Dokumen ini merupakan resensi jurnal ilmiah tentang ekstraksi data indeks vegetasi dari citra satelit ALOS untuk evaluasi ruang terbuka hijau di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan citra satelit dan SIG untuk menghitung indeks vegetasi NDVI, yang kemudian dihubungkan dengan kerapatan vegetasi lapangan untuk memetakan distribusi ruang terbuka hijau. Hasilnya menunjukkan b
Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni Dalam Islam. Jakarta: Departemen Agama RI.
Aminuddin, dkk. 2005. Islam Pengetahuan dan Teknologi. Bandung: PT. Ghalia Indonesia.
Imtihana, Aida, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi umum. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni Dalam Islam. Jakarta: Departemen Agama RI.
Aminuddin, dkk. 2005. Islam Pengetahuan dan Teknologi. Bandung: PT. Ghalia Indonesia.
Imtihana, Aida, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi umum. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rudder pedals merupakan alat kemudi pesawat terbang yang digunakan untuk melakukan gerakan gelengan (yaw) pada sumbu vertikal. Rudder pedals juga berperan sangat penting ketika pesawat berada di darat, yakni sebagai alat kemudi roda depan pesawat serta pengereman. Namun, desain rudder pedals saat ini dirancang untuk ukuran kaki orang Eropa dan Amerika sehingga kurang ergonomis jika digunakan oleh orang Asia yang memiliki ukuran kaki lebih pendek. Berdasarkan survei terbatas terhadap sejumlah pilot nasional, kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan pilot dalam mengemudikan pesawat, terutama saat menghadapi turbulensi di udara. Oleh karena itu, dalam penelitian ini diajukan rancangan konseptual alat kemudi rudder berbasis kendali tangan yang mengakomodasi aspek ukuran anthropometry persentil 50 dan 90 laki-laki Amerika dewasa, sehingga ergonomis dan nyaman digunakan oleh pilot dari berbagai ras. Penelitian ini kemudian dinamakan IMAN KEMPES (IMplementasi Antropometri pada KEMudi PESawat terbang). Penelitian IMAN KEMPES dilakukan melalui beberapa tahap: (i) proses wawancara, (ii) pengumpulan data sekunder antropometri orang Asia dan Amerika/Eropa, (iii) analisis dan penyusunan konsep alat kemudi rudder, (iv) desain 3D IMAN KEMPES dengan aplikasi Solidwork, dan (v) pembuatan prototype. Prototype kemudian diujikan terhadap 10-20 pilot sebagai calon pengguna untuk melihat fungsi dan tingkat kenyamanan dari alat yang dirancang serta rekomendasi prototype untuk penelitian selanjutnya. Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah rancangan konseptual dalam bentuk 3D, prototype alat kemudi rudder berbasis kendali tangan dan artikel ilmiah yang akan dimasukkan pada jurnal ilmiah nasional terindeks.
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Wulandari Rima Kumari
The purpose of this study is to determine the significance of the influence of the leadership, organizational culture and work environment to employee performance and job satisfaction as an intervening variable. The research population is all employees in the District of the City of Tarakan, with a sample of 128 employees. Data analysis method used in this research is path analysis.The research findings show that leadership, organizational culture and work environment had positive and significant impact on employee performance. The second discovery revealed that the leadership, work environment and job satisfaction held significant positive effect on employee performance, whereas the organizational culture had significant negative effect on employee performance. Results of path analysis showed that:(1) Job satisfaction is proven as an intervening variable between leadership a direct influence on employee performance is more dominant than the indirect effect. (2) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence of organizational culture on employee performance is more dominant than the direct effect. (3) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence among the working environment is more dominant than the direct effect.
Contoh Slide Presentasi Powerpoint yang Baik dan MenarikMuhammad Noer
Berikut adalah contoh bagaimana membuat slide presentasi yang baik dan menarik.
Anda bisa belajar dari lima contoh sederhana berikut ini untuk membuat slide yang lebih efektif.
