SlideShare a Scribd company logo
Asas-asas Hukum Perdata
 Betlehem Ketaren, S.H.
 Kuliah 4 PTHI Universitas Quality Berastagi.
Asas-asas Hukum Perdata
A. Pengertian Hukum Perdata

 Hukum Perdata adalah aturan-aturan hukum yang
 mengatur tingkah laku orang terhadap orang yang lain
 berkaitan dengan hak dan kewajiban yang timbul dalam
 pergaulan masyarakat maupun pergaulan keluarga.
Hukum Perdata dapat dibedakan menjadi dua, yakni:

1. Hukum Perdata Materiil: hukum yang mengatur
   kepentingan-kepentingan perdata subyek hukum;

1. Hukum Perdata Formiil: hukum yang mengatur
   bagaimana cara seseorang mempertahankan
   haknya apabila dilanggar orang lain.
B. Sejarah KUH Perdata (BW)

KUH Perdata (Burgelijk Wetboek/BW) adalah
kodifikasi hukum perdata yang disusun di negeri
Belanda.

Penyusunan BW di Belanda sangat dipengaruhi
Hukum Perdata Prancis (Code Napoleon).

Code Napoleon disusun berdasarkan hukum Romawi
(Corpus Juris Civilis) yang pada waktu itu dianggap
sebagai hukum yang paling sempurna.
Hukum privat yang berlaku di Prancis dimuat dalam
dua kodifikasi, yakni: Code civil dan code de
commerce.

Pada waktu Prancis mengusai Belanda, kodifikasi itu
diberlakukan di Belanda sampai 24 tahun setelah
Belanda merdeka pada tahun 1915.

Baru pada tahun 1938 dengan berdasarkan asas yang
terdapat pada code civil dan code de commerce,
pemerintah Belanda menciptakan dua kodifikasi yang
bersifat nasional, yang diberi nama Burgelijk Wetboek
(BW) dan Wetboek van Koophandel (Wvk).
Kodifikasi KUH Perdata di Indonesia dikerjakan oleh
panitia khusus diketuai oleh Mr. CJ. Schoolten van Out
Haarlem.

Kodifikasi yang dihasilkan diharapkan memiliki
kesamaan antara hukum dan keadaan di Indonesia
dengan hukum dan keadaan di negeri Belanda.

Panitia menyelesaikan kodifikasi KUH Pdt Indonesia
yang banyak dijiwai oleh BW Belanda. Kodifikasi KUH
Perdata diumumkan pada tanggal 30 April 1847,
melalui Staatblaad No. 223, dan dinyatakan mulai
berlaku pada Januari 1948.
C. Sistematika Hukum Perdata menurut BW

•Buku I, berjudul “perihal orang” (van persoon):
hukum perorangan dan hukum kekeluargaaan;
•Buku II berjudul “perihal benda” (van zaaken) hukum
benda dan hukum waris;
•Buku III berjudul “perihal perikatan” (van
verbintenisen): hukum harta kekayaan yang
berhubungan dengan hak dan kewajiban yang berlaku
bagi orang-orang atau pihak-pihak tertentu
•Buku IV berjudul “perihal pembuktian dan
kadaluarsa” (van bewijs en verjaring), memuat perihal
alat pembuktian dan akibat lewat waktu terhadap
hubungan hukum.
D. Sistematika Hk. Pdt. Menurut Ilmu Pengetahuan

Terdii dalam empat (4) bagian, yakni:

1. Hukum tentang orang atau hukum perorangan
   (Persoonrecht);

2. Hukum kekeluargaan (Familierecht);

3. Hukum kekayaan atau Hukum Harta Kekayaan
   (Vermogensrecht);

4. Hukum Waris (Erfrecht)
1. Hukum tentang orang atau hukum perorangan
(Persoonrecht) yang antara lain mengatur tentang orang
sebagai subyek hukum dan orang dalam kecakapannya
untuk memiliki hak-hak dan bertindak sendiri untuk
melaksanakan haknya.
2. Hukum Kekeluargaan atau hukum keluarga
(Familierecht)

Mengatur antara lain:

