SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PENDAHULUAN
 Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian hukum
perdata dan sejarah KUH Perdata
 Mahasiswa mampu menjelaskan lingkup hukum
perdata
 Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menerapkan
konsep-konsep dalam hukum perdata
 Mahasiswa mampu membuat contoh perbuatan
hukum perdata.
 Mahasiswa mampu mengidentifikasi sah/tidaknya
perjanjian
 Mahasiswa mengidentifikasi kasus-kasus perdata
(perjanjian, perbuatan melawan hukum, wanprestasi,
kadaluarsa dan pembutian)
 Pengertian hukum perdata adalah aturan
hukum yang mengatur tingkah laku setiap
orang terhadap orang lain yang berkaitan
dengan hak dan kewajiban yang timbul dalam
pergaulan masyarakat maupun keluarga.
 Hukum perdata materiel, mengatur
kepentingan-kepentingan perdata setiap
subyek hukum Hukum perdata materiel
diantaranya tertuang dalam KUHPerdata.
 Hukum perdata formal mengatur bagaimana
cara seseorang mempertahankan haknya
apabila dilanggar oleh orang lain.
 Hukum Perdata formal sering disebut sebagai
hukum acara perdata, berfungsi menerapkan
hukum perdata materiel apabila ada yang
melanggarnya
 Kitab UU Hukum Perdata, dikenal dengan
istilah BW atau Burgerlijk Wetboek.
 BW merupakan kodifikasi hukum perdata
yang disusun di negeri Belanda
 Penyusunan BW sangat dipengaruhi oleh
hukum perdata Perancis (Code Napoleon), dan
Code Napoleon dipengaruhi oleh Hukum
Romawi (Corpus Juris Civilis)
 Kodifikasi BW di Belanda selesai 5 Juli 1830,
pada tahun itu diberlakukan juga Wet van
Koophandel (WvK) atau KUH Dagang
 Kodifikasi KUH Perdata di Indonesia, sangat
diwarnai atau dijiwai oleh BW (berdasarkan
asas konkordasi)
 Kodifikasi KUH Perdata Indonesia
diumumkan 30 Juli 1847 melalui Staatsblad No.
23 , dan mulai berlaku pada 1 Januari 1848
KUH Perdata terdiri dari 4 buku, yaitu:
 Buku I, berjudul “perihal orang” (van
persoonen), memuat hukum perorangan dan
hukum kekeluargaan.
 Buku II, berjudul “perihal benda”(van zaken),
memuat hukum benda dan hukum waris.
 Buku III, berjudul “perihal perikatan” (van
verbintennisen) memuat hukum harta kekayaan
yang berhubungan dengan hak dan kewajiban
yang berlaku bagi orang atau pihak tertentu.
 Buku IV, berjudul “perihal pembuktian dan
kadaluarsa”(van bewijs en verjaring), memuat
alat-alat pembuktian, dan akibat lewat waktu
terhadap hubungan hukum.
1. Hukum tentang orang atau hukum perorangan
(persoonenrecht) yang antara lain mengatur
tentang:
a. Orang sebagai subyek hukum
b. Orang dalam kecakapannya untuk memiliki
hak-hak dan bertindak sendiri untuk
melaksanakan hak-haknya itu
2. Hukum kekeluargaan atau keluarga
(familierecht), yang memuat antara lain
a. Perkawinan,perceraian beserta hubungan
hukum yang timul di dalamnya, seperti
harta kekayaan antara suami isteri
b. Hubungan hukum antara orang tua dengan
anak-anaknya (ouderlijke macht)
c. Perwalian (voogdij)
d. Pengampuan (curatele)
3. Hukum harta kekayaan (vermogensrecht),
mengatur tentang hubungan-hubungan hukum
yang dapat dinilai dengan uang, meliputi:
