Makalah ini membahas tentang budidaya tanaman kacang hijau, mulai dari botani, syarat tumbuh, cara penanaman, pemupukan, pengairan, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen, serta manfaat kacang hijau. Kacang hijau merupakan tanaman yang tahan kering dan memberikan manfaat kesehatan seperti untuk mata karena mengandung vitamin A. Budidaya kacang hijau memerlukan pengolahan tanah yang baik bes
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
Kacang hijau
1. MAKALAH
“ KACANG HIJAU ”
Nama Kelompok :
1. Ali Topan
2. Athmamul K.
3. M. Aldiantoro
4. Moh. Akrimillah
5. Muh. Isna Maulana Z.
MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) BABAKAN
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
2. BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Kacang hijau adalah tanaman pendek bercabang tegak. Bunganya ada
yang kuning kehijauan atau kuning pucat. Dari bunga itulah terbentuk
polongan yang berisi mulai dari 10 hingga mencapai 15 biji.
Kacang Hijau sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas
di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan
(Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai
sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia
menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah
kedelai dan kacang tanah. Sampai saat ini perhatian masyarakat kurangnya
perhatiannya di antaranya di sebabkan oleh hasil yang di capai per hektarnya
masih sangat rendah.
Tanaman kacang hijau di duga berasal dari kawasan india dan telah lama
di kenal sebagai tumbuhan kacang dan di tanam oleh hasil petani di Indonesia
, kacang Hijau memiliki beberapa kelebihan jika di bandingkan dengan
tanaman kacang-kacang an yang lain yaitu:
1. Lebih tahan pada kekeringan
2. Hanma dan pennyakit relative sedikit
3. Panen relative cepat paada umur 55-60 hari
4. Cara tanam dan pengelolaan di lapanganya perlakuan pasca panen relative
lebih mudah.
5. Kegagalan panen total relative kecil
6. Harga jual tinggi
7. Dapat di konsumsi langsung dengan pengolahan yang mudah.
I.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah yang penulis uraikan banyak permasalahan
yang penulis dapatkan. Permasalahan tersebut antara lain :
- Bagaimana cara budidaya tanaman kacang hijau?
- ^Apakah sajakah hama&penyakit pada tanaman kacang hijau?
- ^Bagimana cara Panen&pasca panen tanaman kacang hijau?
I.2 TUJJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah :
- Melatih siswa menyusun makalah dalam upaya lebih meningkatkan
pengetahuan dan kreativitas siswa
- Agar siswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya
tentang Budidaya tanaman kacang hijau
3. BAB II
PEMBAHASAN
A. BOTANI TANAMAN
Tanaman kacang hijau termasuk famili leguminosa yang banyak
varietasnya .Susunan morfologi kacang hijau terdiri atas
akar,batang,daun,bunga dan biji.Perakaran tanaman kacang hijau bercabang
banyak dan membentuk bintil-bintil (nodula ) akar .Makin banyak nodula akar
,makin tinggi kandungan nitrogen (N) sehingga menyuburkan
tanah.Klasifikasi kacang hijau adalah sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Magnoliophyta
Subkelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Vigna
Spesies : vigna radiata ( L ) wilczek
B. SYARAT TUMBUH KACANG HIJAU
Tanah
Tekstur: liat berlempung banyak mengandung bahan organic, aerasi dan
drainase yang baik.
Struktur tanah gembur
pH 5,8-7,0 optimal 6,7
Iklim
Curah hujan optimal 50-200 mm/bln
Temperatur 250-270 C, dengan kelembaban udara 50-80% dan cukup
mendapat sinar matahari
Benih
Varietas unggul nasional seperti No:129, Merak, Betet, Walet, Gelatik,
Murai, dll. Kebutuhan benih 15-20 kg/ha. Syarat benih bebas hama, seragam
bebas kotoran dan berumur pendek.
