SlideShare a Scribd company logo
SMA NEGERI 1 PEKALONGAN
JALAN R.A KARTINI 39 TELEPON (0285)-421190
ANGGOTA KELOMPOK 2
SEJARAH XII MIPA 3
ATIKAH MUMTAZAH
ANGGOTA KELOMPOK 2
SEJARAH XII MIPA 3
03
DZUL WULAN NINGTYAS
11
MUTIARA NAFIS
18
RAIS USMAN ADZIKRI
25
RADITYA MAHARDHIKA
23
VINDY ALFIOLITA
31
ZAHROTUL WAKHIDAH
-43-
SISTEM DAN STRUKTUR
POLITIK DAN EKONOMI
MASA DEMOKRASI PARLEMENTER
SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA
DEMOKRASI PARLEMENTER
A. Perkembangan Politik masa
Demokrasi Parlemeter
 Sistem Pemerintahan
 Sistem Kepartaian
 Pemilihan Umum 1955
B. Sistem Ekonomi Nasional
 Pemikiran Ekonomi Nasional
 Sistem Ekonomi Liberal
SISTEM DAN STRUKTUR
POLITIK DAN EKONOMI
MASA DEMOKRASI PARLEMENTER
Demokrasi Liberal adalah kondisi politik
yang melindungi secara konstitusional
hak-hak individu dari kekuasaan
pemerintah.
SISTEM DAN STRUKTUR
POLITIK DAN EKONOMI
MASA DEMOKRASI PARLEMENTER
Ciri demokrasi liberal :
1. Presiden dan wapres tidak dapat
diganggu gugat
2. Presiden berhak membubarkan DPR
3. Menteri bertanggung jawab terhadap
kebijakan
4. Perdana Mentri diangkat oleh Presiden
SISTEM DAN STRUKTUR
POLITIK DAN EKONOMI
MASA DEMOKRASI PARLEMENTER
SISTEM DAN STRUKTUR
POLITIK DAN EKONOMI
MASA DEMOKRASI PARLEMENTER
POLITIK EKONOMI
POLITIK
POLITIK
KABINET
PARTAI
KABINET NATSIR
(6 September 1950 – 21 Maret 1951)
1
Program :
1. Menggiatkan usaha
keamanan dan
ketentraman.
2. Mencapai konsolidasi dan
menyempurnakan susunan
pemerintahan.
3. Menyempurnakan
organisasi Angkatan Perang.
4. Mengembangkan dan
memperkuat ekonomi
rakyat.
5. Memperjuangkan
penyelesaian masalah Irian
Barat.
KABINET NATSIR
KABINET SUKIMAN
(27 April 1951 – 3 April 1952)
2
Program :
1. Menjamin keamanan dan
ketentraman
2. Mengusahakan
kemakmuran rakyat dan
memperbaharui hukum
agraria agar sesuai dengan
kepentingan petani.
3. Mempercepat persiapan
pemilihan umum.
4. Menjalankan politik luar
negeri secara bebas aktif
serta memasukkan Irian
Barat ke dalam wilayah RI
secepatnya.
KABINET SUKIMAN
KABINET WILOPO
(3 April 1952 – 3 Juni 1953)
3
Mr. Wilopo
Program dalam negeri
Menyelenggarakan pemilihan umum
(konstituante, DPR, dan DPRD),
meningkatkan kemakmuran rakyat,
meningkatkan pendidikan rakyat,
dan pemulihan keamanan.
Program luar negeri
Penyelesaian masalah hubungan Indonesia-Belanda,
Pengembalian Irian Barat ke pangkuan Indonesia,
serta menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif.
KABINET ALI SASTROAMIJOYO I
(31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955)
• Kabinet ini merupakan koalisi antara PNI dan
NU.
• Dipimpin Oleh : Mr. Ali Sastroamijoyo
• Program :
• Meningkatkan keamanan dan kemakmuran
serta segera menyelenggarakan Pemilu.
• Pembebasan Irian Barat secepatnya.
• Pelaksanaan politik bebas-aktif dan
peninjauan kembali persetujuan KMB.
• Penyelesaian Pertikaian politik
4
KABINET BURHANUDDIN HARAHAP
(12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956)
Dipimpin Oleh : Burhanuddin Harahap
Program :
• Mengembalikan kewibawaan pemerintah, yaitu
mengembalikan kepercayaan Angkatan Darat dan
masyarakat kepada pemerintah.
• Melaksanakan pemilihan umum menurut rencana
yang sudah ditetapkan dan mempercepat
terbentuknya parlemen baru
• Masalah desentralisasi, inflasi, pemberantasan
korupsi
• Perjuangan pengembalian Irian Barat
• Politik Kerjasama Asia-Afrika berdasarkan politik luar
negeri bebas aktif.
5
KABINET ALI SASTROAMIJOYO II
(20 Maret 1956 – 4 Maret 1957)
Dipimpin Oleh : Ali Sastroamijoyo
Program :
• Perjuangan pengembalian Irian Barat
• Pembentukan daerah-daerah otonomi dan
mempercepat terbentuknya anggota-anggota
DPRD.
• Mengusahakan perbaikan nasib kaum buruh
dan pegawai.
• Menyehatkan perimbangan keuangan negara.
• Mewujudkan perubahan ekonomi kolonial
menjadi ekonomi nasional berdasarkan
kepentingan rakyat.
6
KABINET DJUANDA
( 9 April 1957- 5 Juli 1959)
Dipimpin Oleh : Ir. Juanda
Program :
Membentuk sistem program PANCA KARYA
7
Panca Karya
Kabinet Karya menyusun program kerja
yang terdiri dari lima pasal yang dikenal
dengan Panca Karya.
Kelima program tersebut meliputi :
1. Membentuk Dewan
2. Normalisasi keadaan Republik
3. Melancarkan pelaksanaan pembatalan
KMB
4. Perjuangan Irian
5. Mempergiat pembangunan
~
Perkembangan Politik masa Demokrasi
Parlemeter
Sistem Demokrasi Parlementer
yang berperiode antara tahun
1950-1959 telah memperlihatkan
semangat belajar demokrasi.
Tidak hanya menampilkan sisi
kelemahan, namun juga terdapat
berbagai segi positif untuk
pembelajaran demokrasi.
Sistem Pemerintahan Indonesia
