Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahDeddi Nordiawan
Â
Modul tentang Pedoman bagi Pemerintah Daerah untuk melaksanakan SAP berbasis akrual. Modul ini disusun berdasarkan Permendagri 64 tahun 2013 tentang Penerapan SAP Akrual di Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahDeddi Nordiawan
Â
Modul tentang Pedoman bagi Pemerintah Daerah untuk melaksanakan SAP berbasis akrual. Modul ini disusun berdasarkan Permendagri 64 tahun 2013 tentang Penerapan SAP Akrual di Pemerintah Daerah
Materi dan Contoh Kasus beserta jawaban Akuntansi Biaya 2, UNTUK MELIHAT PEMBAHASAN JAWABAN DARI SOAL DI SLIDE, KLIK LINK BERIKUT: https://userscloud.com/wkozyni7bke6
SEMOGA BERMANFAAT
Makalah Auditing 2-Audit Atas Siklus Penjualan dan Penagihan Kas. Materi Audit Atas Siklus Penjualan dan Penagihan Kas diambil dari buku Auditing Arens.
AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGASIdyna septiani
Â
Makalah Auditing 1 tentang Akuntansi Forensik dan Audit Investigasi dan membahas kasus Bank Century yang terkait dengan akuntansi forensik dan audit investigasi
Slide ini berisikan materi Analisis Laporan Keuangan Chapter 13 tentang Laporan Keuangan Pribadi, Akuntansi Pemerintah, dan Organisasi Non Profit. Materi didapat dari buku Financial Reporting and Analysis, Charles H.Gibson Edisi 11
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. Kasus
PT Unggul Karya Media (PT UKM) adalah perusahaan yang bergerak dalam jual beli mobil bekas,
didirikan per 1 Januari 2015 dengan jumlah modal disetor dan ditempatkan penuh sebanyak 1.000
saham, dengan nilai pari Rp 100.000.000,- per saham. Tuan Iwan sebagai direktur perusahaan
terkenal ahli dalam bidang ini sehingga tidak heran perusahaan ini maju dengan pesat. Pada tahun
2015 tercatat berbagai transaksi dan dapat diresumekan sebagai berikut:
No. Keterangan Jumlah (rupiah)
1 Penjualan 80 unit mobil bekas 100.000.000.000
2 Pembelian 102 unit mobil bekas 100.200.000.000
3 Pembayaran sewa kantor dan showroom untuk
periode 1 Januari 2015 s/d 31 Desember 2016
1.200.000.000
4 Pembayaran gaji pegawai 1.200.000.000
5 Beban umum dan administrasi 1.000.000.000
6 Beban listrik, telepon dan komunikasi lainnya 1.500.000.000
7 Beban iklan dan pemasaran lain 2.000.000.000
8 Beban perbaikan/revitalisasi mobil yang dibeli 4.000.000.000
9 Pengurusan surat kelengkapan, STNK dan lain-
lain untuk mobil yang dibeli
2.500.000.000
10 Pembayaran uang muka pembelian mobil bekas 5.000.000.000
Catatan lain:
a. PT UKM memutuskan dari pembelian mobil bekas di atas, dua mobil bekas dengan harga beli
masing-masing Rp 1.000 juta akan digunakan sendiri untuk keperluan kantor. Agar dapat
digunakan dengan nyaman kedua mobil perlu perbaikan; yang untuk itu telah dikeluarkan
masing-masing Rp 50 juta. Jumlah ini sudah termasuk dalam beban perbaikan/revitalisasi
tersebut di atas. Mobil ini dibeli tanggal 2 Januari 2015 dan ditaksir dapat digunakan selama 5
tahun. Manajemen memutuskan untuk menggunakan metode penyusutan garis lurus.
b. Manajemen mengambil keuntungan dari penjulan mobil sebesar 25 persen dari harga beli di
luar beban perbaikan dan pengurusan surat kelengkapan.
2. c. Dari jumlah mobil yang terjual tersebut diketahui telah menghabiskan biaya perbaikan dan
pengurusan surat-surat masing-masing Rp 3.000 juta dan Rp 2.500 juta.
d. Uang muka tersebut dibayarkan kepada PT ABC Samarinda (Kalimantan Selatan) tanggal 25
Desember 2015 dan digunakan untuk pembelian mobil bekas sebanyak 10 unit dengan harga
Rp 10 milyar. PT ABC telah mengirim mobil tersebut tanggal 26 Desember 2015 dengan FOB
Destination Ponit. Mobil ini baru sampai di showroom PT UKM tanggal 1 Januari 2016.
e. Tidak ada beban lain di luar yang telah disebutkan di atas.
Diminta:
1. Susunlah income statement PT UKM tahun 2015, berdasarkan data di atas dengan format
sesuai PABU.
2. Hitunglah berapa besar income pada perhitungan nomor 1 dilihat dari konsep:
a. Value added
b. Enterprise net income
c. Net income to investor
d. Net income to shareholders
e. Net income to residual equity holders
(Catatan: Tidak ada profit sharing dan income tax 25 %)
1. Jelaskan arti, hakekat, dan pendekatan dalam penyusunan neraca. Kritik anda atas
klasifikasi lancar dan tidak lancar
2. Jelaskan Revenue dari sisi product of the enterprise, outflow concept dan inflow concept
berikan masing2 contoh aplikasinya.