Perkawinan;
 perceraian; dan
hubungan hukum yang timbul didalam perkawinan;
 hubungan hukum antara orangtua dan anak atau
      kekuasaan orangtua (ouderlijk macht);
perwalian (voogdij); dan
pengampuan (curatele);
3. Hukum kekayaan aau Hukum Harta Kekayaan
(Vermogensrecht)

Mengatur tetang hubungan-hubungan hukum yang
dapat dinilai dengan uang, meliputi:

Hak mutlak (hak-hak yang berlaku terhadap setiap
orang); dan

Hak Perorangan (hak yang hanya berlaku terhadap
seseorang atau pihak tertentu saja.
4. Hukum Waris (Erfrecht)

Mengatur tentang benda
atau
kekayaan seseorang
 jika ia meninggal dunia

(mengatur akibat hukum dari hubungan keluarga
terhadap harta warisan yang ditinggalkan seseorang).
Ad. 1. Hukum Perorangan (Persoonrecht)

Istilah “orang atau persoon” menunjuk pada pengertian
subyek hukum sebagai pembawa hak dan kewajiban.

Subyek hukum terdiri dari:

 manusia (naturlijk persoon); dan
 badan hukum (rechts persoon).
Manusia sebagai pembawa hak dan kewajiban terjadi
sejak ia lahir dan berakhir setelah ia meninggal dunia.

Sejak ia lahir hidup, ia sudah dianggap sebagai subyek
hukum (Pasal 2 ayat 1 (BW).

Ketentuan ini sangat penting maka pasal 2 BW disebut
sebagai rechtfictie dan erat hubungannya dengan hak
mewaris.
Orang untuk dapat melalukan perbuatan hukum harus:

 sudah dewasa: sudah berumur 21 tahun (BW) atau
sudah kawin sebelum umur tersebut, 18 tahun menurut
UU No. 1/1974 dan Yusisprudensi MA.

 orang yang belum dewasa: dibawah pengampuan
(curatele), perbuatannya harus melalui perwakilan oleh
wali atau kuratornya.
Adapun perbuatan-perbuatan hukum yang dapat
dilakukan oleh orang atau badan hukum sebagai subyek
hukum, misalnya:

• mengadakan jual beli tanah;
• mengadakan perjanjian jual beli rumah;
• mengadakan perjanjian pinjam-meminjam uang atau
barang;
• mengadakan perjanjian kerja;
•dan lain-lain.
Menurut Hukum Orang, orang dan badan hukum harus
mempunyai tempat tinggal (domisili).

Pentingnya domisili bagi badan orang dan atau badan
hukum adalah untuk urusan tertentu, misalnya:
• di wilayah hukum mana perkawinan harus dilakukan
bila seseorang menikah;
• dimana seseorang atau badan hukum, itu dipanggil oleh
pengadilan;
• pengadilan mana yang berwenang menyelesaikan
perkara yang melibatkan orang atau badan hukum itu;
• tempat dilaksanakan pembagian warisan yang
ditinggalkan oleh orang yang bersangkutan di mana ia
tinggal sampai meninggal.
Badan hukum yang berstatus sebagai pembawa hak
dan kewajiban (sebagai subyek hukum) misalnya

 Negara;
Provinsi;
Kabupaten;
Perseroan terbatas;
Yayasan;
Wakaf;
Gereja;
 dan lain-lain.
Suatu perkumpulan dapat dijadikan juga sebagai badan
hukum asal memenuhi syarat-syarat yang ditentukan
oleh hukum, yakni:

 Didirikan dengan akte notaris dandidaftarkan di
kepaniteraan pengadilan negeri setempat;

 Anggaran dasarnya disahkan oleh menteri
kehakiman; dan

diumumkan dalam Berita Negara.
Orang dan badan hukum sebagai subyek hukum dapat
melakukan perbuatan hukum sebagai pelaksanaan hak
dan kewajibannya. Dalam melaksanakan perbuatan
hukum badan hukum diwakili oleh pengurusnya.
Sumber Kepustakaan:

1. Drs.C.S.T. Kansil, S.H., “Pengantar Ilmu Hukum dan
   Tata Hukum Indonesia, PN Balai Pustaka, Cetakan
   Keenam, 1984.

