SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
PANCASILA SEBAGAI
ETIKA
Oleh : FEBRI EKARASTI, SH., M.Kn.
PENGERTIAN ETIKA
 Secara etimologis (asal kata), etika berasal dari
bahasa Yunani, ethos, yang artinya watak
kesusilaan atau adat.
 Istilah DIATAS identik dengan moral yang berasal
dari bahasa Latin, mos yang jamaknya mores,
yang juga berarti adat atau cara hidup.
 kata etika dan moral memiliki kesamaan arti,
dalam pemakaian sehari-hari dua kata ini
digunakan secara berbeda.
 Moral atau moralitas digunakan untuk perbuatan
yang sedang dinilai, sedangkan etika digunakan
untuk mengkaji sistem nilai yang ada
ALIRAN BESAR ETIKA
1. Etika Deontologi
Etika deontologi memandang bahwa tindakan dinilai
baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai
atau tidak dengan kewajiban, tidak mempersoalkan
akibat dari tindakan tersebut, baik atau buruk.
Ukuran kebaikan dalam etika deontologi adalah
kewajiban, kemauan baik, kerja keras dan otonomi
bebas.
Setiap tindakan dikatakan baik apabila dilaksanakan
karena didasari oleh kewajiban moral dan demi
kewajiban moral itu. Tindakan itu baik bila didasari oleh
kemauan baik dan kerja keras dan sungguh-sungguh
untuk melakukan perbuatan itu, dan tindakan yang baik
2. Etika Teleologi
Etika Teologi adalah baik buruk suatu tindakan
dilihat berdasarkan tujuan atau akibat dari
perbuatan itu.
Etika teleologi membantu kesulitan etika
deontologi ketika menjawab apabila dihadapkan
pada situasi konkrit ketika dihadapkan pada dua
atau lebih kewajiban yang bertentangan satu
dengan yang lain. Jawaban yang diberikan oleh
etika teleologi bersifat situasional yaitu memilih
mana yang membawa akibat baik meskipun harus
melanggar kewajiban, nilai norma yang lain.
Etika teleologi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
egoisme etis dan utilitarianisme.
a) Egoisme etis memandang bahwa tindakan yang
baik adalah tindakan yang berakibat baik untuk
pelakunya. Secara moral setiap orang dibenarkan
mengejar kebahagiaan untuk dirinya dan
dianggap salah atau buruk apabila membiarkan
dirinya sengsara dan dirugikan.
b) Utilitarianisme menilai bahwa baik buruknya
suatu perbuatan tergantung bagaimana akibatnya
terhadap banyak orang.
Kelemahan Utilitarianisme:
(1) Karena alasan kemanfaatan untuk orang banyak
berarti akan ada sebagian masyarakat yang
dirugikan, dan itu dibenarkan. Dengan demikian
utilitarianisme membenarkan adanya
ketidakadilan terutama terhadap minoritas.
(2) Dalam kenyataan praktis, masyarakat lebih
melihat kemanfaatan itu dari sisi yang
kuantitasmaterialistis, kurang memperhitungkan
manfaat yang non-material seperti kasih sayang,
nama baik, hak dan lain-lain.
(3) Karena kemanfaatan yang banyak diharapkan
dari segi material yang tentu terkait dengan
masalah ekonomi, maka untuk atas nama
ekonomi tersebut hal-hal yang ideal seperti
nasionalisme, martabat bangsa akan terabaikan,
misal atas nama memasukkan investor asing
aset-aset negara dijual kepada pihak asing, atau
atas nama meningkatkan devisa negara
pengiriman TKW ditingkatkan.
Hal yang menimbulkan problem besar adalah
ketika lingkungan dirusak atas nama untuk
menyejahterakan masyarakat.
(4) Kemanfaatan yang dipandang oleh etika
utilitarianisme sering dilihat dalam jangka pendek,
tidak melihat akibat jangka panjang. Padahal,
misal dalam persoalan lingkungan, kebijakan
yang dilakukan sekarang akan memberikan
dampak negatif pada masa yang akan datang.
(5) Karena etika utilitarianisme tidak menganggap
penting nilai dan norma, tapi lebih pada orientasi
hasil, maka tindakan yang melanggar nilai dan
norma atas nama kemanfaatan yang besar,
misalnya perjudian/prostitusi, dapat dibenarkan.
(6) Etika utilitarianisme mengalami kesulitan
menentukan mana yang lebih diutamakan
kemanfaatan yang besar namun dirasakan
oleh sedikit masyarakat atau kemanfaatan
yang lebih banyak dirasakan banyak orang
meskipun kemanfaatannya kecil.
3. Etika Keutamaan
Etika ini tidak mempersoalkan akibat suatu
tindakan, tidak juga mendasarkan pada penilaian
moral pada kewajiban terhadap hukum moral
universal, tetapi pada pengembangan karakter
moral pada diri setiap orang.
Kelemahan etika ini adalah ketika terjadi dalam
masyarakat yang majemuk, maka tokohtokoh
yang dijadikan panutan juga beragam sehingga
