SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Download to read offline
Cegah dan Pahami
Kekerasan Seksual
di Sekolah!
Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Tema: Bangunlah Jiwa dan Raganya - SD (Fase C)
Oleh: Sari Trisnaningsih
Modul projek ini dibuat lebih rinci, memuat tambahan-tambahan komponen serta keterangan, dengan tujuan sebagai bahan belajar guru.
Relevansi Projek Ini Bagi Sekolah dan Semua Guru Mata Pelajaran
Murid-murid saat ini tumbuh di dunia yang semakin kompleks yang menghadirkan banyak hal positif dan peluang, tetapi juga tantangan
dan risiko. Salah satunya adalahkekerasan seksual yang tetap menjadi bagian yang tidak menguntungkan yang mempengaruhi
pengalaman pendidikan jutaan murid, baik laki-laki maupun perempuan.
Pada tahun 2021, data kekerasan nasional yang tercatat oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik
Indonesia mencapai 25.210 kasus, dimana hampir 50% diantaranya merupakan kekerasan seksual. Selain itu, hasil asesmen nasional
yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi juga menemukan bahwa tingginya potensi insiden
kekerasan seksual di satuan pendidikan memerlukan perhatian khusus.
Oleh karena itu, sudah waktunya untuk menyoroti masalah kekerasan seksual dengan cara memberikan tantangan kepada para guru
untuk mengatasi masalah kekerasan seksual yang berkelanjutan di sekolah.
Melalui projek ini, sekolah dapat memfasilitasi dan mengasah keterampilan murid-murid sebagai generasi muda dalam memahami apa
itu kekerasan seksual bagaimana meminimalkan risiko terjadinya kekerasan seksual dan apa yang harus dilakukan ketika hal itu terjadi
atau diduga telah terjadi.
Tujuan, Alur, dan Target Pencapaian
Projek “Cegah dan Pahami Kekerasan Seksual di Sekolah” dalam tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya” memiliki tujuan untuk memberikan informasi kepada murid
tentang kekerasan seksual sebagai upaya mengurangi kejadian kekerasan seksual, mendorong murid yang mengalami kekerasan seksual untuk mendapatkan
bantuan dengan melaporkan kepada orang dewasa, mempromosikan perilaku hormat dengan teman sebaya dan membantu teman yang mengalami kekerasan
seksual.
Melalui projek “Cegah dan Pahami Kekerasan Seksual di Sekolah” ini, murid akan diajak untuk merancang kampanye yang berfokus untuk mencegah dan
menghadapi kekerasan seksual di sekolah. Murid akan diajak untuk melakukan projek beberapa tahapan projek seperti tahap pengenalan, tahap
kontekstualisasi, tahap aksi, dan tahap refleksi dan tindak lanjut. Pertama, murid akan diajak untuk memulai projek dengan tahap pengenalan untuk
mendapatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai kekerasan seksual serta perilaku-perilaku yang menjurus pada kekerasan seksual. Selanjutnya adalah
tahap kontekstualisasi, dimana secara khusus murid akan diajak untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk kekerasan seksual serta potensi korban dan pelaku
kekerasan seksual. Selain itu, murid akan diberikan pemahaman mengenai perilaku hormat terhadap batasan masing-masing individu dan membantu teman
yang mengalami kekerasan seksual. Dalam tahap aksi, murid akan fokus pada aktivitas untuk mencari referensi dan data secara mandiri terkait upaya
mencegah dan menghadapi kekerasan seksual di sekolah. Selanjutnya murid dapat tuangkan ke dalam rancangan kampanye mereka. Tahap refleksi & tindak
lanjut akan menampilkan hasil kerja murid selama projek ini dan akan dipublikasikan. Kemudian di akhir pelaksanaan projek, murid juga akan diajak untuk
mengevaluasi aksi yang sudah dilakukan agar dapat membuatnya menjadi lebih berkelanjutan.
Melalui projek ini, murid diharapkan akan mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu bergotong-royong, bernalar kritis dan kreatif.
Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Memulai Projek
Latar belakang yang kuat dalam pengetahuan dan pemahaman tentang kekerasan seksual serta pencegahan kekerasan dapat membantu meningkatkan
kenyamanan guru dalam membicarakan masalah ini kepada murid. Namun, guru perlu memiliki dan kemudian menunjukkan rasa nyaman dan aman dalam menyikapi
masalah tersebut. Seringkali, murid dapat merasakan ketidaknyamanan atau rasa malu, yang dapat membuat suasana kelas menjadi kaku dan menghambat
pertumbuhan dan pembelajaran. Ini dapat membantu menciptakan suasana iklim santai di kelas, yang akan memudahkan untuk memfasilitasi pembelajaran
dengan tema ini.
Selain itu, guru perlu mengingat untuk berperilaku:
● Hindari melakukan konfrontasi secara langsung, misalnya guru terlalu menunjukkan sikap agresif.
● Selalu bersikap netral dengan tidak memihak.
● Selalu tetap tenang, menggunakan suara yang menenangkan dan tenang.
● Cobalah untuk tidak menarik perhatian negatif kepada seorang murid di depan seluruh kelas, terutama ketika murid menceritakan masalah pribadi untuk
menjaga privasi dan kerahasiaan.
● Diskusikan beberapa aturan yang harus dipatuhi itu di setiap kelas.
● Pelajari beberapa modul terkait kekerasan seksual seperti pada folder berikut ini, https://tinyurl.com/ReferensiKekerasanSeksual
Kekerasan seksual dapat dan memang terjadi di antara teman sebaya. Sangat penting untuk sadar dan siap merespon murid yang mengalami kekerasan seksual
dalam hidupnya. Guru harus menyadari bahwa kekerasan seksual dapat terjadi pada siapa saja. Kekerasan seksual bisa terjadi antara laki-laki ke laki-laki,
perempuan ke laki-laki, laki-laki ke perempuan atau perempuan ke perempuan, sehingga perlu membawa konteks ini dalam pembelajaran, misalnya dengan
memberikan contoh-contoh yang beriimbang. Guru juga perlu menghindari perilaku tidak pantas untuk mendorong murid untuk membicarakan masalah pribadi
yang intim di kelas.
Guru dan satuan pendidikan dapat menjadikan panduan ini sebagai acuan, dimana guru dan satuan pendidikan juga memiliki kebebasan untuk melakukan
modifikasi menyesuaikan dengan kebutuhannya. Misalnya, guru dan satuan pendidikan dapat menyesuaikan jumlah aktivitas atau alokasi waktu sesuai dengan
kebutuhan murid dan kalender akademik. Selain itu, tahapan aktivitas dan materi di dalamnya, juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan guru dan satuan
pendidikan. Guru diharapkan untuk selalu menyarankan murid untuk mengumpulkan dan menyimpan setiap hasil kerja dalam satu kesatuan agar bisa digunakan
sebagai referensi yang membantu proses pembelajaran di setiap tahapan. Selain itu, juga bisa digunakan sebagai portofolio pembelajaran murid yang dapat
membantu guru dalam melakukan asesmen, baik formatif maupun sumatif.
Satuan pendidikan dan seluruh warga di dalamnya diharapkan selalu berkomitmen untuk berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan projek ini. Kemudian satuan
pendidikan juga diharapkan berperan aktif untuk memfasilitasi jalannya projek.
Tahap Pengenalan Tahapan Kontekstualisasi Tahapan Aksi
Tahapan Refleksi &
Tindak Lanjuti
Tahapan dalam Projek
Apa itu kekerasan
seksual? (2JP)
Kekerasan Seksual
di sekitar kita (2JP)
1
2
Kekerasan Seksual,
bukan ya? (2JP)
3
Apa saja ya bentuk
kekerasan seksual? (2JP)
Waspada! Kekerasan Seksual
bisa terjadi kepada siapapun
lho! (2JP)
4
5
Apa yang kamu rasakan?
(2JP)
6
Stop..Jangan melewati
garis pembatas ya! (2JP)
7
Kampanye Cegah
Kekerasan Seksual di
Sekolah. (4JP)
Evaluasi Kegiatan (3JP)
12
13
Riset Mandiri #1
Stop Kekerasan Seksual di
Sekolah! (6JP)
Riset Mandiri #2
Hadapi Kekerasan Seksual (6JP)
8
9
Ayo Tanyakan pada
Ahlinya! (4JP)
10
Desain Kampanye
Terbaikmu! (4JP)
11
Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila
Dimensi Sub-Elemen Elemen
Target Pencapaian di Akhir Fase C
(SD ) Aktivitas Terkait
Bergotong -
royong
Tanggap terhadap
lingkungan sosial
Kepedulian Tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan
tuntutan peran sosialnya dan menjaga keselarasan
dalam berelasi dengan orang lain.
1,2,3,4,5,6,7,8,8,10,11,12,13
Bernalar Kritis Mengidentifikasi,
mengklarifikasi, dan
mengolah informasi dan
gagasan
Memperoleh dan
memproses
informasi dan
gagasan
Mengumpulkan, mengklasifikasikan, membandingkan,
dan memilih informasi dari berbagai sumber, serta
memperjelas informasi dengan bimbingan orang
dewasa.
1,2,3,4,5,6,7,8,8,10,11,12,13
Kreatif Menghasilkan
karya dan
tindakan yang
orisinal
Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya sesuai dengan minat dan kesukaannya
dalam bentuk karya dan/atau tindakan serta
mengapresiasi dan mengkritik karya dan tindakan yang
dihasilkan
1,2,3,4,5,6,7,8,8,10,11,12,13
Perkembangan Sub-elemen Antarfase
Sub-Elemen Mulai Berkembang Berkembang Mahir Sangat Mahir
Tanggap terhadap
lingkungan sosial
Peka dan mengapresiasi
orang-orang di lingkungan sekitar,
kemudian melakukan tindakan
sederhana untuk
mengungkapkannya.
Peka dan mengapresiasi
orang-orang di lingkungan sekitar,
kemudian melakukan tindakan
untuk menjaga keselarasan dalam
berelasi dengan orang lain
Tanggap terhadap lingkungan
sosial sesuai dengan tuntutan
peran sosialnya dan menjaga
keselarasan dalam berelasi
dengan orang lain.
Tanggap terhadap lingkungan
sosial sesuai dengan tuntutan
peran sosialnya dan
berkontribusi sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
Mengidentifikasi,
mengklarifikasi, dan
mengolah informasi
dan gagasan
Mengidentifikasi dan mengolah
informasi dan gagasan
Mengumpulkan,
mengklasifikasikan,
membandingkan dan memilih
informasi dan gagasan dari
berbagai sumber.
Mengumpulkan,
mengklasifikasikan,
membandingkan, dan memilih
informasi dari berbagai sumber,
serta memperjelas informasi
dengan bimbingan orang
dewasa.
Mengidentifikasi, mengklarifikasi,
dan menganalisis informasi yang
relevan serta memprioritaskan
beberapa gagasan tertentu.
Menghasilkan karya
dan tindakan yang
orisinal
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya dalam bentuk karya
dan/atau tindakan serta
mengapresiasi karya dan tindakan
yang dihasilkan
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya sesuai
dengan minat dan kesukaannya
dalam bentuk karya dan/atau
tindakan serta mengapresiasi
karya dan tindakan yang
dihasilkan
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya sesuai
dengan minat dan kesukaannya
dalam bentuk karya dan/atau
tindakan serta mengapresiasi
dan mengkritik karya dan
tindakan yang dihasilkan
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya sesuai
dengan minat dan kesukaannya
dalam bentuk karya dan/atau
tindakan serta mengapresiasi,
mengkritik, dan mengevaluasi
karya dan tindakan yang
dihasilkan serta mempertimban
kan dampaknya bagi orang lain
Rangkaian Aktivitas
Mulai
Apa itu kekerasan seksual?
Kekerasan Seksual
di sekitar kita
Tahap Pengenalan 1
2
Kekerasan Seksual, bukan ya?
3
2
3
Tujuan:
● Memahami definisi
kekerasan seksual
Aktivitas 1 Pembukaan:
● Guru menjelaskan tema, topik dan tujuan dari projek yang akan dilaksanakan selama beberapa minggu
ke depan.
● Guru bersama dengan murid membuat kesepakatan belajar termasuk tugas-tugas yang akan
dilaksanakan dan proses belajar yang akan dilakukan, dan hal-hal yang berhubungan dengan persiapan
pelaksanaan projek, sehingga murid dapat memiliki gambaran secara utuh dan dapat terlibat secara
aktif dalam aktivitas yang akan dilakukan pada projek.
● Guru memberikan pre-test untuk mendapatkan gambaran tentang pengetahuan awal murid.
Pelaksanaan:
● Guru melakukan diskusi terbuka dengan melemparkan pertanyaan pemantik kepada murid
apakah mereka pernah mendengar kata “kekerasan”.
● Guru menuliskan ide utama dari jawaban-jawaban murid di papan tulis/ papan tulis virtual.
Setelah itu guru menampilkan definisi “kekerasan” dengan menggaris bawahi kata-kata kunci
yang ada didefinisi yang ditampilkan.
● Kemudian, guru mengajak murid untuk berdiskusi mengenai apa itu kekerasan seksual, serta
contoh-contoh kekerasan seksual.
● Guru meminta beberapa murid untuk menyampaikan pendapatnya.
● Guru mengelaborasikan jawaban-jawaban yang komprehensif sehingga murid mendapatkan
pemahaman tentang apa itu kekerasan seksual dan bentuk-bentuk dari tindakan tersebut.
Penutup
● Guru meminta beberapa murid untuk menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilakukan.
Apa itu kekerasan
seksual?
Bahan:
Alat tulis; lembar kerja
Durasi: 2JP
Berikut merupakan
contoh format yang
dapat digunakan untuk
diskusi. Format ini
menggunakan media
pencatat diskusi seperti
Google Jamboard
(daring) atau papan
tulis (luring) dengan
memakai kertas
flipchart/ kertas tempel
(sticky note)
Berikut merupakan
contoh format yang
dapat digunakan untuk
rubrik penilaian
asesmen awal
pembelajaran.
Mulai berkembang Sudah berkembang Mahir Sangat Mahir
Pengetahuan tentang
Kekerasan Seksual
Pengetahuan masih
berupa curah
pendapat dan
informasi yang belum
akurat dan belum
beraturan
Pengetahuan masih
berupa informasi yang
sedikit relevan tetapi
masih belum
beraturan
Pengetahuan berupa
informasi yang relevan
dan akurat serta
sudah tersusun
dengan jelas dan
beraturan
Pengetahuan berupa
informasi yang
relevan, akurat , dan
tersusun secara
beraturan serta telah
memiliki gagasan-
gagasan baru
Pengetahuan tentang
Kekerasan Seksual
di lingkungan sekitar
Pengetahuan di
lingkungan sekitar
berupa curah
pendapat dan
informasi yang belum
akurat dan belum
beraturan
Pengetahuan di
lingkungan sekitar
masih berupa
informasi yang sedikit
relevan tetapi masih
belum beraturan
Pengetahuan di
lingkungan sekitar
berupa informasi yang
relevan dan akurat
serta sudah tersusun
dengan jelas dan
beraturan
Pengetahuan di
lingkungan sekitar
berupa informasi yang
relevan, akurat , dan
tersusun secara
beraturan serta telah
memiliki
gagasan-gagasan
baru
Tujuan:
● Meningkatkan pemahaman
mengenai kekerasan seksual
Aktivitas 2 Pembukaan:
● Guru membuka kelas dengan melakukan refleksi apa yang sudah dilakukan pada pertemuan
sebelumnya, dan kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut.
● Guru memberikan instruksi mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan.
Pelaksanaan:
● Guru memutarkan video pembelajaran yang membahas mengenai kekerasan seksual, atau
guru dapat memutarkan video pembelajaran sesuai kebutuhan. Setelah video pembelajaran
selesai diputar, guru dapat mengajak murid untuk menulis refleksi pembelajaran berdasarkan
pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan (terlampir).
● Guru meminta beberapa murid untuk menyampaikan hasil refleksinya di depan kelas dan
meminta murid lainnya untuk memberikan tanggapannya.
Penutup
● Guru mengajak murid-murid untuk menyampaikan kesimpulan mengenai kegiatan yang sudah
dilakukan.
● Guru mengumpulkan hasil refleksi murid-murid sebagai acuan guru untuk rancangan kegiatan
berikutnya.
Kekerasan Seksual
pada Anak-Anak
Bahan:
Video pembelajaran mengenai
kekerasan seksual, khususnya pada
anak-anak. Misalnya:
https://www.youtube.com/watch?v
=NiE6vRQQz7U
Durasi: 2JP
Berikut merupakan
contoh pertanyaan
yang dapat digunakan
untuk refleksi. Format
ini menggunakan pdf
atau google doc/ slides
(luring) dengan
memakai kertas lembar
kerja.
Tujuan:
● Mengidentifikasi perilaku
kekerasan seksual
Aktivitas 3 Pembukaan:
● Guru membuka kelas dengan melakukan refleksi apa yang sudah dilakukan pada pertemuan
sebelumnya, dan kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut.
● Guru memberikan instruksi mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan.
Pelaksanaan:
● Guru membagi murid-murid ke dalam kelompok kecil untuk melakukan diskusi.
● Guru membagikan tiga kartu kepada setiap kelompok: merah, kuning, dan hijau.
● Guru menyediakan beberapa skenario (dapat dibacakan guru di depan kelas atau dapat ditampilkan
melalui proyektor atau dapat dibagikan melalui selembaran).
● Guru meminta murid untuk memilih situasi yang dijelaskan dalam setiap skenario menggunakan kartu
yang sudah diberikan, misalnya:
○ Kekerasan seksual = kartu merah
○ Tindakan kekerasan (bentuk lainnya) = kartu kuning
○ Hormat = kartu hijau
● Untuk setiap skenario, guru meminta murid untuk menjelaskan mengapa mereka memilih kartu tersebut
ke dalam lembar kerja yang diberikan (terlampir).
Penutup
● Guru mengajak murid-murid untuk menyampaikan kesimpulan mengenai kegiatan yang sudah dilakukan.
● Guru mengumpulkan hasil refleksi murid-murid sebagai acuan guru untuk rancangan kegiatan
berikutnya.
Kekerasan Seksual,
bukan ya?
Bahan:
Lembar kerja;
Kartu berwarna merah, kuning &
hijau; Skenario cerita.
Durasi: 2JP
Berikut merupakan
contoh format lembar
kerja kelompok yang
dapat digunakan untuk
kegiatan ini. Format ini
menggunakan pdf atau
google doc/ slides
(luring) dengan
memakai kertas lembar
kerja.
Berikut merupakan
contoh skenario yang
dapat digunakan.
Skenario ini dapat
diberikan kepada
murid menggunakan
pdf atau google doc/
slides (luring) dengan
memakai kertas
lembar kerja.
(1/4)
Skenario #1
