deliniasi tu sama aja kayak ngelompokin, bedakin, terus batas pembedanya pake garis. metodenya gampangnya ialah metode potong roti. jadi tu ada peta, kamu lapisin mika, terus digaris-garis, dibedain, dideliniasi mana yang permukiman, mana pendidikan, mana industri, dll, tapi secara digital. gitu. ini tugasnya bikin kamu nyelingkuhin waktu tidur. haha but that's just fine, kok. SEMANGAT, PLANNER !
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic untuk mengolah data foto udara UAV/Drone untuk menghasilkan 3D point clouds, DEM/DSM, dan orthophoto mosaic
Data foto yang digunakan dalam tutorial silahkan download disini
https://drive.google.com/file/d/0B94pA_Q0S02vREt5cnJESXhNeWc/view?usp=sharing
Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah ini disusun secara ringkas dari beberapa referensi. Mencakup bahasan tentang pengertian survei, peta, pengukuran jarak, sudut, azimut, bearing, penggunaan pita ukur, theodolite, dan waterpas, perhitungan poligon, beda tinggi, luas dan volume. Disamping itu disertai pula contoh hitungan sederhana untuk memudahkan pemahaman dari setiap materi. Modul ini dapat dijadikan pegangan praktis dalam mempelajari survei dan pemetaan tingkat dasar.
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic untuk mengolah data foto udara UAV/Drone untuk menghasilkan 3D point clouds, DEM/DSM, dan orthophoto mosaic
Data foto yang digunakan dalam tutorial silahkan download disini
https://drive.google.com/file/d/0B94pA_Q0S02vREt5cnJESXhNeWc/view?usp=sharing
Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah ini disusun secara ringkas dari beberapa referensi. Mencakup bahasan tentang pengertian survei, peta, pengukuran jarak, sudut, azimut, bearing, penggunaan pita ukur, theodolite, dan waterpas, perhitungan poligon, beda tinggi, luas dan volume. Disamping itu disertai pula contoh hitungan sederhana untuk memudahkan pemahaman dari setiap materi. Modul ini dapat dijadikan pegangan praktis dalam mempelajari survei dan pemetaan tingkat dasar.
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisEgi Septiana
Dibuat menggunakan software Arcgis 10.1 dengan layer penyusun peta yang sudah ada sebelumnya.
Untuk medapatkan tutorial lainnya silahkan kunjungi http://egibrew123.blogspot.com
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISbramantiyo marjuki
How to Clip Rasters Using Polygon, Summary of mini course at Thematic Mapping Technical Unit of Ministry of Public Works center data processing, March, 10th, 2015
Pada System Information Geography, terdapat beberapa penerapan menggunakan software. Salah satunya menggunakan ArcGIS, software ini mempermudah proses pembuatan peta tematik maupun peta lainnya seperti peta geologi.
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgisEgi Septiana
Dibuat menggunakan software Arcgis 10.1 dengan layer penyusun peta yang sudah ada sebelumnya.
Untuk medapatkan tutorial lainnya silahkan kunjungi http://egibrew123.blogspot.com
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISbramantiyo marjuki
How to Clip Rasters Using Polygon, Summary of mini course at Thematic Mapping Technical Unit of Ministry of Public Works center data processing, March, 10th, 2015
Pada System Information Geography, terdapat beberapa penerapan menggunakan software. Salah satunya menggunakan ArcGIS, software ini mempermudah proses pembuatan peta tematik maupun peta lainnya seperti peta geologi.
disini itu belajar nganalisis keadaan curah hujan, kelerengan, sama jenis tanah di satu daerah tertentu. masing2 itu punya skor. kalo dijumlahin, keluar angka kan. nah nanti dari angka itu bisa dilihat apakah termasuk kaw lindung, penyangga, atau budidaya. tugas ini bakal kepake lagi di semester 2 di matkul geologi lingkungan dan di masa depan tentunya haha. file shp (file yg mau diolah) dikasih sama asdos disebar sama kormat. asik ini, pake tool clip sama overlay. SO TIGHTEN YOUR SEAT-BELT, PLANNER !
