SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN
INDUSTRI MIGAS & PABUM
PADA
LOKASI SEMBURAN LUMPUR LAPINDO
Oleh : Kelas MPE I
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL
SEKOLAH TINGGI ENERGI DAN MINERAL “AKAMIGAS”
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
2
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
BAB I
1. PENDAHULUAN
Puji syukur dipanjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat penyertaan
dan perkenanannya di dalam kehidupan kita, sehingga tugas atau kegiatan Praktek
Lapangan mata kuliah PENGENALAN INDUSTI MIGAS 1 & PANAS BUMI pada lokasi
Lumpur Lapindo Sidoarjo, dapat dilaksanakan dan sukses, tanpa hambatan dan
masalah yang di temui pada saat pelaksanaan kegiatan, yang dimulai dari
keberangkatan, pelaksanaan praktek dan bahkan sampai kepulangan kami ke
tempat asal Asrama Vyatra STEM Akamigas Cepu dan pembuatan laporan ini.
2. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai sumber
daya alam yang melimpah, salah satunya adalah dalam bidang INDUSTRI MIGAS
& PANAS BUMI. seiring dengan berkembangnya dunia industry dan pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan infrastuktur dewasa ini , sehingga sehubungan
dengan hal tersebut maka di pandang perlu untuk menyiapkan Sumber Daya
Manuasia (SDM) yang bekualitas yang melahirkan tenaga atau pekerja yang
professional dan berkopentensi di bidang tersebut.
Dewasa ini, demi pemenuhan akan kebutuhan hidup manusia dilakukan
peningkatan pembangunan dan pengembangan dalam berbagai bidang. Salah
satunya adalah peningkatan pengembangan dalam bidang INDUSTRI MIGAS &
PANAS BUMI di mana bidang inilah yang berperan penting dalam pengambilan
Minyak dan Gas Bumi untuk berbagai industry, yang melalui tahap-tahap yaitu
prospecting, eksplorasi dan kemudian eksploitasi.
3. MAKSUD DAN TUJUAN
Praktek lapangan mata kuliah PENGENALAN INDUSTI MIGAS & PANAS BUMI,
merupakan salah satu agenda kurikuler dalam Tentative Kalender Akademik STEM
3
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
AKAMIGAS Tahun Akademik 2015/2016. Maksud dan tujuan kegiatan praktek
lapangan adalah:
- Untuk memperoleh gambaran nyata tentang penerapan atau implementasi
dari ilmu atau teori yang selama ini diperoleh disekolah dan
membandingkan dengan kondisi nyata dilapangan dan sekaligus menguji
ilmu yang diperoleh tersebut;
- Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa, khususnya
terkait dengan materi INDUSTI MIGAS & PANAS BUMI;
- Untuk melihat atau mengenal secaralangsung tentang minyak dan gas bumi
bahkan sampai dengan Pemanfaatannya;
- Untuk melatih mahsiswa berfikir secara praktis dan sistematis dalam
menghadapi suatu persoalan dalam bidang Migas dan Panas Bumi.
4. TEMPAT TUJUAN
Lokasi kegiatan praktek lapangan yang dituju adalah Lokasi semburan lumpur
Lapindo berada di Porong, yakni kecamatan di bagian selatan Kabupaten Sidoarjo,
sekitar 12 km sebelah selatan kota Sidoarjo. Kecamatan ini berbatasan
dengan Kecamatan Gempol (Kabupaten Pasuruan) di sebelah selatan.
5. TANGGAL PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal, 06 November 2015.
6. PELAKSANAAN KEGIATAN
6.1. Kesampaian Daerah
Lokasi semburan lumpur Lapindo berada di Porong, yang merupakan
bekas lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc. Lokasinya dapat diakses
menggunakan transportasi darat (kendaraan roda 4 maupun kereta api) dari
cepu ± 4 jam dari cepu.
6.2. Acara/Agenda
4
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
Agenda kegiatan adalah mengetahui secara langsung tentang
Kronologis kejadian semburan lumpur lapindo seacra keseluruhan baik itu
perusahaan yang bertannggungjawab saat itu, Lokasi, Perkiraan penyebab
kejadian, Volume lumpur, Hasil uji lumpur, Dampak, Upaya penanggulangan.
6.3. Pembimbing di Lapangan
Selain Dosen yaitu Bapak EDY UNTORO, Ir., M.T. yang membimbing
kami, ada pembimbing juga dari pihak Masyarakat setempat (selaku warga
korban Lumpur Lapindoi) yaitu
Nama : S A R W I
A l a m a t : RT. 04, RW. 01
D e s a : Siring
yang memandu dan memberikan informasi tentang kronologis kejadian
Lumpur Lapindo dari awal sebelum terjadinya kejadian semburan lumpur itu
terjadi, sampai pada informasi atau perkembangan kondisi terakhir pada saat
itu.
5
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
BAB II
7. INFORMASI YANG DIPEROLEH
Banjir lumpur panas Sidoarjo
Banjir lumpur panas Sidoarjo, juga dikenal dengan sebutan Lumpur
Lapindo (Lula) atau Lumpur Sidoarjo (Lusi), adalah peristiwa menyemburnya
lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc. di Dusun Balongnongo
Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa
Timur, Indonesia, sejak tanggal 29 Mei 2006. Semburan lumpur panas selama
beberapa bulan ini menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman, pertanian,
dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya, serta mempengaruhi aktivitas
perekonomian di Jawa Timur.
6
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
7.1. LOKASI
Lokasi semburan lumpur ini berada di Porong, yakni kecamatan di bagian
selatan Kabupaten Sidoarjo, sekitar 12 km sebelah selatan kota Sidoarjo.
Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Gempol (Kabupaten Pasuruan)
di sebelah selatan.
Lokasi pusat semburan hanya berjarak 150 meter dari sumur Banjar
Panji-1 (BJP-1), yang merupakan sumur eksplorasi gas milik Lapindo Brantas
Inc sebagai operator blok Brantas. Oleh karena itu, hingga saat ini, semburan
lumpur panas tersebut diduga diakibatkan aktivitas pengeboran yang dilakukan
Lapindo Brantas di sumur tersebut. Pihak Lapindo Brantas sendiri punya dua
teori soal asal semburan. Pertama, semburan lumpur berhubungan dengan
kesalahan prosedur dalam kegiatan pengeboran. Kedua, semburan lumpur
kebetulan terjadi bersamaan dengan pengeboran akibat sesuatu yang belum
diketahui. Namun bahan tulisan lebih banyak yang condong kejadian itu adalah
akibat pengeboran.
Lokasi semburan lumpur tersebut merupakan kawasan permukiman dan
di sekitarnya merupakan salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Tak
jauh dari lokasi semburan terdapat jalan tol Surabaya-Gempol, jalan raya
Surabaya-Malang dan Surabaya-Pasuruan-Banyuwangi (jalur pantura timur),
serta jalur kereta api lintas timurSurabaya-Malang dan Surabaya-Banyuwangi.
7.2. PERKIRAAN PENYEBAB KEJADIAN
Ada yang mengatakan bahwa lumpur Lapindo meluap karena kegiatanPT
Lapindo di dekat lokasi itu. Lapindo Brantas melakukan pengeboran sumur
Banjar Panji-1 pada awal Maret 2006 dengan menggunakan perusahaan
kontraktor pengeboran PT Medici Citra Nusantara. Kontrak itu diperoleh
Medici atas nama Alton International Indonesia, Januari2006, setelah menang
tender pengeboran dari Lapindo senilai US$ 24 juta.
7
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
Pada awalnya sumur tersebut direncanakan hinggakedalaman 8.500 kaki
(2.590 meter) untuk mencapai formasi Kujung (batu gamping). Sumur tersebut
akan dipasang selubung bor (casing ) yang ukurannya bervariasisesuaidengan
kedalaman untuk mengantisipasi potensi circulation loss (hilangnya lumpur
dalam formasi) dan kick (masuknya fluida formasi tersebut ke dalam sumur)
sebelum pengeboran menembus formasi Kujung.
Sesuai dengan desain awalnya, Lapindo “sudah”
memasang casing 30 inci pada kedalaman 150 kaki, casing 20 inci pada 1.195
kaki, casing (liner)16 inci pada 2.385 kaki, dancasing 13 3/8 inci pada 3.580 kaki
(Lapindo Press Release ke wartawan, 15 Juni 2006). Ketika Lapindo mengebor
lapisan bumi dari kedalaman 3.580 kaki sampai ke 9.297 kaki, mereka “belum”
memasang casing 95/8 inciyang rencananya akan dipasang tepat dikedalaman
batas antara formasi Kalibeng Bawah dengan formasi Kujung (8.500 kaki).
Diperkirakan bahwa Lapindo, sejak awal merencanakan kegiatan
pengeboran ini dengan membuat prognosis pengeboran yang salah. Mereka
membuat prognosis dengan mengasumsikan zona pengeboran mereka di zona
Rembang dengan target pengeborannya adalah formasi Kujung. Padahal
mereka membor di zona Kendeng yang tidak ada formasi Kujung-nya. Alhasil,
mereka merencanakan memasang casing setelah menyentuh target yaitu batu
gamping formasi Kujung yang sebenarnya tidak ada. Selama mengebor mereka
tidak meng-casing lubang karena kegiatan pemboran masih berlangsung.
Selama pemboran, lumpur overpressure (bertekanan tinggi) dari formasi
Pucangan sudah berusaha menerobos (blow out) tetapi dapat diatasi dengan
pompa lumpur Lapindo (Medici).
8
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
Underground Blowout (semburan liar
bawah tanah)
Setelah kedalaman 9.297 kaki,
akhirnya mata bor menyentuh batu
gamping. Lapindo mengira target
formasi Kujung sudah tercapai,
padahal mereka hanya menyentuh
formasi Klitik. Batu gamping formasi
Klitik sangat porous (berlubang-
lubang). Akibatnya lumpur yang
digunakan untuk melawan lumpur
formasi Pucangan hilang (masuk ke
lubang di batu gamping formasi Klitik)
atau circulation loss sehingga Lapindo kehilangan/kehabisan lumpur di
permukaan.
Akibat dari habisnya lumpur Lapindo, maka lumpur formasi Pucangan
berusaha menerobos ke luar (terjadi kick). Mata bor berusaha ditarik tetapi
terjepit sehingga dipotong. Sesuai prosedur standar, operasi pengeboran
dihentikan, perangkap Blow Out Preventer (BOP) di rig segera ditutup dan
segera dipompakan lumpur pengeboran berdensitas berat ke dalam sumur
dengan tujuan mematikan kick. Kemungkinan yang terjadi, fluida formasi
bertekanan tinggi sudah telanjur naik ke atas sampai ke batas antaraopen-
hole dengan selubung di permukaan (surface casing) 13 3/8 inci. Di kedalaman
tersebut, diperkirakan kondisi geologis tanah tidak stabil dan kemungkinan
banyak terdapat rekahan alami (natural fissures) yang bisa sampai ke
permukaan. Karena tidak dapat melanjutkan perjalanannya terus ke atas
melalui lubang sumur disebabkan BOP sudah ditutup, maka fluida formasi
bertekanan tadi akan berusaha mencari jalan lain yang lebih mudah yaitu
9
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
melewati rekahan alami tadi dan berhasil. Inilah mengapa surface
blowoutterjadi di berbagai tempat di sekitar area sumur, bukan di sumur itu
sendiri. Perlu diketahui bahwa untuk operasi sebuah kegiatan pengeboran
migas di Indonesia setiap tindakan harus seizin BPMIGAS, semua dokumen
terutama tentang pemasangan casing sudah disetujui oleh BPMIGAS.
Dalam AAPG 2008 International Conference and Exhibition dilaksanakan
di Cape Town International Conference Center, Afrika Selatan, tanggal 26-29
Oktober 2008, merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan
oleh American Association of Petroleum Geologists (AAPG) dihadiri oleh ahli
geologi seluruh dunia, menghasilan pendapat ahli: 3 (tiga) ahli dari Indonesia
mendukung gempa Bantul 2006 sebagai penyebab, 42 (empat puluh dua)
suaraahli menyatakan pengeboran sebagaipenyebab,13 (tigabelas)suaraahli
menyatakan kombinasi gempa dan Pengeboran sebagai penyebab, dan 16
(enam belas suara) ahli menyatakan belum bisa mengambil opini. Laporan
audit Badan Pemeriksa Keuangan tertanggal 29 Mei 2007 juga menemukan
kesalahan-kesalahan teknis dalam proses pengeboran.
7.3. VOLUME LUMPUR
Berdasarkan beberapa pendapat ahli lumpur keluar disebabkan karena
adanya patahan, banyak tempat di sekitar Jawa Timur sampai
ke Madura seperti Gunung Anyar di Madura, "gunung" lumpur jugaada di Jawa
Tengah (Bledug Kuwu). Fenomena ini sudah terjadi puluhan, bahkan ratusan
tahun yang lalu. Jumlah lumpur di Sidoarjo yang keluar dari perut bumi sekitar
100.000 meter kubik per hari, yang tidak mungkin keluar dari lubang hasil
"pengeboran" selebar 30 cm. Dan akibat pendapat awal dari Wahana
Lingkungan Hidup Indonesia maupun Kementerian Lingkungan Hidup
Indonesia yang mengatakan lumpur di Sidoarjo ini berbahaya, menyebabkan
10
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
dibuat tanggul di atas tanah milik masyarakat, yang karena volumenya besar
sehingga tidak mungkin menampung seluruh luapan lumpur dan akhirnya
menjadikan lahan yang terkena dampak menjadi semakin luas.
7.4. HASIL UJI LUMPUR
Berdasarkan pengujian toksikologis di 3 laboratorium terakreditasi
(Sucofindo, Corelab, danBogorlab) diperoleh kesimpulan ternyata lumpur
Sidoarjo tidak termasuk limbah B3 baik untuk
bahan anorganik seperti arsen,barium, boron, timbal, raksa,sianida bebas,dan
sebagainya, maupun untuk untuk bahan organik
seperti trichlorophenol, chlordane, chlorobenzene, kloroform, dan sebagainya.
BEBERAPA HASIL PENGUJIAN
PARAMETER HASIL UJI MAKS
BAKU MUTU
(PP NOMOR 85/1999)
Arsen 0,045 mg/L 5 mg/L
Barium 1,066 mg/L 100 mg/L
Boron 5,097 mg/L 500 mg/L
Timbal 0,05 mg/L 5 mg/L
Raksa 0,004 mg/L 0,2 mg/L
Sianida Bebas 0,02 mg/L 20 mg/L
Trichlorophenol 0,017 mg/L
2 mg/L (2,4,6 Trichlorophenol)
400 mg/L (2,4,4 Trichlorophenol)
11
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
Hasil pengujian menunjukkan semua parameter bahan kimia itu berada di
bawah baku mutu.
Hasil pengujian LC50 terhadap larva udang windu (Penaeus monodon)
maupun organisme akuatik lainnya (Daphnia carinata) menunjukkan bahwa
lumpur tersebut tidak berbahaya dan tidak beracun bagi biota akuatik. LC50
adalah pengujian konsentrasi bahan pencemar yang dapat menyebabkan 50
persen hewan uji mati. Hasilpengujian membuktikan lumpur tersebut memiliki
nilai LC50 antara 56.623,93 sampai 70.631,75 ppm Suspended Particulate
Phase (SPP) terhadap larva udang windu dan di atas 1.000.000 ppm SPP
terhadap Daphnia carinata. Sementara berdasarkan standar EDP-
BPPKA Pertamina, lumpur dikatakan beracun bila nilai LC50-nya sama atau
kurang dari 30.000 mg/L SPP.
Di beberapa negara, pengujian semacam ini memang diperlukan untuk
membuang lumpur bekas pengeboran (used drilling mud) ke dalam laut. Jika
nilai LC50 lebih besar dari 30.000 mg/L SPP, lumpur dapat dibuang ke perairan.
Namun kesimpulan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi)
menunjukkan hasil berbeda, dari hasil penelitian Walhi dinyatakan bahwa
secaraumum pada area luberan lumpur dan sungai Porong telah tercemar oleh
logam kadmium (Cd) dan timbal (Pb) yang cukup berbahaya bagi manusia