Cita dan Shana pergi ke pesta ulang tahun Monica di akhir
pekan. Ketika mereka kembali ke sekolah pada hari Senin,
mereka menyebarkan desas-desus kepada semua orang
bahwa Monica mencium tiga anak laki-laki yang berbeda di
pestanya.
Apakah itu kekerasan seksual? Mengapa atau mengapa
tidak?
Skenario #2
Ana adalah salah satu atlet terbaik di kelas 5. Tapi ketika
dia bermain sepak bola, beberapa anak laki-laki menggoda
tentang bentuk dadanya. Ana merasa semua orang pasti
menatap dan menertawakannya dan dia tidak ingin
berolahraga lagi.
Apakah itu kekerasan seksual? Mengapa atau mengapa
tidak?
Pembahasan:
Desas-desus yang Cita dan Shana
ceritakan tentang Monica bersifat seksual
karena mereka sedang berbicara tentang
anak laki-lakinya yang berciuman.
Pembahasan:
Komentarnya bersifat seksual karena
laki-laki sedang berbicara tentang area
pribadi tubuh Ana.
Berikut merupakan
contoh skenario yang
dapat digunakan.
Skenario ini dapat
diberikan kepada
murid menggunakan
pdf atau google doc/
slides (luring) dengan
memakai kertas
lembar kerja.
Skenario #3
Tio dan Jaka berada di kelas sains menggambar gambar
seksual dan tertawa. Alika merasa tidak nyaman dan
meminta mereka untuk berhenti. Namun, anak laki-laki
terus menggambar gambar organ intim dan tulis nama
Alika di bawahnya.
Apakah itu kekerasan seksual? Mengapa atau mengapa
tidak?
Skenario #4
Suatu hari di sekolah, Tania sedang menggunakan kamar
mandi. Ketika dia keluar dari toilet, dia melihat 3 gadis
berlari keluar dari kamar mandi, tertawa. Tania melihat
bahwa seseorang telah menulis komentar seksual tentang
dia di dinding kamar mandi.
Apakah itu kekerasan seksual? Mengapa atau mengapa
tidak?
Pembahasan:
Gambar-gambar tersebut dianggap
sebagai kekerasan seksual karena bersifat
seksual dan membuat Alika merasa tidak
nyaman.
Pembahasan:
Grafiti dianggap kekerasan seksual karena
komentarnya bersifat seksual.3
(2/4)
Berikut merupakan
contoh skenario yang
dapat digunakan.
Skenario ini dapat
diberikan kepada
murid menggunakan
pdf atau google doc/
slides (luring) dengan
memakai kertas
lembar kerja.
Skenario #5
Brian naik bus ke sekolah bersama teman-temannya.
Mereka semua tertawa dan bercanda, saling dorong dan
dorong. Brian turun dari bus dan mulai berjalan ke sekolah
ketika murid lain muncul di belakangnya dan menarik
celananya ke bawah.
Apakah itu kekerasan seksual? Mengapa atau mengapa
tidak?
Skenario #6
Sindy menyukai Rio, seorang anak laki-laki di kelasnya.
Setiap kali Sindy melihat Rio di kantin, dia berlari ke
dia dan memberinya pelukan dan ciuman. Rio telah
meminta Sindy untuk berhenti tetapi dia tidak
mendengarkan.
Apakah itu kekerasa seksual? Mengapa atau mengapa
tidak?
Pembahasan:
Menarik ke bawah celana Brian adalah
kekerasan seksual karena melibatkan
menyentuh dan mengekspos area pribadi
tubuh Brian.
Pembahasan:
Sindy memberi Rio pelukan dan ciuman
yang tidak diinginkan Itu adalah
kekerasan seksual karena Rio telah
meminta Sindy untuk berhenti dan dia
tidak mendengarkan.
(3/4) Referensi skenario:
Pennsylvania Coalition Against Rape (PCAR). 2009. Sexual Harassment Prevention in the Schools: A Facilitator’s Manual and Curriculum
for Grades 1 through 12.
Berikut merupakan
contoh skenario yang
dapat digunakan.
Skenario ini dapat
diberikan kepada
murid menggunakan
pdf atau google doc/
slides (luring) dengan
memakai kertas
lembar kerja.
Skenario #7
Cita dan Lia serta beberapa murid perempuan sedang
berganti pakaian di toilet setelah berolahraga. Pakaian
dalam mereka terlihat membekas dari luar pakaian karena
berkeringat. Cita kemudian menarik tali baju dalam Lia dari
belakang dan melepaskannya dengan cepat. Lia tersentak,
lalu dengan sigap membalas hal yang sama kepada Cita.
Teman-teman lain juga saling melakukan hal serupa dan
tertawa.
Apakah itu kekerasan seksual? Mengapa atau mengapa
tidak?
Skenario #8
Indah dan Beno duduk bersebelahan saat perjalanan karya
wisata menggunakan bus. Saat semua istirahat, Indah
merasa tangan Miko terlalu dekat dengan daerah dada
Indah. Indah tidak berani membuka mata dan berusaha
menjauh. Kejadian ini berulang selama perjalanan dan
Indah merasa tidak nyaman.
Apakah itu kekerasan seksual? Mengapa atau mengapa
tidak?
Pembahasan:
Menarik tali baju sebenarnya melibatkan
menyentuh dan mengekspos area pribadi
tubuh, dan tindakan ini akan termasuk
dalam kekerasan seksual jika salah satu
individu yang terlibat ada yang merasa
tidak nyaman Oleh karena itu, yang
dilakukan Cita dan Lia belum termasuk
dalam kekerasan seksual karena dilakukan
dalam bentuk candaan dan keduanya
saling membalas satu sama lain, serta
keduanya tidak ada yang menunjukkan rasa
tidak nyaman..
Pembahasan:
Yang dilakukan Beno merupakan
kekerasan seksual jika Beno melakukan itu
secara sadar dan sengaja.
(4/4) Referensi skenario:
Pennsylvania Coalition Against Rape (PCAR). 2009. Sexual Harassment Prevention in the Schools: A Facilitator’s Manual and Curriculum
for Grades 1 through 12.
Apa saja ya bentuk kekerasan seksual?
Waspada! Kekerasan Seksual bisa terjadi
kepada siapapun lho!
Tahap Kontekstualisasi 4
5
Apa yang kamu rasakan?
6
Stop..Jangan melewati garis pembatas ya!
7
Tujuan:
● Mengidentifikasi bentuk-bentuk
kekerasan seksual baik secara lisan,
tulisan, dan tindakan
Aktivitas 4
Apa saja ya bentuk
kekerasan seksual?
Durasi: 2 JP
Pembukaan:
● Guru membuka kelas dengan melakukan refleksi apa yang sudah dilakukan pada pertemuan
sebelumnya, dan kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut.
● Guru memberikan instruksi mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan.
Pelaksanaan:
● Guru menampilkan video pembelajaran atau gambar atau dapat juga menggunakan skenario pada
aktivitas sebelumnya yang berisi mengenai salah satu bentuk kekerasan seksual yang dekat dengan
kehidupan sehari-hari (berikan tiga contoh yang memuat kekerasan seksual dalam bentuk lisan, tulisan
dan tindakan)
● Guru membuka diskusi dengan meminta murid menjelaskan apa yang terjadi pada video/ gambar/
skenario dan bagian mana yang menunjukkan kekerasan seksual.
● Guru menuliskan ide utama dari jawaban-jawaban murid di papan tulis/ papan tulis virtual. Setelah itu
guru menekankan bahwa kekerasan seksual dapat berupa tulisan, lisan, maupun tindakan.
● Kemudian, guru mengajak murid untuk berdiskusi secara berkelompok untuk membuat contoh
kekerasan seksual di bawah setiap kategori. Jika murid mengalami kesulitan dengan contoh, gunakan
skenario pada aktivitas sebelumnya untuk membantu murid menghasilkan contoh.
● Guru meminta beberapa murid untuk menyampaikan hasil diskusi di depan kelas dan meminta murid
lainnya untuk memberikan tanggapannya.
Penutup
● Guru mengajak murid-murid untuk menyampaikan kesimpulan mengenai kegiatan yang sudah dilakukan.
● Guru mengumpulkan hasil refleksi murid-murid sebagai acuan guru untuk rancangan kegiatan
berikutnya.
Bahan:
Video pembelajaran/ gambar/ skenario
mengenai bentuk kekerasan seksual, khususnya
pada anak-anak.
Misalnya,
https://www.youtube.com/watch?v=OxiwR2dRA-
w atau
https://www.youtube.com/watch?v=HKk-pbeW3
ic
https://tinyurl.com/ReferensiKekerasanSeksual
Berikut merupakan
contoh lembar kerja
yang dapat digunakan
untuk diskusi. Format ini
menggunakan pdf atau
google doc/ slides
(luring) dengan
memakai kertas lembar
kerja/ papan tulis &
sticky notes.
Berikut merupakan
contoh bentuk-bentuk
kekerasan seksual yang
dekat dengan
kehidupan anak-anak.
TULISAN LISAN TINDAKAN
● Catatan seksual
● Surat cinta obsesif
● Grafiti seksual – menulis
hal-hal seksual di dinding
kamar mandi, meja, loker,
buku teks, bus, dll.
● Gambar seksual
● Pesan seksual, obrolan, pesan
teks, dll
● Komentar tentang bagian tubuh
pribadi
● Desas-desus seksual – siapa
yang menyukai siapa; yang
punya pacar
● Permintaan seksual –
memberitahu seseorang bahwa
Anda menyukainya
berulang-ulang; meminta
seseorang untuk menjadi
anakmu/pacar setelah mereka
mengatakan "tidak"; bertanya /
memberi tahu seseorang apa
yang ingin Anda lakukan dengan
mereka secara seksual
● Pemanggilan nama seksual –
pelacur, ho, kata-kata apa pun
yang berhubungan dengan
menjadi “gay”, dll.
● Komentar seksual – sayang,
manis, sayang, sayang, “Kamu
seksi”, “Kamu seksi”, dll.
● Lelucon seksual
● Menyentuh/memegang
bagian pribadi tubuh
● Menekankan tubuh pada
seseorang
● Memojokkan
● Menarik pakaian ke atas, ke
bawah atau ke bawah
● Pelukan/ciuman yang tidak
diinginkan
● Gerakan seksual – setiap
gerakan seksual yang
dilakukan dengan tangan,
mulut, lidah, tubuh
● Menatap seksual –
menatap/memandang bagian
tubuh pribadi
Catatan: guru dapat menyesuaikan dengan konteks dan kebutuhan masing-masing.
Tujuan:
● Memahami bahwa siapapun
dapat dilecehkan secara
seksual dan siapapun
berpotensi melecehkan
seseorang secara seksual
Aktivitas 5
Waspada! Kekerasan
Seksual bisa terjadi
kepada siapapun lho!
Durasi: 2JP
Pembukaan:
● Guru membuka kelas dengan melakukan refleksi apa yang sudah dilakukan pada pertemuan sebelumnya, dan
kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut.
● Guru memberikan instruksi mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan.
Pelaksanaan:
● Guru melakukan diskusi terbuka dengan melemparkan pertanyaan pemantik kepada murid mengenai siapa yang
dapat dilecehkan atau bahkan berpotensi melecehkan secara seksual? Anak laki-laki atau anak perempuan? Guru
meminta murid-murid untuk menyampaikan pendapatnya.
● Guru kemudian menampilkan video pembelajaran atau gambar atau dapat menggunakan skenario pada aktivitas
sebelumnya yang berisi mengenai salah satu bentuk kekerasan seksual yang dekat dengan kehidupan sehari-hari
atau dapat juga menggunakan hasil lembar kerja murid pada aktivitas sebelumnya mengenai bentuk-bentuk
kekerasan seksual.
● Guru mengajak murid untuk menulis refleksi pembelajaran berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang sudah
disediakan (terlampir).
● Guru meminta beberapa murid untuk menyampaikan hasil refleksinya di depan kelas dan meminta murid lainnya
untuk memberikan tanggapannya.
● Guru menjelaskan bagaimana SIAPA PUN dapat dilecehkan secara seksual dan bagaimana SIAPA PUN berpotensi
melecehkan seseorang secara seksual, baik anak laki-laki maupun perempuan. Murid mungkin memiliki kesulitan
untuk mempercayai hal-hal ini terjadi, jadi ada baiknya untuk merujuk kembali ke contoh dan tanyakan apakah
seorang laki-laki/perempuan dapat melakukan ini pada laki-laki/perempuan lain.
Penutup
● Guru mengajak murid-murid untuk menyampaikan kesimpulan mengenai kegiatan yang sudah dilakukan.
● Guru mengumpulkan hasil refleksi murid-murid sebagai acuan guru untuk rancangan kegiatan berikutnya.
Bahan:
Video pembelajaran/ gambar/
skenario/ hasil lembar kerja murid
pada aktivitas sebelumnya
mengenai bentuk kekerasan seksual
Berikut merupakan
contoh pertanyaan
yang dapat digunakan
untuk refleksi. Format
ini menggunakan pdf
atau google doc/ slides
(luring) dengan
memakai kertas lembar
kerja.
Tujuan:
● Meningkatkan pemahaman
mengenai kekerasan seksual
melalui pengalaman di sekolah
Aktivitas 6 Pembukaan:
● Guru membuka kelas dengan melakukan refleksi apa yang sudah dilakukan pada pertemuan sebelumnya, dan
kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut.
● Guru memberikan instruksi mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan.
Pelaksanaan:
● Guru melakukan diskusi terbuka dengan melemparkan pertanyaan pemantik kepada murid mengenai apa hal
menyenangkan yang baru saja mereka alami? Apa hal yang kurang menyenangkan yang baru saja mereka alami?
Bagaimana perasaan mereka? Guru meminta murid-murid untuk menyampaikan pendapatnya.
● Kemudian guru memberikan skenario cerita mengenai seorang anak yang mengalami kekerasan di sekolah. Guru
mengajak murid untuk berdiskusi secara berkelompok membahas tentang skenario yang diberikan (terlampir).
● Guru membagi waktu diskusi menjadi tiga periode, masing-masing periode terdiri dari diskusi kelompok untuk
menjawab satu pertanyaan kemudian diskusi kelas.
● Guru menghentikan diskusi kelompok sesuai dengan waktu yang diberikan untuk diskusi setiap pertanyaannya. Guru
meminta beberapa murid untuk menyampaikan hasil diskusi di depan kelas dan meminta murid lainnya untuk
memberikan tanggapannya. Guru mengulangi tahapan ini hingga semua pertanyaan diskusi terjawab.
Penutup
● Guru mengajak murid-murid untuk menyampaikan kesimpulan mengenai kegiatan yang sudah dilakukan.
● Guru mengumpulkan hasil refleksi murid-murid sebagai acuan guru untuk rancangan kegiatan berikutnya.
Apa yang kamu
rasakan?
Bahan:
Skenario pengalaman murid
mengenai kekerasan seksual di
lingkungan sekolah.
Durasi: 2JP
Berikut merupakan
contoh skenario yang
dapat digunakan.
Skenario ini dapat
diberikan kepada
murid menggunakan
pdf atau google doc/
slides (luring) dengan
memakai kertas
lembar kerja.
SKENARIO BAGIAN 1
Mira adalah murid kelas 5 di sebuah sekolah dasar. Pada saat itu, sekolah-sekolah
tidak memiliki kebijakan terkait kekerasan seksual untuk melindungi murid
“Kamu gadis yang baik”, kata seorang kakak kelas laki-laki kepada Mira, yang saat itu masih kelas
5. “Apakah kamu tahu apa yang tertulis tentangmu di dinding kamar mandi?”
Mira anak kelas 5 mencium anak kelas 6 yang namanya…..
Ini nomor telepon Mira 0857xxx.
Ini adalah beberapa hal yang tertulis di dinding kamar mandi anak laki-laki lantai 2.
Dua dinding ditutupi dengan kata-kata kotor tentang Mira. Orang-orang menyebutnya "Dinding
Mira". Ketika Mira mendengar ini, dia merasa hatinya tenggelam dalam kesedihan. Dia
sebenarnya menyukai sekolah, tetapi mulai saat itu dia mulai membencinya.
“Saya sangat terkejut ketika mengetahuinya,” kata Mira. “Rasanya seperti sebuah pisau besar
tertancap di perutku. Saya merasa benar-benar terinjak ketika orang-orang itu menulis dan
memikirkan hal-hal ini tentang saya, hal-hal yang sangat menjijikkan.”
Diskusi 1:
Menurut kamu bagaimana perasaan Mira?
Skenario dimodifikasi dari:
Pennsylvania Coalition Against Rape (PCAR). 2009. Sexual Harassment Prevention in the Schools: A Facilitator’s Manual and Curriculum
for Grades 1 through 12.
Berikut merupakan
contoh skenario yang
dapat digunakan.
Skenario ini dapat
diberikan kepada
murid menggunakan
pdf atau google doc/
slides (luring) dengan
memakai kertas
lembar kerja.
SKENARIO BAGIAN 2
Keesokan harinya, Mira tidak mau pergi ke sekolah walaupun Ibunya sudah mencoba
memanggilnya.
Dia menangis setiap hari. Dia takut untuk pergi ke kelas, dan kemudian dia akan menangis
kembali ketika dia sampai di rumah. Dia berpikir untuk membawa semprotan pembersih ke
sekolah tetapi takut jika dia melakukannya dan akan mendapat masalah karena pergi ke kamar
mandi anak laki-laki.
Gina, sahabat Mira, memperhatikan bahwa Mira menghindari teman-temannya. Ketika Gina
meminta Mira melakukan sesuatu dengan teman-teman, Mira akan mengatakan tidak karena dia
pikir semua orang membicarakannya. Dia terus bertanya-tanya apakah semua anak laki-laki di
sekolah telah membaca dinding, dan juga bertanya-tanya apa yang dipikirkan orang ketika
mereka mendengar namanya.
Mira memulai mengeluh sakit perut dan sakit kepala. Bagi Mira, ini adalah dua tahun terburuk
dalam hidupnya.
Diskusi 2:
Apa saja cara Mira bertindak ketika dia di sekolah atau di rumah?
Menurutmu bagaimana perilaku Mira terhadap teman dan keluarganya?
Hal-hal apa yang mungkin dilakukan Mira pada dirinya sendiri?
Skenario dimodifikasi dari:
Pennsylvania Coalition Against Rape (PCAR). 2009. Sexual Harassment Prevention in the Schools: A Facilitator’s Manual and Curriculum
for Grades 1 through 12.
Berikut merupakan
contoh skenario yang
dapat digunakan.
Skenario ini dapat
diberikan kepada
murid menggunakan
pdf atau google doc/
slides (luring) dengan
memakai kertas
lembar kerja.
SKENARIO BAGIAN 3
Mira akhirnya memberi tahu orang tuanya tentang kekerasan seksual itu. Mira dan orang tuanya
melaporkan ke kepala sekolah. Kepala sekolah mengatakan akan membersihkan dan mengecat kamar
mandi dan seharusnya sudah dapat mengatasi masalahnya.
Selama liburan sekolah, Mira mengira semua orang akan melupakan cerita, rumor, dan hal-hal buruk
lainnya dan mengira akan baik-baik saja. Namun, ketika sekolah dimulai pada semester berikutnya,,
para murid memanfaatkan dinding yang bersih untuk mulai menulis sesuatu dari awal lagi.
Mira kembali ke kepala sekolah untuk meminta bantuan. Kepala sekolah tidak tertarik untuk mencari
tahu siapa itu yang menulis tulisan-tulisan tersebut. Sebagai gantinya, dia memberitahu Mira bahwa
dia tidak bisa mengirim penjaga sekolah ke kamar mandi untuk membersihkannya setiap 2 menit dan
mengatakan bahwa Mira hanya harus menghadapinya.
Mira dan orang tuanya memutuskan tanggapan tersebut tidak cukup baik dan menuntut komite