Ciri benih bermutu:
tingkat kemurnian dan daya tumbuh tinggi dan berlabel
Benih bermutu menghasilkan tanaman sehat, pertumbuhan lebih cepat dan
seragam
C. PENGOLAHAN TANAH KACANG HIJAU
Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak dilakukan pengolahan tanah
4. penyiapan lahan yang baik dilakukan sebelum tanam
Pada tanah bertekstur ringan tidak perlu dilakukan pengolahan tanah
Pada lahan kering (tegalan) pengolahan tanah dilakukan intensif
dibersihkan dari rumput, dicangkul hingga gembur (untuk tanah tegalan
yang berat pembajakan dilakukan sedalam 15-20 cm), dibuat petakan 3-4
meter
Tanah tegalan bekas tanaman jagung, kedelai atau padi
perlu pengolahan tanah minimal
Pemberian mulsa jerami sekitar 5 ton/ha agar dapat meneka serangan lalat
bibit, menekan pertumbuhan gulma, mencegah penguapan air dan
perbaikan struktur tanah.
Pembuatan Saluran Drainase
Saluran drainase digunakan untuk menjaga kelembaban tanah.
Jarak antar-saluran ditentukan oleh jenis tanah, umumnya 3-4 m dengan
lebar dan kedalaman sekitar 30 cm
Pada lahan kering, saluran drainase berfungsi sebagai pematus air pada
saat hujan
D. PENANAMAN KACANG HIJAU
Waktu tanam
Pada lahan sawah, tanaman kacang hijau ditanam pada musim kemarau
setelah padi. Sedangkan di lahan tegalan dilakukan pada awal sampai musim
hujan.
Cara tanam
Kebutuhan benih kacang hijau 20-10 kg/ha, bergantung ukuran biji
Tanam dengan cara ditugal, jarak tanam 40 cm antar-baris, 10-15 cm
dalam barisan, 2-3 biji per lubang
Pada musim hujan jarak tanam lebar 40 X 15 cm (populasi sedang),
pada musim kemarau jarak tanam lebih rapat 40 X 10 cm (populasi rapat)
Kacang hijau di Kab.Grobogan ditanam monocultur atau tumpang sari
dengan tanaman jagung
Pemupukan
Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak perlu dilakukan pemupukan
Pada lahan kering diperlukan pemupukan dengan NPK
Pada tanah yang kurang subur dilakukan pemupukan 45 kg urea +45-90
kg TSP + 50 kg KCl/ha
Penambahan pupuk organic seperti pupuk kompos, pupuk kandang dapat
meningkatkan kapasitas menahan air di dalam tanah.
5. Acuan pemupukan tanaman kacang hijau pada tipe penggunaan lahan
sawah dengan pola tanam padi-padi-kacang hijau Sebagai berikut :
Takaran pupuk berbeda untuk setiap jenis tanah, berikan berdasarkan
hasil analisis tanah dan sesuai kebutuhan tanaman
Pupuk dasar diberikan secara sebar merata atau ditugal dimasukkan ke
dalam kemudian ditutup dengan tanah tipis sebelum tanam pada saat
tanah masih lembab, untuk lahan kering/tegal
Kacang hijau yang ditanam setelah padi sawah biasanya tidak banyak
memerlukan pupuk buatan
Penggunaan pupuk hayati seperti bakteri penambat N (Rhizobium)
disesuaikan kebutuhan
PUTK (Perangkat Uji Tanah Kering) dapat digunakan sbg salah satu
acuan menetapkan takaran pupuk
* Pemberian pupuk organik
Pupuk organik terdiri atas bahan organik sisa tanaman, kotoran hewan,
pupuk hijau dan kompos (humus), yang telah mengalami proses
pelapukan, berbentuk padat atau cair, abu dapur sangat baik untuk pupuk
dan diberikan sebagai penutup lubang tanam. Lahan kering masam perlu
menggunakan kapur pertanian (dolomit atau kalsit)
E. PENGAIRAN
Tanaman kacang hijau relative tahan kering, namun tetap memerlukan
pengairan terutama pada periode kritis yaitu pada waktu perkecambahan,
menjelang berbunga dan pembentukan polong.
PenyianganPenyiangan dilakukan seawal mungkin karena kacang hijau
tidak tahan bersaing dengan gulma. Penyiangan dilakukan 2 kali pada umur
2&4 minggu.
