SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Human Factors &
Ergonomics
4th
Tujuan
 Memahami prinsip-prinsip dasar
perancangan ergonomis
 Desain yang ergonomis
Sesuai untuk pengguna
Mudah digunakan
Meningkatkan kenyamanan
Meningkatkan performa
Meningkatkan kesehatan & keselamatan
Perancangan
 Areal kerja (stasiun kerja, interior mobil,
dll)
 Peralatan kerja (mesin, perkakas, dll)
 Produk-produk konsumtif (pakaian, kursi,
meja, dll)
 Lingkungan kerja fisik
1. Sikap dan posisi kerja
Mengurangi frekuensi & durasi sikap kerja
membungkuk
Mengatur posisi kerja dalam jarak jangkauan
normal
Menghindari sikap kepala, leher, dada atau
kaki miring
Menghindari sikap telentang, tengkurap
Mengurangi frekuensi & durasi posisi tangan
atau lengan berada dalam posisi di atas level
siku yang normal
Pertimbangan ergonomis dalam
perancangan stasiun kerja
2. Antropometri dan dimensi ruang kerja
Kesesuaian dengan ukuran tubuh
Jarak jangkauan yang bisa dilakukan
Batasan-batasan ruang yang cukup
memberikan keleluasaan gerak
Kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi
3. Efisiensi ekonomi gerakan dan
pengaturan fasilitas kerja
Mengatur tata letak fasilitas kerja
Merancang fasilitas kerja sesuai data
antropometri
A person’s working posture is a result of the requirements of the
task, the design of the workspace and personal characteristics such
as body size and shape and eyesight. Consideration of all three
components is needed in posture analysis and workspace design
(Bridger, 2003)
The postural triangle
Factors that influence working posture (Bridger, 2003)
Posisi kerja duduk
 Keuntungan:
Pembebanan pada kaki
Lebih stabil
Pemakaian energi dan keperluan untuk
sirkulasi darah dapat dikurangi
 Kerugian:
Sikap duduk terlalu lama dapat menyebabkan
otot perut melembek dan tulang belakang akan
melengkung sehingga cepat lelah
(Darlis dkk, 2009)
 Pekerjaan dengan posisi duduk:
Pekerjaan yang memerlukan ketelitian
menggunakan kaki
Pekerjaan utama adalah menulis atau
memerlukan ketelitian pada tangan
Tidak diperlukan tenaga dorong yang besar
Objek yang dipegang tidak memerlukan
tangan bekerja pada ketinggian lebih dari 15
cm dari landasan kerja
Diperlukan tingkat kestabilan tubuh yang
tinggi
Pekerjaan dilakukan pada waktu yang lama
Seluruh objek yang dikerjakan atau disuplai
masih dalam jangkauan dengan posisi duduk
Tumpuan tubuh saat duduk(Panero & Zelnik dalam Wardani,
2003)
How would you redesign
this workspace to
improve the posture?
(Bridger, 2003)
 Masalah dari sikap kerja duduk
Pada waktu duduk terjadi perubahan lengkung
tulang belakang
Lordosis pada leher dan pinggang berubah
sehingga melengkung mengikuti lengkung
tulang di bagian punggung
Terjadi peningkatan tekanan pada bagian
depan ruas tulang pinggang, sehingga diskus
menonjol kebelakang
Bentuk tulang punggung dilihat dari sikap duduk
(a) Normal
(b) Kifosis
(c) Lordosis
(d) Skoliosis
(Suparto dalam Wardani, 2003)
 Sikap kerja duduk
Bentuk lordosis di bagian pinggang dan kiposis
di bagian punggung harus dipertahankan
Badan tegak
Posisi tangan bergantung bebas di samping
kanan, siku 90 derajat
Kaki ada ruang bebas dan penyangga kaki
Common anthropometric
mismatches in seated work:
(A) seat too high, elbow
rest too high;
(B) desk too high (above
elbow height);
(C) task distance too
great (elbow rest prevents
access to desk);
(D) seat too deep.
(Bridger, 2003)
 Tempat duduk yang dipakai harus
memungkinkan untuk dilakukan variasi
perubahan posisi
 Ukuran tempat duduk disesuaikan dengan
dimensi ukuran antropometri pemakainya
 Fleksi lutut membentuk sudut 90 derajat
dengan telapak kaki bertumpu pada lantai
atau injakan kaki
 Jika landasan kerja terlalu rendah, tulang
belakang akan membungkuk ke depan,
jika terlalu tinggi bahu akan terangkat
dari posisi rileks, sehingga menyebabkan
bahu dan leher menjadi tidak nyaman
 Pedoman untuk mengatur ketinggian
landasan kerja pada posisi duduk:
Jika memungkinkan menyediakan meja yang
dapat diatur turun dan naik
Landasan kerja harus memungkinkan lengan
menggantung pada posisi rileks dari bahu,
dengan lengan bawah mendekati poisisi
horizontal atau sedikit menurun (sloping down
slightly)
Ketinggian landasan kerja tidak memerlukan
fleksi tulang belakang yang berlebihan
Anthropometri pokok yang dibutuhkan untuk desain tempat duduk
(Wardani, 2003)
Modern office chair with lumbar and thoracic support (Bridger, 2003)
(Bridger, 2003)
A neutral seated position will minimize strain on the back,