apalagi kadarnya jauh di atas ambang batas; dan perlu sangat diwaspadai
bahwa ternyata lumpur Lapindo dan sedimen Sungai Porong kadar timbalnya
sangat besar yaitu mencapai 146 kali dari ambang batas yang telah ditentukan.
Berdasarkan PP No 41 tahun 1999 dijelaskan bahwa ambang batas PAH
yang diizinkan dalam lingkungan adalah 230 µg/m³ atau setara dengan 0,23
mg/m³ atau setara dengan 0,23 mg/kg. Maka dari hasilanalisis diatas diketahui
bahwa seluruh titik pengambilan sampel lumpur Lapindo mengandung
kadar chrysene di atas ambang batas. Sedangkan
12
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
untuk benz(a)anthracene hanya terdeteksi di tiga titik yaitu titik 7, 15, dan 20,
yang kesemuanya di atas ambang batas.
Dengan fakta sedemikian rupa, yaitu kadar PAH (chrysene
dan benz(a)anthracene) dalam lumpur Lapindo yang mencapai 2.000 kali di
atas ambang batas bahkan ada yang lebih dari itu. Maka bahaya adanya
kandungan PAH (chrysene dan benz(a)anthracene) tersebut telah mengancam
keberadaan manusia dan lingkungan. Pada akibatnya terjadi:
 Bioakumulasi dalam jaringan lemak manusia (dan hewan)
 Kulit merah, iritasi, melepuh, dan kanker kulit apabila kontak langsung
dengan kulit
 Kanker
 Permasalahan reproduksi
 Membahayakan organ tubuh seperti hati, paru-paru, dan kulit
Dampak PAH dalam lumpur Lapindo bagi manusia dan lingkungan
mungkin tidak akan terlihat sekarang, tetapi 5 hingga 10 tahun ke depan. Yang
paling berbahaya akibat keberadaan PAH ini antara lain, dapat mengancam
kehidupan anak cucu, khususnya bagi mereka yang tinggal di sekitar semburan
lumpur Lapindo beserta ancaman terhadap kerusakan lingkungan. Namun
sampai Mei 2009 atau tiga tahun dari kejadian awal ternyata belum terdapat
adanya korban sakit atau meninggal akibat lumpur tersebut.
Hasil analisis logam pada materi.
PARAMETER SATUAN
KEP.
MENKES NO.
907/2002
LUMPUR
LAPINDO
AIR
LUMPUR
LAPINDO
SEDIMEN
SUNGAI
PORONG
AIR
SUNGAI
PORONG
Kromium
(Cr)
mg/L 0,05 nd nd nd nd
13
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
Kadmium
(Cd)
mg/L 0,003 0,3063 0,0314 0,2571 0,0271
Tembaga
(Cu)
mg/L 1 0,4379 0,008 0,4919 0,0144
Timbal (Pb) mg/L 0,05 7,2876 0,8776 3,1018 0,6949
7.5. Dampak PETA SEMBURAN
Semburan lumpur ini membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat
sekitar maupun bagi aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Sampai Mei
2009, PT Lapindo, melalui PT Minarak Lapindo Jaya telah mengeluarkan uang
baik untuk mengganti tanah masyarakat maupun membuat tanggulsebesarRp.
6 triliun.
14
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
 Lumpur menggenangi 16 desa di tiga kecamatan. Semula hanya
menggenangi empat desa dengan ketinggian sekitar 6 meter, yang
membuat dievakuasinya warga setempat untuk diungsikan serta
rusaknya areal pertanian. Luapan lumpur ini juga menggenangi sarana
pendidikan dan Markas Koramil Porong. Hingga bulan Agustus 2006,
luapan lumpur ini telah menggenangi sejumlah desa/kelurahan
di Kecamatan Porong, Jabon, dan Tanggulangin,dengan total wargayang
dievakuasisebanyak lebih dari 8.200 jiwa dan tak 25.000 jiwa mengungsi.
Karena tak kurang 10.426 unit rumah terendam lumpur dan 77 unit
rumah ibadah terendam lumpur.
 Lahan dan ternak yang tercatat terkena dampak lumpur hingga Agustus
2006 antara lain:lahan tebu seluas 25,61ha di Renokenongo, Jatirejo dan
Kedungcangkring; lahan padi seluas 172,39 ha di Siring, Renokenongo,
Jatirejo, Kedungbendo, Sentul, Besuki Jabon dan Pejarakan Jabon; serta
1.605 ekor unggas, 30 ekor kambing, 2 sapi dan 7 ekor kijang.
 Sekitar 30 pabrik yang tergenang terpaksa menghentikan aktivitas
produksi dan merumahkan ribuan tenaga kerja. Tercatat 1.873 orang
tenaga kerja yang terkena dampak lumpur ini.
Empat kantor pemerintah juga tak berfungsi dan para pegawai juga
terancam tak bekerja.
 Tidak berfungsinya saranapendidikan (SD, SMP), Markas Koramil Porong,
serta rusaknya sarana dan prasarana infrastruktur (jaringan listrik dan
telepon)
 Rumah/tempat tinggal yang rusak akibat diterjang lumpur dan rusak
sebanyak 1.683 unit. Rinciannya: Tempat tinggal 1.810 (Siring 142,
Jatirejo 480, Renokenongo 428, Kedungbendo 590, Besuki 170), sekolah
15
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
18 (7 sekolah negeri), kantor 2 (Kantor Koramil dan Kelurahan Jatirejo),
pabrik 15, masjid dan musala 15 unit.
 Kerusakan lingkungan terhadap wilayah yang tergenangi, termasuk areal
persawahan
 Pihak Lapindo melalui Imam P. Agustino, Gene-ral Manager PT Lapindo
Brantas, mengaku telah menyisihkan US$ 70 juta (sekitar Rp 665 miliar)
untuk dana darurat penanggulangan lumpur.
 Akibat amblesnya permukaan tanah di sekitar semburan lumpur, pipa air
milik PDAM Surabaya patah .
 Meledaknya pipa gas milik Pertamina akibat penurunan tanah karena
tekanan lumpur dan sekitar 2,5 kilometer pipa gas terendam.
 Ditutupnya ruas jalan tol Surabaya-Gempol hingga waktu yang tidak
ditentukan, dan mengakibatkan kemacetan di jalur-jalur alternatif, yaitu
melalui Sidoarjo-Mojosari-Porong dan jalur Waru-tol-Porong.
 Tak kurang 600 hektare lahan terendam.
 Sebuah SUTET (saluran udara tegangan ekstra tinggi) milik PT PLN dan
seluruh jaringan telepon dan listrik di empat desa serta satu jembatan di
Jalan Raya Porong tak dapat difungsikan.
Penutupan ruas jalan tol ini juga menyebabkan terganggunya jalur
transportasi Surabaya-Malang dan Surabaya-Banyuwangi serta kota-kota lain
di bagian timur pulau Jawa. Ini berakibat pula terhadap aktivitas produksi di
kawasan Ngoro (Mojokerto) dan Pasuruan yang selama ini merupakan salah
satu kawasan industri utama di Jawa Timur.
7.6. UPAYA PENANGGULANGAN
16
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
Rumah yang terendam lumpur panas
Sejumlah upaya telah dilakukan untuk menanggulangi luapan lumpur,
diantaranya dengan membuat tanggul untuk membendung area genangan
lumpur. Namun, lumpur terus menyembur setiap harinya, sehingga sewaktu-
waktu tanggul dapat jebol, yang mengancam tergenanginya lumpur pada
permukiman di dekat tanggul. Jika dalam tiga bulan bencana tidak tertangani,
adalah membuat waduk dengan beton pada lahan seluas 342 hektare, dengan
mengungsikan 12.000 warga. Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan,
untuk menampung lumpur sampai Desember 2006, mereka menyiapkan 150
hektare waduk baru. Juga ada cadangan 342 hektare lagi yang sanggup
memenuhi kebutuhan hingga Juni 2007. Akhir Oktober, diperkirakan volume
lumpur sudah mencapai 7 juta m3.Namun rencana itu batal tanpa sebab yang
jelas.
Badan Meteorologi dan Geofisika meramal musim hujan bakal datang
dua bulanan lagi. Jika perkira-an itu tepat, waduk terancam kelebihan daya
tampung. Lumpur pun meluap ke segala arah, mengotori sekitarnya.
17
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) memperkirakan, musim hujan
bisa membuat tanggul jebol, waduk-waduk lumpur meluber, jalan tol
terendam, dan lumpur diperkirakan mulai melibas rel kereta. Ini adalah bahaya
yang bakal terjadi dalam hitungan jangka pendek.
Sudah ada tiga tim ahli yang dibentuk untuk memadamkan lumpur
berikut menanggulangi dampaknya. Mereka bekerja secara paralel. Tiap tim
terdiri dari perwakilan Lapindo, pemerintah, dan sejumlah ahli dari beberapa
universitas terkemuka. Di antaranya, para pakar dari ITS, Institut Teknologi
Bandung, dan Universitas Gadjah Mada. Tim Satu, yang menangani
penanggulangan lumpur, berkutat dengan skenario pemadaman. Tujuan
jangka pendeknya adalah memadamkan lumpur dan mencari penyelesaian
cepat untuk jutaan kubik lumpur yang telah terhampar di atas tanah.
7.6.1. Skenario penghentian semburan lumpur
Ada pihak-pihak yang mengatakan luapan lumpur ini bisa
dihentikan, dengan beberapa skenario dibawah ini, namun asumsiluapan
bisa dihentikan sampai tahun 2009 tidak berhasil sama sekali, yang
mengartikan luapan ini adalah fenomena alam.
Skenario pertama,
Menghentikan luapan lumpur dengan
menggunakan snubbing unit pada sumur Banjar Panji-1. Snubbing
unit adalah suatu sistem peralatan bertenaga hidraulik yang
umumnya digunakan untuk pekerjaan well-
intervention & workover (melakukan suatu pekerjaan ke dalam
sumur yang sudah ada). Snubbing unit ini digunakan untuk
mencapai rangkaian mata bor seberat 25 ton dan panjang 400
meter yang tertinggal pada pemboran awal.Diharapkan bilamata
18
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
bor tersebut ditemukan maka ia dapat didorong masuk ke dasar
sumur (9297 kaki) dan kemudian sumur ditutup dengan
menyuntikan semen dan lumpur berat. Akan tetapi skenario ini
gagal total. Rangkaian mata bor tersebut berhasil ditemukan di
kedalaman 2991 kakitetapi snubbing unit gagalmendorongnya ke
dalam dasar sumur.
Skenario kedua
Dilakukan dengan cara melakukan pengeboran miring
(sidetracking) menghindari mata bor yang tertinggal tersebut.
Pengeboran dilakukan dengan menggunakan rig milik PT
Pertamina (Persero). Skenario kedua ini juga gagal karena telah
ditemukan terjadinya kerusakan selubung dibeberapa kedalaman
antara 1.060-1.500 kaki, serta terjadinya pergerakan lateral di
lokasi pemboran BJP-1. Kondisi itu mempersulit
pelaksanaan sidetracking. Selain itu muncul gelembung-
gelembung gas bumi di lokasi pemboran yang dikhawatirkan
membahayakan keselamatan pekerja, ketinggian tanggul di
sekitar lokasi pemboran telah lebih dari 15 meter dari permukaan
tanah sehingga tidak layak untuk ditinggikan lagi. Karena itu,
Lapindo Brantas melaksanakan penutupan secara permanen
sumur BJP-1.
Skenario ketiga,
Pada tahap ini, pemadaman lumpur dilakukan dengan
terlebih dulu membuat tiga sumur baru (relief well). Tiga lokasi
tersebut antara lain: Pertama, sekitar 500 meter barat daya
Sumur Banjar Panji-1. Kedua, sekitar 500 meter barat barat laut
sumur Banjar Panji 1. Ketiga, sekitar utara timur laut dari Sumur
Banjar Panji-1. Sampai saat ini skenario ini masih dijalankan.
19
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
Ketiga skenario beranjak dari hipotesis bahwa lumpur berasal dari
retakan di dinding sumur Banjar Panji-1. Padahal ada hipotesis
lain, bahwa yang terjadi adalah fenomena gunung lumpur (mud
volcano), seperti di Bledug Kuwu di Purwodadi, Jawa Tengah.
Sampai sekarang, Bledug Kuwu terus memuntahkan lumpur cair
hingga membentuk rawa.
Rudi Rubiandini, anggota Tim Pertama, mengatakan bahwa
gunung lumpur hanya bisa dilawan dengan mengoperasikan
empat atau lima relief well sekaligus. Semua sumur dipakai untuk
mengepung retakan-retakan tempat keluarnya lumpur.
Kendalanya pekerjaan inimahal dan memakan waktu. Contohnya,
sebuah rig (anjungan pengeboran) berikut ongkos operasionalnya
membutuhkan Rp 95 miliar. Biaya bisa membengkak karena
kontraktor dan rental alat pengeboran biasanya memasang tarif
lebih mahal di wilayah berbahaya. Paling tidak kelima sumur akan
membutuhkan Rp 475 miliar. Saat ini pun sulit mendapatkan rig
yang menganggur di tengah melambungnya harga minyak.
Rovicky Dwi Putrohari, seorang geolog independen, menulis
bahwa di lokasi sumur Porong-1, tujuh kilometer sebelah timur
Banjar Panji-1, terlihat tanda-tanda geologi yang menunjukkan
luapan lumpur pada zaman dulu, demikian analisisnya. Rovicky
mencatat sebuah hal yang mencemaskan: semburan lumpur di
Porong baru berhenti dalam rentang waktu puluhan hingga
ratusan tahun.
Dalam dokumen Laporan Audit Badan Pemeriksa Keuangan
tertanggal 29 Mei 2007 disebutkan temuan-temuan bahwa upaya
penghentian semburan lumpur tersebut dengan teknik relief well
tidak berhasil disebabkan oleh faktor-faktor nonteknis,
20
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
diantaranya: peralatan yang dibutuhkan tidak disediakan. Senada
dengan temuan Badan Pemeriksa Keuangan, Rudi Rubiandini juga
menyatakan bahwa upaya penghentian semburan lumpur dengan
teknik relief well tersebut tidak dilanjutkan dengan alasan
kekurangan dana.
7.6.2. Antisipasi kegagalan menghentikan semburan lumpur
Jika skenario penghentian lumpur terlambat atau gagal maka
tanggul yang disediakan tidak akan mampu menyimpan lumpur panas
sebesar 126.000 m³ per hari. Pilihan penyaluran lumpur panas yang
tersedia pada pertengahan September 2006 hanya tinggal dua. Skenario
ini dibuat kalau luapan lumpur adalah kesalahan manusia, seandainya
luapan lumpur dianggap sebagai fenomena alam, maka skenario yang
wajar adalah 'bagaimana mengalirkan lumpur ke laut' dan belajar
bagaimana hidup dengan lumpur.
Pilihan pertama
Adalah meneruskan upaya penangangan lumpur di lokasi
semburan dengan membangun waduk tambahan di sebelah
tanggul-tanggul yang ada sekarang. Dengan sedikit upaya untuk
menggali lahan ditempat yang akan dijadikan waduk tambahan
tersebut agardaya tampungnya menjadi lebih besar. Masalahnya,
untuk membebaskan lahan disekitar waduk diperlukan waktu,
begitu juga untuk menyiapkan tanggul yang baru, sementara
semburan lumpur secara terus menerus, dari hari ke hari,
volumenya terus membesar.
Pilihan kedua
Adalah membuang langsung lumpur panas itu ke Kali
Porong. Sebagai tempat penyimpanan lumpur, Kali Porong ibarat
21
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
waduk yang telah tersedia, tanpa perlu digali, memiliki potensi
volume penampungan lumpur panas yang cukup besar. Dengan
kedalaman 10 meter di bagian tengah kali tersebut, bila
separuhnya akan diisi lumpur panas Sidoarjo, maka potensi
penyimpanan lumpur di Kali Porong sekitar 300.000 m³ setiap
kilometernya. Dengan kata lain, kali Porong dapat membantu
menyimpan lumpur sekitar 5 juta m³, atau akan memberikan
tambahan waktu sampai lima bulan bila volume lumpur yang
dipompakan ke Kali Porong tidak melebihi 50.000 m³ per hari. Bila
yang akan dialirkan ke Kali Porong adalah keseluruhan lumpur
yang menyembur sejak awal Oktober 2006, maka volume lumpur
yang akan pindah ke Kali Porong mencapai 10 juta m³ pada
bulan Desember 2006. Volume lumpur yang begitu besar
membutuhkan frekuensi dan volume penggelontoran air
dari Sungai Brantas yang tinggi, dan kegiatan pengerukan dasar
sungai yang terus menerus, agar Kali Porong tidak berubah
menjadi waduk lumpur. Sedangkan untuk mencegah
pengembaraan koloida lumpur Sidoarjo di perairan Selat Madura,
