1. Banjir lumpur panas Sidoarjo terjadi akibat kegiatan pengeboran Lapindo Brantas Inc pada 2006.
2. Lumpur tersebut mengandung zat berbahaya dan telah mencemari lingkungan sekitar.
3. Dampaknya meliputi kerusakan lahan, rumah, dan pabrik serta mengganggu masyarakat dan ekonomi Jawa Timur.
Explain about Lumpur Lapindo disaster in Porong Sidoarjo Regency East Java Indonesia. Power point available in Bahasa Indonesia so you can translate it and there my group name.
enjoy my presentation !!!
happy learning
Dampak lumpur lapindo terhadap kegiatan sosial ekonomianisaf7
Dokumen ini membahas dampak lumpur Lapindo terhadap masyarakat sekitar. Bencana lumpur Lapindo diperkirakan disebabkan oleh pengeboran minyak yang salah pada tahun 2006. Hal ini menyebabkan penduduk kehilangan tempat tinggal dan mencemari lingkungan. Namun, lumpur juga dimanfaatkan untuk pembuatan keramik dan baterai sehingga memberikan dampak positif bagi ekonomi. Bencana ini mengajarkan pentingnya kelestarian lingkungan dan
1. Banjir lumpur panas Sidoarjo terjadi akibat kegiatan pengeboran Lapindo Brantas Inc pada 2006.
2. Lumpur tersebut mengandung zat berbahaya dan telah mencemari lingkungan sekitar.
3. Dampaknya meliputi kerusakan lahan, rumah, dan pabrik serta mengganggu masyarakat dan ekonomi Jawa Timur.
Explain about Lumpur Lapindo disaster in Porong Sidoarjo Regency East Java Indonesia. Power point available in Bahasa Indonesia so you can translate it and there my group name.
enjoy my presentation !!!
happy learning
Dampak lumpur lapindo terhadap kegiatan sosial ekonomianisaf7
Dokumen ini membahas dampak lumpur Lapindo terhadap masyarakat sekitar. Bencana lumpur Lapindo diperkirakan disebabkan oleh pengeboran minyak yang salah pada tahun 2006. Hal ini menyebabkan penduduk kehilangan tempat tinggal dan mencemari lingkungan. Namun, lumpur juga dimanfaatkan untuk pembuatan keramik dan baterai sehingga memberikan dampak positif bagi ekonomi. Bencana ini mengajarkan pentingnya kelestarian lingkungan dan
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)YOHANIS SAHABAT
Laporan ini memberikan ringkasan tentang praktek lapangan mahasiswa di lokasi semburan lumpur Lapindo. Mahasiswa memperoleh informasi mengenai kronologi kejadian semburan lumpur secara langsung dari warga setempat, serta melihat dampak sosial dan upaya penanganannya. Berdasarkan informasi yang diperoleh, diduga penyebab semburan adalah kesalahan dalam prosedur pengeboran sumur gas Lapindo.
Proses pembentukan berlian di Martapura, Kalimantan Selatan meliputi:
1. Berlian terbentuk dalam batuan kimberlit di mantel bumi dalam keadaan tekanan dan suhu tinggi
2. Kimberlit diekstrusi ke permukaan dan membentuk sumber daya berlian utama yaitu pipa kimberlit
3. Sumber daya berlian di Kalimantan ditemukan dalam endapan aluvial dan breksi di sepanjang sungai purba
mengetahui apa saja fenomena yang tengah dan sudah terjadi di Parangtritis. Laporan Perjalanan KKL 1 fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada tahun 2016
Aktivitas penambangan timah di Bangka Belitung selama ini telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah seperti lubang tambang, air asam tambang, tailing yang mengandung logam berat, dan rusaknya ekosistem hutan. Solusinya meliputi reklamasi lahan tambang, penanaman tanaman pangan di tailing, dan meningkatkan pengawasan serta pemberian sanksi bagi penambang ilegal.
