SlideShare a Scribd company logo
Pengantar Hukum
Indonesia:
Hukum Acara
Fakultas Hukum Universitas Indonesia
Kelas Hari Ini:
• Hukum Acara Pidana
• Hukum Acara Perdata
• Hukum Acara pada Mahkamah Konstitusi
• Hukum Acara Tata Usaha Negara
• Hukum Acara Pengadilan Hubungan Industrial
• Hukum Acara Peradilan Pajak
Apa itu Hukum Acara?
• Hukum Acara atau Hukum Formil, yaitu kaedah
hukum yang mengatur bagaimana cara
mengajukan sesuatu perkara ke muka suatu
badan peradilan dan bagaimana Hakim memberi
putusan.
• Hukum Acara atau Hukum Formil yang berasal
dari bahasa Belanda yaitu Formeelrecht atau juga
Procedural Law/Adjective Law dalam bahasa
Inggris.
Hukum Acara Pidana
• Dasar Hukum:
• Undang-Undang No. 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.
• Kumpulan Undang-Undang mengenai Tindak Pidana Korupsi:
• UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;
• UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;
• UU No. 30 Tahun 2001 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
• Undang-undang No. 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana (KUHAP).
• Dengan berlakunya KUHAP ini, maka Herzien Indonesisch Reglement (HIR), dalam
bahasa Indonesia Reglemen Indonesia diperbaharui (RID) bagian pidana dinyatakan
tidak berlaku lagi.
• Undang-undang No. 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.
• Undang-undang No. 8 tahun 2004 tentang Peradilan Umum.
Hukum Acara Pidana (2)
• Fungsi Hukum Acara Pidana:
• Mencari dan menemukan kebenaran;
• Pemberian keputusan oleh Hakim;
• Pelaksanaan keputusan oleh Hakim
• Ada 3 asas besar dalam Hukum Acara Pidana:
• Yang berkaitan dengan peranan;
• Yang berkaitan dengan keadaan peradilan;
• Yang berkaitan dengan penyelenggaraan.
Asas-Asas
Hukum Acara Pidana
1. Yang berkaitan dengan peranan:
• Prakarsa oleh Polisi/Jaksa.
• Asas-asas oportunitas.
• Hak untuk mengeyampingkan perkara demi kepentingan umum
• Kedua pihak wajib didengar keterangan-keterangannya oleh
Hakim.
• Acara pemeriksaan dalam sidang pengadilan dilakukan dengan
perdebatan lisan atau langsung.
• Keputusan Hakim wajib dilandasi dengan alasan-alasan yang
rasional obyektif, setelah mendengar kedua pihak termasuk saksi
a charge(yang meringankan) dan saksi a de charge (yang
memberatkan).
• Hakim bersifat aktif.
• Asas Akusator artinya pada asas akusator ini para pihak diakui
sebagai subyek dan kedudukannya sederajat, pemeriksaan
tidaklah bersifat rahasia (terbuka untuk umum). Tersangka sudah
dapat didampingi oleh Penasehat Hukum.
• Peradilan cepat, sederhana dan biaya ringan.
• Praduga tak bersalah (Presumption of innocence).
• Semua orang diperlakukan sama di depan hakim.
Asas-Asas
Hukum Acara Pidana
2. Yang berkaitan dengan keadaan Peradilan:
• Sidang pengadilan dilakukan terbuka untuk umum. Keputusan Hakim
harus selalu dinyatakan dengan pintu terbuka. Ada pengecualian untuk
anak dibawah umur dan tindakan-tindakan asusila.
• Peradilan bertahap.
• Tingkat pertama pada Pengadilan Negeri.
• Tingkat Banding pada Pengadilan Tinggi.
• Tingkat Kasasi pada Mahkamah Agung.
3. Yang berkaitan dengan penyelenggaraan:
• Peradilan diselenggarakan oleh Majelis Hakim (Ketua dan Anggota).
• Dilakukan oleh Hakim karena jabatannya yang tetap.
Alur Hukum Acara Pidana
1. Peristiwa Pidana
2. Penyelidikan
• Serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari
dan menemukan suatu peristiwa yang diduga
sebagai tindak pidana guna menentukan dapat
tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang
diatur oleh undang-undang
• Siapa itu Penyelidik (menurut KUHAP, menurut
UU lain)
3. Penyidikan
• Serangkaian tindakan Penyidik dalam hal menurut
cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk
mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan
bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang
terjadi dan guna menemukan tersangkanya
• Siapa itu Penyidik (menurut KUHAP, menurut UU
lain)
4. Penuntutan
• Penuntutan adalah tindakan penuntut umum untuk
melimpahkan perkara pidana ke pengadilan negeri
yang berwenang dalam hal dan menurut cara yang
diatur dalam undang – undang ini dengan permintaan
supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang
pengadilan
• Siapa itu Penuntut Umum (menurut KUHAP, menurut
UU lain)
5. Pemeriksaan Sidang Pengadilan
• Praperadilan
• Surat Dakwaan – Eksepsi – Putusan Sela
• Pembuktian
• Requisitoir
• Pledoi – Replik – Duplik
• Vonis Hakim
• Putusan Bebas
• Putusan Lepas
6. Upaya Hukum
Upaya Hukum pada
Hukum Acara Pidana
• Apabila para pihak (terdakwa atau penuntut umum) tidak puas dengan putusan
Hakim, mereka dapat melakukan:
• Upaya Hukum Biasa yaitu :
Melalui pemeriksaan tingkat banding diajukan ke Pengadilan Tinggi oleh
terdakwa/kuasanya atau oleh Jaksa melalui pemeriksaan untuk kasasi yang
diajukan ke Mahkamah Agung.
Permintaan kasasi terhadap putusan bebas tidak dapat dilakukan.
• Upaya Hukum Luar Biasa yaitu :
• Kasasi demi kepentingan hukum terhadap semua putusan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap, dapat diajukan satu kali pemeriksaan
kasasi oleh Jaksa Agung kepada Mahkamah Agung. Kasasi di sini
bertujuan untuk mencapai kesatuan penafsiran hukum oleh pengadilan.
• Peninjauan Kembali. Terpidana atau ahli warisnya dapat mengajukan
permintaan peninjauan kembali (PK) terhadap putusan dari pengadilan
negeri, pengadilan tinggi maupun mahkamah agung yang telah
berkekuatan hukum tetap kecuali putusan bebas atau lepas dari segala
tuntutan hukum.
