SlideShare a Scribd company logo
141
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
( SAP )
Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas
Kode : CES 5353
Semester : V
Waktu : 1 x 2 x 50 menit
Pertemuan : 7 (Tujuh)
A. Tujuan Instruksional
1. Umum
Mahasiswa dapat memahami tentang tujuan ilmu rekayasa lalu lintas dan cakupannya
secara umum, serta dapat memberikan solusi bagi penyelesaian permasalahan lalu
lintas terutama yang berkaitan dengan kinerja/tingkat pelayanan ruas jalan,
persimpangan, perparkiran, terminal, rambu dan marka jalan, serta hirarki dan fungsi
jalan.
2. Khusus
Dapat menentukan kapasitas, tundaan, peluang antrian, dan merancang persimpangan
tak bersinyal menggunakan metode MKJI.
B. Pokok Bahasan
Penjelasan terhadap persimpangan tak bersinyal menggunakan metode Manual Kapasitas
Jalan Indonesia (MKJI).
C. Sub Pokok Bahasan
• Penjelasan terhadap defenisi, jenis-jenis simpang tak bersinyal, kode simpang tak
bersinyal, menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI);
• Penjelasan terhadap rumus untuk menghitung kapasitas, tundaan, dan peluang antrian
menurut MKJI;
• Penjelasan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kapasitas.
• Penjelasan dan pembahasan contoh soal;
D. Kegiatan Belajar Mengajar
Tahapan
Kegiatan
Kegiatan Pengajaran
Kegiatan
Mahasiswa
Media &
Alat Peraga
Pendahuluan 1. Memberikan penyegaran sekilas
tentang topik minggu yang lalu.
2. Menjelaskan cakupan materi-materi
perkuliahan untuk topik minggu ke-
tujuh.
Mendengarkan dan
memberikan
komentar
Notebook,
LCD,
White board.
Penyajian 1. Menjelaskan defenisi, jenis-jenis
simpang tak bersinyal, kode simpang
tak bersinyal, kapasitas, derajat
kejenuhan, tundaan, dan peluang
antrian.
2. Menjelaskan rumus-rumus yang
digunakan untuk menghitung
Memperhatikan,
mencatat dan
memberikan
komentar.
Mengajukan
pertanyaan.
Notebook,
LCD,
White board.
142
kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan,
dan peluang antrian.
3. Menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi nilai kapasitas.
4. Menjelaskan dan membahas contoh
soal.
Penutup 1. Mengajukan pertanyaan kepada
mahasiswa.
2. Memberikan kesimpulan.
3. Mengingatkan akan kewajiban
mahasiswa untuk pertemuan
selanjutnya.
Memberikan
komentar.
Mengajukan dan
menjawab
pertanyaan.
White board.
E. Evaluasi
1. Pertanyaan tidak langsung
Meminta kepada mahasiswa untuk memberikan komentar tentang defenisi, jenis
simpang tak bersinyal, kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, dan peluang antrian.
2. Pertanyaan langsung
Jelaskan faktor-faktor apa yang mempengaruhi nilai kapasitas simpang tak bersinyal.
3. Kunci jawaban
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kapasitas simpang tak bersinyal adalah tipe
simpang, lebar jalan masuk, lebar jalan keluar, median, ukuran kota, tipe lingkungan
simpang, hambatan samping, rasio jalinan, faktor penyesuaian belok kiri dan belok
kanan, serta rasio kendaraan tidak bermotor.
143
RENCANA KEGIATAN BELAJAR MINGGUAN
(RKBM)
Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas
Kode : CES 5353
Semester : V
Waktu : 1 x 2 x 50 menit
Pertemuan : 7 (Tujuh)
Minggu
Ke-
Topik (Pokok Bahasan)
Metode
Pembelajaran
Estimasi
Waktu
(menit)
Media
(1) (2) (3) (4) (5)
7
7.1 Defenisi, jenis-jenis dan kode simpang
prioritas menurut MKJI 1997.
7.2 Metodologi evaluasi kapasitas dan
perancangan persimpangan prioritas.
7.3 Kapasitas dan faktor-faktor yang
mempengaruhi nilai kapasitas.
7.4 Rumus menghitung kapasitas, tundaan,
dan peluang antrian persimpangan
prioritas.
7.5 Pembahasan contoh soal.
Ceramah,
Diskusi Kelas
100
Notebook,
LCD,
Whiteboard
144
PERTEMUAN KE - 7
PERSIMPANGAN TAK BERSINYAL (PRIORITAS)
• Defenisi : Persimpangan yang memberikan hak jalan (prioritas) kepada kendaraan yang
datang dari jalan utama. (rambu-rambu STOP atau beri jalan).
• Jika jumlah arus lalu lintas masuk > 1000 kend/jam puncak, disarankan untuk
menggunakan lampu pengatur lalulintas atau bundaran.
• Perubahan dari simpang tak bersinyal menjadi bersinyal atau bundaran dapat juga dengan
pertimbangan keamanan lalu lintas untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas akibat
tabrakan antara kendaraan yang berlawanan arah.
3 lengan 4 Lengan
Jenis-jenis simpang tak bersinyal (prioritas)
422 424 424M
322 324
145
Kode Simpang Tak Bersinyal
Kode simpang
Jumlah lengan
simpang
Jumlah lajur jalan
