Dokumen ini membahas sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di sektor hulu migas, termasuk tujuan, aspek penerapan, fokus pelaksanaan, bahaya potensial, penyebab kecelakaan, dan unsur-unsur sistem manajemen K3. Dokumen ini juga menjelaskan standar nasional K3 dan keselamatan pekerja, umum, lingkungan, serta instalasi migas.
file ini gw lupa sumbernya dari mana :( gw terima dalam bahasa inggris dan gw coba terjemahkan untuk membantu pelaksanaan investigasi kecelakaan di K3 dan lingkungan
file ini gw lupa sumbernya dari mana :( gw terima dalam bahasa inggris dan gw coba terjemahkan untuk membantu pelaksanaan investigasi kecelakaan di K3 dan lingkungan
MODUL
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya
MODUL
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya
This Slideshare presentation is a partial preview of the full business document. To view and download the full document, please go here:
http://flevy.com/browse/business-document/health-safety-and-environmental-management-plan-330
This document is a 30 page health, safety and environmental management plan that will provides organisations with a very solid framework for managing health, safety and environmental risk.
The key elements include: HSE policy, risk management, management responsibilities, incident investigation, injury reporting, training and competency, emergency management, sub-contractor management, communication and consultation, occupational health, processes for work practices, monitoring and review.
Once downloaded this document can be enhanced by purchasing a number of forms, registers, checklist or templates from this site.
This document present excellent value for money for the perspective client; to draft a document of similar quality would cost several thousands of dollars in man hours. However, you will need to tailor this HSE management plan to your organisation as well to any relevant legislation, standards or codes.
This document will suit medium to large businesses, or the small business owner looking to step up their HSE compliance or improve their chance of winning work with high end clients.
The savvy buyer will recognise value for money in this document.
PERALATAN & HSE MANAGEMENT SYSTEM PENGOLAHAN MIGASYOHANIS SAHABAT
Peralatan Pengolahan Minyak Bumi
Kilang minyak (refinery unit) merupakan suatu area yang di dalamnya berisi alat-alat produksi yang memiliki fungsi masing-masing dalam hal pengolahan minyak bumi menjadi produk jadi.
AI and Machine Learning Demystified by Carol Smith at Midwest UX 2017Carol Smith
What is machine learning? Is UX relevant in the age of artificial intelligence (AI)? How can I take advantage of cognitive computing? Get answers to these questions and learn about the implications for your work in this session. Carol will help you understand at a basic level how these systems are built and what is required to get insights from them. Carol will present examples of how machine learning is already being used and explore the ethical challenges inherent in creating AI. You will walk away with an awareness of the weaknesses of AI and the knowledge of how these systems work.
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudYOHANIS SAHABAT
5.1. Kesimpilan
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, melalui beberapa tahapan mulai dari observasi lapangan sampai dengan pengolahan data hasil lapangan diatas penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Mengingat Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud belum memiliki APAR, maka sebaiknya saat ini dilakukan perencanaan untuk pengadaanya, guna memenuhi ketentuan dan persyaratan sebagaimana pada KEPMEN PU Nomor : 10/KPTS/2000, tentang Ketentuan Teknis Pengaman Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan, yang dapat memberikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan, bagi para Pegawai maupun pengunjung dan masyarakat lainnya;
2) Adapun potensi bahaya kebakaran yang ada pada gedung tersebut, berdasarkan hasil pengamatan identifikasi bahaya kebakaran meliputi klasifikasi kebakaran A, B dan C;
3) Untuk langkah pencegahan terhadap risiko bahaya kebakaran pada gedung tersebut, perlu disediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jenis Dry Chemical Powder PC ABC, sejumlah 36 unit, yang ditempatkan sesuai dengan ketentuan dan SNI;
4) Untuk pengadaan APAR tersebut, telah diketahui perkiraan biaya yang digunakan berdasarkan hasil perhitungan diatas adalah sebesar Rp.129.642.000,- (Seratus Duapuluh Sembilan Juta, Enam Ratus Empat Puluh Dua Ribu, Rupiah).
