Laporan ini menganalisis kesesuaian lahan di Kelurahan Kebonagung, Kecamatan Semarang Timur menggunakan ArcGIS. Karakteristik yang dianalisis meliputi curah hujan, kelerengan, dan jenis tanah. Hasil analisis mengidentifikasi kawasan penyangga, budidaya, dan lindung berdasarkan skor total dari karakteristik tersebut.
Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik+Lingkungan, Aspek Ekonomi, Aspek Sosial dan Budaya. Berisi definisi aspek, meliputi apa saja, dan kebutuhan data yang akan dicari dalam rencana tata ruang.
Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik+Lingkungan, Aspek Ekonomi, Aspek Sosial dan Budaya. Berisi definisi aspek, meliputi apa saja, dan kebutuhan data yang akan dicari dalam rencana tata ruang.
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISbramantiyo marjuki
How to Clip Rasters Using Polygon, Summary of mini course at Thematic Mapping Technical Unit of Ministry of Public Works center data processing, March, 10th, 2015
Software yang dipakai disini ialah arcGIS. Bisa dibilang laptopnya planner itu ga afdol kalo ga ada arcgis dkk-nya. planner juga ga afdol kalo ga bisa ini. Digitasi peta disini maksudnya itu kayak njiplak peta tp di kompi, secara digital. gitu. masteran minta asdos, disebar sama kormat. buat peta yang jadi bahan yang mau di-jiplak, cari aja di google: "peta administrasi kota mana", terus dibuka. kalo ukurannya gede berarti bener. cari juga yang koordinatnya pake angka bukan yg lintang-bujur. pas ngerjain ini, semakin lengkap dan detail yang didigit, semakin keren juga nilai dan proses perkembangan kepribadian #tsaelah. kalo aku sih tugasnya kurang bagus haha. yang sering failed pas ngerjain ini tuh gara-gara edit-start editing yg kelupaan; atau masalah field, yang harusnya field jalan malah buat area(poligon). atau type yg dipilih pas mau bikin field juga ga pas; yang harusnya jalan pake type polyline, malah pake type polygon. semacam itu deh. gitu. NAIL IT, PLANNNER !
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISbramantiyo marjuki
How to Clip Rasters Using Polygon, Summary of mini course at Thematic Mapping Technical Unit of Ministry of Public Works center data processing, March, 10th, 2015
Software yang dipakai disini ialah arcGIS. Bisa dibilang laptopnya planner itu ga afdol kalo ga ada arcgis dkk-nya. planner juga ga afdol kalo ga bisa ini. Digitasi peta disini maksudnya itu kayak njiplak peta tp di kompi, secara digital. gitu. masteran minta asdos, disebar sama kormat. buat peta yang jadi bahan yang mau di-jiplak, cari aja di google: "peta administrasi kota mana", terus dibuka. kalo ukurannya gede berarti bener. cari juga yang koordinatnya pake angka bukan yg lintang-bujur. pas ngerjain ini, semakin lengkap dan detail yang didigit, semakin keren juga nilai dan proses perkembangan kepribadian #tsaelah. kalo aku sih tugasnya kurang bagus haha. yang sering failed pas ngerjain ini tuh gara-gara edit-start editing yg kelupaan; atau masalah field, yang harusnya field jalan malah buat area(poligon). atau type yg dipilih pas mau bikin field juga ga pas; yang harusnya jalan pake type polyline, malah pake type polygon. semacam itu deh. gitu. NAIL IT, PLANNNER !
deliniasi tu sama aja kayak ngelompokin, bedakin, terus batas pembedanya pake garis. metodenya gampangnya ialah metode potong roti. jadi tu ada peta, kamu lapisin mika, terus digaris-garis, dibedain, dideliniasi mana yang permukiman, mana pendidikan, mana industri, dll, tapi secara digital. gitu. ini tugasnya bikin kamu nyelingkuhin waktu tidur. haha but that's just fine, kok. SEMANGAT, PLANNER !
Semester 6.
PEMBANGUNAN IPAL SENTRA PENGASAPAN IKAN
DI DESA WONOSARI KECAMATAN BONANG
Tugasnya mencari tahu input ouput outcome sama goal.
