Buku ini mendokumentasikan perjalanan Laboratorium Inovasi di Kota Jayapura yang telah menghasilkan 104 inovasi. Dokumentasi ini penting untuk membangun pengetahuan tentang proses inovasi di Kota Jayapura serta menginspirasi daerah lain."
2. i
Knowledge Sharing Inovasi
GELORA INOVASI MENUJU KEMENANGAN
Perjalanan Laboratorium Inovasi di Kota Jayapura
Diterbitkan dan dipublikasikan oleh:
Pusat INTAN – DIAN – LAN
Jl. Veteran No. 10, Jakarta Pusat 10110
Telp/Fax: 021 386 8201-05 ext 149-151
www.inovasi.lan.go.id
Keberhasilan pembangunan dapat dinilai dan diukur dari suatu perubahan yang
dialami oleh rakyat dan kemajuan daerahnya. Perubahan tersebut dicapai
optimal jika lahirnya inovasi dan kreatifitas penyelenggara pemerintahan yg
berkolaborasi bersama stakeholders. Karena itu, gerakan inovasi nasional yg
diprakarsai LAN RI melalui laboratorium inovasi telah terbukti melahirkan
berbagai inovasi baru yg inspiratif, murah dan trending sesuai tuntutan zaman
dan kebutuhan rakyat di daerah.
[Dr. Frans Pekey - Sekretaris Daerah Kota Jayapura]
3. ii
KNOWLEDGE SHARING INOVASI: INOVASI MENUJU KEMENANGAN
Perjalanan Laboratorium Inovasi Kota Jayapura
Pengarah : Dr. Adi Suryanto, M.Si.
Penanggungjawab : Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, SH., MA.
Editor : Suripto & Riyadi
ISBN: xxx – aaa – bbbbb – c
Cetakan Pertama, Desember 2018
Penulis:
Suripto, Rengga Vernanda, dan Amrillah M
Hak Cipta @2018
Pusat Inovasi Tata Pemerintahan
Deputi Inovasi Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara (Pusat INTAN – DIAN – LAN)
Diterbitkan dan dipublikasikan oleh:
Pusat INTAN – DIAN – LAN
Jl. Veteran No. 10, Jakarta Pusat 10110
Telp/Fax: 021 386 8201-05 ext 149-151
www.inovasi.lan.go.id
@ Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.
Diperbolehkan memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini ke dalam
bentuk apapun, baik secara elektronik, maupun mekanik, termasuk memfotokopi, merekam, atau
dengan sistem penyimpanan lainnya.
BOLEH DIPERBANYAK & DISEBARLUASKAN
TIDAK DIJUAL-BELIKAN
4. iii
SAMBUTAN
Dr. Adi Suryanto, M.Si.
(Kepala Lembaga Administrasi Negara)
Saat ini, industri 4.0 di Indonesia menjadi salah satu tranding topik yang sering
digunakan sebagai bahan diskusi dalam seminar, konferensi, talkshow, dan
lain sebagainya. Revolusi industri 4.0 telah merubah paradigma mendasar dari
cara pandang konvensional dengan segala keterbatasan menjadi interaksi
dan konektivitas yang semakin tinggi secara digital.
Tantangan yang tidak terhidarkan dari era industri 4.0 adalah persaingan
yang semakin terbuka antar negara. Posisi Indonesia dalam Global
Competitiveness Index yang dirilis World Economic Forum (WEF) menempati
posisi ke 45 dari 140 negara. Mestipun rankingnya cukup baik, tapi indeks daya
saing Indonesia untuk lingkungan ASEAN masih kalah dibandingkan Malaysia
(25), Thailand (38) dan Singapura (2).
Mengatasi tantangan ini, Pemerintah Indonesia untuk menetapkan revolusi
industri 4.0 menjadi spirit baru kebangkitan perekonomian nasional dengan
cara meningkatkan inovasi nasional untuk meningkatkan nilai tambah, output,
daya saing dan pertumbuhan ekonomi lebih cepat.
Upaya meningkatkan inovasi nasional tidak hanya dilakukan untuk sektor
industri saja, tetapi juga untuk semua sektor. Salah satunya yang didorong
dalam meningkatkan inovasinya yakni lingkugan birokrasi. Komintmen ini
dapat dilihat dari berbagai kebijakan negara dan pemerintah seperti
undang-undang no 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah, peraturan
pemerintah no 38 tahun 2017 tentang inovasi daerah, peraturan menteri dan
lainnya.
5. iv
Inovasi dilingkungan instansi pemerintah saat mengalami perkembangan
yang sangat pesat. Data terkahir sampai dengan September 2018 kurang
lebih mencapai 70 ribu inovasi. Inovasi ini dihasilkan dari berbagai kegiatan
yang dilakukan K/L/D seperti proyek perubahan diklat pimpinan, laboratorium
inovasi, inovasi mandiri pemerintah daerah, Sinovic, IGA, dll. Namun demikian,
capaian yang sudah sangat baik ini masih sangat kurang jika dibandingkan
dengan jumlah pemerintah daerah jumlah ASN.
Mestipun keberhasilan inovasi bukan hanya diukur dari jumlah inovasi saja, tapi
lebih utama kemanfaatannya dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik
dan tata kelola pemerintah. Tetapi mengingat, penyebaran inovasi yang
belum merata untuk lingkungan pemerintah daerah, Pemerintah
mengintruksikan untuk mengakselerasi pemerataan inovasi dilingkungan
instansi pemerintah, Presiden telah menetapkan Perpres No.79 Tahun 2017
Tentang Rencana Kegiatan Prioritas Tahun 2018, yang salah satunya adalah
Akselerasi Inovasi Tata Pemerintahan Dalam Meningkatkan Daya Saing
Daerah. Dengan menggunakan metode Affirmative & Equality, maka
ditetapkan lokus laboratorium inovasinya adalah Kota Jayapura, Kota Sorong,
Kab. Tidore, Kab. Belu, Kab. Dompu, Kab. Minahasa Utara, Kab. Wakatobi,
Kab. Mentawai, Kab. Kota Waringin Timur, Kab. Tanah Bumbu dan Kab.
Kepualauan Aru.
Salah satu kelemahan dalam, inovasi di indoensia secara umum, dan di
lingkungan birokrasi secara khusus adalah kurangnya pendokumentasian
inovasi. Sehingga inovasi yang dinilai telah berhasil kurang bisa menjadi bahan
pembelajaran bagai instansi lainnya untuk direplikasi atau dimodivikasi.
Oleh karena itu, Saya sangat mengapresiasi dengan publikasi Buku
Knowledge Sharing Inovasi: Gelora Inovasi Menuju Kemenangan sebagai
upaya mendokumentasikan perjalanan laboratorium inovasi dalam Program
Prioritas Nasional sebagai referensi dan pembelajaran bagi pemerintah
daerah lainnya.
6. v
Buku yang disajikan secara ringan ini cukup ispiratif karena tidak hanya
menyajikan perjalanan subtansi laboratorium inovasi seperti Drum Up,
Diagnose, Design, Deliver, Tapi juga menceritakan tantangan perjalan,
suasana lingungan Sorong serta menyajikan deskripsi inovasi-inovasi Kota
Jayapura yang dapat menjadi referensi pemerintah daerah lainnya.
Saya selaku Kepala Lembaga Adminsitrasi Negara memberikan apresiasi
kepada tim fasilitator yang telah bekerja keras dalam melahirkan buku ini.
Buku ini tentunya akan memperkaya referesi buku inovasi yang telah
diterbitkan Lembaga Adminsitrasi Negara sebelumnya. Terima kasih,
SALAM INOVASI!
Jakarta, Desember 2018
Dr. Adi Suryanto, M.Si
7. vi
SAMBUTAN
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, SH., MA.
(Deputi Inovasi Administrasi Negara)
Perkembangan Inovasi dilingkungan instansi pemerintah secara umum sudah
sangat membanggakan. Dimana, Data terkahir sampai dengan September
2018 kurang lebih mencapai 70 ribu inovasi yang dihasilkan oleh Kementerian
/Lembaga/Daerah. Dari sekian banyak inovasi berdasarkan flash observasi
data yang dimiliki Deputi Inovasi Adminsitrasi Negara, sebagian besar inovasi
dilingkungan pemerintah terhenti dan layu sebelum berkembang. Hal ini
disebabkan beberapa permasalahan mendasar antara lain inovasi dianggap
sebagai inovasi individu, mutasi pegawai/pejabat yang terlalu sering, dan
replikasi tidak sempurna.
Kendala dalam replikasi tidak sempurna disebabkan karena replikator hanya
“melihat” keberhasilan dari instansi lainnya, tanpa mempelajari proses dari
awal sampai mengalami keberhasilan. Tidak memahami model inovasi yang
direplikasi secara utuh, Replikator sering kali tidak mendapatkan informasi
permasalahan, kendala, dan solusi setiap tahapan dalam mengembangakan
inovasi dari inovatornya.
Inovator tidak mampu memberikan informasi secara lengkap, pada
umumnya karena tidak memiliki dokumentasi perjalanan inovasi secara baik,
sehingga transfer of knowledge inovasi kepada sesama ASN dan replikator
tidak berjalan dengan baik. Dengan lemahnya budaya mendokumentasikan
inovasi menyebabkan tidak berjalannya inovasi berkelanjutan dalam sebuah
organisasi. Sehingga budaya inovasi untuk selalu meng-improvement inovasi
dan memperkuat daya saing sulit tercapai.
Perjalanan Laboratorium Inovasi Kota Jayapura yang telah menghasilkan 104
inovasi juga merupakan pengalaman yang harus didokumentasikan.
8. vii
Bagaimana proses mereka menghasilkan produk-produk unggulan inovasi
khas papua dengan kemampuan tehnik berinovasi baru, juga menjadi hal
yang sangat penting untuk didokumentasikan, Sehingga menjadi
Pengembangan/ Pengayaan Pengetahuan Baru tentang Inovasi untuk
wilayah Timur Indonesia.
Pendokumentasi ini bukan hanya sekedar mendokumentasikan kegiatan saja,
tetapi memiliki makna yang lebih besar yakni mengubah Tacit knowledge
dalam perjalanan inovasi Kota Jayapura menjadi explicit knowledge.
Creating of knowledge memiliki peran yang sangat penting untuk dalam
membudayakan mentransfer tacit knolwledge yang sifatnya personal,
context-specific menjadi explicit knowledge yang formal dan bahasa yang
sistematis menjadi sangat penting dalam membudayakan kerja inovatif.
Buku Knowledge Sharing Inovasi : GELORA INOVASI MENUJU KEMENANGAN
Perjalanan Laboratorium Inovasi Kota Jayapura ini menjadi langkah baik
dalam langkah baik dalam budaya mendokumentasikan inovasi. Semoga
buku ini dapat inspirasi pemerintah daerah lainnya dan para praktisi inovasi
dalam mendokumentasikan dan mengembangkan pengetahuan inovasi
untuk membudayakan inovasi.
Terima Kasih, SALAM INOVASI HARGA MATI!
Jakarta, Desember 2018
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo
9. viii
KATA PENGANTAR
Drs. Riyadi, M.Si.
(Kepala Pusat Inovasi Tata Pemerintahan)
Pertama, saya ingin mengucapkan Segala puji dan syukur kita panjatkan ke
hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya dengan rahmat dan izin-Nya
penyelenggaraan Laboratorium Inovasi Administrasi Negara ini telah dapat
tercapai sesuai milestone yang ditetapkan yakni menghasilkan produk inovasi
adminsitrasi negara berupa Buku KnowledInovasi “Gelora Inovasi Jayapura:
Perjalanan Inovasi di Kota Kemenangan”. Selain itu, saya juga mengapresiasi
kerja keras para kolega saya di Pusat Inovasi Tata Pemerintahan, khususnya
Kepala Bagian Administrasi dan seganap peneliti dan analis kebijakan, serta
staf pendukung lainnya yang terlibat secara langsung proses menemukan ide
inovasi hingga melahirkan inovasi di Kota Jayapura, Papua. Apresiasi juga
saya sampaikan kepada Kepala Lembaga Administrasi Negara, Dr. Adi
Suryanto, M.Si yang sudah mendukung kegiatan Laboratorium Inovasi di Kota
Jayapura dapat berjalan dengan baik. Kota Jayapura sebagai salah satu
kota dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di Papua,
diharapkan mampu mempertahankan kontribusinya terhadap
pembangunan nasional, sekaligus bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah
lain di Indonesia khusunya di wilayah Timur Indonesia.
Apresiasi juga khusunya kami sampaikan kepada Deputi Inovasi Administrasi
Negara, Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H.,M.A yang secara terus menerus
memberikan semangat kepada kami tanpa henti. Tentu banyak
pemahaman, kemampuan dan keterampilan yang secara tidak langsung
kami peroleh untuk meyakinkan pemerintah daerah dalam mendorong
inovasinya. Serangkaian kegiatan laboratrorium inovasi yang dihasilkan di
Kota Jayapura, tentunya menjadikan cara pandang baru untuk terus melihat
masa depan secara optimis tentang harapan untuk maju dan semangat
melakukan perubahan.
10. ix
Hal ini terbukti dengan mendapatkan INAGARA Aword dalam acara Forum
Replikasi Inovasi yang diadakan oleh Lembaga Administrasi Negara sebagai
Kota yang secara terus menerus berkomitmen untuk melakukan inovasi.
Sepintas, dapat dilihat jumlah inovasi yang telah dihasilkan sebanyak 72
inovasi di tahun 2018. Sesuai yang telah diamanatkan dalam UU No. 24 tahun
2014 tengan Pemerintahan Daerah telah secara tegas pasal 386 menyatakan
bahwa dalam rangaka meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintah
daerah, pemerintah daerah dapat mengembangkan inovasi di wilayahnya.
Lahirnya PP 38 tahun 2017 tentang inovasi Daerah sebagai aturan
pelaksanaan dari UU Nomor 23 Tahun 2014, semakin menguatakna komitmen
pemerintah untuk mendorong dan mengakselarasi pertumbuhan dan
perkembangan inovasi daerah. Tidak hanya pada Laboratorium Inovasi, LAN
melakukan perubahan besar pada kebijakan kediklatan dengan output
utama inovasi yang juga merupakan bagian dari mendorong proses
pengembangan inovasi nasional. Harapan utamanya agar Indonesia bisa
lebih maju karena kreativitas dan inovasinya.