shoulders and neck. Chairs and work surfaces should be
adjusted so that ankles, knees, hips and elbows should be
around 90° to minimize muscle fatigue. Work should be
located within a field of view that allows for a neutral
head/neck posture. Workstations should be organized so that
things used most often are closest to minimize reaching
(Beriggan, 2010)
 Postur normal manusia oleh karenanya
hazard minimal
 Bekerja pada posisi berdiri secara reguler
dapat juga menyebabkan masalah
kesehatan
 Pada dasarnya berdiri lebih melelahkan
daripada duduk
Posisi kerja berdiri
 Advantages of the standing work position
Reach is greater in standing than in sitting
Body weight can be used to exert forces
Standing workers require less leg room than
seated workers
The legs are very effective at damping
vibration
Lumbar disc pressures are lower
It can be maintained with little muscular
activity and requires no attention.
Trunk muscle power is twice as large in
standing than in semi-standing or sitting.
 Pekerjaan harus didesain agar tidak
terlalu banyak menjangkau,
membungkuk, atau melakukan gerakan
dengan posisi kepala yang tidak alamiah
 Tempat kerja didesain agar pekerja
memiliki kesempatan memilih berbagai
variasi dari “well balanced working
position” , dan berganti- ganti posisi
dalam variasi itu sesering mungkin
 Pekerjaan dengan posisi berdiri:
 Untuk pekerjaan memerlukan ketelitian dengan
maksud untuk mengurangi pembebanan statis
pada otot bagian belakang, tinggi landasan
kerja adalah 5-10 cm di atas tinggi siku berdiri
 Selama kerja manual, di mana pekerja sering
memerlukan ruangan untuk peralatan, material
dan container dengan berbagai jenis, tinggi
landasan kerja adalah 10-15 cm di bawah
tinggi siku berdiri
 Untuk pekerjaan yang memerlukan penekanan
dengan kuat, tinggi landasan kerja adalah 15-
40 cm di bawah tinggi siku berdiri
(Wardani, 2003)
A neutral standing
posture will minimize
strain on the back,
shoulders and neck.
Proper work surface
heights, depending
on type of work, are
required to minimize
the risk of prolonged
awkward postures. A
foot rest will
decrease loading on
the lower back and
allow for changes in
standing posture
(Beriggan, 2010)
 Kombinasi desain stasiun kerja untuk
posisi duduk dan berdiri:
Pekerjaan dilakukan dengan duduk pada suatu
saat dan pada saat lainnya dilakukan dengan
berdiri saling bergantian
Perlu menjangkau sesuatu lebih dari 40 cm ke
depan dan atau 15 cm di atas landasan kerja
Tinggi landasan kerja dengan kisaran antara
90-120 cm
Stasiun kerja untuk sikap kerja dinamis (duduk
di suatu saat dan berdiri di saat lainnya)
Pemilihan sikap
kerja terhadap
jenis pekerjaan
yang berbeda-
beda
(Darlis dkk, 2009)
Lingkungan fisik
1. Cahaya
Ukuran objek, derajat kontras, brightness,
lamanya melihat, warna dan tekstur
2. Kebisingan
Lama, intensitas, dan frekuensi suara
3. Getaran
Lama, intensitas, dan frekuensi getaran
4. Temperatur
Terlalu panas akan mengakibatkan cepat
timbulnya kelelahan tubuh, terlalu dingin
membuat gairah kerja menurun
Optimal pada suhu 24 – 27° C.
5. Kelembaban
Udara panas dan kelembaban tinggi
menyebabkan pengurangan panas dari tubuh
secara besar-besaran dan denyut jantung
makin cepat
6. Warna
Kuning memberi kesan luas dan terang, hijau
atau biru memberi suasana sejuk dan segar,
gelap memberi kesan sempit, permainan
warna-warna terang memberi kesan luas.
(Wardani, 2003)
 Ergonomic guide to computer based
workstations (The State of Queensland,
2012)
Group discussion
 Buatlah sebuah ulasan mengenai desain sebuah
areal kerja, peralatan kerja, produk konsumtif,
atau lingkungan kerja yang ergonomis.
 Berupa resume sebuah penelitian
 Latar belakang
 Metodologi
 Hasil: desain
 Terkait dengan keselamatan jalan
 Dalam bentuk slide
 Sertakan sumber
 Tujuan: memahami langkah-langkah
perancangan
 Waktu: diskusi 30 menit dilanjutkan dengan
presentasi
Sumber
 Berrigan, J. 2010. Ergonomics.
 Bridger, R.S. 2003. Introduction To Ergonomy.
London: Taylor & Francis
 Darlis, S. Widagdo, S. Santoso, B. Rozali. 2009.
Pertimbangan Ergonomi Pada Perancangan
Stasiun Kerja. Sigma Epsilon, Vol.13, No. 4,
November 2009: 105-110
 Wardani, L.K. Evaluasi Ergonomi Dalam
Perancangan Desain. Dimensi Interior, Vol. 1, No.
1, Juni 2003: 61 – 73
 The State of Queensland (Department of Justice
and Attorney-General). 2012. Ergonomic guide to
computer based workstations.
http://www.worksafe.gld.gov.au (diakses 28
Maret 2014)

