Ekstraksi adalah proses pemurnian zat bercampur dengan menggunakan sifat kepolaran suatu
zat yang menggunakan corong pisah. Contohnya adalah pemisahan minyak goreng dari
campurannya.
Pada percobaan pertama yaitu dekantasi, langkah pertama yang dilakukan dalam
percobaan ini yaitu dengan memasukan ± 1 sendok pasir kedalam gelas kimia yang telah
terisi air, kemudian diaduk hingga merata. Setelah diaduk pasir dibiarkan mengendap
kemudian larutan bagian atas dituangkan untuk dipisahkan dengan pasir yang mengendap
tadi. Pemisahan dengan cara ini belum dapat memisahkan larutan dengan baik sebab pada
larutan bagian atas yang dipisahkan dari endapan masih terdapat kristal-kristal pasir.
Sehingga air hasil pemisahan ini tidak jernih seperti sebelum pencampuran, melainkan telah
menjadi keruh.
Pada percobaan kedua yaitu filtrasi (penyaringan) langkah pertama yang dilakukan pada
percobaan ini yaitu dengan memasukan bubuk kapur tulis kedalam gelas kimia yang berisi
air, kemudian diaduk setelah diaduk dilakukan penyaringan dengan menggunakan corong dan
kertas saring. Pemisahan dengan cara filtrasi (penyaringan) lebih baik dari pada pemisahan
dengan cara dekantasi, sebab setelah dilakukan penyaringan , larutan yang keruh menjadi
jernih kembali karena bubuk kapur tulis tidak larut dalam air. Maka air hasil penyaringan
tidak mengandung bubuk kapur tulis lagi.
Pada percobaan ketiga yaitu penguapan , langkah pertama yang dilakukan pada percobaan
yang ketiga ini adalah memasukan air secukupnya kedalam gelas kimia kemudian
memasukan garam dapur kedalam gelas kimia yang telah berisi air tadi , kemudian diaduk
hingga merata, setelah garam dapur larut dalam air, dilakukan penyaringan dengan
menggunakan corong da kertas saring. Walaupun hasil penyaringan menjadi jernih kembali
seperti sebelum dilakukan pencampuran. Namun karena garam larut dalam air, maka dalam
larutan tersebut masih terdapat patikel garam yang tidak tersaring oleh kertas saring. Oleh
karena itu perlu dilakukan penguapan, penguapan dengan menggunakan cawan penguapan.
Dan air yang terdapat pada larutan garam tersebut membentuk kembali kristal garam murni.
Pada percobaan keempat yaitu kristalisasi, langkah pertama yang dilakukan dalam
percobaan ini adalah memasukan 5 gram CuSO4.5H2O kedalam gelas kimia yang berisi air
sebanyak 25 ml, setelah CuSO4 larut dalam air, larutan ini diuapkan sampai volumenya
menjadi 10 ml kemudian didinginkan. Pada saat volumenya menjadi 10 ml kemudian
didinginkan saat dilakukan penguapan mempuyai titik didih rendah menguap. Hal ini sama
juga terjadi pada hidrat yang terdapat pada CuSO4 (tembaga sulfat) sehingga yang tersisa
hanyalah kristal CuSO4 dan setelah didinginkan terdapat endapan.
Pada percobaan kelima yaitu destilasi, Destilasi merupakan teknik pemisahan yang
didasari atas perbedaan perbedaan titik didik atau titik cair dari masing-masing zat penyusun
dari campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap
penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau
padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan
alat pendingin, Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik
didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin,
proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar
condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus
menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam
campuran homogen tersebut. langkah pertama yang dilakukan pada percobaan ini adalah
menuangkan 100 ml air suling kedalam labu destilasi dan menambahkan 3 buah batu didih,
kemudian merangkai alat destilasi dan mengusahakan agar air dalam pendingin mengalir
dengan lambat dan merata dari bawah ke atas. Kemudian panaskan pada heater mentle
dengan hati-hati. Kemudian memperhatikan suhunya ditunjukkan oleh termometer sampai
temperatur konstan. Dapat dilihat bahwa pada saat destilasi dilakukan terdapat ada tetesan
yang di hasilkan pada pendingin leibing yang sudah tercampur dengan etanol sehingganya
pada saat terjadi tetesan uap yang d hasilkan adalah larutan teh sehingganya dapat di pisahkan
antara larutan teh dengan pelarut yang digunakan pada saat percobaan kali ini.
VIII. Kesimpulan
- Zat-zat yang telah tercampur dan tercemar dapat dipisahkan dengan menggunakan metode
pemisahan dan pemurnian. Pemisahan dilakukan untuk memisahkan campuran, sedangkan
pemurnian dilakukan untuk pemurnian suatu campuran. Ada bermacam-macam jenis
pemisahan dan pemurnian. Misalkan dekantasi, kristalisasi, filtrasi, sublimasi, ekstraksi dan
absorpsi. Untuk zat padat yang tidak terlarut dalam zat cair yakni dekantasi, filtrasi
(penyaringan). Untuk zat padat yang melarut dalam air yaitu penguapan, kristalisasi dan
destilasi.
- Pemurnian dapat dilakukan dengan proses destilasi, dasar pemisahan dengan destilasi adalah
perbedaan titik didih dua cairan atau lebih. Jika canpuran dipanaskan maka komponen yang
titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu.
IX. Kemungkinan Kesalahan
1. Kurangnya keterampilan praktikan dalam menggunakan alat ukur
2. Kurangnya pemahaman praktikan dalam memahami prosedur kerja
3. Kurangnya keterampilan praktikan dalam mencampur larutan
Daftar Pustaka
Petrucci, Ralph H dan seminar. 1987. Kimia Dasar. Jilid 1. Surabaya: Erlangga.
Petrucci. 1996. Kimia Dasar. Jilid 1.Surabaya: Erlangga.
Sudjadi. 1988. Metode Pemisahan. Fakultas Farmasi UGM: Yogyakarta.
S, Syukri. 1991. Kimia dasar 1. ITB: Bandung.
S, Syukri. 1999. Kimia Dasar 1. ITB: Bandung