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubaraAlfi Nugraha
Bioremediasi merupakan teknik yang memanfaatkan mikroorganisme untuk mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang berbahaya. Dokumen ini membahas dampak negatif pertambangan batubara terhadap lingkungan, dan menjelaskan bahwa bioremediasi dapat digunakan sebagai alternatif untuk menangani pencemaran akibat tambang batubara dengan memecah zat pencemar menggunakan mikroorganisme. Dokumen ini juga men
The document summarizes information about the Lusi Mud Volcano disaster in Sidoarjo, Indonesia. It describes how the mud volcano began erupting in 2006 after drilling by Lapindo Brantas ruptured a gas exploration well. Vast amounts of mud continue to flow, burying homes and farmland over 1,500 hectares. Efforts to contain the flows have failed. The disaster has destroyed infrastructure and ecosystems, displacing over 75,000 people. Legal issues remain as victims have received limited compensation despite the volcanic flows being deemed a corporate crime caused by Lapindo Brantas.
1) PT Lapindo Brantas drilled an exploration well for natural gas that breached a sedimentary rock formation, causing hot mud to gush from the well.
2) The uncontrolled mudflow buried 12 villages and displaced over 60,000 people, damaging infrastructure and the environment.
3) The disaster was declared a human rights violation as PT Lapindo Brantas failed in its responsibility to protect local communities and the environment.
Dokumen tersebut membahas kasus semburan lumpur di Sidoarjo akibat kegiatan pengeboran gas oleh PT Lapindo Brantas. Dokumen menjelaskan dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan, serta tanggung jawab PT Lapindo Brantas sebagai perusahaan pelaku kegiatan tersebut untuk memberikan ganti rugi kepada masyarakat korban sesuai prinsip tanggung jawab mutlak dalam hukum lingkungan.
1) The hot mud eruption in Sidoarjo, East Java was caused by PT Lapindo Brantas Inc.'s failure to properly handle well problems during oil exploration, cracking the underground formation and allowing mud to flow.
2) The eruption has destroyed over 10,000 homes and structures, displacing over 26,000 people, and caused extensive environmental and economic damage estimated at $3.46 billion.
3) Attempts to stop the flows by capping the well, relief wells, and constructing dams have failed, and the volume of hot mud continues to increase with uncertain long term impacts.
Dokumen tersebut memberikan definisi mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai lembaga dan ahli. CSR didefinisikan sebagai komitmen perusahaan untuk bertindak secara etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dokumen tersebut juga menjelaskan kapan, dimana, siapa yang melakukan CSR, dan alasan-alasan perusahaan melakukan CSR.
This document discusses the concepts of professional and business ethics. It defines ethics as standards that guide behavior and decisions. Professional ethics refers to ethical standards for fields that require specialized training and expertise. These professions have codes of ethics to guide relationships with clients/patients. Business ethics examines ethical issues that arise in commercial activities and profit-seeking. Having a code of ethics complements existing policies and provides direction from organizational and individual values while ensuring compliance with laws.
Dokumen tersebut membahas tentang organ indra penglihatan yaitu mata, mulai dari pengertian, bagian-bagian, fungsi, cara kerja, dan penyakit yang dapat menyerang mata.
Dokumen tersebut merupakan laporan tentang bencana lumpur Lapindo yang terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur. Laporan ini menjelaskan penyebab terjadinya bencana lumpur Lapindo yaitu kelalaian Lapindo Brantas Inc dalam melakukan pemasangan casing selama kegiatan pengeboran minyak. Bencana ini memberikan dampak besar bagi masyarakat sekitar dalam hal kehilangan tempat tinggal, mata pencaharian, serta sarana publik. Namun demikian
1. Lumpur Sidoarjo terdiri terutama dari jenis tanah liat dengan ukuran partikel yang sangat halus. Bentuk kristal partikel berupa lempeng tipis dengan porositas minimal 30%, sehingga pergerakan lumpur sangat tergantung pada aliran air.