diperlukan upaya pengendapan dan stabilisasi lumpur tersebut di
kawasan pantai Sidoarjo.
Para pakar yang melakukan simposium di ITS pada minggu kedua
September, menyampaikan informasi bahwa kawasan pantai di
Kabupaten Sidoarjo mengalami proses reklamasi pantai secara
alamiah dalam beberapa dekade terakhir disebabkan oleh proses
sedimentasi dan dinamika perairan Selat Madura. Setiap
tahunnya, pantai Sidoarjo bertambah 40 meter. Sehingga upaya
membentuk kawasan lahan basah di pantai yang terbuat dari
lumpur panas Sidoarjo, merupakan hal yang selaras dengan
22
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
proses alamiah reklamasi pantai yang sudah berjalan beberapa
dekade terakhir.
Dengan mengumpulkan lumpur panas Sidoarjo ke tempat yang
kemudian menjadi lahan basah yang akan ditanami oleh
mangrove, lumpur tersebut dapat dicegahmasuk ke SelatMadura
sehingga tidak mengancam kehidupan nelayan tambak di
kawasan pantai Sidoarjo dan nelayan penangkap ikan di Selat
Madura. Pantai rawa baru yang akan menjadi lahan reklamasi
tersebut dikembangkan menjadi hutan bakau yang lebat dan
subur, yang bermanfaat bagi pemijahan ikan, daerah penyangga
untuk pertambakanudang. Pantai baru dengan hutan bakau di
atasnya dapat ditetapkan sebagai kawasan lindung yang menjadi
sumber inspirasi dan sarana pendidikan bagi masyarakat
terhadap pentingnya pelestarian kawasan pantai.
7.6.3. Tim Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur
Pada 9 September 2006, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono menandatangani surat keputusan pembentukan Tim
Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur di Sidoarjo, yaitu Keppres
Nomor 13 Tahun 2006. Dalam Keppres itu disebutkan, tim dibentuk
untuk menyelamatkan penduduk di sekitar lokasi bencana, menjaga
infrastruktur dasar, dan menyelesaikan masalah semburan lumpur
dengan risiko lingkungan paling kecil. Tim dipimpin Basuki Hadi Muljono,
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan
Umum, dengan tim pengarah sejumlah menteri, diberi mandat selama
enam bulan. Seluruh biaya untuk pelaksanaan tugas tim nasional ini
dibebankan pada PT Lapindo Brantas. Namun upaya Timnas yang
didukung oleh Rudi Rubiandini ternyata gagal total walaupun telah
menelan biaya 900 miliar rupiah.
23
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
7.6.4. Keputusan Pemerintah
Rapat Kabinet pada 27 September 2006 akhirnya memutuskan
untuk membuang lumpur panas Sidoarjo langsung ke Kali Porong.
Keputusan itu dilakukan karena terjadinya peningkatan volume
semburan lumpur dari 50.000 meter kubik per hari menjadi 126.000
meter kubik per hari, untuk memberikan tambahan waktu untuk
mengupayakan penghentian semburan lumpur tersebut dan sekaligus
mempersiapkan alternatif penanganan yang lain, seperti pembentukan
lahan basah (rawa) baru di kawasan pantai Kabupaten Sidoarjo.
7.6.5. Pendapat Kontra pembuangan lumpursecara langsung
Banyak pihak menolak rencana pembuangan ke laut ini,
diantaranya Walhi [5] dan ITS [6]. Menteri Kelautan dan Perikanan, Freddy
Numberi, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI, 5
September 2006, menyatakan luapan lumpur Lapindo mengakibatkan
produksi tambak pada lahan seluas 989 hektare di dua kecamatan
mengalami kegagalan panen. Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP)
memperkirakan kerugian akibat luapan lumpur pada budidaya tambak di
kecamatan Tanggulangin dan Porong Sidoarjo, Jawa Timur, mencapai
Rp10,9 miliar per tahun. Dan rencana pembuangan lumpur yang
dilakukan dengan cara mengalirkannya ke laut melalui Sungai Porong,
bisa mengakibatkan dampak yang semakin meluas yakni sebagian besar
tambak di sepanjang pesisir Sidoarjo dan daerah kabupaten lain di
sekitarnya, karena lumpur yang sampai di pantai akan terbawa aliran
transpor sedimen sepanjang pantai.
Dampak lumpur itu bakal memperburuk kerusakan ekosistem
Sungai Porong. Ketika masuk ke laut, lumpur otomatis mencemari Selat
24
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
Madura dan sekitarnya. Areal tambak seluas 1.600 hektare di pesisir
Sidoarjo akan terpengaruh.
Alternatif yang sudah dikaji lembaga seperti Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya, dengan memisahkan air dari endapan lumpur lalu
membuang air ke laut. Lumpur itu mengandung 70 persen air, sisanya
bahan endapan. Kalau air bisa dibuang ke laut, tentu danau
penampungan tak perlu diperlebar, dan tekanan pada tanggul bisa
dikurangi. Sampai tahun 2009 ternyata teori itu tidak bisa membuktikan
adanya dampak tersebut.
7.7. PENETAPAN TERSANGKA
Dalamkasus ini,Polda Jawa Timur telah menetapkan tigabelas tersangka
yakni:
1. Edi Sutriono selaku Drilling Manager PT Energi Mega Persada,
Tbk.
2. Nur Rochmat Sawolo selaku Vice President Drilling Share
Services PT Energi Mega Persada, Tbk.
3. Rahenod selaku Drilling Supervisor PT Medici Citra Nusa.
4. Slamet B.K. selaku Drilling Supervisor PT Medici Citra Nusa.
5. Subie selaku Drilling Supervisor PT Medici Citra Nusa.
6. Slamet Riyanto selaku Project Manager PT Medici Citra Nusa.
7. Yenny Nawawi selaku Dirut PT Medici Citra Nusa.
8. Sulaiman bin H.M. Ali selaku Rig Superintendent PT Tiga Musim
Mas Jaya.
9. Sardianto selaku Tool Pusher PT Tiga Musim Mas Jaya.
10. Lilik Marsudi selaku Driller PT Tiga Musim Mas Jaya.
11. Willem Hunila selaku Company Man Lapindo Brantas, Inc.
25
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
12. Imam Pria Agustino selaku General Manager Lapindo Brantas,
Inc.
13. Aswan Pinayungan Siregar selaku mantan General Manager
Lapindo Brantas, Inc.
Namun perkara pidana tersebut dihentikan oleh penyidik Polda
Jawa Timur dengan alasan bahwa dalam perkara perdatanya gugatan
YLBHI dan Walhi kepada Lapindo dan pemerintah telah gagal. Selain itu,
adanya perbedaan pendapat para ahli. Gerakan Menutup Lumpur
Lapindo pernah mengajukan nama-nama ahli tambahan, para ahli
terkemuka Indonesia dan luar negeri yang tergabung dalam Engineer
Drilling Club (EDC) yang mendukung fakta kesalahan pemboran
berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan tersebut, tetapi
ditolak oleh penyidik Polda Jawa Timur (tidak ditanggapi).
Para tersangka dijerat Pasal 187 dan Pasal 188 KUHP dan UU No
23/1997 Pasal 41 ayat 1 dan Pasal 42 tentang pencemaran lingkungan,
dengan ancaman hukum 12 tahun penjara. Wakil Kepala Divisi Humas
Polri Brigjen Anton Bachrul Alam yang sejak tahun 2009 menjadi
Kapolda Jawa Timur, mengatakan bahwa UU pencemaran ini sudah
termasuk kejahatan korporasi karena merusak lingkungan hidup.
7.8. KRITIK
Pemerintah dianggap tidak serius menangani kasus luapan lumpur panas
ini. Masyarakat adalah korban yang paling dirugikan, karena mereka
harus mengungsi dan kehilanganmata pencaharian tanpa
adanya kompensasi yang layak. Pemerintah hanya membebankan
kepada Lapindo pembelian lahan bersertifikat dengan harga berlipat-
lipat dari hargaNJOP yang rata-rata harga tanah di bawah Rp100 ribu—
dibeli oleh Lapindo sebesar Rp1 juta dan bangunan Rp1,5 juta masing-
26
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
masing per meter persegi. untuk 4 desa (Kedung Bendo, Renokenongo,
Siring, dan Jatirejo) sementara desa-desa lainnya ditanggung APBN, juga
penanganan infrastruktur yang rusak. Hal ini dianggap wajar karena
banyak media hanya menuliskan data yang tidak akurat tentang
penyebab semburan lumpur ini.
Salah satu pihak yang paling mengecam penanganan bencana
lumpur Lapindo adalah aktivis lingkungan hidup. Selain mengecam
lambatnya pemerintah dalam menangani lumpur, mereka juga
menganggap aneka solusi yang ditawarkan pemerintah dalam
menangani lumpur akan melahirkan masalah baru, salah satunya adalah
soal wacana bahwa lumpur akan dibuang ke laut karena tindakan
tersebut justru berpotensi merusak lingkungan sekitar muara.
PT Lapindo Brantas Inc. sendiri lebih sering mengingkari perjanjian-
perjanjian yang telah disepakati bersama dengan korban. Menurut
sebagian media, padahal kenyataannya dari 12.883 buah
dokumen Mei 2009 hanya tinggal 400 buah dokumen yang belum
dibayarkan karena status tanah yang belum jelas. Namun para warga
korban banyak yang menerangkan kepada Komnas HAM dalam
penyelidikannya bahwa para korban sudah diminta
menandatangani kuitansi lunas oleh Minarak Lapindo Jaya, padahal
pembayarannya diangsur belum lunas hingga sekarang. Dalam
keterangannya kepada DPRD Sidoarjo pada Oktober 2010 ini Andi
Darusalam Tabusala mengakui bahwa dari sekitar 13.000 berkas baru
sekitar 8.000 berkas yang diselesaikan kebanyakan dari korban yang
berasaldari Perumtas TanggulanginSidoarjo. Halini menunjukkan bahwa
banyak keterangan dan penjelasan yang masih simpang siur dan tidak
jelas.
27
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
BAB III
8. SARAN & PENUTUP
Seiring dengan berkembangnya dunia industry dan pertumbuhan ekonomi
dan pembangunan infrastuktur dewasa ini yang menuntut kita untuk lebih maju
dalam ilmu teknologi dan sumber daya manusia yang handal dalam memenuhi
permintaan kebutuhan dalam bidang industry pertambangan, maka dipandang
perlu untuk mendukung pemerintah dalam dunia pendidikan, khusus di bidang
pengetahuan Migas dan Panas Bumi, sehingga selain terori yang di dapat pada
sekolah juga harus penting untuk dilaksanakan praktek atau study banding secara
nyata pada dunia Migas.
Kejadian di atas adalah merupakan pengalaman terburuk yang pernah kita
temui dalamdunia industri migas khusus di Indonesia yang berdampak sangatbesar,
sehingga untuk kedepan, dipandang sangat perlu sebagai pemerintah dapat
mengambil langkah– langkahpencegahan untuk menjaga jangansampai terjadi lagi,
sehingga atas tanggung jawab tersebut sebagai pemerintah dapat memfasilitasi
generasi kita khusus yang belajar maupun pekerja di bidang Migas untuk
dipersiapkan lebih profesional dan menjadi pekerja yang handal dalam bidang
tersebut.
Demikian laporan ini kami buat, dan atas keterbatasan data yang kami peroleh
maka laporan ini masih jauh dari sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan
koreksi dan masukan untuk perbaikan bagi kami kedepan, sekian dan terima kasis.
28
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
Cepu, 10 November 2015
Yang Membuat Laporan
Mahasiswa Kelas MPE I TA. 2015/2016,
1. YOHANIS SAHABAT
NIM. 15153009
2. ABDUL HARUN
NIM. 15153001
3. LEONARDUS BERU
NIM. 15153003
4. DONI GONSALVES
NIM. 15153002
5. ZULKARNAEN
NIM. 15153010
6. TEGUH JAPRIANDA
NIM. 15153006
7. RUDIANUS A. LEO
NIM. 15153007
8. MESAKH BISARARISI
NIM. 15153004
29
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
9. WILLIAM P. URUS
NIM. 15153009
DAFTAR ISI
BAB I .......................................................................................................................................2
1. PENDAHULUAN ............................................................................................................ 2
2. LATAR BELAKANG .........................................................................................................2
3. MAKSUD DAN TUJUAN .................................................................................................2
4. TEMPAT TUJUAN ..........................................................................................................3
5. TANGGAL PELAKSANAAN.............................................................................................. 3
6. PELAKSANAAN KEGIATAN............................................................................................. 3
6.1. Kesampaian Daerah............................................................................................... 3
6.2. Acara/Agenda .......................................................................................................3
6.3. Pembimbing di Lapangan....................................................................................... 4
BAB II .....................................................................................................................................5
7. INFORMASI YANG DIPEROLEH....................................................................................... 5
7.1. LOKASI........................................................................................................................... 6
7.2. PERKIRAAN PENYEBAB KEJADIAN.................................................................................... 6
7.3. VOLUME LUMPUR..........................................................................................................9
7.4. HASIL UJI LUMPUR ....................................................................................................... 10
7.5. Dampak....................................................................................................................... 13
7.6. UPAYA PENANGGULANGAN.......................................................................................... 15
7.6.1. Skenario penghentian semburan lumpur................................................................. 17
7.6.2. Antisipasi kegagalan menghentikan semburan lumpur............................................. 20
7.6.3. Tim Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur.................................................... 22
7.6.4. Keputusan Pemerintah........................................................................................... 23
7.6.5. Pendapat Kontra pembuangan lumpur secara langsung........................................... 23
7.7. PENETAPAN TERSANGKA............................................................................................ 24
7.8. KRITIK ........................................................................................................................ 25
BAB III .................................................................................................................................. 27
30
LAPORANPRAKTEKLAPANGAN
PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO
MIGAS&PANASBUMI
OLEH:KELASMPEITA.2015/2016
8. SARAN & PENUTUP..................................................................................................... 27

