Dokumen tersebut merangkum sumber-sumber hukum Islam yang meliputi Al-Quran, hadis, ijma', qiyas, istihsan, maslahah mursalah, istishab, 'urf, qaul ash-shahabat, dan saddu dzara'i. Dokumen tersebut juga menjelaskan definisi, contoh, dan fungsi masing-masing sumber hukum tersebut dalam sistem hukum Islam.
PESAN: Jangan langsung di-copy tanpa cross-check dan meng-update informasi baru ya. PLUS, jangan lupa ubah template-nya. :)
Sumber: Siswa biasa.
Bila ada informasi yang kurang, dapat ditambahkan. Kritik dan pesan dapat langsung menghubungi saya. :) Semoga bermanfaat!
PESAN: Jangan langsung di-copy tanpa cross-check dan meng-update informasi baru ya. PLUS, jangan lupa ubah template-nya. :)
Sumber: Siswa biasa.
Bila ada informasi yang kurang, dapat ditambahkan. Kritik dan pesan dapat langsung menghubungi saya. :) Semoga bermanfaat!
Sumber Hukum Islam dan Metode Beritjihad.pdfliondian
Materi Pendidikan Agama Islam Semester 1
Sumber Hukum Islam dan Metode Beritjihad
Dalam menentukan suatu solusi perkara yang terjadi dalam kehidupan kita memerlukan landasan dan hukum-hukum yang dijadikan sebagai sumber. Perlu kita ketahui dalam penentuan dan pengambilan keputusan terdapat beberapa sumber-sumber hukum yang dapat kita gunakan. Diantaranya adalah Alqur'an, Hadis, dan Itjihad.
PPT ini merupakan tugas yang diberikan oleh Dosen: Khoirul Anwar, M.Ag
Disusun oleh kelompok 2 kelas IF B1
Dengan tema Al- Qur'an dan wahyu
Terimakasih....
Salah satu materi yang harus di pelajari dalam pelajaran Sosiologi. Mengenai pengertian dan dampaknya sdh di jelaskan secara detail. Thank you for reading
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. SUMBER – SUMBER HUKUM ISLAM
1. Al Qur’an
Secara etimologi Al-Qur`an adalah bentuk mashdar
dari kata qa-ra-a, yaq ra`u,qur`anan, artinya bacaan atau
sesuatu yang dibaca dengan berulang-ulang.
3. Allah telah berfirman dalam Al-Qur`an surat al-Qiyamah [75]:17-18:
ُهَنآ ْرُق َو ُهَعْمَج َانْيَلَع َّنِإ(١٧)ْعِبَّتاَف ُهَانْأَرَق اَذِإَفُهَنآ ْرُق(١٨
Artinya: ``Sesungguhnya atas tanggungan kamilah
mengumpulkannya dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila
kami telah selesai membacanya, maka ikutilah bacaannya itu.”
4. Fungsi Al-Qur’an terhadap Kitab-Kitab
Sebelumnya
1. Nasikh (penghapus) terhadap kitab-kitab sebelumnya.
2. Muhaimin (batu ujian) terhadap kitab-kitab sebelumnya.
3. Mushaddiq (menguatkan kebenaran), terhadap kitab-
kitab Allah SWT.
5. Al-Hadits/As-Sunnah
Sumber hukum islam yang kedua adalah Al-Hadits/ As-
Sunnah. Pengertian hadits adalah:
َو ِهْيَلَعُ هللا َّىلَص ِـيِبَّنلِل ُْفي ِضُأ اَمْقَت ْوَأ ًالْعِف ْوَأ ًال ْوَق َمَّلَسْوَأ اًْري ِر
اَه َوَْحن
Artinya: “Segala hal yang disandarkan kepada Nabi Saw, baik
berupa perkataan, perbuatan, persetujuan, ataupun sifat
beliau”
6. Hadits Maqbul
1. Hadits Shahih
Secara bahasa shahih artinya sehat/ benar. Hadits yang
paling shahih adalah hadits mutawatir.
2. Hadits Hasan
Hadits Hasan adalah hadits yang memenuhi kualifikasi
hadits shahih, kecuali dalam hal hafalan yang kurang
begitu kuat.
7. Macam-Macam Hadits dha’if
1. Hadits Maudhu, adalah hadits yang disandarkan kepada
Rasulullah Saw.
2. Hadits Mursal, adalah Hadits yang sanadnya berhenti sampai
tabi’in, tidak sampai sahabat.
3. Hadits Munqati’, Adalah hadits dha’if yang karena gugurnya
seorang perawi atau lebih.
4. Hadits Munkar, adalah hadits lemah yang bertentangan
dengan riwayat orang tsiqah.
