Oleh :Dadang Arifin PENGINDERAAN JAUH Pengenalan
Definisi Penginderaan Jauh : Penginderaan Jauh  adalah ilmu dan teknologi untuk memperoleh informasi tentang objek, wilayah atau  fenomena  dengan menggunakan suatu alat tanpa melakukan kontak langsung dengan objek, wilayah atau gejala yang dikaji  ( Lillesand dan Kiefer, 1994)
RADIASI ELEKTROMAGNETIK Karakteristik radiasi elektromagnetik merupakan hal yang sangat penting untuk memahami Penginderaan jauh, yaitu : - Panjang Gelombang - Frekuensi Panjang Gelombang (  ), merupakan panjang satu siklus , dan Frekuensi (  )  Merupakan jumlah siklus  panjang gelombang yang melalui titik tertentu per unit waktu, dengan satuan  hertz
SPEKTRUM ELEKTROMAGNETIK
SPEKTRUM ELEKTROMAGNETIK
 
INTERAKSI DENGAN ATMOSFIR Perambatan gelombang elektromagnetik dari matahari ke bumi mengalami penyebaran (scattering), yang disebabkan oleh partikel- partikel dalam atmosfir.  Perhatikan pada siang hari langit menjadi biru  dan pada matahari terbit atau tenggelam,  langit menjadi kemerahan. Hal ini disebabkan adanya scattering yang disebabkan oleh  partikel-partikel dalam atmosfir
 
INTERAKSI DENGAN TARGET Energi yang tidak terserap dan tersebar pada atmosfir dapat mencapai permukaan bumi Energi yang mencapai target (I) akan terbagi lagi menjadi energi yang ditransmisikan (T) diserap target (A)) dan energi yang  dipantulkan (R). Energi yang dipantulkan  merupakan perhatian yang utama dalam remote sensing Pantulan Sempurna (Specular) Pantulan segala arah Diffuse)
Sifat Pantulan Dari Permukaan Bumi 0,3 1 3 10 SOIL VEGETATION WATER
SUMBER ENERGI GELOMBANG EM 1. Penginderaan Jauh Pasif Menggunanakan matahari sebagai sumber gelombang EM 2. Penginderaan Jauh Aktif Mempunyai sumber energi sendiri untuk menghasilkan gelombang EM
PEREKAMAN GELOMBANG EM 1. Sensor Fotografik  Perekaman berlangsung seperti kamera foto biasa atau yang kita kenal sebagai proses kimiawi. Citra yang dihasilkan dibentuk dari titik-titik yang sangat halus 2. Sensor Elektronik  Sensor yang bekerja secara elektrik, data yang direkam berupa data dijital/numerik. Citra dibentuk dari pixel (picture element)
Sumber Energi S ensor Statsiun  Penerima Pengolahan Objek / Target Sistem  Penginderaan Jauh  Pasif Data Citr a
Pengindraan Jauh Aktif
WAHANA PENGINDERAAN JAUH Rocket Satellite Balloon Aero plane Helicopter Crane 1000 Km 100 10 1 0 Km
DATA PENGINDERAAN JAUH FOTO UDARA 1. Lebih sederhana sistem operasionalnya  3. Resolusi spasial  lebih baik  2. Tingkat kedetilan dapat disesuaikan  dengan kebutuhan
2. CITRA SATELIT Landsat (Amerika Serikat) Ikonos (Amerika Serikat +Jepang) Quickbird (Amerika Serikat) SPOT (Perancis ) NOAA (Amerika Serikat ) IRS (India) Aster (Amerika Serikat ) , dll. Biaya relatif lebih murah Kontinyu Mudah didapat
3. RADAR 1. Mempunyai Sumber Energi Sendiri  2. Tidak Tergantung Waktu  3. Tembus Awan
CONTOH PRODUK FOTO UDARA PANCHROMATIC  HITAM PUTIH 1 : 50.000 TAHUN 1994 1 :15.000 TAHUN 1990 1 :30.000 TAHUN 1994 1 : 7000 TAHUN 1996
Citra Landsat
CITRA SPOT
QUICKBIRD
Citra NOAA AVHRR, dengan resolusi spasial 4 km x 4 km
RADAR
Karakteristik Citra Satelit Resolusi Spasial Resolusi Spektral Resolusi Temporal
