SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM INTERPRETASI RUANG 
DELINIASI CITRA DENGAN SOFTWARE ARCGIS 
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Interpretasi Ruang 
Dosen Pengampu: Dra. Bitta Pigawati, MT 
Disusun Oleh : 
Laras Kun Rahmanti Putri 
21040113130114 
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO 
SEMARANG 
2014
Tujuan Pembelajaran 
1. Mahasiswa mampu membuat delineiasi citra satelit berdasarkan klasifikasi 
penggunaan lahan dengan software arcgis. 
2. Mahasiswa mampu mengenali objek berdasarkan karakteristik yang ada dalam 
citra maupun kaitannya dengan keberadaan objek lain di sekitarnya secara 
digital. 
Alat dan Bahan: 
1. Peta kawasan kampus Undip Tembalang 
2. Komputer/laptop yang telah di-instal ArcGIS 
Kajian Teori 
a) unsur interpretasi citra 
 Rona dan Warna 
Rona (tone/color tone/grey tone) ialah tingkat kegelapan atau 
kecerahan objek pada citra. Warna ialah ujud yang tampak oleh 
mata dengan menggunakan spektrum sempit. 
 Bentuk 
 Bentuk merupakan variabel kualitatif yang memerikan 
konfigurasi atau kerangka suatu objek (Lo, 1976). 
 Ukuran 
 Ukuran ialah atribut objek yang antara lain berupa jarak, luas, 
tinggi, lereng, dan volume. 
 Tekstur 
 Tekstur ialah frekuensi perubahan rona pada citra (Lillesand 
dan Kiefer, 1979) atau pengulangan rona kelompok objek yang 
terlalu kecil untuk dibedakan secara individual (Estes dan 
Simonett, 1975). Tekstur sering dinyatakan dengan kasar, halus 
seperti beledu, dan belang-belang. 
 Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai 
bagi banyak objek bentukan manusia dan bagi beberapa objek 
alamiah. 
 Bayangan 
 Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau objek yang 
berada di daerah gelap. 
 Situs 
 Situs bukan merupakan ciri objek secara langsung, melainkan 
dalam kaitannya dengan lingkungan sekitarnya. 
 Asosiasi 
 Asosiasi dapat diartikan sebagai keterkaitan antara objek yang 
satu dengan objek yang lain. Karena adanya ketekaitan ini 
maka terlihatnya suatu objek pada citra sering merupakan 
petunjuk bagi adanya objek lain. 
b) pengertian tata guna lahan 
Tata guna lahan adalah sebuah pemanfaatan lahan dan penataan lahan yang 
dilakukan sesuai dengan kodisi eksisting alam. Tata guna lahan berupa:
Kawasan permukiman 
Kawasan permukiman ini ditandai dengan adanya perumahan yang disertai 
prasana dan sarana serta infrastrukutur yang memadai. Kawasan permukiman ini 
secara sosial mempunyai norma dalam bermasyarakat. Kawasan ini sesuai pada 
tingkat kelerengan 0-15% (datar hingga landai). 
Kawasan perumahan 
Kawasan perumahan hanya didominasi oleh bangunan-bangunan perumahan 
dalam suatu wilayah tanpa didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. 
Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 0-15% (datar hingga landai). 
Kawasan perkebunan 
Perkebunan ini ditandai dengan dibudidayakannya jenis tanaman yang bisa 
menghasilkan materi dalam bentuk uang. Kawasan ini sesuai pada tingkat 
kelerengan 8-15% (landai). 
Kawasan pertanian 
Kawasan pertanian ditandai oleh adanya jenis budidaya satu tanaman saja. 
Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 8-15% (landai). 
Kawasan ruang terbuka hijau 
Kawasan terbuka hijau ini dapat berupa taman yang hanya ditanami oleh 
tumbuhan yang rendah dan jenisnya sedikit. Namun dapat juga berupa hutan yang 
didominasi oleh berbagai jenis macam tumbuhan. Kawasan ini sesuai pada tingkat 
kelerengan 15-25% ( agak curam ). 
Kawasan perdagangan 
Kawasan perdagangan ini biasanya ditandai dengan adanya bangunan pertokoan 
yang menjual berbagai macam barang. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 
0-8% ( datar ) 
Kawasan industri 
Kawasan industri ditandai dengan adanya proses produksi baik dalam jumlah kecil 
maupun dalam jumlah besar. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 8-15% ( 
hingga landai ). 
Kawasan perairan 
Kawasan perairan ini ditandai oleh adanya aktifitas perairan, seperti budidaya 
ikan, pertambakan, irigasi, dan sumber air bagi wilayah dan sekitarnya. 
Persyaratan dan ketentuan warna tata guna lahan: 
Kawasan 
No Warna Di Autocad 
No. Keterangan Kode Warna Warna 
1 Kawasan Permukiman Padat 42 
2 Kawasan Permukiman Sedang 41 
3 Kawasan Permukiman Rendah 2 
4 Kawasan Pasar Tradisional 12 
5 Kawasan Perdagangan dan Pertokoan 1 
6 Kawasan Insititusi, Pemerintahan, dan Pendidikan 141 
7 Ruang Terbuka dan Areal Rekreasi, Taman 3 
8 Kawasan Industri 151
9 Kawasan Pertambakan 4 
10 Lahan Pertanian 74 
11 Lahan Perkebunan 76 
