SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Pengantar Ilmu Hukum
 Pengertian Pokok dalam Sistem
             Hukum
       Disampaikan oleh :
  Fully Handayani R, SH,M.Kn
Subjek Hukum

• Adalah segala sesuatu yang menurut
  hukum dapat menjadi pendukung (dapat
  memiliki) hak dan kewajiban.
• Yang dapat dikategorikan sebagai Subjek
  Hukum adalah Manusia (Natuurlijk
  persoon) dan Badan Hukum (Rechts
  persoon)
Subjek Hukum Manusia (Natuurlijk
Persoon)
• Adalah setiap orang yang mempunyai kedudukan yang sama
  selaku pendukung hak dan kewajiban. Pada prinsipnya orang
  sebagai subjek hukum dimulai sejak lahir hingga meninggal dunia.
  Namun ada pengecualian menurut Pasal 2 KUHPerdata, bahwa
  bayi yang masih ada di dalam kandungan ibunya dianggap telah
  lahir dan menjadi subjek hukum jika kepentingannya menghendaki,
  seperti dalam hal kewarisan. Namun, apabila dilahirkan dalam
  keadaan meninggal dunia, maka menurut hukum ia dianggap tidak
  pernah ada, sehingga ia bukan termasuk subjek Hukum
• Ada juga golongan manusia yang tidak dapat menjadi subjek
  hukum, karena tidak cakap dalam melakukan perbuatan hukum
  (Personae miserabile) yaitu :
  1. Anak yang masih dibawah umur, belum dewasa dan belum
     menikah.
  2. Orang yang berada dalam pengampuan (curatele) yaitu orang
  yang sakit ingatan, pemabuk, pemboros, dan Isteri yang tunduk
  pada pasal 110 KUHPer, yg sudah dicabut oleh SEMA No.3/1963
Subjek Hukum Badan Hukum (Rechtspersoon)


• Adalah suatu perkumpulan atau lembaga yang
 dibuat oleh hukum dan mempunyai tujuan
 tertentu. Sebagai subjek hukum, badan hukum
 mempunyai syarat-syarat yang telah ditentukan
 oleh hukum yaitu : (Teori Kekayaan bertujuan)
 1. Memiliki kekayaan yg terpisah dari kekayaan
 anggotanya.
 2. Hak dan Kewajiban badan hukum terpisah
 dari hak dan kewajiban para anggotanya.
Badan Hukum
• Badan Hukum terbagi atas dua macam :
    a. Badan Hukum Privat, seperti PT, Koperasi, Yayasan
    dsb.
    b. Badan Hukum Publik, seperti Negara, dan instansi
    pemerintah.
•   Ada empat teori yg digunakan sebagai syarat badan
    hukum untuk menjadi subyek hukum. Yaitu :
    1. Teori Fictie
    2. Teori Kekayaan Bertujuan
    3. Teori Pemilikan
    4. Teori Organ
Objek Hukum
• Adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi
    subjek hukum dan dapat menjadi objek dalam
    suatu hubungan hukum.
•   Objek Hukum berupa benda atau barang
    ataupun hak yang dapat dimiliki dan bernilai
    ekonomis.
•   Dapat dibedakan antara lain :
    - Benda berwujud dan tidak berwujud
    - Benda bergerak dan tidak bergerak
Hak dan Kewajiban serta Kewenangan dalam
Hukum

• Tidak seorangpun manusia yang tidak mempunyai
  hak, tetapi konsekwensinya bahwa orang lain pun
  memiliki hak yang sama dengannya. Jadi hak pada
  pihak yang satu berakibat timbulnya kewajiban pada
  pihak yang lain.
• Untuk terjadinya “hak dan kewajiban”, diperlukan
  suatu “peristiwa” yang oleh hukum dihubungkan
  sebagai suatu akibat. Artinya, hak seseorang
  terhadap sesuatu benda mengakibatkan timbulnya
  kewajiban pada orang lain, yaitu menghormati dan
  tidak boleh mengganggu hak tersebut.
HAK
• Ada dua teori dalam ilmu hukum untuk menjelaskan
  keberadaan Hak, yaitu ;
  1. Teori Kepentingan (Belangen Theorie), dianut
  Rudolf von Jhering, yang berpendapat “hak itu
  sesuatu yang penting bagi seseorang yg dilindungi
  oleh hukum, atau suatu kepentingan yg terlindungi”.
  Teori ini dibantah oleh Utrecht, menurutnya “hukum
  itu memang mempunyai tugas melindungi
  kepentingan dari yang berhak, tetapi orang tidak
  boleh mengacaukan antara hak dan kepentingan.
  Karena hukum sering melindungi kepentingan
  dengan tidak memberikan hak kepada yang
  bersangkutan”.
HAK
2. Teori Kehendak (Wilsmacht Theorie), hak adalah
   kehendak yang diperlengkapi dengan kekuatan dan
   diberi oleh tata tertib hukum kepada seseorang.
   Dianut oleh Bernhard Winscheid. Berdasarkan
   kehendak sesorang dapat memiliki rumah, mobil,
   tanah, dll. Sedangkan anak dibawah umur atau
   orang gila tidak dapat beri hak, karena belum
   menyatakan kehendaknya.Teori ini dibantah oleh
   Utrecht, menurutnya walaupun dibawah
   pengampuan mereka tetap dapat memiliki mobil,
   rumah, dsb. Namun, yg menjalankan adalah wali
   atau kuratornya.
Hak dapat timbul pada subjek hukum disebabkan
oleh beberapa hal berikut :