2. Walaupun mengering, lumpur tidak akan menjadi padat seperti semen karena tidak terjadi reaksi kimia. Interaksi antar partikel hanya bersifat fisik se
LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN (INDUSTRI MIGAS & PABUM)YOHANIS SAHABAT
Laporan ini memberikan ringkasan tentang praktek lapangan mahasiswa di lokasi semburan lumpur Lapindo. Mahasiswa memperoleh informasi mengenai kronologi kejadian semburan lumpur secara langsung dari warga setempat, serta melihat dampak sosial dan upaya penanganannya. Berdasarkan informasi yang diperoleh, diduga penyebab semburan adalah kesalahan dalam prosedur pengeboran sumur gas Lapindo.
Proses pembentukan berlian di Martapura, Kalimantan Selatan meliputi:
1. Berlian terbentuk dalam batuan kimberlit di mantel bumi dalam keadaan tekanan dan suhu tinggi
2. Kimberlit diekstrusi ke permukaan dan membentuk sumber daya berlian utama yaitu pipa kimberlit
3. Sumber daya berlian di Kalimantan ditemukan dalam endapan aluvial dan breksi di sepanjang sungai purba
mengetahui apa saja fenomena yang tengah dan sudah terjadi di Parangtritis. Laporan Perjalanan KKL 1 fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada tahun 2016
Aktivitas penambangan timah di Bangka Belitung selama ini telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah seperti lubang tambang, air asam tambang, tailing yang mengandung logam berat, dan rusaknya ekosistem hutan. Solusinya meliputi reklamasi lahan tambang, penanaman tanaman pangan di tailing, dan meningkatkan pengawasan serta pemberian sanksi bagi penambang ilegal.
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubaraAlfi Nugraha
Bioremediasi merupakan teknik yang memanfaatkan mikroorganisme untuk mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang berbahaya. Dokumen ini membahas dampak negatif pertambangan batubara terhadap lingkungan, dan menjelaskan bahwa bioremediasi dapat digunakan sebagai alternatif untuk menangani pencemaran akibat tambang batubara dengan memecah zat pencemar menggunakan mikroorganisme. Dokumen ini juga men
The document summarizes information about the Lusi Mud Volcano disaster in Sidoarjo, Indonesia. It describes how the mud volcano began erupting in 2006 after drilling by Lapindo Brantas ruptured a gas exploration well. Vast amounts of mud continue to flow, burying homes and farmland over 1,500 hectares. Efforts to contain the flows have failed. The disaster has destroyed infrastructure and ecosystems, displacing over 75,000 people. Legal issues remain as victims have received limited compensation despite the volcanic flows being deemed a corporate crime caused by Lapindo Brantas.
1) PT Lapindo Brantas drilled an exploration well for natural gas that breached a sedimentary rock formation, causing hot mud to gush from the well.
2) The uncontrolled mudflow buried 12 villages and displaced over 60,000 people, damaging infrastructure and the environment.
3) The disaster was declared a human rights violation as PT Lapindo Brantas failed in its responsibility to protect local communities and the environment.
Dokumen tersebut membahas kasus semburan lumpur di Sidoarjo akibat kegiatan pengeboran gas oleh PT Lapindo Brantas. Dokumen menjelaskan dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan, serta tanggung jawab PT Lapindo Brantas sebagai perusahaan pelaku kegiatan tersebut untuk memberikan ganti rugi kepada masyarakat korban sesuai prinsip tanggung jawab mutlak dalam hukum lingkungan.
1) The hot mud eruption in Sidoarjo, East Java was caused by PT Lapindo Brantas Inc.'s failure to properly handle well problems during oil exploration, cracking the underground formation and allowing mud to flow.
2) The eruption has destroyed over 10,000 homes and structures, displacing over 26,000 people, and caused extensive environmental and economic damage estimated at $3.46 billion.
3) Attempts to stop the flows by capping the well, relief wells, and constructing dams have failed, and the volume of hot mud continues to increase with uncertain long term impacts.
Dokumen tersebut memberikan definisi mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai lembaga dan ahli. CSR didefinisikan sebagai komitmen perusahaan untuk bertindak secara etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dokumen tersebut juga menjelaskan kapan, dimana, siapa yang melakukan CSR, dan alasan-alasan perusahaan melakukan CSR.