simpang
Jumlah lajur jalan
utama
322 3 2 2
324 3 2 4
342 3 4 2
422 4 2 2
424 4 2 4
444 4 4 4
Metodologi :
1. Menentukan kapasitas (C)
2. Menentukan derajat kejenuhan (Ds)
3. Menentukan tundaan (D)
4. Menentukan peluang antrian (Qp %)
Ad.1 Kapasitas
Yaitu kapasitas total untuk seluruh lengan persimpangan, yaitu hasil perkalian antara
kapasitas dasar (Co) untuk kondisi ideal dan faktor-faktor koreksi (F) dengan
memperhitungan pengaruh kondisi sesungguhnya terhadap kapasitas.
Rumusan :
C = Co x Fw x FM x Fcs x FRSU x FLT x FRT x FMI (smp / jam)
Co = Kapasitas dasar
Tipe simpang
Kapasitas dasar (Co)
smp / jam
322 2700
342 2900
324 atau 344 3200
422 2900
424 atau 444 3400
Fw = Faktor penyesuaian lebar pendekat
- lebar pendekat rata-rata :
4
222
⎟
⎠
⎞
⎜
⎝
⎛
+++
=
dc
b
a
We
- Jika A hanya untuk keluar, maka :
3
22
⎟
⎠
⎞
⎜
⎝
⎛
++
=
dc
b
We
10 m
10 m
A
B
C
D
146
Fw = 0.7 + 0.0866 . We 422
Fw = 0.61 + 0.074 . We 424 atau 444
Fw = 0.73 + 0.076 . We 322
Fw = 0.62 + 0.0646 . We 324 atau 344
Fw = 0.67 +0.0698 . We 342
Fm = Faktor penyesuaian median jalan utama
Uraian Tipe median Fm
Tidak ada median pada jalan utama Tidak ada 1.0
Ada median < 4m Sempit 1.0
Ada median > 4m Lebar 1.2
Fcs = Faktor penyesuaian ukuran kota
Uraian
Penduduk
(juta)
Fcs
Sangat kecil < 0.1 0.82
Kecil 0.1 – 0.5 0.88
Sedang 0.5 – 1.0 0.94
Besar 1.0 – 3.0 1.00
Sangat besar > 3.0 1.05
Frsu = Faktor penyesuaian tipe lingkungan jalan, hambatan samping, kendaraan tak
bermotor.
Kelas Tipe
Lingkungan
Jalan RE
Kelas Hambatan
Samping SF
Rasio Kendaraan Tidak bermotor UM/MV (Pum)
0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 ≥ 0.25
Komersial
Tinggi 0.93 0.88 0.84 0.79 0.74 0.70
Sedang 0.94 0.89 0.85 0.80 0.75 0.70
Rendah 0.95 0.90 0.86 0.81 0.76 0.71
Pemukiman
Tinggi 0.96 0.91 0.86 0.82 0.77 0.72
Sedang 0.97 0.92 0.87 0.82 0.77 0.73
Rendah 0.98 0.93 0.88 0.83 0.78 0.74
Akses terbatas Tinggi/Sedang/Rendah 1.00 0.95 0.90 0.85 0.80 0.75
Flt = Faktor penyesuaian belok kiri
Flt = 0.84 + 0.0161 . Plt %
Frt = 1.0 Untuk simpang 4 lengan
= 1.09 – 0.00922 Prt %
147
PLT =
DCBA
DLTCLTBLTA LT
+++
+++
PRT =
DCBA
DCBA RTRTRTRT
+++
+++
PMI =
DCBA
CA
+++
+
Qtot = A + B + C + D
* Arus L.L dalam satuan kend/j
* Simpang BD = Jalan utama
FMI = Faktor penyesuaian rasio arus jalan simpang (Minor)
TS PMI FMI
422 0,1 – 0,9 FMI = 1,19 x PMI
2
- 1,19xPMI + 1,19
424 0,1 – 0,3 FMI = 16,6 x PMI
4
- 33,3 x PMI
3
+ 25,3 x PMI
2
- 8,6xPMI + 1,95
444 0,3 – 0,9 FMI = 1,11 x PMI
2
- 1,11 PMI + 1,11
322
0,1 – 0,5 FMI = 1,19 x PMI
2
- 1,19 x PMI + 1,19
0,5 – 0,9 FMI = 0,74 - 0,595 x PMI
2
+ 0,595 x PMI
3
342
0,1 – 0,5 FMI = 1,19 x PMI
2
- 1,19 x PMI + 1,19
0,5 – 0,9 FMI = 2,38 x PMI
2
- 2,38 x PMI + 1,49
324
344
0,1 – 0,3 FMI = 16,6 x PMI
4
- 33,3 x PMI
3
+ 25,3 x PMI
2
- 8,6 x PMI + 1,95
0,3 – 0,5 FMI = 1,11 x PMI
2
- 1,11 x PMI + 1,11
0,5 – 0,9 FMI = - 0,555 x PMI
2
+ 0,555 x PMI + 0,69
ad.2 : Derajat kejenuhan (DS)
DS =
C
Qtotal
Qtotal = Arus total sesungguhnya (hasil survey) smp/j
C = Co x FW x FM x FC x FRSU x FLT x FRT x FMI
ad.3 : TUNDAAN (D) Detik/smp
a. Tundaan rata-rata seluruh simpang (dt/smp)
DS ≤ 0,6 Dtot = 2 + 8,2078 x DS
DS > 0,6 Dtot =
( )xDS2042,02742,0
0504,1
−
b. Tundaan rata-rata jalan utama (detik/smp)
DMA =
( )DS⋅− 246,0346,0
1
LT
ST
RT
RT
ST
LTST RT
RTST LT
LT
A
D B
C
148
c. Tundaan rata-rata jalan simpang
Dmi =
( )
MI
MAMAtotaltotal
Q
DQDQ ×−×
Detik / smp
Qtot = Arus total ------------------ (smp/jam)
Dtot = Tundaan rata-rata total ---- (detik/smp)
QMA = Arus total jalan utama ---- (smp/jam)
DMA = Tundaan rata-rata jalan utama -- (detik/smp)
QMI = Arus total jalan simpang (minor) – (Smp/jam)
d. Peluang antrian Qp %
Batas nilai peluang antrian Qp% di tentukan dari hubungan empiris antara peluang antrian
Qp% dan derajat kejenuhan Ds.
* Batas nilai bawah = 9.02 x Ds + 20.85 x Ds2
+ 10.48 x Ds3
* Batas nilai atas = 47.7 x Ds + 24.68 x Ds2
+ 56.47 x Ds3
Contoh :
a. Tentukan kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, dan peluang antrian untuk simpang tak
bersinyal, dengan denah dan lalu lintas sebagai berikut :
* Ukuran kota = 2,5 juta
* Terletak pada daerah komersial, dengan hambatan samping tinggi
Arus Lalu Lintas
Tipe
Kendaraan
Pendekat (Lengan Simpang)
A B C D
LT ST RT LT ST RT LT ST RT LT ST RT
LV 102 80 60 78 925 111 9 73 9 37 705 7
HV 3 3 2 1 14 2 0 3 0 2 26 1
MC 68 53 41 45 539 65 4 32 4 15 289 4
