1. LAPORAN AKHIR KARTOGRAFI TEMATIK
“PEMETAAN PERSEBARAN TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI
KABUPATEN REMBANG TAHUN 2013”
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kartografi Tematik yang dibina oleh:
Purwanto, S.Pd, M.Si
Oleh :
Alistiqomah
Off H
130722607356
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN GEOGRAFI
2. Istiqomah_Karto | 1
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat (Sukirno,1994). Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka panjang menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu dan dapat dikaitkan juga sebagai keadaan kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Pembangunan dibidang ekonomi bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, tingkat kemakmuran semakin tinggi, ketimpangan pendapatan semakin berkurang, kesempatan kerja semakin terbuka, dan juga kualitas sumberdaya manusia yang semakin membaik. Untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan maka diperlukan adanya alat yang dapat membantu memberikan gambaran tingkat keberhasilan pembangunan dibidang ekonomi tersebut. Dan salah satu indicator kemajuan perekonomian adalah dilihat dari pertumbuhan ekonomi tiap daerah, dimana pertumbuhan ekonomi ini didapatkan dari PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dari masing-masing daerah. Sedangkan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah bisa unggul apabila didukung oleh sector ekonomi unggulan dari daerah tersebut. Dengan adanya data tersebut dapat diketahui tingkat pertumbuhan ekonomi, struktur perekonomian daerah, dan juga tingkat kemakmuran penduduk. Selain itu juga data PDRB dapat digunakan sebagai bahan perencanaan, analisa dan evaluasi yang bermanfaat untuk menentukan sasaran pembangunan. Kabupaten Rembang merupakan kabupaten yang memiliki sector ekonomi unggulan berupa pertanian, dari data tahun 2009 sampai 2013 mencapai 45.37
3. Istiqomah_Karto | 2
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50 45.37
1.86 3.91
0.39
9.04
17.38
5.69
2.31
14.04
GRAFIK PENDAPATAN DI KABUPATEN REMBANG
Series1
Series2
Series3
Series4
Series5
sedangkan dilihat grafik sector pendapatan paling rendah adalah sector listrik, gas dan
air. Hal tersebut menggambarkan bahwa daerah Kabupaten Rembang merupakan
daerah agraris. Berikut adalah jumlah pendapatan di Kabupaten Rembang dari sector
primer,sekunder dan tersier mulai tahun 2009 sampai tahun 2013.
Munculnya sector-sektor primer, sekunder dan tersier di Kabupaten Rembang
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Karena dengan adanya berbagai pekerjaan
yang ada maka ekonomi masyarakat akan lebih meningkat.
2. Tujuan
a. Untuk mengetahui persebaran pertumbuhan Ekonomi di setiap kecamatan yang ada
di Kabuoaten Rembang, Jawa Tengah.
b. Untuk mengetahui hal-hal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
c. Untuk mengetahui factor yang menyebabkan tinggi rendahnya angka pertumbuhan
ekonomi di tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
2009
2010
2011
2012
2013
4. Istiqomah_Karto | 3
3. Definisi Operasional
a. Peta
adalah Peta merupakan gambaran seluruh atau sebagian permukaan
bumi dalam bidang datar dengan menggunakan skala dan sistem proyeksi
tertentu.
b. Peta Cloropleth
adalah Peta tematik yang menyajikan ringkasan distribusi
kuantitatif dengan basis deliminasi area batas administrasi. Peta ini adalah
peta Cloropleth yang menggambarkan distribusi spasial tiga tingkatan
Pertumbuhan ekonomi di daerah kabupaten Rembang yang merupakan
analisis data dari PDRB ditiap kecamatan kabupaten Rembang tahun 2012
dan tahun 2013.
c. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan
kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang
diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat
meningkat.
d. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)
PDRB merupakan penjumlahan nilai output bersih perekonomian
yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah tertentu
(provinsi dan kabupaten /kota), dan dalam satu kurun waktu tertentu (satu
tahun kelender). Kegiatan ekonomi yang dimaksud kegiatan pertanian,
pertambangan, industri pengolahan, sampai dengan jasa.
5. Istiqomah_Karto | 4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Pemetaan
Pemetaan adalah pengelompokan suatu kumpulan wilayah yang berkaitan
dengan beberapa letak geografis wilayah yang meliputi dataran tinggi, pegunungan,
sumberdaya, dan potensi penduduk yang berpengaruh terhadap social kultural yang
memiliki ciri khas khusus dalam penggunaan skala yang tepat. (Soekidjo, 1994 dalam
anonym,2012)
Proses pemetaan
Proses pemetaan yaitu tahapan yang harus dilakukandengan perancangan
sebuah peta. Menurut Intan Pernanasari (2007) dalam anonym 2012, mengemukakan
bahwa: ada 3 tahap proses dalam pemetaan yang harus dilakukan:
a. Tahap pengumpulan data
` Langkah awal dalam proses pemetaan dimulai dari pengumpulan data. Data
merupakan suatu bahan yang diperlukan dalam proses pemetaan. Keberadaan data
sangat penting artinya, dengan data seseorang dapat melakukan analisis evaluasi
tentang suatu data wilayah tertentu. Data yang dipetakan dapat berupa data primer atau
data sekunder. Data yang dapat dipetakan adalah data yang bersifat spasial, artinya
data tersebut terdistribusi atau tersebar secara keruangan pada suatu wilayah
tertentu. Pada tahap ini data yang telah dikumpulkan kemudian dikelompokkan
dahulu menurut jenisnya seperti kelompok data kualitatif atau data kuantitatif.
Pengenalan sifat data sangat penting untuk simbolisasi atau penentuan dan
pemilihan bentuk simbol, sehingga simbol tersebut akan mudah dibaca dan
dimengerti. Setelah data dikelompokkan dalam tabel–tabel, sebelum diolah
ditentukan dulu jenis simbol yang akan digunakan. Untuk data kuantitatif dapat
6. Istiqomah_Karto | 5
menggunakan simbol batang, lingkaran, arsir bertingkat dan sebagainya, melakukan
perhitungan-perhitungan untuk memperoleh bentuk simbol yang sesuai.
b. Tahap penyajian data
Langkah pemetaan kedua berupa panyajian data. Tahap ini merupakan upaya
melukiskan atau menggambarkan data dalam bentuk simbol, supaya data tersebut
menarik, mudah dibaca dan dimengerti oleh pengguna (users). Penyajian data
pada sebuah peta harus dirancang secara baik dan benar supaya tujuan pemetaan dapat
tercapai.
c. Tahap pengumpulan data
Tahap penggunaan peta merupakan tahap penting karena menentukan
keberhasilan pembuatan suatu peta. Peta yang dirancang dengan baik akan dapat
digunakan/dibaca dengan mudah. Peta merupakan alat untuk melakukan
komunikasi, sehingga pada peta harus terjalin interaksi antar pembuat peta (map
maker) dengan pengguna peta (map users). Pembuat peta harus dapat merancang peta
sedemikian rupa sehingga peta mudah dibaca, diinterpretasi dan dianalisis oleh
pengguna peta. Pengguna harus dapat membaca peta dan memperoleh gambaran
informasi sebenarnya dilapangan (real world).
