SlideShare a Scribd company logo
DIRI DAN HARGA DIRI
(SELF AND SELF ESTEEM)

KELOMPOK 11:
AHMAD RIFA’I

NIM: 46112010093

DEO HOSHI A.

NIM: 46112010028

NURUL FEBRYLA

NIM: 46112010040

ELSA FADHILAH

NIM: 46112010079

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MERCU BUANA
Tahun 2013

1
BAB I
PEMBAHASAN TEORI

A. Pengertian Konsep Diri

Konsep diri adalah istilah umum yang digunakan untuk merujuk
pada bagaimana seseorang berpikir tentang atau memandang diri
mereka sendiri.
Konsep diri adalah bagaimana seseorang memikirkan dan
mengevaluasi diri sendiri. Untuk menyadari diri adalah dengan memiliki
konsep diri. Cara dimana seseorang mempersepsi dirinya, konsep diri
berasal dari beberapa faktor termasuk: sifat-sifat tertentu kepribadian,
bagaimana seseorang melihatnya, nilai-nilai pribadi dan tujuan hidup,
dan tempat atau peran dalam kehidupan.
Konsep Diri adalah cara bayi dan anak-anak mulai memahami
dunia sosial dalam kaitannya dengan diri mereka sendiri. Hubungan
dengan kerabat dan teman-teman/ mentor mempengaruhi proses
perkembangan.
Di masa kanak-kanak konsep diri cenderung dikaitkan dengan
hal-hal konkret atau fisik seperti penampilan, item dan tingkat
keahlian. Sebagai anak tumbuh, mereka belajar tentang hal-hal seperti
intrinsik karakteristik (batin) dan perbedaan psikologis karena fakta
bahwa mereka sekarang memiliki jaringan yang lebih besar dari rekanrekan dan mentor untuk membandingkan diri dengan. Kemudian dalam
kehidupan (remaja-dewasa) perubahan konsep diri menjadi ide yang
lebih samar-samar yang diselenggarakan oleh apa yang relevan
dengan individu.
Self-Concept merupakan konsep yang selalu berubah tergantung
pada orang karena perasaan, sistem keyakinan pribadi dan sikap dapat
berubah bila diperoleh informasi baru ditampilkan.
Lewis (1990) menunjukkan bahwa pengembangan konsep diri
memiliki dua aspek:

2
a. Kategoris Diri
Setelah menyadari bahwa ia ada sebagai makhluk, anak
menjadi

sadar

bahwa

dia

juga

merupakan

objek

di

dunia. Sama seperti benda-benda lain termasuk orang-orang
memiliki sifat yang dapat dialami (besar, kecil, halus dan
sebagainya) sehingga anak menjadi sadar dia atau dirinya
sebagai obyek yang dapat dialami dan yang memiliki sifat. Diri
juga dapat dimasukkan ke dalam kategori seperti usia, jenis
kelamin, ukuran atau keterampilan. Dua kategori pertama yang
diterapkan adalah umur misalnya, "Saya berusia 3 tahun" dan
jenis kelamin, “Saya adalah perempuan".
Pada anak usia dini. Kategori anak-anak berlaku untuk diri
mereka sendiri sangat konkret (misalnya warna rambut, tinggi
dan hal-hal favorit). Kemudian, deskripsi-diri juga mulai
menyertakan referensi sifat-sifat psikologis internal evaluasi
komparatif dan bagaimana orang lain melihat mereka. Seperti,
anak-anak mampu membendingkan, “Saya Gendut” dan teman
saya berbadan kurus.
b. Eksistensial Diri
Ini adalah bagian paling dasar dari skema-diri atau konsep diri,
rasa menjadi terpisah dan berbeda dari orang lain dan
kesadarannya akan keteguhan diri. Anak menyadari bahwa
mereka ada sebagai entitas yang terpisah dari orang lain.

Banyak keyakinan yang mencerminkan pesan yang diterima dari
orang-orang dari waktu ke waktu. Jika hubungan dekat kuat dan
menerima umpan balik yang bersifat positif, hasilnya adalah akan lebih
mudah untuk melihat diri sendiri sebagai berharga dan memiliki harga
diri yang sehat.
Jika seseorang menerima umpan balik kebanyakan negatif dan
sering dikritik, menggoda atau mendevaluasi oleh orang lain, seseorang
akhirnya mungkin untuk berjuang dengan miskin harga diri.

3
Harga diri mulai terbentuk pada anak usia dini. Hubungan
dengan orang-orang yang dekat dengan orang tua, saudara, teman,
guru dan kontak penting lainnya. Namun, pikiran seseorang memiliki
dampak terbesar pada harga diri. Jika cenderung untuk fokus pada
kelemahan

atau

kekurangan,

seseorang

dapat

belajar

untuk

membingkai ulang pikiran negatif dan berfokus pada kualitas positif.

B. Komponen Konsep Diri

Seperti banyak topik dalam psikologi, sejumlah teori telah
mengusulkan cara-cara berpikir yang berbeda tentang konsep diri.
Komponen Konsep Diri adalah sebagai berikut:
1. Citra Diri, atau bagaimana seseoreang melihat dirinya sendiri.
Penting untuk menyadari bahwa citra diri tidak selalu
bertepatan dengan realitas. Seorang gadis remaja mungkin
percaya bahwa ia kelebihan berat badan, ketika dia benarbenar sangat langsing. Citra diri masing-masing individu
mungkin merupakan campuran berbagai aspek termasuk
karakteristik fisik, kepribadian, dan peran sosial.
2. Harga Diri, sejumlah faktor dapat mempengaruhi harga diri,
termasuk bagaimana seseorang membandingkan dirinya
dengan orang lain dan bagaimana orang lain merespon
balik. Ketika orang merespon positif terhadap perilakunya, ia
lebih cenderung untuk mengembangkan self esteem positif.
Akan tetapi ketika membandingkan diri sendiri dengan orang
lain dan menemukan

kekurangan pada diri sendiri, dapat

memiliki dampak negatif pada self esteem kita.
3. Ideal

Self, atau

bagaimana

seseorang

ingin

menjadi

seseorang yang sesuai dengan harapan diri yang ideal. Akan
tetapi, ini sulit diwujudkan bila terlalu tinggi kriteria, apalagi jika
dikaitkan dengan kekurangan secara fisik.

4
4. Identitas
Konsep diri terdiri juga tersusun atas: identitas pribadi dan
identitas sosial. Identitas pribadi mencakup hal-hal seperti ciriciri kepribadian dan karakteristik lain yang membuat setiap
orang unik. Sedangkan identitas sosial diantaranya adalah
kelompok kita miliki termasuk masyarakat, agama, perguruan
tinggi, dan kelompok-kelompok lainnya.
5. Peran
Manusia sebagai makhluk sosial tentunya memiliki multi
peran, ketika di kampus banyak peran yang dimainkan antara
sebagai mahasiswa, anggota himpunan mahasiswa, begitu
juga ketika dirumah, seorang anak akan menempatkan dirinya
sebagai anak. Menjadi diri sendiri adalah kunci yang sangat
penting untuk dapat mengidentivikasi berbagai peran yang
dimiliki, serta dapat menempatkan dirinya secara tepat.