3. Jelaskan pengukuran asset dengan metode input dan output, jelaskan keunggulan dan
kelemahannya.
4. Jelaskan hakekat ekuitas dari berbagai teori yang ada, dan jelaskan tiap-tiap kelompok dari
ekuitas tersebut.
5. Bagaimana hirarki penggunaan Fair Value dalam pengukuran asset diatur.
6. Tujuan utama pengungkapan adalah melindungi para investor, serta meningkatkan
efisiensi pasar modal. Sebut dan jelaskan bentuk efisiensi pasar modal yang anda ketahui.
7. Dari beberapa ciri aset pabrik dan peralatan disebutkan bahwa aset ini pada umumnya
mempunyai masa manfaat lebih lama dari siklus akuntansi.
3. (a) Coba Saudara jelaskan makna siklus akuntansi.
(b) Beri contoh aset dalam kelompok ini yang ternyata masa manfaatnya lebih pendek dari
siklus akuntansi.
8. Apa beda konsep laba komprehensif dengan operasi kini, dan sebutkan mana yang lebih
mendekati tujuan semantik, jelaskan!
9. Definisikan makna revenue menurut AAA dan FASB. Jelaskan kelemahan/kritik terhadap
masing-masing definisi tersebut!
10. Apa perbedaan utama aset berwujud dan tidak berwujud, kemudian beri contoh masing-
masing lima jenis aset tidak berwujud dalam kelompok tradisional dan lima dari kelompok
deferred charges.
11. Apa makna penjabaran mata uang asing serta manfaatnya? Apa yang dimaksud dengan
uang asing dan jelaskan kaitan mata uang asing ini dengan mata uang dalam pelaporan
keuangan?
12. Sebut dan jelaskan metode-metode pengungkapan yang Saudara ketahui. Mengapa banyak
perusahaan enggan mengungkapkan lebih banyak
13. Jelaskan makna konsekuensi ekonomik dalam penyusunan standar akuntansi dan beri
contoh!
14. Apa makna resrtukturisasi utang. Jelaskan juga perbedaan antara komitmen dan kewajiban
kontinjensi dan beri contoh!
Kasus
• Pembelian mobil bekas 102 unit = Rp. 100.200.000.000-,
• 2 unit mobil digunakan untuk keperluan kantor sebagai aset tetap dengan harga Rp.
1.000.000.000-, per unit. Dengan biaya perbaikan sebesar Rp. 50.000.000-, per unit.
• 100 unit mobil sebagai persediaan dengan nilai Rp. 98.200.000.000-, ( Rp. 102.000.000.000 –
Rp. 2.000.000.000 ). Tetapi ada 10 unit mobil tersebut aka nada di showroom pada tanggal 1
Januari 2016 dengan harga Rp. 10.000.000.000 sehingga mobil tersebut belum bisa diakui
sebagai persediaan. Jadi, total persediaan yang ada 90 unit mobil bekas dengan nilai Rp.
88.200.000.000-, ( Rp.98.200.000.000 – Rp. 10.000.000.000 )
• Harga beli mobil per unit = Rp. 88.200.000.000/90 unit
4. = Rp. 980.000.000-,
• Harga jual = Rp. 980.000.000 x 125%
= Rp. 1.225.000.000-,
• Beban penyusutan mobil = Rp. 2.100.000.000/5 tahun
= Rp. 420.000.000-,
• Persediaan = Rp. 88.200.000.000 + Rp. 3.900.000.000 + Rp. 2.500.000.000
= Rp. 94.600.000.000
• Biaya perbaikan = Rp. 4.000.000.000 – Rp. 100.000.000
= Rp. 3.900.000.000
Keterangan Debet Kredit
Persediaan 94.600.000.000
Kas 94.600.000.000
Kas 98.000.000.000
Pendapatan penjualan 98.000.000.000
Harga pokok penjualan 83.900.000.000
Persediaan 83.900.000.000
Mobil 2.100.000.000
Kas 2.100.000.000
Beban penyusutan mobil 420.000.000
Akumulasi penyusutan mobil 420.000.000
Beban gaji 1.200.000.000
5. Kas 1.200.000.000
Beban umum dan administrasi 1.000.000.000
Kas 1.000.000.000
Beban listrik, telepon, dan komunikasi
lainnya
1.500.000.000
Kas 1.500.000.000
Beban iklan dan pemasaran lain 2.000.000.000
Kas 2.000.000.000
Beban sewa kantor dan showroom 600.000.000
Kas 600.000.000
PT UNGGUL KARYA MEDIA
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
Pendapatan penjualan 98.000.000.000
Harga pokok penjualan 83.900.000.000
Laba kotor 14.100.000.000
Beban operasi:
Beban sewa kantor dan showroom (600.000.000)
Beban gaji (1.200.000.000)
Beban umum dan administrasi (1.000.000.000)
6. Beban listrik, telepon dan komunikasi
lainya (1.500.000.000)
Beban iklan dan pemasaran lain (2.000.000.000)
Beban penyusutan mobil (420.000.000)
Total beban operasi (6.720.000.000)
Laba operasi 7.380.000.000
Pendapatan dan beban lainnya 0
Laba sebelum pajak 7.380.000.000
Pajak (25%) (1.845.000.000)
Laba setelah pajak 5.535.000.000
EPS 5.535.000
a) Value added = harga jual produk perusahaan – harga pokok penjualan
= Rp. 98.000.000.000 – Rp. 83.900.000.000
= Rp. 14.100.000.000
b) Enterprise net income = pendapatan penjualan – HPP – beban operasi
= Rp. 98.000.000.000 – Rp. 83.900.000.000 – Rp. 6.720.000.000
= Rp. 7.380.000.000
c) Net income to investor = laba operasi – pajak penghasilan
= Rp. 7.380.000.000 – Rp. 1.845.000.000
= Rp. 5.535.000.000
d) Net income to shareholders = laba bersih kepada investor – beban bunga
= Rp. 5.535.000.000 – Rp. 0
7. = Rp. 5.535.000.000
e) Net income to residual equity holders = laba bersih kepada pemegang saham – dividen
Preferen
➢ Data dividen preferen tidak ada.
