Uji kandungan urine dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisik urine, kandungan klorida, protein, dan glukosa. Hasil pengamatan menunjukkan tidak ada perbedaan abnormal pada sifat fisik urine maupun hasil uji kandungan zatnya. Semua urine normal tanpa mengandung protein berlebih atau glukosa.
Laporan Resmi dari Praktikum IPA 1 bertopik Nabitor (Natural Acid Base Indicator)
Laporan ini laporan lengkap mulai dari judul hingga daftar pustaka
semoga laporan ini bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
Mengetahui sifat-sifat larutan garam yang terhidrolisis
yang terdiri dari dasar teori yang interaktif mudah dipahami, alar, bahan dan langkah kerja. hasil pengamatan berupa Identifikasi sifat, reaksi, serta pengukuran pH larutan.
pembahasan umum dan khusus
Laporan Resmi dari Praktikum IPA 1 bertopik Nabitor (Natural Acid Base Indicator)
Laporan ini laporan lengkap mulai dari judul hingga daftar pustaka
semoga laporan ini bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
Mengetahui sifat-sifat larutan garam yang terhidrolisis
yang terdiri dari dasar teori yang interaktif mudah dipahami, alar, bahan dan langkah kerja. hasil pengamatan berupa Identifikasi sifat, reaksi, serta pengukuran pH larutan.
pembahasan umum dan khusus
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan PELATIHAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN SECARA UMUM ataupun MANAJEMEN SDM, dll maka Anda dapat menghubungi Kami di : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan HARD-Hi SMART CONSULTING
Bagi Pengunjung Slideshare yang Membutuhkan PELATIHAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN SECARA UMUM ataupun MANAJEMEN SDM, dll maka Anda dapat menghubungi Kami di : 0878-7063-5053 (Fast Response) dengan HARD-Hi SMART CONSULTING
Berikut merupakan materi ajar mahasiswa farmasi semester VI Stikes Telogorejo Semarang yaitu interpretasi data klinik ginjal, mahasiswa dikenalkan anatomi dan faal ginjal serta nilai-nilai laboratorium pada kondisi ginjal normal dan pada kondisi patologi
Ini Lanjutan yang pertama juga dari Ibu Haryanti.Pelengkap presentasi yang pertama tadi yang telah saya upload.Semoga bermanfaat bagi para pelajar kita.Sukses selalu.Keep going
Similar to Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN" (20)
Kelompok "E"
Kelas XII IPA 9
-Arni Puji F.H.W
-Ghina Nurqori Aina
-Syifa Sahaliya
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas XII
SMA Negeri 1 Sumedang
Kelompok "E"
Kelas XII IPA 9
-Arni Puji F.H.W
-Ghina Nurqori Aina
-Syifa Sahaliya
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas XII
SMA Negeri 1 Sumedang
Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Program Kerja KIR ADINIRA Masa Bakti 2015Syifa Sahaliya
Pengurus Ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja Acasana DIlah Ning Rahayu SMA Negeri 1 Sumedang Masa Bakti 2015
SIDANG MUKIR
Jum'at, 11 Desember 2015
@Graha Adinira
Laporan Pertanggung Jawaban Program Kerja Kelompok Ilmiah Remaja Acasana Dilah Ning Rahayu
SMA Negeri 1 Sumedang
Masa Bakti 2015
Jum'at, 10 Desember 2015
@Graha Adinira
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Laporan Praktikum Biologi "UJI KANDUNGAN URIN"
1. LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
KEGIATAN 8.1
“UJI KANDUNGAN URINE”
Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi
Nama : Syifa Sahaliya
Kelompok : 4
Kelas : XI MIA 9
SMA Negeri 1 Sumedang
Jln. Prabu Geusan Ulun No.39 Kab. Sumedang
(0261) 20850 Kode Pos 45311
2. BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Urin disaring di dalam ginjal,
dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra. Cairan
yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau
berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. (Winarno, 1997)
Urin yang kita keluarkan terdiri dari berbagai unsur seperti : air, protein, amoniak, glukosa,
sedimen, bakteri, epitel dan sebagainya. Unsur-unsur tersebut sangat bervariasi perbandingannya pada
orang yang berbeda dan juga pada waktu yang berbeda dan dipengaruhi oleh makanan yang kita
konsumsi. Kandungan urin inilah yang menentukan tampilan fisik air urin seperti kekentalannya,
warna, kejernihan, bau, busa, dan sebagainya. (Powrie, 1981).