This document discusses the concepts of professional and business ethics. It defines ethics as standards that guide behavior and decisions. Professional ethics refers to ethical standards for fields that require specialized training and expertise. These professions have codes of ethics to guide relationships with clients/patients. Business ethics examines ethical issues that arise in commercial activities and profit-seeking. Having a code of ethics complements existing policies and provides direction from organizational and individual values while ensuring compliance with laws.
Dokumen tersebut membahas tentang organ indra penglihatan yaitu mata, mulai dari pengertian, bagian-bagian, fungsi, cara kerja, dan penyakit yang dapat menyerang mata.
Dokumen tersebut merupakan laporan tentang bencana lumpur Lapindo yang terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur. Laporan ini menjelaskan penyebab terjadinya bencana lumpur Lapindo yaitu kelalaian Lapindo Brantas Inc dalam melakukan pemasangan casing selama kegiatan pengeboran minyak. Bencana ini memberikan dampak besar bagi masyarakat sekitar dalam hal kehilangan tempat tinggal, mata pencaharian, serta sarana publik. Namun demikian
1. Lumpur Sidoarjo terdiri terutama dari jenis tanah liat dengan ukuran partikel yang sangat halus. Bentuk kristal partikel berupa lempeng tipis dengan porositas minimal 30%, sehingga pergerakan lumpur sangat tergantung pada aliran air.
2. Walaupun mengering, lumpur tidak akan menjadi padat seperti semen karena tidak terjadi reaksi kimia. Interaksi antar partikel hanya bersifat fisik se
Dokumen tersebut membahas dampak lingkungan akibat industri pertambangan batubara di Kalimantan Timur, Indonesia. Dampaknya meliputi pencemaran air akibat limbah pencucian batubara, pencemaran tanah karena terbentuknya lubang tambang raksasa, dan pencemaran udara dari debu dan emisi pembakaran batubara yang menyebabkan berbagai penyakit. Dampak lainnya adalah penghancuran hutan dan lahan yang mengakibatkan banjir dan ker
Ringkasan dokumen laporan fieldtrip geologi dasar oleh Rima Rosaliana ini adalah sebagai berikut:
Laporan ini membahas hasil fieldtrip geologi yang dilakukan di dua lokasi yaitu Desa Watu Kosek, Mojokerto dan Desa Wringin Anom, Gresik. Mahasiswa melakukan pengamatan terhadap berbagai jenis batuan seperti breksi, andesit, tuff, dan siderit serta mengukur koordinat dan elevasi setiap lokasi pen
BATU KAPUR - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABonita Susimah
Batu kapur terbentuk dari endapan mineral calcite yang berasal dari sisa organisme laut. Batu kapur dapat ditemukan di permukaan bumi atau terkubur dalam tanah, dan dieksploitasi untuk diolah menjadi bahan bangunan, semen, pupuk, atau bahan kimia lainnya. Proses penambangan dan pengolahan batu kapur meliputi penambangan, penghancuran, pembakaran, dan pendinginan untuk menghasilkan produk-produk sepert
Teks tersebut menjelaskan proses pembentukan minyak bumi yang memerlukan waktu jutaan tahun, meliputi penguburan organisme laut di dasar laut, pembentukan batuan sedimen, migrasi hidrokarbon ke batuan reservoir, dan jebakan geologis. Proses ini melibatkan faktor temperatur dan tekanan bawah tanah selama jutaan tahun.
Pencemaran perairan Sibolga disebabkan kebocoran gas asam dari kapal pengangkut tambang. Hal ini mengancam ekosistem laut dan mangrove serta membahayakan nelayan dan masyarakat lokal.
Teks tersebut membahas rekayasa sosial pemulia batugamping di Pamotan, Rembang, Jawa Tengah dengan menciptakan industri kreatif berbahan baku batugamping untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Batugamping di Pamotan berasal dari endapan laut dangkal dan secara tradisional dibakar menjadi kapur, meskipun pekerjaan penambangan memiliki risiko kecelakaan.
