Dokumen tersebut membahas tentang ilmu pengetahuan dalam perspektif ontologis, meliputi pertanyaan filsafat dan ilmu pengetahuan, kekhasan metode filsafat, runtunya pandangan metafisika dalam ilmu pengetahuan, perlunya ilmu pengetahuan dan filsafat ilmu pengetahuan, serta revolusi ilmu pengetahuan abad ke-17 dan dampaknya terhadap filsafat ilmu pengetahuan.
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni Dalam Islam. Jakarta: Departemen Agama RI.
Aminuddin, dkk. 2005. Islam Pengetahuan dan Teknologi. Bandung: PT. Ghalia Indonesia.
Imtihana, Aida, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi umum. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Epistemologi sering juga disebut teori pengetahuan (theory of knowledge). Epistemologi lebih memfokuskan kepada makna pengetahuan yang berhubungan dengan konsep, sumber, dan kriteria pengetahuan, jenis pengetahuan, dan lain sebagainya.
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHSoga Biliyan Jaya
makalah kali mencoba menjelaskan tentang ilmu pengetahuan dan pengetahuan ilmiah, yang meliputi hakikat ilmu pengetahuandan pengethuan ilmiah, hubungan ilmu pengetahuan dan pengetahuan ilmiah, dan apakah pengetahuan tersebut merupakan pengetahuan yang benar adanya atau sebaliknya
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuankikiismayanti
salah satu tugas mata kuliah penelitian pendidikan yang berisi tentang materi ilmu pengetahuan. Secara lengkap dijelaskan perbedaan antara ilmu dan pengetahuan.
Filsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuanEkoBowo2
Pemikiran filsafat merupakan pemikiran reflektif yang dapat berubah dari waktu ke waktu, dengan konsep yang terbuka dalam arti selalu berkembang sesuai dengan keadaan dan dalam mencari solusi masalah yang sesuai dengan bidang yang dihadapi ataupun dengan cabang filsafat yang dipakai sebagai objek formalnya.
Mansoer, Hamdan, dkk. 2004. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni Dalam Islam. Jakarta: Departemen Agama RI.
Aminuddin, dkk. 2005. Islam Pengetahuan dan Teknologi. Bandung: PT. Ghalia Indonesia.
Imtihana, Aida, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi umum. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Epistemologi sering juga disebut teori pengetahuan (theory of knowledge). Epistemologi lebih memfokuskan kepada makna pengetahuan yang berhubungan dengan konsep, sumber, dan kriteria pengetahuan, jenis pengetahuan, dan lain sebagainya.
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHSoga Biliyan Jaya
makalah kali mencoba menjelaskan tentang ilmu pengetahuan dan pengetahuan ilmiah, yang meliputi hakikat ilmu pengetahuandan pengethuan ilmiah, hubungan ilmu pengetahuan dan pengetahuan ilmiah, dan apakah pengetahuan tersebut merupakan pengetahuan yang benar adanya atau sebaliknya
powerpoint tentang ilmu dan pengetahuankikiismayanti
salah satu tugas mata kuliah penelitian pendidikan yang berisi tentang materi ilmu pengetahuan. Secara lengkap dijelaskan perbedaan antara ilmu dan pengetahuan.
Filsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuanEkoBowo2
Pemikiran filsafat merupakan pemikiran reflektif yang dapat berubah dari waktu ke waktu, dengan konsep yang terbuka dalam arti selalu berkembang sesuai dengan keadaan dan dalam mencari solusi masalah yang sesuai dengan bidang yang dihadapi ataupun dengan cabang filsafat yang dipakai sebagai objek formalnya.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
by
Alvy Mayrina Pribadi
S200160071
FILSAFAT
ILMU
PENGETAHUAN
2. BAGIAN PERTAMA: ILMU PENGETAHUAN
DALAM PERSPEKTIF ONTOLOGIS
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LINGKARAN WINA CONTEXT OF
JUSTIFICATION, RASIONAL
KONSTITUTIF (DE LURE)
4. PERTANYAAN FILSAFAT
• Pertanyaan filsafat bertalian dengan :
hakikat dari
sesuatu
makna dari
sesuatu
kebenaran
dari sesuatu
hubungan logis antara ide
– ide dasar (keyakinan,
asumsi, dan konsep) yang
tidak dapat dipecahkan
dengan ilmu-ilmu empiris
5. • Filsafat mendalami “sesuatu” dengan pertanyaan
“apa itu”, “dari mana”, dan “ke mana”.
