SlideShare a Scribd company logo
Psikologi Perkembangan
 Peserta Didik sebagai Individu:
kesatuan psiko-fisik selalu beraktivitas
& berinteraksi dengan lingkungannya
 Individu bersifat unik: memiliki banyak
aspek membentuk kesatuan khas
 Individu dalam proses perkembangan
 Perkembangan individu dinamis
 Perkembangan berlangsung melalui
belajar, sesuai tingkat kematangan.
Konsep
Perkembangan
 Perubahan seluruh aspek kepribadian :
fisik-motorik, intelektual, sosial, afektif, menuju
tingkat yang lebih tinggi sempurna,
 Perubahan struktur (tumbuh) dan fungsi
(berkembang).
 Perkembangan memiliki tempo dan irama,
 Perkembangan bersifat dinamis
Interaksi Individu-Lingkungan
INDIVIDU:
-Pot & Kecakapan
-Keb &Tantangan
-Masalah
LINGKUNGAN:
-Fisik & Alam
-Sosial-Budaya
-Ekonomi-Politik
-Hukum-Keamanan
INTERAKSI:
-Sosial
-Pengajaran
-Bimbingan
I N D I V I D U
L I N G K U N G A N
I N T E R A K S I
Aspek-aspek Perkembangan
 Fisik-motorik:Fisik-motorik:
kemampuan fisik, motorik, ketrampilan,kemampuan fisik, motorik, ketrampilan,
 Intelektual:Intelektual:
kemampuan berpikir/kognitif,kemampuan berpikir/kognitif,
 SosialSosial
kemampuan berinteraksi & komunikasi, adaptasikemampuan berinteraksi & komunikasi, adaptasi
 Afektif :Afektif :
sikap, nilai, emosi, minat, motivasi.sikap, nilai, emosi, minat, motivasi.
Tahap Perkembangan
Usia Kategori
 0.0 Dalam kandungan
0.0  2.0 Bayi
2.0  6.0 Anak Kecil (Usia Dini)
6.0  12.0 Anak (Anak sekolah)
12.0  15.0 Remaja Awal
15.0  18.0 Remaja
18.0  21.0 Remaja Akhir
21.0  35.0 Dewasa Muda
35.0  55.0 Dewasa
55.0  Usia Lanjut
Perkembangan Fisik-MotorikPerkembangan Fisik-Motorik
0.0  2.0 Ketrampilan bergerak & anggota badan
2.0  6.0 Pertumb cepat rangka dan otot, koordinasi
mata-tangan, ukuran kepala 90% otak 75%
orang dewasa, waktu mereaksi
6.0 12.0 Pertumb tinggi-berat, kaki-tangan, penguasaan
ketrampilan gerak, tangan, permainan
12.0 18.0 Pertumb cepat tinggi-berat badan, kaki-tangan,
mulai menstruasi / mimpi, perkemb.ciri-ciri
kelamin sekunder, mulai kematangan seksual.
Perkembangan Intelek: J.Piaget
0.0  2.0 Berpikir Sensori-motor: gerak refleks  reaksi
indra  pemahaman melalui pengindraan
2.0 4.0 Berpikir Prakonsep: egosentris, animis, meniru
4.0 7.0 Berpikir intuitif: mengikuti aku-nya, fantasi,
7.0 11.0 Berpikir konkrit: pemahaman melalui contoh nyata
memahami persamaan, perbedaan, hubungan
11.0  Berpikir formal: abstrak, hipotetis, deduktif-
induktif, konvergen-divergen, evaluatif, pemecahan
masalah, kreatif
Perkembangan Sosial
0.0  2.0 Presocial & Impulsive stage: Ikatan kuat pd ibu, cemasPresocial & Impulsive stage: Ikatan kuat pd ibu, cemas
bila pisah, mulai interaksi dgn sebaya, figur orang tuabila pisah, mulai interaksi dgn sebaya, figur orang tua
kuat, egoistis-egosentris,kuat, egoistis-egosentris,
2.0  6.0 Self Protective stage:Self Protective stage: Egosentris  hubungan sebaya