• Adanya subjek hukum baru, baik orang maupun
    badan hukum.
•   Terjadi perjanjian yg disepakati oleh para pihak
    yg melakukan perjanjian.
•   Terjadi kerugian yg diderita oleh seseorang
    akibat kesalahan atau kelalaian orang lain.
•   Karena seseorang telah melakukan kewajiban
    yg merupakan syarat memperoleh hak.
•   Terjadinya daluarsa (verjaring)
Hapusnya suatu hak menurut hukum dapat
disebabkan oleh empat hal yaitu :

• Apabila pemegang hak meninggal dunia dan
    tidak ada pengganti atau ahli waris yang
    ditunjuk, baik oleh pemegang hak maupun
    ditunjuk oleh hukum.
•   Masa berlakunya hak telah habis dan tidak
    dapat diperpanjang lagi.
•   Telah diterimanya suatu benda yang menjadi
    objek hak.
•   Karena daluarsa (verjaring)
KEWAJIBAN

• Kewajiban sesungguhnya merupakan
     beban, yg diberikan oleh hukum kepada
     subjek hukum. Kewajiban dalam ilmu
     hukum menurut Curzon dibedakan
     beberapa golongan, yaitu
1.   Kewajiban Mutlak dan Kewajiban Nisbi
2.   Kewajiban Publik dan Kewajiban Perdata
3.   Kewajiban Positif dan Kewajiban Negatif
Lahir dan timbulnya suatu Kewajiban, disebabkan
oleh hal sebagai berikut :

• Karena diperoleh suatu hak yang membebani
    syarat untuk memenuhi kewajiban.
•   Berdasarkan suatu perjanjian yang telah
    disepakati.
•   Adanya kesalahan atau kelalaian seseorang yg
    menimbulkan kerugian bagi orang lain, sehingga
    ia wajib membayar ganti rugi.
•   Karena telah menikmati hak tertentu yg harus
    diimbangi dengan kewajiban tertentu.
•   Karena daluarsa (verjaring) contoh denda
Hapusnya suatu Kewajiban karena hal-hal sebagai
berikut :