1. Pengukuran memiliki arti pemberian angka-angka pada objek atau kejadian-kejadian menurut
aturan-aturan tertentu. Langkah pertama dalam akuntansi adalah mengidentifikasi, memilih
objek-objek, aktivitas-aktivitas, dan atribut-atributnya yang dianggap relevan bagi para
pengguna sebelum pengukuran yang sebenarnya dilakukan.Tentunya terdapat batasan bagi
pelaksanaan pengukuran, hal ini dikarenakan keterbatasan data yang tersedia sekaligus sifat-
sifat khusus dari lingkungan, seperti ketidakpastian, kurangnya objektivitas dan kemampuan
verifikasi.Neraca merupakan dasar untuk menghitung tingkat pengembalian dan mengevaluasi
struktur modal perusahaan, neraca juga menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban
dan ekuitas pemegang saham.
2. Revenue dari sisi product of the enterprise: Pendapatan merupakan penciptaan barang dan
jasa yang dilakukan oleh perusahaan dalam periode tertentu. Aplikasi : PT Tiga Pilar Sejahtera
memproduksi barang dan jasa seperti beras cap jago, mie kremezz, bihunku dan produk-produk
makanan lainnya. Dimana barang dan jasa ini menjadi sumber pendapatan PT TPS Food di
lihat dari sisi product of the enterprise.
Revenue dari sisi outflow concept: Pendapatan merupakan apa yang mengalir pada
perusahaan sebagai akibat penyerahaan barang dan jasa yang dilakukan perusahaan
(Pendapatan yang memusatkan perhatian kepada pencipta barang dan jasa penyalurannya pada
konsumen dan produsen lainnya). Aplikasinya : PT Tiga Pilar Sejahtera mendapatkan
pendapatan apabila menyerahkan atau menjual barang produksinya kepada konsumen atau
produsen lainnya, dengan melakukan transaksi ini maka PT TPS Food mengakui pendapatan
yang ada dalam perusahaannya.
Revenue dari sisi inflow concept: Pendapatan merupakan barang dan jasa yang mengalir ke
konsumen (Pendapatan yang memusatkan pada arus masuk (inflow) aktiva sebagai hasil dari
kegiatan operasi perusahaan). Aplikasinya : PT Tiga Pilar Sejahtera mengakui pendapatan
8. hanya jika barang dan jasa seperti beras cap jago, mie kremezz, bihunku dan produk-produk
makanan lainnya mengalir atau sampai ditangan konsumen atau dengan kata lain ketika
konsumen menerima barang-barang tersebut.
3. Pengukuran asset dengan metode input (masukan) menunjukkan jumlah kas, atau nilai
imbalan lainnya, yang dibayarkan ketika suatu aktiva atau manfaatnya memasuki perusahaan
dalam suatu pertukaran atau konversi. Nilai masukan dapat didasarkan pada pertukaran masa
lalu, pertukaran masa berjalan, atau pertukaran masa depan yang diharapkan. Kelebihan
metode masukan adalah:
• Umumnya merupakan harga pertukaran barang dan jasa pada saat perolehan, sehingga
merupakan realitas
• Keuntungan utama adalah sifat verifiable atau dapat diuji kebenarannya.
• Biaya masa berjalan telah menjadi dasar penilaian paling penting dalam akuntansi
khususnya untuk menyajikan informasi mengenai dampak inflasi pada aktiva
perusahaan.
Sedangkan kelemahan dari metode masukan adalah:
• Akan kehilangan makna jika nilai aktiva berubah-ubah dari waktu ke waktu.
• Kadang-kadang kurang obyektif karena tidak tersedianya harga pertukaran untuk
aktiva tertentu di masa kini, khususnya barang musim.
• Perubahan dalam biaya kini tidak selalu mencerminkan perubahan harga jual masa
berjalan, nilai tidak mesti berubah karena adanya perubahan biaya.