More Related Content

Similar to Hfe 4

Dianvs.blogspot.com ergonomi
Dianvs.blogspot.com ergonomiDianvs.blogspot.com ergonomi
Dianvs.blogspot.com ergonomisuleman ganteng
 
Aspek ergonomi dalam IMK
Aspek ergonomi dalam IMKAspek ergonomi dalam IMK
Aspek ergonomi dalam IMKReza Mardiyeni
 
ERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdf
ERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdfERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdf
ERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdfSitiMaijah
 
Makalah Studi Kasus Ergonomi_RINI APRILIA LESTARI(1).pdf
Makalah Studi Kasus Ergonomi_RINI APRILIA LESTARI(1).pdfMakalah Studi Kasus Ergonomi_RINI APRILIA LESTARI(1).pdf
Makalah Studi Kasus Ergonomi_RINI APRILIA LESTARI(1).pdfRiniAprilia12
 
Ergonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaErgonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaFarizAmalanda
 
ergonomicstraining-bba-150527060349-lva1-app6891.pdf
ergonomicstraining-bba-150527060349-lva1-app6891.pdfergonomicstraining-bba-150527060349-lva1-app6891.pdf
ergonomicstraining-bba-150527060349-lva1-app6891.pdfreskirahman1
 
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secara
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secaraUsulan meja dan kursi kerja yang baik secara
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secaraamni surjani
 
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.pptmatbewok01
 
03. pengendalian ergonomik meja & kursi kantor
03. pengendalian ergonomik meja & kursi kantor03. pengendalian ergonomik meja & kursi kantor
03. pengendalian ergonomik meja & kursi kantorHasmul Tafit
 
Aspek-ergonomi-dalam-imk.ppt
Aspek-ergonomi-dalam-imk.pptAspek-ergonomi-dalam-imk.ppt
Aspek-ergonomi-dalam-imk.pptSintenNiku
 