"output", "outcome", sama "goal" miripan tapi beda.
Intinya mengevaluasi apakah suatu proyek/pekerjaan sudah benar2 memenuhi tujuannya atau blm, dilihat dari beberapa variabel/kriteria.
Kami sempat sok-sok-an jadi IPA lagi pake termometer gelas ukur sama kertas (apasihya namanya) untuk tes pH air limbah.
Bau banget coy airnya untung yang ngambil sample-nya bukan eyke tapi hafis sama aul wakwaw.
Kami ketemu sama Pak Juyamin, motor dan pelopor di Sentra tsb. keren deh bapake. ntap. salut.
Kami ngerjainnya manipulasi dikit2 tapi nilai kita A dooong hahaayy!
Studio Perancangan dan Pembangunan Kota. Semester 6. Studio ini temanya kawasan pertumbuhan baru. Nah, angkatan kami, ngambil kawasannya ini di focus area (perencanaan kota). Dari sini, diambil 30 hektar aja. Disini disebutkan kelompok meso. Terus satu kelompok dibagi 3, masing-masing kira-kira 10 hektar, yang kemudian namanya kelompok mikro. Mikro-messo-makro harus sinkron, dari konsep desain dan parameternya.
Terus yaudah dicari titik masalahnya apa, bisa diselesaikan pake konsep apa, indikatornya apa, bentuk indikatornya dalam desain gimana. Terus itu semua, rancangan desain kawasan dihitung biayanya. Mulai dari pra-konstruksi sampe pasca-konstruksi. Karena ngga mungkin pemerintah bangun sendirian karena ngga punya uang, pasti kita buat kerjasama, kan, biasanya dengan swasta. Bentuk kerjasamanya apa?
lots of love for :
Ahmad Dayrobi [Lubuk Linggau, Sumatera Selatan], Bayu Rizqi [Pati, Jawa Tengah], akuu, Kiki Andriani [Muara Enim, Sumatera Selatan], Nafisah Anas [Kalianda, Lampung Selatan], Intan Hasiani Pasaribu [Medan, Sumatera Utara], Dhita Mey Diana Kusuma [Ungaran, Jawa Tengah], Intan Hapsari Hasmantika [Semarang, Jawa Tengah], Nurul Almira [Semarang, Jawa Tengah], Arief Adhika Pratama [Tangerang Selatan], Aqib Abdul Aziz [Medan, Sumatera Utara].
Weblog Studio Perancangan dan Pembangunan Kota semester 6. Weblog adalah media utk mengomunikasikan hasil perancangan kami jd kita di media weblog halah. Jadi yg ahli blog desain macem2 ditaruh disini. di kelompokku Nafisah juragannya
Artikel Jurnal dari tugas Studio Perancangan dan Pembangunan Kota semester 6. jadi hasil tugas kami dijadiin jurnal artikel gitu yg isinya lebih singkat padat jelas. ini ngeditnya manual bgt ya pake nambal pake shape segala tolong tolong karena kurangnya pengetahuan mainan ms.word ini. nangis2 ini nggarap sama ngumpulinnya.
btw di seri studio rancang ini nomor 2 itu isinya gambar (jpeg) 2D,
nomor 3 nya gambar (jpeg) 3D,
nomor 4 nya Gambar detail 3D (jpeg)
nomor 5 nya banner (jpeg).
kalp jpeg ga bs di aplod di slideshare harus file doc atau pdf.
pan kapan deh aku jadiin pdf terus aku aplodin ya. etapi udah ada di laporan jg si.
semester 6. ini adalah tugas matkul perumahan dan permukiman.
Ini tugasnya intinya nyariin desain perumahan yang layak buat masyarakat yang belum punya rumah sendiri. Lokasi dimana (udah dipatok maksimal 10 km dari UNDIP), rumahnya tipe berapa, denahnya (siteplan) gimana, buat bayarnya nyicil berapa tahun dan sebulannya berapa. Disini jumlah yang harus dibayarin per bulan itu harus tidak lebih dari 30% dari pemasukan perbulannya. Kalo sama biaya transport, ga boleh lebih dari 40%, gitu-gitu.