Pengukuran asset dengan metode output (keluaran) menunjukkan jumlah kas, atau nilai
imbalan lainnya, yang diterima ketika aktiva atau manfaatnya meninggalkan perusahaan dalam
suatu pertukaran atau konversi. Kelebihan dalam metode output adalah:
• Metode ini dapat digunakan apabila harapan tentang kepastian penerimaan kas atau
setaranya cukup tinggi dan tenggang waktu sampai penerimaan cukup panjang tetapi
saat atau tanggal penerimaannya pasti.
Kelemahan dalam metode output adalah:
• Sulit menentukan tingkat diskonto yang tepat
9. • Bila ada dua atau lebih factor-faktor yang mempengatuhi aliran kas bagaimana alokasi
yang logis dari faktor-faktor tersebut
• Jumlah present value dari masing-masing aktiva tidak sama dengan nilai perusahaan
4. Teori ekuitas
a. Teori kepemilikan
Aktiva dianggap dimiliki oleh pemilik dan kewajiban merupakan kewajiban dari
pemilik
b. Teori entitas
Mengasumsikan bahwa perusahaan bisnis dipandang mempunyai keberadaann terpisah
bahkan secara personal dari pemiliknya
c. Teori ekuitas residual
Memberikan informasi yang lebih baik kepada pemegang saham biasa untuk
mengambil keputusan investasi
d. Teori perusahaan
Perusahaan merupakan unit ekonomi terpisah yang beroprasi terutama untuk
kepentingan pemegang ekuitas dimana perusahaan memberikan manfaat bagi banyak
kelompok yang berkepentingan
e. Teori dana
Mendasari bahwa aktiva merupakan jasa prospektif pada unit operasional
Pengungkapan informasi ekuitas pemegang saham akan sangat dipengaruhi oleh tujuan
penyajian informasi tersebut kepada pemakai statement keuangan. Pada umumnya, tujuan
pelaporan informasi ekuitas pemegang saham adalah menyediakan informasi kepada yang
berkepentingan tentang efesiensi dan kepengurusan manajemen.Untuk memenuhi tujuan
tersebut, informasi yang harus disampaikan tentang ekuitas pemegang saham tersebut minimal
adalah :
1. Sumber ekuitas pemegang saham beserta riwayatnya.
2. Peraturan yuridis yang membatasi pembagian dividen dan pengambilan modal
setoran kepada pemegang saham.
3. Prioritas bebperapa golongan pemegang saham atau pemegang ekuitas lainnya.
5. Pengukuran asset dengan metode input menunjukkan biaya perolehan aktiva dalam pasaar
yang terorganisasi, ukuran ini dapat diambil dari pasar masa lalu, masa berjalan, atau masa
10. depan atau menunjukkan jumlah kas, atau nilai imbalan laiinya, yang dibayarkan ketika suatu
aktiva atau manfaatnya memasuki perusahaan dalam suatu pertukaran atau konversi
pengukuran asset dengan metode output menunjukkan nilai pelepasan aktiva dalam pasar yang
terorganisasi, ukuran ini dapat diambil dari pasar masa lalu, masa berjalan, atau masa depan.
Atau menunjukkan jumlah kas atau nilai imbalan lainnya, yang diterima ketika aktiva atau
manfaatnya meninggalkan perusahaan dalam suatu pertukaran atau konversi
6. Bentuk efisiensi pasar modal dibagi menjadi tiga menurut Fama (1970) yaitu:
• Bentuk lemah (weak form), bentuk lemah berarti harga sekuritas mencerminkan
secara penuh informasi masa lalu (past price changes). Informasi masa lalu merupakan
informasi yang sudah terjadi. Untuk menentukan harga sekuritas dalam pasar bentuk
lemah, informasi masa lalu seharusnya sudah tercermin pada harga sekuritas yang
berlaku (current price) dan harga sekurtitas di masa mendatang tidak bisa ditentukan.
Untuk menguji bentuk lemah, perubahan harga di masa mendatang seharusnya tidak
berhubungan dengan perubahan harga sekuritas di masa lalu. Atau bisa dikatakan jika
harga sekarang sudah mencerminkan seluruh data masa lalu.
• Bentuk semi-kuat (semi-strong form), bentuk semi kuat berarti harga sekuritas secara
penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan termasuk yang ada dalam
laporan keuangan seperti pendapatan, dividen, pengumuman stock split,
pengembangan produk baru, kesulitan keuangan, maupun perubahan data-data
akuntansi perusahaan. Pengujian atas bentuk semi kuat adalah pengujian atas kecepatan
harga sekuritas melakukan penyesuaian terhadap informasi baru di pasar modal.
Bentuk semi kuat terjadi jika investor tidak dapat memperoleh return diatas rata-rata
risk-adjusted return secara konsisten setelah pengumuman informasi tersebut.
• Bentuk kuat (strong form), bentuk kuat berarti harga sekuritas mencerminkan seluruh
informasi baik yang tersedia maupun yang tidak tersedia di pasar modal. Dimana
investor tidak bisa mendapatkan abnormal return dengan memanfaatkan berbagai
informasi baik yag tersedia maupun yang tidak tersedia secara umum.
