SlideShare a Scribd company logo
1 
LAPORAN PRAKTIKUM ARCGIS: ANALISIS 
KESESUAIAN LAHAN 
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi 
Oleh : 
Laras Kun Rahmanti Putri 
21040113130114 
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO 
SEMARANG 
2013
DAFTAR ISI 
1. Latar Belakang ............................................................................................................................3 
2. Permasalahan ..............................................................................................................................3 
3. Kajian Teori................................................................................................................................3 
4. Data ...........................................................................................................................................4 
5. Langkah Kerja ............................................................................................................................4 
6. HASIL DAN PEMABAHASAN ................................................................................................ 22 
6.1 Peta Kesesuaian Lahan ....................................................................................................... 22 
6.2 Peta Curah Hujan ............................................................................................................... 22 
6.3 Peta Kelerengan................................................................................................................. 23 
6.4 Peta Jenis Tanah ................................................................................................................ 23 
7. Daftar Pustaka........................................................................................................................... 24 
2
3 
1. Latar Belakang 
Bidang yang dipelajari oleh plannner ialah mengenai keruangan. Pada langkah selanjutnya, planner 
belajar mengenai sesuatu (peta) yang berhubungan dengan data spasial, baik mengenai peta 
administrasi, peta curah hujan, peta kelerangan, dll. Untuk memudahkan identifikasi, planner 
ditunjang dengan software ArcGIS. Software ini ialah software yang memiliki referensi geografis 
sehingga apa yang ada di peta yang sedang planner hadapi memiliki kesamaan koordinat sesuai 
dengan aslinya, sehingga analisis-analisis yang dibuat tidak meleset. Salah satu hal yang biasa 
dilakukan calon-calon planner ialah membuat peta lengkap dengan ITP-nya (Informasi Tepi Peta) 
menggunakan software ini. 
2. Permasalahan 
Planner perlu mempelajari ArcGIS agar kemampuannya dapat bersaing dengan planner-planner 
luar negeri, karena ArcGIS memudahkan planner dalam membuat, memanipulasi, mengolah, dan 
menghasilkan ouput suatu peta yang dibutuhkan. Seorang plannner memiliki peran penting 
terhadap masyarakat sekitar dan ArcGIS hadir dengan referensi geografis sehingga peta yang 
diolah tidak asal-asalan dan dapat dipertanggungjawabkan. Analisis yang didapat dari peta ini pun 
akurat dan tidak meleset. 
3. Kajian Teori 
GIS atau biasa disebut Geographic Information Systematau dalam bahasa indonesia yaitu sistem 
informasi geografis merupakan suatu alat yang dpat digunakan untuk mengelola (menginput, 
memanage, dan menghasilkan output) data spasial atau data yang bereferensi geografis. Data 
spasial bereferensi geografis sendiri berarti adalah setiap data merujuk pada suatu lokasi di 
permukaan bumi. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan atau saluran dan 
sebagainya. 
GIS (Geographical Information System) pada dasarnya dalah perangkat untuk mengumpulkan data, 
mengolah, dan menyimpannya sebagai sebuah database yang kemudian ditampilkan dalam bentuk 
desain grafis. Pada sistem Informasi lain atau pada perangkat lain terkadang hanya memfasilitasi 
dan menghasilkan output saja tanpa adanya database. GIS dapat memberikan panduan atau bantuan 
untuk mengsinkronisasikan antara informasi/data yang ada dengan grafis yang tersedia sehingga 
akan bisa digunakan untuk menentukan sebuah kesesuaian atau keputusan pada suatu wilayah 
untuk kemajuan/peningkatan di berbagai bidang seperti pembangunan, mengevaluasi dampak 
lingkungan, bahkan mengidentifikasi lokasi yang tepat untuk pembangunan sebuah fasilitas baru. 
Sedangkan pada sistem informasi lainnya, fasilitas seperti ini jarang ditemui. Sistem informasi 
yang lain lebih cenderung kepada pengolahan sebuah input menjadi output tanpa bisa digunakan 
sebagai acuan untuk mengambil keputusan. 
Aplikasi GIS sudah hampir menyentuh seluruh sendi-sendi kehidupan, terutama dalam bidang 
perencanaan pembangunan, kesehatan, pertanian, militer, sosial budaya, hingga politik. Akan 
disajikan beberapa contoh contoh aplikasi GIS saat ini. 
 Bidang Kebencanaan
Penggunaan teknologi GIS dalam bidang kebencanaan paling umum adalah untuk 
memetakan kawasan-kawasan rawan atau beresiko bencana, peta jalur evakuasi, peta rencana 
kontigensi, dll. Contoh ini menggambarkan penggunaan GIS dalam sistem mitigasi dan 
penanggulangan bencana. Pembuatan peta-peta ancaman gunung berapi dan pergerakan 
angin taiphon akan membatu dalam mengidentifikasi lokasi-lokasi yang memiliki tingkat 
risiko paling besar. Sehingga seluruh stakeholder dapat mengambil tindakan nyata yang lebih 
efektif dan efisien pada lokasi-lokasi yang memiliki tingkat resiko tinggi terutama pada 
daerah dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi. 
4 
 Bidang Kesehatan 
Bidang kesehatan juga telah menggunakan teknologi GIS dalam membantu efektifitas 
pengambilan kebijakan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan ataupun dalam rangka 
menanggulangi wabah penyakit tertentu. Memetakan sebaran pusat-pusat pelayan kesehatan 
masyarakat (Rumah sakit, puskesmas, hingga posyandu atau pustu), sebaran kepadatan 
penduduk, sebaran pemukiman kumuh, dan lain sebagainya. 
 Bidang Lingkungan 
Misalkan dapat menampilkan peta di sekitar lingkungan. Contohnya jika kita ingin mendaki 
gunung, kita dapat mengetahui terlebih dahulu jalur yang akan didaki, dengan cara ada 
pemetaan dari Gunung tersebut. 
 dan lain sebagainya 
Kali ini, akan dipelajari karakteristik suatu daerah yang meliputi curah hujan, kelerengan, dan jenis 
tanahnya yang masing-masing memiliki skor. Kemudian dari karakteristik-karakteristik ini akan 
dianalisis apakah daerah yang dipilih termasuk dalam kawasan penyangga, lindung, atau budidaya. 
Masing-masing kawasan memiliki skor yang berbeda, yang didapat dari penjumlahan skor-skor 
karakteristik. 
4. Data 
Peta yang akan diidentifikasikan ialah peta curah hujan, kelerengan, jenis tanah, dan peta kesesuaian 
lahan pada Kelurahan Kebonagung Kecamatan Semarang Timur. 
5. Langkah Kerja 
1. Buka software ArcMap. 
2. Buka ArcCatalog dengan klik menu Tools > ArcCatalog.
5 
3. Drag file batas kelurahan_poly_rev.shp ; jenis tanah.shp ; lereng baru.shp ; curah hujan 
1.shp ke layer ArcMap. 
4. Klik kiri satu kali pada layer batas kelurahan_poly_rev.shp, lalu klik menu Select > Select by 
Attribute. 
Sebuah jendela akan keluar. 
5. Pada dropdown layer, pilih batas kelurahan_poly_rev. Lalu klik dua kali pada 