sejenis, hub sosial dgn tetangga sebaya  norma
sebaya,  nampak sifat jenis kelamin,
6.0 12.0 Conformist stage:Conformist stage: Perhatian terhadap yg lain makin
kuat, kerjasama & minat sosial bercampur dgn konflik
dan kompetisi, ketrampilan komunikasi sosial
berkembang, sifat jenis kelamin makin jelas,
12.0  Conscientous stageConscientous stage:: mencari identitas diri, ingin
mandiri dan bebas, norma sebaya kuat & sangat
penting dalam hubungan sosial, mulai tumbuh
hubungan antar jenis.
Kepribadian: Kemandirian (Erikson)
0.0 1.0 Trust – Mistrust: percaya pd orang tua tetapi
tidak percaya pd yang lain
1.0 3.0 Autonomy – Shame: mampu berbuat tetapi
malu karena belum sem purna
3.0 6.0 Inisiative – Guilt: berusaha berbuat tetapi
merasa berdosa karena tidak sempurna
6.0 12.0 Industry – Inferiority: mampu berbuat tetapi
merasa rendah diri karena belum sempurna
12.0 18.0 Identity – Role confusion: mempunyai identitas
diri ttp bingung karena perannya belum jelas
Kepribadian: Erotis (S.Freud)
0.0 2.0 Oral stage: rangsangan erotis sekitar mulut
2.0 4.0 Anal stage: rangsangan erotis sekitar dubur
4.0 6.0 Phalic stage: rangsangan erotis sekitar
kelamin
6.0 12.0 Latency stage: rangsangan erotis tersemunyi
aktivitas gerak
12.0  Genital stage: rangsangan seksual pada alat
kelamin
Perkembangan moral (Kohlberg)
Katahati
Kesepakatan masyarakat
Ketaatan pada hukum
Agar mendapatkan pujian
Berbuat baik untuk keuntungan pribadi
Menghindari hukuman –mendapatkan ganjaran
Konvensi
Pra konvensi
Pasca konvensi
Perkembangan kepribadian:
Motivasi:: A. MaslowA. Maslow
Physiological Needs
Belongingness & Love Needs
Social Needs
Self Esteem
Self Actualization
Perkembangan Individu
Instink
Kematangan
P e r k e m b a n g a n
Belajar  Belajar Belajar 
Belajar  Belajar Belajar
Rumpun Psikologi Belajar
 Psik.Disiplin MentalPsik.Disiplin Mental:: - Theistic mental discipline- Theistic mental discipline
- Humanistic mental discipline- Humanistic mental discipline
- Self actualization- Self actualization
- Apperception- Apperception
 BehaviorismeBehaviorisme :: - SR Bond- SR Bond
- Classical Conditioning- Classical Conditioning
- Operant Conditoning/- Operant Conditoning/
ReinforcementReinforcement
 Kognitif-GestaltKognitif-Gestalt :: - Insight- Insight
- Goal Insight- Goal Insight
- Cognitive Field- Cognitive Field
Teori Disiplin Mental
Individu punya:Individu punya:
 Daya mental : ingat, pikir, khayal, indraDaya mental : ingat, pikir, khayal, indra  latihanlatihan
dayadaya
 Kekuatan mental: afektif, sosial, intelekKekuatan mental: afektif, sosial, intelek  latihanlatihan
pemekaran kekuatan mentalpemekaran kekuatan mental
 Potensi mental: intelek, sosial, afektif,Potensi mental: intelek, sosial, afektif, 
diaktualkandiaktualkan
 Kekuatan mental: pengetahuan, ideKekuatan mental: pengetahuan, ide  pembentukanpembentukan
struktur apersepsistruktur apersepsi
Psik. Disiplin Mental