UM 40 31 24 7 10 78 2 41 5 2 0 42
A
D B
C
54
1020
12
103 136 173
178
1478
124
13
108
13
7,88 M Jl. Utama
6 M
Jl.Simpang
6 M
D
A
B
C
149
Penyelesaian
Komposisi Lalu
Lintas
LV % HV % MC % MV total
Faktor.
K
Kend. Tak
bermotor
(UM)
kend/jam
Arus Lalu
Lintas
Arah
Light Vehicle
(LV)
Heavy Vehicle
Motorcycles
(MC)
Kend. Bermotor Total
(MV)
Pendekat kend/j
Emp
= 1,0
smp/j
kend/j
Emp
= 1,3
smp/j
kend/j
Emp =
0,5
smp/j
kend/j smp/j
Ratio
Belok
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Jl simpang A
LT 102 102 3 4 68 34 173 140 0,42 40
ST 80 80 3 4 53 27 136 111 - 31
RT 60 60 2 3 41 21 103 84 0,25 24
Total 242 242 8 11 162 82 412 335 - 95
Jl. Simpang C
LT 9 9 0 0 4 2 13 11 0,1 2
ST 73 73 3 4 32 16 108 93 - 41
RT 9 9 0 0 4 2 13 11 0,1 5
Total 91 91 3 4 40 20 134 115 - 48
Total A + C 333 333 111 15 202 102 546 450 - 143
Jl. Utama B
LT 78 78 1 1 45 23 124 102 0,07 7
ST 925 925 14 18 539 270 1478 1213 - 10
RT 111 111 2 3 65 33 178 147 0,1 78
Total 1114 1114 17 22 649 326 1780 1462 - 95
Jl. Utama D
LT 37 37 2 3 15 8 54 48 0,05 7
ST 705 705 26 34 289 145 1020 884 - 10
RT 7 7 1 1 4 2 12 10 0,01 78
Total 749 749 29 38 308 155 1086 942 - 95
Total (B + D) 1863 1863 46 60 957 481 2866 2404 - 190
Utama +
simpang
LT 226 226 6 8 132 67 364 301 0,11 56
ST 1783 1783 46 60 913 458 2742 2301 - 92
RT 187 187 5 7 114 58 306 252 0,09 185
Total Arus L.L Jl. Utama + Simpang 57 75 1159 583 3412 2854 - 333
Rasio Kend Tak Bermotor dengan kendaraan bermotor (UM/MV)
3412
333
0,098
Rasio kendaraan belok kiri (PLT%)
3412
364
x 100% 10,67%
Rasio kendaraan belok kanan (PRT%)
3412
306
x 100% 8,97%
Rasio kendaran jalan minor (PMI)
3412
546
0,16
150
b. Bila derajat kejenuhan > 0,85, usahakan untuk mengurangi nilai tersebut
Penyelesaian :
1. Lebar pendekat dan tipe simpang
Pilihan
Jumlah
lengan
simpang
Lebar pendekat (meter)
Jumlah Lajur
Tipe
Simpang
Jalan Simpang Jalan Utama Lebar
pendekat
rata-rata
We
A C Wac B D Wbd
Jl.
Simpang
Jl.
Utama
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
0 4 3 3 3 3,9 4 3,95 3,48 2 2 422
1 4 3 3 3 3,9 4 3,95 3,48 2 2 422
2 4 3 3 3 6 6 6 4,5 2 4 424
3 4 3 3 3 6 6 6 4,5 2 4 424
4 4 3,5 3,5 3,5 6 6 6 5,17 2 4 444
2. Kapasitas
Pilihan
Kapasitas
Dasar
(Co)
Faktor Penyesuaian Kapasitas (F)
Kapasitas
Sebenarnya
(smp/jam)
(C)
Lebar
Pendekat
Rata-
rata (Fw)
Median
Jalan
Utama
(FM)
Ukuran
Kota
(FCS)
Hambatan
Samping
(FRSU)
Belok
Kiri
(FLT)
Belok
Kanan
(FRT)
Ratio
Simpang
/ total
(FMI)
(12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
0 2900 1,001 1,0 1,0 0,842 1,01 1,0 1,03 2576
1 2900 1,001 1,0 1,0 0,862 1,01 1,0 1,03 2603
2 3400 0,943 1,0 1,0 0,853 1,01 1,0 1,096 3027
3 3400 0,943 1,0 1,0 0,862 1,01 1,0 1,096 3059
4 3400 0,993 1,0 1,0 0,862 1,072 1,0 1,096 3419
3. Kinerja lalu lintas
Pilihan
Arus
lalu
Lintas
Q (smp/j)
Derajat
Kejenuh
an DS =
Q/C
Tundaan Rata-rata (det/smp)
Peluang
Antrian
Qp %
SasaranTotal
D
Jl.
Utama
Dma
Jl.
Simpang
Dmi
(21) (22) (21) (23) (24) (25) (26)
0 2854 1,108 21,91 13,5 66,03 50-99 DS > 0,85, tidak memenuhi
1 2854 1,096 20,70 13,02 61,73 48-97 DS > 0,85, tidak memenuhi
2 2854 0,943 13,29 9,02 56,12 37-72 DS > 0,85, tidak memenuhi
3 2854 0,933 12,95 8,82 35,02 36-71 DS > 0,85, tidak memenuhi
4 2854 0,835 9,6 6,69 28,75 26-51 DS < 0,85, memenuhi
151
Penyelesaian : (konsep perencanaan)
Pilihan 0 : Kondisi awal, DS sangat tinggi.
Pilihan 1 : Menghilangkan hambatan samping dari tinggi menjadi rendah, misal : dengan
pemasangan rambu larangan berhenti di sekitar simpang, DS masih sangat tinggi.
Pilihan 2 : Pelebaran lengan simpang jalan utama dari 4,0 m menjadi 6,0 m.
DS menjadi kurang dari 1.0, akan tetapi tetap tinggi > 0,85.
Pilihan 3 : Penggabungan pilihan 1, dan pilihan 2, namun DS > 0,85
Pilihan 4 : Penggabungan pilihan 3, pelebaran lengan simpang jalan minor dari 3,0 m
menjadi 6,0 m dan pengaturan arus satu arah pada jalan minor (semua arus lurus
dari lengan simpang A belok ke kiri), memenuhi sasaran.
DS = 0,835 < DS = 0,85
Pilihan A meliputi :
- Pelebaran lengan simpang jalan utama dan jalan simpang masing-masing menjadi
sebesar 6 m dan 3,5 m.
- Menghilangkan hambatan samping, dan
- Pengaturan jalan searah pada lengan simpang jalan minor (lengan simpang C hanya
merupakan jalan keluar, dan anggapan bahwa arus lalulintas dari lengan simpang A
berubah belok ke kiri).
- Kapasitas simpang menjadi 3.419 smp/jam dan derajat kejenuhan = 0,835