5.2. Saran
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran adalah semua tindakan yang berhubungan dengan pencegahan, pengamatan dan pemadaman kebakaran yang meliputi perlindungan jiwa dan keselamatan manusia serta perlindungan harta benda. Oleh karena itu, berhubung Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud, yang hingga saat ini belum memiliki sarana dan fasilitas penunjang terkait standar teknis keselamatan seperti APAR yang harus dimiliki, bahkan dengan terbatasnya fasilitas pemadam kebakaran yang dimiliki oleh PEMDA Kab. Kepl. Talaud, sehingga sangat dipandang perlu kedepannya untuk merencanakan dan mengadakannya.
Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di PT Pertamina (persero) harus dilakukan dengan baik dan benar.
Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya implikasi kerugian baik secara mikro perusahaan maupun makro nasional dan internasional perusahaan berupa kerugian alokasi dana kecelakaan tenaga kerja, penurunan kegiatan ekonomi dan industry, menurunnya kegiatan riset pendidikan dan teknologi, terganggunya kestabilitas ketahanan kegiatan politik, ekonomi dan social, meningkatnya pengangguran, kemiskinan maupun kriminalitas.
Selain itu dapat berdampak pada citra dan kepercayaan PT Pertamina sebagai perusahaan kelas dunia dalam persaingan pasar bebas di era-globalisasi ini.
'KERTAS KERJA WAJIB' AK.II, STEM Akamigas CepuYOHANIS SAHABAT
'EFEKTIFITAS PENERIMAAN PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD, PROVINSI SULAWESI UTARA"
Pajak merupakan peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk mebiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment ......................................''
"KERTAS KERJA WAJIB" AK.II, STEM Akamigas, JUDUL : EFEKTIFITAS PENERIMAAN PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD, PROVINSI SULAWESI UTARA..
POTENSI DAN PERSEBARAN MINERAL NON LOGAM DAN LOGAM KABUPATEN TALAUDYOHANIS SAHABAT
Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan Kabupaten yang paling Utara di Negara Republik Indonesia, dengan ibukota Melonguane yang berjarak sekitar 271 mil laut dari Ibukota Propinsi Sulawesi Utara yaitu Manado. Terletak antara 3º 38’ 00” - 5º 33’ 00” Lintang Utara dan 126° 38’ 00” - 127° 10’ 00” Bujur Timur. Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan salah satu daerah yang memiliki sumber daya mineral baik logam maupun non logam. Untuk logam diketahui mineral yang dapat diidentifikasi adalah pasir besi, nikel dan mangan. Sedangkan untuk Non logam terdiri dari : lempung bentonitan, batu gamping, kalsit, batu hias (setengah permata), gipsum dan barit.
Potensi dan Persebaran Mineral Non Logam & Logam Kabupaten Kepulauan Talaud diperoleh berdasarkan Laporan dari TIM INVENTARISASI Badan Geologi Bandung (No. 01/MN/BGD/2012) yang dilaksanakan pada tahun 2012 lalu di Kabupaten Kepulauan Talaud, dengan tahapan kegiatan sebagai berikut : Penyelidikan Lapangan (Pengumpulan Data Sekunder, dan Pengumpulan Data Primer), Analisis Laboratorium, dan Pengolahan Data, sehingga menghasilkan data tersebut.