More Related Content

What's hot

laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksi
nurul limsun
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
ilmanafia13
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaErnalia Rosita
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokswd_amaliah
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutan
uus17F
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam amino
Pujiati Puu
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visWidya Wirandika
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanawd_amaliah
 
Larutan dan Kelarutan
Larutan dan KelarutanLarutan dan Kelarutan
Larutan dan Kelarutan
Abulkhair Abdullah
 
Laporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriLaporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetri
UHO University
 
Analilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui PengendapanAnalilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui Pengendapan
hengkinugraha
 
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus EmpirisPemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Abulkhair Abdullah
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
Ridha Faturachmi
 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
aufia w
 

What's hot (20)

laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksi
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
Fenomena antarmuka
Fenomena antarmuka Fenomena antarmuka
Fenomena antarmuka
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
 
Farmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutanFarmasi fisika-kelarutan
Farmasi fisika-kelarutan
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam amino
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Ppt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv visPpt spektrofotometri uv vis
Ppt spektrofotometri uv vis
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 
Larutan dan Kelarutan
Larutan dan KelarutanLarutan dan Kelarutan
Larutan dan Kelarutan
 
Laporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetriLaporan peneraan volumetri
Laporan peneraan volumetri
 
Analilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui PengendapanAnalilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui Pengendapan
 
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus EmpirisPemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
Pemisahan Senyawa dari Campuran dan Penentuan Rumus Empiris
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
Laporan praktikum kromatografi 4 (klt)
 

Viewers also liked

The magic of twitter
The magic of twitterThe magic of twitter
The magic of twitter
The Farnham Hub
 
Progress for equity report june 2015 unicef
Progress for equity report june 2015 unicefProgress for equity report june 2015 unicef
Progress for equity report june 2015 unicefUNICEF Data & Analytics
 
Introduction to Google Plus
Introduction to Google PlusIntroduction to Google Plus
Introduction to Google Plus
The Farnham Hub
 
Recovered file 1
Recovered file 1Recovered file 1
Recovered file 1georgering
 
Quick review 2
Quick review 2Quick review 2
Quick review 2iloveyou06
 
Bin repacking scheduling in virtualized datacenters
Bin repacking scheduling in virtualized datacentersBin repacking scheduling in virtualized datacenters
Bin repacking scheduling in virtualized datacenters
Fabien Hermenier
 
Entropy: a Consolidation Manager for Clusters
Entropy: a Consolidation Manager for ClustersEntropy: a Consolidation Manager for Clusters
Entropy: a Consolidation Manager for Clusters
Fabien Hermenier
 
Step outline for film opening of the purge
Step outline for film opening of the purgeStep outline for film opening of the purge
Step outline for film opening of the purge
daisysadeh
 
Testing
TestingTesting
Testing
mardzken
 
Facebook advertising hu_bpres_v2
Facebook advertising hu_bpres_v2Facebook advertising hu_bpres_v2
Facebook advertising hu_bpres_v2
The Farnham Hub
 
Digital Marketing For Small Businesses
Digital Marketing For Small BusinessesDigital Marketing For Small Businesses
Digital Marketing For Small Businesses
The Farnham Hub
 
Survey results analysis
Survey results analysis Survey results analysis
Survey results analysis
daisysadeh
 
Cartilha laboratorio55 atualizada 28 11 2016 (1)
Cartilha laboratorio55  atualizada 28 11 2016 (1)Cartilha laboratorio55  atualizada 28 11 2016 (1)
Cartilha laboratorio55 atualizada 28 11 2016 (1)
Rbtconseg Tst
 
How to find, recruit and motivate champions
How to find, recruit and motivate championsHow to find, recruit and motivate champions
How to find, recruit and motivate championsThe Farnham Hub
 
Horror Conventions
Horror ConventionsHorror Conventions
Horror Conventions
georgering
 
La tecnologia
La tecnologiaLa tecnologia
La tecnologia
lrdelgadoa
 
Quick review
Quick reviewQuick review
Quick review
iloveyou06
 

Viewers also liked (20)

The magic of twitter
The magic of twitterThe magic of twitter
The magic of twitter
 
Progress for equity report june 2015 unicef
Progress for equity report june 2015 unicefProgress for equity report june 2015 unicef
Progress for equity report june 2015 unicef
 
Introduction to Google Plus
Introduction to Google PlusIntroduction to Google Plus
Introduction to Google Plus
 