Ergonomi dasar
Ergonomi dasarErgonomi dasar
Ergonomi dasarRestu48
 
ASPEK ERGONOMIK INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER
ASPEK ERGONOMIK INTERAKSI MANUSIA KOMPUTERASPEK ERGONOMIK INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER
ASPEK ERGONOMIK INTERAKSI MANUSIA KOMPUTERadetyasahputra
 
Definisi Antropometri
Definisi AntropometriDefinisi Antropometri
Definisi Antropometriwildancuk
 
03 pengendalian ergonomik_meja_amp_kursi_kantor(2)
03 pengendalian ergonomik_meja_amp_kursi_kantor(2)03 pengendalian ergonomik_meja_amp_kursi_kantor(2)
03 pengendalian ergonomik_meja_amp_kursi_kantor(2)Bella Siputri Bungsu
 
ANALISA ANTROPOMETRI.pdf
ANALISA ANTROPOMETRI.pdfANALISA ANTROPOMETRI.pdf
ANALISA ANTROPOMETRI.pdfSheranee
 
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)ibadil haqqi
 
Sistem perancangan kerja (ergonomi)
Sistem perancangan kerja (ergonomi)Sistem perancangan kerja (ergonomi)
Sistem perancangan kerja (ergonomi)AriIsmawan
 

Similar to Hfe 4 (20)

Aspek Ergonomi
Aspek ErgonomiAspek Ergonomi
Aspek Ergonomi
 
Dianvs.blogspot.com ergonomi
Dianvs.blogspot.com ergonomiDianvs.blogspot.com ergonomi
Dianvs.blogspot.com ergonomi
 
22. ERGONOMI.ppt
22. ERGONOMI.ppt22. ERGONOMI.ppt
22. ERGONOMI.ppt
 
ERGONOMI.ppt
ERGONOMI.pptERGONOMI.ppt
ERGONOMI.ppt
 
Aspek ergonomi dalam IMK
Aspek ergonomi dalam IMKAspek ergonomi dalam IMK
Aspek ergonomi dalam IMK
 
ERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdf
ERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdfERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdf
ERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdf
 
Makalah Studi Kasus Ergonomi_RINI APRILIA LESTARI(1).pdf
Makalah Studi Kasus Ergonomi_RINI APRILIA LESTARI(1).pdfMakalah Studi Kasus Ergonomi_RINI APRILIA LESTARI(1).pdf
Makalah Studi Kasus Ergonomi_RINI APRILIA LESTARI(1).pdf
 
Ergonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaErgonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam Bekerja
 
ergonomicstraining-bba-150527060349-lva1-app6891.pdf
ergonomicstraining-bba-150527060349-lva1-app6891.pdfergonomicstraining-bba-150527060349-lva1-app6891.pdf
ergonomicstraining-bba-150527060349-lva1-app6891.pdf
 
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secara
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secaraUsulan meja dan kursi kerja yang baik secara
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secara
 
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt
 
03. pengendalian ergonomik meja & kursi kantor
03. pengendalian ergonomik meja & kursi kantor03. pengendalian ergonomik meja & kursi kantor
03. pengendalian ergonomik meja & kursi kantor
 
Aspek-ergonomi-dalam-imk.ppt
Aspek-ergonomi-dalam-imk.pptAspek-ergonomi-dalam-imk.ppt
Aspek-ergonomi-dalam-imk.ppt
 
Ergonomi dasar
Ergonomi dasarErgonomi dasar
Ergonomi dasar
 
ASPEK ERGONOMIK INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER
ASPEK ERGONOMIK INTERAKSI MANUSIA KOMPUTERASPEK ERGONOMIK INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER
ASPEK ERGONOMIK INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER
 
Definisi Antropometri
Definisi AntropometriDefinisi Antropometri
Definisi Antropometri
 
03 pengendalian ergonomik_meja_amp_kursi_kantor(2)
03 pengendalian ergonomik_meja_amp_kursi_kantor(2)03 pengendalian ergonomik_meja_amp_kursi_kantor(2)
03 pengendalian ergonomik_meja_amp_kursi_kantor(2)
 