Anda pasti sudah tahu bahwa
negara Indonesia pernah
menjalankan dua sistem
pemerintahan yang berbeda, yaitu
sistem pemerintahan presidensial
dan sistem parlementer.
Namun,pelaksanaan sistem
parlementer yang terjadi di
Indonesia tidak diikuti perubahan
UUD, sebelum memasuki masa RIS
dan UUD Sementara.
Pada 19 Desember 1949 dengan resmi
Belanda mengakui kedaulatan Indonesia.
Republik Indonesia Serikat pun berdiri
dengan Soekarno sebagai Presiden, dan
Hatta sebagai Perdana Menteri.
Namun, umur RIS tidak bisa lama. Tanggal
17 Agustus 1950, lenyaplah negara federal
RIS dan kembalilah Republik Indonesia .
Sistem Pemerintahan Indonesia
Indonesia kembali menjadi negara kesatuan
dengan landasan UUD Sementara 1950.
Sistem pemerintahan menurut UUD
Sementara 1950 adalah sistem parlementer.
Ciri yang nampak dari masa ini adalah
kerap terjadi pergantian kabinet. Hal ini
disebabkan adanya perbedaan kepentingan
diantara partai – partai yang ada.
Sistem Pemerintahan Indonesia
Perbedaan diantara partai – partai tersebut tidak
pernah dapat terselesaikan dengan baik sehingga dari
tahun 1950-1959 terjadi silih berganti kabinet.
Kabinet Natsir(Masyumi) sebagai kabinet pertama
Republik Indonesia sejak kembalinya ke nagara
kesatuan, dijatuhkan oleh mosi Hadikusumo dari PNI.
Setelah kejadian ini, kejatuhan kabinet silih berganti.
Kabinet Natsir digantikan oleh Sukiman(Masyumi).
Kabinet ini dijatuhkan lagi, dan munculah Kabinet
Wilopo (PNI). Wilopo mengembalikan mandat kepada
Presiden, dan lahir kabinet Ali Sastromidjojo (PNI)
yang pertama.
Sistem Pemerintahan Indonesia
Dan menjelang pemilu 1955, Kabinet Ali jatuh dan digantikan
pula oleh Kebinet Burhanuddin Harahap (Masyumi).
Pada tanggal 21 Februari 1957, Presiden Soekarno
mengundang tokoh partai dari tingkat daerah hingga pusat
dan tokoh militer, ke Istana Negara untuk mendengarkan
Konsepsi Presiden. Konsepsi tersebut bertujuan untuk
mengatasi dan menyelesaikan krisis kewibawaan kabinet yang
sering dihadapi dengan dibentuknya kabinet yang anggotanya
terdiri dari 4 partai pemenang pemilu dan dibentuknya Dewan
Nasional yang anggotanya dari golongan fungsional dalam
masyarakat.
Sistem Pemerintahan Indonesia
Presiden Soekarno menyatakan bahwa
Demokrasi Liberal yang dijalankan di Indonesia
tidak sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia.
Beliau ingin menggantinya dengan Demokrasi
Terpimpin, namun konsepsi tersebut menuai
perdebatan yang cukup sengit baik di
parlemen maupun di luar parlemen.
Sistem Pemerintahan Indonesia
Ir. Soekarno berhasil membentuk Kabinet
Karya dengan Dr.Juanda, tokoh yang tidak
berpartai, sebagai Perdana Menteri dengan
tiga wakil perdana menteri masing – masing
dari PNI, NU, dan Parkindo. Kabinet ini resmi
dibentuk pada 9 April 1957.
Beban tugas yang harus dijalankan Kabinet
Karya adalah perjuangan membebaskan Irian
Barat dan menghadapi keadaan ekonomi dan
keungan yang memburuk.
Sistem Pemerintahan Indonesia
~
PEMILU
1955
Berdirinya partai-partai politik di Indonesia tidak terlepas dari keluarnya
Maklumat Pemerintah tanggal 3 nopember 1945, yang menganut Demokrasi Liberal
dengan sistem multipartai. Sejak saat itu muncul partai-partai politik yang jumlahnya
mencapai 70 partai politik
Pemilu tahun 1955 dilaksanakan oleh Kabinet Burhanudin Harahap
berlangsung dalam 2 periode, yaitu :
1. 29 September 1955 memilih anggota DPR
2. 15 Desember 1955 memilih anggota Konstituante
KURSI57KURSI
PNI Masyumi NU PNI
57
Dalam pemilu ini, keluar sebagai pemenang, antara lain :
KURSI45 KURSI39
Pemilu 1 tahun 1955 dikatakan sebagai pemilu yang paling demokratis, karena alasan :
1. Pemilu berjalan lancar, tertib, dan aman tanpa ada gangguan,meskipun semula
diwarnai
dengan ketegangan-ketegangan antar pendukung
2. Penyelenggaraan pemilu dinilai tim pemantau dari luar negeri bersih
terlepas dari campur tangan atau rekayasa hasil pemungutan suara
3. Tidak ada bentrokan fisik dan bebas dari kecurangan
4. Partisipasi warga negara cukup besar dalam memberikan hak suaranya di TPS-TPS
KEMBALI
EKONOMI
EKONOMI
EKONOMI
KEADAAN EKONOMI INDONESIA MASA LIBERAL
KEADAAN EKONOMI INDONESIA MASA LIBERAL
KEADAAN EKONOMI INDONESIA MASA LIBERALKEADAAN EKONOMI INDONESIA MASA LIBERAL
KEADAAN EKONOMI INDONESIA MASA LIBERAL
Meskipun Indonesia telah merdeka tetapi
Kondisi Ekonomi Indonesia masih sangat
buruk. Upaya untuk mengubah struktur
ekonomi kolonial ke ekonomi nasional
berjalan tersendat-sendat.
Faktor yang menyebabkan keadaan ekonomi tersendat
• Setelah pengakuan kedaulatan dari Belanda pada tanggal 27