Recovered file 1
Recovered file 1Recovered file 1
Recovered file 1
 
Quick review 2
Quick review 2Quick review 2
Quick review 2
 
Prakash CV
Prakash CVPrakash CV
Prakash CV
 
Bin repacking scheduling in virtualized datacenters
Bin repacking scheduling in virtualized datacentersBin repacking scheduling in virtualized datacenters
Bin repacking scheduling in virtualized datacenters
 
Entropy: a Consolidation Manager for Clusters
Entropy: a Consolidation Manager for ClustersEntropy: a Consolidation Manager for Clusters
Entropy: a Consolidation Manager for Clusters
 
Step outline for film opening of the purge
Step outline for film opening of the purgeStep outline for film opening of the purge
Step outline for film opening of the purge
 
Testing
TestingTesting
Testing
 
Facebook advertising hu_bpres_v2
Facebook advertising hu_bpres_v2Facebook advertising hu_bpres_v2
Facebook advertising hu_bpres_v2
 
رزومه شرکت
رزومه شرکترزومه شرکت
رزومه شرکت
 
Digital Marketing For Small Businesses
Digital Marketing For Small BusinessesDigital Marketing For Small Businesses
Digital Marketing For Small Businesses
 
Survey results analysis
Survey results analysis Survey results analysis
Survey results analysis
 
Cartilha laboratorio55 atualizada 28 11 2016 (1)
Cartilha laboratorio55  atualizada 28 11 2016 (1)Cartilha laboratorio55  atualizada 28 11 2016 (1)
Cartilha laboratorio55 atualizada 28 11 2016 (1)
 
How to find, recruit and motivate champions
How to find, recruit and motivate championsHow to find, recruit and motivate champions
How to find, recruit and motivate champions
 
Horror Conventions
Horror ConventionsHorror Conventions
Horror Conventions
 
La tecnologia
La tecnologiaLa tecnologia
La tecnologia
 
Outlook
OutlookOutlook
Outlook
 
Quick review
Quick reviewQuick review
Quick review
 

Similar to Pemisahaan dan pemurnian

Pemisahan
PemisahanPemisahan
Pemisahan
Dita Issriza
 
METODE_PEMISAHAN.pptx
METODE_PEMISAHAN.pptxMETODE_PEMISAHAN.pptx
METODE_PEMISAHAN.pptx
Khoirunnisa397549
 
Destilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiDestilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksi
SMAN 4 MERLUNG
 
Makalah Pemisahan Campuran
Makalah Pemisahan CampuranMakalah Pemisahan Campuran
Makalah Pemisahan CampuranAi Roudatul
 
Destilasi 2
Destilasi 2Destilasi 2
Destilasi 2
Sri Mulyati
 
Metode pemisahan
Metode pemisahanMetode pemisahan
Metode pemisahan
Nurwinda Syaputri
 
Teknik pemisahan campuran
Teknik pemisahan campuranTeknik pemisahan campuran
Teknik pemisahan campuran
Halimatus Sakdiah
 
laporan DDPA (destilasi zat cair)
laporan DDPA (destilasi zat cair)laporan DDPA (destilasi zat cair)
laporan DDPA (destilasi zat cair)
Fadly SaNdi
 
Laporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum DestilasiLaporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum Destilasi
Ernalia Rosita
 
Percobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan EkstraksiPercobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Mei Ancestor
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporanChaLim Yoora
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
Ernalia Rosita
 
Pemisahan campuran full (KIMIA : PEMISAHAN CAMPURAN)
Pemisahan campuran full (KIMIA : PEMISAHAN CAMPURAN)Pemisahan campuran full (KIMIA : PEMISAHAN CAMPURAN)
Pemisahan campuran full (KIMIA : PEMISAHAN CAMPURAN)
Dedi Setiadi
 
Bab i kimia analisa & pemisahan
Bab i kimia analisa & pemisahanBab i kimia analisa & pemisahan
Bab i kimia analisa & pemisahan
fariseko
 
Distilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasiDistilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasi
Ahmad Dzikrullah
 
Makalah koloid 3
Makalah koloid 3Makalah koloid 3
Makalah koloid 3
Septian Muna Barakati
 
Chemistry
ChemistryChemistry
Chemistry
Ikhsan Ikhsan
 
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptxKIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KikiAdriani1
 
Makalah koloid 4
Makalah koloid 4Makalah koloid 4
Makalah koloid 4
Septian Muna Barakati
 

Similar to Pemisahaan dan pemurnian (20)

Pemisahan
PemisahanPemisahan
Pemisahan
 
METODE_PEMISAHAN.pptx
METODE_PEMISAHAN.pptxMETODE_PEMISAHAN.pptx
METODE_PEMISAHAN.pptx
 
Destilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksiDestilasi dan ekstraksi
Destilasi dan ekstraksi
 
Makalah Pemisahan Campuran
Makalah Pemisahan CampuranMakalah Pemisahan Campuran
Makalah Pemisahan Campuran
 
Destilasi 2
Destilasi 2Destilasi 2
Destilasi 2
 
Metode pemisahan
Metode pemisahanMetode pemisahan
Metode pemisahan
 
Teknik pemisahan campuran
Teknik pemisahan campuranTeknik pemisahan campuran
Teknik pemisahan campuran
 
laporan DDPA (destilasi zat cair)
laporan DDPA (destilasi zat cair)laporan DDPA (destilasi zat cair)
laporan DDPA (destilasi zat cair)
 
Laporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum DestilasiLaporan Praktikum Destilasi
Laporan Praktikum Destilasi
 
Percobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan EkstraksiPercobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporan
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
 
Pemisahan campuran full (KIMIA : PEMISAHAN CAMPURAN)
Pemisahan campuran full (KIMIA : PEMISAHAN CAMPURAN)Pemisahan campuran full (KIMIA : PEMISAHAN CAMPURAN)
Pemisahan campuran full (KIMIA : PEMISAHAN CAMPURAN)
 
Bab i kimia analisa & pemisahan
Bab i kimia analisa & pemisahanBab i kimia analisa & pemisahan
Bab i kimia analisa & pemisahan
 
Distilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasiDistilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasi
 
Makalah koloid 3
Makalah koloid 3Makalah koloid 3
Makalah koloid 3
 
Chemistry
ChemistryChemistry
Chemistry
 
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptxKIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
 
Makalah koloid 4
Makalah koloid 4Makalah koloid 4
Makalah koloid 4
 
Metode pemisahan standar
Metode pemisahan standarMetode pemisahan standar
Metode pemisahan standar
 

Pemisahaan dan pemurnian

  • 1. I. Judul Percobaan : Pemisahan dan Pemurnian II. Tujuan Percobaan : - Memisahkan zat-zat padat dari zat cair dengan cara penyaringan. - Memurnikan melalui proses destilasi. III. Dasar Teori Pemisahan dan pemurnian adalah proses pemisahan dua zat atau lebih yang saling bercampur serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar atau tercampur. Campuran adalah setia contoh materi yang tidak murni, yaitu bukan sebuah unsur atau sebuah senyawa. Susunan suatu campuran tidak sama dengan sebuah zat, dapat bervariasi, campuran dapat berupa homogen dan heterogen. (Ralph H Ptrucci-Seminar, 1996, Kimia Dasar Jilid 1) Campuran merupakan suatu materi yang dibuat dari penggabungan dua zat berlainan atau lebih menjadi satu zat fisik. Tiap zat dalam campuran ini tetap mempertahakan sifat-sifat aslinya. Sifat-sifat asli campuran : - Campuran terbentuk tanpa melalui reaksi kimia. - Mempunyai sifat zat asalnya - Terdiri dari dua jenis zat tunggal atau lebih. - Komposisinya tidak tetap. Campuran terbagi menjadi dua (2) bagian, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen (larutan) adalah campuran unsur-unsur dan atau senyawa yang mempunyai susunan seragam dalam contoh itu tetapi berbeda susunan dari contoh lain, selain itu juga merupakan penggabungan zat tunggal atau lebih yang semua partikelnya menyebar merata sehingga membentuk satu fase. Yang disebut satu fase adalah zat dan sifat komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian lain didekatnya dan juga campuran dapat dikatakan campuran homogen jika antara komponennya tidak terdapat bidang batas sehingga tidak terbedakan lagi walaupun menggunakan mikroskop ultra. Selain itu campuran homogen mempunyai komposisi yang sama pada setiap bagiannya dan juga memiliki sifat- sifat yang sama diseluruh cairan. Campuran heterogen adalah campuran yang komponen-komponennya dapat memisahkan diri secara fisik karena perbedaan sifatnya dan penggabungan yang tidak merata antara dua zat tunggal atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnyatidak sama diberbagai bejana. Dan juga campuran dapat dikatakan campuran heterogen jika antara komponennya masihterdapat bidang batas dan sering kali dapat dibedakan tanpa menggunakan mikroskop, hanya dengan mata telanjang, serta campuran memiliki dua fase, sehingga sifat-sifatnya tidak seragam. (Ralph H Petrucci-Seminar, 1987. kimia dasar 1) Campuran dapat dipisahkan melalui peristiwa fisika atau kimia. Pemisahan secara fisika tidak mengubah zat selama pemisahan, sedangkan secara kimia, satu komponen atau lebih direaksikan dengan zat lain sehingga dapat dipisahkan. Cara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud, dan sifat komponen yang terkandung didalamnya. Jika komponen berwujud padat dan cair , misalnya pasir dan air, dapat dipisahkan dengan saringan. Saringan bermacam-macam, mulai dari yang porinya besar sampai yang sangat halus, contohnya kertas saring dan selaput semi permiabel. Kertas saring dipakai untuk memisahkan endapan atau padatan dari pelarut. Selaput semi permiabel dipakai untuk memisahkan suatu koloid dari pelarutnya. (Syukuri S. 1999, Kimia Dasar 1)