12 Hutan dan Kawasan Konservasi 137 
13 Perariran, Genangan Air, Danau 5 
14 Fasilitas Transportasi 183 
15 Lahan Kosong dan Padang Rumput 81 
c) pengertian deliniasi 
Deliniasi adalah penarikan garis batas sementara suatu wilayah atau suatu negara 
di atas peta. Dalam hal ini, untuk memberi batas tata guna lahan. 
Langkah Kerja 
1. Buka arcgis 
2. Klik add data. Pilih lokasi file quickbird dengan ekstensi .tif. 
3. Layer akan terbuka. Klik arcCatalog. Buat shapefile. 
4. Beri nama Tata Guna Lahan lalu atur dengan type Polygon. Untuk mengubah 
sistem koordinatnya, klik Edit.
5. Klik select  projected coordinate system  UTM  WGS 1984  UTM WGS 
1984 49s. Sistem pun berubah.
6. Setelah shapefile terbentuk, drag file tersebut ke layer. 
7. Klik editor  start editing. Lalu klik sketch tool. 
8. Digit keliling citra. Pada titik ke-empat, klik dua kali agar layer menutup. 
9. Untuk membuatnya transparan, klik kanan layer  properties  display  
transparency: 60
10. Buka atribut tabel dengan klik kanan layer TATA GUNA LAHAN  open attribute 
table. 
11. Tambah field dengan klik Options  add field. Sebelumnya, pastikan editor sudah 
mati.
12. Buat field sebanyak delapan buah, masing-masing berisi kunci interpretasi dengan 
tipe Text, kecuali “Ukuran” yang bertipe long integer; dan “Keterangan” yang akan 
menjelaskan daerah yang dideliniasi. Pada ukuran, pilih pilihan seperti berikut. 
13. Pada task, klik Cut Poygon Feature. Pada target, pastikan layer yang dipilih ialah 
layer TATA GUNA LAHAN. 
14. Klik editor  start editing. Klik edit tool, lalu klik pada citra. Garis biru terang akan 
muncul. Artinya, dalam batas inilah daerah akan dideleniasi dengan metode 
‘potong roti’ 
15. Klik sketch tool (gambar pensil) . Mulai mendigit. Digitan diawali dari luas 
garis batas dan diakhir di luar garis batas juga, dan pada titik terakhit, klik 2x 
sehingga polygon akan tertutup. Yang didigit ialah satu kawasan tertentu, misalnya 
laut. 
16. Klik editor  save edits. Editor  stop edit. 
17. Klik kanan layer TATA GUNA LAHAN  open attribute table. 
18. Isikan pada kolom keterangan dengan “Laut” dan pada kolom-kolom lain yang 
berisi kunci interpretasi sesuai interpretasi.
19. Untuk kembali mendigit, klik editor  start editing. Klik edit tool, lalu klik pada 
bagian citra di luar laut. Sebuah garis biru terang akan muncul. Ini artinya, citra 
tersebut sudah “terpotong seperti roti” bagian lautnya, sehingga yang kemudian 
dideliniasi ialah bagian sisanya. 
20. Klik sketch tool dan mulai kembali mendeleniasi seperti sebelumnya. Begitu 
seterusnya sehingga semua guna lahan terdeleniasi dan tercatat keterangan serta 
interpretasinya dalam attribute table. 
21. Untuk jalan, buat shapefile baru dengan tipe polyline. Begitu juga dengan jalan. 
22. Setelah semua terdigit, tampilkan values pada layer dengan klik kanan layer tata 
guna lahan  properties  symbology  categories. 
23. Pilih Keterangan pada value field  add all values. 
24. Hasilnya akan terlihat pada layer. 
25. Jika ingin mengganti warna, klik kiri dua kali pada kotakan warna dan sebuah 
kotak dialog akan keluar. Warna dapat dipilih. Begitu pula dengan outline serta 
ketebalannya. 
26. Setelah itu, ITP dibuat.
Hasil dan Pembahasan 
a) Identifikasi Objek 
Dari gambar terlihat warna kuning mendominasi. Warna kuning ini menunjukkan 
guna lahan sebagai permukiman di sebelah timur. Dominan kedua ialah sawah 
yang ditunjukkan dengan warna biru muda di sebelah timur dan barat. Sedangkan 
dominan ketiga ialah RTH yang ditunjukkan dengan warna hijau di sebelah barat. 
Dari sini, dapat terlihat adanya pembangunan yang tidak seimbang. Selain guna 
lahan yang telah tersebutkan, guna lahan lain yang terdapat antara lain kawasan 
industri, perhubungan, krbun, lahan kosong, perumahan, dan tambak. 
Daftar Pustaka 
Hartono.2007.Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta.Bandung:CV Citra Praya 
Hidayat, Andi. 2009. Interpretasi Citra dalam Wordpress. 
www.andimanwno.wordpress.com. Diunduh 5 April 2014. 
Pigawati, Bitta dan Pangi. 2010. Buku Panduan Praktikum Kartografi. Semarang : Biro 
Penerbit Planologi UNDIP. 
Septiana, Tiara Citra.2010. “Tata Guna Lahan” dalam Blogspot. www.kasihdalamkata. 
blogspot.com. Diunduh 5 April 2014. 
Sutanto.1998.Penginderaan Jauh (Jilid 1).Jogjakarta:Gadjah Mada University Press. 
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertahanan_laut. Tanpa Angka Tahun. “Pertahanan Laut” 
dalam Wikipedia. Diunduh Sabtu, 13 April 2013.
Attribute table:
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis

More Related Content

What's hot

Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisTutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Egi Septiana
 
Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan Gajahmungkur
Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan GajahmungkurLaporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan Gajahmungkur
Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan Gajahmungkur
Sally Indah N
 
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISTiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
bramantiyo marjuki
 
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
oriza steva andra
 
Laporan Praktikum ArcGis
Laporan Praktikum ArcGisLaporan Praktikum ArcGis
Laporan Praktikum ArcGis
Mf Dewantara AlMismary
 
Pengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkapPengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkapRetno Pratiwi
 
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar petaInformasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
fahmi fadilla
 
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
bramantiyo marjuki
 
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/LayoutingPedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Mgs Zulfikar Rasyidi
 
Laporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lerengLaporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lereng
andini rambe
 
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Ahmad Dani
 
Laporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan ThachymetriLaporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan Thachymetri
lia anggraini
 
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodoliteCara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
didiek hermansyah
 
Bab 9: Pemetaan 3 Dimensi
Bab 9:   Pemetaan 3 DimensiBab 9:   Pemetaan 3 Dimensi
Bab 9: Pemetaan 3 Dimensi
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Lampung University
 
JENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
JENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAJENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
JENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Institut Teknologi Medan
 
Tutorial Membuat Peta Sebaran Gempa menggunakan ArcGIS
Tutorial Membuat Peta Sebaran Gempa menggunakan ArcGISTutorial Membuat Peta Sebaran Gempa menggunakan ArcGIS
Tutorial Membuat Peta Sebaran Gempa menggunakan ArcGIS
Lastri Mei Liska Harahap
 
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgisLaporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Mega Yasma Adha
 

What's hot (20)

Bab iii hitungan polygon
Bab iii hitungan polygonBab iii hitungan polygon
Bab iii hitungan polygon
 
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisTutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
 
Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan Gajahmungkur
Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan GajahmungkurLaporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan Gajahmungkur
Laporan Praktikum Pembuatan Peta Dasar Kecamatan Gajahmungkur
 
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISTiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
 
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
 
Laporan Praktikum ArcGis
Laporan Praktikum ArcGisLaporan Praktikum ArcGis
Laporan Praktikum ArcGis
 
Pengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkapPengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkap
 
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar petaInformasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
 
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
 
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/LayoutingPedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
 
Laporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lerengLaporan kemiringan lereng
Laporan kemiringan lereng
 
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
 
Laporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan ThachymetriLaporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan Thachymetri
 
Ilmu ukur-tanah1
Ilmu ukur-tanah1Ilmu ukur-tanah1
Ilmu ukur-tanah1
 
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodoliteCara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
 