• Karena meninggalnya orang yg mempunyai kewajiban,
    tanpa ada penggantinya, baik ahli waris maupun orang
    lain atau badan hukum yang ditunjuk oleh hukum.
•   Masa berlakunya telah habis dan tidak diperpanjang.
•   Kewajiban telah dipenuhi oleh yang bersangkutan.
•   Hak yg melahirkan kewajiban telah dihapus
•   Daluarsa (verjaring) extinctief.
•   Ketentuan undang-undang.
•   Kewajiban telah beralih atau dialihkan kepada orang lain.
•   Terjadi suatu sebab di luar kemampuan manusia,
    sehingga tidak dapat dipenuhi kewajiban itu.
Peristiwa Hukum
• Adalah “semua kejadian atau fakta yang terjadi dalam
    kehidupan masyarakat yang mempunyai akibat hukum.
    Contoh ; Perkawinan, Jual beli, dsb.
•   Peristiwa hukum dibedakan menjadi :
    1. Peristiwa hukum karena perbuatan subjek hukum,
    yaitu suatu peristiwa hukum yang terjadi akibat
    perbuatan hukum, contohnya pembuatan wasiat, hibah.
    2. Peristiwa hukum yang bukan perbuatan subjek hukum
    atau peristiwa hukum lainnya, yaitu peristiwa hukum
    yang terjadi dalam masyarakat yg bukan merupakan
    akibat dari perbuatan subjek hukum. Misalnya, kelahiran,
    kematian.
Perbuatan dan Akibat Hukum
• Perbuatan hukum adalah setiap perbuatan atau tindakan
    subjek hukum yg mempunyai akibat hukum, dan akibat
    hukum itu memang dikehendaki oleh subyek hukum.
    Misalnya Sewa menyewa, jual-beli, hibah, nikah, dsb.
•   Perbuatan Hukum terdiri atas dua jenis, yaitu :
    1. Perbuatan hukum bersegi satu, yaitu perbuatan
    hukum yg dilakukan oleh satu pihak saja, misalnya
    pemberian wasiat, pengakuan anak, dsb.
    2. Perbuatan hukum bersegi dua, yaitu perbuatan hukum
    yg dilakukan oleh dua pihak atau lebih, misalnya
    perjanjian.
Akibat hukum
• Adalah akibat yg diberikan oleh hukum atas suatu
    peristiwa hukum atau perbuatan dari subjek hukum. Ada
    tiga jenis akibat hukum, yaitu :
•   Akibat hukum berupa lahirnya, berubahnya, lenyapnya
    suatu keadaan hukum tertentu. Misalnya: Usia 21 tahun
    melahirkan suatu keadaan hukum baru dari tidak cakap
    bertindak menjadi cakap bertindak. Atau Orang dewasa
    yg dibawah pengampuan, melenyapkan kecakapan
    dalam tindakan hukum.
•   Akibat hukum berupa lahirnya, berubahnya, atau
    lenyapnya suatu hubungan hukum tertentu. Misalnya :
    sejak Kreditur dan debitur melakukan akad kredit, maka
    melahirkan hubungan hukum baru, yaitu utang-piutang.
    Atau Sejak pembeli melunasi harga suatu barang, dan
    penjual menyerahkan barang tersebut, maka berubahlah
    atau lenyaplah hubungan hukum jual beli diantara
    mereka.
Akibat Hukum
•    Akibat hukum berupa sanksi, yang tidak dikehendaki oleh
     subjek hukum. Sanksi dari suatu akibat hukum berdasarkan
     pada lapangan hukum, dibedakan menjadi :
1.   Sanksi Hukum di bidang hukum publik, diatur dalam pasal
     10 KUHP, yg berupa Hukuman Pokok dan Hukuman
     Tambahan
2.   Sanksi Hukum di bidang hukum privat, terdiri atas :
     a. Melakukan Perbuatan Melawan Hukum
     (onrechtmatigedaad), diatur dalam pasal 1365 KUHPer,
     adalah suatu perbuatan seseorang yg mengakibatkan
     kerugian terhadap yg sebelumnya tidak diperjanjikan,
     sehingga ia diwajibkan mengganti kerugian.
     b. Melakukan Wanprestasi, diatur dalam pasal 1366
     KUHPer, yaitu akibat kelalaian seseorang tidak
     melaksanakan kewajibannya tepat pada waktunya, atau
     tidak dilakukan secara layak sesuai perjanjian, sehingga ia
     dapat dituntut memenuhi kewajibannya bersama
     keuntungan yg dpt diperoleh atas lewatnya batas waktu.
Sanksi dari aspek sosiologis
• Sanksi dari aspek sosiologis merupakan persetujuan atau
  penolakan terhadap perilaku tertentu yg terdiri dari Sanksi
  Positif dan Sanksi Negatif. Sanksi Positif misalnya pemberian
  tanda jasa karena prestasi. Sanksi Negatif yaitu penjatuhan
  hukuman penjara kepada seseorang karena perbuatan
  pidana atau melawan Hukum.
• Sanksi Negatif dalam arti luas terdiri :
  1. Pemulihan Keadaan
  2. Pemenuhan Keadaan
  3. Penjatuhan Hukuman
• Hukuman dalam arti luas dibedakan :
  1. Hukuman Perdata, misalnya Ganti kerugian
  2. Hukuman Administratif, misalnya Pencabutan Izin Usaha
  3. Hukuman Pidana, misalnya siksaan materiil atau riil yaitu
  hukuman mati, penjara, dan kurungan. Dan siksaan moril atau
  idiil yaitu pengumuman putusan hakim, dan pencabutan hak-
  hak tertentu.
Perbuatan Melawan Hukum
(onrechtmatigedaad)

• Rumusan Pengertian dan Pelaksanaan Perbuatan
    Melawan Hukum sebelum 1919 dan sesudah 1919
    (Arrest Hogeraad) 19 Desember 1919, adalah sebagai
    berikut :
•   Sebelum 1919, perbuatan melawan hukum terjadi,
    apabila perbuatan itu bertentangan dengan hukum
    tertulis (UU) hanya dalam hal :
    1. melanggar hak orang lain yg diakui UU, atau
    melanggar ketentuan hukum tertulis saja.
    2. bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku,
    misalnya tidak memberi pertolongan terhadap seseorang
    korban kecelakaan, padahal mengetahui kejadian
    kecelakaan.
Perbuatan Melawan Hukum
(onrechtmatigedaad)

• Sesudah tahun 1919, yaitu setelah keluarnya Arrest
  (putusan) Hogeraad (MA) Belanda, pada tanggal 31
  Desember 1919, memutuskan bahwa suatu perbuatan
  digolongkan melawan hukum apabila :
  1. Setiap perbuatan atau kealpaan yg menimbulkan
  pelanggaran terhadap orang lain, atau bertentangan
  dengan kewajiban hukum si pelaku.
  2. Melanggar baik terhadap kesusilaan maupun
  terhadap kesaksamaaan yg layak dalam pergaulan
  masyarakat terhadap orang lain, atau benda milik
  orang lain.
Terima kasih

Ada pertanyaan?