a. Hak mutlak adalah hak –hak yang berlaku
bagi setiap orang.
b. Hak perorangan adalah hak-hak yang hanya
berlaku terhadap seseorang atau orang
tertentu saja
4. Hukum waris (erfrecht) mengatur tentang
benda atau kekayaan seseorang jika ia
meninggal dunia (akibat hukum dari hubungan
keluarga terhadap harta warisan yang ditinggal
seseorang)
 Di dalam hukum perdata dikenal istilah
atau konsep “orang” atau “persoon”,
yang menunjuk pada pengertian
subyek hukum, yang artinya pembawa
hak dan kewajiban.
 Subyek hukum terdiri dari :
1. manusia (naturlijk persoon)
2. badan hukum (rechts persoon)
 Manusia sebagai pembawa hak dan kewajiban
terjadi sejak lahir dan berakhir setelah mati.
 Manusia yang masih dalam kandungan
ibunya, untuk kepentingannya, asal lahir
hidup dapat dianggap sudah sebagai subyek
hukum Pasal 2 ayat (1) KUH Perdata.Apabila
lahir meninggal dunia, maka manusia tersebut
diangap tidak pernah ada (Pasal 2 ayat (2)
 Pasal 2 KUHPerd sangat penting dalam
warisan
 Badan hukum , berstatus sebagai pembawa
hak dan kewajiban misal Koperasi, Perseroan
Terbatas, Yayasan, Negara, Kabupaten,
Propinsi, wakaf, gereja.
Perkumpulan dapat dijadikan badan hukum,
asal memenuhi syarat:
1. Didirikan dengan akta notaris
2. AD/ARTnya disahkan menteri yang ditunjuk
3. Didaftar di lembaga yang ditunjuk
4. Diumumkan dalam Berita Negara
 Orang dan badan hukum sebagai subyek hukum
dapat melakukan perbuatan hukum sebagai
pelaksana hak dan kewajiban.
 Orang sebagai subyek hukum tidak selalu dapat
melakukan perbuatan hukum.
 Orang dapat melakukan perbuata hukum jika
memenuhi persyaratan:
a. Sudah dewasa berusia 21 tahun atau belum
berumur tetapi telah menikah
b. Tidak ditaruh di bawah pengampuan/
pengawasan
Manusia/
orang
Subyek hukum
Badan
hukum
Privat
Publik
Dewasa
Belum dewasa /
di bwh
pengampuan
Msh dlm
kandungan
 Setiap oang menurut hukum harus memiliki tempat
tinggal yang dapat dicari atau domicili.
 Badan hukum juga harus memiliki tempat kedudukan
tertentu.
 Fungsi tempat tinggal untuk menetapkan:
1. di mana seseorang harus menikah
2. di mana seseoranag harus dipanggil dan ditarik di
muka hakim atau,
3. pengadilan mana yang berkuasa terhadap seseorang
dsb
Bagi orang yang tida memilki tepat kediaman,
domisili
dianggap berada di tempat sesungguhnya.
 Domisili penghabisan/tempat kematian
seseorang, berfungsi menentukan:
hukum mana yang berlaku dalam soal
warisannya, hakim mana yang berkuasa
mengadili perkara, berhubungan dengan
peraturan yang memperkenankan kepada
kreditur si meninggal untuk menggunggat
seluruh ahli waris pada rumah kematian tsb
dalam waktu 6 bulan stl meninggalnya orang
ybs.
 Hak perdata merupakan hak asasi yang
melekat pada diri setiap orang. Hak perdata
adalah identitas orang yang tidak dapat hilang
atau lenyap. Identitas tersebut akan hilang
apabila orang meninggal.
 Contoh hak perdata : hak untuk hidup, hak
untuk memiliki, hak untuk menikah, hak
untuk beranak, hak untuk mewaris, hak ayas
nama dan hak tempat tinggal.
 Hak perdata berbeda dengan hak publik (yang
diberikan negara)