Desember 1949, Indonesia menanggung beban ekonomi dan
keuangan yang ditetapkan KMB sebesar 1,5 Triliun rupiah
dan utang dalam negeri sejumlah 2,8 Triliun rupiah.
• Defisit yang harus ditanggung oleh Pemerintah pada waktu
itu sebesar 5,1 Miliar.
• Indonesia hanya mengandalkan satu jenis ekspor terutama
hasil bumi yaitu pertanian dan perkebunan sehingga apabila
permintaan ekspor dari sektor itu berkurang akan memukul
perekonomian Indonesia.
• Politik keuangan Pemerintah Indonesia tidak di buat di
Indonesia melainkan dirancang oleh Belanda.
• Pemerintah Belanda tidak mewarisi nilai-nilai yang cukup
untuk mengubah sistem ekonomi kolonial menjadi sistem
ekonomi nasional.
• Belum memiliki pengalaman untuk menata ekonomi secara
baik, belum memiliki tenaga ahli dan dana yang diperlukan
secara memadai.
• Situasi keamanan dalam negeri yang tidak menguntungkan
berhubung banyaknya pemberontakan dan gerakan
sparatisisme di berbagai daerah di wilayah Indonesia.
KEBIJAKAN PEMERINTAH UNTUK MENGATASI
MASALAH EKONOMI MASA LIBERAL
Kehidupan ekonomi Indonesia hingga
tahun 1959 belum berhasil dengan baik dan
tantangan yang menghadangnya cukup berat.
Upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi
ekonomi adalah sebagai berikut.
• Pemotongan nilai uang (sanering). Caranya memotong
semua uang yang bernilai Rp. 2,50 ke atas hingga nilainya
tinggal setengahnya.
• Kebijakan ini dilakukan oleh Menteri Keuangan Syafruddin
Prawiranegara pada masa pemerintahan RIS. Tindakan ini
dilakukan pada tanggal 20 Maret 1950 berdasarkan
SK Menteri Nomor 1 PU tanggal 19 Maret 1950
• Tujuannya untuk menanggulangi defisit anggaran sebesar
Rp. 5,1 Miliar.
• Dampaknya rakyat kecil tidak dirugikan karena yang
memiliki uang Rp. 2,50 ke atas hanya orang-orang kelas
menengah dan kelas atas. Dengan kebijakan ini dapat
mengurangi jumlah uang yang beredar dan pemerintah
mendapat kepercayaan dari pemerintah Belanda dengan
mendapat pinjaman sebesar Rp. 200 juta.
Gunting Syafruddin
Sistem Ekonomi Gerakan Benteng
Programnya :
• Menumbuhkan kelas pengusaha dikalangan bangsa
Indonesia.
• Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah
perlu diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam
pembangunan ekonomi nasional.
Tujuannya adalah untuk menaikkan pendapatan dan
menurunkan biaya ekspor, serta melakukan penghematan secara
drastis.
Perubahan mengenai nasionalisasi De Javasche Bank menjadi
Bank Indonesia sebagai bank sentral dan bank sirkulasi diumumkan
pada tanggal 15 Desember 1951 berdasarkan Undang-undang No.
24 tahun 1951.
Nasionalisasi De Javasche Bank
Sistem Ekonomi Ali-Baba
Tujuan dari program ini adalah :
• Untuk memajukan pengusaha pribumi.
• Agar para pengusaha pribumi Bekerjasama
memajukan ekonomi nasional.
• Pertumbuhan dan perkembangan pengusaha
swasta nasional pribumi dalam rangka merombak
ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional.
• Memajukan ekonomi Indonesia perlu adanya
kerjasama antara pengusaha pribumi dan non
pribumi.
Persaingan Finansial Ekonomi (Finek)
Misi ini dipimpin oleh Anak Agung Gede Agung. Pada
tanggal 7 Januari 1956 dicapai kesepakatan rencana
persetujuan Finek, yang berisi :
• Persetujuan Finek hasil KMB dibubarkan.
• Hubungan Finek Indonesia-Belanda didasarkan atas hubungan
bilateral.
• Hubungan Finek didasarkan pada Undang-undang Nasional,
tidak boleh diikat oleh perjanjian lain antara kedua belah
pihak.
Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT)
pada masa kabinet Ali Sastroamijoyo II, pemerintahan membentuk
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang disebut Biro Perancang
Negara.
Tugas biro ini merancang pembangunan jangka panjang. Ir. Juanda
diangkat sebagai menteri perancang nasional.
Biro ini berhasil menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT)
yang rencananya akan dilaksanakan antara tahun 1956-1961 dan disetujui
DPR pada tanggal 11 November 1958. Tahun 1957 sasaran dan prioritas
RPLT diubah melalui Musyawarah Nasional Pembangunan (Munap).
Pembiayaan RPLT diperkirakan 12,5 miliar rupiah.
Musyawarah Nasional Pembangunan (Munap)
Tujuan diadakan Munap adalah untuk mengubah rencana
pembangunan agar dapat dihasilkan rencana pembangunan yang
menyeluruh untuk jangka panjang.
pembangunan tersebut tidak dapat dilaksanakan dengan
baik karena :
• Adanya kesulitan dalam menentukan skala prioritas.
• Terjadi ketegangan politik yang tak dapat diredakan.
• Timbul pemberontakan separatisme seperti PRRI/Permesta.
KEMBALI
THANKS FOR YOUR ATTENTION
SMA NEGERI 1 PEKALONGAN
JALAN R.A KARTINI 39 TELEPON (0285)-421190

