SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
LAPORAN AKHIR KARTOGRAFI TEMATIK 
“PEMETAAN PERSEBARAN TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI 
KABUPATEN REMBANG TAHUN 2013” 
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kartografi Tematik yang dibina oleh: 
Purwanto, S.Pd, M.Si 
Oleh : 
Alistiqomah 
Off H 
130722607356 
UNIVERSITAS NEGERI MALANG 
FAKULTAS ILMU SOSIAL 
JURUSAN GEOGRAFI
Istiqomah_Karto | 1 
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat (Sukirno,1994). Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka panjang menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu dan dapat dikaitkan juga sebagai keadaan kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Pembangunan dibidang ekonomi bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, tingkat kemakmuran semakin tinggi, ketimpangan pendapatan semakin berkurang, kesempatan kerja semakin terbuka, dan juga kualitas sumberdaya manusia yang semakin membaik. Untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan maka diperlukan adanya alat yang dapat membantu memberikan gambaran tingkat keberhasilan pembangunan dibidang ekonomi tersebut. Dan salah satu indicator kemajuan perekonomian adalah dilihat dari pertumbuhan ekonomi tiap daerah, dimana pertumbuhan ekonomi ini didapatkan dari PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dari masing-masing daerah. Sedangkan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah bisa unggul apabila didukung oleh sector ekonomi unggulan dari daerah tersebut. Dengan adanya data tersebut dapat diketahui tingkat pertumbuhan ekonomi, struktur perekonomian daerah, dan juga tingkat kemakmuran penduduk. Selain itu juga data PDRB dapat digunakan sebagai bahan perencanaan, analisa dan evaluasi yang bermanfaat untuk menentukan sasaran pembangunan. Kabupaten Rembang merupakan kabupaten yang memiliki sector ekonomi unggulan berupa pertanian, dari data tahun 2009 sampai 2013 mencapai 45.37
Istiqomah_Karto | 2 
0 
5 
10 
15 
20 
25 
30 
35 
40 
45 
50 45.37 
1.86 3.91 
0.39 
9.04 
17.38 
5.69 
2.31 
14.04 
GRAFIK PENDAPATAN DI KABUPATEN REMBANG 
Series1 
Series2 
Series3 
Series4 
Series5 
sedangkan dilihat grafik sector pendapatan paling rendah adalah sector listrik, gas dan 
air. Hal tersebut menggambarkan bahwa daerah Kabupaten Rembang merupakan 
daerah agraris. Berikut adalah jumlah pendapatan di Kabupaten Rembang dari sector 
primer,sekunder dan tersier mulai tahun 2009 sampai tahun 2013. 
Munculnya sector-sektor primer, sekunder dan tersier di Kabupaten Rembang 
dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Karena dengan adanya berbagai pekerjaan 
yang ada maka ekonomi masyarakat akan lebih meningkat. 
2. Tujuan 
a. Untuk mengetahui persebaran pertumbuhan Ekonomi di setiap kecamatan yang ada 
di Kabuoaten Rembang, Jawa Tengah. 
b. Untuk mengetahui hal-hal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di 
Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. 
c. Untuk mengetahui factor yang menyebabkan tinggi rendahnya angka pertumbuhan 
ekonomi di tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. 
2009 
2010 
2011 
2012 
2013
Istiqomah_Karto | 3 
3. Definisi Operasional 
a. Peta 
adalah Peta merupakan gambaran seluruh atau sebagian permukaan 
bumi dalam bidang datar dengan menggunakan skala dan sistem proyeksi 
tertentu. 
b. Peta Cloropleth 
adalah Peta tematik yang menyajikan ringkasan distribusi 
kuantitatif dengan basis deliminasi area batas administrasi. Peta ini adalah 
peta Cloropleth yang menggambarkan distribusi spasial tiga tingkatan 
Pertumbuhan ekonomi di daerah kabupaten Rembang yang merupakan 
analisis data dari PDRB ditiap kecamatan kabupaten Rembang tahun 2012 
dan tahun 2013. 
c. Pertumbuhan Ekonomi 
Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan 
kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang 
diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat 
meningkat. 
d. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) 
PDRB merupakan penjumlahan nilai output bersih perekonomian 
yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah tertentu 
(provinsi dan kabupaten /kota), dan dalam satu kurun waktu tertentu (satu 
tahun kelender). Kegiatan ekonomi yang dimaksud kegiatan pertanian, 
pertambangan, industri pengolahan, sampai dengan jasa.
Istiqomah_Karto | 4 
BAB II 
KAJIAN PUSTAKA 
1. Pemetaan 
Pemetaan adalah pengelompokan suatu kumpulan wilayah yang berkaitan 
dengan beberapa letak geografis wilayah yang meliputi dataran tinggi, pegunungan, 
sumberdaya, dan potensi penduduk yang berpengaruh terhadap social kultural yang 
memiliki ciri khas khusus dalam penggunaan skala yang tepat. (Soekidjo, 1994 dalam 
anonym,2012) 
Proses pemetaan 
Proses pemetaan yaitu tahapan yang harus dilakukandengan perancangan 
sebuah peta. Menurut Intan Pernanasari (2007) dalam anonym 2012, mengemukakan 
bahwa: ada 3 tahap proses dalam pemetaan yang harus dilakukan: 
a. Tahap pengumpulan data 
` Langkah awal dalam proses pemetaan dimulai dari pengumpulan data. Data 
merupakan suatu bahan yang diperlukan dalam proses pemetaan. Keberadaan data 
sangat penting artinya, dengan data seseorang dapat melakukan analisis evaluasi 
tentang suatu data wilayah tertentu. Data yang dipetakan dapat berupa data primer atau 
data sekunder. Data yang dapat dipetakan adalah data yang bersifat spasial, artinya 
data tersebut terdistribusi atau tersebar secara keruangan pada suatu wilayah 
tertentu. Pada tahap ini data yang telah dikumpulkan kemudian dikelompokkan 
dahulu menurut jenisnya seperti kelompok data kualitatif atau data kuantitatif. 
Pengenalan sifat data sangat penting untuk simbolisasi atau penentuan dan 
pemilihan bentuk simbol, sehingga simbol tersebut akan mudah dibaca dan 
dimengerti. Setelah data dikelompokkan dalam tabel–tabel, sebelum diolah 
ditentukan dulu jenis simbol yang akan digunakan. Untuk data kuantitatif dapat
Istiqomah_Karto | 5 
menggunakan simbol batang, lingkaran, arsir bertingkat dan sebagainya, melakukan 
perhitungan-perhitungan untuk memperoleh bentuk simbol yang sesuai. 
b. Tahap penyajian data 
Langkah pemetaan kedua berupa panyajian data. Tahap ini merupakan upaya 
melukiskan atau menggambarkan data dalam bentuk simbol, supaya data tersebut 
menarik, mudah dibaca dan dimengerti oleh pengguna (users). Penyajian data 
pada sebuah peta harus dirancang secara baik dan benar supaya tujuan pemetaan dapat 
tercapai. 
c. Tahap pengumpulan data 
Tahap penggunaan peta merupakan tahap penting karena menentukan 
keberhasilan pembuatan suatu peta. Peta yang dirancang dengan baik akan dapat 
digunakan/dibaca dengan mudah. Peta merupakan alat untuk melakukan 
komunikasi, sehingga pada peta harus terjalin interaksi antar pembuat peta (map 
maker) dengan pengguna peta (map users). Pembuat peta harus dapat merancang peta 
sedemikian rupa sehingga peta mudah dibaca, diinterpretasi dan dianalisis oleh 
pengguna peta. Pengguna harus dapat membaca peta dan memperoleh gambaran 
informasi sebenarnya dilapangan (real world). 
2. Peta 
Peta adalah gambaran konvensional dari relief bumi yang diperkecil dengan 
menggunakan skala tertentu, sekaligus dilengkapi dengan tulisan, mata angin, legenda, 
dan simbol-simbol lainnya sebagai pendukung. Peta pertama kali telah digunakan oleh 
bangsa Babylonia sekitar tahun 2300 SM. Ketika itu peta digunakan oleh pemerintah 
untuk kegunaan pajak tanah. Kartografi adalah ilmu khusus yang mempelajari tentang 
seluk-beluk perpetaan. Orang yang menguasai teknik pembuatan peta atau menguasai 
ilmu perpetaan disebut kartograf atau kartografer. Di Indonesia badan khusus yang 
berwenang membuat dan mengeluarkan sumber peta nasional adalah
Istiqomah_Karto | 6 
BAKOSURTANAL (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional). (Hendri, 
2011) 
2.1 Fungsi peta 
Peta tidak hanya diperlukan dalam bidang geografi, tetapi juga dibutuhkan di 
bidang-bidang lain. Segala kegiatan yang terkait dengan lokasi atau keruangan 
membutuhkan peta. Petugas Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah tidak 
dapat membuat jalan tanpa ada petanya terlebih dahulu. Perusahaan-perusahaan 
perkebunan besar yang akan membuka lokasi perkebunan harus melihat peta sebelum 
memulai pekerjaan. Pelayar-pelayar yang mengarungi laut luas akan tersesat tanpa 
peta. (Puji,2014) 
Secara umum, fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut: 
1. Penunjuk jalan bagi orang-orang yang bepergian ke tempat-tempat yang belum 
pernah dikunjunginya. 
2. Menunjukkan letak satu tempat di permukaan bumi dalam hubungannya 
dengan tempat lain (letak relatif). 
3. Memperlihatkan ukuran, karena dari peta dapat diukur jarak, luas, ataupun arah 
sebenarnya di permukaan bumi. 
4. Memperlihatkan bentuk seperti bentuk pulau, negara, benua, pola aliran sungai 
dan sebagainya. 
5. Membantu para peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi 
daerah yang akan diteliti. 
6. Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan, dan lain-lain. 
2.2 Macam-macam peta 
a. Ditinjau dari jenisnya 
Ditinjau dari jenisnya, peta dibedakan menjadi dua, yaitu peta foto dan peta 
garis. Peta Foto ialah peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara atau ortofoto yang
Istiqomah_Karto | 7 
dilengkapi garis kontur, nama, dan legenda. Peta Garis ialah peta yang menyajikan 
detail alam dan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan. 
b. Ditinjau dari informasinya : 
 Peta Umum/Peta Ikhtisar 
adalah peta yang menggambarkan segala sesuatu yang ada dalam suatu daerah. 
Di dalam peta umum terdapat antara lain sungai, sawah, tempat pemukiman, 
jalur jalan raya, jalur jalan kereta api, dan sebagainya. 
 Peta Khusus/Peta Tematik 
adalah peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan tertentu di 
permukaan bumi saja. Contoh peta tematik antara lain : peta kepadatan 
penduduk, peta kriminalitas, peta irigasi, peta transportasi, peta tanah dan lain-lain. 
(Hendri,2011) 
d. Komponen Peta 
1. Judul peta. 
Peta harus diberi judul yang mencerminkan isi dan jenis peta yang akan 
ditunjukkan. Judul peta biasanya diletakkan di bagian tengah atas peta. 
2. Penunjuk arah. 
Penunjuk arah atau mata angin digunakan sebagai petunjuk arah atau orientasi 
peta. Tanda ini biasanya diletakkan di sebelah kiri atas atau di tempat kosong agar tidak 
mengganggu induk petanya. 
3. Garis kerangka dan garis tepi peta. 
Pada setiap peta umumnya disajikan garis-garis kerangka dan garis tepi peta. 
Garis kerangka merupakan garis-garis yang terdapat pada muka peta. Garis tepi peta 
merupakan garis yang membatasi wilayah yang dipetakan, pada umumnya dibuat 
rangkap dua, kolom tengahnya digunakan untuk penulisan koordinat dan waktu pada
Istiqomah_Karto | 8 
wilayah peta tersebut. Penyajian garis kerangka dan garis tepi peta biasanya dalam 
bentuk garis gratikul dan atau garis grid. 
Penggunaan garis gratikul biasanya untuk peta skala kecil dan peta skala besar 
biasanya menggunakan garis grid. Perpotongan dua garis gratikul merupakan 
pernyataan posisi lintang dan bujur suatu titik di permukaan bumi. 
4. Sumber data dan tahun pembuatan peta. 
Sumber data diperlukan untuk mengetahui sumber peta tersebut diperoleh dan 
tahun pembuatan peta berguna untuk mengetahui waktu pembuatan peta, terutama pada 
peta-peta yang menggambarkan keadaan wilayah yang cepat berubah. 
5. Inset. 
Inset ialah gambar peta yang berada di luar peta pokok tetapi masih berada 
dalam garis tepi dengan ukuran yang lebih kecil. Inset berfungsi sebagai petunjuk 
lokasi suatu daerah terhadap daerah sekitarnya yang lebih luas. 
6. Skala Peta 
Skala peta adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal 
sebenarnya di lapangan. Berdasarkan jenisnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 
1. Skala angka atau numeris, yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk bilangan 
bulat atau pecahan. Contoh: 1: 25.000 berarti 1 cm jarak peta = 25.000 cm 
(250m) jarak yang sebenarnya di lapangan. 
2. Skala grafis. Contoh: berarti tiap bagian sepanjang blok garis mewakili 1 km 
jarak sebenarnya. 
7. Legenda 
Legenda adalah kolom keterangan yang berisi tentang simbol-simbol pada peta 
yang digunakan agar lebih mudah dipahami pembaca. Pada umumnya diletakkan di 
sudut kiri bawah peta.
Istiqomah_Karto | 9 
8. Simbol Peta 
Simbol peta merupakan tanda-tanda khusus yang umum digunakan untuk 
mewakili keadaan sebenarnya. Simbol peta dibagi menjadi 4 bagian, yaitu : 
 Simbol titik, dapat dibedakan atas 3 yaitu : 
a. Simbol piktoral (simbol gambar), yaitu simbol yang berupa gambar seperti 
keadaan sebenarnya. 
b. Simbol geometrik, yaitu simbol yang berupa bangun matematika. 
c. Simbol huruf, yaitu simbol yang dibuat dalam bentuk huruf yang diambil huruf 
pertama atau kedua dengan nama unsur yang digambarkan. 
 Simbol Garis 
Simbol pada peta yang menggunakan garis untuk menunjukkan suatu objek di 
permukaan bumi. Garis juga digunakan untuk menunjukkan perbedaan tingkat 
kualitas, yang dikenal dengan isolines. Berikut ini macam-macam isolines: 
1. Kontur yaitu garis yang menunjukkan ketinggian yang sama. 
2. Isohyet yaitu garis dengan jumlah curah hujan sama. 
3. Isobar yaitu garis dengan tekanan udara sama 
4. Isogon yaitu garis dengan deklinasi magnet yang sama. 
5. Isoterm yaitu garis dengan angka suhu sama. 
6. Isopleth yaitu garis yang menunjukkan angka kuantitas yang bersamaan. 
 Simbol Wilayah. 
Simbol dalam peta yang digunakan untuk menunjukkan objek di permukaan 
bumi dalam bentuk area atau luasan tertentu. Simbol ini umumnya melambangkan 
unsur-unsur permukaan bumi seperti permukiman, areal pertanian, perkebunan, dan 
lain sebagainya.
Istiqomah_Karto | 10 
9. Warna Peta 
Warna dalam peta mencirikan keadaan objek tertentu, misalnya warna biru 
untuk lautan/perairan, hijau untuk dataran rendah, kuning untuk dataran tinggi, cokelat 
untuk pegunungan yang tinggi, merah untuk bentangan alam hasil budi daya manusia, 
dan putih untuk pegunungan yang ditutupi oleh salju. Dalam penggunaan warna 
adakalanya menggunakan warna secara gradual. Artinya, warnanya sama tetapi tua-mudanya 
berbeda. Warna tersebut menunjukkan adanya perbedaan kedalaman ataupun 
ketinggian. 
 Simbol Warna. Biru: simbol perairan , misalnya sungai, danau, dan laut. Hijau: 
simbol vegetasi, dataran rendah, dan hutan. Cokelat: simbol untuk kontur, daerah 
pegunungan.. Kuning: simbol untuk daerah kering, daerah dataran tinggi. Merah: 
simbol untuk daerah yang panas dan unsur peta yang penting lainnya, misalnya 
jalan,kota. Hitam: simbol untuk penamaan objek pada peta, misalnya judul peta, 
nama kota, gunung laut, dan semua unsur-unsur geografi. Simbol warna biasanya 
digunakan untuk mempertegas informasi suatu daerah, umumnya digunakan pada 
peta berwarna. (Anonim,2012). 
10. Legenda 
Adalah keterangan dari simbol-simbol peta yang digunakan agar lebih 
mudah dipahami pembaca. 
11. Lettering 
Adalah semua tulisan dan angka-angka yang tertera dalam suatu peta. 
12. Proyeksi peta. 
Adalah memindah gambaran muka bumi dari bidang lengkung ke bidang datar.
Istiqomah_Karto | 11 
3. Peta Tematik 
Adalah cara pemindahan lintang/bujur pada lengkung permukaan bumi ke 
bidang datar.Agar peta dapat berfungsi dengan baik, tiga persyaratan pokok berikut 
harus di penuhi dalam memilih jenis proyeksi (barkosurtanal). 
Peta tematik juga disebut sebagai peta statistik ataupun peta khusus, yaitu peta 
dengan obyek khusus. Tujuan utamanya adalah untuk secara spesifik 
mengkomunikasikan konsep dan data. Contoh peta tematik yang biasa digunakan 
dalam perencanaan termasuk peta kadastral (batas pemilikan), peta zona (yaitu peta 
rancangan legal penggunaan lahan), peta tata guna lahan, peta kepadatan penduduk, 
peta kelerengan, peta geologi, peta curah hujan dan peta produktivitas pertanian 
(Anonim, 1992). 
Pemilihan sumber data disesuaikan dengan maksud dan tujuan pembuatan peta 
serta keadaan medan yang dihadapi. Terdapat beberapa sumber data yang digunakan 
pada pemetaan yaitu dengan pengamatan langsung di lapangan, dengan penginderaan 
jauh atau dari peta yang sudah ada (base map). Secara khusus, peta pengelolaan hutan 
berisikan tentang kejelasan pemilikan (batas-batas kadastral maupun administratif), 
wilayah itu sendiri dan hasil inventarisasi yang menunjukkan unit-unit tegakan yang 
seragam. Karena kegiatan survey lapangan umumnya sangat mahal, maka peta hutan 
biasanya digambarkan dari potret udara dengan penafsiran. Kegiatan di lapangan hanya 
diperlukan untuk pembuktian apakan penafsiran sudah betul atau belum dan juga 
melengkapi rincian di lapangan yang tidak dapat dilihat secara langsung pada potret 
(Sumaryono, 1995 dalam Dicky,2009). Berikut ini beberapa contoh peta tematik : 
a. Peta Diagram 
Pada peta diagram, dua atau lebih subyek tematik yang berelasi disajikan dalam 
bentuk diagram yang proporsional. Diagram yang disajikan dapat dalam bentuk 