sekolah. Kasus Mira akhirnya dibawa ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Akhirnya setelah
dua tahun, KPAI setuju dengan Mira dan mengatakan sekolah harus menjaga keamanan murid dan itu
termasuk melindungi mereka dari kekerasan seksual di sekolah.
Karena kasus Mira, sekarang sekolah diharuskan memiliki kebijakan kekerasan seksual untuk
melindungi murid.
Diskusi 3:
Apa pendapatmu mengenai cerita Mira?
Skenario dimodifikasi dari:
Pennsylvania Coalition Against Rape (PCAR). 2009. Sexual Harassment Prevention in the Schools: A Facilitator’s Manual and Curriculum
for Grades 1 through 12.
Berikut merupakan
contoh tambahan
pertanyaan -
pertanyaan untuk
skenario di atas. Guru
dapat menambahkan
atau mengurangi
pertanyaan -
pertanyaan diskusi
ini
PERTANYAAN TAMBAHAN:
1. Mengapa itu dianggap kekerasan seksual?
2. Bagaimana reaksi Mira? Bagaimana perasaan Mira? Mengapa?
3. Apakah menggoda sama untuk semua orang? Apakah kekerasan seksual sama untuk
semua orang?
4. Apa yang seharusnya dilakukan kepala sekolah?
5. Apa yang seharusnya dilakukan sekolah?
6. dst.
Tujuan:
● Menentukan batas dan
mengenali batasan
pribadi dan batasan
orang lain
Aktivitas 7 Pembukaan:
● Guru membuka kelas dengan melakukan refleksi apa yang sudah dilakukan pada pertemuan
sebelumnya, dan kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut.
● Guru memberikan instruksi mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan.
Pelaksanaan:
● Sebagai pemantik diskusi, guru mengajak murid-murid melakukan permainan Kesamaan/ Perbedaan
untuk menggambarkan bahwa setiap orang adalah unik. Guru meminta murid-murid mengikuti instruksi
yang diberikan guru. Berikut instruksinya:
○ Guru meminta murid-murid untuk berdiri.
○ Jika mereka suka membaca, angkat alat tulis mereka.
○ Jika mereka suka mendengarkan musik, duduk kembali
○ Jika mereka suka naik sepeda, angkat buku mereka di atas kepala.
○ dst . (instruksi dapat disesuaikan sesuai konteks dan kebutuhan pembelajaran)
● Guru kemudian meminta murid-murid melihat sekeliling mereka dan melihat berapa banyak murid lain
yang berdiri/ duduk/ mengangkat buku/ mengangkat alat tulis, dst.. Guru dapat melemparkan
pertanyaan, seperti:
○ Adakah yang sama dengan mereka?
○ Apakah mereka belajar sesuatu yang baru tentang seseorang?
● Guru perlu menekankan kepada murid bahwa setiap orang adalah unik. Menjadi unik berarti tidak ada
orang lain yang persis seperti mereka. Tetapi semua orang juga memiliki kesamaan: hal-hal yang Anda
sukai seperti ditunjukkan pada aktivitas sebelumnya.
Stop..Jangan
melewati garis
pembatas ya!
Bahan:
Alat tulis; lembar kerja
Durasi: 4JP
Aktivitas 7 ● Guru berdiskusi dengan murid apa arti rasa hormat bagi mereka dan mengapa penting untuk
memperlakukan orang lain dengan hormat.
● Guru mengajak murid memikirkan tentang kegiatan kesamaan/perbedaan sebelumnya, dengan
pertanyaan:
○ Apakah semua orang suka mendengarkan musik? Tapi, apakah semua orang menyukai jenis
musik yang sama?
○ Apakah kita berhak mengolok-olok seseorang atau menyakiti seseorang hanya karena mereka
berbeda?
● Guru memberikan lembar kerja “Lingkaran Batas” dan mengajak murid berdiskusi berbagai
batas-batas yang diberi label pada lembar dan bertukar pikiran beberapa contoh orang yang mungkin
kita izinkan untuk itu. Murid dapat membuat lingkaran batas sendiri dengan menuliskan nama minimal 3
orang yang mereka kenal pada berbagai kalangan. Beri murid beberapa ide untuk orang-orang yang
dapat mereka sertakan: berbagai anggota keluarga, guru, teman, tetangga, guru/pelatih, dll.
● Guru meminta beberapa murid untuk menyampaikan hasil refleksinya di depan kelas dan meminta
murid lainnya untuk memberikan tanggapannya. Setelah murid menyampaikan hasil refleksinya, guru
memberikan pertanyaan sebagai bahan diskusi selanjutnya, seperti:
○ Mengapa kamu memasukkan orang A di situ?
○ Apakah kamu memiliki batasan yang berbeda untuk orang yang berbeda? Mengapa?
○ Ini adalah batas kamu untuk orang ini hari ini. Bisakah batas berubah besok?
○ Hal-hal apa saja yang mungkin menjadi faktor dalam batas yang berubah itu?
○ Bagaimana jika kamu meminta orang A untuk berhenti dan mereka tidak mendengarkan. Apa
yang akan kamu lakukan? Mengapa kita melakukan hal-hal itu?
● Guru meminta murid memberikan pendapatnya satu sama lain.
Stop..Jangan
melewati garis
pembatas ya!
Aktivitas 7 Penutup
● Guru mengajak murid-murid untuk menyampaikan kesimpulan mengenai kegiatan yang sudah dilakukan.
● Guru mengumpulkan hasil refleksi murid-murid sebagai acuan guru untuk rancangan kegiatan
berikutnya.
● Guru menjelaskan mengenai aktivitas pada pertemuan selanjutnya.
Stop..Jangan
melewati garis
pembatas ya!
Berikut merupakan
contoh lembar kerja
yang dapat digunakan
untuk refleksi. Format
ini menggunakan pdf
atau google doc/ slides
(luring) dengan
memakai kertas lembar
kerja.
Berikut merupakan
contoh format yang
dapat digunakan untuk
penilaian formatif.
Berikut merupakan
kunci jawaban penilaian
formatif.
Riset Mandiri #1
Stop Kekerasan Seksual di Sekolah!
Riset Mandiri #2
Hadapi Kekerasan Seksual
Tahap Aksi 8
9
Ayo Tanyakan pada Ahlinya!
10
Desain Kampanye Terbaikmu!
11
Tujuan:
● Melakukan eksplorasi
langkah-langkah untuk
menghentikan kekerasan
seksual di sekolah
Aktivitas 8
Riset Mandiri #1
Stop Kekerasan
Seksual di Sekolah!
Bahan:
Alat tulis; lembar kerja
Pembukaan:
● Guru membuka kelas dengan melakukan refleksi apa yang sudah dilakukan pada pertemuan sebelumnya, dan
kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut.
● Guru memberikan instruksi mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan.
Pelaksanaan:
● Guru membagi murid ke dalam kelompok kecil untuk melakukan persiapan melakukan
projek.
● Guru menyampaikan instruksi agar setiap kelompok mendesain kampanye mengenai cara
mencegah dan menghadapi kekerasan seksual di lingkungan sekolah. Murid-murid akan
melakukan riset terlebih dahulu, dimana hasil dari riset tersebut nantinya dapat
dikembangkan ke dalam bentuk karya untuk persiapan pameran dan kampanye.
● Guru mengajak murid-murid untuk menyusun daftar pertanyaan-pertanyaan yang belum
dapat terjawab atau isu/ masalah yang mereka temui saat melakukan riset.
Pertanyaan-pertanyaan dan isu/ masalah tersebut dapat disampaikan dan
dikonsultasikan kepada narasumber di aktivitas selanjutnya.
● Murid-murid kemudian diberikan lembar kerja yang harus diisi oleh setiap murid selama
proses pembuatan karya dilaksanakan. (terlampir)
Penutup
● Guru mengingatkan murid bahwa mereka akan membuat desain kampanye melalui
berbagai pilihan karya seperti infografis, poster, video, dll.
Durasi:
2 JP di Kelas
6 JP kerja Mandiri
Tujuan:
Aktivitas 8 Pelaksanaan:
● Murid bekerja secara mandiri bersama kelompok yang berfokus pada bagaimana kampanye
dapat efektif untuk mengatasi dan menghadapi kekerasan seksual. Murid-murid melakukan
riset, dimana hasil dari riset tersebut nantinya dapat dikembangkan ke dalam bentuk karya
untuk persiapan proyek pameran dan kampanye.
● Pada saat murid bekerja secara mandiri, guru akan lebih banyak berperan sebagai fasilitator
dalam menjalankan aksi yang dibuat. Kemudian guru juga akan melakukan pemeriksaan
kemajuan hasil akhir projek secara berkala untuk membantu murid dalam pengaturan waktu
● Guru mengajak murid-murid untuk menyusun daftar pertanyaan-pertanyaan yang belum
dapat terjawab atau isu/ masalah yang mereka temui saat melakukan riset.
Pertanyaan-pertanyaan dan isu/ masalah tersebut dapat disampaikan dan dikonsultasikan
kepada narasumber di aktivitas selanjutnya.
● Murid-murid kemudian diberikan lembar kerja yang harus diisi oleh setiap murid selama
proses pembuatan karya dilaksanakan. (terlampir)
● Guru mengingatkan murid bahwa mereka akan membuat desain kampanye melalui berbagai
pilihan karya seperti infografis, poster, video, dll.
Riset Mandiri #2
Hadapi Kekerasan
Seksual
Tujuan:
● Melakukan eksplorasi
langkah-langkah untuk
menghadapi kekerasan
seksual di sekolah
Bahan:
Alat tulis; lembar kerja
Durasi:
6 JP kerja Mandiri
Berikut merupakan
contoh lembar kerja
yang dapat digunakan
untuk
mendokumentasikan
proses projek.
Format ini
menggunakan pdf atau
google doc/ slides
(luring) dengan
memakai kertas lembar
kerja.
Berikut merupakan
contoh lembar kerja
yang dapat digunakan
untuk
mendokumentasikan
jurnal individu.
Format ini
menggunakan pdf atau
google doc/ slides
(luring) dengan
memakai kertas lembar
kerja.
Tujuan:
● Melakukan riset dan kolaborasi
mengenai langkah-langkah
pencegahan dan menghadapi
kekerasan seksual bersama
ahli
Aktivitas 10 Persiapan:
● Guru mencari narasumber yang dapat membantu dan berkolaborasi dengan murid.
● Referensi narasumber
1. Dokter
2. Psikolog anak
3. Aktivis Pencegahan Kekerasan pada Anak
4. Orang-orang dengan pengetahuan memadai di komunitas sekolah dan sekitarnya
yang masih sesuai/ relevan dengan tujuan.:
Pelaksanaan:
● Narasumber memberikan pemaparan materi mengenai cara mencegah dan menghadapi
kekerasan seksual pada anak.
● Guru mengajak murid untuk menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan
pada aktivitas sebelumnya.
● Setelah diskusi selesai, murid-murid mendapat kesempatan untuk konsultasi dengan
narasumber mengenai rancangan kampanye yang sedang dirancang. Murid-murid akan
mendapat saran dan masukan dari narasumber dan guru.
Penutup
● Guru mengingatkan murid bahwa mereka akan membuat desain kampanye melalui berbagai
pilihan karya seperti infografis, poster, video, dll.
Ayo Tanyakan pada
Ahlinya!
Bahan:
Alat tulis; lembar kerja
Durasi: 4JP
Tujuan:
● Melakukan aksi pembuatan
karya berupa desain
kampanye
Aktivitas 11 Pelaksanaan:
● Murid bekerja secara mandiri bersama kelompok.
● Selain berfokus untuk menyelesaikan masalah kekerasan yang dapat terjadi di lingkungan
sekolah,, guru juga perlu mengingatkan murid mengenai desain kampanye perlu berfokus pada
bagaimana kampanye dapat efektif untuk mencegah dan mengatasi masalah tersebut, dan
dapat terlihat estetika serta menarik bagi pengunjung. Selain itu, desain kampanye juga dapat
memuat sistem atau kebijakan sebagai bentuk usulan kepada satuan pendidikan, misalnya
sistem pelaporan atau pengaduan jika terjadi kekerasan seksual di sekolah atau sistem
pendidikan kesehatan reproduksi, dsb.
● Guru juga dapat menyarankan murid-murid untuk membuat kampanye dalam bentuk
infografis, poster, newspaper, video, dll menggunakan barang-barang bekas di sekitar mereka
atau menggunakan integrasi digital.
● Desain dan prototype jembatan yang telah dibuat akan ditampilkan pada hari kampanye
dilaksanakan.
● Pada saat murid bekerja secara mandiri, guru akan lebih banyak berperan sebagai fasilitator
dalam menjalankan aksi yang dibuat. Kemudian guru juga akan melakukan pemeriksaan
kemajuan hasil akhir projek secara berkala untuk membantu murid dalam pengaturan waktu
Desain Kampanye
Terbaikmu!
Bahan:
Gagdet/ gawai dan akses internet (jika
ada, minimal 1 kelompok terdapat 1);
dan kumpulan hasil diskusi & riset
mandiri kelompok serta alat dan bahan
pembuatan karya kampanye
Durasi:
6JP Kerja Mandiri
Kampanye Cegah Kekerasan Seksual di
Sekolah.
Evaluasi Kegiatan
Tahap Refleksi &
Tindak Lanjut
12
13
Tujuan:
● Mendorong murid melakukan aksi
nyata, menciptakan karya dari
pembelajaran yang telah
didapatkan, dan membagikannya
kepada komunitas.
Aktivitas 12 Pelaksanaan:
Pada proses pelaksanaan aktivitas berikut ini, terdapat dua pilihan kegiatan yang dapat
dilaksanakan yaitu daring dan luring
LURING
● Tempat pelaksanaan kampanye disediakan oleh satuan pendidikan.
● Setiap karya desain kampanye yang telah dibuat oleh murid dapat dipajang pada tempat yang telah
disepakati oleh satuan pendidikan.
● Pengunjung dapat terdiri dari warga satuan pendidikan maupun masyarakat umum, misalnya orangtua
murid dan anggota komunitas di sekitar sekolah. Pengunjung dipersilakan untuk berkeliling melihat
karya-karya kampanye yang tersedia.
● Setiap kelompok dapat berada di samping karyanya untuk bersiap-siap memberikan penjelasan atau
menjawab pertanyaan jika terdapat pengunjung yang ingin berdiskusi.
● Murid-murid juga dapat mengunggah karyanya melalui media sosial.
DARING
● Tempat pelaksanaan kampanye disediakan oleh satuan pendidikan, berupa ruang untuk melakukan
kampanye secara daring. Misalnya adalah aplikasi Padlet, Artsteps, dan aplikasi lainnya yang sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing satuan pendidikan.
● Pengunjung pameran karya dapat terdiri dari warga satuan pendidikan maupun masyarakat
umum, misalnya orangtua murid dan anggota komunitas di sekitar sekolah. Pengunjung diberikan tautan
untuk mengunjungi kampanye virtual.
● Murid-murid juga dapat mengunggah karyanya melalui media sosial.
Kampanye Cegah
Kekerasan Seksual di
Sekolah.
Bahan:
Hasil riset yang sudah diciptakan untuk
kampanye dalam bentuk infografis, poster,
artikel, video, dan sebagainya; Jurnal refleksi
individu; Aplikasi pameran daring
Durasi: 4JP
Berikut merupakan
contoh format yang
dapat digunakan untuk
rubrik penilaian sumatif.
Mulai berkembang Sudah berkembang Mahir Sangat Mahir
Perencanaan Perencanaan masih
berupa curah pendapat
dan ide-ide aksi yang
belum teratur
Perencanaan sudah
menunjukkan tujuan yang
jelas
Perencanaan yang jelas
sekaligus menunjukkan
tujuan dan lini masa yang
realistis/ logis
Perencanaan yang jelas
dan matang, dimana
menunjukkan tujuan,
tahapan, target
pencapaian serta lini masa
yang realistis/ logis
Pelaksanaan Aktivitas-aktivitas pada
pelaksanaan projek
masih bersifat sporadis
Aktivitas-aktivitas pada
pelaksanaan projek
bersifat runtut dan terlihat
adanya kerjasama
dengan meminta bantuan
pada pihak-pihak yang
sesuai. Namun masih
menunjukkan satu jalur
dalam menjalankan
rencana.
Aktivitas-aktivitas pada
pelaksanaan projek
bersifat runtut, namun
masih menunjukkan satu
jalur dalam menjalankan
rencana. Rencana
dilaksanakan dengan
proses yang
terkoordinasi.
Aktivitas-aktivitas pada
pelaksanaan projek
bersifat runtut dan sudah
menunjukkan jalur yang
berbeda dalam
menjalankan rencana.
Rencana dilaksanakan
dengan proses yang lebih
terkoordinasi, bervariasi
serta bekerja secara
adaptif.
Ketepatan
Sasaran
Belum menunjukkan
solusi/aksi yang
ditawarkan. Masih dalam
tahap identifikasi faktor
yang menyebabkan
permasalahan dan akibat
yang ditimbulkan.
Sudah menunjukkan
solusi/aksi yang
ditawarkan, namun
berupa ide yang masih di
permukaan
permasalahan dan/ atau
kurang realistis.
Sudah menunjukkan
solusi/aksi yang
ditawarkan menyasar
faktor-faktor yang terkait
serta memberikan
dampak positif yang
masih bersifat sementara
Sudah menunjukkan
solusi/aksi yang
ditawarkan menyasar inti
permasalahan yang terkait
serta memberikan dampak
positif dan realistis yang
bersifat
berkesinambungan
Tujuan:
● Melakukan evaluasi dan refleksi
terhadap proses dan hasil
pembelajaran yang telah
dilakukan.
Aktivitas 13 Pembukaan:
● Guru membuka kelas dengan melakukan refleksi apa yang sudah dilakukan pada pertemuan sebelumnya, dan
kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut.
● Guru memberikan instruksi mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan.
Pelaksanaan:
● Guru membantu murid untuk mengevaluasi aksi yang telah dilakukan.
● Guru meminta murid berdiskusi dengan kelompoknya untuk melakukan evaluasi terhadap proyek yang telah dilakukan
menggunakan lembar evaluasi kelompok (terlampir).
● Kemudian, guru juga membimbing masing-masing murid untuk melakukan refleksi akhir (individu) melalui lembar
refleksi individu (terlampir).
● Guru dapat memberikan pertanyaan pemantik untuk membimbing proses evaluasi dan refleksi, misalnya:
○ Apa pencapaian terbesarku selama projek ini?
○ Apa pelajaran penting yang aku dapatkan dari projek ini?
○ Apa hal paling menyenangkan dalam di projek ini?
○ Apa hal yang paling tidak menyenangkan dalam projek ini?
○ Apa perubahan dalam diriku yang terjadi karena projek ini?
○ Apa yang ingin aku pelajari atau dalami lebih lanjut?
○ Jika aku mengulangi projek ini, apa yang akan aku lakukan berbeda?
Penutup
● Guru meminta beberapa murid untuk menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.
● Guru kemudian memberikan kesimpulan pembelajaran serta memberikan apresiasi kepada murid-murid.
Evaluasi Kegiatan
Bahan:
Lembar refleksi guru; lembar evaluasi
kelompok; dan jurnal refleksi individu
Durasi: 2JP
Berikut merupakan
contoh lembar kerja
yang dapat digunakan
untuk refleksi individu.
Format ini
menggunakan pdf atau
google doc/ slides
(luring) dengan
memakai kertas lembar
kerja.
Berikut merupakan
contoh lembar kerja
yang dapat digunakan
untuk refleksi individu.
Format ini
menggunakan pdf atau
google doc/ slides
(luring) dengan
memakai kertas lembar
kerja.
Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Tema: Bangunlah Jiwa dan Raganya - SD (Fase C)
Oleh: Sari Trisnaningsih