2. Yulies Tiena Masriani, S.H., M.Hum., “Pengantar
   Hukum Indonesia”, Sinar Grafika, Jakarta, 2004.

More Related Content

What's hot

Kuhp buku kesatu
Kuhp buku kesatuKuhp buku kesatu
Kuhp buku kesatuSei Enim
 
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)
Bagoes Prasetya
 
Hukum Perdata Internasional
Hukum Perdata InternasionalHukum Perdata Internasional
Hukum Perdata Internasional
DenaAgustina
 
2.2-HUKUM-PERKAWINAN-Hukum-Perdata.pptx
2.2-HUKUM-PERKAWINAN-Hukum-Perdata.pptx2.2-HUKUM-PERKAWINAN-Hukum-Perdata.pptx
2.2-HUKUM-PERKAWINAN-Hukum-Perdata.pptx
CAHYOANUGROHO
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Idik Saeful Bahri
 
Materi kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi HukumMateri kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi Hukum
Nur Fitrianna Damayanti
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2
villa kuta indah
 
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Idik Saeful Bahri
 
pengertian filsafat hukum
pengertian filsafat hukumpengertian filsafat hukum
pengertian filsafat hukum
Fitria Novita
 
Bahan Kuliah - hukum-acara
Bahan Kuliah - hukum-acaraBahan Kuliah - hukum-acara
Bahan Kuliah - hukum-acara
Fakhrul Rozi
 
materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham Bang Ucok
 
Pengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum IndonesiaPengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum Indonesia
Aryo Adiwoso
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalNuelnuel11
 
Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasional
Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasionalIstilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasional
Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasionalAnastasia Sevenfold
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalEvirna Evirna
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Vallen Hoven
 

What's hot (20)

Kuhp buku kesatu
Kuhp buku kesatuKuhp buku kesatu
Kuhp buku kesatu
 
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)
 
Hukum Perdata Internasional
Hukum Perdata InternasionalHukum Perdata Internasional
Hukum Perdata Internasional
 
2.2-HUKUM-PERKAWINAN-Hukum-Perdata.pptx
2.2-HUKUM-PERKAWINAN-Hukum-Perdata.pptx2.2-HUKUM-PERKAWINAN-Hukum-Perdata.pptx
2.2-HUKUM-PERKAWINAN-Hukum-Perdata.pptx
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Materi kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi HukumMateri kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi Hukum
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2
 
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
 
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
Hukum perdata internasional - Pelaaksanaan putusan pengadilan dan arbitrase a...
 
pengertian filsafat hukum
pengertian filsafat hukumpengertian filsafat hukum
pengertian filsafat hukum
 
Bahan Kuliah - hukum-acara
Bahan Kuliah - hukum-acaraBahan Kuliah - hukum-acara
Bahan Kuliah - hukum-acara
 
materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham materi Hukum dan ham
materi Hukum dan ham
 
Isi filsafat hukum
Isi filsafat hukumIsi filsafat hukum
Isi filsafat hukum
 
Pengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum IndonesiaPengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum Indonesia
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Sumber hukum internasional
Sumber hukum internasionalSumber hukum internasional
Sumber hukum internasional
 
Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasional
Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasionalIstilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasional
Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasional
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasional
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum Internasional
 

Viewers also liked

Hukum Perdata 1
Hukum Perdata 1Hukum Perdata 1
Hukum Perdata 1
iycdf
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
Masrijal SH MH
 
ILMU HUKUM - Asas Hukum Perdata
ILMU HUKUM - Asas Hukum PerdataILMU HUKUM - Asas Hukum Perdata
ILMU HUKUM - Asas Hukum Perdata
Diana Amelia Bagti
 
Ppt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataPpt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataLisa SYP
 
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
 
Surat keterangan domisili
Surat keterangan domisiliSurat keterangan domisili
Surat keterangan domisili
Nholiez
 
1.1 asas-asas-haper-pendahuluan-haper
1.1 asas-asas-haper-pendahuluan-haper1.1 asas-asas-haper-pendahuluan-haper
1.1 asas-asas-haper-pendahuluan-haper
DA111AR
 
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para AhliAsas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para AhliIca Diennissa
 
ILMU HUKUM - Hukum Keluarga
ILMU HUKUM - Hukum KeluargaILMU HUKUM - Hukum Keluarga
ILMU HUKUM - Hukum Keluarga
Diana Amelia Bagti
 