“KELURAHAN”, klik tanda = (sama dengan), lalu klik Get Unique Value, lalu klik dua kali 
“Ke bonagung”. OK. Hal ini dilakukan untuk memilih kelurahan Kebonagung saja, karena 
hanya kelurahan ini yang akan dianalisis.
6 
6. Setelah itu, kelurahan yang dimaksud akan terseleksi. 
7. Klik kanan layer batas kelurahan_poly_rev , lalu Data > Export Data.
7 
8. Taruh data yang di-export dalam satu folder dengan tugas. Klik OK. Hasil export tersebut akan 
menjadi layer baru sesuai nama yang diberikan. 
9. Buka ArcToolbox. 
10. Klik 2x Analysis Tool, Extract, dan Clip. Masukkan input feature dengan lereng baru. 
Sedangkan clip feature diisi dengan Batas Kelurahan Kebonagung (export data batas 
kelurahan_poly_rev). Klik OK. 
Ulangi langkah nomor 10, masukkan input feature dengan curah hujan 1 dan jenis tanah. 
11. Klik kanan layer Kelerengan > Properties.
8 
Sebuah jendela akan keluar. Klik tab Symbology > Categories. 
Pada Value Field, pilih KELERENGAN. Lalu, klik Add All Values. 
Hapus tulisan KELERENGAN dan , lalu pilih warna di Color Ramp. Klik OK.
Dapat dilihat warna pada kelurahan yang diidentifikasi berubah untuk kelerengan, dan nilai 
warnanya dapat dilihat di layer, yaitu 0,02. 
9 
12. Ulangi langkah nomor 11 untuk curah hujan 1 dan jenis tanah. 
Curah hujan:
10 
Jenis tanah: 
13. Perhatikan atribut pada layer curah hujan dan kelerengan. Masing-masing layer telah memiliki 
nilai atribut. Sedangkan pada jenis tanah belum. Karena itu, perlu diberi nilai atribut untuk jenis 
tanah. 
Klik kanan layer jenis tanah > Open Attribute Table.
11 
Dapat dilihat bahwa pada kelurahan Kebonagung, jenis tanahnya homogen, yaitu jenis tuf 
volkan. Nilai atribut untuk jenis tanah ini belum ada. Untuk memberinya nilai atribut, klik 
Options > Add Field. 
14. Pada jendela “Add Field”, isi kolom Name dengan Score, karena akan ditentukan score-nya. 
Type-nya ialah Short Integer. Klik OK.
12 
Kemudian field Score akan muncul. 
15. Klik Editor > Start Editing. 
Pilih folder yang terdapat layer Curah Hujan. Klik OK.
13 
16. Kemudian ganti nilai tuf volkan. Nilainya 30. 
17. Klik Editor > Save Edit. Editor > Stop Editing. 
18. Satukan peta kelerengan, curah hujan, dan jenis tanah dengan Analysis Tool > Overlay > 
Union. Kemudian jendela Union keluar. 
Masukkan Kelerengan, Curah Hujan, dan Jenis Tanah dalam Input feature. Klik Save. 
19. Kemudian klik OK.
14 
20. Maka peta kesesuaian lahan khusus kelurahan Kebonagung akan terseleksi. 
21. Untuk mengganti warna, klik dua kali warna di layer Kesesuaian lahan. Lalu pilih warna dan 
klik OK.
22. Dari layer kesesuaian lahan ini, akan diidentifikasi apakah termasuk kawasan lindung, kawasan 
penyangga, atau kawasan budidaya. Jika nilai total curah hujan, kelerengan, dan jenis tanah 
kurang dari 125, maka termasuk kawasan penyangga. Jika di antara 125 dan 175, termasuk 
kawasan budidaya. Jika di atas 175, maka termasuk kawasan lindung. 
Klik kanan layer kesesuaian lahan > Open Attribute Table. 
Pada tabel atribut, klik Options > Add Field. 
15 
Isikan “Skoring” di kolom Name dan “Long integer” pada type. 
Add field lagi. 
Isikan “Kesesuaian” di kolom Name dan “Text” pada type. 
Klik OK.
16 
23. Kemudian mulailah mengedit. Klik Editor > Start Editing. 
24. Klik kanan field “s koring” > Field Calculator. 
Klik masing-masing dua kali pada tulisan Score, SKOR, dan SKOR_1 yang terdapat pada tabel 
Fields. Pisahkan masing-masing dengan tanda plus dengan menge-klik tanda plus yang ada. 
Lalu setelah itu, klik OK. 
25. Lalu klik menu Selection > Select by Attribute. Muncul jendela berikut. 
Pada Layer, pilih Kesesuaian Lahan. Pilih “Skoring”, dengan klik 2x. Klik tanda < (kurang 
dari), lalu ketik 125. Klik OK. Hal ini akan menyeleksi atribut pada tabel atribut yang memiliki 
nilai skoring kurang dari 125. 
26. Lalu klik kanan pada field Kesesuaian Lahan pada tabel atribut.
17 
Muncul jendela Field Calculator. 
Isi kolom Kesesuaian= dengan “Kawasan Penyangga”. Hal ini menunjukkan bahwa skoring 
yang memiliki nilai kurang dari 125 ialah kawasan penyangga. Lalu klik OK. 
Dapat dilihat pada tabel atribut: 
Jangan lupa klik Editor > Stop Editing . 
27. Kemudian, klik kanan layer kesesuaian lahan > Properties. 
Pilih tab Symbology > Categories> Unique Values. 
Pada dropdown Value Field, pilih Kesesuaian. 
Klik Add All Values. 
Hapus tulisan KESESUAIAN, hilangkan tanda cek pada <all other values>. 
Pilih warna di Color Ramp. Klik OK. 
28. Buat layout dengan menge-klik icon Layout View.
18 
29. Untuk membuat orientasi menjadi landscape, klik kanan > Print and Page Setup. Sesuaikan 
proporsi gambar dengan kertas. 
30. Untuk membuat insert kelurahan di kecamatan, aktifkan layer batas kelurahan poly_rev dan 
kesesuaian lahan. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan peta kesesuaian lahan dalam peta 
utama. Agar terlihat fokus pada peta kesesuaian lahan, beri warna putih untuk peta batas 
kelurahan. 
31. Insert > Data frame. Secara otomatis akan muncul layer induk kedua
19 
32. Buka arcCatalog. 
Masukkan batas kelurahan_poly.shp ke induk layer kedua. 
Copy juga layer Batas Kelurahan Kebonagung (yang berada pada induk layer pertama) ke 
induk layer kedua. 
33. Klik kiri satu kali pada layer batas kecamatan_poly. Klik menu Select > Select by Attribute.
Pada Layer, pilih batas kecamatan_poly 
Klik “KECAMATAN” 2x, lalu klik tanda = (sama dengan). Klik Get Unique Values, lalu pilih 
dan klik 2x nama kecamatan di mana kelurahan Kebonagung berada (Semarang Timur). OK. 
20 
34. Maka pada data frame, kecamatan Semarang Timur akan terseleksi . 
Kemudian layer kecamatan_poly tsb di-klik kanan, Data > Export Data.
21 
Akan muncul layer baru kecamatan Semarang Timur. 
35. Aktifkan layer Kecamatan Semarang Timur dan Batas Kelurahan Kebonagung. Taruhlah layer 
Batas Kelurahan Kebonagung di atas layer Kecamatan Semarang Timur dan beri warna yang 
berbeda. 
36. Untuk membuat ITP, buat box di sebelah kanan dengan rectangle atau garis. 
Buat tulisan yang diperlukan dengan klik New Text. 
Sisipkan gambar dengan klik Insert > Pictures 
37. Sesuaikan proporsi elemen-elemen ITP. Beri koordinat. Klik kanan > properties.
22 
38. Pilih opsi kedua. Klik Next lalu Finish. Selesai. 
39. Layout yang dibuat untuk peta kesesuaian lahan saja. Untuk peta curah hujan, kelerengan, dan 
jenis tanah, lakukan hal yang sama. 
40. Kemudian jika peta sudah jadi, export peta tersebut menjadi file jpeg dengan klik menu File > 
Export Map. Kemudian pilih folder tujuan dan beri nama file tersebut. 
6. HASIL DAN PEMABAHASAN 
6.1 Peta Kesesuaian Lahan 
6.2 Peta Curah Hujan
23 
6.3 Peta Kelerengan 
6.4 Peta Jenis Tanah 
Dari peta, dapat ditarik kesimpulan bahwa baik jenis tanah, kelerengan, curah hujan, maupun 
kesesuaian lahan bersifat homogen di Kelurahan Kebonagung Kecamatan Semarang Timur, di mana 
di semua wilayahnya termasuk kawasan penyangga dengan nilai skoring 90, memiliki curah hujan 
27,7 – 34,8 mm.tahun, memiliki kelerengan dengan nilai 0,02 , dan memiliki jenis tanah tuf volkan.
24 
7. Daftar Pustaka 
Brellian Gema W.2012.”Belajar Dasar-Dasar Arcgis 9.3” dalam Wordpress.http:// brelligema. 
wordpress.com. Diunduh pada Rabu, 4 Desember 2013.