Bab 9: Pemetaan 3 Dimensi
Bab 9:   Pemetaan 3 DimensiBab 9:   Pemetaan 3 Dimensi
Bab 9: Pemetaan 3 Dimensi
 
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
Ilmu Ukur Tanah Pertemuan 2 dan 3
 
JENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
JENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAJENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
JENIS – JENIS PETA UNTUK KEBUTUHAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
 
Tutorial Membuat Peta Sebaran Gempa menggunakan ArcGIS
Tutorial Membuat Peta Sebaran Gempa menggunakan ArcGISTutorial Membuat Peta Sebaran Gempa menggunakan ArcGIS
Tutorial Membuat Peta Sebaran Gempa menggunakan ArcGIS
 
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgisLaporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
 

Viewers also liked

Klasifikasi Terbimbing dan Tak Terbimbing Teknik Pengolahan Data Citra
Klasifikasi Terbimbing dan Tak Terbimbing Teknik Pengolahan Data CitraKlasifikasi Terbimbing dan Tak Terbimbing Teknik Pengolahan Data Citra
Klasifikasi Terbimbing dan Tak Terbimbing Teknik Pengolahan Data CitraNur Hilaliyah
 
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
oriza steva andra
 
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
npgkuja
 
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...
Rusdianto
 
Draft plpbk wonorejo 280315 edit
Draft plpbk wonorejo 280315 editDraft plpbk wonorejo 280315 edit
Draft plpbk wonorejo 280315 edit
Fiko Pradana
 
Laporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS DigitasiLaporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS Digitasi
Sally Indah N
 
Penginderaan Jauh
Penginderaan JauhPenginderaan Jauh
Penginderaan Jauh
jasa16
 
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)Helmas Tanjung
 
Penginderaan jauh
Penginderaan jauhPenginderaan jauh
Penginderaan jauh
bramantiyo marjuki
 
PENGINDERAAN JAUH UNTUK TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI
PENGINDERAAN JAUH UNTUK TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASIPENGINDERAAN JAUH UNTUK TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI
PENGINDERAAN JAUH UNTUK TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI
Nesha Mutiara
 
Role of Public Infrastructure Investment in Development Theory and its releva...
Role of Public Infrastructure Investment in Development Theory and its releva...Role of Public Infrastructure Investment in Development Theory and its releva...
Role of Public Infrastructure Investment in Development Theory and its releva...
bramantiyo marjuki
 
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi) Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
bramantiyo marjuki
 
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...
National Cheng Kung University
 
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gismodul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
Mohd. Yunus
 
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSSurvei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
bramantiyo marjuki
 

Viewers also liked (16)

Klasifikasi Terbimbing dan Tak Terbimbing Teknik Pengolahan Data Citra
Klasifikasi Terbimbing dan Tak Terbimbing Teknik Pengolahan Data CitraKlasifikasi Terbimbing dan Tak Terbimbing Teknik Pengolahan Data Citra
Klasifikasi Terbimbing dan Tak Terbimbing Teknik Pengolahan Data Citra
 
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
 
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
 
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...
Merubah Satuan Ukur Google Earth Menjadi Meter, Kilometer Dengan Perlihatkan ...
 
Draft plpbk wonorejo 280315 edit
Draft plpbk wonorejo 280315 editDraft plpbk wonorejo 280315 edit
Draft plpbk wonorejo 280315 edit
 
Laporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS DigitasiLaporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS Digitasi
 
Penginderaan Jauh
Penginderaan JauhPenginderaan Jauh
Penginderaan Jauh
 
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)
Pengolahan Dan Klasifikasi Lahan Oleh Nurul Aulia (A1H009058)
 
Penginderaan jauh
Penginderaan jauhPenginderaan jauh
Penginderaan jauh
 
PENGINDERAAN JAUH UNTUK TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI
PENGINDERAAN JAUH UNTUK TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASIPENGINDERAAN JAUH UNTUK TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI
PENGINDERAAN JAUH UNTUK TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI
 
Role of Public Infrastructure Investment in Development Theory and its releva...
Role of Public Infrastructure Investment in Development Theory and its releva...Role of Public Infrastructure Investment in Development Theory and its releva...
Role of Public Infrastructure Investment in Development Theory and its releva...
 
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi) Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
 
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...
STUDI TENTANG PENGUKURAN DAN PEMETAAN KADASTRAL PADA PELAKSANAAN PRONA TAHUN ...
 