More Related Content

What's hot

Materi Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
Materi Kuliah Rekayasa Lalu LintasMateri Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
Materi Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
mia ermawati
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
Miftakhul Yaqin
 
Jalan rel-27112010
Jalan rel-27112010Jalan rel-27112010
Jalan rel-27112010
Lis Theeii Yaa
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Harsanty Seran
 
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
a_agung_kartika
 
Geometrik jalan presentasi
Geometrik jalan presentasiGeometrik jalan presentasi
Geometrik jalan presentasi
Ayu Fatimah Zahra
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
Aristo Amir
 
desain perkerasan di bandara
desain perkerasan di bandaradesain perkerasan di bandara
desain perkerasan di bandara
Dedy Novrijal
 
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
Mira Pemayun
 
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalanRekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Ali Asnan
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatanFarid Thahura
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalJulia Maidar
 
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Bayu Janasuputra
 
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiContoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
Harry Calbara
 
Karakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasKarakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasbangkit bayu
 
Karakteristik lalu lintas
Karakteristik lalu lintasKarakteristik lalu lintas
Karakteristik lalu lintas
Shaleh Afif Hasibuan
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
pooja khan
 
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenPd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Syukri Ghazali
 

What's hot (20)

Materi Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
Materi Kuliah Rekayasa Lalu LintasMateri Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
Materi Kuliah Rekayasa Lalu Lintas
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
 
Jalan rel-27112010
Jalan rel-27112010Jalan rel-27112010
Jalan rel-27112010
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
 
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
 
Geometrik jalan presentasi
Geometrik jalan presentasiGeometrik jalan presentasi
Geometrik jalan presentasi
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
 
Tugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik JalanTugas Besar Geometrik Jalan
Tugas Besar Geometrik Jalan
 
desain perkerasan di bandara
desain perkerasan di bandaradesain perkerasan di bandara
desain perkerasan di bandara
 
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
(MKJI) manual kapasitas jalan indonesia
 
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalanRekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
 
perhitungan jembatan
perhitungan jembatanperhitungan jembatan
perhitungan jembatan
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
 
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton iiContoh penyelesaian soal uas beton ii
Contoh penyelesaian soal uas beton ii
 
Karakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasKarakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintas
 
Karakteristik lalu lintas
Karakteristik lalu lintasKarakteristik lalu lintas
Karakteristik lalu lintas
 
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
 
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semenPd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
Pd t 14-2003 - perencanaan perkerasan jalan beton semen
 
Metode cross
Metode crossMetode cross
Metode cross
 

Viewers also liked

analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.Ardi Bato'v Patimang
 
Laporan praktikum analisis crosstab (pengaruh topografi dan jenis tanah terha...
Laporan praktikum analisis crosstab (pengaruh topografi dan jenis tanah terha...Laporan praktikum analisis crosstab (pengaruh topografi dan jenis tanah terha...
Laporan praktikum analisis crosstab (pengaruh topografi dan jenis tanah terha...
Sally Indah N
 
Kuliah 6 rll bundaran mkji
Kuliah  6 rll   bundaran mkjiKuliah  6 rll   bundaran mkji
Kuliah 6 rll bundaran mkjibangkit bayu
 
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabelSistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
nurindah_nurisa
 
Types of intersection of road and design parameters of road intersection
Types of intersection of road and design parameters of road intersectionTypes of intersection of road and design parameters of road intersection
Types of intersection of road and design parameters of road intersection
waiseee
 
05 r3 -_kapasitas_simpang_2
05 r3 -_kapasitas_simpang_205 r3 -_kapasitas_simpang_2
05 r3 -_kapasitas_simpang_2
a_agung_kartika
 

Viewers also liked (7)

analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
analisa kapasitas dan tingkat pelayanan.
 
Laporan praktikum analisis crosstab (pengaruh topografi dan jenis tanah terha...
Laporan praktikum analisis crosstab (pengaruh topografi dan jenis tanah terha...Laporan praktikum analisis crosstab (pengaruh topografi dan jenis tanah terha...
Laporan praktikum analisis crosstab (pengaruh topografi dan jenis tanah terha...
 
Kuliah 6 rll bundaran mkji
Kuliah  6 rll   bundaran mkjiKuliah  6 rll   bundaran mkji
Kuliah 6 rll bundaran mkji
 
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997
 
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabelSistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
 
Types of intersection of road and design parameters of road intersection
Types of intersection of road and design parameters of road intersectionTypes of intersection of road and design parameters of road intersection
Types of intersection of road and design parameters of road intersection
 
05 r3 -_kapasitas_simpang_2
05 r3 -_kapasitas_simpang_205 r3 -_kapasitas_simpang_2
05 r3 -_kapasitas_simpang_2
 

Similar to Kuliah 7 rll simpang prioritas

Persimpangan ke 5
 Persimpangan ke 5 Persimpangan ke 5
Persimpangan ke 5
laodesalahuddin
 
PPT KINERJA SIMPANG.pptx
PPT KINERJA SIMPANG.pptxPPT KINERJA SIMPANG.pptx
PPT KINERJA SIMPANG.pptx
faizaMauladea
 
Rekayasa Lalu Lintas 3.ppt
Rekayasa Lalu Lintas 3.pptRekayasa Lalu Lintas 3.ppt
Rekayasa Lalu Lintas 3.ppt
FakultasTeknikUNKRIP
 
Exercises horizontal-alignment-ss (e desain)
Exercises horizontal-alignment-ss (e desain)Exercises horizontal-alignment-ss (e desain)
Exercises horizontal-alignment-ss (e desain)
nofaldi93
 
SEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptxSEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptx
DechaArfiandy1
 
menghitung LER.pptx
menghitung LER.pptxmenghitung LER.pptx
menghitung LER.pptx
ArifRamadhanCandrasa
 
vdocuments.mx_simpang-bersinyal-2.ppt
vdocuments.mx_simpang-bersinyal-2.pptvdocuments.mx_simpang-bersinyal-2.ppt
vdocuments.mx_simpang-bersinyal-2.ppt
PutraSasana
 