diagram batang, lingkaran, empat persegi panjang, diagram kurva. Masing-masing 
diagram disajikan pada posisi dari suatu lokasi atau dipusat area. Misal : peta industri.
Istiqomah_Karto | 12 
b. Peta Distribusi 
Peta tematik yang menggunakan simbol titik untuk menyajikan suatu data yang 
spesifik, serta mempunyai kuantitas yang pasti dari sejumlah variabel. Misal : peta 
sebaran penduduk. 
c. Peta Choropleth 
Peta tematik yang menyajikan ringkasan distribusi kuantitatif dengan basis 
deliminasi area batas administrasi. Misal : peta kepadatan penduduk. 
d. Peta Dasymetrik 
Peta tematik sejenis choropleth, tetapi biasanya bukan pada batas administrasi, 
melainkan pada batas dari area yang disurvey. 
e. Peta Chorochromatik 
Peta tematik yang memperlihatkan distribusi kualitatif dari fenomena spesifik 
dan relasinya. Misal : peta tanah. 
f. Peta Isoline 
Peta tematik yang memperlihatkan harga numerik untuk distribusi yang 
kontinyu, dalam bentuk garis-garis yang terhubung pada suatu harga yang sama. 
Misal : peta isobar. 
g. Peta Alir 
Peta tematik yang menyajikan informasi dalam bentuk garis tebal atau warna 
untuk memperlihatkan arah atau frekuensi pergerakan. Misal : peta frekuensi 
transportasi. 
h. Chart 
Peta tematik yang bersifat khusus. Chart merupakan peta yang menyajikan data 
dan informasi yang berhubungan dengan unsur navigasi atau keselamatan
Istiqomah_Karto | 13 
perhubungan. Jenis chart yang dikenal adalah Peta Navigasi Laut (Nautical Chart) 
dan Peta Navigasi Udara (Aero Nautical Chart). (Irawan, 2013) 
4. Pertumbuhan Ekonomi 
Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan kegiatan 
dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam 
masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan 
ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. 
Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat 
pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh 
pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi 
memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya. 
Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari 
potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10) 
4.1 Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi 
Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami 
terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross 
Domestic Product (GDP). 
PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam 
suatu wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level provinsi di 
Indonesia biasanya disebut Produk Domestik Regional Bruto-PDRB). 
PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. 
Ukuran ini lebih spesifik karena memperhitungkan jumlah penduduk serta 
mencerminkan kesejahteraan penduduk di suatu tempat. Ada banyak pendapat 
mengenai penyebab naik turunnya total produksi barang dan jasa, namun banyak ahli 
ekonomi yang setuju akan dua penyebab berikut ini :(1) Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli 
ekonomi sering merujuk pada tiga sumber pertumbuhan, yaitu : (a) peningkatan 
tenaga kerja, (b) peningkatan modal, dan (c) peningkatan efisiensidimana kedua faktor 
ini digunakan. Jumlah tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja yang telah tersedia
Istiqomah_Karto | 14 
bekerja lebih lama, atau jika ada tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan persediaan 
modal dapat meningkat jika perusahaan mendorong kapasitas produktifnya dengan 
menambah pabrik dan peralatan (investasi). Efisiensi bertambah ketika output yang 
lebih dapat diperoleh dari jumlah tenaga kerja dan/atau modal yang sama. Ini sering 
disebut sebagai Total Factor Productivity (TFP). (2) Terjadinya penurunan (downturns) 
pada ekonomi. Ini menjawab pertanyaan mengapa output dapat turun atau naik lebih 
lambat. Secara logika, apapun yang menyebabkan penurunan pada tenaga kerja, modal, 
atau TFP akan menyebabkan penurunan pada output atau setidaknya pada tingkat 
pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa seperti bencana alam, penyebaran penyakit 
berbahaya dan kerusuhan. 
Lalu bagaimana PDB diukur? Caranya, total nilai berbagai macam barang dan 
jasa diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak mungkin dijumlahkan begitu 
saja dengan, misalnya, produksi roti, maka proses agregasi dilakukan berdasarkan nilai 
uang produksi barang-barang tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga bulanan 
dan tahunan oleh Biro Pusat Statistik (BPS). 
Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga sekarang disebut dengan 
PDB nominal (PDB atas dasar harga berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke 
waktu, seiring dengan perubahan kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga 
dasarnya. 
Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga yang tetap atau dipatok, didapatlah 
nilai PDB riil (PDB atas dasar harga konstan). Untuk menghitung nilai riil tersebut 
dipilihlah satu tahun dasar—misalnya tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan 
jasa dihitung berdasarkan harga masing-masing yang berlaku pada tahun tersebut. 
Karena harga barang sudah tetap, PDB riil dianggap hanya berubah sesuai dengan 
adanya perubahan kuantitas barang/jasa. 
Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output produksi secara 
riil. Inilah yang sehari-hari disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut 
sebagai “pertumbuhan ekonomi” tidak lain mengacu pada peningkatan nilai total 
barang dan jasa yang diproduksi dalam sebuah perekonomian. 
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
Istiqomah_Karto | 15 
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100% 
g = tingkat pertumbuhan ekonomi 
PDBs = PDB riil tahun sekarang 
PDBk = PDB riil tahun kemarin 
4.2 Manfaat Pertumbuhan Ekonomi 
Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut: 
1. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil 
pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur 
tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita 
dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga 
produktivitasnya. 
2. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk 
perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar 
penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau 
lembaga internasional lainnya. 
3. Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan 
bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan 
perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan modal). (Dornbuch, R dan 
Fischer, S, 1994:649-651) 
4.3 Faktor penggerak pertumbuhan ekonomi 
Dua hal esensial harus dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 
adalah pertama sumber-sumber yang harus digunakan secara lebih efisien. Ini berarti 
tak boleh ada sumber-sumber menganggur dan alokasi penggunaannya kurang efisien. 
Yang kedua, penawaran atau jumlah sumber-sumber atau elemen-elemen pertumbuhan 
tersebut haruslah diusahakan pertambahannya. Elemen-elemen yang memacu 
pertumbuhan ekonomi tersebut adalah sebagai berikut :
Istiqomah_Karto | 16 
1. Sumber-sumber Alam 
Elemen ini meliputi luasnya tanah, sumber mineral dan tambang, iklim, dan 
lain -lain. Beberapa negara sedang berkembang sangat miskin akan sumber -sumber 
alam, sedikitnya sumber-sumber alam yang dimiliki merupakan kendala cukup serius. 
Dibandingkan dengan sedikitnya kuantitas serta rendahnya persediaan kapital dan 
sumber tenaga manusia maka kendala sumber alam lebih serius. 
2. Sumber-sumber Tenaga Kerja 
Masalah di bidang sumber daya manusia yang dihadapi oleh negara-negara 
sedang berkambang pada umumnya adalah terlalu banyaknya jumlah penduduk, 
pendayagunaannya rendah, dan kualitas sumber-sumber daya tenaga kerja sangat 
rendah. 
3. Kualitas Tenaga Kerja yang Rendah 
Negara-negara sedang berkembang tak mampu mengadakan investasi yang 
memadai untuk menaikkan kualitas sumber daya manusia berupa pengeluaran untuk 
memelihara kesehatan masyarakat serta untuk pendidikan dan latihan kerja. 
4 . Akumulasi Kapital 
Untuk mengadakan akumulasi kapital diperlukan pengorbanan atau penyisihan 
konsumsi sekarang selama beberapa decade. Di negara sedang berkembang, tingkat 
pendapatan rendah pada tingkat batas hidup mengakibatkan usaha menyisihkan 
tabungan sukar dilakukan. Akumulasi kapital tidak hanya berupa truk, pabrik baja, 
plastik dan sebagainya; tetapi juga meliputi proyek-proyek infrastruktur yang 
merupakan prasyarat bagi industrialisasi dan pengembangan serta pemasaran produk-produk 
sektor pertanian. Akumulasi kapital sering kali dipandang sebagai elemen 
terpenting dalam pertumbuhan ekonomi. Usaha-usaha untuk mendorong laju 
pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan memusatkan pada akumulasi kapital. Hal ini 
karena, pertama, hampir semua negara-negara berkembang mengalami kelangkaan
Istiqomah_Karto | 17 
barang-barang kapital berupa mesi-mesin dan peralatan produksi, bangunan pabrik, 
fasilitas umum dan lain - lain. Kedua, penambahan dan perbaikan kualitas barang-barang 
modal sangat penting karena keterbatasan tersedianya tanah yang bisa ditanami. 
(Nirma, 2012) 
BAB III 
METODE 
a. Diagram Alir 
Diagram alur merupakan diagram yang menggambarkan alur kerja/proses 
dalam melakukan sesuatu. Dalam pembuatan peta ini, ada beberapa tahap yang 
harus dilakukan, diantaranya adalah: 
Data dari BPS (Data PDRB 
tahun 2012 dan 2013) 
Menentukan kelas 
interval dan menentukan 
prioritas kelas interval 
Memasukkan data ke 
ArcGIS,melalui peta 
administrasi (shp) 
Mengelola data 
tersebut kembali 
Mengolah data dengan 
Rumus 
Peta Cloropleth 
Pertumbuhan Ekonomi 
Pengguna 
Analisis Data
Istiqomah_Karto | 18 
Pada diagram diatas, dapat diketahui bahwa data yang di peroleh dari BPS yang 
berupa data PDRB tahun 2013 dan 2012, kemudian mengelola data dengan rumus 
Pertumbuhan Ekonomi, selanjutnya data akan di proses untuk menentukan kelas 
interval serta prioritas kelas interval. Setelah mengetahui metode mana yang baik untuk 
di jadikan dalam pembuatan peta, maka langkah selanjutnya dalah memasukkan data 
ke dalam peta administrasi format shp daerah Kabupaten Rembang. Kemudian langkah 
selanjutnya adalah mengelola data kembali sehingga data tersebut siap untuk menjadi 
peta cloropleth Pertumbuhan Ekonomi kabupaten Rembang tahun 2013. Sehingga data 
sampai ke pengguna. 
b. Alat Dan Bahan 
Alat dan bahan yang digunakan adalah : 
 Software ArcGIS 
 Laptop 
 Data PDRB tahun 2012 dan 2013 
c. Teknik Pengumpulan Data 
Teknik pengumpulan data dilakukan karena data yang di peroleh berasal dari 
dokumen-dokumen yang merupakan data sekunder. Data ini diperoleh dari data BPS 
kabupaten Rembang. 
d. Analisis Data 
Analisis data yang digunakan dalam pembuatan peta pertumbuhan ekonomi 
adalah menggunakan rumus-rumus sebagai berikut: 
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut : 
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100% 
g = tingkat pertumbuhan ekonomi 
PDBs = PDB riil tahun sekarang 
PDBk = PDB riil tahun kemarin
Istiqomah_Karto | 19 
Setelah semua data dimasukkan ke dalam rumus tersebut kemudian data di 
masukkan kedalam kelas interval dan menentukan kelas interval. Dalam menentukan 
kelas interval ada beberapa metode yang digunakan, diantaranya adalah: 
1. Sistem Kelas Teratur 
Adapun cara untuk menetukan kelas interval dengan menggunakan system 
kelas teratur dapat dilakukan sebagai berikut: 
1) Tentukan banyaknya kelas dengan rumus sturges: K= 1 + 3.3 log n, sehingga 
akan ketemu banyaknya kelas. 
2) Carilah nilai interval dengan rumus sebagai berikut: 
Rumus Sturges i = Range 
K 
Dimana : 
Range = Nilai tertinggi – Nilai Terendah 
3) Langkah berikutnya adalah memasukkan nilai tersebut dalam formula system 
kelas teratur sehingga diperoleh hasil nilai interval misalnya dalam ini diperoleh 
hasil 3.31. 
2. Sistem Kelas Interval Aritmatik (Aritmatik Progression) 
1) Tentukan banyaknya kelas dengan rumus Sturges K= 1+3.3 log n, sehingga akan 
ketemu banyaknya kelas. 
2) Seri aritmatik adalah seri sejumlah angka dimana setiap angka berasal dari angka 
sebelumnya dengan menambahkan nilai konstan. Besarnya kelas interval 
ditemukan berdasarkan formula berikut: 
A + X + 2X + 3X + 4X………+ nX = B 
Dimana : 
A = Nilai terendah 
B = Nilai Tertinngi 
N = Jumlah kelas interval pada kelas pertama 
Jumlah dari banykanya kelas, dalam hal ini adalh 7 kelas.
Istiqomah_Karto | 20 
Penghitungan kelas interval dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai 
terendah (1.25) dengan nilai hasil perhitungan awal yaitu (0.83). Nilai 0.83 
dalam perhitungan cara ini dianggap sebagai niali “Konstanata”. 
3) Hitunglah kelas interval dimulai dari nilai terendah dengan menjumlahkan 
dengan nilai interval (konstanta) pada tabel. 
5. Sistem Kelas Interval Geometrik 
Berikut ini cara menentukan kelas interval dengan metode geometric: 
1) Tentukan banyaknya kelas dengan rumus sturges: K= 1+ 3.3 log n, sehingga 
akan ketemu banyaknya kelas. 
2) Pahamilah model penghitungan cara geometric adalah sebagai berikut : 
A - AX 
AX - AX2 
AX2 - AX3 
AX3 - AX4, dst… 
3) Carilah nilai X dengan menggunakan rumus: 
B = AXn 
Xn = B/A 
Atau : n log X = log B – log A 
Log X = log B – log A 
n 
Dalam hal ini : 
B = Batas atas 
A = Batas bawah 
N = jumlah kelas 
4) Hitunglah kelas interval dimulai dari nilai terendah dengan cara sebagai berikut: 
A + AX, A x X2, dst….
Istiqomah_Karto | 21 
6. Sistem Kelas Interval Kuantil 
Cara untuk menentukan kelas interval dengan metode ini dapat dilakukan sebagai 
berikut: 
1) Tentukan banyaknya kelas dengan rumus Sturges: K=13,3 log n, sehingga akan 
ketemu banyaknya kelas. 
2) Hitunglah nilai jarak interval dengan formula: 
푄 = 퐽푢푚푙푎ℎ 퐷푎푡푎 
푛 
푪풐풏풕풐풉 = 57/7 = 8.14 푑푖푏푢푙푎푡푘푎푛 = 8 
3) Ini berarti nilai angka 8, merupakan jarak interval dari no urut terendah dihitung 
sebanyak 8 data kebawah/berikutnya sehingga akan diperoleh nilai. 
Penghitungan di mulai setelah angka terendah/berhenti. Contoh Setelah data di 
urutkan diketahui nilai terendah 1 nilai jarak interval 8, maka nilai interval 
dihitung mulai no 1 – no 9, sehingga diperoleh interval: 1-9, demikian selangkah 
selanjutnya. 
4) Urutkanlah data dan carilah nilai intervalnya dan masukan dalam tabel. 
7. Sistem Grafik Dispersal 
Cara untuk menentukan kelas interval dengan metode ini dapat dilakukan sebagai 
berikut: 
1) Carilah titik-titik henti (break point) dengan cara membuat grafik dari data yang 
di kerjakan. 
2) Masukan nilai jarak interval kedalam tabel berikut ini berdasarkan titik henti. 
3) Setelah menentukan kelas itervalnya langkah selanjutnya adalah membuat grafik 
dan diberi titik henti. 
Setelah data sudah ada langkah selanjutnya yaitu dengan menggunakan 
analiasis Teknik, dimana analisis teknik ini merupakan analisis yang dilakukan dengan
Istiqomah_Karto | 22 
menggunkan software ArcGIS. Dengan menggunakan teknik ini kita dapat 
menlakukan pembuatan peta setelah itu menganalisis data tersebut. 
BAB IV 
HASIL DAN PEMBAHASAN 
A. Hasil 
Berdasarkan data yang telah didapatkan, yaitu data PRDB tanhun 2012 dan data 
PRDB tahun 2013 kemudian diananlisis dengan menggunakan rumus pertumbuhan 
ekonomi. 
1. Analisis Data Pertumbuhan Ekonomi 
Dengan menggunakan rumus pertumbuhan Ekonomi : PRDB Tahun 2013- 
PRDB Tahun 2012/PRDB Tahun 2012 *100%, maka : 
NO KECAMATAN PRDB 2012 PRDB 2013 PRDB13-12/12 PERTUMBUHAN 
1 Sale 6950 7490 0.077697842 7.77 
2 Pamotan 7175 7728 0.077073171 7.71 
3 Sedan 8210 8824 0.074786845 7.48 
4 Sarang 8369 8986 0.073724459 7.37 
5 Kragan 9195 9864 0.072756933 7.28 
6 Sumber 9239 9926 0.074358697 7.44 
7 Lasem 9632 10441 0.083990864 8.40 
8 Kaliori 10186 11023 0.082171608 8.22 
9 Bulu 10519 11275 0.07186995 7.19 
10 Pancur 10535 11326 0.075083056 7.51 
11 Sluke 12206 13177 0.07955104 7.96 
12 Sulang 12252 13152 0.073457395 7.35 
13 Gunem 12415 13331 0.073781716 7.38 
14 Rembang 13605 14652 0.076957001 7.70 
Setelah data pertumbuhan penduduk sudah diperoleh, maka selanjutnya adalah 
analisis data dengan menggunakan metode analisis data secara manual yaitu dengan:
Istiqomah_Karto | 23 
1. Sistem Kelas Teratur 
Cara menentukan kelas interval teratur yaitu dengan menggunakan rumus Sturges. 
1. Pada cara ini, jumlah kelas (k) hitung terlebih dahulu, selanjutnya interval kelas 
dihitung dengan rumus Sturges. Sehingga diperoleh : 
k = 1 + 3,3 log 57 = 1 + 3,3 (1.14) = 5.4 dibulatkan 5 kelas 
2. Menentukan Range (R). 
Range dapat diartikan sebagai jarak antara data terkecil sampai terbesar atau 
selisih antara data terbesar sampai terkecil. Dari contoh diatas : 
Range (R) = Data terbesar – data terkecil 
= 8.40 – 7.19 
= 1.21 
3. Menentukan interval 
Dari data tersebut diketahui bahwa R= 1.21 dan jumlah kelas = 5, maka untuk 
menentukan jumlah intervalnya yaitu dengan rumus: 
Jumlah Interval = R: jumlah kelas 
= 0.24 
Sehingga jarak antara batas bawah dengan batas atas adalah 0.24. 