Theistic mental discipline:
 Psik. Daya (St Augustine, J.Calvin)
 Manusia jahat-aktif  latihan daya
 Humanistic mental discipline:
 Humanisme (Plato-Aristoteles)
 Manusia netral-aktif  pengemb potensi
 Self actualization:
 Romantik Naturalisme (JJ.Rouseau, J.Froebel)
 Manusia baik-aktif pembelajaran permisif
 Apperception:
 Strukturalisme (JFHerbart, EB.Tichener)
 Manusia netral-pasif tambah penget aperseptif
Behaviorisme
 Contiguity (SR Bond)
 Koneksionisme (EL Thorndike):
 Manusia netral-pasif/reaktif
 penguasaan SR
 Classical Conditioning
 Behaviorisme (JB Watson):
 Manusia netral-pasif/reaktif
 pengkondisian stimulus
 Operant Conditoning
 Reinforcement (CL Hull-BF.Skinner):
 Manusia netral-pasif/reaktif
 pengkondisian Respon.
Behaviorisme

Perilaku individuPerilaku individu: Stimulus: Stimulus  ResponRespon

BelajarBelajar = pembentukan S – R sebanyak mungkin= pembentukan S – R sebanyak mungkin
 Pembentukan S – R berulang-ulangPembentukan S – R berulang-ulang
 Pembentukan S – R melalui pengkondisian:Pembentukan S – R melalui pengkondisian:
KondisiKondisi -- Stimulus-- Stimulus  ResponRespon
 Pembentukan S – R melalui penguatanPembentukan S – R melalui penguatan
StimulusStimulus  Respon --Respon --Penguatan
Theori belajar Behavioral
 Learning:
Process through which experience causes
permanent change in knowledge or behavior.
 Behavioral learning theories:
Explanations of learning that focus on external
events as the cause of changes in observable
behaviors
 Essentils concept:
 Contiguity (SR Bond): Association of two events
because of repeated pairing.
 Stimulus: Event that activates behavior
 Response:Observable reaction to a stimulus
Kognitif-Gestalt
 InsightInsight
 Psik Gestalt (M.Wertheimer)Psik Gestalt (M.Wertheimer)
 Manusia netral aktifManusia netral aktif belajar pemahamanbelajar pemahaman
 Goal InsightGoal Insight
 Konfigurationalisme (BH Bode-RH Wheeler)Konfigurationalisme (BH Bode-RH Wheeler)
 Manusia netral interaktifManusia netral interaktif pemahaman tk tinggipemahaman tk tinggi
 Cognitive FieldCognitive Field
 Psik Lapangan (K.Lewin,J Dewey, GW Allport)Psik Lapangan (K.Lewin,J Dewey, GW Allport)
 Manusia netral interaktifManusia netral interaktif resktruktur ruangresktruktur ruang
hidup utk pemahaman baruhidup utk pemahaman baru
Tahap Kognitif/Berpikir
Kreativitas
Evaluasi
Aplikasi
Pemahaman
Pengetahuan
Analisis-Sintesis
Berpikir
Tahap Tinggi
Berpikir
tahap Rendah
Pemec. masalah
Afektif
 Menerima (receiving):kesediaan menerima
stimulus, respon, kontrol dan seleksi gejala atau
rangsangan dari luar
 Mereaksi (responding): ketepatan reaksi,
perasaan puas, dll
 Menilai (evaluating): kesadaran menerima norma,
sistem nilai dll
 Mengorganisasi (organization): pengembangan
norma/nilai dlm org. sistem nilai
 Membentuk watak (Characterization): integritas
sistem nilai dalam pola kepribadian dan tingkah
laku.
Psikomotor
 Meniru (imitation/perception)
 Menyusun (manipulating)
 Melakukan dengan prosedur
(precision)
 Melakukan dengan tepat dan baik
(articulation)
 Melakukan tindakan secara alami
(naturalization)
Tahap Afektif & Psikomotor
Menerima
Mereaksi
Menilai
Mengorganisasi
Membentuk watak
Meniru
Menyusun
Ikuti Prosedur
Kerja tepat
Kerja alami
Terima kasih
Assalamu’alaikum wr.wb

More Related Content

What's hot

Identitas sosial
Identitas sosialIdentitas sosial
Identitas sosial
iin70
 
PSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubungan
PSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubunganPSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubungan
PSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubungan
Amin Upsi
 
Harga diri (Self-Esteem) presentation from PsikologiHore.com
Harga diri (Self-Esteem) presentation from PsikologiHore.comHarga diri (Self-Esteem) presentation from PsikologiHore.com
Harga diri (Self-Esteem) presentation from PsikologiHore.com
PsikologiHore! Situs Psikologi Populer
 
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
rayn mboeik
 
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadian
pjj_kemenkes
 
Meningkatkan harga diri
Meningkatkan harga diriMeningkatkan harga diri
Meningkatkan harga diri
Wan Zainal Koleksiminda
 
Kelompok 12
Kelompok 12Kelompok 12
Kelompok 12
afdhal hidayat
 
Teori teori-psikologi-perkembangan
Teori teori-psikologi-perkembanganTeori teori-psikologi-perkembangan
Teori teori-psikologi-perkembanganGeamGyu
 
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)
Dewi Kartika
 
Self Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional IntelligenceSelf Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional Intelligence
Seta Wicaksana
 
Perkembangan moral anak usia dini
Perkembangan moral anak usia diniPerkembangan moral anak usia dini
Perkembangan moral anak usia dini
0205993
 
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJAPOWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJAmaesaroh_rahmawati
 
Landasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulumLandasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulum
Tommi Pradana
 
Gangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diriGangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diri
Arya Ningrat
 
Teori personaliti
Teori personalitiTeori personaliti
Teori personaliti
Kang KoonWey
 
Trait and-factor
Trait and-factorTrait and-factor
Trait and-factor
Febrika Setiyawan
 
Konsep kendiri
Konsep kendiriKonsep kendiri
Konsep kendiri
Vince Here
 
Teori perkembangan moral
Teori perkembangan moralTeori perkembangan moral
Teori perkembangan moralfara dillah
 
Bab6
Bab6Bab6

What's hot (20)

Identitas sosial
Identitas sosialIdentitas sosial
Identitas sosial
 
PSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubungan
PSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubunganPSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubungan
PSIKOLOGI SOSIAL tarikan interpersonal dan hubungan
 
Harga diri (Self-Esteem) presentation from PsikologiHore.com
Harga diri (Self-Esteem) presentation from PsikologiHore.comHarga diri (Self-Esteem) presentation from PsikologiHore.com
Harga diri (Self-Esteem) presentation from PsikologiHore.com
 