Rudder pedals merupakan alat kemudi pesawat terbang yang digunakan untuk melakukan gerakan gelengan (yaw) pada sumbu vertikal. Rudder pedals juga berperan sangat penting ketika pesawat berada di darat, yakni sebagai alat kemudi roda depan pesawat serta pengereman. Namun, desain rudder pedals saat ini dirancang untuk ukuran kaki orang Eropa dan Amerika sehingga kurang ergonomis jika digunakan oleh orang Asia yang memiliki ukuran kaki lebih pendek. Berdasarkan survei terbatas terhadap sejumlah pilot nasional, kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan pilot dalam mengemudikan pesawat, terutama saat menghadapi turbulensi di udara. Oleh karena itu, dalam penelitian ini diajukan rancangan konseptual alat kemudi rudder berbasis kendali tangan yang mengakomodasi aspek ukuran anthropometry persentil 50 dan 90 laki-laki Amerika dewasa, sehingga ergonomis dan nyaman digunakan oleh pilot dari berbagai ras. Penelitian ini kemudian dinamakan IMAN KEMPES (IMplementasi Antropometri pada KEMudi PESawat terbang). Penelitian IMAN KEMPES dilakukan melalui beberapa tahap: (i) proses wawancara, (ii) pengumpulan data sekunder antropometri orang Asia dan Amerika/Eropa, (iii) analisis dan penyusunan konsep alat kemudi rudder, (iv) desain 3D IMAN KEMPES dengan aplikasi Solidwork, dan (v) pembuatan prototype. Prototype kemudian diujikan terhadap 10-20 pilot sebagai calon pengguna untuk melihat fungsi dan tingkat kenyamanan dari alat yang dirancang serta rekomendasi prototype untuk penelitian selanjutnya. Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah rancangan konseptual dalam bentuk 3D, prototype alat kemudi rudder berbasis kendali tangan dan artikel ilmiah yang akan dimasukkan pada jurnal ilmiah nasional terindeks.
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Wulandari Rima Kumari
The purpose of this study is to determine the significance of the influence of the leadership, organizational culture and work environment to employee performance and job satisfaction as an intervening variable. The research population is all employees in the District of the City of Tarakan, with a sample of 128 employees. Data analysis method used in this research is path analysis.The research findings show that leadership, organizational culture and work environment had positive and significant impact on employee performance. The second discovery revealed that the leadership, work environment and job satisfaction held significant positive effect on employee performance, whereas the organizational culture had significant negative effect on employee performance. Results of path analysis showed that:(1) Job satisfaction is proven as an intervening variable between leadership a direct influence on employee performance is more dominant than the indirect effect. (2) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence of organizational culture on employee performance is more dominant than the direct effect. (3) Job satisfaction is proven as an intervening variable indirect influence among the working environment is more dominant than the direct effect.
Contoh Slide Presentasi Powerpoint yang Baik dan MenarikMuhammad Noer
Berikut adalah contoh bagaimana membuat slide presentasi yang baik dan menarik.
Anda bisa belajar dari lima contoh sederhana berikut ini untuk membuat slide yang lebih efektif.
Perbandingan Metode Roberts’ Filter, Segmentasi dan Band Ratio Pada Citra Lan...Luhur Moekti Prayogo
Computerization has an essential role in the field of remote sensing. Various methods for automatic coastline analysis continue to develop. This study aims to determine the performance of three methods, namely Roberts' Filter, Segmentation, and Band Ratio on Landsat 8 imagery, in producing land edges that are directly adjacent to the sea area (coastline). This study shows that the non-fusion image, the resulting edge, is less sharp than the fused image in the Roberts' filter method. The use of a 2x2 matrix on the Roberts' filter, the range of values from 0.52 to 0.56 in the segmentation method, and the Green Band Ratio - Near-Infrared produce various accuracy. The best method is produced by Band Ratio, where the edge detection results are close to the image's actual conditions. Meanwhile, unsatisfactory results are produced by the segmentation method.