More Related Content

What's hot

Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversionSkripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversionAkbar Dwi Wahyono
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengAyu Kuleh Putri
 
Hubungan PR (Public Relation) dengan Media Massa
Hubungan PR (Public Relation) dengan Media MassaHubungan PR (Public Relation) dengan Media Massa
Hubungan PR (Public Relation) dengan Media Massa
Hestu Subhika Garindi
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)
Nurul Afdal Haris
 
Laporan resmi penilaian formasi
Laporan resmi penilaian formasiLaporan resmi penilaian formasi
Laporan resmi penilaian formasi
Hendri Anur
 
Lost circulation
Lost circulationLost circulation
Lost circulation
Hendri Anur
 
Contoh format tugas menganalisa program
Contoh format tugas menganalisa programContoh format tugas menganalisa program
Contoh format tugas menganalisa program
Firdaus Azwar Ersyad
 
INTERPRETASI DATA SEISMIK PADA FORMASI PLOVER CEKUNGAN BONAPARTE
INTERPRETASI DATA SEISMIK PADA FORMASI PLOVER CEKUNGAN BONAPARTEINTERPRETASI DATA SEISMIK PADA FORMASI PLOVER CEKUNGAN BONAPARTE
INTERPRETASI DATA SEISMIK PADA FORMASI PLOVER CEKUNGAN BONAPARTE
Dhy Ganny
 
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaTugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaSylvester Saragih
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastik
yadil142
 
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil TrapPerangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap
Della Azaria
 
Rancangan Peledakan Underground
Rancangan Peledakan UndergroundRancangan Peledakan Underground
Rancangan Peledakan Underground
Mario Yuven
 
Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran Peledakan
Muhammad Nafis
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Mario Yuven
 
140710080104 2 1192
140710080104 2 1192140710080104 2 1192
140710080104 2 1192kerong
 
Bab 10 analisa cekungan
Bab 10 analisa cekunganBab 10 analisa cekungan
Bab 10 analisa cekungan
Nuzul Ashari
 
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologiGeomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
IsaacHamonangan
 

What's hot (20)

Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversionSkripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
Skripsi Elastik Impedansi dan LMR inversion
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan Lereng
 
Hubungan PR (Public Relation) dengan Media Massa
Hubungan PR (Public Relation) dengan Media MassaHubungan PR (Public Relation) dengan Media Massa
Hubungan PR (Public Relation) dengan Media Massa
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Jawa)
 
Laporan resmi penilaian formasi
Laporan resmi penilaian formasiLaporan resmi penilaian formasi
Laporan resmi penilaian formasi
 
Lost circulation
Lost circulationLost circulation
Lost circulation
 
Contoh format tugas menganalisa program
Contoh format tugas menganalisa programContoh format tugas menganalisa program
Contoh format tugas menganalisa program
 
INTERPRETASI DATA SEISMIK PADA FORMASI PLOVER CEKUNGAN BONAPARTE
INTERPRETASI DATA SEISMIK PADA FORMASI PLOVER CEKUNGAN BONAPARTEINTERPRETASI DATA SEISMIK PADA FORMASI PLOVER CEKUNGAN BONAPARTE
INTERPRETASI DATA SEISMIK PADA FORMASI PLOVER CEKUNGAN BONAPARTE
 
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbukaTugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
Tugas tambang terbuka hubungan rumus bser dan sr tambang terbuka
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastik
 
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil TrapPerangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap
Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap
 
Tektonik konvergen upn
Tektonik konvergen upnTektonik konvergen upn
Tektonik konvergen upn
 
Rancangan Peledakan Underground
Rancangan Peledakan UndergroundRancangan Peledakan Underground
Rancangan Peledakan Underground
 
Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran Peledakan
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
 
140710080104 2 1192
140710080104 2 1192140710080104 2 1192
140710080104 2 1192
 
Bab 10 analisa cekungan
Bab 10 analisa cekunganBab 10 analisa cekungan
Bab 10 analisa cekungan
 
Pemboran tambang
Pemboran tambangPemboran tambang
Pemboran tambang
 
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologiGeomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
Geomorf 8 geomorfologi sedimen terkena struktur geologi
 
Ppt lempeng tektonik2003
Ppt lempeng tektonik2003Ppt lempeng tektonik2003
Ppt lempeng tektonik2003
 

Viewers also liked

[ 1 ] rpp pemanfaatan energi
[ 1 ] rpp pemanfaatan energi[ 1 ] rpp pemanfaatan energi
[ 1 ] rpp pemanfaatan energi
Triee Dell
 
Program indonesia project outlook 2015-2019
Program indonesia project outlook 2015-2019Program indonesia project outlook 2015-2019
Program indonesia project outlook 2015-2019
iswan arpadi
 
Pkl bab 1
Pkl bab 1Pkl bab 1
Pkl bab 1
Wahyudi Sigit
 
RPP IPA 2
RPP IPA 2RPP IPA 2
RPP IPA 2
Ghian Velina
 
Soal uh ipa bab energi alternatif dan penggunaannya
Soal uh ipa bab energi alternatif dan penggunaannyaSoal uh ipa bab energi alternatif dan penggunaannya
Soal uh ipa bab energi alternatif dan penggunaannyaSMPN 2 BUNYU
 
Energi dan penggunaannya
Energi dan penggunaannyaEnergi dan penggunaannya
Energi dan penggunaannya
Wahyu Manunggal
 
3. laporan kerja praktek
3. laporan kerja praktek3. laporan kerja praktek
3. laporan kerja praktekmegh77
 
RPP K13 SD KELAS IV TEMA 1 SUB 1 PB 4
RPP K13 SD KELAS IV TEMA 1 SUB 1 PB 4RPP K13 SD KELAS IV TEMA 1 SUB 1 PB 4
RPP K13 SD KELAS IV TEMA 1 SUB 1 PB 4Itak Jelita
 
Laporan Praktek Kunjungan Lapang AK3 Umum
Laporan Praktek Kunjungan Lapang AK3 UmumLaporan Praktek Kunjungan Lapang AK3 Umum
Laporan Praktek Kunjungan Lapang AK3 Umum
Al Marson
 
Contoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
Contoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDContoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
Contoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
Tatik prisnamasari
 
rpp-ipa- kelas 4 mi/sd
rpp-ipa- kelas 4 mi/sdrpp-ipa- kelas 4 mi/sd
rpp-ipa- kelas 4 mi/sd
umirachel
 
RPP IPS KELAS 4 SD
RPP IPS KELAS 4 SDRPP IPS KELAS 4 SD
RPP IPS KELAS 4 SD
Fauziah Mahir
 
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) ok
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) okPresentasi tol cijago (pt. hutama karya) ok
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) ok
afinarahma
 
Metode Pelaksana
Metode PelaksanaMetode Pelaksana
Metode Pelaksana
Roland Lamba
 
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
Sutny_Wulan_Sary_Puasa
 

Viewers also liked (18)

[ 1 ] rpp pemanfaatan energi
[ 1 ] rpp pemanfaatan energi[ 1 ] rpp pemanfaatan energi
[ 1 ] rpp pemanfaatan energi
 
Program indonesia project outlook 2015-2019
Program indonesia project outlook 2015-2019Program indonesia project outlook 2015-2019
Program indonesia project outlook 2015-2019
 
Pkl bab 1
Pkl bab 1Pkl bab 1
Pkl bab 1
 
RPP IPA 2
RPP IPA 2RPP IPA 2
RPP IPA 2
 
Ipa rpp2
Ipa rpp2Ipa rpp2
Ipa rpp2
 
Soal uh ipa bab energi alternatif dan penggunaannya
Soal uh ipa bab energi alternatif dan penggunaannyaSoal uh ipa bab energi alternatif dan penggunaannya
Soal uh ipa bab energi alternatif dan penggunaannya
 
Rpp ipa kls 6
Rpp ipa kls 6Rpp ipa kls 6
Rpp ipa kls 6
 
Energi dan penggunaannya
Energi dan penggunaannyaEnergi dan penggunaannya
Energi dan penggunaannya
 
3. laporan kerja praktek
3. laporan kerja praktek3. laporan kerja praktek
3. laporan kerja praktek
 
Rpp ipa kelas 4 smstr 2
Rpp ipa kelas 4 smstr 2Rpp ipa kelas 4 smstr 2
Rpp ipa kelas 4 smstr 2
 
RPP K13 SD KELAS IV TEMA 1 SUB 1 PB 4
RPP K13 SD KELAS IV TEMA 1 SUB 1 PB 4RPP K13 SD KELAS IV TEMA 1 SUB 1 PB 4
RPP K13 SD KELAS IV TEMA 1 SUB 1 PB 4
 
Laporan Praktek Kunjungan Lapang AK3 Umum
Laporan Praktek Kunjungan Lapang AK3 UmumLaporan Praktek Kunjungan Lapang AK3 Umum
Laporan Praktek Kunjungan Lapang AK3 Umum
 
Contoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
Contoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDContoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
Contoh RPP MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD
 
rpp-ipa- kelas 4 mi/sd
rpp-ipa- kelas 4 mi/sdrpp-ipa- kelas 4 mi/sd
rpp-ipa- kelas 4 mi/sd
 
RPP IPS KELAS 4 SD
RPP IPS KELAS 4 SDRPP IPS KELAS 4 SD
RPP IPS KELAS 4 SD
 
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) ok
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) okPresentasi tol cijago (pt. hutama karya) ok
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) ok
 
Metode Pelaksana
Metode PelaksanaMetode Pelaksana
Metode Pelaksana
 
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
LAPORAN MAGANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHAR...
 