Software yang dipakai disini ialah arcGIS. Bisa dibilang laptopnya planner itu ga afdol kalo ga ada arcgis dkk-nya. planner juga ga afdol kalo ga bisa ini. Digitasi peta disini maksudnya itu kayak njiplak peta tp di kompi, secara digital. gitu. masteran minta asdos, disebar sama kormat. buat peta yang jadi bahan yang mau di-jiplak, cari aja di google: "peta administrasi kota mana", terus dibuka. kalo ukurannya gede berarti bener. cari juga yang koordinatnya pake angka bukan yg lintang-bujur. pas ngerjain ini, semakin lengkap dan detail yang didigit, semakin keren juga nilai dan proses perkembangan kepribadian #tsaelah. kalo aku sih tugasnya kurang bagus haha. yang sering failed pas ngerjain ini tuh gara-gara edit-start editing yg kelupaan; atau masalah field, yang harusnya field jalan malah buat area(poligon). atau type yg dipilih pas mau bikin field juga ga pas; yang harusnya jalan pake type polyline, malah pake type polygon. semacam itu deh. gitu. NAIL IT, PLANNNER !
Semester 6.
PEMBANGUNAN IPAL SENTRA PENGASAPAN IKAN
DI DESA WONOSARI KECAMATAN BONANG
Tugasnya mencari tahu input ouput outcome sama goal.
"output", "outcome", sama "goal" miripan tapi beda.
Intinya mengevaluasi apakah suatu proyek/pekerjaan sudah benar2 memenuhi tujuannya atau blm, dilihat dari beberapa variabel/kriteria.
Kami sempat sok-sok-an jadi IPA lagi pake termometer gelas ukur sama kertas (apasihya namanya) untuk tes pH air limbah.
Bau banget coy airnya untung yang ngambil sample-nya bukan eyke tapi hafis sama aul wakwaw.
Kami ketemu sama Pak Juyamin, motor dan pelopor di Sentra tsb. keren deh bapake. ntap. salut.
Kami ngerjainnya manipulasi dikit2 tapi nilai kita A dooong hahaayy!
Studio Perancangan dan Pembangunan Kota. Semester 6. Studio ini temanya kawasan pertumbuhan baru. Nah, angkatan kami, ngambil kawasannya ini di focus area (perencanaan kota). Dari sini, diambil 30 hektar aja. Disini disebutkan kelompok meso. Terus satu kelompok dibagi 3, masing-masing kira-kira 10 hektar, yang kemudian namanya kelompok mikro. Mikro-messo-makro harus sinkron, dari konsep desain dan parameternya.
Terus yaudah dicari titik masalahnya apa, bisa diselesaikan pake konsep apa, indikatornya apa, bentuk indikatornya dalam desain gimana. Terus itu semua, rancangan desain kawasan dihitung biayanya. Mulai dari pra-konstruksi sampe pasca-konstruksi. Karena ngga mungkin pemerintah bangun sendirian karena ngga punya uang, pasti kita buat kerjasama, kan, biasanya dengan swasta. Bentuk kerjasamanya apa?
lots of love for :
Ahmad Dayrobi [Lubuk Linggau, Sumatera Selatan], Bayu Rizqi [Pati, Jawa Tengah], akuu, Kiki Andriani [Muara Enim, Sumatera Selatan], Nafisah Anas [Kalianda, Lampung Selatan], Intan Hasiani Pasaribu [Medan, Sumatera Utara], Dhita Mey Diana Kusuma [Ungaran, Jawa Tengah], Intan Hapsari Hasmantika [Semarang, Jawa Tengah], Nurul Almira [Semarang, Jawa Tengah], Arief Adhika Pratama [Tangerang Selatan], Aqib Abdul Aziz [Medan, Sumatera Utara].