Dokumen ini membahas tentang pertambangan bauksit di Indonesia, terutama di Pulau Bintan. Ia menjelaskan tentang sejarah, lokasi, proses pertambangan dan pencucian bauksit, serta produksi dan ekspor bauksit dari Pulau Bintan. Dokumen ini juga membahas mengenai rencana pembangunan pabrik alumina di Pulau Bintan untuk memanfaatkan bauksit berkadar rendah yang belum diekspor.
Dokumen tersebut membahas tentang penanggulangan bencana alam di Indonesia yang kurang terkoordinasi dengan baik sehingga bantuan yang diberikan kurang merata dan tidak tepat sasaran, berbeda dengan cara Khalifah Umar bin Khattab menangani bencana paceklik dengan membentuk tim sosial, mencatat data korban, menyediakan makanan, dan mengantar korban pulang.
Teks tersebut membahas tentang pentingnya pembangunan berkelanjutan dan kesadaran lingkungan dalam budaya Buddha. Buddha mengajarkan pentingnya melindungi semua makhluk hidup dan lingkungan, serta hidup dalam keselarasan dengan alam untuk menghindari kerusakan lingkungan. Teks tersebut juga menyentuh hubungan antara praktik Buddhis dengan kesehatan lingkungan.
Dokumen tersebut membahas tentang sumber daya alam dan lingkungan hidup. Terdapat berbagai jenis sumber daya alam seperti hayati (tumbuhan, hewan, mikroba), non-hayati, terbarukan, dan tidak terbarukan. Tumbuhan memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai produsen oksigen dan pangan. Hewan juga memiliki peran dalam rantai makanan. Manusia harus mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan agar d
Teks tersebut membahas tentang ilmu teknologi dan pengetahuan alam serta pembangunan berkelanjutan. Pembangunan harus dilakukan secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi kemampuan generasi masa depan. Pembangunan berkelanjutan melibatkan pemeliharaan sumber daya alam, modal fisik, dan modal manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup. Pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk memastikan generasi masa depan memiliki kesempatan ekonomi yang sama dengan generasi sekarang tanpa mengurangi sumberdaya alam. Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan diperlukan pengelolaan sumberdaya alam, modal fisik dan modal manusia secara sistematis.
Sumber daya alam memiliki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan manusia. Dokumen ini membahas berbagai jenis sumber daya alam hayati seperti tumbuhan, hewan, dan sumber daya alam nonhayati seperti air, tanah, dan hasil tambang beserta pemanfaatannya. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas beberapa asas mengenai sumber daya alam dan stabilitas sistem ekologi. Antara lain bahwa pengadaan sumber daya alam hanya bermanfaat sampai batas tertentu, keanekaragaman lebih tinggi dalam lingkungan yang stabil, dan sistem yang sudah dewasa cenderung mengeksploitasi sistem yang belum dewasa.
1. " Lumpur Lapindo"
1. Pendahuluan
Lumpur Lapindo atau Lumpur Sidoarjo (Lusi) , adalah peristiwa
menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas
Inc di Dusun Balongnongo
Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa
Timur, sejak tanggal 29 Mei 2006. Semburan lumpur panas selama
beberapa bulan ini menyebabkan tergenangnya kawasan
permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di
sekitarnya, serta memengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur. .
2. Latar Belakang
Untuk membuktikan apakah semua kejadian ini berasal dari alam atau
dari kecerobohan manusia.
2. Lokasi semburan lumpur
Lokasi semburan lumpur ini berada di Porong, yakni
kecamatan di bagian selatan Kabupaten Sidoarjo, sekitar 12
km sebelah selatan kota Sidoarjo. Kecamatan ini berbatasan
denganKecamatan Gempol (Kabupaten Pasuruan) di sebelah
selatan.
Lokasi pusat semburan hanya berjarak 150 meter dari
sumur Banjar Panji-1 (BJP-1), yang merupakan sumur
eksplorasi gas milik Lapindo Brantas Inc sebagai operator
blok Brantas. Oleh karena itu, hingga saat ini, semburan
lumpur panas tersebut diduga diakibatkan aktivitas
pengeboran yang dilakukan Lapindo Brantas di sumur
tersebut. Pihak Lapindo Brantas sendiri punya dua teori soal
asal semburan. Pertama, semburan lumpur berhubungan
dengan kesalahan prosedur dalam kegiatan pengeboran.