Similar to LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)

Lumpur lapindo
Lumpur lapindoLumpur lapindo
Lumpur lapindo
Ahmad Baihaki
 
Lumpur Lapindo X IIS 1 SMA 3 Cilacap
Lumpur Lapindo X IIS 1 SMA 3 CilacapLumpur Lapindo X IIS 1 SMA 3 Cilacap
Lumpur Lapindo X IIS 1 SMA 3 Cilacap
fikri2501
 
Lumpur lapindo
Lumpur lapindoLumpur lapindo
Lumpur lapindodabol_ajah
 
Bencana lumpur lapindo
Bencana lumpur lapindoBencana lumpur lapindo
Bencana lumpur lapindo
Muhamad Gunantika
 
Limbah
LimbahLimbah
Lumpur sidoarjo volcano mudflow
Lumpur sidoarjo volcano mudflowLumpur sidoarjo volcano mudflow
Lumpur sidoarjo volcano mudflow
Arief Budiman
 
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
YOHANIS SAHABAT
 
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...
YOHANIS SAHABAT
 
Manjemen Sumber daya Alam
Manjemen Sumber daya Alam Manjemen Sumber daya Alam
Manjemen Sumber daya Alam
Dicko Agustian
 
Sidang UKL UPL PT AIS_Sidang.pptx
Sidang UKL UPL PT AIS_Sidang.pptxSidang UKL UPL PT AIS_Sidang.pptx
Sidang UKL UPL PT AIS_Sidang.pptx
ParadhaWihandySimarm
 
Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya Edisi 09
Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya Edisi 09Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya Edisi 09
Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya Edisi 09
Mellianae Merkusi
 

Similar to LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM) (12)

Lumpur lapindo
Lumpur lapindoLumpur lapindo
Lumpur lapindo
 
Studi Kasus Lumpur Lapindo
Studi Kasus Lumpur LapindoStudi Kasus Lumpur Lapindo
Studi Kasus Lumpur Lapindo
 
Lumpur Lapindo X IIS 1 SMA 3 Cilacap
Lumpur Lapindo X IIS 1 SMA 3 CilacapLumpur Lapindo X IIS 1 SMA 3 Cilacap
Lumpur Lapindo X IIS 1 SMA 3 Cilacap
 
Lumpur lapindo
Lumpur lapindoLumpur lapindo
Lumpur lapindo
 
Bencana lumpur lapindo
Bencana lumpur lapindoBencana lumpur lapindo
Bencana lumpur lapindo
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Lumpur sidoarjo volcano mudflow
Lumpur sidoarjo volcano mudflowLumpur sidoarjo volcano mudflow
Lumpur sidoarjo volcano mudflow
 
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
KKW Ak. 1 (Potensi bahan galian pasir besi kab. talaud)
 
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI KEC. BEO DAN TAMPAN'AMMA, KAB. KEPL. TALAUD, ...
 
Manjemen Sumber daya Alam
Manjemen Sumber daya Alam Manjemen Sumber daya Alam
Manjemen Sumber daya Alam
 
Sidang UKL UPL PT AIS_Sidang.pptx
Sidang UKL UPL PT AIS_Sidang.pptxSidang UKL UPL PT AIS_Sidang.pptx
Sidang UKL UPL PT AIS_Sidang.pptx
 
Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya Edisi 09
Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya Edisi 09Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya Edisi 09
Buletin Litbang Bappeda Kota Palangka Raya Edisi 09
 

More from YOHANIS SAHABAT

Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudRancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
YOHANIS SAHABAT
 
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
YOHANIS SAHABAT
 
HSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGAS
HSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGASHSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGAS
HSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGAS
YOHANIS SAHABAT
 
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGASPERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
YOHANIS SAHABAT
 
TIPS CARA MENGHEMAT LISTRIK
TIPS CARA MENGHEMAT LISTRIKTIPS CARA MENGHEMAT LISTRIK
TIPS CARA MENGHEMAT LISTRIK
YOHANIS SAHABAT
 
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
YOHANIS SAHABAT
 
PRESENTASI KKW AK II
PRESENTASI KKW AK IIPRESENTASI KKW AK II
PRESENTASI KKW AK II
YOHANIS SAHABAT
 
HSE MANAJEMEN SYSTEM
HSE MANAJEMEN SYSTEMHSE MANAJEMEN SYSTEM
HSE MANAJEMEN SYSTEM
YOHANIS SAHABAT
 
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUDPOTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
YOHANIS SAHABAT
 
LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
LAPORAN HASIL PRAKTEK  PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)LAPORAN HASIL PRAKTEK  PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
YOHANIS SAHABAT
 
Geologi pulau miangas
Geologi pulau miangasGeologi pulau miangas
Geologi pulau miangas
YOHANIS SAHABAT
 
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
YOHANIS SAHABAT
 
Materi dasar akuntansi
Materi dasar akuntansi Materi dasar akuntansi
Materi dasar akuntansi
YOHANIS SAHABAT
 
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
YOHANIS SAHABAT
 
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
YOHANIS SAHABAT
 
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
YOHANIS SAHABAT
 
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
YOHANIS SAHABAT
 
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
YOHANIS SAHABAT
 
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
YOHANIS SAHABAT
 
PENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1 & PANAS BUMI
PENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1  &  PANAS BUMIPENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1  &  PANAS BUMI
PENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1 & PANAS BUMI
YOHANIS SAHABAT
 

More from YOHANIS SAHABAT (20)

Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudRancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud
 
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
 
HSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGAS
HSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGASHSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGAS
HSE MANAJEMEN SYSTEM SEKTOR HILIR MIGAS
 
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGASPERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGAS
 
TIPS CARA MENGHEMAT LISTRIK
TIPS CARA MENGHEMAT LISTRIKTIPS CARA MENGHEMAT LISTRIK
TIPS CARA MENGHEMAT LISTRIK
 
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas Cepu
 
PRESENTASI KKW AK II
PRESENTASI KKW AK IIPRESENTASI KKW AK II
PRESENTASI KKW AK II
 
HSE MANAJEMEN SYSTEM
HSE MANAJEMEN SYSTEMHSE MANAJEMEN SYSTEM
HSE MANAJEMEN SYSTEM
 
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUDPOTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUD
 
LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
LAPORAN HASIL PRAKTEK  PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)LAPORAN HASIL PRAKTEK  PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)
 
Geologi pulau miangas
Geologi pulau miangasGeologi pulau miangas
Geologi pulau miangas
 
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
MATERI AKUNTANSI KEUANGAN 2
 
Materi dasar akuntansi
Materi dasar akuntansi Materi dasar akuntansi
Materi dasar akuntansi
 
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 5 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI  AIR  TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...
 
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 3 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 1 HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
LAPORAN PRAKERIN PT. GEODIPA ENERGI DIENG
 
PENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1 & PANAS BUMI
PENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1  &  PANAS BUMIPENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1  &  PANAS BUMI
PENGENALAN INDUSTRI MIGAS 1 & PANAS BUMI
 

Recently uploaded

Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 

Recently uploaded (20)

Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 

LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)