Weblog Studio Perancangan dan Pembangunan Kota semester 6. Weblog adalah media utk mengomunikasikan hasil perancangan kami jd kita di media weblog halah. Jadi yg ahli blog desain macem2 ditaruh disini. di kelompokku Nafisah juragannya
Artikel Jurnal dari tugas Studio Perancangan dan Pembangunan Kota semester 6. jadi hasil tugas kami dijadiin jurnal artikel gitu yg isinya lebih singkat padat jelas. ini ngeditnya manual bgt ya pake nambal pake shape segala tolong tolong karena kurangnya pengetahuan mainan ms.word ini. nangis2 ini nggarap sama ngumpulinnya.
btw di seri studio rancang ini nomor 2 itu isinya gambar (jpeg) 2D,
nomor 3 nya gambar (jpeg) 3D,
nomor 4 nya Gambar detail 3D (jpeg)
nomor 5 nya banner (jpeg).
kalp jpeg ga bs di aplod di slideshare harus file doc atau pdf.
pan kapan deh aku jadiin pdf terus aku aplodin ya. etapi udah ada di laporan jg si.
semester 6. ini adalah tugas matkul perumahan dan permukiman.
Ini tugasnya intinya nyariin desain perumahan yang layak buat masyarakat yang belum punya rumah sendiri. Lokasi dimana (udah dipatok maksimal 10 km dari UNDIP), rumahnya tipe berapa, denahnya (siteplan) gimana, buat bayarnya nyicil berapa tahun dan sebulannya berapa. Disini jumlah yang harus dibayarin per bulan itu harus tidak lebih dari 30% dari pemasukan perbulannya. Kalo sama biaya transport, ga boleh lebih dari 40%, gitu-gitu.
Perkim Kelompok 4:
Mazaya Ghaizani Nadiantika
Dhanna Prasetya Nusantara
Muhammad Hafidz Satria Pratama
Reksa Istiana
Yonika Evidonta Meilala Boru Sembiring
Aku.
bersama pak wisnu gtg
pas ini aku tidur di kelas haha --" tp pas menit terakhir aja kok dan tetep nyatet tapi ya gitu catetannya ga kebaca haha
ngerjainnya pas studio haha ~
Laporan MKP Perenc Infras buat UTS
Rencana Optimalisasi Kinerja BRT tugas mata kuliah pilihan perencanaan infrastruktur transportasi perkotaan
yang ini masih ada revisi tp yg versi revisian aku blm punyaa.
i didnt do much here tho
SEMESTER 4. Studio 1 (Studio Proses Perencanaan)
studio proses perencanaan isinya ttg memahami profil wilayah secara komprehensip alias dari berbagai sisiiii.
wilstudnya regionalisasi Weleri Raya di Kabupaten Kendal
dari sini dibandingin antara ekspektasi sama realitas (bukan lelucon), dimana ketika kedua hal itu tdk sama berarti ada masalah. masalahnya lalu distrukturkan, dikelompokkan, dan dikasih bobot mana masalah prioritas 1, 2, 3, yang harus diselesaikan duluw
Dosennya Pak Jawoto yang baiiik bgttt
disini kita sangat diajari tentang BERPROSES.
SEMESTER 5. ini propteknya studio perencanaan wilstud regionalisasi Kendal Raya
proptek tu isinya "gimana caranya kita bakal nyari data dan ngerjain tugas ini" gitu
memuat hal-hal teknis deh, ttg desain survey istilahnya
SEMESTER 5. PPT buat Presentasi Final Studio Perencanaan bareng sama kelas A di ruang teater. Layout by Teh Sally. Pas presentasi, poster dan x-banner dipasang di depan. PWK FT UNDIP Semarang 2015 angkatan 2013.
Studio 1 belajar ttg memahami profil wilayah, dari situ bisa ditarik garis besar permasalahan utama di swatu wilayah. Nah di studio 2 ini, diselesaikan masalahnya. Jadi wilstudnya ya sama. Cari data juga, cuma data yg buat perencanaan ini lebih dalam, kalo yg di studio 1 kan kaya secara umum aja gituw. Jadi yg studio 2 ini nentuin dulu mau direncanain kaya gimana, aspek dan objek apa aja yang kena perencanaan, terus nyari data mendalam ttg aspek dan objek itu.
Jadi alurnya bukan survey-->dapat masalah-->tujuan--> rencana, karena itu udah di studio 1; tetapi yang ini tujuan-->rencana-->survey-->perencanaan.