KERTAS KERJA WAJIB
Judul :
POTENSI BAHAN GALIAN PASIR BESI
DI KECAMATAN BEO DAN KECAMATAN TAMPAN’AMMA
KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD,
PROVINSI SULAWESI UTARA
Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan Kabupaten yang paling Utara di Negara Republik Indonesia, dengan ibukota Melonguane yang berjarak sekitar 271 mil laut dari Ibukota Propinsi Sulawesi Utara yaitu Manado. Terletak antara 3º 38’ 00” - 5º 33’ 00” Lintang Utara dan 126° 38’ 00” - 127° 10’ 00” Bujur Timur. Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan salah satu daerah yang memiliki sumber daya mineral baik logam maupun non logam. Untuk logam diketahui mineral yang dapat diidentifikasi adalah pasir besi, nikel dan mangan. Sedangkan untuk Non logam terdiri dari : lempung bentonitan, batu gamping, kalsit, batu hias (setengah permata), gipsum dan barit. Kecamatan Beo dan Kecamatan Tampan’amma merupakan kecamatan yang memiliki potensi Pasir Besi. Pasir besi merupakan salah satu bahan galian industri. Kegunaan pasir besi selain bahan dasar untuk industri logam besi/baja juga telah banyak dimanfaatkan pada industri semen, sedangkan bahan mentah pasir besi bisa dimanfaatkan untuk membuat beton pada pekerjaan konstruksi. Pembentukan endapan pasir besi memiliki perbedaan genesa dibandingkan dengan mineralisasi logam lainnya. Biasanya pasir besi terdapat di pesisir pantai, terjadi akibat adanya endapan. Pembentukan endapan pasir besi dalam jumlah cukup besar dan sebaran yang luas di daerah pesisir tidak terlepas dari berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut adalah kandungan mineral besi pada batuan sumber, media transportasi alam berupa aliran air sungai, gelombang laut, dan angin serta proses geologi berupa pelapukan, erosi, transportasi, sedimentasi, dan pengayakan. Potensi sumber daya tereka dan terukur di Kecamatan Beo adalah 2.920 Ha, dan Kecamatan Tampan’Amma 7.950 Ha, bisa untuk dieksplotasi
LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMROGRAMAN KOMPUTER (DLPHI 7)YOHANIS SAHABAT
Delphi adalah sebuah IDE Compiler untuk bahasa pemrograman Pascal dan lingkungan pengembangan perangkat lunak yang digunakan untuk merancang suatu aplikasi program.
Delphi juga dapat di artikan sebagai Suatu bahasa pemrograman yang menggunakan visualisasi sama seperti bahasa pemrograman Visual Basic ( VB ). Namun Delphi menggunakan bahasa yang hampir sama dengan pascal (sering disebut objeck pascal ) . Sehingga lebih mudah untuk digunakan . Bahasa pemrograman Delphi dikembangkan oleh CodeGear sebagai divisi pengembangan perangkat lunak milik embarcadero . Divisi tersebut awalnya milik borland , sehingga bahasa ini memiliki versi Borland Delphi.
Pulau Miangas merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang berbatasan dengan Filipina. Pulau ini termasuk
dalam wilayah Check Point Border Crossing Agreement. Berdasarkan pengamatan lapangan hampir seluruh bagian
Pulau Miangas mengalami proses abrasi cukup kuat. Posisi pulau ini berada di laut lepas tanpa ada penghalang baik
berupa pulau atau gosong, yang berfungsi sebagai penahan gelombang. Pulau ini dapat berdiri kokoh karena batuan
dasarnya mempunyai tingkat resistensi tinggi seperti batuan Gunungapi Miangas yang ditindih secara tidak selaras
oleh batugamping koral. Di beberapa bagian pantai rawan terhadap abrasi. Untuk mengurangi akibat abrasi diusulkan
dibangun pelindung pantai. Kedalaman air di sekitar pulau ini antara 5 m – 110 m. Laut terdalam terdapat di bagian
baratdaya yang berjarak 500 m dari garis pantai. Terdapat tiga jenis pantai di Pulau Miangas yaitu pantai berpasir,
berbatu, dan bertebing terjal.
REKONSILIASI BANK
rekonsiliasi bank menurut Wibowo dan Abubakar Arif merupakan suatu laporan yang berisi saldo kas menurut perusahaan dengan saldo kas menurut bank disertai dengan penyebab perbedaan keduanya.
Materi Dasar Akuntansi
Pengertian Akuntansi
Persamaan Dasar Akuntansi
Laporan Keuangan
Jurnal, Buku Besar dan Neraca Saldo Perusahaan Jasa
Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa
Neraca Lajur Perusahaan Jasa
Jurnal Penutup dan Neraca Saldo Setelah Penutupan
Transaksi Perusahaan Dagang
Jurnal Khusus
Rekonsiliasi Bank
Persediaan Barang Dagang
MATERI 4 HIDROGEOLOGI ; EKSPLORASI AIR TANAH (Manajemen Pertambangan & Ener...YOHANIS SAHABAT
MATERI IV
EKSPLORASI AIR TANAH
Eksplorasi merupakan suatu/ serangkaian pekerjaan/tindakan yang dilakukan dalam rangka mencari, menemukan, dan menggali sumber daya alam, dalam hal ini adalah air tanah.