Kemduian diurutkan dari yang paling kecil sampai yang paling besar, dan mulai 
dari kelas terkecil ditambah dengan 0.24, sampai kelas ke lima. Berikut adalah 
hasil perhitungan dengan menggunakan system kelas teratur. 
NO KLASIFIKASI KELAS INTERVAL 
HASIL 
GENERALISIR 
PENYEB 
ARAN 
DATA 
NILAI 
TENG 
AH 
1 Sangat Tinggi A + I (7.19+0.24) = 7.43 7.19 - 7.43 4 7.31 
2 Tinggi Ai2 + I (7.44+0.24) = 7.68 7.44 - 7.68 3 7.56 
3 Sedang Ai3 + I (7.69+0.24) = 7.93 7.69 - 7.93 3 7.81 
4 Rendah Ai4 + I (7.94+0.24) = 8.19 7.94 - 8.19 2 8.07 
5 Sangat Rendah Ai5 + I (8.20+0.24) =8.44 8.20 - 8.44 1 8.32
Istiqomah_Karto | 24 
2. Sistem Kelas Interval Aritmatik 
Pada kelas ini langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menghitung nilai 
X nya, dimana pada data tersebut terdapat 7 kelas interval, sehingga niali X di cari 
dengan cara sebagai berikut: 
7.19 + X + 2X + 3X + 4X + 5X = 8.40 
7.19+ 15 X = 8.40 
15X = 8.40 – 7.19 
15 X = 1.21 
X = 0.08 
Sehingga, dengan hasil tersebut dapat dimasukkan rumus kedalam rumus yang ada di 
tabel dibawah ini: 
3. Sistem Kelas Interval Geometrik 
Pada kelas interval geometric, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah 
dengan menggunakan rumus logaritma, dimana log data terbesar dikurangi log data 
terkecil dibagi jumlah kelas. Pada data tersebut didapatkan : 
n Log X = log 8.40 – log 7.19 
5 
= 0.242 
Kemudian dihitung dari kelas terendah dengan cara sebgai berikut: 
NO. KLASIFIKASI KELAS INTERVAL 
HASIL 
GENERALISIR 
PENYEBARAN 
DATA 
NILAI 
TENGAH 
1 Sangat Tinggi A + X (7.19+0.08 ) 7.19 - 7.27 1 7.23 
2 Tinggi X – 2X (2*0.08+7.27) 7.28 - 7.43 5 7.35 
3 Sedang 2X – 3X (3*0.08+7.43) 7.44 - 7.67 2 7.55 
4 Rendah 3X – 4X (4*0.08+7.67) 7.68 - 7.99 4 7.83 
5 Sangat Rendah 4X – 5X (5*0.08+7.99) 8.00 - 8.40 2 8.20
Istiqomah_Karto | 25 
NO KLASIFIKASI KELAS INTERVAL 
HASIL 
GENERALISIR 
PENYEBAR 
AN DATA 
NILAI 
TENG 
AH 
1 Sangat Tinggi A – Ax → (A.x) 7.19 - 8.93 14 8.06 
2 Tinggi A – Ax2 →(A.x2) 8.94 - 9.35 0 9.14 
3 Sedang A – Ax3 dst 9.36 - 9.45 0 9.40 
4 Rendah A – Ax4 9.46 - 9.47 0 9.47 
5 Sangat Rendah A – Ax5 9.48 - 9.48 0 9.48 
4. Sistem Kelas Interval Kuantil 
Pada system kuantil di kita cukup menggunakan rumus : jumlah data/ jumlah 
kelas. Dimana pada data tersebut diketahui bahwa jumlah datanya adalah 14 dan 
jumlah intervalnya dalah 5, sehingga diperoleh data: 14/5 = 2.8 dan dibulatkan menjadi 
2. Dalam pencarian kelas interval cukup dengan menjumlahkan data no 1 ditambah 2 
sehingga hasilnya tiga. Dan ditulis dalam kelas interval yaitu data no 1 sampai no 3 
sebagai kelas pertama, dan seterusnya. Sesuai tabel berikut ini: 
NO KLASIFIKASI 
KELAS 
INTERVAL 
HASIL 
GENERALISIR 
PENYEBAR 
AN DATA 
NILAI 
TENGAH 
1 Sangat Tinggi no 1 - no 3 7.19 - 7.35 6 7.27 
2 Tinggi no 4 - no 6 7.36 - 7.44 4 7.40 
3 Sedang no 7 - no 9 7.45 - 7.77 4 7.61 
4 Rendah no 10 - no 12 7.78 - 7.96 4 7.87 
5 Sangat Rendah no 13 - no 15 7.97 - 8.40 4 8.19 
5. Sistem Grafik Dispersal 
Pada system kelas dispersal, cara mendapatkan datanya yaitu dengan 
menggunakan grafik, dan untuk menentukan kelas interval dengan cara “Break Point” 
dimana data yang memiliki tinggi grafik yang hamper sama dijadikan satu kelas. Atau 
memasukkan data interval berdasarkan titik henti. Berikut adalah data perhitungannya:
Istiqomah_Karto | 26 
6.00 
7.00 
8.00 
9.00 
Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2013 
NO KLASIFIKASI 
KELAS 
INTERVAL 
HASIL 
GENERALISI 
PENYEBARAN 
DATA 
NILAI 
TENGAH 
1 Sangat Tinggi A – A x 1 
7.19 
- 
7.28 
2 
7.24 
2 Tinggi A – A x 2 
7.29 
- 
7.38 
3 
7.34 
3 Sedang A – A x 3 
7.39 
- 
7.51 
3 
7.45 
4 Rendah A – A x 4 
7.52 
- 
7.77 
3 
7.65 
5 Sangat Rendah A – A x 5 
7.78 
- 
8.4 
4 
8.09 
Dan berikut adalah grafik dispersal dari data pertumbuhan penduduk diatas: 
Dan dengan menggunakan skala prioritas kita juga dapat mengetahui metode mana 
yang dijadikan sebagai prioritas utama dalam perhitungan data ini. Prioritas datanya 
adalah sebagai berikut:
Istiqomah_Karto | 27 
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa model yang sesuai adalah Grafik Dispersal. 
Sampel Persamaan 
kepadatan Penduduk Jiwa/km2 (berdasarkan 
titik tengah) 
Kepada 
tan Riil 
Selisih dengan Data Asli Jiwa/km2 Nilai 
ST SA SG SK SP ST SA SG SK SP ST SA SG SK SP 
BULU 7.31 7.23 8.06 7.27 7.24 7.19 0.12 0.04 0.87 0.08 0.05 2 4 1 3 4 
KRAGAN 7.31 7.35 8.06 7.27 7.24 7.28 0.03 0.07 0.78 -0.01 -0.04 3 2 1 4 4 
SULANG 7.31 7.35 8.06 7.27 7.34 7.35 -0.04 0.00 0.71 -0.08 -0.01 4 2 1 4 3 
SARANG 7.31 7.35 8.06 7.4 7.34 7.37 -0.06 -0.02 0.69 0.03 -0.03 4 3 1 2 4 
GUNEM 7.31 7.35 8.06 7.4 7.34 7.38 -0.07 -0.03 0.68 0.02 -0.04 4 3 1 2 4 
SUMBER 7.56 7.55 8.06 7.4 7.45 7.44 0.12 0.11 0.62 -0.04 0.01 2 2 1 4 3 
SEDAN 7.56 7.55 8.06 7.61 7.45 7.48 0.08 0.07 0.58 0.13 -0.03 3 3 1 2 4 
PANCUR 7.56 7.55 8.06 7.61 7.45 7.51 0.05 0.04 0.55 0.1 -0.06 2 2 1 3 4 
REMBANG 7.81 7.83 8.06 7.61 7.65 7.7 0.11 0.13 0.36 -0.09 -0.05 3 2 1 4 4 
PAMOTAN 7.81 7.83 8.06 7.61 7.65 7.71 0.1 0.12 0.35 -0.1 -0.06 3 2 1 4 4 
SALE 7.81 7.83 8.06 7.61 7.65 7.77 0.04 0.06 0.29 -0.16 -0.12 3 2 1 4 4 
SLUKE 8.07 7.83 8.06 7.87 8.09 7.96 0.11 -0.13 0.10 -0.09 0.13 2 4 3 4 1 
KALIORI 8.32 8.20 8.06 8.19 8.09 8.22 0.1 -0.02 -0.16 -0.03 -0.13 1 2 4 3 4 
LASEM 8.32 8.20 8.06 8.19 8.09 8.4 -0.08 -0.20 -0.34 -0.21 -0.31 1 2 4 3 4 
JUMLAH 37 35 22 46 51
Istiqomah_Karto | 28 
2.Analisis Teknik 
Setelah semua data sudah dilakukan perhitugan dengan menggunakan rumus 
pertumbuhan ekonomi dan mencari metode mana yang sesuai untuk digunakan dalam 
pembuatan peta persebaran pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Rembang tahun 2013. 
Dalam metode ini alat yang digunakan adalah dengan menngunakan software ArcGIS. 
Dengan mengelola data di ArcGIS Map akan memperoleh data sebagai berikut: 
Data peta yang berasal dari BPS Kabupaten Rembang tersebut kemudian dianalisis dan 
di cari tau factor-faktor yang mempengaruhi perbedaan kelas pada peta tersebut. Dan 
berikut adalah bentuk dari 3 dimensi dari peta pertumbuhan ekonomi adalah sebagai 
berikut:
Istiqomah_Karto | 29 
Dari data 3D diatas jika dibandingkan dengan peta aslinya tidak sesuai, hal ini 
disebabkan karena kurangnya ketelitian pengguna serta data shp yang kurang baik. 
Sehingga kecamatan Lasem yang seharusnya memilki warna coklat gelap dan tinggi 
menjadi coklat gelap tetapi ukurannya rendah. 
B. Pembahasan 
Secara Geografis Kabupaten Rembang terletak antara 1110.00’ – 1110.30’ BT 
dan 600.30’ 70.60’ LS dengan luas 1.014,08 km2. Jenis tanah terdiri atas kandungan 
mediterial, grumosal, aluvial, andosal, dan regasal. Memiliki wilayah dengan luas 
1014,08 km2 dan diapit Laut Jawa di sebelah utara dan Pegunungan Kendeng Utara di 
sebelah selatan. 
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan dapat kiata ketahui bahwa angka 
pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Rembang yang dilihat dari peta tersebut yang 
paling tinggi berada pada Kecamata Lasem dengan angka 8.40% dan Kaliori dengan 
angka pertumbuhan sebesar 8.22%. Sedangkan Kecamatan yang memilki angka 
pertumbuhan yang paling rendah adalah kecamatan Bulu dengan angka 7.19% dan 
kecamatan Kragan yaitu sebesar 7.28%. Tinggi rendahnya angka pertumbuhan 
ekonomi suatu wilayah dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya adalah 
matapencaharian yang merupakan factor dari sumberdaya manusia dan penggerak
Istiqomah_Karto | 30 
ekonomi. Sumberdaya tenaga kerja yang merupakan factor penting dalam 
pertumbuhan ekonomi dan sumberdaya alam yang merupakan factor pendukung. 
Ketiga factor tersebut saling mempengaruhi dapat meningkatkan maupun menurunkan 
angka PRDB suatu wialyah. 
Kecamatan Lasem merupakan kawasan prioritas yang berperan sebagai 
kawasan yang menunjang kegiatan sektor strategis baik yang berskala lokal maupun 
regional, seperti perdagangan, pertanian, perhotelan, restoran, dan industri yang 
mengarah pada pengembangan ekonomi, dengan menekankan pada pemanfaatan 
potensi lokal sekaligus berperan sebagai kawasan pusat pertumbuhan dan diharapkan 
dapat memberikan efek pembangunan bagi daerah sekitarnya. Potensi penunjang 
fungsi pusat pertumbuhan adalah jumlah penduduk, kelengkapan fasilitas–fasilitas 
strategis serta prospek pengembangannya. Kecamatan Lasem juga menyimpan banyak 
potensi, antara lain di bidang kelautan dan perikanan, industri kecil dan kerajinan 
tangan, agroindustri, dan pariwisata. Potensi yang paling populer adalah pariwisata 
situs pecinan serta penghasil kerajinan batik Lasem dengan corak pesisir yang khas. 
Dengan adanya factor-faktor tersebut maka dapat mempengaruhi tingkat 
pertumbuhan ekonomi, selain karena sumberdaya alam yang mendukung factor keja 
keras serta kemapuan manusia dalam mengeolanya juga dapat mempengaruhinya. 
Selain itu juga kecamatan Lasem memiliki letak yang strategis, yaitu berada di jalur 
Pantura serta dekat dengan pusat kabupaten. 
Sedangkan Kecamatan Kaliori merupakan Kecamatan yang unggul dalam 
sector kelautan. Kecamatan ini banyak memproduksi garam serta komoditas ikan 
lainnya. Mayoritas matapencaharian masyarakat di daerah ini adalah sebagai petani 
garam maupun ikan. Hal ini didukung oleh letak geografis serta kondisi wilayah 
tersebut. Kecamatan Kaliori terletak di sepanjang pantura yang bersebelahan langsung 
dengan kabupaten Pati, Jawa Tengah. 
Jadi, Tingginya angka pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh sumberdaya 
alam yang ada dan dikelola semaksimal mungkin sehingga bisa meningkatkan 
kesejahteraan dan ekonomi masyarakat serta meningkatkan angka pertumbuhan 
ekonomi.
Istiqomah_Karto | 31 
Sedangkan untuk kecamatan Bulu dan kecamatan dan Kecamatan Kragan 
merupakan kecamatan yang memilki angka pertumbuhan ekonomi yang rendah. Factor 
yang mempengaruhi rendahnya angka pertumbuhan ekonomi di kecamatan Bulu 
adalah letak kecamatan Bulu yang kurang strategis, diaman kedua kecamatan ini 
wilayahnya terbagi menjadi dua, yaitu Bulu Barat dan Bulu Timur dan di tengah 
kecamatan tersebut terdapat kecamatan Sulang. Sehingga ekonomi masyarakat lebih 
cenderung berpusat di Kecamatan Sulang, selain karena lebih dekat juaga karena 
kantor kecamatan atau daerah inti kecamatan jangkauannya juga jauh. Mayoritas mata 
pencaharian di kecamatan ini adalah petani. Sedangkan untuk kecamatan Kragan 
adalah karena Kecamatan Kragan Kabupaten Rembangkurang bisa mengelola 
sumberdaya alam aupun laut dengan baik. Masyarakat rata-rata bermatapencaharian 
sebagai petani dan nelayan. 
Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, pemerintah 
setempat perlu menggali potensi wilayah serta mampu memfasilitasi daerah tersebut. 
Selain itu juga perlu adanya peningkatan komoditi dan produk suatu wilayah, yaitu 
dengan cara: 
1. Ketersediaan lembaga keuangan dan kemudahan untuk mengakses modal usaha 
2. Dukungan dalam pemasaran seperti pasar desa, show room atau pameran. 
3. Kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan komoditi dan produk 
UMKM yang diunggulkan 
4. Peningkatan saranda dan prasarana infrastruktur seperti jalan, jaringan listrik, 
air, dan irigasi. 
5. Mewujudkan lingkungan usaha yang kondusif sebagai usaha untuk menghadapi 
persaingan usaha di pasar.
Istiqomah_Karto | 32 
BAB V 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
1. Dari hasil analisis data tersebut dapat diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi 
kabupaten rembang paling tinggi berada di kecamatan Lasem (8.40%) serta 
Kecamatan Kaliori (8.22%). Serta untuk kecamatan yang memilki pertumbuhan 
ekonomi dengan nilai rendah yaitu berada pada kecamatan Bulu (7.19%) dan 
Kecamatan Kragan (7.28%). 
2. Hal-hal yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi adalah adanya factor 
sumberdaya alam serta kemampuan masyarakat dalam mengelola sumberdaya 
yang ada. 
3. Factor yang mempengaruhi tingginya angka pertumbuhan ekonomi di kecamatan 
Lasem adalah karena Kecamatan Lasem merupakan kawasan prioritas yang 
berperan sebagai kawasan yang menunjang kegiatan sektor strategis baik yang 
berskala lokal maupun regional, seperti perdagangan, pertanian, perhotelan, 
restoran, dan industri yang mengarah pada pengembangan ekonomi. Sedangkan 
utuk kecamatan kaliori adalah karena daerah tersebut memilki produksi garam 
dan tambak ikan yang besar sehingga mayoritas matapencaharian masyarakatnya 
adalah petani garama dan ikan. Sedangkan untuk kecamatan Bulu adalah karena 
pusat kecamatan jauh, maka masyarakat cenderung lebih ke kecamatan Sulang 
dalam melakukan jual beli Karena jarak yang dekat serta fasilitas di kecamatan 
yang kurang mendukung. 
B. Saran 
1. Pemerintah 
Bagi pemerintah sebaiknya mampu memberikan pengarahan kepada 
masyarakat agar bisa mengelola SDA yang ada melalui pelatihan ataupun 
pemenuhan sarana dan prasarana guna menunjang produksi maupun distribusi.
Istiqomah_Karto | 33 
2. Masyarakat 
Masyarakat sebaiknya mampu mengelola SDA dengan baik dan memilki 
kemampuan IPTEK yang tinggi agar dapat memanfaatkan SDA dengan baik 
serta dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. 
DAFTAR RUJUKAN 
Hendri. 2011. Peta Media Citra. (Online), 
(https://belajargeodenganhendri.wordpress.com/2011/04/12/peta-media-citra/), 
diakses pada tanggal 23 November 2014 
Anonim. 2014. Peta. (Online), (http://softilmu.blogspot.com/2014/08/peta.html), 
diakses pada tanggal 23 November 2014 
BPS Rembang. (www.Rembangkab.bps.go.id), diakses pada tanggal 23 November 
2014 
Anonim. 2009. Peta Tematik. (Online), 
(http://nationalinks.blogspot.com/2009/03/peta-tematik.html), diakses pada 
tanggal 23 November 2014 
Dicky, 2005. Dicky,2 005.ekonomi. (Online), 
(http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ca 
d=rja&uact=8&sqi=2&ved=0CC8QFjAC&url=http%3A%2F%2Feprints.ung. 
ac.id%2F5124%2F5%2F2012-1-57201-531408018-bab2- 
14082012065336.pdf&ei=dilrVKGHONjkuQS9wYC4BQ&usg=AFQjCNGu 
9O5XmVr5u1icAFhVSnw_lA53Sw&bvm=bv.79908130,d.c2E), diakses pada 
tanggal 24 November 2014 
Irawan,Dedi. 20110. Kartografi. (Online), 
(http://dediirawan66.wordpress.com/kartografi/), diakses pada tanggal 23 
November 2014 
Anonim. 2012.Ekonomi. (Online), 
(http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad 
=rja&uact=8&sqi=2&ved=0CCYQFjAB&url=http%3A%2F%2Frepository.us 
u.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F37713%2F4%2FChapter%2520II.pdf 
&ei=dilrVKGHONjkuQS9wYC4BQ&usg=AFQjCNGDNU2yqQd5IVXnKGw
Istiqomah_Karto | 34 
0ik72cIezMQ&bvm=bv.79908130,d.c2E), diakses pada tanggal 24 November 
2014 
Nirma. 2012. Pertumbuhan dan pembangunan Ekonomi. (Online), 
(http://chaeraniirma.blogspot.com/2012/04/pertumbuhan-dan-pembangunan-ekonomi. 
html), diakses pada tanggal 23 November 2014 
Anonim. 2012. Peta dan Manfaatnya. (Online), (http://geografi-geografi. 
blogspot.com/2012/06/peta-dan-pemanfaatannya.html), diakses pada 
tanggal 23 November 2014 
Septian.2010. Peta dan Jenisnya. (Online), 
(http://septianpn.wordpress.com/2010/12/06/peta-dan-jenisnya/), diakses pada 
tanggal 24 November 2014. 
Andi. 2010. Jenis-Jenis Peta. (Online), 
(https://andimanwno.wordpress.com/2010/06/30/jenis-jenis-peta/), diakses 
pad tanggal 24 Novemebre 2014. 
Jateng.Prov. (http://www.jatengprov.go.id/id/profil/kabupaten-rembang), diakses pada 
16 November 2014 
Anonim.2013. Pertumbuhan Ekonomi. (Online), 
(http://belajarekonomiyukk.weebly.com/pertumbuhan-ekonomi.html), diakses 
pada tanggal 16 November 2013 
Arda. 2013. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi. (Online), 
(http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-makro/faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan- 
ekonomi/), diakses pada tanggal 15 November 2014 
Anonim. 2012. Komoditi dan UMKM Unggulan Kecamatan Lasem. (Online), 
(http://ekonomirembang.blogspot.com/2012/02/komoditi-dan-umkm-unggulan- 
kecamatan-di.html), diakses pada tanggal 12 Desember 2014. 
Hestuadiputri,Dita. 2007. Peran Dan Fungsi Ibu Kota Kecamatan Lasem Sebagai 
Pusat Pertumbuhan Di Kabupaten Rembang. (Online), 
(http://eprints.undip.ac.id/17090/1/DITA_HESTUADIPUTRI.pdf), diakses 
pada 2 Desember 2014
BLORA 
TUBAN 
PATI 
BOJONEGORO 
BULU SALE 
SEDAN 
GUNEM 
SARANG 
SULANG 
SUMBER 
PAMOTAN 
KRAGAN 
KALIORI 
LASEM 
SLUKE 
REMBANG PANCUR 
530000.000000 
530000.000000 
540000.000000 
540000.000000 
550000.000000 
550000.000000 
560000.000000 
560000.000000 
570000.000000 
570000.000000 
9230000.000000 
9230000.000000 
9240000.000000 
9240000.000000 
9250000.000000 
9250000.000000 
9260000.000000 
9260000.000000 
9270000.000000 
9270000.000000 
PETA PERSEBARAN TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI 
KABUPATEN REMBANG TAHUN 2013 
0 1.5 3 6 9 12 
Miles 
: 
LEGENDA 
Angka Pertumbuhan Ekonomi (%) 
INSET 
7.19 - 7.28 
7.29 - 7.38 
7.39 - 7.51 
7.52 - 7.96 
7.97 - 8.40 
Sangat Rendah 
Rendah 
Tinggi 
Sedang 
Sangat Tinggi 
Oleh : Al Istiqomah 
GEOGRAFI 
SKALA 1:300,000 UNIVERSITAS NEGERI MALANG 
Sumber : BPS Kab. Rembang 
LAUT JAWA

