Kunjungan kelompok 5 X IPA F MAN 1 Kota Bandung ke Gunung Tangkuban Parahu dan Museum Geologi dilaporkan. Mereka mengamati berbagai objek wisata seperti kawah dan mendapatkan pengetahuan tentang proses terbentuknya gunung berapi serta fosil hewan purba di museum. Kegiatan ini memberikan manfaat pendidikan bagi siswa.
1. LAPORAN HASIL KEGIATAN
OUTDOOR LEARNING
Goes to Tangkuban Parahu
Disusun oleh :
KELOMPOK 5 X IPA F
Maya Yuliani
Muhammad Hanif A
Muhammad Zainu R
Neng Siti Sopiah
Nita Aprianti
Rani Apriani
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA BANDUNG
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT selalu melimpah rahmat
dan kasih sayang-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini yang
berjudul “LAPORAN OUTDOOR LEARNING to Tangkuban perahu”
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan apa yang kami harapkan.
Topik karya tulis yang dibahas adalah kunjungan wisata ke Gunung
Tangkuban, Museum Geologi yang diikuti oleh siswa-siswi MAN 1 KOTA
BANDUNG, dan didalamnya dilengkapi dengan dokumentasi pada masing-
masing objek.
Dalam kesempatan ini, kami megucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang memberikan dukungan dan bantuan secara
moral maupun material dalam proses penyelesaian karya tulis.
Mengingat keterbatasan kemampuan kami, maka sekiranya dapat
dimaklumi apabila nantinya di dalam laporan ini banyak terdapat kesalahan. Kami
menyadari akan hal tersebut, karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Demikian yang dapat kami sampaikan, apabila banyak
kesalahan dalam penulisan ini mohon dimaafkan.
3. DAFTAR ISI
A.COVER ..................................................................... i
B.KATA PENGANTAR ............................................... ii
C.DAFTAR ISI.............................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG ................................................. 4
B.TUJUAN ..................................................................... 5
C.MANFAAT................................................................... 6
BAB II
LAPORAN PERJALANAN
A.GUNUNG TANGKUBAN PERAHU ..................... ... 7
B.HASIL OBSERVASI ................................................... 8
C.MUSEUM GEOLOGI .................................................. 9
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN ............................................................ 10
B.LAMPIRAN(Foto di Tangkuban Parahu) .................... 11
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dunia anak lebih dominan dengan dunia bermain. Bahkan dari bermain ini pula
anak akan menyerap banyak pelajaran maupun hikmah baik secara langsung
maupun secara tidak langsung, yang baik maupun yang kurang baik. Dalam
pembelajaran dikelas pun untuk menyampaikan suatu materi akan lebih menarik
dan diterima apabila di kaitkan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Disini lah
makna kontekskualitas dari desain pembelajaran dituntut, artinya pembelajaran
akan lebih bermakna apabila menyentuh dunia nyata yang dialami oleh anak itu
sendiri. Bermain itu sendiri tidak terbatas dengan sebuah permainan, melainkan
segala perilaku dan keterlibatan emosi anak dalam persinggungannya dengan
orang lain maupun lingkungan sekitar.
Untuk itu perlu kiranya pada waktu tertentu anak (siswa) dibawa kelingkungan
alami diluar sekolah untuk membandingkan antara teori yang telah diterima
dikelas dengan kenyataan dilapangan. Salah satu alternatif dari kegiatan tersebut
adalah kegiatan karya wisata siswa (studi tour) ke suatu tempat. Selain itu dalam
kegiatan ini anak dituntut untuk mampu belajar menyusun laporan sebagai praktek
dalam pembelajaran menulis mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal terpenting
dalam kegiatan ini adalah membekali siswa untuk belajar dan berfikir kritis dan
membiasakan siswa untuk menulis suatu karya ilmiah.
B. TUJUAN
a. Melaksanakan salah satu program kerja sekolah
b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk membandingkan/mempraktekkan
teori yang telah diterima dengan lingkungan yang sebenarnya
c. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengunjungi beberapa obyek wisata
di kawasan Bandung.
5. C. MANFAAT KARYA WISATA
a) Menambah wawasan dan pengetahuan siswa
b) Melatih siswa untuk selalu berfikir kritis dan analitis
c) Menambah wawasan peneliti dalam membuat penelitian
d) Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai sejarah di Indonesia.