Bila tersedia fasilitas pengairan, dapat dilakukan pengairan 3-4 hari
sebelum tanam dan pada periode kritis kacang hijau terhadap ketersediaan
air yaitu saat menjelang berbunga (umur 25 hari) dan pengisian polong
(45–50 hari). Pengairan diberikan melalui saluran antarbedengan.
Pada daerah panas dan kering (suhu udara 30–310 C dan kelembaban
udara 54–62%) pertanaman perlu diairi dua kali pada umur 21 hari dan 38
hari. Sedangkan untuk daerah yang tidak terlalu panas dan kering,
pengairan cukup diberikan satu kali pada umur 21 hari atau 38 hari.
Bila ditanam segera setelah padi sawah yang tanahnya Vertisol
(lempung), pengairan tidak perlu diberikan, karena walaupun lapisan atas
tanah ini sangat keras dan retak-retak (“nelo” bhs Jawa), namun di bagian
6. bawahnya masih menyimpan air yang cukup bagi pertanaman kacang
hijau sampai panen.
F. PENGENDALIAN HAMA & PENYAKIT
Hama
Lalat kacang : Dampak pada tanaman, terdapat bercak-bercak pada daun
pertama, polong yang diserang gugur, daun mulailayu dan kekuning-
kuningan, tanaman akan mati saat berumur 3-4 minggu.
Pengendaliannya, tanam serempak, tanam gilir, benih masukan kedalam
lubang dengan insektisida butiran seperti furadan 3G, dan penyemprotan
dengan insektisida mulai umur tiga hari
Ulat Jengkal : Dampak pada tanaman, menyerang tanaman yang sudah
tua, dan menyerang daun hingga tulang daun.
Pengendaliannya, musnahkan telur dan larvanya,tanam gilir, tanam
serempak, dan penyemprotan pestisida.
Penggerek Polong: Dampak pada tanaman, membuat lubang pada
polong, memakan biji, gejala bercak hitam, adanya lubang bulat pada
polong, dan biji pada polong habis dimakan.
Pengendaliannya, tanam serempak, tanam gilir, pengaturan waktu yang
tepat, menghentikan
penanaman selama 2 tahun jika hama banyak, dan penyemprotan
dengan pestisida.
Ulat penggulung daun : Dampak pada tanaman, daun menggulung ke
dalam/keriting karenasel-sel bagian atasnya mengerut dan menurunkan
hasil, karena proses fotosintesis terganggu.
Pengendaliannya, membuang daun yang menggulung, mematikan
ulatnya, dan menyemprot pada saat
berumur 3 minggu dengan Fungisida, dan setiap 10 hari pada umur 30-
50 disemprot dengan ½ gram per liter air.
Penyakit
Penyakit utama adalah bercak daun Cercospora canescens, busuk batang,
embun tepung Erysiphe polygoni, karat daun dan penyakit puru Elsinoe
glycines.
Bercak daun, pengendaliannya memotong daun dan lakukan
penyemprotan dengan fungisida pada usia 30 dan 40 hari.
Karat daun, pengendaliannya menaman varietas tahan penyakit, dan
lakukan penyemprotan dengan fungisida setiap 10 hari mulai 25 hari
sampai 45 hari.
7. Kudis, pengendaliannya penanamn varietas tahan penyakit, tanaman
dicabut dan dibakar, dan penyemprotan pestisida secara teratur pada
umur 20 hari, 30 hari, dan 50 hari.
Embun tepung, pengendaliannya dengan menanam varietas yang tahan
penyakit, dan menyemprotkan fungisida saat tanaman usia 3 minggu.
Mozaik kacang hijau, penanggulangannya dengan menanam varietas
tahan penyakit, tanam gilir, mencabut dan membakar tanaman yang
terserang, dan memberantas vector dengan insektisida.