More Related Content

Similar to Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx

Diklat Hukum Perdata (1).pptx
Diklat Hukum Perdata (1).pptxDiklat Hukum Perdata (1).pptx
Diklat Hukum Perdata (1).pptxhaenryjati1
 
Aspek hukum ekonomi bisnis (done)
Aspek hukum ekonomi bisnis (done)Aspek hukum ekonomi bisnis (done)
Aspek hukum ekonomi bisnis (done)Mas Mito
 
Bahan kul hukum perorangan ui dan umk
Bahan kul hukum perorangan ui dan umkBahan kul hukum perorangan ui dan umk
Bahan kul hukum perorangan ui dan umkagusjepara
 
Pih pengertian dasar ilmu hukum
Pih pengertian dasar ilmu hukumPih pengertian dasar ilmu hukum
Pih pengertian dasar ilmu hukumTriwanto Hfiy
 
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukum
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukumPPT sumber-sumber hukum dan subjek hukum
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukumJemsTandodo
 
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 2
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 2PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 2
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 2dina susiani
 
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomiPertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomiINDAHMAWARNI1
 
Tugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumTugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumAndrew Hutabarat
 
Ahde sesi 1-2 sistem hk
Ahde   sesi 1-2 sistem hkAhde   sesi 1-2 sistem hk
Ahde sesi 1-2 sistem hkSentot Baskoro
 
Pengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnisPengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisniswafa khairani
 
Pengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum IndonesiaPengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum IndonesiaAryo Adiwoso
 
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptxMATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptxwinanti6
 
VI. Pembagian Hukum.pptx
VI. Pembagian Hukum.pptxVI. Pembagian Hukum.pptx
VI. Pembagian Hukum.pptxdonihasmanto
 
HUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptx
HUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptxHUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptx
HUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptxRismaMawar1
 
46905aebe07908ddd40dd1fbfe4f7a1f9ac87e18
46905aebe07908ddd40dd1fbfe4f7a1f9ac87e1846905aebe07908ddd40dd1fbfe4f7a1f9ac87e18
46905aebe07908ddd40dd1fbfe4f7a1f9ac87e18guest68a049ae
 

Similar to Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx (20)

Diklat Hukum Perdata (1).pptx
Diklat Hukum Perdata (1).pptxDiklat Hukum Perdata (1).pptx
Diklat Hukum Perdata (1).pptx
 
Aspek hukum ekonomi bisnis (done)
Aspek hukum ekonomi bisnis (done)Aspek hukum ekonomi bisnis (done)
Aspek hukum ekonomi bisnis (done)
 
Bahan kul hukum perorangan ui dan umk
Bahan kul hukum perorangan ui dan umkBahan kul hukum perorangan ui dan umk
Bahan kul hukum perorangan ui dan umk
 
Pih pengertian dasar ilmu hukum
Pih pengertian dasar ilmu hukumPih pengertian dasar ilmu hukum
Pih pengertian dasar ilmu hukum
 
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukum
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukumPPT sumber-sumber hukum dan subjek hukum
PPT sumber-sumber hukum dan subjek hukum
 
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 2
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 2PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 2
PENGANTAR ILMU HUKUM PERTEMUAN 2
 
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomiPertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
Pertemuan ke 1 aspek hukum dalam ekonomi
 
Tugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumTugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukum
 
Ahde sesi 1-2 sistem hk
Ahde   sesi 1-2 sistem hkAhde   sesi 1-2 sistem hk
Ahde sesi 1-2 sistem hk
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Pengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnisPengantar hukum bisnis
Pengantar hukum bisnis
 
Pengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum IndonesiaPengantar Hukum Indonesia
Pengantar Hukum Indonesia
 
Phi pertemuan 6
Phi pertemuan 6Phi pertemuan 6
Phi pertemuan 6
 
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptxMATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
 
Pengantar Hukum Indonesia.pptx
Pengantar Hukum Indonesia.pptxPengantar Hukum Indonesia.pptx
Pengantar Hukum Indonesia.pptx
 
