SlideShare a Scribd company logo
TEKNIK NAVIGASI DARAT
Ir. Arif Bastaman
Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bogor
Diklat Pembentukan Polisi Kehutanan, 2018
MATA PELATIHAN : TEKNIK NAVIGASI DARAT
A. DESKRIPSI SINGKAT : MATA PELATIHAN INI MEMFASILITASI
PEMBENTUKAN KOMPETENSI TEKNIK NAVIGASI DARAT,HUTAN
UNTUK PEJABAT FUNGSIONAL POLHUT DALAM MELAKUKAN TUGAS
DAN FUNGSINYA
B. HASIL BELAJAR : SETELAH MENGIKUTI PEMBELAJARAN MATA
PELATIHAN INI PESERTA MAMPU MENJELASKAN PENGERTIAN,
TUJUAN DAN MANFAAT NAVIGASI DARAT,HUTAN, MENJELASKAN
TATACARA PENGGUNAAN GPS, KOMPAS DAN PETA TOPOGRAFI
DALAM MELAKUKAN NAVIGASI HUTAN, MENGGUNAKAN KOMPAS
DENGAN BENAR, MENGGUNAKAN GPS UNTUK MENENTUKAN
LOKASI, MEMBACA PETA TOPOGRAFI DAN PETA TEMATIK, SERTA
MELAKUKAN PENGUKURAN JARAK DAN LUAS AREA
C. INDIKATOR HASIL BELAJAR
SETELAH MENGIKUTI PEMBELAJARAN INI PESERTA DAPAT :
1. MENJELASKAN PENGERTIAN, TUJUAN DAN MANFAAT NAVIGASI
DARAT, HUTAN
2. MENJELASKAN TATACARA PENGGUNAAN GPS, KOMPAS DAN PETA
TOPOGRAFI DALAM MELAKUKAN NAVIGASI HUTAN.
3. MENGGUNAKAN KOMPAS DENGAN BENAR
4. MENGGUNAKAN GPS UNTUK MENENTUKAN LOKASI
5. MEMBACA PETA TOPOGRAFI DAN PETA TEMATIK
6. MELAKUKAN PENGUKURAN JARAK DAN LUAS AREA
D. MATERI POKOK
MATERI POKOK PADA MATA PELATIHAN INI ADALAH SEBAGAI
BERIKUT;
1. PENGERTIAN, TUJUAN DAN MANFAAT NAVIGASI DARAT, HUTAN
BAGI POLHUT
2. TATACARA PENGGUNAAN GPS, KOMPAS DAN PETA TOPOGRAFI
3. MENGGUNAKAN KOMPAS DENGAN BENAR
4. MENGGUNAKAN GPS UNTUK MENENTUKAN LOKASI
5. MEMBACA PETA TOPOGRAFI DAN PETA TEMATIK
6. MELAKUKAN PENGUKURAN JARAK DAN LUAS AREA
I. PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Navigasi adalah penentuan posisi dan arah perjalanan, baik di medan perjalanan
atau di peta. Navigasi terdiri atas navigasi darat, sungai, pantai dan laut, namun
yang umum digunakan adalah navigasi darat (Yudiawan, 2002).
Pengertian Teknik Navigasi darat secara umum adalah suatu kompetensi atau
pengetahuan keterampilan dan sikap untuk menentukan posisi dan membuat
rencana arah lintasan perjalanan menuju ke posisi lainnya di permukaan bumi
secara tepat, dilakukan pada peta dan dilaksanakan di lapangan menggunakan
media dan alat bantu navigasi peta, kompas, receiver GPS/GNSS dan alat lain
yang diperlukan.
Teknik Navigasi Hutan berarti navigasi darat yang dilakukan dengan
memperhatikan berbagai kondisi lapangan kawasan hutan seperti; tipe hutan,
hutan pegunungan, rawa atau hutan pantai,; topografi, kemiringan lereng; landai
sampai curam, punggung, lereng, lembah. Adanya sungai, situ dan lain-lain.
Kompetensi yang penting dipelajari dan dikuasai dalam kegiatan navigasi
darat/hutan meliputi ; Membaca dan menggunakan peta, menggunakan
mistar dan busur derajat, menggunakan kompas dan alat ukur jarak
menggunakan receiver GPS dan kemampuan menggunakan tanda-tanda
alam yang dapat membantu kita dalam menentukan arah.
C. TUJUAN
Navigasi darat bertujuan untuk mengetahui posisi tempat berdiri dan
posisi-posisi lain yang ingin diketahui di peta dan atau di permukaan bumi
dan arah serta jarak yang diperlukan untuk mencapainya secara langsung
atau tidak langsung melalui posisi-posisi antara (melambung).
C. MANFAAT
Teknik navigasi darat bermanfaat untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas
POLHUT. Selain manfaat pokoknya tersebut kompetensi ini bermanfaat juga dalam
rangka survival sebagai kemampuan petugas lapangan, pencarian dan
penyelamatan korban atau orang tersesat dan lai sebagainya.
Dalam tugas POLHUT navigasi darat atau navigasi hutan diperlukan dalam
menentukan identifikasi posisi/lokasi TKP atau TIPIHUT di peta (ploting) dan di
lapangan (real position), kegiatan Patroli dan pemeriksaan pal batas kawasan
hutan dan kegiatan lain yang terkait tugas jabatannya.
D. MEDIA DAN ALAT BANTU NAVIGASI DARAT/HUTAN
Media dan alat bantu dalam kegiatan navigasi minimal adalah Peta, berupa peta
dasar atau peta tematik daerah terkait, kompas, roll meter, receiver GPS, busur
derajat, mistar dan alat lulis. Dalam pelaksanaan di lapangan tentunya disesuaikan
dengan kondisi, jarak dan luas daerah.
II. PETA
A. PENGERTIAN
Menurut Prihandito (1988) Peta merupakan gambaran permukaan bumi
dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi
tertentu. Peta adalah gambaran dari permukaan bumi pada suatu bidang
datar yang dibuat menurut proyeksi dan skala tertentu dengan menyajikan
unsur-unsur alam dan buatan serta informasi lain yang diinginkan.
1. Skala Peta
Skala Peta adalah angka perbandingan antara panjang suatu obyek atau
jarak antara dua titik di peta, dengan panjang atau jarak antara dua titik
tersebut di lapangan (Subagio, 1999). Skala peta berkaitan erat dengan
tujuan penggunaan peta, untuk keperluan pekerjaan teknis di lapangan
a. Jenis skala peta
a.1.Skala Numeris
contoh 1 : 10.000
a.2. Skala Grafis
contoh
5 cm
Dibuat garis dengan panjang tertentu, pada garis tersebut dibuat bagian-
bagian/segmen garis yang panjangnya menunjukkan jarak di permukaan
bumi, sehingga skala ini sering disebut juga skala garis. Pada satu peta,
skala grafis berbanding lurus dengan skala angka nya.
2. Sistem Koordinat
Sistem koordinat adalah sekumpulan aturan yang menentukan bagaimana
koordinat-koordinat yang bersangkutan mempresentasikan titik-titik
(Prahasta, 2005).
a. Koordinat Geografi
Koordinat geografi adalah adalah suatu sistim koordinat di permukan bumi,
dimana pernyataan posisi suatu titik ditentukan oleh perpotongan antara garis
lengkung meridian (bujur) dengan garis lengkung paralel (lintang) yang melalui
titik tersebut.
Lintang (latitude = φ),
Dihitung dari khatulistiwa
 Ke arah kutub selatan dari ekuator disebut Lintang Selatan (LS), diberi tanda
– (minus) dari 0° – 90°.
 Ke arah kutub utara dari ekuator disebut lintang utara (LU), diberi tanda +
(plus) dari 0° - 90°.
Bujur (Longitude = λ
Dihitung dari meridian prima di Greenwich, dekat London
 0° – 180° ke arah barat dari meridian nol disebut bujur barat (BB);
 0° – 180° ke arah timur dari meridian nol disebut bujur timur (BT).
b. Koordinat Bidang Datar
Koordinat suatu titik dinyatakan dengan besaran absis (X) dan ordinat (Y) dari
suatu sistem koordinat siku-siku Cartesius (Kartesian) dua dimensi (2D) yang
berbentuk salib sumbu X,Y. Sumbu X merupakan proyeksi dari salah satu garis
paralel atau garis yang disinggungkan dengan salah satu garis paralel.
Sedangkan sumbu Y merupakan proyeksi dari salah satu garis meridian atau
garis yang disinggungkan dengan salah satu garis meridian
3. Sistem Proyeksi Peta
Menurut Prihandito (1988), Proyeksi Peta adalah pemindahan posisi titik dari
bidang lengkung permukaan bumi yang dinyatakan dalam system koordinat
geodetic (lintang (φ) dan bujur (λ)) ke posisi titik pada bidang datar (bidang
peta) yang dinyatakan dalam system koordinat siku-siku bidang datar
Cartesius (X,Y)
Proyeksi dari bidang Ellipsoid ke bidang datar
(Prihandito, 1988)
Sistem proyeksi Peta yang paling banyak digunakan negara-negara di dunia adalah
Universal Transverse Mercator (UTM). Pada sistem proyeksi ini didefinisikan posisi
horizontal dua dimensi (x,y)UTM dengan menggunakan proyeksi silinder transversal dan
konform yang memotong bumi pada dua meridian standard.
Seluruh permukaan bumi dalam istem ini dibagi menjadi 60 bagian yang disebut zone
UTM (zone 1 sd. Zone 60), Setiap zone dibatasi oleh dua meridian selebar 6° dan
memiliki meridian tengah sendiri dengan titik nol pada perpotongan meridian tengah
dengan ekuator. Meridian tengah diberi nilai absis (x) 500.000 meter. Untuk zone yang
terletak di bagian selatan ekuator ordinat diberi nilai 10.000.000 meter, sedangkan untuk
di bagian utara ekuator diberi nilai 0 meter.
3. Jenis Peta
a. Peta Dasar
Peta Rupabumi (RBI) atau Peta Topografi adalah Peta dasar nasional, yaitu peta
yang dijadikan dasar untuk perencanaan umum wilayah dan pembuatan peta
tematik, karena itu peta dasar adalah peta yang bersifat umum. Peta Rupa Bumi
Indonesia (Peta RBI) adalah peta dasar nasional yang dibuat oleh BAKOSURTANAL
(sekarang BIG) sejak tahun 1992.
Peta RBI dibuat dengan skala 1 : 100.000, 1 : 50.000 dan 1 : 25.000, sebagian