Comparison of Normalized Difference Water Index (NDWI) and Sobel Filter Metho...Luhur Moekti Prayogo
For a country, the existence of a coastline has an important value because it acts as a protection for marine resources and determines maritime boundaries between countries. There are various methods used for coastline analysis, both manual by digitizing and automatic by edge detection. This study compares the Normalized Difference Water Index (NDWI) method with the Sobel filter for coastline extraction in the South Coast of Sampang, Madura using Landsat 8 imagery. The best approach is then applied to the image to determine changes in coastlines from 2015 to 2020. This research shows that visually, the NDWI method produces better edges than the Sobel filter because the resulting lines are close to the original conditions in Landsat 8 or Basemap World Imagery. Sobel filter, the resulting accuracy is not very good. It does not approach field conditions, but this filter has the advantage of a relatively fast processing time because it can use a single band. Then the NDWI value generated in this study has a range of -0.497121 to 0.377046. The first class, which is a non-water body object, has a value of -0.497121 to 0. Then the second class, which is a body of water object, has a value of 0 to 0.377046. The coastline change for five years shows a shift in the coastline with a range of 0.62 to 2.75 meters. The Landsat 8 pixel size is 30 meters, while the shift is only <3 meters. So that this experiment does not show any significant coastline changes. Suggestions for further research: It is necessary to conduct a study using high-resolution imagery to confirm changes in the coastline accurately.
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
Resensi jurnal ilmiah
1. Anindya Nadhira Rafitricia
3512 100 042
Kelas A
Jurusan Teknik Geomatika
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2015
METODOLOGI PENELITIAN
RESENSI JURNAL ILMIAH
Ekstraksi Data Indeks Vegetasi Untuk Evaluasi Ruang Terbuka
Hijau Berdasarkan Citra Alos di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta
2. RESENSI JURNAL ILMIAH
Judul Buku : Jurnal Agroteknologi Vol.3
Terbit : Februari 2013
Judul Jurnal : Ekstraksi Data Indeks Vegetasi Untuk Evaluasi Ruang Terbuka Hijau
Berdasarkan Citra Alos di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta
Pengarang : Iswari Nur Hidayati
Penerbit : Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
Halaman : 27 - 34
Pendahuluan
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di suatu wilayah terjadi peningkatan
pemanfaatan lahan untuk pemukiman. Luas administrasi suatu perkotaan yang tetap,
dimana lahan pemukiman meningkat maka disaat yang bersamaan lahan tutupan vegetasi
berkurang. Hal ini mengakibatkan adanya penurunan kualitas lingkungan di suatu wilayah
perkotaan, karena jumlah pepohonan hijau yang ada semakin lama semakin berkurang.
Oleh karena itu, daya dukung dan kemampuan vegetasi di perkotaan harus tetap
dijaga dan ditingkatkan demi kualitas lingkungan yang optimal. Maka perlu adanya
pemahaman terkait perencanaan kawasan wilayah guna menjaga keasrian lingkungan
tersebut. Yunhao (2006) menggambarkan bahwa kondisi dan keberadaan vegetasi di
kawasan perkotaan dapat diketahui dengan berbagai pendekatan, salah satunya adalah
pendekatan iindeks vegetasi menggunakan data penginderaan jauh. Analisis citra digital
pada penginderaan jauh memberikan informasi tertentu untuk kajian seperti kajian
vegetasi, tata ruang, kelautan, dan sebagainya. Untuk mengetahui kondisi RTH aktual
secara cepat dan akurat pada kawasan perkotaan maka diperlukan teknologi penginderaan
jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Data penginderaan jauh yang berupa citra
mampu menampilkan gambaran permukaan bumi relatif lengkap, termasuk di dalamnya
untuk data terkait dengan RTH. Selain itu, proses perolehan data dapat dilakukan dengan
cepat, biaya yang murah dibandingkan dengan perolehan data dengan cara metode survey
terrestrial, wilayah kajianpun luas dan mempunyai ketilitian yang cukup tinggi.
3. Penelitian pada jurnal ini memiliki tujuan diantaranya (a) mengkaji kemampuan data
penginderaan jauh khususnya citra ALOS AVNIR-2 untuk ekstraksi kerapatan vegetasi
melalui analisis indeks vegetasi; (b) melakukan analisis ketersediaan ruang terbuka hijau
Kecamatan Ngaglik berdasarkan kerapatan vegetasi menggunakan data penginderaan jauh;
dan (c) melakukan analisis kerapatan vegetasi terhadap rencana pemanfaatan ruang
berdasarkan Rencana Detil Tata Ruang Kota (RDTRK) Ngaglik.