  • 1. LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN INDUSTRI MIGAS & PABUM PADA LOKASI SEMBURAN LUMPUR LAPINDO Oleh : Kelas MPE I KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SEKOLAH TINGGI ENERGI DAN MINERAL “AKAMIGAS” TAHUN AKADEMIK 2015/2016
  • 2. 2 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 BAB I 1. PENDAHULUAN Puji syukur dipanjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat penyertaan dan perkenanannya di dalam kehidupan kita, sehingga tugas atau kegiatan Praktek Lapangan mata kuliah PENGENALAN INDUSTI MIGAS 1 & PANAS BUMI pada lokasi Lumpur Lapindo Sidoarjo, dapat dilaksanakan dan sukses, tanpa hambatan dan masalah yang di temui pada saat pelaksanaan kegiatan, yang dimulai dari keberangkatan, pelaksanaan praktek dan bahkan sampai kepulangan kami ke tempat asal Asrama Vyatra STEM Akamigas Cepu dan pembuatan laporan ini. 2. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah, salah satunya adalah dalam bidang INDUSTRI MIGAS & PANAS BUMI. seiring dengan berkembangnya dunia industry dan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastuktur dewasa ini , sehingga sehubungan dengan hal tersebut maka di pandang perlu untuk menyiapkan Sumber Daya Manuasia (SDM) yang bekualitas yang melahirkan tenaga atau pekerja yang professional dan berkopentensi di bidang tersebut. Dewasa ini, demi pemenuhan akan kebutuhan hidup manusia dilakukan peningkatan pembangunan dan pengembangan dalam berbagai bidang. Salah satunya adalah peningkatan pengembangan dalam bidang INDUSTRI MIGAS & PANAS BUMI di mana bidang inilah yang berperan penting dalam pengambilan Minyak dan Gas Bumi untuk berbagai industry, yang melalui tahap-tahap yaitu prospecting, eksplorasi dan kemudian eksploitasi. 3. MAKSUD DAN TUJUAN Praktek lapangan mata kuliah PENGENALAN INDUSTI MIGAS & PANAS BUMI, merupakan salah satu agenda kurikuler dalam Tentative Kalender Akademik STEM
  • 3. 3 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 AKAMIGAS Tahun Akademik 2015/2016. Maksud dan tujuan kegiatan praktek lapangan adalah: - Untuk memperoleh gambaran nyata tentang penerapan atau implementasi dari ilmu atau teori yang selama ini diperoleh disekolah dan membandingkan dengan kondisi nyata dilapangan dan sekaligus menguji ilmu yang diperoleh tersebut; - Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa, khususnya terkait dengan materi INDUSTI MIGAS & PANAS BUMI; - Untuk melihat atau mengenal secaralangsung tentang minyak dan gas bumi bahkan sampai dengan Pemanfaatannya; - Untuk melatih mahsiswa berfikir secara praktis dan sistematis dalam menghadapi suatu persoalan dalam bidang Migas dan Panas Bumi. 4. TEMPAT TUJUAN Lokasi kegiatan praktek lapangan yang dituju adalah Lokasi semburan lumpur Lapindo berada di Porong, yakni kecamatan di bagian selatan Kabupaten Sidoarjo, sekitar 12 km sebelah selatan kota Sidoarjo. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Gempol (Kabupaten Pasuruan) di sebelah selatan. 5. TANGGAL PELAKSANAAN Kegiatan dilaksanakan pada tanggal, 06 November 2015. 6. PELAKSANAAN KEGIATAN 6.1. Kesampaian Daerah Lokasi semburan lumpur Lapindo berada di Porong, yang merupakan bekas lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc. Lokasinya dapat diakses menggunakan transportasi darat (kendaraan roda 4 maupun kereta api) dari cepu ± 4 jam dari cepu. 6.2. Acara/Agenda
  • 4. 4 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 Agenda kegiatan adalah mengetahui secara langsung tentang Kronologis kejadian semburan lumpur lapindo seacra keseluruhan baik itu perusahaan yang bertannggungjawab saat itu, Lokasi, Perkiraan penyebab kejadian, Volume lumpur, Hasil uji lumpur, Dampak, Upaya penanggulangan. 6.3. Pembimbing di Lapangan Selain Dosen yaitu Bapak EDY UNTORO, Ir., M.T. yang membimbing kami, ada pembimbing juga dari pihak Masyarakat setempat (selaku warga korban Lumpur Lapindoi) yaitu Nama : S A R W I A l a m a t : RT. 04, RW. 01 D e s a : Siring yang memandu dan memberikan informasi tentang kronologis kejadian Lumpur Lapindo dari awal sebelum terjadinya kejadian semburan lumpur itu terjadi, sampai pada informasi atau perkembangan kondisi terakhir pada saat itu.
  • 5. 5 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 BAB II 7. INFORMASI YANG DIPEROLEH Banjir lumpur panas Sidoarjo Banjir lumpur panas Sidoarjo, juga dikenal dengan sebutan Lumpur Lapindo (Lula) atau Lumpur Sidoarjo (Lusi), adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc. di Dusun Balongnongo Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia, sejak tanggal 29 Mei 2006. Semburan lumpur panas selama beberapa bulan ini menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya, serta mempengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur.
  • 6. 6 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 7.1. LOKASI Lokasi semburan lumpur ini berada di Porong, yakni kecamatan di bagian selatan Kabupaten Sidoarjo, sekitar 12 km sebelah selatan kota Sidoarjo. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Gempol (Kabupaten Pasuruan) di sebelah selatan. Lokasi pusat semburan hanya berjarak 150 meter dari sumur Banjar Panji-1 (BJP-1), yang merupakan sumur eksplorasi gas milik Lapindo Brantas Inc sebagai operator blok Brantas. Oleh karena itu, hingga saat ini, semburan lumpur panas tersebut diduga diakibatkan aktivitas pengeboran yang dilakukan Lapindo Brantas di sumur tersebut. Pihak Lapindo Brantas sendiri punya dua teori soal asal semburan. Pertama, semburan lumpur berhubungan dengan kesalahan prosedur dalam kegiatan pengeboran. Kedua, semburan lumpur kebetulan terjadi bersamaan dengan pengeboran akibat sesuatu yang belum diketahui. Namun bahan tulisan lebih banyak yang condong kejadian itu adalah akibat pengeboran. Lokasi semburan lumpur tersebut merupakan kawasan permukiman dan di sekitarnya merupakan salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. Tak jauh dari lokasi semburan terdapat jalan tol Surabaya-Gempol, jalan raya Surabaya-Malang dan Surabaya-Pasuruan-Banyuwangi (jalur pantura timur), serta jalur kereta api lintas timurSurabaya-Malang dan Surabaya-Banyuwangi. 7.2. PERKIRAAN PENYEBAB KEJADIAN Ada yang mengatakan bahwa lumpur Lapindo meluap karena kegiatanPT Lapindo di dekat lokasi itu. Lapindo Brantas melakukan pengeboran sumur Banjar Panji-1 pada awal Maret 2006 dengan menggunakan perusahaan kontraktor pengeboran PT Medici Citra Nusantara. Kontrak itu diperoleh Medici atas nama Alton International Indonesia, Januari2006, setelah menang tender pengeboran dari Lapindo senilai US$ 24 juta.
  • 7. 7 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 Pada awalnya sumur tersebut direncanakan hinggakedalaman 8.500 kaki (2.590 meter) untuk mencapai formasi Kujung (batu gamping). Sumur tersebut akan dipasang selubung bor (casing ) yang ukurannya bervariasisesuaidengan kedalaman untuk mengantisipasi potensi circulation loss (hilangnya lumpur dalam formasi) dan kick (masuknya fluida formasi tersebut ke dalam sumur) sebelum pengeboran menembus formasi Kujung. Sesuai dengan desain awalnya, Lapindo “sudah” memasang casing 30 inci pada kedalaman 150 kaki, casing 20 inci pada 1.195 kaki, casing (liner)16 inci pada 2.385 kaki, dancasing 13 3/8 inci pada 3.580 kaki (Lapindo Press Release ke wartawan, 15 Juni 2006). Ketika Lapindo mengebor lapisan bumi dari kedalaman 3.580 kaki sampai ke 9.297 kaki, mereka “belum” memasang casing 95/8 inciyang rencananya akan dipasang tepat dikedalaman batas antara formasi Kalibeng Bawah dengan formasi Kujung (8.500 kaki). Diperkirakan bahwa Lapindo, sejak awal merencanakan kegiatan pengeboran ini dengan membuat prognosis pengeboran yang salah. Mereka membuat prognosis dengan mengasumsikan zona pengeboran mereka di zona Rembang dengan target pengeborannya adalah formasi Kujung. Padahal mereka membor di zona Kendeng yang tidak ada formasi Kujung-nya. Alhasil, mereka merencanakan memasang casing setelah menyentuh target yaitu batu gamping formasi Kujung yang sebenarnya tidak ada. Selama mengebor mereka tidak meng-casing lubang karena kegiatan pemboran masih berlangsung. Selama pemboran, lumpur overpressure (bertekanan tinggi) dari formasi Pucangan sudah berusaha menerobos (blow out) tetapi dapat diatasi dengan pompa lumpur Lapindo (Medici).
  • 8. 8 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 Underground Blowout (semburan liar bawah tanah) Setelah kedalaman 9.297 kaki, akhirnya mata bor menyentuh batu gamping. Lapindo mengira target formasi Kujung sudah tercapai, padahal mereka hanya menyentuh formasi Klitik. Batu gamping formasi Klitik sangat porous (berlubang- lubang). Akibatnya lumpur yang digunakan untuk melawan lumpur formasi Pucangan hilang (masuk ke lubang di batu gamping formasi Klitik) atau circulation loss sehingga Lapindo kehilangan/kehabisan lumpur di permukaan. Akibat dari habisnya lumpur Lapindo, maka lumpur formasi Pucangan berusaha menerobos ke luar (terjadi kick). Mata bor berusaha ditarik tetapi terjepit sehingga dipotong. Sesuai prosedur standar, operasi pengeboran dihentikan, perangkap Blow Out Preventer (BOP) di rig segera ditutup dan segera dipompakan lumpur pengeboran berdensitas berat ke dalam sumur dengan tujuan mematikan kick. Kemungkinan yang terjadi, fluida formasi bertekanan tinggi sudah telanjur naik ke atas sampai ke batas antaraopen- hole dengan selubung di permukaan (surface casing) 13 3/8 inci. Di kedalaman tersebut, diperkirakan kondisi geologis tanah tidak stabil dan kemungkinan banyak terdapat rekahan alami (natural fissures) yang bisa sampai ke permukaan. Karena tidak dapat melanjutkan perjalanannya terus ke atas melalui lubang sumur disebabkan BOP sudah ditutup, maka fluida formasi bertekanan tadi akan berusaha mencari jalan lain yang lebih mudah yaitu
  • 9. 9 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 melewati rekahan alami tadi dan berhasil. Inilah mengapa surface blowoutterjadi di berbagai tempat di sekitar area sumur, bukan di sumur itu sendiri. Perlu diketahui bahwa untuk operasi sebuah kegiatan pengeboran migas di Indonesia setiap tindakan harus seizin BPMIGAS, semua dokumen terutama tentang pemasangan casing sudah disetujui oleh BPMIGAS. Dalam AAPG 2008 International Conference and Exhibition dilaksanakan di Cape Town International Conference Center, Afrika Selatan, tanggal 26-29 Oktober 2008, merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh American Association of Petroleum Geologists (AAPG) dihadiri oleh ahli geologi seluruh dunia, menghasilan pendapat ahli: 3 (tiga) ahli dari Indonesia mendukung gempa Bantul 2006 sebagai penyebab, 42 (empat puluh dua) suaraahli menyatakan pengeboran sebagaipenyebab,13 (tigabelas)suaraahli menyatakan kombinasi gempa dan Pengeboran sebagai penyebab, dan 16 (enam belas suara) ahli menyatakan belum bisa mengambil opini. Laporan audit Badan Pemeriksa Keuangan tertanggal 29 Mei 2007 juga menemukan kesalahan-kesalahan teknis dalam proses pengeboran. 7.3. VOLUME LUMPUR Berdasarkan beberapa pendapat ahli lumpur keluar disebabkan karena adanya patahan, banyak tempat di sekitar Jawa Timur sampai ke Madura seperti Gunung Anyar di Madura, "gunung" lumpur jugaada di Jawa Tengah (Bledug Kuwu). Fenomena ini sudah terjadi puluhan, bahkan ratusan tahun yang lalu. Jumlah lumpur di Sidoarjo yang keluar dari perut bumi sekitar 100.000 meter kubik per hari, yang tidak mungkin keluar dari lubang hasil "pengeboran" selebar 30 cm. Dan akibat pendapat awal dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia maupun Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia yang mengatakan lumpur di Sidoarjo ini berbahaya, menyebabkan
  • 10. 10 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 dibuat tanggul di atas tanah milik masyarakat, yang karena volumenya besar sehingga tidak mungkin menampung seluruh luapan lumpur dan akhirnya menjadikan lahan yang terkena dampak menjadi semakin luas. 7.4. HASIL UJI LUMPUR Berdasarkan pengujian toksikologis di 3 laboratorium terakreditasi (Sucofindo, Corelab, danBogorlab) diperoleh kesimpulan ternyata lumpur Sidoarjo tidak termasuk limbah B3 baik untuk bahan anorganik seperti arsen,barium, boron, timbal, raksa,sianida bebas,dan sebagainya, maupun untuk untuk bahan organik seperti trichlorophenol, chlordane, chlorobenzene, kloroform, dan sebagainya. BEBERAPA HASIL PENGUJIAN PARAMETER HASIL UJI MAKS BAKU MUTU (PP NOMOR 85/1999) Arsen 0,045 mg/L 5 mg/L Barium 1,066 mg/L 100 mg/L Boron 5,097 mg/L 500 mg/L Timbal 0,05 mg/L 5 mg/L Raksa 0,004 mg/L 0,2 mg/L Sianida Bebas 0,02 mg/L 20 mg/L Trichlorophenol 0,017 mg/L 2 mg/L (2,4,6 Trichlorophenol) 400 mg/L (2,4,4 Trichlorophenol)
  • 11. 11 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 Hasil pengujian menunjukkan semua parameter bahan kimia itu berada di bawah baku mutu. Hasil pengujian LC50 terhadap larva udang windu (Penaeus monodon) maupun organisme akuatik lainnya (Daphnia carinata) menunjukkan bahwa lumpur tersebut tidak berbahaya dan tidak beracun bagi biota akuatik. LC50 adalah pengujian konsentrasi bahan pencemar yang dapat menyebabkan 50 persen hewan uji mati. Hasilpengujian membuktikan lumpur tersebut memiliki nilai LC50 antara 56.623,93 sampai 70.631,75 ppm Suspended Particulate Phase (SPP) terhadap larva udang windu dan di atas 1.000.000 ppm SPP terhadap Daphnia carinata. Sementara berdasarkan standar EDP- BPPKA Pertamina, lumpur dikatakan beracun bila nilai LC50-nya sama atau kurang dari 30.000 mg/L SPP. Di beberapa negara, pengujian semacam ini memang diperlukan untuk membuang lumpur bekas pengeboran (used drilling mud) ke dalam laut. Jika nilai LC50 lebih besar dari 30.000 mg/L SPP, lumpur dapat dibuang ke perairan. Namun kesimpulan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menunjukkan hasil berbeda, dari hasil penelitian Walhi dinyatakan bahwa secaraumum pada area luberan lumpur dan sungai Porong telah tercemar oleh logam kadmium (Cd) dan timbal (Pb) yang cukup berbahaya bagi manusia apalagi kadarnya jauh di atas ambang batas; dan perlu sangat diwaspadai bahwa ternyata lumpur Lapindo dan sedimen Sungai Porong kadar timbalnya sangat besar yaitu mencapai 146 kali dari ambang batas yang telah ditentukan. Berdasarkan PP No 41 tahun 1999 dijelaskan bahwa ambang batas PAH yang diizinkan dalam lingkungan adalah 230 µg/m³ atau setara dengan 0,23 mg/m³ atau setara dengan 0,23 mg/kg. Maka dari hasilanalisis diatas diketahui bahwa seluruh titik pengambilan sampel lumpur Lapindo mengandung kadar chrysene di atas ambang batas. Sedangkan