More Related Content

Similar to _Lampiran Merancang Modul Projek SD Fase C (Bangunlah Jiwa dan Raganya).pdf

Contoh Pengembangan Tema P5.pptx
Contoh Pengembangan Tema P5.pptxContoh Pengembangan Tema P5.pptx
Contoh Pengembangan Tema P5.pptxdena323
 
Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6Ricky Ramadhan
 
modul-p5---suara-demokrasi-xp1w9d.pdf
modul-p5---suara-demokrasi-xp1w9d.pdfmodul-p5---suara-demokrasi-xp1w9d.pdf
modul-p5---suara-demokrasi-xp1w9d.pdfWidiawatiWidiawati8
 
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..ppt
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..pptPendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..ppt
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..pptAmiraWidi
 
MODUL P5 SUARA DEMOKRASI AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
MODUL P5 SUARA DEMOKRASI AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAMODUL P5 SUARA DEMOKRASI AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
MODUL P5 SUARA DEMOKRASI AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAhikmathifatullatief
 
MODUL PROJEK CEGAH CYBER BULLYING.docx
MODUL PROJEK CEGAH CYBER BULLYING.docxMODUL PROJEK CEGAH CYBER BULLYING.docx
MODUL PROJEK CEGAH CYBER BULLYING.docxYemel2
 
PPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptx
PPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptxPPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptx
PPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptxmasturahsyam
 
Power Point Modul. 3.2 YENI ANDRIANI.pdf
Power Point Modul. 3.2 YENI ANDRIANI.pdfPower Point Modul. 3.2 YENI ANDRIANI.pdf
Power Point Modul. 3.2 YENI ANDRIANI.pdfBgoezHarianto
 
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3.pptxKONEKSI ANTAR MATERI 3.3.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3.pptxDedeSolehudin4
 
koneksiantarmateri3-230711211238-f97edc33.pdf
koneksiantarmateri3-230711211238-f97edc33.pdfkoneksiantarmateri3-230711211238-f97edc33.pdf
koneksiantarmateri3-230711211238-f97edc33.pdfssuser2ba3c9
 
Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...
Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...
Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...Syaiful Anwar Chusein
 
P5K KEWIRAUSAHAAN.pptx
P5K KEWIRAUSAHAAN.pptxP5K KEWIRAUSAHAAN.pptx
P5K KEWIRAUSAHAAN.pptxmunawaroh03
 
PROPOSAL SKIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLI...
PROPOSAL SKIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLI...PROPOSAL SKIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLI...
PROPOSAL SKIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLI...SUJUD MARWOTO
 