Studio Perencanaan kebagi jadi perencanaan wilayah (regional) sama perencanaan focused area (perkotaan). Kalau kurikulum dulu, studio perencanaannya dipisah jadi 2 itu, kalo sekarang dirapel.
Disini aku ganti wilstud, di studio 1 aku di kelompok Weleri Raya (Welerich), di studio 2 aku di kelompok Kendal Raya (Bondokenceng) haha sempet baper
melihat kondisi ekonomi kabupaten banjarnegara secara agregat (keseluruhan) dan secara intra. secara agregat artinya dari sudut pandang jawa tengah, secara intra artinya dari sudut pandang per kecamatan dalam kabupaten itu.
*by: Hanifah Cindy Pratiwi dari Kuningan + Novi Yanti dari Kebumen (tapi punya darah sunda juga) + Tegar Satriani dari Purwodadi) + me
disparitas = ketimpangan wilayah. artinya ada satu wilayah yang maju banget, ada yang kurang. ketimpangan ini bisa dilihat dari indeks williamson-nya. dapet nilainya dari perhitungan pdrb gitu
Ini tugas dari Pak Ipep. Inti laporan ini tu apakah orang-orang mau peduli atas adanya sebuah kejadian yang berpengaruh thd mereka dan apakah mereka DO ACTION sebagai respon atas kejadian tsb (yang cenderung negatif).
Secara alami sih menurutku manusia bakal ngerespon dan do action. Nah bagaimana dengan kasus yang ada di laporan ini? Check this aaaawt.
Btw habis tugas ini ada lagi tugas buat UAS, dari pak Samsul, kelompoknya berdasar Kelompok Proper, beda sama kelompok di tugas ini. Tapi laporannya di Intan Pasaribu belum sempat ngopy HEHE jangan ditiru .
Ini ialah tugas terakhir matkul tekkom yang dikerjakan dengan sisa-sisa semangat yang ada plus semangat-semangat baru yang mau ga mau harus dikumpulkan.
Selamat Bersemangat ! Fight For Tugas.
1. LAPORAN PRAKTIKUM INTERPRETASI RUANG
DELINIASI CITRA DENGAN SOFTWARE ARCGIS
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Interpretasi Ruang
Dosen Pengampu: Dra. Bitta Pigawati, MT
Disusun Oleh :
Laras Kun Rahmanti Putri
21040113130114
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
2. Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu membuat delineiasi citra satelit berdasarkan klasifikasi
penggunaan lahan dengan software arcgis.
2. Mahasiswa mampu mengenali objek berdasarkan karakteristik yang ada dalam
citra maupun kaitannya dengan keberadaan objek lain di sekitarnya secara
digital.
Alat dan Bahan:
1. Peta kawasan kampus Undip Tembalang
2. Komputer/laptop yang telah di-instal ArcGIS
Kajian Teori
a) unsur interpretasi citra
Rona dan Warna
Rona (tone/color tone/grey tone) ialah tingkat kegelapan atau
kecerahan objek pada citra. Warna ialah ujud yang tampak oleh
mata dengan menggunakan spektrum sempit.
Bentuk
Bentuk merupakan variabel kualitatif yang memerikan
konfigurasi atau kerangka suatu objek (Lo, 1976).
Ukuran
Ukuran ialah atribut objek yang antara lain berupa jarak, luas,
tinggi, lereng, dan volume.
Tekstur
Tekstur ialah frekuensi perubahan rona pada citra (Lillesand
dan Kiefer, 1979) atau pengulangan rona kelompok objek yang
terlalu kecil untuk dibedakan secara individual (Estes dan
Simonett, 1975). Tekstur sering dinyatakan dengan kasar, halus
seperti beledu, dan belang-belang.
Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai
bagi banyak objek bentukan manusia dan bagi beberapa objek
alamiah.
Bayangan
Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau objek yang
berada di daerah gelap.
Situs
Situs bukan merupakan ciri objek secara langsung, melainkan
dalam kaitannya dengan lingkungan sekitarnya.