Resolusi Spasial Kemampuan sensor dalam mendefinisikan objek di permukaan bumi yang diwakili oleh pixel (picture element) Satu pixel mewakili 30 meter x 30 meter (Landsat) 2,5 meter x 2,5 meter (SPOT) 1 meter x 1 meter (Ikonos) 0,6 meter X 0,6 meter (Quickbird)
30 x 30 meter 4 x 4 meter 1 x 1 meter
Resolusi Spektral Resolusi spektral mendefinisikan kemampuan sensor untuk mendefinisikan kehalusan interval panjang gelombang yang bisa direkam Landsat ETM : 9 saluran Ikonos  : 4 saluran Quickbird : 5 saluran Aster : 14 saluran
Landsat-TM Band-342 Landsat-TM Band-247 Landsat-TM Band-432 Kombinasi Band Landsat 7  Landsat-TM Band-521
Resolusi Temporal Lamanya satelit kembali lagi pada suatu lokasi atau wilayah yang sama Landsat  : 16 hari SPOT  : 26 hari Ikonos  :  +  3 hari Quikbird  : 1 – 3,5 hari NOAA  : 24 jam Sampai lokasi yang sama pada x hari
Landsat  (185 X 185 km) Ikonos (11,3 x 11,3 km) Quickbird (16,5 x 16,5 km) SPOT (60 x 60 km) NOAA (400 x 400 km) ASTER (40 x 40 km) LUAS CAKUPAN / SAPUAN
KARAKTERISTIK CITRA SATELIT  Satelit Resolusi Spasial Resolusi  Spektral Resolusi Temporal Cakupan Landsat  TM 7 Non Termal  30 m Thermal  120  m 9 saluran 16 hari 185x185 km SPOT Multi Spektral  10 m Panchromatic  2,5  4 saluran 26 hari 60 x 60 km Ikonos Multi Spektral  4 m Panchromatic  1 m 4 saluran +  3 hari 11,3 x 11,3 km Quickbird Multi Spektral  2.4 m Panchromatic  0.6 m 5 saluran 1 – 3,5 hari 16,5 x 16,5 km NOAA Multispektral  1,1 km 4 saluran 24 jam 400x400 km
INTERPRETASI D ATA INDERAJA Untuk dapat memanfaatkan data penginderaan jauh, kita harus mampu mengekstrak informasi dari citra. Langkah ekstraksi informasi ini disebut dengan interpretasi . . Tahapan Kegiatan Interpretasi 1. Deteksi 3. Analisis 2. Identifikasi
INTERPRETASI  VISUAL  VS  DIJITAL Analisis manual dan analisis dijital, mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dalam analisis manual, biasanya terbatas pada satu band atau satu image, artinya tidak dapat melakukan analisis beberapa image secara bersamaan. Sedangkan dalam ana l isis dijital dapat dilakukan secara bersamaan Dalam analisis manual, biasanya kurang konsisten hasilnya karena  bersifat subyektif, yakni sangat tergantung pada interpreter. Sedangkan dalam analisis dijital lebih konsisten, karena ana l isisnya  d idasarkan   pada nilai dijital (d igital  number) dalam komputer, sehingga  lebih obyektif. Meskipun demikian, untuk menentukan tingkat validitas dan akurasi dari  analisis dijital adalah sangat sulit. Kenapa ?
INTERPRETASI SECARA  VISUAL Pengenalan target atau obyek merupakan kunci interpretasi dan  ekstraksi informasi.  Kunci Interpretasi tone/rona bentuk ukuran pola tekstur bayangan asosiasi
1. TONE / RONA TONE/RONA: Tone/rona mengacu pada kecerahan atau warna relatif suatu  obyek dalam image. Secara umum, rona merupakan elemen yang mendasar dalam pembedaan target. Rona akan lebih mudah diinterpretasikan bila bervariasi dengan elemen bentuk, tekstur, dan pola obyek Tanaman tua Tanaman muda
2. BENTUK Bentuk, mengacu pada struktur dan outline obyek individu BENTUK : ?
3. UKURAN UKURAN : Ukuran obyek dalam image merupakan fungsi skala. Contoh : Ukuran antara bangunan sebagai tempat tinggal dengan bangunan sebagai bangunan komersial. ? ?