C. Self/Diri

Self menurun Baron dan Byrne (2003) adalah kumpulan
keyakinan dan persepsi diri mengenai diri sendiri yang terorganisasi.
Dengan kata lain konsep self bekerja sebagai skema dasar. Self
memberikan kerangka berpikir yang menentukan bagaimana kita
mengolah informasi tentang diri kita sendiri, termasuk motivasi,
keadaan emosional, evaluasi diri, kemampuan, dan banyak hal lainnya
(Klein, dkk dalam Baron dan Byrne, 2003).
Kesadaran diri subjektif adalah kemampuan organisme untuk
membedakan dirinya dari lingkungan fisik dan sosialnya.
Sedangkan kesadaran diri objektif adalah kapasitas organism
untuk menjadi objek perhatiannya sendiri, kesadaran akan keadaan
pikirannya dan mengetahui bahwa ia tahu dan mengingat bahwa ia
ingat.

5
Kesadaran diri simbolik, adalah kemampuan organisme untuk
membentuk sebuah konsep abstrak dari self melalui bahasa.
Kemampuan ini membuat organism mampu untuk berkomunikasi,
menjalin hubungan, menentukan tujuan, mengevaluasi hasil dan
membangun sikap yang berhubungan dengan self, dan membelanya
dari komunikasi yang mengancam.
Efek self-reference adalah efek dari perhatian dan memori yang
terjadi karena pemrosesan kognitif terhadap informasi yang relevan
terhadap self, hal ini lebih efisien daripa pemrosesan terhadap informasi
jenis lain.
Konsep diri sosial adalah suatu identitas kolektif yang meliputi
hubungan interpersonal dan aspek-aspek identitas yang datang dari
keanggotaan pada kelompok-kelompok yang lebih besar dan lebih tidak
personal yang berdasarkan pada ras, etnis serta budaya.
Setiap konsep diri secara keseluruhan pada seseorang terdiri
banyak komponen yang berbeda yang memberikan skema terhadap
aspek spesifik dalam hidupnya. Satu komponen tersebut yaitu interaksi
sosial, dapat ditujukan disini, sedangkan untuk kaum muda dapat dibagi
secara lebih spesifik yakni konsep self dalam hal interaksi sosial
disekolah, teman sekelas atau dengan guru. Sedangkan dalam konsep
self keluarga yakni orang tua versus saudara.

D. Presentasi Diri

Manusia adalah makhluk sosial, yang membutuhkan interaksi
dengan orang lain. Dengan adanya kontak dengan orang lain, kita akan
berusaha melakukan kontrol diri tentang bagaimana oran lain akan
menilai kita. Sehingga secara disadari ataupun tidak disadari, kita akan
melakukan impression managemen, yakni bagaimana mengatur kesan
ketika berhubungan dengan orang lain. Dengan berbagai tujuan untuk
mempresentasikan diri setidaknya kita telah melakukan bagian dari
impression management.

6
Dalam berinteraksi, setiap orang itu menggunakan banyak cara
untuk memantau diri dengan menggunakan impression management.
Menurut

Jones & Pittman

1982 dalam

Sarwono,

dkk.

2009,

menjelaskan ada 5 strategi presentasi diri, antara lain (telah mengalami
perubahan penjelasan):
1. Ingratiation presentasi diri agar disukai, menampilkan diri agar
disukai orang lain dan cenderung berperilaku berlebihan.
2. Self Promotion presentasi diri agar dianggap kompeten,
menampilkan diri dengan segala kelebihan diri.
3. Intimidation presentasi diri agar ditakuti, menampilkan diri
sebagai orang yang berbahaya.
4. Supplication presentasi diri agar dikasihani, menampilkan diri
dengan menunjukkan kelemahan atau bergantung kepada
orang lain.
5. Examplification

presentasi

diri

agar

dianggap

memiliki

integrasi moral tinggi, menampilkan diri sebagai orang yang
rela berkorban untuk orang lain.

Setiap orang akan menggunakan kelima strategi tersebut atau
menggunakan salah satunya untuk mempresentasikan dirinya. Dengan
pola pikir yang berbeda yang membuat setiap orang itu berbeda dalam
mempresentasikan dirinya dalam pemantauan diri.
Selain lima strategi diatas, ada strategi presentasi yang lain
yakni self handicapping yang merujuk pada segala tindakan yang
dilakukan agar dapat mengeksternalisasikan apabila mendapatkan hasil
yang

negative,

dan

menginternalisasikan

apabila

seseorang

mendapatkan hasil yang positif (Berglas & Jones, dalam Sarwono dkk,
2009).
orang dengan harga diri yang tinggi dipraktekkan kurang hanya
ketika durasi latihan yang dikenal publik , menunjukkan bahwa mereka
menggunakan
menanggapi
mencerminkan

taktik

diri

kepercayaan
keinginan

presentasi
unggul
untuk

strategis
perbedaan

memaksimalkan

bukan
ini

manusia
mungkin

presentasi

diri

7
kemampuan tinggi dengan tampil untuk berhasil meskipun upaya
persiapan minim hasil ini menunjukkan bahwa bentuk self-handicapping
adalah strategi yang digunakan oleh individu yang sangat percaya diri
dalam situasi yang tidak pasti untuk membuat kesan baik pada lain.1

E. Pengetahuan Diri Pribadi

Konsep diri adalah skema diri, yakni pengetahuan diri untuk
mengambil tindakan. Menurut Higgins,1987 (Dalam Sarwono dkk, 2009,
telah ditambahkan penjelasan), ada tiga jenis skema diri yakni:
1. Actual Self, yang menggambarkan diri seseorang pada saat
ini.

Actual

self

adalah

komponen

diri

yang

sedang

berlangsung dan merupakan kondisi yang nyata sekarang ini.
2. Ideal Self, yakni diri yang didambakan yang selalu menjadi
angan-angan. Biasanya seseorang akan mengandai-andai
misalnya terkait dengan sikap seorang artis yang menjadi
idolanya. Ideal self adalah diri yang susah dicapai.
3. Ought Self, adalah bagaimana kita seharusnya. Dapat
memicu kecemasan, takut, dan terancam. Seseorang akan
menempatkan diri, apabila berhasil ia berarti sukses. Dan
ketika gagal munculah kecemasan.

F. Self Esteem/ Harga Diri

Harga diri adalah semua sikap dalam menilai dirinya sendiri baik
harga diri yang menyangkut hal yang positif maupun negatif.

1

*

Roy F. Baumeister, Dianne M. Tice , . 28 April 2008. Self-Esteem, Self-Handicapping, and Self-

Presentation:

The

Strategy

of

Inadequate

Practice.

Journal

DOI: 10.1111/j.1467-

6494.1990.tb00237.x

8
Selain Harga diri, kepercayaan diri merupakan salah satu aspek
kepribadian yang panting dalam kehidupan manusia.2 Dilihat dari suku
katanya, Self esteem terdiri dari dua suku kata yaitu Self dan Esteem
Self adalah diri sendiri sedangkan esteem adalah penghargaan.
Jadi kita dapat memaknai sebagai penghargaan seseorang
terhadap dirinya sendiri karena apa yang ada pada diri seseorang itu
adalah kekuatan yang mesti dihargai dan dikembangkan.