  • 12. 12 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 untuk benz(a)anthracene hanya terdeteksi di tiga titik yaitu titik 7, 15, dan 20, yang kesemuanya di atas ambang batas. Dengan fakta sedemikian rupa, yaitu kadar PAH (chrysene dan benz(a)anthracene) dalam lumpur Lapindo yang mencapai 2.000 kali di atas ambang batas bahkan ada yang lebih dari itu. Maka bahaya adanya kandungan PAH (chrysene dan benz(a)anthracene) tersebut telah mengancam keberadaan manusia dan lingkungan. Pada akibatnya terjadi:  Bioakumulasi dalam jaringan lemak manusia (dan hewan)  Kulit merah, iritasi, melepuh, dan kanker kulit apabila kontak langsung dengan kulit  Kanker  Permasalahan reproduksi  Membahayakan organ tubuh seperti hati, paru-paru, dan kulit Dampak PAH dalam lumpur Lapindo bagi manusia dan lingkungan mungkin tidak akan terlihat sekarang, tetapi 5 hingga 10 tahun ke depan. Yang paling berbahaya akibat keberadaan PAH ini antara lain, dapat mengancam kehidupan anak cucu, khususnya bagi mereka yang tinggal di sekitar semburan lumpur Lapindo beserta ancaman terhadap kerusakan lingkungan. Namun sampai Mei 2009 atau tiga tahun dari kejadian awal ternyata belum terdapat adanya korban sakit atau meninggal akibat lumpur tersebut. Hasil analisis logam pada materi. PARAMETER SATUAN KEP. MENKES NO. 907/2002 LUMPUR LAPINDO AIR LUMPUR LAPINDO SEDIMEN SUNGAI PORONG AIR SUNGAI PORONG Kromium (Cr) mg/L 0,05 nd nd nd nd
  • 13. 13 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 Kadmium (Cd) mg/L 0,003 0,3063 0,0314 0,2571 0,0271 Tembaga (Cu) mg/L 1 0,4379 0,008 0,4919 0,0144 Timbal (Pb) mg/L 0,05 7,2876 0,8776 3,1018 0,6949 7.5. Dampak PETA SEMBURAN Semburan lumpur ini membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat sekitar maupun bagi aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Sampai Mei 2009, PT Lapindo, melalui PT Minarak Lapindo Jaya telah mengeluarkan uang baik untuk mengganti tanah masyarakat maupun membuat tanggulsebesarRp. 6 triliun.
  • 14. 14 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016  Lumpur menggenangi 16 desa di tiga kecamatan. Semula hanya menggenangi empat desa dengan ketinggian sekitar 6 meter, yang membuat dievakuasinya warga setempat untuk diungsikan serta rusaknya areal pertanian. Luapan lumpur ini juga menggenangi sarana pendidikan dan Markas Koramil Porong. Hingga bulan Agustus 2006, luapan lumpur ini telah menggenangi sejumlah desa/kelurahan di Kecamatan Porong, Jabon, dan Tanggulangin,dengan total wargayang dievakuasisebanyak lebih dari 8.200 jiwa dan tak 25.000 jiwa mengungsi. Karena tak kurang 10.426 unit rumah terendam lumpur dan 77 unit rumah ibadah terendam lumpur.  Lahan dan ternak yang tercatat terkena dampak lumpur hingga Agustus 2006 antara lain:lahan tebu seluas 25,61ha di Renokenongo, Jatirejo dan Kedungcangkring; lahan padi seluas 172,39 ha di Siring, Renokenongo, Jatirejo, Kedungbendo, Sentul, Besuki Jabon dan Pejarakan Jabon; serta 1.605 ekor unggas, 30 ekor kambing, 2 sapi dan 7 ekor kijang.  Sekitar 30 pabrik yang tergenang terpaksa menghentikan aktivitas produksi dan merumahkan ribuan tenaga kerja. Tercatat 1.873 orang tenaga kerja yang terkena dampak lumpur ini. Empat kantor pemerintah juga tak berfungsi dan para pegawai juga terancam tak bekerja.  Tidak berfungsinya saranapendidikan (SD, SMP), Markas Koramil Porong, serta rusaknya sarana dan prasarana infrastruktur (jaringan listrik dan telepon)  Rumah/tempat tinggal yang rusak akibat diterjang lumpur dan rusak sebanyak 1.683 unit. Rinciannya: Tempat tinggal 1.810 (Siring 142, Jatirejo 480, Renokenongo 428, Kedungbendo 590, Besuki 170), sekolah
  • 15. 15 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 18 (7 sekolah negeri), kantor 2 (Kantor Koramil dan Kelurahan Jatirejo), pabrik 15, masjid dan musala 15 unit.  Kerusakan lingkungan terhadap wilayah yang tergenangi, termasuk areal persawahan  Pihak Lapindo melalui Imam P. Agustino, Gene-ral Manager PT Lapindo Brantas, mengaku telah menyisihkan US$ 70 juta (sekitar Rp 665 miliar) untuk dana darurat penanggulangan lumpur.  Akibat amblesnya permukaan tanah di sekitar semburan lumpur, pipa air milik PDAM Surabaya patah .  Meledaknya pipa gas milik Pertamina akibat penurunan tanah karena tekanan lumpur dan sekitar 2,5 kilometer pipa gas terendam.  Ditutupnya ruas jalan tol Surabaya-Gempol hingga waktu yang tidak ditentukan, dan mengakibatkan kemacetan di jalur-jalur alternatif, yaitu melalui Sidoarjo-Mojosari-Porong dan jalur Waru-tol-Porong.  Tak kurang 600 hektare lahan terendam.  Sebuah SUTET (saluran udara tegangan ekstra tinggi) milik PT PLN dan seluruh jaringan telepon dan listrik di empat desa serta satu jembatan di Jalan Raya Porong tak dapat difungsikan. Penutupan ruas jalan tol ini juga menyebabkan terganggunya jalur transportasi Surabaya-Malang dan Surabaya-Banyuwangi serta kota-kota lain di bagian timur pulau Jawa. Ini berakibat pula terhadap aktivitas produksi di kawasan Ngoro (Mojokerto) dan Pasuruan yang selama ini merupakan salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur. 7.6. UPAYA PENANGGULANGAN
  • 16. 16 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 Rumah yang terendam lumpur panas Sejumlah upaya telah dilakukan untuk menanggulangi luapan lumpur, diantaranya dengan membuat tanggul untuk membendung area genangan lumpur. Namun, lumpur terus menyembur setiap harinya, sehingga sewaktu- waktu tanggul dapat jebol, yang mengancam tergenanginya lumpur pada permukiman di dekat tanggul. Jika dalam tiga bulan bencana tidak tertangani, adalah membuat waduk dengan beton pada lahan seluas 342 hektare, dengan mengungsikan 12.000 warga. Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan, untuk menampung lumpur sampai Desember 2006, mereka menyiapkan 150 hektare waduk baru. Juga ada cadangan 342 hektare lagi yang sanggup memenuhi kebutuhan hingga Juni 2007. Akhir Oktober, diperkirakan volume lumpur sudah mencapai 7 juta m3.Namun rencana itu batal tanpa sebab yang jelas. Badan Meteorologi dan Geofisika meramal musim hujan bakal datang dua bulanan lagi. Jika perkira-an itu tepat, waduk terancam kelebihan daya tampung. Lumpur pun meluap ke segala arah, mengotori sekitarnya.
  • 17. 17 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) memperkirakan, musim hujan bisa membuat tanggul jebol, waduk-waduk lumpur meluber, jalan tol terendam, dan lumpur diperkirakan mulai melibas rel kereta. Ini adalah bahaya yang bakal terjadi dalam hitungan jangka pendek. Sudah ada tiga tim ahli yang dibentuk untuk memadamkan lumpur berikut menanggulangi dampaknya. Mereka bekerja secara paralel. Tiap tim terdiri dari perwakilan Lapindo, pemerintah, dan sejumlah ahli dari beberapa universitas terkemuka. Di antaranya, para pakar dari ITS, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Gadjah Mada. Tim Satu, yang menangani penanggulangan lumpur, berkutat dengan skenario pemadaman. Tujuan jangka pendeknya adalah memadamkan lumpur dan mencari penyelesaian cepat untuk jutaan kubik lumpur yang telah terhampar di atas tanah. 7.6.1. Skenario penghentian semburan lumpur Ada pihak-pihak yang mengatakan luapan lumpur ini bisa dihentikan, dengan beberapa skenario dibawah ini, namun asumsiluapan bisa dihentikan sampai tahun 2009 tidak berhasil sama sekali, yang mengartikan luapan ini adalah fenomena alam. Skenario pertama, Menghentikan luapan lumpur dengan menggunakan snubbing unit pada sumur Banjar Panji-1. Snubbing unit adalah suatu sistem peralatan bertenaga hidraulik yang umumnya digunakan untuk pekerjaan well- intervention & workover (melakukan suatu pekerjaan ke dalam sumur yang sudah ada). Snubbing unit ini digunakan untuk mencapai rangkaian mata bor seberat 25 ton dan panjang 400 meter yang tertinggal pada pemboran awal.Diharapkan bilamata
  • 18. 18 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 bor tersebut ditemukan maka ia dapat didorong masuk ke dasar sumur (9297 kaki) dan kemudian sumur ditutup dengan menyuntikan semen dan lumpur berat. Akan tetapi skenario ini gagal total. Rangkaian mata bor tersebut berhasil ditemukan di kedalaman 2991 kakitetapi snubbing unit gagalmendorongnya ke dalam dasar sumur. Skenario kedua Dilakukan dengan cara melakukan pengeboran miring (sidetracking) menghindari mata bor yang tertinggal tersebut. Pengeboran dilakukan dengan menggunakan rig milik PT Pertamina (Persero). Skenario kedua ini juga gagal karena telah ditemukan terjadinya kerusakan selubung dibeberapa kedalaman antara 1.060-1.500 kaki, serta terjadinya pergerakan lateral di lokasi pemboran BJP-1. Kondisi itu mempersulit pelaksanaan sidetracking. Selain itu muncul gelembung- gelembung gas bumi di lokasi pemboran yang dikhawatirkan membahayakan keselamatan pekerja, ketinggian tanggul di sekitar lokasi pemboran telah lebih dari 15 meter dari permukaan tanah sehingga tidak layak untuk ditinggikan lagi. Karena itu, Lapindo Brantas melaksanakan penutupan secara permanen sumur BJP-1. Skenario ketiga, Pada tahap ini, pemadaman lumpur dilakukan dengan terlebih dulu membuat tiga sumur baru (relief well). Tiga lokasi tersebut antara lain: Pertama, sekitar 500 meter barat daya Sumur Banjar Panji-1. Kedua, sekitar 500 meter barat barat laut sumur Banjar Panji 1. Ketiga, sekitar utara timur laut dari Sumur Banjar Panji-1. Sampai saat ini skenario ini masih dijalankan.
  • 19. 19 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 Ketiga skenario beranjak dari hipotesis bahwa lumpur berasal dari retakan di dinding sumur Banjar Panji-1. Padahal ada hipotesis lain, bahwa yang terjadi adalah fenomena gunung lumpur (mud volcano), seperti di Bledug Kuwu di Purwodadi, Jawa Tengah. Sampai sekarang, Bledug Kuwu terus memuntahkan lumpur cair hingga membentuk rawa. Rudi Rubiandini, anggota Tim Pertama, mengatakan bahwa gunung lumpur hanya bisa dilawan dengan mengoperasikan empat atau lima relief well sekaligus. Semua sumur dipakai untuk mengepung retakan-retakan tempat keluarnya lumpur. Kendalanya pekerjaan inimahal dan memakan waktu. Contohnya, sebuah rig (anjungan pengeboran) berikut ongkos operasionalnya membutuhkan Rp 95 miliar. Biaya bisa membengkak karena kontraktor dan rental alat pengeboran biasanya memasang tarif lebih mahal di wilayah berbahaya. Paling tidak kelima sumur akan membutuhkan Rp 475 miliar. Saat ini pun sulit mendapatkan rig yang menganggur di tengah melambungnya harga minyak. Rovicky Dwi Putrohari, seorang geolog independen, menulis bahwa di lokasi sumur Porong-1, tujuh kilometer sebelah timur Banjar Panji-1, terlihat tanda-tanda geologi yang menunjukkan luapan lumpur pada zaman dulu, demikian analisisnya. Rovicky mencatat sebuah hal yang mencemaskan: semburan lumpur di Porong baru berhenti dalam rentang waktu puluhan hingga ratusan tahun. Dalam dokumen Laporan Audit Badan Pemeriksa Keuangan tertanggal 29 Mei 2007 disebutkan temuan-temuan bahwa upaya penghentian semburan lumpur tersebut dengan teknik relief well tidak berhasil disebabkan oleh faktor-faktor nonteknis,
  • 20. 20 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 diantaranya: peralatan yang dibutuhkan tidak disediakan. Senada dengan temuan Badan Pemeriksa Keuangan, Rudi Rubiandini juga menyatakan bahwa upaya penghentian semburan lumpur dengan teknik relief well tersebut tidak dilanjutkan dengan alasan kekurangan dana. 7.6.2. Antisipasi kegagalan menghentikan semburan lumpur Jika skenario penghentian lumpur terlambat atau gagal maka tanggul yang disediakan tidak akan mampu menyimpan lumpur panas sebesar 126.000 m³ per hari. Pilihan penyaluran lumpur panas yang tersedia pada pertengahan September 2006 hanya tinggal dua. Skenario ini dibuat kalau luapan lumpur adalah kesalahan manusia, seandainya luapan lumpur dianggap sebagai fenomena alam, maka skenario yang wajar adalah 'bagaimana mengalirkan lumpur ke laut' dan belajar bagaimana hidup dengan lumpur. Pilihan pertama Adalah meneruskan upaya penangangan lumpur di lokasi semburan dengan membangun waduk tambahan di sebelah tanggul-tanggul yang ada sekarang. Dengan sedikit upaya untuk menggali lahan ditempat yang akan dijadikan waduk tambahan tersebut agardaya tampungnya menjadi lebih besar. Masalahnya, untuk membebaskan lahan disekitar waduk diperlukan waktu, begitu juga untuk menyiapkan tanggul yang baru, sementara semburan lumpur secara terus menerus, dari hari ke hari, volumenya terus membesar. Pilihan kedua Adalah membuang langsung lumpur panas itu ke Kali Porong. Sebagai tempat penyimpanan lumpur, Kali Porong ibarat
  • 21. 21 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 waduk yang telah tersedia, tanpa perlu digali, memiliki potensi volume penampungan lumpur panas yang cukup besar. Dengan kedalaman 10 meter di bagian tengah kali tersebut, bila separuhnya akan diisi lumpur panas Sidoarjo, maka potensi penyimpanan lumpur di Kali Porong sekitar 300.000 m³ setiap kilometernya. Dengan kata lain, kali Porong dapat membantu menyimpan lumpur sekitar 5 juta m³, atau akan memberikan tambahan waktu sampai lima bulan bila volume lumpur yang dipompakan ke Kali Porong tidak melebihi 50.000 m³ per hari. Bila yang akan dialirkan ke Kali Porong adalah keseluruhan lumpur yang menyembur sejak awal Oktober 2006, maka volume lumpur yang akan pindah ke Kali Porong mencapai 10 juta m³ pada bulan Desember 2006. Volume lumpur yang begitu besar membutuhkan frekuensi dan volume penggelontoran air dari Sungai Brantas yang tinggi, dan kegiatan pengerukan dasar sungai yang terus menerus, agar Kali Porong tidak berubah menjadi waduk lumpur. Sedangkan untuk mencegah pengembaraan koloida lumpur Sidoarjo di perairan Selat Madura, diperlukan upaya pengendapan dan stabilisasi lumpur tersebut di kawasan pantai Sidoarjo. Para pakar yang melakukan simposium di ITS pada minggu kedua September, menyampaikan informasi bahwa kawasan pantai di Kabupaten Sidoarjo mengalami proses reklamasi pantai secara alamiah dalam beberapa dekade terakhir disebabkan oleh proses sedimentasi dan dinamika perairan Selat Madura. Setiap tahunnya, pantai Sidoarjo bertambah 40 meter. Sehingga upaya membentuk kawasan lahan basah di pantai yang terbuat dari lumpur panas Sidoarjo, merupakan hal yang selaras dengan