4. POLA Pola, mengacu pada susunan kenampakan spasial obyek. Pola perkebunan yang dikembangkan Oleh perusahaan akan terlihat teratur dibandingkan dengan pola pertanian yang alami ? ?
5. TEKSTUR TEKSTUR : Tekstur, mengacu pada susunan dan frekuensi rona suatu obyek, yang nampak pada kenampakan  kasar atau halusnya permukaan obyek. Contoh yang jelas adalah dalam membedakan hutan alam dengan hutan tanaman industri, yang relatif punya keseragaman dalam kanopi. ? ?
6. BAYANGAN BAYANGAN/SHADOW : Bayangan memberikan ide dalam membedakan profil atau ketinggian suatu obyek tanpa bayangan dengan bayangan
7. ASOSIASI ASOSIASI : Asosiasi berkaitan dengan hubungan antara obyek terhadap obyek yang  lain. Sebagai misal daerah pantai dimana di situ terdapat vegetasi pada wilayah muara sungai, mungkin dapat diaso- siasikan dengan mangrove mangrove
KLASIFIKASI DIJITAL Citra dijital adalah penyajian obyek dalam format dijital . .  Citra dijital terdiri dari pixel atau picture element Digital Number  ( DN )  digunakan untuk menandai pixel Nilai DN menyatakan pantulan energi yang diterima oleh sensor 95 58 106 76 76 75 56 62 82
CITRA DIJITAL Citra diperbesar   Citra Asli
Citra Multispektral merupakan data inderaja dengan dua atau lebih saluran spektral Masing masing band dihasilkan oleh sensor dengan resolusi spasial tertentu  Landsat-TM Image mempunyai  7 Bands   CITRA DIJITAL Band-1 Band-2 Band-3 Band-4 Band-5 Band-6 Band-7
DISPLAY  CITRA DIJITAL Band-1 Band-2 Band-3 Band-4 Band-5 Band-6 Band-7 BAND  4 4 4 BAND  5 4 2 BAND  4 3 2 M U L T I  S P E C  T R A L  I M A G E C O M P U T E R  G U N C O L O R S Red Green Blue D I S P L A Y  O N  M O  N I  T O R
PENGOLAHAN CITRA Preprocessing : Radiometri Correction/Koreksi Radiometrik  Geometri Correction/Koreksi Geometrik  Display dan Enhancement/Penajaman : Diplay (B/W dan Color Composite Contrast Enhancement (Stretching) Spatial Enhancement (Filtering) Classification/Klasifikasi : Unsupervised Classification   Supervised Classification Integration ke GIS: Generalisasi Konversi Raster ke Vektor    Konversi Vektor ke Raster
Metoda dalam klasifikasi multispektral : UNSUPERVISED SUPERVISED KLASIFIKASI CITRA
Unsupervised Classification/Tak Terselia : Klasifikasi tanpa memerlukan/membangun sampel Operasi dibangun berdasarkan pengelompokan pixel  secara natural Pengenalan pola menggunakan proses komputer KLASIFIKASI CITRA
KLASIFIKASI TERSELIA/SUPERVISED Klasifikasi multispektral dengan sampel terpilih yang homogen Prosedur ini memerlukan pengetahuan tentang obyek Klasifikasi menggunakan karakteristik spektral  (minimum,  maximum, mean/average, variance, covariance, correlation, dll.)  tentang training/sample area untuk menggambarkan algoritma klasifikasi keseluruhan
APLIKASI PENGINDERAAN JAUH Hutan Bakau Tegalan Tambak Sawah Penutup Lahan
GEOLOGI
PRAKIRAAN CUACA 28 Januari 200 8 4 FEBRUARI 200 8 17 FEBRUARI 200 8 25 FEBRUARI 200 8
Pemetaan Terumbu Karang Citra Landsat Hasil Analisis Warna Biru Terumbu Karang Hidup
Kandungan Klorofil Laut Temperatur Laut Zona Penangkapan Ikan
KEBAKARAN HUTAN
TUMPAHAN MINYAK
Penanganan Bencana Alam
Penanganan Bencana Alam
PRAKIRAAN PAJAK
TERIMA KASIH

Penginderaan Jauh

  • 1.
    Oleh :Dadang ArifinPENGINDERAAN JAUH Pengenalan
  • 2.