Hukum Acara Perdata
• Hukum Acara Perdata adalah peraturan-peraturan hukum
yang menentukan bagaimana cara mengajukan perkara-
perkara perdata ke muka pengadilan (termasuk juga Hukum
Dagang) dan cara-cara melaksanakan putusan-putusan
hakim. Dapat juga dikatakan peraturan-peraturan hukum yang
mengatur bagaimana cara memelihara dan mempertahankan
Hukum Perdata Materiil.
• Pada masa penjajahan Belanda untuk hukum acara perdata
berlaku Reglement op de Burgerlijke Rechtsvordering (Rv)
untuk golongan Eropa dan Herzeine Indonesisch Reglement
(HIR) atau Reglemen Indonesia yang Dibaharui (RID) untuk
golongan Bumi Putra di Pulau Jawa dan Madura, sedangkan
untuk luar Jawa dan Madura berlaku Rechtsreglement
Buitengewesten (RBg).
Hukum Acara Perdata (2)
• Landasan Hukum:
• Dengan adanya Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959 yang menyatakan
bahwa kita kembali ke UUD 1945, maka melalui pasal II Aturan
Peralihannya dan pasal-pasal peralihan sebelumnya, tetap digunakan HIR
(RID) dan RBg sebagai Kitab Undang-undang Hukum Acara.
• Undang-undang Darurat No. 1 tahun 1951 tentang Kesatuan Susunan
Kekuasaan Acara Pengadilan Sipil yang menunjuk RID sebagai pedoman.
• Undang-Undang No. 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.
• Undang-undang No. 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.
• Undang-undang No. 8 tahun 2004 tentang Peradilan Umum.
• Yurisprudensi dan Doktrin.
Asas-Asas dalam
Hukum Acara Perdata
• Yang berkaitan dengan peranan
• Prakarsa proses dilakukan oleh para pihak yang bersengketa.
• Hakim bersifat menunggu artinya inisiatif untuk mengajukan tuntutan hak diserahkan
sepenuhnya kepada yang berkepentingan.
• Hakim wajib mengusahakan perdamaian.
• Perkara yang sudah berjalan dapat sewaktu-waktu ditarik atas persetujuan kedua
belah pihak yang bersengketa.
• Acara pemeriksaan dalam sidang pengadilan mengutamakan tulisan-tulisan.
• Putusan hakim wajib dilandasi dengan alasan-alasan yang rasional obyektif. Alasan
tersebut sebagai pertanggungjawaban Hakim atas putusannya terhadap
masyarakat.
• Putusan yang tidak lengkap atau kurang cukup dipertimbangkan merupakan alasan
untuk pemeriksaan kasasi di Mahkamah Agung.
• Yurisprudensi dan doktrin seringkali dijadikan landasan oleh Hakim untuk
memperkuat putusan yang telah ditetapkannya.
Asas-Asas dalam
Hukum Acara Perdata
• Yang berkaitan dengan penyelenggaraan:
• Sidang-sidang Pengadilan dilakukan secara terbuka untuk umum. Tujuannya adalah memberi
perlindungan hak-hak asasi manusia dalam bidang peradilan dan menjamin obyektifitas
peradilan.
• Asas terbuka ini dapat disimpangi dalam perkara susila dan ketertiban umum, tetapi putusan
harus dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum.
• Kedua belah pihak yang berperkara didengar pendapatnya dan diakui sebagai subyek hukum
yang kedudukannya sederajat.
• Peradilan dilaksanakan bertahap:
• Tingkat pertama pada Pengadilan Negeri.
• Tingkat banding pada Pengadilan Tinggi. Bagi mereka yang tidak puas
dengan putusan yang dijatuhkan dapat mengajukan untuk mengulang
kembali perkara mereka ke Pengadilan Tinggi.
• Tingkat Kasasi
• Pada tingkat kasasi Mahkamah Agung tidak mengulang lagi perkara yang sudah diputuskan
oleh Pengadilan Tinggi atau pada tingkat banding, akan tetapi yang diteliti disini ialah apakah
putusan Hakim terdahulu telah melanggar atau melakukan penyimpangan atas undang-
undang.
• Sidang-sidang pengadilan pada umumnya diselenggarakan oleh suatu Majelis Hakim.
Kompetensi Pengadilan
dalam Hukum Acara Perdata
• Absolute Competentie/Kompetensi Mutlak
Badan peradilan macam apa yang berwenang untuk
mengadili sengketa ini? Jadi kompetensi mutlak ini
menyangkut pembagian kekuasaan antar badan
peradilan, dilihat dari macamnya pengadilan. Misalnya,
pemberian kekuasaan mengadili kepada Pengadilan
Negeri dan tidak kepada macam pengadilan lain.
• Relatieve Competentie/Kompetensi Relatif
Kompetensi relatif ini adalah kewenangan untuk
mengadili diantara badan peradilan yang sejenis.
Misalnya pembagian kekuasaan mengadili diantara
berbagai wilayah Pengadilan Negeri.
Alur Hukum Acara
Perdata
1. Peristiwa Hukum
2. Penyusunan Gugatan
• Gugatan/Permohonan
• Pendahuluan
• Identitas
• Fundamentum Petendi
• Petitum
3. Sidang Pemeriksaan Perkara
• Ke Pengadilan mana?
• Biaya Perkara
• Persiapan Sidang
4. Jalannya Persidangan
• Sidang pertama – penawaran perdamaian
• Jawaban Tergugat / Eksepsi
• Replik
• Duplik
• Pembuktian dari Penggugat
• 164 HIR
• Pembuktian dari Tergugat
• Kesimpulan
• Putusan Hakim
5. Upaya Hukum
• Biasa
• Banding ke Pengadilan Tinggi
• Kasasi ke Mahkamah Agung
• Luar Biasa
• Peninjauan Kembali
• Derden Verzet
Hukum Acara
Peradilan Tata Usaha Negara
• Landasan Hukum Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara
• Peradilan Administrasi negara adalah suatu peradilan yang menyelesaikan
perselisihan/sengketa yang terjadi antara pihak-pihak yang satu pihak adalah aparat
pemerintah dan warga masyarakat di pihak, atau antara sesama aparat pemerintah
mengenai perbuatan/tindakan dalam rangka melaksanakan tugasnya di mana para
pihak tidak menerimanya dengan alasan tindakan itu tidak sah atau dengan alasan
lain.
• Yang dapat diajukan ke PTUN adalah Keputusan Tata Usaha Negara:
• Penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara
yang berisi tindakan hukum tata negara berdasarkan peraturan perundangan yang
berlaku, yang bersifat konkret, indvidual dan final, yang menimbulkan akibat
hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.
• Yang dikeluarkan berdasarkan ketentuan pidana dari Hukum Acara Pidana
dikecualikan.
Hukum Acara
Peradilan Tata Usaha Negara
• Penyelesaian sengketa administrasi dengan cara
pengaduan (administratieve beroep) maksudnya ialah
penyelesaian sengketa yang dilakukan dalam
lingkungan administrasi sendiri.
• Pengaduan ditujukan kepada atasan atau kepada atasan atau
kepada instasi yang lebih tinggi.
• Misalnya : warga A merasa dirugikan dengan terbitnya keputusan
dari pejabat B Warga A dapat mengadukan halnya kepada atasan
pejabat B. Berdasar pengaduan warga A maka atasan pejabat B
dapat membatalkan, bisa juga memperkuat
Hukum Acara
Peradilan Tata Usaha Negara
• Tugas kisi-kisi untuk UAS:
• Buatlah alur peradilan Tata Usaha Negara
• Sebutkan siapa yang mempunyai kewenangan dalam mengadili untuk
sengketa Tata Usaha Negara.
• Gambarkan bagan dari proses mulainya sengketa sampai keluarnya
Putusan.
• Berikan 3 contoh kasus sengketa Tata Usaha Negara
• Dikumpulkan minggu depan, Jumat 16 Desember 2011 sebelum kelas PHI
dimulai. Buat ditulis tangan maksimal dalam satu halaman kertas folio. Satu
halaman bukan satu lembar.
Hukum Acara Pengujian Undang-
Undang di Mahkamah Konstitusi
• Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia mempunyai
kewenangan dan Kewajiban, (Pasal 24 C ayat (1) dan ayat (2)
UUD 1945. Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada
tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final
untuk :
• Menguji undang-undang terhadap UUD 1945
• Memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD 1945.
• Memutuskan pembubaran partai politik, dan
• Memutuskan perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
• Landasan hukumnya adalah Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2003 tentang Mahkamah Konstitusi
Kewajiban Mahkamah
Konstitusi
• Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas
pendapat DPR bahwa presiden dan/atau wakil
presiden diduga :
• Telah melakukan pelanggaran hukum berupa :
• Pengkhianatan terhadap negara;
• Korupsi;
• Penyuapan;
• Tindak pidana berat lainnya.
• Atau perbuatan tercela, dan/atau.
• Tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan/atau
wakil presiden sebagaimana dimaksud dalam UUD
1945
Mengajukan Permohonan ke
Mahkamah Konstitusi
• Subyek hukum yang mengajukan
disebut “Pemohon”
• Pemohon adalah subyek hukum yang
memenuhi syarat menurut undang-
undang untuk mengajukan
permohonan perkara kepada
Mahkamah Konstitusi (Pasal 51 ayat
(1) UU No. 24 Tahun 2003 tentang
Mahkamah Konstitusi.
Alur Hukum Acara Pengujian
Undang-Undang di MK
1. Mengajukan Permohonan yg ditulis dalam bahasa Indonesia,
ditandatangani pemohon dan dibuat 12 rangkap.
2. Melakukan Pendaftaran ke panitera Mahkamah Konstitusi.
3. Penjadwalan sidang yaitu 14 hari setelah pendaftaran.
4. Pemeriksaan pendahuluan yg dilakukan dalam Majelis Hakim
secara panel sebanyak minimal 3 orang hakim, untuk melihat
kelengkapan administratif perkara.
5. Pemeriksaan persidangan secara pleno, minimal dilakukan oleh 7
orang hakim dan maksimal 9 orang hakim Mahkamah Konstitusi.
6. Putusan, diberikan sesuai tenggang waktu bentuk perkara. Yaitu
antara 14 hari s/d 90 hari setelah pendaftaran, tergantung
perkaranya.
Hukum Acara Pengadilan
Hubungan Industrial
• Landasan hukumnya adalah Undang-Undang Nomor 2
tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial.
• Perselisihan Hubungan Industrial adalah perbedaan
pendapat yang mengakibatkan pertentangan antara
pengusaha atau gabungan pengusaha dengan
pekerja/buruh atau serikat buruh karena adanya
perselisihan mengenai hak, perselisihan
kepentingan, perselisihan hubungan kerja, dan
perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh dalam
satu perusahaan
Alur Hukum Acara Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial
1. Pertemuan Bipartit
• Dicoba diselesaikan dengan musyarawah mufakat antara para
pihak.
• Apabila damai, Persetujuan Bersama dicatatkan ke PHI.
2. Mediasi / Konsiliasi / Arbitrase
• Siapa itu para ‘penengah’nya
• Mediator (PNS), Konsiliator (Non-PNS), dan Arbiter (Non-PNS)
• Apabila damai, PB dicatatkan ke PHI
3. Pengadilan Hubungan Industrial
• Tingkat pertama dan terakhir untuk perselisihan Serikat Buruh/Pekerja
• Tingkat pertama untuk perselisihan Hak dan PHK, bisa kasasi ke
Mahkamah Agung
Hukum Acara
Pengadilan Pajak
• Landasan Hukum:
• Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan
Pajak
• “Sengketa pajak adalah sengketa yang timbul dalam bidang
perpajakan antara Wajib Pajak atau penanggung pajak
dengan Pejabat yang berwenang sebagai akibat
dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan banding atau
gugatan kepada Pengadilan Pajak berdasarkan peraturan
perundang-undangan perpajakan, termasuk gugatan atas
pelaksanaan penagihan berdasarkan UndangUndang
Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.”
Pengadilan Pajak
• Berkedudukan di Jakarta
• Kekuasaan Pengadilan Pajak dalam memeriksa dan
memutus sengketa pajak meliputi semua jenis sengketa
pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat, termasuk
Bea Masuk dan Cukai, dan pajak yang dipungut oleh
Pemerintah Daerah, berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
• Ketua Pengadilan Pajak dapat menetapkan untuk
bersidang di luar Jakarta.
Pengantar Hukum
Indonesia:
Hukum Acara
Depok, 9 Desember 2011
Fakultas Hukum Universitas Indonesia
Program Sarjana Paralel