Urin yang terlalu keruh menandakan tingginya kadar unsur-unsur yang terlarut di dalamnya. Hal
ini bisa terjadi karena faktor makanan, karena adanya infeksi yang mengeluarkan bakteri atau karena
konsumsi air yang kurang. Bau urin dapat bervariasi karena kandungan asam organik yang mudah
menguap. Diantara bau yang berlainan dari normal seperti: bau oleh makanan yang mengandung zat-
zat atsiri seperti jengkol, petai, durian, asperse dan lain-lain. Bau obat-obatan seperti terpentin,
menthol dsb, Bau amoniak biasanya terjadi kalau urin dibiarkan tanpa pengawet atau karena reaksi
oleh bakteri yang mengubah ureum di dalam kantong kemih.Bau keton sering pada penderita kencing
manis, dan bau busuk sering terjadi pada penderita keganasan (tumor) di saluran kemih. (De man,
1997).
1.2 Tujuan
- Agar mahasiswa mengetahui cara menguji protein dalam urin secara kualitatif.
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Urine
Urine atau air seni atau air kencing merupakan cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal
kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urine diperlukan untuk
membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga
homeostasis cairan tubuh. Urine disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung
kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.
Urine normal biasanya berwarna kuning, berbau khas jika didiamkan berbau ammoniak, pH
berkisar 4,8 – 7,5 dan biasanya 6 atau 7. Berat jenis urine 1,002 – 1,035. Volume normal perhari 900
– 1400 ml. (Anshori, 1988)
2.2. Proses Terbentuknya Urine
Penyaringan darah pada ginjal lalu terjadilah urine. Darah masuk ginjal melalui pembuluh
nadi ginjal. Ketika berada di dalam membrae glomenulus, zat-zat yang terdapat dalam darah (air,
gula, asam amino dan urea) merembes keluar dari pembuluh darah kemudian masuk ke dalam
simpai/kapsul bowman dan menjadi urine primer. Proses ini disebut filtrasi.
Urine primer dari kapsul bowman mengalir melalui saluran-saluran halus (tubulus
kontortokus proksimal). Di saluran-saluran ini zat-zat yang masih berguna, misalnya gula, akan
diserap kembali oleh darah melalui pembuluh darah yang mengelilingi saluran tersebut sehingga
terbentuk urine sekunder. Proses ini disebut reabsorpsi. Urine sekunder yang terbentuk kemudian
masuk tubulus kotortokus distal dan mengalami penambahan zat sisa metabolism maupun zat yang
tidak mampu disimpan dan akhirnya terbentuklah urine sesungguhnya yang dialirkan ke kandung
kemih melalui ureter. Proses ini disebut augmentasi. Apabila kandung kemih telah penuh dengan
urine, tekanan urine pada dinding kandung kemih akan menimbulkan rasa ingin buang air kecil atau
kencing.
Banyaknya urine yang dikeluarkan dari dalam tubuh seseorang yang normal sekitar 5 liter
setiap hari. Faktor yang mempengaruhi pengeluaran urine dari dalam tubuh tergantung dari
banyaknya air yang diminum dan keadaan suhu apabila suhu udara dingin, pembentukan urine
meningkat sedangkan jika suhu panas, pembentukan urine sedikit.