2. Peta
Peta adalah gambaran konvensional dari relief bumi yang diperkecil dengan
menggunakan skala tertentu, sekaligus dilengkapi dengan tulisan, mata angin, legenda,
dan simbol-simbol lainnya sebagai pendukung. Peta pertama kali telah digunakan oleh
bangsa Babylonia sekitar tahun 2300 SM. Ketika itu peta digunakan oleh pemerintah
untuk kegunaan pajak tanah. Kartografi adalah ilmu khusus yang mempelajari tentang
seluk-beluk perpetaan. Orang yang menguasai teknik pembuatan peta atau menguasai
ilmu perpetaan disebut kartograf atau kartografer. Di Indonesia badan khusus yang
berwenang membuat dan mengeluarkan sumber peta nasional adalah
7. Istiqomah_Karto | 6
BAKOSURTANAL (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional). (Hendri,
2011)
2.1 Fungsi peta
Peta tidak hanya diperlukan dalam bidang geografi, tetapi juga dibutuhkan di
bidang-bidang lain. Segala kegiatan yang terkait dengan lokasi atau keruangan
membutuhkan peta. Petugas Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah tidak
dapat membuat jalan tanpa ada petanya terlebih dahulu. Perusahaan-perusahaan
perkebunan besar yang akan membuka lokasi perkebunan harus melihat peta sebelum
memulai pekerjaan. Pelayar-pelayar yang mengarungi laut luas akan tersesat tanpa
peta. (Puji,2014)
Secara umum, fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penunjuk jalan bagi orang-orang yang bepergian ke tempat-tempat yang belum
pernah dikunjunginya.
2. Menunjukkan letak satu tempat di permukaan bumi dalam hubungannya
dengan tempat lain (letak relatif).
3. Memperlihatkan ukuran, karena dari peta dapat diukur jarak, luas, ataupun arah
sebenarnya di permukaan bumi.
4. Memperlihatkan bentuk seperti bentuk pulau, negara, benua, pola aliran sungai
dan sebagainya.
5. Membantu para peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi
daerah yang akan diteliti.
6. Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan, dan lain-lain.
2.2 Macam-macam peta
a. Ditinjau dari jenisnya
Ditinjau dari jenisnya, peta dibedakan menjadi dua, yaitu peta foto dan peta
garis. Peta Foto ialah peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara atau ortofoto yang
8. Istiqomah_Karto | 7
dilengkapi garis kontur, nama, dan legenda. Peta Garis ialah peta yang menyajikan
detail alam dan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.
b. Ditinjau dari informasinya :
Peta Umum/Peta Ikhtisar
adalah peta yang menggambarkan segala sesuatu yang ada dalam suatu daerah.
Di dalam peta umum terdapat antara lain sungai, sawah, tempat pemukiman,
jalur jalan raya, jalur jalan kereta api, dan sebagainya.
Peta Khusus/Peta Tematik
adalah peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan tertentu di
permukaan bumi saja. Contoh peta tematik antara lain : peta kepadatan
penduduk, peta kriminalitas, peta irigasi, peta transportasi, peta tanah dan lain-lain.
(Hendri,2011)
d. Komponen Peta
1. Judul peta.
Peta harus diberi judul yang mencerminkan isi dan jenis peta yang akan
ditunjukkan. Judul peta biasanya diletakkan di bagian tengah atas peta.
2. Penunjuk arah.
Penunjuk arah atau mata angin digunakan sebagai petunjuk arah atau orientasi
peta. Tanda ini biasanya diletakkan di sebelah kiri atas atau di tempat kosong agar tidak
mengganggu induk petanya.
3. Garis kerangka dan garis tepi peta.
Pada setiap peta umumnya disajikan garis-garis kerangka dan garis tepi peta.
Garis kerangka merupakan garis-garis yang terdapat pada muka peta. Garis tepi peta
merupakan garis yang membatasi wilayah yang dipetakan, pada umumnya dibuat
rangkap dua, kolom tengahnya digunakan untuk penulisan koordinat dan waktu pada
9. Istiqomah_Karto | 8
wilayah peta tersebut. Penyajian garis kerangka dan garis tepi peta biasanya dalam
bentuk garis gratikul dan atau garis grid.
Penggunaan garis gratikul biasanya untuk peta skala kecil dan peta skala besar
biasanya menggunakan garis grid. Perpotongan dua garis gratikul merupakan
pernyataan posisi lintang dan bujur suatu titik di permukaan bumi.
4. Sumber data dan tahun pembuatan peta.
Sumber data diperlukan untuk mengetahui sumber peta tersebut diperoleh dan
tahun pembuatan peta berguna untuk mengetahui waktu pembuatan peta, terutama pada
peta-peta yang menggambarkan keadaan wilayah yang cepat berubah.
5. Inset.
Inset ialah gambar peta yang berada di luar peta pokok tetapi masih berada
dalam garis tepi dengan ukuran yang lebih kecil. Inset berfungsi sebagai petunjuk
lokasi suatu daerah terhadap daerah sekitarnya yang lebih luas.
6. Skala Peta
Skala peta adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal
sebenarnya di lapangan. Berdasarkan jenisnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Skala angka atau numeris, yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk bilangan
bulat atau pecahan. Contoh: 1: 25.000 berarti 1 cm jarak peta = 25.000 cm
(250m) jarak yang sebenarnya di lapangan.
2. Skala grafis. Contoh: berarti tiap bagian sepanjang blok garis mewakili 1 km
jarak sebenarnya.
7. Legenda
Legenda adalah kolom keterangan yang berisi tentang simbol-simbol pada peta
yang digunakan agar lebih mudah dipahami pembaca. Pada umumnya diletakkan di
sudut kiri bawah peta.
10. Istiqomah_Karto | 9
8. Simbol Peta
Simbol peta merupakan tanda-tanda khusus yang umum digunakan untuk
mewakili keadaan sebenarnya. Simbol peta dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
Simbol titik, dapat dibedakan atas 3 yaitu :
a. Simbol piktoral (simbol gambar), yaitu simbol yang berupa gambar seperti
keadaan sebenarnya.
b. Simbol geometrik, yaitu simbol yang berupa bangun matematika.
c. Simbol huruf, yaitu simbol yang dibuat dalam bentuk huruf yang diambil huruf
pertama atau kedua dengan nama unsur yang digambarkan.
Simbol Garis
Simbol pada peta yang menggunakan garis untuk menunjukkan suatu objek di
permukaan bumi. Garis juga digunakan untuk menunjukkan perbedaan tingkat
kualitas, yang dikenal dengan isolines. Berikut ini macam-macam isolines:
1. Kontur yaitu garis yang menunjukkan ketinggian yang sama.
2. Isohyet yaitu garis dengan jumlah curah hujan sama.
3. Isobar yaitu garis dengan tekanan udara sama
4. Isogon yaitu garis dengan deklinasi magnet yang sama.
5. Isoterm yaitu garis dengan angka suhu sama.
6. Isopleth yaitu garis yang menunjukkan angka kuantitas yang bersamaan.
Simbol Wilayah.
Simbol dalam peta yang digunakan untuk menunjukkan objek di permukaan
bumi dalam bentuk area atau luasan tertentu. Simbol ini umumnya melambangkan
unsur-unsur permukaan bumi seperti permukiman, areal pertanian, perkebunan, dan
lain sebagainya.