Perkim Kelompok 4:
Mazaya Ghaizani Nadiantika
Dhanna Prasetya Nusantara
Muhammad Hafidz Satria Pratama
Reksa Istiana
Yonika Evidonta Meilala Boru Sembiring
Aku.
bersama pak wisnu gtg
pas ini aku tidur di kelas haha --" tp pas menit terakhir aja kok dan tetep nyatet tapi ya gitu catetannya ga kebaca haha
ngerjainnya pas studio haha ~
Laporan MKP Perenc Infras buat UTS
Rencana Optimalisasi Kinerja BRT tugas mata kuliah pilihan perencanaan infrastruktur transportasi perkotaan
yang ini masih ada revisi tp yg versi revisian aku blm punyaa.
i didnt do much here tho
SEMESTER 4. Studio 1 (Studio Proses Perencanaan)
studio proses perencanaan isinya ttg memahami profil wilayah secara komprehensip alias dari berbagai sisiiii.
wilstudnya regionalisasi Weleri Raya di Kabupaten Kendal
dari sini dibandingin antara ekspektasi sama realitas (bukan lelucon), dimana ketika kedua hal itu tdk sama berarti ada masalah. masalahnya lalu distrukturkan, dikelompokkan, dan dikasih bobot mana masalah prioritas 1, 2, 3, yang harus diselesaikan duluw
Dosennya Pak Jawoto yang baiiik bgttt
disini kita sangat diajari tentang BERPROSES.
SEMESTER 5. ini propteknya studio perencanaan wilstud regionalisasi Kendal Raya
proptek tu isinya "gimana caranya kita bakal nyari data dan ngerjain tugas ini" gitu
memuat hal-hal teknis deh, ttg desain survey istilahnya
SEMESTER 5. PPT buat Presentasi Final Studio Perencanaan bareng sama kelas A di ruang teater. Layout by Teh Sally. Pas presentasi, poster dan x-banner dipasang di depan. PWK FT UNDIP Semarang 2015 angkatan 2013.
Studio 1 belajar ttg memahami profil wilayah, dari situ bisa ditarik garis besar permasalahan utama di swatu wilayah. Nah di studio 2 ini, diselesaikan masalahnya. Jadi wilstudnya ya sama. Cari data juga, cuma data yg buat perencanaan ini lebih dalam, kalo yg di studio 1 kan kaya secara umum aja gituw. Jadi yg studio 2 ini nentuin dulu mau direncanain kaya gimana, aspek dan objek apa aja yang kena perencanaan, terus nyari data mendalam ttg aspek dan objek itu.
Jadi alurnya bukan survey-->dapat masalah-->tujuan--> rencana, karena itu udah di studio 1; tetapi yang ini tujuan-->rencana-->survey-->perencanaan.
Studio Perencanaan kebagi jadi perencanaan wilayah (regional) sama perencanaan focused area (perkotaan). Kalau kurikulum dulu, studio perencanaannya dipisah jadi 2 itu, kalo sekarang dirapel.
Disini aku ganti wilstud, di studio 1 aku di kelompok Weleri Raya (Welerich), di studio 2 aku di kelompok Kendal Raya (Bondokenceng) haha sempet baper
melihat kondisi ekonomi kabupaten banjarnegara secara agregat (keseluruhan) dan secara intra. secara agregat artinya dari sudut pandang jawa tengah, secara intra artinya dari sudut pandang per kecamatan dalam kabupaten itu.
*by: Hanifah Cindy Pratiwi dari Kuningan + Novi Yanti dari Kebumen (tapi punya darah sunda juga) + Tegar Satriani dari Purwodadi) + me
disparitas = ketimpangan wilayah. artinya ada satu wilayah yang maju banget, ada yang kurang. ketimpangan ini bisa dilihat dari indeks williamson-nya. dapet nilainya dari perhitungan pdrb gitu
Ini tugas dari Pak Ipep. Inti laporan ini tu apakah orang-orang mau peduli atas adanya sebuah kejadian yang berpengaruh thd mereka dan apakah mereka DO ACTION sebagai respon atas kejadian tsb (yang cenderung negatif).
Secara alami sih menurutku manusia bakal ngerespon dan do action. Nah bagaimana dengan kasus yang ada di laporan ini? Check this aaaawt.