  • 2. Karena perbedaan keadaan agregasi (bentuk penampilan materi) sangat mempengaruhi metode pemisahan dan pemurnian yang diperlukan, maka diadakan pembedaan : a. Memisahkan zat padat dari suspensi  Suspensi Suspensi adalah sistem yang didalamnya mengandung partikel sangat kecil (padat), setengah padat, atau cairan tersebutr secara kurang lebih seragam dalam medium cair. Suatu suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan (filtrasi) dan sentrifugasi.  Penyaringan (filtrasi) Operasi ini adalah pemisahan endapan dari larutan induknya, sasarannya adalah agar endapan dan medium penyaring secara kuantitatif bebas dari larutan. Media yang digunakan untuk penyaring adalah kertas saring, penyaring asbes murni atau platinum, lempeng berpori yang terbuat dari kaca bertahanan misalnya pyrex dari silika atau porselin.  Sentrifugasi (pemusingan) Sentrifugasi dapat digunakan untuk memisahkan suspensi yang jumlahnya sedikit. Sentrifugasi digunakan untuk memutar dengan cepat hingga gaya sentrifugal beberapa kali lebih besar daripada gorsa berat, digunakan untuk mengendapkan partikel tersuspensi. b. Memisahkan zat padat dari larutan Zat terlarut padat tidak dapat dipisahkan dari larutannya dengan penyaringan dan pemusingan (sentrifugasi). Zat padat terlarut dapat dipisahkan melalui penguapan atau kristalisasi. - Penguapan Pada penguapan, larutan dipanaskan sehingga pelarutnya meninggalkan zat terlarut. Pemisahan terjadi karena zat terlarut mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada pelarutnya. - Kristalisasi Kristalisasi adalah larutan pekat yang didinginkan sehingga zat terlarut mengkristal. Hal itu terjadi karena kelarutan berkurang ketika suhu diturunkan. Apabila larutan tidak cukup pekat, dapat dipekatkan lebih dahulu dengan jalan penguapan, kemudian dilanjutkan dengan pendinginan melalui kristalisasi diperoleh zat padat yang lebih murni karena komponen larutan yang lainnya yang kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal. - Rekristalisasi Teknik pemisahan dengan rekristalisasi (pengkristalan kembali) berdasarkan perbedaan titik beku komponen. Perbedaan itu harus cukup besar, dan sebaiknya komponen yang akan dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar. Contohnya garam dapat dipisahkan dari air karena garam berupa padatan. Air garam bila dipanaskan perlahan dalam bejana terbuka, maka air akan menguap sedikit demi sedikit. Pemanasan dihentikan saat larutan tepat jenuh. Jika dibiarkan akhirnya terbentuk kristal garam secara perlahan. Setelah pengkristalan sempurna garam dapat dipisahkan dengan penyaring. (Syukri S. 1991. Kimia Dasar 1) c. Memisahkan campuran zat cair Zat cair dapat dipisahkan dari campurannya melalui distilasi. Campuran dua jenis cairan yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan dengan dekantasi dan corong pisah. - Destilasi Dasar pemisahan dengan destilasi adalah perbedaan titik didih dua cairan atau lebih. Jika canpuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Dengan mengatur suhu secara cermat kita dapat menguapkan dan kemudian
  • 3. mengembunkan komponen demi komponen secara bertahap. Pengmbunan terjadi dengan mengalirkan uap ketabung pendingin. Contohnya memisahkan campuran air dan alkohol. Titik didih air dan alkohol masing-masing 100˚C dan 78˚C. Jika campuran dipanaskan (dalam labu destilasi) dan suhu diatur sekitar 78˚C, maka alkohol akan menguap sedikit demi sedikit. Uap itu mengembun dalam pendingin dan akhirnya didapatkan cairan alkohol murni. (Syukri S. 1999. Kimia Dasar 1) - Dekantasi (pengendapan) Dekantasi (pengendapan) merupakan proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan zat lain secara pengendapan didasarkan pada massa jenis yang lebih kecil akan berada pada lapisan bagian bawah atau mengendap, contohnya air dan pasir. selain itu zat terlarut (yang akan dipisahkan) diproses diubah menjadi bentuk yang tak larut, lalu dipisahkan dari larutan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan endapan: - Suhu - Ph - Efek garam - Kompleksasi - Derajat supersaturasi - Sifat pelarut (Husein H. Bahti. 1998. Teknik Pemisahan Kimia dan Fisaka) Untuk pelarut-pelarut yang lebih ringan dari air, dapat digunakan corong pemisah yang dimodifikasi, yang dirancang untuk menyederhanakan penyingkiran fase yang lebih ringan. Setelah keadaan seimbang, lapisan yang lebih ringan (misalcter) dan lapisan air, didesak keatas dengan memasukkan merkurium melalui kran pada dasar bulatan corong, dengan bantuan sebuah bola pembantu pengatur permulaan merkurium. - Ekstraksi Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan substansi zat dari campurannya dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur seperti eter kloroform, karbon tetraklorida dan karbon disulfida. Dalam industri, ekstraksi pelarut sering kali dilaksanakan, dimana tetesan pelarut yang lebih ringan