Kedua, semburan lumpur kebetulan terjadi bersamaan
dengan pengeboran akibat sesuatu yang belum diketahui.
Namun bahan tulisan lebih banyak yang condong kejadian
itu adalah akibat pemboran.
Lokasi semburan lumpur tersebut merupakan kawasan
pemukiman dan di sekitarnya merupakan salah satu
kawasan industri utama di Jawa Timur. Tak jauh dari lokasi
semburan terdapat jalan tol Surabaya-Gempol, jalan raya
Surabaya-Malang dan Surabaya-Pasuruan-Banyuwangi (jalur
pantura timur), serta jalur kereta api lintas timur Surabaya-
Malang dan Surabaya-Banyuwangi,Indonesia
3. Perkiraan penyebab kejadian
Lokasi semburan lumpur
Ada yang mengatakan bahwa lumpur Lapindo meluap karena kegiatan
PT Lapindo di dekat lokasi itu.
Lapindo Brantas melakukan pengeboran sumur Banjar Panji-1 pada
awal Maret 2006 dengan menggunakan perusahaan kontraktor
pengeboran PT Medici Citra Nusantara. Kontrak itu diperoleh Medici
atas nama Alton International Indonesia, Januari 2006, setelah menang
tender pengeboran dari Lapindo senilai US$ 24 juta.
Pada awalnya sumur tersebut direncanakan hingga kedalaman 8500
kaki (2590 meter) untuk mencapai formasi Kujung (batu gamping).
Sumur tersebut akan dipasang selubung bor (casing ) yang ukurannya
bervariasi sesuai dengan kedalaman untuk mengantisipasi
potensicirculation loss (hilangnya lumpur dalam formasi)
dan kick (masuknya fluida formasi tersebut ke dalam sumur) sebelum
pengeboran menembus formasi Kujung.
Sesuai dengan desain awalnya, Lapindo “sudah” memasang casing 30
inchi pada kedalaman 150 kaki, casing 20 inchi pada 1195 kaki,casing
(liner) 16 inchi pada 2385 kaki dan casing 13-3/8 inchi pada 3580 kaki
(Lapindo Press Rilis ke wartawan, 15 Juni 2006). Ketika Lapindo
mengebor lapisan bumi dari kedalaman 3580 kaki sampai ke 9297
kaki, mereka “belum” memasang casing 9-5/8 inchi yang rencananya
akan dipasang tepat di kedalaman batas antara formasi Kalibeng
Bawah dengan Formasi Kujung (8500 kaki).
Diperkirakan bahwa Lapindo, sejak awal merencanakan kegiatan
pemboran ini dengan membuat prognosis pengeboran yang salah.
Mereka membuat prognosis dengan mengasumsikan zona pemboran
mereka di zona Rembang dengan target pemborannya adalah formasi
Kujung. Padahal mereka membor di zona Kendeng yang tidak ada
formasi Kujung-nya. Alhasil, mereka merencanakan
memasang casing setelah menyentuh target yaitu batu gamping
formasi Kujung yang sebenarnya tidak ada. Selama mengebor mereka
tidak meng-casing lubang karena kegiatan pemboran masih
berlangsung. Selama pemboran, lumpur overpressure (bertekanan
tinggi) dari formasi Pucangan sudah berusaha menerobos (blow out)
tetapi dapat diatasi dengan pompa lumpurnya Lapindo (Medici).
4. Materi nya juga nih..
Setelah kedalaman 9297 kaki, akhirnya mata bor menyentuh batu gamping. Lapindo mengira
target formasi Kujung sudah tercapai, padahal mereka hanya menyentuh formasi Klitik. Batu
gamping formasi Klitik sangat porous (bolong-bolong). Akibatnya lumpur yang digunakan
untuk melawan lumpur formasi Pucangan hilang (masuk ke lubang di batu gamping formasi
Klitik) atau circulation losssehingga Lapindo kehilangan/kehabisan lumpur di permukaan.