8. Fungsi Hadits terhadap Al-qur’an
1. Bayan at-Ta’kid
Bayan at-ta`kid disebut juga bayan at-taqrir. Yang dimaksud
bayan ini adalah hadits menetapkan dan memperkuat apa yang
telah diterangkan dalam Al-Qur`an, dengan tujuan untuk
memperkokoh isi kandungan Al-Qur`an.
2. Bayan at-Tafsir
Yang dimaksud bayan at-tafsir adalah memberikan rincian dan
tafsiran terhadap Al-Qur`an yang masih bersifat mujmal/umum.
9. 3. Bayan at-Tasyri’
Bayan at-tasyri` adalah mewujudkan suatu hukum yang tidak di
dalam Al-Qur`an, baik yang qauli, fi`li, dan taqriri.
4. Bayan An-Nasakh
Bayan nasakh adalah adanya dalil syara` (yang dapat menghapus
ketentuan yang telah ada), karena datangnya kemudian.
10. Ad-Dilaalah dalam sumber hukum
Dalalah merupakan bentuk jamak dari kata dalil,
artinya petunjuk. Dalalah syar`iyah berarti petunjuk-
petunjuk hukum. Dalam islam dalalah syar`iyah terbagi
menjadi dua: pertama dalil qath`I, dan kedua dalil
dzanni.
11. Macam-Macam Dalalah
1. Dalil Qath`i
Dalil Qath`i adalah dalil yang sudah terang artinya, dan jelas
penunjukkannya terhadap makna yang dimaksud, sehingga dengan dasar
kejelasan itu beban hukum dapat diterapkan tanpa memerlukan
penjelasan dari luar.
Dalil Qath`i terbagi dalam empat tingkatan sebagai berikut:
a. Zhahir
b. Nash
c. Mufassar
d. Muhkam
12. 2. Dalil Dzanni
Dalil Dzanni adalah dalil yang belum jelas dari segi makna, dalil
yang menunjukkan atas makna yang memungkinkan untuk dita`wilkan
atau dipalingkan dari makna asalnya kepada makna yang lain.
Dalil ini terbagi menjadi empat macam sebagai berikut:
a. Khafi
b. Musykil
c. Mujmal
d. Mutasyabih
13. Metode atau Cara Menggali Sumber
Hukum Islam
1. Ijma’
Ijma` adalah kesepakatan para mujtahid dalam suatu masa
setelah wafatnya Rasulullah Saw, terhadap hukum syara`
yang bersifat praktis.
Macam-macam ijma’:
a. Ijma` Sharih
b. Ijma` Sukuti
14. 2. Qiyas
Qiyas secara bahasa berarti membandingkan (taqdir) dan
penyamaan (musawah). Dalam metode qiyas ini ada 4 rukun
di antaranya sebagai berikut:
a. Al-Far’u
b. Al-Ashl
c. Al-Hukm
d. ‘Illat
15. 3. Istihsan
Istihsan adalah memperhitungkan sesuatu yang lebih
baik.
Contoh: Peristiwa ditinggalkannya hukum potong
tangan bagi pencuri di zaman khalifah Umar bin Al-
Khattab ra.
16. 4. Mashlahah Mursalah/Ishtishlah
Mashlahah mursalah secara etimologi (bahasa) adalah
kemaslahatan yang mutlak, umum atau terlepas.
Contoh: Khalifah Umar bin Khaththab pernah memerintahkan
para penguasa (pejabat tinggi Negara) agar memisahkan antara
harta kekayaan pribadi dengan harta yang diperoleh dari hasil
selama mereka menjabat.
17. 5. Istishab
Secara bahasa makna istishab adalah selalu
menemani atau selalu menyertai.
Contoh: Seorang wanita menjadi halal sebab ada aqad nikah
yang sah.
18. 6. Adat atau Al-`Urf
Al-`Urf berasal dari kata`arafa-ya`rifu artinya sesuatu yang
dikenal``. Contoh: Bila syari`at tidak menentukan jenis dan
ukurannya (seperti: nafkah untuk istri, jenis makanan pokok
untuk zakat fitrah), maka adat/kebiasaan tersebut bisa dijadikan
sebagai hukum.
19. 7. Qaulu Ash-Shahabi
Qaulu Ash-Shahabi secara bahasa berarti perkataan
sahabat. Imam Syafi`I dalam kitabnya Al-Umm berkata:``jika
kami tidak menjumpai dasar-dasar hukum dalam Al-Qur`an dan
sunnah, maka kami kembali kepada pendapat para sahabat atau
salah seorang dari mereka``.
20. 8. Saddu Dzara`i
Kata sad adz-dzari`ah terdiri dari dua kata, kata as-sadd
berarti menutup sesuatu yang cacat atau rusak dan menimbun
lubang. Dan kata adz-dzari`ah berarti jalan yang menuju kepada
sesuatu.
Contoh: Berzina adalah perbuatan haram yang harus dihindari
dan dijauhi.