wilayah Jakarta-Bogor-Puncak-Cianjur dan wilaya terkena bencana di Aceh dan
Sumatera Barat telah dibuat peta dengan skala 1 : 10.000.
b. Peta Tematik
Tema peta menunjukkan isi peta dan menjadi judul peta. Jadi peta Tematik adalah
peta yang hanya menyajikan subyek tertentu sesuai dengan judul peta tersebut,
misalnya; “ Peta Tata Batas Kawasan Taman Nasional Kutai”, “Peta Tata Guna
Lahan di Kabupaten Bogor”.
B. SIMBOL DAN WARNA
Peta adalah gambaran sebagian permukaan bumi pada bidang datar dengan skala
tertentu setiap unsur disajikan berupa simbol-simbol dan warna yang masing-masing
dibuat mewakili unsur-unsur topografi.
Dengan mengamati/mengerti makna simbol-simbol pada peta, akan diperoleh berbagai
informasi permukaan bumi yang dipetakan seperti bentuk (rellief) lapangan, unsur-unsur
alam dan buatan. Posisi titik dan tempat serta informasi lain yang diinginkan.
Peta RBI adalah peta dasar nasional sehingga simbol-simbol untuk berbagai informasi
pada peta RBI harus menjadi acuan pembuatan simbol informasi yang sama pada peta-
peta tematik yang dibuat oleh instansi pemerintah, swasta dan perorangan pembuat
peta.
Untuk keperluan lingkup Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, telah diterbitkan
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN Nomor : P. 3/VII-
IPSDH/2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGAMBARAN DAN PENYAJIAN
PETA KEHUTANAN,
1. Simbol
Simbol peta topografi terdiri atas dua jenis, yaitu jenis simbol berdasarkan
bentuk dan jenis simbol berdasarkan arti.
a. Jenis Simbol berdasarkan bentuknya
Simbol titik; digunakan untuk menyatakan lokasi suatu titik atau suatu
tempat, misalnya titik batas, simbol kota. Simbol titik berhubungan erat
dengan skala peta, suatu kota pada peta skala 1 : 500.000 dapat
digambarkan dalam bentuk titik tetapi tidak pada peta skala 1 : 25.000.
 Contoh simbol titik :
 Simbol garis; digunakan untuk mewakili unsur-unsur permukaan bumi yang
berbentuk garis seperti sungai, jalan, garis pantai, garis kontur dan garis batas
administrasi pemerintahan. Simbol garis dapat dibedakan lagi atas garis khayal
(misalnya kontur) dan garis nyata (misalnya sungai)
 Simbol luas/ruang; digunakan untuk mewakili unsur topografi yang berbentuk luasan
seperti danau, pemukiman dan lain-lain
Contoh :
b. Jenis simbol berdasarkan arti
1. Simbol kualitatif; adalah simbol yang menyatakan keadaan atau wujud asli dari
unsur di lapangan, misalnya; jalan raya, sungai, danau. Simbol kualitatif terbagi
atas simbol titik kualitatif contohnya Mesjid, Gereja; Titik Trianggulasi, Titik Batas
Kawasan Hutan; simbol garis kualitatif contohnya sungai, jalan raya, garis kontur,
garis batas , dan simbol luas kualitatif contohnya danau, sawah.
2. Simbol kuantitatif; adalah simbol yang menyatakan jumlah atau ukuran dari
unsur yang diwakilinya di permukaan bumi. Simbol ini terbagi atas Simbol titik
kuantitatif, contohnya simbol titik trianggulasi yang disertai dengan angka
ketinggiannya; Simbol garis kuantitatif, contoh garis kontur indeks; dan Simbol
luas kuantitatif, contoh danau dengan angka luasnya.
2. Warna
Penggunaan warna dalam suatu peta berwarna bertujuan untuk memudahkan
pengamatan terhadap suatu simbol unsur, ada beberapa warna yang umum digunakan,
yaitu;
 Biru; digunakan untuk simbol-simbol perairan dan tulisan untuk nama unsur tertentu,
misalnya nama sungai, danau, laut dll.
 Hijau, digunakan untuk simbol vegetasi
 Kuning, Coklat; digunakan untuk menggambarkan ketinggian dan rellief lapangan’
 Merah; digunakan untuk meggambarkan jalan raya
 Hitam; digunakan untuk menggambarkan bentuk planimetris dari bangunan,
perkampungan dan jalan kereta api/lori.
Seperti halnya simbol-simbol, penggunaan warna pada pembuatan peta tematik dapat
mengacu kepada Peta Dasar Nasional.
C. MEMBACA DAN MENGGUNAKAN PETA
Peta Rupabumi menyajikan banyak informasi yang diperlukan berbagai kalangan pengguna peta.
Sedangkan Peta Tematik menyajikan informasi yang terbatas sesuai judul atau tema peta dan
diperlukan oleh pengguna peta tertentu. Unsur-unsur kenampakan rupabumi dikelompokkan menjadi
7, yaitu:
1. Penutup lahan : area tutupan lahan seperti hutan, perkebunan, sawah, pemukiman
2. Hidrografi: meliputi unsur perairan seperti sungai, danau, rawa, garis pantai
3. Hipsografi : data ketinggian seperti titik tinggi dan kontur
4. Bangunan : gedung, rumah dan bangunan perkantoran dan budaya lainnya
5. Transportasi dan Utilitas: jaringan jalan, kereta api, kabel transmisi dan jembatan
6. Batas administrasi: batas negara provinsi, kota/kabupaten, kecamatan dan desa
7. Toponimi : nama-nama geografi seperti nama pulau, nama selat, nama gunung dan
sebagainya
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membaca peta adalah:
a. Skala peta, erat kaitannya dengan ukuran geometri bumi,;perbandingan jarak di
peta dengan jarak yang sama di permukaan bumi.
b. Simbol, merupakan penggambaran dari kenampakan unsur-unsur yang ada di
permukaan bumi.
c. Sistem koordinat, berkaitan dengan penentuan posisi obyek di muka bumi.
d. Arah Utara, panduan arah ke target Utara di peta dan dipakai sebagai penunjuk
arah ke utara bila kita berada di lapangan.
Pada sebuah peta terdapat 2 (dua) informasi, yaitu:
1. Muka peta; bagian pokok peta atau isi peta yang menunjukkan sejumlah obyek
yang ada di daerah tertentu dan termasuk informasi tersebut.
2. Informasi tepi peta; bagian peta yang berisi penjelasan isi peta secara detil untuk
membantu kita dalam membaca dan menggunakan peta.
1. Tata letak dan Informasi Tepi
Informasi tepi peta adalah segala penjelasan tentang isi peta yang disajikan
pada batas peta, tepi bawah dan tepi kiri peta. Informasi tepi peta merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan informasi isi peta, memberikan
penjelasan rinci mengenai informasi yang disajikan pada isi peta. Pemilihan
dan tata letak informasi tepi peta disesuaikan dengan bentuk isi peta dan
ukuran lembar peta.
2. Informasi batas peta
Batas peta sering disebut juga kerangka peta adalah garis yang
membatasi isi peta yang sekaligus tempat penulisan nilai-nilai koordinat
geografi, nilai gratikul, koordinat UTM dan nilai-nilai grid.
a. Koordinat Geografi; setiap titik sudut isi peta dituliskan nilai koordinat
geografinya dan dapat dibaca dalam satuan derajat dan menit.
b. Koordinat UTM; setiap titik sudut isi peta dituliskan nilai koordinat UTM
nya dan dapat dibaca dalam satuan meter.
c. nilai Gratikul; ditulis untuk setiap perubahan satu menit, 30 detik atau
10 detik tergantung skala peta pada setiap sisi batas peta.
d. Nilai Grid; ditulis untuk setiap perubahan 10.000 meter, 5000 meter
atau 1000 meter tergantung skala peta pada setiap sisi batas peta.
CONTOH TATA LETAK PETA DASAR (RBI)
CONTOH ; TATA LETAK PETA TEMATIK
Membaca informasi dan simbol peta
4. Membaca Kontur
Ketentuan dari garis kontur adalah sebagai berikut;
a. Garis kontur selalu temu gelang dan tidak pernah terputus
b. Garis kontur tidak pernah berpotongan
c. Makin curam lereng maka makin rapat konturnya
d. Garis-garis Kontur memperlihatkan bentuk permukaan bumi;
berdasarkan kombinasi konturnya bentuk permukaan bumi
terbagi atas; ataran, lereng, punggung, lembah, sadel, cekungan
dan puncak.
Nama-nama bentuk muka bumi (topografi)
DataranLereng
Puncak
Sadel
Puncak
Lembah
Punggung
Nama-nama bentuk muka bumi (TOPOGRAFI)
Dataran
Puncak
Lembah
Punggung
Lereng
Sadel
Puncak
Lembah
Membaca Indeks Peta Rupabumi
a. Ukuran lembar Peta
b. Nomor Lembar Peta
III. Kompas
A. Pengertian
Azimuth adalah sudut mendatar yang diukur dan dihitung positip searah putaran jarum
jam yang dimulai dari arah utara magnetis atau geografis sampai arah garis
bersangkutan, besarnya dari 0° sampai 360°.
Kompas adalah alat ukur azimuth, yang menggunakan jarum magnet sebagai
penunjuk ukuran dengan orientasi ke arah kutub utara magnetik bumi yang
berbeda dengan kutub utara bumi sebenarnya (Geografis). Jadi kompas
adalah alat ukur azimuth azimuth magnetis.
Satuan ukuran susut pada kompas adalah seksagesimal (0º - 360º).
Bagian-bagian penting ldari sebuah kompas adalah jarum magnet, lingkarran