More Related Content

What's hot

Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar petaInformasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
fahmi fadilla
 
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
bramantiyo marjuki
 
Bab 10 : Alat-Alat Pemetaan
Bab 10 :  Alat-Alat PemetaanBab 10 :  Alat-Alat Pemetaan
Bab 10 : Alat-Alat Pemetaan
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
CITRA SRTM
CITRA SRTM CITRA SRTM
CITRA SRTM
oriza steva andra
 
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaPerka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/LayoutingPedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Mgs Zulfikar Rasyidi
 
PETA, GIS, dan DATABASE SPASIAL
PETA, GIS, dan DATABASE SPASIALPETA, GIS, dan DATABASE SPASIAL
PETA, GIS, dan DATABASE SPASIAL
Elisa Lumintang
 
Pengenalan ArcMap
Pengenalan ArcMapPengenalan ArcMap
Pengenalan ArcMap
Ilham Hidayatullah
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Nurul Afdal Haris
 
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi TerseliaPenginderaan Jauh : Klasifikasi Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Terselia
Wachidatin N C
 
10. Analisis Vektor Menggunakan QGIS 2.4
10. Analisis Vektor Menggunakan QGIS 2.410. Analisis Vektor Menggunakan QGIS 2.4
10. Analisis Vektor Menggunakan QGIS 2.4
OpenStreetMap Indonesia
 