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gismodul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
modul pelatihan pengolahan data spasial menggunakan quantum gis
 
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSSurvei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
 
laporan penginderaan jauh tahap4
laporan penginderaan jauh tahap4laporan penginderaan jauh tahap4
laporan penginderaan jauh tahap4
 

Similar to Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis

Laprak TI Smt 1: ArcGIS Analisis Kesesuaian Lahan
Laprak TI Smt 1: ArcGIS Analisis Kesesuaian LahanLaprak TI Smt 1: ArcGIS Analisis Kesesuaian Lahan
Laprak TI Smt 1: ArcGIS Analisis Kesesuaian Lahan
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 BatuLaporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 BatuNational Cheng Kung University
 
gTugas iutk
gTugas iutkgTugas iutk
gTugas iutk
Oliz Adityaraka
 
Soal PAS Geografi Kelas 100dsds0000.docx
Soal PAS Geografi Kelas 100dsds0000.docxSoal PAS Geografi Kelas 100dsds0000.docx
Soal PAS Geografi Kelas 100dsds0000.docx
NovitaNurWahyuni
 
Handout kartografi
Handout kartografiHandout kartografi
Handout kartografi
Andi Ilham
 
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGISLaporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi Geografi
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi GeografiTugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi Geografi
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi Geografi
Muhamad Purnomo
 
Teknik navigasi darat
Teknik navigasi daratTeknik navigasi darat
Teknik navigasi darat
arifbogor
 
Persebaran
PersebaranPersebaran
Persebaran
MIrvan2
 
Abc hsjsisjjsjsisiskjsjssjnsnsjs PETA.pptx
Abc hsjsisjjsjsisiskjsjssjnsnsjs PETA.pptxAbc hsjsisjjsjsisiskjsjssjnsnsjs PETA.pptx
Abc hsjsisjjsjsisiskjsjssjnsnsjs PETA.pptx
rajagusteja
 
Makala peta
Makala petaMakala peta
Makala peta
RudiniTakapi
 
Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1
Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1
Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1Nodd Nittong
 
Kur kart ografi
Kur kart ografiKur kart ografi
Kur kart ografi
cakcik cuk
 

Similar to Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis (17)

Laprak TI Smt 1: ArcGIS Analisis Kesesuaian Lahan
Laprak TI Smt 1: ArcGIS Analisis Kesesuaian LahanLaprak TI Smt 1: ArcGIS Analisis Kesesuaian Lahan
Laprak TI Smt 1: ArcGIS Analisis Kesesuaian Lahan
 
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 BatuLaporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
 
gTugas iutk
gTugas iutkgTugas iutk
gTugas iutk
 
Soal PAS Geografi Kelas 100dsds0000.docx
Soal PAS Geografi Kelas 100dsds0000.docxSoal PAS Geografi Kelas 100dsds0000.docx
Soal PAS Geografi Kelas 100dsds0000.docx
 
Alistiqomah
AlistiqomahAlistiqomah
Alistiqomah
 
Handout kartografi
Handout kartografiHandout kartografi
Handout kartografi
 
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGISLaporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
 
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi Geografi
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi GeografiTugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi Geografi
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi Geografi
 
Teknik navigasi darat
Teknik navigasi daratTeknik navigasi darat
Teknik navigasi darat
 
Persebaran
PersebaranPersebaran
Persebaran
 
Peta SIG
Peta SIGPeta SIG
Peta SIG
 
Abc hsjsisjjsjsisiskjsjssjnsnsjs PETA.pptx
Abc hsjsisjjsjsisiskjsjssjnsnsjs PETA.pptxAbc hsjsisjjsjsisiskjsjssjnsnsjs PETA.pptx
Abc hsjsisjjsjsisiskjsjssjnsnsjs PETA.pptx
 
Makala peta
Makala petaMakala peta
Makala peta
 
Handout kartografi
Handout kartografiHandout kartografi
Handout kartografi
 
Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1
Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1
Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1
 
Kur kart ografi
Kur kart ografiKur kart ografi
Kur kart ografi
 
Resensi jurnal ilmiah
Resensi jurnal ilmiahResensi jurnal ilmiah
Resensi jurnal ilmiah
 

More from Laras Kun Rahmanti Putri

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdfPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12BLaporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
Laras Kun Rahmanti Putri
 
1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District
1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District
1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District
Laras Kun Rahmanti Putri
 
6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District
6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District
6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District
Laras Kun Rahmanti Putri
 