Akibat dari habisnya lumpur Lapindo, maka lumpur formasi Pucangan berusaha menerobos ke
luar (terjadi kick). Mata bor berusaha ditarik tetapi terjepit sehingga dipotong. Sesuai
prosedur standard, operasi pemboran dihentikan, perangkap Blow Out Preventer (BOP) di rig
segera ditutup & segera dipompakan lumpur pemboran berdensitas berat ke dalam sumur
dengan tujuan mematikan kick. Kemungkinan yang terjadi, fluida formasi bertekanan tinggi
sudah terlanjur naik ke atas sampai ke batas antara open-hole dengan selubung di permukaan
(surface casing) 13 3/8 inchi. Di kedalaman tersebut, diperkirakan kondisi geologis tanah tidak
stabil & kemungkinan banyak terdapat rekahan alami (natural fissures) yang bisa sampai ke
permukaan. Karena tidak dapat melanjutkan perjalanannya terus ke atas melalui lubang
sumur disebabkan BOP sudah ditutup, maka fluida formasi bertekanan tadi akan berusaha
mencari jalan lain yang lebih mudah yaitu melewati rekahan alami tadi & berhasil. Inilah
mengapa surface blowout terjadi di berbagai tempat di sekitar area sumur, bukan di sumur itu
sendiri.
Perlu diketahui bahwa untuk operasi sebuah kegiatan pemboran MIGAS di Indonesia setiap
tindakan harus seijin BP MIGAS, semua dokumen terutama tentang pemasangan casing sudah
disetujui oleh BP MIGAS.
Dalam AAPG 2008 International Conference & Exhibition dilaksanakan di Cape Town
International Conference Center, Afrika Selatan, tanggal 26-29 Oktober 2008, merupakan
kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh American Association of Petroleum Geologists
(AAPG) dihadiri oleh ahli geologi seluruh dunia, menghasilan pendapat ahli: 3 (tiga) ahli dari
Indonesia mendukung GEMPA YOGYA sebagai penyebab, 42 (empat puluh dua) suara ahli
menyatakan PEMBORAN sebagai penyebab, 13 (tiga belas) suara ahli menyatakan KOMBINASI
Gempa dan Pemboran sebagai penyebab, dan 16 (enam belas suara) ahli menyatakan belum
bisa mengambil opini. Laporan audit Badan Pemeriksa Keuangan tertanggal 29 Mei 2007 juga
menemukan kesalahan-kesalahan teknis dalam proses pemboran.
5. Volume lumpur
Berdasarkan beberapa pendapat ahli lumpur
keluar disebabkan karena adanya
patahan, banyak tempat di sekitar Jawa Timur
sampai ke Madura seperti Gunung Anyar di
Madura, "gunung" lumpur juga ada di Jawa
Tengah (Bleduk Kuwu). Fenomena ini sudah
terjadi puluhan, bahkan ratusan tahun yang lalu.
Jumlah lumpur di Sidoarjo yang keluar dari perut
bumi sekitar 100.000 meter kubik perhari, yang
tidak mungkin keluar dari lubang hasil
"pemboran" selebar 30 cm. Dan akibat pendapat
awal dari WALHI maupun Meneg Lingkungan
Hidup yang mengatakan lumpur di Sidoarjo ini
berbahaya, menyebabkan dibuat tanggul diatas
tanah milik masyarakat, yang karena volumenya
besar sehingga tidak mungkin menampung
seluruh luapan lumpur dan akhirnya menjadikan
lahan yang terkena dampak menjadi semakin
luas.