G. Gambaran Diri

Ketika pada masa remaja, dimana masa eksplorasi mengenai jati
diri telah tumbuh semakin pesat, sampai suatu ketika menemukan
pertanyaan: Siapakah Saya? Tanggapan dapat dibagi menjadi dua
kelompok besar. Ini dapat menyangkut dua komponen yaitu, peran
sosial yang merupakan aspek eksternal atau tujuan diri sendiri seperti
anak, guru, teman, dan kepribadian merupakan aspek internal atau
afektif diri seperti suka berteman, sabar, pemarah dan sebagainya.
Jawaban pertanyaan siapa saya dapat berupa beberapa
deskripsi seperti:
1. Deskripsi Fisik: aku tinggi, memiliki mata sipit seperti ibuku
yang cina, dengan kulit kuning.
2. Peran

Sosial: Kita

semua

adalah

makhluk

sosial

yang

perilakunya dibentuk sampai batas tertentu oleh peran yang kita
mainkan. Peran seperti pelajar, pekerja kantor, koki, pelantun
lagu setidaknya dibentuk karena adanya peran dalam dunia
sosial.
3. Sifat Pribadi: Ini adalah dimensi ketiga dari deskripsi diri sendiri,
misalnya saya adalah orang yang pemaaf dan suka menolong.

2

Budi Andayani, Tina Afiatin. 1996. Konsep Diri, Harga Diri, dan Kepercayaan Diri Remaja. Jurnal
Psikologi 1996, XXIII(2)

9
4. Eksistensial:

Ini dapat berkisar dari sesuatu yang abstrak,

misalnya saya adalah makhluk yang memiliki rohani, sehingga
saya memutuskan untuk beragama islam.

H. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Diri

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga diri meliputi:
1.
2.

Reaksi seseorang terhadap pribadi masing-masing

3.

Pengalaman

4.

Penyakit, cacat atau cedera

5.

Budaya

6.

Agama

7.

I.

Pikiran dan persepsi

Peran dan status dalam masyarakat

Struktur Multidimensi Harga Diri
Struktur multidimensi harga diri, menurut Shavelson, Stanton dan
Hubner (1976) memiliki tujuh penjelasan utama yaitu:3
1. Harga diri adalah suatu bentuk yang teroganisir dan
terstruktur.

Dalam

pengertian

individu

akan

menggelompokkan pengalaman pengalaman yang dialami,
kemudian akan menggaitkan antara satu dan lainnya.
2. Harga diri merupakan suatu konstruk dengan multifase. Fasefase

dari

harga

diri

direpresentasikan

dari

sistem

penggelompokkan pengalaman yang diadaptasi individu atau
sekelompok individu. (Pengalaman individu dan kelompok
merupakan fase-fase pembentuk harga diri, diperoleh melalui

3

Sumber: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23342/3/Chapter%20II.pdf
tanggal 15 Nopember 2013

diunduh

10
pengalaman

hidup

seseorang,

dari

tahap-tahap

perkembangan yang telah dilaluinya).
3. Harga diri merupakan suatu hirarki. Hirarki ini terstruktur dari
dimensi yang paling spesifik hingga ke dimensi yang paling
umum, dan pada puncaknya menggambarkan harga diri
secara keseluruhan. Harga diri ini terbagi kedalam dua divisi
yaitu akademik dan nonakademik. Kemudian non-akademik
terbagi lagi ke dalam dimensi fisik, emosi dan sosial.
Keempat dimensi dari dua divisi harga diri ini dapat terbagi ke
dalam area-area yang lebih spesifik.
4. Karakteristik dari harga diri secara keseluruhan dapat dilihat
sebagai bentuk yang stabil. Jika terjadi suatu penonjolan
pada salah satu dimensi maka harga diri berubah menjadi
sesuatu yang spesifik dan akhirnya harga diri menjadi kurang
stabil.
5. Konstruk harga diri bersifat berkembang. Harga diri seorang
individu akan berubah sesuai dengan pertambahan umurnya.
6. Harga

diri

dapat

dievaluasi.

Maka

dari

itu

struktur

multidimensi ini memiliki kedua aspek yang berupa deskriptif
dan evalutif. Seorang individu tidak hanya menggambarkan
siapa dirinya tetapi juga melakukan penilaian terhadap
dirinya.
7. Dimensi-dimensi harga diri berbeda antar satu dan lainnya.
Seperti kemampuan belajar berkolerasi tinggi dengan dimensi
akademik, bukan berhubungan dengan sosial atau fisik.
Harga diri yang bermodel struktur ini saling berkaitan. Jika
salah satu dari multidimensi ini tidak dilibatkan, maka
gambaran harga diri secara keseluruhan akan sulit untuk
diungkapkan.
Struktur multidimensi harga diri ini digambarkan secara
sederhana melalui bagan berikut ini:

11
HARGA DIRI

AKADEMIK: IPA,
IPS, BAHASA

FISIK: CANTIK,
GENDUT,
TAMPAN

EMOSI: EKSPRESI;
CINTA, MARAH,
SENANG

SOSIAL: RELASI,
TEMAN,
KELOMPOK

J. Penilaian Diri: Bagian dari Prasangka

Penilaian atau evaluasti terhadap dirinya sendiri, dapat
menyangkut secara kuat dengan pengetahuan mengenai dirinya
sendiri. Seseorang dapat menilai harga dirinya secara positif maupun
negatif.
Harga diri positif karena dipengaruhi oleh, rasa nyaman. Kedua
karena adanya rasa dapat mengatasi masalah kecemasannya.
Sehingga seseorang dapat menilai dirinya secara positif.
Prasangka merupakan sebuah tipe khusus dari sikap yang
cenderung kearah negatif sehingga konsekuensinya berfungsi sebagai
skema (kerangka pikir kognitif untuk mengorganisasi, menginterpretasi
dan mengambil informasi) yang mempengaruhi cara memproses
informasi.Melibatkan keyakinan dan perasaan negatif terhadap orang
yang menjadi anggota kelompok sasaran prasangka.

Meskipun harga diri harfiah mengacu pada sikap intrapsikis,
skala harga diri sering mengukur orientasi penyajian diri. Tinggi nilai
harga diri berhubungan dengan kecenderungan untuk menyajikan diri
dalam diri meningkatkan fashion dan menarik perhatian untuk dirinya
sendiri. Skor rendah harga diri berhubungan dengan kecenderungan
untuk menyajikan diri dengan cara melindungi diri yang ditandai dengan
keengganan untuk menerima risiko. Banyak bukti yang menunjukkan
bahwa kebanyakan orang menilai diri mereka sebagai di atas rata-rata
pada skala harga diri, relatif sedikit orang dengan skor di bawah setiap
12
skala harga diri itu titik tengah konseptual. Tinjauan literatur masa lalu
menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
a. skor rendah pada skala harga diri biasanya hasil dari netral
dan menengah daripada respon diri menghina item skala.
b. hubungan

perilaku

tergantung

yang

pada

terukur

variabel

diri

kadang-kadang

self-presentasional

seperti

kehadiran penonton.
c. banyak temuan masa lalu dengan skala harga diri mungkin
ditafsirkan dalam hal penyajian diri4.