More Related Content

What's hot

demokrasi 1959-1965
demokrasi 1959-1965demokrasi 1959-1965
demokrasi 1959-1965
dinda_you
 
Akar akar demokrasi indonesia
Akar akar demokrasi indonesiaAkar akar demokrasi indonesia
Akar akar demokrasi indonesia
TriDiana4
 
Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3
Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3
Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3
AbdulLatif324
 
Pembentukan-pemerintahan-ri
Pembentukan-pemerintahan-riPembentukan-pemerintahan-ri
Pembentukan-pemerintahan-ri
Jolinda Amoreka
 
Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)
Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)
Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)
Cahya Mustikaroh
 
Revolusi indonesia
Revolusi indonesiaRevolusi indonesia
Revolusi indonesia
Fachroel07
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
Genesa Sahari
 
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Ulul Azmi Lomuber Rezqi
 
pembentukan pemerintahan RI
 pembentukan pemerintahan RI pembentukan pemerintahan RI
pembentukan pemerintahan RI
munir ikhwan
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
Santa Ursula BSD
 
Tokoh Orde Baru dan Peranan Pentingnya
Tokoh Orde Baru dan Peranan PentingnyaTokoh Orde Baru dan Peranan Pentingnya
Tokoh Orde Baru dan Peranan PentingnyaTriana Zulfa
 
Masa orde lama periode tahun 1959 1966
Masa orde lama periode tahun 1959 1966Masa orde lama periode tahun 1959 1966
Masa orde lama periode tahun 1959 1966
sylvianidya
 
A. Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa.pptx
A. Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa.pptxA. Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa.pptx
A. Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa.pptx
guruppkn11
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
maulya rizal
 
PPT SEJARAH REFORMASI
PPT SEJARAH REFORMASIPPT SEJARAH REFORMASI
PPT SEJARAH REFORMASI
Aldya Rachma
 
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruKiki Evi Wahyuliana
 
Pemerintahan Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi Liberal
Pemerintahan Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi LiberalPemerintahan Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi Liberal
Pemerintahan Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi Liberal
nini novitasari
 
Respon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RIRespon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RI
Universitas Jember
 
Presentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde BaruPresentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde BaruNurul Ma'rifah
 
Sejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
Sejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional IndonesiaSejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
Sejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
Trie Nakita Sabrina
 

What's hot (20)

demokrasi 1959-1965
demokrasi 1959-1965demokrasi 1959-1965
demokrasi 1959-1965
 
Akar akar demokrasi indonesia
Akar akar demokrasi indonesiaAkar akar demokrasi indonesia
Akar akar demokrasi indonesia
 
Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3
Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3
Demokrasi pada tahun 1959-1966 XI MIPA 3
 
Pembentukan-pemerintahan-ri
Pembentukan-pemerintahan-riPembentukan-pemerintahan-ri
Pembentukan-pemerintahan-ri
 
Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)
Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)
Sejarah (Indonesia Pada Masa Orde Baru)
 
Revolusi indonesia
Revolusi indonesiaRevolusi indonesia
Revolusi indonesia
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
Perkembangan Ekonomi dan Politik pada Masa Awal Kemerdekaan
 
pembentukan pemerintahan RI
 pembentukan pemerintahan RI pembentukan pemerintahan RI
pembentukan pemerintahan RI
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Tokoh Orde Baru dan Peranan Pentingnya
Tokoh Orde Baru dan Peranan PentingnyaTokoh Orde Baru dan Peranan Pentingnya
Tokoh Orde Baru dan Peranan Pentingnya
 
Masa orde lama periode tahun 1959 1966
Masa orde lama periode tahun 1959 1966Masa orde lama periode tahun 1959 1966
Masa orde lama periode tahun 1959 1966
 
A. Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa.pptx
A. Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa.pptxA. Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa.pptx
A. Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa.pptx
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
PPT SEJARAH REFORMASI
PPT SEJARAH REFORMASIPPT SEJARAH REFORMASI
PPT SEJARAH REFORMASI
 
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde BaruMasa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
Masa Pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru
 
Pemerintahan Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi Liberal
Pemerintahan Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi LiberalPemerintahan Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi Liberal
Pemerintahan Demokrasi Terpimpin dan Demokrasi Liberal
 
Respon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RIRespon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RI
 
Presentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde BaruPresentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde Baru
 
Sejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
Sejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional IndonesiaSejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
Sejarah Indonesia XI - Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia
 

Similar to Sistem Demokrasi Parlementer

Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptxKehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Jack132330
 
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptxKehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
AnisMugni1
 
Bab 3 wajib.pptx
Bab 3 wajib.pptxBab 3 wajib.pptx
Bab 3 wajib.pptx
EndahBaru
 
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - NamaPPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
FauzanHabibAlHadad
 
sejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdf
sejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdfsejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdf
sejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdf
AkbarGaniey
 
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiOrde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Nanda Aditasia
 
makalah perekonomian indonesia
 makalah perekonomian indonesia makalah perekonomian indonesia
makalah perekonomian indonesia
DIANTO IRAWAN
 
Bab 2 INDO.pptx
Bab 2 INDO.pptxBab 2 INDO.pptx
Bab 2 INDO.pptx
Morris332085
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
AmirahNada1
 
Kondisi Indonesia Pada Awal Kemerdekaan_sej Indo kelas XI Genap.pptx
Kondisi Indonesia Pada Awal Kemerdekaan_sej Indo kelas XI Genap.pptxKondisi Indonesia Pada Awal Kemerdekaan_sej Indo kelas XI Genap.pptx
Kondisi Indonesia Pada Awal Kemerdekaan_sej Indo kelas XI Genap.pptx
MelisaSafitri3
 
Demokrasi liberal dan terpimpin indonesia
Demokrasi liberal dan terpimpin indonesiaDemokrasi liberal dan terpimpin indonesia
Demokrasi liberal dan terpimpin indonesia
septiputri
 
Aryo Suryono 41716024.pptx
Aryo Suryono 41716024.pptxAryo Suryono 41716024.pptx
Aryo Suryono 41716024.pptx
AdeAlfian5
 
TUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdf
TUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdfTUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdf
TUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdf
Meli1634
 
Kmb & demokrasi liberal
Kmb & demokrasi liberalKmb & demokrasi liberal
Kmb & demokrasi liberal
Wijining Putri
 
BAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptx
BAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptxBAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptx
BAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptx
TikaNovita
 
Demokrasi Liberal di Indonesia
Demokrasi Liberal di IndonesiaDemokrasi Liberal di Indonesia
Demokrasi Liberal di Indonesia
Sekolah Swasta di Jakarta
 
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptxPowerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
NandaBas
 
Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan
Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan
Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan
rendrafauzi
 
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkriMater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkriYudha Kirito
 
Penyelanggaraan negara kesatuan dan federal
Penyelanggaraan negara kesatuan dan federalPenyelanggaraan negara kesatuan dan federal
Penyelanggaraan negara kesatuan dan federal
rach_pray
 