SKRIPSI FIX.pptx
SKRIPSI FIX.pptxSKRIPSI FIX.pptx
SKRIPSI FIX.pptx
DinarAli4
 
Bab iv horizontal ((perencanaan geometrik jalan raya)
Bab iv horizontal ((perencanaan geometrik jalan raya)Bab iv horizontal ((perencanaan geometrik jalan raya)
Bab iv horizontal ((perencanaan geometrik jalan raya)
Mas wery
 
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
Herizki Trisatria
 
Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di Bandung
Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di BandungEvaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di Bandung
Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di BandungSyawalianto Rahmaputro
 
Simpang tiga tugu raya cimanggis depok
Simpang tiga tugu raya cimanggis depokSimpang tiga tugu raya cimanggis depok
Simpang tiga tugu raya cimanggis depokAyu Fatimah Zahra
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiPengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
indra wahyudi
 
Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015
Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015
Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015
Herizki Trisatria
 
STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....
STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU  LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU  LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....
STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....
Muhammad Iqbal
 
K 3 model logit
K 3 model logitK 3 model logit
K 3 model logit
tri yulianto
 
A161446 Tugasan Pisah Ragaman
A161446   Tugasan Pisah RagamanA161446   Tugasan Pisah Ragaman
A161446 Tugasan Pisah Ragaman
Asyraaf Afandi
 
Kinerja dan Kapasitas Ruas Jalan Perkotaan.ppt
Kinerja dan Kapasitas Ruas Jalan Perkotaan.pptKinerja dan Kapasitas Ruas Jalan Perkotaan.ppt
Kinerja dan Kapasitas Ruas Jalan Perkotaan.ppt
IlhamPutraNiandi
 
Tebal Perkerasan MAK-1.ppt
Tebal Perkerasan MAK-1.pptTebal Perkerasan MAK-1.ppt
Tebal Perkerasan MAK-1.ppt
HalloFriends
 

Similar to Kuliah 7 rll simpang prioritas (20)

Persimpangan ke 5
 Persimpangan ke 5 Persimpangan ke 5
Persimpangan ke 5
 
PPT KINERJA SIMPANG.pptx
PPT KINERJA SIMPANG.pptxPPT KINERJA SIMPANG.pptx
PPT KINERJA SIMPANG.pptx
 
Rekayasa Lalu Lintas 3.ppt
Rekayasa Lalu Lintas 3.pptRekayasa Lalu Lintas 3.ppt
Rekayasa Lalu Lintas 3.ppt
 
Exercises horizontal-alignment-ss (e desain)
Exercises horizontal-alignment-ss (e desain)Exercises horizontal-alignment-ss (e desain)
Exercises horizontal-alignment-ss (e desain)
 
SEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptxSEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptx
 
menghitung LER.pptx
menghitung LER.pptxmenghitung LER.pptx
menghitung LER.pptx
 
vdocuments.mx_simpang-bersinyal-2.ppt
vdocuments.mx_simpang-bersinyal-2.pptvdocuments.mx_simpang-bersinyal-2.ppt
vdocuments.mx_simpang-bersinyal-2.ppt
 
SKRIPSI FIX.pptx
SKRIPSI FIX.pptxSKRIPSI FIX.pptx
SKRIPSI FIX.pptx
 
Bab iv horizontal ((perencanaan geometrik jalan raya)
Bab iv horizontal ((perencanaan geometrik jalan raya)Bab iv horizontal ((perencanaan geometrik jalan raya)
Bab iv horizontal ((perencanaan geometrik jalan raya)
 
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
PPT PERKERASAN JALAN RAYA 2015
 
Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di Bandung
Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di BandungEvaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di Bandung
Evaluasi trayek angkot untuk mengatasi kemacetan di Bandung
 
Simpang tiga tugu raya cimanggis depok
Simpang tiga tugu raya cimanggis depokSimpang tiga tugu raya cimanggis depok
Simpang tiga tugu raya cimanggis depok
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiPengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
 
Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015
Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015
Presentasi Perkerasan Jalan Raya UNS 2015
 
STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....
STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU  LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU  LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....
STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALU LINTAS PADA PERSIMPANGAN JL....
 
K 3 model logit
K 3 model logitK 3 model logit
K 3 model logit
 
534 1877-1-pb
534 1877-1-pb534 1877-1-pb
534 1877-1-pb
 
A161446 Tugasan Pisah Ragaman
A161446   Tugasan Pisah RagamanA161446   Tugasan Pisah Ragaman
A161446 Tugasan Pisah Ragaman
 
Kinerja dan Kapasitas Ruas Jalan Perkotaan.ppt
Kinerja dan Kapasitas Ruas Jalan Perkotaan.pptKinerja dan Kapasitas Ruas Jalan Perkotaan.ppt
Kinerja dan Kapasitas Ruas Jalan Perkotaan.ppt
 
Tebal Perkerasan MAK-1.ppt
Tebal Perkerasan MAK-1.pptTebal Perkerasan MAK-1.ppt
Tebal Perkerasan MAK-1.ppt
 

More from bangkit bayu

Parking management
Parking managementParking management
Parking managementbangkit bayu
 
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintas
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintasPengantar manajemen rekayasa lalu lintas
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintasbangkit bayu
 
D human factorschap3 ogden (1)
D human factorschap3 ogden (1)D human factorschap3 ogden (1)
D human factorschap3 ogden (1)bangkit bayu
 
Bahan ajar human factor
Bahan ajar human factorBahan ajar human factor
Bahan ajar human factorbangkit bayu
 

More from bangkit bayu (15)

Uu 22 tahun_2009
Uu 22 tahun_2009Uu 22 tahun_2009
Uu 22 tahun_2009
 
Parking management
Parking managementParking management
Parking management
 
Mrll ruas jalan
Mrll ruas jalanMrll ruas jalan
Mrll ruas jalan
 
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintas
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintasPengantar manajemen rekayasa lalu lintas
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintas
 