4. OVERVIEW TEMA BANGUNLAH JIWA RAGANYA.pptx
4. OVERVIEW TEMA BANGUNLAH JIWA RAGANYA.pptx4. OVERVIEW TEMA BANGUNLAH JIWA RAGANYA.pptx
4. OVERVIEW TEMA BANGUNLAH JIWA RAGANYA.pptxFintoPurwanto2
 
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURIDKONEKSI ANTAR MATERI 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURIDyogimentaripagi
 
koneksiantarmaterimodul3-221129021249-40a23bdb.pptx
koneksiantarmaterimodul3-221129021249-40a23bdb.pptxkoneksiantarmaterimodul3-221129021249-40a23bdb.pptx
koneksiantarmaterimodul3-221129021249-40a23bdb.pptxMaxDavidCatman
 
MODUL P5 CEGAH PERUNDUNGAN.pdf
MODUL P5 CEGAH PERUNDUNGAN.pdfMODUL P5 CEGAH PERUNDUNGAN.pdf
MODUL P5 CEGAH PERUNDUNGAN.pdfprima165952
 
PRESENTASI P5 (1).pptx
PRESENTASI P5 (1).pptxPRESENTASI P5 (1).pptx
PRESENTASI P5 (1).pptxKUSTILAKUSTILA
 

Similar to _Lampiran Merancang Modul Projek SD Fase C (Bangunlah Jiwa dan Raganya).pdf (20)

Contoh Pengembangan Tema P5.pptx
Contoh Pengembangan Tema P5.pptxContoh Pengembangan Tema P5.pptx
Contoh Pengembangan Tema P5.pptx
 
Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6Resume bimbingan dan konseling 6
Resume bimbingan dan konseling 6
 
modul-p5---suara-demokrasi-xp1w9d.pdf
modul-p5---suara-demokrasi-xp1w9d.pdfmodul-p5---suara-demokrasi-xp1w9d.pdf
modul-p5---suara-demokrasi-xp1w9d.pdf
 
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..ppt
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..pptPendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..ppt
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..ppt
 
Rpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jpRpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jp
 
Rpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jpRpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 9 1516 8 kali jp
 
MODUL P5 SUARA DEMOKRASI AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
MODUL P5 SUARA DEMOKRASI AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAMODUL P5 SUARA DEMOKRASI AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
MODUL P5 SUARA DEMOKRASI AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
 
MODUL PROJEK CEGAH CYBER BULLYING.docx
MODUL PROJEK CEGAH CYBER BULLYING.docxMODUL PROJEK CEGAH CYBER BULLYING.docx
MODUL PROJEK CEGAH CYBER BULLYING.docx
 
PPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptx
PPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptxPPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptx
PPT Disiplin_Positif_MASTURAH.pptx
 
Power Point Modul. 3.2 YENI ANDRIANI.pdf
Power Point Modul. 3.2 YENI ANDRIANI.pdfPower Point Modul. 3.2 YENI ANDRIANI.pdf
Power Point Modul. 3.2 YENI ANDRIANI.pdf
 
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3.pptxKONEKSI ANTAR MATERI 3.3.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3.pptx
 
koneksiantarmateri3-230711211238-f97edc33.pdf
koneksiantarmateri3-230711211238-f97edc33.pdfkoneksiantarmateri3-230711211238-f97edc33.pdf
koneksiantarmateri3-230711211238-f97edc33.pdf
 
Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...
Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...
Upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pkn pada materi menjaga keutu...
 
P5K KEWIRAUSAHAAN.pptx
P5K KEWIRAUSAHAAN.pptxP5K KEWIRAUSAHAAN.pptx
P5K KEWIRAUSAHAAN.pptx
 
PROPOSAL SKIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLI...
PROPOSAL SKIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLI...PROPOSAL SKIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLI...
PROPOSAL SKIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLI...
 
4. OVERVIEW TEMA BANGUNLAH JIWA RAGANYA.pptx
4. OVERVIEW TEMA BANGUNLAH JIWA RAGANYA.pptx4. OVERVIEW TEMA BANGUNLAH JIWA RAGANYA.pptx
4. OVERVIEW TEMA BANGUNLAH JIWA RAGANYA.pptx
 
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURIDKONEKSI ANTAR MATERI 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID
KONEKSI ANTAR MATERI 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID
 
koneksiantarmaterimodul3-221129021249-40a23bdb.pptx
koneksiantarmaterimodul3-221129021249-40a23bdb.pptxkoneksiantarmaterimodul3-221129021249-40a23bdb.pptx
koneksiantarmaterimodul3-221129021249-40a23bdb.pptx
 
MODUL P5 CEGAH PERUNDUNGAN.pdf
MODUL P5 CEGAH PERUNDUNGAN.pdfMODUL P5 CEGAH PERUNDUNGAN.pdf
MODUL P5 CEGAH PERUNDUNGAN.pdf
 
PRESENTASI P5 (1).pptx
PRESENTASI P5 (1).pptxPRESENTASI P5 (1).pptx
PRESENTASI P5 (1).pptx
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 