Saya menyadari kerja keras membagun inovasi di Kota Jayapura buka
semudah membalik telapak tangan. Perlu kegigihan, semangat tak kenal
menyerah dan komitmen pimpinan daerah. Saya bangga segenap pimpinan
dan para staf yang telibat di Pemda Kota Jayapura telah menunjukannya.
Hasilnya pun bisa terlihat, sunggu sangat luar biasa, mulai dari proses
membangun kesadaran dan menyamakan persepsi melalui Drum Up,
Diagnoese kebutuhan Inovasi dan merancang rencana aksi inovasi melalui
kegiatan Design antara tanggal 18-19 April 2018, telah lahir sebanyak 101 ide
inovasi. Dan pada saat Launching tanggal 20 September 2018 dengan 72
inovasi, yang selanjutnya dilakukan monitoring dan evaluasi sejak tanggal 29-
31 November 2018. Melalui Buku Inovasi ini yang bukan hanya sekedar
pemenuhan administrasi pelaporan kegiatan, tetapi juga diharapakan dapat
memperkaya khasanah inovasi di lingkungan birokrasi khususnya pemerintah
daerah. Pendokumentasian dalam buku ini juga sekaligus sebagai jejak-jejak
11. x
inovasi Kota Jayapura yang dapat menjadi pembelajaran bagi internal Kota
Jayapura maupun pemerintah daerah lainnya.
Ada pepatah “seribu kilometer tidak akan pernah tercapai tanpa dimulai
langkah pertama”. Dan kami sudah memulai untuk itu. Semoga apa yang
telah kita selesaikan dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam
mewujudkan innovative government, yang pada akhirnya dapat
membangun dan meningkatkan daya saing bangsa. Dan semoga buku ini
memberikan manfaat dan inspirasi bagi para calon innovator kedepannya.
Terima kasih.
Jakarta, Desember 2018
Dr. Riyadi, M.Si.
12. xi
Kata Pengantar Kepala Lembaga Administrasi Negara RI …………………. iii
Sambutan Deputi Bidang Inovasi Administrasi Negara ……………………… vi
Ucapan Terima Kasih Kepala Pusat Inovasi Tata Pemerintahan …………… viii
Jayapura, Indah Kotanya, Inovatif Pemerintahnya …………………………… 1
Cenderawasih Inovasi Kota ……………………………………………………….. 8
Inovasi – Tren Baru di Dunia Tata Pemerintahan ............................................ 11
Inovasi Menjadi Denyut Nadi Jayapura ......................................................... 16
Tifa Inovasi Kota Jayapura Telah Ditabuh ………………………………………. 19
Inovasi Itu Solusi dan Regenerasi .................................................................... 23
Inovasi Siap Diluncurkan .................................................................................. 67
Monitoring Inovasi, Monitoring Perubahan .................................................... 76
Lessons Learned: Model Replikasi Inovasi, Belajar
dari Jayapura ……………………………………………………............................. 81
DAFTAR ISI
13. 1
HALO INDONESIA, HALO JAYAPURA
Ketika mendengar nama Jaipur, apa yang ada dibenak anda? Makanan,
benda, atau nama tempat? Atau malah anda masih asing dengan nama
tersebut?. Bagaimana dengan kata Jayapura, pastilah anda familiar dengan
kata tersebut dan langsung teringat bahwa itu adalah ibu kota Provinsi Papua.
Salah satu kota di Indonesia yang setiap pagi selalu mendapatkan cahaya
matahari lebih dahulu. Atau mungkin bagi pecinta bola langsung teringat
Persipura, club papan atas di liga satu Indonesia. Yap, kata Jaipur adalah asal
kata dari Jayapura.
JAYAPURA, INDAH KOTANYA, INOVATIF
PEMERINTAHNYA
14. 2
Secara historis kota ini didirikan oleh F.J.P Sachses dari Belanda dengan
sebutan nama kota yaitu Hollandia pada tahun 7 Maret 1910. Pada tahun
1962, nama ibu kota pemerintahan Hollandia diganti menjadi Kotabaru. Pada
tahun 1963, Presiden Soekarno pertama kali datang berkunjung ke Papua
serta mengganti nama Kotabaru menjadi Sukarnopura. Pada tahun 1965,
dilakukan penggantian nama yang terakhir menjadi Kota Jayapura yang
berarti Kota Kemenangan (Jaya: menang, Pura: Kota).
Tapi apakah anda sudah pernah kesana? Sudah tahu keindahan kota di timur
Indonesia ini? Potensi tersembunyi di Kota ini? Melihat gambar diatas mungkin
pembaca sudah ngiler ingin kesana bukan?. Sebagai Ibu kota dari Provinsi
Papua yang berada di kawasan timur Indonesia, Kota Jayapura menyimpan
berbagai keindahan. Kota ini terkenal dari sektor pariwisata mulai dari pantai,
15. 3
gunung, hingga wisata di perbatasan antar negara yang tidak semua daerah
memilikinya. Ketika pertama kali menginjakan kaki di Kota Jayapura, anda
akan disuguhi dengan pemandangan yang luar biasa dari teluk Humboldt
atau yang dikenal juga dengan nama teluk Yos Sudarso.
Jika anda ingin lebih menikmati landscape Kota Jayapura anda dapat
menikmatinya dari puncak bukit sekaligus menjadi wahana wisata yang baru
yang bernama Bukit Jokowi yang
berada di kawasan Abepura kota
Jayapura. Bukit yang dahulunya
terbengkalai ini, saat ini mulai
mendapati popularitasnya berkat
kunjungan orang nomor satu di
Indonesia yakni Bapak Presiden Joko
Widodo pada tahun 2014.
16. 4
Saat itu beliau membutuhkan satu tempat khusus untuk dapat memantau
segala progres pembangunan di Kawasan Jayapura dan kemudian bukit
Jokowilah yang dipilih sebagai
tempat pemantauan tersebut.
Pemandangan yang disajikan
dari atas bukit ini sungguh luar
biasa, selain teluk Yotefa anda
dapat melihat jembatan
Hotlekamp atau yang
masyarakat Jayapura sebut
dengan jembatan merah,
jembatan yang nantinya akan menjadi Ikon baru Kota Jayapura.
Pilihan tempat lain di Kota Jayapura apabila anda ingin menghabiskan waktu
hingga menikmati sunset, anda dapat menjelajahi Pantai Hamadi. Pantai
yang terletak dibagian selatan Kota Jayapura ini menawarkan keindahan
yang luar biasa. Dimulai dari pasir putihnya, deru ombaknya hingga
17. 5
keramahan penduduk disekitarnya. Semuanya terangkum indah kala
menikmati senja di pantai tersebut.
Selain tempat wisata yang begitu memanjakan, Kota Jayapura juga dikenal
dengan sajian kuliner yang luar biasa. Mulai dari Kue Lontar, Sate Ulat Sagu,
Roti Abon Gulung, dan
Udang Selingkuh. Namun
satu kuliner yang paling
Ikonik di Kota Jayapura
adalah Papeda. Makanan
yang disajikan dengan
berbahan dasar sagu yang
dibuat bubur ini memiliki cita rasa khas ketika berada di daerah asalnya. Cita
rasa khas ini akan sangat menggoyangkan lidah apabila ditambahkan
dengan sayur kuning yang berisi ikan kakap merah ataupun ikan tongkol.
Melihat gambarnya saja pasti sudah terbayang bagaimana rasanya bukan.
18. 6
Selain itu, berbagai kerajinan juga menjadi daya tarik di Kota Jayapura.
Apabila anda berkunjung di Jalan Perikanan, anda akan menemui sederet
toko yang menjual berbagai pernak pernik
kerajinan khas dari Jayapura. Mulai dari
kerajinan patung asmat, ukiran Kamoro,
Koteka, gelang, gantungan kunci hingga
benda ciri khas di Papua yakni Noken. Tas
rajut asli Papua ini sangat banyak digemari
oleh wisatawan sehingga menjadi barang
yang wajib dibeli oleh wisatawan.
Luar biasa bukan Kota Jayapura, Kota yang dipenuhi akan potensi dan
diibaratkan sebagai pecahan surga
yang jatuh kebumi. Tak ayal banyak
yang berebut untuk membangun kota
yang memiliki luas 94.000 ha dan
terletak di 137º 27¹ – 141º 41¹ Bujur Timur
dan 1º 27¹ – 3º 49¹ Lintang Selatan ini.
Namun bukan hal tersebut yang
menjadi sorotan saat ini, melainkan
komitmen Pemerintah Kota Jayapura dalam memperbaiki kualitas tata kelola
pemerintahannya serta kualitas pelayanan.
19. 7
Apabila masih menganggap bahwa Kota Jayapura masih sangat mengalami
ketertinggalan dalam tata kelola pemerintahannya, mungkin dengan buku ini
akan dapat merubah sudut pandang anda terhadap Pemerintah Kota
Jayapura. Baru-baru ini Pemerintah Kota Jayapura meraih berbagai macam
prestasi. Hal ini ditunjukan dengan diraihnya
penghargaan dari Kementrian
Pendayagunaan Aparatur Negara
(KemenPAN) kepada Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil yang mampu menjadi
model penyelenggaraan pelayanan publik
dengan kategori Baik, serta Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan model
penyelenggaraan pelayanan publik kategori Baik dengan Catatan pada
Februari 2018. Penghargaan selanjutnya yang diterima di tahun 2018 adalah
penghargaan Adhitya Karya Mahatva Yodha tahun 2017 dan kategori
Pembina Umum Terbaik Karang Taruna Kota yang diberikan oleh Kementrian
Sosial Republik Indonesia.
Geliat kebangkitan Pemerintah Kota Jayapura ini direspon oleh Lembaga
Administrasi Negara, melalui Deputi Inovasi Administrasi Negara, Kota
Jayapura dijadikan sebagai salah satu lokus Program Prioritas Nasional
dengan Laboratorium inovasi sebagai kegiatannya.
20. 8
KOTA JAYAPURA SANG CENDRAWASIH
INOVASI
Kota Jayapura, Kota indah dengan sejuta pesona sangatlah cocok apabila
suatu hari nanti dikenal bukan hanya keindahan dari kotanya melainkan juga
dikenal sebagai daerah rujukan inovasi tata pemerintahan di Indonesia.
Namun sebelum mewujudkan mimpi tersebut, pada awalnya Kami
mengibaratkan Pemerintah Kota Jayapura ini sebagai seekor burung
cenderawasih. Memiliki keindahan yang luar biasa namun sepertinya masih
malu-malu untuk menunjukan jati dirinya sebagai pemerintahan yang inovatif.
Salah satu sifat unik dari burung Cendrawasih adalah burung ini jarang sekali
berada di tanah, lebih sering berada di atas pohon. Hal ini tentu mirip dengan
Kota Jayapura. Kota Indah yang dijuluki sebagai pecahan surga dengan
berbagai potensi yang ada namun masih malu menunjukan tajinya di kancah
dunia tata pemerintahan.
21. 9
INOVASI – TREN BARU DI DUNIA TATA
PEMERINTAHAN
Oleh karena itu, Lembaga Administrasi Negara hadir di Kota Jayapura untuk
memberikan stimulus kepada Sang Cendrawasih agar menunjukan
keindahannya, agar mampu terbang tinggi demi kesejahteraan dan
kebahagiaan masyarakat Kota Jayapura melalui inovasi.
Perjalanan inovasi di Kota Jayapura telah melewati tahapan yang panjang.
Hal ini berawal dari geliat peningkatan inovasi di pemerintah daerah yang
signifikan, pada pertengahan tahun 2017 Pusat Inovasi Tata Pemerintahan,
Deputi Inovasi Administrasi Negara, Lembaga Administrasi Negara
menawarkan program Laboratorium Inovasi
pada Kementrian Perencanaan dan
Pembangunan Republik Indonesia.
Dr. Andi Taufik, M.Si. menyampaikan progres
laboratorium inovasi yang dilakukan sejak
tahun 2015. Singkat kata, hasil dari
penawaran ini kemudian disetujui oleh
Kementrian Perencanaan Pembangunan
atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk
dimasukan kedalam Program Prioritas Nasional. Selanjutnya disetujui lokus dari
kegiatan tersebut berada di Kawasan Indonesia Timur seperti Kota Sorong,
Kota Jayapura, Kab. Tidore, Kab. Belu, Kab. Dompu, Kab. Minahasa Utara,
22. 10
Kab. Wakatobi, Kab. Mentawai, Kab. Kota Waringin Timur, Kab. Tanah Bumbu,
Kab. Kepualauan Aru. Hal ini sekaligus mendukung visi dan nawacita dari
Presiden Joko Widodo yang menginginkan pembangunan terfokus pada
daerah afirmatif dan berada di Kawasan Indonesia Timur.
Selain Laboratorium Inovasi, kegiatan lain yang disetujui untuk dijadikan
Program Prioritas Nasional adalah kegiatan Champions Innovation dan
Pengukuran Dampak Inovasi. Pada kegiatan Champions Innovation lokus
yang menjadi tempat kegiatan
berjumlah 11 (sebelas) lokus
yang meliputi Provinsi Papua,
Provinsi Papua Barat, Provinsi
Maluku Utara, Provinsi Sulawesi
Tenggara, Provinsi Sulawesi
Barat, Provinsi Sulawesi Tengah,
Provinsi Kepulauan Riau,
Provinsi Bengkulu, Provinsi
Bangka Belitung, Provinsi Jambi dan Provinsi Kalimantan Selatan. Sedangkan,
pada kegiatan pengukuran dampak inovasi yang menjadi lokus kegiatan
berjumalah 7 (tujuh) lokus yang meliputi Kabupaten Muara Enim, Kota
Yogyakarta, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Ciamis, Kota Pontianak, Kota
Samarinda, Kabupaten Purbalingga.
23. 11
Sebelum membahas mengenai kegiatan laboratorium inovasi di Kota
Jayapura, mungkin sebagian dari anda akan bertanya-tanya tentang
kenapa pemerintah harus berinovasi? apa manfaat dan guna inovasi bagi
pemerintah daerah?