More Related Content

What's hot

Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomiPertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomiINDAHMAWARNI1
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negaranurul khaiva
 
Kuliah makalah bab ii materi subyek dan obyek hukum
Kuliah   makalah bab ii materi subyek dan obyek hukumKuliah   makalah bab ii materi subyek dan obyek hukum
Kuliah makalah bab ii materi subyek dan obyek hukumauditasastra
 
10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasinurul khaiva
 
Sumber hukum
Sumber hukumSumber hukum
Sumber hukumroellys
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negaraaishkhuw fillah
 
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud Yeepe
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalVallen Hoven
 
Pengakuan hukum internasional
Pengakuan hukum internasionalPengakuan hukum internasional
Pengakuan hukum internasionalRizki Gumilar
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumrabu12
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahanDian Oktavia
 
pembuktian dan daluarsa
pembuktian dan daluarsapembuktian dan daluarsa
pembuktian dan daluarsajohantorqi
 
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnis
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnisAf-subyek hukum dalam kegiatan bisnis
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnisAfrian Rachmawati
 

What's hot (20)

Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomiPertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
 
Hukum Perdata
Hukum Perdata Hukum Perdata
Hukum Perdata
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
Kuliah makalah bab ii materi subyek dan obyek hukum
Kuliah   makalah bab ii materi subyek dan obyek hukumKuliah   makalah bab ii materi subyek dan obyek hukum
Kuliah makalah bab ii materi subyek dan obyek hukum
 
10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi10. sanksi administrasi
10. sanksi administrasi
 
Sumber hukum
Sumber hukumSumber hukum
Sumber hukum
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukum
 
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
Makalah benda berwujud dan tidak berwujud
 
Peristiwa Hukum (PIH)
Peristiwa Hukum (PIH)Peristiwa Hukum (PIH)
Peristiwa Hukum (PIH)
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum Internasional
 
Pengakuan hukum internasional
Pengakuan hukum internasionalPengakuan hukum internasional
Pengakuan hukum internasional
 
Pengakuan
PengakuanPengakuan
Pengakuan
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
 
3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan3. instrumen dasar pemerintahan
3. instrumen dasar pemerintahan
 
Objek hukum
Objek hukumObjek hukum
Objek hukum
 
pembuktian dan daluarsa
pembuktian dan daluarsapembuktian dan daluarsa
pembuktian dan daluarsa
 
SANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HANSANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HAN
 
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnis
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnisAf-subyek hukum dalam kegiatan bisnis
Af-subyek hukum dalam kegiatan bisnis
 
kontrak dokter
kontrak dokterkontrak dokter
kontrak dokter
 

Viewers also liked (16)

Seo terminology
Seo terminologySeo terminology
Seo terminology
 
Hekman van vliet commons paper
Hekman van vliet commons paperHekman van vliet commons paper
Hekman van vliet commons paper
 
Conseilgvt07102016
Conseilgvt07102016Conseilgvt07102016
Conseilgvt07102016
 
Cách làm bánh Sôcôla Tart, cho mùa thu ấm áp!
Cách làm bánh Sôcôla Tart, cho mùa thu ấm áp!Cách làm bánh Sôcôla Tart, cho mùa thu ấm áp!
Cách làm bánh Sôcôla Tart, cho mùa thu ấm áp!
 
Social networking 2012
Social networking 2012Social networking 2012
Social networking 2012
 
digital footprint pres
digital footprint presdigital footprint pres
digital footprint pres
 
Course expectations
Course expectationsCourse expectations
Course expectations
 
Auszug aus dem Band
Auszug aus dem BandAuszug aus dem Band
Auszug aus dem Band
 
Trickbetrug
TrickbetrugTrickbetrug
Trickbetrug
 
Have you heard
Have you heardHave you heard
Have you heard
 
Cách làm bánh Matcha White Chocolate
Cách làm bánh Matcha White ChocolateCách làm bánh Matcha White Chocolate
Cách làm bánh Matcha White Chocolate
 
How To Your Gifts Can Be Branded
How To Your Gifts Can Be BrandedHow To Your Gifts Can Be Branded
How To Your Gifts Can Be Branded
 
