PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING
Presentasi ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling diampu oleh Wahidin, S.Pd.I, M.Pd
Kelompok :3 (tiga)
Anggota :Parli : 11 20 90 35
Zumrotun Nida : 11 20 90 37
Muh Nurul Huda : 11 20 90 42
semoga bermanfaat dan mendapat nilai A (4) aminnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING
Presentasi ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling diampu oleh Wahidin, S.Pd.I, M.Pd
Kelompok :3 (tiga)
Anggota :Parli : 11 20 90 35
Zumrotun Nida : 11 20 90 37
Muh Nurul Huda : 11 20 90 42
semoga bermanfaat dan mendapat nilai A (4) aminnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieDedy Wiranto
Belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku Individu. Belajar merupakan hal yang sangat penting dan harus di jalani oleh setiap manusia. Dengan Pendidikan sesorang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, dengan pendidikan seseorang bisa membedakan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, dan dengan Pendidikan juga seseorang bisa merumuskan tujuan hidup.
Sumber :
Seri kajian Filsafat Barat
Epistemologi fundasional
Isu-isu teori pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuan dan metodologi
Dr.Akhyar Yusuf Lubis
Bogor : Akademia, 2009
Epistemologi adalah nama lain dari logika material atau logika mayor yang membahas dari isi pikiran manusia, yaitu pengetahuan. Epistemologi merupakan studi tentang pengetahuan, bagaimana mengetahui benda-benda. Pengetahuan ini berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti; cara manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan dan jenis-jenis pengetahuan.
Makalah Teori Pembelajaran Menurut Edwin Ray GuthrieDedy Wiranto
Belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku Individu. Belajar merupakan hal yang sangat penting dan harus di jalani oleh setiap manusia. Dengan Pendidikan sesorang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, dengan pendidikan seseorang bisa membedakan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, dan dengan Pendidikan juga seseorang bisa merumuskan tujuan hidup.
Sumber :
Seri kajian Filsafat Barat
Epistemologi fundasional
Isu-isu teori pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuan dan metodologi
Dr.Akhyar Yusuf Lubis
Bogor : Akademia, 2009
Epistemologi adalah nama lain dari logika material atau logika mayor yang membahas dari isi pikiran manusia, yaitu pengetahuan. Epistemologi merupakan studi tentang pengetahuan, bagaimana mengetahui benda-benda. Pengetahuan ini berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti; cara manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan dan jenis-jenis pengetahuan.
Beberapa tokoh yang menjadi perintis yang membuka jalan baru menuju perkembangan ilmiah yang modern. Mereka adalah Leonardo da Vinci (1452-1519), Nicolaus Coperticus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630) dan Galileo Galilei (1564-1643). Sedangkan Francis Bacon (1561-1623) merupakan filsuf yang meletakkan dasar filosofisnya untuk perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan
Filsafat modern adalah pembagian dalam sejarah Filsafat Barat yang menjadi tanda berakhirnya era skolastisisme. Waktu munculnya filsafat modern adalah abad ke-17 hingga awal abad ke-20 di Eropa Barat dan Amerika Utara. Filsafat Modern ini pun dimulai sejak munculnya rasionalisme lewat pemikiran Descartes, seorang filsuf terkemuka pada zaman Moderen. Filsafat moderen di Barat ditandai dengan berkembanganya kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan ekonomi.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
3. Kritisisme
Kritisisme ( Critisism) , berasal dari kata Critic + Isem : Critic yang
artinya mengkeritik dan isem yang artinya aliran/faham
Secara bahasa kritisisme adalah Aliran Filsafat yang Mengkritik
Kritisisme : Aliran Filsafat Barat Modern yang mengkritik rasionalisme dan
empirisisme dan berusaha mensintesakan(menggabungkan) antara keduanya.
Ilmu Filsafat
4. Emmanuel Kant ( 1724- 1804) Filsafat Jerman
3 Periode pemikiran yang di lalui kant :
1. Periode Rasionalistis, yaitu dimulai ketika kant mempelajari
filsafat
2. Pada tahun 1756 Karya David Hume mulai diterjemahkan bahasa
Jerman,dan mulai saat inilah Kant terpengaruh skeptisisme Hume
3. Periode kritis yang dimulai sekitar tahun 1770, pada saat inilah
Kant mendapat pencerahan tentang nilai-nilai hukum ilmiah dan
mengungkapkan teori-teori kritiknya.