AKUIFER
Akifer (Lapisan pembawa air):Batuan, sedimen, formasi, sekelompok formasi, atau sebagian dari suatu formasi yang jenuh air, yang permeabel, yang mampu memasok air kepada suatu mata-air / sumur dalam jumlah cukup ekonomik
Mata Kuliah Hidrogeologi ini Kuliah ini membahas tentang genetik, proses, dan dinamika air di dalam litosfera baik secara kuantitatif maupun kualitatif agar mahasiswa dapat melakukan analisis hidrogeologi dengan baik dan benar.
2. L/O/G/O
Oleh, Kelompok - IV
1
2 WILLIAMP. URUS
YOHANIS SAHABAT
3 ZULKARNAEN
Manajemen Pertambangan
& Energi - II
3. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM
Akamigas Cepu
1
Sistem Manajemen K3 merupakan bagian dari sistem
manajemen organisasi secara keseluruhan yang
meliputi struktur organisasi perencanaan, tanggung
jawab, pelaksanaan, penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam
rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja untuk menciptakan tempat kerja yang
aman, efisien dan produktif (Tarwaka, 2008).
Permenaker RI No. Per. 05 / MEN / 1996
D e s k r i p s i1
4. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM
Akamigas Cepu
2
1.Melindungi dan menjamin
keselamatan setiap tenaga
kerja dan orang lain di tempat
kerja.
2.Menjamin setiap sumber
produksi dapat digunakan
secara aman dan efisien.
3.Meningkatkan kesejahteraan
dan produktivitas Nasional.
Tujuan dari K32
5. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM
Akamigas Cepu
3
Aspek Penerapan K33
PERENCANAAN
a. Pemasangan
b. Pemakaian
c. Perawatan
PENGENDALIAN
• Administratif,
• Legalitas / perijinan,
• Standarisasi
• Sertifikasi
TOPKECELAKAAN
6. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM
Akamigas Cepu
4
Fokus Pelaksanaan K3
Mencegah Kecelakaan Kerja
Mencegah Penyakit Akibat Kerja
7. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM
Akamigas Cepu
5
PP No. 1 Th. 1970
Tentang Keselamatan Kerja pada
Sektor Pertambangan,
Mengatur, membina dan mengawasi
masalah keselamatan dan kesehatan
kerja pada sektor migas,
ElemenSistemManajemenK3
Ruang Lingkup UU No. 44 Th. 19605
8. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM
Akamigas Cepu
6
PP No. 19 Tahun 1973
Tentang Pengaturan dan Pengawasan
Keselamatan Kerja di Bidang
Pertambangan.
PP No. 11 Tahun 1979
Tentang Keselamatan Kerja pada
Pemurnian dan Pengolahan Minyak
dan Gas Bumi.
PP No. 17 Th. 1974
Tentang Pengawasan Pelaksanaan
Eksplorasi dan Eksploitasi di Daerah
Lepas Pantai
9. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM
Akamigas Cepu
7
Ringan
Kecelakaan yang tidak menimbulkan
kehilangan hari kerja (pertolongan
pertama/first aid).
Klasifikasi Kecelakaan Pada
Kegiatan Migas (4 Jenis)
6
1
Sedang
Kecelakaan yang menimbulkan kehilangan
hari kerja (tidak mampu bekerja sementara)
dan diduga tidak akan menimbulkan cacat
jasmani dan atau rohani yang akan
mengganggu tugas pekerjaannya.
2
10. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM
Akamigas Cepu
8
Berat
Kecelakaan yang menimbulkan kehilangan
hari kerja dan diduga akan menimbulkan
cacat jasmani atau rohani yang akan
mengganggu tugas dan pekerjaannya.
3
Meninggal/Fatal
kecelakaan yang menimbulkan kematian
segera atau dalam jangka waktu 24 jam
setelah terjadinya kecelakaan.