K. Skala Rosenberg

Adalah skala yang digunakan untuk mengukur tingkat harga
diri seseorang. Rating yang digunakan adalah:
1= sanat tidak sesuai dengan diri saya;
2=tidak sesuai dengan diri saya;
3=agak sesuai dengan diri saya;
4= sesuai dengan diri saya;
5= sangat sesuai dengan diri saya.
Dimana ada 10 item pertanyaan yang digunakan. Berikut ini
adalah

sajian

mengenai

item

skala

Rosenberg

yang

telah

diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia:
1. Saya merasa sebagai orang yang berguna, paling tidak
sama dengan orang lain.
2. Saya memiliki sejumlah kualitas yang baik.
3. Secara umum, saya merasa sebagai orang yang gagal.
4. Saya mampu melakukan hal-hal sebaik yang kebanyakan
orang lain lakukan.

4

Roy F. Baumeister, Dianne M. Tice, Debra G. Hutton. 8 Juni 2011. Self-Presentational

Motivations

and

Personality

Differences

in

Self-Esteem.

Journal

DOI: 10.1111/j.1467-

6494.1989.tb02384.x

13
5. Saya

merasa

tidak

memiliki

banyak

hal

untuk

dikembangkan.
6. Saya memiliki sikap positif terhadap diri saya sendiri.
7. Secara umum, saya puas dengan diri saya sendiri.
8. Saya berharap, saya lebih menghargai diri saya sendiri.
9. Saya seringkali merasa tidak berguna.
10. Saya seringkali berpikir saya sama sekali bukan orang yang
baik.
Dahulu harga diri rendah dianggap berkaitan dengan penyakit
social. Tetapi dengan makin kompleksnya masalah social, orang-orang
dengan

harga

diri

rendah

mungkin

juga

dipengaruhi

oleh

penyalahgunaan obat, pelecehan, dan kekerasan (termasuk terorisme)
adalah orang-orang yang memiliki harga diri rendah (Baron dan Byrne,
2003).

14
BAB II
KESIMPULAN

Konsep diri adalah istilah umum yang digunakan untuk merujuk
pada bagaimana seseorang berpikir tentang atau memandang diri
mereka sendiri .Konsep diri tersusun atas citra diri, harga diri dan ideal
self.
Self adalah kumpulan keyakinan dan persepsi diri mengenai
diri sendiri yang terorganisasi. Dengan kata lain konsep self bekerja
sebagai skema dasar. Self memberikan kerangka berpikir yang
menentukan bagaimana kita mengolah informasi tentang diri kita
sendiri,

termasuk

motivasi,

keadaan

emosional,

evaluasi

diri,

kemampuan, dan banyak hal lainnya.
Harga diri adalah semua sikap dalam menilai dirinya sendiri
baik harga diri yang menyangkut hal yang positif maupun negatif.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga diri meliputi: Pikiran dan
persepsi;

Reaksi

seseorang

terhadap

pribadi

masing-masing;

Pengalaman; Penyakit, cacat atau cedera; Budaya; Agama; Peran dan
status dalam masyarakat.
Salahsatu skala atau alat ukur yang dapat digunakan untuk
mengukur self esteem seseorang adalah skala Rosenberg, yang terdiri
dari 10 item pertanyaan dengan 5 rating skor penilaian.

15
DAFTAR PUSTAKA

Budi Andayani, Tina Afiatin. 1996. Konsep Diri, Harga Diri, dan
Kepercayaan Diri Remaja. Jurnal Psikologi 1996, XXIII(2)
Lewis, M. (1990). Pengetahuan Diri dan Perkembangan Sosial di awal
kehidupan. New York: Guilford.
Baumeister, Roy F., Tice, Dianne M. 2008 (Edisi 28/04). Self-Esteem,
Self-Handicapping,

and

Self-Presentation:

The

Strategy

of

Inadequate Practice. Journal of Personality DOI: 10.1111/j.14676494.1990.tb00237.x
Baumeister, Roy F., Tice, Dianne M., Hutton, Debra G. 2011 (Edisi 8/07).
Self-Presentational Motivations and Personality Differences in SelfEsteem.

Journal

of

Personality

DOI: 10.1111/j.1467-

6494.1989.tb02384.x
Sarwono, Meinarno, dkk. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba
Humanika
http://www.simplypsychology.org/self-concept.html

diunduh tanggal

11

Nopember 2013.
http://www.mayoclinic.com/health/self-esteem/MH00128 diunduh tanggal
14 Nopember 2013
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23342/3/Chapter%20II.pdf
diunduh tanggal 15 Nopember 2013
http://psychology.about.com/od/sindex/f/self-concept.htm diunduh tanggal
15 Nopember 2013

16

More Related Content

What's hot

Ppt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistikPpt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistik
Langgeng Prayogo
 
Teori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: HumanistikTeori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: Humanistik
Indah Fatmawati
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
ajengseptiana
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
mankoma2012
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudAgung Andi Nurul Patta
 
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMMPPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMMazizahzahro
 
Psikologi individual
Psikologi individualPsikologi individual
Psikologi individualNaeya Hasbi
 
Ppt abnormal
Ppt abnormalPpt abnormal
Ppt abnormal
bkupstegal
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
elmakrufi
 
Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisaNeo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
Ariyana Isti Kusumayani
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik
Rinatun4e
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Ratih Aini
 
teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommNaeya Hasbi
 
JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER
JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER
JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER
Wulandari Rima Kumari
 
Psikoanalisis
PsikoanalisisPsikoanalisis
Psikoanalisis
Seta Wicaksana
 
PENDEKATAN HUMANISTIK
PENDEKATAN HUMANISTIKPENDEKATAN HUMANISTIK
PENDEKATAN HUMANISTIK
IFTITAH INDRIANI
 
Psikologi sosial - persepsi tentang diri
Psikologi sosial -  persepsi tentang diriPsikologi sosial -  persepsi tentang diri
Psikologi sosial - persepsi tentang diri
Bagus Aji
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
Mustaqim Furohman
 

What's hot (20)

Ppt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistikPpt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistik
 
Teori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: HumanistikTeori Psikologi: Humanistik
Teori Psikologi: Humanistik
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
 
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMMPPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
 
Psikologi individual
Psikologi individualPsikologi individual
Psikologi individual
 
Ppt abnormal
Ppt abnormalPpt abnormal
Ppt abnormal
 
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund FreudDinamika Kepribadian Sigmund Freud
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
 
Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisaNeo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik
 
Organisasi dan Kelompok Kerja - PIO
Organisasi dan Kelompok Kerja - PIOOrganisasi dan Kelompok Kerja - PIO
Organisasi dan Kelompok Kerja - PIO
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich fromm
 
JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER
JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER
JOHN DOLLARD DAN NEAL MILLER
 
Psikoanalisis
PsikoanalisisPsikoanalisis
Psikoanalisis
 
PENDEKATAN HUMANISTIK
PENDEKATAN HUMANISTIKPENDEKATAN HUMANISTIK
PENDEKATAN HUMANISTIK
 
Psikologi sosial - persepsi tentang diri
Psikologi sosial -  persepsi tentang diriPsikologi sosial -  persepsi tentang diri
Psikologi sosial - persepsi tentang diri
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 