Human factor risk
Human factor riskHuman factor risk
Human factor risk
 
Ergonomi
ErgonomiErgonomi
Ergonomi
 
Hfe 1
Hfe 1Hfe 1
Hfe 1
 
Antropometri
AntropometriAntropometri
Antropometri
 
Hfe 4
Hfe 4Hfe 4
Hfe 4
 
Hfe 4
Hfe 4Hfe 4
Hfe 4
 
Hfe 1
Hfe 1Hfe 1
Hfe 1
 
Hfe 2 (1)
Hfe 2 (1)Hfe 2 (1)
Hfe 2 (1)
 
Hfe 1
Hfe 1Hfe 1
Hfe 1
 
D human factorschap3 ogden (1)
D human factorschap3 ogden (1)D human factorschap3 ogden (1)
D human factorschap3 ogden (1)
 
Bahan ajar human factor
Bahan ajar human factorBahan ajar human factor
Bahan ajar human factor
 

Kuliah 7 rll simpang prioritas

  • 1. 141 SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 7 (Tujuh) A. Tujuan Instruksional 1. Umum Mahasiswa dapat memahami tentang tujuan ilmu rekayasa lalu lintas dan cakupannya secara umum, serta dapat memberikan solusi bagi penyelesaian permasalahan lalu lintas terutama yang berkaitan dengan kinerja/tingkat pelayanan ruas jalan, persimpangan, perparkiran, terminal, rambu dan marka jalan, serta hirarki dan fungsi jalan. 2. Khusus Dapat menentukan kapasitas, tundaan, peluang antrian, dan merancang persimpangan tak bersinyal menggunakan metode MKJI. B. Pokok Bahasan Penjelasan terhadap persimpangan tak bersinyal menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). C. Sub Pokok Bahasan • Penjelasan terhadap defenisi, jenis-jenis simpang tak bersinyal, kode simpang tak bersinyal, menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI); • Penjelasan terhadap rumus untuk menghitung kapasitas, tundaan, dan peluang antrian menurut MKJI; • Penjelasan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kapasitas. • Penjelasan dan pembahasan contoh soal; D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahapan Kegiatan Kegiatan Pengajaran Kegiatan Mahasiswa Media & Alat Peraga Pendahuluan 1. Memberikan penyegaran sekilas tentang topik minggu yang lalu. 2. Menjelaskan cakupan materi-materi perkuliahan untuk topik minggu ke- tujuh. Mendengarkan dan memberikan komentar Notebook, LCD, White board. Penyajian 1. Menjelaskan defenisi, jenis-jenis simpang tak bersinyal, kode simpang tak bersinyal, kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, dan peluang antrian. 2. Menjelaskan rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung Memperhatikan, mencatat dan memberikan komentar. Mengajukan pertanyaan. Notebook, LCD, White board.
  • 2. 142 kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, dan peluang antrian. 3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kapasitas. 4. Menjelaskan dan membahas contoh soal. Penutup 1. Mengajukan pertanyaan kepada mahasiswa. 2. Memberikan kesimpulan. 3. Mengingatkan akan kewajiban mahasiswa untuk pertemuan selanjutnya. Memberikan komentar. Mengajukan dan menjawab pertanyaan. White board. E. Evaluasi 1. Pertanyaan tidak langsung Meminta kepada mahasiswa untuk memberikan komentar tentang defenisi, jenis simpang tak bersinyal, kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, dan peluang antrian. 2. Pertanyaan langsung Jelaskan faktor-faktor apa yang mempengaruhi nilai kapasitas simpang tak bersinyal. 3. Kunci jawaban Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kapasitas simpang tak bersinyal adalah tipe simpang, lebar jalan masuk, lebar jalan keluar, median, ukuran kota, tipe lingkungan simpang, hambatan samping, rasio jalinan, faktor penyesuaian belok kiri dan belok kanan, serta rasio kendaraan tidak bermotor.
  • 3. 143 RENCANA KEGIATAN BELAJAR MINGGUAN (RKBM) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 7 (Tujuh) Minggu Ke- Topik (Pokok Bahasan) Metode Pembelajaran Estimasi Waktu (menit) Media (1) (2) (3) (4) (5) 7 7.1 Defenisi, jenis-jenis dan kode simpang prioritas menurut MKJI 1997. 7.2 Metodologi evaluasi kapasitas dan perancangan persimpangan prioritas. 7.3 Kapasitas dan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kapasitas. 7.4 Rumus menghitung kapasitas, tundaan, dan peluang antrian persimpangan prioritas. 7.5 Pembahasan contoh soal. Ceramah, Diskusi Kelas 100 Notebook, LCD, Whiteboard
  • 4. 144 PERTEMUAN KE - 7 PERSIMPANGAN TAK BERSINYAL (PRIORITAS) • Defenisi : Persimpangan yang memberikan hak jalan (prioritas) kepada kendaraan yang datang dari jalan utama. (rambu-rambu STOP atau beri jalan). • Jika jumlah arus lalu lintas masuk > 1000 kend/jam puncak, disarankan untuk menggunakan lampu pengatur lalulintas atau bundaran. • Perubahan dari simpang tak bersinyal menjadi bersinyal atau bundaran dapat juga dengan pertimbangan keamanan lalu lintas untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas akibat tabrakan antara kendaraan yang berlawanan arah. 3 lengan 4 Lengan Jenis-jenis simpang tak bersinyal (prioritas) 422 424 424M 322 324