7. Siklus akuntansi adalah pengolahan data sejak terjadinya transaksi, kemudian transaksi ini
memiliki bukti yang sah sebagai dasar terjadinya transaksi kemudian berdasarkan data atau
bukti ini, maka di input ke proses pengolahan data sehingga menghasilkan output berupa
informasi laporan keuangan. Secara sederhana siklus akuntansi digambarkan sebagai berikut:
11. Contoh aset yang masa manfaatnya ternyata lebih pendek dari masa siklus akuntansi adalah
perkakas. Perkakas yang masa manfaatnya lebih pendek dari siklus akuntansi tidak diubah
menjadi aktiva lancar.
8. Perbedaan utama antara konsep laba operasi kini dan laba komprehensif adalah tujuan yang
diasumsikan untuk pelaporan laba bersih. Meskipun laba bersih operasi kini menekankan pada
kinerja operasi kini atau efisiensi perusahaan dan kemungkinan penggunaan angka ini untuk
meramalkan kinerja dan daya menghasilkan laba masa depan, pendukung laba bersih all-
inclusive (laba komprehensif) mengklaim bahwa efisiensi operasi dan peramalan kinerja masa
depan keduanya dapat ditingkatkan apabila hal itu didasarkan pada keselurahan pengalaman
historis perusahaan selama serangkaian tahun. Karena umur kegunaan dari aktiva biasanya
mencakup banyak periode dan karena transaksi yang menghasilkan laba tidak berada pada
tahap penyelesaian yang seragam pada akhir setiap periode, laba bersih dari satu periode,
paling baik adalah suatu estimasi berdasarkan pertimbangan yag baik. Karena ini harus
12. merupakan sifat subyektif dari akuntansi, laba bersih dari satu periode bersifat sementara dan
selalu harus diuji pada tanggal – tanggal mendatang.
Pada dasarnya konsep laba dalam tataran semantik berkaitan dengan masalah makna yang
harus dimiliki oleh perekayasa laporan pada symbol atau elemen biaya sehingga laba
bermanfaat dan bermakna sebagai informasi. Pada tataran ini, teori menekankan makna yang
harus dimiliki oleh konsep laba, seperti teori tentang aset, realitas, atau kegiatan perusahaan
yang diinterpretasikan oleh laba. Laba harus dapat memberikan informasi kepada para
pengguna laporan keuangan mengenai berbagai teori. Jadi menurut kelompok kami, yang lebih
semantik adalah konsep laba operasi kini. Karena konsep laba operasi kini (current operating
concept of income) memusatkan pada pengukuran efisiensi perusahaan bisnis. Istilah efisien
berkaitan dengan pemanfaatan secara efektif sumberdaya perusahaan dalam mengoperasikan
perusahaan dan menghasilkan laba. Dalam pengertian ekonomi yang lebih luas, hal itu
berkaitan dengan kombinasi yang tepat dari faktor-faktor produksi yaitu tanah, tenaga kerja,
modal dan manajemen.
9. revenue menurut AAA : pendapatan adalah pernyataan moneter dari keseluruhan produk dan
jasa yang ditransfer oleh suatu perusahaan kepada pelanggannya selama suatu periode waktu
revenue menurut FASB : pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan aktiva suatu entitas
atau penurunan hutang ( kombinasi keduannya ) dari penyerahan atau produksi barang,
penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama yang berlangsung terus-
menerus dari entitas tersebut.
Kelemahan : kritik revenue menurut AAA ini adalah bahwa hal itu menghalangi penggunaan
metode persentase penyelesaian di mana pendapatan diakui sebelum suatu produk atas jasa
ditransfer (satu tanggapan adalah bahwa metode persentase penyelesaian tidak boleh
diizinkan). Metode persentase penyelesaian yang biasanya digunakan membandingkan biaya
yang terjadi dalam suatu periode akuntansi tertentu dengan total biaya yang diestimasikan
untuk proyek itu. Laba yang diharapkan pada kontrak kemudian dialokasikan pada setiap
periode berdasar biaya-biaya ini. Prosedur ini mempunyai dua kesulitan, yang membuat laba
periodic yang dihasilkan diragukan yaitu total biaya proyek sulit untuk diestimasikan secara
akurat dan mengasumsikan laba perusahaan itu bisa dating dari tahap perencanaan sebelum
biaya besar terjadi. Kritik revenue menurut FASB adalah Pertama, ia mengacaukan produk
dengan pembayaran yang diterima untuk produk tersebut. Dengan kata lain, kritikus
13. menyatakan, itu mengacaukan pengukuran dan waktu pendapatan dengan proses pendapatan
itu sendiri. Tentu saja, aktiva pada umumnya naik, atau kewajiban turun, pada saat penjualan
barang atau jasa. Dan benar bahwa jumlah pendapatan biasanya ditentukan oleh pengukuran
moneter dari aktiva yang diterima. Jadi definisi mereka sesuai dengan praktik tradisional.