Asosiasi
Asosiasi dapat diartikan sebagai keterkaitan antara objek yang
satu dengan objek yang lain. Karena adanya ketekaitan ini
maka terlihatnya suatu objek pada citra sering merupakan
petunjuk bagi adanya objek lain.
b) pengertian tata guna lahan
Tata guna lahan adalah sebuah pemanfaatan lahan dan penataan lahan yang
dilakukan sesuai dengan kodisi eksisting alam. Tata guna lahan berupa:
3. Kawasan permukiman
Kawasan permukiman ini ditandai dengan adanya perumahan yang disertai
prasana dan sarana serta infrastrukutur yang memadai. Kawasan permukiman ini
secara sosial mempunyai norma dalam bermasyarakat. Kawasan ini sesuai pada
tingkat kelerengan 0-15% (datar hingga landai).
Kawasan perumahan
Kawasan perumahan hanya didominasi oleh bangunan-bangunan perumahan
dalam suatu wilayah tanpa didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 0-15% (datar hingga landai).
Kawasan perkebunan
Perkebunan ini ditandai dengan dibudidayakannya jenis tanaman yang bisa
menghasilkan materi dalam bentuk uang. Kawasan ini sesuai pada tingkat
kelerengan 8-15% (landai).
Kawasan pertanian
Kawasan pertanian ditandai oleh adanya jenis budidaya satu tanaman saja.
Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 8-15% (landai).
Kawasan ruang terbuka hijau
Kawasan terbuka hijau ini dapat berupa taman yang hanya ditanami oleh
tumbuhan yang rendah dan jenisnya sedikit. Namun dapat juga berupa hutan yang
didominasi oleh berbagai jenis macam tumbuhan. Kawasan ini sesuai pada tingkat
kelerengan 15-25% ( agak curam ).
Kawasan perdagangan
Kawasan perdagangan ini biasanya ditandai dengan adanya bangunan pertokoan
yang menjual berbagai macam barang. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan
0-8% ( datar )
Kawasan industri
Kawasan industri ditandai dengan adanya proses produksi baik dalam jumlah kecil
maupun dalam jumlah besar. Kawasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 8-15% (
hingga landai ).
Kawasan perairan
Kawasan perairan ini ditandai oleh adanya aktifitas perairan, seperti budidaya
ikan, pertambakan, irigasi, dan sumber air bagi wilayah dan sekitarnya.
Persyaratan dan ketentuan warna tata guna lahan:
Kawasan
No Warna Di Autocad
No. Keterangan Kode Warna Warna
1 Kawasan Permukiman Padat 42
2 Kawasan Permukiman Sedang 41
3 Kawasan Permukiman Rendah 2
4 Kawasan Pasar Tradisional 12
5 Kawasan Perdagangan dan Pertokoan 1
6 Kawasan Insititusi, Pemerintahan, dan Pendidikan 141
7 Ruang Terbuka dan Areal Rekreasi, Taman 3
8 Kawasan Industri 151
4. 9 Kawasan Pertambakan 4
10 Lahan Pertanian 74
11 Lahan Perkebunan 76
12 Hutan dan Kawasan Konservasi 137
13 Perariran, Genangan Air, Danau 5
14 Fasilitas Transportasi 183
15 Lahan Kosong dan Padang Rumput 81
c) pengertian deliniasi
Deliniasi adalah penarikan garis batas sementara suatu wilayah atau suatu negara
di atas peta. Dalam hal ini, untuk memberi batas tata guna lahan.
Langkah Kerja
1. Buka arcgis
2. Klik add data. Pilih lokasi file quickbird dengan ekstensi .tif.
3. Layer akan terbuka. Klik arcCatalog. Buat shapefile.
4. Beri nama Tata Guna Lahan lalu atur dengan type Polygon. Untuk mengubah
sistem koordinatnya, klik Edit.
5. 5. Klik select projected coordinate system UTM WGS 1984 UTM WGS
1984 49s. Sistem pun berubah.
6. 6. Setelah shapefile terbentuk, drag file tersebut ke layer.
7. Klik editor start editing. Lalu klik sketch tool.
8. Digit keliling citra. Pada titik ke-empat, klik dua kali agar layer menutup.
9. Untuk membuatnya transparan, klik kanan layer properties display
transparency: 60
7. 10. Buka atribut tabel dengan klik kanan layer TATA GUNA LAHAN open attribute
table.