konsep keutamaan menjadi sangat beragam pula,
dan keadaan ini dikhawatirkan akan menimbulkan
benturan sosial.
 Kelemahan etika keutamaan dapat diatasi
dengan cara mengarahkan keteladanan tidak
pada figur tokoh, tetapi pada perbuatan baik
yang dilakukan oleh tokoh itu sendiri, sehingga
akan ditemukan prinsip-prinsip umum tentang
karakter yang bermoral itu seperti apa.
ETIKA PANCASILA
 Etika Pancasila tidak memposisikan secara
berbeda atau bertentangan dengan aliran-
aliran besar etika yang mendasarkan pada
kewajiban, tujuan tindakan dan
pengembangan karakter moral, namun justru
merangkum dari aliran-aliran besar tersebut.
 Etika Pancasila adalah etika yang
mendasarkan penilaian baik dan buruk pada
nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan
keadilan
(a) Nilai yang pertama adalah ketuhanan.
Secara hirarkis nilai ini bisa dikatakan sebagai
nilai yang tertinggi karena menyangkut nilai
yang bersifat mutlak. Seluruh nilai kebaikan
diturunkan dari nilai ini. Suatu perbuatan
dikatakan baik apabila tidak bertentangan
dengan nilai, kaidah dan hukum Tuhan.
(b) Nilai yang kedua adalah kemanusiaan. Suatu
perbuatan dikatakan baik apabila sesuai
dengan nilai-nilai kemanusiaan. Prinsip pokok
dalam nilai kemanusiaan Pancasila adalah
keadilan dan keadaban. Keadilan
mensyaratkan keseimbangan, antara lahir dan
batin, jasmani dan rohani, individu dan sosial,
makhluk bebas mandiri dan makhluk Tuhan
yang terikat hukum-hukum Tuhan. Keadaban
mengindikasikan keunggulan manusia
dibanding dengan makhluk lain, yaitu hewan,
tumbuhan, dan benda tak hidup.
(c) Nilai yang ketiga adalah persatuan. Suatu
perbuatan dikatakan baik apabila dapat
memperkuat persatuan dan kesatuan. Sikap egois
dan menang sendiri merupakan perbuatan buruk,
demikian pula sikap yang memecah belah
persatuan.
 (d) Nilai yang keempat adalah kerakyatan. Dalam
kaitan dengan kerakyatan ini terkandung nilai lain
yang sangat penting yaitu nilai
hikmat/kebijaksanaan dan permusyawaratan.
Kata hikmat/kebijaksanaan berorientasi pada
tindakan yang mengandung nilai kebaikan
tertinggi. Atas nama mencari kebaikan,
pandangan minoritas belum tentu kalah dibanding
mayoritas.
(e) Nilai yang kelima adalah keadilan. Apabila
dalam sila kedua disebutkan kata adil, maka
kata tersebut lebih dilihat dalam konteks
manusia selaku individu. Adapun nilai keadilan
pada sila kelima lebih diarahkan pada konteks
sosial. Suatu perbuatan dikatakan baik apabila
sesuai dengan prinsip keadilan masyarakat
banyak.
 Menilik nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila, maka Pancasila dapat menjadi
sistem etika yang sangat kuat, nilai-nilai yang
ada tidak hanya bersifat mendasar, namun
juga realistis dan aplikatif. Apabila dalam
kajian aksiologi dikatakan bahwa keberadaan
nilai mendahului fakta, maka nilai-nilai
Pancasila merupakan nilai-nilai ideal yang
sudah ada dalam cita-cita bangsa Indonesia
yang harus diwujudkan dalam realitas
kehidupan.
Pancasila Sebagai Solusi Persoalan
Bangsa dan Negara
(Studi Kasus Korupsi)
 Nilai-nilai Pancasila apabila betul-betul dipahami,
dihayati dan diamalkan tentu mampu menurunkan
angka korupsi. Penanaman satu sila saja, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa, apabila bangsa
Indonesia menyadari jati dirinya sebagai makhluk
Tuhan, tentu tidak akan mudah menjatuhkan
martabat dirinya ke dalam kehinaan dengan
melakukan korupsi. Perbuatan korupsi terjadi
karena hilangnya kontrol diri dan
ketidakmampuan untuk menahan diri melakukan
kejahatan. Kebahagiaan material dianggap
segala-galanya dibanding kebahagiaan spiritual
yang lebih agung, mendalam dan jangka panjang.
Keinginan mendapatkan kekayaan dan
kedudukan secara cepat menjadikannya nilai-nilai
agama dikesampingkan.
 Penanaman satu nilai tentunya tidak cukup dan
memangvtidak bisa dalam konteks Pancasila,
karena nilai-nilai Pancasilavmerupakan kesatuan
organis yang tidak dapat dipisahkan satuvdengan
yang lain. Dengan demikian, akan menjadi
kekuatan moral besar manakala keseluruhan nilai
Pancasila yang meliputi nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan
keadilan dijadikan landasan moril dan
diejawantahkan dalam seluruh kehidupan
berbangsa dan bernegara, terutama dalam
pemberantasan korupsi.