Similar to Self & self esteem

Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep Diri
Siti Maemunah
 
Self & self esteem kelompok 11 psikologi sosial, univ mercu buana jakarta
Self & self esteem kelompok 11 psikologi sosial, univ mercu buana jakartaSelf & self esteem kelompok 11 psikologi sosial, univ mercu buana jakarta
Self & self esteem kelompok 11 psikologi sosial, univ mercu buana jakartaismailirhasanie
 
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirimakalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
siakadurban
 
Psisos.9.05
Psisos.9.05Psisos.9.05
Psisos.9.05
Fery Zahuri
 
Hal2 yang berhubungan dngan konsep diri
Hal2 yang berhubungan dngan konsep diriHal2 yang berhubungan dngan konsep diri
Hal2 yang berhubungan dngan konsep diri
Deep Walker
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
HendroGunawan8
 
DIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalppt
DIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalpptDIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalppt
DIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalppt
bastianaldrichsitang
 
Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonalKomunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonalMifta Nech
 
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,Ns
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,NsKonsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,Ns
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,Ns
Muhammad Khoirul Zed
 
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourselfBig 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
Seta Wicaksana
 
Pendidikan di Sekolah dalam Membentuk Karakter Peserta Didik
Pendidikan di Sekolah dalam Membentuk Karakter Peserta DidikPendidikan di Sekolah dalam Membentuk Karakter Peserta Didik
Pendidikan di Sekolah dalam Membentuk Karakter Peserta Didik
Nur Rizki
 
PENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRIPENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRI
xue er tui
 
Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-
Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-
Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-
deviaulia8
 
SOSIO6.pptx
SOSIO6.pptxSOSIO6.pptx
SOSIO6.pptx
UcupJunior
 
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptxkonsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
ZatiIwaniIsmahadi
 
Konsep diri converted
Konsep diri convertedKonsep diri converted
Konsep diri converted
Endah Halim
 
Self concept
Self conceptSelf concept
Self concept
Dodyk Fallen
 

Similar to Self & self esteem (20)

Diri sosial
Diri sosialDiri sosial
Diri sosial
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep Diri
 
Self & self esteem kelompok 11 psikologi sosial, univ mercu buana jakarta
Self & self esteem kelompok 11 psikologi sosial, univ mercu buana jakartaSelf & self esteem kelompok 11 psikologi sosial, univ mercu buana jakarta
Self & self esteem kelompok 11 psikologi sosial, univ mercu buana jakarta
 
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirimakalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
 
Psisos.9.05
Psisos.9.05Psisos.9.05
Psisos.9.05
 
Hal2 yang berhubungan dngan konsep diri
Hal2 yang berhubungan dngan konsep diriHal2 yang berhubungan dngan konsep diri
Hal2 yang berhubungan dngan konsep diri
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
 
DIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalppt
DIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalpptDIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalppt
DIRI-SOSIAL-SOSIAL-SELF-hunadiah.jurnalppt
 
Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonalKomunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal
 
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,Ns
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,NsKonsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,Ns
Konsep diri bns IBU Yurida Olviani,S.Kep.,Ns
 
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourselfBig 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
 
Pendidikan di Sekolah dalam Membentuk Karakter Peserta Didik
Pendidikan di Sekolah dalam Membentuk Karakter Peserta DidikPendidikan di Sekolah dalam Membentuk Karakter Peserta Didik
Pendidikan di Sekolah dalam Membentuk Karakter Peserta Didik
 
PENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRIPENGERTIAN KONSEP KENDIRI
PENGERTIAN KONSEP KENDIRI
 
Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-
Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-
Ppt ueu-psikososial-dan-kebudayaan-dalam-keperawatan-pertemuan-1-
 
SOSIO6.pptx
SOSIO6.pptxSOSIO6.pptx
SOSIO6.pptx
 
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptxkonsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
konsep kendiri personaliti perbezaan individu.pptx
 
Konsep diri converted
Konsep diri convertedKonsep diri converted
Konsep diri converted
 