Laporan Praktikum ArcGis
Laporan Praktikum ArcGisLaporan Praktikum ArcGis
Laporan Praktikum ArcGis
Mf Dewantara AlMismary
 
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruangPeran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Arya Pinandita
 
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Wachidatin N C
 
Konsep pengelolaan basis data spasial sig
Konsep pengelolaan basis data spasial sigKonsep pengelolaan basis data spasial sig
Konsep pengelolaan basis data spasial sig
Troy Ariesta
 
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
oriza steva andra
 
09 Data Raster Menggunakan QGIS 2.4
09 Data Raster Menggunakan QGIS 2.409 Data Raster Menggunakan QGIS 2.4
09 Data Raster Menggunakan QGIS 2.4
OpenStreetMap Indonesia
 
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISTiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
bramantiyo marjuki
 

What's hot (20)

Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar petaInformasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
 
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahanInterpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
 
Bab 10 : Alat-Alat Pemetaan
Bab 10 :  Alat-Alat PemetaanBab 10 :  Alat-Alat Pemetaan
Bab 10 : Alat-Alat Pemetaan
 
CITRA SRTM
CITRA SRTM CITRA SRTM
CITRA SRTM
 
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta DesaPerka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
 
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/LayoutingPedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
 
PETA, GIS, dan DATABASE SPASIAL
PETA, GIS, dan DATABASE SPASIALPETA, GIS, dan DATABASE SPASIAL
PETA, GIS, dan DATABASE SPASIAL
 
Pengenalan ArcMap
Pengenalan ArcMapPengenalan ArcMap
Pengenalan ArcMap
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (Interpretasi Citra)
 
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi TerseliaPenginderaan Jauh : Klasifikasi Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Terselia
 
10. Analisis Vektor Menggunakan QGIS 2.4
10. Analisis Vektor Menggunakan QGIS 2.410. Analisis Vektor Menggunakan QGIS 2.4
10. Analisis Vektor Menggunakan QGIS 2.4
 
Laporan Praktikum ArcGis
Laporan Praktikum ArcGisLaporan Praktikum ArcGis
Laporan Praktikum ArcGis
 
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruangPeran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
Peran data dan informasi geospasial dalam penataan ruang
 
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
 
Berat volume
Berat volumeBerat volume
Berat volume
 
Metode skoring
Metode skoringMetode skoring
Metode skoring
 
Konsep pengelolaan basis data spasial sig
Konsep pengelolaan basis data spasial sigKonsep pengelolaan basis data spasial sig
Konsep pengelolaan basis data spasial sig
 
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
 
09 Data Raster Menggunakan QGIS 2.4
09 Data Raster Menggunakan QGIS 2.409 Data Raster Menggunakan QGIS 2.4
09 Data Raster Menggunakan QGIS 2.4
 
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISTiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
 

Similar to Laprak TI Smt 1: ArcGIS Analisis Kesesuaian Lahan

Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGISLaporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Laporan digitasi arcview rizky muhammad faisal
Laporan digitasi arcview  rizky muhammad faisalLaporan digitasi arcview  rizky muhammad faisal
Laporan digitasi arcview rizky muhammad faisalRizky Faisal
 
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan ArcgisLaporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Manajeme evaluasi dan evakuasi banjir
Manajeme evaluasi dan evakuasi banjirManajeme evaluasi dan evakuasi banjir
Manajeme evaluasi dan evakuasi banjir
Agus Witono
 
Bab 2 niike newnewnew
Bab 2 niike newnewnewBab 2 niike newnewnew
Bab 2 niike newnewnew
Niike Simanjuntak
 
DIGITASI
DIGITASIDIGITASI
Yoyok,hapzi ali, sim bencana alam, ut palangkaraya, 2018
Yoyok,hapzi ali, sim bencana alam, ut palangkaraya, 2018Yoyok,hapzi ali, sim bencana alam, ut palangkaraya, 2018
Yoyok,hapzi ali, sim bencana alam, ut palangkaraya, 2018
Bayu Ajhi
 
2. Pemetaan Partisipatif Lahan Petani.pptx
2. Pemetaan Partisipatif Lahan Petani.pptx2. Pemetaan Partisipatif Lahan Petani.pptx
2. Pemetaan Partisipatif Lahan Petani.pptx
DefisaKitri
 
Pembesaran Udang I_universitas hasanuddin
Pembesaran Udang I_universitas hasanuddinPembesaran Udang I_universitas hasanuddin
Pembesaran Udang I_universitas hasanuddin
Asri Renggo
 
Modul 1b 3 d gis model permukaan
Modul 1b   3 d gis model permukaanModul 1b   3 d gis model permukaan
Modul 1b 3 d gis model permukaan
Indria Sari
 
Nurindra dewi astrini 50004903 hapzi ali tugas i_ut jakarta_2017
Nurindra dewi astrini 50004903  hapzi ali tugas i_ut jakarta_2017Nurindra dewi astrini 50004903  hapzi ali tugas i_ut jakarta_2017
Nurindra dewi astrini 50004903 hapzi ali tugas i_ut jakarta_2017
Nurindra Astrini
 
Sistem informasi geografis
Sistem informasi geografisSistem informasi geografis
Sistem informasi geografis
darisfa
 
INTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docx
INTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docxINTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docx
INTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docx
AgusIftidah
 
Modul pelatihan sig
Modul pelatihan sigModul pelatihan sig
Modul pelatihan sigahmadthohari
 
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVILaporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
Ahmad Dani
 
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke II
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke IISistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke II
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke II
Amos Pangkatana
 
Updating Database Jalan Lingkungan
Updating Database Jalan Lingkungan Updating Database Jalan Lingkungan
Updating Database Jalan Lingkungan
Dany Ramadhan
 
Jurnal banjir 14777
Jurnal banjir 14777Jurnal banjir 14777
Jurnal banjir 14777
naufalulhaq2
 

Similar to Laprak TI Smt 1: ArcGIS Analisis Kesesuaian Lahan (20)

Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGISLaporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
Laporan Praktikum TI Semester 1: Digitasi Peta dg ArcGIS
 
Laporan digitasi arcview rizky muhammad faisal
Laporan digitasi arcview  rizky muhammad faisalLaporan digitasi arcview  rizky muhammad faisal
Laporan digitasi arcview rizky muhammad faisal
 
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan ArcgisLaporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
Laporan Interpret: Deliniasi Peta dengan Arcgis
 
Manajeme evaluasi dan evakuasi banjir
Manajeme evaluasi dan evakuasi banjirManajeme evaluasi dan evakuasi banjir
Manajeme evaluasi dan evakuasi banjir
 
Bab 2 niike newnewnew
Bab 2 niike newnewnewBab 2 niike newnewnew
Bab 2 niike newnewnew
 
DIGITASI
DIGITASIDIGITASI
DIGITASI
 
Yoyok,hapzi ali, sim bencana alam, ut palangkaraya, 2018
Yoyok,hapzi ali, sim bencana alam, ut palangkaraya, 2018Yoyok,hapzi ali, sim bencana alam, ut palangkaraya, 2018
Yoyok,hapzi ali, sim bencana alam, ut palangkaraya, 2018
 
2. Pemetaan Partisipatif Lahan Petani.pptx
2. Pemetaan Partisipatif Lahan Petani.pptx2. Pemetaan Partisipatif Lahan Petani.pptx
2. Pemetaan Partisipatif Lahan Petani.pptx
 
Pembesaran Udang I_universitas hasanuddin
Pembesaran Udang I_universitas hasanuddinPembesaran Udang I_universitas hasanuddin
Pembesaran Udang I_universitas hasanuddin
 
Modul 1b 3 d gis model permukaan
Modul 1b   3 d gis model permukaanModul 1b   3 d gis model permukaan
Modul 1b 3 d gis model permukaan
 
Nurindra dewi astrini 50004903 hapzi ali tugas i_ut jakarta_2017
Nurindra dewi astrini 50004903  hapzi ali tugas i_ut jakarta_2017Nurindra dewi astrini 50004903  hapzi ali tugas i_ut jakarta_2017
Nurindra dewi astrini 50004903 hapzi ali tugas i_ut jakarta_2017
 
SIG
SIGSIG
SIG
 
Sistem informasi geografis
Sistem informasi geografisSistem informasi geografis
Sistem informasi geografis
 
INTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docx
INTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docxINTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docx
INTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docx
 
Modul pelatihan sig
Modul pelatihan sigModul pelatihan sig
Modul pelatihan sig
 
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVILaporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
Laporan Praktikum PCD (Pengolahan Citra Digital) menggunakan software ENVI
 
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke II
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke IISistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke II
Sistem Informasi Geografis dan Pemetaan Pertemuan Ke II
 
Updating Database Jalan Lingkungan
Updating Database Jalan Lingkungan Updating Database Jalan Lingkungan
Updating Database Jalan Lingkungan
 
p1.ppt
p1.pptp1.ppt
p1.ppt
 
Jurnal banjir 14777
Jurnal banjir 14777Jurnal banjir 14777
Jurnal banjir 14777
 

More from Laras Kun Rahmanti Putri

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdfPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12BLaporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
Laras Kun Rahmanti Putri
 
1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District
1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District
1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District
Laras Kun Rahmanti Putri
 
6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District
6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District
6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District
Laras Kun Rahmanti Putri
 
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Laporan Perkim Penggaron Kidul
Laporan Perkim Penggaron KidulLaporan Perkim Penggaron Kidul
Laporan Perkim Penggaron Kidul
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota BatamLaporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Review Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah PerkimReview Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah Perkim
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Perencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota SemarangPerencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota Semarang
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Studio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri Raya
Studio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri RayaStudio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri Raya
Studio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri Raya
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota Kendal
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota KendalStudio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota Kendal
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota Kendal
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-Ngampel
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-NgampelStudio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-Ngampel
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-Ngampel
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio PerencanaanLaporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Studio Perencanaa - Proposal teknis
Studio Perencanaa - Proposal teknisStudio Perencanaa - Proposal teknis
Studio Perencanaa - Proposal teknis
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Studio 2 (Studio Perencanaan)
Studio 2 (Studio Perencanaan)Studio 2 (Studio Perencanaan)
Studio 2 (Studio Perencanaan)
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. BanjarnegaraMelihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Jurnal Kesadaran Sosial Bandara Kualanamu
Jurnal Kesadaran Sosial Bandara KualanamuJurnal Kesadaran Sosial Bandara Kualanamu
Jurnal Kesadaran Sosial Bandara Kualanamu
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Jurnal KTI Smt 2
Jurnal KTI Smt 2Jurnal KTI Smt 2
Jurnal KTI Smt 2
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Pemuda dalam perubahan sosial bram widyanto
Pemuda dalam perubahan sosial bram widyantoPemuda dalam perubahan sosial bram widyanto
Pemuda dalam perubahan sosial bram widyantoLaras Kun Rahmanti Putri
 

More from Laras Kun Rahmanti Putri (20)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdfPENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI PASTI.pdf
 
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12BLaporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
Laporan Tubes Evaper IPAL di Wonosari Demak Kel. 12B
 
1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District
1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District
1. STUDIO RANCANG SERIES : Laporan Final Transit Node District
 
6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District
6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District
6. STUDIO RANCANG SERIES : Weblog Transit Node District
 
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
7. STUDIO RANCANG SERIES : Artikel Jurnal Transit Node District
 
Laporan Perkim Penggaron Kidul
Laporan Perkim Penggaron KidulLaporan Perkim Penggaron Kidul
Laporan Perkim Penggaron Kidul
 
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota BatamLaporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
Laporan Tubes Pempem Analisis Data Keuangan Kota Batam
 
Review Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah PerkimReview Materi Kuliah Perkim
Review Materi Kuliah Perkim
 
Perencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota SemarangPerencanaan BRT Kota Semarang
Perencanaan BRT Kota Semarang
 
Studio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri Raya
Studio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri RayaStudio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri Raya
Studio Proses Perencanaan - Profil Wilayah Regionaliasi Weleri Raya
 
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota Kendal
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota KendalStudio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota Kendal
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area Kota Kendal
 
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-Ngampel
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-NgampelStudio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-Ngampel
Studio Perencanaan Laporan Akhir Fokus Area : Pegandon-Ngampel
 
Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio PerencanaanLaporan Akhir Regional Studio Perencanaan
Laporan Akhir Regional Studio Perencanaan
 
Studio Perencanaa - Proposal teknis
Studio Perencanaa - Proposal teknisStudio Perencanaa - Proposal teknis
Studio Perencanaa - Proposal teknis
 
Studio 2 (Studio Perencanaan)
Studio 2 (Studio Perencanaan)Studio 2 (Studio Perencanaan)
Studio 2 (Studio Perencanaan)
 
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegaraTubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
Tubes II EWK :Analisis Agregat dan Intra Wilayah Kab. banjarnegara
 
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. BanjarnegaraMelihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
 
Jurnal Kesadaran Sosial Bandara Kualanamu
Jurnal Kesadaran Sosial Bandara KualanamuJurnal Kesadaran Sosial Bandara Kualanamu
Jurnal Kesadaran Sosial Bandara Kualanamu
 
Jurnal KTI Smt 2
Jurnal KTI Smt 2Jurnal KTI Smt 2
Jurnal KTI Smt 2
 
Pemuda dalam perubahan sosial bram widyanto
Pemuda dalam perubahan sosial bram widyantoPemuda dalam perubahan sosial bram widyanto
Pemuda dalam perubahan sosial bram widyanto
 