Masalahnya adalah bahwa definisi mereka tidak memungkinkan prespektif yang luas dari
proses pengukuran dan waktu seperti pendekatan produk.
10. Aktiva Tak Berwujud merupakan aktiva non moneter yang bisa diidentifikasi, tidak memiliki
wujud fisik secara nyata serta dimiliki guna menghasilkan maupun menyerahkan barang dan
jasa, disewakan maupun hanya untuk tujuan administrasi.
Aktiva berwujud : Yaitu aktiva dimana aktiva tersebut memiliki fisik yang akan digunakan
sarana usaha, seperti tanah, tanah adalah harta yang digunakan untuk tujuan usaha, ada juga
perbaikan tanah yaitu unsur-unsur seperti pemetaan tanah, pengaspalan, dan pemegaran, yang
meningkatkan kegunaan dari aktiva, setelah itu gedung yaitu bangunan yang akan digunakan
untuk menempatkan operasi perusahaan, terakhir peralatan yaitu aktiva yang dipergunakan
dalam proses produksi atau penyediaan jasa. Contohnya antara lain mobil, truk, mesin, dan
furnitur. Contohnya secara tradisional : hak cipta, waralaba, goodwill, lisensi, paten, merek
dagang, nama dagang, hak operasi. Secara beban yang ditangguhkan : iklan dan promosi, biaya
hokum, riset pemasaran, biaya riset pengembangan, biaya pra pembukuan, biaya penerbitan
utang.
11. Penjabaran mata uang asing adalah memisahkan aktiva atau kewajiban atau transaksi yang
dinyatakan dalam mata uang yang berbeda, jumlah-jumlah yang dinyatakan dalam mata uang
yang berbeda kemudian dijabarkan dalam satuan mata uang Negara tempat sebagian besar
pembaca laporan keuangan berdomisili. Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang
pelaporan suatu perusahaan. Nilai tukar (kurs) adalah rasio pertukaran dua mata uang.
Pendekatan mata uang dalam pelaporan keuangan, yaitu:
• Pendekatan moneter/nonmoneter, aktiva moneter dan kewajiban moneter dinyatakan
dalam satuan kini dan karna itu harus dijabarkan dengan menggunakan kurs tukar pada
tanggal neraca
• Pendekatan lancar/tak lancar, pos-pos lancar dijabarkan dalam kurs kini karna hal
tersebut berkaitan dengan operasi kini dari perusahaan
14. • Pendekatan sementara, dimana kurs tukar untuk tujuan penjabaran ditentukan oleh
dasar pengukuran yang digunakan dalam system akuntansi, jadi pos2 yang dilaporkan
dalam satuan biaya historis dijabarkan dalam kurs tukar historis, sedangkan pos2 yang
dilaporkan dalam satuan harga kini atau harga masa depan yang diperkirakan
dijabarkan pada kurs tukar kini
• Pendekatan investasi bersih, dimana operasi luar negri diperlakukan sebagai satuan
usaha terpisah bukan sebagai bagian dari operasi perusahaan induk, dan karna itu
semua aktiva dan kewajiban harus dijabarkan dalam satuan kurs tukar pada tanggal
neraca(pendekatan kini).
12. Metode-metode pengungkapan yang umum diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Bentuk dan susunan laporan formal
Informasi yang paling relevan dan signifikan harus selalu tampil dalam tubuh utama
satu atau lebih laporan keuangan jika memang memungkinkan untuk
mencantumkannya.
• Dalam laporan posisi keuangan atau neraca, hubungan-hubungan yang relevan
dapat diungkapkan dengan mengatur kembali klasifikasi yang mendasar.
• Dalam laporan laba rugi, bentuk penyajian yang berlainan dapat menekankan
konsep laba yang berbeda atau penafsiran data yang berbeda.
• Dalam laporan arus kas, banyak informasi relevan yang dapat disajikan khususnya
jika klasifikasi yang relevan dilakukan dengan hati-hati.
b. Terminology dan penyajian yang terinci
Sama pentingnya dengan bentuk laporan dalam pengungkapan, deskripsi yang
digunakan dalam laporan serta jumlah rincian yang diperlihatkan. Judul dan deskripsi
yang tepat untuk pos-pos dalam laporan dapat menjadi penjelas bagi pembaca, tetapi
istilah-istilah yang tidak jelas hanya akan menimbulkan kebingungan atau
kesalahpahaman.
c. Informasi parenthesis
Informasi yang paling signifikan harus disajikan dalam tubuh laporan keuangan, bukan
dalam catatan kaki atau daftar pelengkap. Jika judul pos-pos dalam laporan tidak dibuat
benar-benar deskriptif tanpa menjadi terlalu panjang, penjelasan atau definisi tambahan
15. dapat disajikan sebagai catatan parenthesis (dalam tanda kurung) setelah judul dalam
laporan tersebut.
Data nonkualitatif lainnya yang dapat disajikan dalam catatan parenthesis mencakup:
• Indikasi tentang prosedur atau metode penilaian spesifik yang digunakan, agar
pembaca lebih memahami arti data tersebut.