bergerak ke atas melewati arus ke bawah lambat-lambat dari pelarut yang lebih berat. Penerapan teknik ini di tunjukan untuk mengekstrak DDT dan airke minyak. Ekstraksi arus lawan semacam itu sangat efisien karan pada ujung bawah tabung, pelarut yang telah kehilangan hamper semua zat terlarutnya di ekstrak oleh pelarut lain yang masih bersih. Diantar berbagai metode pemisahan ekstraksi merupakan metode yang paling baik dan paling popular, alas an utamanya karena metode ini dapat dilakukan baik dalam tingkat makro maupun mikro. Pemisah tidak memerlukan alat khusus atau canggih, melainkan hanya memerlukan corong pisah. Pemisahan yang dilakukan sangat sederhana, bersi, cepat dan mudah. Sublimasi adalah diman suatu padatan diuapkan tanpa melalui peleburan dan hanya diembunkan uapnya dengan mendinginkannya, langsung kembali dalam keadaan padat. Syarat sublimasi :
  • 4. - Padatan akan menyublin bila tekanan uapnya mencampai tekanan atmosfer di bawah titk lelehnya. - Secara teoritis setiap zat yang dapat didestilasikan tanpa tanpa terurai, dapat di sublimasikan pada suhu dan tewkanan yang cocok. - Penggunaan sublimasi : Terbatas pada pemisahan senyawa-senyawa Kristal mengaup dari senyawa-senyawa yang sukar menguap atau dari senyawa-senyawa yang menguap tapi tdak mengembun pada kondisi yang di gunakan. - Senyawa-senyawa prgani seperti : Naftalena, asam benzoate, asam salisilat, fosfor, sakarin, kafein, kinin dan lain-lain. - Senyawa-senyawa organic : I2, S, AS, AS2O3 , klorida dari logam-logam Hg, Ag, Al dan sebagainya. - Sublimasi yang terjadi sebenarnya hanya dapat terjadi jika tekanan uap parsial dari senyawa itu lebih rendah dari pada tekanan titik berkaki 3, misalnya pada naftalena yang mem[unyai titik berkaki 3 790 dan tenana keseimbangan 179 mm hg, jia di panaskan perlahan-lahandi bawah 1790naftalena akan menguap tanpa meleleh terlebih dahulu dengan demikian penguapan akan berjalan terus sehingga padatan hilang. IV. Alat dan Bahan 1. Alat-alat:  Fungsi: Sebagai wadah penguapan larutan berdasarkan titik didihnya Cawan Penguapan  Fungsi: Sebagai penyaring larutan Corong dan Kertas Saring  Fungsi: Sebagai wadah mengaduk atau melarutkan suatu padatan atau larutan Gelas Kimia  Fungsi:
  • 5. Mengukur larutan dengan volume tertentu sesuaiyang di inginkan Gelas Ukur 50 ml  Fungsi: Sebagai penampung atau wadah pengupan pada saat proses destilasi berupa cairan yang telah didinginkan Labu Destilasi  Fungsi: Sebagai alat untuk memanaskan larutan Pembakar Bunsen  Fungsi: Sebagai pendingin uap larutan yang terjadi pada saat pemanasan Pendingin Liebing  Fungsi: Sebagai penahanan suatu alat seperti buter dan pendingin liebing Statif dan Klem  Fungsi: Sebagai alat untuk mengukur suhu Termometer 100˚ C
  • 6. 2. Bahan-bahan:  Sifat: Berbentuk daun-daun kecil, larut dalam air Air Teh  Sifat: Pelarut, tidak berwarna Aquades  Sifat: Kecil, bentuknya tidak rata, dan berpori, terbuat dari bahan silika, kalsium karbonat, porselen, maupun bahan- bahan lain tidak bisa larut dalam cairan yang dipanaskan. Batu Didih  Sifat: Berwarna biru, tidak reaktif CuSO4.5H2O  Sifat: Mempunyai titik lebur 1400, pH-nya rendah Garam Dapur  Sifat: Tidak mudah hancur, dan tidak larut dalam air Kapur Tulis V. Prosedur Kerja (Diagram Alir) 1. Pemisahan pasir dengan air Pasir H2O
  • 7. Pasir Dan H2O Residu : pasir dan Filtrat : air - Memasukkan ± 1 sendok kedalam gelas Kimia berisi air - Mengaduknya - Membiarkan pasir mengendap - Menuangkan larutan bagian atas 2. Pemisahan kapur tulis dengan air CaCo3 Residu : kapur tulis dan Filtrat : Air H2O CaCo3 dan H2O - Melarutkan kedalam gelas kimia berisi air - mengaduknya - Menyiapkan kertas saring dan corong 3. Pemisahan CuSO4.5H2O dengan air NaCl CuSO4.5H2O dan Air H2O
  • 8. Kristal-kristal CuSO4.H2O - Melarutkan 5 gram kedalam air - memasukkan 25 ml dengan CuSO4.H2O pada gelas kimia - menguapkannya sehingga volume menjadi 10 ml - Mendinginkan - Memperhatikan bentuk kristal yang terjadi 4. Pemisahan garam dapur dengan air NaCl H2O Kristal-kristal garam NaCl dan H2O - Melarutkan kedalam gelas kimia berisi air - Menyaringnya dengan menggunakan kertas saring - Menguapkan larutan garam yang telah disaring pada cawan penguapan. 5. Pemisahan teh dengan air Air suling Titik air Labu destilasi