Laprak TI Smt 1: ArcGIS Analisis Kesesuaian Lahan

  • 1. 1 LAPORAN PRAKTIKUM ARCGIS: ANALISIS KESESUAIAN LAHAN Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Informasi Oleh : Laras Kun Rahmanti Putri 21040113130114 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013
  • 2. DAFTAR ISI 1. Latar Belakang ............................................................................................................................3 2. Permasalahan ..............................................................................................................................3 3. Kajian Teori................................................................................................................................3 4. Data ...........................................................................................................................................4 5. Langkah Kerja ............................................................................................................................4 6. HASIL DAN PEMABAHASAN ................................................................................................ 22 6.1 Peta Kesesuaian Lahan ....................................................................................................... 22 6.2 Peta Curah Hujan ............................................................................................................... 22 6.3 Peta Kelerengan................................................................................................................. 23 6.4 Peta Jenis Tanah ................................................................................................................ 23 7. Daftar Pustaka........................................................................................................................... 24 2
  • 3. 3 1. Latar Belakang Bidang yang dipelajari oleh plannner ialah mengenai keruangan. Pada langkah selanjutnya, planner belajar mengenai sesuatu (peta) yang berhubungan dengan data spasial, baik mengenai peta administrasi, peta curah hujan, peta kelerangan, dll. Untuk memudahkan identifikasi, planner ditunjang dengan software ArcGIS. Software ini ialah software yang memiliki referensi geografis sehingga apa yang ada di peta yang sedang planner hadapi memiliki kesamaan koordinat sesuai dengan aslinya, sehingga analisis-analisis yang dibuat tidak meleset. Salah satu hal yang biasa dilakukan calon-calon planner ialah membuat peta lengkap dengan ITP-nya (Informasi Tepi Peta) menggunakan software ini. 2. Permasalahan Planner perlu mempelajari ArcGIS agar kemampuannya dapat bersaing dengan planner-planner luar negeri, karena ArcGIS memudahkan planner dalam membuat, memanipulasi, mengolah, dan menghasilkan ouput suatu peta yang dibutuhkan. Seorang plannner memiliki peran penting terhadap masyarakat sekitar dan ArcGIS hadir dengan referensi geografis sehingga peta yang diolah tidak asal-asalan dan dapat dipertanggungjawabkan. Analisis yang didapat dari peta ini pun akurat dan tidak meleset. 3. Kajian Teori GIS atau biasa disebut Geographic Information Systematau dalam bahasa indonesia yaitu sistem informasi geografis merupakan suatu alat yang dpat digunakan untuk mengelola (menginput, memanage, dan menghasilkan output) data spasial atau data yang bereferensi geografis. Data spasial bereferensi geografis sendiri berarti adalah setiap data merujuk pada suatu lokasi di permukaan bumi. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan atau saluran dan sebagainya. GIS (Geographical Information System) pada dasarnya dalah perangkat untuk mengumpulkan data, mengolah, dan menyimpannya sebagai sebuah database yang kemudian ditampilkan dalam bentuk desain grafis. Pada sistem Informasi lain atau pada perangkat lain terkadang hanya memfasilitasi dan menghasilkan output saja tanpa adanya database. GIS dapat memberikan panduan atau bantuan untuk mengsinkronisasikan antara informasi/data yang ada dengan grafis yang tersedia sehingga akan bisa digunakan untuk menentukan sebuah kesesuaian atau keputusan pada suatu wilayah untuk kemajuan/peningkatan di berbagai bidang seperti pembangunan, mengevaluasi dampak lingkungan, bahkan mengidentifikasi lokasi yang tepat untuk pembangunan sebuah fasilitas baru. Sedangkan pada sistem informasi lainnya, fasilitas seperti ini jarang ditemui. Sistem informasi yang lain lebih cenderung kepada pengolahan sebuah input menjadi output tanpa bisa digunakan sebagai acuan untuk mengambil keputusan. Aplikasi GIS sudah hampir menyentuh seluruh sendi-sendi kehidupan, terutama dalam bidang perencanaan pembangunan, kesehatan, pertanian, militer, sosial budaya, hingga politik. Akan disajikan beberapa contoh contoh aplikasi GIS saat ini.  Bidang Kebencanaan
  • 4. Penggunaan teknologi GIS dalam bidang kebencanaan paling umum adalah untuk memetakan kawasan-kawasan rawan atau beresiko bencana, peta jalur evakuasi, peta rencana kontigensi, dll. Contoh ini menggambarkan penggunaan GIS dalam sistem mitigasi dan penanggulangan bencana. Pembuatan peta-peta ancaman gunung berapi dan pergerakan angin taiphon akan membatu dalam mengidentifikasi lokasi-lokasi yang memiliki tingkat risiko paling besar. Sehingga seluruh stakeholder dapat mengambil tindakan nyata yang lebih efektif dan efisien pada lokasi-lokasi yang memiliki tingkat resiko tinggi terutama pada daerah dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi. 4  Bidang Kesehatan Bidang kesehatan juga telah menggunakan teknologi GIS dalam membantu efektifitas pengambilan kebijakan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan ataupun dalam rangka menanggulangi wabah penyakit tertentu. Memetakan sebaran pusat-pusat pelayan kesehatan masyarakat (Rumah sakit, puskesmas, hingga posyandu atau pustu), sebaran kepadatan penduduk, sebaran pemukiman kumuh, dan lain sebagainya.  Bidang Lingkungan Misalkan dapat menampilkan peta di sekitar lingkungan. Contohnya jika kita ingin mendaki gunung, kita dapat mengetahui terlebih dahulu jalur yang akan didaki, dengan cara ada pemetaan dari Gunung tersebut.  dan lain sebagainya Kali ini, akan dipelajari karakteristik suatu daerah yang meliputi curah hujan, kelerengan, dan jenis tanahnya yang masing-masing memiliki skor. Kemudian dari karakteristik-karakteristik ini akan dianalisis apakah daerah yang dipilih termasuk dalam kawasan penyangga, lindung, atau budidaya. Masing-masing kawasan memiliki skor yang berbeda, yang didapat dari penjumlahan skor-skor karakteristik. 4. Data Peta yang akan diidentifikasikan ialah peta curah hujan, kelerengan, jenis tanah, dan peta kesesuaian lahan pada Kelurahan Kebonagung Kecamatan Semarang Timur. 5. Langkah Kerja 1. Buka software ArcMap. 2. Buka ArcCatalog dengan klik menu Tools > ArcCatalog.
  • 5. 5 3. Drag file batas kelurahan_poly_rev.shp ; jenis tanah.shp ; lereng baru.shp ; curah hujan 1.shp ke layer ArcMap. 4. Klik kiri satu kali pada layer batas kelurahan_poly_rev.shp, lalu klik menu Select > Select by Attribute. Sebuah jendela akan keluar. 5. Pada dropdown layer, pilih batas kelurahan_poly_rev. Lalu klik dua kali pada “KELURAHAN”, klik tanda = (sama dengan), lalu klik Get Unique Value, lalu klik dua kali “Ke bonagung”. OK. Hal ini dilakukan untuk memilih kelurahan Kebonagung saja, karena hanya kelurahan ini yang akan dianalisis.