Similar to Sistem Demokrasi Parlementer (20)

Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptxKehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
 
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptxKehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
 
Bab 3 wajib.pptx
Bab 3 wajib.pptxBab 3 wajib.pptx
Bab 3 wajib.pptx
 
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - NamaPPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
 
sejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdf
sejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdfsejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdf
sejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdf
 
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiOrde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasi
 
makalah perekonomian indonesia
 makalah perekonomian indonesia makalah perekonomian indonesia
makalah perekonomian indonesia
 
Bab 2 INDO.pptx
Bab 2 INDO.pptxBab 2 INDO.pptx
Bab 2 INDO.pptx
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
 
Kondisi Indonesia Pada Awal Kemerdekaan_sej Indo kelas XI Genap.pptx
Kondisi Indonesia Pada Awal Kemerdekaan_sej Indo kelas XI Genap.pptxKondisi Indonesia Pada Awal Kemerdekaan_sej Indo kelas XI Genap.pptx
Kondisi Indonesia Pada Awal Kemerdekaan_sej Indo kelas XI Genap.pptx
 
Demokrasi liberal dan terpimpin indonesia
Demokrasi liberal dan terpimpin indonesiaDemokrasi liberal dan terpimpin indonesia
Demokrasi liberal dan terpimpin indonesia
 
Aryo Suryono 41716024.pptx
Aryo Suryono 41716024.pptxAryo Suryono 41716024.pptx
Aryo Suryono 41716024.pptx
 
TUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdf
TUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdfTUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdf
TUGAS 2 PANCASILA (KELOMPOK 1).pdf
 
Kmb & demokrasi liberal
Kmb & demokrasi liberalKmb & demokrasi liberal
Kmb & demokrasi liberal
 
BAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptx
BAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptxBAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptx
BAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptx
 
Demokrasi Liberal di Indonesia
Demokrasi Liberal di IndonesiaDemokrasi Liberal di Indonesia
Demokrasi Liberal di Indonesia
 
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptxPowerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
 
Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan
Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan
Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan
 
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkriMater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
 
Penyelanggaraan negara kesatuan dan federal
Penyelanggaraan negara kesatuan dan federalPenyelanggaraan negara kesatuan dan federal
Penyelanggaraan negara kesatuan dan federal
 

More from Polytechnic State Semarang

Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal KontinyuBab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
Polytechnic State Semarang
 
Operasi dasar matlab job 1
Operasi dasar matlab job 1Operasi dasar matlab job 1
Operasi dasar matlab job 1
Polytechnic State Semarang
 
Pengenalan Mathlab
Pengenalan MathlabPengenalan Mathlab
Pengenalan Mathlab
Polytechnic State Semarang
 
Gelombang FM dan AM
Gelombang FM dan AMGelombang FM dan AM
Gelombang FM dan AM
Polytechnic State Semarang
 
Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)
Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)
Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)
Polytechnic State Semarang
 
laporan praktikum jembatanwheatstone
laporan praktikum jembatanwheatstonelaporan praktikum jembatanwheatstone
laporan praktikum jembatanwheatstone
Polytechnic State Semarang
 
Laporan delta star milik rais 3.33.16.0.19
Laporan delta star milik rais 3.33.16.0.19Laporan delta star milik rais 3.33.16.0.19
Laporan delta star milik rais 3.33.16.0.19
Polytechnic State Semarang
 
Jobsheet 4 LOOPING( PENGULANGAN)
Jobsheet 4 LOOPING( PENGULANGAN)Jobsheet 4 LOOPING( PENGULANGAN)
Jobsheet 4 LOOPING( PENGULANGAN)
Polytechnic State Semarang
 
Laporan praktikum superposisi
Laporan praktikum superposisiLaporan praktikum superposisi
Laporan praktikum superposisi
Polytechnic State Semarang
 
Laporan Percobaan praktikum Hukum superposisi dan loop
Laporan Percobaan praktikum Hukum superposisi dan loopLaporan Percobaan praktikum Hukum superposisi dan loop
Laporan Percobaan praktikum Hukum superposisi dan loop
Polytechnic State Semarang
 
Transistor ( Versi sumber lain )
Transistor ( Versi sumber lain )Transistor ( Versi sumber lain )
Transistor ( Versi sumber lain )
Polytechnic State Semarang
 
Kelebihan dan kekurangan amplifier
Kelebihan dan kekurangan amplifierKelebihan dan kekurangan amplifier
Kelebihan dan kekurangan amplifier
Polytechnic State Semarang
 
Laporan Praktikum Hukum Loop
Laporan Praktikum Hukum LoopLaporan Praktikum Hukum Loop
Laporan Praktikum Hukum Loop
Polytechnic State Semarang
 
Percobaan Modulasi Frequensi
Percobaan Modulasi FrequensiPercobaan Modulasi Frequensi
Percobaan Modulasi Frequensi
Polytechnic State Semarang
 
Percobaan Praktikum Hukum kirchoff
Percobaan Praktikum Hukum kirchoff Percobaan Praktikum Hukum kirchoff
Percobaan Praktikum Hukum kirchoff
Polytechnic State Semarang
 
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm121
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm121Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm121
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm121
Polytechnic State Semarang
 
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohmLaporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm
Polytechnic State Semarang
 

More from Polytechnic State Semarang (20)

Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal KontinyuBab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
Bab 2 Laporan Pembangkitan Sinyal Kontinyu
 
Operasi dasar matlab job 1
Operasi dasar matlab job 1Operasi dasar matlab job 1
Operasi dasar matlab job 1
 
Pengenalan Mathlab
Pengenalan MathlabPengenalan Mathlab
Pengenalan Mathlab
 
Gelombang FM dan AM
Gelombang FM dan AMGelombang FM dan AM
Gelombang FM dan AM
 
gambar tugas
gambar tugasgambar tugas
gambar tugas
 
Job 11 sebenarnya
Job 11 sebenarnyaJob 11 sebenarnya
Job 11 sebenarnya
 
Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)
Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)
Laporan praktikum jawaban 10 algoritma(1)
 