  • 9. - Menuangkan 100 ml pada labu destilasi 250 ml - Menambah seujung spatula dan KmnO4 serta 3 buah batu didih - Merangkai alat destilasi, usahakan air pendingin mengalir dari bawah keatas - Memanaskan dengan hati-hati setelah rangkaian selesai. - Memperhatikan suhu pada termometer sampai temperatur konstan - Mencatat temperaturnya - Menghentikan destilasi volume mencapai 10 ml VI. Hasil Pengamatan dan Perhitungan No. Perlakuan Pengamatan 1. 2. 3.  Memasukkan ± sendok pasir ke dalam gelas kimia, lalu mengaduknya  Membiarkan pasir mengendap  Menuangkan larutan bagian atas gelas kimia ke gelas kimia lainnya  Memasukkan air pada gelas kimia  Memaasukkan 1 sendok kapur tulis (CaCO3) pada gelas kimia berisi air  Mengaduk larutan sehingga kapur tercampur dengan air  Menyaring air kapur dengan menggunakan corong yang dilapisi kertas saring  Melarutkan garam dapur (NaCl) ke dalam air  Menyaring dengan menggunakan  Warna air menjadi abu-abu kecoklatan (keruh), pasir tidak larut dalam air  Butiran pasir Berkumpul di dasar gelas kimia, warna air tetap  Air keruh dan butiran pasir terpisah Keterangan Residu: Pasir Fitrat: Air  Tidak ada perubahan, baik pada air maupun gelas kimia  Air berubah, dari tidak berwarna menjadi putih  Tetap; tidak terjadi perubahan warna pada air  Air keluar melalui corong, sedangkan kapur tertinggal pada kertas saring Keterangan Residu: Kapur Fitrat: Air jernih  Garam terlarut dalam air, terjadi perubahan warna menjadi sedikit keruh
  • 10. 4. 5. kertas saring dan corong  Menguapkan larutan garam (NaCl) yang telah disaring menggunakan cawan penguapan  Menimbang CuSO4.5H2O (menggunakan kaca arloji)  Mengukur 25 ml air menggunakan gelas ukur 50 ml  Melarutkan CuSO4.5H2Odengan 25 ml air di dalam gelas kimia  Menguapkan larutan di atas penangas  Mendinginkan larutan  Menuangkan 100 ml air ke dalam labu destilasi 250 ml  Menambahkan seujung spatula kristal KMnO4 dan 3 buah batu didih  Memanaskan pada labu destilasi dengan hati-hati dan memperhatikan suhu yang ditunjukan pada thermometer  Air yang semula sedikit keruh menjadi jernih kembali  Air berkurang, setelah larutan hampir mengering, larutan garam mendidih dan terbentuk Kristal garam di tepian, dan di bagian bawah cawan (kristalnya berwarna putih) Keterangan Residu: Butiran garam yang lebih kecil (halus) Fitrat: Air jernih  Hasil pengukuran 5,0293 gr CuSO4.5H2O  Tidak terjadi perubahan pada gelas ukur maupun air  CuSO4.5H2O larut dalam air, dan larutan berubah warna menjadi biru (ukuran larutan total menjadi 28 ml)  Larutan mengeluarkan bau harum, dan terjadi penguapan sampai larutan menjadi 10 ml  Setelah dingin, terbentuk kristal- kristal berwarna biru di dasar gelas kimia  Belum ada perubahan  Terjadi perubahan warna menjadi ungu tua, dzn tidak terjadi ledakan karena adanya batu didih.  Terjadi penguapan dan penetesan air sebanyak 3 tetes, pada suatu yang sama (980C) Keterangan Fitrat: Air jernih VII. Pembahasan Persamaan reaksi percobaan  Pemisahan pasir dengan air (dekantasi) SiO2 + H2O diendapkan H2O + pasir  Penyaringan CaCO3 + H2O disaring H2O + kapur tulis
  • 11.  Kristalisasi NaCl + H2O diuapkan H2O + garam dapur  Destilasi C8H10N8O2 + H2O + 3 batu didih disuling teh + 3 buah batu didih Pada prinsipnya, pemisahan dilakukan untuk memisahkan dua zat atau lebih yang saling bercampur dan pemurnian dilakukan untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar oleh zat lain. Pemisahan dan pemurnian adalah proses pemisahan dua zat atau lebih yang saling bercampur serta untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telag tercemar atau tercampur. Ternik pemisahan atau pemurnian dari suatu zat yang telah tercemar atau mengalami percampuran dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya :  Penyaringan adalah proses pemisahan yang didasarkan pada perbedaan ukuran partikel. Contohnya penyaringan suspensi kapur dalam air.  Rekristalisasi adalah proses keseluruhan melarutkan zat terlarut dan mengkristalkannya kembali. Contohnya adalah pemurnian garam dapur.  Dekantasi adalah proses pemisahan suatu zat dari campurannya dengan mengendapkan zat lain, didasarkan pada massa jenis yang lebih besar akan berada pada lapisan bagian bawah. Contohnya campuran pasir dan air.  Absorpsi adalah proses pemisahan suatu zat dengan menggunakan teknik penyerapan. Contohnya sirup yang disaring dengan menggunakan norit.  Sublimasi adalah proses pemisahan dan pemurnian zat yang dapat menyublim dari suatu partikel atau zat yang bercampur. Contohnya adalah pemisahan naftalena dari campurannya dengan garam.  