Kata inovasi terdengar lebih kencang dewasa ini baik inovasi itu lahir di bidang
swasta, pemerintah, maupun masyarakat yang menciptakan inovasi.
Mungkin, kita sering melihat perubahan produk dari berbagai brand
handphone yang setiap hari selalu menghadirkan perubahan baru seperti
dari desain, layar, software, hardware, hingga kamera meskipun produk
keluarannya tetap sama yakni berupa handphone.
24. 12
Apa yang dapat kita tangkap dari berbagai perubahan yang terjadi di
handphone tersebut? Yap. Jawabannya adalah bentuk produknya sama
yakni handphone namun nilai tambah yang diberikan melalui perubahan-
perubahan oleh produsen handphone dapat mempengaruhi nilai jual dari
produk tersebut. Lantas apa artinya? Perubahan-perubahan kecil yang
dilakukan demi meningkatkan daya jual atau memberi nilai lebih tersebut
dinamakan inovasi. Satu kesimpulan lagi yang dapat diambil adalah inovasi
tidak selalu hadir dari penemuan baru melainkan dapat dilakukan dengan
modifikasi.
Lantas apakah pemerintah juga melakukan inovasi? Jawabannya adalah
pasti. Di era disruptif seperti sekarang ini pemerintah dihadapkan pada
berbagai masalah serius dan tantangan eksistensi sehingga solusi untuk
mengatasi tantangan tersebut adalah dengan berinovasi.
Didalam dunia kepemerintahan, inovasi hadir sebagai solusi dari segenap
permasalahan yang melanda birokrasi seperti masih kurang efektif dan efisien
kinerja birokrasi dan adanya patologi birokrasi. Inovasi pada bidang
pemerintahan didefinisikan sebagai sebuah kegiatan untuk menciptakan
maupun mengadopsi, melakukan asimilasi, dan eksploitasi potensi dan
peluang organisasi guna menghasilkan produk baru maupun perbaikan
produk lama, peningkatan proses produksi, pembenahan sistem manajemen,
dan layanan.
25. 13
Melalui inovasi, birokrasi diharapkan dapat melakukan pembenahan-
pembenahan yang berorientasi pada pemberian pelayanan terbaik kepada
masyarakat dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Inovasi organisasi tidak dapat lahir begitu saja melainkan harus disertai
dukungan baik dari internal organisasi maupun dukungan eksternal organisasi.
Dukungan internal organisasi dapat dilakukan berupa komitmen kuat
pimpinan, kebebasan, penghargaan, waktu, kepercayaan, dan keamanan.
Sedangkan dukungan ekternal dapat diberikan dengan berkolaborasi
dengan organisasi lain untuk memfasilitasi lahirnya inovasi, menggali potensi
inovasi maupun bersama untuk menciptakan inovasi.
26. 14
Di Indonesia, semangat untuk menjadi birokrasi yang inovatif digelorakan
melalui lahirnya Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 2017 tentang Inovasi
Daerah. Melalui kebijakan ini pemerintah daerah dituntut untuk dapat
membenahi tata kelola pemerintahan
daerahnya. Semangat inovasi di daerah
harus tertanam didalam Organisasi
Perangkat Daerah untuk menjadikan
daerah sebagai ujung tombak
pembangunan negara dan
kesejahteraan masyarakat.
Semangat inovasi daerah inilah yang
ditangkap oleh Deputi Inovasi Administrasi Negara, Lembaga Administrasi
Negara untuk mendukung dan memfasilitasi pemerintah daerah dalam
berinovasi. Kegiatan fasilitasi ini dilakukan dengan menyelenggarakan
laboratorium inovasi yang terdiri dari lima tahapan. Pada tahap pertama
kegiatan yang dilaksanakan adalah Drum Up yang dilaksanakan dengan
memberikan motivasi, inspirasi, dan menggelorakan semangat inovasi.
Tahapan selanjutnya adalah Diagnose yang menitikberatkan pada identifikasi
masalah serta kebutuhan dari organisasi. Pada kegiatan Diagnose ini, ide-ide
inovasi dimunculkan dan disesuaikan dengan masalah dan kebutuhan yang
telah diidentifikasi.
27. 15
Tahap ketiga adalah Design yang merupakan pengejawantahan ide-ide
inovasi kedalam rencana aksi. Tahap selanjutnya adalah Deliver yang
merupakan pelaksanaan ide inovasi. Pada tahap ini juga dilaksanakan
monitoring untuk melihat keberhasilan maupun kegagalan ide inovasi dalam
menyelesaikan permasalah organisasi. Tahap terakhir dari kegiatan
laboratorium inovasi adalah Display. Pada tahap ini inovasi disosialisasikan
dan diperkenalkan dengan harapan dapat mengispirasi daerah lain untuk
berinovasi.
28. 16
Perjalanan laboratorium inovasi di Kota Jayapura dimulai pada tanggal 18
April 2018. Kegiatan yang berlokasi di Gedung Aula Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Papua ini dihadiri oleh, Kepala LAN,
Dr. Adi Suryanto M.Si, Walikota Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM, dan
Sekertaris Daerah Provinsi Papua, Hery Dosinaen. Selain itu, turut hadir pula tim
Lembaga Administrasi Negara yang diwakili oleh Abdul Muis, Suripto, Selfy
Andreanny, dan Nugroho Ario Setiawan.
Tim inovasi di daerah diwakili oleh 35 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang
dihadiri oleh sejumlah 67 ASN. Kegiatan ini diawali dengan pembacaan
laporan kegiatan yang disampaikan oleh Kepala Pusat INTAN, Dr. Andi Taufik,
M.Si. Dalam isi laporannya, Beliau menjelaskan bahwa Kota Jayapura
merupakan salah satu bentuk komitmen dari Kepala LAN untuk menyebarkan
inovasi di kawasan Indonesia bagian timur. Sambutan selanjutnya
disampaikan oleh perwakilan dari Pemerintah Kota Jayapura yakni Walikota
Jayapura, Dr. Benhur Tomi Mano, MM. Dalam kesempatan kali ini Walikota
Jayapura memberikan apresiasi kepada
29. 17
INOVASI MENJADI DENYUT NADI JAYAPURA
Lembaga Administrasi Negara yang memiliki komitmen untuk melakukan
pemerataan pembangunan khususnya dikawasan Indonesia Timur.
Selanjutnya, Walikota Jayapura juga berharap agar kegiatan laboratorium
inovasi yang diselenggarakan akan menjadikan birokrasi Kota Jayapura
menjadi lebih baik dan inovatif. Sambutan terakhir disampaikan oleh Kepala
Lembaga Administrasi Negara RI, Dr. Adi Suryanto, M.Si. sekaligus membuka
kegiatan laboratorium inovasi di Kota Jayapura.
Dalam sambutannya Kepala LAN
RI menyatakan bahwa sebagai
bangsa dan negara saat ini
dihadapkan pada kompetisi atau
persaingan antar negara. Salah
satu cara untuk mengikuti
persaingan antar negara adalah
melalui inovasi. Melalui budaya
inovasi, Aparatur Sipil Negara
(ASN) akan didorong untuk menciptakan karya-karya, ide-ide yang solutif
yang dapat menyelesaikan permasalah organisasi dan harapannya adalah
terciptannya kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
30. 18
Selanjutnya, dalam acara pembukaan laboratorium inovasi dilaksanakan
Penandatangan MoU antara LAN dengan Pemerintah Kota Jayapura oleh
Kepala LAN dan Walikota Jayapura.
31. 19
TIFA INOVASI KOTA JAYAPURA TELAH
DITABUH
Kegiatan laboratorium inovasi di Kota Jayapura diisi oleh penyampaian materi
mengenai Drum-up yakni tahap menginspirasi, memotivasi, dan mendorong
munculnya semangat-semangat inovasi pada ASN Kota Jayapura. Materi
mengenai Drum-up disampaikan Kepala Pusat Inovasi Tata Pemerintahan
(INTAN), Dr. Andi Taufik, M.Si. Dalam kesempatan ini, Beliau meyampaikan
bahwa kebutuhan akan inovasi sangat penting dalam dunia pemerintahan
khususnya sebagai alat untuk meningkatkan daya saing negara. Hal ini
didasari data bahwa World Economic Forum (WEF) merilis dokumen mengenai
Global Competitiveness Index 2017-2018. Pada dokumen tersebut daya saing
Indonesia naik pada peringkat 36 yang pada tahun sebelumnya berada
pada peringkat 41.
32. 20
Namun, peringkat ini masih tertinggal dengan negara-negara tetangga di
kawasan ASEAN seperti Thailand (34), Malaysia (23), dan Singapura (3).
Sehingga inovasi bisa menjadi jalan bagi negara untuk semakin meningkatkan
daya saingnya.
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga sangat berkomitmen terhadap
kebutuhan inovasi di daerah hal ini dibuktikan dalam dokumen perencanaan
negara yakni Rencana Pembangunan Jangka Menengan Nasional (RPJMN)
periode 2015–2019. Di dalam RPJMN ini termuat sembilan agenda prioritas
nasional (nawacita) yang menekankan pada inovasi untuk peningkatan
kualitas pelayanan dan reformasi birokrasi, peningkatan kualitas pemerintah
daerah, pemerataan pembangunan antar wilayah, akselerasi pertumbuhan
ekonomi, dan meningkatnya budaya inovasi di masyarakat.
33. 21
Hal tersebut tentu didasari pada kesenjangan pembangunan di kawasan
Timur Indonesia dengan pembangunan di Bawasan Barat Indonesia. Citra
satelit pada malah hari yang dirilis oleh NASA sudah cukup untuk memberikan
gambaran mengenai bagaimana tingkat kesenjangan tersebut. Apabila
menggunakan data, dapat melihat bagaimana peta Indeks Pembangunan
Manusia yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2016
Hal tersebut tentu sangat jelas dalam memberikan gambaran bagaimana
keteringgalan Kawasan Timur Indonesia. Melalui semangat inovasi
ketertinggalan tersebut dapat dipangkas atau bahkan nantinya Kawasan
Timur Indonesia malah menjadi daerah percontohan bagi inovasi sektor publik
di Indonesia.
34. 22
Dalam Membangun kesadaran akan kebutuhan Lembaga Adminsitrasi
Negara menjadi salah satu Tehnostructure yang mengembangkan instrumen
pengembangan inovasi dalam bidang pemerintahan. Intrumen ini tentu saja
akan dapat berhasil karena terjalinnya sinergi antara berbagai institusi
pemerintah dan stakholders baik dilingkungan pusat maupun daerah.
Pada kesempatan kali ini Dr. Andi Taufik, M.Si. juga memberikan jawaban dari
sederet pertanyaan mengenai sulitanya menemukan ide inovasi, faktor
keamanan dalam berinovasi, cara melakukan inovasi yang berbiaya murah
atau bahkan menghasilkan keuntungan, dan bagaimana inovasi dapat
mudah dilakukan dengan cara-cara yang sederhana.
Selanjutnya dalam materi
ini juga ditunjukan
contoh-contoh best
practice atau success
story. Hal ini diharapkan
ASN dapat termotivasi
dan terinspirasi untuk
menumbuhkembangkan semangat inovasi dan menciptakan inovasi-inovasi
yang radikal yang mampu merubah birokrasi yang ampuh, efektif, efisien serta
berorientasi pada pemberian pelayanan terbaik kepada masyarakat.
35. 23
INOVASI ITU SOLUSI DAN REGENERASI
Inovasi lahir sebagai solusi maupun regenerasi. Disebut sebagai regenerasi
dikarenakan inovasi itu lahir dari proses-proses belajar anggota organisasi,
kelompok organisasi maupun organisasi itu sendiri untuk menemukan cara-
cara guna menemukan produk baru, proses yang lebih baik maupun ide-ide
baru untuk menyelesaikan permasalahan organisasi. Dalam dunia yang
dinamis ini, organisasi tidak akan pernah berhenti untuk melaksanakan proses
belajar guna menemukan inovasi-inovasi baru hal inilah yang dikatakan
sebagai proses regenerasi yang tidak akan pernah mati.
Dalam membantu organisasi untuk belajar mengenali masalah dan menggali
inovasi, Tim INTAN melaksanakan tahap kedua dari kegiatan laboratorium
inovasi yakni Diagnose.
36. 24
Materi mengenai diagnose disampaikan oleh Peneliti Madya Pusat INTAN
yakni Suripto, S.Sos, MAB. Tahap
diagnose merupakan tahapan untuk
mengidentifikasi masalah dan potensi
yang terjadi dilingkup unit kerja.
Identifikasi ini dilakukan untuk
menemukan permasalahan apaya
yang terjadi diunit kerja sehingga dapat
dikethaui solusi apa yang akan
dilakukan untuk memecahkan
permasalahan itu. Kebanyakan para stakeholder dilingkup kerja, kurang
memahami cara untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi atau bisa saja
mereka mengetahui tapi tidak mengetahui langkah apa yang harus dilakukan
pertama kalinya.
Dalam tahap diagnose ini, disampaiakan metode untuk mengenali
permasalahan dan potensi organisasi. Organisasi yang tidak ada masalah
justru organisasi tersebut penuh dengan masalah yang harus dibenahi.
Cepatnya perubahan lingkungan tentu akan memberikan berbagai masalah
bagi organisasi. Hal ini merupakan sebuah kewajaran karena birokrasi sebagai
organisasi yang dinamis harus mampu menyeseuaikan diri dengan perubahan
lingkungannya.
37. 25
Selain disampaikan teknik untuk menganalisis dan mengidentifikasi masalah
organisasi, disampaikan pula teknik untuk menghasilkan alternatif solusi dalam
menyelesaikan masalah-masalah organisasi yang telah diidentifikasi. Suripto
juga menenkankan bahwa solusi tidak harus merupakan sebuah kebaruan
melainkan dapat dilakukan modifikasi dari cara-cara sebelumnya maupun
melakukan replikasi yakni mencontoh solusi yang telah dilaksanakan di unit
maupun organisasi lain. Selain itu solusi yang dipilih dalam menyelesaikan
masalah tidak harus mebutuhkan biaya besar dan tidak harus menggunakan
teknologi.