11. Istiqomah_Karto | 10
9. Warna Peta
Warna dalam peta mencirikan keadaan objek tertentu, misalnya warna biru
untuk lautan/perairan, hijau untuk dataran rendah, kuning untuk dataran tinggi, cokelat
untuk pegunungan yang tinggi, merah untuk bentangan alam hasil budi daya manusia,
dan putih untuk pegunungan yang ditutupi oleh salju. Dalam penggunaan warna
adakalanya menggunakan warna secara gradual. Artinya, warnanya sama tetapi tua-mudanya
berbeda. Warna tersebut menunjukkan adanya perbedaan kedalaman ataupun
ketinggian.
Simbol Warna. Biru: simbol perairan , misalnya sungai, danau, dan laut. Hijau:
simbol vegetasi, dataran rendah, dan hutan. Cokelat: simbol untuk kontur, daerah
pegunungan.. Kuning: simbol untuk daerah kering, daerah dataran tinggi. Merah:
simbol untuk daerah yang panas dan unsur peta yang penting lainnya, misalnya
jalan,kota. Hitam: simbol untuk penamaan objek pada peta, misalnya judul peta,
nama kota, gunung laut, dan semua unsur-unsur geografi. Simbol warna biasanya
digunakan untuk mempertegas informasi suatu daerah, umumnya digunakan pada
peta berwarna. (Anonim,2012).
10. Legenda
Adalah keterangan dari simbol-simbol peta yang digunakan agar lebih
mudah dipahami pembaca.
11. Lettering
Adalah semua tulisan dan angka-angka yang tertera dalam suatu peta.
12. Proyeksi peta.
Adalah memindah gambaran muka bumi dari bidang lengkung ke bidang datar.
12. Istiqomah_Karto | 11
3. Peta Tematik
Adalah cara pemindahan lintang/bujur pada lengkung permukaan bumi ke
bidang datar.Agar peta dapat berfungsi dengan baik, tiga persyaratan pokok berikut
harus di penuhi dalam memilih jenis proyeksi (barkosurtanal).
Peta tematik juga disebut sebagai peta statistik ataupun peta khusus, yaitu peta
dengan obyek khusus. Tujuan utamanya adalah untuk secara spesifik
mengkomunikasikan konsep dan data. Contoh peta tematik yang biasa digunakan
dalam perencanaan termasuk peta kadastral (batas pemilikan), peta zona (yaitu peta
rancangan legal penggunaan lahan), peta tata guna lahan, peta kepadatan penduduk,
peta kelerengan, peta geologi, peta curah hujan dan peta produktivitas pertanian
(Anonim, 1992).
Pemilihan sumber data disesuaikan dengan maksud dan tujuan pembuatan peta
serta keadaan medan yang dihadapi. Terdapat beberapa sumber data yang digunakan
pada pemetaan yaitu dengan pengamatan langsung di lapangan, dengan penginderaan
jauh atau dari peta yang sudah ada (base map). Secara khusus, peta pengelolaan hutan
berisikan tentang kejelasan pemilikan (batas-batas kadastral maupun administratif),
wilayah itu sendiri dan hasil inventarisasi yang menunjukkan unit-unit tegakan yang
seragam. Karena kegiatan survey lapangan umumnya sangat mahal, maka peta hutan
biasanya digambarkan dari potret udara dengan penafsiran. Kegiatan di lapangan hanya
diperlukan untuk pembuktian apakan penafsiran sudah betul atau belum dan juga
melengkapi rincian di lapangan yang tidak dapat dilihat secara langsung pada potret
(Sumaryono, 1995 dalam Dicky,2009). Berikut ini beberapa contoh peta tematik :
a. Peta Diagram
Pada peta diagram, dua atau lebih subyek tematik yang berelasi disajikan dalam
bentuk diagram yang proporsional. Diagram yang disajikan dapat dalam bentuk
diagram batang, lingkaran, empat persegi panjang, diagram kurva. Masing-masing
diagram disajikan pada posisi dari suatu lokasi atau dipusat area. Misal : peta industri.
13. Istiqomah_Karto | 12
b. Peta Distribusi
Peta tematik yang menggunakan simbol titik untuk menyajikan suatu data yang
spesifik, serta mempunyai kuantitas yang pasti dari sejumlah variabel. Misal : peta
sebaran penduduk.
c. Peta Choropleth
Peta tematik yang menyajikan ringkasan distribusi kuantitatif dengan basis
deliminasi area batas administrasi. Misal : peta kepadatan penduduk.
d. Peta Dasymetrik
Peta tematik sejenis choropleth, tetapi biasanya bukan pada batas administrasi,
melainkan pada batas dari area yang disurvey.
e. Peta Chorochromatik
Peta tematik yang memperlihatkan distribusi kualitatif dari fenomena spesifik
dan relasinya. Misal : peta tanah.
f. Peta Isoline
Peta tematik yang memperlihatkan harga numerik untuk distribusi yang
kontinyu, dalam bentuk garis-garis yang terhubung pada suatu harga yang sama.
Misal : peta isobar.
g. Peta Alir
Peta tematik yang menyajikan informasi dalam bentuk garis tebal atau warna
untuk memperlihatkan arah atau frekuensi pergerakan. Misal : peta frekuensi
transportasi.
h. Chart
Peta tematik yang bersifat khusus. Chart merupakan peta yang menyajikan data
dan informasi yang berhubungan dengan unsur navigasi atau keselamatan
14. Istiqomah_Karto | 13
perhubungan. Jenis chart yang dikenal adalah Peta Navigasi Laut (Nautical Chart)
dan Peta Navigasi Udara (Aero Nautical Chart). (Irawan, 2013)
4. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan kegiatan
dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam
masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan
ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang.
Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat
pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh
pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi
memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya.
Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari
potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10)
4.1 Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi
Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami
terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross
Domestic Product (GDP).
PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam
suatu wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level provinsi di
Indonesia biasanya disebut Produk Domestik Regional Bruto-PDRB).
PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita.
Ukuran ini lebih spesifik karena memperhitungkan jumlah penduduk serta
mencerminkan kesejahteraan penduduk di suatu tempat. Ada banyak pendapat
mengenai penyebab naik turunnya total produksi barang dan jasa, namun banyak ahli
ekonomi yang setuju akan dua penyebab berikut ini :(1) Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli
ekonomi sering merujuk pada tiga sumber pertumbuhan, yaitu : (a) peningkatan
tenaga kerja, (b) peningkatan modal, dan (c) peningkatan efisiensidimana kedua faktor
ini digunakan. Jumlah tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja yang telah tersedia
15. Istiqomah_Karto | 14
bekerja lebih lama, atau jika ada tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan persediaan
modal dapat meningkat jika perusahaan mendorong kapasitas produktifnya dengan
menambah pabrik dan peralatan (investasi). Efisiensi bertambah ketika output yang
lebih dapat diperoleh dari jumlah tenaga kerja dan/atau modal yang sama. Ini sering
disebut sebagai Total Factor Productivity (TFP). (2) Terjadinya penurunan (downturns)
pada ekonomi. Ini menjawab pertanyaan mengapa output dapat turun atau naik lebih
lambat. Secara logika, apapun yang menyebabkan penurunan pada tenaga kerja, modal,
atau TFP akan menyebabkan penurunan pada output atau setidaknya pada tingkat
pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa seperti bencana alam, penyebaran penyakit
berbahaya dan kerusuhan.