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Laporan Perkim Penggaron Kidul
Laporan Perkim Penggaron KidulLaporan Perkim Penggaron Kidul
Laporan Perkim Penggaron Kidul
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota BatamLaporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Review Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah PerkimReview Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah Perkim
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Perencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota SemarangPerencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota Semarang
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Studio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri Raya
Studio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri RayaStudio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri Raya
Studio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri Raya
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota Kendal
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota KendalStudio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota Kendal
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota Kendal
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-Ngampel
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-NgampelStudio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-Ngampel
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-Ngampel
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio PerencanaanLaporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Studio Perencanaa - Proposal teknis
Studio Perencanaa - Proposal teknisStudio Perencanaa - Proposal teknis
Studio Perencanaa - Proposal teknis
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Studio 2 (Studio Perencanaan)
Studio 2 (Studio Perencanaan)Studio 2 (Studio Perencanaan)
Studio 2 (Studio Perencanaan)
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. BanjarnegaraMelihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Jurnal Kesadaran Sosial Bandara Kualanamu
Jurnal Kesadaran Sosial Bandara KualanamuJurnal Kesadaran Sosial Bandara Kualanamu
Jurnal Kesadaran Sosial Bandara Kualanamu
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Jurnal KTI Smt 2
Jurnal KTI Smt 2Jurnal KTI Smt 2
Jurnal KTI Smt 2
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Pemuda dalam perubahan sosial bram widyanto
Pemuda dalam perubahan sosial bram widyantoPemuda dalam perubahan sosial bram widyanto
Pemuda dalam perubahan sosial bram widyantoLaras Kun Rahmanti Putri
 

More from Laras Kun Rahmanti Putri (20)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdfPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
 
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12BLaporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
 
1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District
1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District
1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District
 
6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District
6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District
6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District
 
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
 
Laporan Perkim Penggaron Kidul
Laporan Perkim Penggaron KidulLaporan Perkim Penggaron Kidul
Laporan Perkim Penggaron Kidul
 
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota BatamLaporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
 
Review Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah PerkimReview Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah Perkim
 
Perencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota SemarangPerencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota Semarang
 
Studio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri Raya
Studio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri RayaStudio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri Raya
Studio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri Raya
 
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota Kendal
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota KendalStudio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota Kendal
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota Kendal
 
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-Ngampel
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-NgampelStudio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-Ngampel
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-Ngampel
 
Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio PerencanaanLaporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
 
Studio Perencanaa - Proposal teknis
Studio Perencanaa - Proposal teknisStudio Perencanaa - Proposal teknis
Studio Perencanaa - Proposal teknis
 
Studio 2 (Studio Perencanaan)
Studio 2 (Studio Perencanaan)Studio 2 (Studio Perencanaan)
Studio 2 (Studio Perencanaan)
 
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
 
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. BanjarnegaraMelihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
 
Jurnal Kesadaran Sosial Bandara Kualanamu
Jurnal Kesadaran Sosial Bandara KualanamuJurnal Kesadaran Sosial Bandara Kualanamu
Jurnal Kesadaran Sosial Bandara Kualanamu
 
Jurnal KTI Smt 2
Jurnal KTI Smt 2Jurnal KTI Smt 2
Jurnal KTI Smt 2
 
Pemuda dalam perubahan sosial bram widyanto
Pemuda dalam perubahan sosial bram widyantoPemuda dalam perubahan sosial bram widyanto
Pemuda dalam perubahan sosial bram widyanto
 

Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM INTERPRETASI RUANG DELINIASI CITRA DENGAN SOFTWARE ARCGIS Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Interpretasi Ruang Dosen Pengampu: Dra. Bitta Pigawati, MT Disusun Oleh : Laras Kun Rahmanti Putri 21040113130114 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014
  • 2. Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa mampu membuat delineiasi citra satelit berdasarkan klasifikasi penggunaan lahan dengan software arcgis. 2. Mahasiswa mampu mengenali objek berdasarkan karakteristik yang ada dalam citra maupun kaitannya dengan keberadaan objek lain di sekitarnya secara digital. Alat dan Bahan: 1. Peta kawasan kampus Undip Tembalang 2. Komputer/laptop yang telah di-instal ArcGIS Kajian Teori a) unsur interpretasi citra  Rona dan Warna Rona (tone/color tone/grey tone) ialah tingkat kegelapan atau kecerahan objek pada citra. Warna ialah ujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum sempit.  Bentuk  Bentuk merupakan variabel kualitatif yang memerikan konfigurasi atau kerangka suatu objek (Lo, 1976).  Ukuran  Ukuran ialah atribut objek yang antara lain berupa jarak, luas, tinggi, lereng, dan volume.  Tekstur  Tekstur ialah frekuensi perubahan rona pada citra (Lillesand dan Kiefer, 1979) atau pengulangan rona kelompok objek yang terlalu kecil untuk dibedakan secara individual (Estes dan Simonett, 1975). Tekstur sering dinyatakan dengan kasar, halus seperti beledu, dan belang-belang.  Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai bagi banyak objek bentukan manusia dan bagi beberapa objek alamiah.  Bayangan  Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau objek yang berada di daerah gelap.  Situs  Situs bukan merupakan ciri objek secara langsung, melainkan dalam kaitannya dengan lingkungan sekitarnya.  Asosiasi  Asosiasi dapat diartikan sebagai keterkaitan antara objek yang satu dengan objek yang lain. Karena adanya ketekaitan ini maka terlihatnya suatu objek pada citra sering merupakan petunjuk bagi adanya objek lain. b) pengertian tata guna lahan Tata guna lahan adalah sebuah pemanfaatan lahan dan penataan lahan yang dilakukan sesuai dengan kodisi eksisting alam. Tata guna lahan berupa:
  • 3. Kawasan permukiman Kawasan permukiman ini ditandai dengan adanya perumahan yang disertai prasana dan sarana serta infrastrukutur yang memadai. Kawasan permukiman ini secara sosial mempunyai norma dalam bermasyarakat. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 0-15% (datar hingga landai). Kawasan perumahan Kawasan perumahan hanya didominasi oleh bangunan-bangunan perumahan dalam suatu wilayah tanpa didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 0-15% (datar hingga landai). Kawasan perkebunan Perkebunan ini ditandai dengan dibudidayakannya jenis tanaman yang bisa menghasilkan materi dalam bentuk uang. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 8-15% (landai). Kawasan pertanian Kawasan pertanian ditandai oleh adanya jenis budidaya satu tanaman saja. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 8-15% (landai). Kawasan ruang terbuka hijau Kawasan terbuka hijau ini dapat berupa taman yang hanya ditanami oleh tumbuhan yang rendah dan jenisnya sedikit. Namun dapat juga berupa hutan yang didominasi oleh berbagai jenis macam tumbuhan. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 15-25% ( agak curam ). Kawasan perdagangan Kawasan perdagangan ini biasanya ditandai dengan adanya bangunan pertokoan yang menjual berbagai macam barang. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 0-8% ( datar ) Kawasan industri Kawasan industri ditandai dengan adanya proses produksi baik dalam jumlah kecil maupun dalam jumlah besar. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 8-15% ( hingga landai ). Kawasan perairan Kawasan perairan ini ditandai oleh adanya aktifitas perairan, seperti budidaya ikan, pertambakan, irigasi, dan sumber air bagi wilayah dan sekitarnya. Persyaratan dan ketentuan warna tata guna lahan: Kawasan No Warna Di Autocad No. Keterangan Kode Warna Warna 1 Kawasan Permukiman Padat 42 2 Kawasan Permukiman Sedang 41 3 Kawasan Permukiman Rendah 2 4 Kawasan Pasar Tradisional 12 5 Kawasan Perdagangan dan Pertokoan 1 6 Kawasan Insititusi, Pemerintahan, dan Pendidikan 141 7 Ruang Terbuka dan Areal Rekreasi, Taman 3 8 Kawasan Industri 151