Btw habis tugas ini ada lagi tugas buat UAS, dari pak Samsul, kelompoknya berdasar Kelompok Proper, beda sama kelompok di tugas ini. Tapi laporannya di Intan Pasaribu belum sempat ngopy HEHE jangan ditiru .
Ini ialah tugas terakhir matkul tekkom yang dikerjakan dengan sisa-sisa semangat yang ada plus semangat-semangat baru yang mau ga mau harus dikumpulkan.
Selamat Bersemangat ! Fight For Tugas.
1. 1
LAPORAN PRAKTIKUM ARCGIS: ANALISIS
KESESUAIAN LAHAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi
Oleh :
Laras Kun Rahmanti Putri
21040113130114
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
2. DAFTAR ISI
1. Latar Belakang ............................................................................................................................3
2. Permasalahan ..............................................................................................................................3
3. Kajian Teori................................................................................................................................3
4. Data ...........................................................................................................................................4
5. Langkah Kerja ............................................................................................................................4
6. HASIL DAN PEMABAHASAN ................................................................................................ 22
6.1 Peta Kesesuaian Lahan ....................................................................................................... 22
6.2 Peta Curah Hujan ............................................................................................................... 22
6.3 Peta Kelerengan................................................................................................................. 23
6.4 Peta Jenis Tanah ................................................................................................................ 23
7. Daftar Pustaka........................................................................................................................... 24
2
3. 3
1. Latar Belakang
Bidang yang dipelajari oleh plannner ialah mengenai keruangan. Pada langkah selanjutnya, planner
belajar mengenai sesuatu (peta) yang berhubungan dengan data spasial, baik mengenai peta
administrasi, peta curah hujan, peta kelerangan, dll. Untuk memudahkan identifikasi, planner
ditunjang dengan software ArcGIS. Software ini ialah software yang memiliki referensi geografis
sehingga apa yang ada di peta yang sedang planner hadapi memiliki kesamaan koordinat sesuai
dengan aslinya, sehingga analisis-analisis yang dibuat tidak meleset. Salah satu hal yang biasa
dilakukan calon-calon planner ialah membuat peta lengkap dengan ITP-nya (Informasi Tepi Peta)
menggunakan software ini.
2. Permasalahan
Planner perlu mempelajari ArcGIS agar kemampuannya dapat bersaing dengan planner-planner
luar negeri, karena ArcGIS memudahkan planner dalam membuat, memanipulasi, mengolah, dan
menghasilkan ouput suatu peta yang dibutuhkan. Seorang plannner memiliki peran penting
terhadap masyarakat sekitar dan ArcGIS hadir dengan referensi geografis sehingga peta yang
diolah tidak asal-asalan dan dapat dipertanggungjawabkan. Analisis yang didapat dari peta ini pun
akurat dan tidak meleset.
3. Kajian Teori
GIS atau biasa disebut Geographic Information Systematau dalam bahasa indonesia yaitu sistem
informasi geografis merupakan suatu alat yang dpat digunakan untuk mengelola (menginput,
memanage, dan menghasilkan output) data spasial atau data yang bereferensi geografis. Data
spasial bereferensi geografis sendiri berarti adalah setiap data merujuk pada suatu lokasi di
permukaan bumi. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan atau saluran dan
sebagainya.
GIS (Geographical Information System) pada dasarnya dalah perangkat untuk mengumpulkan data,
mengolah, dan menyimpannya sebagai sebuah database yang kemudian ditampilkan dalam bentuk
desain grafis. Pada sistem Informasi lain atau pada perangkat lain terkadang hanya memfasilitasi
dan menghasilkan output saja tanpa adanya database. GIS dapat memberikan panduan atau bantuan
untuk mengsinkronisasikan antara informasi/data yang ada dengan grafis yang tersedia sehingga
akan bisa digunakan untuk menentukan sebuah kesesuaian atau keputusan pada suatu wilayah
untuk kemajuan/peningkatan di berbagai bidang seperti pembangunan, mengevaluasi dampak
lingkungan, bahkan mengidentifikasi lokasi yang tepat untuk pembangunan sebuah fasilitas baru.