Self concept
Self conceptSelf concept
Self concept
 
Nelli ppd
Nelli ppdNelli ppd
Nelli ppd
 
Nola ppd
Nola ppdNola ppd
Nola ppd
 

Self & self esteem

  • 1. DIRI DAN HARGA DIRI (SELF AND SELF ESTEEM) KELOMPOK 11: AHMAD RIFA’I NIM: 46112010093 DEO HOSHI A. NIM: 46112010028 NURUL FEBRYLA NIM: 46112010040 ELSA FADHILAH NIM: 46112010079 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA Tahun 2013 1
  • 2. BAB I PEMBAHASAN TEORI A. Pengertian Konsep Diri Konsep diri adalah istilah umum yang digunakan untuk merujuk pada bagaimana seseorang berpikir tentang atau memandang diri mereka sendiri. Konsep diri adalah bagaimana seseorang memikirkan dan mengevaluasi diri sendiri. Untuk menyadari diri adalah dengan memiliki konsep diri. Cara dimana seseorang mempersepsi dirinya, konsep diri berasal dari beberapa faktor termasuk: sifat-sifat tertentu kepribadian, bagaimana seseorang melihatnya, nilai-nilai pribadi dan tujuan hidup, dan tempat atau peran dalam kehidupan. Konsep Diri adalah cara bayi dan anak-anak mulai memahami dunia sosial dalam kaitannya dengan diri mereka sendiri. Hubungan dengan kerabat dan teman-teman/ mentor mempengaruhi proses perkembangan. Di masa kanak-kanak konsep diri cenderung dikaitkan dengan hal-hal konkret atau fisik seperti penampilan, item dan tingkat keahlian. Sebagai anak tumbuh, mereka belajar tentang hal-hal seperti intrinsik karakteristik (batin) dan perbedaan psikologis karena fakta bahwa mereka sekarang memiliki jaringan yang lebih besar dari rekanrekan dan mentor untuk membandingkan diri dengan. Kemudian dalam kehidupan (remaja-dewasa) perubahan konsep diri menjadi ide yang lebih samar-samar yang diselenggarakan oleh apa yang relevan dengan individu. Self-Concept merupakan konsep yang selalu berubah tergantung pada orang karena perasaan, sistem keyakinan pribadi dan sikap dapat berubah bila diperoleh informasi baru ditampilkan. Lewis (1990) menunjukkan bahwa pengembangan konsep diri memiliki dua aspek: 2
  • 3. a. Kategoris Diri Setelah menyadari bahwa ia ada sebagai makhluk, anak menjadi sadar bahwa dia juga merupakan objek di dunia. Sama seperti benda-benda lain termasuk orang-orang memiliki sifat yang dapat dialami (besar, kecil, halus dan sebagainya) sehingga anak menjadi sadar dia atau dirinya sebagai obyek yang dapat dialami dan yang memiliki sifat. Diri juga dapat dimasukkan ke dalam kategori seperti usia, jenis kelamin, ukuran atau keterampilan. Dua kategori pertama yang diterapkan adalah umur misalnya, "Saya berusia 3 tahun" dan jenis kelamin, “Saya adalah perempuan". Pada anak usia dini. Kategori anak-anak berlaku untuk diri mereka sendiri sangat konkret (misalnya warna rambut, tinggi dan hal-hal favorit). Kemudian, deskripsi-diri juga mulai menyertakan referensi sifat-sifat psikologis internal evaluasi komparatif dan bagaimana orang lain melihat mereka. Seperti, anak-anak mampu membendingkan, “Saya Gendut” dan teman saya berbadan kurus. b. Eksistensial Diri Ini adalah bagian paling dasar dari skema-diri atau konsep diri, rasa menjadi terpisah dan berbeda dari orang lain dan kesadarannya akan keteguhan diri. Anak menyadari bahwa mereka ada sebagai entitas yang terpisah dari orang lain. Banyak keyakinan yang mencerminkan pesan yang diterima dari orang-orang dari waktu ke waktu. Jika hubungan dekat kuat dan menerima umpan balik yang bersifat positif, hasilnya adalah akan lebih mudah untuk melihat diri sendiri sebagai berharga dan memiliki harga diri yang sehat. Jika seseorang menerima umpan balik kebanyakan negatif dan sering dikritik, menggoda atau mendevaluasi oleh orang lain, seseorang akhirnya mungkin untuk berjuang dengan miskin harga diri. 3
  • 4. Harga diri mulai terbentuk pada anak usia dini. Hubungan dengan orang-orang yang dekat dengan orang tua, saudara, teman, guru dan kontak penting lainnya. Namun, pikiran seseorang memiliki dampak terbesar pada harga diri. Jika cenderung untuk fokus pada kelemahan atau kekurangan, seseorang dapat belajar untuk membingkai ulang pikiran negatif dan berfokus pada kualitas positif. B. Komponen Konsep Diri Seperti banyak topik dalam psikologi, sejumlah teori telah mengusulkan cara-cara berpikir yang berbeda tentang konsep diri. Komponen Konsep Diri adalah sebagai berikut: 1. Citra Diri, atau bagaimana seseoreang melihat dirinya sendiri. Penting untuk menyadari bahwa citra diri tidak selalu bertepatan dengan realitas. Seorang gadis remaja mungkin percaya bahwa ia kelebihan berat badan, ketika dia benarbenar sangat langsing. Citra diri masing-masing individu mungkin merupakan campuran berbagai aspek termasuk karakteristik fisik, kepribadian, dan peran sosial. 2. Harga Diri, sejumlah faktor dapat mempengaruhi harga diri, termasuk bagaimana seseorang membandingkan dirinya dengan orang lain dan bagaimana orang lain merespon balik. Ketika orang merespon positif terhadap perilakunya, ia lebih cenderung untuk mengembangkan self esteem positif. Akan tetapi ketika membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan menemukan kekurangan pada diri sendiri, dapat memiliki dampak negatif pada self esteem kita. 3. Ideal Self, atau bagaimana seseorang ingin menjadi seseorang yang sesuai dengan harapan diri yang ideal. Akan tetapi, ini sulit diwujudkan bila terlalu tinggi kriteria, apalagi jika dikaitkan dengan kekurangan secara fisik. 4
  • 5. 4. Identitas Konsep diri terdiri juga tersusun atas: identitas pribadi dan identitas sosial. Identitas pribadi mencakup hal-hal seperti ciriciri kepribadian dan karakteristik lain yang membuat setiap orang unik. Sedangkan identitas sosial diantaranya adalah kelompok kita miliki termasuk masyarakat, agama, perguruan tinggi, dan kelompok-kelompok lainnya. 5. Peran Manusia sebagai makhluk sosial tentunya memiliki multi peran, ketika di kampus banyak peran yang dimainkan antara sebagai mahasiswa, anggota himpunan mahasiswa, begitu juga ketika dirumah, seorang anak akan menempatkan dirinya sebagai anak. Menjadi diri sendiri adalah kunci yang sangat penting untuk dapat mengidentivikasi berbagai peran yang dimiliki, serta dapat menempatkan dirinya secara tepat. C. Self/Diri Self menurun Baron dan Byrne (2003) adalah kumpulan keyakinan dan persepsi diri mengenai diri sendiri yang terorganisasi. Dengan kata lain konsep self bekerja sebagai skema dasar. Self memberikan kerangka berpikir yang menentukan bagaimana kita mengolah informasi tentang diri kita sendiri, termasuk motivasi, keadaan emosional, evaluasi diri, kemampuan, dan banyak hal lainnya (Klein, dkk dalam Baron dan Byrne, 2003). Kesadaran diri subjektif adalah kemampuan organisme untuk membedakan dirinya dari lingkungan fisik dan sosialnya. Sedangkan kesadaran diri objektif adalah kapasitas organism untuk menjadi objek perhatiannya sendiri, kesadaran akan keadaan pikirannya dan mengetahui bahwa ia tahu dan mengingat bahwa ia ingat. 5