bersatuan ukuran danvisier atau lubang bidik.
Pada beberapa jenis kompas terdapat nivo pendatar dan kaki penyangga
(statip). Beberapa contoh kompas; Brunton, Staff dan Suunto
Kompas tangan
B. Menggunakan Kompas
Sebagai contoh adalah penggunaan Kompas SUUNTO KB 14, alat ukur
azimuth magnetik ini mempunyai karakteristik ; jarum magnet kompasnya
ada didalam sebuah piringan yang tepi lingkkarannya berpembagian skala
dari 0° - 360°, poros jarum kompas menyatu dengan poros putar piringan.
Prinsip pembidikannya stereoskopis, lubang bidik pada kompas ini hanya
berfungsi untuk melihat angka pembacaan, sedangkan obyek/target dilihat
dengan mata sebelah mata yang lain, kemudian dihimpitkan oleh mata
secara stereoskopis. Tahapan penggunaan kompas Suunto mulai dari
persiapan adalah sebagai berikut;
1. Memeriksa Kompas, meliputi; posisi ring pegangan, kondisi warna
cairan dan kebocoran, poros putar/kelancaran putaran piringan
kompas, kejelasan dan urutan angka pembacaan.
2. Prosedur Pengukuran
a. Hindari tempat mengukur dekat pagar besi, mobil atau benda-benda lain
terbuat dari besi/baja yang dapat mempengaruhi magnet kompas
b. Untuk pengukuran yang teliti misalnya keperluan pembuatan peta, Kompas
harus diletakkan pada ujung atas tongkat bambu/kayu pada titik tempat
mengukur, bila hanya untuk navigasi cukup di bidik teliti ke arah target.
c. Melakukan Orientasi arah target yang juga berupa tongkat bambu atau kayu
d. Mata kanan melihat garis tegak melalui lubang visier dan mata kiri melihat
tongkat di titik target dan satukan penglihatan sehingga tongkat nampak
berimpit dengan garis tegak.
e. Baca satuan angka pembacaan dan garis yang terpotong oleh garis tegak
f. Catat hasil pembacaan pada buku ukur; Penting bahwa pencatat berada dekat
pengukur/pemegang kompas yang akan menyebutkan hasil ukuran dan bukan
berada di titik target agar juru ukur tidak sampai perlu berteriak menyampaikan
hasil ukurannya.
Menggunakan kompas suunto KB14
Ketika menggunakan
Kompas Suunto KB14
Kedua mata harus
Terbuka. Satu mata
Melihat target dan
satu mata melihat garis
Vertikal memotong
Skala ukuran dan
membaca hasil ukuran
Sumber kesalahan umum pengukuran azimuth dengan kompas adalah;
a. Kompas tidak dalam posisi datar
b. Poros putar jarum magnet tidak tepat di tengah (sudah aus)
c. Cairan penyeimbang bocor (pada Kompas SUUNTO KB14)
d. Adanya atraksi lokal (dekat dengan bahan besi/baja)
e. Aadanya deklinasi magnetik (alami)
f. Kesalahan personil (pembidikan dan pembacaan).
IV. PITA UKUR (ROLL METER)
A. Pengertian
Pita ukur adalah alat ukur jarak yang
berbentuk pita, dibuat dari berbagai bahan,
yaitu kain, baja, nilon dan fiber-glass, lebar
pita 1 cm - 1,6 cm. Sistem satuan ukuran
panjang pada pita ukur biasanya ada dua
macam yang terdapat pada dua muka pita
ukur, yaitu satu muka untuk satuan sistem
metrik dan dan satunya untuk sistem inggeris.
Pita ukur untuk keperluan pengukuran tanah
pan¬jangnya cukup beragam mulai dari 20 m,
30 m, 50 m sampai 100 m.
Ketelitian satuan ukuran pita ukur ada yang mencapai 2 mm tapi ada
pula yang hanya sampai 0,5 cm dan 1 cm. Pada ujung 0 (nol) pita
biasanya dipasang kawat baja.
B. Menggunakan Pita UKur
1. Memeriksa Alat
a. Memeriksa pangkal pita ukur (garis angka 0 .
b. Memeriksa jenis satuan ukuran dari dua sisi pita ukur dan
keterbacaannya
c. Mermeriksaa kondisi fisik pita (tidak disambung
d. Memeriksa kondisi kemasan pita ukur, poros dan tuas penggulung
tidak macet
2. Prosedur umum pengukuran
a. Meluruskan, b. Memberi tegangan, c. Menepatkan,
d. Menandai panjang pita, e Membaca pita,
f. Mencatat hasil ukuran.
V. BUSUR DERAJAT
A. Pengertian
Busur derajat adalah alat untuk membentuk dan mengukur sudut atau arah pada peta
dengan satuan ukuran seksagesimal dengan ketelitian satuan ukuran umumnya hanya
sampai 1°. Alat ini biasanya berbentuk setengah lingkaran, tetapi terdapat juga busur
derajat berbentuk lingkaran penuh 360 derajat.
Busur derajat
B. Menggunakan Busur Derajat
VI. MISTAR
A. Pengertian
Mistar atau Penggarisr adalah sebuah alat pengukur panjang garis dan alat
bantu gambar untuk menggambar garis lurus, terbuat dari bahan mika, kayu
atau baja. Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai
yang berbentuk segitiga. Satuan ukuran mistar ada yang menggunakan sistem
metrik, Inggris dan ke dua-duanya.
Mistar/penggaris batang dan segi tiga
B. Menggunakan Mistar
Pada contoh di atas angka 0,5 mm diperoleh dengan
menggunakan pendekatan saja, tapi untuk Jenis mistar
yang lebih baik atau mistar baja biasanya garis-garisnya
sampai ukuran 0, 5 mm
VII. RECEIVER GNSS/GPS
A. Pengertian
Global Navigation Satellite System (GNSS) adalah suatu sistem radio
navigasi dan penentuan posisi secara global (mendunia) dengan memakai
satelit. GNSS didisain untuk dapat memberikan informasi posisi titik di
permukaan bumi sampai tiga dimensi, kecepatan serta waktu yang teliti dan
kontinyu di seluruh dunia. Sistem ini dapat digunakan selama 24 jam setiap
hari dalam segala cuaca dan oleh banyak orang di berbagai belahan bumi.
Segmentasi GNSS terdiri atas tiga segmen utama, yaitu segmen angkasa
yang terdiri dari satelit-satelit GNSS, segmen kontrol yang terdiri dari stasiun-
stasiun monitoring dan pengontrol/pengendali satelit dan yang ketiga adalah
segmen pengguna yang terdiri dari lembaga dan perorangan yang
menggunakan peralatan penerima (receiver GPS) dan pengolahan data
Konsep dasar penentuan posisi dengan GPS adalah reseksi (mengikat ke
belakang) dengan menggunakan jarak, yaitu dengan pengukuran jarak
secara simultan ke beberapa satelit GPS yang koordinatnya telah diketahui.
Gambar : Konsep penentuan posisi dengan GPS
B. Receiver GNSS/GPS
Tipe-tipe receiver GPS/GNSS
Navigasi-Pemetaan Pemetaan Geodetik
C. Menggunakan Receiver GNSS/GPS
Penggunaan receiver GNSS untuk survai dan pemetaan
Meliputi:
1. Menandai Posisi (Mark Waypoint)
Waypoint adalah sekumpulan koordinat yang mengidentifikasi
sebuah titik di peta. Waypoint digunakan untuk kepentingan
navigasi dan pemetaan terestrial. Koordinat-koordinat itu
menginformasikan posisi titik pada bidang lengkung bumi
(longitude, latitude) dan ketinggian (altitude) atau pada bidang
proyeksinya absis (x) dan ordinat (y) dan tinggi (Z)
Lanjutan ...Menandai/penentuan POSISI (Mark waypoint)
Penentuan posisi koordinat merupakan aplikasi paling dasar
dari GNSS/GPS. Contoh kegiatan penentuan lokasi dalam
kehidupan sehari-hari misalnya, pemetaan titik dan penunjuk
posisi sesuatu titik (waypoint) di permukaan bumi.
2. Membuat Route
Route adalah garis-garis yang dibuat untuk menghubungkan Titik –titik
(waypoint) yang tellah dibuat sehingga dapat membentuk garis batas
areal atau jalur perjalanan (jarak lurus) terdekat antar titik. jika kembali ke
titik semula dapat membentuk suatu garis batas keliling areal (polygon)
yang dapat dihitung luasnya
Membuat route
3. Tracking (membuat track)
Track atau tracklog ialah jejak-jejak perjalanan uang terekam oleh GPS di
dalam memorinya. Track berbentuk kumpulan titik-titik yang saling terhubung
satu sama lain membentuk garis. Garis yang dibuat track akan mengikuti
kemana receiver GPS tersebut bergerak/dibawa.
Track perjalanan
4. Mengukur Luas
 Tekan Tombol Start di halaman Area Calculation, setelah Anda
ENTER tombol Start berubah menjadi tombol Stop, jika demikian
berarti GPS sudah siap digunakan untuk menghitung Luas Area.
 Bawa receiver GPS berjalan mengelilingi batas area, titik awal
berjalan harus menjadi titik akhir berhenti. Setelah sampai ke titi
awal/akhir lagi tekan STOP
Setelah di tekan stop akan muncul di layar
luas hasil pengukuran
5. Pemetaan (mapping)
Survei dan Pemetaan adalah salah satu pengguna utama GPS. Dengan
menggunakan GPS, pemetaan dan ploting obyek di permukaan bumi dapat
langsung dilakukan relatif mudah. Melalui fungsi penandaan titik (waypoint),
route dan tracking, pemetaan (mapping) obyek unsur-unsur titik dan garis
batas dapat langsung dilakukan menggunakan receiver GPS. Dan diolah lebih
lanjut dengan software pemetaan sampai menghasilkan selembar peta.
Mapping
Teknik navigasi darat