More Related Content

Similar to Kuliah pancasila tahun 2023 xuexue1.pptx

Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)
Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)
Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)
Melly Gunawan
 
Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt
Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_praktEtika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt
Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt
Mimi Mimi
 
Manusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukumManusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukum
Faishal Dany
 

Similar to Kuliah pancasila tahun 2023 xuexue1.pptx (20)

PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.pptPowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
PowerPoint ETIKA dan BUDI PEKERTI-2.ppt
 
Pancasila sebagai etika politik
Pancasila sebagai etika politikPancasila sebagai etika politik
Pancasila sebagai etika politik
 
12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...
12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...
12,sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, business ethic, universitas ...
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
 
Diktat etika lagi
Diktat etika lagiDiktat etika lagi
Diktat etika lagi
 
Teori teori etika bisnis
Teori teori etika bisnis Teori teori etika bisnis
Teori teori etika bisnis
 
Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1
 
Pertemuan 12. Pancasila sebagai Sistem Etika.pptx
Pertemuan 12. Pancasila sebagai Sistem Etika.pptxPertemuan 12. Pancasila sebagai Sistem Etika.pptx
Pertemuan 12. Pancasila sebagai Sistem Etika.pptx
 
Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)
Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)
Soft skill etika bisnis (tuga ke 1)
 
Aksiologi p.-11
Aksiologi p.-11Aksiologi p.-11
Aksiologi p.-11
 
Aksiologi p.-11
Aksiologi p.-11Aksiologi p.-11
Aksiologi p.-11
 
Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt
Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_praktEtika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt
Etika etiket dan_moral_hukum_dalam_prakt
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 
Pancasila Sbg Sistem Etika.pptx
Pancasila Sbg Sistem Etika.pptxPancasila Sbg Sistem Etika.pptx
Pancasila Sbg Sistem Etika.pptx
 
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Philosophical Ethics and Busine...
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Philosophical Ethics and Busine...BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Philosophical Ethics and Busine...
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Philosophical Ethics and Busine...
 