Ilmu Filsafat
Tokoh Kritisisme
5. Aliran ini muncul pada abad ke-18 suatu zaman baru
dimana seseorang ahli pemikir yang cerdas mencoba
menyelesaikan pertentanganantara rasionalisme dengan
empirisme. Seorang ahli pikir jerman Immanuel Kant
(1724-1804) mencoba menyelesaikan persoalan diatas,pada
awalnya, kant mengikuti rasionalisme tetapi terpengaruh
oleh aliran empirisme. Akhirnya kant mengakui peranan
akal harus dan keharusan empiris, kemudian dicoba
mengadakan sintesis. Walaupun semua pengetahuan
bersumber pada akal (rasionalisme), tetapi adanya
pengertian timbul dari pengalaman (empirime)
Jadi, metode berpikirnya disebut metode kiritis. Walaupun ia
mendasarkan diri dari nilai yang tinggi dari akal, tetapi ia tidak
mengingkari bahwa adanya persoalan-persoalan yang melampaui akal
Ilmu Filsafat
• Sejarah Kritisisme
6. Filsafat kritis Kant diajukan untuk menjembatani pertentangan antara teori rasionalisme dan empirisisme. Karena
menurut Kant, rasionalisme maupun empirisisme memiliki kelemahan dan belum mampu membimbing pericarian
manusia untuk memperoleh pengetahuan yang pasti, berlaku umum dan terbukti dengan jelas.
Pengetahuan ala Kritisisme → Sintetik-apriori → yakni suatu bentuk putusan yang bersifat umum, universal dan pasti
Tiga tahapan yang digagas oleh Kant untuk dapat memperoleh pengetahuan yang bersifat sintetik-apriori.
1. Tahap ininderawia
2. Tahap akal budi, setelah memperoleh hasil penginderaan, yakni pengetahuan yang bersifat objektif-universal ini
masih harus diproses menggunakan akal. Bersamaan dengan pengamatan indrawi, bekerjalah akal budi secara
spontan. Tugas akal budi adalah menyusun dan menghubungkan data-data indrawi, sehingga menghasilkan
putusan-putusan. Pengetahuan akal budi baru dieroleh ketika terjadi sintesis an
3. tara pengalaman inderawi tadi dengan bentuk-bentuk apriori yang dinamai Kant dengan 'kategori', yakni ide-ide
bawaan yang mempunyai fungsi epistemologis dalam diri manusia
4. Tahap rasional. Tugas intelek adalah menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan pada tingkat, dibawahnya,
yakni akal budi (Verstand) dan tingkat pencerapan indrawi (Senneswahnehmung). Dengan kata lain, intelek
dengan idea-idea argumentatif.
Pokok-Pokok Pikiran Emmanuel Kant
7. Ciri- ciri Kritisisme
- Menggap bahwa objek pengenalan itu berpusat pada subjek dan bukan pada subjek
- Menegaskan keterbatasan kemampuan rasio manusia utuk mengetahui pada
objekdan bukanrealitas atau hakikat sesuatu, rasio hanya mampu menjangkau gejala
atau fenomenanya saja
- Menjelaskan bahwa pengenalan manusia atas sesuatu itu diperole atas perpaduan
antara peran unsur apriori yang berasal dari rasio yang berupa ruang dan waktu, serta
peran unsur aposteriori yang berasal daripengalaman yang berupa materi
Ilmu Filsafat
8. intuisionisme, sumber pengetahuan berasal dari
pengalaman pribadi yang diperoleh dengan akal dan
indera, yang menjadikan intuisi sebagai sarana,
sehingga seseorang akan memiliki kejernihan hati
dan wawasan spiritual yang prima
Intuisionisme
Ilmu Filsafat
9. • Aliran ini dipelopori oleh Henry Bergson
(1859-1941). Menurutnya, intuisi
merupakan suatu sarana untuk mengetahui
secara langsung dan seketika. Unsur utama
bagi pengetahuan adalah kemungkinan
adanya suatu bentuk penghayatan langsung
(intuitif),
• Bergson menyatakan bahwa intuisi sebenarnya
adalah naluri (instinct) yang menjadi kesadaran
diri sendiri dan dapat menuntun kita kepada
kehidupan dalam (batin).
Ilmu Filsafat
Tokoh & Sejarah Intuisionisme