Món quà đặc biệt tri ân thầy cô ngày 20/11
Món quà đặc biệt tri ân thầy cô ngày 20/11Món quà đặc biệt tri ân thầy cô ngày 20/11
Món quà đặc biệt tri ân thầy cô ngày 20/11
 
USADA: Armstrong - Reasoned decision
USADA: Armstrong - Reasoned decisionUSADA: Armstrong - Reasoned decision
USADA: Armstrong - Reasoned decision
 
Google new webmaster guidelines october 2012
Google new webmaster guidelines october 2012Google new webmaster guidelines october 2012
Google new webmaster guidelines october 2012
 
Brief bzgl. europäische Stahlindustrie
Brief bzgl. europäische StahlindustrieBrief bzgl. europäische Stahlindustrie
Brief bzgl. europäische Stahlindustrie
 

Similar to Pih pengertian dasar ilmu hukum

PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 2
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 2PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 2
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 2dina susiani
 
Kuliah pthi, asas asas hukum perdata
Kuliah pthi, asas asas hukum perdataKuliah pthi, asas asas hukum perdata
Kuliah pthi, asas asas hukum perdataBetlehemKetarenR
 
Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx
Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptxHukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx
Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptxriansaputra79
 
HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptx
HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptxHK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptx
HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptxriansaputra79
 
PENGANTAR ILMU HUKUM FAKULTAS ILMU HUKUM
PENGANTAR ILMU HUKUM FAKULTAS ILMU HUKUMPENGANTAR ILMU HUKUM FAKULTAS ILMU HUKUM
PENGANTAR ILMU HUKUM FAKULTAS ILMU HUKUMNurhikmaNurdin
 
Kesulitan pendefinisan hukum
Kesulitan pendefinisan hukumKesulitan pendefinisan hukum
Kesulitan pendefinisan hukumEnoNk CoMunity
 
HUKUM PERIKATAN & PERJANJIAN
HUKUM PERIKATAN & PERJANJIANHUKUM PERIKATAN & PERJANJIAN
HUKUM PERIKATAN & PERJANJIANFair Nurfachrizi
 
Makalah ilmu hukum isman
Makalah ilmu hukum ismanMakalah ilmu hukum isman
Makalah ilmu hukum ismanBang Long Park
 
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptxMATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptxwinanti6
 
Hak relatif dan absolut
Hak relatif dan absolutHak relatif dan absolut
Hak relatif dan absolutIAIN Ponorogo
 
Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112
Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112
Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112Ismail Fahmi
 
Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112
Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112
Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112Ismail Fahmi
 
1, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Civil dan Objek Hukum, Universitas M...
1, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Civil dan Objek Hukum, Universitas M...1, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Civil dan Objek Hukum, Universitas M...
1, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Civil dan Objek Hukum, Universitas M...lenianggr
 
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10Aditya Panim
 
Pengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnisPengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisniswafa khairani
 

Similar to Pih pengertian dasar ilmu hukum (20)

PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 2
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 2PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 2
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 2
 
Kuliah pthi, asas asas hukum perdata
Kuliah pthi, asas asas hukum perdataKuliah pthi, asas asas hukum perdata
Kuliah pthi, asas asas hukum perdata
 
subyek obyek_hukum
subyek obyek_hukumsubyek obyek_hukum
subyek obyek_hukum
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukum
 
Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx
Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptxHukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx
Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx
 
HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptx
HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptxHK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptx
HK PERDATA PENGANTAR DOMICILE DAN TEMPAT TINGGAL.pptx
 
PENGANTAR ILMU HUKUM FAKULTAS ILMU HUKUM
PENGANTAR ILMU HUKUM FAKULTAS ILMU HUKUMPENGANTAR ILMU HUKUM FAKULTAS ILMU HUKUM
PENGANTAR ILMU HUKUM FAKULTAS ILMU HUKUM
 
Hukum Perorangan.pptx
Hukum Perorangan.pptxHukum Perorangan.pptx
Hukum Perorangan.pptx
 
Kesulitan pendefinisan hukum
Kesulitan pendefinisan hukumKesulitan pendefinisan hukum
Kesulitan pendefinisan hukum
 
HUKUM PERIKATAN & PERJANJIAN
HUKUM PERIKATAN & PERJANJIANHUKUM PERIKATAN & PERJANJIAN
HUKUM PERIKATAN & PERJANJIAN
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Makalah ilmu hukum isman
Makalah ilmu hukum ismanMakalah ilmu hukum isman
Makalah ilmu hukum isman
 
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptxMATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
 
hukum perdata.pptx
hukum perdata.pptxhukum perdata.pptx
hukum perdata.pptx
 
Hak relatif dan absolut
Hak relatif dan absolutHak relatif dan absolut
Hak relatif dan absolut
 
Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112
Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112
Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112
 
Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112
Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112
Hukum bisnis by ismail fahmi npm 12 1112
 
1, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Civil dan Objek Hukum, Universitas M...
1, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Civil dan Objek Hukum, Universitas M...1, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Civil dan Objek Hukum, Universitas M...
1, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hukum Civil dan Objek Hukum, Universitas M...
 