Lebih lanjut Suripto mencontohkan inovasi-inovasi yang ampuh yang telah
dilaksanakan diberbagai daerah eperti di Yogyakarta (Onestop Service,
Jamila), Kebumen (Bank Samiun, Sedimen Berkah), dan Muara Enim (Bebas
Pasung). Hal dilaksanakan dalam rangka untuk memberikan gambaran
kepada ASN Kota Jayapura untuk memikirkan solusi yang ampuh namun
dapat dilaksanakan dan berkelanjutan.
38. 26
Setelah mendapatkan pengarahan mengenai identifikasi masalah organisasi
dan cara mencari ide inovasinya, ASN Kota Jayapura pun dibekali cara
menjadikan ide inovasi tersebut kedalam rencana aksi untuk di
implementasikan. Tahapan ini dinamakan tahap Design.
Pemberian materi untuk menumbuhkan benih inovasi di Kota Jayapura telah
selesai selanjutnya diadakan asistensi kepada para peserta laboratorium
inovasi untuk dapat berkonsultasi mengenai ide-ide inovasi yang ingin
diimplementasikan. Kegiatan asistensi ini dilaksanakan pada tanggal 19 dan
20 April 2018 dan menghasilkan kurang lebih 70 ide inovasi.
39. 27
Berikut hasil asistensi OPD Kota Jayapura dengan Tim Laboratorium Inovasi
Layanan Informasi dan Komunikasi Terpadu
Inovasi ini muncul karena
belum adanya layanan
informasi publik tentang
profil dan kegiatan
anggota DPRD Kota
Jayapura sehingga
masyarakat kerap kali tidak
mengetahui secara jelas apa yang menjadi pekerjaan sehari-hari anggota
DPRD di kantornya. Selain itu belum adanya profil dari anggota-anggota
DPRD yang ada sekarang.
Inovasi ini dapat membuat layanan terpadu yang dapat dibagi menjadi dua
kegiatan diantaranya: (1) membuka layanan informasi dan komunikasi
melalui tatap muka langsung dan (2) membuka layanan informasi dan
komunikasi melalui telepon dan media sosial.
Pada ujungnya inovasi ini dapat bermanfaar bagi masyarakat terkait
informasi, profil, dan dapat membuka ruang interaksi antara masyarakat
dengan wakilnya di DPRD. Inovasi ini bertujuan untuk membuka akses
informasi dan komunikasi untuk mendengar aspirasi masyarakat melalui offline
(tatap muka) dan online (media sosial).
40. 28
Klinik Konsultasi Clean Government
Inovasi ini hadir karena masih
belum tertibnya Tata Kelola
Keuangan pada sebagian unit
OPD dan Unit Kerja serta
pengelolaan Dana Desa, mulai
dari Perencanaan hingga
pelaporan. Dilain sisi, selama ini inspektorat Kota Jayapura telah
melaksanakan fungsi peran konsultasi dan pendampingan namun masih
bersifat insidental dan masih belum ada prpgram atau perencanaan dengan
baik.
Inovasi ini menyediakan ruangan khusus sebagai tempat untuk melakukan
klinik konsultasi mengenai clean government. Selain itu inovasi ini juga
membuat manajemen khusus terkait penanganan klinik konsultasi clean
government kepada OPD di Kota Jayapura. Manajemen klinik konsultasi
clean government memberikan masukan konsultasi secara profesional
kepada stakeholders untuk bisa memperbaiki kinerja penyelenggaraan dan
akuntabilitas pengeolaan keuangan daerah.
Pada akhirnya manfaat yang dihasilnya yaitu transparansi dan mencegah
adanya prilaku korupsi di tubuh pemerintahan. Bahkan dampak yang lebih
jauh diharapkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada instansi
pemerintah daerah khususnya Pemkot Jayapura dapat meningkat secara
positif.
41. 29
Sistem Informasi dan Pengembangan Teknologi (SIPTek)
Inovasi ini memberikan database pendidikan secara terpadu dari dan oleh
kepala dinas, sekretaris, kepala bidang, kepala seksi, kelompok pengawas,
serta pihak stakeholder.
Sistem Informasi Pelayanan Sekolah (SIPS)
Inovasi ini menyajikan sebuah aplikasi yang dapat memberikan informasi
mengenai database sekolah secara terpadu di Kota Jayapura. Data base ini
dapat dikategorikan sebagai bentuk akuntabilitas sekolah dalam mengelola
barang milik negara dan publik
Sistem Rujukan Terpadu Hebat (SI RUTH)
Inovasi ini merupakan sebuah sistem
rujukan terpadu bebasis website
dengan memberikan informasi berupa
ketersediaan kamar rumah sakit dan
kemudahan pemberian rujukan pasien
42. 30
Bebas Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Masih banyaknya orang dengan gangguan jiwa di Kota Jayapura yang
terlantar dan tidak tertangani dengan baik dijalanan menjadi perhatian
khusus dalam menangani hal tersebut. Selain itu, masalah informasi dan
pendataan yang masih belum jelas identitas dan keluarga orang dengan
gangguan jiwa tersebut.
Dari latar belakang tersebut, Inovasi
ini dilakukan dengan membuat panti
rehabilitasi bagi ODGJ serta
memberikan pengarahan dan
pendampingan kepada keluarga
yang memiliki ODGJ bahwa ODGJ
bukanlah aib. Selain itu diharapkan
dengan adanya panti rehabilitasi
dapat memudahkan masyarakat
atau anggota keluarga yang bersangkutan agar dapat bertemu kembalik.
Selain itu, panti ini juga sebagai tempat singgah sebelum akhirnya orang
dengan gangguan jiwa tadi dapat dikirim ke Rumah Sakit Jiwa.
Harapan yang paling mulia dari inovasi ini adalah dapat memanusiakan
manusia, meskipun dengan penyakit kejiwaan yang notabene
termarginalkan secara sosial di masuarakat.
43. 31
Lansia Kreatif
Berangkat dari isu bahwa lansia dianggap
sebagai kelompok dengan ketergantungan
yang sangat tinggi ke keluarga maupun
masyarakat, maka perlu ada pendampingan
dan membuat para lansia dapat berkreasi
sehingga masih tetap produktif.
Inovasi ini dilakukan dengan memberikan
pendampingan kepada lansia di Kota Jayapura. Pendampingan diberikan
dengan memberikan pelatihan kepada lansia yang masih produktif.
Pendampingan ini dapat berupa bantuan usaha ekonomi kreatif, sehingga
selain memberikan manfaat kesehatan mental, tetapi juga akan tetap
menghasilkan tingkat perekonomian bagi keluarganya.
Inovasi ini juga bermanfaat bagi lansia untuk bisa tetap menjaga kesehatan
mental mereka agar tetap bisa ada aktivitas dan kesibukan di hari tua.
Kesehatan mental juga menjadi kunci agar para lansia dapat menikmati
hidup dan terus bisa sehat sehingga usia harapan hidup mereka pun dapat
meningkat.
44. 32
Pemberdayaan Disabilitas
Penyandang disabilitas meerupakan bagian dari masyarakat yang juga
memiliki keudukan, hak, kewajiban, dan peran yang sama sebagai warga
negara. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pmerintah dan masyarakat sipil
dalam upayanya meningkatkan kualitas para penyandang diabilitas. Ada
kurang lebih 700 orang dengan diabilitas di Kota Jyapura, angka ini
merupakan angka yang sangat potensia sebagai sebuah kelompok
masyarakat yang dapat memberikan dampak secara sosial dan ekonomi.
Inovasi pemberdayaan penyandang disabilitas ini dilakukan dengan tujuan
memberikan pendampingan kepada penyandang disabilitas di Kota
Jayapura. Pendampingan dilakukan dengan memberikan pelatihan produktif
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan sosialnya.
Manfaat yang diharapkan dari inovasi ini adalah terbantunya penyandang
disabilitas dalam hal sosial dan eknomi khususnya kesejahteraan mereka
secara mandiri dan mengembangkan potensi mereka secara psikis dan
mental.
45. 33
Penanganan Anak Jalanan dengan Kasih
Permasalahan anak jalanan di kota Jayapura bukan hanya terkait kuantitas
mereka yang ada dijalanan. Permasalahan lainnya adalah tindakan dan
prilaku seperti ketergantungan “aibon”, hingga perilaku kriminal. Hal ini
membuat masyarakat resah dengan kehadiran anak-anak jalanan yang
berprilaku agresif.
Inovasi ini sebenarnya mirip dengan pemberdayaan lansia. Perbedaanya
ada pada tindakan dan perlakukan yang berbeda. Inovasi ini dilakukan
dengan mendirikan panti Anak Jalanan yang mana kegiatan didalam panti
anak jalanan diisi dengan kegiatan produktif seperti pelatihan keterampilan
dan pendidikan.
Dalam beberapa tahun ke depan, diharapkan tidak ada lagi anak-anak
jalanan. Selain itu, terdapat data yang dapat digunakan untuk bisa
mengembalikan mereka kepada keluarga terdekatnya, sehingga mereka
dapat menikmati masa anak-anak dengan bahagia dan lebih positif.
46. 34
SMARTNAKER
Permasalahan tenaga kerja di Kota Jayapura adalah akses terhadap
informasi yang tidak merata. Selain akses, banyak kejadian warga lokal yang
kehilangan kesempatan untuk mendapatkan kesempatan bekerja karena
tidak mendapatkan informasi tersebut. Informasi di internet selama ini sangat
kurang memberikan infomrias terkaiat lowongan pekerjaan yang ada di Kota
Jayapura, sebagaian besar hanya ada di kota-kota besar seperti Jakarta.
Yogyakarta, Bali, dan Surabaya misalnya.
Inovasi ini memberikan kemudahan akses informasi mengenai informasi
lowongan pekerjaan. Informasi disajikan didalam website dan media sosial
Dinas Tenaga Kerja.
Ikatan Perempuan Adat untuk Meningkatkan Ekonomi Kampung (IKA-MEK)
Perempuan sebagai bagian dari masyarakat adat yang hidup di kampong,
perlu ditingkatkan kpasitas dan potensinya, sehingga perempuan bukan saja
sebagai objek pembangunan tetapu juga menjadi subjek dari pembangunan
47. 35
di kampong. Masih minimnya program yang mendorong peningkatan
perekonomian para perempuan di kampong.
Inovasi ini bertujuan untuk lebih meningkatkan kapabilitas perempuan adat di
kampung Kota Jayapura. Selain terfokus pada peningkatan kapabilitas,
inovasi ini juga menfasilitasi perempuan adat di kampung untuk semakin
meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
Kelompok masyarkaa IKA-MEK dapat menjadi wadah bagi perempuan
dalam mengembangkan potensi dan kemandiriannya agar dapat
bermanfaat bagi kelompok dan masyarakat sekitar.
Jaringan Informasi Petani (Jari Petani)
Inovasi ini dibuat untuk menyediakan informasi tentang pertanian seperti stok
pupuk, harga pupuk dan kebutuhan pertanian yang berbasis android
sehingga dapat dengan mudah diakses oleh petani
48. 36
Muaratami Mandiri Gas
Inovasi ini bertujuan untuk mewujudkan kemandirian gas dari pengelolahan
bio gas dari ternak dengan distrik Muaratami sebagai pilot project.
Open Data Kit (ODK) Collet
Inovasi ini membantu Dinas Lingkungan Hidup dan
Kebersihan mengambil data mengenai matriks
penanaman (koordinat, jenis pohon, lokasi, tinggi
pohon). Data akan dientri oleh beberapa orang
dengan lokasi yang berbeda dan terkumpul
didalam satu server
49. 37
Sistem Layanan Monitoring Sampah
Inovasi ini membuat aplikasi android yang dapat mengontrol dan
memonitoring kinerja dari petugas dan pengangkut sampah. Aplikasi ini
dapat diakses melalui smartphone yang memiliki fitur pengaduan dari
masyarakat serta memperlihatkan titik-titik atau lokasi penumpukan sampah.
Selain itu, inovasi ini juga dapat memudahkan petugas pengangkutan agar
bisa lebih tepat dan efisien.
Monitoring Online Air Tanah
Selama ini penggunaan air tanah untuk rumah tangga, perindustrian,
perhotelan, hingga pariwisata tidak ada pengelolaan dan aturan yang
secara tegas memperbolehkan atau melarang daerah mana-mana saja. Hal
ini dikarenakan belum adanya data terkait monitoring air tanah yang masih
bisa digunakan secara privat atau perlu diawasi secara lebih serius karena
adanya kekeringan atau kondisi air yang tidak baik secara kesehatan.
50. 38
Inovasi ini memanfaatkan Automatic Water Level Monitoring System untuk
memantau dan merekam data debit aliran air tanah secara otomatis. Data
yang dikumpulkan dari sistem tersebut dapat digunakan untuk menentukan
pemetaan lokasi dan sebaran air tanah. Sehingga kedepannya persediaan
air bersih di Kota Jayapura bisa dikontrol dengan baik dan perinsip
berkelanjutan.
Pace KK dan KTP-EL (Pendaftaran Cepat KK dan KTP Elektronik)
Kemajuan teknologi seperti sekarang ini tidak bisa
dipungkiri sangat cepat dan mengubah gaya dan
prilaku masyarakat dalam menerima layanan yang
juga membutuhkan kecepatan dan ketepatan.
Inovasi ini memfasilitasi masyarakat melakukan
pendaftaran kependudukan melalu aplikasi dan diakses secara online. Inovasi
ini sudah banyak diterapkan dibebagai daerah karena manfaatnya yang
dapat diterima langsung dan memudahkan masyarakat.
Pendaftaran Penduduk Non Permanen (E-WANIAMBEY)
Aplikasi pendaftaran E-Waniambey adalah aplikasi
yang dapat digunakan oleh penduduk non
permanen dengan masa tinggal kurang dari 6 bulan.
Aplikasi ini dilaksanakan dengan berbasis website
51. 39
Sidang Masal
Banyaknya sidang tindak
pidana ringan, terkadang
membuat peradilan tidak
efisien dan berdampak
kedapa proses penyelesaiaan
yang lama. Inovasi ini dilakukan dengan menyelenggarakan sidang masal
kepada masyarakat dalam proses pengadilan pengurusan dokumen
kependudukan. Inovasi ini berkerja sama pengadilan.