  • 6. Kesadaran diri simbolik, adalah kemampuan organisme untuk membentuk sebuah konsep abstrak dari self melalui bahasa. Kemampuan ini membuat organism mampu untuk berkomunikasi, menjalin hubungan, menentukan tujuan, mengevaluasi hasil dan membangun sikap yang berhubungan dengan self, dan membelanya dari komunikasi yang mengancam. Efek self-reference adalah efek dari perhatian dan memori yang terjadi karena pemrosesan kognitif terhadap informasi yang relevan terhadap self, hal ini lebih efisien daripa pemrosesan terhadap informasi jenis lain. Konsep diri sosial adalah suatu identitas kolektif yang meliputi hubungan interpersonal dan aspek-aspek identitas yang datang dari keanggotaan pada kelompok-kelompok yang lebih besar dan lebih tidak personal yang berdasarkan pada ras, etnis serta budaya. Setiap konsep diri secara keseluruhan pada seseorang terdiri banyak komponen yang berbeda yang memberikan skema terhadap aspek spesifik dalam hidupnya. Satu komponen tersebut yaitu interaksi sosial, dapat ditujukan disini, sedangkan untuk kaum muda dapat dibagi secara lebih spesifik yakni konsep self dalam hal interaksi sosial disekolah, teman sekelas atau dengan guru. Sedangkan dalam konsep self keluarga yakni orang tua versus saudara. D. Presentasi Diri Manusia adalah makhluk sosial, yang membutuhkan interaksi dengan orang lain. Dengan adanya kontak dengan orang lain, kita akan berusaha melakukan kontrol diri tentang bagaimana oran lain akan menilai kita. Sehingga secara disadari ataupun tidak disadari, kita akan melakukan impression managemen, yakni bagaimana mengatur kesan ketika berhubungan dengan orang lain. Dengan berbagai tujuan untuk mempresentasikan diri setidaknya kita telah melakukan bagian dari impression management. 6
  • 7. Dalam berinteraksi, setiap orang itu menggunakan banyak cara untuk memantau diri dengan menggunakan impression management. Menurut Jones & Pittman 1982 dalam Sarwono, dkk. 2009, menjelaskan ada 5 strategi presentasi diri, antara lain (telah mengalami perubahan penjelasan): 1. Ingratiation presentasi diri agar disukai, menampilkan diri agar disukai orang lain dan cenderung berperilaku berlebihan. 2. Self Promotion presentasi diri agar dianggap kompeten, menampilkan diri dengan segala kelebihan diri. 3. Intimidation presentasi diri agar ditakuti, menampilkan diri sebagai orang yang berbahaya. 4. Supplication presentasi diri agar dikasihani, menampilkan diri dengan menunjukkan kelemahan atau bergantung kepada orang lain. 5. Examplification presentasi diri agar dianggap memiliki integrasi moral tinggi, menampilkan diri sebagai orang yang rela berkorban untuk orang lain. Setiap orang akan menggunakan kelima strategi tersebut atau menggunakan salah satunya untuk mempresentasikan dirinya. Dengan pola pikir yang berbeda yang membuat setiap orang itu berbeda dalam mempresentasikan dirinya dalam pemantauan diri. Selain lima strategi diatas, ada strategi presentasi yang lain yakni self handicapping yang merujuk pada segala tindakan yang dilakukan agar dapat mengeksternalisasikan apabila mendapatkan hasil yang negative, dan menginternalisasikan apabila seseorang mendapatkan hasil yang positif (Berglas & Jones, dalam Sarwono dkk, 2009). orang dengan harga diri yang tinggi dipraktekkan kurang hanya ketika durasi latihan yang dikenal publik , menunjukkan bahwa mereka menggunakan menanggapi mencerminkan taktik diri kepercayaan keinginan presentasi unggul untuk strategis perbedaan memaksimalkan bukan ini manusia mungkin presentasi diri 7
  • 8. kemampuan tinggi dengan tampil untuk berhasil meskipun upaya persiapan minim hasil ini menunjukkan bahwa bentuk self-handicapping adalah strategi yang digunakan oleh individu yang sangat percaya diri dalam situasi yang tidak pasti untuk membuat kesan baik pada lain.1 E. Pengetahuan Diri Pribadi Konsep diri adalah skema diri, yakni pengetahuan diri untuk mengambil tindakan. Menurut Higgins,1987 (Dalam Sarwono dkk, 2009, telah ditambahkan penjelasan), ada tiga jenis skema diri yakni: 1. Actual Self, yang menggambarkan diri seseorang pada saat ini. Actual self adalah komponen diri yang sedang berlangsung dan merupakan kondisi yang nyata sekarang ini. 2. Ideal Self, yakni diri yang didambakan yang selalu menjadi angan-angan. Biasanya seseorang akan mengandai-andai misalnya terkait dengan sikap seorang artis yang menjadi idolanya. Ideal self adalah diri yang susah dicapai. 3. Ought Self, adalah bagaimana kita seharusnya. Dapat memicu kecemasan, takut, dan terancam. Seseorang akan menempatkan diri, apabila berhasil ia berarti sukses. Dan ketika gagal munculah kecemasan. F. Self Esteem/ Harga Diri Harga diri adalah semua sikap dalam menilai dirinya sendiri baik harga diri yang menyangkut hal yang positif maupun negatif. 1 * Roy F. Baumeister, Dianne M. Tice , . 28 April 2008. Self-Esteem, Self-Handicapping, and Self- Presentation: The Strategy of Inadequate Practice. Journal DOI: 10.1111/j.1467- 6494.1990.tb00237.x 8
  • 9. Selain Harga diri, kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang panting dalam kehidupan manusia.2 Dilihat dari suku katanya, Self esteem terdiri dari dua suku kata yaitu Self dan Esteem Self adalah diri sendiri sedangkan esteem adalah penghargaan. Jadi kita dapat memaknai sebagai penghargaan seseorang terhadap dirinya sendiri karena apa yang ada pada diri seseorang itu adalah kekuatan yang mesti dihargai dan dikembangkan. G. Gambaran Diri Ketika pada masa remaja, dimana masa eksplorasi mengenai jati diri telah tumbuh semakin pesat, sampai suatu ketika menemukan pertanyaan: Siapakah Saya? Tanggapan dapat dibagi menjadi dua kelompok besar. Ini dapat menyangkut dua komponen yaitu, peran sosial yang merupakan aspek eksternal atau tujuan diri sendiri seperti anak, guru, teman, dan kepribadian merupakan aspek internal atau afektif diri seperti suka berteman, sabar, pemarah dan sebagainya. Jawaban pertanyaan siapa saya dapat berupa beberapa deskripsi seperti: 1. Deskripsi Fisik: aku tinggi, memiliki mata sipit seperti ibuku yang cina, dengan kulit kuning. 2. Peran Sosial: Kita semua adalah makhluk sosial yang perilakunya dibentuk sampai batas tertentu oleh peran yang kita mainkan. Peran seperti pelajar, pekerja kantor, koki, pelantun lagu setidaknya dibentuk karena adanya peran dalam dunia sosial. 3. Sifat Pribadi: Ini adalah dimensi ketiga dari deskripsi diri sendiri, misalnya saya adalah orang yang pemaaf dan suka menolong. 2 Budi Andayani, Tina Afiatin. 1996. Konsep Diri, Harga Diri, dan Kepercayaan Diri Remaja. Jurnal Psikologi 1996, XXIII(2) 9
  • 10. 4. Eksistensial: Ini dapat berkisar dari sesuatu yang abstrak, misalnya saya adalah makhluk yang memiliki rohani, sehingga saya memutuskan untuk beragama islam. H. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Diri Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga diri meliputi: 1. 2. Reaksi seseorang terhadap pribadi masing-masing 3. Pengalaman 4. Penyakit, cacat atau cedera 5. Budaya 6. Agama 7. I. Pikiran dan persepsi Peran dan status dalam masyarakat Struktur Multidimensi Harga Diri Struktur multidimensi harga diri, menurut Shavelson, Stanton dan Hubner (1976) memiliki tujuh penjelasan utama yaitu:3 1. Harga diri adalah suatu bentuk yang teroganisir dan terstruktur. Dalam pengertian individu akan menggelompokkan pengalaman pengalaman yang dialami, kemudian akan menggaitkan antara satu dan lainnya. 2. Harga diri merupakan suatu konstruk dengan multifase. Fasefase dari harga diri direpresentasikan dari sistem penggelompokkan pengalaman yang diadaptasi individu atau sekelompok individu. (Pengalaman individu dan kelompok merupakan fase-fase pembentuk harga diri, diperoleh melalui 3 Sumber: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23342/3/Chapter%20II.pdf tanggal 15 Nopember 2013 diunduh 10