Recently uploaded (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 

_Lampiran Merancang Modul Projek SD Fase C (Bangunlah Jiwa dan Raganya).pdf

  • 1. Cegah dan Pahami Kekerasan Seksual di Sekolah! Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema: Bangunlah Jiwa dan Raganya - SD (Fase C) Oleh: Sari Trisnaningsih Modul projek ini dibuat lebih rinci, memuat tambahan-tambahan komponen serta keterangan, dengan tujuan sebagai bahan belajar guru.
  • 2. Relevansi Projek Ini Bagi Sekolah dan Semua Guru Mata Pelajaran Murid-murid saat ini tumbuh di dunia yang semakin kompleks yang menghadirkan banyak hal positif dan peluang, tetapi juga tantangan dan risiko. Salah satunya adalahkekerasan seksual yang tetap menjadi bagian yang tidak menguntungkan yang mempengaruhi pengalaman pendidikan jutaan murid, baik laki-laki maupun perempuan. Pada tahun 2021, data kekerasan nasional yang tercatat oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia mencapai 25.210 kasus, dimana hampir 50% diantaranya merupakan kekerasan seksual. Selain itu, hasil asesmen nasional yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi juga menemukan bahwa tingginya potensi insiden kekerasan seksual di satuan pendidikan memerlukan perhatian khusus. Oleh karena itu, sudah waktunya untuk menyoroti masalah kekerasan seksual dengan cara memberikan tantangan kepada para guru untuk mengatasi masalah kekerasan seksual yang berkelanjutan di sekolah. Melalui projek ini, sekolah dapat memfasilitasi dan mengasah keterampilan murid-murid sebagai generasi muda dalam memahami apa itu kekerasan seksual bagaimana meminimalkan risiko terjadinya kekerasan seksual dan apa yang harus dilakukan ketika hal itu terjadi atau diduga telah terjadi.
  • 3. Tujuan, Alur, dan Target Pencapaian Projek “Cegah dan Pahami Kekerasan Seksual di Sekolah” dalam tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya” memiliki tujuan untuk memberikan informasi kepada murid tentang kekerasan seksual sebagai upaya mengurangi kejadian kekerasan seksual, mendorong murid yang mengalami kekerasan seksual untuk mendapatkan bantuan dengan melaporkan kepada orang dewasa, mempromosikan perilaku hormat dengan teman sebaya dan membantu teman yang mengalami kekerasan seksual. Melalui projek “Cegah dan Pahami Kekerasan Seksual di Sekolah” ini, murid akan diajak untuk merancang kampanye yang berfokus untuk mencegah dan menghadapi kekerasan seksual di sekolah. Murid akan diajak untuk melakukan projek beberapa tahapan projek seperti tahap pengenalan, tahap kontekstualisasi, tahap aksi, dan tahap refleksi dan tindak lanjut. Pertama, murid akan diajak untuk memulai projek dengan tahap pengenalan untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai kekerasan seksual serta perilaku-perilaku yang menjurus pada kekerasan seksual. Selanjutnya adalah tahap kontekstualisasi, dimana secara khusus murid akan diajak untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk kekerasan seksual serta potensi korban dan pelaku kekerasan seksual. Selain itu, murid akan diberikan pemahaman mengenai perilaku hormat terhadap batasan masing-masing individu dan membantu teman yang mengalami kekerasan seksual. Dalam tahap aksi, murid akan fokus pada aktivitas untuk mencari referensi dan data secara mandiri terkait upaya mencegah dan menghadapi kekerasan seksual di sekolah. Selanjutnya murid dapat tuangkan ke dalam rancangan kampanye mereka. Tahap refleksi & tindak lanjut akan menampilkan hasil kerja murid selama projek ini dan akan dipublikasikan. Kemudian di akhir pelaksanaan projek, murid juga akan diajak untuk mengevaluasi aksi yang sudah dilakukan agar dapat membuatnya menjadi lebih berkelanjutan. Melalui projek ini, murid diharapkan akan mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu bergotong-royong, bernalar kritis dan kreatif.
  • 4. Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Memulai Projek Latar belakang yang kuat dalam pengetahuan dan pemahaman tentang kekerasan seksual serta pencegahan kekerasan dapat membantu meningkatkan kenyamanan guru dalam membicarakan masalah ini kepada murid. Namun, guru perlu memiliki dan kemudian menunjukkan rasa nyaman dan aman dalam menyikapi masalah tersebut. Seringkali, murid dapat merasakan ketidaknyamanan atau rasa malu, yang dapat membuat suasana kelas menjadi kaku dan menghambat pertumbuhan dan pembelajaran. Ini dapat membantu menciptakan suasana iklim santai di kelas, yang akan memudahkan untuk memfasilitasi pembelajaran dengan tema ini. Selain itu, guru perlu mengingat untuk berperilaku: ● Hindari melakukan konfrontasi secara langsung, misalnya guru terlalu menunjukkan sikap agresif. ● Selalu bersikap netral dengan tidak memihak. ● Selalu tetap tenang, menggunakan suara yang menenangkan dan tenang. ● Cobalah untuk tidak menarik perhatian negatif kepada seorang murid di depan seluruh kelas, terutama ketika murid menceritakan masalah pribadi untuk menjaga privasi dan kerahasiaan. ● Diskusikan beberapa aturan yang harus dipatuhi itu di setiap kelas. ● Pelajari beberapa modul terkait kekerasan seksual seperti pada folder berikut ini, https://tinyurl.com/ReferensiKekerasanSeksual Kekerasan seksual dapat dan memang terjadi di antara teman sebaya. Sangat penting untuk sadar dan siap merespon murid yang mengalami kekerasan seksual dalam hidupnya. Guru harus menyadari bahwa kekerasan seksual dapat terjadi pada siapa saja. Kekerasan seksual bisa terjadi antara laki-laki ke laki-laki, perempuan ke laki-laki, laki-laki ke perempuan atau perempuan ke perempuan, sehingga perlu membawa konteks ini dalam pembelajaran, misalnya dengan memberikan contoh-contoh yang beriimbang. Guru juga perlu menghindari perilaku tidak pantas untuk mendorong murid untuk membicarakan masalah pribadi yang intim di kelas. Guru dan satuan pendidikan dapat menjadikan panduan ini sebagai acuan, dimana guru dan satuan pendidikan juga memiliki kebebasan untuk melakukan modifikasi menyesuaikan dengan kebutuhannya. Misalnya, guru dan satuan pendidikan dapat menyesuaikan jumlah aktivitas atau alokasi waktu sesuai dengan kebutuhan murid dan kalender akademik. Selain itu, tahapan aktivitas dan materi di dalamnya, juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan guru dan satuan pendidikan. Guru diharapkan untuk selalu menyarankan murid untuk mengumpulkan dan menyimpan setiap hasil kerja dalam satu kesatuan agar bisa digunakan sebagai referensi yang membantu proses pembelajaran di setiap tahapan. Selain itu, juga bisa digunakan sebagai portofolio pembelajaran murid yang dapat membantu guru dalam melakukan asesmen, baik formatif maupun sumatif. Satuan pendidikan dan seluruh warga di dalamnya diharapkan selalu berkomitmen untuk berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan projek ini. Kemudian satuan pendidikan juga diharapkan berperan aktif untuk memfasilitasi jalannya projek.
  • 5. Tahap Pengenalan Tahapan Kontekstualisasi Tahapan Aksi Tahapan Refleksi & Tindak Lanjuti Tahapan dalam Projek Apa itu kekerasan seksual? (2JP) Kekerasan Seksual di sekitar kita (2JP) 1 2 Kekerasan Seksual, bukan ya? (2JP) 3 Apa saja ya bentuk kekerasan seksual? (2JP) Waspada! Kekerasan Seksual bisa terjadi kepada siapapun lho! (2JP) 4 5 Apa yang kamu rasakan? (2JP) 6 Stop..Jangan melewati garis pembatas ya! (2JP) 7 Kampanye Cegah Kekerasan Seksual di Sekolah. (4JP) Evaluasi Kegiatan (3JP) 12 13 Riset Mandiri #1 Stop Kekerasan Seksual di Sekolah! (6JP) Riset Mandiri #2 Hadapi Kekerasan Seksual (6JP) 8 9 Ayo Tanyakan pada Ahlinya! (4JP) 10 Desain Kampanye Terbaikmu! (4JP) 11
  • 6. Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila Dimensi Sub-Elemen Elemen Target Pencapaian di Akhir Fase C (SD ) Aktivitas Terkait Bergotong - royong Tanggap terhadap lingkungan sosial Kepedulian Tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan tuntutan peran sosialnya dan menjaga keselarasan dalam berelasi dengan orang lain. 1,2,3,4,5,6,7,8,8,10,11,12,13 Bernalar Kritis Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan Mengumpulkan, mengklasifikasikan, membandingkan, dan memilih informasi dari berbagai sumber, serta memperjelas informasi dengan bimbingan orang dewasa. 1,2,3,4,5,6,7,8,8,10,11,12,13 Kreatif Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya sesuai dengan minat dan kesukaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan serta mengapresiasi dan mengkritik karya dan tindakan yang dihasilkan 1,2,3,4,5,6,7,8,8,10,11,12,13
  • 7. Perkembangan Sub-elemen Antarfase Sub-Elemen Mulai Berkembang Berkembang Mahir Sangat Mahir Tanggap terhadap lingkungan sosial Peka dan mengapresiasi orang-orang di lingkungan sekitar, kemudian melakukan tindakan sederhana untuk mengungkapkannya. Peka dan mengapresiasi orang-orang di lingkungan sekitar, kemudian melakukan tindakan untuk menjaga keselarasan dalam berelasi dengan orang lain Tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan tuntutan peran sosialnya dan menjaga keselarasan dalam berelasi dengan orang lain. Tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan tuntutan peran sosialnya dan berkontribusi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan Mengidentifikasi dan mengolah informasi dan gagasan Mengumpulkan, mengklasifikasikan, membandingkan dan memilih informasi dan gagasan dari berbagai sumber. Mengumpulkan, mengklasifikasikan, membandingkan, dan memilih informasi dari berbagai sumber, serta memperjelas informasi dengan bimbingan orang dewasa. Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan menganalisis informasi yang relevan serta memprioritaskan beberapa gagasan tertentu. Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan serta mengapresiasi karya dan tindakan yang dihasilkan Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya sesuai dengan minat dan kesukaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan serta mengapresiasi karya dan tindakan yang dihasilkan Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya sesuai dengan minat dan kesukaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan serta mengapresiasi dan mengkritik karya dan tindakan yang dihasilkan Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya sesuai dengan minat dan kesukaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan serta mengapresiasi, mengkritik, dan mengevaluasi karya dan tindakan yang dihasilkan serta mempertimban kan dampaknya bagi orang lain
  • 9. Apa itu kekerasan seksual? Kekerasan Seksual di sekitar kita Tahap Pengenalan 1 2 Kekerasan Seksual, bukan ya? 3 2 3
  • 10. Tujuan: ● Memahami definisi kekerasan seksual Aktivitas 1 Pembukaan: ● Guru menjelaskan tema, topik dan tujuan dari projek yang akan dilaksanakan selama beberapa minggu ke depan. ● Guru bersama dengan murid membuat kesepakatan belajar termasuk tugas-tugas yang akan dilaksanakan dan proses belajar yang akan dilakukan, dan hal-hal yang berhubungan dengan persiapan pelaksanaan projek, sehingga murid dapat memiliki gambaran secara utuh dan dapat terlibat secara aktif dalam aktivitas yang akan dilakukan pada projek. ● Guru memberikan pre-test untuk mendapatkan gambaran tentang pengetahuan awal murid. Pelaksanaan: ● Guru melakukan diskusi terbuka dengan melemparkan pertanyaan pemantik kepada murid apakah mereka pernah mendengar kata “kekerasan”. ● Guru menuliskan ide utama dari jawaban-jawaban murid di papan tulis/ papan tulis virtual. Setelah itu guru menampilkan definisi “kekerasan” dengan menggaris bawahi kata-kata kunci yang ada didefinisi yang ditampilkan. ● Kemudian, guru mengajak murid untuk berdiskusi mengenai apa itu kekerasan seksual, serta contoh-contoh kekerasan seksual. ● Guru meminta beberapa murid untuk menyampaikan pendapatnya. ● Guru mengelaborasikan jawaban-jawaban yang komprehensif sehingga murid mendapatkan pemahaman tentang apa itu kekerasan seksual dan bentuk-bentuk dari tindakan tersebut. Penutup ● Guru meminta beberapa murid untuk menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilakukan. Apa itu kekerasan seksual? Bahan: Alat tulis; lembar kerja Durasi: 2JP
  • 11. Berikut merupakan contoh format yang dapat digunakan untuk diskusi. Format ini menggunakan media pencatat diskusi seperti Google Jamboard (daring) atau papan tulis (luring) dengan memakai kertas flipchart/ kertas tempel (sticky note)
  • 12. Berikut merupakan contoh format yang dapat digunakan untuk rubrik penilaian asesmen awal pembelajaran. Mulai berkembang Sudah berkembang Mahir Sangat Mahir Pengetahuan tentang Kekerasan Seksual Pengetahuan masih berupa curah pendapat dan informasi yang belum akurat dan belum beraturan Pengetahuan masih berupa informasi yang sedikit relevan tetapi masih belum beraturan Pengetahuan berupa informasi yang relevan dan akurat serta sudah tersusun dengan jelas dan beraturan Pengetahuan berupa informasi yang relevan, akurat , dan tersusun secara beraturan serta telah memiliki gagasan- gagasan baru Pengetahuan tentang Kekerasan Seksual di lingkungan sekitar Pengetahuan di lingkungan sekitar berupa curah pendapat dan informasi yang belum akurat dan belum beraturan Pengetahuan di lingkungan sekitar masih berupa informasi yang sedikit relevan tetapi masih belum beraturan Pengetahuan di lingkungan sekitar berupa informasi yang relevan dan akurat serta sudah tersusun dengan jelas dan beraturan Pengetahuan di lingkungan sekitar berupa informasi yang relevan, akurat , dan tersusun secara beraturan serta telah memiliki gagasan-gagasan baru
  • 13. Tujuan: ● Meningkatkan pemahaman mengenai kekerasan seksual Aktivitas 2 Pembukaan: ● Guru membuka kelas dengan melakukan refleksi apa yang sudah dilakukan pada pertemuan sebelumnya, dan kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut. ● Guru memberikan instruksi mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan. Pelaksanaan: ● Guru memutarkan video pembelajaran yang membahas mengenai kekerasan seksual, atau guru dapat memutarkan video pembelajaran sesuai kebutuhan. Setelah video pembelajaran selesai diputar, guru dapat mengajak murid untuk menulis refleksi pembelajaran berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan (terlampir). ● Guru meminta beberapa murid untuk menyampaikan hasil refleksinya di depan kelas dan meminta murid lainnya untuk memberikan tanggapannya. Penutup ● Guru mengajak murid-murid untuk menyampaikan kesimpulan mengenai kegiatan yang sudah dilakukan. ● Guru mengumpulkan hasil refleksi murid-murid sebagai acuan guru untuk rancangan kegiatan berikutnya. Kekerasan Seksual pada Anak-Anak Bahan: Video pembelajaran mengenai kekerasan seksual, khususnya pada anak-anak. Misalnya: https://www.youtube.com/watch?v =NiE6vRQQz7U Durasi: 2JP
  • 14. Berikut merupakan contoh pertanyaan yang dapat digunakan untuk refleksi. Format ini menggunakan pdf atau google doc/ slides (luring) dengan memakai kertas lembar kerja.
  • 15. Tujuan: ● Mengidentifikasi perilaku kekerasan seksual Aktivitas 3 Pembukaan: ● Guru membuka kelas dengan melakukan refleksi apa yang sudah dilakukan pada pertemuan sebelumnya, dan kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut. ● Guru memberikan instruksi mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan. Pelaksanaan: ● Guru membagi murid-murid ke dalam kelompok kecil untuk melakukan diskusi. ● Guru membagikan tiga kartu kepada setiap kelompok: merah, kuning, dan hijau. ● Guru menyediakan beberapa skenario (dapat dibacakan guru di depan kelas atau dapat ditampilkan melalui proyektor atau dapat dibagikan melalui selembaran). ● Guru meminta murid untuk memilih situasi yang dijelaskan dalam setiap skenario menggunakan kartu yang sudah diberikan, misalnya: ○ Kekerasan seksual = kartu merah ○ Tindakan kekerasan (bentuk lainnya) = kartu kuning ○ Hormat = kartu hijau ● Untuk setiap skenario, guru meminta murid untuk menjelaskan mengapa mereka memilih kartu tersebut ke dalam lembar kerja yang diberikan (terlampir). Penutup ● Guru mengajak murid-murid untuk menyampaikan kesimpulan mengenai kegiatan yang sudah dilakukan. ● Guru mengumpulkan hasil refleksi murid-murid sebagai acuan guru untuk rancangan kegiatan berikutnya. Kekerasan Seksual, bukan ya? Bahan: Lembar kerja; Kartu berwarna merah, kuning & hijau; Skenario cerita. Durasi: 2JP
  • 16. Berikut merupakan contoh format lembar kerja kelompok yang dapat digunakan untuk kegiatan ini. Format ini menggunakan pdf atau google doc/ slides (luring) dengan memakai kertas lembar kerja.