Prinsip pengendalian Hama secara terpadu pada kacang hijau :
Identifikasi jenis dan penghitungan kepadatan populasi hama
Menentukan tingkat kerusakan tanaman
Taktik dan teknik pengendalian
Mengusahakan tanaman selalu sehat
Pengendalian hayati
Penggunaan varietas tahan
Secara fisik dan mekanis
Penggunaan feromon sex
Penggunaan pestisida kimia
F. PANEN & PASCA PANEN
Umur kacang hijau umunya 58-85 hari, pemungutan panen dapat
dilakukan ketika sebagian besar polong telah kering, berwarna hitam atau
coklat dan mudah pecah, panen dilakukan dengan dipetik dan dilakukan
pada pagi hari.
Polong yang sudah dipetik kemudian dijemur 2-3 hari setelah kuning
masukan kedalam karung dan dipukul-pukul agar biji terlepas dari
polong, dan setelah itu lakukan penapian untuk memisahkan biji-biji yang
rusak.
Biji yang sudah bersih kemudian dijemur sampai kering simpan yaitu
kadar air mencapai 8–10%. Berilah abu dapur agar tidak diserang hama
bubuk kemudian disimpan dalam wadah kering tertutup.
G. MANFAAT KACANG HIJAU
Manfaat kacang hijau untuk kesehatan:
Kesehatan mata, kandungan Vitamin A dalam kacang hijau sangat baik
untuk menjaga kesehatan mata.
Kolesterol, kandungan kalori yang rendah namun memiliki kandungan
lemak tak jenuh yang cukup tinggi sangat baik untuk menurunkan kadar
8. kolesterol dalam tubuh, jadi sering-seringlah mengkonsumsi kacang hijau
secara rutin setiap hari.
Penyembuhan luka, Vitamin A dalam kacang hijau sangat membantu
untuk proses penyembuhan luka pada kulit serta membantu menjaga
kesehatan jaringan tubuh.
Kanker usus, kandungan serat yang cukup tinggi dari kacang hijau sangat
baik untuk membersihkan pencernaan dari zat-zat yang beracun sehingga
dapat mengurangi terjadinya gangguan di pencernaan seperti kanker usus.
Untuk Ibu hamil, untuk wanita yang sedang hamil sangat disarankan
untuk mengkonsumsi kacang hijau karena mengandung Vitamin B1, B2,
asam folat, karbohidrat, lemak tak jenuh, kalsium, fosfor dan protein,
kandungan ini sangat bermanfaat untuk kesehatan janin dan ibu hamil.
Melancarkan aliran darah, kacang hijau dapat membantu menghilangkan
lemak jenuh yang berada di arteri sehingga dapat memperlancar aliran
darah di dalam tubuh.
Sebagai Antioksidan, membantu mencegah penuaan dini serta mencegah
kanker.
Meningkatkan sistem syaraf, kandungan B1 dalam kacang hijau dapat
membanu meningkatkan kinerja sistem syaraf.
Kesehatan tulang dan gigi, kandungan phosphor dan kalsium dalam
kacang hijau sangat membantu regenerasi pembentukan tulang dan gigi.
Pembentukan sel baru, kandungan protein lengkap dalam kacang hijau
sangat bermanfaat membantu pembentukan sel di dalam tubuh seperti
otot, otak dan organ tubuh lainnya.
Manfaat Kacang Hijau sebagai Obat Tradisional:
- Disentri
Kacang hijau di buat bubur. sajikan dengan 2 butir telur ayam yang di
pindang dan air hangat sebanyak 2 sampai 3 kali sehari.
Peluru kencing 30 gr kacang hijau dan 30 gr daun sendok di rebus dengan
air 400cc. sebaiknya menggunakan periuk tanah untuk merebus, sesudah
dingin tambahkan madu secukupnya. minum ramuan ini secara teratur
sampai kencing tidak tersendat lagi.
- Rambut Rontok
Rebus kacang hijau dalam 1 gelas air, perhatikan saat merebus kacang
jangan sampai pecah. segera angkat bila sudah terlihat agak matang agar
kacang tidak pecah. setelah dingin air rebusan kacang hijau ini di gunakan
untuk membasahi kulit kepala sambil di pijat pijat, diamkan sampai
kering lalu keramas.