  • 5. 145 Kode Simpang Tak Bersinyal Kode simpang Jumlah lengan simpang Jumlah lajur jalan simpang Jumlah lajur jalan utama 322 3 2 2 324 3 2 4 342 3 4 2 422 4 2 2 424 4 2 4 444 4 4 4 Metodologi : 1. Menentukan kapasitas (C) 2. Menentukan derajat kejenuhan (Ds) 3. Menentukan tundaan (D) 4. Menentukan peluang antrian (Qp %) Ad.1 Kapasitas Yaitu kapasitas total untuk seluruh lengan persimpangan, yaitu hasil perkalian antara kapasitas dasar (Co) untuk kondisi ideal dan faktor-faktor koreksi (F) dengan memperhitungan pengaruh kondisi sesungguhnya terhadap kapasitas. Rumusan : C = Co x Fw x FM x Fcs x FRSU x FLT x FRT x FMI (smp / jam) Co = Kapasitas dasar Tipe simpang Kapasitas dasar (Co) smp / jam 322 2700 342 2900 324 atau 344 3200 422 2900 424 atau 444 3400 Fw = Faktor penyesuaian lebar pendekat - lebar pendekat rata-rata : 4 222 ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ +++ = dc b a We - Jika A hanya untuk keluar, maka : 3 22 ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ ++ = dc b We 10 m 10 m A B C D
  • 6. 146 Fw = 0.7 + 0.0866 . We 422 Fw = 0.61 + 0.074 . We 424 atau 444 Fw = 0.73 + 0.076 . We 322 Fw = 0.62 + 0.0646 . We 324 atau 344 Fw = 0.67 +0.0698 . We 342 Fm = Faktor penyesuaian median jalan utama Uraian Tipe median Fm Tidak ada median pada jalan utama Tidak ada 1.0 Ada median < 4m Sempit 1.0 Ada median > 4m Lebar 1.2 Fcs = Faktor penyesuaian ukuran kota Uraian Penduduk (juta) Fcs Sangat kecil < 0.1 0.82 Kecil 0.1 – 0.5 0.88 Sedang 0.5 – 1.0 0.94 Besar 1.0 – 3.0 1.00 Sangat besar > 3.0 1.05 Frsu = Faktor penyesuaian tipe lingkungan jalan, hambatan samping, kendaraan tak bermotor. Kelas Tipe Lingkungan Jalan RE Kelas Hambatan Samping SF Rasio Kendaraan Tidak bermotor UM/MV (Pum) 0.00 0.05 0.10 0.15 0.20 ≥ 0.25 Komersial Tinggi 0.93 0.88 0.84 0.79 0.74 0.70 Sedang 0.94 0.89 0.85 0.80 0.75 0.70 Rendah 0.95 0.90 0.86 0.81 0.76 0.71 Pemukiman Tinggi 0.96 0.91 0.86 0.82 0.77 0.72 Sedang 0.97 0.92 0.87 0.82 0.77 0.73 Rendah 0.98 0.93 0.88 0.83 0.78 0.74 Akses terbatas Tinggi/Sedang/Rendah 1.00 0.95 0.90 0.85 0.80 0.75 Flt = Faktor penyesuaian belok kiri Flt = 0.84 + 0.0161 . Plt % Frt = 1.0 Untuk simpang 4 lengan = 1.09 – 0.00922 Prt %
  • 7. 147 PLT = DCBA DLTCLTBLTA LT +++ +++ PRT = DCBA DCBA RTRTRTRT +++ +++ PMI = DCBA CA +++ + Qtot = A + B + C + D * Arus L.L dalam satuan kend/j * Simpang BD = Jalan utama FMI = Faktor penyesuaian rasio arus jalan simpang (Minor) TS PMI FMI 422 0,1 – 0,9 FMI = 1,19 x PMI 2 - 1,19xPMI + 1,19 424 0,1 – 0,3 FMI = 16,6 x PMI 4 - 33,3 x PMI 3 + 25,3 x PMI 2 - 8,6xPMI + 1,95 444 0,3 – 0,9 FMI = 1,11 x PMI 2 - 1,11 PMI + 1,11 322 0,1 – 0,5 FMI = 1,19 x PMI 2 - 1,19 x PMI + 1,19 0,5 – 0,9 FMI = 0,74 - 0,595 x PMI 2 + 0,595 x PMI 3 342 0,1 – 0,5 FMI = 1,19 x PMI 2 - 1,19 x PMI + 1,19 0,5 – 0,9 FMI = 2,38 x PMI 2 - 2,38 x PMI + 1,49 324 344 0,1 – 0,3 FMI = 16,6 x PMI 4 - 33,3 x PMI 3 + 25,3 x PMI 2 - 8,6 x PMI + 1,95 0,3 – 0,5 FMI = 1,11 x PMI 2 - 1,11 x PMI + 1,11 0,5 – 0,9 FMI = - 0,555 x PMI 2 + 0,555 x PMI + 0,69 ad.2 : Derajat kejenuhan (DS) DS = C Qtotal Qtotal = Arus total sesungguhnya (hasil survey) smp/j C = Co x FW x FM x FC x FRSU x FLT x FRT x FMI ad.3 : TUNDAAN (D) Detik/smp a. Tundaan rata-rata seluruh simpang (dt/smp) DS ≤ 0,6 Dtot = 2 + 8,2078 x DS DS > 0,6 Dtot = ( )xDS2042,02742,0 0504,1 − b. Tundaan rata-rata jalan utama (detik/smp) DMA = ( )DS⋅− 246,0346,0 1 LT ST RT RT ST LTST RT RTST LT LT A D B C
  • 8. 148 c. Tundaan rata-rata jalan simpang Dmi = ( ) MI MAMAtotaltotal Q DQDQ ×−× Detik / smp Qtot = Arus total ------------------ (smp/jam) Dtot = Tundaan rata-rata total ---- (detik/smp) QMA = Arus total jalan utama ---- (smp/jam) DMA = Tundaan rata-rata jalan utama -- (detik/smp) QMI = Arus total jalan simpang (minor) – (Smp/jam) d. Peluang antrian Qp % Batas nilai peluang antrian Qp% di tentukan dari hubungan empiris antara peluang antrian Qp% dan derajat kejenuhan Ds. * Batas nilai bawah = 9.02 x Ds + 20.85 x Ds2 + 10.48 x Ds3 * Batas nilai atas = 47.7 x Ds + 24.68 x Ds2 + 56.47 x Ds3 Contoh : a. Tentukan kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, dan peluang antrian untuk simpang tak bersinyal, dengan denah dan lalu lintas sebagai berikut : * Ukuran kota = 2,5 juta * Terletak pada daerah komersial, dengan hambatan samping tinggi Arus Lalu Lintas Tipe Kendaraan Pendekat (Lengan Simpang) A B C D LT ST RT LT ST RT LT ST RT LT ST RT LV 102 80 60 78 925 111 9 73 9 37 705 7 HV 3 3 2 1 14 2 0 3 0 2 26 1 MC 68 53 41 45 539 65 4 32 4 15 289 4 UM 40 31 24 7 10 78 2 41 5 2 0 42 A D B C 54 1020 12 103 136 173 178 1478 124 13 108 13 7,88 M Jl. Utama 6 M Jl.Simpang 6 M D A B C
