Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah ini disusun secara ringkas dari beberapa referensi. Mencakup bahasan tentang pengertian survei, peta, pengukuran jarak, sudut, azimut, bearing, penggunaan pita ukur, theodolite, dan waterpas, perhitungan poligon, beda tinggi, luas dan volume. Disamping itu disertai pula contoh hitungan sederhana untuk memudahkan pemahaman dari setiap materi. Modul ini dapat dijadikan pegangan praktis dalam mempelajari survei dan pemetaan tingkat dasar.
Laporan ini berisi data hasil praktik Ilmu Ukur Tanah yang meliputi menentukan azimuth, menentukan azimuth dari azimuth awal, penentuan sudut ukur, poligon tertutup, poligon terbuka, mengikat ke muka, mengikat ke belakang dan detail situasi.
Catatan Kuliah Ilmu Ukur Tanah ini disusun secara ringkas dari beberapa referensi. Mencakup bahasan tentang pengertian survei, peta, pengukuran jarak, sudut, azimut, bearing, penggunaan pita ukur, theodolite, dan waterpas, perhitungan poligon, beda tinggi, luas dan volume. Disamping itu disertai pula contoh hitungan sederhana untuk memudahkan pemahaman dari setiap materi. Modul ini dapat dijadikan pegangan praktis dalam mempelajari survei dan pemetaan tingkat dasar.
Laporan ini berisi data hasil praktik Ilmu Ukur Tanah yang meliputi menentukan azimuth, menentukan azimuth dari azimuth awal, penentuan sudut ukur, poligon tertutup, poligon terbuka, mengikat ke muka, mengikat ke belakang dan detail situasi.
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GMRega Surveyor
Rega
SALES
WA/TLP 085211828148
E. infoindosurta@yahoo.co.id
PT. Alat Ukur Indosurta bergerak di bidang penjualan, penyewaan dan service kalibrasi alat-alat survey. Kami hadir lebih luas dan lebih dekat untuk melayani kebutuhan pengukuran anda di bidang konstruksi, telekomunikasi, kehutanan, pertambangan, kelautan, dll.
Kantor Pusat :
Tangerang Selatan
Nusaloka Sektor XIV,5
Jln. Bangka Blok N2 No 03
BSD City – Serpong
Kantor Cabang :
-Surabaya
-Makassar
-Balikpapan
- Batam
-Palembang
-Cikarang
-Semarang
-Manado
-Jakarta
-Tangerang Selatan
“BAGI ANDA YANG BERADA DI DEKAT KANTOR PUSAT MAUPUN CABANG KAMI, KAMI MELAYANI SYSTEM ANTAR JEMPUT, DAN JANGAN KHAWATIR BAGI ANDA YANG BERADA DILUAR KOTA, KAMI SIAP MELAYANI VIA EXPEDISI SESUAI DENGAN YANG ANDA INGINKAN”
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Pengenalan Bagian-Bagian Total Station TOPCON ES dan GMRega Surveyor
Rega
SALES
WA/TLP 085211828148
E. infoindosurta@yahoo.co.id
PT. Alat Ukur Indosurta bergerak di bidang penjualan, penyewaan dan service kalibrasi alat-alat survey. Kami hadir lebih luas dan lebih dekat untuk melayani kebutuhan pengukuran anda di bidang konstruksi, telekomunikasi, kehutanan, pertambangan, kelautan, dll.
Kantor Pusat :
Tangerang Selatan
Nusaloka Sektor XIV,5
Jln. Bangka Blok N2 No 03
BSD City – Serpong
Kantor Cabang :
-Surabaya
-Makassar
-Balikpapan
- Batam
-Palembang
-Cikarang
-Semarang
-Manado
-Jakarta
-Tangerang Selatan
“BAGI ANDA YANG BERADA DI DEKAT KANTOR PUSAT MAUPUN CABANG KAMI, KAMI MELAYANI SYSTEM ANTAR JEMPUT, DAN JANGAN KHAWATIR BAGI ANDA YANG BERADA DILUAR KOTA, KAMI SIAP MELAYANI VIA EXPEDISI SESUAI DENGAN YANG ANDA INGINKAN”
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Merupakan Laporan Hasil PRaktek Lapang di daerah Lengkese MK Kartografi Dasar, mengenai penentuan arah dan kemirinngan jalan Didaerah tersebut, serta penjelasan mengenai penggunaan Alat seperti Theodolite dan Kompas Geologi dalam Penentuan arah dan kemiringan Jalan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM UKUR TANAH 1
PENGUKURAN SUDUT HORIZONTAL
CARA SERI RANGKAP
OLEH:
DWI CAHYO WICAKSONO 12/333748/TK/40091
FUAD ALWI SWASTIKO 12/333513/TK/39864
KARTIKA VINA PRAMITA 12/333513/TK/39862
RETNO AGUS PRATIWI 12/333239/TK/39671
RIO MUHAMMAD FADHLI 12/336277/TK/40237
TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2. PRAKTEK UKUR TANAH 1
PENGUKURAN SUDUT HORIZONTAL CARA SERI RANGKAP
I. TUJUAN
Mahasiswa mampu mengukur besar sudut horizontal dangan cara seri rangkap dengan
ketelitian = 180°±1°.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Theodolit Fennel Kasel Besar (55672) 1 buah
2. Statip 1 buah
3. Kaki Tiga 2 buah
4. Unting-unting 3 buah
5. Patok 3 buah
6. Alat Tulis
III.TEORI
Sudut horizontal adalah selisih dari dua arah. Sudut horizontal pada suatu titik di
lapangan dapat dibagi dalam sudut tunggal dan sudut yang lebih dari satu sehingga teknik
pengukurannya juga berbeda. Apabila titik yang akan dibidik tidak dapat langsung dibidik
pusat tanda silang atau pakunya maka dibantu dengan target khusus atau benang unting-
unting yang digantungkan di atas titik tersebut.