More Related Content

What's hot

Pemetaan tugas azzahra dilla rindayu
Pemetaan tugas azzahra dilla rindayuPemetaan tugas azzahra dilla rindayu
Pemetaan tugas azzahra dilla rindayuazzahradilla12
 
Informasi keruangan dari peta, Sanjose
Informasi keruangan dari peta, SanjoseInformasi keruangan dari peta, Sanjose
Informasi keruangan dari peta, SanjoseAbel Petrus
 
Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)
Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)
Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)jackson lavigne
 
Laporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikLaporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikSally Indah N
 
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruangPeran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruangArya Pinandita
 
Bab 1 pendahuluan pebaikan tgl 25 mei.doc
Bab 1 pendahuluan pebaikan tgl 25 mei.docBab 1 pendahuluan pebaikan tgl 25 mei.doc
Bab 1 pendahuluan pebaikan tgl 25 mei.docBaiq Septi maulida
 
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PUDATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PUMgs Zulfikar Rasyidi
 
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitinBab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitinkiky permana
 
Mata kuliah pemetaan wialayah pedesaan
Mata kuliah pemetaan wialayah pedesaanMata kuliah pemetaan wialayah pedesaan
Mata kuliah pemetaan wialayah pedesaanHARDER_ELFRIDA
 
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)Deny Sundari Syahrir
 
Preliminary research design
Preliminary research designPreliminary research design
Preliminary research designAsri Adi
 
Laporan Pembuatan Peta Rupa Bumi
Laporan Pembuatan Peta Rupa BumiLaporan Pembuatan Peta Rupa Bumi
Laporan Pembuatan Peta Rupa BumiSally Indah N
 
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing JalanLaporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing JalanSally Indah N
 
20. J U R N A L D A L A M B A H A S A I N D O N E S I A
20.  J U R N A L  D A L A M  B A H A S A  I N D O N E S I A20.  J U R N A L  D A L A M  B A H A S A  I N D O N E S I A
20. J U R N A L D A L A M B A H A S A I N D O N E S I AIMAT RUHIMAT
 

What's hot (20)

Pemetaan tugas azzahra dilla rindayu
Pemetaan tugas azzahra dilla rindayuPemetaan tugas azzahra dilla rindayu
Pemetaan tugas azzahra dilla rindayu
 
Informasi keruangan dari peta, Sanjose
Informasi keruangan dari peta, SanjoseInformasi keruangan dari peta, Sanjose
Informasi keruangan dari peta, Sanjose
 
Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)
Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)
Geografi ekonomi & sistem informasi geografi (sig)
 
Silabus
SilabusSilabus
Silabus
 
Makalah_40 Kartografi dan pemetaan b
Makalah_40 Kartografi dan pemetaan bMakalah_40 Kartografi dan pemetaan b
Makalah_40 Kartografi dan pemetaan b
 
Laporan Interpretasi Ruang Peta Tematik
Laporan Interpretasi Ruang Peta TematikLaporan Interpretasi Ruang Peta Tematik
Laporan Interpretasi Ruang Peta Tematik
 
Peta,sig,idrejaa oleh Kelompok 9_A
Peta,sig,idrejaa oleh Kelompok 9_APeta,sig,idrejaa oleh Kelompok 9_A
Peta,sig,idrejaa oleh Kelompok 9_A
 
Laporan Interpretasi Ruang Peta Dasar
Laporan Interpretasi Ruang Peta DasarLaporan Interpretasi Ruang Peta Dasar
Laporan Interpretasi Ruang Peta Dasar
 
Laporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta TematikLaporan Pembuatan Peta Tematik
Laporan Pembuatan Peta Tematik
 
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruangPeran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
 
Bab 1 pendahuluan pebaikan tgl 25 mei.doc
Bab 1 pendahuluan pebaikan tgl 25 mei.docBab 1 pendahuluan pebaikan tgl 25 mei.doc
Bab 1 pendahuluan pebaikan tgl 25 mei.doc
 
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PUDATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU
DATA PETA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PU
 
Review RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarangReview RTRW kota semarang
Review RTRW kota semarang
 
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitinBab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
 
Mata kuliah pemetaan wialayah pedesaan
Mata kuliah pemetaan wialayah pedesaanMata kuliah pemetaan wialayah pedesaan
Mata kuliah pemetaan wialayah pedesaan
 
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)
Sistem Informasi Geografi (SIG) / Geographic Information System (GIS)
 
Preliminary research design
Preliminary research designPreliminary research design
Preliminary research design
 
Laporan Pembuatan Peta Rupa Bumi
Laporan Pembuatan Peta Rupa BumiLaporan Pembuatan Peta Rupa Bumi
Laporan Pembuatan Peta Rupa Bumi
 
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing JalanLaporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
Laporan Pembuatan Peta Kontur, Peta Lereng, dan Tracing Jalan
 
20. J U R N A L D A L A M B A H A S A I N D O N E S I A
20.  J U R N A L  D A L A M  B A H A S A  I N D O N E S I A20.  J U R N A L  D A L A M  B A H A S A  I N D O N E S I A
20. J U R N A L D A L A M B A H A S A I N D O N E S I A
 

Similar to PertumbuhanEkonomi

Syarif, anali si s i ndeks pemban gun an
Syarif, anali si s i ndeks pemban gun anSyarif, anali si s i ndeks pemban gun an
Syarif, anali si s i ndeks pemban gun anSyarifudin Amq
 
Syarif, anali si s i ndeks pemban gun an
Syarif, anali si s i ndeks pemban gun anSyarif, anali si s i ndeks pemban gun an
Syarif, anali si s i ndeks pemban gun anSyarifudin Amq
 
Permen PU No. 05/2013 tentang Pemetaan Bidang Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Permen PU No. 05/2013 tentang Pemetaan Bidang Sosial Ekonomi dan LingkunganPermen PU No. 05/2013 tentang Pemetaan Bidang Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Permen PU No. 05/2013 tentang Pemetaan Bidang Sosial Ekonomi dan Lingkunganinfosanitasi
 
Lampiran peraturan menteri dalam negeri nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksana...
Lampiran peraturan menteri dalam negeri nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksana...Lampiran peraturan menteri dalam negeri nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksana...
Lampiran peraturan menteri dalam negeri nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksana...Irman Gapur
 
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1laboratorium pwkuinam
 
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayahringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayahikas11
 
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...Fitri Indra Wardhono
 
Persebaran
PersebaranPersebaran
PersebaranMIrvan2
 
Handout kartografi
Handout kartografiHandout kartografi
Handout kartografiAndi Ilham
 
Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1
Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1
Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1Nodd Nittong
 
Lampiranperaturanmenteridalamnegerinomor54tahun2010tentangpelaksanaanperatura...
Lampiranperaturanmenteridalamnegerinomor54tahun2010tentangpelaksanaanperatura...Lampiranperaturanmenteridalamnegerinomor54tahun2010tentangpelaksanaanperatura...
Lampiranperaturanmenteridalamnegerinomor54tahun2010tentangpelaksanaanperatura...Rahmayanti Iskandar Landonga
 

Similar to PertumbuhanEkonomi (20)

gTugas iutk
gTugas iutkgTugas iutk
gTugas iutk
 
Fmipa201044 2
Fmipa201044 2Fmipa201044 2
Fmipa201044 2
 
Pra
PraPra
Pra
 
Syarif, anali si s i ndeks pemban gun an
Syarif, anali si s i ndeks pemban gun anSyarif, anali si s i ndeks pemban gun an
Syarif, anali si s i ndeks pemban gun an
 
Syarif, anali si s i ndeks pemban gun an
Syarif, anali si s i ndeks pemban gun anSyarif, anali si s i ndeks pemban gun an
Syarif, anali si s i ndeks pemban gun an
 
Permen PU No. 05/2013 tentang Pemetaan Bidang Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Permen PU No. 05/2013 tentang Pemetaan Bidang Sosial Ekonomi dan LingkunganPermen PU No. 05/2013 tentang Pemetaan Bidang Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Permen PU No. 05/2013 tentang Pemetaan Bidang Sosial Ekonomi dan Lingkungan
 
Lampiran peraturan menteri dalam negeri nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksana...
Lampiran peraturan menteri dalam negeri nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksana...Lampiran peraturan menteri dalam negeri nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksana...
Lampiran peraturan menteri dalam negeri nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksana...
 
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
Materi kuliah-tata-ruang-dan-perencanaan-lingkungan1
 
Renstra.docx
Renstra.docxRenstra.docx
Renstra.docx
 
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayahringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
ringkasan buku Perencanaan pembangunan wilayah
 
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
Metodologi Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan Dalam Mendukung Pengembang...
 
Bab I proptek
Bab I proptekBab I proptek
Bab I proptek
 
Persebaran
PersebaranPersebaran
Persebaran
 
Pembangunan regional mteri pak iman
Pembangunan regional mteri pak imanPembangunan regional mteri pak iman
Pembangunan regional mteri pak iman
 
21 peta
21 peta21 peta
21 peta
 
Handout kartografi
Handout kartografiHandout kartografi
Handout kartografi
 
Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1
Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1
Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1
 
Lampiranperaturanmenteridalamnegerinomor54tahun2010tentangpelaksanaanperatura...
Lampiranperaturanmenteridalamnegerinomor54tahun2010tentangpelaksanaanperatura...Lampiranperaturanmenteridalamnegerinomor54tahun2010tentangpelaksanaanperatura...
Lampiranperaturanmenteridalamnegerinomor54tahun2010tentangpelaksanaanperatura...
 
Bab i bismillah sudah
Bab i bismillah sudahBab i bismillah sudah
Bab i bismillah sudah
 
PROYEKSI PENDUDUK
PROYEKSI PENDUDUKPROYEKSI PENDUDUK
PROYEKSI PENDUDUK
 

Recently uploaded

Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxZhardestiny
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugaslisapalena
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 

Recently uploaded (9)

Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptxInstrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
Instrumen Penelitian dalam pengukuran fenomena .pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
393479010-POWER-POINT-MODUL-6-ppt.pdf. tugas
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 