ANALISA ANTROPOMETRI.pdf
ANALISA ANTROPOMETRI.pdfANALISA ANTROPOMETRI.pdf
ANALISA ANTROPOMETRI.pdf
 
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)
HSE Training Ergonomi (17 feb 2016)
 
Sistem perancangan kerja (ergonomi)
Sistem perancangan kerja (ergonomi)Sistem perancangan kerja (ergonomi)
Sistem perancangan kerja (ergonomi)
 

More from bangkit bayu

More from bangkit bayu (17)

Uu 22 tahun_2009
Uu 22 tahun_2009Uu 22 tahun_2009
Uu 22 tahun_2009
 
Karakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasKarakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintas
 
Kuliah 7 rll simpang prioritas
Kuliah  7 rll   simpang prioritasKuliah  7 rll   simpang prioritas
Kuliah 7 rll simpang prioritas
 
Kuliah 6 rll bundaran mkji
Kuliah  6 rll   bundaran mkjiKuliah  6 rll   bundaran mkji
Kuliah 6 rll bundaran mkji
 
Persimpangan
PersimpanganPersimpangan
Persimpangan
 
Parking management
Parking managementParking management
Parking management
 
Mrll ruas jalan
Mrll ruas jalanMrll ruas jalan
Mrll ruas jalan
 
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintas
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintasPengantar manajemen rekayasa lalu lintas
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintas
 
Human factor risk
Human factor riskHuman factor risk
Human factor risk
 
Ergonomi
ErgonomiErgonomi
Ergonomi
 
Hfe 1
Hfe 1Hfe 1
Hfe 1
 
Antropometri
AntropometriAntropometri
Antropometri
 
Hfe 1
Hfe 1Hfe 1
Hfe 1
 
Hfe 2 (1)
Hfe 2 (1)Hfe 2 (1)
Hfe 2 (1)
 
Hfe 1
Hfe 1Hfe 1
Hfe 1
 
D human factorschap3 ogden (1)
D human factorschap3 ogden (1)D human factorschap3 ogden (1)
D human factorschap3 ogden (1)
 
Bahan ajar human factor
Bahan ajar human factorBahan ajar human factor
Bahan ajar human factor
 