Kumpulan analisa
Kumpulan analisaKumpulan analisa
Kumpulan analisa
 
laporan praktikum jembatanwheatstone
laporan praktikum jembatanwheatstonelaporan praktikum jembatanwheatstone
laporan praktikum jembatanwheatstone
 
Laporan delta star milik rais 3.33.16.0.19
Laporan delta star milik rais 3.33.16.0.19Laporan delta star milik rais 3.33.16.0.19
Laporan delta star milik rais 3.33.16.0.19
 
Jobsheet 4 LOOPING( PENGULANGAN)
Jobsheet 4 LOOPING( PENGULANGAN)Jobsheet 4 LOOPING( PENGULANGAN)
Jobsheet 4 LOOPING( PENGULANGAN)
 
Laporan praktikum superposisi
Laporan praktikum superposisiLaporan praktikum superposisi
Laporan praktikum superposisi
 
Laporan Percobaan praktikum Hukum superposisi dan loop
Laporan Percobaan praktikum Hukum superposisi dan loopLaporan Percobaan praktikum Hukum superposisi dan loop
Laporan Percobaan praktikum Hukum superposisi dan loop
 
Transistor ( Versi sumber lain )
Transistor ( Versi sumber lain )Transistor ( Versi sumber lain )
Transistor ( Versi sumber lain )
 
Kelebihan dan kekurangan amplifier
Kelebihan dan kekurangan amplifierKelebihan dan kekurangan amplifier
Kelebihan dan kekurangan amplifier
 
Laporan Praktikum Hukum Loop
Laporan Praktikum Hukum LoopLaporan Praktikum Hukum Loop
Laporan Praktikum Hukum Loop
 
Percobaan Modulasi Frequensi
Percobaan Modulasi FrequensiPercobaan Modulasi Frequensi
Percobaan Modulasi Frequensi
 
Percobaan Praktikum Hukum kirchoff
Percobaan Praktikum Hukum kirchoff Percobaan Praktikum Hukum kirchoff
Percobaan Praktikum Hukum kirchoff
 
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm121
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm121Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm121
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm121
 
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohmLaporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm
Laporan praktikum rangkaian listrik hukum ohm
 

Recently uploaded

INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 

Recently uploaded (20)

INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 

Sistem Demokrasi Parlementer

  • 1. SMA NEGERI 1 PEKALONGAN JALAN R.A KARTINI 39 TELEPON (0285)-421190
  • 3. ATIKAH MUMTAZAH ANGGOTA KELOMPOK 2 SEJARAH XII MIPA 3 03 DZUL WULAN NINGTYAS 11 MUTIARA NAFIS 18 RAIS USMAN ADZIKRI 25 RADITYA MAHARDHIKA 23 VINDY ALFIOLITA 31 ZAHROTUL WAKHIDAH -43-
  • 4. SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI PARLEMENTER
  • 5. SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI PARLEMENTER A. Perkembangan Politik masa Demokrasi Parlemeter  Sistem Pemerintahan  Sistem Kepartaian  Pemilihan Umum 1955 B. Sistem Ekonomi Nasional  Pemikiran Ekonomi Nasional  Sistem Ekonomi Liberal
  • 6. SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI PARLEMENTER Demokrasi Liberal adalah kondisi politik yang melindungi secara konstitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah.
  • 7. SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI PARLEMENTER Ciri demokrasi liberal : 1. Presiden dan wapres tidak dapat diganggu gugat 2. Presiden berhak membubarkan DPR 3. Menteri bertanggung jawab terhadap kebijakan 4. Perdana Mentri diangkat oleh Presiden
  • 8. SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI PARLEMENTER
  • 9. SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI PARLEMENTER POLITIK EKONOMI
  • 12. KABINET NATSIR (6 September 1950 – 21 Maret 1951) 1
  • 13. Program : 1. Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman. 2. Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan pemerintahan. 3. Menyempurnakan organisasi Angkatan Perang. 4. Mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat. 5. Memperjuangkan penyelesaian masalah Irian Barat. KABINET NATSIR
  • 14. KABINET SUKIMAN (27 April 1951 – 3 April 1952) 2
  • 15. Program : 1. Menjamin keamanan dan ketentraman 2. Mengusahakan kemakmuran rakyat dan memperbaharui hukum agraria agar sesuai dengan kepentingan petani. 3. Mempercepat persiapan pemilihan umum. 4. Menjalankan politik luar negeri secara bebas aktif serta memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah RI secepatnya. KABINET SUKIMAN
  • 16. KABINET WILOPO (3 April 1952 – 3 Juni 1953) 3
  • 17. Mr. Wilopo Program dalam negeri Menyelenggarakan pemilihan umum (konstituante, DPR, dan DPRD), meningkatkan kemakmuran rakyat, meningkatkan pendidikan rakyat, dan pemulihan keamanan. Program luar negeri Penyelesaian masalah hubungan Indonesia-Belanda, Pengembalian Irian Barat ke pangkuan Indonesia, serta menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif.
  • 18. KABINET ALI SASTROAMIJOYO I (31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955) • Kabinet ini merupakan koalisi antara PNI dan NU. • Dipimpin Oleh : Mr. Ali Sastroamijoyo • Program : • Meningkatkan keamanan dan kemakmuran serta segera menyelenggarakan Pemilu. • Pembebasan Irian Barat secepatnya. • Pelaksanaan politik bebas-aktif dan peninjauan kembali persetujuan KMB. • Penyelesaian Pertikaian politik 4
  • 19. KABINET BURHANUDDIN HARAHAP (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956) Dipimpin Oleh : Burhanuddin Harahap Program : • Mengembalikan kewibawaan pemerintah, yaitu mengembalikan kepercayaan Angkatan Darat dan masyarakat kepada pemerintah. • Melaksanakan pemilihan umum menurut rencana yang sudah ditetapkan dan mempercepat terbentuknya parlemen baru • Masalah desentralisasi, inflasi, pemberantasan korupsi • Perjuangan pengembalian Irian Barat • Politik Kerjasama Asia-Afrika berdasarkan politik luar negeri bebas aktif. 5
  • 20. KABINET ALI SASTROAMIJOYO II (20 Maret 1956 – 4 Maret 1957) Dipimpin Oleh : Ali Sastroamijoyo Program : • Perjuangan pengembalian Irian Barat • Pembentukan daerah-daerah otonomi dan mempercepat terbentuknya anggota-anggota DPRD. • Mengusahakan perbaikan nasib kaum buruh dan pegawai. • Menyehatkan perimbangan keuangan negara. • Mewujudkan perubahan ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional berdasarkan kepentingan rakyat. 6
  • 21. KABINET DJUANDA ( 9 April 1957- 5 Juli 1959) Dipimpin Oleh : Ir. Juanda Program : Membentuk sistem program PANCA KARYA 7
  • 22. Panca Karya Kabinet Karya menyusun program kerja yang terdiri dari lima pasal yang dikenal dengan Panca Karya. Kelima program tersebut meliputi : 1. Membentuk Dewan 2. Normalisasi keadaan Republik 3. Melancarkan pelaksanaan pembatalan KMB 4. Perjuangan Irian 5. Mempergiat pembangunan
  • 23. ~
  • 24. Perkembangan Politik masa Demokrasi Parlemeter Sistem Demokrasi Parlementer yang berperiode antara tahun 1950-1959 telah memperlihatkan semangat belajar demokrasi. Tidak hanya menampilkan sisi kelemahan, namun juga terdapat berbagai segi positif untuk pembelajaran demokrasi.
  • 25. Sistem Pemerintahan Indonesia Anda pasti sudah tahu bahwa negara Indonesia pernah menjalankan dua sistem pemerintahan yang berbeda, yaitu sistem pemerintahan presidensial dan sistem parlementer. Namun,pelaksanaan sistem parlementer yang terjadi di Indonesia tidak diikuti perubahan UUD, sebelum memasuki masa RIS dan UUD Sementara.
  • 26. Pada 19 Desember 1949 dengan resmi Belanda mengakui kedaulatan Indonesia. Republik Indonesia Serikat pun berdiri dengan Soekarno sebagai Presiden, dan Hatta sebagai Perdana Menteri. Namun, umur RIS tidak bisa lama. Tanggal 17 Agustus 1950, lenyaplah negara federal RIS dan kembalilah Republik Indonesia . Sistem Pemerintahan Indonesia
  • 27. Indonesia kembali menjadi negara kesatuan dengan landasan UUD Sementara 1950. Sistem pemerintahan menurut UUD Sementara 1950 adalah sistem parlementer. Ciri yang nampak dari masa ini adalah kerap terjadi pergantian kabinet. Hal ini disebabkan adanya perbedaan kepentingan diantara partai – partai yang ada. Sistem Pemerintahan Indonesia
  • 28. Perbedaan diantara partai – partai tersebut tidak pernah dapat terselesaikan dengan baik sehingga dari tahun 1950-1959 terjadi silih berganti kabinet. Kabinet Natsir(Masyumi) sebagai kabinet pertama Republik Indonesia sejak kembalinya ke nagara kesatuan, dijatuhkan oleh mosi Hadikusumo dari PNI. Setelah kejadian ini, kejatuhan kabinet silih berganti. Kabinet Natsir digantikan oleh Sukiman(Masyumi). Kabinet ini dijatuhkan lagi, dan munculah Kabinet Wilopo (PNI). Wilopo mengembalikan mandat kepada Presiden, dan lahir kabinet Ali Sastromidjojo (PNI) yang pertama. Sistem Pemerintahan Indonesia
  • 29. Dan menjelang pemilu 1955, Kabinet Ali jatuh dan digantikan pula oleh Kebinet Burhanuddin Harahap (Masyumi). Pada tanggal 21 Februari 1957, Presiden Soekarno mengundang tokoh partai dari tingkat daerah hingga pusat dan tokoh militer, ke Istana Negara untuk mendengarkan Konsepsi Presiden. Konsepsi tersebut bertujuan untuk mengatasi dan menyelesaikan krisis kewibawaan kabinet yang sering dihadapi dengan dibentuknya kabinet yang anggotanya terdiri dari 4 partai pemenang pemilu dan dibentuknya Dewan Nasional yang anggotanya dari golongan fungsional dalam masyarakat. Sistem Pemerintahan Indonesia