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgisLaporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Mega Yasma Adha
 
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Ahmad Dani
 
Sistem informasi geografi
Sistem informasi geografiSistem informasi geografi
Sistem informasi geografi
Tuti Rina Lestari
 
Sistem Proyeksi Peta
Sistem Proyeksi PetaSistem Proyeksi Peta
Sistem Proyeksi Peta
Laili Aidi
 
DIGITASI
DIGITASIDIGITASI
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Nurul Afdal Haris
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Retno Pratiwi
 
Pengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkapPengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkapRetno Pratiwi
 
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 BatuLaporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 BatuNational Cheng Kung University
 
Makalah geomatika
Makalah geomatika Makalah geomatika
Makalah geomatika
bawon15505124020
 
komposit warna
komposit warnakomposit warna
komposit warna
Rizqi Umi Rahmawati
 
Pengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakangPengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakang
Tutus Kusuma
 
Pengenalan ArcMap
Pengenalan ArcMapPengenalan ArcMap
Pengenalan ArcMap
Ilham Hidayatullah
 
geodesi satelit survey
geodesi satelit surveygeodesi satelit survey
geodesi satelit survey
Abdul Jalil
 
BUFFER pada ARCGIS 10.0
BUFFER pada ARCGIS 10.0BUFFER pada ARCGIS 10.0
BUFFER pada ARCGIS 10.0
oriza steva andra
 
Koreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel Atribute
Koreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel AtributeKoreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel Atribute
Koreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel Atribute
Azmi Rahman
 
TRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3º
TRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3ºTRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3º
TRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3º
National Cheng Kung University
 
Laporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS DigitasiLaporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS Digitasi
Sally Indah N
 
Bab 10 : Alat-Alat Pemetaan
Bab 10 :  Alat-Alat PemetaanBab 10 :  Alat-Alat Pemetaan
Bab 10 : Alat-Alat Pemetaan
Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
 

What's hot (20)

Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgisLaporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
 
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
 
Sistem informasi geografi
Sistem informasi geografiSistem informasi geografi
Sistem informasi geografi
 
Sistem Proyeksi Peta
Sistem Proyeksi PetaSistem Proyeksi Peta
Sistem Proyeksi Peta
 
DIGITASI
DIGITASIDIGITASI
DIGITASI
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
 
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelitSistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
Sistem sistem satelit di bidang geodesi satelit
 
Pengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkapPengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkap
 
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 BatuLaporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
Laporan Kartografi Long Cross Section Peta RBI 1608-111 Batu
 
Makalah geomatika
Makalah geomatika Makalah geomatika
Makalah geomatika
 
komposit warna
komposit warnakomposit warna
komposit warna
 
Pengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakangPengikatan ke muka & belakang
Pengikatan ke muka & belakang
 
Pengenalan ArcMap
Pengenalan ArcMapPengenalan ArcMap
Pengenalan ArcMap
 
Gis (surface analysis)
Gis (surface analysis)Gis (surface analysis)
Gis (surface analysis)
 
geodesi satelit survey
geodesi satelit surveygeodesi satelit survey
geodesi satelit survey
 
BUFFER pada ARCGIS 10.0
BUFFER pada ARCGIS 10.0BUFFER pada ARCGIS 10.0
BUFFER pada ARCGIS 10.0
 
Koreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel Atribute
Koreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel AtributeKoreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel Atribute
Koreksi Geometrik, Digitasi Peta dan Pengisian Tabel Atribute
 
TRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3º
TRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3ºTRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3º
TRANSFORMASI KOORDINAT UTM KE TM3º
 
Laporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS DigitasiLaporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS Digitasi
 
Bab 10 : Alat-Alat Pemetaan
Bab 10 :  Alat-Alat PemetaanBab 10 :  Alat-Alat Pemetaan
Bab 10 : Alat-Alat Pemetaan
 

Similar to Teknik navigasi darat

Pengetahuan dasar pemetaan
Pengetahuan dasar pemetaanPengetahuan dasar pemetaan
Pengetahuan dasar pemetaan
niarohania1
 
Laporan Interpretasi Ruang Peta Dasar
Laporan Interpretasi Ruang Peta DasarLaporan Interpretasi Ruang Peta Dasar
Laporan Interpretasi Ruang Peta Dasar
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Laporan Interpret Bikin Peta di Kalkir
Laporan Interpret Bikin Peta di KalkirLaporan Interpret Bikin Peta di Kalkir
Laporan Interpret Bikin Peta di Kalkir
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Dasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanDasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanZia Ul Maksum
 
Handout kartografi
Handout kartografiHandout kartografi
Handout kartografi
Andi Ilham
 