4
13. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM
Akamigas Cepu
11
Pencegahan Kecelakaan9
Kewajiban Badan Usaha :
1. Menjamin standar dan mutu,
2. Menerapkan kaidah keteknikan yang
baik, Keselamatan dan kesehatan kerja
serta pengelolaan lingkungan hidup,
3. Mengutamakan pemanfaatan tenaga
kerja setempat dan produk dalam
negeri.
UU No. 22 Tahun 2001
“Tentang Minyak dan Gas Bumi”
14. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM
Akamigas Cepu
12
1.Peraturan
2.Standardisasi
3.Pengawasan
4.Penelitan Teknik
5.Penelitian Medis
6.Penelitian Psikologis
7.Penelitian Statistik
8.Pendidikan
9.Pelatihan
10.Persuasi
11.Asuransi
12.Penerangan 1 s/d 11
Elemen System Manajemen K3:
15. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM
Akamigas Cepu
13
Standart Nasional & Kompetensi10
Keselamatan Migas adalah ketentuan tentang
Standardisasi peralatan, sumber daya manusia,
pedoman umum instalasi migas dan prosedur kerja agar
instalasi migas dapat beroperasi dengan andal, aman
dan akrab lingkungan agar dapat menciptakan kondisi
aman dan sehat bagi pekerja (K3), aman bagi masyarakat
umum (KU), aman bagi lingkungan (KL) serta aman dan
andal bagi instalasi migas sendiri (KI).
16. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM
Akamigas Cepu
14
Keselamatan pekerja :
Adalah suatu perlindungan bagi keamanan dan
kesehatan pekerja agar terhindar dari kecelakaan
kerja.
Dengan syarat sbb :
• Terdapatnya standardisasi kompetensi,
• Tempat kerja dan lingkungan kerja yang baik,
• Prosedur kerja dan menggunakan alat pelindung
diri (APD) bagi yang bekerja di tempat
berbahaya.
17. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM
Akamigas Cepu
15
Keselamatan umum
Merupakan perlindungan bagi keamanan
masyarakat umum sehingga dapat terhindar dari
kecelakaan yang disebabkan oleh kegiatan usaha
migas. Meliputi :
• Untuk mengantisipasi hal tersebut, dibutuhkan
penyuluhan terhadap bahaya migas,
• Tanda peringatan atau larangan,
• Sertifikat kelaikan terhadap instalasi dan
peralatan,
• Tanda keselamatan produk dan sebagainya.
18. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM
Akamigas Cepu
16
Keselamatan lingkungan
Berfungsi untuk melindungi lingkungan sekitar
terhadap pencemaran yang disebabkan dari proses
pada industri migas.
Dengan Syarat kegiatan usaha migas :
• Studi lingkungan,
• Bahan-bahan kimia yang digunakan dalam operasi
telah memenuhi persyaratan, teknologi yang tepat,
• Terdapat peralatan pemantauan, pencegahan dan
pencemaran lingkungan,
• Mengacu pada baku mutu lingkungan,
• Terdapat SDM yang kompeten,
• Sistem tanggap darurat dan sistem manajemen
lingkungan.
19. Manajemen Pertambangan & Energi – STEM
Akamigas Cepu
17
Keselamatan instalasi / peralatan
Merupakan suatu perlindungan bagi instalasi dan
peralatan yang digunakan sehingga dapat terhindar dari
kerusakan yang dapat membahayakan bagi para pekerja,
lingkungan, masyarakat umum serta kerugian investasi.
Untuk dapat menghindari hal tersebut, terdapat
beberapa peralatan, antara lain :
• Prosedur operasi dan perawatan,
• Sertifikat kelaikan instalasi dan peralatan,
• Penggunaan standar/SNI, tanda kesesuaian SNI,
• Sertifikat kompetensi bagi pekerja,
• Kesiapan alat pemadam,
• Prosedur dan latihan tanggap darurat dan
• Tanda keselamatan produk.
Sumber : (Buku Keselamatan Instalasi Migas karya Suyartono,
mantan Direktur Teknik dan Lingkungan Migas)