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
Perkembangan nilai dan moral kelompok 7
 
Makalah perkembangan spiritual
Makalah perkembangan spiritualMakalah perkembangan spiritual
Makalah perkembangan spiritual
 
Perkembangan Kepribadian
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
Perkembangan Kepribadian
 
Meningkatkan harga diri
Meningkatkan harga diriMeningkatkan harga diri
Meningkatkan harga diri
 
Kelompok 12
Kelompok 12Kelompok 12
Kelompok 12
 
Teori teori-psikologi-perkembangan
Teori teori-psikologi-perkembanganTeori teori-psikologi-perkembangan
Teori teori-psikologi-perkembangan
 
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)
Psikologi pekerjaan sosial ( HBSE)
 
Self Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional IntelligenceSelf Concept and Emotional Intelligence
Self Concept and Emotional Intelligence
 
Perkembangan moral anak usia dini
Perkembangan moral anak usia diniPerkembangan moral anak usia dini
Perkembangan moral anak usia dini
 
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJAPOWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
POWER POINT PEMAHAMAN DAN PENERIMAAN DIRI PADA REMAJA
 
Landasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulumLandasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulum
 
Gangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diriGangguan konsep-diri
Gangguan konsep-diri
 
Teori personaliti
Teori personalitiTeori personaliti
Teori personaliti
 
Trait and-factor
Trait and-factorTrait and-factor
Trait and-factor
 
Konsep kendiri
Konsep kendiriKonsep kendiri
Konsep kendiri
 
Teori perkembangan moral
Teori perkembangan moralTeori perkembangan moral
Teori perkembangan moral
 
Bab6
Bab6Bab6
Bab6
 

Similar to Landasan Psikologis Pengembangan Kurikulum

Hbse 2011.ppt erikson
Hbse 2011.ppt eriksonHbse 2011.ppt erikson
Hbse 2011.ppt erikson
HIMA KS FISIP UNPAD
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep Diri
Siti Maemunah
 
TEORI PSIKOLOGI SOSIAL
TEORI PSIKOLOGI SOSIALTEORI PSIKOLOGI SOSIAL
TEORI PSIKOLOGI SOSIAL
Arif Prastiyanto
 
tahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdftahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdf
Jimatul Arrobi
 
Dasar pendidikan ii
Dasar pendidikan iiDasar pendidikan ii
Dasar pendidikan ii
Bhagaskoro Kurniawan
 
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
monichaSihombing
 
Psikologi Sosial
Psikologi SosialPsikologi Sosial
Psikologi Sosial
Hariyatunnisa Ahmad
 
DIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalppt
DIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalpptDIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalppt
DIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalppt
bastianaldrichsitang
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
HendroGunawan8
 
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
BhinekaTemplate
 
Konsep tumbang
Konsep tumbangKonsep tumbang
Konsep tumbang
Liarian
 
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourselfBig 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
Seta Wicaksana
 
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikmonichaSihombing
 
Teori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembanganTeori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembangan
Iwan Kurniarasa
 
nota ringkas perkembangan kanak2
nota ringkas perkembangan kanak2nota ringkas perkembangan kanak2
nota ringkas perkembangan kanak2
Aisyah Zainudin
 
S2 manajbelajmeng 1
S2 manajbelajmeng 1S2 manajbelajmeng 1
S2 manajbelajmeng 1
Heldy Eriston
 
Konsep diri converted
Konsep diri convertedKonsep diri converted
Konsep diri converted
Endah Halim
 
3. sosialisasi
3. sosialisasi3. sosialisasi
3. sosialisasi
evinurleni
 

Similar to Landasan Psikologis Pengembangan Kurikulum (20)

Hbse 2011.ppt erikson
Hbse 2011.ppt eriksonHbse 2011.ppt erikson
Hbse 2011.ppt erikson
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep Diri
 
TEORI PSIKOLOGI SOSIAL
TEORI PSIKOLOGI SOSIALTEORI PSIKOLOGI SOSIAL
TEORI PSIKOLOGI SOSIAL
 
tahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdftahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdf
 
Dasar pendidikan ii
Dasar pendidikan iiDasar pendidikan ii
Dasar pendidikan ii
 
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
 
Psikologi Sosial
Psikologi SosialPsikologi Sosial
Psikologi Sosial
 
DIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalppt
DIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalpptDIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalppt
DIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalppt
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
 
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
1. SIKAP, PRIBADI DAN TINGKAH LAKU.pdf
 
Konsep tumbang
Konsep tumbangKonsep tumbang
Konsep tumbang
 
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourselfBig 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
 
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
 
Teori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembanganTeori teori psikologi perkembangan
Teori teori psikologi perkembangan
 
nota ringkas perkembangan kanak2
nota ringkas perkembangan kanak2nota ringkas perkembangan kanak2
nota ringkas perkembangan kanak2
 