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
Aspek Hukum Bab 7, 8, 9, 10
 
Pengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnisPengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnis
 

Pih pengertian dasar ilmu hukum

  • 1. Pengantar Ilmu Hukum Pengertian Pokok dalam Sistem Hukum Disampaikan oleh : Fully Handayani R, SH,M.Kn
  • 2. Subjek Hukum • Adalah segala sesuatu yang menurut hukum dapat menjadi pendukung (dapat memiliki) hak dan kewajiban. • Yang dapat dikategorikan sebagai Subjek Hukum adalah Manusia (Natuurlijk persoon) dan Badan Hukum (Rechts persoon)
  • 3. Subjek Hukum Manusia (Natuurlijk Persoon) • Adalah setiap orang yang mempunyai kedudukan yang sama selaku pendukung hak dan kewajiban. Pada prinsipnya orang sebagai subjek hukum dimulai sejak lahir hingga meninggal dunia. Namun ada pengecualian menurut Pasal 2 KUHPerdata, bahwa bayi yang masih ada di dalam kandungan ibunya dianggap telah lahir dan menjadi subjek hukum jika kepentingannya menghendaki, seperti dalam hal kewarisan. Namun, apabila dilahirkan dalam keadaan meninggal dunia, maka menurut hukum ia dianggap tidak pernah ada, sehingga ia bukan termasuk subjek Hukum • Ada juga golongan manusia yang tidak dapat menjadi subjek hukum, karena tidak cakap dalam melakukan perbuatan hukum (Personae miserabile) yaitu : 1. Anak yang masih dibawah umur, belum dewasa dan belum menikah. 2. Orang yang berada dalam pengampuan (curatele) yaitu orang yang sakit ingatan, pemabuk, pemboros, dan Isteri yang tunduk pada pasal 110 KUHPer, yg sudah dicabut oleh SEMA No.3/1963
  • 4. Subjek Hukum Badan Hukum (Rechtspersoon) • Adalah suatu perkumpulan atau lembaga yang dibuat oleh hukum dan mempunyai tujuan tertentu. Sebagai subjek hukum, badan hukum mempunyai syarat-syarat yang telah ditentukan oleh hukum yaitu : (Teori Kekayaan bertujuan) 1. Memiliki kekayaan yg terpisah dari kekayaan anggotanya. 2. Hak dan Kewajiban badan hukum terpisah dari hak dan kewajiban para anggotanya.
  • 5. Badan Hukum • Badan Hukum terbagi atas dua macam : a. Badan Hukum Privat, seperti PT, Koperasi, Yayasan dsb. b. Badan Hukum Publik, seperti Negara, dan instansi pemerintah. • Ada empat teori yg digunakan sebagai syarat badan hukum untuk menjadi subyek hukum. Yaitu : 1. Teori Fictie 2. Teori Kekayaan Bertujuan 3. Teori Pemilikan 4. Teori Organ
  • 6. Objek Hukum • Adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hukum dan dapat menjadi objek dalam suatu hubungan hukum. • Objek Hukum berupa benda atau barang ataupun hak yang dapat dimiliki dan bernilai ekonomis. • Dapat dibedakan antara lain : - Benda berwujud dan tidak berwujud - Benda bergerak dan tidak bergerak
  • 7. Hak dan Kewajiban serta Kewenangan dalam Hukum • Tidak seorangpun manusia yang tidak mempunyai hak, tetapi konsekwensinya bahwa orang lain pun memiliki hak yang sama dengannya. Jadi hak pada pihak yang satu berakibat timbulnya kewajiban pada pihak yang lain. • Untuk terjadinya “hak dan kewajiban”, diperlukan suatu “peristiwa” yang oleh hukum dihubungkan sebagai suatu akibat. Artinya, hak seseorang terhadap sesuatu benda mengakibatkan timbulnya kewajiban pada orang lain, yaitu menghormati dan tidak boleh mengganggu hak tersebut.
  • 8. HAK • Ada dua teori dalam ilmu hukum untuk menjelaskan keberadaan Hak, yaitu ; 1. Teori Kepentingan (Belangen Theorie), dianut Rudolf von Jhering, yang berpendapat “hak itu sesuatu yang penting bagi seseorang yg dilindungi oleh hukum, atau suatu kepentingan yg terlindungi”. Teori ini dibantah oleh Utrecht, menurutnya “hukum itu memang mempunyai tugas melindungi kepentingan dari yang berhak, tetapi orang tidak boleh mengacaukan antara hak dan kepentingan. Karena hukum sering melindungi kepentingan dengan tidak memberikan hak kepada yang bersangkutan”.