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Philosophical Ethics and Busine...
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Philosophical Ethics and Busine...BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Philosophical Ethics and Busine...
BE & GG, Muh Agus Priyetno, Prof Dr Ir Hapzi, Philosophical Ethics and Busine...
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
 
LK 1.1 PKN_.pdf
LK 1.1 PKN_.pdfLK 1.1 PKN_.pdf
LK 1.1 PKN_.pdf
 
Manusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukumManusia, nilai, moral dan hukum
Manusia, nilai, moral dan hukum
 

More from MuhammadZen26 (6)

AAT/AMD/ARD Acid Mine Drainage SGC).pptx
AAT/AMD/ARD Acid Mine Drainage SGC).pptxAAT/AMD/ARD Acid Mine Drainage SGC).pptx
AAT/AMD/ARD Acid Mine Drainage SGC).pptx
 
PPT_Air_Asam_Tambang hoesni thamrin.pptx
PPT_Air_Asam_Tambang hoesni thamrin.pptxPPT_Air_Asam_Tambang hoesni thamrin.pptx
PPT_Air_Asam_Tambang hoesni thamrin.pptx
 
PPT_Air_Asam_Tambang hoesni thamrin.pptx
PPT_Air_Asam_Tambang hoesni thamrin.pptxPPT_Air_Asam_Tambang hoesni thamrin.pptx
PPT_Air_Asam_Tambang hoesni thamrin.pptx
 
Tugas kelompok 7 (Rungkad) Wirol X Fikri
Tugas kelompok 7 (Rungkad) Wirol X FikriTugas kelompok 7 (Rungkad) Wirol X Fikri
Tugas kelompok 7 (Rungkad) Wirol X Fikri
 
Power Point Text TIMAH kelompok 23 .pptx
Power Point Text TIMAH kelompok 23 .pptxPower Point Text TIMAH kelompok 23 .pptx
Power Point Text TIMAH kelompok 23 .pptx
 
tugas mtk rifky .pptx
tugas mtk rifky .pptxtugas mtk rifky .pptx
tugas mtk rifky .pptx
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
AvivThea
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 

Recently uploaded (20)