Literasi Digital
Guna meningkatkan pengetahuan dan
pendidikan masuaralat Inovasi ini
dilaksanakan dengan berbagai kegiatan
seperti kampung melek digital,
pembentukan kader/kelompok literasi,
serta menciptakan distrik yang melek multimedia
E-Lapor
Banyaknya laporan yang tidak terdokumentasi dan terselesaikan dengan
baik. Inovasi ini bertujuan untuk menyiapkan layanan pengaduan terintegrasi
untuk meningkatkan transparansi OPD. Nantinya semua laporan dapat
ditindaklanjuti sesuai dengan kriteria permasalahannya.
52. 40
Papan Informasi Transportasi Umum
Inovasi ini memiliki tujuan untuk menertibkan minibus dan angkutan umum di
Jayapura. Permasalahan yang selama ini ada yaitu banyaknya angkutan dan
mini bus yang tidak tertib dalam berkendara dan berlalu lintas di jalan,
sehingga membuat kemacetan dan kesemrautan. Papa ini memberikan
informasi terkait jadwal pemberhentian dan informasi waktu angkutan
tersebut bagi masyarakat
Jalur Transportasi Laut Cepat
Inovasi ini dilakukan dengan memanfaatkan laut sebagai potensi Kota
Jayapura dengan membuat transportasi laut yang murah dan cepat. Potensi
laut (teluk) masih belum dimanfaatkan sebagai sarana transportasi untuk bisa
memotong jarak tempuh antar sebrang teluk yang ada.
Kampung Batik, Noken, dan Industri
Spesialiasi distrik atau kampung di Kota Jayapura menjadi potensi tersendiri
yang dapat dikembangnya sebagai sebuah industri kreatif yang menjanjikan.
Seperti halnya kampung batik, kampung noken, dan kampung industri.
Kualitas batik di Distrik Abepura
tidak kalah dengan daerah
lainnya. Papua secara umum
memang bukan dikenal
53. 41
sebagai penghasil batik seperti di Solo atau Yogyakarta. Namun, banyak motif
yang unik-unik hasil karya masyarakat yang punya potensi
Inovasi ini dilakukan dengan membentuk kelompok-kelompok batik dengan
pilot project di Distrik Abepura. Dinas Perindustrian juga memberikan
pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produksi. Selain
itu, pembentukan jaringan online yang diperuntukkan bagi promosi kampung
baitik Distrik Abepura.
Inovasi ini kampung noken dilakukan dengan membentuk kelompok-
kelompok noken dengan pilot project di Distrik Heram. Dinas Perindustrian juga
memberikan pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas
produksi
Sedangkan kampung industri dilakukan dengan membentuk kelompok-
kelompok usaha dengan lokus di Distrik Muara Tami. Dinas Perindustrian juga
memberikan pendampingan dan pelatihan teknis menganyam lidi dan
pengolahan VCO.
54. 42
Perpustakaan Mini (Indomi)
Inovasi yang diinisiasi oleh Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu
Satu Pintu Kota Jayapura ini dilatarbelakangi oleh masih kurang
terorganisirnya arsip-arsip mengenai kebijakan, pedoman kerja, dan produk-
produk pendokumentasian lain dari Dinas Penanaman Modal dan Perijinan
Terpadu Satu Pintu. Oleh karena itu Dinas Penanaman Modal dan Perijinan
Terpadu Satu Pintu berinisiasi untuk menghadirkan perpustakaan mini sebagai
tempat untuk menyediakan data hasil inventarisasi dan pendokumentasian
pedoman kerja serta pembuatan perpustakaan mini
55. 43
Mobil Pelayanan Keliling (Mopeling)
Memiliki tugas untuk
menpercepat dan
meningkatkan kualitas
pelayanan kepada
masyarakat, Dinas
Penanaman Modal
dan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kota Jayapura menghadirkan Inovasi mobil
pelayanan keliling dengan tujuan untuk meningkatkan askesbilitas pelayanan
kepada masyarakat dengan menggunakan mobil keliling
Pelayanan Halo DPMPTSP (PHD)
Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu Kota Jayapura juga
melakukan perbaikan pelayanan khususnya pada pemberian informasi
kepada masyarakat. Oleh karena ini inovasi ini diciptakan untuk memberikan
informasi baik secara online maupun offline kepada masyarakat yang
membutuhkan informasi terkait perijinan
56. 44
Antrian Online DPMPTSP (Animasi)
Dalam upaya memperbaiki kualitas dan kecepatan pelayanan, salah satu
inovasi yang diciptakan Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu
Pintu Kota Jayapura adalah Animasi. Inovasi ini berupaya mempermudah
masyarakat yang ingin mendapatkan perijinan dengan menyediakan antrian
secara online
Café Bacaan
Untuk lebih meningkatkan minat baca di Kota Jayapura, Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan Kota Jayapura menghadirkan inovasi Café Bacaan. Inovasi ini
dilaksanakan dengan membuat ruang bacaan khusus di fasilitas-fasilitas
umum yang tujuannya untuk meningkatkan minta baca masyarakat.
57. 45
SIMAK (Sistem Informasi Arsip Elektronik)
Pesatnya perkembangan teknologi informasi ini dimanfaatkan oleh Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Kota Jayapura. Inovasi ini diciptakan untuk
mempermudah pengarsipan buku yang selama ini masih diarsipkan secara
manual. Inovasi ini dilaksanakan dengan membuat barcode sebagai identitas
buku.
GODOK (Gerakan Donasi Buku)
Kurangnya koleksi buku yang dimiliki oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Kota Jayapura dijadikan pemicu untuk melahirkan inovasi baru. Inovasi ini
dinamakan GODOK (Gerakan Donasi Buku). Inovasi ini bertujuan untuk
mengumpulkan buku demi menutupi kekurangan buku yang dialami oleh
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan yang dilakukan melalui kerjasama dengan
masyarakat dan komunitas membaca buku.
58. 46
Sekolah Lapang
Salah satu inovasi yang dihadirkan dalam meningkatkan produktivitas ikan di
Kota Jayapura adalah Sekolah Lapang. Inovasi ini adalah bentuk
pendampingan dan pelatihan dari Dinas Perikanan kepada para petani ikan.
Inovasi ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dari petani ikan
sehingga terjadi peningkatan produktivitas dan meningkatkan kualitas pada
saat panen ikan.
Fish Apartamant
Dinas Perikanan Kota Jayapura menciptakan inovasi bernaman Fish
Apartamant. Inovasi ini dilaksanakan dengan membangun struktur fish
apartamant di perairan yang memiliki hamparan terumbu karang yang sudah
rusak. Kegiatan ini untuk merevitalisasi terumbu karang yang telah rusak.
59. 47
Sehat Olahraga Rapi Aman Kota Jayapura (SORAK)
Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Jayapura melalui inovasi SORAK ingin
mengguggah semangat dan pola hidup sehat masyarakat Kota Jayapura
melalui olahraga. Inovasi ini mengajak masyarakat untuk menerapkan pola
hidup sehat. Inovasi ini dilaksanakan dengan membudayakan olahraga
dilinkungan Kota Jayapura serta memberikan penghargaan Distrik Sehat.
Pemuda Kreatif
Inovasi ini diinisiasi oleh Dinas Pemuda dan Olahrga Kota Jayapura untuk
memberdayakan pemuda di Kota Jayapura. Inovasi ini dilakukan dengan
memberikan fasilitasi dan pelatihan kepada pemuda di lingkungan Kota
Jayapura untuk semakin mengembangkan bakat seni dan olaraga
60. 48
Kampung Wisata Tobati
Trennya Program Desa Wisata menjadi latar belakang Dinas Pariwisata Kota
Jayapura untuk merintis Desa Wisata juga. Inovasi ini merupakan sebuah
kegiatan pengembangan Kampung Tobati menjadi ikon wisata Kota
Jayapura
Q-Tarung (Kios Tata Ruang)
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan
Pemukiman menginisiasi inovasi Q-Tarung. Inovasi ini berisi informasi kepada
masyarakat tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Jayapura dari segi
peruntukan ruang, fungsi lahan dan data teknis lainnya yang berhubungan
dengan tata ruang yang diharapkan dapat diakses oleh seluruh masyarakat
sehingga dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan
pembangunan sehingga sesuai dengan peruntukannya.
61. 49
Smart Kampung
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung mencetuskan ide inovasi
dengan memanfaatkan teknologi informasi. Inovasi ini diberi nama Smart
Kampung dan akan diterapkan di seluruh kampung yang berada di bawah
naungan Pemerintah Kota Jayapura. Inovasi ini dilaksanakan dengan
membuat smart kampung guna mempermdah masyarakat mengakses
pelayanan secara online
Hallo Satpol
Kota Jayapura sebagai kota yang majemuk dan tingkat kepadatan yang
tinggi cukup rentan terjadi konflik antar penduduk atau permasalahan lainnya
Oleh karena itu pemerintah perlu memberikan rasa aman kepada daerah.
Satpol PP membuat Hallo Satpol yaitu call center 24 jam dan SMS bebas pulsa
jika ingin menyampaikan informasi permasalahan. Selain itu, Hallo Satpol
menjadi pusat informasi tentang kejadian di kota Jayapura bagi masyarakat
yang ingin mengetahui kondisi terupdate.
62. 50
Tata Ruang Berbasis GIS
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menginisiasi lahirnya Inovasi tata
ruang berbasis GIS. Hal ini dilatarbelakangi bahwa sistem informasi tata ruang
tidak cukup hanya disajikan dalam bentuk data dan tabel namun juga harus
disajikan dengan data secara spasial dari GPS perlu diolah dengan teknologi
Geographic Information System (GIS). memudahkan kinerja pengendalian
pemanfaatan ruang dan meningkatkan kualitas proses pengambilan
keputusan terkait penggunaan ruang.
SIDIK (Sistem Evaluasi Diklat)
Evaluasi dikat paperless menjadi perhatian Badan Kepegawaian,Pendidikan
Dan Pelatihan Kota Jayapura untuk menciptakan inovasi. Penilaian selama ini
berbasis kertas dan harus direkap secara manual. Saat ini para peserta Diklat
untuk melakukan evaluasi bisa dilakukan secara online yang masuk ke dalam
intra net.
63. 51
e-absensi
Masalah kedisiplinan masih menjadi masalah serius yang dirasakan oleh
Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan Kota Jayapura. Dalam
rangka penegakan disiplin kehadiran, inovasi ini lahir. Semua SKPD sampai ke
kelurahan harus pakai finger print dan tersambung ke BKD
Pensiun Bahagia
Pembayaran uang pensiun saat ini yang belum ramah terhadap Lansia
menjadi latar belakang Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Pelatihan Kota
Jayapura untuk menciptakan sistem yang diberinama Pensiun Bahagia.
Inovasi ini dilaksanakan melalui kerjasama dengan BPR sehingga para
pensiunan bisa mencairkan uang bisa lebih mudah dan cepat.
64. 52
RAJIN (Rincian Gaji Online)
Selama ini ASN harus meminta rincian gaji ke bendahara gaji masing-masing
OPD untuk mengetahui rincian gaji mereka. Melalui inovasi yang diciptakan
oleh Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kota Jayapura yang
bernama RAJIN ini, ASN bisa melihat rincian gaji dimanapun kapan pun.
SP2D Online
Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kota Jayapura juga
menciptakan inovasi bernama SP2D Online. Hal ini dikarenakan saat ini
menggunakan Cash Management System dan tidak ada informasi ke SKPD
bersangkutan jika pencairan dana sudah dilakukan. Dengan adanya
kerjasama antara pemda dan Bank Papua ini, jika dana sudah cair maka ada
notifikasi. Kegiatan tertunda sebelumnya jika dilakukan manual.
65. 53
Simda Keuangan
Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kota Jayapura melahirkan
inovasi yang dilatarbelakangi oleh jaringan SIMDA pada awalnya
menggunakan intranet, kemudian menggunakan kabel fiber optic. Hal ini
mengakibatkan jaringan SIMDA belum tidak bisa diakses oleh bendahara di
luar kantor walikota. Saat ini SIMDA menggunakan jaringan Virtual Private
Network dimana bendahara bisa mengakses online dimanapun berada.
Simpada Berbasis Web
Badan Pendapatan Daerah Kota Jayapura menginisiasi inovasi bernama
Simpada Berbasis Web. Hal ini dikarenakan sebelumnya sistem yang dimiliki
Bapenda ada 3 jenis yaitu PBB, PBHTB, dan SIMPAD. Pengelolaannya dan
pelaporannya juga berbeda-beda. Maka dengan inovasi ini, ketiga sistem
tersebut disatukan dalam SIMPADA. Dalam bentuk Website. Akses informasi
tentang pendapatan daerah dapat diakses dengan mudah.
66. 54
SIMLOG
Saat ini belum ada sistem informasi tentang penanggulangan bencana di
kota Jayapura. Ada relawan di kampung-kampung dan ada juga tim reaksi
cepat untuk penanggulangan bencana yang dibentuk kota. Komunikasi
antara SKPD sebagai koordinator harus menerima informasi dari masyarakat
dan relawan. Dengan adanya inovasi ini, SKPD dapat komunikasi dengan
relawan bisa berjalan baik. Saat ini sudah ada 5 kampung yang terbentuk 5
tim.
Aplikasi SIAPKAMSOSPOL (Sistem Aplikasi Keamanan Sosial Politik)
Pencatatan parpol, LSM Paguyuban dan Organisasi Nirlaba lainnya masih
manual, pelaporan juga masih manual. Dengan adanya aplikasi ini berbagai
potensi konflik bisa dicegah karena komunikasi masyarakat dengan Pemda
dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Data terkait organisasi non
pemerintah bisa terintegrasi dan mudah disampaikan kepada seluuh
stakeholders.
67. 55
SIM LPPD dan LKPJ
Bagian pemerintahan sebagai bagian dari tim tim penyusunan LPPD dan LKPJ
Kepala Daerah masih menggunakan metode konsvensional (manual) dan
terdapat beberapa kendala diantaranya ketidaksesuaian data pendukung
dari setiap OPD sehingga penyusunan laporan belum optimal dari segi waktu
dan kualitas. Dengan adanya SIM LPPD dan LKPJ ini diharapkan dapat
mempermudah koordinasi antar OPD terkait data pendukung laporan yang
perlu disiapkan, mempercepat pengumpulan dan verifikasi data pendukung
sehingga LPPD dan LKPJ dapat diselesaikan tepat waktu, serta
mengoptimalkan LPPD dan LKPJ Kepala Daerah yang akuntabel dan akurat.