  • 4. 9 Kawasan Pertambakan 4 10 Lahan Pertanian 74 11 Lahan Perkebunan 76 12 Hutan dan Kawasan Konservasi 137 13 Perariran, Genangan Air, Danau 5 14 Fasilitas Transportasi 183 15 Lahan Kosong dan Padang Rumput 81 c) pengertian deliniasi Deliniasi adalah penarikan garis batas sementara suatu wilayah atau suatu negara di atas peta. Dalam hal ini, untuk memberi batas tata guna lahan. Langkah Kerja 1. Buka arcgis 2. Klik add data. Pilih lokasi file quickbird dengan ekstensi .tif. 3. Layer akan terbuka. Klik arcCatalog. Buat shapefile. 4. Beri nama Tata Guna Lahan lalu atur dengan type Polygon. Untuk mengubah sistem koordinatnya, klik Edit.
  • 5. 5. Klik select  projected coordinate system  UTM  WGS 1984  UTM WGS 1984 49s. Sistem pun berubah.
  • 6. 6. Setelah shapefile terbentuk, drag file tersebut ke layer. 7. Klik editor  start editing. Lalu klik sketch tool. 8. Digit keliling citra. Pada titik ke-empat, klik dua kali agar layer menutup. 9. Untuk membuatnya transparan, klik kanan layer  properties  display  transparency: 60
  • 7. 10. Buka atribut tabel dengan klik kanan layer TATA GUNA LAHAN  open attribute table. 11. Tambah field dengan klik Options  add field. Sebelumnya, pastikan editor sudah mati.
  • 8. 12. Buat field sebanyak delapan buah, masing-masing berisi kunci interpretasi dengan tipe Text, kecuali “Ukuran” yang bertipe long integer; dan “Keterangan” yang akan menjelaskan daerah yang dideliniasi. Pada ukuran, pilih pilihan seperti berikut. 13. Pada task, klik Cut Poygon Feature. Pada target, pastikan layer yang dipilih ialah layer TATA GUNA LAHAN. 14. Klik editor  start editing. Klik edit tool, lalu klik pada citra. Garis biru terang akan muncul. Artinya, dalam batas inilah daerah akan dideleniasi dengan metode ‘potong roti’ 15. Klik sketch tool (gambar pensil) . Mulai mendigit. Digitan diawali dari luas garis batas dan diakhir di luar garis batas juga, dan pada titik terakhit, klik 2x sehingga polygon akan tertutup. Yang didigit ialah satu kawasan tertentu, misalnya laut. 16. Klik editor  save edits. Editor  stop edit. 17. Klik kanan layer TATA GUNA LAHAN  open attribute table. 18. Isikan pada kolom keterangan dengan “Laut” dan pada kolom-kolom lain yang berisi kunci interpretasi sesuai interpretasi.
  • 9. 19. Untuk kembali mendigit, klik editor  start editing. Klik edit tool, lalu klik pada bagian citra di luar laut. Sebuah garis biru terang akan muncul. Ini artinya, citra tersebut sudah “terpotong seperti roti” bagian lautnya, sehingga yang kemudian dideliniasi ialah bagian sisanya. 20. Klik sketch tool dan mulai kembali mendeleniasi seperti sebelumnya. Begitu seterusnya sehingga semua guna lahan terdeleniasi dan tercatat keterangan serta interpretasinya dalam attribute table. 21. Untuk jalan, buat shapefile baru dengan tipe polyline. Begitu juga dengan jalan. 22. Setelah semua terdigit, tampilkan values pada layer dengan klik kanan layer tata guna lahan  properties  symbology  categories. 23. Pilih Keterangan pada value field  add all values. 24. Hasilnya akan terlihat pada layer. 25. Jika ingin mengganti warna, klik kiri dua kali pada kotakan warna dan sebuah kotak dialog akan keluar. Warna dapat dipilih. Begitu pula dengan outline serta ketebalannya. 26. Setelah itu, ITP dibuat.
  • 10. Hasil dan Pembahasan a) Identifikasi Objek Dari gambar terlihat warna kuning mendominasi. Warna kuning ini menunjukkan guna lahan sebagai permukiman di sebelah timur. Dominan kedua ialah sawah yang ditunjukkan dengan warna biru muda di sebelah timur dan barat. Sedangkan dominan ketiga ialah RTH yang ditunjukkan dengan warna hijau di sebelah barat. Dari sini, dapat terlihat adanya pembangunan yang tidak seimbang. Selain guna lahan yang telah tersebutkan, guna lahan lain yang terdapat antara lain kawasan industri, perhubungan, krbun, lahan kosong, perumahan, dan tambak. Daftar Pustaka Hartono.2007.Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta.Bandung:CV Citra Praya Hidayat, Andi. 2009. Interpretasi Citra dalam Wordpress. www.andimanwno.wordpress.com. Diunduh 5 April 2014. Pigawati, Bitta dan Pangi. 2010. Buku Panduan Praktikum Kartografi. Semarang : Biro Penerbit Planologi UNDIP. Septiana, Tiara Citra.2010. “Tata Guna Lahan” dalam Blogspot. www.kasihdalamkata. blogspot.com. Diunduh 5 April 2014. Sutanto.1998.Penginderaan Jauh (Jilid 1).Jogjakarta:Gadjah Mada University Press. http://id.wikipedia.org/wiki/Pertahanan_laut. Tanpa Angka Tahun. “Pertahanan Laut” dalam Wikipedia. Diunduh Sabtu, 13 April 2013.
  • 11.