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 

Kuliah pancasila tahun 2023 xuexue1.pptx

  • 1. PANCASILA SEBAGAI ETIKA Oleh : FEBRI EKARASTI, SH., M.Kn.
  • 2. PENGERTIAN ETIKA  Secara etimologis (asal kata), etika berasal dari bahasa Yunani, ethos, yang artinya watak kesusilaan atau adat.  Istilah DIATAS identik dengan moral yang berasal dari bahasa Latin, mos yang jamaknya mores, yang juga berarti adat atau cara hidup.  kata etika dan moral memiliki kesamaan arti, dalam pemakaian sehari-hari dua kata ini digunakan secara berbeda.  Moral atau moralitas digunakan untuk perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan etika digunakan untuk mengkaji sistem nilai yang ada
  • 3. ALIRAN BESAR ETIKA 1. Etika Deontologi Etika deontologi memandang bahwa tindakan dinilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban, tidak mempersoalkan akibat dari tindakan tersebut, baik atau buruk. Ukuran kebaikan dalam etika deontologi adalah kewajiban, kemauan baik, kerja keras dan otonomi bebas. Setiap tindakan dikatakan baik apabila dilaksanakan karena didasari oleh kewajiban moral dan demi kewajiban moral itu. Tindakan itu baik bila didasari oleh kemauan baik dan kerja keras dan sungguh-sungguh untuk melakukan perbuatan itu, dan tindakan yang baik
  • 4. 2. Etika Teleologi Etika Teologi adalah baik buruk suatu tindakan dilihat berdasarkan tujuan atau akibat dari perbuatan itu. Etika teleologi membantu kesulitan etika deontologi ketika menjawab apabila dihadapkan pada situasi konkrit ketika dihadapkan pada dua atau lebih kewajiban yang bertentangan satu dengan yang lain. Jawaban yang diberikan oleh etika teleologi bersifat situasional yaitu memilih mana yang membawa akibat baik meskipun harus melanggar kewajiban, nilai norma yang lain.
  • 5. Etika teleologi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu egoisme etis dan utilitarianisme. a) Egoisme etis memandang bahwa tindakan yang baik adalah tindakan yang berakibat baik untuk pelakunya. Secara moral setiap orang dibenarkan mengejar kebahagiaan untuk dirinya dan dianggap salah atau buruk apabila membiarkan dirinya sengsara dan dirugikan. b) Utilitarianisme menilai bahwa baik buruknya suatu perbuatan tergantung bagaimana akibatnya terhadap banyak orang.
  • 6. Kelemahan Utilitarianisme: (1) Karena alasan kemanfaatan untuk orang banyak berarti akan ada sebagian masyarakat yang dirugikan, dan itu dibenarkan. Dengan demikian utilitarianisme membenarkan adanya ketidakadilan terutama terhadap minoritas. (2) Dalam kenyataan praktis, masyarakat lebih melihat kemanfaatan itu dari sisi yang kuantitasmaterialistis, kurang memperhitungkan manfaat yang non-material seperti kasih sayang, nama baik, hak dan lain-lain.
  • 7. (3) Karena kemanfaatan yang banyak diharapkan dari segi material yang tentu terkait dengan masalah ekonomi, maka untuk atas nama ekonomi tersebut hal-hal yang ideal seperti nasionalisme, martabat bangsa akan terabaikan, misal atas nama memasukkan investor asing aset-aset negara dijual kepada pihak asing, atau atas nama meningkatkan devisa negara pengiriman TKW ditingkatkan. Hal yang menimbulkan problem besar adalah ketika lingkungan dirusak atas nama untuk menyejahterakan masyarakat.
  • 8. (4) Kemanfaatan yang dipandang oleh etika utilitarianisme sering dilihat dalam jangka pendek, tidak melihat akibat jangka panjang. Padahal, misal dalam persoalan lingkungan, kebijakan yang dilakukan sekarang akan memberikan dampak negatif pada masa yang akan datang. (5) Karena etika utilitarianisme tidak menganggap penting nilai dan norma, tapi lebih pada orientasi hasil, maka tindakan yang melanggar nilai dan norma atas nama kemanfaatan yang besar, misalnya perjudian/prostitusi, dapat dibenarkan.
  • 9. (6) Etika utilitarianisme mengalami kesulitan menentukan mana yang lebih diutamakan kemanfaatan yang besar namun dirasakan oleh sedikit masyarakat atau kemanfaatan yang lebih banyak dirasakan banyak orang meskipun kemanfaatannya kecil.
  • 10. 3. Etika Keutamaan Etika ini tidak mempersoalkan akibat suatu tindakan, tidak juga mendasarkan pada penilaian moral pada kewajiban terhadap hukum moral universal, tetapi pada pengembangan karakter moral pada diri setiap orang. Kelemahan etika ini adalah ketika terjadi dalam masyarakat yang majemuk, maka tokohtokoh yang dijadikan panutan juga beragam sehingga konsep keutamaan menjadi sangat beragam pula, dan keadaan ini dikhawatirkan akan menimbulkan benturan sosial.