11. Tambah field dengan klik Options add field. Sebelumnya, pastikan editor sudah
mati.
8. 12. Buat field sebanyak delapan buah, masing-masing berisi kunci interpretasi dengan
tipe Text, kecuali “Ukuran” yang bertipe long integer; dan “Keterangan” yang akan
menjelaskan daerah yang dideliniasi. Pada ukuran, pilih pilihan seperti berikut.
13. Pada task, klik Cut Poygon Feature. Pada target, pastikan layer yang dipilih ialah
layer TATA GUNA LAHAN.
14. Klik editor start editing. Klik edit tool, lalu klik pada citra. Garis biru terang akan
muncul. Artinya, dalam batas inilah daerah akan dideleniasi dengan metode
‘potong roti’
15. Klik sketch tool (gambar pensil) . Mulai mendigit. Digitan diawali dari luas
garis batas dan diakhir di luar garis batas juga, dan pada titik terakhit, klik 2x
sehingga polygon akan tertutup. Yang didigit ialah satu kawasan tertentu, misalnya
laut.
16. Klik editor save edits. Editor stop edit.
17. Klik kanan layer TATA GUNA LAHAN open attribute table.
18. Isikan pada kolom keterangan dengan “Laut” dan pada kolom-kolom lain yang
berisi kunci interpretasi sesuai interpretasi.
9. 19. Untuk kembali mendigit, klik editor start editing. Klik edit tool, lalu klik pada
bagian citra di luar laut. Sebuah garis biru terang akan muncul. Ini artinya, citra
tersebut sudah “terpotong seperti roti” bagian lautnya, sehingga yang kemudian
dideliniasi ialah bagian sisanya.
20. Klik sketch tool dan mulai kembali mendeleniasi seperti sebelumnya. Begitu
seterusnya sehingga semua guna lahan terdeleniasi dan tercatat keterangan serta
interpretasinya dalam attribute table.
21. Untuk jalan, buat shapefile baru dengan tipe polyline. Begitu juga dengan jalan.
22. Setelah semua terdigit, tampilkan values pada layer dengan klik kanan layer tata
guna lahan properties symbology categories.
23. Pilih Keterangan pada value field add all values.
24. Hasilnya akan terlihat pada layer.
25. Jika ingin mengganti warna, klik kiri dua kali pada kotakan warna dan sebuah
kotak dialog akan keluar. Warna dapat dipilih. Begitu pula dengan outline serta
ketebalannya.
26. Setelah itu, ITP dibuat.
10. Hasil dan Pembahasan
a) Identifikasi Objek
Dari gambar terlihat warna kuning mendominasi. Warna kuning ini menunjukkan
guna lahan sebagai permukiman di sebelah timur. Dominan kedua ialah sawah
yang ditunjukkan dengan warna biru muda di sebelah timur dan barat. Sedangkan
dominan ketiga ialah RTH yang ditunjukkan dengan warna hijau di sebelah barat.
Dari sini, dapat terlihat adanya pembangunan yang tidak seimbang. Selain guna
lahan yang telah tersebutkan, guna lahan lain yang terdapat antara lain kawasan
industri, perhubungan, krbun, lahan kosong, perumahan, dan tambak.
Daftar Pustaka
Hartono.2007.Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta.Bandung:CV Citra Praya
Hidayat, Andi. 2009. Interpretasi Citra dalam Wordpress.
www.andimanwno.wordpress.com. Diunduh 5 April 2014.
Pigawati, Bitta dan Pangi. 2010. Buku Panduan Praktikum Kartografi. Semarang : Biro
Penerbit Planologi UNDIP.
Septiana, Tiara Citra.2010. “Tata Guna Lahan” dalam Blogspot. www.kasihdalamkata.
blogspot.com. Diunduh 5 April 2014.
Sutanto.1998.Penginderaan Jauh (Jilid 1).Jogjakarta:Gadjah Mada University Press.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertahanan_laut. Tanpa Angka Tahun. “Pertahanan Laut”
dalam Wikipedia. Diunduh Sabtu, 13 April 2013.