  • 6. 6 6. Setelah itu, kelurahan yang dimaksud akan terseleksi. 7. Klik kanan layer batas kelurahan_poly_rev , lalu Data > Export Data.
  • 7. 7 8. Taruh data yang di-export dalam satu folder dengan tugas. Klik OK. Hasil export tersebut akan menjadi layer baru sesuai nama yang diberikan. 9. Buka ArcToolbox. 10. Klik 2x Analysis Tool, Extract, dan Clip. Masukkan input feature dengan lereng baru. Sedangkan clip feature diisi dengan Batas Kelurahan Kebonagung (export data batas kelurahan_poly_rev). Klik OK. Ulangi langkah nomor 10, masukkan input feature dengan curah hujan 1 dan jenis tanah. 11. Klik kanan layer Kelerengan > Properties.
  • 8. 8 Sebuah jendela akan keluar. Klik tab Symbology > Categories. Pada Value Field, pilih KELERENGAN. Lalu, klik Add All Values. Hapus tulisan KELERENGAN dan , lalu pilih warna di Color Ramp. Klik OK.
  • 9. Dapat dilihat warna pada kelurahan yang diidentifikasi berubah untuk kelerengan, dan nilai warnanya dapat dilihat di layer, yaitu 0,02. 9 12. Ulangi langkah nomor 11 untuk curah hujan 1 dan jenis tanah. Curah hujan:
  • 10. 10 Jenis tanah: 13. Perhatikan atribut pada layer curah hujan dan kelerengan. Masing-masing layer telah memiliki nilai atribut. Sedangkan pada jenis tanah belum. Karena itu, perlu diberi nilai atribut untuk jenis tanah. Klik kanan layer jenis tanah > Open Attribute Table.
  • 11. 11 Dapat dilihat bahwa pada kelurahan Kebonagung, jenis tanahnya homogen, yaitu jenis tuf volkan. Nilai atribut untuk jenis tanah ini belum ada. Untuk memberinya nilai atribut, klik Options > Add Field. 14. Pada jendela “Add Field”, isi kolom Name dengan Score, karena akan ditentukan score-nya. Type-nya ialah Short Integer. Klik OK.
  • 12. 12 Kemudian field Score akan muncul. 15. Klik Editor > Start Editing. Pilih folder yang terdapat layer Curah Hujan. Klik OK.
  • 13. 13 16. Kemudian ganti nilai tuf volkan. Nilainya 30. 17. Klik Editor > Save Edit. Editor > Stop Editing. 18. Satukan peta kelerengan, curah hujan, dan jenis tanah dengan Analysis Tool > Overlay > Union. Kemudian jendela Union keluar. Masukkan Kelerengan, Curah Hujan, dan Jenis Tanah dalam Input feature. Klik Save. 19. Kemudian klik OK.
  • 14. 14 20. Maka peta kesesuaian lahan khusus kelurahan Kebonagung akan terseleksi. 21. Untuk mengganti warna, klik dua kali warna di layer Kesesuaian lahan. Lalu pilih warna dan klik OK.
  • 15. 22. Dari layer kesesuaian lahan ini, akan diidentifikasi apakah termasuk kawasan lindung, kawasan penyangga, atau kawasan budidaya. Jika nilai total curah hujan, kelerengan, dan jenis tanah kurang dari 125, maka termasuk kawasan penyangga. Jika di antara 125 dan 175, termasuk kawasan budidaya. Jika di atas 175, maka termasuk kawasan lindung. Klik kanan layer kesesuaian lahan > Open Attribute Table. Pada tabel atribut, klik Options > Add Field. 15 Isikan “Skoring” di kolom Name dan “Long integer” pada type. Add field lagi. Isikan “Kesesuaian” di kolom Name dan “Text” pada type. Klik OK.
  • 16. 16 23. Kemudian mulailah mengedit. Klik Editor > Start Editing. 24. Klik kanan field “s koring” > Field Calculator. Klik masing-masing dua kali pada tulisan Score, SKOR, dan SKOR_1 yang terdapat pada tabel Fields. Pisahkan masing-masing dengan tanda plus dengan menge-klik tanda plus yang ada. Lalu setelah itu, klik OK. 25. Lalu klik menu Selection > Select by Attribute. Muncul jendela berikut. Pada Layer, pilih Kesesuaian Lahan. Pilih “Skoring”, dengan klik 2x. Klik tanda < (kurang dari), lalu ketik 125. Klik OK. Hal ini akan menyeleksi atribut pada tabel atribut yang memiliki nilai skoring kurang dari 125. 26. Lalu klik kanan pada field Kesesuaian Lahan pada tabel atribut.
  • 17. 17 Muncul jendela Field Calculator. Isi kolom Kesesuaian= dengan “Kawasan Penyangga”. Hal ini menunjukkan bahwa skoring yang memiliki nilai kurang dari 125 ialah kawasan penyangga. Lalu klik OK. Dapat dilihat pada tabel atribut: Jangan lupa klik Editor > Stop Editing . 27. Kemudian, klik kanan layer kesesuaian lahan > Properties. Pilih tab Symbology > Categories> Unique Values. Pada dropdown Value Field, pilih Kesesuaian. Klik Add All Values. Hapus tulisan KESESUAIAN, hilangkan tanda cek pada <all other values>. Pilih warna di Color Ramp. Klik OK. 28. Buat layout dengan menge-klik icon Layout View.
  • 18. 18 29. Untuk membuat orientasi menjadi landscape, klik kanan > Print and Page Setup. Sesuaikan proporsi gambar dengan kertas. 30. Untuk membuat insert kelurahan di kecamatan, aktifkan layer batas kelurahan poly_rev dan kesesuaian lahan. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan peta kesesuaian lahan dalam peta utama. Agar terlihat fokus pada peta kesesuaian lahan, beri warna putih untuk peta batas kelurahan. 31. Insert > Data frame. Secara otomatis akan muncul layer induk kedua
  • 19. 19 32. Buka arcCatalog. Masukkan batas kelurahan_poly.shp ke induk layer kedua. Copy juga layer Batas Kelurahan Kebonagung (yang berada pada induk layer pertama) ke induk layer kedua. 33. Klik kiri satu kali pada layer batas kecamatan_poly. Klik menu Select > Select by Attribute.
  • 20. Pada Layer, pilih batas kecamatan_poly Klik “KECAMATAN” 2x, lalu klik tanda = (sama dengan). Klik Get Unique Values, lalu pilih dan klik 2x nama kecamatan di mana kelurahan Kebonagung berada (Semarang Timur). OK. 20 34. Maka pada data frame, kecamatan Semarang Timur akan terseleksi . Kemudian layer kecamatan_poly tsb di-klik kanan, Data > Export Data.
  • 21. 21 Akan muncul layer baru kecamatan Semarang Timur. 35. Aktifkan layer Kecamatan Semarang Timur dan Batas Kelurahan Kebonagung. Taruhlah layer Batas Kelurahan Kebonagung di atas layer Kecamatan Semarang Timur dan beri warna yang berbeda. 36. Untuk membuat ITP, buat box di sebelah kanan dengan rectangle atau garis. Buat tulisan yang diperlukan dengan klik New Text. Sisipkan gambar dengan klik Insert > Pictures 37. Sesuaikan proporsi elemen-elemen ITP. Beri koordinat. Klik kanan > properties.
  • 22. 22 38. Pilih opsi kedua. Klik Next lalu Finish. Selesai. 39. Layout yang dibuat untuk peta kesesuaian lahan saja. Untuk peta curah hujan, kelerengan, dan jenis tanah, lakukan hal yang sama. 40. Kemudian jika peta sudah jadi, export peta tersebut menjadi file jpeg dengan klik menu File > Export Map. Kemudian pilih folder tujuan dan beri nama file tersebut. 6. HASIL DAN PEMABAHASAN 6.1 Peta Kesesuaian Lahan 6.2 Peta Curah Hujan
  • 23. 23 6.3 Peta Kelerengan 6.4 Peta Jenis Tanah Dari peta, dapat ditarik kesimpulan bahwa baik jenis tanah, kelerengan, curah hujan, maupun kesesuaian lahan bersifat homogen di Kelurahan Kebonagung Kecamatan Semarang Timur, di mana di semua wilayahnya termasuk kawasan penyangga dengan nilai skoring 90, memiliki curah hujan 27,7 – 34,8 mm.tahun, memiliki kelerengan dengan nilai 0,02 , dan memiliki jenis tanah tuf volkan.
  • 24. 24 7. Daftar Pustaka Brellian Gema W.2012.”Belajar Dasar-Dasar Arcgis 9.3” dalam Wordpress.http:// brelligema. wordpress.com. Diunduh pada Rabu, 4 Desember 2013.