More Related Content

What's hot

putusan hakim
putusan hakimputusan hakim
putusan hakim
anieqoh izzatika
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
Fenti Anita Sari
 
hukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyotohukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyoto
Dnr Creatives
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
زكي عليا إبن محمد
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalEvirna Evirna
 
Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1
villa kuta indah
 
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukum
Anto Neo Madani
 
Ppt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataPpt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataLisa SYP
 
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Fenti Anita Sari
 
praktik peradilan perdata
praktik peradilan perdatapraktik peradilan perdata
praktik peradilan perdata
anthonius karianga
 
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Idik Saeful Bahri
 
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...
Idik Saeful Bahri
 
4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undanganHIMA KS FISIP UNPAD
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
Hukum Acara Pengadilan Hak Asasi Manusia (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Pengadilan Hak Asasi Manusia (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Pengadilan Hak Asasi Manusia (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Pengadilan Hak Asasi Manusia (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Idik Saeful Bahri
 
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIASUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIAAldy Arfan Nugraha
 

What's hot (20)

putusan hakim
putusan hakimputusan hakim
putusan hakim
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
hukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyotohukum acara perdata oleh sanyoto
hukum acara perdata oleh sanyoto
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasional
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 
Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1
 
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukumPresentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukum
 
Ppt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataPpt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdata
 
Acaraperdata
AcaraperdataAcaraperdata
Acaraperdata
 
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT
 
praktik peradilan perdata
praktik peradilan perdatapraktik peradilan perdata
praktik peradilan perdata
 
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
 
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...
Hukum acara perdata - Pembuatan gugatan dan cara pengujian gugatan (Idik Saef...
 
4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan4. proses pembuatan perundang undangan
4. proses pembuatan perundang undangan
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Tindak pidana ekonomi secara umum (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum Acara Pengadilan Hak Asasi Manusia (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Pengadilan Hak Asasi Manusia (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Pengadilan Hak Asasi Manusia (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Pengadilan Hak Asasi Manusia (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
Hukum pidana khusus - Definisi, ruang lingkup, dan posisi hukum pidana khusus...
 
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIASUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
 

Viewers also liked

Skripsi lengkap hukum tindak pidana penipuan
Skripsi lengkap hukum tindak pidana penipuanSkripsi lengkap hukum tindak pidana penipuan
Skripsi lengkap hukum tindak pidana penipuan
Konsultan Tesis
 
Makalah Hukum Pidana: Sifat Melawan Hukum dalam Perbuatan Pidana dan Pertangg...
Makalah Hukum Pidana: Sifat Melawan Hukum dalam Perbuatan Pidana dan Pertangg...Makalah Hukum Pidana: Sifat Melawan Hukum dalam Perbuatan Pidana dan Pertangg...
Makalah Hukum Pidana: Sifat Melawan Hukum dalam Perbuatan Pidana dan Pertangg...
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
Dian Oktavia
 
Panduan penulisan skripsi
Panduan penulisan skripsi Panduan penulisan skripsi
Panduan penulisan skripsi
Konsultan Tesis
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
Indah Greensei
 
Microsoft powerpoint-hukum-acara-pidana
Microsoft powerpoint-hukum-acara-pidanaMicrosoft powerpoint-hukum-acara-pidana
Microsoft powerpoint-hukum-acara-pidanaFarah Ramafitri
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusussesukakita
 

Viewers also liked (7)

Skripsi lengkap hukum tindak pidana penipuan
Skripsi lengkap hukum tindak pidana penipuanSkripsi lengkap hukum tindak pidana penipuan
Skripsi lengkap hukum tindak pidana penipuan
 
Makalah Hukum Pidana: Sifat Melawan Hukum dalam Perbuatan Pidana dan Pertangg...
Makalah Hukum Pidana: Sifat Melawan Hukum dalam Perbuatan Pidana dan Pertangg...Makalah Hukum Pidana: Sifat Melawan Hukum dalam Perbuatan Pidana dan Pertangg...
Makalah Hukum Pidana: Sifat Melawan Hukum dalam Perbuatan Pidana dan Pertangg...
 