Hfe 4

  • 2. Tujuan  Memahami prinsip-prinsip dasar perancangan ergonomis
  • 3.  Desain yang ergonomis Sesuai untuk pengguna Mudah digunakan Meningkatkan kenyamanan Meningkatkan performa Meningkatkan kesehatan & keselamatan
  • 4. Perancangan  Areal kerja (stasiun kerja, interior mobil, dll)  Peralatan kerja (mesin, perkakas, dll)  Produk-produk konsumtif (pakaian, kursi, meja, dll)  Lingkungan kerja fisik
  • 5. 1. Sikap dan posisi kerja Mengurangi frekuensi & durasi sikap kerja membungkuk Mengatur posisi kerja dalam jarak jangkauan normal Menghindari sikap kepala, leher, dada atau kaki miring Menghindari sikap telentang, tengkurap Mengurangi frekuensi & durasi posisi tangan atau lengan berada dalam posisi di atas level siku yang normal Pertimbangan ergonomis dalam perancangan stasiun kerja
  • 6. 2. Antropometri dan dimensi ruang kerja Kesesuaian dengan ukuran tubuh Jarak jangkauan yang bisa dilakukan Batasan-batasan ruang yang cukup memberikan keleluasaan gerak Kebutuhan area minimum yang harus dipenuhi
  • 7. 3. Efisiensi ekonomi gerakan dan pengaturan fasilitas kerja Mengatur tata letak fasilitas kerja Merancang fasilitas kerja sesuai data antropometri
  • 8. A person’s working posture is a result of the requirements of the task, the design of the workspace and personal characteristics such as body size and shape and eyesight. Consideration of all three components is needed in posture analysis and workspace design (Bridger, 2003) The postural triangle
  • 9. Factors that influence working posture (Bridger, 2003)
  • 10. Posisi kerja duduk  Keuntungan: Pembebanan pada kaki Lebih stabil Pemakaian energi dan keperluan untuk sirkulasi darah dapat dikurangi  Kerugian: Sikap duduk terlalu lama dapat menyebabkan otot perut melembek dan tulang belakang akan melengkung sehingga cepat lelah (Darlis dkk, 2009)
  • 11.  Pekerjaan dengan posisi duduk: Pekerjaan yang memerlukan ketelitian menggunakan kaki Pekerjaan utama adalah menulis atau memerlukan ketelitian pada tangan Tidak diperlukan tenaga dorong yang besar Objek yang dipegang tidak memerlukan tangan bekerja pada ketinggian lebih dari 15 cm dari landasan kerja Diperlukan tingkat kestabilan tubuh yang tinggi Pekerjaan dilakukan pada waktu yang lama Seluruh objek yang dikerjakan atau disuplai masih dalam jangkauan dengan posisi duduk
  • 12. Tumpuan tubuh saat duduk(Panero & Zelnik dalam Wardani, 2003)
  • 13. How would you redesign this workspace to improve the posture? (Bridger, 2003)
  • 14.  Masalah dari sikap kerja duduk Pada waktu duduk terjadi perubahan lengkung tulang belakang Lordosis pada leher dan pinggang berubah sehingga melengkung mengikuti lengkung tulang di bagian punggung Terjadi peningkatan tekanan pada bagian depan ruas tulang pinggang, sehingga diskus menonjol kebelakang
  • 15. Bentuk tulang punggung dilihat dari sikap duduk (a) Normal (b) Kifosis (c) Lordosis (d) Skoliosis (Suparto dalam Wardani, 2003)
  • 16.  Sikap kerja duduk Bentuk lordosis di bagian pinggang dan kiposis di bagian punggung harus dipertahankan Badan tegak Posisi tangan bergantung bebas di samping kanan, siku 90 derajat Kaki ada ruang bebas dan penyangga kaki
  • 17. Common anthropometric mismatches in seated work: (A) seat too high, elbow rest too high; (B) desk too high (above elbow height); (C) task distance too great (elbow rest prevents access to desk); (D) seat too deep. (Bridger, 2003)
  • 18.  Tempat duduk yang dipakai harus memungkinkan untuk dilakukan variasi perubahan posisi  Ukuran tempat duduk disesuaikan dengan dimensi ukuran antropometri pemakainya  Fleksi lutut membentuk sudut 90 derajat dengan telapak kaki bertumpu pada lantai atau injakan kaki  Jika landasan kerja terlalu rendah, tulang belakang akan membungkuk ke depan, jika terlalu tinggi bahu akan terangkat dari posisi rileks, sehingga menyebabkan bahu dan leher menjadi tidak nyaman
  • 19.  Pedoman untuk mengatur ketinggian landasan kerja pada posisi duduk: Jika memungkinkan menyediakan meja yang dapat diatur turun dan naik Landasan kerja harus memungkinkan lengan menggantung pada posisi rileks dari bahu, dengan lengan bawah mendekati poisisi horizontal atau sedikit menurun (sloping down slightly) Ketinggian landasan kerja tidak memerlukan fleksi tulang belakang yang berlebihan
  • 20. Anthropometri pokok yang dibutuhkan untuk desain tempat duduk (Wardani, 2003)
  • 21. Modern office chair with lumbar and thoracic support (Bridger, 2003)
  • 22.
  • 23.