Sedangkan pada sistem informasi lainnya, fasilitas seperti ini jarang ditemui. Sistem informasi
yang lain lebih cenderung kepada pengolahan sebuah input menjadi output tanpa bisa digunakan
sebagai acuan untuk mengambil keputusan.
Aplikasi GIS sudah hampir menyentuh seluruh sendi-sendi kehidupan, terutama dalam bidang
perencanaan pembangunan, kesehatan, pertanian, militer, sosial budaya, hingga politik. Akan
disajikan beberapa contoh contoh aplikasi GIS saat ini.
Bidang Kebencanaan
4. Penggunaan teknologi GIS dalam bidang kebencanaan paling umum adalah untuk
memetakan kawasan-kawasan rawan atau beresiko bencana, peta jalur evakuasi, peta rencana
kontigensi, dll. Contoh ini menggambarkan penggunaan GIS dalam sistem mitigasi dan
penanggulangan bencana. Pembuatan peta-peta ancaman gunung berapi dan pergerakan
angin taiphon akan membatu dalam mengidentifikasi lokasi-lokasi yang memiliki tingkat
risiko paling besar. Sehingga seluruh stakeholder dapat mengambil tindakan nyata yang lebih
efektif dan efisien pada lokasi-lokasi yang memiliki tingkat resiko tinggi terutama pada
daerah dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi.
4
Bidang Kesehatan
Bidang kesehatan juga telah menggunakan teknologi GIS dalam membantu efektifitas
pengambilan kebijakan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan ataupun dalam rangka
menanggulangi wabah penyakit tertentu. Memetakan sebaran pusat-pusat pelayan kesehatan
masyarakat (Rumah sakit, puskesmas, hingga posyandu atau pustu), sebaran kepadatan
penduduk, sebaran pemukiman kumuh, dan lain sebagainya.
Bidang Lingkungan
Misalkan dapat menampilkan peta di sekitar lingkungan. Contohnya jika kita ingin mendaki
gunung, kita dapat mengetahui terlebih dahulu jalur yang akan didaki, dengan cara ada
pemetaan dari Gunung tersebut.
dan lain sebagainya
Kali ini, akan dipelajari karakteristik suatu daerah yang meliputi curah hujan, kelerengan, dan jenis
tanahnya yang masing-masing memiliki skor. Kemudian dari karakteristik-karakteristik ini akan
dianalisis apakah daerah yang dipilih termasuk dalam kawasan penyangga, lindung, atau budidaya.
Masing-masing kawasan memiliki skor yang berbeda, yang didapat dari penjumlahan skor-skor
karakteristik.
4. Data
Peta yang akan diidentifikasikan ialah peta curah hujan, kelerengan, jenis tanah, dan peta kesesuaian
lahan pada Kelurahan Kebonagung Kecamatan Semarang Timur.
5. Langkah Kerja
1. Buka software ArcMap.
2. Buka ArcCatalog dengan klik menu Tools > ArcCatalog.
5. 5
3. Drag file batas kelurahan_poly_rev.shp ; jenis tanah.shp ; lereng baru.shp ; curah hujan
1.shp ke layer ArcMap.
4. Klik kiri satu kali pada layer batas kelurahan_poly_rev.shp, lalu klik menu Select > Select by
Attribute.
Sebuah jendela akan keluar.
5. Pada dropdown layer, pilih batas kelurahan_poly_rev. Lalu klik dua kali pada
“KELURAHAN”, klik tanda = (sama dengan), lalu klik Get Unique Value, lalu klik dua kali
“Ke bonagung”. OK. Hal ini dilakukan untuk memilih kelurahan Kebonagung saja, karena
hanya kelurahan ini yang akan dianalisis.
6. 6
6. Setelah itu, kelurahan yang dimaksud akan terseleksi.
7. Klik kanan layer batas kelurahan_poly_rev , lalu Data > Export Data.
7. 7
8. Taruh data yang di-export dalam satu folder dengan tugas. Klik OK. Hasil export tersebut akan
menjadi layer baru sesuai nama yang diberikan.
9. Buka ArcToolbox.
10. Klik 2x Analysis Tool, Extract, dan Clip. Masukkan input feature dengan lereng baru.
Sedangkan clip feature diisi dengan Batas Kelurahan Kebonagung (export data batas
kelurahan_poly_rev). Klik OK.