VI. Pembagian Hukum.pptx
VI. Pembagian Hukum.pptxVI. Pembagian Hukum.pptx
VI. Pembagian Hukum.pptx
 
HUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptx
HUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptxHUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptx
HUKUM PERDATA DAN BISNIS.pptx
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
46905aebe07908ddd40dd1fbfe4f7a1f9ac87e18
46905aebe07908ddd40dd1fbfe4f7a1f9ac87e1846905aebe07908ddd40dd1fbfe4f7a1f9ac87e18
46905aebe07908ddd40dd1fbfe4f7a1f9ac87e18
 
Pih pengertian dasar ilmu hukum
Pih pengertian dasar ilmu hukumPih pengertian dasar ilmu hukum
Pih pengertian dasar ilmu hukum
 

Recently uploaded

Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnisilhamsumartoputra
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 

Recently uploaded (11)

Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 

Hukum PERDATA PENGANTAR (Subyek Hukum).pptx

  • 2.  Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian hukum perdata dan sejarah KUH Perdata  Mahasiswa mampu menjelaskan lingkup hukum perdata  Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menerapkan konsep-konsep dalam hukum perdata  Mahasiswa mampu membuat contoh perbuatan hukum perdata.  Mahasiswa mampu mengidentifikasi sah/tidaknya perjanjian  Mahasiswa mengidentifikasi kasus-kasus perdata (perjanjian, perbuatan melawan hukum, wanprestasi, kadaluarsa dan pembutian)
  • 3.  Pengertian hukum perdata adalah aturan hukum yang mengatur tingkah laku setiap orang terhadap orang lain yang berkaitan dengan hak dan kewajiban yang timbul dalam pergaulan masyarakat maupun keluarga.
  • 4.  Hukum perdata materiel, mengatur kepentingan-kepentingan perdata setiap subyek hukum Hukum perdata materiel diantaranya tertuang dalam KUHPerdata.  Hukum perdata formal mengatur bagaimana cara seseorang mempertahankan haknya apabila dilanggar oleh orang lain.  Hukum Perdata formal sering disebut sebagai hukum acara perdata, berfungsi menerapkan hukum perdata materiel apabila ada yang melanggarnya
  • 5.  Kitab UU Hukum Perdata, dikenal dengan istilah BW atau Burgerlijk Wetboek.  BW merupakan kodifikasi hukum perdata yang disusun di negeri Belanda  Penyusunan BW sangat dipengaruhi oleh hukum perdata Perancis (Code Napoleon), dan Code Napoleon dipengaruhi oleh Hukum Romawi (Corpus Juris Civilis)
  • 6.  Kodifikasi BW di Belanda selesai 5 Juli 1830, pada tahun itu diberlakukan juga Wet van Koophandel (WvK) atau KUH Dagang  Kodifikasi KUH Perdata di Indonesia, sangat diwarnai atau dijiwai oleh BW (berdasarkan asas konkordasi)  Kodifikasi KUH Perdata Indonesia diumumkan 30 Juli 1847 melalui Staatsblad No. 23 , dan mulai berlaku pada 1 Januari 1848
  • 7. KUH Perdata terdiri dari 4 buku, yaitu:  Buku I, berjudul “perihal orang” (van persoonen), memuat hukum perorangan dan hukum kekeluargaan.  Buku II, berjudul “perihal benda”(van zaken), memuat hukum benda dan hukum waris.
  • 8.  Buku III, berjudul “perihal perikatan” (van verbintennisen) memuat hukum harta kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban yang berlaku bagi orang atau pihak tertentu.  Buku IV, berjudul “perihal pembuktian dan kadaluarsa”(van bewijs en verjaring), memuat alat-alat pembuktian, dan akibat lewat waktu terhadap hubungan hukum.
  • 9. 1. Hukum tentang orang atau hukum perorangan (persoonenrecht) yang antara lain mengatur tentang: a. Orang sebagai subyek hukum b. Orang dalam kecakapannya untuk memiliki hak-hak dan bertindak sendiri untuk melaksanakan hak-haknya itu
