1. Nur laili (2010128120003)
Rabi Yati (2010128120009)
M. Shalahuddin Hijratullah (2010128210021)
Reza Ahmad Kurniawan (2010128210013)
KELOMPOK 7
2. A. SEJARAH PENDIDIKAN IPS
Pertama kali IPS dimasukkan dalam kurikulum sekolah adalah di
Rugby, Inggris pada tahun 1827, sekitar setengah abad setelah
revolusi industri (abad-18). Revolusi industri abad ke-18 ditandai
dengan perubahan penggunaan tenaga manusia menjadi tenaga
mesin. Di Amerika IPS secara formal dimasukkan ke dalam
kurikulum sekolah pada tahun 1892 di negara bagian Wisconsin.
Pada tahun 1970-an kehadiran IPS di tengah-tengah dunia
pendidikan Indonesia jelas dipengaruhi oleh gerakan-
gerakan pembaharuan pendidikan di Amerika Serikat,
ketika IPS sering di- hubungkan dengan gerakan-gerakan
The New Social Studies pada tahun 1970-an. Embrio IPS
untuk pertama kalinya muncul dalam seminar “Civic
Education” di Tawangmangu Solo tahun 1972. Dan
akhirnya melalui Ke- putusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 008-D/N/1975 dan nomor 008-E/N/1975
ditetapkan nama Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan
melalui keputusan tesebut maka mulai 1976 belakulah
kurikulum baru peng- ajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di
3. PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL (IPS)
Esensialisme adalah aliran yang menggariskan
bahwa kurikulum harus menekankan pada
penguasaan ilmu. Aliran ini berpandangan bahwa,
pendidikan pada dasarnya adalah pendidikan
keilmuan.
Perenialisme Menurut Hamid dalam bukunya evaluai
kurikulum (2008; 57) Aliran ini memadang bahwa
sasaran yang harus dicapai oleh pendidikan adalah
kepemilikan atas prinsip-prinsip tentang kenyataan,
kebenaran, dan nilai yang abadi, serta tidak terikat
oleh ruang dan waktu.
4. Progresivisme Aliran ini memandang bahwa sekolah
memiliki tujuan yaitu meningkatkan kecerdasan
praktis dan membuat siswa lebih efektif dalam
memecahkan berbagai masalah yang disajikan.
Masalah tersebut ditemukan berdasarkan
pengalaman siswa.
Rekonstrusionisme Aliran filsafat ini berpendapat
bahwa sekolah harus diarahkan kepada pencapaian
tatanan demokratis yang mendunia. Aliran ini
menghendaki agarsetiap individu dan kelompok
tanpa mengabaikan nilai-nilai masa lalu, mampu
mengembangkan pengetahuan, teori, atau
pandangan tertentu yang paling relevan dengan
kepentingan mereka melalui pemberdayaan peserta
didik dalam proses
5. C. PENGERTIAN IPS ATAU SOCIAL
STUDIES MENURUT NCCS, MURIEL
CROSBY, DAN PUSKUR
Muriel Crosby dalam Soemantri menyatakan
bahwa IPS diidentifikasi sebagai studi yang
memperhatikan pada bagaimana orang
membangun kehidupan yang lebih baik bagi dirinya
dan anggota keluarganya, bagaimana orang
memecahkan masalah- masalah, bagaimana orang
hidup bersama, bagaimana orang mengubah dan
diubah oleh lingkungannya
6. MENURUT BRUCE JOYCE,
DANJACK R FRANKEEL
Bruce Joycemenyatakan ada tiga katagori dalam
pendidikan yang merupakan tujuan IPS yaitu
pendidikan kemanusiaan, pendidikan
kewarganegaraan, dan pendidikan intelektual
Jack R. Fraenkel membagi tujuan IPS dalam empat
kategori yaitu pengetahuaan, keterampilan
(keterampilan berpikir, keterampilan akademik,
keterampilan penelitian, keterampilan sosial), sikap,
dan nilai.