  • 9. HAK 2. Teori Kehendak (Wilsmacht Theorie), hak adalah kehendak yang diperlengkapi dengan kekuatan dan diberi oleh tata tertib hukum kepada seseorang. Dianut oleh Bernhard Winscheid. Berdasarkan kehendak sesorang dapat memiliki rumah, mobil, tanah, dll. Sedangkan anak dibawah umur atau orang gila tidak dapat beri hak, karena belum menyatakan kehendaknya.Teori ini dibantah oleh Utrecht, menurutnya walaupun dibawah pengampuan mereka tetap dapat memiliki mobil, rumah, dsb. Namun, yg menjalankan adalah wali atau kuratornya.
  • 10. Hak dapat timbul pada subjek hukum disebabkan oleh beberapa hal berikut : • Adanya subjek hukum baru, baik orang maupun badan hukum. • Terjadi perjanjian yg disepakati oleh para pihak yg melakukan perjanjian. • Terjadi kerugian yg diderita oleh seseorang akibat kesalahan atau kelalaian orang lain. • Karena seseorang telah melakukan kewajiban yg merupakan syarat memperoleh hak. • Terjadinya daluarsa (verjaring)
  • 11. Hapusnya suatu hak menurut hukum dapat disebabkan oleh empat hal yaitu : • Apabila pemegang hak meninggal dunia dan tidak ada pengganti atau ahli waris yang ditunjuk, baik oleh pemegang hak maupun ditunjuk oleh hukum. • Masa berlakunya hak telah habis dan tidak dapat diperpanjang lagi. • Telah diterimanya suatu benda yang menjadi objek hak. • Karena daluarsa (verjaring)
  • 12. KEWAJIBAN • Kewajiban sesungguhnya merupakan beban, yg diberikan oleh hukum kepada subjek hukum. Kewajiban dalam ilmu hukum menurut Curzon dibedakan beberapa golongan, yaitu 1. Kewajiban Mutlak dan Kewajiban Nisbi 2. Kewajiban Publik dan Kewajiban Perdata 3. Kewajiban Positif dan Kewajiban Negatif
  • 13. Lahir dan timbulnya suatu Kewajiban, disebabkan oleh hal sebagai berikut : • Karena diperoleh suatu hak yang membebani syarat untuk memenuhi kewajiban. • Berdasarkan suatu perjanjian yang telah disepakati. • Adanya kesalahan atau kelalaian seseorang yg menimbulkan kerugian bagi orang lain, sehingga ia wajib membayar ganti rugi. • Karena telah menikmati hak tertentu yg harus diimbangi dengan kewajiban tertentu. • Karena daluarsa (verjaring) contoh denda
  • 14. Hapusnya suatu Kewajiban karena hal-hal sebagai berikut : • Karena meninggalnya orang yg mempunyai kewajiban, tanpa ada penggantinya, baik ahli waris maupun orang lain atau badan hukum yang ditunjuk oleh hukum. • Masa berlakunya telah habis dan tidak diperpanjang. • Kewajiban telah dipenuhi oleh yang bersangkutan. • Hak yg melahirkan kewajiban telah dihapus • Daluarsa (verjaring) extinctief. • Ketentuan undang-undang. • Kewajiban telah beralih atau dialihkan kepada orang lain. • Terjadi suatu sebab di luar kemampuan manusia, sehingga tidak dapat dipenuhi kewajiban itu.
  • 15. Peristiwa Hukum • Adalah “semua kejadian atau fakta yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yang mempunyai akibat hukum. Contoh ; Perkawinan, Jual beli, dsb. • Peristiwa hukum dibedakan menjadi : 1. Peristiwa hukum karena perbuatan subjek hukum, yaitu suatu peristiwa hukum yang terjadi akibat perbuatan hukum, contohnya pembuatan wasiat, hibah. 2. Peristiwa hukum yang bukan perbuatan subjek hukum atau peristiwa hukum lainnya, yaitu peristiwa hukum yang terjadi dalam masyarakat yg bukan merupakan akibat dari perbuatan subjek hukum. Misalnya, kelahiran, kematian.
  • 16. Perbuatan dan Akibat Hukum • Perbuatan hukum adalah setiap perbuatan atau tindakan subjek hukum yg mempunyai akibat hukum, dan akibat hukum itu memang dikehendaki oleh subyek hukum. Misalnya Sewa menyewa, jual-beli, hibah, nikah, dsb. • Perbuatan Hukum terdiri atas dua jenis, yaitu : 1. Perbuatan hukum bersegi satu, yaitu perbuatan hukum yg dilakukan oleh satu pihak saja, misalnya pemberian wasiat, pengakuan anak, dsb. 2. Perbuatan hukum bersegi dua, yaitu perbuatan hukum yg dilakukan oleh dua pihak atau lebih, misalnya perjanjian.