Dasar Teori
Nilai indeks vegetasi yang diturunkan dari saluran inframerah dan saluran
merah pada citra memberikan informasi mengenai indeks vegetasi yang akan
diturunkan menggunakan persentase tutupan vegetasi. Indeks tanaman hidup (leaf
area index), kapasitas fotosintesis dan estimasi penyerapan karbondioksida. Peters
(2007) juga menyebutkan bahwa nilai indeks vegetasi merupakan suatu nilai yang
dihasilkan oleh pengolahan rumus matematis antara saluran infra merah dan saluran
merah pada suatu citra. NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) adalah
perhitungan citra yang digunakan untuk mengetahui tingkat kehijauan, yang sangat baik
sebagai awal dari pembagian daerah vegetasi. NDVI dapat menunjukkan parameter yang
berhubungan dengan parameter vegetasi, antara lain, biomass dedaunan hijau, daerah
dedaunan hijau yang merupakan nilai yang dapat diperkirakan untuk pembagian vegetasi.
Rentang nilai NDVI adalah antara -1.0 hingga +1.0. Nilai yang lebih besar dari 0.1
biasanya menandakan peningkatan derajat kehijauan dan intensitas dari vegetasi. Nilai
diantara 0 dan 0.1 umumnya merupakan karakteristik dari bebatuan dan lahan kosong,
dan nilai yang kurang dari 0 kemungkinan mengindikasikan awan es, awan uap air dan
salju. Permukaan vegetasi memiliki rentang nilai NDVI 0.1 untuk lahan savanna (padang
rumput) hingga 0.8 untuk daerah hutan hujan tropis. Nilai NDVI dapat diperoleh yaitu
dengan membandingkan pengurangan data channel 2 dan channel 1 dengan penjumlahan
dari kedua channel tersebut.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalahpenelitian kuantitatif dengan
menggunakan datapenginderaan jauh khususnya citra ALOS AVNIR-2, SIG dan survey
lapangan. Pemanfaatan citra tersebut dimaksudkan untuk memperoleh informasi
mengenai tutupan lahan/penggunaan lahan dan Kerapatan vegetasi. Untuk mendapatkan
informasi kerapatan vegetasi dari citra satelit ALOS AVNIR-2 digunakan indeks vegetasi
NDVI (Normalized Difference Vegetation Index),
Pada penelitian ini digunakan alat dan bahan diantaranya Citra ALOS AVNIR-2
tahun perekaman 2009 daerah Kecamatan Ngaglik sebagai sumber data dengan
resolusi spasial 10 meter, Citra Quickbird Kecamatan Ngaglik Tahun 2009 sebagai
sumber data, Data Rencana Detil Tata Ruang Kota Kecamatan Ngaglik tahun 2011-
4. 2031, Perangkat Lunak, Image Processing Software, ENVI, ArcGIS Software, dan
Microsoft Office, serta GPS Garmin 78S y a n g digunakan sebagai penentu koordinat
di lapangan. Pendekatan yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan vegetasi yakni
menggunakan pendekatan indeks vegetasi NDVI (Normalized Difference Vegetation Index).
Algoritma ini memanfaatkan fenomena fisik pantulan gelombang cahaya yang berasal dari
dedaunan. Nilai kehijauan vegetasi suatu wilayah yang diamati berupa skala antara -1
(minimum) hingga 1 (maksimum) yang diperoleh dengan membandingkan reflektansi
vegetasi yang diterima oleh sensor pada panjang gelombang merah (RED) dan infra
merah dekat (NIR). Nilai indeks vegetasi dapat memberikan informasi tentang
persentase penutupan vegetasi, indeks tanaman hidup, biomassa tanaman, kapasitas
fotosontesis dan estimasi penyerapan karbon dioksida (Horning, 2004; Ji dan Peters,
2007).
Kerangka Pemikiran
Hasil dan Pembahasan
Citra yang sudah didapatkan, dilakukan koreksi geometrik dan koreksi
radiometrik untuk pengkoreksian pendekatan posisi sebenarnya dan menghilangkan efek
atmosfer. Hasil dari tahap koreksi geometrik dan radiometrik ini adalah citra yang siap
digunakan untuk analisis indeks vegetasi. Kemudian dilakukan transformasi NDVI yang
menghasilkan indeks dengan rentang -1 hingga 1 yang digunakan untuk pembuatan model
untuk mendapatkan nilai kerapatan vegetasi di daerah penelitian.