  • 22. 22 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 proses alamiah reklamasi pantai yang sudah berjalan beberapa dekade terakhir. Dengan mengumpulkan lumpur panas Sidoarjo ke tempat yang kemudian menjadi lahan basah yang akan ditanami oleh mangrove, lumpur tersebut dapat dicegahmasuk ke SelatMadura sehingga tidak mengancam kehidupan nelayan tambak di kawasan pantai Sidoarjo dan nelayan penangkap ikan di Selat Madura. Pantai rawa baru yang akan menjadi lahan reklamasi tersebut dikembangkan menjadi hutan bakau yang lebat dan subur, yang bermanfaat bagi pemijahan ikan, daerah penyangga untuk pertambakanudang. Pantai baru dengan hutan bakau di atasnya dapat ditetapkan sebagai kawasan lindung yang menjadi sumber inspirasi dan sarana pendidikan bagi masyarakat terhadap pentingnya pelestarian kawasan pantai. 7.6.3. Tim Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur Pada 9 September 2006, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani surat keputusan pembentukan Tim Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur di Sidoarjo, yaitu Keppres Nomor 13 Tahun 2006. Dalam Keppres itu disebutkan, tim dibentuk untuk menyelamatkan penduduk di sekitar lokasi bencana, menjaga infrastruktur dasar, dan menyelesaikan masalah semburan lumpur dengan risiko lingkungan paling kecil. Tim dipimpin Basuki Hadi Muljono, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum, dengan tim pengarah sejumlah menteri, diberi mandat selama enam bulan. Seluruh biaya untuk pelaksanaan tugas tim nasional ini dibebankan pada PT Lapindo Brantas. Namun upaya Timnas yang didukung oleh Rudi Rubiandini ternyata gagal total walaupun telah menelan biaya 900 miliar rupiah.
  • 23. 23 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 7.6.4. Keputusan Pemerintah Rapat Kabinet pada 27 September 2006 akhirnya memutuskan untuk membuang lumpur panas Sidoarjo langsung ke Kali Porong. Keputusan itu dilakukan karena terjadinya peningkatan volume semburan lumpur dari 50.000 meter kubik per hari menjadi 126.000 meter kubik per hari, untuk memberikan tambahan waktu untuk mengupayakan penghentian semburan lumpur tersebut dan sekaligus mempersiapkan alternatif penanganan yang lain, seperti pembentukan lahan basah (rawa) baru di kawasan pantai Kabupaten Sidoarjo. 7.6.5. Pendapat Kontra pembuangan lumpursecara langsung Banyak pihak menolak rencana pembuangan ke laut ini, diantaranya Walhi [5] dan ITS [6]. Menteri Kelautan dan Perikanan, Freddy Numberi, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI, 5 September 2006, menyatakan luapan lumpur Lapindo mengakibatkan produksi tambak pada lahan seluas 989 hektare di dua kecamatan mengalami kegagalan panen. Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) memperkirakan kerugian akibat luapan lumpur pada budidaya tambak di kecamatan Tanggulangin dan Porong Sidoarjo, Jawa Timur, mencapai Rp10,9 miliar per tahun. Dan rencana pembuangan lumpur yang dilakukan dengan cara mengalirkannya ke laut melalui Sungai Porong, bisa mengakibatkan dampak yang semakin meluas yakni sebagian besar tambak di sepanjang pesisir Sidoarjo dan daerah kabupaten lain di sekitarnya, karena lumpur yang sampai di pantai akan terbawa aliran transpor sedimen sepanjang pantai. Dampak lumpur itu bakal memperburuk kerusakan ekosistem Sungai Porong. Ketika masuk ke laut, lumpur otomatis mencemari Selat
  • 24. 24 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 Madura dan sekitarnya. Areal tambak seluas 1.600 hektare di pesisir Sidoarjo akan terpengaruh. Alternatif yang sudah dikaji lembaga seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, dengan memisahkan air dari endapan lumpur lalu membuang air ke laut. Lumpur itu mengandung 70 persen air, sisanya bahan endapan. Kalau air bisa dibuang ke laut, tentu danau penampungan tak perlu diperlebar, dan tekanan pada tanggul bisa dikurangi. Sampai tahun 2009 ternyata teori itu tidak bisa membuktikan adanya dampak tersebut. 7.7. PENETAPAN TERSANGKA Dalamkasus ini,Polda Jawa Timur telah menetapkan tigabelas tersangka yakni: 1. Edi Sutriono selaku Drilling Manager PT Energi Mega Persada, Tbk. 2. Nur Rochmat Sawolo selaku Vice President Drilling Share Services PT Energi Mega Persada, Tbk. 3. Rahenod selaku Drilling Supervisor PT Medici Citra Nusa. 4. Slamet B.K. selaku Drilling Supervisor PT Medici Citra Nusa. 5. Subie selaku Drilling Supervisor PT Medici Citra Nusa. 6. Slamet Riyanto selaku Project Manager PT Medici Citra Nusa. 7. Yenny Nawawi selaku Dirut PT Medici Citra Nusa. 8. Sulaiman bin H.M. Ali selaku Rig Superintendent PT Tiga Musim Mas Jaya. 9. Sardianto selaku Tool Pusher PT Tiga Musim Mas Jaya. 10. Lilik Marsudi selaku Driller PT Tiga Musim Mas Jaya. 11. Willem Hunila selaku Company Man Lapindo Brantas, Inc.
  • 25. 25 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 12. Imam Pria Agustino selaku General Manager Lapindo Brantas, Inc. 13. Aswan Pinayungan Siregar selaku mantan General Manager Lapindo Brantas, Inc. Namun perkara pidana tersebut dihentikan oleh penyidik Polda Jawa Timur dengan alasan bahwa dalam perkara perdatanya gugatan YLBHI dan Walhi kepada Lapindo dan pemerintah telah gagal. Selain itu, adanya perbedaan pendapat para ahli. Gerakan Menutup Lumpur Lapindo pernah mengajukan nama-nama ahli tambahan, para ahli terkemuka Indonesia dan luar negeri yang tergabung dalam Engineer Drilling Club (EDC) yang mendukung fakta kesalahan pemboran berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan tersebut, tetapi ditolak oleh penyidik Polda Jawa Timur (tidak ditanggapi). Para tersangka dijerat Pasal 187 dan Pasal 188 KUHP dan UU No 23/1997 Pasal 41 ayat 1 dan Pasal 42 tentang pencemaran lingkungan, dengan ancaman hukum 12 tahun penjara. Wakil Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Anton Bachrul Alam yang sejak tahun 2009 menjadi Kapolda Jawa Timur, mengatakan bahwa UU pencemaran ini sudah termasuk kejahatan korporasi karena merusak lingkungan hidup. 7.8. KRITIK Pemerintah dianggap tidak serius menangani kasus luapan lumpur panas ini. Masyarakat adalah korban yang paling dirugikan, karena mereka harus mengungsi dan kehilanganmata pencaharian tanpa adanya kompensasi yang layak. Pemerintah hanya membebankan kepada Lapindo pembelian lahan bersertifikat dengan harga berlipat- lipat dari hargaNJOP yang rata-rata harga tanah di bawah Rp100 ribu— dibeli oleh Lapindo sebesar Rp1 juta dan bangunan Rp1,5 juta masing-
  • 26. 26 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 masing per meter persegi. untuk 4 desa (Kedung Bendo, Renokenongo, Siring, dan Jatirejo) sementara desa-desa lainnya ditanggung APBN, juga penanganan infrastruktur yang rusak. Hal ini dianggap wajar karena banyak media hanya menuliskan data yang tidak akurat tentang penyebab semburan lumpur ini. Salah satu pihak yang paling mengecam penanganan bencana lumpur Lapindo adalah aktivis lingkungan hidup. Selain mengecam lambatnya pemerintah dalam menangani lumpur, mereka juga menganggap aneka solusi yang ditawarkan pemerintah dalam menangani lumpur akan melahirkan masalah baru, salah satunya adalah soal wacana bahwa lumpur akan dibuang ke laut karena tindakan tersebut justru berpotensi merusak lingkungan sekitar muara. PT Lapindo Brantas Inc. sendiri lebih sering mengingkari perjanjian- perjanjian yang telah disepakati bersama dengan korban. Menurut sebagian media, padahal kenyataannya dari 12.883 buah dokumen Mei 2009 hanya tinggal 400 buah dokumen yang belum dibayarkan karena status tanah yang belum jelas. Namun para warga korban banyak yang menerangkan kepada Komnas HAM dalam penyelidikannya bahwa para korban sudah diminta menandatangani kuitansi lunas oleh Minarak Lapindo Jaya, padahal pembayarannya diangsur belum lunas hingga sekarang. Dalam keterangannya kepada DPRD Sidoarjo pada Oktober 2010 ini Andi Darusalam Tabusala mengakui bahwa dari sekitar 13.000 berkas baru sekitar 8.000 berkas yang diselesaikan kebanyakan dari korban yang berasaldari Perumtas TanggulanginSidoarjo. Halini menunjukkan bahwa banyak keterangan dan penjelasan yang masih simpang siur dan tidak jelas.
  • 27. 27 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 BAB III 8. SARAN & PENUTUP Seiring dengan berkembangnya dunia industry dan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastuktur dewasa ini yang menuntut kita untuk lebih maju dalam ilmu teknologi dan sumber daya manusia yang handal dalam memenuhi permintaan kebutuhan dalam bidang industry pertambangan, maka dipandang perlu untuk mendukung pemerintah dalam dunia pendidikan, khusus di bidang pengetahuan Migas dan Panas Bumi, sehingga selain terori yang di dapat pada sekolah juga harus penting untuk dilaksanakan praktek atau study banding secara nyata pada dunia Migas. Kejadian di atas adalah merupakan pengalaman terburuk yang pernah kita temui dalamdunia industri migas khusus di Indonesia yang berdampak sangatbesar, sehingga untuk kedepan, dipandang sangat perlu sebagai pemerintah dapat mengambil langkah– langkahpencegahan untuk menjaga jangansampai terjadi lagi, sehingga atas tanggung jawab tersebut sebagai pemerintah dapat memfasilitasi generasi kita khusus yang belajar maupun pekerja di bidang Migas untuk dipersiapkan lebih profesional dan menjadi pekerja yang handal dalam bidang tersebut. Demikian laporan ini kami buat, dan atas keterbatasan data yang kami peroleh maka laporan ini masih jauh dari sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan koreksi dan masukan untuk perbaikan bagi kami kedepan, sekian dan terima kasis.
  • 28. 28 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 Cepu, 10 November 2015 Yang Membuat Laporan Mahasiswa Kelas MPE I TA. 2015/2016, 1. YOHANIS SAHABAT NIM. 15153009 2. ABDUL HARUN NIM. 15153001 3. LEONARDUS BERU NIM. 15153003 4. DONI GONSALVES NIM. 15153002 5. ZULKARNAEN NIM. 15153010 6. TEGUH JAPRIANDA NIM. 15153006 7. RUDIANUS A. LEO NIM. 15153007 8. MESAKH BISARARISI NIM. 15153004
  • 29. 29 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 9. WILLIAM P. URUS NIM. 15153009 DAFTAR ISI BAB I .......................................................................................................................................2 1. PENDAHULUAN ............................................................................................................ 2 2. LATAR BELAKANG .........................................................................................................2 3. MAKSUD DAN TUJUAN .................................................................................................2 4. TEMPAT TUJUAN ..........................................................................................................3 5. TANGGAL PELAKSANAAN.............................................................................................. 3 6. PELAKSANAAN KEGIATAN............................................................................................. 3 6.1. Kesampaian Daerah............................................................................................... 3 6.2. Acara/Agenda .......................................................................................................3 6.3. Pembimbing di Lapangan....................................................................................... 4 BAB II .....................................................................................................................................5 7. INFORMASI YANG DIPEROLEH....................................................................................... 5 7.1. LOKASI........................................................................................................................... 6 7.2. PERKIRAAN PENYEBAB KEJADIAN.................................................................................... 6 7.3. VOLUME LUMPUR..........................................................................................................9 7.4. HASIL UJI LUMPUR ....................................................................................................... 10 7.5. Dampak....................................................................................................................... 13 7.6. UPAYA PENANGGULANGAN.......................................................................................... 15 7.6.1. Skenario penghentian semburan lumpur................................................................. 17 7.6.2. Antisipasi kegagalan menghentikan semburan lumpur............................................. 20 7.6.3. Tim Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur.................................................... 22 7.6.4. Keputusan Pemerintah........................................................................................... 23 7.6.5. Pendapat Kontra pembuangan lumpur secara langsung........................................... 23 7.7. PENETAPAN TERSANGKA............................................................................................ 24 7.8. KRITIK ........................................................................................................................ 25 BAB III .................................................................................................................................. 27
  • 30. 30 LAPORANPRAKTEKLAPANGAN PADALOKASISEMBURANLUMPURLAPINDO MIGAS&PANASBUMI OLEH:KELASMPEITA.2015/2016 8. SARAN & PENUTUP..................................................................................................... 27