PertumbuhanEkonomi

  • 1. LAPORAN AKHIR KARTOGRAFI TEMATIK “PEMETAAN PERSEBARAN TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN REMBANG TAHUN 2013” Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kartografi Tematik yang dibina oleh: Purwanto, S.Pd, M.Si Oleh : Alistiqomah Off H 130722607356 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL JURUSAN GEOGRAFI
  • 2. Istiqomah_Karto | 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah sehingga akan meningkatkan kemakmuran masyarakat (Sukirno,1994). Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka panjang menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu dan dapat dikaitkan juga sebagai keadaan kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Pembangunan dibidang ekonomi bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, tingkat kemakmuran semakin tinggi, ketimpangan pendapatan semakin berkurang, kesempatan kerja semakin terbuka, dan juga kualitas sumberdaya manusia yang semakin membaik. Untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan maka diperlukan adanya alat yang dapat membantu memberikan gambaran tingkat keberhasilan pembangunan dibidang ekonomi tersebut. Dan salah satu indicator kemajuan perekonomian adalah dilihat dari pertumbuhan ekonomi tiap daerah, dimana pertumbuhan ekonomi ini didapatkan dari PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dari masing-masing daerah. Sedangkan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah bisa unggul apabila didukung oleh sector ekonomi unggulan dari daerah tersebut. Dengan adanya data tersebut dapat diketahui tingkat pertumbuhan ekonomi, struktur perekonomian daerah, dan juga tingkat kemakmuran penduduk. Selain itu juga data PDRB dapat digunakan sebagai bahan perencanaan, analisa dan evaluasi yang bermanfaat untuk menentukan sasaran pembangunan. Kabupaten Rembang merupakan kabupaten yang memiliki sector ekonomi unggulan berupa pertanian, dari data tahun 2009 sampai 2013 mencapai 45.37
  • 3. Istiqomah_Karto | 2 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 45.37 1.86 3.91 0.39 9.04 17.38 5.69 2.31 14.04 GRAFIK PENDAPATAN DI KABUPATEN REMBANG Series1 Series2 Series3 Series4 Series5 sedangkan dilihat grafik sector pendapatan paling rendah adalah sector listrik, gas dan air. Hal tersebut menggambarkan bahwa daerah Kabupaten Rembang merupakan daerah agraris. Berikut adalah jumlah pendapatan di Kabupaten Rembang dari sector primer,sekunder dan tersier mulai tahun 2009 sampai tahun 2013. Munculnya sector-sektor primer, sekunder dan tersier di Kabupaten Rembang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Karena dengan adanya berbagai pekerjaan yang ada maka ekonomi masyarakat akan lebih meningkat. 2. Tujuan a. Untuk mengetahui persebaran pertumbuhan Ekonomi di setiap kecamatan yang ada di Kabuoaten Rembang, Jawa Tengah. b. Untuk mengetahui hal-hal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. c. Untuk mengetahui factor yang menyebabkan tinggi rendahnya angka pertumbuhan ekonomi di tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. 2009 2010 2011 2012 2013
  • 4. Istiqomah_Karto | 3 3. Definisi Operasional a. Peta adalah Peta merupakan gambaran seluruh atau sebagian permukaan bumi dalam bidang datar dengan menggunakan skala dan sistem proyeksi tertentu. b. Peta Cloropleth adalah Peta tematik yang menyajikan ringkasan distribusi kuantitatif dengan basis deliminasi area batas administrasi. Peta ini adalah peta Cloropleth yang menggambarkan distribusi spasial tiga tingkatan Pertumbuhan ekonomi di daerah kabupaten Rembang yang merupakan analisis data dari PDRB ditiap kecamatan kabupaten Rembang tahun 2012 dan tahun 2013. c. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. d. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) PDRB merupakan penjumlahan nilai output bersih perekonomian yang ditimbulkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah tertentu (provinsi dan kabupaten /kota), dan dalam satu kurun waktu tertentu (satu tahun kelender). Kegiatan ekonomi yang dimaksud kegiatan pertanian, pertambangan, industri pengolahan, sampai dengan jasa.
  • 5. Istiqomah_Karto | 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Pemetaan Pemetaan adalah pengelompokan suatu kumpulan wilayah yang berkaitan dengan beberapa letak geografis wilayah yang meliputi dataran tinggi, pegunungan, sumberdaya, dan potensi penduduk yang berpengaruh terhadap social kultural yang memiliki ciri khas khusus dalam penggunaan skala yang tepat. (Soekidjo, 1994 dalam anonym,2012) Proses pemetaan Proses pemetaan yaitu tahapan yang harus dilakukandengan perancangan sebuah peta. Menurut Intan Pernanasari (2007) dalam anonym 2012, mengemukakan bahwa: ada 3 tahap proses dalam pemetaan yang harus dilakukan: a. Tahap pengumpulan data ` Langkah awal dalam proses pemetaan dimulai dari pengumpulan data. Data merupakan suatu bahan yang diperlukan dalam proses pemetaan. Keberadaan data sangat penting artinya, dengan data seseorang dapat melakukan analisis evaluasi tentang suatu data wilayah tertentu. Data yang dipetakan dapat berupa data primer atau data sekunder. Data yang dapat dipetakan adalah data yang bersifat spasial, artinya data tersebut terdistribusi atau tersebar secara keruangan pada suatu wilayah tertentu. Pada tahap ini data yang telah dikumpulkan kemudian dikelompokkan dahulu menurut jenisnya seperti kelompok data kualitatif atau data kuantitatif. Pengenalan sifat data sangat penting untuk simbolisasi atau penentuan dan pemilihan bentuk simbol, sehingga simbol tersebut akan mudah dibaca dan dimengerti. Setelah data dikelompokkan dalam tabel–tabel, sebelum diolah ditentukan dulu jenis simbol yang akan digunakan. Untuk data kuantitatif dapat
  • 6. Istiqomah_Karto | 5 menggunakan simbol batang, lingkaran, arsir bertingkat dan sebagainya, melakukan perhitungan-perhitungan untuk memperoleh bentuk simbol yang sesuai. b. Tahap penyajian data Langkah pemetaan kedua berupa panyajian data. Tahap ini merupakan upaya melukiskan atau menggambarkan data dalam bentuk simbol, supaya data tersebut menarik, mudah dibaca dan dimengerti oleh pengguna (users). Penyajian data pada sebuah peta harus dirancang secara baik dan benar supaya tujuan pemetaan dapat tercapai. c. Tahap pengumpulan data Tahap penggunaan peta merupakan tahap penting karena menentukan keberhasilan pembuatan suatu peta. Peta yang dirancang dengan baik akan dapat digunakan/dibaca dengan mudah. Peta merupakan alat untuk melakukan komunikasi, sehingga pada peta harus terjalin interaksi antar pembuat peta (map maker) dengan pengguna peta (map users). Pembuat peta harus dapat merancang peta sedemikian rupa sehingga peta mudah dibaca, diinterpretasi dan dianalisis oleh pengguna peta. Pengguna harus dapat membaca peta dan memperoleh gambaran informasi sebenarnya dilapangan (real world). 2. Peta Peta adalah gambaran konvensional dari relief bumi yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu, sekaligus dilengkapi dengan tulisan, mata angin, legenda, dan simbol-simbol lainnya sebagai pendukung. Peta pertama kali telah digunakan oleh bangsa Babylonia sekitar tahun 2300 SM. Ketika itu peta digunakan oleh pemerintah untuk kegunaan pajak tanah. Kartografi adalah ilmu khusus yang mempelajari tentang seluk-beluk perpetaan. Orang yang menguasai teknik pembuatan peta atau menguasai ilmu perpetaan disebut kartograf atau kartografer. Di Indonesia badan khusus yang berwenang membuat dan mengeluarkan sumber peta nasional adalah
  • 7. Istiqomah_Karto | 6 BAKOSURTANAL (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional). (Hendri, 2011) 2.1 Fungsi peta Peta tidak hanya diperlukan dalam bidang geografi, tetapi juga dibutuhkan di bidang-bidang lain. Segala kegiatan yang terkait dengan lokasi atau keruangan membutuhkan peta. Petugas Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah tidak dapat membuat jalan tanpa ada petanya terlebih dahulu. Perusahaan-perusahaan perkebunan besar yang akan membuka lokasi perkebunan harus melihat peta sebelum memulai pekerjaan. Pelayar-pelayar yang mengarungi laut luas akan tersesat tanpa peta. (Puji,2014) Secara umum, fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penunjuk jalan bagi orang-orang yang bepergian ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjunginya. 2. Menunjukkan letak satu tempat di permukaan bumi dalam hubungannya dengan tempat lain (letak relatif). 3. Memperlihatkan ukuran, karena dari peta dapat diukur jarak, luas, ataupun arah sebenarnya di permukaan bumi. 4. Memperlihatkan bentuk seperti bentuk pulau, negara, benua, pola aliran sungai dan sebagainya. 5. Membantu para peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti. 6. Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan, dan lain-lain. 2.2 Macam-macam peta a. Ditinjau dari jenisnya Ditinjau dari jenisnya, peta dibedakan menjadi dua, yaitu peta foto dan peta garis. Peta Foto ialah peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara atau ortofoto yang
  • 8. Istiqomah_Karto | 7 dilengkapi garis kontur, nama, dan legenda. Peta Garis ialah peta yang menyajikan detail alam dan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan. b. Ditinjau dari informasinya :  Peta Umum/Peta Ikhtisar adalah peta yang menggambarkan segala sesuatu yang ada dalam suatu daerah. Di dalam peta umum terdapat antara lain sungai, sawah, tempat pemukiman, jalur jalan raya, jalur jalan kereta api, dan sebagainya.  Peta Khusus/Peta Tematik adalah peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan tertentu di permukaan bumi saja. Contoh peta tematik antara lain : peta kepadatan penduduk, peta kriminalitas, peta irigasi, peta transportasi, peta tanah dan lain-lain. (Hendri,2011) d. Komponen Peta 1. Judul peta. Peta harus diberi judul yang mencerminkan isi dan jenis peta yang akan ditunjukkan. Judul peta biasanya diletakkan di bagian tengah atas peta. 2. Penunjuk arah. Penunjuk arah atau mata angin digunakan sebagai petunjuk arah atau orientasi peta. Tanda ini biasanya diletakkan di sebelah kiri atas atau di tempat kosong agar tidak mengganggu induk petanya. 3. Garis kerangka dan garis tepi peta. Pada setiap peta umumnya disajikan garis-garis kerangka dan garis tepi peta. Garis kerangka merupakan garis-garis yang terdapat pada muka peta. Garis tepi peta merupakan garis yang membatasi wilayah yang dipetakan, pada umumnya dibuat rangkap dua, kolom tengahnya digunakan untuk penulisan koordinat dan waktu pada
  • 9. Istiqomah_Karto | 8 wilayah peta tersebut. Penyajian garis kerangka dan garis tepi peta biasanya dalam bentuk garis gratikul dan atau garis grid. Penggunaan garis gratikul biasanya untuk peta skala kecil dan peta skala besar biasanya menggunakan garis grid. Perpotongan dua garis gratikul merupakan pernyataan posisi lintang dan bujur suatu titik di permukaan bumi. 4. Sumber data dan tahun pembuatan peta. Sumber data diperlukan untuk mengetahui sumber peta tersebut diperoleh dan tahun pembuatan peta berguna untuk mengetahui waktu pembuatan peta, terutama pada peta-peta yang menggambarkan keadaan wilayah yang cepat berubah. 5. Inset. Inset ialah gambar peta yang berada di luar peta pokok tetapi masih berada dalam garis tepi dengan ukuran yang lebih kecil. Inset berfungsi sebagai petunjuk lokasi suatu daerah terhadap daerah sekitarnya yang lebih luas. 6. Skala Peta Skala peta adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal sebenarnya di lapangan. Berdasarkan jenisnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1. Skala angka atau numeris, yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat atau pecahan. Contoh: 1: 25.000 berarti 1 cm jarak peta = 25.000 cm (250m) jarak yang sebenarnya di lapangan. 2. Skala grafis. Contoh: berarti tiap bagian sepanjang blok garis mewakili 1 km jarak sebenarnya. 7. Legenda Legenda adalah kolom keterangan yang berisi tentang simbol-simbol pada peta yang digunakan agar lebih mudah dipahami pembaca. Pada umumnya diletakkan di sudut kiri bawah peta.
  • 10. Istiqomah_Karto | 9 8. Simbol Peta Simbol peta merupakan tanda-tanda khusus yang umum digunakan untuk mewakili keadaan sebenarnya. Simbol peta dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :  Simbol titik, dapat dibedakan atas 3 yaitu : a. Simbol piktoral (simbol gambar), yaitu simbol yang berupa gambar seperti keadaan sebenarnya. b. Simbol geometrik, yaitu simbol yang berupa bangun matematika. c. Simbol huruf, yaitu simbol yang dibuat dalam bentuk huruf yang diambil huruf pertama atau kedua dengan nama unsur yang digambarkan.  Simbol Garis Simbol pada peta yang menggunakan garis untuk menunjukkan suatu objek di permukaan bumi. Garis juga digunakan untuk menunjukkan perbedaan tingkat kualitas, yang dikenal dengan isolines. Berikut ini macam-macam isolines: 1. Kontur yaitu garis yang menunjukkan ketinggian yang sama. 2. Isohyet yaitu garis dengan jumlah curah hujan sama. 3. Isobar yaitu garis dengan tekanan udara sama 4. Isogon yaitu garis dengan deklinasi magnet yang sama. 5. Isoterm yaitu garis dengan angka suhu sama. 6. Isopleth yaitu garis yang menunjukkan angka kuantitas yang bersamaan.  Simbol Wilayah. Simbol dalam peta yang digunakan untuk menunjukkan objek di permukaan bumi dalam bentuk area atau luasan tertentu. Simbol ini umumnya melambangkan unsur-unsur permukaan bumi seperti permukiman, areal pertanian, perkebunan, dan lain sebagainya.
  • 11. Istiqomah_Karto | 10 9. Warna Peta Warna dalam peta mencirikan keadaan objek tertentu, misalnya warna biru untuk lautan/perairan, hijau untuk dataran rendah, kuning untuk dataran tinggi, cokelat untuk pegunungan yang tinggi, merah untuk bentangan alam hasil budi daya manusia, dan putih untuk pegunungan yang ditutupi oleh salju. Dalam penggunaan warna adakalanya menggunakan warna secara gradual. Artinya, warnanya sama tetapi tua-mudanya berbeda. Warna tersebut menunjukkan adanya perbedaan kedalaman ataupun ketinggian.  Simbol Warna. Biru: simbol perairan , misalnya sungai, danau, dan laut. Hijau: simbol vegetasi, dataran rendah, dan hutan. Cokelat: simbol untuk kontur, daerah pegunungan.. Kuning: simbol untuk daerah kering, daerah dataran tinggi. Merah: simbol untuk daerah yang panas dan unsur peta yang penting lainnya, misalnya jalan,kota. Hitam: simbol untuk penamaan objek pada peta, misalnya judul peta, nama kota, gunung laut, dan semua unsur-unsur geografi. Simbol warna biasanya digunakan untuk mempertegas informasi suatu daerah, umumnya digunakan pada peta berwarna. (Anonim,2012). 10. Legenda Adalah keterangan dari simbol-simbol peta yang digunakan agar lebih mudah dipahami pembaca. 11. Lettering Adalah semua tulisan dan angka-angka yang tertera dalam suatu peta. 12. Proyeksi peta. Adalah memindah gambaran muka bumi dari bidang lengkung ke bidang datar.
  • 12. Istiqomah_Karto | 11 3. Peta Tematik Adalah cara pemindahan lintang/bujur pada lengkung permukaan bumi ke bidang datar.Agar peta dapat berfungsi dengan baik, tiga persyaratan pokok berikut harus di penuhi dalam memilih jenis proyeksi (barkosurtanal). Peta tematik juga disebut sebagai peta statistik ataupun peta khusus, yaitu peta dengan obyek khusus. Tujuan utamanya adalah untuk secara spesifik mengkomunikasikan konsep dan data. Contoh peta tematik yang biasa digunakan dalam perencanaan termasuk peta kadastral (batas pemilikan), peta zona (yaitu peta rancangan legal penggunaan lahan), peta tata guna lahan, peta kepadatan penduduk, peta kelerengan, peta geologi, peta curah hujan dan peta produktivitas pertanian (Anonim, 1992). Pemilihan sumber data disesuaikan dengan maksud dan tujuan pembuatan peta serta keadaan medan yang dihadapi. Terdapat beberapa sumber data yang digunakan pada pemetaan yaitu dengan pengamatan langsung di lapangan, dengan penginderaan jauh atau dari peta yang sudah ada (base map). Secara khusus, peta pengelolaan hutan berisikan tentang kejelasan pemilikan (batas-batas kadastral maupun administratif), wilayah itu sendiri dan hasil inventarisasi yang menunjukkan unit-unit tegakan yang seragam. Karena kegiatan survey lapangan umumnya sangat mahal, maka peta hutan biasanya digambarkan dari potret udara dengan penafsiran. Kegiatan di lapangan hanya diperlukan untuk pembuktian apakan penafsiran sudah betul atau belum dan juga melengkapi rincian di lapangan yang tidak dapat dilihat secara langsung pada potret (Sumaryono, 1995 dalam Dicky,2009). Berikut ini beberapa contoh peta tematik : a. Peta Diagram Pada peta diagram, dua atau lebih subyek tematik yang berelasi disajikan dalam bentuk diagram yang proporsional. Diagram yang disajikan dapat dalam bentuk diagram batang, lingkaran, empat persegi panjang, diagram kurva. Masing-masing diagram disajikan pada posisi dari suatu lokasi atau dipusat area. Misal : peta industri.