BAB II
LAPORAN PERJALANAN
A. GUNUNG TANGKUBAN PARAHU
Gunung Tangkuban Parahu adalah salah satu gunung yang terletak di daerah
Cikole,Lembang. Gunung ini memiliki ketinggian 2.083. Konon menurut
masyarakat setempat, Gunung Tangkuban Perahu Bandung merupakan bukti
nyata dari cerita rakyat “Sangkuriang”. Gunung tersebut terbentuk karena amukan
Sangkuriang yang tidak jadi menikahi ibu kandungnya sendiri (Dayang Sumbi),
sehingga perahu yang telah ia buat untuk syarat menikahi ibunya yang cantik
tersebut di tendang sampai terlempar jatuh dan terbalik akhirnya menjadi sebuah
gunung yang kita kenal sebagai Gunung Tangkuban Perahu Bandung (diambil
dalam bahasa sunda) yang dalam bahasa indonesia tangkub artinya terbalik. Di
tempat itu juga terdapat kawah yang menimbulkan bau belerang. Kini Gunung
Tangkuban Perahu Bandung merupakan suatu objek wisata yang ramai dikunjungi
wisatawan lokal dan asing. Udaranya sejuk, pemandangannya indah dan terdapat
pula para pedagang yang menjajakan berbagai Kuliner Khas Bandung, Kerajinan
Bandung, dan souvenir-souvenir lainnya.
Untuk menjelajahi Gunung Tangkuban Perahu yang sangat luas kita bisa melalui
jalan setapak, atau menyewa seekor kuda yang bisa mengantar kita mengelilingi
Gunung Tangkuban Perahu Bandung untuk menikmati keindahan alam dan
berfoto bersama teman-teman di sana.
6. Objek wisata yang terdapat di Gunung Tangkuban Parahu antara lain:
Ø Kawah Domas
Ø Kawah Ratu
Ø Air Cikahuripan
Ø Kawah Upas
Ø Kawah Jurig
Ø Kawah Putih
Ø Pemandian Air Panas Ciater
Karena banyaknya objek wisata yang berupa kawah, maka bau belerang pun
tercium sampai ke hidung sehingga dianjurkan agar pengunjung memakai masker.
Untuk harga tiket masuk Tangkuban Perahu dibagi berdasarkan kendaraan,
pengunjung yang dibawa. Biaya tiket dibedakan antara turis domestik dan luar
negeri. Tiket di bayar ketika masuk pintu gerbang terminal Jayagiri yang biasa di
tempati bus untuk parkir. Untuk melanjutkan perjalanan sampai didepan kawah
Ratu pengunjung bisa menggunakan angkutan wara-wiri.
B. HASIL OBSERVASI
• Mata pelajaran Geografi
Mengamati Gunung Tangkuban Parahu
Materi Penjelasan Foto/gambar
Tipe Letusan
Letusan Freatik (gas)
Letusan freatik adalah
erupsi yang disebabkan
adanya kontak air
dengan magma.
Bedanya dengan erupsi
freatomagma, erupsi
freatik sebagian besar
terdiri dari gas atau uap
air.
7. Material Letusan
1) Bahan padat
- Pasir
- Debu
- Batu
2) Bahan Cair
- Lava
- Lahar
3) Bahan Gas
- Solfatur
- Fumalor
- mofet
-material padat :
biasanya berasal dari
batu – batuan sekitar
kawah
-material cair : magma
yang terkandung di
dalam dapur akan keluar
dalan keaadaan cair
-material gas : mofet,
merupakan gasberacun
yang bisa berpeluang
terhirup manusia
Dampak (+/-) meletusnya
Gunung Tangkuban
Perahu
Dampak positif:
menyuburkan tanaman
di sekitar gunung
Dampak negatif:
masyarakat merasa
terganggu dengan
gunung yang aktif dan
menimbulkan korban
•Mata pelajaran Pkn
Gunung tangkuban parahu terletak di propinsi Jawa Barat, Kecamatan Sagala
Herang, Kabupaten Subang, ada 2 kecamatan di kabupaten tersebut yaitu
kecamatan Sagala herang dan Cikole.