Ekstraksi adalah proses pemurnian zat bercampur dengan menggunakan sifat kepolaran suatu zat yang menggunakan corong pisah. Contohnya adalah pemisahan minyak goreng dari campurannya. Pada percobaan pertama yaitu dekantasi, langkah pertama yang dilakukan dalam percobaan ini yaitu dengan memasukan ± 1 sendok pasir kedalam gelas kimia yang telah terisi air, kemudian diaduk hingga merata. Setelah diaduk pasir dibiarkan mengendap kemudian larutan bagian atas dituangkan untuk dipisahkan dengan pasir yang mengendap tadi. Pemisahan dengan cara ini belum dapat memisahkan larutan dengan baik sebab pada larutan bagian atas yang dipisahkan dari endapan masih terdapat kristal-kristal pasir. Sehingga air hasil pemisahan ini tidak jernih seperti sebelum pencampuran, melainkan telah menjadi keruh. Pada percobaan kedua yaitu filtrasi (penyaringan) langkah pertama yang dilakukan pada percobaan ini yaitu dengan memasukan bubuk kapur tulis kedalam gelas kimia yang berisi air, kemudian diaduk setelah diaduk dilakukan penyaringan dengan menggunakan corong dan kertas saring. Pemisahan dengan cara filtrasi (penyaringan) lebih baik dari pada pemisahan dengan cara dekantasi, sebab setelah dilakukan penyaringan , larutan yang keruh menjadi jernih kembali karena bubuk kapur tulis tidak larut dalam air. Maka air hasil penyaringan tidak mengandung bubuk kapur tulis lagi.
  • 12. Pada percobaan ketiga yaitu penguapan , langkah pertama yang dilakukan pada percobaan yang ketiga ini adalah memasukan air secukupnya kedalam gelas kimia kemudian memasukan garam dapur kedalam gelas kimia yang telah berisi air tadi , kemudian diaduk hingga merata, setelah garam dapur larut dalam air, dilakukan penyaringan dengan menggunakan corong da kertas saring. Walaupun hasil penyaringan menjadi jernih kembali seperti sebelum dilakukan pencampuran. Namun karena garam larut dalam air, maka dalam larutan tersebut masih terdapat patikel garam yang tidak tersaring oleh kertas saring. Oleh karena itu perlu dilakukan penguapan, penguapan dengan menggunakan cawan penguapan. Dan air yang terdapat pada larutan garam tersebut membentuk kembali kristal garam murni. Pada percobaan keempat yaitu kristalisasi, langkah pertama yang dilakukan dalam percobaan ini adalah memasukan 5 gram CuSO4.5H2O kedalam gelas kimia yang berisi air sebanyak 25 ml, setelah CuSO4 larut dalam air, larutan ini diuapkan sampai volumenya menjadi 10 ml kemudian didinginkan. Pada saat volumenya menjadi 10 ml kemudian didinginkan saat dilakukan penguapan mempuyai titik didih rendah menguap. Hal ini sama juga terjadi pada hidrat yang terdapat pada CuSO4 (tembaga sulfat) sehingga yang tersisa hanyalah kristal CuSO4 dan setelah didinginkan terdapat endapan. Pada percobaan kelima yaitu destilasi, Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan perbedaan titik didik atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin, Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut. langkah pertama yang dilakukan pada percobaan ini adalah menuangkan 100 ml air suling kedalam labu destilasi dan menambahkan 3 buah batu didih, kemudian merangkai alat destilasi dan mengusahakan agar air dalam pendingin mengalir dengan lambat dan merata dari bawah ke atas. Kemudian panaskan pada heater mentle dengan hati-hati. Kemudian memperhatikan suhunya ditunjukkan oleh termometer sampai temperatur konstan. Dapat dilihat bahwa pada saat destilasi dilakukan terdapat ada tetesan yang di hasilkan pada pendingin leibing yang sudah tercampur dengan etanol sehingganya pada saat terjadi tetesan uap yang d hasilkan adalah larutan teh sehingganya dapat di pisahkan antara larutan teh dengan pelarut yang digunakan pada saat percobaan kali ini. VIII. Kesimpulan - Zat-zat yang telah tercampur dan tercemar dapat dipisahkan dengan menggunakan metode pemisahan dan pemurnian. Pemisahan dilakukan untuk memisahkan campuran, sedangkan pemurnian dilakukan untuk pemurnian suatu campuran. Ada bermacam-macam jenis pemisahan dan pemurnian. Misalkan dekantasi, kristalisasi, filtrasi, sublimasi, ekstraksi dan absorpsi. Untuk zat padat yang tidak terlarut dalam zat cair yakni dekantasi, filtrasi (penyaringan). Untuk zat padat yang melarut dalam air yaitu penguapan, kristalisasi dan destilasi.
  • 13. - Pemurnian dapat dilakukan dengan proses destilasi, dasar pemisahan dengan destilasi adalah perbedaan titik didih dua cairan atau lebih. Jika canpuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. IX. Kemungkinan Kesalahan 1. Kurangnya keterampilan praktikan dalam menggunakan alat ukur 2. Kurangnya pemahaman praktikan dalam memahami prosedur kerja 3. Kurangnya keterampilan praktikan dalam mencampur larutan Daftar Pustaka Petrucci, Ralph H dan seminar. 1987. Kimia Dasar. Jilid 1. Surabaya: Erlangga. Petrucci. 1996. Kimia Dasar. Jilid 1.Surabaya: Erlangga. Sudjadi. 1988. Metode Pemisahan. Fakultas Farmasi UGM: Yogyakarta. S, Syukri. 1991. Kimia dasar 1. ITB: Bandung. S, Syukri. 1999. Kimia Dasar 1. ITB: Bandung