    Definisi Penginderaan Jauh: Penginderaan Jauh adalah ilmu dan teknologi untuk memperoleh informasi tentang objek, wilayah atau fenomena dengan menggunakan suatu alat tanpa melakukan kontak langsung dengan objek, wilayah atau gejala yang dikaji ( Lillesand dan Kiefer, 1994)
  • 3.
    RADIASI ELEKTROMAGNETIK Karakteristikradiasi elektromagnetik merupakan hal yang sangat penting untuk memahami Penginderaan jauh, yaitu : - Panjang Gelombang - Frekuensi Panjang Gelombang (  ), merupakan panjang satu siklus , dan Frekuensi (  ) Merupakan jumlah siklus panjang gelombang yang melalui titik tertentu per unit waktu, dengan satuan hertz
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
    INTERAKSI DENGAN ATMOSFIRPerambatan gelombang elektromagnetik dari matahari ke bumi mengalami penyebaran (scattering), yang disebabkan oleh partikel- partikel dalam atmosfir. Perhatikan pada siang hari langit menjadi biru dan pada matahari terbit atau tenggelam, langit menjadi kemerahan. Hal ini disebabkan adanya scattering yang disebabkan oleh partikel-partikel dalam atmosfir
  • 8.
  • 9.
    INTERAKSI DENGAN TARGETEnergi yang tidak terserap dan tersebar pada atmosfir dapat mencapai permukaan bumi Energi yang mencapai target (I) akan terbagi lagi menjadi energi yang ditransmisikan (T) diserap target (A)) dan energi yang dipantulkan (R). Energi yang dipantulkan merupakan perhatian yang utama dalam remote sensing Pantulan Sempurna (Specular) Pantulan segala arah Diffuse)
  • 10.
    Sifat Pantulan DariPermukaan Bumi 0,3 1 3 10 SOIL VEGETATION WATER
  • 11.
    SUMBER ENERGI GELOMBANGEM 1. Penginderaan Jauh Pasif Menggunanakan matahari sebagai sumber gelombang EM 2. Penginderaan Jauh Aktif Mempunyai sumber energi sendiri untuk menghasilkan gelombang EM
  • 12.
    PEREKAMAN GELOMBANG EM1. Sensor Fotografik Perekaman berlangsung seperti kamera foto biasa atau yang kita kenal sebagai proses kimiawi. Citra yang dihasilkan dibentuk dari titik-titik yang sangat halus 2. Sensor Elektronik Sensor yang bekerja secara elektrik, data yang direkam berupa data dijital/numerik. Citra dibentuk dari pixel (picture element)
  • 13.
    Sumber Energi Sensor Statsiun Penerima Pengolahan Objek / Target Sistem Penginderaan Jauh Pasif Data Citr a
  • 14.
  • 15.
    WAHANA PENGINDERAAN JAUHRocket Satellite Balloon Aero plane Helicopter Crane 1000 Km 100 10 1 0 Km
  • 16.
    DATA PENGINDERAAN JAUHFOTO UDARA 1. Lebih sederhana sistem operasionalnya 3. Resolusi spasial lebih baik 2. Tingkat kedetilan dapat disesuaikan dengan kebutuhan
  • 17.
    2. CITRA SATELITLandsat (Amerika Serikat) Ikonos (Amerika Serikat +Jepang) Quickbird (Amerika Serikat) SPOT (Perancis ) NOAA (Amerika Serikat ) IRS (India) Aster (Amerika Serikat ) , dll. Biaya relatif lebih murah Kontinyu Mudah didapat
  • 18.
    3. RADAR 1.Mempunyai Sumber Energi Sendiri 2. Tidak Tergantung Waktu 3. Tembus Awan
  • 19.
    CONTOH PRODUK FOTOUDARA PANCHROMATIC HITAM PUTIH 1 : 50.000 TAHUN 1994 1 :15.000 TAHUN 1990 1 :30.000 TAHUN 1994 1 : 7000 TAHUN 1996
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
    Citra NOAA AVHRR,dengan resolusi spasial 4 km x 4 km
  • 24.
  • 25.
    Karakteristik Citra SatelitResolusi Spasial Resolusi Spektral Resolusi Temporal
  • 26.