  • 30. Presiden Soekarno menyatakan bahwa Demokrasi Liberal yang dijalankan di Indonesia tidak sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia. Beliau ingin menggantinya dengan Demokrasi Terpimpin, namun konsepsi tersebut menuai perdebatan yang cukup sengit baik di parlemen maupun di luar parlemen. Sistem Pemerintahan Indonesia
  • 31. Ir. Soekarno berhasil membentuk Kabinet Karya dengan Dr.Juanda, tokoh yang tidak berpartai, sebagai Perdana Menteri dengan tiga wakil perdana menteri masing – masing dari PNI, NU, dan Parkindo. Kabinet ini resmi dibentuk pada 9 April 1957. Beban tugas yang harus dijalankan Kabinet Karya adalah perjuangan membebaskan Irian Barat dan menghadapi keadaan ekonomi dan keungan yang memburuk. Sistem Pemerintahan Indonesia
  • 32. ~
  • 34. Berdirinya partai-partai politik di Indonesia tidak terlepas dari keluarnya Maklumat Pemerintah tanggal 3 nopember 1945, yang menganut Demokrasi Liberal dengan sistem multipartai. Sejak saat itu muncul partai-partai politik yang jumlahnya mencapai 70 partai politik Pemilu tahun 1955 dilaksanakan oleh Kabinet Burhanudin Harahap berlangsung dalam 2 periode, yaitu : 1. 29 September 1955 memilih anggota DPR 2. 15 Desember 1955 memilih anggota Konstituante
  • 35. KURSI57KURSI PNI Masyumi NU PNI 57 Dalam pemilu ini, keluar sebagai pemenang, antara lain : KURSI45 KURSI39
  • 36. Pemilu 1 tahun 1955 dikatakan sebagai pemilu yang paling demokratis, karena alasan : 1. Pemilu berjalan lancar, tertib, dan aman tanpa ada gangguan,meskipun semula diwarnai dengan ketegangan-ketegangan antar pendukung 2. Penyelenggaraan pemilu dinilai tim pemantau dari luar negeri bersih terlepas dari campur tangan atau rekayasa hasil pemungutan suara 3. Tidak ada bentrokan fisik dan bebas dari kecurangan 4. Partisipasi warga negara cukup besar dalam memberikan hak suaranya di TPS-TPS
  • 41. KEADAAN EKONOMI INDONESIA MASA LIBERAL KEADAAN EKONOMI INDONESIA MASA LIBERALKEADAAN EKONOMI INDONESIA MASA LIBERAL
  • 42. KEADAAN EKONOMI INDONESIA MASA LIBERAL Meskipun Indonesia telah merdeka tetapi Kondisi Ekonomi Indonesia masih sangat buruk. Upaya untuk mengubah struktur ekonomi kolonial ke ekonomi nasional berjalan tersendat-sendat.
  • 43. Faktor yang menyebabkan keadaan ekonomi tersendat • Setelah pengakuan kedaulatan dari Belanda pada tanggal 27 Desember 1949, Indonesia menanggung beban ekonomi dan keuangan yang ditetapkan KMB sebesar 1,5 Triliun rupiah dan utang dalam negeri sejumlah 2,8 Triliun rupiah. • Defisit yang harus ditanggung oleh Pemerintah pada waktu itu sebesar 5,1 Miliar. • Indonesia hanya mengandalkan satu jenis ekspor terutama hasil bumi yaitu pertanian dan perkebunan sehingga apabila permintaan ekspor dari sektor itu berkurang akan memukul perekonomian Indonesia.
  • 44. • Politik keuangan Pemerintah Indonesia tidak di buat di Indonesia melainkan dirancang oleh Belanda. • Pemerintah Belanda tidak mewarisi nilai-nilai yang cukup untuk mengubah sistem ekonomi kolonial menjadi sistem ekonomi nasional. • Belum memiliki pengalaman untuk menata ekonomi secara baik, belum memiliki tenaga ahli dan dana yang diperlukan secara memadai. • Situasi keamanan dalam negeri yang tidak menguntungkan berhubung banyaknya pemberontakan dan gerakan sparatisisme di berbagai daerah di wilayah Indonesia.
  • 45. KEBIJAKAN PEMERINTAH UNTUK MENGATASI MASALAH EKONOMI MASA LIBERAL Kehidupan ekonomi Indonesia hingga tahun 1959 belum berhasil dengan baik dan tantangan yang menghadangnya cukup berat. Upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi ekonomi adalah sebagai berikut.
  • 46. • Pemotongan nilai uang (sanering). Caranya memotong semua uang yang bernilai Rp. 2,50 ke atas hingga nilainya tinggal setengahnya. • Kebijakan ini dilakukan oleh Menteri Keuangan Syafruddin Prawiranegara pada masa pemerintahan RIS. Tindakan ini dilakukan pada tanggal 20 Maret 1950 berdasarkan SK Menteri Nomor 1 PU tanggal 19 Maret 1950 • Tujuannya untuk menanggulangi defisit anggaran sebesar Rp. 5,1 Miliar. • Dampaknya rakyat kecil tidak dirugikan karena yang memiliki uang Rp. 2,50 ke atas hanya orang-orang kelas menengah dan kelas atas. Dengan kebijakan ini dapat mengurangi jumlah uang yang beredar dan pemerintah mendapat kepercayaan dari pemerintah Belanda dengan mendapat pinjaman sebesar Rp. 200 juta. Gunting Syafruddin
  • 47. Sistem Ekonomi Gerakan Benteng Programnya : • Menumbuhkan kelas pengusaha dikalangan bangsa Indonesia. • Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional.
  • 48. Tujuannya adalah untuk menaikkan pendapatan dan menurunkan biaya ekspor, serta melakukan penghematan secara drastis. Perubahan mengenai nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia sebagai bank sentral dan bank sirkulasi diumumkan pada tanggal 15 Desember 1951 berdasarkan Undang-undang No. 24 tahun 1951. Nasionalisasi De Javasche Bank
  • 49. Sistem Ekonomi Ali-Baba Tujuan dari program ini adalah : • Untuk memajukan pengusaha pribumi. • Agar para pengusaha pribumi Bekerjasama memajukan ekonomi nasional. • Pertumbuhan dan perkembangan pengusaha swasta nasional pribumi dalam rangka merombak ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional. • Memajukan ekonomi Indonesia perlu adanya kerjasama antara pengusaha pribumi dan non pribumi.
  • 50. Persaingan Finansial Ekonomi (Finek) Misi ini dipimpin oleh Anak Agung Gede Agung. Pada tanggal 7 Januari 1956 dicapai kesepakatan rencana persetujuan Finek, yang berisi : • Persetujuan Finek hasil KMB dibubarkan. • Hubungan Finek Indonesia-Belanda didasarkan atas hubungan bilateral. • Hubungan Finek didasarkan pada Undang-undang Nasional, tidak boleh diikat oleh perjanjian lain antara kedua belah pihak.
  • 51. Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) pada masa kabinet Ali Sastroamijoyo II, pemerintahan membentuk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang disebut Biro Perancang Negara. Tugas biro ini merancang pembangunan jangka panjang. Ir. Juanda diangkat sebagai menteri perancang nasional. Biro ini berhasil menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) yang rencananya akan dilaksanakan antara tahun 1956-1961 dan disetujui DPR pada tanggal 11 November 1958. Tahun 1957 sasaran dan prioritas RPLT diubah melalui Musyawarah Nasional Pembangunan (Munap). Pembiayaan RPLT diperkirakan 12,5 miliar rupiah.
  • 52. Musyawarah Nasional Pembangunan (Munap) Tujuan diadakan Munap adalah untuk mengubah rencana pembangunan agar dapat dihasilkan rencana pembangunan yang menyeluruh untuk jangka panjang. pembangunan tersebut tidak dapat dilaksanakan dengan baik karena : • Adanya kesulitan dalam menentukan skala prioritas. • Terjadi ketegangan politik yang tak dapat diredakan. • Timbul pemberontakan separatisme seperti PRRI/Permesta.
  • 54. THANKS FOR YOUR ATTENTION
  • 55. SMA NEGERI 1 PEKALONGAN JALAN R.A KARTINI 39 TELEPON (0285)-421190