Prinsip dasar pemetaan
Prinsip dasar pemetaanPrinsip dasar pemetaan
Prinsip dasar pemetaan
Muhazir Gandra
 
gTugas iutk
gTugas iutkgTugas iutk
gTugas iutk
Oliz Adityaraka
 
Navigasi darat mipl
Navigasi darat miplNavigasi darat mipl
Navigasi darat mipl
huangjincai
 
Peta,sig,idrejaa kelompok 9 a
Peta,sig,idrejaa kelompok 9 aPeta,sig,idrejaa kelompok 9 a
Peta,sig,idrejaa kelompok 9 a
Syanti Septiani Nugraha II
 
Peta,sig,idrejaa oleh Kelompok 9_A
Peta,sig,idrejaa oleh Kelompok 9_APeta,sig,idrejaa oleh Kelompok 9_A
Peta,sig,idrejaa oleh Kelompok 9_A
Syanti Septiani Nugraha II
 
Navigasi darat
Navigasi darat Navigasi darat
Navigasi darat
Linkin Park News
 
Peta topografi and
Peta topografi andPeta topografi and
Peta topografi and
catraaa
 
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi Geografi
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi GeografiTugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi Geografi
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi Geografi
Muhamad Purnomo
 
Panduan navigasi darat
Panduan navigasi daratPanduan navigasi darat
Panduan navigasi daratDhany Darmawan
 
DEFINISI PETA, JENIS PETA DAN KOMPONEN PETA.pptx
DEFINISI PETA, JENIS PETA DAN KOMPONEN PETA.pptxDEFINISI PETA, JENIS PETA DAN KOMPONEN PETA.pptx
DEFINISI PETA, JENIS PETA DAN KOMPONEN PETA.pptx
anton589992
 
Laporan srtm oke
Laporan srtm okeLaporan srtm oke
Laporan srtm oke
'Oke Aflatun'
 
Istilah Penting Dalam Sistem Informasi Geografi
Istilah Penting Dalam Sistem Informasi GeografiIstilah Penting Dalam Sistem Informasi Geografi
Istilah Penting Dalam Sistem Informasi Geografi
Anggy Wahyu Dwi Surya
 
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 1
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 1Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 1
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 1Gian Adiwinata
 

Similar to Teknik navigasi darat (20)

Pengetahuan dasar pemetaan
Pengetahuan dasar pemetaanPengetahuan dasar pemetaan
Pengetahuan dasar pemetaan
 
Laporan Interpretasi Ruang Peta Dasar
Laporan Interpretasi Ruang Peta DasarLaporan Interpretasi Ruang Peta Dasar
Laporan Interpretasi Ruang Peta Dasar
 
Laporan Interpret Bikin Peta di Kalkir
Laporan Interpret Bikin Peta di KalkirLaporan Interpret Bikin Peta di Kalkir
Laporan Interpret Bikin Peta di Kalkir
 
Dasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaanDasar dasar perpetaan
Dasar dasar perpetaan
 
Handout kartografi
Handout kartografiHandout kartografi
Handout kartografi
 
Prinsip dasar pemetaan
Prinsip dasar pemetaanPrinsip dasar pemetaan
Prinsip dasar pemetaan
 
gTugas iutk
gTugas iutkgTugas iutk
gTugas iutk
 
Navigasi darat mipl
Navigasi darat miplNavigasi darat mipl
Navigasi darat mipl
 
Peta,sig,idrejaa kelompok 9 a
Peta,sig,idrejaa kelompok 9 aPeta,sig,idrejaa kelompok 9 a
Peta,sig,idrejaa kelompok 9 a
 
Peta,sig,idrejaa oleh Kelompok 9_A
Peta,sig,idrejaa oleh Kelompok 9_APeta,sig,idrejaa oleh Kelompok 9_A
Peta,sig,idrejaa oleh Kelompok 9_A
 
Navigasi darat
Navigasi darat Navigasi darat
Navigasi darat
 
Peta topografi and
Peta topografi andPeta topografi and
Peta topografi and
 
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi Geografi
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi GeografiTugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi Geografi
Tugas mandiri 1 dan 2 Sistem Informasi Geografi
 
Handout kartografi
Handout kartografiHandout kartografi
Handout kartografi
 
vbvbv
vbvbvvbvbv
vbvbv
 
Panduan navigasi darat
Panduan navigasi daratPanduan navigasi darat
Panduan navigasi darat
 
DEFINISI PETA, JENIS PETA DAN KOMPONEN PETA.pptx
DEFINISI PETA, JENIS PETA DAN KOMPONEN PETA.pptxDEFINISI PETA, JENIS PETA DAN KOMPONEN PETA.pptx
DEFINISI PETA, JENIS PETA DAN KOMPONEN PETA.pptx
 
Laporan srtm oke
Laporan srtm okeLaporan srtm oke
Laporan srtm oke
 
Istilah Penting Dalam Sistem Informasi Geografi
Istilah Penting Dalam Sistem Informasi GeografiIstilah Penting Dalam Sistem Informasi Geografi
Istilah Penting Dalam Sistem Informasi Geografi
 
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 1
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 1Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 1
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 1
 

Recently uploaded

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 

Recently uploaded (20)