Ulangi langkah nomor 10, masukkan input feature dengan curah hujan 1 dan jenis tanah.
11. Klik kanan layer Kelerengan > Properties.
8. 8
Sebuah jendela akan keluar. Klik tab Symbology > Categories.
Pada Value Field, pilih KELERENGAN. Lalu, klik Add All Values.
Hapus tulisan KELERENGAN dan , lalu pilih warna di Color Ramp. Klik OK.
9. Dapat dilihat warna pada kelurahan yang diidentifikasi berubah untuk kelerengan, dan nilai
warnanya dapat dilihat di layer, yaitu 0,02.
9
12. Ulangi langkah nomor 11 untuk curah hujan 1 dan jenis tanah.
Curah hujan:
10. 10
Jenis tanah:
13. Perhatikan atribut pada layer curah hujan dan kelerengan. Masing-masing layer telah memiliki
nilai atribut. Sedangkan pada jenis tanah belum. Karena itu, perlu diberi nilai atribut untuk jenis
tanah.
Klik kanan layer jenis tanah > Open Attribute Table.
11. 11
Dapat dilihat bahwa pada kelurahan Kebonagung, jenis tanahnya homogen, yaitu jenis tuf
volkan. Nilai atribut untuk jenis tanah ini belum ada. Untuk memberinya nilai atribut, klik
Options > Add Field.
14. Pada jendela “Add Field”, isi kolom Name dengan Score, karena akan ditentukan score-nya.
Type-nya ialah Short Integer. Klik OK.
12. 12
Kemudian field Score akan muncul.
15. Klik Editor > Start Editing.
Pilih folder yang terdapat layer Curah Hujan. Klik OK.
13. 13
16. Kemudian ganti nilai tuf volkan. Nilainya 30.
17. Klik Editor > Save Edit. Editor > Stop Editing.
18. Satukan peta kelerengan, curah hujan, dan jenis tanah dengan Analysis Tool > Overlay >
Union. Kemudian jendela Union keluar.
Masukkan Kelerengan, Curah Hujan, dan Jenis Tanah dalam Input feature. Klik Save.
19. Kemudian klik OK.
14. 14
20. Maka peta kesesuaian lahan khusus kelurahan Kebonagung akan terseleksi.
21. Untuk mengganti warna, klik dua kali warna di layer Kesesuaian lahan. Lalu pilih warna dan
klik OK.
15. 22. Dari layer kesesuaian lahan ini, akan diidentifikasi apakah termasuk kawasan lindung, kawasan
penyangga, atau kawasan budidaya. Jika nilai total curah hujan, kelerengan, dan jenis tanah
kurang dari 125, maka termasuk kawasan penyangga. Jika di antara 125 dan 175, termasuk
kawasan budidaya. Jika di atas 175, maka termasuk kawasan lindung.
Klik kanan layer kesesuaian lahan > Open Attribute Table.
Pada tabel atribut, klik Options > Add Field.
15
Isikan “Skoring” di kolom Name dan “Long integer” pada type.
Add field lagi.
Isikan “Kesesuaian” di kolom Name dan “Text” pada type.
Klik OK.
16. 16
23. Kemudian mulailah mengedit. Klik Editor > Start Editing.
24. Klik kanan field “s koring” > Field Calculator.
Klik masing-masing dua kali pada tulisan Score, SKOR, dan SKOR_1 yang terdapat pada tabel
Fields. Pisahkan masing-masing dengan tanda plus dengan menge-klik tanda plus yang ada.
Lalu setelah itu, klik OK.
25. Lalu klik menu Selection > Select by Attribute. Muncul jendela berikut.
Pada Layer, pilih Kesesuaian Lahan. Pilih “Skoring”, dengan klik 2x. Klik tanda < (kurang
dari), lalu ketik 125. Klik OK. Hal ini akan menyeleksi atribut pada tabel atribut yang memiliki
nilai skoring kurang dari 125.
26. Lalu klik kanan pada field Kesesuaian Lahan pada tabel atribut.
17. 17
Muncul jendela Field Calculator.