Lalu bagaimana PDB diukur? Caranya, total nilai berbagai macam barang dan
jasa diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak mungkin dijumlahkan begitu
saja dengan, misalnya, produksi roti, maka proses agregasi dilakukan berdasarkan nilai
uang produksi barang-barang tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga bulanan
dan tahunan oleh Biro Pusat Statistik (BPS).
Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga sekarang disebut dengan
PDB nominal (PDB atas dasar harga berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke
waktu, seiring dengan perubahan kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga
dasarnya.
Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga yang tetap atau dipatok, didapatlah
nilai PDB riil (PDB atas dasar harga konstan). Untuk menghitung nilai riil tersebut
dipilihlah satu tahun dasar—misalnya tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan
jasa dihitung berdasarkan harga masing-masing yang berlaku pada tahun tersebut.
Karena harga barang sudah tetap, PDB riil dianggap hanya berubah sesuai dengan
adanya perubahan kuantitas barang/jasa.
Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output produksi secara
riil. Inilah yang sehari-hari disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut
sebagai “pertumbuhan ekonomi” tidak lain mengacu pada peningkatan nilai total
barang dan jasa yang diproduksi dalam sebuah perekonomian.
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
16. Istiqomah_Karto | 15
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi
PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin
4.2 Manfaat Pertumbuhan Ekonomi
Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:
1. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil
pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur
tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita
dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga
produktivitasnya.
2. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk
perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar
penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau
lembaga internasional lainnya.
3. Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan
bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan
perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan modal). (Dornbuch, R dan
Fischer, S, 1994:649-651)
4.3 Faktor penggerak pertumbuhan ekonomi
Dua hal esensial harus dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi
adalah pertama sumber-sumber yang harus digunakan secara lebih efisien. Ini berarti
tak boleh ada sumber-sumber menganggur dan alokasi penggunaannya kurang efisien.
Yang kedua, penawaran atau jumlah sumber-sumber atau elemen-elemen pertumbuhan
tersebut haruslah diusahakan pertambahannya. Elemen-elemen yang memacu
pertumbuhan ekonomi tersebut adalah sebagai berikut :
17. Istiqomah_Karto | 16
1. Sumber-sumber Alam
Elemen ini meliputi luasnya tanah, sumber mineral dan tambang, iklim, dan
lain -lain. Beberapa negara sedang berkembang sangat miskin akan sumber -sumber
alam, sedikitnya sumber-sumber alam yang dimiliki merupakan kendala cukup serius.
Dibandingkan dengan sedikitnya kuantitas serta rendahnya persediaan kapital dan
sumber tenaga manusia maka kendala sumber alam lebih serius.
2. Sumber-sumber Tenaga Kerja
Masalah di bidang sumber daya manusia yang dihadapi oleh negara-negara
sedang berkambang pada umumnya adalah terlalu banyaknya jumlah penduduk,
pendayagunaannya rendah, dan kualitas sumber-sumber daya tenaga kerja sangat
rendah.
3. Kualitas Tenaga Kerja yang Rendah
Negara-negara sedang berkembang tak mampu mengadakan investasi yang
memadai untuk menaikkan kualitas sumber daya manusia berupa pengeluaran untuk
memelihara kesehatan masyarakat serta untuk pendidikan dan latihan kerja.
4 . Akumulasi Kapital
Untuk mengadakan akumulasi kapital diperlukan pengorbanan atau penyisihan
konsumsi sekarang selama beberapa decade. Di negara sedang berkembang, tingkat
pendapatan rendah pada tingkat batas hidup mengakibatkan usaha menyisihkan
tabungan sukar dilakukan. Akumulasi kapital tidak hanya berupa truk, pabrik baja,
plastik dan sebagainya; tetapi juga meliputi proyek-proyek infrastruktur yang
merupakan prasyarat bagi industrialisasi dan pengembangan serta pemasaran produk-produk
sektor pertanian. Akumulasi kapital sering kali dipandang sebagai elemen
terpenting dalam pertumbuhan ekonomi. Usaha-usaha untuk mendorong laju
pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan memusatkan pada akumulasi kapital. Hal ini
karena, pertama, hampir semua negara-negara berkembang mengalami kelangkaan
18. Istiqomah_Karto | 17
barang-barang kapital berupa mesi-mesin dan peralatan produksi, bangunan pabrik,
fasilitas umum dan lain - lain. Kedua, penambahan dan perbaikan kualitas barang-barang
modal sangat penting karena keterbatasan tersedianya tanah yang bisa ditanami.
(Nirma, 2012)
BAB III
METODE
a. Diagram Alir
Diagram alur merupakan diagram yang menggambarkan alur kerja/proses
dalam melakukan sesuatu. Dalam pembuatan peta ini, ada beberapa tahap yang
harus dilakukan, diantaranya adalah:
Data dari BPS (Data PDRB
tahun 2012 dan 2013)
Menentukan kelas
interval dan menentukan
prioritas kelas interval
Memasukkan data ke
ArcGIS,melalui peta
administrasi (shp)
Mengelola data
tersebut kembali
Mengolah data dengan
Rumus
Peta Cloropleth
Pertumbuhan Ekonomi
Pengguna
Analisis Data
19. Istiqomah_Karto | 18
Pada diagram diatas, dapat diketahui bahwa data yang di peroleh dari BPS yang
berupa data PDRB tahun 2013 dan 2012, kemudian mengelola data dengan rumus
Pertumbuhan Ekonomi, selanjutnya data akan di proses untuk menentukan kelas
interval serta prioritas kelas interval. Setelah mengetahui metode mana yang baik untuk
di jadikan dalam pembuatan peta, maka langkah selanjutnya dalah memasukkan data
ke dalam peta administrasi format shp daerah Kabupaten Rembang. Kemudian langkah
selanjutnya adalah mengelola data kembali sehingga data tersebut siap untuk menjadi
peta cloropleth Pertumbuhan Ekonomi kabupaten Rembang tahun 2013. Sehingga data
sampai ke pengguna.
b. Alat Dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah :
Software ArcGIS
Laptop
Data PDRB tahun 2012 dan 2013
c. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan karena data yang di peroleh berasal dari
dokumen-dokumen yang merupakan data sekunder. Data ini diperoleh dari data BPS
kabupaten Rembang.
d. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam pembuatan peta pertumbuhan ekonomi
adalah menggunakan rumus-rumus sebagai berikut:
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi
PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin
20. Istiqomah_Karto | 19
Setelah semua data dimasukkan ke dalam rumus tersebut kemudian data di
masukkan kedalam kelas interval dan menentukan kelas interval. Dalam menentukan
kelas interval ada beberapa metode yang digunakan, diantaranya adalah:
1. Sistem Kelas Teratur
Adapun cara untuk menetukan kelas interval dengan menggunakan system
kelas teratur dapat dilakukan sebagai berikut:
1) Tentukan banyaknya kelas dengan rumus sturges: K= 1 + 3.3 log n, sehingga
akan ketemu banyaknya kelas.