Studi kasus hukum tata negara
Studi kasus hukum tata negaraStudi kasus hukum tata negara
Hukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BWHukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BW
University of North Sumatera
 
Surat Keterangan domisili
Surat Keterangan domisiliSurat Keterangan domisili
Surat Keterangan domisiliSidik Abdullah
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Kacung Abdullah
 
Hukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatanHukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatanDin Haidiati
 
filsafat ilmu logika
 filsafat ilmu  logika  filsafat ilmu  logika
filsafat ilmu logika
KuliahMandiri.org
 
1-APELL Introduction- Gablehouse
1-APELL Introduction- Gablehouse1-APELL Introduction- Gablehouse
1-APELL Introduction- Gablehouse
Global Risk Forum GRFDavos
 
1-APELL Introduction- Gablehouse
1-APELL Introduction- Gablehouse1-APELL Introduction- Gablehouse
1-APELL Introduction- Gablehouse
Global Risk Forum GRFDavos
 
Stop aids
Stop aidsStop aids
Stop aids
nanajguburia
 
Porquedômetro
PorquedômetroPorquedômetro
Porquedômetro
Naider Lara
 
lockheed martin 2006 Annual Report
lockheed martin 2006 Annual Reportlockheed martin 2006 Annual Report
lockheed martin 2006 Annual Reportfinance6
 

Viewers also liked (20)

Hukum Perdata 1
Hukum Perdata 1Hukum Perdata 1
Hukum Perdata 1
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
ILMU HUKUM - Asas Hukum Perdata
ILMU HUKUM - Asas Hukum PerdataILMU HUKUM - Asas Hukum Perdata
ILMU HUKUM - Asas Hukum Perdata
 
Ppt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataPpt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdata
 
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
 
Surat keterangan domisili
Surat keterangan domisiliSurat keterangan domisili
Surat keterangan domisili
 
1.1 asas-asas-haper-pendahuluan-haper
1.1 asas-asas-haper-pendahuluan-haper1.1 asas-asas-haper-pendahuluan-haper
1.1 asas-asas-haper-pendahuluan-haper
 
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para AhliAsas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
 
ILMU HUKUM - Hukum Keluarga
ILMU HUKUM - Hukum KeluargaILMU HUKUM - Hukum Keluarga
ILMU HUKUM - Hukum Keluarga
 
Studi kasus hukum tata negara
Studi kasus hukum tata negaraStudi kasus hukum tata negara
Studi kasus hukum tata negara
 
Hukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BWHukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BW
 
Surat Keterangan domisili
Surat Keterangan domisiliSurat Keterangan domisili
Surat Keterangan domisili
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
 
Hukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatanHukum perdata perjanjian-perikatan
Hukum perdata perjanjian-perikatan
 
filsafat ilmu logika
 filsafat ilmu  logika  filsafat ilmu  logika
filsafat ilmu logika
 
1-APELL Introduction- Gablehouse
1-APELL Introduction- Gablehouse1-APELL Introduction- Gablehouse
1-APELL Introduction- Gablehouse
 
1-APELL Introduction- Gablehouse
1-APELL Introduction- Gablehouse1-APELL Introduction- Gablehouse
1-APELL Introduction- Gablehouse
 
Stop aids
Stop aidsStop aids
Stop aids
 
Porquedômetro
PorquedômetroPorquedômetro
Porquedômetro
 
lockheed martin 2006 Annual Report
lockheed martin 2006 Annual Reportlockheed martin 2006 Annual Report
lockheed martin 2006 Annual Report
 

Similar to Kuliah pthi, asas asas hukum perdata

HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptx
HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptxHK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptx
HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptx
riansaputra79
 
Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx
Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptxHukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx
Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx
riansaputra79
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
ErhaSyam
 
hukum perdata.pptx
hukum perdata.pptxhukum perdata.pptx
hukum perdata.pptx
muhammadmirzaIkhsanu
 
SISTEMATIKA HUKUM PERDATA.pptx
SISTEMATIKA HUKUM PERDATA.pptxSISTEMATIKA HUKUM PERDATA.pptx
SISTEMATIKA HUKUM PERDATA.pptx
FitraMegaKurniawan
 