  • 17. Berikut merupakan contoh skenario yang dapat digunakan. Skenario ini dapat diberikan kepada murid menggunakan pdf atau google doc/ slides (luring) dengan memakai kertas lembar kerja. (1/4) Skenario #1 Cita dan Shana pergi ke pesta ulang tahun Monica di akhir pekan. Ketika mereka kembali ke sekolah pada hari Senin, mereka menyebarkan desas-desus kepada semua orang bahwa Monica mencium tiga anak laki-laki yang berbeda di pestanya. Apakah itu kekerasan seksual? Mengapa atau mengapa tidak? Skenario #2 Ana adalah salah satu atlet terbaik di kelas 5. Tapi ketika dia bermain sepak bola, beberapa anak laki-laki menggoda tentang bentuk dadanya. Ana merasa semua orang pasti menatap dan menertawakannya dan dia tidak ingin berolahraga lagi. Apakah itu kekerasan seksual? Mengapa atau mengapa tidak? Pembahasan: Desas-desus yang Cita dan Shana ceritakan tentang Monica bersifat seksual karena mereka sedang berbicara tentang anak laki-lakinya yang berciuman. Pembahasan: Komentarnya bersifat seksual karena laki-laki sedang berbicara tentang area pribadi tubuh Ana.
  • 18. Berikut merupakan contoh skenario yang dapat digunakan. Skenario ini dapat diberikan kepada murid menggunakan pdf atau google doc/ slides (luring) dengan memakai kertas lembar kerja. Skenario #3 Tio dan Jaka berada di kelas sains menggambar gambar seksual dan tertawa. Alika merasa tidak nyaman dan meminta mereka untuk berhenti. Namun, anak laki-laki terus menggambar gambar organ intim dan tulis nama Alika di bawahnya. Apakah itu kekerasan seksual? Mengapa atau mengapa tidak? Skenario #4 Suatu hari di sekolah, Tania sedang menggunakan kamar mandi. Ketika dia keluar dari toilet, dia melihat 3 gadis berlari keluar dari kamar mandi, tertawa. Tania melihat bahwa seseorang telah menulis komentar seksual tentang dia di dinding kamar mandi. Apakah itu kekerasan seksual? Mengapa atau mengapa tidak? Pembahasan: Gambar-gambar tersebut dianggap sebagai kekerasan seksual karena bersifat seksual dan membuat Alika merasa tidak nyaman. Pembahasan: Grafiti dianggap kekerasan seksual karena komentarnya bersifat seksual.3 (2/4)
  • 19. Berikut merupakan contoh skenario yang dapat digunakan. Skenario ini dapat diberikan kepada murid menggunakan pdf atau google doc/ slides (luring) dengan memakai kertas lembar kerja. Skenario #5 Brian naik bus ke sekolah bersama teman-temannya. Mereka semua tertawa dan bercanda, saling dorong dan dorong. Brian turun dari bus dan mulai berjalan ke sekolah ketika murid lain muncul di belakangnya dan menarik celananya ke bawah. Apakah itu kekerasan seksual? Mengapa atau mengapa tidak? Skenario #6 Sindy menyukai Rio, seorang anak laki-laki di kelasnya. Setiap kali Sindy melihat Rio di kantin, dia berlari ke dia dan memberinya pelukan dan ciuman. Rio telah meminta Sindy untuk berhenti tetapi dia tidak mendengarkan. Apakah itu kekerasa seksual? Mengapa atau mengapa tidak? Pembahasan: Menarik ke bawah celana Brian adalah kekerasan seksual karena melibatkan menyentuh dan mengekspos area pribadi tubuh Brian. Pembahasan: Sindy memberi Rio pelukan dan ciuman yang tidak diinginkan Itu adalah kekerasan seksual karena Rio telah meminta Sindy untuk berhenti dan dia tidak mendengarkan. (3/4) Referensi skenario: Pennsylvania Coalition Against Rape (PCAR). 2009. Sexual Harassment Prevention in the Schools: A Facilitator’s Manual and Curriculum for Grades 1 through 12.
  • 20. Berikut merupakan contoh skenario yang dapat digunakan. Skenario ini dapat diberikan kepada murid menggunakan pdf atau google doc/ slides (luring) dengan memakai kertas lembar kerja. Skenario #7 Cita dan Lia serta beberapa murid perempuan sedang berganti pakaian di toilet setelah berolahraga. Pakaian dalam mereka terlihat membekas dari luar pakaian karena berkeringat. Cita kemudian menarik tali baju dalam Lia dari belakang dan melepaskannya dengan cepat. Lia tersentak, lalu dengan sigap membalas hal yang sama kepada Cita. Teman-teman lain juga saling melakukan hal serupa dan tertawa. Apakah itu kekerasan seksual? Mengapa atau mengapa tidak? Skenario #8 Indah dan Beno duduk bersebelahan saat perjalanan karya wisata menggunakan bus. Saat semua istirahat, Indah merasa tangan Miko terlalu dekat dengan daerah dada Indah. Indah tidak berani membuka mata dan berusaha menjauh. Kejadian ini berulang selama perjalanan dan Indah merasa tidak nyaman. Apakah itu kekerasan seksual? Mengapa atau mengapa tidak? Pembahasan: Menarik tali baju sebenarnya melibatkan menyentuh dan mengekspos area pribadi tubuh, dan tindakan ini akan termasuk dalam kekerasan seksual jika salah satu individu yang terlibat ada yang merasa tidak nyaman Oleh karena itu, yang dilakukan Cita dan Lia belum termasuk dalam kekerasan seksual karena dilakukan dalam bentuk candaan dan keduanya saling membalas satu sama lain, serta keduanya tidak ada yang menunjukkan rasa tidak nyaman.. Pembahasan: Yang dilakukan Beno merupakan kekerasan seksual jika Beno melakukan itu secara sadar dan sengaja. (4/4) Referensi skenario: Pennsylvania Coalition Against Rape (PCAR). 2009. Sexual Harassment Prevention in the Schools: A Facilitator’s Manual and Curriculum for Grades 1 through 12.
  • 21. Apa saja ya bentuk kekerasan seksual? Waspada! Kekerasan Seksual bisa terjadi kepada siapapun lho! Tahap Kontekstualisasi 4 5 Apa yang kamu rasakan? 6 Stop..Jangan melewati garis pembatas ya! 7
  • 22. Tujuan: ● Mengidentifikasi bentuk-bentuk kekerasan seksual baik secara lisan, tulisan, dan tindakan Aktivitas 4 Apa saja ya bentuk kekerasan seksual? Durasi: 2 JP Pembukaan: ● Guru membuka kelas dengan melakukan refleksi apa yang sudah dilakukan pada pertemuan sebelumnya, dan kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut. ● Guru memberikan instruksi mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan. Pelaksanaan: ● Guru menampilkan video pembelajaran atau gambar atau dapat juga menggunakan skenario pada aktivitas sebelumnya yang berisi mengenai salah satu bentuk kekerasan seksual yang dekat dengan kehidupan sehari-hari (berikan tiga contoh yang memuat kekerasan seksual dalam bentuk lisan, tulisan dan tindakan) ● Guru membuka diskusi dengan meminta murid menjelaskan apa yang terjadi pada video/ gambar/ skenario dan bagian mana yang menunjukkan kekerasan seksual. ● Guru menuliskan ide utama dari jawaban-jawaban murid di papan tulis/ papan tulis virtual. Setelah itu guru menekankan bahwa kekerasan seksual dapat berupa tulisan, lisan, maupun tindakan. ● Kemudian, guru mengajak murid untuk berdiskusi secara berkelompok untuk membuat contoh kekerasan seksual di bawah setiap kategori. Jika murid mengalami kesulitan dengan contoh, gunakan skenario pada aktivitas sebelumnya untuk membantu murid menghasilkan contoh. ● Guru meminta beberapa murid untuk menyampaikan hasil diskusi di depan kelas dan meminta murid lainnya untuk memberikan tanggapannya. Penutup ● Guru mengajak murid-murid untuk menyampaikan kesimpulan mengenai kegiatan yang sudah dilakukan. ● Guru mengumpulkan hasil refleksi murid-murid sebagai acuan guru untuk rancangan kegiatan berikutnya. Bahan: Video pembelajaran/ gambar/ skenario mengenai bentuk kekerasan seksual, khususnya pada anak-anak. Misalnya, https://www.youtube.com/watch?v=OxiwR2dRA- w atau https://www.youtube.com/watch?v=HKk-pbeW3 ic https://tinyurl.com/ReferensiKekerasanSeksual
  • 23. Berikut merupakan contoh lembar kerja yang dapat digunakan untuk diskusi. Format ini menggunakan pdf atau google doc/ slides (luring) dengan memakai kertas lembar kerja/ papan tulis & sticky notes.
  • 24. Berikut merupakan contoh bentuk-bentuk kekerasan seksual yang dekat dengan kehidupan anak-anak. TULISAN LISAN TINDAKAN ● Catatan seksual ● Surat cinta obsesif ● Grafiti seksual – menulis hal-hal seksual di dinding kamar mandi, meja, loker, buku teks, bus, dll. ● Gambar seksual ● Pesan seksual, obrolan, pesan teks, dll ● Komentar tentang bagian tubuh pribadi ● Desas-desus seksual – siapa yang menyukai siapa; yang punya pacar ● Permintaan seksual – memberitahu seseorang bahwa Anda menyukainya berulang-ulang; meminta seseorang untuk menjadi anakmu/pacar setelah mereka mengatakan "tidak"; bertanya / memberi tahu seseorang apa yang ingin Anda lakukan dengan mereka secara seksual ● Pemanggilan nama seksual – pelacur, ho, kata-kata apa pun yang berhubungan dengan menjadi “gay”, dll. ● Komentar seksual – sayang, manis, sayang, sayang, “Kamu seksi”, “Kamu seksi”, dll. ● Lelucon seksual ● Menyentuh/memegang bagian pribadi tubuh ● Menekankan tubuh pada seseorang ● Memojokkan ● Menarik pakaian ke atas, ke bawah atau ke bawah ● Pelukan/ciuman yang tidak diinginkan ● Gerakan seksual – setiap gerakan seksual yang dilakukan dengan tangan, mulut, lidah, tubuh ● Menatap seksual – menatap/memandang bagian tubuh pribadi Catatan: guru dapat menyesuaikan dengan konteks dan kebutuhan masing-masing.
  • 25. Tujuan: ● Memahami bahwa siapapun dapat dilecehkan secara seksual dan siapapun berpotensi melecehkan seseorang secara seksual Aktivitas 5 Waspada! Kekerasan Seksual bisa terjadi kepada siapapun lho! Durasi: 2JP Pembukaan: ● Guru membuka kelas dengan melakukan refleksi apa yang sudah dilakukan pada pertemuan sebelumnya, dan kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut. ● Guru memberikan instruksi mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan. Pelaksanaan: ● Guru melakukan diskusi terbuka dengan melemparkan pertanyaan pemantik kepada murid mengenai siapa yang dapat dilecehkan atau bahkan berpotensi melecehkan secara seksual? Anak laki-laki atau anak perempuan? Guru meminta murid-murid untuk menyampaikan pendapatnya. ● Guru kemudian menampilkan video pembelajaran atau gambar atau dapat menggunakan skenario pada aktivitas sebelumnya yang berisi mengenai salah satu bentuk kekerasan seksual yang dekat dengan kehidupan sehari-hari atau dapat juga menggunakan hasil lembar kerja murid pada aktivitas sebelumnya mengenai bentuk-bentuk kekerasan seksual. ● Guru mengajak murid untuk menulis refleksi pembelajaran berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan (terlampir). ● Guru meminta beberapa murid untuk menyampaikan hasil refleksinya di depan kelas dan meminta murid lainnya untuk memberikan tanggapannya. ● Guru menjelaskan bagaimana SIAPA PUN dapat dilecehkan secara seksual dan bagaimana SIAPA PUN berpotensi melecehkan seseorang secara seksual, baik anak laki-laki maupun perempuan. Murid mungkin memiliki kesulitan untuk mempercayai hal-hal ini terjadi, jadi ada baiknya untuk merujuk kembali ke contoh dan tanyakan apakah seorang laki-laki/perempuan dapat melakukan ini pada laki-laki/perempuan lain. Penutup ● Guru mengajak murid-murid untuk menyampaikan kesimpulan mengenai kegiatan yang sudah dilakukan. ● Guru mengumpulkan hasil refleksi murid-murid sebagai acuan guru untuk rancangan kegiatan berikutnya. Bahan: Video pembelajaran/ gambar/ skenario/ hasil lembar kerja murid pada aktivitas sebelumnya mengenai bentuk kekerasan seksual
  • 26. Berikut merupakan contoh pertanyaan yang dapat digunakan untuk refleksi. Format ini menggunakan pdf atau google doc/ slides (luring) dengan memakai kertas lembar kerja.
  • 27. Tujuan: ● Meningkatkan pemahaman mengenai kekerasan seksual melalui pengalaman di sekolah Aktivitas 6 Pembukaan: ● Guru membuka kelas dengan melakukan refleksi apa yang sudah dilakukan pada pertemuan sebelumnya, dan kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut. ● Guru memberikan instruksi mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan. Pelaksanaan: ● Guru melakukan diskusi terbuka dengan melemparkan pertanyaan pemantik kepada murid mengenai apa hal menyenangkan yang baru saja mereka alami? Apa hal yang kurang menyenangkan yang baru saja mereka alami? Bagaimana perasaan mereka? Guru meminta murid-murid untuk menyampaikan pendapatnya. ● Kemudian guru memberikan skenario cerita mengenai seorang anak yang mengalami kekerasan di sekolah. Guru mengajak murid untuk berdiskusi secara berkelompok membahas tentang skenario yang diberikan (terlampir). ● Guru membagi waktu diskusi menjadi tiga periode, masing-masing periode terdiri dari diskusi kelompok untuk menjawab satu pertanyaan kemudian diskusi kelas. ● Guru menghentikan diskusi kelompok sesuai dengan waktu yang diberikan untuk diskusi setiap pertanyaannya. Guru meminta beberapa murid untuk menyampaikan hasil diskusi di depan kelas dan meminta murid lainnya untuk memberikan tanggapannya. Guru mengulangi tahapan ini hingga semua pertanyaan diskusi terjawab. Penutup ● Guru mengajak murid-murid untuk menyampaikan kesimpulan mengenai kegiatan yang sudah dilakukan. ● Guru mengumpulkan hasil refleksi murid-murid sebagai acuan guru untuk rancangan kegiatan berikutnya. Apa yang kamu rasakan? Bahan: Skenario pengalaman murid mengenai kekerasan seksual di lingkungan sekolah. Durasi: 2JP
  • 28. Berikut merupakan contoh skenario yang dapat digunakan. Skenario ini dapat diberikan kepada murid menggunakan pdf atau google doc/ slides (luring) dengan memakai kertas lembar kerja. SKENARIO BAGIAN 1 Mira adalah murid kelas 5 di sebuah sekolah dasar. Pada saat itu, sekolah-sekolah tidak memiliki kebijakan terkait kekerasan seksual untuk melindungi murid “Kamu gadis yang baik”, kata seorang kakak kelas laki-laki kepada Mira, yang saat itu masih kelas 5. “Apakah kamu tahu apa yang tertulis tentangmu di dinding kamar mandi?” Mira anak kelas 5 mencium anak kelas 6 yang namanya….. Ini nomor telepon Mira 0857xxx. Ini adalah beberapa hal yang tertulis di dinding kamar mandi anak laki-laki lantai 2. Dua dinding ditutupi dengan kata-kata kotor tentang Mira. Orang-orang menyebutnya "Dinding Mira". Ketika Mira mendengar ini, dia merasa hatinya tenggelam dalam kesedihan. Dia sebenarnya menyukai sekolah, tetapi mulai saat itu dia mulai membencinya. “Saya sangat terkejut ketika mengetahuinya,” kata Mira. “Rasanya seperti sebuah pisau besar tertancap di perutku. Saya merasa benar-benar terinjak ketika orang-orang itu menulis dan memikirkan hal-hal ini tentang saya, hal-hal yang sangat menjijikkan.” Diskusi 1: Menurut kamu bagaimana perasaan Mira? Skenario dimodifikasi dari: Pennsylvania Coalition Against Rape (PCAR). 2009. Sexual Harassment Prevention in the Schools: A Facilitator’s Manual and Curriculum for Grades 1 through 12.
  • 29. Berikut merupakan contoh skenario yang dapat digunakan. Skenario ini dapat diberikan kepada murid menggunakan pdf atau google doc/ slides (luring) dengan memakai kertas lembar kerja. SKENARIO BAGIAN 2 Keesokan harinya, Mira tidak mau pergi ke sekolah walaupun Ibunya sudah mencoba memanggilnya. Dia menangis setiap hari. Dia takut untuk pergi ke kelas, dan kemudian dia akan menangis kembali ketika dia sampai di rumah. Dia berpikir untuk membawa semprotan pembersih ke sekolah tetapi takut jika dia melakukannya dan akan mendapat masalah karena pergi ke kamar mandi anak laki-laki. Gina, sahabat Mira, memperhatikan bahwa Mira menghindari teman-temannya. Ketika Gina meminta Mira melakukan sesuatu dengan teman-teman, Mira akan mengatakan tidak karena dia pikir semua orang membicarakannya. Dia terus bertanya-tanya apakah semua anak laki-laki di sekolah telah membaca dinding, dan juga bertanya-tanya apa yang dipikirkan orang ketika mereka mendengar namanya. Mira memulai mengeluh sakit perut dan sakit kepala. Bagi Mira, ini adalah dua tahun terburuk dalam hidupnya. Diskusi 2: Apa saja cara Mira bertindak ketika dia di sekolah atau di rumah? Menurutmu bagaimana perilaku Mira terhadap teman dan keluarganya? Hal-hal apa yang mungkin dilakukan Mira pada dirinya sendiri? Skenario dimodifikasi dari: Pennsylvania Coalition Against Rape (PCAR). 2009. Sexual Harassment Prevention in the Schools: A Facilitator’s Manual and Curriculum for Grades 1 through 12.
  • 30. Berikut merupakan contoh skenario yang dapat digunakan. Skenario ini dapat diberikan kepada murid menggunakan pdf atau google doc/ slides (luring) dengan memakai kertas lembar kerja. SKENARIO BAGIAN 3 Mira akhirnya memberi tahu orang tuanya tentang kekerasan seksual itu. Mira dan orang tuanya melaporkan ke kepala sekolah. Kepala sekolah mengatakan akan membersihkan dan mengecat kamar mandi dan seharusnya sudah dapat mengatasi masalahnya. Selama liburan sekolah, Mira mengira semua orang akan melupakan cerita, rumor, dan hal-hal buruk lainnya dan mengira akan baik-baik saja. Namun, ketika sekolah dimulai pada semester berikutnya,, para murid memanfaatkan dinding yang bersih untuk mulai menulis sesuatu dari awal lagi. Mira kembali ke kepala sekolah untuk meminta bantuan. Kepala sekolah tidak tertarik untuk mencari tahu siapa itu yang menulis tulisan-tulisan tersebut. Sebagai gantinya, dia memberitahu Mira bahwa dia tidak bisa mengirim penjaga sekolah ke kamar mandi untuk membersihkannya setiap 2 menit dan mengatakan bahwa Mira hanya harus menghadapinya. Mira dan orang tuanya memutuskan tanggapan tersebut tidak cukup baik dan menuntut komite sekolah. Kasus Mira akhirnya dibawa ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Akhirnya setelah dua tahun, KPAI setuju dengan Mira dan mengatakan sekolah harus menjaga keamanan murid dan itu termasuk melindungi mereka dari kekerasan seksual di sekolah. Karena kasus Mira, sekarang sekolah diharuskan memiliki kebijakan kekerasan seksual untuk melindungi murid. Diskusi 3: Apa pendapatmu mengenai cerita Mira? Skenario dimodifikasi dari: Pennsylvania Coalition Against Rape (PCAR). 2009. Sexual Harassment Prevention in the Schools: A Facilitator’s Manual and Curriculum for Grades 1 through 12.