2) Carilah nilai interval dengan rumus sebagai berikut:
Rumus Sturges i = Range
K
Dimana :
Range = Nilai tertinggi – Nilai Terendah
3) Langkah berikutnya adalah memasukkan nilai tersebut dalam formula system
kelas teratur sehingga diperoleh hasil nilai interval misalnya dalam ini diperoleh
hasil 3.31.
2. Sistem Kelas Interval Aritmatik (Aritmatik Progression)
1) Tentukan banyaknya kelas dengan rumus Sturges K= 1+3.3 log n, sehingga akan
ketemu banyaknya kelas.
2) Seri aritmatik adalah seri sejumlah angka dimana setiap angka berasal dari angka
sebelumnya dengan menambahkan nilai konstan. Besarnya kelas interval
ditemukan berdasarkan formula berikut:
A + X + 2X + 3X + 4X………+ nX = B
Dimana :
A = Nilai terendah
B = Nilai Tertinngi
N = Jumlah kelas interval pada kelas pertama
Jumlah dari banykanya kelas, dalam hal ini adalh 7 kelas.
21. Istiqomah_Karto | 20
Penghitungan kelas interval dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai
terendah (1.25) dengan nilai hasil perhitungan awal yaitu (0.83). Nilai 0.83
dalam perhitungan cara ini dianggap sebagai niali “Konstanata”.
3) Hitunglah kelas interval dimulai dari nilai terendah dengan menjumlahkan
dengan nilai interval (konstanta) pada tabel.
5. Sistem Kelas Interval Geometrik
Berikut ini cara menentukan kelas interval dengan metode geometric:
1) Tentukan banyaknya kelas dengan rumus sturges: K= 1+ 3.3 log n, sehingga
akan ketemu banyaknya kelas.
2) Pahamilah model penghitungan cara geometric adalah sebagai berikut :
A - AX
AX - AX2
AX2 - AX3
AX3 - AX4, dst…
3) Carilah nilai X dengan menggunakan rumus:
B = AXn
Xn = B/A
Atau : n log X = log B – log A
Log X = log B – log A
n
Dalam hal ini :
B = Batas atas
A = Batas bawah
N = jumlah kelas
4) Hitunglah kelas interval dimulai dari nilai terendah dengan cara sebagai berikut:
A + AX, A x X2, dst….
22. Istiqomah_Karto | 21
6. Sistem Kelas Interval Kuantil
Cara untuk menentukan kelas interval dengan metode ini dapat dilakukan sebagai
berikut:
1) Tentukan banyaknya kelas dengan rumus Sturges: K=13,3 log n, sehingga akan
ketemu banyaknya kelas.
2) Hitunglah nilai jarak interval dengan formula:
푄 = 퐽푢푚푙푎ℎ 퐷푎푡푎
푛
푪풐풏풕풐풉 = 57/7 = 8.14 푑푖푏푢푙푎푡푘푎푛 = 8
3) Ini berarti nilai angka 8, merupakan jarak interval dari no urut terendah dihitung
sebanyak 8 data kebawah/berikutnya sehingga akan diperoleh nilai.
Penghitungan di mulai setelah angka terendah/berhenti. Contoh Setelah data di
urutkan diketahui nilai terendah 1 nilai jarak interval 8, maka nilai interval
dihitung mulai no 1 – no 9, sehingga diperoleh interval: 1-9, demikian selangkah
selanjutnya.
4) Urutkanlah data dan carilah nilai intervalnya dan masukan dalam tabel.
7. Sistem Grafik Dispersal
Cara untuk menentukan kelas interval dengan metode ini dapat dilakukan sebagai
berikut:
1) Carilah titik-titik henti (break point) dengan cara membuat grafik dari data yang
di kerjakan.
2) Masukan nilai jarak interval kedalam tabel berikut ini berdasarkan titik henti.
3) Setelah menentukan kelas itervalnya langkah selanjutnya adalah membuat grafik
dan diberi titik henti.
Setelah data sudah ada langkah selanjutnya yaitu dengan menggunakan
analiasis Teknik, dimana analisis teknik ini merupakan analisis yang dilakukan dengan
23. Istiqomah_Karto | 22
menggunkan software ArcGIS. Dengan menggunakan teknik ini kita dapat
menlakukan pembuatan peta setelah itu menganalisis data tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Berdasarkan data yang telah didapatkan, yaitu data PRDB tanhun 2012 dan data
PRDB tahun 2013 kemudian diananlisis dengan menggunakan rumus pertumbuhan
ekonomi.
1. Analisis Data Pertumbuhan Ekonomi
Dengan menggunakan rumus pertumbuhan Ekonomi : PRDB Tahun 2013-
PRDB Tahun 2012/PRDB Tahun 2012 *100%, maka :
NO KECAMATAN PRDB 2012 PRDB 2013 PRDB13-12/12 PERTUMBUHAN
1 Sale 6950 7490 0.077697842 7.77
2 Pamotan 7175 7728 0.077073171 7.71
3 Sedan 8210 8824 0.074786845 7.48
4 Sarang 8369 8986 0.073724459 7.37
5 Kragan 9195 9864 0.072756933 7.28
6 Sumber 9239 9926 0.074358697 7.44
7 Lasem 9632 10441 0.083990864 8.40
8 Kaliori 10186 11023 0.082171608 8.22
9 Bulu 10519 11275 0.07186995 7.19
10 Pancur 10535 11326 0.075083056 7.51
11 Sluke 12206 13177 0.07955104 7.96
12 Sulang 12252 13152 0.073457395 7.35
13 Gunem 12415 13331 0.073781716 7.38
14 Rembang 13605 14652 0.076957001 7.70
Setelah data pertumbuhan penduduk sudah diperoleh, maka selanjutnya adalah
analisis data dengan menggunakan metode analisis data secara manual yaitu dengan:
24. Istiqomah_Karto | 23
1. Sistem Kelas Teratur
Cara menentukan kelas interval teratur yaitu dengan menggunakan rumus Sturges.
1. Pada cara ini, jumlah kelas (k) hitung terlebih dahulu, selanjutnya interval kelas
dihitung dengan rumus Sturges. Sehingga diperoleh :
k = 1 + 3,3 log 57 = 1 + 3,3 (1.14) = 5.4 dibulatkan 5 kelas
2. Menentukan Range (R).
Range dapat diartikan sebagai jarak antara data terkecil sampai terbesar atau
selisih antara data terbesar sampai terkecil. Dari contoh diatas :
Range (R) = Data terbesar – data terkecil
= 8.40 – 7.19
= 1.21
3. Menentukan interval
Dari data tersebut diketahui bahwa R= 1.21 dan jumlah kelas = 5, maka untuk
menentukan jumlah intervalnya yaitu dengan rumus:
Jumlah Interval = R: jumlah kelas
= 0.24
Sehingga jarak antara batas bawah dengan batas atas adalah 0.24.
Kemduian diurutkan dari yang paling kecil sampai yang paling besar, dan mulai
dari kelas terkecil ditambah dengan 0.24, sampai kelas ke lima. Berikut adalah
hasil perhitungan dengan menggunakan system kelas teratur.