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANAPPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
 
Panduan penulisan skripsi
Panduan penulisan skripsi Panduan penulisan skripsi
Panduan penulisan skripsi
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
 
Microsoft powerpoint-hukum-acara-pidana
Microsoft powerpoint-hukum-acara-pidanaMicrosoft powerpoint-hukum-acara-pidana
Microsoft powerpoint-hukum-acara-pidana
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
 

Similar to Bahan Kuliah - hukum-acara

HUKUM ACARA PTUN - Johny Koynja
HUKUM ACARA PTUN - Johny KoynjaHUKUM ACARA PTUN - Johny Koynja
HUKUM ACARA PTUN - Johny Koynja
University of Mataram
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaAlalan Tanala
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaAlalan Tanala
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
asifsardari
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
MaulanaAminThahir1
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
MaulanaAminThahir1
 
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.pptBAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
23NurrohmahAzizahRaf
 
Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
Hukum acara perdata - Eksekusi dan Penyelesaian Perkara (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Eksekusi dan Penyelesaian Perkara (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Eksekusi dan Penyelesaian Perkara (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Eksekusi dan Penyelesaian Perkara (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
SISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.ppt
SISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.pptSISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.ppt
SISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.ppt
AnisaMeidaShafira1
 
Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas A
Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas APraktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas A
Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas A
RianSugandi
 
1. Azas-azas.pptx
1. Azas-azas.pptx1. Azas-azas.pptx
1. Azas-azas.pptx
SofiyatuzZulfa
 
hukum bisnis
hukum bisnishukum bisnis
hukum bisnis
RiskiAnanda29
 
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 
LEMBAGA PERADILAN INDONESIA
LEMBAGA PERADILAN INDONESIALEMBAGA PERADILAN INDONESIA
LEMBAGA PERADILAN INDONESIAShauqina Saraya
 
Acara pidana
Acara pidanaAcara pidana
Acara pidana
Zainal Arifin
 
Upaya hukum dalam acara pidana
Upaya hukum dalam acara pidanaUpaya hukum dalam acara pidana
Upaya hukum dalam acara pidana
Ica Diennissa
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdatazahraayu24
 

Similar to Bahan Kuliah - hukum-acara (20)

HUKUM ACARA PTUN - Johny Koynja
HUKUM ACARA PTUN - Johny KoynjaHUKUM ACARA PTUN - Johny Koynja
HUKUM ACARA PTUN - Johny Koynja
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agama
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agama
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Putusan hakim (Idik Saeful Bahri)
 
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.pptBAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
 
Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Asas-asas hukum acara perdata (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum acara perdata - Eksekusi dan Penyelesaian Perkara (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Eksekusi dan Penyelesaian Perkara (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Eksekusi dan Penyelesaian Perkara (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Eksekusi dan Penyelesaian Perkara (Idik Saeful Bahri)
 
SISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.ppt
SISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.pptSISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.ppt
SISTEM_PERADILAN_PIDANA_INDONESIA.ppt
 
Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas A
Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas APraktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas A
Praktek Hukum Perdata Pertemuan I Kelas A
 
1. Azas-azas.pptx
1. Azas-azas.pptx1. Azas-azas.pptx
1. Azas-azas.pptx
 
hukum bisnis
hukum bisnishukum bisnis
hukum bisnis
 
Hukum ac perdata
Hukum ac perdataHukum ac perdata
Hukum ac perdata
 
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Alur proses beracara secara utuh (Idik Saeful Bahri)
 
LEMBAGA PERADILAN INDONESIA
LEMBAGA PERADILAN INDONESIALEMBAGA PERADILAN INDONESIA
LEMBAGA PERADILAN INDONESIA
 
Acara pidana
Acara pidanaAcara pidana
Acara pidana
 
Upaya hukum dalam acara pidana
Upaya hukum dalam acara pidanaUpaya hukum dalam acara pidana
Upaya hukum dalam acara pidana
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 

Recently uploaded

SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
HansWijaya13
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
CI kumparan
 
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MKHUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HarrySusanto18
 
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptxMATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
muhammadarsyad77
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
SharonPriscilla3
 
Presentation Naskah Akademik RIPPDAMK2.pptx
Presentation Naskah Akademik RIPPDAMK2.pptxPresentation Naskah Akademik RIPPDAMK2.pptx
Presentation Naskah Akademik RIPPDAMK2.pptx
jokosudarsono2
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Pelita9
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
CI kumparan
 
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptxPPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
NinaRahayuBelia
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
SardiPasaribu
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
JabalArfah
 

Recently uploaded (11)

SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
 
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MKHUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
HUKUM ACARA PENGUJIAN UNDANG-UNDANG - HUKUM ACARA MK
 
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptxMATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
MATERI PANWASLU KELURAHAN DESA JUNI 2024.pptx
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
 
Presentation Naskah Akademik RIPPDAMK2.pptx
Presentation Naskah Akademik RIPPDAMK2.pptxPresentation Naskah Akademik RIPPDAMK2.pptx
Presentation Naskah Akademik RIPPDAMK2.pptx
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
 
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptxPPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
PPT HUBUNGAN BISNIS BY NINA RAHAYU BELIA.pptx
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
 