  • 13. Istiqomah_Karto | 12 b. Peta Distribusi Peta tematik yang menggunakan simbol titik untuk menyajikan suatu data yang spesifik, serta mempunyai kuantitas yang pasti dari sejumlah variabel. Misal : peta sebaran penduduk. c. Peta Choropleth Peta tematik yang menyajikan ringkasan distribusi kuantitatif dengan basis deliminasi area batas administrasi. Misal : peta kepadatan penduduk. d. Peta Dasymetrik Peta tematik sejenis choropleth, tetapi biasanya bukan pada batas administrasi, melainkan pada batas dari area yang disurvey. e. Peta Chorochromatik Peta tematik yang memperlihatkan distribusi kualitatif dari fenomena spesifik dan relasinya. Misal : peta tanah. f. Peta Isoline Peta tematik yang memperlihatkan harga numerik untuk distribusi yang kontinyu, dalam bentuk garis-garis yang terhubung pada suatu harga yang sama. Misal : peta isobar. g. Peta Alir Peta tematik yang menyajikan informasi dalam bentuk garis tebal atau warna untuk memperlihatkan arah atau frekuensi pergerakan. Misal : peta frekuensi transportasi. h. Chart Peta tematik yang bersifat khusus. Chart merupakan peta yang menyajikan data dan informasi yang berhubungan dengan unsur navigasi atau keselamatan
  • 14. Istiqomah_Karto | 13 perhubungan. Jenis chart yang dikenal adalah Peta Navigasi Laut (Nautical Chart) dan Peta Navigasi Udara (Aero Nautical Chart). (Irawan, 2013) 4. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya. (Sadono Sukirno, 1994;10) 4.1 Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP). PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level provinsi di Indonesia biasanya disebut Produk Domestik Regional Bruto-PDRB). PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran ini lebih spesifik karena memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan kesejahteraan penduduk di suatu tempat. Ada banyak pendapat mengenai penyebab naik turunnya total produksi barang dan jasa, namun banyak ahli ekonomi yang setuju akan dua penyebab berikut ini :(1) Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi sering merujuk pada tiga sumber pertumbuhan, yaitu : (a) peningkatan tenaga kerja, (b) peningkatan modal, dan (c) peningkatan efisiensidimana kedua faktor ini digunakan. Jumlah tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja yang telah tersedia
  • 15. Istiqomah_Karto | 14 bekerja lebih lama, atau jika ada tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan persediaan modal dapat meningkat jika perusahaan mendorong kapasitas produktifnya dengan menambah pabrik dan peralatan (investasi). Efisiensi bertambah ketika output yang lebih dapat diperoleh dari jumlah tenaga kerja dan/atau modal yang sama. Ini sering disebut sebagai Total Factor Productivity (TFP). (2) Terjadinya penurunan (downturns) pada ekonomi. Ini menjawab pertanyaan mengapa output dapat turun atau naik lebih lambat. Secara logika, apapun yang menyebabkan penurunan pada tenaga kerja, modal, atau TFP akan menyebabkan penurunan pada output atau setidaknya pada tingkat pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa seperti bencana alam, penyebaran penyakit berbahaya dan kerusuhan. Lalu bagaimana PDB diukur? Caranya, total nilai berbagai macam barang dan jasa diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak mungkin dijumlahkan begitu saja dengan, misalnya, produksi roti, maka proses agregasi dilakukan berdasarkan nilai uang produksi barang-barang tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga bulanan dan tahunan oleh Biro Pusat Statistik (BPS). Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga sekarang disebut dengan PDB nominal (PDB atas dasar harga berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke waktu, seiring dengan perubahan kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga dasarnya. Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga yang tetap atau dipatok, didapatlah nilai PDB riil (PDB atas dasar harga konstan). Untuk menghitung nilai riil tersebut dipilihlah satu tahun dasar—misalnya tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan jasa dihitung berdasarkan harga masing-masing yang berlaku pada tahun tersebut. Karena harga barang sudah tetap, PDB riil dianggap hanya berubah sesuai dengan adanya perubahan kuantitas barang/jasa. Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output produksi secara riil. Inilah yang sehari-hari disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut sebagai “pertumbuhan ekonomi” tidak lain mengacu pada peningkatan nilai total barang dan jasa yang diproduksi dalam sebuah perekonomian. Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
  • 16. Istiqomah_Karto | 15 g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100% g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin 4.2 Manfaat Pertumbuhan Ekonomi Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut: 1. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya. 2. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya. 3. Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651) 4.3 Faktor penggerak pertumbuhan ekonomi Dua hal esensial harus dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi adalah pertama sumber-sumber yang harus digunakan secara lebih efisien. Ini berarti tak boleh ada sumber-sumber menganggur dan alokasi penggunaannya kurang efisien. Yang kedua, penawaran atau jumlah sumber-sumber atau elemen-elemen pertumbuhan tersebut haruslah diusahakan pertambahannya. Elemen-elemen yang memacu pertumbuhan ekonomi tersebut adalah sebagai berikut :
  • 17. Istiqomah_Karto | 16 1. Sumber-sumber Alam Elemen ini meliputi luasnya tanah, sumber mineral dan tambang, iklim, dan lain -lain. Beberapa negara sedang berkembang sangat miskin akan sumber -sumber alam, sedikitnya sumber-sumber alam yang dimiliki merupakan kendala cukup serius. Dibandingkan dengan sedikitnya kuantitas serta rendahnya persediaan kapital dan sumber tenaga manusia maka kendala sumber alam lebih serius. 2. Sumber-sumber Tenaga Kerja Masalah di bidang sumber daya manusia yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkambang pada umumnya adalah terlalu banyaknya jumlah penduduk, pendayagunaannya rendah, dan kualitas sumber-sumber daya tenaga kerja sangat rendah. 3. Kualitas Tenaga Kerja yang Rendah Negara-negara sedang berkembang tak mampu mengadakan investasi yang memadai untuk menaikkan kualitas sumber daya manusia berupa pengeluaran untuk memelihara kesehatan masyarakat serta untuk pendidikan dan latihan kerja. 4 . Akumulasi Kapital Untuk mengadakan akumulasi kapital diperlukan pengorbanan atau penyisihan konsumsi sekarang selama beberapa decade. Di negara sedang berkembang, tingkat pendapatan rendah pada tingkat batas hidup mengakibatkan usaha menyisihkan tabungan sukar dilakukan. Akumulasi kapital tidak hanya berupa truk, pabrik baja, plastik dan sebagainya; tetapi juga meliputi proyek-proyek infrastruktur yang merupakan prasyarat bagi industrialisasi dan pengembangan serta pemasaran produk-produk sektor pertanian. Akumulasi kapital sering kali dipandang sebagai elemen terpenting dalam pertumbuhan ekonomi. Usaha-usaha untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan memusatkan pada akumulasi kapital. Hal ini karena, pertama, hampir semua negara-negara berkembang mengalami kelangkaan
  • 18. Istiqomah_Karto | 17 barang-barang kapital berupa mesi-mesin dan peralatan produksi, bangunan pabrik, fasilitas umum dan lain - lain. Kedua, penambahan dan perbaikan kualitas barang-barang modal sangat penting karena keterbatasan tersedianya tanah yang bisa ditanami. (Nirma, 2012) BAB III METODE a. Diagram Alir Diagram alur merupakan diagram yang menggambarkan alur kerja/proses dalam melakukan sesuatu. Dalam pembuatan peta ini, ada beberapa tahap yang harus dilakukan, diantaranya adalah: Data dari BPS (Data PDRB tahun 2012 dan 2013) Menentukan kelas interval dan menentukan prioritas kelas interval Memasukkan data ke ArcGIS,melalui peta administrasi (shp) Mengelola data tersebut kembali Mengolah data dengan Rumus Peta Cloropleth Pertumbuhan Ekonomi Pengguna Analisis Data
  • 19. Istiqomah_Karto | 18 Pada diagram diatas, dapat diketahui bahwa data yang di peroleh dari BPS yang berupa data PDRB tahun 2013 dan 2012, kemudian mengelola data dengan rumus Pertumbuhan Ekonomi, selanjutnya data akan di proses untuk menentukan kelas interval serta prioritas kelas interval. Setelah mengetahui metode mana yang baik untuk di jadikan dalam pembuatan peta, maka langkah selanjutnya dalah memasukkan data ke dalam peta administrasi format shp daerah Kabupaten Rembang. Kemudian langkah selanjutnya adalah mengelola data kembali sehingga data tersebut siap untuk menjadi peta cloropleth Pertumbuhan Ekonomi kabupaten Rembang tahun 2013. Sehingga data sampai ke pengguna. b. Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah :  Software ArcGIS  Laptop  Data PDRB tahun 2012 dan 2013 c. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan karena data yang di peroleh berasal dari dokumen-dokumen yang merupakan data sekunder. Data ini diperoleh dari data BPS kabupaten Rembang. d. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam pembuatan peta pertumbuhan ekonomi adalah menggunakan rumus-rumus sebagai berikut: Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut : g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100% g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin
  • 20. Istiqomah_Karto | 19 Setelah semua data dimasukkan ke dalam rumus tersebut kemudian data di masukkan kedalam kelas interval dan menentukan kelas interval. Dalam menentukan kelas interval ada beberapa metode yang digunakan, diantaranya adalah: 1. Sistem Kelas Teratur Adapun cara untuk menetukan kelas interval dengan menggunakan system kelas teratur dapat dilakukan sebagai berikut: 1) Tentukan banyaknya kelas dengan rumus sturges: K= 1 + 3.3 log n, sehingga akan ketemu banyaknya kelas. 2) Carilah nilai interval dengan rumus sebagai berikut: Rumus Sturges i = Range K Dimana : Range = Nilai tertinggi – Nilai Terendah 3) Langkah berikutnya adalah memasukkan nilai tersebut dalam formula system kelas teratur sehingga diperoleh hasil nilai interval misalnya dalam ini diperoleh hasil 3.31. 2. Sistem Kelas Interval Aritmatik (Aritmatik Progression) 1) Tentukan banyaknya kelas dengan rumus Sturges K= 1+3.3 log n, sehingga akan ketemu banyaknya kelas. 2) Seri aritmatik adalah seri sejumlah angka dimana setiap angka berasal dari angka sebelumnya dengan menambahkan nilai konstan. Besarnya kelas interval ditemukan berdasarkan formula berikut: A + X + 2X + 3X + 4X………+ nX = B Dimana : A = Nilai terendah B = Nilai Tertinngi N = Jumlah kelas interval pada kelas pertama Jumlah dari banykanya kelas, dalam hal ini adalh 7 kelas.
  • 21. Istiqomah_Karto | 20 Penghitungan kelas interval dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai terendah (1.25) dengan nilai hasil perhitungan awal yaitu (0.83). Nilai 0.83 dalam perhitungan cara ini dianggap sebagai niali “Konstanata”. 3) Hitunglah kelas interval dimulai dari nilai terendah dengan menjumlahkan dengan nilai interval (konstanta) pada tabel. 5. Sistem Kelas Interval Geometrik Berikut ini cara menentukan kelas interval dengan metode geometric: 1) Tentukan banyaknya kelas dengan rumus sturges: K= 1+ 3.3 log n, sehingga akan ketemu banyaknya kelas. 2) Pahamilah model penghitungan cara geometric adalah sebagai berikut : A - AX AX - AX2 AX2 - AX3 AX3 - AX4, dst… 3) Carilah nilai X dengan menggunakan rumus: B = AXn Xn = B/A Atau : n log X = log B – log A Log X = log B – log A n Dalam hal ini : B = Batas atas A = Batas bawah N = jumlah kelas 4) Hitunglah kelas interval dimulai dari nilai terendah dengan cara sebagai berikut: A + AX, A x X2, dst….
  • 22. Istiqomah_Karto | 21 6. Sistem Kelas Interval Kuantil Cara untuk menentukan kelas interval dengan metode ini dapat dilakukan sebagai berikut: 1) Tentukan banyaknya kelas dengan rumus Sturges: K=13,3 log n, sehingga akan ketemu banyaknya kelas. 2) Hitunglah nilai jarak interval dengan formula: 푄 = 퐽푢푚푙푎ℎ 퐷푎푡푎 푛 푪풐풏풕풐풉 = 57/7 = 8.14 푑푖푏푢푙푎푡푘푎푛 = 8 3) Ini berarti nilai angka 8, merupakan jarak interval dari no urut terendah dihitung sebanyak 8 data kebawah/berikutnya sehingga akan diperoleh nilai. Penghitungan di mulai setelah angka terendah/berhenti. Contoh Setelah data di urutkan diketahui nilai terendah 1 nilai jarak interval 8, maka nilai interval dihitung mulai no 1 – no 9, sehingga diperoleh interval: 1-9, demikian selangkah selanjutnya. 4) Urutkanlah data dan carilah nilai intervalnya dan masukan dalam tabel. 7. Sistem Grafik Dispersal Cara untuk menentukan kelas interval dengan metode ini dapat dilakukan sebagai berikut: 1) Carilah titik-titik henti (break point) dengan cara membuat grafik dari data yang di kerjakan. 2) Masukan nilai jarak interval kedalam tabel berikut ini berdasarkan titik henti. 3) Setelah menentukan kelas itervalnya langkah selanjutnya adalah membuat grafik dan diberi titik henti. Setelah data sudah ada langkah selanjutnya yaitu dengan menggunakan analiasis Teknik, dimana analisis teknik ini merupakan analisis yang dilakukan dengan
  • 23. Istiqomah_Karto | 22 menggunkan software ArcGIS. Dengan menggunakan teknik ini kita dapat menlakukan pembuatan peta setelah itu menganalisis data tersebut. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Berdasarkan data yang telah didapatkan, yaitu data PRDB tanhun 2012 dan data PRDB tahun 2013 kemudian diananlisis dengan menggunakan rumus pertumbuhan ekonomi. 1. Analisis Data Pertumbuhan Ekonomi Dengan menggunakan rumus pertumbuhan Ekonomi : PRDB Tahun 2013- PRDB Tahun 2012/PRDB Tahun 2012 *100%, maka : NO KECAMATAN PRDB 2012 PRDB 2013 PRDB13-12/12 PERTUMBUHAN 1 Sale 6950 7490 0.077697842 7.77 2 Pamotan 7175 7728 0.077073171 7.71 3 Sedan 8210 8824 0.074786845 7.48 4 Sarang 8369 8986 0.073724459 7.37 5 Kragan 9195 9864 0.072756933 7.28 6 Sumber 9239 9926 0.074358697 7.44 7 Lasem 9632 10441 0.083990864 8.40 8 Kaliori 10186 11023 0.082171608 8.22 9 Bulu 10519 11275 0.07186995 7.19 10 Pancur 10535 11326 0.075083056 7.51 11 Sluke 12206 13177 0.07955104 7.96 12 Sulang 12252 13152 0.073457395 7.35 13 Gunem 12415 13331 0.073781716 7.38 14 Rembang 13605 14652 0.076957001 7.70 Setelah data pertumbuhan penduduk sudah diperoleh, maka selanjutnya adalah analisis data dengan menggunakan metode analisis data secara manual yaitu dengan:
  • 24. Istiqomah_Karto | 23 1. Sistem Kelas Teratur Cara menentukan kelas interval teratur yaitu dengan menggunakan rumus Sturges. 1. Pada cara ini, jumlah kelas (k) hitung terlebih dahulu, selanjutnya interval kelas dihitung dengan rumus Sturges. Sehingga diperoleh : k = 1 + 3,3 log 57 = 1 + 3,3 (1.14) = 5.4 dibulatkan 5 kelas 2. Menentukan Range (R). Range dapat diartikan sebagai jarak antara data terkecil sampai terbesar atau selisih antara data terbesar sampai terkecil. Dari contoh diatas : Range (R) = Data terbesar – data terkecil = 8.40 – 7.19 = 1.21 3. Menentukan interval Dari data tersebut diketahui bahwa R= 1.21 dan jumlah kelas = 5, maka untuk menentukan jumlah intervalnya yaitu dengan rumus: Jumlah Interval = R: jumlah kelas = 0.24 Sehingga jarak antara batas bawah dengan batas atas adalah 0.24. Kemduian diurutkan dari yang paling kecil sampai yang paling besar, dan mulai dari kelas terkecil ditambah dengan 0.24, sampai kelas ke lima. Berikut adalah hasil perhitungan dengan menggunakan system kelas teratur. NO KLASIFIKASI KELAS INTERVAL HASIL GENERALISIR PENYEB ARAN DATA NILAI TENG AH 1 Sangat Tinggi A + I (7.19+0.24) = 7.43 7.19 - 7.43 4 7.31 2 Tinggi Ai2 + I (7.44+0.24) = 7.68 7.44 - 7.68 3 7.56 3 Sedang Ai3 + I (7.69+0.24) = 7.93 7.69 - 7.93 3 7.81 4 Rendah Ai4 + I (7.94+0.24) = 8.19 7.94 - 8.19 2 8.07 5 Sangat Rendah Ai5 + I (8.20+0.24) =8.44 8.20 - 8.44 1 8.32