Ahde sesi 1-2 sistem hk
Ahde   sesi 1-2 sistem hkAhde   sesi 1-2 sistem hk
Ahde sesi 1-2 sistem hk
Sentot Baskoro
 
Phi pertemuan 6
Phi pertemuan 6Phi pertemuan 6
Phi pertemuan 6
zairafotocopy
 
46905aebe07908ddd40dd1fbfe4f7a1f9ac87e18
46905aebe07908ddd40dd1fbfe4f7a1f9ac87e1846905aebe07908ddd40dd1fbfe4f7a1f9ac87e18
46905aebe07908ddd40dd1fbfe4f7a1f9ac87e18guest68a049ae
 
Pih pengertian dasar ilmu hukum
Pih pengertian dasar ilmu hukumPih pengertian dasar ilmu hukum
Pih pengertian dasar ilmu hukum
Pendekar Cambuk Angin
 
Pih pengertian dasar ilmu hukum
Pih pengertian dasar ilmu hukumPih pengertian dasar ilmu hukum
Pih pengertian dasar ilmu hukumTriwanto Hfiy
 
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Yeepe
 
VI. Pembagian Hukum.pptx
VI. Pembagian Hukum.pptxVI. Pembagian Hukum.pptx
VI. Pembagian Hukum.pptx
donihasmanto
 
pengertian-dasar-ilmu-hukum
pengertian-dasar-ilmu-hukumpengertian-dasar-ilmu-hukum
pengertian-dasar-ilmu-hukum
Fakhrul Rozi
 
HUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptx
HUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptxHUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptx
HUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptx
RismaMawar1
 
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Anggit Dwi A
 
Diklat Hukum Perdata (1).pptx
Diklat Hukum Perdata (1).pptxDiklat Hukum Perdata (1).pptx
Diklat Hukum Perdata (1).pptx
haenryjati1
 
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
Aditya Panim
 

Similar to Kuliah pthi, asas asas hukum perdata (20)

HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptx
HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptxHK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptx
HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptx
 
Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx
Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptxHukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx
Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx
 
Bahan 3
Bahan 3Bahan 3
Bahan 3
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
hukum perdata.pptx
hukum perdata.pptxhukum perdata.pptx
hukum perdata.pptx
 
SISTEMATIKA HUKUM PERDATA.pptx
SISTEMATIKA HUKUM PERDATA.pptxSISTEMATIKA HUKUM PERDATA.pptx
SISTEMATIKA HUKUM PERDATA.pptx
 
Ahde sesi 1-2 sistem hk
Ahde   sesi 1-2 sistem hkAhde   sesi 1-2 sistem hk
Ahde sesi 1-2 sistem hk
 
Phi pertemuan 6
Phi pertemuan 6Phi pertemuan 6
Phi pertemuan 6
 
46905aebe07908ddd40dd1fbfe4f7a1f9ac87e18
46905aebe07908ddd40dd1fbfe4f7a1f9ac87e1846905aebe07908ddd40dd1fbfe4f7a1f9ac87e18
46905aebe07908ddd40dd1fbfe4f7a1f9ac87e18
 
Pih pengertian dasar ilmu hukum
Pih pengertian dasar ilmu hukumPih pengertian dasar ilmu hukum
Pih pengertian dasar ilmu hukum
 
Pih pengertian dasar ilmu hukum
Pih pengertian dasar ilmu hukumPih pengertian dasar ilmu hukum
Pih pengertian dasar ilmu hukum
 
Pih pengertian dasar ilmu hukum
Pih pengertian dasar ilmu hukumPih pengertian dasar ilmu hukum
Pih pengertian dasar ilmu hukum
 
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
 
VI. Pembagian Hukum.pptx
VI. Pembagian Hukum.pptxVI. Pembagian Hukum.pptx
VI. Pembagian Hukum.pptx
 
pengertian-dasar-ilmu-hukum
pengertian-dasar-ilmu-hukumpengertian-dasar-ilmu-hukum
pengertian-dasar-ilmu-hukum
 
HUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptx
HUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptxHUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptx
HUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptx
 
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
Resume Buku Hukum Perdata "PENGANTAR HUKUM PERDATA TERTULIS (BW)
 