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 

Teknik navigasi darat

  • 1. TEKNIK NAVIGASI DARAT Ir. Arif Bastaman Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bogor Diklat Pembentukan Polisi Kehutanan, 2018
  • 2. MATA PELATIHAN : TEKNIK NAVIGASI DARAT A. DESKRIPSI SINGKAT : MATA PELATIHAN INI MEMFASILITASI PEMBENTUKAN KOMPETENSI TEKNIK NAVIGASI DARAT,HUTAN UNTUK PEJABAT FUNGSIONAL POLHUT DALAM MELAKUKAN TUGAS DAN FUNGSINYA B. HASIL BELAJAR : SETELAH MENGIKUTI PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN INI PESERTA MAMPU MENJELASKAN PENGERTIAN, TUJUAN DAN MANFAAT NAVIGASI DARAT,HUTAN, MENJELASKAN TATACARA PENGGUNAAN GPS, KOMPAS DAN PETA TOPOGRAFI DALAM MELAKUKAN NAVIGASI HUTAN, MENGGUNAKAN KOMPAS DENGAN BENAR, MENGGUNAKAN GPS UNTUK MENENTUKAN LOKASI, MEMBACA PETA TOPOGRAFI DAN PETA TEMATIK, SERTA MELAKUKAN PENGUKURAN JARAK DAN LUAS AREA
  • 3. C. INDIKATOR HASIL BELAJAR SETELAH MENGIKUTI PEMBELAJARAN INI PESERTA DAPAT : 1. MENJELASKAN PENGERTIAN, TUJUAN DAN MANFAAT NAVIGASI DARAT, HUTAN 2. MENJELASKAN TATACARA PENGGUNAAN GPS, KOMPAS DAN PETA TOPOGRAFI DALAM MELAKUKAN NAVIGASI HUTAN. 3. MENGGUNAKAN KOMPAS DENGAN BENAR 4. MENGGUNAKAN GPS UNTUK MENENTUKAN LOKASI 5. MEMBACA PETA TOPOGRAFI DAN PETA TEMATIK 6. MELAKUKAN PENGUKURAN JARAK DAN LUAS AREA
  • 4. D. MATERI POKOK MATERI POKOK PADA MATA PELATIHAN INI ADALAH SEBAGAI BERIKUT; 1. PENGERTIAN, TUJUAN DAN MANFAAT NAVIGASI DARAT, HUTAN BAGI POLHUT 2. TATACARA PENGGUNAAN GPS, KOMPAS DAN PETA TOPOGRAFI 3. MENGGUNAKAN KOMPAS DENGAN BENAR 4. MENGGUNAKAN GPS UNTUK MENENTUKAN LOKASI 5. MEMBACA PETA TOPOGRAFI DAN PETA TEMATIK 6. MELAKUKAN PENGUKURAN JARAK DAN LUAS AREA
  • 5. I. PENDAHULUAN A. PENGERTIAN Navigasi adalah penentuan posisi dan arah perjalanan, baik di medan perjalanan atau di peta. Navigasi terdiri atas navigasi darat, sungai, pantai dan laut, namun yang umum digunakan adalah navigasi darat (Yudiawan, 2002). Pengertian Teknik Navigasi darat secara umum adalah suatu kompetensi atau pengetahuan keterampilan dan sikap untuk menentukan posisi dan membuat rencana arah lintasan perjalanan menuju ke posisi lainnya di permukaan bumi secara tepat, dilakukan pada peta dan dilaksanakan di lapangan menggunakan media dan alat bantu navigasi peta, kompas, receiver GPS/GNSS dan alat lain yang diperlukan. Teknik Navigasi Hutan berarti navigasi darat yang dilakukan dengan memperhatikan berbagai kondisi lapangan kawasan hutan seperti; tipe hutan, hutan pegunungan, rawa atau hutan pantai,; topografi, kemiringan lereng; landai sampai curam, punggung, lereng, lembah. Adanya sungai, situ dan lain-lain.
  • 6. Kompetensi yang penting dipelajari dan dikuasai dalam kegiatan navigasi darat/hutan meliputi ; Membaca dan menggunakan peta, menggunakan mistar dan busur derajat, menggunakan kompas dan alat ukur jarak menggunakan receiver GPS dan kemampuan menggunakan tanda-tanda alam yang dapat membantu kita dalam menentukan arah. C. TUJUAN Navigasi darat bertujuan untuk mengetahui posisi tempat berdiri dan posisi-posisi lain yang ingin diketahui di peta dan atau di permukaan bumi dan arah serta jarak yang diperlukan untuk mencapainya secara langsung atau tidak langsung melalui posisi-posisi antara (melambung).
  • 7. C. MANFAAT Teknik navigasi darat bermanfaat untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas POLHUT. Selain manfaat pokoknya tersebut kompetensi ini bermanfaat juga dalam rangka survival sebagai kemampuan petugas lapangan, pencarian dan penyelamatan korban atau orang tersesat dan lai sebagainya. Dalam tugas POLHUT navigasi darat atau navigasi hutan diperlukan dalam menentukan identifikasi posisi/lokasi TKP atau TIPIHUT di peta (ploting) dan di lapangan (real position), kegiatan Patroli dan pemeriksaan pal batas kawasan hutan dan kegiatan lain yang terkait tugas jabatannya. D. MEDIA DAN ALAT BANTU NAVIGASI DARAT/HUTAN Media dan alat bantu dalam kegiatan navigasi minimal adalah Peta, berupa peta dasar atau peta tematik daerah terkait, kompas, roll meter, receiver GPS, busur derajat, mistar dan alat lulis. Dalam pelaksanaan di lapangan tentunya disesuaikan dengan kondisi, jarak dan luas daerah.
  • 8. II. PETA A. PENGERTIAN Menurut Prihandito (1988) Peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertentu, digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu. Peta adalah gambaran dari permukaan bumi pada suatu bidang datar yang dibuat menurut proyeksi dan skala tertentu dengan menyajikan unsur-unsur alam dan buatan serta informasi lain yang diinginkan. 1. Skala Peta Skala Peta adalah angka perbandingan antara panjang suatu obyek atau jarak antara dua titik di peta, dengan panjang atau jarak antara dua titik tersebut di lapangan (Subagio, 1999). Skala peta berkaitan erat dengan tujuan penggunaan peta, untuk keperluan pekerjaan teknis di lapangan
  • 9. a. Jenis skala peta a.1.Skala Numeris contoh 1 : 10.000 a.2. Skala Grafis contoh 5 cm Dibuat garis dengan panjang tertentu, pada garis tersebut dibuat bagian- bagian/segmen garis yang panjangnya menunjukkan jarak di permukaan bumi, sehingga skala ini sering disebut juga skala garis. Pada satu peta, skala grafis berbanding lurus dengan skala angka nya.
  • 10. 2. Sistem Koordinat Sistem koordinat adalah sekumpulan aturan yang menentukan bagaimana koordinat-koordinat yang bersangkutan mempresentasikan titik-titik (Prahasta, 2005). a. Koordinat Geografi Koordinat geografi adalah adalah suatu sistim koordinat di permukan bumi, dimana pernyataan posisi suatu titik ditentukan oleh perpotongan antara garis lengkung meridian (bujur) dengan garis lengkung paralel (lintang) yang melalui titik tersebut.
  • 11. Lintang (latitude = φ), Dihitung dari khatulistiwa  Ke arah kutub selatan dari ekuator disebut Lintang Selatan (LS), diberi tanda – (minus) dari 0° – 90°.  Ke arah kutub utara dari ekuator disebut lintang utara (LU), diberi tanda + (plus) dari 0° - 90°. Bujur (Longitude = λ Dihitung dari meridian prima di Greenwich, dekat London  0° – 180° ke arah barat dari meridian nol disebut bujur barat (BB);  0° – 180° ke arah timur dari meridian nol disebut bujur timur (BT).
  • 12. b. Koordinat Bidang Datar Koordinat suatu titik dinyatakan dengan besaran absis (X) dan ordinat (Y) dari suatu sistem koordinat siku-siku Cartesius (Kartesian) dua dimensi (2D) yang berbentuk salib sumbu X,Y. Sumbu X merupakan proyeksi dari salah satu garis paralel atau garis yang disinggungkan dengan salah satu garis paralel. Sedangkan sumbu Y merupakan proyeksi dari salah satu garis meridian atau garis yang disinggungkan dengan salah satu garis meridian
  • 13. 3. Sistem Proyeksi Peta Menurut Prihandito (1988), Proyeksi Peta adalah pemindahan posisi titik dari bidang lengkung permukaan bumi yang dinyatakan dalam system koordinat geodetic (lintang (φ) dan bujur (λ)) ke posisi titik pada bidang datar (bidang peta) yang dinyatakan dalam system koordinat siku-siku bidang datar Cartesius (X,Y) Proyeksi dari bidang Ellipsoid ke bidang datar (Prihandito, 1988)
  • 14. Sistem proyeksi Peta yang paling banyak digunakan negara-negara di dunia adalah Universal Transverse Mercator (UTM). Pada sistem proyeksi ini didefinisikan posisi horizontal dua dimensi (x,y)UTM dengan menggunakan proyeksi silinder transversal dan konform yang memotong bumi pada dua meridian standard. Seluruh permukaan bumi dalam istem ini dibagi menjadi 60 bagian yang disebut zone UTM (zone 1 sd. Zone 60), Setiap zone dibatasi oleh dua meridian selebar 6° dan memiliki meridian tengah sendiri dengan titik nol pada perpotongan meridian tengah dengan ekuator. Meridian tengah diberi nilai absis (x) 500.000 meter. Untuk zone yang terletak di bagian selatan ekuator ordinat diberi nilai 10.000.000 meter, sedangkan untuk di bagian utara ekuator diberi nilai 0 meter.