  • 9. 149 Penyelesaian Komposisi Lalu Lintas LV % HV % MC % MV total Faktor. K Kend. Tak bermotor (UM) kend/jam Arus Lalu Lintas Arah Light Vehicle (LV) Heavy Vehicle Motorcycles (MC) Kend. Bermotor Total (MV) Pendekat kend/j Emp = 1,0 smp/j kend/j Emp = 1,3 smp/j kend/j Emp = 0,5 smp/j kend/j smp/j Ratio Belok (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) Jl simpang A LT 102 102 3 4 68 34 173 140 0,42 40 ST 80 80 3 4 53 27 136 111 - 31 RT 60 60 2 3 41 21 103 84 0,25 24 Total 242 242 8 11 162 82 412 335 - 95 Jl. Simpang C LT 9 9 0 0 4 2 13 11 0,1 2 ST 73 73 3 4 32 16 108 93 - 41 RT 9 9 0 0 4 2 13 11 0,1 5 Total 91 91 3 4 40 20 134 115 - 48 Total A + C 333 333 111 15 202 102 546 450 - 143 Jl. Utama B LT 78 78 1 1 45 23 124 102 0,07 7 ST 925 925 14 18 539 270 1478 1213 - 10 RT 111 111 2 3 65 33 178 147 0,1 78 Total 1114 1114 17 22 649 326 1780 1462 - 95 Jl. Utama D LT 37 37 2 3 15 8 54 48 0,05 7 ST 705 705 26 34 289 145 1020 884 - 10 RT 7 7 1 1 4 2 12 10 0,01 78 Total 749 749 29 38 308 155 1086 942 - 95 Total (B + D) 1863 1863 46 60 957 481 2866 2404 - 190 Utama + simpang LT 226 226 6 8 132 67 364 301 0,11 56 ST 1783 1783 46 60 913 458 2742 2301 - 92 RT 187 187 5 7 114 58 306 252 0,09 185 Total Arus L.L Jl. Utama + Simpang 57 75 1159 583 3412 2854 - 333 Rasio Kend Tak Bermotor dengan kendaraan bermotor (UM/MV) 3412 333 0,098 Rasio kendaraan belok kiri (PLT%) 3412 364 x 100% 10,67% Rasio kendaraan belok kanan (PRT%) 3412 306 x 100% 8,97% Rasio kendaran jalan minor (PMI) 3412 546 0,16
  • 10. 150 b. Bila derajat kejenuhan > 0,85, usahakan untuk mengurangi nilai tersebut Penyelesaian : 1. Lebar pendekat dan tipe simpang Pilihan Jumlah lengan simpang Lebar pendekat (meter) Jumlah Lajur Tipe Simpang Jalan Simpang Jalan Utama Lebar pendekat rata-rata We A C Wac B D Wbd Jl. Simpang Jl. Utama (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 0 4 3 3 3 3,9 4 3,95 3,48 2 2 422 1 4 3 3 3 3,9 4 3,95 3,48 2 2 422 2 4 3 3 3 6 6 6 4,5 2 4 424 3 4 3 3 3 6 6 6 4,5 2 4 424 4 4 3,5 3,5 3,5 6 6 6 5,17 2 4 444 2. Kapasitas Pilihan Kapasitas Dasar (Co) Faktor Penyesuaian Kapasitas (F) Kapasitas Sebenarnya (smp/jam) (C) Lebar Pendekat Rata- rata (Fw) Median Jalan Utama (FM) Ukuran Kota (FCS) Hambatan Samping (FRSU) Belok Kiri (FLT) Belok Kanan (FRT) Ratio Simpang / total (FMI) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 0 2900 1,001 1,0 1,0 0,842 1,01 1,0 1,03 2576 1 2900 1,001 1,0 1,0 0,862 1,01 1,0 1,03 2603 2 3400 0,943 1,0 1,0 0,853 1,01 1,0 1,096 3027 3 3400 0,943 1,0 1,0 0,862 1,01 1,0 1,096 3059 4 3400 0,993 1,0 1,0 0,862 1,072 1,0 1,096 3419 3. Kinerja lalu lintas Pilihan Arus lalu Lintas Q (smp/j) Derajat Kejenuh an DS = Q/C Tundaan Rata-rata (det/smp) Peluang Antrian Qp % SasaranTotal D Jl. Utama Dma Jl. Simpang Dmi (21) (22) (21) (23) (24) (25) (26) 0 2854 1,108 21,91 13,5 66,03 50-99 DS > 0,85, tidak memenuhi 1 2854 1,096 20,70 13,02 61,73 48-97 DS > 0,85, tidak memenuhi 2 2854 0,943 13,29 9,02 56,12 37-72 DS > 0,85, tidak memenuhi 3 2854 0,933 12,95 8,82 35,02 36-71 DS > 0,85, tidak memenuhi 4 2854 0,835 9,6 6,69 28,75 26-51 DS < 0,85, memenuhi
  • 11. 151 Penyelesaian : (konsep perencanaan) Pilihan 0 : Kondisi awal, DS sangat tinggi. Pilihan 1 : Menghilangkan hambatan samping dari tinggi menjadi rendah, misal : dengan pemasangan rambu larangan berhenti di sekitar simpang, DS masih sangat tinggi. Pilihan 2 : Pelebaran lengan simpang jalan utama dari 4,0 m menjadi 6,0 m. DS menjadi kurang dari 1.0, akan tetapi tetap tinggi > 0,85. Pilihan 3 : Penggabungan pilihan 1, dan pilihan 2, namun DS > 0,85 Pilihan 4 : Penggabungan pilihan 3, pelebaran lengan simpang jalan minor dari 3,0 m menjadi 6,0 m dan pengaturan arus satu arah pada jalan minor (semua arus lurus dari lengan simpang A belok ke kiri), memenuhi sasaran. DS = 0,835 < DS = 0,85 Pilihan A meliputi : - Pelebaran lengan simpang jalan utama dan jalan simpang masing-masing menjadi sebesar 6 m dan 3,5 m. - Menghilangkan hambatan samping, dan - Pengaturan jalan searah pada lengan simpang jalan minor (lengan simpang C hanya merupakan jalan keluar, dan anggapan bahwa arus lalulintas dari lengan simpang A berubah belok ke kiri). - Kapasitas simpang menjadi 3.419 smp/jam dan derajat kejenuhan = 0,835