  • 31. Berikut merupakan contoh tambahan pertanyaan - pertanyaan untuk skenario di atas. Guru dapat menambahkan atau mengurangi pertanyaan - pertanyaan diskusi ini PERTANYAAN TAMBAHAN: 1. Mengapa itu dianggap kekerasan seksual? 2. Bagaimana reaksi Mira? Bagaimana perasaan Mira? Mengapa? 3. Apakah menggoda sama untuk semua orang? Apakah kekerasan seksual sama untuk semua orang? 4. Apa yang seharusnya dilakukan kepala sekolah? 5. Apa yang seharusnya dilakukan sekolah? 6. dst.
  • 32. Tujuan: ● Menentukan batas dan mengenali batasan pribadi dan batasan orang lain Aktivitas 7 Pembukaan: ● Guru membuka kelas dengan melakukan refleksi apa yang sudah dilakukan pada pertemuan sebelumnya, dan kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut. ● Guru memberikan instruksi mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan. Pelaksanaan: ● Sebagai pemantik diskusi, guru mengajak murid-murid melakukan permainan Kesamaan/ Perbedaan untuk menggambarkan bahwa setiap orang adalah unik. Guru meminta murid-murid mengikuti instruksi yang diberikan guru. Berikut instruksinya: ○ Guru meminta murid-murid untuk berdiri. ○ Jika mereka suka membaca, angkat alat tulis mereka. ○ Jika mereka suka mendengarkan musik, duduk kembali ○ Jika mereka suka naik sepeda, angkat buku mereka di atas kepala. ○ dst . (instruksi dapat disesuaikan sesuai konteks dan kebutuhan pembelajaran) ● Guru kemudian meminta murid-murid melihat sekeliling mereka dan melihat berapa banyak murid lain yang berdiri/ duduk/ mengangkat buku/ mengangkat alat tulis, dst.. Guru dapat melemparkan pertanyaan, seperti: ○ Adakah yang sama dengan mereka? ○ Apakah mereka belajar sesuatu yang baru tentang seseorang? ● Guru perlu menekankan kepada murid bahwa setiap orang adalah unik. Menjadi unik berarti tidak ada orang lain yang persis seperti mereka. Tetapi semua orang juga memiliki kesamaan: hal-hal yang Anda sukai seperti ditunjukkan pada aktivitas sebelumnya. Stop..Jangan melewati garis pembatas ya! Bahan: Alat tulis; lembar kerja Durasi: 4JP
  • 33. Aktivitas 7 ● Guru berdiskusi dengan murid apa arti rasa hormat bagi mereka dan mengapa penting untuk memperlakukan orang lain dengan hormat. ● Guru mengajak murid memikirkan tentang kegiatan kesamaan/perbedaan sebelumnya, dengan pertanyaan: ○ Apakah semua orang suka mendengarkan musik? Tapi, apakah semua orang menyukai jenis musik yang sama? ○ Apakah kita berhak mengolok-olok seseorang atau menyakiti seseorang hanya karena mereka berbeda? ● Guru memberikan lembar kerja “Lingkaran Batas” dan mengajak murid berdiskusi berbagai batas-batas yang diberi label pada lembar dan bertukar pikiran beberapa contoh orang yang mungkin kita izinkan untuk itu. Murid dapat membuat lingkaran batas sendiri dengan menuliskan nama minimal 3 orang yang mereka kenal pada berbagai kalangan. Beri murid beberapa ide untuk orang-orang yang dapat mereka sertakan: berbagai anggota keluarga, guru, teman, tetangga, guru/pelatih, dll. ● Guru meminta beberapa murid untuk menyampaikan hasil refleksinya di depan kelas dan meminta murid lainnya untuk memberikan tanggapannya. Setelah murid menyampaikan hasil refleksinya, guru memberikan pertanyaan sebagai bahan diskusi selanjutnya, seperti: ○ Mengapa kamu memasukkan orang A di situ? ○ Apakah kamu memiliki batasan yang berbeda untuk orang yang berbeda? Mengapa? ○ Ini adalah batas kamu untuk orang ini hari ini. Bisakah batas berubah besok? ○ Hal-hal apa saja yang mungkin menjadi faktor dalam batas yang berubah itu? ○ Bagaimana jika kamu meminta orang A untuk berhenti dan mereka tidak mendengarkan. Apa yang akan kamu lakukan? Mengapa kita melakukan hal-hal itu? ● Guru meminta murid memberikan pendapatnya satu sama lain. Stop..Jangan melewati garis pembatas ya!
  • 34. Aktivitas 7 Penutup ● Guru mengajak murid-murid untuk menyampaikan kesimpulan mengenai kegiatan yang sudah dilakukan. ● Guru mengumpulkan hasil refleksi murid-murid sebagai acuan guru untuk rancangan kegiatan berikutnya. ● Guru menjelaskan mengenai aktivitas pada pertemuan selanjutnya. Stop..Jangan melewati garis pembatas ya!
  • 35. Berikut merupakan contoh lembar kerja yang dapat digunakan untuk refleksi. Format ini menggunakan pdf atau google doc/ slides (luring) dengan memakai kertas lembar kerja.
  • 36. Berikut merupakan contoh format yang dapat digunakan untuk penilaian formatif.
  • 37.
  • 38. Berikut merupakan kunci jawaban penilaian formatif.
  • 39.
  • 40. Riset Mandiri #1 Stop Kekerasan Seksual di Sekolah! Riset Mandiri #2 Hadapi Kekerasan Seksual Tahap Aksi 8 9 Ayo Tanyakan pada Ahlinya! 10 Desain Kampanye Terbaikmu! 11
  • 41. Tujuan: ● Melakukan eksplorasi langkah-langkah untuk menghentikan kekerasan seksual di sekolah Aktivitas 8 Riset Mandiri #1 Stop Kekerasan Seksual di Sekolah! Bahan: Alat tulis; lembar kerja Pembukaan: ● Guru membuka kelas dengan melakukan refleksi apa yang sudah dilakukan pada pertemuan sebelumnya, dan kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut. ● Guru memberikan instruksi mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan. Pelaksanaan: ● Guru membagi murid ke dalam kelompok kecil untuk melakukan persiapan melakukan projek. ● Guru menyampaikan instruksi agar setiap kelompok mendesain kampanye mengenai cara mencegah dan menghadapi kekerasan seksual di lingkungan sekolah. Murid-murid akan melakukan riset terlebih dahulu, dimana hasil dari riset tersebut nantinya dapat dikembangkan ke dalam bentuk karya untuk persiapan pameran dan kampanye. ● Guru mengajak murid-murid untuk menyusun daftar pertanyaan-pertanyaan yang belum dapat terjawab atau isu/ masalah yang mereka temui saat melakukan riset. Pertanyaan-pertanyaan dan isu/ masalah tersebut dapat disampaikan dan dikonsultasikan kepada narasumber di aktivitas selanjutnya. ● Murid-murid kemudian diberikan lembar kerja yang harus diisi oleh setiap murid selama proses pembuatan karya dilaksanakan. (terlampir) Penutup ● Guru mengingatkan murid bahwa mereka akan membuat desain kampanye melalui berbagai pilihan karya seperti infografis, poster, video, dll. Durasi: 2 JP di Kelas 6 JP kerja Mandiri
  • 42. Tujuan: Aktivitas 8 Pelaksanaan: ● Murid bekerja secara mandiri bersama kelompok yang berfokus pada bagaimana kampanye dapat efektif untuk mengatasi dan menghadapi kekerasan seksual. Murid-murid melakukan riset, dimana hasil dari riset tersebut nantinya dapat dikembangkan ke dalam bentuk karya untuk persiapan proyek pameran dan kampanye. ● Pada saat murid bekerja secara mandiri, guru akan lebih banyak berperan sebagai fasilitator dalam menjalankan aksi yang dibuat. Kemudian guru juga akan melakukan pemeriksaan kemajuan hasil akhir projek secara berkala untuk membantu murid dalam pengaturan waktu ● Guru mengajak murid-murid untuk menyusun daftar pertanyaan-pertanyaan yang belum dapat terjawab atau isu/ masalah yang mereka temui saat melakukan riset. Pertanyaan-pertanyaan dan isu/ masalah tersebut dapat disampaikan dan dikonsultasikan kepada narasumber di aktivitas selanjutnya. ● Murid-murid kemudian diberikan lembar kerja yang harus diisi oleh setiap murid selama proses pembuatan karya dilaksanakan. (terlampir) ● Guru mengingatkan murid bahwa mereka akan membuat desain kampanye melalui berbagai pilihan karya seperti infografis, poster, video, dll. Riset Mandiri #2 Hadapi Kekerasan Seksual Tujuan: ● Melakukan eksplorasi langkah-langkah untuk menghadapi kekerasan seksual di sekolah Bahan: Alat tulis; lembar kerja Durasi: 6 JP kerja Mandiri
  • 43. Berikut merupakan contoh lembar kerja yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan proses projek. Format ini menggunakan pdf atau google doc/ slides (luring) dengan memakai kertas lembar kerja.
  • 44. Berikut merupakan contoh lembar kerja yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan jurnal individu. Format ini menggunakan pdf atau google doc/ slides (luring) dengan memakai kertas lembar kerja.
  • 45. Tujuan: ● Melakukan riset dan kolaborasi mengenai langkah-langkah pencegahan dan menghadapi kekerasan seksual bersama ahli Aktivitas 10 Persiapan: ● Guru mencari narasumber yang dapat membantu dan berkolaborasi dengan murid. ● Referensi narasumber 1. Dokter 2. Psikolog anak 3. Aktivis Pencegahan Kekerasan pada Anak 4. Orang-orang dengan pengetahuan memadai di komunitas sekolah dan sekitarnya yang masih sesuai/ relevan dengan tujuan.: Pelaksanaan: ● Narasumber memberikan pemaparan materi mengenai cara mencegah dan menghadapi kekerasan seksual pada anak. ● Guru mengajak murid untuk menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan pada aktivitas sebelumnya. ● Setelah diskusi selesai, murid-murid mendapat kesempatan untuk konsultasi dengan narasumber mengenai rancangan kampanye yang sedang dirancang. Murid-murid akan mendapat saran dan masukan dari narasumber dan guru. Penutup ● Guru mengingatkan murid bahwa mereka akan membuat desain kampanye melalui berbagai pilihan karya seperti infografis, poster, video, dll. Ayo Tanyakan pada Ahlinya! Bahan: Alat tulis; lembar kerja Durasi: 4JP
  • 46. Tujuan: ● Melakukan aksi pembuatan karya berupa desain kampanye Aktivitas 11 Pelaksanaan: ● Murid bekerja secara mandiri bersama kelompok. ● Selain berfokus untuk menyelesaikan masalah kekerasan yang dapat terjadi di lingkungan sekolah,, guru juga perlu mengingatkan murid mengenai desain kampanye perlu berfokus pada bagaimana kampanye dapat efektif untuk mencegah dan mengatasi masalah tersebut, dan dapat terlihat estetika serta menarik bagi pengunjung. Selain itu, desain kampanye juga dapat memuat sistem atau kebijakan sebagai bentuk usulan kepada satuan pendidikan, misalnya sistem pelaporan atau pengaduan jika terjadi kekerasan seksual di sekolah atau sistem pendidikan kesehatan reproduksi, dsb. ● Guru juga dapat menyarankan murid-murid untuk membuat kampanye dalam bentuk infografis, poster, newspaper, video, dll menggunakan barang-barang bekas di sekitar mereka atau menggunakan integrasi digital. ● Desain dan prototype jembatan yang telah dibuat akan ditampilkan pada hari kampanye dilaksanakan. ● Pada saat murid bekerja secara mandiri, guru akan lebih banyak berperan sebagai fasilitator dalam menjalankan aksi yang dibuat. Kemudian guru juga akan melakukan pemeriksaan kemajuan hasil akhir projek secara berkala untuk membantu murid dalam pengaturan waktu Desain Kampanye Terbaikmu! Bahan: Gagdet/ gawai dan akses internet (jika ada, minimal 1 kelompok terdapat 1); dan kumpulan hasil diskusi & riset mandiri kelompok serta alat dan bahan pembuatan karya kampanye Durasi: 6JP Kerja Mandiri
  • 47. Kampanye Cegah Kekerasan Seksual di Sekolah. Evaluasi Kegiatan Tahap Refleksi & Tindak Lanjut 12 13
  • 48. Tujuan: ● Mendorong murid melakukan aksi nyata, menciptakan karya dari pembelajaran yang telah didapatkan, dan membagikannya kepada komunitas. Aktivitas 12 Pelaksanaan: Pada proses pelaksanaan aktivitas berikut ini, terdapat dua pilihan kegiatan yang dapat dilaksanakan yaitu daring dan luring LURING ● Tempat pelaksanaan kampanye disediakan oleh satuan pendidikan. ● Setiap karya desain kampanye yang telah dibuat oleh murid dapat dipajang pada tempat yang telah disepakati oleh satuan pendidikan. ● Pengunjung dapat terdiri dari warga satuan pendidikan maupun masyarakat umum, misalnya orangtua murid dan anggota komunitas di sekitar sekolah. Pengunjung dipersilakan untuk berkeliling melihat karya-karya kampanye yang tersedia. ● Setiap kelompok dapat berada di samping karyanya untuk bersiap-siap memberikan penjelasan atau menjawab pertanyaan jika terdapat pengunjung yang ingin berdiskusi. ● Murid-murid juga dapat mengunggah karyanya melalui media sosial. DARING ● Tempat pelaksanaan kampanye disediakan oleh satuan pendidikan, berupa ruang untuk melakukan kampanye secara daring. Misalnya adalah aplikasi Padlet, Artsteps, dan aplikasi lainnya yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing satuan pendidikan. ● Pengunjung pameran karya dapat terdiri dari warga satuan pendidikan maupun masyarakat umum, misalnya orangtua murid dan anggota komunitas di sekitar sekolah. Pengunjung diberikan tautan untuk mengunjungi kampanye virtual. ● Murid-murid juga dapat mengunggah karyanya melalui media sosial. Kampanye Cegah Kekerasan Seksual di Sekolah. Bahan: Hasil riset yang sudah diciptakan untuk kampanye dalam bentuk infografis, poster, artikel, video, dan sebagainya; Jurnal refleksi individu; Aplikasi pameran daring Durasi: 4JP
  • 49. Berikut merupakan contoh format yang dapat digunakan untuk rubrik penilaian sumatif. Mulai berkembang Sudah berkembang Mahir Sangat Mahir Perencanaan Perencanaan masih berupa curah pendapat dan ide-ide aksi yang belum teratur Perencanaan sudah menunjukkan tujuan yang jelas Perencanaan yang jelas sekaligus menunjukkan tujuan dan lini masa yang realistis/ logis Perencanaan yang jelas dan matang, dimana menunjukkan tujuan, tahapan, target pencapaian serta lini masa yang realistis/ logis Pelaksanaan Aktivitas-aktivitas pada pelaksanaan projek masih bersifat sporadis Aktivitas-aktivitas pada pelaksanaan projek bersifat runtut dan terlihat adanya kerjasama dengan meminta bantuan pada pihak-pihak yang sesuai. Namun masih menunjukkan satu jalur dalam menjalankan rencana. Aktivitas-aktivitas pada pelaksanaan projek bersifat runtut, namun masih menunjukkan satu jalur dalam menjalankan rencana. Rencana dilaksanakan dengan proses yang terkoordinasi. Aktivitas-aktivitas pada pelaksanaan projek bersifat runtut dan sudah menunjukkan jalur yang berbeda dalam menjalankan rencana. Rencana dilaksanakan dengan proses yang lebih terkoordinasi, bervariasi serta bekerja secara adaptif. Ketepatan Sasaran Belum menunjukkan solusi/aksi yang ditawarkan. Masih dalam tahap identifikasi faktor yang menyebabkan permasalahan dan akibat yang ditimbulkan. Sudah menunjukkan solusi/aksi yang ditawarkan, namun berupa ide yang masih di permukaan permasalahan dan/ atau kurang realistis. Sudah menunjukkan solusi/aksi yang ditawarkan menyasar faktor-faktor yang terkait serta memberikan dampak positif yang masih bersifat sementara Sudah menunjukkan solusi/aksi yang ditawarkan menyasar inti permasalahan yang terkait serta memberikan dampak positif dan realistis yang bersifat berkesinambungan
  • 50. Tujuan: ● Melakukan evaluasi dan refleksi terhadap proses dan hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Aktivitas 13 Pembukaan: ● Guru membuka kelas dengan melakukan refleksi apa yang sudah dilakukan pada pertemuan sebelumnya, dan kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut. ● Guru memberikan instruksi mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan. Pelaksanaan: ● Guru membantu murid untuk mengevaluasi aksi yang telah dilakukan. ● Guru meminta murid berdiskusi dengan kelompoknya untuk melakukan evaluasi terhadap proyek yang telah dilakukan menggunakan lembar evaluasi kelompok (terlampir). ● Kemudian, guru juga membimbing masing-masing murid untuk melakukan refleksi akhir (individu) melalui lembar refleksi individu (terlampir). ● Guru dapat memberikan pertanyaan pemantik untuk membimbing proses evaluasi dan refleksi, misalnya: ○ Apa pencapaian terbesarku selama projek ini? ○ Apa pelajaran penting yang aku dapatkan dari projek ini? ○ Apa hal paling menyenangkan dalam di projek ini? ○ Apa hal yang paling tidak menyenangkan dalam projek ini? ○ Apa perubahan dalam diriku yang terjadi karena projek ini? ○ Apa yang ingin aku pelajari atau dalami lebih lanjut? ○ Jika aku mengulangi projek ini, apa yang akan aku lakukan berbeda? Penutup ● Guru meminta beberapa murid untuk menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan. ● Guru kemudian memberikan kesimpulan pembelajaran serta memberikan apresiasi kepada murid-murid. Evaluasi Kegiatan Bahan: Lembar refleksi guru; lembar evaluasi kelompok; dan jurnal refleksi individu Durasi: 2JP
  • 51. Berikut merupakan contoh lembar kerja yang dapat digunakan untuk refleksi individu. Format ini menggunakan pdf atau google doc/ slides (luring) dengan memakai kertas lembar kerja.
  • 52. Berikut merupakan contoh lembar kerja yang dapat digunakan untuk refleksi individu. Format ini menggunakan pdf atau google doc/ slides (luring) dengan memakai kertas lembar kerja.
  • 53. Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema: Bangunlah Jiwa dan Raganya - SD (Fase C) Oleh: Sari Trisnaningsih