Pada saat minum banyak air, kelebihan air akan dibuang melalui ginjal. Oleh karena itu jika
banyak minum akan banyak mengeluarkan urine. Warna urine setiap orang berbeda-beda. Warna
urine biasanya dipengaruhi oleh jenis makanan yang dimakan, jenis kegiatan atau dapat pula
disebabkan oleh penyakit. Namun biasanya warna urine normal berkisar dari warna bening sampai
warna kuning pucat.(Syaifuddin, 1997)
2.3. Komposisi Urine
1. Air ( seperti urea )
2. Garam terlarut
3. Materi organic
Secara kimiawi kandungan zat dalam urine diantaranya adalah sampah nitrogen (ureum,
kreatinin dan asam urat), asam hipurat zat sisa pencernaan sayuran dan buah, badan keton zat sisa
metabolisme lemak, ion-ion elektrolit (Na, Cl, K, Amonium, sulfat,Ca dan Mg), hormon, zat toksin
(obat, vitamin dan zat kimia asing), zat abnormal (protein, glukosa, sel darah Kristal kapur dsb.)
(Montgomery, Rex dkk. 1993)
4. Kegiatan 8.1
Judul Kegiatan : Uji Kandungan Urine
Tujuan : Mengamati Karakteristik urine, kandungan klorida, dan
kandungan protein.
Membandingkan kandungan glukosa pada urine orang normal dengan
penderita diabetes mellitus.
Alat :
Tabung Reaksi
Rak Tabung Reaksi
Gelas Beker 500 Ml
Pemanas Bunsen
Kads asbes
Kaki tiga
Korek Api
Pipet tetes
Kertas tisu
Kertas label
Botol sampel urine yang bening
transparan
pH meter atau kertas lakmus
Bahan :
Sampel Urine pagi (urine yang pertama kali dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur)
dari orang sehat, penderita diabetes mellitus, dan orang yang beresiko menderita diabetes
mellitus (ditempel kertas label agar tidak tertukar)
Larutan AgNO3 10%
Larutan Biuret
Larutan Benedict
Cara kerja :
a. Sifat Fisik Urine
Amatilah dan bandingkan beberapa sampel urine yang dibawa dari rumah, dalam hal sifat-sifat
fisiknya ( misalnya, warna, tingkat kekeruhan dan pH ).
Analisis dengan menggunakan tabel acuan berikut.
Warna Keterangan
Kuning Normal
Hitam Mengkonsumsi tablet yang mengandung zat besi (ferri sulfat),
minum obat parkinson
Biru Mengkonsumsi obat antidepresi atau antibiotik, infeksi bakteri
Pseudomonas pada saluran kemih.
Cokelat Gangguan fungsi ginjal, mengkonsumsi antibiotik
Kuning Gelap (seperti teh) Hepatitis fase akut, kelebihan vitamin B2, mengkonsumsi
antibiotik
Oranye – merah Dehidrasi, demam, mengkonsumsi obat
5. Hijau Infeksi bakteri, kelebihan biliverdin, mengkonsumsi vitamin
Bening (tidak berwarna) Terlalu banyak minum, diabetes insipidus, minum alkohol
Putih seperti susu Tumor jaringan limfat, filariasis
Keterangan:
Tingkat kekeruhan : Tidak keruh (-). Sedikit keruh (+), keruh (++) dan sangat keruh (+++)
pH normal urine = 4,7 – 8
b. Uji Kandungan Klorida
Masukkan 2 mL sampel urine ke dalam tabung reaksi, tambahkan 5 tetes larutan AgNO3 10%.
Amati endapan putih yang terbentuk (endapan putih tipis = urine normal, endapan putih tebal =
urine abnormal).
c. Uji Protein
Maukkan 2 mL sampel urine ke dalam tabung reaksi. Tambah 5 tetes larutan Biuret. Amati
perubahan warnanya dan berikan hasil analisisnya.
Warna setelah diteteskan larutan Biuret Keterangan
Ungu Mengandung Protein
Biru atau selain ungu Tidak mengandung protein
d. Uji Glukosa
Tuangkan sampel urine ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 mL, tempelkan kertas label agar
tidak tertukar.
Teteskan larutan Benedict sebanyak 5 tetes ke dalam tabung reaksi yang telah berisi urine,
kemudian kocok sebentar agar bercampur merata. Amati warnanya.
Masukkan semua tabung reaksi tersebut ke dalam gelas beker yang telah berisi air setengahnya,
kemudian dipanaskan hingga mendidih beberapa saat dan terjadi perubahan warna.