  • 25. A neutral seated position will minimize strain on the back, shoulders and neck. Chairs and work surfaces should be adjusted so that ankles, knees, hips and elbows should be around 90° to minimize muscle fatigue. Work should be located within a field of view that allows for a neutral head/neck posture. Workstations should be organized so that things used most often are closest to minimize reaching (Beriggan, 2010)
  • 26.  Postur normal manusia oleh karenanya hazard minimal  Bekerja pada posisi berdiri secara reguler dapat juga menyebabkan masalah kesehatan  Pada dasarnya berdiri lebih melelahkan daripada duduk Posisi kerja berdiri
  • 27.  Advantages of the standing work position Reach is greater in standing than in sitting Body weight can be used to exert forces Standing workers require less leg room than seated workers The legs are very effective at damping vibration Lumbar disc pressures are lower It can be maintained with little muscular activity and requires no attention. Trunk muscle power is twice as large in standing than in semi-standing or sitting.
  • 28.  Pekerjaan harus didesain agar tidak terlalu banyak menjangkau, membungkuk, atau melakukan gerakan dengan posisi kepala yang tidak alamiah  Tempat kerja didesain agar pekerja memiliki kesempatan memilih berbagai variasi dari “well balanced working position” , dan berganti- ganti posisi dalam variasi itu sesering mungkin
  • 29.  Pekerjaan dengan posisi berdiri:  Untuk pekerjaan memerlukan ketelitian dengan maksud untuk mengurangi pembebanan statis pada otot bagian belakang, tinggi landasan kerja adalah 5-10 cm di atas tinggi siku berdiri  Selama kerja manual, di mana pekerja sering memerlukan ruangan untuk peralatan, material dan container dengan berbagai jenis, tinggi landasan kerja adalah 10-15 cm di bawah tinggi siku berdiri  Untuk pekerjaan yang memerlukan penekanan dengan kuat, tinggi landasan kerja adalah 15- 40 cm di bawah tinggi siku berdiri
  • 31. A neutral standing posture will minimize strain on the back, shoulders and neck. Proper work surface heights, depending on type of work, are required to minimize the risk of prolonged awkward postures. A foot rest will decrease loading on the lower back and allow for changes in standing posture (Beriggan, 2010)
  • 32.  Kombinasi desain stasiun kerja untuk posisi duduk dan berdiri: Pekerjaan dilakukan dengan duduk pada suatu saat dan pada saat lainnya dilakukan dengan berdiri saling bergantian Perlu menjangkau sesuatu lebih dari 40 cm ke depan dan atau 15 cm di atas landasan kerja Tinggi landasan kerja dengan kisaran antara 90-120 cm Stasiun kerja untuk sikap kerja dinamis (duduk di suatu saat dan berdiri di saat lainnya)
  • 33. Pemilihan sikap kerja terhadap jenis pekerjaan yang berbeda- beda (Darlis dkk, 2009)
  • 34.
  • 35. Lingkungan fisik 1. Cahaya Ukuran objek, derajat kontras, brightness, lamanya melihat, warna dan tekstur 2. Kebisingan Lama, intensitas, dan frekuensi suara 3. Getaran Lama, intensitas, dan frekuensi getaran 4. Temperatur Terlalu panas akan mengakibatkan cepat timbulnya kelelahan tubuh, terlalu dingin membuat gairah kerja menurun Optimal pada suhu 24 – 27° C.
  • 36. 5. Kelembaban Udara panas dan kelembaban tinggi menyebabkan pengurangan panas dari tubuh secara besar-besaran dan denyut jantung makin cepat 6. Warna Kuning memberi kesan luas dan terang, hijau atau biru memberi suasana sejuk dan segar, gelap memberi kesan sempit, permainan warna-warna terang memberi kesan luas. (Wardani, 2003)
  • 37.  Ergonomic guide to computer based workstations (The State of Queensland, 2012)
  • 38. Group discussion  Buatlah sebuah ulasan mengenai desain sebuah areal kerja, peralatan kerja, produk konsumtif, atau lingkungan kerja yang ergonomis.  Berupa resume sebuah penelitian  Latar belakang  Metodologi  Hasil: desain  Terkait dengan keselamatan jalan  Dalam bentuk slide  Sertakan sumber  Tujuan: memahami langkah-langkah perancangan  Waktu: diskusi 30 menit dilanjutkan dengan presentasi
  • 39. Sumber  Berrigan, J. 2010. Ergonomics.  Bridger, R.S. 2003. Introduction To Ergonomy. London: Taylor & Francis  Darlis, S. Widagdo, S. Santoso, B. Rozali. 2009. Pertimbangan Ergonomi Pada Perancangan Stasiun Kerja. Sigma Epsilon, Vol.13, No. 4, November 2009: 105-110  Wardani, L.K. Evaluasi Ergonomi Dalam Perancangan Desain. Dimensi Interior, Vol. 1, No. 1, Juni 2003: 61 – 73  The State of Queensland (Department of Justice and Attorney-General). 2012. Ergonomic guide to computer based workstations. http://www.worksafe.gld.gov.au (diakses 28 Maret 2014)