  • 11.  Kelemahan etika keutamaan dapat diatasi dengan cara mengarahkan keteladanan tidak pada figur tokoh, tetapi pada perbuatan baik yang dilakukan oleh tokoh itu sendiri, sehingga akan ditemukan prinsip-prinsip umum tentang karakter yang bermoral itu seperti apa.
  • 12. ETIKA PANCASILA  Etika Pancasila tidak memposisikan secara berbeda atau bertentangan dengan aliran- aliran besar etika yang mendasarkan pada kewajiban, tujuan tindakan dan pengembangan karakter moral, namun justru merangkum dari aliran-aliran besar tersebut.  Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan
  • 13. (a) Nilai yang pertama adalah ketuhanan. Secara hirarkis nilai ini bisa dikatakan sebagai nilai yang tertinggi karena menyangkut nilai yang bersifat mutlak. Seluruh nilai kebaikan diturunkan dari nilai ini. Suatu perbuatan dikatakan baik apabila tidak bertentangan dengan nilai, kaidah dan hukum Tuhan.
  • 14. (b) Nilai yang kedua adalah kemanusiaan. Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Prinsip pokok dalam nilai kemanusiaan Pancasila adalah keadilan dan keadaban. Keadilan mensyaratkan keseimbangan, antara lahir dan batin, jasmani dan rohani, individu dan sosial, makhluk bebas mandiri dan makhluk Tuhan yang terikat hukum-hukum Tuhan. Keadaban mengindikasikan keunggulan manusia dibanding dengan makhluk lain, yaitu hewan, tumbuhan, dan benda tak hidup.
  • 15. (c) Nilai yang ketiga adalah persatuan. Suatu perbuatan dikatakan baik apabila dapat memperkuat persatuan dan kesatuan. Sikap egois dan menang sendiri merupakan perbuatan buruk, demikian pula sikap yang memecah belah persatuan.  (d) Nilai yang keempat adalah kerakyatan. Dalam kaitan dengan kerakyatan ini terkandung nilai lain yang sangat penting yaitu nilai hikmat/kebijaksanaan dan permusyawaratan. Kata hikmat/kebijaksanaan berorientasi pada tindakan yang mengandung nilai kebaikan tertinggi. Atas nama mencari kebaikan, pandangan minoritas belum tentu kalah dibanding mayoritas.
  • 16. (e) Nilai yang kelima adalah keadilan. Apabila dalam sila kedua disebutkan kata adil, maka kata tersebut lebih dilihat dalam konteks manusia selaku individu. Adapun nilai keadilan pada sila kelima lebih diarahkan pada konteks sosial. Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan prinsip keadilan masyarakat banyak.
  • 17.  Menilik nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, maka Pancasila dapat menjadi sistem etika yang sangat kuat, nilai-nilai yang ada tidak hanya bersifat mendasar, namun juga realistis dan aplikatif. Apabila dalam kajian aksiologi dikatakan bahwa keberadaan nilai mendahului fakta, maka nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai ideal yang sudah ada dalam cita-cita bangsa Indonesia yang harus diwujudkan dalam realitas kehidupan.
  • 18. Pancasila Sebagai Solusi Persoalan Bangsa dan Negara (Studi Kasus Korupsi)  Nilai-nilai Pancasila apabila betul-betul dipahami, dihayati dan diamalkan tentu mampu menurunkan angka korupsi. Penanaman satu sila saja, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, apabila bangsa Indonesia menyadari jati dirinya sebagai makhluk Tuhan, tentu tidak akan mudah menjatuhkan martabat dirinya ke dalam kehinaan dengan melakukan korupsi. Perbuatan korupsi terjadi karena hilangnya kontrol diri dan ketidakmampuan untuk menahan diri melakukan kejahatan. Kebahagiaan material dianggap segala-galanya dibanding kebahagiaan spiritual yang lebih agung, mendalam dan jangka panjang. Keinginan mendapatkan kekayaan dan kedudukan secara cepat menjadikannya nilai-nilai agama dikesampingkan.
  • 19.  Penanaman satu nilai tentunya tidak cukup dan memangvtidak bisa dalam konteks Pancasila, karena nilai-nilai Pancasilavmerupakan kesatuan organis yang tidak dapat dipisahkan satuvdengan yang lain. Dengan demikian, akan menjadi kekuatan moral besar manakala keseluruhan nilai Pancasila yang meliputi nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan dijadikan landasan moril dan diejawantahkan dalam seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam pemberantasan korupsi.