Mata pencaharian masyarakat sekitar gunung Tangkuban Parahu adalah pedagang
yang berjualan disekitar taman.
8. Dampak positif dengan adanya objek wisata Gunung Tangkuban Parahu terhadap
lingkungan sekitar adalah memudahkan masyarakat untuk mencari rezeki dan
menyuburkan tanaman sekitar.
Dampak negatif dengan adanya objek wisata Gunung Tangkuban Parahu terhadap
lingkungan sekitar adalah apabila gunung aktif dapat mengganggu kehidupan
masyarakat dan sampai menimbukan korban
•Mata Pelajaran Ekonomi
Profesi pekerjaan yang ada di Lokasi wisata Gunung Tangkuban Parahu :
-pedagang
-supir ontang - anting
-kusir kuda
-penjaga parkir
-fotografer keliling
-pemandu wisata
Hasil wawancara :
Mewawancarai pedagang gorengan yang Sudah 22 tahun menggeluti pekerjaan
tersebut, banyak profesi yang sama di sekitar gunung sampai hampir 500 orang,
jumlah anggota keluarganya 4 orang. Profesi yang digeluti sekarang adalah
merupakan profesi utama. Penghasilan rata-rata 1 juta/bulan, penghasilannya
tersebut tidak mencukipi kebutuhan hidup keluarga, termasuk untuk kebutuhan
sekolah anak.
•mata pelajaran Sejarah
Tanggapan masyarakat terhadap asal usul nama Tangkuban parahu dan cerita
mengenai terbentuknya Tangkuban Parahu yang tidak bisa lepas dari cerita
legenda “sangkuriang” adalah masih tidak percaya dan bingung, karena tidak tahu
kebenaran dari cerita itu.
9. •mata pelajaran Sosiologi
Dengan adanya tempat wisata Tangkuban Parahu Sangat mempengaruhi mulai
dari ekonominya tentu sosial di gunung Tangkuban Parahu yang terus meningkat,
dengan banyaknya wisata yang datang tentu semakin dikenal budaya di sekitar
gunung atau masyarakat setempat oleh para wisatawan dari dalam maupun luar
negeri.
Kesenjangan sosial yang terjadi diantara masyarakat setempat dan pendatang di
tempat wisata gunung Tangkuban Perahu adalah perasaan tersaingi.
C. MUSEUM GEOLOGI
Museum Geologi terletak di Jalan Diponegoro. Gedung ini adalah bangunan
modern yang dirancang oleh arsitek Belanda Ir.H.M.van Schouwenburg dan
dibangun pada tahun 1928. Hampir setahun kemudian bangunan pun rampung.
Diresmikan dengan nama Geologisch Laboratorium (16 Mei 1929).
Geologisch Laboratorium, disebut juga Geologisch Museum, dibangun oleh
Pemerintah Hindia Belanda untuk mendokumentasi contoh batuan, mineral, serta
fosil yang dikumpulkan para ahli geologi dari berbagai daerah di kawasan Hindia
Belanda
Koleksi Museum Geologi dikategorikan kedalam tiga ruangan,
1. Sejarah Kehidupan
2. Geologi Indonesia
3. Geologi untuk Kehidupan Manusia
SEJARAH KEHIDUPAN
Menempati ruang sayap timur, dengan koleksi fosil yang dikelompokkan menurut
era Prakambrium-Paleozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum.
Mesozoikum dulunya dibagi tiga periode atau zaman: Trias, Jura, dan Kapur.
10. Galeri lain di ruang Sejarah Kehidupan adalah Vertebrata Indonesia,
Manusia Purba, dan Bandung. Koleksi fosil vertebrata seperti gajah purba, badak,
kuda nil, kerbau purba.
Galeri Bandung menampilkan berbagai bukti bahwa Bandung dulunya adalah
danau yang luas. Antara lain: bukti kenampakan morfologi yang berbentuk
cekungan, terisi oleh batuan dengan ciri khas endapan danau dan ditemukannya
fosil ikan air tawar.