Bahan Kuliah - hukum-acara

  • 2. Kelas Hari Ini: • Hukum Acara Pidana • Hukum Acara Perdata • Hukum Acara pada Mahkamah Konstitusi • Hukum Acara Tata Usaha Negara • Hukum Acara Pengadilan Hubungan Industrial • Hukum Acara Peradilan Pajak
  • 3. Apa itu Hukum Acara? • Hukum Acara atau Hukum Formil, yaitu kaedah hukum yang mengatur bagaimana cara mengajukan sesuatu perkara ke muka suatu badan peradilan dan bagaimana Hakim memberi putusan. • Hukum Acara atau Hukum Formil yang berasal dari bahasa Belanda yaitu Formeelrecht atau juga Procedural Law/Adjective Law dalam bahasa Inggris.
  • 4. Hukum Acara Pidana • Dasar Hukum: • Undang-Undang No. 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. • Kumpulan Undang-Undang mengenai Tindak Pidana Korupsi: • UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; • UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; • UU No. 30 Tahun 2001 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. • Undang-undang No. 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). • Dengan berlakunya KUHAP ini, maka Herzien Indonesisch Reglement (HIR), dalam bahasa Indonesia Reglemen Indonesia diperbaharui (RID) bagian pidana dinyatakan tidak berlaku lagi. • Undang-undang No. 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. • Undang-undang No. 8 tahun 2004 tentang Peradilan Umum.
  • 5. Hukum Acara Pidana (2) • Fungsi Hukum Acara Pidana: • Mencari dan menemukan kebenaran; • Pemberian keputusan oleh Hakim; • Pelaksanaan keputusan oleh Hakim • Ada 3 asas besar dalam Hukum Acara Pidana: • Yang berkaitan dengan peranan; • Yang berkaitan dengan keadaan peradilan; • Yang berkaitan dengan penyelenggaraan.
  • 6. Asas-Asas Hukum Acara Pidana 1. Yang berkaitan dengan peranan: • Prakarsa oleh Polisi/Jaksa. • Asas-asas oportunitas. • Hak untuk mengeyampingkan perkara demi kepentingan umum • Kedua pihak wajib didengar keterangan-keterangannya oleh Hakim. • Acara pemeriksaan dalam sidang pengadilan dilakukan dengan perdebatan lisan atau langsung. • Keputusan Hakim wajib dilandasi dengan alasan-alasan yang rasional obyektif, setelah mendengar kedua pihak termasuk saksi a charge(yang meringankan) dan saksi a de charge (yang memberatkan). • Hakim bersifat aktif. • Asas Akusator artinya pada asas akusator ini para pihak diakui sebagai subyek dan kedudukannya sederajat, pemeriksaan tidaklah bersifat rahasia (terbuka untuk umum). Tersangka sudah dapat didampingi oleh Penasehat Hukum. • Peradilan cepat, sederhana dan biaya ringan. • Praduga tak bersalah (Presumption of innocence). • Semua orang diperlakukan sama di depan hakim.
  • 7. Asas-Asas Hukum Acara Pidana 2. Yang berkaitan dengan keadaan Peradilan: • Sidang pengadilan dilakukan terbuka untuk umum. Keputusan Hakim harus selalu dinyatakan dengan pintu terbuka. Ada pengecualian untuk anak dibawah umur dan tindakan-tindakan asusila. • Peradilan bertahap. • Tingkat pertama pada Pengadilan Negeri. • Tingkat Banding pada Pengadilan Tinggi. • Tingkat Kasasi pada Mahkamah Agung. 3. Yang berkaitan dengan penyelenggaraan: • Peradilan diselenggarakan oleh Majelis Hakim (Ketua dan Anggota). • Dilakukan oleh Hakim karena jabatannya yang tetap.
  • 8. Alur Hukum Acara Pidana 1. Peristiwa Pidana 2. Penyelidikan • Serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur oleh undang-undang • Siapa itu Penyelidik (menurut KUHAP, menurut UU lain) 3. Penyidikan • Serangkaian tindakan Penyidik dalam hal menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya • Siapa itu Penyidik (menurut KUHAP, menurut UU lain) 4. Penuntutan • Penuntutan adalah tindakan penuntut umum untuk melimpahkan perkara pidana ke pengadilan negeri yang berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang – undang ini dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan • Siapa itu Penuntut Umum (menurut KUHAP, menurut UU lain) 5. Pemeriksaan Sidang Pengadilan • Praperadilan • Surat Dakwaan – Eksepsi – Putusan Sela • Pembuktian • Requisitoir • Pledoi – Replik – Duplik • Vonis Hakim • Putusan Bebas • Putusan Lepas 6. Upaya Hukum
  • 9. Upaya Hukum pada Hukum Acara Pidana • Apabila para pihak (terdakwa atau penuntut umum) tidak puas dengan putusan Hakim, mereka dapat melakukan: • Upaya Hukum Biasa yaitu : Melalui pemeriksaan tingkat banding diajukan ke Pengadilan Tinggi oleh terdakwa/kuasanya atau oleh Jaksa melalui pemeriksaan untuk kasasi yang diajukan ke Mahkamah Agung. Permintaan kasasi terhadap putusan bebas tidak dapat dilakukan. • Upaya Hukum Luar Biasa yaitu : • Kasasi demi kepentingan hukum terhadap semua putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, dapat diajukan satu kali pemeriksaan kasasi oleh Jaksa Agung kepada Mahkamah Agung. Kasasi di sini bertujuan untuk mencapai kesatuan penafsiran hukum oleh pengadilan. • Peninjauan Kembali. Terpidana atau ahli warisnya dapat mengajukan permintaan peninjauan kembali (PK) terhadap putusan dari pengadilan negeri, pengadilan tinggi maupun mahkamah agung yang telah berkekuatan hukum tetap kecuali putusan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum.