Transformasi indeks vegetasi NDVI dijalankan pada citra yang sudah terkoreksi. Hasil
pengolahan citra menunjukkan bahwa nilai indeks vegetasi pada daerah penelitian
memiliki rentang dari -0.678 hingga 0.504. Nilai indeks ini belum mencerminkan nilai
5. kerapatan vegetasi. Hasil regresi menunjukkan adanya hubungan antara nilai NDVI dan
kerapatan vegetasi yaitu kerapatan vegetasi = (188.1 x (NDVI)) - 0.5617. Prinsip kerja
indeks vegetasi adalah mengukur tingkat intensitas kehijauan, namun adanya faktor
pantulan tanah dapat meningkatkan nilai indeks vegetasi. Pantulan tanah ini dipengaruhi
oleh kandungan kelembaban tanah, tesktur tanah (susunan pasir, debu dan lempung)
kekasaran permukaan, adanya oksida besi dan kandungan bahan organik (Lillesand et al.,
2007).
Hubungan regresi tersebut memiliki nilai korelasi yang cukup tinggi antara
nilai NDVI dengan kerapatan vegetasi. Dengan model hubungan tersebut, selanjutnya
citra hasil NDVI dapat diturunkan menjadi peta kerapatan vegetasi melalui perhitungan
nilai piksel pada citra NDVI dan menghasilkan peta kerapatan vegetasi. Prosentase
kerapatan vegetasi menunjukkan bahwa sebesar 34,24% dari wilayah kecamatan
Ngaglik merupakan kawasan tidak bervegetasi. kecamatan Ngaglik di dominasi oleh
kerapatan vegetasi sedang sebesar 25,61%, kemudian disusul oleh kerapatan vegetasi
rendah, yaitu sebesar 20,81% dan keraptan vegetasi sangat rendah sebesar 13,75%. Peta
kerapatan vegetasi (Gambar 5) menunjukkan tutupan vegetasi di kecamatan Ngaglik
tahun 2009 seluas 25.480.722 m² atau sebesar 64.86 % dari luas total kecamatan
Ngaglik. Hal ini berarti keberadaan RTH (Ruang Terbuka Hijau) di kecamatan Ngaglik
sudah memenuhi kebutuhan wilayah Kecamatan Ngaglik sebagai daerah perkotaan
yang memiliki minimal luas RTH sebesar 30% dari luas wilayahnya.
Peta Kerapatan Vegetasi Kecamatan Ngaglik Tahun 2012
6. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa ketersediaan ruang terbuka hijau
kecamatan Ngaglik sudah memenuhi undang-undang dengan luas 25.480.722 m² atau
sebesar 64.86 % dari luas total kecamatan Ngaglik yaitu seluas 39.285.783 m². Persebaran
tutupan vegetasi dalam berbagai kerapatan berdasarkan administrasi desa. Berdasarkan
tabel hasil, desa Sariharjo dan desa Minomartani memiliki prosentase daerah tidak
bervegetasi yang paling tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ketersediaan RTH
sudah terpenuhi, namun persebarannya masih belum merata. Kemudian Kecamatan
Ngaglik dapat dibagi berdasarkan kerapatan vegetasinya dengan rincian daerah tanpa
vegetasi seluas 13.398.739,48 m² (34,24%), kerapatan sangat rendah 5.381.133,12 m²
(13,75 %), kerapatan rendah 8.143.116,62 m² (20,81%), kerapatan sedang 10.022.040,95
m² (25,61%), kerapatan tinggi 1.878.236,10 m² (4,80%), dan kerapatan sangat tinggi
7.181,22 m² (0,02%).
Saran
Saran yang dapat diajukan dari hasil kajian tersebut adalah keberadaan penggunaan lahan
seperti sawah, tegalan, kebun campuran , semak belukar dan hutan perlu dijaga agar
tidak mengalami konversi menjadi lahan terbangun yang akan menurunkan keberadaan
RTH yang terdapat di kecamatan Ngaglik, selain itu Perlu kajian lebih lanjut untuk
menganalisis kebutuhan RTH berdasarkan penyerapan karbon dan kebutuhan air maupun
dengan penggunaan citra satelit yang lebih detil, seperti IKONOS dan Quickbird.