Pengukuran sudut tunggal ada beberapa cara, salah satunya dengan cara pengukuran
seri (rangkap), yakni pengukuran sudut horizontal dilakukan dua kali terhadap sudut tunggal
dalam keadaan teropong pada keadaan biasa (B) dan luar biasa (LB)
3. IV.PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Menentukan tiga buah titik sembarang(jarak antar titik bebas, minimal 10 meter).
Memasang paku pada titik tersebut.
2. Mendirikan alat theodolit di titik pertama(misal A). Melakukan centering dan sumbu
satu vertikal. Mendirikan kaki tiga dan unting-unting di titik lain (titik B dan titik C).
3. Membidik dan Mengarahkan teropong pada kondisi biasa ke titik B, baca dan catat
sudut horisontalnya.
4. Memutar teropong dan bidik ke titik C, baca dan catat sudut horisontalnya (tanpa
menggunakan klem dan penggerak halus limbus).
5. Memutar teropong menjadi posisi luar biasa dan arahkan kembali ke titik C telebih
dahulu. Baca dan catat sudut horisontalnya(tanpa menggunakan klem dan penggerak
halus limbus).
6. Memutar teropong (masih dalam posisi luar biasa) dan bidik ke titik B, baca dan catat
sudut horisontalnya.
Langkah ke 3 sampai 6 disebut pengukuran satu seri. Catat hasil pengukuran dalam table
berikut:
ALAT TARGET B LB BESAR SUDUT RATA-RATA
A B
C
4. aa B
aa C
aa A
7. Ulangi langkah ke 3 sampai 6 untuk mendapatkan seri ke 2. Catat hasil pengukuran
dalam formulir.
8. Melakukan pengukuran untuk sudut dititik lainnya yaitu titik B dan titik C.
V. HASIL PENGUKURAN DAN PEMBAHASAN
HASIL
No ALAT TARGET BIASA I
LUAR BIASA
I
BIASA II
LUAR BIASA
II
RATA-RATA
1
A
B 77°09’00” 257°08’20” 77°08’20” 257°07’40”
45°07’30”C 122°17’00” 302°16’00” 122°15’20” 302°14’20”
BESAR SUDUT 45°08’00” 45°07’40” 45°07’00” 45°07’20”
2
B
A 103°22’30” 283°21’40” 103°21’20” 283°21’00”
61°17’35”C 42°04’20” 222°04’00” 42°03’40” 222°04’00”
BESAR SUDUT 61°18’00” 61°17’40” 61°17’40” 61°17’00”
3
C
A 15°05’20” 195°03’40” 15°05’20” 195°03’40”
73°35’25”B 88°40’20” 268°39’20” 88°40’20” 268°39’40”
BESAR SUDUT 73°35’00” 73°35’40” 73°35’00” 73°36’00”
SKETSA
73°35’25”
45 61°17’35”45 45°07’30”
5. PEMBAHASAN
Dari hasil pengukuran, didapatkan data besar sudut sebagai berikut :
45°07’30” + 61°17’35” + 73°35’25” = 180°00’30”
dengan demikian, besar kesalahannya adalah - 00°00’30”, memenuhi syarat ketelitian
yang diminta.
VI.SIMPULAN
1. Cara pengukuran sudut horizontal seri rangkap dapat digunakan untuk mengukur
suatu sudut secara lebih teliti.
2. Semakin banyak seri yang digunakan, maka semakin tinggi pula tingkat ketelitian hasil
pengukuran.
3. Kesalahan-kesalahan dalam pengukuran dengan cara seri rangkap ini dapat terjadi
karena beberapa hal :
a. Kurang tepatnya pembidikkan sasaran saat akan membaca sudut.
b. Klem limbus yang terbuka selama proses pengukuran sudut cara seri rangkap.
c. Klem horizontal yang terbuka ketika posisi teodolit membidik sasaran/target.
d. Kesalahan pembacaan skala horizontal pada okuler pembacaan horizontal.