    Resolusi Spasial Kemampuansensor dalam mendefinisikan objek di permukaan bumi yang diwakili oleh pixel (picture element) Satu pixel mewakili 30 meter x 30 meter (Landsat) 2,5 meter x 2,5 meter (SPOT) 1 meter x 1 meter (Ikonos) 0,6 meter X 0,6 meter (Quickbird)
  • 27.
    30 x 30meter 4 x 4 meter 1 x 1 meter
  • 28.
    Resolusi Spektral Resolusispektral mendefinisikan kemampuan sensor untuk mendefinisikan kehalusan interval panjang gelombang yang bisa direkam Landsat ETM : 9 saluran Ikonos : 4 saluran Quickbird : 5 saluran Aster : 14 saluran
  • 29.
    Landsat-TM Band-342 Landsat-TMBand-247 Landsat-TM Band-432 Kombinasi Band Landsat 7 Landsat-TM Band-521
  • 30.
    Resolusi Temporal Lamanyasatelit kembali lagi pada suatu lokasi atau wilayah yang sama Landsat : 16 hari SPOT : 26 hari Ikonos : + 3 hari Quikbird : 1 – 3,5 hari NOAA : 24 jam Sampai lokasi yang sama pada x hari
  • 31.
    Landsat (185X 185 km) Ikonos (11,3 x 11,3 km) Quickbird (16,5 x 16,5 km) SPOT (60 x 60 km) NOAA (400 x 400 km) ASTER (40 x 40 km) LUAS CAKUPAN / SAPUAN
  • 32.
    KARAKTERISTIK CITRA SATELIT Satelit Resolusi Spasial Resolusi Spektral Resolusi Temporal Cakupan Landsat TM 7 Non Termal 30 m Thermal 120 m 9 saluran 16 hari 185x185 km SPOT Multi Spektral 10 m Panchromatic 2,5 4 saluran 26 hari 60 x 60 km Ikonos Multi Spektral 4 m Panchromatic 1 m 4 saluran + 3 hari 11,3 x 11,3 km Quickbird Multi Spektral 2.4 m Panchromatic 0.6 m 5 saluran 1 – 3,5 hari 16,5 x 16,5 km NOAA Multispektral 1,1 km 4 saluran 24 jam 400x400 km
  • 33.
    INTERPRETASI D ATAINDERAJA Untuk dapat memanfaatkan data penginderaan jauh, kita harus mampu mengekstrak informasi dari citra. Langkah ekstraksi informasi ini disebut dengan interpretasi . . Tahapan Kegiatan Interpretasi 1. Deteksi 3. Analisis 2. Identifikasi
  • 34.
    INTERPRETASI VISUAL VS DIJITAL Analisis manual dan analisis dijital, mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dalam analisis manual, biasanya terbatas pada satu band atau satu image, artinya tidak dapat melakukan analisis beberapa image secara bersamaan. Sedangkan dalam ana l isis dijital dapat dilakukan secara bersamaan Dalam analisis manual, biasanya kurang konsisten hasilnya karena bersifat subyektif, yakni sangat tergantung pada interpreter. Sedangkan dalam analisis dijital lebih konsisten, karena ana l isisnya d idasarkan pada nilai dijital (d igital number) dalam komputer, sehingga lebih obyektif. Meskipun demikian, untuk menentukan tingkat validitas dan akurasi dari analisis dijital adalah sangat sulit. Kenapa ?
  • 35.
    INTERPRETASI SECARA VISUAL Pengenalan target atau obyek merupakan kunci interpretasi dan ekstraksi informasi. Kunci Interpretasi tone/rona bentuk ukuran pola tekstur bayangan asosiasi
  • 36.
    1. TONE /RONA TONE/RONA: Tone/rona mengacu pada kecerahan atau warna relatif suatu obyek dalam image. Secara umum, rona merupakan elemen yang mendasar dalam pembedaan target. Rona akan lebih mudah diinterpretasikan bila bervariasi dengan elemen bentuk, tekstur, dan pola obyek Tanaman tua Tanaman muda
  • 37.
    2. BENTUK Bentuk,mengacu pada struktur dan outline obyek individu BENTUK : ?
  • 38.
    3. UKURAN UKURAN: Ukuran obyek dalam image merupakan fungsi skala. Contoh : Ukuran antara bangunan sebagai tempat tinggal dengan bangunan sebagai bangunan komersial. ? ?
