Dokumen tersebut membahas perbedaan dan persamaan antara ideologi Pancasila dan liberalisme. Pancasila sebagai ideologi nasional Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai ideologi terbuka yang dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tanpa mengubah nilai-nilai dasarnya. Liberalisme lebih mengedepankan kebebasan individu dan peran negara yang terbatas. Keduanya sama-sama menghargai pluralitas namun berbeda dalam pendekatan
Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang disebut sebagai dasar filsafat negara.
Dalam kedudukan ini pancasila merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam setiap aspek penyelenggaraan negara dan sumber tertib hukum.Negara Indonesia adalah negara demokrasi berdasarkan atas hukum,maka segala aspek pelaksanaan dan penyelenggaraan negara diatur melalui peraturan perundangan
Pancasila dalam kontek ketatanegaraan Republik Indonesia adalah pembagian kekuasaan lembaga lembaga tinggi negara, hak dan kewajiban, keadilan sosial, dan lainnya diatur dalam undang undang dasar negara.
Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang disebut sebagai dasar filsafat negara.
Dalam kedudukan ini pancasila merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam setiap aspek penyelenggaraan negara dan sumber tertib hukum.Negara Indonesia adalah negara demokrasi berdasarkan atas hukum,maka segala aspek pelaksanaan dan penyelenggaraan negara diatur melalui peraturan perundangan
Pancasila dalam kontek ketatanegaraan Republik Indonesia adalah pembagian kekuasaan lembaga lembaga tinggi negara, hak dan kewajiban, keadilan sosial, dan lainnya diatur dalam undang undang dasar negara.
Secara etimologis ideologi berasal dari kata
idea = gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita
logos = ilmu.
Jadi secara harafiah ideologi berarti ilmu tentang pengertian dasar, ide atau cita-cita.
Cita-cita yang dimaksudkan adalah cita-cita yang tetap sifatnya dan harus dapat dicapai sehingga cita-cita itu sekaligus merupakan dasar, pandangan, paham.
Ideologi Negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang memiliki ciri sebagai berikut :
a. Mempunyai derajad tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan
b.Oleh karena itu mewujudkan asas kerokhanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. APA ITU IDEOLOGI ?
• Ideologi adalah keseluruhan pandangan cita-cita, nilai
dan kenyakinan yang ingin diwujudkan dalam
kenyataan kehidupan yang konkrit. Dengan demikian
ideologi mampu memberikan semangat dan arahan
positif bagi kehidupan masyarakat.
3. Pancasila sebagai ideologi terbuka
karena pancasila dapat menyesuaikan dan
diterapkan dari dinamika di Indonesia dan didunia.
Tetapi tidak merubah nilai-nilai dasar Pancasila itu
sendiri. Sehinga pancasila dapat digunakan dan
diterapkan dalam berbagai zaman.
1. Ideologi Pancasila
4. • Nilai Dasar, adalah nilai dasar yang terdapat dalam pembukaan
UUD 1945 yang tidak berubah
• Nilai Instrumen, ialah nila-nilai dari nilai dasar yang dijabarkan
lebih kreatif dan dinamis ke bentuk UUD 1945, ketetapan MPR,
dan peraturan perundang-undangan lainnya
• Nilai Praktis, adalah nilai-nilai yang dilaksanakan di kehidupan
sehari-hari, baik di masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Syarat-syarat Pancasila sebagai Ideologi
Terbuka :
5. CIRI-CIRI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
TERBUKA
• Pancasila mempunyai pandangan hidup, tujuan dan cita-cita masyarakat
Indonesia yang berasal dari kepribadian masyarakat Indonesia sendiri.
• Pancasila memiliki tekat dalam mengembangkan kreatifitas dan dinamis
untuk mencapai tujuan nasional
• Pengalaman sejarah bangsa Indonesia Terjadi atas dasar keinginan bangsa
(masyarakat) Indonesia sendiri tanpa dengan campur tangan atau paksaan
dari sekelompok orang.
• Isinya tidak operasional
• Dapat menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab sesuai nilai-nilai
Pancasila
• Menghargai pluralitas, sehingga diterima oleh semua masyarakat yang
berlatakng belakang dan budaya yang berbeda.
6. LIBERALISME ???
• liberalisme adalah kecenderung kepada sebuah
ideologi politik dan ekonomi dengan prinsip
penting yaitu akan pentingnya kebebasan
individu dan hubungan yang damai serta teratur
antar individu.
7. CIRI-CIRI LIBERALISME
• Kebebasan individu di atas segalanya
• Adanya persamaan hak idividu
• Negara hanya sebagai alat
• Sistem pemerintahan demokrasi liberal
• Peran negara terbatas