  • 15. 3. Jenis Peta a. Peta Dasar Peta Rupabumi (RBI) atau Peta Topografi adalah Peta dasar nasional, yaitu peta yang dijadikan dasar untuk perencanaan umum wilayah dan pembuatan peta tematik, karena itu peta dasar adalah peta yang bersifat umum. Peta Rupa Bumi Indonesia (Peta RBI) adalah peta dasar nasional yang dibuat oleh BAKOSURTANAL (sekarang BIG) sejak tahun 1992. Peta RBI dibuat dengan skala 1 : 100.000, 1 : 50.000 dan 1 : 25.000, sebagian wilayah Jakarta-Bogor-Puncak-Cianjur dan wilaya terkena bencana di Aceh dan Sumatera Barat telah dibuat peta dengan skala 1 : 10.000. b. Peta Tematik Tema peta menunjukkan isi peta dan menjadi judul peta. Jadi peta Tematik adalah peta yang hanya menyajikan subyek tertentu sesuai dengan judul peta tersebut, misalnya; “ Peta Tata Batas Kawasan Taman Nasional Kutai”, “Peta Tata Guna Lahan di Kabupaten Bogor”.
  • 16. B. SIMBOL DAN WARNA Peta adalah gambaran sebagian permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu setiap unsur disajikan berupa simbol-simbol dan warna yang masing-masing dibuat mewakili unsur-unsur topografi. Dengan mengamati/mengerti makna simbol-simbol pada peta, akan diperoleh berbagai informasi permukaan bumi yang dipetakan seperti bentuk (rellief) lapangan, unsur-unsur alam dan buatan. Posisi titik dan tempat serta informasi lain yang diinginkan. Peta RBI adalah peta dasar nasional sehingga simbol-simbol untuk berbagai informasi pada peta RBI harus menjadi acuan pembuatan simbol informasi yang sama pada peta- peta tematik yang dibuat oleh instansi pemerintah, swasta dan perorangan pembuat peta. Untuk keperluan lingkup Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, telah diterbitkan PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN Nomor : P. 3/VII- IPSDH/2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGAMBARAN DAN PENYAJIAN PETA KEHUTANAN,
  • 17. 1. Simbol Simbol peta topografi terdiri atas dua jenis, yaitu jenis simbol berdasarkan bentuk dan jenis simbol berdasarkan arti. a. Jenis Simbol berdasarkan bentuknya Simbol titik; digunakan untuk menyatakan lokasi suatu titik atau suatu tempat, misalnya titik batas, simbol kota. Simbol titik berhubungan erat dengan skala peta, suatu kota pada peta skala 1 : 500.000 dapat digambarkan dalam bentuk titik tetapi tidak pada peta skala 1 : 25.000.  Contoh simbol titik :
  • 18.  Simbol garis; digunakan untuk mewakili unsur-unsur permukaan bumi yang berbentuk garis seperti sungai, jalan, garis pantai, garis kontur dan garis batas administrasi pemerintahan. Simbol garis dapat dibedakan lagi atas garis khayal (misalnya kontur) dan garis nyata (misalnya sungai)  Simbol luas/ruang; digunakan untuk mewakili unsur topografi yang berbentuk luasan seperti danau, pemukiman dan lain-lain Contoh :
  • 19. b. Jenis simbol berdasarkan arti 1. Simbol kualitatif; adalah simbol yang menyatakan keadaan atau wujud asli dari unsur di lapangan, misalnya; jalan raya, sungai, danau. Simbol kualitatif terbagi atas simbol titik kualitatif contohnya Mesjid, Gereja; Titik Trianggulasi, Titik Batas Kawasan Hutan; simbol garis kualitatif contohnya sungai, jalan raya, garis kontur, garis batas , dan simbol luas kualitatif contohnya danau, sawah. 2. Simbol kuantitatif; adalah simbol yang menyatakan jumlah atau ukuran dari unsur yang diwakilinya di permukaan bumi. Simbol ini terbagi atas Simbol titik kuantitatif, contohnya simbol titik trianggulasi yang disertai dengan angka ketinggiannya; Simbol garis kuantitatif, contoh garis kontur indeks; dan Simbol luas kuantitatif, contoh danau dengan angka luasnya.
  • 20. 2. Warna Penggunaan warna dalam suatu peta berwarna bertujuan untuk memudahkan pengamatan terhadap suatu simbol unsur, ada beberapa warna yang umum digunakan, yaitu;  Biru; digunakan untuk simbol-simbol perairan dan tulisan untuk nama unsur tertentu, misalnya nama sungai, danau, laut dll.  Hijau, digunakan untuk simbol vegetasi  Kuning, Coklat; digunakan untuk menggambarkan ketinggian dan rellief lapangan’  Merah; digunakan untuk meggambarkan jalan raya  Hitam; digunakan untuk menggambarkan bentuk planimetris dari bangunan, perkampungan dan jalan kereta api/lori. Seperti halnya simbol-simbol, penggunaan warna pada pembuatan peta tematik dapat mengacu kepada Peta Dasar Nasional.
  • 21. C. MEMBACA DAN MENGGUNAKAN PETA Peta Rupabumi menyajikan banyak informasi yang diperlukan berbagai kalangan pengguna peta. Sedangkan Peta Tematik menyajikan informasi yang terbatas sesuai judul atau tema peta dan diperlukan oleh pengguna peta tertentu. Unsur-unsur kenampakan rupabumi dikelompokkan menjadi 7, yaitu: 1. Penutup lahan : area tutupan lahan seperti hutan, perkebunan, sawah, pemukiman 2. Hidrografi: meliputi unsur perairan seperti sungai, danau, rawa, garis pantai 3. Hipsografi : data ketinggian seperti titik tinggi dan kontur 4. Bangunan : gedung, rumah dan bangunan perkantoran dan budaya lainnya 5. Transportasi dan Utilitas: jaringan jalan, kereta api, kabel transmisi dan jembatan 6. Batas administrasi: batas negara provinsi, kota/kabupaten, kecamatan dan desa 7. Toponimi : nama-nama geografi seperti nama pulau, nama selat, nama gunung dan sebagainya
  • 22. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membaca peta adalah: a. Skala peta, erat kaitannya dengan ukuran geometri bumi,;perbandingan jarak di peta dengan jarak yang sama di permukaan bumi. b. Simbol, merupakan penggambaran dari kenampakan unsur-unsur yang ada di permukaan bumi. c. Sistem koordinat, berkaitan dengan penentuan posisi obyek di muka bumi. d. Arah Utara, panduan arah ke target Utara di peta dan dipakai sebagai penunjuk arah ke utara bila kita berada di lapangan. Pada sebuah peta terdapat 2 (dua) informasi, yaitu: 1. Muka peta; bagian pokok peta atau isi peta yang menunjukkan sejumlah obyek yang ada di daerah tertentu dan termasuk informasi tersebut. 2. Informasi tepi peta; bagian peta yang berisi penjelasan isi peta secara detil untuk membantu kita dalam membaca dan menggunakan peta.
  • 23. 1. Tata letak dan Informasi Tepi Informasi tepi peta adalah segala penjelasan tentang isi peta yang disajikan pada batas peta, tepi bawah dan tepi kiri peta. Informasi tepi peta merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan informasi isi peta, memberikan penjelasan rinci mengenai informasi yang disajikan pada isi peta. Pemilihan dan tata letak informasi tepi peta disesuaikan dengan bentuk isi peta dan ukuran lembar peta.
  • 24. 2. Informasi batas peta Batas peta sering disebut juga kerangka peta adalah garis yang membatasi isi peta yang sekaligus tempat penulisan nilai-nilai koordinat geografi, nilai gratikul, koordinat UTM dan nilai-nilai grid. a. Koordinat Geografi; setiap titik sudut isi peta dituliskan nilai koordinat geografinya dan dapat dibaca dalam satuan derajat dan menit. b. Koordinat UTM; setiap titik sudut isi peta dituliskan nilai koordinat UTM nya dan dapat dibaca dalam satuan meter. c. nilai Gratikul; ditulis untuk setiap perubahan satu menit, 30 detik atau 10 detik tergantung skala peta pada setiap sisi batas peta. d. Nilai Grid; ditulis untuk setiap perubahan 10.000 meter, 5000 meter atau 1000 meter tergantung skala peta pada setiap sisi batas peta.
  • 25. CONTOH TATA LETAK PETA DASAR (RBI)
  • 26. CONTOH ; TATA LETAK PETA TEMATIK
  • 27. Membaca informasi dan simbol peta
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 40. Ketentuan dari garis kontur adalah sebagai berikut; a. Garis kontur selalu temu gelang dan tidak pernah terputus b. Garis kontur tidak pernah berpotongan c. Makin curam lereng maka makin rapat konturnya d. Garis-garis Kontur memperlihatkan bentuk permukaan bumi; berdasarkan kombinasi konturnya bentuk permukaan bumi terbagi atas; ataran, lereng, punggung, lembah, sadel, cekungan dan puncak.
  • 41. Nama-nama bentuk muka bumi (topografi) DataranLereng Puncak Sadel Puncak Lembah Punggung
  • 42. Nama-nama bentuk muka bumi (TOPOGRAFI) Dataran Puncak Lembah Punggung Lereng Sadel Puncak Lembah
  • 43. Membaca Indeks Peta Rupabumi a. Ukuran lembar Peta
  • 45. III. Kompas A. Pengertian Azimuth adalah sudut mendatar yang diukur dan dihitung positip searah putaran jarum jam yang dimulai dari arah utara magnetis atau geografis sampai arah garis bersangkutan, besarnya dari 0° sampai 360°.
  • 46. Kompas adalah alat ukur azimuth, yang menggunakan jarum magnet sebagai penunjuk ukuran dengan orientasi ke arah kutub utara magnetik bumi yang berbeda dengan kutub utara bumi sebenarnya (Geografis). Jadi kompas adalah alat ukur azimuth azimuth magnetis. Satuan ukuran susut pada kompas adalah seksagesimal (0º - 360º). Bagian-bagian penting ldari sebuah kompas adalah jarum magnet, lingkarran bersatuan ukuran danvisier atau lubang bidik. Pada beberapa jenis kompas terdapat nivo pendatar dan kaki penyangga (statip). Beberapa contoh kompas; Brunton, Staff dan Suunto