Isi kolom Kesesuaian= dengan “Kawasan Penyangga”. Hal ini menunjukkan bahwa skoring
yang memiliki nilai kurang dari 125 ialah kawasan penyangga. Lalu klik OK.
Dapat dilihat pada tabel atribut:
Jangan lupa klik Editor > Stop Editing .
27. Kemudian, klik kanan layer kesesuaian lahan > Properties.
Pilih tab Symbology > Categories> Unique Values.
Pada dropdown Value Field, pilih Kesesuaian.
Klik Add All Values.
Hapus tulisan KESESUAIAN, hilangkan tanda cek pada <all other values>.
Pilih warna di Color Ramp. Klik OK.
28. Buat layout dengan menge-klik icon Layout View.
18. 18
29. Untuk membuat orientasi menjadi landscape, klik kanan > Print and Page Setup. Sesuaikan
proporsi gambar dengan kertas.
30. Untuk membuat insert kelurahan di kecamatan, aktifkan layer batas kelurahan poly_rev dan
kesesuaian lahan. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan peta kesesuaian lahan dalam peta
utama. Agar terlihat fokus pada peta kesesuaian lahan, beri warna putih untuk peta batas
kelurahan.
31. Insert > Data frame. Secara otomatis akan muncul layer induk kedua
19. 19
32. Buka arcCatalog.
Masukkan batas kelurahan_poly.shp ke induk layer kedua.
Copy juga layer Batas Kelurahan Kebonagung (yang berada pada induk layer pertama) ke
induk layer kedua.
33. Klik kiri satu kali pada layer batas kecamatan_poly. Klik menu Select > Select by Attribute.
20. Pada Layer, pilih batas kecamatan_poly
Klik “KECAMATAN” 2x, lalu klik tanda = (sama dengan). Klik Get Unique Values, lalu pilih
dan klik 2x nama kecamatan di mana kelurahan Kebonagung berada (Semarang Timur). OK.
20
34. Maka pada data frame, kecamatan Semarang Timur akan terseleksi .
Kemudian layer kecamatan_poly tsb di-klik kanan, Data > Export Data.
21. 21
Akan muncul layer baru kecamatan Semarang Timur.
35. Aktifkan layer Kecamatan Semarang Timur dan Batas Kelurahan Kebonagung. Taruhlah layer
Batas Kelurahan Kebonagung di atas layer Kecamatan Semarang Timur dan beri warna yang
berbeda.
36. Untuk membuat ITP, buat box di sebelah kanan dengan rectangle atau garis.
Buat tulisan yang diperlukan dengan klik New Text.
Sisipkan gambar dengan klik Insert > Pictures
37. Sesuaikan proporsi elemen-elemen ITP. Beri koordinat. Klik kanan > properties.
22. 22
38. Pilih opsi kedua. Klik Next lalu Finish. Selesai.
39. Layout yang dibuat untuk peta kesesuaian lahan saja. Untuk peta curah hujan, kelerengan, dan
jenis tanah, lakukan hal yang sama.
40. Kemudian jika peta sudah jadi, export peta tersebut menjadi file jpeg dengan klik menu File >
Export Map. Kemudian pilih folder tujuan dan beri nama file tersebut.
6. HASIL DAN PEMABAHASAN
6.1 Peta Kesesuaian Lahan
6.2 Peta Curah Hujan
23. 23
6.3 Peta Kelerengan
6.4 Peta Jenis Tanah
Dari peta, dapat ditarik kesimpulan bahwa baik jenis tanah, kelerengan, curah hujan, maupun
kesesuaian lahan bersifat homogen di Kelurahan Kebonagung Kecamatan Semarang Timur, di mana
di semua wilayahnya termasuk kawasan penyangga dengan nilai skoring 90, memiliki curah hujan
27,7 – 34,8 mm.tahun, memiliki kelerengan dengan nilai 0,02 , dan memiliki jenis tanah tuf volkan.
24. 24
7. Daftar Pustaka
Brellian Gema W.2012.”Belajar Dasar-Dasar Arcgis 9.3” dalam Wordpress.http:// brelligema.
wordpress.com. Diunduh pada Rabu, 4 Desember 2013.