  • 10. 2. Hukum kekeluargaan atau keluarga (familierecht), yang memuat antara lain a. Perkawinan,perceraian beserta hubungan hukum yang timul di dalamnya, seperti harta kekayaan antara suami isteri b. Hubungan hukum antara orang tua dengan anak-anaknya (ouderlijke macht) c. Perwalian (voogdij) d. Pengampuan (curatele)
  • 11. 3. Hukum harta kekayaan (vermogensrecht), mengatur tentang hubungan-hubungan hukum yang dapat dinilai dengan uang, meliputi: a. Hak mutlak adalah hak –hak yang berlaku bagi setiap orang. b. Hak perorangan adalah hak-hak yang hanya berlaku terhadap seseorang atau orang tertentu saja
  • 12. 4. Hukum waris (erfrecht) mengatur tentang benda atau kekayaan seseorang jika ia meninggal dunia (akibat hukum dari hubungan keluarga terhadap harta warisan yang ditinggal seseorang)
  • 13.  Di dalam hukum perdata dikenal istilah atau konsep “orang” atau “persoon”, yang menunjuk pada pengertian subyek hukum, yang artinya pembawa hak dan kewajiban.  Subyek hukum terdiri dari : 1. manusia (naturlijk persoon) 2. badan hukum (rechts persoon)
  • 14.  Manusia sebagai pembawa hak dan kewajiban terjadi sejak lahir dan berakhir setelah mati.  Manusia yang masih dalam kandungan ibunya, untuk kepentingannya, asal lahir hidup dapat dianggap sudah sebagai subyek hukum Pasal 2 ayat (1) KUH Perdata.Apabila lahir meninggal dunia, maka manusia tersebut diangap tidak pernah ada (Pasal 2 ayat (2)  Pasal 2 KUHPerd sangat penting dalam warisan
  • 15.  Badan hukum , berstatus sebagai pembawa hak dan kewajiban misal Koperasi, Perseroan Terbatas, Yayasan, Negara, Kabupaten, Propinsi, wakaf, gereja. Perkumpulan dapat dijadikan badan hukum, asal memenuhi syarat: 1. Didirikan dengan akta notaris 2. AD/ARTnya disahkan menteri yang ditunjuk 3. Didaftar di lembaga yang ditunjuk 4. Diumumkan dalam Berita Negara
  • 16.  Orang dan badan hukum sebagai subyek hukum dapat melakukan perbuatan hukum sebagai pelaksana hak dan kewajiban.  Orang sebagai subyek hukum tidak selalu dapat melakukan perbuatan hukum.  Orang dapat melakukan perbuata hukum jika memenuhi persyaratan: a. Sudah dewasa berusia 21 tahun atau belum berumur tetapi telah menikah b. Tidak ditaruh di bawah pengampuan/ pengawasan
  • 18.  Setiap oang menurut hukum harus memiliki tempat tinggal yang dapat dicari atau domicili.  Badan hukum juga harus memiliki tempat kedudukan tertentu.  Fungsi tempat tinggal untuk menetapkan: 1. di mana seseorang harus menikah 2. di mana seseoranag harus dipanggil dan ditarik di muka hakim atau, 3. pengadilan mana yang berkuasa terhadap seseorang dsb Bagi orang yang tida memilki tepat kediaman, domisili dianggap berada di tempat sesungguhnya.
  • 19.  Domisili penghabisan/tempat kematian seseorang, berfungsi menentukan: hukum mana yang berlaku dalam soal warisannya, hakim mana yang berkuasa mengadili perkara, berhubungan dengan peraturan yang memperkenankan kepada kreditur si meninggal untuk menggunggat seluruh ahli waris pada rumah kematian tsb dalam waktu 6 bulan stl meninggalnya orang ybs.
  • 20.  Hak perdata merupakan hak asasi yang melekat pada diri setiap orang. Hak perdata adalah identitas orang yang tidak dapat hilang atau lenyap. Identitas tersebut akan hilang apabila orang meninggal.  Contoh hak perdata : hak untuk hidup, hak untuk memiliki, hak untuk menikah, hak untuk beranak, hak untuk mewaris, hak ayas nama dan hak tempat tinggal.  Hak perdata berbeda dengan hak publik (yang diberikan negara)