dan iniii ppt sejarah :D
bareng sang mantan ketua osis Lambang Septiawan, si nyentri Khrisna Adiputratama, si heboh Risna Laksanawati, + Yusuf Faturohman *si apa yaaa* wkwkwk
tugas dari Pak Ningrum, semoga bermanfaat :)
dan iniii ppt sejarah :D
bareng sang mantan ketua osis Lambang Septiawan, si nyentri Khrisna Adiputratama, si heboh Risna Laksanawati, + Yusuf Faturohman *si apa yaaa* wkwkwk
tugas dari Pak Ningrum, semoga bermanfaat :)
Menjelaskan ancaman-ancaman yang melandasi disintegrasi bangsa sekitar tahun 1948-1956.
Presentasi ini dibuat oleh saudara Ibnu Yulian, teman satu kos saya. Terimakasih telah memberikan kontribusinya.
Orde baru merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk memisahkan antara kekuasaan masa soekarno (orde lama) dengan masa soeharto. Sebagai masa yang menandai sebuah masa baru setelah pemberontakan Gerakan 30 September tahun 1965.
Salah satu materi yang harus di pelajari dalam pelajaran Sosiologi. Mengenai pengertian dan dampaknya sdh di jelaskan secara detail. Thank you for reading
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
3. ORDE BARU
Orde Baru adalah sebutan bagi masa
pemerintahan Presiden Soeharto di
Indonesia. Orde Baru menggantikan
Orde Lama yang merujuk kepada era
pemerintahan Soekarno, dari tahun 1968
hingga 1998. Melalui Surat Perintah
Sebelas Maret (Supersemar), Soeharto
mulai berkuasa dan memperkenalkan
sistem politik barunya yang disebut
dengan Demokrasi
Pancasila.Pemerintahan yang sering
disebut dengan orde baru ini, secara
formil berlandaskan pada Pancasila,
UUD 1945, dan Tap MPRS.
4. Latar Belakang Lahirnya
Orde Baru
1. Terjadinya peristiwa Gerakan 30 September
1965
2. Keadaan perekonomian semakin memburuk
dimana inflasi mencapai 600%
3. Adanya TRITURA
4. Turunnya wibawa dan kekuasaan presiden
Sukarno
5. Dikeluarkannya SUPERSEMAR
5. Pelaksanaan Orde Baru
1. Kekuasaan dipegang penuh oleh Presiden
2. Awalnya kehidupan demokrasi di Indonesia
menunjukkan kemajuan.
3. Perkembangan kehidupan demokrasi di
Indonesia tidak berbeda dengan masa
Demokrasi Terpimpin.
4. Untuk menjalankan Demokrasi Pancasila maka
Indonesia memutuskan untuk menganut sistem
pemerintahan berdasarkan Trias Politika,tetapi
itupun tidak diperhatikan atau diabaikan.
6. Kebijakan dan tindakan Soeharto dalam
memimpin Negara di masa orde baru
1. Mendaftarkan kembali Indonesia menjadi anggota PBB
2. Eksploitasi Sumber Daya Alam
3. Memberikan Hak dan Kewajiban bagi Warga Tionghoa
4. Perpecahan akibat Transmigrasi
7. Kelebihan Orde Baru
1. Perkembangan GDP per
kapita Indonesia yang pada
tahun 1968 hanya AS$70
dan pada 1996 telah
mencapai AS$1.565
2. Sukses transmigrasi
3. Sukses KB
4. Sukses memerangi
butahuruf
5. Sukses swasembada
pangan
6. Pengangguran minimum
7. Sukses REPELITA
(Rencana
Pembangunan Lima
Tahun)
8. Sukses Gerakan Wajib
Belajar
9. Sukses Gerakan Nasional
Orang-Tua Asuh
10. Sukses keamanan dalam
negeri
11. Investor asing mau
menanamkan modal di
Indonesia
12. Sukses menumbuhkan
rasa nasionalisme dan cinta
produk dalam negeri
8. Kekurangan sistem pemerintahan
orde baru
1. Maraknya korupsi, kolusi, nepotisme
2. Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan
pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena
kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat.
3. Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi
4. Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
5. Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan,antara lain dengan
program “penembaakan misterius.”
6. Pelaku ekonomi yang dominan adalah lebih dari 70% aset kekayaaan Negara
7. Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang
memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun
pertamanya
8. Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata
bagi si kaya dan simiskin)
9. Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang
dibreidel
9. Berakhirnya Masa Orde
Baru
Pada pertengahan 1997, Indonesia diserang krisis
keuangan dan ekonomi Asia, disertai kemarau terburuk
dalam 50 tahun terakhir dan harga minyak, gas dan
komoditas ekspor lainnya yang semakin jatuh. Rupiah
jatuh, inflasi meningkat tajam, dan perpindahan modal
dipercepat. Para demonstran, yang awalnya dipimpin para
mahasiswa, meminta pengunduran diri Soeharto. Di
tengah gejolak kemarahan massa yang meluas, Soeharto
mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, tiga bulan setelah
MPR melantiknya untuk masa bakti ketujuh. Soeharto
kemudian memilih sang Wakil Presiden, B. J. Habibie,
untuk menjadi presiden ketiga Indonesia.
10. TRITURA
Tri Tuntutan Rakyat (atau biasa disingkat Tritura ) adalah
tiga tuntutan kepada pemerintah yang diserukan para
mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi
Mahasiswa Indonesia (KAMI).
Isi Tritura adalah:
1. Bubarkan PKI beserta ormas-ormasnya
2. Perombakan kabinet DWIKORA
3. Turunkan harga dan perbaiki sandang-pangan
11. SUPERSEMAR
Sidang Paripurna kabinet dalam rangka mencari
solusi dari masalah yang sedang bergejolak tak
juga berhasil. Maka Presiden mengeluarkan
Surat Perintah Sebelas Maret 1966
(SUPERSEMAR) yang ditujukan bagi Letjen
Suharto guna mengambil langkah yang
dianggap perlu untuk mengatasi keadaan negara
yang semakin kacau dan sulit dikendalikan.
12. KESIMPULAN
O Orde baru di pimpin oleh Presiden Soeharto di
mulai dari tahun 1968. dengan berlandaskan
pada Pancasila, UUD 1945, dan Tap MPRS.
Orde baru berakhir pada tahun 1998