Hkm perdata 2
Hkm perdata 2Hkm perdata 2
Hkm perdata 2
 
Diklat Hukum Perdata (1).pptx
Diklat Hukum Perdata (1).pptxDiklat Hukum Perdata (1).pptx
Diklat Hukum Perdata (1).pptx
 
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
 

Kuliah pthi, asas asas hukum perdata

  • 1. Asas-asas Hukum Perdata  Betlehem Ketaren, S.H.  Kuliah 4 PTHI Universitas Quality Berastagi.
  • 2. Asas-asas Hukum Perdata A. Pengertian Hukum Perdata Hukum Perdata adalah aturan-aturan hukum yang mengatur tingkah laku orang terhadap orang yang lain berkaitan dengan hak dan kewajiban yang timbul dalam pergaulan masyarakat maupun pergaulan keluarga.
  • 3. Hukum Perdata dapat dibedakan menjadi dua, yakni: 1. Hukum Perdata Materiil: hukum yang mengatur kepentingan-kepentingan perdata subyek hukum; 1. Hukum Perdata Formiil: hukum yang mengatur bagaimana cara seseorang mempertahankan haknya apabila dilanggar orang lain.
  • 4. B. Sejarah KUH Perdata (BW) KUH Perdata (Burgelijk Wetboek/BW) adalah kodifikasi hukum perdata yang disusun di negeri Belanda. Penyusunan BW di Belanda sangat dipengaruhi Hukum Perdata Prancis (Code Napoleon). Code Napoleon disusun berdasarkan hukum Romawi (Corpus Juris Civilis) yang pada waktu itu dianggap sebagai hukum yang paling sempurna.
  • 5. Hukum privat yang berlaku di Prancis dimuat dalam dua kodifikasi, yakni: Code civil dan code de commerce. Pada waktu Prancis mengusai Belanda, kodifikasi itu diberlakukan di Belanda sampai 24 tahun setelah Belanda merdeka pada tahun 1915. Baru pada tahun 1938 dengan berdasarkan asas yang terdapat pada code civil dan code de commerce, pemerintah Belanda menciptakan dua kodifikasi yang bersifat nasional, yang diberi nama Burgelijk Wetboek (BW) dan Wetboek van Koophandel (Wvk).
  • 6. Kodifikasi KUH Perdata di Indonesia dikerjakan oleh panitia khusus diketuai oleh Mr. CJ. Schoolten van Out Haarlem. Kodifikasi yang dihasilkan diharapkan memiliki kesamaan antara hukum dan keadaan di Indonesia dengan hukum dan keadaan di negeri Belanda. Panitia menyelesaikan kodifikasi KUH Pdt Indonesia yang banyak dijiwai oleh BW Belanda. Kodifikasi KUH Perdata diumumkan pada tanggal 30 April 1847, melalui Staatblaad No. 223, dan dinyatakan mulai berlaku pada Januari 1948.
  • 7. C. Sistematika Hukum Perdata menurut BW •Buku I, berjudul “perihal orang” (van persoon): hukum perorangan dan hukum kekeluargaaan; •Buku II berjudul “perihal benda” (van zaaken) hukum benda dan hukum waris; •Buku III berjudul “perihal perikatan” (van verbintenisen): hukum harta kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban yang berlaku bagi orang-orang atau pihak-pihak tertentu •Buku IV berjudul “perihal pembuktian dan kadaluarsa” (van bewijs en verjaring), memuat perihal alat pembuktian dan akibat lewat waktu terhadap hubungan hukum.
  • 8. D. Sistematika Hk. Pdt. Menurut Ilmu Pengetahuan Terdii dalam empat (4) bagian, yakni: 1. Hukum tentang orang atau hukum perorangan (Persoonrecht); 2. Hukum kekeluargaan (Familierecht); 3. Hukum kekayaan atau Hukum Harta Kekayaan (Vermogensrecht); 4. Hukum Waris (Erfrecht)
  • 9. 1. Hukum tentang orang atau hukum perorangan (Persoonrecht) yang antara lain mengatur tentang orang sebagai subyek hukum dan orang dalam kecakapannya untuk memiliki hak-hak dan bertindak sendiri untuk melaksanakan haknya.