NO KLASIFIKASI KELAS INTERVAL
HASIL
GENERALISIR
PENYEB
ARAN
DATA
NILAI
TENG
AH
1 Sangat Tinggi A + I (7.19+0.24) = 7.43 7.19 - 7.43 4 7.31
2 Tinggi Ai2 + I (7.44+0.24) = 7.68 7.44 - 7.68 3 7.56
3 Sedang Ai3 + I (7.69+0.24) = 7.93 7.69 - 7.93 3 7.81
4 Rendah Ai4 + I (7.94+0.24) = 8.19 7.94 - 8.19 2 8.07
5 Sangat Rendah Ai5 + I (8.20+0.24) =8.44 8.20 - 8.44 1 8.32
25. Istiqomah_Karto | 24
2. Sistem Kelas Interval Aritmatik
Pada kelas ini langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menghitung nilai
X nya, dimana pada data tersebut terdapat 7 kelas interval, sehingga niali X di cari
dengan cara sebagai berikut:
7.19 + X + 2X + 3X + 4X + 5X = 8.40
7.19+ 15 X = 8.40
15X = 8.40 – 7.19
15 X = 1.21
X = 0.08
Sehingga, dengan hasil tersebut dapat dimasukkan rumus kedalam rumus yang ada di
tabel dibawah ini:
3. Sistem Kelas Interval Geometrik
Pada kelas interval geometric, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah
dengan menggunakan rumus logaritma, dimana log data terbesar dikurangi log data
terkecil dibagi jumlah kelas. Pada data tersebut didapatkan :
n Log X = log 8.40 – log 7.19
5
= 0.242
Kemudian dihitung dari kelas terendah dengan cara sebgai berikut:
NO. KLASIFIKASI KELAS INTERVAL
HASIL
GENERALISIR
PENYEBARAN
DATA
NILAI
TENGAH
1 Sangat Tinggi A + X (7.19+0.08 ) 7.19 - 7.27 1 7.23
2 Tinggi X – 2X (2*0.08+7.27) 7.28 - 7.43 5 7.35
3 Sedang 2X – 3X (3*0.08+7.43) 7.44 - 7.67 2 7.55
4 Rendah 3X – 4X (4*0.08+7.67) 7.68 - 7.99 4 7.83
5 Sangat Rendah 4X – 5X (5*0.08+7.99) 8.00 - 8.40 2 8.20
26. Istiqomah_Karto | 25
NO KLASIFIKASI KELAS INTERVAL
HASIL
GENERALISIR
PENYEBAR
AN DATA
NILAI
TENG
AH
1 Sangat Tinggi A – Ax → (A.x) 7.19 - 8.93 14 8.06
2 Tinggi A – Ax2 →(A.x2) 8.94 - 9.35 0 9.14
3 Sedang A – Ax3 dst 9.36 - 9.45 0 9.40
4 Rendah A – Ax4 9.46 - 9.47 0 9.47
5 Sangat Rendah A – Ax5 9.48 - 9.48 0 9.48
4. Sistem Kelas Interval Kuantil
Pada system kuantil di kita cukup menggunakan rumus : jumlah data/ jumlah
kelas. Dimana pada data tersebut diketahui bahwa jumlah datanya adalah 14 dan
jumlah intervalnya dalah 5, sehingga diperoleh data: 14/5 = 2.8 dan dibulatkan menjadi
2. Dalam pencarian kelas interval cukup dengan menjumlahkan data no 1 ditambah 2
sehingga hasilnya tiga. Dan ditulis dalam kelas interval yaitu data no 1 sampai no 3
sebagai kelas pertama, dan seterusnya. Sesuai tabel berikut ini:
NO KLASIFIKASI
KELAS
INTERVAL
HASIL
GENERALISIR
PENYEBAR
AN DATA
NILAI
TENGAH
1 Sangat Tinggi no 1 - no 3 7.19 - 7.35 6 7.27
2 Tinggi no 4 - no 6 7.36 - 7.44 4 7.40
3 Sedang no 7 - no 9 7.45 - 7.77 4 7.61
4 Rendah no 10 - no 12 7.78 - 7.96 4 7.87
5 Sangat Rendah no 13 - no 15 7.97 - 8.40 4 8.19
5. Sistem Grafik Dispersal
Pada system kelas dispersal, cara mendapatkan datanya yaitu dengan
menggunakan grafik, dan untuk menentukan kelas interval dengan cara “Break Point”
dimana data yang memiliki tinggi grafik yang hamper sama dijadikan satu kelas. Atau
memasukkan data interval berdasarkan titik henti. Berikut adalah data perhitungannya:
27. Istiqomah_Karto | 26
6.00
7.00
8.00
9.00
Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2013
NO KLASIFIKASI
KELAS
INTERVAL
HASIL
GENERALISI
PENYEBARAN
DATA
NILAI
TENGAH
1 Sangat Tinggi A – A x 1
7.19
-
7.28
2
7.24
2 Tinggi A – A x 2
7.29
-
7.38
3
7.34
3 Sedang A – A x 3
7.39
-
7.51
3
7.45
4 Rendah A – A x 4
7.52
-
7.77
3
7.65
5 Sangat Rendah A – A x 5
7.78
-
8.4
4
8.09
Dan berikut adalah grafik dispersal dari data pertumbuhan penduduk diatas:
Dan dengan menggunakan skala prioritas kita juga dapat mengetahui metode mana
yang dijadikan sebagai prioritas utama dalam perhitungan data ini. Prioritas datanya
adalah sebagai berikut:
28. Istiqomah_Karto | 27
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa model yang sesuai adalah Grafik Dispersal.
Sampel Persamaan
kepadatan Penduduk Jiwa/km2 (berdasarkan
titik tengah)
Kepada
tan Riil
Selisih dengan Data Asli Jiwa/km2 Nilai
ST SA SG SK SP ST SA SG SK SP ST SA SG SK SP
BULU 7.31 7.23 8.06 7.27 7.24 7.19 0.12 0.04 0.87 0.08 0.05 2 4 1 3 4
KRAGAN 7.31 7.35 8.06 7.27 7.24 7.28 0.03 0.07 0.78 -0.01 -0.04 3 2 1 4 4
SULANG 7.31 7.35 8.06 7.27 7.34 7.35 -0.04 0.00 0.71 -0.08 -0.01 4 2 1 4 3
SARANG 7.31 7.35 8.06 7.4 7.34 7.37 -0.06 -0.02 0.69 0.03 -0.03 4 3 1 2 4
GUNEM 7.31 7.35 8.06 7.4 7.34 7.38 -0.07 -0.03 0.68 0.02 -0.04 4 3 1 2 4
SUMBER 7.56 7.55 8.06 7.4 7.45 7.44 0.12 0.11 0.62 -0.04 0.01 2 2 1 4 3
SEDAN 7.56 7.55 8.06 7.61 7.45 7.48 0.08 0.07 0.58 0.13 -0.03 3 3 1 2 4
PANCUR 7.56 7.55 8.06 7.61 7.45 7.51 0.05 0.04 0.55 0.1 -0.06 2 2 1 3 4
REMBANG 7.81 7.83 8.06 7.61 7.65 7.7 0.11 0.13 0.36 -0.09 -0.05 3 2 1 4 4
PAMOTAN 7.81 7.83 8.06 7.61 7.65 7.71 0.1 0.12 0.35 -0.1 -0.06 3 2 1 4 4
SALE 7.81 7.83 8.06 7.61 7.65 7.77 0.04 0.06 0.29 -0.16 -0.12 3 2 1 4 4
SLUKE 8.07 7.83 8.06 7.87 8.09 7.96 0.11 -0.13 0.10 -0.09 0.13 2 4 3 4 1
KALIORI 8.32 8.20 8.06 8.19 8.09 8.22 0.1 -0.02 -0.16 -0.03 -0.13 1 2 4 3 4
LASEM 8.32 8.20 8.06 8.19 8.09 8.4 -0.08 -0.20 -0.34 -0.21 -0.31 1 2 4 3 4
JUMLAH 37 35 22 46 51
29. Istiqomah_Karto | 28
2.Analisis Teknik
Setelah semua data sudah dilakukan perhitugan dengan menggunakan rumus
pertumbuhan ekonomi dan mencari metode mana yang sesuai untuk digunakan dalam
pembuatan peta persebaran pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Rembang tahun 2013.