  • 10. Hukum Acara Perdata • Hukum Acara Perdata adalah peraturan-peraturan hukum yang menentukan bagaimana cara mengajukan perkara- perkara perdata ke muka pengadilan (termasuk juga Hukum Dagang) dan cara-cara melaksanakan putusan-putusan hakim. Dapat juga dikatakan peraturan-peraturan hukum yang mengatur bagaimana cara memelihara dan mempertahankan Hukum Perdata Materiil. • Pada masa penjajahan Belanda untuk hukum acara perdata berlaku Reglement op de Burgerlijke Rechtsvordering (Rv) untuk golongan Eropa dan Herzeine Indonesisch Reglement (HIR) atau Reglemen Indonesia yang Dibaharui (RID) untuk golongan Bumi Putra di Pulau Jawa dan Madura, sedangkan untuk luar Jawa dan Madura berlaku Rechtsreglement Buitengewesten (RBg).
  • 11. Hukum Acara Perdata (2) • Landasan Hukum: • Dengan adanya Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959 yang menyatakan bahwa kita kembali ke UUD 1945, maka melalui pasal II Aturan Peralihannya dan pasal-pasal peralihan sebelumnya, tetap digunakan HIR (RID) dan RBg sebagai Kitab Undang-undang Hukum Acara. • Undang-undang Darurat No. 1 tahun 1951 tentang Kesatuan Susunan Kekuasaan Acara Pengadilan Sipil yang menunjuk RID sebagai pedoman. • Undang-Undang No. 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. • Undang-undang No. 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. • Undang-undang No. 8 tahun 2004 tentang Peradilan Umum. • Yurisprudensi dan Doktrin.
  • 12. Asas-Asas dalam Hukum Acara Perdata • Yang berkaitan dengan peranan • Prakarsa proses dilakukan oleh para pihak yang bersengketa. • Hakim bersifat menunggu artinya inisiatif untuk mengajukan tuntutan hak diserahkan sepenuhnya kepada yang berkepentingan. • Hakim wajib mengusahakan perdamaian. • Perkara yang sudah berjalan dapat sewaktu-waktu ditarik atas persetujuan kedua belah pihak yang bersengketa. • Acara pemeriksaan dalam sidang pengadilan mengutamakan tulisan-tulisan. • Putusan hakim wajib dilandasi dengan alasan-alasan yang rasional obyektif. Alasan tersebut sebagai pertanggungjawaban Hakim atas putusannya terhadap masyarakat. • Putusan yang tidak lengkap atau kurang cukup dipertimbangkan merupakan alasan untuk pemeriksaan kasasi di Mahkamah Agung. • Yurisprudensi dan doktrin seringkali dijadikan landasan oleh Hakim untuk memperkuat putusan yang telah ditetapkannya.
  • 13. Asas-Asas dalam Hukum Acara Perdata • Yang berkaitan dengan penyelenggaraan: • Sidang-sidang Pengadilan dilakukan secara terbuka untuk umum. Tujuannya adalah memberi perlindungan hak-hak asasi manusia dalam bidang peradilan dan menjamin obyektifitas peradilan. • Asas terbuka ini dapat disimpangi dalam perkara susila dan ketertiban umum, tetapi putusan harus dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum. • Kedua belah pihak yang berperkara didengar pendapatnya dan diakui sebagai subyek hukum yang kedudukannya sederajat. • Peradilan dilaksanakan bertahap: • Tingkat pertama pada Pengadilan Negeri. • Tingkat banding pada Pengadilan Tinggi. Bagi mereka yang tidak puas dengan putusan yang dijatuhkan dapat mengajukan untuk mengulang kembali perkara mereka ke Pengadilan Tinggi. • Tingkat Kasasi • Pada tingkat kasasi Mahkamah Agung tidak mengulang lagi perkara yang sudah diputuskan oleh Pengadilan Tinggi atau pada tingkat banding, akan tetapi yang diteliti disini ialah apakah putusan Hakim terdahulu telah melanggar atau melakukan penyimpangan atas undang- undang. • Sidang-sidang pengadilan pada umumnya diselenggarakan oleh suatu Majelis Hakim.
  • 14. Kompetensi Pengadilan dalam Hukum Acara Perdata • Absolute Competentie/Kompetensi Mutlak Badan peradilan macam apa yang berwenang untuk mengadili sengketa ini? Jadi kompetensi mutlak ini menyangkut pembagian kekuasaan antar badan peradilan, dilihat dari macamnya pengadilan. Misalnya, pemberian kekuasaan mengadili kepada Pengadilan Negeri dan tidak kepada macam pengadilan lain. • Relatieve Competentie/Kompetensi Relatif Kompetensi relatif ini adalah kewenangan untuk mengadili diantara badan peradilan yang sejenis. Misalnya pembagian kekuasaan mengadili diantara berbagai wilayah Pengadilan Negeri.
  • 15. Alur Hukum Acara Perdata 1. Peristiwa Hukum 2. Penyusunan Gugatan • Gugatan/Permohonan • Pendahuluan • Identitas • Fundamentum Petendi • Petitum 3. Sidang Pemeriksaan Perkara • Ke Pengadilan mana? • Biaya Perkara • Persiapan Sidang 4. Jalannya Persidangan • Sidang pertama – penawaran perdamaian • Jawaban Tergugat / Eksepsi • Replik • Duplik • Pembuktian dari Penggugat • 164 HIR • Pembuktian dari Tergugat • Kesimpulan • Putusan Hakim 5. Upaya Hukum • Biasa • Banding ke Pengadilan Tinggi • Kasasi ke Mahkamah Agung • Luar Biasa • Peninjauan Kembali • Derden Verzet
  • 16. Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara • Landasan Hukum Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan Tata Usaha Negara • Peradilan Administrasi negara adalah suatu peradilan yang menyelesaikan perselisihan/sengketa yang terjadi antara pihak-pihak yang satu pihak adalah aparat pemerintah dan warga masyarakat di pihak, atau antara sesama aparat pemerintah mengenai perbuatan/tindakan dalam rangka melaksanakan tugasnya di mana para pihak tidak menerimanya dengan alasan tindakan itu tidak sah atau dengan alasan lain. • Yang dapat diajukan ke PTUN adalah Keputusan Tata Usaha Negara: • Penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan hukum tata negara berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, yang bersifat konkret, indvidual dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata. • Yang dikeluarkan berdasarkan ketentuan pidana dari Hukum Acara Pidana dikecualikan.