- Biang Keringat
9. Bisanya sering di alami oleh balita, balita yang terkena biang keringat
sering rewel karena gatal. untuk mengatasinya, rebus 60 gr kacang hijau
yang sudah di bubukkan bersama dengan 50 gr tanaman krokot dalam air
secukupnya. Setelah matang saring dan minumkan sebanyak 3 kali sehari.
- Demam pada Bayi
Menurut penelitian kacang hijau merupakan penurun demam terbaik bila
di bandingkan dengan ramuan tradisional lainya. Caranya dengan
memberikan 1 gelas air rebusan kacang hijau di campur dengan 1 sendok
makan madu pada bayi.
- Bisul
Untuk mengobati penyakit bisul yang belum matang, rebus 50 gr kacang
merah kecil, 50 gr kacang hijau, 50 gr kacang hitam, 2 ruas jahe. Semua
bahan direbus kecuali jahe, jahe direbus tersendiri dan air rebusan jahe di
campurkan dengan air rebusan kacang -kacangan. minum ramuan ini
secara teratur, dan untuk bisul yang sudah matang ramuan di tambahkan
dengan madu.
Kandungan pada Kacang Hijau
Meliputi :
Tinggi serat, mencegah konstipasi serta membuat pencernaan menjadi
lancar.
Rendah lemak, sangat cocok dikonsumsi untuk mereka yang menghindari
konsumsi lemak tinggi.
Tinggi protein, kacang hijau mengandung protein yang tinggi dan
merupakan sumber protein nabati.
Asam lemak esensial, yaitu omega 3 yang bermanfaat untuk menurunkan
kadar kolesterol dalam darah, dan juga mengandung omega 6.
Karbohidrat, kandungan karbohidrat dalam kacang hijau adalah 19 gram/
100 gram.
Antioksidan, kandungan Fitosterol dalam kacang hijau berfungsi sebagai
antioksidan.
Mineral, kandungan mineral dalam kacang hijau diantaranya selenium,
magnesium, besi, zinc, phosphorus, manganese, dan potasium yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Vitamin, kandungan vitamin seperti Vitamin A, Vitamin C, Vitamin B1,
asam folat, thiamin, riboflavin, B6, niasin dan pantothenat yang
bermanfaat meningkatkan metabolisme dan energi.
10. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kacang hijau dipanen sesuai umur varietas. Tanda-tanda lain bahwa
kacang hijau telah siap untuk dipanen adalah berubahnya warna polong dari
hijau menjadi hitam atau coklat dan kering. Keterlambatan panen dapat
mengakibatkan polong pecah saat di lapangan. Panen dilakukan dengan cara
dipetik.
B. Saran
Dari karya ilmiayah kami menyarankan :
1) Bahwa dalam penanaman kacang hijau perlu dilakukan pemeliharaan
seperti penyiraman secara teratur sesuai dengan kebutuhan tanaman
kacanag hijau.
2) Jarak tanam perlu diatur dan populasi jangan terlalu padat pada areal yang
sempit agar tidak terjadi persaingan dalam memanfaatkan sumberdaya,
seperti sinar matahari, air, dan unsur hara.
3) Dalam penganbilan pengukuran data hendaknya stu orang tersebut saja
yang mengukurnya agar tidak terjadi kesalahan dalam penghitungan
komponen pengamatan.
4) Dalam menyiram tanaman di polybag hendaknya tidak mengganggu
kelompok lain yang bukan jadwal penyiramannya. Hendaknya menyiram
tanamannya dibawah yaitudilantai.
11. DAFTAR PUSTAKA
Harjadi, M.M.Sri Setyati. 1988. Pengantar Agronomi. Gramedia: Jakarta.
Rusmana. 2002. Diktat Mata Kuliah Ekologi Tanaman. Jurusan Agronomi.
Faperta- Untira. Serang.
Rusmana. 2007. Petunjuk Praktikum Mata Kuliah Ekologi Tanaman. Jurusan
Agronomi. Faperta-Untirta. Serang
Sitompul dan Guritno. 1995. Analisa Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Sumadi, Soeprapto Hardjo. 1993. Bertanam Kacang Hijau. Penebar Swadaya.
Jakarta