Tugas perkembangan
Tugas perkembanganTugas perkembangan
Tugas perkembangan
 
S2 manajbelajmeng 1
S2 manajbelajmeng 1S2 manajbelajmeng 1
S2 manajbelajmeng 1
 
Self & self esteem
Self & self esteemSelf & self esteem
Self & self esteem
 
Konsep diri converted
Konsep diri convertedKonsep diri converted
Konsep diri converted
 
3. sosialisasi
3. sosialisasi3. sosialisasi
3. sosialisasi
 

More from titiwerdhy

Efek pada vector
Efek pada vectorEfek pada vector
Efek pada vector
titiwerdhy
 
Penggabungan gambar vektor
Penggabungan gambar vektorPenggabungan gambar vektor
Penggabungan gambar vektor
titiwerdhy
 
Penyusunan laporan kerja proyek
Penyusunan laporan kerja proyekPenyusunan laporan kerja proyek
Penyusunan laporan kerja proyek
titiwerdhy
 
Pengemasan hasil kerja proyek
Pengemasan hasil kerja proyekPengemasan hasil kerja proyek
Pengemasan hasil kerja proyek
titiwerdhy
 
Presentasi kerja proyek
Presentasi kerja proyekPresentasi kerja proyek
Presentasi kerja proyek
titiwerdhy
 
Analisis hasil kerja proyek
Analisis hasil kerja proyekAnalisis hasil kerja proyek
Analisis hasil kerja proyek
titiwerdhy
 
Prinsip pembuatan buku panduan
Prinsip pembuatan buku panduanPrinsip pembuatan buku panduan
Prinsip pembuatan buku panduan
titiwerdhy
 
Prinsip penjaminan mutu kerja proyek
Prinsip penjaminan mutu kerja proyekPrinsip penjaminan mutu kerja proyek
Prinsip penjaminan mutu kerja proyek
titiwerdhy
 
Penyusunan proposal
Penyusunan proposalPenyusunan proposal
Penyusunan proposal
titiwerdhy
 
Analisis originalitas proyek
Analisis originalitas proyekAnalisis originalitas proyek
Analisis originalitas proyek
titiwerdhy
 
Kebutuhan pelanggan
Kebutuhan pelangganKebutuhan pelanggan
Kebutuhan pelanggan
titiwerdhy
 
Tim Kerja
Tim KerjaTim Kerja
Tim Kerja
titiwerdhy
 
Identifikasi proyek
Identifikasi proyekIdentifikasi proyek
Identifikasi proyek
titiwerdhy
 
Topik 3 (prinsip desain interface)
Topik 3 (prinsip desain interface)Topik 3 (prinsip desain interface)
Topik 3 (prinsip desain interface)
titiwerdhy
 
Topik 2 (storyboard & flowchart)
Topik 2 (storyboard & flowchart)Topik 2 (storyboard & flowchart)
Topik 2 (storyboard & flowchart)
titiwerdhy
 
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
titiwerdhy
 
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
titiwerdhy
 
Dvd video
Dvd videoDvd video
Dvd video
titiwerdhy
 
Teaching board
Teaching boardTeaching board
Teaching board
titiwerdhy
 
The lessons to be learned
The lessons to be learnedThe lessons to be learned
The lessons to be learned
titiwerdhy
 

More from titiwerdhy (20)

Efek pada vector
Efek pada vectorEfek pada vector
Efek pada vector
 
Penggabungan gambar vektor
Penggabungan gambar vektorPenggabungan gambar vektor
Penggabungan gambar vektor
 
Penyusunan laporan kerja proyek
Penyusunan laporan kerja proyekPenyusunan laporan kerja proyek
Penyusunan laporan kerja proyek
 
Pengemasan hasil kerja proyek
Pengemasan hasil kerja proyekPengemasan hasil kerja proyek
Pengemasan hasil kerja proyek
 
Presentasi kerja proyek
Presentasi kerja proyekPresentasi kerja proyek
Presentasi kerja proyek
 
Analisis hasil kerja proyek
Analisis hasil kerja proyekAnalisis hasil kerja proyek
Analisis hasil kerja proyek
 
Prinsip pembuatan buku panduan
Prinsip pembuatan buku panduanPrinsip pembuatan buku panduan
Prinsip pembuatan buku panduan
 
Prinsip penjaminan mutu kerja proyek
Prinsip penjaminan mutu kerja proyekPrinsip penjaminan mutu kerja proyek
Prinsip penjaminan mutu kerja proyek
 
Penyusunan proposal
Penyusunan proposalPenyusunan proposal
Penyusunan proposal
 
Analisis originalitas proyek
Analisis originalitas proyekAnalisis originalitas proyek
Analisis originalitas proyek
 