• Karakteristik khusus yang memberi arti yang lebih luas mengenai kepentingan
relative pos tersebut, seperti aktiva yang diagunkan atau kewajiban tertentu
mempunyai hak didahulukan.
• Rincian mengenai jumlah satu atau lebih pos yang termasuk dalam klasifikasi
yang lebih luas yang tercantum dalam laporan.
• Penilaian alternative seperti harga pasar kini.
• Referensi pada informasi terkait dalam laporan-laporan lain atau tempat lain di
dalam laporan.
d. Catatan kaki
Laporan keuangan saat ini telah memunculkan apa yang disebut sebagai era catatan
kaki. Catatan kaki mempunyai tempat yang layak dalam pelaporan keuangan, tetapi
ada bahayanya jika terlalu mengandalkan catatan kaki sebagai metode pengungkapan
atau jika menggunakan catatan kaki sebagai alasan karena laporan formal tidak
memadai. Catatan kaki juga digunakan untuk menyajikan data kuantitatif terinci yang
tidak cukup signifikan untuk dicantumkan di dalam tubuh laporan, tetapi data ini
disajikan dalam bentuk daftar pelengkap.
e. Laporan dan daftar pelengkap
Agar data keuangan dapat diikhtisarkan dan disajikan dalam laporan secara cukup
ringkas untuk dapat dimengerti oleh pembaca yang cukup berpengetahuan, sebagian
dari informasi terinci yang siginifikan harus dikeluarkan dari laporan dan disajikan
dalam daftar pelengkap. Daftar pelengkap ini kadang-kadang dimasukkan diantara
catatan kaki dan kadang-kadang dalam suatu bagian setelah laporan dan catatan kaki.
Dalam laporan tahunan saat ini, daftar pelengkap dicantumkan dalam bagian yang
terpisah dari laporan dan disebut pokok-pokok keuangan (financial highlight) atau
bagian serupa dalam laporan yang mendahului laporan keuangan formal. Laporan
pelengkap menjalankan fungsi yang berbeda dengan daftar pelengkap. Laporan
16. pelengkap menyajikan informasi tambahan atau informasi yang disusun dalam gaya
yang berbeda, dan bukan hanya informasi yang lebih terinci. Laporan pelengkap tidak
mesti masuk dalam laporan akuntan independen sehingga dapat digunakan sebagai
metode untuk mengembangkan dan bereksperimen dengan peraga dan laporan baru.
f. Laporan auditor
Laporan auditor bukanlah tempat untuk mengungkapkan informasi keuangan yang
signifikan mengenai perusahaan. Laporan auditor berfungsi sebagai metode untuk
mengungkapkan jenis-jenis informasi berikut:
• Dampak yang material dari penggunaan metode akuntansi yang berbeda dengan
yang lazim.
• Dampak yang material dari perubahan dari satu metode akuntansi yang lazim
ke metode yang lazim lainnya.
• Perbedaan pendapat anatar auditor dan klien mengenai kelaziman satu atau
lebih metode akuntansi yang digunakan dalam laporan.
g. Pembahasan dan analisis manajemen serta surat direktur utama
Laporan keuangan formal dengan catatan kaki serta daftar dan laporan pelengkap dan
sertifikat auditor melengkapi laporan keuangan akuntan. Semua data keuangan yang
relevan dan signifikan harus tampak dalam laporan ini. Akan tetapi, pengkajian
signifikansi informasi yang paling baik disajikan dalam bentuk naratif oleh manajemen
sendiri. Hal-hal yang dapat diidentifikasi manajemen menurut FASB, mencakup :
• Hasil-hasil arbitrer yang disebabkan oleh konvensi pembagian operasi yang
kontinyu menjadi periode-periode akuntansi yang tetap.
• Estimasi, pertimbanganm dan asumsi yang mereka gunakan dalam pelaporan
keuangan.
• Ketidakpastian yang signifikan yang mendasari estimasi atau asumsi.
Tempat untuk penjelasan naratif sejenis ini adalah dalam surat direktur utama atau
ketua dewan komisaris atau dalam bagian lain dalam laporan tahunan seperti
Pembahasan dan Analisis Manajemen (P&AM). Idealnya informasi dalam P&AM
mencakup hal-hal seperti:
17. • Peristiwa dan perubahan non keuangan selama tahun tersebut yang
mempengaruhi operasi perusahaan.
• Harapan mengenai masa depan industri dan perekonomian serta peran
perusahaan dalam harapan ini.
• Rencana-rencana untuk pertumbuhan dan perubahan operasi dalam periode
atau periode-periode mendatang.
• Jumlah dan dampak yang diharapkan dri pengeluaran modal dan upaya riset
yang sedang berjalan dan yang diantisipasi.
Perusahaan enggan mengungkapkan lebih banyak informasi keuangan karena pengungkapan
akan membantu pesaingan dengan merugikan pemegang saham, serikat-serikat pekerja
dikatakan memperoleh keuntungan dalam tawar-menawar dengan adanya pengungkapan
informasi keuangan yang lengkap, seringkali investor tidak dapat memahami kebijakan dan
prosedur akuntansi dan pengungkapan lengkap hanya akan menyesatkan bukan menjelasakan,
seringkali sumber-sumber lain informasi keuangan mungkin tersedia untuk memberikan
informasi tersebut dengan biaya yang lebih rendah daripada jika diberikan oleh perusahaan
dalam laporan keuangannya, dan tidak adanya kemungkinan tentang kebutuhan para investor.