  • 48. B. Menggunakan Kompas Sebagai contoh adalah penggunaan Kompas SUUNTO KB 14, alat ukur azimuth magnetik ini mempunyai karakteristik ; jarum magnet kompasnya ada didalam sebuah piringan yang tepi lingkkarannya berpembagian skala dari 0° - 360°, poros jarum kompas menyatu dengan poros putar piringan. Prinsip pembidikannya stereoskopis, lubang bidik pada kompas ini hanya berfungsi untuk melihat angka pembacaan, sedangkan obyek/target dilihat dengan mata sebelah mata yang lain, kemudian dihimpitkan oleh mata secara stereoskopis. Tahapan penggunaan kompas Suunto mulai dari persiapan adalah sebagai berikut; 1. Memeriksa Kompas, meliputi; posisi ring pegangan, kondisi warna cairan dan kebocoran, poros putar/kelancaran putaran piringan kompas, kejelasan dan urutan angka pembacaan.
  • 49. 2. Prosedur Pengukuran a. Hindari tempat mengukur dekat pagar besi, mobil atau benda-benda lain terbuat dari besi/baja yang dapat mempengaruhi magnet kompas b. Untuk pengukuran yang teliti misalnya keperluan pembuatan peta, Kompas harus diletakkan pada ujung atas tongkat bambu/kayu pada titik tempat mengukur, bila hanya untuk navigasi cukup di bidik teliti ke arah target. c. Melakukan Orientasi arah target yang juga berupa tongkat bambu atau kayu d. Mata kanan melihat garis tegak melalui lubang visier dan mata kiri melihat tongkat di titik target dan satukan penglihatan sehingga tongkat nampak berimpit dengan garis tegak. e. Baca satuan angka pembacaan dan garis yang terpotong oleh garis tegak f. Catat hasil pembacaan pada buku ukur; Penting bahwa pencatat berada dekat pengukur/pemegang kompas yang akan menyebutkan hasil ukuran dan bukan berada di titik target agar juru ukur tidak sampai perlu berteriak menyampaikan hasil ukurannya.
  • 50. Menggunakan kompas suunto KB14 Ketika menggunakan Kompas Suunto KB14 Kedua mata harus Terbuka. Satu mata Melihat target dan satu mata melihat garis Vertikal memotong Skala ukuran dan membaca hasil ukuran
  • 51. Sumber kesalahan umum pengukuran azimuth dengan kompas adalah; a. Kompas tidak dalam posisi datar b. Poros putar jarum magnet tidak tepat di tengah (sudah aus) c. Cairan penyeimbang bocor (pada Kompas SUUNTO KB14) d. Adanya atraksi lokal (dekat dengan bahan besi/baja) e. Aadanya deklinasi magnetik (alami) f. Kesalahan personil (pembidikan dan pembacaan).
  • 52. IV. PITA UKUR (ROLL METER) A. Pengertian Pita ukur adalah alat ukur jarak yang berbentuk pita, dibuat dari berbagai bahan, yaitu kain, baja, nilon dan fiber-glass, lebar pita 1 cm - 1,6 cm. Sistem satuan ukuran panjang pada pita ukur biasanya ada dua macam yang terdapat pada dua muka pita ukur, yaitu satu muka untuk satuan sistem metrik dan dan satunya untuk sistem inggeris. Pita ukur untuk keperluan pengukuran tanah pan¬jangnya cukup beragam mulai dari 20 m, 30 m, 50 m sampai 100 m. Ketelitian satuan ukuran pita ukur ada yang mencapai 2 mm tapi ada pula yang hanya sampai 0,5 cm dan 1 cm. Pada ujung 0 (nol) pita biasanya dipasang kawat baja.
  • 53. B. Menggunakan Pita UKur 1. Memeriksa Alat a. Memeriksa pangkal pita ukur (garis angka 0 . b. Memeriksa jenis satuan ukuran dari dua sisi pita ukur dan keterbacaannya c. Mermeriksaa kondisi fisik pita (tidak disambung d. Memeriksa kondisi kemasan pita ukur, poros dan tuas penggulung tidak macet 2. Prosedur umum pengukuran a. Meluruskan, b. Memberi tegangan, c. Menepatkan, d. Menandai panjang pita, e Membaca pita, f. Mencatat hasil ukuran.
  • 54. V. BUSUR DERAJAT A. Pengertian Busur derajat adalah alat untuk membentuk dan mengukur sudut atau arah pada peta dengan satuan ukuran seksagesimal dengan ketelitian satuan ukuran umumnya hanya sampai 1°. Alat ini biasanya berbentuk setengah lingkaran, tetapi terdapat juga busur derajat berbentuk lingkaran penuh 360 derajat. Busur derajat
  • 56. VI. MISTAR A. Pengertian Mistar atau Penggarisr adalah sebuah alat pengukur panjang garis dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus, terbuat dari bahan mika, kayu atau baja. Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga. Satuan ukuran mistar ada yang menggunakan sistem metrik, Inggris dan ke dua-duanya. Mistar/penggaris batang dan segi tiga
  • 57. B. Menggunakan Mistar Pada contoh di atas angka 0,5 mm diperoleh dengan menggunakan pendekatan saja, tapi untuk Jenis mistar yang lebih baik atau mistar baja biasanya garis-garisnya sampai ukuran 0, 5 mm
  • 58. VII. RECEIVER GNSS/GPS A. Pengertian Global Navigation Satellite System (GNSS) adalah suatu sistem radio navigasi dan penentuan posisi secara global (mendunia) dengan memakai satelit. GNSS didisain untuk dapat memberikan informasi posisi titik di permukaan bumi sampai tiga dimensi, kecepatan serta waktu yang teliti dan kontinyu di seluruh dunia. Sistem ini dapat digunakan selama 24 jam setiap hari dalam segala cuaca dan oleh banyak orang di berbagai belahan bumi. Segmentasi GNSS terdiri atas tiga segmen utama, yaitu segmen angkasa yang terdiri dari satelit-satelit GNSS, segmen kontrol yang terdiri dari stasiun- stasiun monitoring dan pengontrol/pengendali satelit dan yang ketiga adalah segmen pengguna yang terdiri dari lembaga dan perorangan yang menggunakan peralatan penerima (receiver GPS) dan pengolahan data
  • 59. Konsep dasar penentuan posisi dengan GPS adalah reseksi (mengikat ke belakang) dengan menggunakan jarak, yaitu dengan pengukuran jarak secara simultan ke beberapa satelit GPS yang koordinatnya telah diketahui. Gambar : Konsep penentuan posisi dengan GPS
  • 60. B. Receiver GNSS/GPS Tipe-tipe receiver GPS/GNSS Navigasi-Pemetaan Pemetaan Geodetik
  • 61. C. Menggunakan Receiver GNSS/GPS Penggunaan receiver GNSS untuk survai dan pemetaan Meliputi: 1. Menandai Posisi (Mark Waypoint) Waypoint adalah sekumpulan koordinat yang mengidentifikasi sebuah titik di peta. Waypoint digunakan untuk kepentingan navigasi dan pemetaan terestrial. Koordinat-koordinat itu menginformasikan posisi titik pada bidang lengkung bumi (longitude, latitude) dan ketinggian (altitude) atau pada bidang proyeksinya absis (x) dan ordinat (y) dan tinggi (Z)
  • 62. Lanjutan ...Menandai/penentuan POSISI (Mark waypoint) Penentuan posisi koordinat merupakan aplikasi paling dasar dari GNSS/GPS. Contoh kegiatan penentuan lokasi dalam kehidupan sehari-hari misalnya, pemetaan titik dan penunjuk posisi sesuatu titik (waypoint) di permukaan bumi.
  • 63. 2. Membuat Route Route adalah garis-garis yang dibuat untuk menghubungkan Titik –titik (waypoint) yang tellah dibuat sehingga dapat membentuk garis batas areal atau jalur perjalanan (jarak lurus) terdekat antar titik. jika kembali ke titik semula dapat membentuk suatu garis batas keliling areal (polygon) yang dapat dihitung luasnya Membuat route
  • 64. 3. Tracking (membuat track) Track atau tracklog ialah jejak-jejak perjalanan uang terekam oleh GPS di dalam memorinya. Track berbentuk kumpulan titik-titik yang saling terhubung satu sama lain membentuk garis. Garis yang dibuat track akan mengikuti kemana receiver GPS tersebut bergerak/dibawa. Track perjalanan
  • 65. 4. Mengukur Luas  Tekan Tombol Start di halaman Area Calculation, setelah Anda ENTER tombol Start berubah menjadi tombol Stop, jika demikian berarti GPS sudah siap digunakan untuk menghitung Luas Area.  Bawa receiver GPS berjalan mengelilingi batas area, titik awal berjalan harus menjadi titik akhir berhenti. Setelah sampai ke titi awal/akhir lagi tekan STOP
  • 66. Setelah di tekan stop akan muncul di layar luas hasil pengukuran
  • 67. 5. Pemetaan (mapping) Survei dan Pemetaan adalah salah satu pengguna utama GPS. Dengan menggunakan GPS, pemetaan dan ploting obyek di permukaan bumi dapat langsung dilakukan relatif mudah. Melalui fungsi penandaan titik (waypoint), route dan tracking, pemetaan (mapping) obyek unsur-unsur titik dan garis batas dapat langsung dilakukan menggunakan receiver GPS. Dan diolah lebih lanjut dengan software pemetaan sampai menghasilkan selembar peta. Mapping