• Dalam filsafat, kita tidak mencari tahu sebab dan
akibat dari suatu masalah, seperti yang diselidiki
ilmu pengetahuan.
• Filsafat menanyakan segala sesuatu khususnya
yang menyangkut “nasib” manusia.
6. • Objek Material dalam
studi filsafat adalah
kenyataan yang
direfleksikan dari sudut
hakikatnya.
Objek
material
• Objek formal studi
filsafat adalah hakikat
atau asal –usul yang
melampau (metafisika,
kenyataan tampak
(fisika).
Objek formal
7. PERTANYAAN ILMU PENGETAHUAN
Ilmu merupakan kegiatan akal budi untuk menjelaskan kenyataan empiris
secara spesifik menurut tiga kriteria utama:
• mau dikatakan bahwa apa yang diklaim oleh suatu ilmu sebagai kebenaran
dapat diterima karena masuk akal, yakni logis, kritis, dan terbuka untuk
perbaikan. Jadi, apa yang rasional tidak kebal kritik.
Rasional
• Berhubungan dengan istilah “metodis”, dikatakan bahwa cara kerja suatu ilmu
harus mengikuti suatu prosedur yang diikuti dengan baik mengantar si ilmuwan
sampai pada suatu kesimpulan atau klaim, yang secara argumentatif bisa
dibuktikan.
Metodis
• Mengikuti sebuah prosedur secara konsisten dapat membantu penelitian untuk
melihat semua aspek secara komprehensif dan menganalisis satu demi satu
untuk memperoleh simpulan yang bersifat menyeluruh dari objek penelitian.
Sistematis
8. • Pertanyaan ilmu pengetahuan didasarkan pada
fakta empiris dan dalam perspektif instrumental.
• Maksudnya, kegiatan betanya dan
mempertanyakan dimaksudkan untuk mencari
jawaban yang dapat digunakan bagi kepentingan
manusia.
• Ilmu pengetahuan menghadapi soalnya dengan
pertanyaan “apa sebabnya” dan “bagaimana”
untuk menemukan solusi bagi kepentingan
praktis manusia.
10. KEKHASAN METODE FILSAFAT
1.
• Filsafat sebagian besar dihubungkan dengan pertanyaan-pertanyaan
yang belum pernah bisa dijawab secara memuaskan dengan satu
cara yang sistematis.
2.
• Pertanyaan-pertanyaan filsafat cenderung mengenai apa yang
dinamakan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan
fenomena-fenomena dalam garis besar (framework questions)
daripada pertanyaan-pertanyaan yang spesifik mengenai kenyataan.
3.
• Pertanyaan-pertanyaan filsafat secara khusus berhubunagn dengan
masalah konseptual, yakni pemahaman kita dan hubungan antara
pemahaman tentang realitas dan realitas itu sendiri.
11. RUNTUHNYA PANDANGAN METAFISIS
DALAM ILMU PENGETAHUAN
• Perubahan paradigma metafisika kepada ilmu
pengetahuan empiris mencapai puncaknya
dalam abad XVII dan ditandai oleh
transformasi sosial yang dahsyat (great
transformation) dalam bidang sosial ekonomi
karena proses industrialisasi yang didasarkan
pada logika dan matematika.
12. • Paradigma ilmu pengetahuan ini disebut positivism,
yang menekankan bahwa kebenaran pengetahuan
didefinisikan oleh pengalaman nyata (a posteoriori),
bukan pikiran yang abstrak (a priori ) dan bahwa akal
budi manusia adalah syarat untuk mempertimbangkan
benar atu tidaknya pengalaman menurut aturan logika
dan matematika sebagai perangkat ilmiah satu-satunya
dalam mengklaim pengetahuan ilmiah.
• Aliran ini dikenal dnegan positivisme logis sebagai cara
pandang yang menganggap metafisika sebagai spekulasi
akal budi tanpa dukungan pengalaman nyata sehingga
tidak jelas (nonsense) dan tidak bermakna
(meaningless).
13. Pertentangan antara metafisika dan ilmu pengetahuan empiris
mewarnai percaturan ilmiah dalam abad XX-XXI khususnya
ketika orang berbicara mengenai nilai dan fakta:
Apakah ada hubungan
antara keduannya atau
nilai sama sekali bersifat
subjektif dan tidak
berhubungan dengan
fakta sebagai kenyataan
objektif?