Dalam metode ini alat yang digunakan adalah dengan menngunakan software ArcGIS.
Dengan mengelola data di ArcGIS Map akan memperoleh data sebagai berikut:
Data peta yang berasal dari BPS Kabupaten Rembang tersebut kemudian dianalisis dan
di cari tau factor-faktor yang mempengaruhi perbedaan kelas pada peta tersebut. Dan
berikut adalah bentuk dari 3 dimensi dari peta pertumbuhan ekonomi adalah sebagai
berikut:
30. Istiqomah_Karto | 29
Dari data 3D diatas jika dibandingkan dengan peta aslinya tidak sesuai, hal ini
disebabkan karena kurangnya ketelitian pengguna serta data shp yang kurang baik.
Sehingga kecamatan Lasem yang seharusnya memilki warna coklat gelap dan tinggi
menjadi coklat gelap tetapi ukurannya rendah.
B. Pembahasan
Secara Geografis Kabupaten Rembang terletak antara 1110.00’ – 1110.30’ BT
dan 600.30’ 70.60’ LS dengan luas 1.014,08 km2. Jenis tanah terdiri atas kandungan
mediterial, grumosal, aluvial, andosal, dan regasal. Memiliki wilayah dengan luas
1014,08 km2 dan diapit Laut Jawa di sebelah utara dan Pegunungan Kendeng Utara di
sebelah selatan.
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan dapat kiata ketahui bahwa angka
pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Rembang yang dilihat dari peta tersebut yang
paling tinggi berada pada Kecamata Lasem dengan angka 8.40% dan Kaliori dengan
angka pertumbuhan sebesar 8.22%. Sedangkan Kecamatan yang memilki angka
pertumbuhan yang paling rendah adalah kecamatan Bulu dengan angka 7.19% dan
kecamatan Kragan yaitu sebesar 7.28%. Tinggi rendahnya angka pertumbuhan
ekonomi suatu wilayah dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya adalah
matapencaharian yang merupakan factor dari sumberdaya manusia dan penggerak
31. Istiqomah_Karto | 30
ekonomi. Sumberdaya tenaga kerja yang merupakan factor penting dalam
pertumbuhan ekonomi dan sumberdaya alam yang merupakan factor pendukung.
Ketiga factor tersebut saling mempengaruhi dapat meningkatkan maupun menurunkan
angka PRDB suatu wialyah.
Kecamatan Lasem merupakan kawasan prioritas yang berperan sebagai
kawasan yang menunjang kegiatan sektor strategis baik yang berskala lokal maupun
regional, seperti perdagangan, pertanian, perhotelan, restoran, dan industri yang
mengarah pada pengembangan ekonomi, dengan menekankan pada pemanfaatan
potensi lokal sekaligus berperan sebagai kawasan pusat pertumbuhan dan diharapkan
dapat memberikan efek pembangunan bagi daerah sekitarnya. Potensi penunjang
fungsi pusat pertumbuhan adalah jumlah penduduk, kelengkapan fasilitas–fasilitas
strategis serta prospek pengembangannya. Kecamatan Lasem juga menyimpan banyak
potensi, antara lain di bidang kelautan dan perikanan, industri kecil dan kerajinan
tangan, agroindustri, dan pariwisata. Potensi yang paling populer adalah pariwisata
situs pecinan serta penghasil kerajinan batik Lasem dengan corak pesisir yang khas.
Dengan adanya factor-faktor tersebut maka dapat mempengaruhi tingkat
pertumbuhan ekonomi, selain karena sumberdaya alam yang mendukung factor keja
keras serta kemapuan manusia dalam mengeolanya juga dapat mempengaruhinya.
Selain itu juga kecamatan Lasem memiliki letak yang strategis, yaitu berada di jalur
Pantura serta dekat dengan pusat kabupaten.
Sedangkan Kecamatan Kaliori merupakan Kecamatan yang unggul dalam
sector kelautan. Kecamatan ini banyak memproduksi garam serta komoditas ikan
lainnya. Mayoritas matapencaharian masyarakat di daerah ini adalah sebagai petani
garam maupun ikan. Hal ini didukung oleh letak geografis serta kondisi wilayah
tersebut. Kecamatan Kaliori terletak di sepanjang pantura yang bersebelahan langsung
dengan kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Jadi, Tingginya angka pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh sumberdaya
alam yang ada dan dikelola semaksimal mungkin sehingga bisa meningkatkan
kesejahteraan dan ekonomi masyarakat serta meningkatkan angka pertumbuhan
ekonomi.
32. Istiqomah_Karto | 31
Sedangkan untuk kecamatan Bulu dan kecamatan dan Kecamatan Kragan
merupakan kecamatan yang memilki angka pertumbuhan ekonomi yang rendah. Factor
yang mempengaruhi rendahnya angka pertumbuhan ekonomi di kecamatan Bulu
adalah letak kecamatan Bulu yang kurang strategis, diaman kedua kecamatan ini
wilayahnya terbagi menjadi dua, yaitu Bulu Barat dan Bulu Timur dan di tengah
kecamatan tersebut terdapat kecamatan Sulang. Sehingga ekonomi masyarakat lebih
cenderung berpusat di Kecamatan Sulang, selain karena lebih dekat juaga karena
kantor kecamatan atau daerah inti kecamatan jangkauannya juga jauh. Mayoritas mata
pencaharian di kecamatan ini adalah petani. Sedangkan untuk kecamatan Kragan
adalah karena Kecamatan Kragan Kabupaten Rembangkurang bisa mengelola
sumberdaya alam aupun laut dengan baik. Masyarakat rata-rata bermatapencaharian
sebagai petani dan nelayan.
Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, pemerintah
setempat perlu menggali potensi wilayah serta mampu memfasilitasi daerah tersebut.
Selain itu juga perlu adanya peningkatan komoditi dan produk suatu wilayah, yaitu
dengan cara:
1. Ketersediaan lembaga keuangan dan kemudahan untuk mengakses modal usaha
2. Dukungan dalam pemasaran seperti pasar desa, show room atau pameran.
3. Kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan komoditi dan produk
UMKM yang diunggulkan
4. Peningkatan saranda dan prasarana infrastruktur seperti jalan, jaringan listrik,
air, dan irigasi.