Kebutuhan pelanggan
Kebutuhan pelangganKebutuhan pelanggan
Kebutuhan pelanggan
 
Tim Kerja
Tim KerjaTim Kerja
Tim Kerja
 
Identifikasi proyek
Identifikasi proyekIdentifikasi proyek
Identifikasi proyek
 
Topik 3 (prinsip desain interface)
Topik 3 (prinsip desain interface)Topik 3 (prinsip desain interface)
Topik 3 (prinsip desain interface)
 
Topik 2 (storyboard & flowchart)
Topik 2 (storyboard & flowchart)Topik 2 (storyboard & flowchart)
Topik 2 (storyboard & flowchart)
 
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
 
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
Topik 1 (konsep multimedia interaktif)
 
Dvd video
Dvd videoDvd video
Dvd video
 
Teaching board
Teaching boardTeaching board
Teaching board
 
The lessons to be learned
The lessons to be learnedThe lessons to be learned
The lessons to be learned
 

Recently uploaded

MATERI Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
MATERI  Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptxMATERI  Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
MATERI Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
NindiBeautyandHealth
 
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAKBAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
HUMAH KUMARASAMY
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
juliafnita47
 
Materi MATSAMA Pengenalan Kurikulum.pptx
Materi MATSAMA  Pengenalan Kurikulum.pptxMateri MATSAMA  Pengenalan Kurikulum.pptx
Materi MATSAMA Pengenalan Kurikulum.pptx
ssuseraf5f2e
 
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.pptKIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
WAYANDARSANA1
 
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdfPANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
MayaSiswindari
 
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi BencanaMateri Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
AyuniDwiLestari
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Fathan Emran
 
Modul Projek - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
Modul Projek  - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdfModul Projek  - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
Modul Projek - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
ShintaKurniawatiSs
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdfKONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
SriWahyuni58535
 
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah MingguMateri Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
BOWLNChannel
 
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfAksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
DenysErlanders
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Herry Prasetyo
 
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
nengenok23
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
dhenisarlini86
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
BAHTIARMUHAMAD
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
AdeSutisna19
 
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.pptEpidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
yuanitaclara1
 

Recently uploaded (20)

MATERI Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
MATERI  Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptxMATERI  Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
MATERI Penguatan Kelembagaan BKK SMK PGRI 2.pptx
 
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAKBAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF (perubahan kecil dengan dampak besar)
 
Materi MATSAMA Pengenalan Kurikulum.pptx
Materi MATSAMA  Pengenalan Kurikulum.pptxMateri MATSAMA  Pengenalan Kurikulum.pptx
Materi MATSAMA Pengenalan Kurikulum.pptx
 
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.pptKIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
 
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdfPANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
 
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi BencanaMateri Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
 
Modul Projek - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
Modul Projek  - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdfModul Projek  - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
Modul Projek - Yuk Makan Ketupat (Kearifan Lokal) Fase C - Fase C.pdf
 
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdfKONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 SRI WAHYUNI.pdf
 
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah MingguMateri Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
 
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfAksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
 
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
Modul AJar Rekayasa Perangkat Lunak 2024
 
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
 
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.pptEpidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
 