1.
Bagaimana menjelaskan
pentingnya fakta sebagai
kebenaran objektif tanpa
melihat atau bagaimana
memahami sebuah nilai
tanpa mengaitkan
dengan sebuah
pengalaman empiris?
2.
14. PERLUNYA ILMU PENGETAHUAN
• Iptek mendefinisikan kebenaran secara teknis
dalam sebuah prosedur metodologis, yang
dalam positivisme logis disebut “verifikasi”,
yakni pembenaran klaim ilmiah menurut apa
yang benar-benar dialami secara empiris
sehingga dapat diterangkan dengan logika
formal dan hasilnya dapat dihitung secara
matematis sebagai sebuah nilai kebenaran.
15. PERLUNYA FILSAFAT
ILMU PENGETAHUAN
• Kehadiran filsafat ilmu pengetahuan merupakan
rintisan terobosan manusia sebagai makhluk
rasional untuk menjembatani kedigdayaan iptek
sebagai tulang punggung modernisasi yang
mengancam identitas budaya.
• Melalui filsafat ilmu pengetahuan, perbedaan dan
kaitan jenis-jenis ilmu pengetahuan dan teknologi
serta ideologi, filsafat, dan agama dapat
dijelaskan sedemikian rupa.
16. • Konsep kebenaran ilmiah dalam klaim positivisme
logis diterobos dan diangkat kepada nilai
kebenaran yang melampaui bahasa logika formal
dan kalkulasi matematis.
• Dalam klaim baru mengenai kebenaran
komunikatif, terobosan filsafat ilmu pengetahuan
adalah mengaitkan iptek dengan kepentingan
manusia berdimensi tiga, yakni kepentingan
teknis dalam ilmu alam, kepentingan praktis
dalam ilmu-ilmu humaniora, dan kepentingan
emansipatoris dalam ilmu-ilmu sosial kritis.
17. REVOLUSI ILMU
PENGETAHUAN ABAD XVII DAN DAMPAKNYA
TERHADAP FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
• Revolusi menurut KBBI berarti perubahan yang cukup
mendasar dalam suatu bidang.
• Dengan arti leksikal tersebut, kita belum mengetahui apa
yang sesungguhnya terjadi dengan ilmu pengetahuan.
• Apakah ilmu pengetahuan adalah bidang yang berdiri
sendiri atau terkait unsur kebudayaan?
• Apabila terjadi revolusi, apakah perubahan itu berdiri
sendiri atau berdampat pada unsur kebudayaan?
18. • Apabila ilmu pengetahuan dipahami sebagai
salah satu unsur struktural kebudayaan, maka
revolusi ilmu pengetahuan sudah menyiratkan
dua ciri yang selalu menyertai pembicaraan
kebudayaan sebagi perubahan dan
perkembangan.
• Perubahan menunjukkan ciri diskontinuitas
kebudayaan (yang lama hilang) dan ciri
kontinuitas kebudayaan, yakni perkembangan
atau penyempurnaan apa yang telah ada.
19. • Sebagaimana kebudayaan tidak ada yang berciri statis,
kecuali musnah, maka ilmu pengetahuan adalah salah
satu cara budaya untuk merespon tantangan dalam
hidup manusia.
• Perubahan dalam kebudayaan menyatakan perubahan
dalam kompleks pengetahuan, bahasa seni, hukum,
teknologi dan agama.
• Maka dapat dipastikan bahwa tidak ada revolusi
sebagai perubahan yang bersifat tiba-tiba, tetapi
perubahan menyatakan perkembangan secara
bertahap
20. Ciri-ciri Pokok Revolusi Ilmiah dan
Dampaknya:
• Ketidakpastian yang ditimbulkan oleh tidak mencukupinya
alasan rasional bagi teori lama untuk menjelaskan realitas dunia
1. Anomali
• Adanya prediksi yang menandai peralihan metode deduktif
kepada metode induktif sekaligus mengkritik kelemahan
induktifisme.
2. Conjecture
• Adanyapemikiran historitas sebagai kritik terhadap metode
empiris yang menekankan hanya kebenaran yang diperoleh
secara induktif atas pengalaman sebagai anarkisme metodologis.
3. Historitas