6. Materi pembahasan...
Berdasarkan pengujian toksikologis di 3 laboratorium terakreditasi (Sucofindo, Corelab
dan Bogorlab) diperoleh kesimpulan ternyata lumpur Sidoarjo tidak termasuk limbah
B3 baik untuk bahan anorganik seperti Arsen, Barium, Boron, Timbal, Raksa, Sianida
Bebas dan sebagainya, maupun untuk untuk bahan organik seperti
Trichlorophenol, Chlordane, Chlorobenzene, Chloroform dan sebagainya. Hasil
pengujian menunjukkan semua parameter bahan kimia itu berada di bawah baku
mutu.[1]
Hasil pengujian LC50 terhadap larva udang windu (Penaeus monodon) maupun
organisme akuatik lainnya (Daphnia carinata) menunjukkan bahwa lumpur tersebut
tidak berbahaya dan tidak beracun bagi biota akuatik. LC50 adalah pengujian
konsentrasi bahan pencemar yang dapat menyebabkan 50 persen hewan uji mati. Hasil
pengujian membuktikan lumpur tersebut memiliki nilai LC50 antara 56.623,93 sampai
70.631,75 ppm Suspended Particulate Phase (SPP) terhadap larva udang windu dan di
atas 1.000.000 ppm SPP terhadap Daphnia carinata. Sementara berdasarkan standar
EDP-BPPKA Pertamina, lumpur dikatakan beracun bila nilai LC50-nya sama atau kurang
dari 30.000 mg/L SPP.
7. Materi pembahasan..
Di beberapa negara, pengujian semacam ini memang diperlukan untuk membuang
lumpur bekas pengeboran (used drilling mud) ke dalam laut. Jika nilai LC50 lebih besar
dari 30.000 Mg/L SPP, lumpur dapat dibuang ke perairan.
Namun Simpulan dari Wahana Lingkungan Hidup menunjukkan hasil berbeda, dari
hasil penelitian Walhidinyatakan bahwa secara umum pada area luberan lumpur dan
sungai Porong telah tercemar oleh logamkadmium (Cd) dan timbal (Pb) yang cukup
berbahaya bagi manusia apalagi kadarnya jauh di atas ambang batas. Dan perlu
sangat diwaspadai bahwa ternyata lumpur Lapindo dan sedimen Sungai Porong kadar
timbal-nya sangat besar yaitu mencapai 146 kali dari ambang batas yang telah
ditentukan. (lihat: Logam Berat dan PAH Mengancam Korban Lapindo)
Berdasarkan PP No 41 tahun 1999 dijelaskan bahwa ambang batas PAH yang diizinkan
dalam lingkungan adalah 230 µg/m3 atau setara dengan 0,23 µg/m3 atau setara
dengan 0,23 µg/kg. Maka dari hasil analisis di atas diketahui bahwa seluruh titik
pengambilan sampel lumpur Lapindo mengandung kadar Chrysene diatas ambang
batas. Sedangkan untukBenz(a)anthracene hanya terdeteksi di tiga titik yaitu titik 7,15
dan 20, yang kesemunya diatas ambang batas.
8. Fakta dan Kesimpulan nya..
Dengan fakta sedemikian rupa, yaitu kadar PAH (Chrysene dan Benz(a)anthracene)
dalam lumpur Lapindo yang mencapai 2000 kali diatas ambang batas bahkan ada yang
lebih dari itu. Maka bahaya adanya kandungan PAH (Chrysene dan Benz(a)anthracene)
tersebut telah mengancam keberadaan manusia dan lingkungan:
Bioakumulasi dalam jaringan lemak manusia (dan hewan)
Kulit merah, iritasi, melepuh, dan kanker kulit jika kontak langsung dengan kulit
Kanker
Permasalahan reproduksi
Membahayakan organ tubuh seperti liver, paru-paru, dan kulit
Dampak PAH dalam lumpur Lapindo bagi manusia dan lingkungan mungkin tidak akan
terlihat sekarang, melainkan nanti 5-10 tahun kedepan. Dan yang paling berbahaya
adalah keberadaan PAH ini akan mengancam kehidupan anak cucu, khususnya bagi
mereka yang tinggal di sekitar semburan lumpur Lapindo beserta ancaman terhadap
kerusakan lingkungan. Namun sampai Mei 2009 atau tiga tahun dari kejadian awal
ternyata belum terdapat adanya korban sakit atau meninggal akibat lumpur tersebut.
Kesimpulan:
dari artikel ini kita dapat menyimpulkan bahwa ini bukan bencana alam melainkan dari
sebuah kelalaian manusia yang kurang memperhatikan segi keselamtan dan segi
teknis dalm pengarjaan nya.
Sumber Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir_lumpur_panas_Sidoarjo