  • 17. Akibat hukum • Adalah akibat yg diberikan oleh hukum atas suatu peristiwa hukum atau perbuatan dari subjek hukum. Ada tiga jenis akibat hukum, yaitu : • Akibat hukum berupa lahirnya, berubahnya, lenyapnya suatu keadaan hukum tertentu. Misalnya: Usia 21 tahun melahirkan suatu keadaan hukum baru dari tidak cakap bertindak menjadi cakap bertindak. Atau Orang dewasa yg dibawah pengampuan, melenyapkan kecakapan dalam tindakan hukum. • Akibat hukum berupa lahirnya, berubahnya, atau lenyapnya suatu hubungan hukum tertentu. Misalnya : sejak Kreditur dan debitur melakukan akad kredit, maka melahirkan hubungan hukum baru, yaitu utang-piutang. Atau Sejak pembeli melunasi harga suatu barang, dan penjual menyerahkan barang tersebut, maka berubahlah atau lenyaplah hubungan hukum jual beli diantara mereka.
  • 18. Akibat Hukum • Akibat hukum berupa sanksi, yang tidak dikehendaki oleh subjek hukum. Sanksi dari suatu akibat hukum berdasarkan pada lapangan hukum, dibedakan menjadi : 1. Sanksi Hukum di bidang hukum publik, diatur dalam pasal 10 KUHP, yg berupa Hukuman Pokok dan Hukuman Tambahan 2. Sanksi Hukum di bidang hukum privat, terdiri atas : a. Melakukan Perbuatan Melawan Hukum (onrechtmatigedaad), diatur dalam pasal 1365 KUHPer, adalah suatu perbuatan seseorang yg mengakibatkan kerugian terhadap yg sebelumnya tidak diperjanjikan, sehingga ia diwajibkan mengganti kerugian. b. Melakukan Wanprestasi, diatur dalam pasal 1366 KUHPer, yaitu akibat kelalaian seseorang tidak melaksanakan kewajibannya tepat pada waktunya, atau tidak dilakukan secara layak sesuai perjanjian, sehingga ia dapat dituntut memenuhi kewajibannya bersama keuntungan yg dpt diperoleh atas lewatnya batas waktu.
  • 19. Sanksi dari aspek sosiologis • Sanksi dari aspek sosiologis merupakan persetujuan atau penolakan terhadap perilaku tertentu yg terdiri dari Sanksi Positif dan Sanksi Negatif. Sanksi Positif misalnya pemberian tanda jasa karena prestasi. Sanksi Negatif yaitu penjatuhan hukuman penjara kepada seseorang karena perbuatan pidana atau melawan Hukum. • Sanksi Negatif dalam arti luas terdiri : 1. Pemulihan Keadaan 2. Pemenuhan Keadaan 3. Penjatuhan Hukuman • Hukuman dalam arti luas dibedakan : 1. Hukuman Perdata, misalnya Ganti kerugian 2. Hukuman Administratif, misalnya Pencabutan Izin Usaha 3. Hukuman Pidana, misalnya siksaan materiil atau riil yaitu hukuman mati, penjara, dan kurungan. Dan siksaan moril atau idiil yaitu pengumuman putusan hakim, dan pencabutan hak- hak tertentu.
  • 20. Perbuatan Melawan Hukum (onrechtmatigedaad) • Rumusan Pengertian dan Pelaksanaan Perbuatan Melawan Hukum sebelum 1919 dan sesudah 1919 (Arrest Hogeraad) 19 Desember 1919, adalah sebagai berikut : • Sebelum 1919, perbuatan melawan hukum terjadi, apabila perbuatan itu bertentangan dengan hukum tertulis (UU) hanya dalam hal : 1. melanggar hak orang lain yg diakui UU, atau melanggar ketentuan hukum tertulis saja. 2. bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku, misalnya tidak memberi pertolongan terhadap seseorang korban kecelakaan, padahal mengetahui kejadian kecelakaan.
  • 21. Perbuatan Melawan Hukum (onrechtmatigedaad) • Sesudah tahun 1919, yaitu setelah keluarnya Arrest (putusan) Hogeraad (MA) Belanda, pada tanggal 31 Desember 1919, memutuskan bahwa suatu perbuatan digolongkan melawan hukum apabila : 1. Setiap perbuatan atau kealpaan yg menimbulkan pelanggaran terhadap orang lain, atau bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku. 2. Melanggar baik terhadap kesusilaan maupun terhadap kesaksamaaan yg layak dalam pergaulan masyarakat terhadap orang lain, atau benda milik orang lain.