  • 10. 2. Hukum Kekeluargaan atau hukum keluarga (Familierecht) Mengatur antara lain: Perkawinan;  perceraian; dan hubungan hukum yang timbul didalam perkawinan;  hubungan hukum antara orangtua dan anak atau kekuasaan orangtua (ouderlijk macht); perwalian (voogdij); dan pengampuan (curatele);
  • 11. 3. Hukum kekayaan aau Hukum Harta Kekayaan (Vermogensrecht) Mengatur tetang hubungan-hubungan hukum yang dapat dinilai dengan uang, meliputi: Hak mutlak (hak-hak yang berlaku terhadap setiap orang); dan Hak Perorangan (hak yang hanya berlaku terhadap seseorang atau pihak tertentu saja.
  • 12. 4. Hukum Waris (Erfrecht) Mengatur tentang benda atau kekayaan seseorang jika ia meninggal dunia (mengatur akibat hukum dari hubungan keluarga terhadap harta warisan yang ditinggalkan seseorang).
  • 13. Ad. 1. Hukum Perorangan (Persoonrecht) Istilah “orang atau persoon” menunjuk pada pengertian subyek hukum sebagai pembawa hak dan kewajiban. Subyek hukum terdiri dari:  manusia (naturlijk persoon); dan  badan hukum (rechts persoon).
  • 14. Manusia sebagai pembawa hak dan kewajiban terjadi sejak ia lahir dan berakhir setelah ia meninggal dunia. Sejak ia lahir hidup, ia sudah dianggap sebagai subyek hukum (Pasal 2 ayat 1 (BW). Ketentuan ini sangat penting maka pasal 2 BW disebut sebagai rechtfictie dan erat hubungannya dengan hak mewaris.
  • 15. Orang untuk dapat melalukan perbuatan hukum harus:  sudah dewasa: sudah berumur 21 tahun (BW) atau sudah kawin sebelum umur tersebut, 18 tahun menurut UU No. 1/1974 dan Yusisprudensi MA.  orang yang belum dewasa: dibawah pengampuan (curatele), perbuatannya harus melalui perwakilan oleh wali atau kuratornya.
  • 16. Adapun perbuatan-perbuatan hukum yang dapat dilakukan oleh orang atau badan hukum sebagai subyek hukum, misalnya: • mengadakan jual beli tanah; • mengadakan perjanjian jual beli rumah; • mengadakan perjanjian pinjam-meminjam uang atau barang; • mengadakan perjanjian kerja; •dan lain-lain.
  • 17. Menurut Hukum Orang, orang dan badan hukum harus mempunyai tempat tinggal (domisili). Pentingnya domisili bagi badan orang dan atau badan hukum adalah untuk urusan tertentu, misalnya: • di wilayah hukum mana perkawinan harus dilakukan bila seseorang menikah; • dimana seseorang atau badan hukum, itu dipanggil oleh pengadilan; • pengadilan mana yang berwenang menyelesaikan perkara yang melibatkan orang atau badan hukum itu; • tempat dilaksanakan pembagian warisan yang ditinggalkan oleh orang yang bersangkutan di mana ia tinggal sampai meninggal.
  • 18. Badan hukum yang berstatus sebagai pembawa hak dan kewajiban (sebagai subyek hukum) misalnya  Negara; Provinsi; Kabupaten; Perseroan terbatas; Yayasan; Wakaf; Gereja;  dan lain-lain.
  • 19. Suatu perkumpulan dapat dijadikan juga sebagai badan hukum asal memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh hukum, yakni:  Didirikan dengan akte notaris dandidaftarkan di kepaniteraan pengadilan negeri setempat;  Anggaran dasarnya disahkan oleh menteri kehakiman; dan diumumkan dalam Berita Negara.
  • 20. Orang dan badan hukum sebagai subyek hukum dapat melakukan perbuatan hukum sebagai pelaksanaan hak dan kewajibannya. Dalam melaksanakan perbuatan hukum badan hukum diwakili oleh pengurusnya.
  • 21. Sumber Kepustakaan: 1. Drs.C.S.T. Kansil, S.H., “Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, PN Balai Pustaka, Cetakan Keenam, 1984. 2. Yulies Tiena Masriani, S.H., M.Hum., “Pengantar Hukum Indonesia”, Sinar Grafika, Jakarta, 2004.