  • 39.
    4. POLA Pola,mengacu pada susunan kenampakan spasial obyek. Pola perkebunan yang dikembangkan Oleh perusahaan akan terlihat teratur dibandingkan dengan pola pertanian yang alami ? ?
  • 40.
    5. TEKSTUR TEKSTUR: Tekstur, mengacu pada susunan dan frekuensi rona suatu obyek, yang nampak pada kenampakan kasar atau halusnya permukaan obyek. Contoh yang jelas adalah dalam membedakan hutan alam dengan hutan tanaman industri, yang relatif punya keseragaman dalam kanopi. ? ?
  • 41.
    6. BAYANGAN BAYANGAN/SHADOW: Bayangan memberikan ide dalam membedakan profil atau ketinggian suatu obyek tanpa bayangan dengan bayangan
  • 42.
    7. ASOSIASI ASOSIASI: Asosiasi berkaitan dengan hubungan antara obyek terhadap obyek yang lain. Sebagai misal daerah pantai dimana di situ terdapat vegetasi pada wilayah muara sungai, mungkin dapat diaso- siasikan dengan mangrove mangrove
  • 43.
    KLASIFIKASI DIJITAL Citradijital adalah penyajian obyek dalam format dijital . . Citra dijital terdiri dari pixel atau picture element Digital Number ( DN ) digunakan untuk menandai pixel Nilai DN menyatakan pantulan energi yang diterima oleh sensor 95 58 106 76 76 75 56 62 82
  • 44.
    CITRA DIJITAL Citradiperbesar Citra Asli
  • 45.
    Citra Multispektral merupakandata inderaja dengan dua atau lebih saluran spektral Masing masing band dihasilkan oleh sensor dengan resolusi spasial tertentu Landsat-TM Image mempunyai 7 Bands CITRA DIJITAL Band-1 Band-2 Band-3 Band-4 Band-5 Band-6 Band-7
  • 46.
    DISPLAY CITRADIJITAL Band-1 Band-2 Band-3 Band-4 Band-5 Band-6 Band-7 BAND 4 4 4 BAND 5 4 2 BAND 4 3 2 M U L T I S P E C T R A L I M A G E C O M P U T E R G U N C O L O R S Red Green Blue D I S P L A Y O N M O N I T O R
  • 47.
    PENGOLAHAN CITRA Preprocessing: Radiometri Correction/Koreksi Radiometrik Geometri Correction/Koreksi Geometrik Display dan Enhancement/Penajaman : Diplay (B/W dan Color Composite Contrast Enhancement (Stretching) Spatial Enhancement (Filtering) Classification/Klasifikasi : Unsupervised Classification Supervised Classification Integration ke GIS: Generalisasi Konversi Raster ke Vektor Konversi Vektor ke Raster
  • 48.
    Metoda dalam klasifikasimultispektral : UNSUPERVISED SUPERVISED KLASIFIKASI CITRA
  • 49.
    Unsupervised Classification/Tak Terselia: Klasifikasi tanpa memerlukan/membangun sampel Operasi dibangun berdasarkan pengelompokan pixel secara natural Pengenalan pola menggunakan proses komputer KLASIFIKASI CITRA
  • 50.
    KLASIFIKASI TERSELIA/SUPERVISED Klasifikasimultispektral dengan sampel terpilih yang homogen Prosedur ini memerlukan pengetahuan tentang obyek Klasifikasi menggunakan karakteristik spektral (minimum, maximum, mean/average, variance, covariance, correlation, dll.) tentang training/sample area untuk menggambarkan algoritma klasifikasi keseluruhan
  • 51.
    APLIKASI PENGINDERAAN JAUHHutan Bakau Tegalan Tambak Sawah Penutup Lahan
  • 52.
  • 53.
    PRAKIRAAN CUACA 28Januari 200 8 4 FEBRUARI 200 8 17 FEBRUARI 200 8 25 FEBRUARI 200 8
  • 54.
    Pemetaan Terumbu KarangCitra Landsat Hasil Analisis Warna Biru Terumbu Karang Hidup
  • 55.
    Kandungan Klorofil LautTemperatur Laut Zona Penangkapan Ikan
  • 56.
  • 57.
  • 58.
  • 59.
  • 60.
  • 61.