Penyusunan LPPD dan LKPJ yang tidak sinkron antara data pendukung dari
OPD sehingga penyusunan laporan kurang berkualitas. Dengan adanya SIM
ini maka koordinasi antar OPD untuk data pendukung penyusunan LKPJ bisa
dilakukan, pengumpulan dan verifikasi data dapat dilakukan dengan mudah.
Selain itu, evaluator dapat terhubung langsung dengan OPD pembuat
laporan
Call Center
Masalah klasik yang dialami dalam proses
penyelenggaraan pemerintahan adalah
masalah koordinasi dan komunikasi. Masalah ini
juga dihadapi oleh pemerintah kota Jayapura.
Salah satu penyebab dari masalah ini adalah
68. 56
karena kurangnya koordinasi sering terjadi karena belum adanya nomor
kontak pengaduan (call center). Sebelumnya call center ini pernah ada,
karena beberapa kendala call center tidak aktif. Mengingat pentingnya call
center ini maka diaktifkan kembali. Dengan adanya call center ini diharapkan
dapat memperlancar produk yang sedang dikerjakan karena koordinasi
sudah berjalan lancer.
Call center menjadi sarana koordinasi antara OPD dengan bagian hukum.
Dengan adanya call center ini mempermudah ASN bagian Hukum
berkmunikasi dengan OPD (maupun sebaliknya) terkait proses produk di
bagian Hukum.
Tekan Komputer Data Terserdia
Permasalahan internal yang dihadapi
oleh Bagian Perbatasan Antar Negara ini
adalah dokumentasi arsip yang tidak
terintegrasi. Pembuatan sura, dokumen-
dokumen lainnya disimpan dalam computer yang berbeda. Ketika hendak
melihat dokumen atau melanjutkan/ mengedit dokumen sebelumnya maka
harus menunggu orang lain yang mengetahui letak document tersebut.
Dengan metode kerja seperti ini maka akan memperlambat proses
penyelesaian pekerjaan. Dengan pengintegrasi dokumen ini maka dapat
mempercepat dan mempermudah ASN/ Pegawai dalam penyelesaian surat
menyurat dan pengambilan data.
Deskripsi
69. 57
Pembuatan surat atau dokumen lainnya terhambat karena saling menunggu
penggunaan komputer karena tidak adanya folder surat/ dokumen yang
teratur. Maka perlu dibuat folder dokumen yang bisa diakses bersama
dimanapun dan kapanpun oleh seluruh ASN di bagian Perbatasan Antar
Negara dengan menggunakan aplikasi Google Drive.
KATONG TAU INGGRIS (KO TRA KOSONG KALO KO TAU BAHASA INGGRIS)
Sebagai Bagian yang mengurusi persoalan
perbatasan, maka sudah seharusnya pegawai
di bagian ini sudah bisa berkomunikasi dalam
Bahasa inggris. Apalagi jika ada tamu asing
yang datang mengunjungi pemerintah kota
Jayapura, maka tamu tersebut akan diarahkan ke bagian perbatasan antar
negara. Selain itu, alasan pentingnya inovasi ini adalah negara tetangga
Papua Nugini sudah sangat fasih berbahasa inggris dan sudah banyak yang
tidak mengetahui Bahasa Indonesia, sehingga untuk menjalin komunikasi
dengan orang-orang perbatasan Papua Nugini juga harus paham Bahasa
Inggris pula.
Baian Perbatasan sering berhadapan dengan tamu internasional. Oleh
karena itu, kemampuan bahasa Inggris dibutuhkan agar bisa berkomunikasi
dengan tamu asing. Inovasi ini mengajak semua ASN di bagian ini dapat
practice bahasa Inggris di kantor dengan menggunakan kata-kata
sederhana dan digunakan dalam pekerjaan sehari-hari.
70. 58
MABEMA (Manajemen Berbasis Metode Aplikasi PBJ)
Bagian ini masih menggunakan metode konvensional (manual) dalam hal
penyusunan dan pelaporan data serta analisa data pengadaan barang/ jasa
yang masih membutuhkan durasi waktu yang lama. Dan perlu dilakukan
percepatan dalam pengelolaan data tersebut khususnya saat proses
pengambilan keputusan. Dengan adanya inovasi ini diharapkan dapat
mempercepat informasi kepada pemangku kepentingan kaitannya dengan
pengadaan.
Pelaporan pengadaan barang dan jasa lambat karena masih manual. Jika
masih manual harus berkirim surat secara manual ke asosiasi dan
membutuhkan waktu. Dengan adanya ini maka asosiasi dapat mengetahui
jumlah paket yang akan dan sudah dilelang. Adanya selisih nilai pengadaan
barang dan jasa ketika masih manual
SIPACE (Sistem Pengkajian Ulang Cepat Efektif)
Bagian ini melalui Pokja ULP selama
ini masih menggunakakn metode
konvensional (manual) atau tatap
muka dalam kaji ulang RPP dengan
PPK yang masih membutuhkan
waktu yang lama. Maka perlu
71. 59
dilakukan percepatan dalam kaji ulang tersebut untuk mendukung proses
percepatan pelelangan.
Tersedianya sarana/ prasaarana pendukung berupa aplikasi dalam
mempercepat proses kaji ulang RPP dengan PPK di pemerintah kota
Jayapura. Sebelumnya komunikasi dengan PPK yang sulit karena PPK yang
sibuk. Jadi harus menunggu lama sehingga memakan waktu untuk proses
pengadaan barang dan jasa. Sehingga proses kaji ulang Rencana Persiapan
Pengadaan dengan cepat agar proses pelelangan juga cepat.
e- katalog Lokal
Dalam pasal 131 ayat (1) pada tahun 2012 K/L/D/I wajib
melaksanakan pengadaan barang/ jasa secara
elektronik untuk sebagian/ seluruh paket-paket
pekerjaan. Selain itu, Perpres Nomor 4 tahun 2015 juga
mengatur Layanan Pengadaan Secara Elektronik
sebagai unit kerja K/L/D/I. Produk yang sudah tampil
dalam E-Katalog produk barang/ jasa pemerintah
dapat dibeli dengan menggunakan e-purchasing.
Sebagai salah satu upaya promosi produk lokal Jayapura. Untuk
mendapatkan barang dan jasa lokal tanpa adanya pelelangan. OPD yang
ingin melakukan pengadaan produk lokal bisa melihat melalui katalog ini.
Berdasarkan Perpres No.4 Tahun 2015 e-catalogue adalah system informasi
elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis, dan harga barang
tertentu dari berbagai penyedia barang/ jasa pemerintah.
72. 60
e- RPP (Rencana Persiapan Pengadaan)
Bagian ini melalui Pokja ULP selama ini masih menggunakakn metode
konvensional (manual) atau tatap muka dalam kaji ulang RPP dengan PPK
yang masih membutuhkan waktu yang lama. Maka perlu dilakukan
percepatan dalam kaji ulang tersebut untuk mendukung proses percepatan
pelelangan.
Membantu proses persiapan pengadaan antara PPK dan ULP. Dokumen yang
harus dipenuhi untuk melakukan permohonan pelelangan harus manual. Dan
ini memperlama waktu proses pelelangan. ULP tidak perlu bertemu tatap
muka untuk memberikan dokumen-dokumen. Tinggal mengupload dokumen
jadi PPK bisa melihat dokumen dimana saja.
TV Wall
Kegiatan yang dilakukan oleh para
pejabat penting untuk diketahui oleh
masyarakat. Dengan adanya
transparansi kegiatan ini dapat
meningkatkan kepercayaan
masyarakat pada pemerintah daerah karena masyarakat bisa mengetahui
aktivitas pejabat pemerintah daerah.
Media untuk pemberitahuan aktivitas walikota tidak maksimal.tidak semua
masyarakat mendapatkan informasi tentang perkembangan Jayapura. TV
wall menyajikan kegiatan Pemda Jayapura dan informasi penting lainnya.
73. 61
Anjungan Informasi
Sejauh ini masyarakat mengalami kebingungan ketika membutuhkan
pelayanan, kebingungan yang dihadapi adalah lokasi OPD yang dituju,
layanan yang disediakan oleh masing-masing OPD. Karena masih banyak
masyarakat yang salah mengunjungi OPD, tidak sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukannya. Dengan TV Wall ini menjadi pemandu bagi masyarakat
agar tidak bingung menuju OPD.
Dibuat dengan layar touch screen yang berisi tentang Profil OPD dan
mengetahui posisi/ peta Balaikota. Sehingga masyarakat datang ke Balaikota
tidak bingung dengan posisi kantor SKPD tertentu. Tampilan yang pertama di
layar adalah jenis layanan yang sering dibutuhkan oleh masyarakat dan harus
diurus kemana untuk mendapatkan pelayanan tersebut dan peta menuju ke
kantor SKPD tersebut. Hal lainnya yang dimuat dalam layar tersebut adalah
profil OPD.
Mas Darling (Masyarakat Sadar Lingkungan)
Ide inovasi ini dilatarbelakangi kurangnya
kesadaran lingkungan masyarakat di Distrik
Jayapura Utara dengan topografi yang
berbeda. Apalagi di Jayapura Utara ini ada
hutan lindung dan kesadaran untuk
mencintai lingkungan sangat penting untuk diperhatikan.
74. 62
Kegiatannya berupa sosialisasi kebersihan lingkungan dari stakeholder dari
BUMN atau swasta. Harapannya ada keterlibatan masyarakat dalam
menjaga kebersihan lingkungan
Go Musrenbang
Latar belakang lahirnya inovasi ini didasari
partisipasi masyarakat semakin menurun.
Padahal dalam Musrenbang, partisipasi
masyarakt sangat dibutuhkan untuk
pembangunan distrik secara khusus dan kota Jayapura secara umum. Oleh
karena itu, perlu ditingkatkan partisipasi masyarakat ini.
Kegiatan adalah mengajak dan melibatkan pihak BUMN dan BUMD untuk
menangkap dan mewujudkan aspirasi masyarakat dari dana CSR. Aspirasi
masyarakat hasil musrenbang. Dengan demikian apa yang menjadi aspirasi
masyrakat yang tidak dapat ditampung melalui program pemerintah dapat
ditampung dan direalisasikan melalui CSR.
Rumah Pintar
Informasi merupakan hal yang penting untuk
menuju kemajuan. Informasi dan pengetahuan
dapat didapatkan melalui buku maupun
berbagai informasi yang tersedia di website-
website. Untuk kemajuan warga Jayapura Utara maka warga perlu
mengetahui berbagai macam pengetahuan dan informasi.
75. 63
Memanfaatkan rumah pintar hasil CSR untuk kegiatan masyarkat lainnya
bukan hanya jadi perpustakaan saja. Perlu ada pengembangan Rumah
Pintar seperti jaringan internet dan pengembangan komunitas lainnya.
Wisata Kuliner Tobati dan Kayupulo
Kota Jayapura memiliki keunikan dan
letak strategis yang indah. Keunikan itu
karena setiap kampung memiliki ciri khas
yang berbeda-beda. Ciri khas ini perlu
untuk diprmosikan sebagai potensi
pariwisata, baik alam maupun kuliner. Salah satu kampung potensial di
Jayapura Selatan adalah kampung Tobati dan Kayupulo.
Membuat sentra kuliner nusantara di Jayapura Selatan (potensi di Jayapura
Selatan adalah di sektor jasa). Sektor ini menjadi sektor unggulan karena lokasi
yang strategis dengan akses yang mudah menggunakan perahu, sektor
pariwisata menjadi primadona. Kuliner yang menarik hasil laut
76. 64
Distrik Heram
Gemas Lapak (Gerakan Masyarakat Layak Pakai)
Di Jayapura masih banyak masyarakat yang
berada di bawah garis kemiskinan yang masih
belum tercukupi kebutuhan sandangnya,
tetapi ada juga masyarakat yang memiliki
sandang yang cukup. Dengan inovasi ini masyarakat yang berkecukupan
bahkan lebih pakaian dan sepatunya dapat menyumbangkan kepada
warga yang membutuhkan.
Gerakan dari masyarakat dan untuk masyarakat Distrik Heram yang bertujuan
untuk mengumpulkan barang-barang layak pakai, baik berupa pakaian,
sepatu dan tas yang nantinya akan diberikan kepada masyarakat di distrik
Heram yang membutuhkan.
IPDiha (Informasi Pelayanan Distrik Heram)
Informasi merupakan hal yang penting untuk
menuju kemajuan. Informasi dan pengetahuan
dapat didapatkan melalui buku maupun berbagai
informasi yang tersedia di website-website. Untuk
kemajuan warga Heram maka warga perlu
mengetahui berbagai macam pengetahuan dan informasi.
System pelayanan informasi public yang memanfaatkan pengembangan
teknologi. Masyarakat dapat bertanya atau berkonsultasi tentang pelayanan
di distrik dan melalui IPDiha jawaban dapat diperoleh.
77. 65
Taman Videotron
Distrik Muaratami adalah distrik yang
berada di perbatasaan dengan
Papua Nugini. Maka penting untuk
mempromosikan tentang Jayapura,
dan memberikan informasi penting
yang perlu diketahui oleh masyarakat perbatasan. Selain itu, distrik muaratami
juga memiliki potensi pariwisata yang bisa dipromosikan melalui videotron ini.
Deskripsi:
Videotron yang berisi pesan-pesan walikota, informasi dana desa, media
promosi potensi wisata
Pengembangan Wisata
Distrik Muaratami adalah
distrik yang berada di
perbatasaan dengan
Papua Nugini yang memiliki
potensi pariwisata tetapi
belum terpublikasi dengan baik. Selain itu, fasilitas pariwisata juga masih
sangat minim. Oleh karena itu perlu dikembangkan untuk membantu proses
kemajuan ekonomi masyarakat di distrik Muaratami.
78. 66
Inovasi mengenai pengembangan wisata Distrik Muaratami. Terutama wisata
unggulan yang ada di distrik seperti air panas dan Jembatan Merah yang
menjadi icon kota Jayapura saat ini.
Judul diatas mungkin adalah kata-kata yang sering digunakan oleh pilot untuk
menerbangkan pesawat, para astronout untuk pelucuran roket, dan sekarang
bertambah satu lagi yang bisa menggunakan kata-kata tersebut yakni pada
saat launching inovasi pemerintah.