  • 17. Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara • Penyelesaian sengketa administrasi dengan cara pengaduan (administratieve beroep) maksudnya ialah penyelesaian sengketa yang dilakukan dalam lingkungan administrasi sendiri. • Pengaduan ditujukan kepada atasan atau kepada atasan atau kepada instasi yang lebih tinggi. • Misalnya : warga A merasa dirugikan dengan terbitnya keputusan dari pejabat B Warga A dapat mengadukan halnya kepada atasan pejabat B. Berdasar pengaduan warga A maka atasan pejabat B dapat membatalkan, bisa juga memperkuat
  • 18. Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara • Tugas kisi-kisi untuk UAS: • Buatlah alur peradilan Tata Usaha Negara • Sebutkan siapa yang mempunyai kewenangan dalam mengadili untuk sengketa Tata Usaha Negara. • Gambarkan bagan dari proses mulainya sengketa sampai keluarnya Putusan. • Berikan 3 contoh kasus sengketa Tata Usaha Negara • Dikumpulkan minggu depan, Jumat 16 Desember 2011 sebelum kelas PHI dimulai. Buat ditulis tangan maksimal dalam satu halaman kertas folio. Satu halaman bukan satu lembar.
  • 19. Hukum Acara Pengujian Undang- Undang di Mahkamah Konstitusi • Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia mempunyai kewenangan dan Kewajiban, (Pasal 24 C ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945. Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk : • Menguji undang-undang terhadap UUD 1945 • Memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945. • Memutuskan pembubaran partai politik, dan • Memutuskan perselisihan tentang hasil pemilihan umum. • Landasan hukumnya adalah Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi
  • 20. Kewajiban Mahkamah Konstitusi • Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa presiden dan/atau wakil presiden diduga : • Telah melakukan pelanggaran hukum berupa : • Pengkhianatan terhadap negara; • Korupsi; • Penyuapan; • Tindak pidana berat lainnya. • Atau perbuatan tercela, dan/atau. • Tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan/atau wakil presiden sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945
  • 21. Mengajukan Permohonan ke Mahkamah Konstitusi • Subyek hukum yang mengajukan disebut “Pemohon” • Pemohon adalah subyek hukum yang memenuhi syarat menurut undang- undang untuk mengajukan permohonan perkara kepada Mahkamah Konstitusi (Pasal 51 ayat (1) UU No. 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi.
  • 22. Alur Hukum Acara Pengujian Undang-Undang di MK 1. Mengajukan Permohonan yg ditulis dalam bahasa Indonesia, ditandatangani pemohon dan dibuat 12 rangkap. 2. Melakukan Pendaftaran ke panitera Mahkamah Konstitusi. 3. Penjadwalan sidang yaitu 14 hari setelah pendaftaran. 4. Pemeriksaan pendahuluan yg dilakukan dalam Majelis Hakim secara panel sebanyak minimal 3 orang hakim, untuk melihat kelengkapan administratif perkara. 5. Pemeriksaan persidangan secara pleno, minimal dilakukan oleh 7 orang hakim dan maksimal 9 orang hakim Mahkamah Konstitusi. 6. Putusan, diberikan sesuai tenggang waktu bentuk perkara. Yaitu antara 14 hari s/d 90 hari setelah pendaftaran, tergantung perkaranya.
  • 23. Hukum Acara Pengadilan Hubungan Industrial • Landasan hukumnya adalah Undang-Undang Nomor 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. • Perselisihan Hubungan Industrial adalah perbedaan pendapat yang mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau gabungan pengusaha dengan pekerja/buruh atau serikat buruh karena adanya perselisihan mengenai hak, perselisihan kepentingan, perselisihan hubungan kerja, dan perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh dalam satu perusahaan
  • 24. Alur Hukum Acara Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial 1. Pertemuan Bipartit • Dicoba diselesaikan dengan musyarawah mufakat antara para pihak. • Apabila damai, Persetujuan Bersama dicatatkan ke PHI. 2. Mediasi / Konsiliasi / Arbitrase • Siapa itu para ‘penengah’nya • Mediator (PNS), Konsiliator (Non-PNS), dan Arbiter (Non-PNS) • Apabila damai, PB dicatatkan ke PHI 3. Pengadilan Hubungan Industrial • Tingkat pertama dan terakhir untuk perselisihan Serikat Buruh/Pekerja • Tingkat pertama untuk perselisihan Hak dan PHK, bisa kasasi ke Mahkamah Agung
  • 25. Hukum Acara Pengadilan Pajak • Landasan Hukum: • Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak • “Sengketa pajak adalah sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan antara Wajib Pajak atau penanggung pajak dengan Pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan banding atau gugatan kepada Pengadilan Pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan, termasuk gugatan atas pelaksanaan penagihan berdasarkan UndangUndang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.”
  • 26. Pengadilan Pajak • Berkedudukan di Jakarta • Kekuasaan Pengadilan Pajak dalam memeriksa dan memutus sengketa pajak meliputi semua jenis sengketa pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat, termasuk Bea Masuk dan Cukai, dan pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah, berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku. • Ketua Pengadilan Pajak dapat menetapkan untuk bersidang di luar Jakarta.
  • 27. Pengantar Hukum Indonesia: Hukum Acara Depok, 9 Desember 2011 Fakultas Hukum Universitas Indonesia Program Sarjana Paralel