Landasan Psikologis Pengembangan Kurikulum

  • 1.
  • 2. Psikologi Perkembangan  Peserta Didik sebagai Individu: kesatuan psiko-fisik selalu beraktivitas & berinteraksi dengan lingkungannya  Individu bersifat unik: memiliki banyak aspek membentuk kesatuan khas  Individu dalam proses perkembangan  Perkembangan individu dinamis  Perkembangan berlangsung melalui belajar, sesuai tingkat kematangan.
  • 3. Konsep Perkembangan  Perubahan seluruh aspek kepribadian : fisik-motorik, intelektual, sosial, afektif, menuju tingkat yang lebih tinggi sempurna,  Perubahan struktur (tumbuh) dan fungsi (berkembang).  Perkembangan memiliki tempo dan irama,  Perkembangan bersifat dinamis
  • 4. Interaksi Individu-Lingkungan INDIVIDU: -Pot & Kecakapan -Keb &Tantangan -Masalah LINGKUNGAN: -Fisik & Alam -Sosial-Budaya -Ekonomi-Politik -Hukum-Keamanan INTERAKSI: -Sosial -Pengajaran -Bimbingan I N D I V I D U L I N G K U N G A N I N T E R A K S I
  • 5. Aspek-aspek Perkembangan  Fisik-motorik:Fisik-motorik: kemampuan fisik, motorik, ketrampilan,kemampuan fisik, motorik, ketrampilan,  Intelektual:Intelektual: kemampuan berpikir/kognitif,kemampuan berpikir/kognitif,  SosialSosial kemampuan berinteraksi & komunikasi, adaptasikemampuan berinteraksi & komunikasi, adaptasi  Afektif :Afektif : sikap, nilai, emosi, minat, motivasi.sikap, nilai, emosi, minat, motivasi.
  • 6. Tahap Perkembangan Usia Kategori  0.0 Dalam kandungan 0.0  2.0 Bayi 2.0  6.0 Anak Kecil (Usia Dini) 6.0  12.0 Anak (Anak sekolah) 12.0  15.0 Remaja Awal 15.0  18.0 Remaja 18.0  21.0 Remaja Akhir 21.0  35.0 Dewasa Muda 35.0  55.0 Dewasa 55.0  Usia Lanjut
  • 7. Perkembangan Fisik-MotorikPerkembangan Fisik-Motorik 0.0  2.0 Ketrampilan bergerak & anggota badan 2.0  6.0 Pertumb cepat rangka dan otot, koordinasi mata-tangan, ukuran kepala 90% otak 75% orang dewasa, waktu mereaksi 6.0 12.0 Pertumb tinggi-berat, kaki-tangan, penguasaan ketrampilan gerak, tangan, permainan 12.0 18.0 Pertumb cepat tinggi-berat badan, kaki-tangan, mulai menstruasi / mimpi, perkemb.ciri-ciri kelamin sekunder, mulai kematangan seksual.
  • 8. Perkembangan Intelek: J.Piaget 0.0  2.0 Berpikir Sensori-motor: gerak refleks  reaksi indra  pemahaman melalui pengindraan 2.0 4.0 Berpikir Prakonsep: egosentris, animis, meniru 4.0 7.0 Berpikir intuitif: mengikuti aku-nya, fantasi, 7.0 11.0 Berpikir konkrit: pemahaman melalui contoh nyata memahami persamaan, perbedaan, hubungan 11.0  Berpikir formal: abstrak, hipotetis, deduktif- induktif, konvergen-divergen, evaluatif, pemecahan masalah, kreatif
  • 9. Perkembangan Sosial 0.0  2.0 Presocial & Impulsive stage: Ikatan kuat pd ibu, cemasPresocial & Impulsive stage: Ikatan kuat pd ibu, cemas bila pisah, mulai interaksi dgn sebaya, figur orang tuabila pisah, mulai interaksi dgn sebaya, figur orang tua kuat, egoistis-egosentris,kuat, egoistis-egosentris, 2.0  6.0 Self Protective stage:Self Protective stage: Egosentris  hubungan sebaya sejenis, hub sosial dgn tetangga sebaya  norma sebaya,  nampak sifat jenis kelamin, 6.0 12.0 Conformist stage:Conformist stage: Perhatian terhadap yg lain makin kuat, kerjasama & minat sosial bercampur dgn konflik dan kompetisi, ketrampilan komunikasi sosial berkembang, sifat jenis kelamin makin jelas, 12.0  Conscientous stageConscientous stage:: mencari identitas diri, ingin mandiri dan bebas, norma sebaya kuat & sangat penting dalam hubungan sosial, mulai tumbuh hubungan antar jenis.
  • 10. Kepribadian: Kemandirian (Erikson) 0.0 1.0 Trust – Mistrust: percaya pd orang tua tetapi tidak percaya pd yang lain 1.0 3.0 Autonomy – Shame: mampu berbuat tetapi malu karena belum sem purna 3.0 6.0 Inisiative – Guilt: berusaha berbuat tetapi merasa berdosa karena tidak sempurna 6.0 12.0 Industry – Inferiority: mampu berbuat tetapi merasa rendah diri karena belum sempurna 12.0 18.0 Identity – Role confusion: mempunyai identitas diri ttp bingung karena perannya belum jelas
  • 11. Kepribadian: Erotis (S.Freud) 0.0 2.0 Oral stage: rangsangan erotis sekitar mulut 2.0 4.0 Anal stage: rangsangan erotis sekitar dubur 4.0 6.0 Phalic stage: rangsangan erotis sekitar kelamin 6.0 12.0 Latency stage: rangsangan erotis tersemunyi aktivitas gerak 12.0  Genital stage: rangsangan seksual pada alat kelamin
  • 12. Perkembangan moral (Kohlberg) Katahati Kesepakatan masyarakat Ketaatan pada hukum Agar mendapatkan pujian Berbuat baik untuk keuntungan pribadi Menghindari hukuman –mendapatkan ganjaran Konvensi Pra konvensi Pasca konvensi