Tidak mudah memang menghasilkan sebuah inovasi yang benar-benar orisinil
yang punya wow effects baik bagi stakeholders maupun masyarakat. Mulai
dari membangkitkan semangat, mencoba mencari pokok permasalahan,
hingga menggali benih-benih inovasi yang mungkin sudah bertebaran,
namun belum banyak yang sadar potensi tersebut. Kerja keras tim dalam
menggali potensi ini menjadi semangat yang harus dimiliki dalam setiap
kegiatan untuk mewujudkan Kota Jayapura yang inovatif. Saat inilah saat-
saat yang krusial dimana inovasi yang lahir hasil kerja keras pemerintah daerah
Kota Jayapura dengan LAN dilaunching dan diimplementasikan.
79. 67
INOVASI SIAP DILUNCURKAN
CAPTAIN!!!
Pagi itu, tanggal 21 September 2018 merupakan hari yang bersejarah bagi
Kota Jayapura. Pada hari itu, Pemerintah Kota Jayapura menunjukan tajinya
dalam kancah tata kelola pemerintahan dengan melaksanakan kegiatan
launcing inovasi.
Pagi itu suasana semua orang yang hadir terlihat antusias dan gembira
menyambut kegiatan launching inovasi. Bertempat di gedung aula Walikota
Jayapura, suasana keakraban pun sangat tampak didalam ruangan tersebut,
para peserta launching inovasi seakan-akan bertemu saudara jauh mereka
dan yang mempertemukan mereka adalah keinginan kuat dalam
menciptakan Pemerintah Kota Jayapura yang inovatif.
80. 68
Kegiatan pun dibuka dengan doa dan salam khas dari Pemerintah Kota
Jayapura, kegiatan pun diawali pembacaan laporan oleh ketua tim INTAN
yang dalam hal ini diwakili oleh Peneliti Madya, Suripto, S.Sos. MAB.
Beliau mengapresiasi segala kerja keras
dan kemauan dari Pemerintah Kota
Jayapura dalam mengikuti kegiatan
laboratorium inovasi yang
diselenggarakan oleh Tim LAN.
Dalam kesempatan ini beliau
memberikan gambaran mengenai
agenda kegiatan selanjutnya setelah ide
inovasi hasil laboratorium inovasi di launching.
Pada kesempatan yang sama, beliau juga berpesan bahwa meskipun Tim
Intan tidak lagi menyelenggarakan kegiatan laboratorium inovasi di Kota
Jayapura, Pemerintah Kota Jayapura harus selalu menunjukan jatidirinya
sebagai pemerintah daerah yang inovatif. Dalam penutup pidatonya, Suripto,
S.Sos. MAB. Memutarkan video one slide one innovation yang berisi ide-ide
inovasi yang dihasilkan laboratorium inovasi dari Pemerintah Kota Jayapura.
Sebanyak 71 (tujuh puluh satu) ide inovasi yang dihasilkan dan ditayangkan
didalam video tersebut.
81. 69
Sambutan yang kedua diberikan oleh Plt. Sekretaris Daerah Kota Jayapura
yakni Dr. Frans Pekey, M.Si. Pada kesempatan ini beliau memberikan apresiasi
yang setinggi-tingginya kepada LAN karena mau untuk bekerja keras dan
membangkitkan semangat inovasi dari Pemerintah Kota Jayapura. Selain itu
beliau juga mengapresiasi kinerja OPD Kota Jayapura yang memiliki kemauan
keras dan mau untuk bekerja keras dalam menghasilkan inovasi-inovasi yang
mempermudahkan pelayanan kepada masyarakat. Hasil ide inovasi ini
nantinya akan disampaikan kepada Walikota Jayapura. Selain itu beliau juga
berharap agar ide inovasi ini disinergikan dalam dokumen-dokumen
perencanaan agar mendapat penganggaran bagi inovasi yang
membutuhkan anggaran yang besar.
82. 70
Sambutan terakhir disampaikan oleh Deputi Bidang Inovasi Administrasi
Negara yakni Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, SH., MA. Beliau memberikan
apresiasi yang luar biasa pada Pemerintah Kota Jayapura yang telah berhasil
mengikuti kegiatan laboratorium inovasi dan menghasilkan 71 ide inovasi.
Namun, fenomena seperti ini menjadi hal yang lumrah dalam keyakinan Mas
Tri begitu beliau disapa oleh stafnya. Hal ini didasari bahwa megatrend
globalisasi yang dulunya berkiblat di negara-negara eroba barat dan Amerika
namun saat ini bergeser kiblatnya kearah timur. Hal ini juga harus dialami oleh
Indonesia yang mana kiblat pemerintah daerah berada di Kawasan
Indonesia Barat harus bergeser ke arah Kawasan Indonesia Timur. Kegiatan
laboratorium inovasi adalah salah satu tools untuk mewujudkan mimpi
tersebut.
83. 71
Selain itu, Mas Tri juga memberikan contoh sebuah daerah di Indonesia yang
baru-baru ini memenangkan penghargaan inovasi di tingkat dunia yang
diselenggarakan di Maroko. Daerah tersebut bernama Kabupaten Teluk Bituni
di Provinsi Papua Barat. Inovasi yang diciptakan bernama Deteksi Dini Penyakit
Malaria dan berhasil menurunkan angka penyebaran penyakit malaria di
Kabupaten tersebut.
Hal ini menunjukan bahwa daerah afirmatif yang berada di Provinsi Papua
Barat mampu memenangkan penghargaan inovasi di tingkat dunia sehingga
Pemerintah Kota Jayapura tidak boleh ketinggalan dalam menciptakan
inovasi-inovasi yang radikal yang dapat merubah kualitas pelayanan publik,
kualitas dan kesadaran masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Pada kesempatan tersebut Mas Tri juga mengapresiasi inovasi-inovasi yang
dihasilkan oleh OPD Kota Jayapura seperti Lansia Kreatif, Pensiun Bahagia,
hingga kampung wisata. Setelah selesai memberikan sambutan Mas Tri
mendampingi Sekda Kota Jayapura untuk melakukan penandatanganan
komitmen inovasi dengan kepala OPD Kota Jayapura. Penandatanganan
komitmen ini merupakan wujud kesepakatan OPD untuk terus berinovasi dan
menjalankan inovasi secara berkelanjutan.
84. 72
Berikut list ide inovasi yang diciptakan oleh Pemerintah Kota Jayapura melalui
Laboratorium Inovasi:
85. 73
Berikut list ide inovasi yang diciptakan oleh Pemerintah Kota Jayapura melalui
Laboratorium Inovasi:
No Nama SKPD Ide Inovasi
1 Sekretariat DPRD Kota
Jayapura
Layanan Informasi dan Komunikasi Terpadu
2 Inspektorat Klinik Konsultasi Clean Government
3 Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kota
Jayapura
Sistem Informasi dan Pengembangan
Teknologi (SIPTek)
Sistem Informasi Pelayanan Sekolah (SIPS)
4 Dinas Kesehatan Sistem Rujukan Terpadu Hebat (SI RUTH)
5 Dinas Sosial Bebas Orang dengan Gangguan Jiwa
(ODGJ)
Lansia Kreatif
Pemberdayaan Disabilitas
Penanganan Anak Jalanan dengan Kasih
6 Dinas Tenaga Kerja Kota
Jayapura
SMARTNAKER
7 Dinas Pemberdayaan
Perempuan Perlindungan
Anak dan Keluarga
Berencana Kota
Jayapura
Ikatan Perempuan Adat untuk Meningkatkan
Ekonomi Kampung (IKA-MEK)
8 Dinas Ketahanan Pangan
dan Pertanian
Jaringan Informasi Petani (Jari Petani)
Muaratami Mandiri Gas
9 Dinas Lingkungan Hidup
dan Kebersihan
Open Data Kit (ODK) Collet
Sistem Layanan Monitoring Sampah
Monitoring Online Air Tanah
10 Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
Pace KK dan KTP-EL (Pendaftaran Cepat KK
dan KTP Elektronik)
Pendaftaran Penduduk Non Permanen (E-
WANIAMBEY)
Sidang Masal
11 Dinas Komunikasi dan
Informatika
Literasi Digital
E-Lapor
12 Dinas Perhubungan Papan Informasi Transportasi Umum
Jalur Transportasi Laut Cepat
86. 74
13 Dinas Perindustrian Kampung Batik
Kampung Noken
Kampung Industri
14 Dinas Penanaman Modal
dan Perijinan Terpadu
Satu Pintu
Inventarisasi dan Pendokumentasian
Peraturan Perundang-undangan dan
Perpustakaan Mini (Indomi)
Mobil Pelayanan Keliling (Mopeling)
Pelayanan Halo DPMPTSP (PHD)
Antrian Online DPMPTSP (Animasi)
15 Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan
Café Bacaan
SIMAK (Sistem Informasi Arsip Elektronik)
GODOK (Gerakan Donasi Buku)
16 Dinas Perikanan Sekolah Lapang
Fish Apartamant
17 Dinas Pemuda dan
Olahraga
Sehat Olahraga Rapi Aman Kota Jayapura
(SORAK)
Pemuda Kreatif
18 Dinas Pariwisata Kampung Wisata Tobati
19 Dinas Pekerjaan Umum,
Penataan Ruang,
Perumahan dan Kawasan
Pemukiman
Q-Tarung (Kios Tata Ruang)
20 Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan
Kampung
Smart Kampung
21 Satuan Polisi Pamong
Praja
Hallo Satpol
22 Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
Tata Ruang Berbasis GIS
22
Badan
Kepegawaian,Pendidikan
Dan Pelatihan
SIDIK (Sistem Evaluasi Diklat)
e- absensi
Pensiun Bahagia
23 Badan Pengelola
Keuangan Dan Aset
Daerah
RAJIN (Rincian Gaji Online)
SP2D Online
Simda Keuangan
24 Badan Pendapatan
Daerah
Simpada Berbasis Web
25 Badan Penanggulangan
Bencana Daerah
SIMLOG
87. 75
26 Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik
Aplikasi SIAPKAMSOSPOL (Sistem Aplikasi
Keamanan Sosial Politik)
27 Bagian Pemerintahan
Setda Kota Jayapura
SIM LPPD dan LKPJ
Bagian Hukum Setda Kota
Jayapura
Mengaktifkan Call Center
Bagian Organisasi & Tata
Laksana
e-Sakip
Bagian Perbatasan Antar
Negara
Tekan Komputer Data Terserdia
KATONG TAU INGGRIS
(KO TRA KOSONG KALO KO TAU BAHASA
INGGRIS)
Bagian Layanan
Pengadaan & Jasa
MABEMA
(Manajemen Berbasis Metode Aplikasi PBJ)
SIPACE
(Sistem Pengkajian Ulang Cepat Efektif)
e- katalog Lokal
e- RPP
(Rencana Persiapan Pengadaan)
Bagian Humas Setda Kota
Jayapura
TV Wall
Anjungan Informasi
28 Distrik Jayapura Utara Mas Darling (Masyarakat Sadar Lingkungan)
Go Musrenbang
Rumah Pintar
29 Distrik Jayapura Selatan Japsel Bisa ( Jayapura Selatan Bersih Indah
Serasi Aman)
Wisata Kuliner Tobati dan Kayupulo
30 Distrik Abepura Gerakan Kali Bersih
31 Distrik Heram Gemas Lapak (Gerakan Masyarakat Layak
Pakai)
IPDiha (Informasi Pelayanan Distrik Heram)
32 Distrik Muaratami Taman videotron
Pengembangan Wisata
88. 76
MONITORING INOVASI MONITORING PERUBAHAN
Kegiatan monitoring inovasi di Kota Jayapura merupakan keberlanjutan dari
kegiatan laboratorium inovasi yang diselenggarakan sebelumnya. Pada
kegiatan hari pertama, sekitar pukul 08.30 acara dimulai yang
diselenggarakan di Aula Sian Soor, Kantor Pemerintah Kota Jayapura. Tim
disambut oleh segenap jajaran dari Pemerintah Kota Jayapura secara
seremonial untuk memberikan kesempatan kepada Sekretaris Utama
Lembaga Administrasi Negara, Sri Hadiati, SH., MBA memberkan sambutan
sekaligus pengarahan kepada 33 OPD peserta laboratorium inovasi kota
Jayapura.
Beliau menyampaikan bahwa 71 inovasi yang sudah di-launching
sebelumnya merupakan PR besar yang perlu komitmen dalam
menjalankannya. Selain itu, Wakil Walikota Jayapura, Ir.H. Rustan Saru.MM
menyampaikan juga bahwa pentingnya inovasi bagi seluruh SKPD khusnynya
89. 77
bagi para pemimpinnya untuk bisa berkomitmen dalam mendukung inovasi-
inovasi diunit masing-masing.
Sambutan dan Arahan oleh Sestama LAN dan Wakil Walikota Kota Jayapura
Setelah acara dibuka dan diberikan pengarahan oleh Sestama dan
Wawalikota. Peserta dan Tim melanjutkan acara selanjutnya yaitu sesi
konsultasi hari pertama pukul 13.00. Pada hari ini ada 13 perwakilan OPD yang
hadir secara bergiliran.
Diskusi Monitoring Inovasi Kota Jayapura
90. 78
Secara keseluruhan di hari pertama ini, masih banyak sebenarnya kami
menemui kendala dari teman-teman dari SKPD yang menjalankan inovasi di
unit kerjanya masing-masing. Kendala peraturan yang belum siap dan
anggaran mejadi kendala yang sering kali diungkapkan, sehingga inovasi
yang dijalankan selama ini masih kurang maksimal atau bahkan belum dapat
berjalan.
Begitu pula dengan hari kedua dan ketiga kami di sana, hampir serupa inovasi
yang ada masih belum maksimal. Dari apa yang disampaikan, inovasi yang
sudah direncanakan tahun ini akan mulai dijalankan atau diimplementasikan
tahun depan. Namun pada hari ketiga, kami juga mencoba menggali data
sekaligus mencari informasi terkait replikasi inovasi yang dilakukan oleh Dinas
PMPTSP Kota Jayapura. Replikasi ini dilakukan bersama dengan Kabupaten
Sragen dengan replikasi cara kerja satu pintu dan system online yang
terintegasi satu sama lainnya.