  • 25. Istiqomah_Karto | 24 2. Sistem Kelas Interval Aritmatik Pada kelas ini langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menghitung nilai X nya, dimana pada data tersebut terdapat 7 kelas interval, sehingga niali X di cari dengan cara sebagai berikut: 7.19 + X + 2X + 3X + 4X + 5X = 8.40 7.19+ 15 X = 8.40 15X = 8.40 – 7.19 15 X = 1.21 X = 0.08 Sehingga, dengan hasil tersebut dapat dimasukkan rumus kedalam rumus yang ada di tabel dibawah ini: 3. Sistem Kelas Interval Geometrik Pada kelas interval geometric, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan menggunakan rumus logaritma, dimana log data terbesar dikurangi log data terkecil dibagi jumlah kelas. Pada data tersebut didapatkan : n Log X = log 8.40 – log 7.19 5 = 0.242 Kemudian dihitung dari kelas terendah dengan cara sebgai berikut: NO. KLASIFIKASI KELAS INTERVAL HASIL GENERALISIR PENYEBARAN DATA NILAI TENGAH 1 Sangat Tinggi A + X (7.19+0.08 ) 7.19 - 7.27 1 7.23 2 Tinggi X – 2X (2*0.08+7.27) 7.28 - 7.43 5 7.35 3 Sedang 2X – 3X (3*0.08+7.43) 7.44 - 7.67 2 7.55 4 Rendah 3X – 4X (4*0.08+7.67) 7.68 - 7.99 4 7.83 5 Sangat Rendah 4X – 5X (5*0.08+7.99) 8.00 - 8.40 2 8.20
  • 26. Istiqomah_Karto | 25 NO KLASIFIKASI KELAS INTERVAL HASIL GENERALISIR PENYEBAR AN DATA NILAI TENG AH 1 Sangat Tinggi A – Ax → (A.x) 7.19 - 8.93 14 8.06 2 Tinggi A – Ax2 →(A.x2) 8.94 - 9.35 0 9.14 3 Sedang A – Ax3 dst 9.36 - 9.45 0 9.40 4 Rendah A – Ax4 9.46 - 9.47 0 9.47 5 Sangat Rendah A – Ax5 9.48 - 9.48 0 9.48 4. Sistem Kelas Interval Kuantil Pada system kuantil di kita cukup menggunakan rumus : jumlah data/ jumlah kelas. Dimana pada data tersebut diketahui bahwa jumlah datanya adalah 14 dan jumlah intervalnya dalah 5, sehingga diperoleh data: 14/5 = 2.8 dan dibulatkan menjadi 2. Dalam pencarian kelas interval cukup dengan menjumlahkan data no 1 ditambah 2 sehingga hasilnya tiga. Dan ditulis dalam kelas interval yaitu data no 1 sampai no 3 sebagai kelas pertama, dan seterusnya. Sesuai tabel berikut ini: NO KLASIFIKASI KELAS INTERVAL HASIL GENERALISIR PENYEBAR AN DATA NILAI TENGAH 1 Sangat Tinggi no 1 - no 3 7.19 - 7.35 6 7.27 2 Tinggi no 4 - no 6 7.36 - 7.44 4 7.40 3 Sedang no 7 - no 9 7.45 - 7.77 4 7.61 4 Rendah no 10 - no 12 7.78 - 7.96 4 7.87 5 Sangat Rendah no 13 - no 15 7.97 - 8.40 4 8.19 5. Sistem Grafik Dispersal Pada system kelas dispersal, cara mendapatkan datanya yaitu dengan menggunakan grafik, dan untuk menentukan kelas interval dengan cara “Break Point” dimana data yang memiliki tinggi grafik yang hamper sama dijadikan satu kelas. Atau memasukkan data interval berdasarkan titik henti. Berikut adalah data perhitungannya:
  • 27. Istiqomah_Karto | 26 6.00 7.00 8.00 9.00 Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2013 NO KLASIFIKASI KELAS INTERVAL HASIL GENERALISI PENYEBARAN DATA NILAI TENGAH 1 Sangat Tinggi A – A x 1 7.19 - 7.28 2 7.24 2 Tinggi A – A x 2 7.29 - 7.38 3 7.34 3 Sedang A – A x 3 7.39 - 7.51 3 7.45 4 Rendah A – A x 4 7.52 - 7.77 3 7.65 5 Sangat Rendah A – A x 5 7.78 - 8.4 4 8.09 Dan berikut adalah grafik dispersal dari data pertumbuhan penduduk diatas: Dan dengan menggunakan skala prioritas kita juga dapat mengetahui metode mana yang dijadikan sebagai prioritas utama dalam perhitungan data ini. Prioritas datanya adalah sebagai berikut:
  • 28. Istiqomah_Karto | 27 Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa model yang sesuai adalah Grafik Dispersal. Sampel Persamaan kepadatan Penduduk Jiwa/km2 (berdasarkan titik tengah) Kepada tan Riil Selisih dengan Data Asli Jiwa/km2 Nilai ST SA SG SK SP ST SA SG SK SP ST SA SG SK SP BULU 7.31 7.23 8.06 7.27 7.24 7.19 0.12 0.04 0.87 0.08 0.05 2 4 1 3 4 KRAGAN 7.31 7.35 8.06 7.27 7.24 7.28 0.03 0.07 0.78 -0.01 -0.04 3 2 1 4 4 SULANG 7.31 7.35 8.06 7.27 7.34 7.35 -0.04 0.00 0.71 -0.08 -0.01 4 2 1 4 3 SARANG 7.31 7.35 8.06 7.4 7.34 7.37 -0.06 -0.02 0.69 0.03 -0.03 4 3 1 2 4 GUNEM 7.31 7.35 8.06 7.4 7.34 7.38 -0.07 -0.03 0.68 0.02 -0.04 4 3 1 2 4 SUMBER 7.56 7.55 8.06 7.4 7.45 7.44 0.12 0.11 0.62 -0.04 0.01 2 2 1 4 3 SEDAN 7.56 7.55 8.06 7.61 7.45 7.48 0.08 0.07 0.58 0.13 -0.03 3 3 1 2 4 PANCUR 7.56 7.55 8.06 7.61 7.45 7.51 0.05 0.04 0.55 0.1 -0.06 2 2 1 3 4 REMBANG 7.81 7.83 8.06 7.61 7.65 7.7 0.11 0.13 0.36 -0.09 -0.05 3 2 1 4 4 PAMOTAN 7.81 7.83 8.06 7.61 7.65 7.71 0.1 0.12 0.35 -0.1 -0.06 3 2 1 4 4 SALE 7.81 7.83 8.06 7.61 7.65 7.77 0.04 0.06 0.29 -0.16 -0.12 3 2 1 4 4 SLUKE 8.07 7.83 8.06 7.87 8.09 7.96 0.11 -0.13 0.10 -0.09 0.13 2 4 3 4 1 KALIORI 8.32 8.20 8.06 8.19 8.09 8.22 0.1 -0.02 -0.16 -0.03 -0.13 1 2 4 3 4 LASEM 8.32 8.20 8.06 8.19 8.09 8.4 -0.08 -0.20 -0.34 -0.21 -0.31 1 2 4 3 4 JUMLAH 37 35 22 46 51
  • 29. Istiqomah_Karto | 28 2.Analisis Teknik Setelah semua data sudah dilakukan perhitugan dengan menggunakan rumus pertumbuhan ekonomi dan mencari metode mana yang sesuai untuk digunakan dalam pembuatan peta persebaran pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Rembang tahun 2013. Dalam metode ini alat yang digunakan adalah dengan menngunakan software ArcGIS. Dengan mengelola data di ArcGIS Map akan memperoleh data sebagai berikut: Data peta yang berasal dari BPS Kabupaten Rembang tersebut kemudian dianalisis dan di cari tau factor-faktor yang mempengaruhi perbedaan kelas pada peta tersebut. Dan berikut adalah bentuk dari 3 dimensi dari peta pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut:
  • 30. Istiqomah_Karto | 29 Dari data 3D diatas jika dibandingkan dengan peta aslinya tidak sesuai, hal ini disebabkan karena kurangnya ketelitian pengguna serta data shp yang kurang baik. Sehingga kecamatan Lasem yang seharusnya memilki warna coklat gelap dan tinggi menjadi coklat gelap tetapi ukurannya rendah. B. Pembahasan Secara Geografis Kabupaten Rembang terletak antara 1110.00’ – 1110.30’ BT dan 600.30’ 70.60’ LS dengan luas 1.014,08 km2. Jenis tanah terdiri atas kandungan mediterial, grumosal, aluvial, andosal, dan regasal. Memiliki wilayah dengan luas 1014,08 km2 dan diapit Laut Jawa di sebelah utara dan Pegunungan Kendeng Utara di sebelah selatan. Berdasarkan hasil yang telah didapatkan dapat kiata ketahui bahwa angka pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Rembang yang dilihat dari peta tersebut yang paling tinggi berada pada Kecamata Lasem dengan angka 8.40% dan Kaliori dengan angka pertumbuhan sebesar 8.22%. Sedangkan Kecamatan yang memilki angka pertumbuhan yang paling rendah adalah kecamatan Bulu dengan angka 7.19% dan kecamatan Kragan yaitu sebesar 7.28%. Tinggi rendahnya angka pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya adalah matapencaharian yang merupakan factor dari sumberdaya manusia dan penggerak
  • 31. Istiqomah_Karto | 30 ekonomi. Sumberdaya tenaga kerja yang merupakan factor penting dalam pertumbuhan ekonomi dan sumberdaya alam yang merupakan factor pendukung. Ketiga factor tersebut saling mempengaruhi dapat meningkatkan maupun menurunkan angka PRDB suatu wialyah. Kecamatan Lasem merupakan kawasan prioritas yang berperan sebagai kawasan yang menunjang kegiatan sektor strategis baik yang berskala lokal maupun regional, seperti perdagangan, pertanian, perhotelan, restoran, dan industri yang mengarah pada pengembangan ekonomi, dengan menekankan pada pemanfaatan potensi lokal sekaligus berperan sebagai kawasan pusat pertumbuhan dan diharapkan dapat memberikan efek pembangunan bagi daerah sekitarnya. Potensi penunjang fungsi pusat pertumbuhan adalah jumlah penduduk, kelengkapan fasilitas–fasilitas strategis serta prospek pengembangannya. Kecamatan Lasem juga menyimpan banyak potensi, antara lain di bidang kelautan dan perikanan, industri kecil dan kerajinan tangan, agroindustri, dan pariwisata. Potensi yang paling populer adalah pariwisata situs pecinan serta penghasil kerajinan batik Lasem dengan corak pesisir yang khas. Dengan adanya factor-faktor tersebut maka dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi, selain karena sumberdaya alam yang mendukung factor keja keras serta kemapuan manusia dalam mengeolanya juga dapat mempengaruhinya. Selain itu juga kecamatan Lasem memiliki letak yang strategis, yaitu berada di jalur Pantura serta dekat dengan pusat kabupaten. Sedangkan Kecamatan Kaliori merupakan Kecamatan yang unggul dalam sector kelautan. Kecamatan ini banyak memproduksi garam serta komoditas ikan lainnya. Mayoritas matapencaharian masyarakat di daerah ini adalah sebagai petani garam maupun ikan. Hal ini didukung oleh letak geografis serta kondisi wilayah tersebut. Kecamatan Kaliori terletak di sepanjang pantura yang bersebelahan langsung dengan kabupaten Pati, Jawa Tengah. Jadi, Tingginya angka pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh sumberdaya alam yang ada dan dikelola semaksimal mungkin sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat serta meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi.
  • 32. Istiqomah_Karto | 31 Sedangkan untuk kecamatan Bulu dan kecamatan dan Kecamatan Kragan merupakan kecamatan yang memilki angka pertumbuhan ekonomi yang rendah. Factor yang mempengaruhi rendahnya angka pertumbuhan ekonomi di kecamatan Bulu adalah letak kecamatan Bulu yang kurang strategis, diaman kedua kecamatan ini wilayahnya terbagi menjadi dua, yaitu Bulu Barat dan Bulu Timur dan di tengah kecamatan tersebut terdapat kecamatan Sulang. Sehingga ekonomi masyarakat lebih cenderung berpusat di Kecamatan Sulang, selain karena lebih dekat juaga karena kantor kecamatan atau daerah inti kecamatan jangkauannya juga jauh. Mayoritas mata pencaharian di kecamatan ini adalah petani. Sedangkan untuk kecamatan Kragan adalah karena Kecamatan Kragan Kabupaten Rembangkurang bisa mengelola sumberdaya alam aupun laut dengan baik. Masyarakat rata-rata bermatapencaharian sebagai petani dan nelayan. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, pemerintah setempat perlu menggali potensi wilayah serta mampu memfasilitasi daerah tersebut. Selain itu juga perlu adanya peningkatan komoditi dan produk suatu wilayah, yaitu dengan cara: 1. Ketersediaan lembaga keuangan dan kemudahan untuk mengakses modal usaha 2. Dukungan dalam pemasaran seperti pasar desa, show room atau pameran. 3. Kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan komoditi dan produk UMKM yang diunggulkan 4. Peningkatan saranda dan prasarana infrastruktur seperti jalan, jaringan listrik, air, dan irigasi. 5. Mewujudkan lingkungan usaha yang kondusif sebagai usaha untuk menghadapi persaingan usaha di pasar.
  • 33. Istiqomah_Karto | 32 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Dari hasil analisis data tersebut dapat diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi kabupaten rembang paling tinggi berada di kecamatan Lasem (8.40%) serta Kecamatan Kaliori (8.22%). Serta untuk kecamatan yang memilki pertumbuhan ekonomi dengan nilai rendah yaitu berada pada kecamatan Bulu (7.19%) dan Kecamatan Kragan (7.28%). 2. Hal-hal yang mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi adalah adanya factor sumberdaya alam serta kemampuan masyarakat dalam mengelola sumberdaya yang ada. 3. Factor yang mempengaruhi tingginya angka pertumbuhan ekonomi di kecamatan Lasem adalah karena Kecamatan Lasem merupakan kawasan prioritas yang berperan sebagai kawasan yang menunjang kegiatan sektor strategis baik yang berskala lokal maupun regional, seperti perdagangan, pertanian, perhotelan, restoran, dan industri yang mengarah pada pengembangan ekonomi. Sedangkan utuk kecamatan kaliori adalah karena daerah tersebut memilki produksi garam dan tambak ikan yang besar sehingga mayoritas matapencaharian masyarakatnya adalah petani garama dan ikan. Sedangkan untuk kecamatan Bulu adalah karena pusat kecamatan jauh, maka masyarakat cenderung lebih ke kecamatan Sulang dalam melakukan jual beli Karena jarak yang dekat serta fasilitas di kecamatan yang kurang mendukung. B. Saran 1. Pemerintah Bagi pemerintah sebaiknya mampu memberikan pengarahan kepada masyarakat agar bisa mengelola SDA yang ada melalui pelatihan ataupun pemenuhan sarana dan prasarana guna menunjang produksi maupun distribusi.
  • 34. Istiqomah_Karto | 33 2. Masyarakat Masyarakat sebaiknya mampu mengelola SDA dengan baik dan memilki kemampuan IPTEK yang tinggi agar dapat memanfaatkan SDA dengan baik serta dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. DAFTAR RUJUKAN Hendri. 2011. Peta Media Citra. (Online), (https://belajargeodenganhendri.wordpress.com/2011/04/12/peta-media-citra/), diakses pada tanggal 23 November 2014 Anonim. 2014. Peta. (Online), (http://softilmu.blogspot.com/2014/08/peta.html), diakses pada tanggal 23 November 2014 BPS Rembang. (www.Rembangkab.bps.go.id), diakses pada tanggal 23 November 2014 Anonim. 2009. Peta Tematik. (Online), (http://nationalinks.blogspot.com/2009/03/peta-tematik.html), diakses pada tanggal 23 November 2014 Dicky, 2005. Dicky,2 005.ekonomi. (Online), (http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ca d=rja&uact=8&sqi=2&ved=0CC8QFjAC&url=http%3A%2F%2Feprints.ung. ac.id%2F5124%2F5%2F2012-1-57201-531408018-bab2- 14082012065336.pdf&ei=dilrVKGHONjkuQS9wYC4BQ&usg=AFQjCNGu 9O5XmVr5u1icAFhVSnw_lA53Sw&bvm=bv.79908130,d.c2E), diakses pada tanggal 24 November 2014 Irawan,Dedi. 20110. Kartografi. (Online), (http://dediirawan66.wordpress.com/kartografi/), diakses pada tanggal 23 November 2014 Anonim. 2012.Ekonomi. (Online), (http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad =rja&uact=8&sqi=2&ved=0CCYQFjAB&url=http%3A%2F%2Frepository.us u.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F37713%2F4%2FChapter%2520II.pdf &ei=dilrVKGHONjkuQS9wYC4BQ&usg=AFQjCNGDNU2yqQd5IVXnKGw
  • 35. Istiqomah_Karto | 34 0ik72cIezMQ&bvm=bv.79908130,d.c2E), diakses pada tanggal 24 November 2014 Nirma. 2012. Pertumbuhan dan pembangunan Ekonomi. (Online), (http://chaeraniirma.blogspot.com/2012/04/pertumbuhan-dan-pembangunan-ekonomi. html), diakses pada tanggal 23 November 2014 Anonim. 2012. Peta dan Manfaatnya. (Online), (http://geografi-geografi. blogspot.com/2012/06/peta-dan-pemanfaatannya.html), diakses pada tanggal 23 November 2014 Septian.2010. Peta dan Jenisnya. (Online), (http://septianpn.wordpress.com/2010/12/06/peta-dan-jenisnya/), diakses pada tanggal 24 November 2014. Andi. 2010. Jenis-Jenis Peta. (Online), (https://andimanwno.wordpress.com/2010/06/30/jenis-jenis-peta/), diakses pad tanggal 24 Novemebre 2014. Jateng.Prov. (http://www.jatengprov.go.id/id/profil/kabupaten-rembang), diakses pada 16 November 2014 Anonim.2013. Pertumbuhan Ekonomi. (Online), (http://belajarekonomiyukk.weebly.com/pertumbuhan-ekonomi.html), diakses pada tanggal 16 November 2013 Arda. 2013. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi. (Online), (http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-makro/faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan- ekonomi/), diakses pada tanggal 15 November 2014 Anonim. 2012. Komoditi dan UMKM Unggulan Kecamatan Lasem. (Online), (http://ekonomirembang.blogspot.com/2012/02/komoditi-dan-umkm-unggulan- kecamatan-di.html), diakses pada tanggal 12 Desember 2014. Hestuadiputri,Dita. 2007. Peran Dan Fungsi Ibu Kota Kecamatan Lasem Sebagai Pusat Pertumbuhan Di Kabupaten Rembang. (Online), (http://eprints.undip.ac.id/17090/1/DITA_HESTUADIPUTRI.pdf), diakses pada 2 Desember 2014
  • 36. BLORA TUBAN PATI BOJONEGORO BULU SALE SEDAN GUNEM SARANG SULANG SUMBER PAMOTAN KRAGAN KALIORI LASEM SLUKE REMBANG PANCUR 530000.000000 530000.000000 540000.000000 540000.000000 550000.000000 550000.000000 560000.000000 560000.000000 570000.000000 570000.000000 9230000.000000 9230000.000000 9240000.000000 9240000.000000 9250000.000000 9250000.000000 9260000.000000 9260000.000000 9270000.000000 9270000.000000 PETA PERSEBARAN TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN REMBANG TAHUN 2013 0 1.5 3 6 9 12 Miles : LEGENDA Angka Pertumbuhan Ekonomi (%) INSET 7.19 - 7.28 7.29 - 7.38 7.39 - 7.51 7.52 - 7.96 7.97 - 8.40 Sangat Rendah Rendah Tinggi Sedang Sangat Tinggi Oleh : Al Istiqomah GEOGRAFI SKALA 1:300,000 UNIVERSITAS NEGERI MALANG Sumber : BPS Kab. Rembang LAUT JAWA