5. Mewujudkan lingkungan usaha yang kondusif sebagai usaha untuk menghadapi
persaingan usaha di pasar.
33. Istiqomah_Karto | 32
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dari hasil analisis data tersebut dapat diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi
kabupaten rembang paling tinggi berada di kecamatan Lasem (8.40%) serta
Kecamatan Kaliori (8.22%). Serta untuk kecamatan yang memilki pertumbuhan
ekonomi dengan nilai rendah yaitu berada pada kecamatan Bulu (7.19%) dan
Kecamatan Kragan (7.28%).
2. Hal-hal yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi adalah adanya factor
sumberdaya alam serta kemampuan masyarakat dalam mengelola sumberdaya
yang ada.
3. Factor yang mempengaruhi tingginya angka pertumbuhan ekonomi di kecamatan
Lasem adalah karena Kecamatan Lasem merupakan kawasan prioritas yang
berperan sebagai kawasan yang menunjang kegiatan sektor strategis baik yang
berskala lokal maupun regional, seperti perdagangan, pertanian, perhotelan,
restoran, dan industri yang mengarah pada pengembangan ekonomi. Sedangkan
utuk kecamatan kaliori adalah karena daerah tersebut memilki produksi garam
dan tambak ikan yang besar sehingga mayoritas matapencaharian masyarakatnya
adalah petani garama dan ikan. Sedangkan untuk kecamatan Bulu adalah karena
pusat kecamatan jauh, maka masyarakat cenderung lebih ke kecamatan Sulang
dalam melakukan jual beli Karena jarak yang dekat serta fasilitas di kecamatan
yang kurang mendukung.
B. Saran
1. Pemerintah
Bagi pemerintah sebaiknya mampu memberikan pengarahan kepada
masyarakat agar bisa mengelola SDA yang ada melalui pelatihan ataupun
pemenuhan sarana dan prasarana guna menunjang produksi maupun distribusi.
34. Istiqomah_Karto | 33
2. Masyarakat
Masyarakat sebaiknya mampu mengelola SDA dengan baik dan memilki
kemampuan IPTEK yang tinggi agar dapat memanfaatkan SDA dengan baik
serta dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
DAFTAR RUJUKAN
Hendri. 2011. Peta Media Citra. (Online),
(https://belajargeodenganhendri.wordpress.com/2011/04/12/peta-media-citra/),
diakses pada tanggal 23 November 2014
Anonim. 2014. Peta. (Online), (http://softilmu.blogspot.com/2014/08/peta.html),
diakses pada tanggal 23 November 2014
BPS Rembang. (www.Rembangkab.bps.go.id), diakses pada tanggal 23 November
2014
Anonim. 2009. Peta Tematik. (Online),
(http://nationalinks.blogspot.com/2009/03/peta-tematik.html), diakses pada
tanggal 23 November 2014
Dicky, 2005. Dicky,2 005.ekonomi. (Online),
(http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ca
d=rja&uact=8&sqi=2&ved=0CC8QFjAC&url=http%3A%2F%2Feprints.ung.
ac.id%2F5124%2F5%2F2012-1-57201-531408018-bab2-
14082012065336.pdf&ei=dilrVKGHONjkuQS9wYC4BQ&usg=AFQjCNGu
9O5XmVr5u1icAFhVSnw_lA53Sw&bvm=bv.79908130,d.c2E), diakses pada
tanggal 24 November 2014
Irawan,Dedi. 20110. Kartografi. (Online),
(http://dediirawan66.wordpress.com/kartografi/), diakses pada tanggal 23
November 2014
Anonim. 2012.Ekonomi. (Online),
(http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad
=rja&uact=8&sqi=2&ved=0CCYQFjAB&url=http%3A%2F%2Frepository.us
u.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F37713%2F4%2FChapter%2520II.pdf
&ei=dilrVKGHONjkuQS9wYC4BQ&usg=AFQjCNGDNU2yqQd5IVXnKGw
35. Istiqomah_Karto | 34
0ik72cIezMQ&bvm=bv.79908130,d.c2E), diakses pada tanggal 24 November
2014
Nirma. 2012. Pertumbuhan dan pembangunan Ekonomi. (Online),
(http://chaeraniirma.blogspot.com/2012/04/pertumbuhan-dan-pembangunan-ekonomi.
html), diakses pada tanggal 23 November 2014
Anonim. 2012. Peta dan Manfaatnya. (Online), (http://geografi-geografi.
blogspot.com/2012/06/peta-dan-pemanfaatannya.html), diakses pada
tanggal 23 November 2014
Septian.2010. Peta dan Jenisnya. (Online),
(http://septianpn.wordpress.com/2010/12/06/peta-dan-jenisnya/), diakses pada
tanggal 24 November 2014.
Andi. 2010. Jenis-Jenis Peta. (Online),
(https://andimanwno.wordpress.com/2010/06/30/jenis-jenis-peta/), diakses
pad tanggal 24 Novemebre 2014.
Jateng.Prov. (http://www.jatengprov.go.id/id/profil/kabupaten-rembang), diakses pada
16 November 2014
Anonim.2013. Pertumbuhan Ekonomi. (Online),
(http://belajarekonomiyukk.weebly.com/pertumbuhan-ekonomi.html), diakses
pada tanggal 16 November 2013
Arda. 2013. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi. (Online),
(http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-makro/faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-
ekonomi/), diakses pada tanggal 15 November 2014
Anonim. 2012. Komoditi dan UMKM Unggulan Kecamatan Lasem. (Online),
(http://ekonomirembang.blogspot.com/2012/02/komoditi-dan-umkm-unggulan-
kecamatan-di.html), diakses pada tanggal 12 Desember 2014.
Hestuadiputri,Dita. 2007. Peran Dan Fungsi Ibu Kota Kecamatan Lasem Sebagai
Pusat Pertumbuhan Di Kabupaten Rembang. (Online),
(http://eprints.undip.ac.id/17090/1/DITA_HESTUADIPUTRI.pdf), diakses
pada 2 Desember 2014
36. BLORA
TUBAN
PATI
BOJONEGORO
BULU SALE
SEDAN
GUNEM
SARANG
SULANG
SUMBER
PAMOTAN
KRAGAN
KALIORI
LASEM
SLUKE
REMBANG PANCUR
530000.000000
530000.000000
540000.000000
540000.000000
550000.000000
550000.000000
560000.000000
560000.000000
570000.000000
570000.000000
9230000.000000
9230000.000000
9240000.000000
9240000.000000
9250000.000000
9250000.000000
9260000.000000
9260000.000000
9270000.000000
9270000.000000
PETA PERSEBARAN TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI
KABUPATEN REMBANG TAHUN 2013
0 1.5 3 6 9 12
Miles
:
LEGENDA
Angka Pertumbuhan Ekonomi (%)
INSET
7.19 - 7.28
7.29 - 7.38
7.39 - 7.51
7.52 - 7.96
7.97 - 8.40
Sangat Rendah
Rendah
Tinggi
Sedang
Sangat Tinggi
Oleh : Al Istiqomah
GEOGRAFI
SKALA 1:300,000 UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Sumber : BPS Kab. Rembang
LAUT JAWA