Tim Berkunjung ke Dinas PMPTSP
91. 79
Secara umum kegiatan monitoring ini di lakukan sebagai bentuk tanggung
jawab dan sarana dalam memberikan masukan, serta diskusi terkait kendala
yang dihadapi dalam berinovasi. Kendala anggaran memang kerap kali
menjadi batu sandungan dalam berinovasi, namun komitmen untuk bisa
menjalankan inovasi haruslah lebih besar agar tidak dapat mematahkan
semangat berinovasi. Meskipun inovasi berjalan tidak secepat atau tidak
semudah yang dibayangkan, namun inovasi akan terus bergerak dan
menjadi geliat gairah yang tidak akan pernah padam.
Pelayanan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Jayapura
93. 81
LESSONS LEARNED: MODEL REPLIKASI INOVASI,
BELAJAR DARI JAYAPURA
Wajah pemerintahan Kota Jayapura kini sudah jauh berbeda. Semenjak
“demam” inovasi masuk ke dalam birokrasi di Jayapura, hampir semua
layanan pemerintahan menjadi lebih mudah, cepat, dan efisien. Sebelum
Laboratorium Inovasi antara Lembaga Administrasi Negara (LAN) dengan
Pemerintah Kota Jayapura berlangsung, ternyata inovasi ini sebenarnya
sudah dilakukan di sana. Inovasi bukan lagi menjadi barang baru sebenarnya
bagi pemerintah Kota Jayapura.
Pada tahun 2018, Kota Jayapura menjadi salah satu lokus dari 11 lokus
Program Prioritas Nasional (Pronas) 2018. Empat tahun sebelumnya, tahun
2014, Pemerintah Kota Jayapura sebenarnya sudah melakukan kerjasama
dengan Pemerintah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah untuk bisa
mengembangkan model inovasi.
Pengembangan model inovasi dengan Kabupaten Sragen yaitu terkait
replikasi inovasi Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu
(PMPTSP). Replikasi ini dapat menjadi contoh dan merupakan success story
antar keduanya, karena Pemerintah Kota Jayapura telah berhasil dalam
94. 82
menerapkan model yang ada. Bahkan menurut testimoninya, Pemerintah
Kota Jayapura dapat melampaui apa yang sudah diterapkan sebelumnya.
Dari wawancara dan penggalian data tim di Kota Jayapura, Setidaknya ada
tiga modal utama diantaranya (1) komitmen, (2) dukungan stakeholders
(cooperative government dan masayrakat pengguna), serta (3) adaptif
terhadap perubahan. Ketiga hal ini yang akan didesktripsikan sebagai sebuah
gambaran kesuksesan membangun replikasi di Kota Jayapura, melalui
pembentukan Dinas PMPTSP.
Kisah Sukses Replikasi di Kota Jayapura: Sebuah Lesson Learned
Inovasi yang sudah direncanakan tidak dapat bertahan dan
berkesinambungan apabila tidak ada komitmen. Oleh karena itu tidak
Dukungan
Stakeholders
AdaptifKomitmen
“Komitmen. Satu Komitmen. Siapa
yang Komitmen? Bupati, Dewan,
lalu ditunjang dengan OPD yang
ada. Itu akan berhasil, kalau tidak
ada komitmen jangan pernah
mimpi untuk bisa suatu daerah
pelayanan publiknya bisa
berjalan dengan baik”
95. 83
mengherankan bila Bapak Yohanis Wemben selaku Kepala Dinas PMPTSP
memandang bahwa komitmen menjadi salah satu modal terpenting untuk
bisa memastikan inovasi dapat berjalan.
Komitmen ini bukan hanya dimiliki orang per orang, bukan hanya dimiliki
Kepala Daerah, bukan hanya dimiliki oleh Kepala OPD, bukan hanya dimiliki
oleh inovator, tetapi dimiliki oleh semua stakeholders yang punya andil dalam
sebuah inovasi.
Bapak Wemben juga bercerita bahwa peran dukungan Kepala Daerah
dalam merealisasikan replikasi inovasi ini sangatlah besar. Dukungan ini
menjadi bukti komitmen beliau agar Pelayanan Penanaman Modal dan
Perizinan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, khususnya masyarakat.
Komitmen Kepala Daerah ini yang diharapkan menjadi contoh dan
berpengaruh kepada satuan dan orang-orang yang ada di bawah
strukturalnya. Sehingga, kita akan sama melihat komitmen Kepala Daerah
dengan komitmen yang dimiliki oleh Front Office yang bertatapan langsung
dengan masyarakat.
Komitmen ini juga dapat diartikan sebagai dukungan dari berbagai
stakeholders, dari hasil wawancara yang didapatkan oleh tim di Dinas PMPTSP,
“Pak Walikota juga mendukung,
‘Silakan semua OPD ber-
kompetisi dalam inovasi,
selama ini hanya PMPTSP,
Dukcapil, ayolah semuanya
berinovasi.’
Kata Pak Walikota, nantinya harapan
saya akan ada Mall Pelayanan Publik,
tinggal tunggu tempat, semoga
terwujud kedepannya.”
96. 84
menunjukkan bahwa diperlukan kerjasama antar lembaga yang kuat agar
sebuah replikasi inovasi dapat berjalan dengan lancar. Sejak awal tahun 2013
replikasi inovasi ini direncanakan, peran serta berbagai lintas unit, hingga
lembaga sangat berperan dan ikut andil.
Masyarakat juga tidak bisa dilepaskan sebagai pihak yang penting untuk bisa
mendukung adanya inovasi. Selain sebagai penerima layanan, masyarakat
juga berperan sebagai penjaga inovasi itu tetap berkesinambungan dengan
cara memberikan masukan dan penilaian terhadap kinerja sebuah inovasi
tertentu.
Tim juga pernah mewawancarai salah satu pengguna layanan dari Dinas
PMPTSP. Beliau adalah Bapak Harun (45) sebagai pengusaha yang akan
memperpanjang perizinan usahanya. Dapat dirangkum bahwa sebagai
masyarakat pengguna, beliau puas dengan pelayanan yang ada sekarang.
Sempat membandingkan dengan mekanisme kerja sekarang yang relatif
singkat dan tidak bertele-tele. Selain itu, mengurangi potensi pungutan liar
karena semua proses dilakukan di satu pintu saja.
“Lancar, sehari bisa, setengah hari bisa (selesai). Dalam artian selesai
dalam proses pengajuannya, paling lama tujuh hari sertifikat sudah
jadi. Pada saat penerimaan berkas juga tertera kok tanggal
97. 85
selesainya dan sesuai. Berkas yang sudah jadi juga bisa diambil oleh
siapa saja asal ada buktinya. Sangat memudahkan dan mengurangi
potensi calo.”
Modal terakhir yang tidak kalah pentingnya yaitu mampu beradaptasi
(adaptif) terhadap perkembangan teknologi. Seperti yang disinggung
sebelumnya bahwa revolusi industri 4.0 membawa kita ke era perkembangan
teknologi yang masif. Pemerintah dalam melayani kepentingan publik harus
sadar betul terkait perkembangan teknologi ini. Upaya adaptif yang perlu
dilakukan adalah dengan mereplikasi teknologi itu sendiri.
Contoh konkret yang terjadi di Dinas PMPTSP ini kemudian menjadi secercah
inspirasi bagi kita semua bahwa inovasi memang mau tidak mau harus bisa
adaptif dengan perkemabangan teknologi yang ada.
“IT ini memang sangat penting supaya memudahkan pekerjaan kita.
Apalagi masyarakat sekarang sudah canggih semua. Kita dituntut
lebih cepat, transparan, dan efisien”
Memang IT bagai dua sisi mata koin yang satunya memberikan kemudahan,
namu di sisi lainnya justru menjadi sebuah hambatan. Terutama bagi daerah-
daerah yang sulit akan akses internet dan teknologi yang masih rendah.
Namun, beliau menyampaikan bahwa yang paling penting yaitu komitemen
dalam membuat dan menjalankan SOP yang ada, sehingga masyarakat
akan puas terhadap kinerja kita. Ketiga modal utama ini (komitmen,
dukungan stakeholders, dan adaptif) menjadi lesson learned penting dalam
konteks replikasi inovasi.
Model Kerjasama - Replikasi Inovasi di Kota Jayapura
98. 86
Cara kerja yang dilakukan oleh pemerintah Kota Jayapura dapat
dikategorikan sebagai Model Replikasi Kerjasama. Hal ini dapat dilihat dari
tiga alasan diantaranya (1) bantuan pendampingan instansi asal kepada
instansi penerima, dan (2) pemagangan instansi penerima kepada instansi
asal, dan (3) kunjungan lapangan (studi tiru) instansi penerima kepada instansi
asal.
Namun, sebelum masuk ke dalam penjelasan ketiganya, perlu diketahui
dahulu aktor-aktor yang berperan penting dalam kerjasama tersebut. Secara
sederhana dapat diidentifikasi menjadi dua aktor saja yang terlibat yaitu aktor
dari Instansi Asal (Original Organization) dan Instansi Penerima (Adopting
Organization). Tidak ada pihak ketiga atau Instansi Fasilitator (Intermediary
Organization) karena memang model replikasi ini hanya melibatkan dua
belah pihak saja.
Instansi Asal (Original Organization) yang dalam hal ini adalah Pemerintah
Kabupaten Sragen. Model inovasi Pelayanan Satu Pintu di Kabupaten Sragen
ketika itu yang menjadi inovasi yang akan ditiru dan dapat diterapkan di Dinas
PMPTSP Kota Jayapura sebagai Instansi Penerima (Adopting Organization).
Persiapan
•2014, MoU antara Sragen - Jayapura
•Perwali Jayapura No. 97/2007
•Pembentukan tim
Rencana&
Peng.Kpsts.
• Studi Tiru
• Seminar, bimtek
Replikasi
• SOP
• Teknis inovasi
Evaluasi
• SKM
• Evaluasi Pimpinan (berkala)
99. 87
Apabila melihat dari model replikasi kerjasama yang dilakukan oleh
keduabelah pihak maka jelas tergambar bahwa replikasi ini berhasil karena
telah mengikuti dan sesuai dengan tahap-tahapan yang ada.
Pertama, tahap persiapan yaitu diawali dengan penandatanganan MoU
pada awal tahun 2014 antra kedua belah pihak yang isinya kurang lebih
kerjasama terkait replikasi inovasi, “studi tiru” kalau meminjam kosa kata dari
Bapak Walikota Jayapura.
Dalam proses persiapan ini pula. Bapak Walikota memerintahkan untuk
menyiapkan segala peraturan baik administratif maupun teknis yang
berkaitan dengan Persiapan, pembentukan, dan penamaan Badan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 2014.
Ketika itu, Bapak Wemben yang sedang menjabat sebagai Kepala Bagian
Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) dibantu dengan jajarannya diminta
untuk menyusun persiapan tersebut. Bapak Wemben melihat bahwa sudah
ada amanat Peraturan Wali Kota Jayapura Nomor 97/2007 tentang
Pelayanan Izin Satu Pintu, namun belum dapat berjalan semestinya.
Dari proses penyusunan teknis tersebut lah kemudian identifikasi
permasalahan yang ada lebih didalami sebagai sebuah reasoning yang logis,
urgensinya dalam pembentukan Badan ini. Pada tahun 2016, perubahan
100. 88
nomenklatur berdasar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 tahun 2016
tentang Organisasi Perangkat Daerah (OPD), maka yang tadinya Bandan,
pun menjadi Dinas PMPTSP.
Keluhan masyarakat diantaranya terkait prosedur yang terlalu panjang dan
berbelit, waktu penyelesaian yang tidak jelas, serta banyaknya calo yang
membuat tidak nyaman masyarakat dalam menerima layanan.
Bapak Harun yang menjadi narasumber kami sebelumnya juga menjelaskan
bahwa sebelumnya pelayanan sangat menyulitkan, satu perizinan bisa
datang ke dua hingga tiga dinas untuk bisa dapat surat rekomendasi. Belum
lagi di tiap Dinas tersebut ada calo nakal yang akhirnya membuat antrean
semakin lama dan “memaksa” kita menggunakan jasa mereka.
Proses penyusunan peraturan ini pula menjadi persiapan untuk bisa mengenali
inovasi apa yang akan direplikasi. Terdapat beberapa opsi yang dipilih ketika
itu, sebelum akhirnya memutuskan untuk bekerja sama dengan Kabupaten
Sragen. Pilihan itu berdasarkan kebutuhan inovasi PMPTSP yang sudah
berbasis online dan memang sudah nyatanya berhasil di jalankan di
Kabupaten Sragen.Dari situ pula, disusunlah tim yang akan mengaplikasikan
dan menjalankan replikasi tersebut.
Kedua, tahap rencana dan pengembangan kapasitas diantaranya dengan
cara “studi tiru” tadi. Tim yang sudah dibentuk diberangkatkan untuk bisa
melihat langsung dan mempelajari secara detail ke Kabupaten Sragen dalam
upayanya memahami cara kerjanya. Hingga ke pelayanan penanganan
pengaduan dari pelaku usaha.
Kegiatan ini berlangsung pada Februari tahun 2014 lalu di Kantor Dinas PMPTSP
Pemerintah Kabupaten Sragen. Dalam perjalanannya kegiatan ini diawali
dengan pemberian materi oleh dari Pemerintah Sragen dan juga bimbingan
teknis secara langsung.
Ketiga, tahap replikasi yaitu mulai dengan menerapkan sistem baik
administratif maupun teknis sesuai dengan yang ada. Awalnya replikasi yang
101. 89
ada di Kota Jayapura sedikit berbeda karena sistem yang masih offline.
Namun, pemasangan instalasi software, SOP, dan sarana pra-sarana sudah
dipersiapkan semirip mungkin.
Keempat, tahap evaluasi yaitu dengan cara menilai tingkat Kepuasan
Masyarakat. Secara sederhanya dapat pula dilihat dari sebelum dan setelah
adanya inovasi tersebut, mulai dari perubahan SOP hingga perubahan cara
pelayanannya. Selain itu, testimoni dari masyarakat pengguna layanan turut
memperkuat hasil bahwa model replikasi di Kota Jayapura ini telah berhasil.