  • 11. pengalaman hidup seseorang, dari tahap-tahap perkembangan yang telah dilaluinya). 3. Harga diri merupakan suatu hirarki. Hirarki ini terstruktur dari dimensi yang paling spesifik hingga ke dimensi yang paling umum, dan pada puncaknya menggambarkan harga diri secara keseluruhan. Harga diri ini terbagi kedalam dua divisi yaitu akademik dan nonakademik. Kemudian non-akademik terbagi lagi ke dalam dimensi fisik, emosi dan sosial. Keempat dimensi dari dua divisi harga diri ini dapat terbagi ke dalam area-area yang lebih spesifik. 4. Karakteristik dari harga diri secara keseluruhan dapat dilihat sebagai bentuk yang stabil. Jika terjadi suatu penonjolan pada salah satu dimensi maka harga diri berubah menjadi sesuatu yang spesifik dan akhirnya harga diri menjadi kurang stabil. 5. Konstruk harga diri bersifat berkembang. Harga diri seorang individu akan berubah sesuai dengan pertambahan umurnya. 6. Harga diri dapat dievaluasi. Maka dari itu struktur multidimensi ini memiliki kedua aspek yang berupa deskriptif dan evalutif. Seorang individu tidak hanya menggambarkan siapa dirinya tetapi juga melakukan penilaian terhadap dirinya. 7. Dimensi-dimensi harga diri berbeda antar satu dan lainnya. Seperti kemampuan belajar berkolerasi tinggi dengan dimensi akademik, bukan berhubungan dengan sosial atau fisik. Harga diri yang bermodel struktur ini saling berkaitan. Jika salah satu dari multidimensi ini tidak dilibatkan, maka gambaran harga diri secara keseluruhan akan sulit untuk diungkapkan. Struktur multidimensi harga diri ini digambarkan secara sederhana melalui bagan berikut ini: 11
  • 12. HARGA DIRI AKADEMIK: IPA, IPS, BAHASA FISIK: CANTIK, GENDUT, TAMPAN EMOSI: EKSPRESI; CINTA, MARAH, SENANG SOSIAL: RELASI, TEMAN, KELOMPOK J. Penilaian Diri: Bagian dari Prasangka Penilaian atau evaluasti terhadap dirinya sendiri, dapat menyangkut secara kuat dengan pengetahuan mengenai dirinya sendiri. Seseorang dapat menilai harga dirinya secara positif maupun negatif. Harga diri positif karena dipengaruhi oleh, rasa nyaman. Kedua karena adanya rasa dapat mengatasi masalah kecemasannya. Sehingga seseorang dapat menilai dirinya secara positif. Prasangka merupakan sebuah tipe khusus dari sikap yang cenderung kearah negatif sehingga konsekuensinya berfungsi sebagai skema (kerangka pikir kognitif untuk mengorganisasi, menginterpretasi dan mengambil informasi) yang mempengaruhi cara memproses informasi.Melibatkan keyakinan dan perasaan negatif terhadap orang yang menjadi anggota kelompok sasaran prasangka. Meskipun harga diri harfiah mengacu pada sikap intrapsikis, skala harga diri sering mengukur orientasi penyajian diri. Tinggi nilai harga diri berhubungan dengan kecenderungan untuk menyajikan diri dalam diri meningkatkan fashion dan menarik perhatian untuk dirinya sendiri. Skor rendah harga diri berhubungan dengan kecenderungan untuk menyajikan diri dengan cara melindungi diri yang ditandai dengan keengganan untuk menerima risiko. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa kebanyakan orang menilai diri mereka sebagai di atas rata-rata pada skala harga diri, relatif sedikit orang dengan skor di bawah setiap 12
  • 13. skala harga diri itu titik tengah konseptual. Tinjauan literatur masa lalu menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: a. skor rendah pada skala harga diri biasanya hasil dari netral dan menengah daripada respon diri menghina item skala. b. hubungan perilaku tergantung yang pada terukur variabel diri kadang-kadang self-presentasional seperti kehadiran penonton. c. banyak temuan masa lalu dengan skala harga diri mungkin ditafsirkan dalam hal penyajian diri4. K. Skala Rosenberg Adalah skala yang digunakan untuk mengukur tingkat harga diri seseorang. Rating yang digunakan adalah: 1= sanat tidak sesuai dengan diri saya; 2=tidak sesuai dengan diri saya; 3=agak sesuai dengan diri saya; 4= sesuai dengan diri saya; 5= sangat sesuai dengan diri saya. Dimana ada 10 item pertanyaan yang digunakan. Berikut ini adalah sajian mengenai item skala Rosenberg yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia: 1. Saya merasa sebagai orang yang berguna, paling tidak sama dengan orang lain. 2. Saya memiliki sejumlah kualitas yang baik. 3. Secara umum, saya merasa sebagai orang yang gagal. 4. Saya mampu melakukan hal-hal sebaik yang kebanyakan orang lain lakukan. 4 Roy F. Baumeister, Dianne M. Tice, Debra G. Hutton. 8 Juni 2011. Self-Presentational Motivations and Personality Differences in Self-Esteem. Journal DOI: 10.1111/j.1467- 6494.1989.tb02384.x 13
  • 14. 5. Saya merasa tidak memiliki banyak hal untuk dikembangkan. 6. Saya memiliki sikap positif terhadap diri saya sendiri. 7. Secara umum, saya puas dengan diri saya sendiri. 8. Saya berharap, saya lebih menghargai diri saya sendiri. 9. Saya seringkali merasa tidak berguna. 10. Saya seringkali berpikir saya sama sekali bukan orang yang baik. Dahulu harga diri rendah dianggap berkaitan dengan penyakit social. Tetapi dengan makin kompleksnya masalah social, orang-orang dengan harga diri rendah mungkin juga dipengaruhi oleh penyalahgunaan obat, pelecehan, dan kekerasan (termasuk terorisme) adalah orang-orang yang memiliki harga diri rendah (Baron dan Byrne, 2003). 14
  • 15. BAB II KESIMPULAN Konsep diri adalah istilah umum yang digunakan untuk merujuk pada bagaimana seseorang berpikir tentang atau memandang diri mereka sendiri .Konsep diri tersusun atas citra diri, harga diri dan ideal self. Self adalah kumpulan keyakinan dan persepsi diri mengenai diri sendiri yang terorganisasi. Dengan kata lain konsep self bekerja sebagai skema dasar. Self memberikan kerangka berpikir yang menentukan bagaimana kita mengolah informasi tentang diri kita sendiri, termasuk motivasi, keadaan emosional, evaluasi diri, kemampuan, dan banyak hal lainnya. Harga diri adalah semua sikap dalam menilai dirinya sendiri baik harga diri yang menyangkut hal yang positif maupun negatif. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga diri meliputi: Pikiran dan persepsi; Reaksi seseorang terhadap pribadi masing-masing; Pengalaman; Penyakit, cacat atau cedera; Budaya; Agama; Peran dan status dalam masyarakat. Salahsatu skala atau alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur self esteem seseorang adalah skala Rosenberg, yang terdiri dari 10 item pertanyaan dengan 5 rating skor penilaian. 15
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Budi Andayani, Tina Afiatin. 1996. Konsep Diri, Harga Diri, dan Kepercayaan Diri Remaja. Jurnal Psikologi 1996, XXIII(2) Lewis, M. (1990). Pengetahuan Diri dan Perkembangan Sosial di awal kehidupan. New York: Guilford. Baumeister, Roy F., Tice, Dianne M. 2008 (Edisi 28/04). Self-Esteem, Self-Handicapping, and Self-Presentation: The Strategy of Inadequate Practice. Journal of Personality DOI: 10.1111/j.14676494.1990.tb00237.x Baumeister, Roy F., Tice, Dianne M., Hutton, Debra G. 2011 (Edisi 8/07). Self-Presentational Motivations and Personality Differences in SelfEsteem. Journal of Personality DOI: 10.1111/j.1467- 6494.1989.tb02384.x Sarwono, Meinarno, dkk. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika http://www.simplypsychology.org/self-concept.html diunduh tanggal 11 Nopember 2013. http://www.mayoclinic.com/health/self-esteem/MH00128 diunduh tanggal 14 Nopember 2013 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23342/3/Chapter%20II.pdf diunduh tanggal 15 Nopember 2013 http://psychology.about.com/od/sindex/f/self-concept.htm diunduh tanggal 15 Nopember 2013 16