  • 13. Perkembangan kepribadian: Motivasi:: A. MaslowA. Maslow Physiological Needs Belongingness & Love Needs Social Needs Self Esteem Self Actualization
  • 14. Perkembangan Individu Instink Kematangan P e r k e m b a n g a n Belajar  Belajar Belajar  Belajar  Belajar Belajar
  • 15. Rumpun Psikologi Belajar  Psik.Disiplin MentalPsik.Disiplin Mental:: - Theistic mental discipline- Theistic mental discipline - Humanistic mental discipline- Humanistic mental discipline - Self actualization- Self actualization - Apperception- Apperception  BehaviorismeBehaviorisme :: - SR Bond- SR Bond - Classical Conditioning- Classical Conditioning - Operant Conditoning/- Operant Conditoning/ ReinforcementReinforcement  Kognitif-GestaltKognitif-Gestalt :: - Insight- Insight - Goal Insight- Goal Insight - Cognitive Field- Cognitive Field
  • 16. Teori Disiplin Mental Individu punya:Individu punya:  Daya mental : ingat, pikir, khayal, indraDaya mental : ingat, pikir, khayal, indra  latihanlatihan dayadaya  Kekuatan mental: afektif, sosial, intelekKekuatan mental: afektif, sosial, intelek  latihanlatihan pemekaran kekuatan mentalpemekaran kekuatan mental  Potensi mental: intelek, sosial, afektif,Potensi mental: intelek, sosial, afektif,  diaktualkandiaktualkan  Kekuatan mental: pengetahuan, ideKekuatan mental: pengetahuan, ide  pembentukanpembentukan struktur apersepsistruktur apersepsi
  • 17. Psik. Disiplin Mental  Theistic mental discipline:  Psik. Daya (St Augustine, J.Calvin)  Manusia jahat-aktif  latihan daya  Humanistic mental discipline:  Humanisme (Plato-Aristoteles)  Manusia netral-aktif  pengemb potensi  Self actualization:  Romantik Naturalisme (JJ.Rouseau, J.Froebel)  Manusia baik-aktif pembelajaran permisif  Apperception:  Strukturalisme (JFHerbart, EB.Tichener)  Manusia netral-pasif tambah penget aperseptif
  • 18. Behaviorisme  Contiguity (SR Bond)  Koneksionisme (EL Thorndike):  Manusia netral-pasif/reaktif  penguasaan SR  Classical Conditioning  Behaviorisme (JB Watson):  Manusia netral-pasif/reaktif  pengkondisian stimulus  Operant Conditoning  Reinforcement (CL Hull-BF.Skinner):  Manusia netral-pasif/reaktif  pengkondisian Respon.
  • 19. Behaviorisme  Perilaku individuPerilaku individu: Stimulus: Stimulus  ResponRespon  BelajarBelajar = pembentukan S – R sebanyak mungkin= pembentukan S – R sebanyak mungkin  Pembentukan S – R berulang-ulangPembentukan S – R berulang-ulang  Pembentukan S – R melalui pengkondisian:Pembentukan S – R melalui pengkondisian: KondisiKondisi -- Stimulus-- Stimulus  ResponRespon  Pembentukan S – R melalui penguatanPembentukan S – R melalui penguatan StimulusStimulus  Respon --Respon --Penguatan
  • 20. Theori belajar Behavioral  Learning: Process through which experience causes permanent change in knowledge or behavior.  Behavioral learning theories: Explanations of learning that focus on external events as the cause of changes in observable behaviors  Essentils concept:  Contiguity (SR Bond): Association of two events because of repeated pairing.  Stimulus: Event that activates behavior  Response:Observable reaction to a stimulus
  • 21. Kognitif-Gestalt  InsightInsight  Psik Gestalt (M.Wertheimer)Psik Gestalt (M.Wertheimer)  Manusia netral aktifManusia netral aktif belajar pemahamanbelajar pemahaman  Goal InsightGoal Insight  Konfigurationalisme (BH Bode-RH Wheeler)Konfigurationalisme (BH Bode-RH Wheeler)  Manusia netral interaktifManusia netral interaktif pemahaman tk tinggipemahaman tk tinggi  Cognitive FieldCognitive Field  Psik Lapangan (K.Lewin,J Dewey, GW Allport)Psik Lapangan (K.Lewin,J Dewey, GW Allport)  Manusia netral interaktifManusia netral interaktif resktruktur ruangresktruktur ruang hidup utk pemahaman baruhidup utk pemahaman baru
  • 23. Afektif  Menerima (receiving):kesediaan menerima stimulus, respon, kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar  Mereaksi (responding): ketepatan reaksi, perasaan puas, dll  Menilai (evaluating): kesadaran menerima norma, sistem nilai dll  Mengorganisasi (organization): pengembangan norma/nilai dlm org. sistem nilai  Membentuk watak (Characterization): integritas sistem nilai dalam pola kepribadian dan tingkah laku.
  • 24. Psikomotor  Meniru (imitation/perception)  Menyusun (manipulating)  Melakukan dengan prosedur (precision)  Melakukan dengan tepat dan baik (articulation)  Melakukan tindakan secara alami (naturalization)
  • 25. Tahap Afektif & Psikomotor Menerima Mereaksi Menilai Mengorganisasi Membentuk watak Meniru Menyusun Ikuti Prosedur Kerja tepat Kerja alami