Galeri Manusia Purba merupakan ruang khusus koleksi fosil manusia
purba ditemukan di Indonesia. Sebagian besar fosil yang ditemukan di Pulau
Jawa, terutama di sepanjang daerah aliran sungai Bengawan Solo yang mengalir
dari sumbernya di Gunung Lawu, Jawa Tengah, hingga bermuara di Laut Jawa,
utara Gresik, Jawa Timur. Beberapa lokasi situs manusia purba yang telah dikenal
dunia: Trinil, Ngandong, Sangiran
GEOLOGI INDONESIA
Menempati ruang sayap barat, terdiri dari galeri Asal Mula Bumi, Tektonik
Indonesia, Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku,
Papua, serta galeri Survei Geologi, Gunungapi, Dunia Batuan dan Mineral.
Galeri Asal Mula Bumi menyajikan gambaran sistem tatasurya dan koleksi
meteorit yang jatuh di Bandung, Banten, Cirebon, Prambanan, Rembang, Madiun,
Pasuruan, Temanggung.
Galeri Sumatera menyajikan Sesar Besar Sumatera dengan aktivitas tektonik yang
membentuk Ngarai Sianok. Galeri Kalimantan menunjukkan proses pembentukan
batubara dan keterdapatan intan. Galeri Maluku memiliki contoh batuan dari dasar
Laut Banda
Galeri Jawa & Nusa Tenggara antara lain menyajikan stalaktit dan stalagmit dari
Gua Inten, Karangbolong, Jawa Tengah. Galeri Sulawesi menjelaskan proses
terbentuknya Pulau Sulawesi. Sisi sebelah barat pulau berbentuk K besar ternyata
berasal dari Pulau Kalimantan yang copot karena pergerakan lempeng. Galeri
Papua memiliki koleksi cebakan tembaga dari bumi Papua.
11. Galeri Survei Geologi menampilkan koleksi alat dan bahan yang digunakan dalam
penyelidikan dan penelitian geologi seperti peta topografi, citra satelit, serta
peralatan lapangan seperti kompas, palu, dll.
Galeri Gunung api Indonesia menjelaskan gunung api dan berbagai hal yang
berkaitan dengannya seperti lava, magma, hingga jalur tektonik seperti Jalur
Mediteran dan Jalur Lingkar Pasifik, serta Lempeng Indo-Australia maupun
Lempeng Eurasia. Juga ditampilkan contoh-contoh batuan hasil letusan
gunungapi.
Galeri Batuan dan Mineral menampilkan ragam koleksi batuan, dikategorikan
sebagai batuan beku (contoh: andesit yang banyak digunakan untuk memahat
arca), batuan sedimen (batulempung, batugamping, batubara), batuan malihan
(marmer).
GEOLOGI UNTUK KEHIDUPAN MANUSIA
Terletak di lantai dua, terdiri dari galeri Pemanfaatan Batuan dan Mineral,
Eksplorasi dan Eksploitasi, Mineral dalam Kehidupan Sehari-hari, Bahan Galian
Komoditas Nasional, Gempabumi dan Gerakan Tanah, Bahaya dan Manfaat
Gunungapi, Air dan Lingkungan.
Galeri Mineral dalam Kehidupan Sehari-hari seperti satu halaman catatan
harianku saat kecil. Ketika itu aku kok bingung, bertanya darimana asalnya pensil.
Hitamnya pensil itu apa dan berasal dari mana, dan bagaimana pohon bisa diolah
menjadi batang pensil. Tadinya aku mengira semua orang tahu tetapi ternyata
malah kebanyakan orang dewasa tak tahu loh.
Galeri Mineral untuk Kehidupan Sehari-hari menyajikan asal-usul berbagai
peralatan yang digunakan sehari-hari, seperti piring, gelas, cangkir, kaca lemari
berasal dari mineral kuarsa. Panci, rantang, ketel berasal dari mineral bauksit.
Sendok, garpu, pisau berasal dari mineral nikel. Tabung gas dan kompor berasal
dari mineral besi/baja. Lengkap dengan contoh mineralnya.
12. BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dari kegiatan diatasdapat di simpulkan bahwa di indonesia terutama di Propinsi
Jawa Barat banyak terdapat tempat wisata yang perlu kita jaga dan lestarikan.
Semua wisata di Bandung yang kami kunjungi sangat memuaskan. Disana
tempatnya sangat bagus, banyak wahana-wahana yang menarik dan mengasyikan
baik untuk belajar maupun rekreasi.