Matiakn lampu bunsen, dan biarkan hingga agak dingin. Amatilah perubahan warna urine di
setiap tabung reaksi dan analisis hasilnya berdasarkan tabel acuan berikut.
Warna Hasil Uji Glukosa Hasil Reaksi Keterangan/Kandungan
Glukosa
Biru - Normal
Hijau Kekuningan Keruh + 0,5 – 1%
Kuning Keruh ++ 1 – 1,5%
Coklat, jingga +++ 2 – 3,5%
Merah Bata ++++ > 3,5%
Tabel Pengamatan :
Nama Sifat Fisik Urine Kandungan
Klorida (-,
+,++,+++)
Uji Glukosa Uji Protein
warna Tingkat
Kekeruhan
(-,++,
+++)
pH Warna
Sawal
urine
(urine +
benedict)
Warna
Akhir
(setelah
dipanaskan)
Kandungan
Glukosa
Perubahan
Warna
Kandung
an protein
(ada/tidak
ada)
Novia
Delvi
Silvia
Kuning - 5 ++ Biru Hijau
kekuningan
keruh
0,5-1% Kuning Tidak ada
6. Pertanyaan :
1. Mengapa sifat-sifat fisik urine seperti warna, kekeruhan, dan pH, berbeda-beda pada setiap orang?
Jelaskan!
Jawaban : karena banyaknya air yang diminum dan keadaan suhu apabila suhu udara
dingin, pembentukan urine meningkat sedangkan jika suhu panas,
pembentukan urine sedikit. Warna urine biasanya dipengaruhi oleh jenis
makanan yang dimakan, jenis kegiatan atau dapat pula disebabkan oleh
penyakit
2. Berdasarkan data pengamatan anda, adakah urine yang memiliki sifat fisik abnormal? Jika ada,
jelaskan!
Jawaban : Tidak ada.
3. Mengapa pada urine normal mengandung sedikit klorida? Apakah peranan klorida di dalam tubuh?
Jawaban : karena klorida tidak semuanya di ekskresikan melalui ginjal. Ini karena
tubuh manusia juga masih membutuh klorida tersebut. kegunaan membunuh
kuman bibit penyakit dalam lambung dan juga mengaktifkan pepsinogen
menjadi pepsin.
4. Berdasarlkan data hasil uji urine dengan menggunakan larutan Biuret, adakah sampel urine yang
mengandung protein ? Jelaskan!
Jawaban : Tidak ada.
5. Jenis penyakit apakah yang menyebabkan urine mengandung protein dengan melebihi batas
normal?
Jawaban : Albuminuria atau gangguan/ kerusakan ginjal pada glomerulus
6. berdasarkan data hail uji glukosa, adakah teman anda yang berindikasi diabetes mellitus? Jika ada,
jelaskan!
Jawaban : tidak ada.
7. Apakah saram-saran anda terhadap teman yang berindikasi diabetes mellitus ?
Jawaban : Sering berolahraga minimal 1 jam per hari, dan menjaga berat badan apabila
mempunyai berat badan berlebih hendaklah diet sehat. Bila belum berhasil
maka bantulah dengan obat-obatan.
8. Jelaskan cara-cara untuk menjaga kesehatan ginjal!
Jawaban : 1. Tidak merokok karena ketika merokok paru-paru akan lebih banyak
memberikan tekanan pada ginjal, sehingga membuat ginjal menjadi lemah.
Kandungan nikotin yang ada pada rokok menyebabkan gangguan ginjal.
2. Tidak minum alkohol. Alkohol mengakibatkan peningkatan tekanan
darah dalam tubuh sehingga menyebabkan gangguan ginjal.
7. 3. Berolahraga. Olahraga seperti berlari, berjalan dan berenang baik untuk
kesehata ginjal dan jantung.
4. Menjaga Berat Badan. Berat badan yang berlebihan akan membuat banyak
masalah kesehatan. salah satunya adalah penyakit ginjal. Lemak yang
tertimbun di perut dan sekitarnya akan membuat ginjal menjadi merasa sesak
sehingga membuatnya sedikit sulit dalam memproses urine.