13. Konsekuensi ekonomi adalah suatu konsep yang menekankan bahwa, terlepas dari implikasi
teori pasar sekuritas yang efisien, pilihan kebijakan akuntansi dapat mempengaruhi nilai
perusahaan. Gagasan mengenai konsep ini adalah bahwa kebijakan akuntansi perusahaan dan
perubahannya sangat penting bagi manajemen. Pemahaman terhadap konsep konsekuensi
ekonomi dari pilihan kebijakan akuntansi diperlukan karena dua alasan. Pertama konsep ini
menarik dan pernyataan bahwa kebijakan akuntansi tidak penting tidak sesuai dengan
pengalaman akuntan. Adapun artikel Stephen Zeff yang berjudul: “The Rise of Economic
Consequences” mendefinisikan konsekuensi ekonomi sebagai “dampak dari pelaporan
akuntansi pada kebiasaan pembuatan keputusan dalam bisnis, pemerintah dan kreditur.”
Maksud artikel Zeff tersebut yakni; pelaporan akuntansi bisa mempengaruhi keputusan
sesungguhnya yang dibuat oleh manajer dan lainnya, dibandingkan dengan hanya
merefleksikan hasil dari keputusan-keputusan tersebut. Alasan lain munculnya konsekuensi
ekonomi karena:
18. • Perusahaan melakukan kontrak seperti kompensasi eksekutif (executive
compensation) dan kontrak utang (debt contract).
• Kebijakan akuntansi yang digunakan merupakan sumber informasi yang penting
bagi investor.
• Teori pasar model efisien gagal menjelaskan perilaku pasar, dan
• Diperlukan untuk mengetahui respon pasar atas perubahan kebijakan akuntansi.
Watt & Zimmerman (1978) dalam Roslender (1992:131) mengungkapkan sampai dengan
standar akuntansi memiliki efek potensial pada arus kas masa depan, badan penyusun standar
akan dipenuhi lobi-lobi perusahaan. Meskipun argument teori pasar efisien dipakai, namun
kenyataannya pilihan kebijakan akuntansi bisa mempengaruhi nilai perusahaan (Scott,
1997:186) Zeff (1978) dalam tulisannya berjudul “The Rise of Economic Consequences”
mengartikan konsekuensi ekonomi sebagai: “…the impact of accounting report on the decision
making behavior of business, government, unions, investors, and creditors.” Pertimbangan
efek tersebut menjadikan berbagai pihak yang berkepentingan berharap bahwa penyusun
standar mempertimbangkan hal ini, meskipun dalam berbagai hal, aspek tersebut menjadi
dilema karena konstituen yang terkait sangatlah banyak, apakah itu dari entitas bisnis, asosiasi
industry, atau pemerintah. Pihak ini (oleh Zeff dikategorikan sebagai pihak ketiga) merupakan
pihak selalu mengintervensi proses standar yang disusun oleh dewan standar. Contohnya
seperti standar akuntansi dengan undang-undang perpajakan karena di dunia ini tidak ada yang
tidak kena pajak. Menurut Aris dalam jurnalnya menuliskan, dalam pembuatan standar
akuntansi keuangan dipengaruhi lingkungan sosial. Menurut Colditz dan Gibbins (1972),
lingkungan sosial akuntansimeliputi: (1) Dunia usaha, (2) Sistem hukum (legal system), (3)
Adat istiadat masyarakat yang berlaku, (4) Kode etik profesi untuk pengaturan diri sendiri,
dan (5) Sikap lembaga-lembaga luarseperti pemerintah, perbankan, dan lain-lain.
14. Restrukturisasi hutang merupakan suatu proses untuk merestruktur hutang bermasalah dengan
tujuan untuk memperbaiki posisi keuangan debitur, (Darmadji, 2001:69). Restrukturisasi
hutang adalah pembayaran hutang dengan syarat yang lebih lunak atau lebih ringan
dibandingkan dengan syarat pembayaran hutang sebelum dilakukannya proses restrukturisasi
hutang, karena adanya konsesi khusus yang diberikan kreditur kepada debitur. Restrukturisasi
hutang merupakan salah satu alternatif untuk menyelesaikan kredit macet yang terjadi.
Program Restrukturisasi hutang biasanya diberikan kepada debitur yang kreditnya macet
19. bukan karena Debitur tersebut nakal atau sengaja tidak mau membayar hutangnya tersebut.
Restrukturisasi Hutang biasanya dituangkan dalam bentuk perjanjian. Dalam perjanjian
restrukturisasi itulah akan diatur pola-pola restrukturisi hutang Debitur, beserta tata cara
pembayarannya.
Perbedaan komitmen dan kewajiban kontinjensi :
Komitmen adalah suatu perikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara
sepihak dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi.
Kontinjensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi oleh ketidakpastian mengenai
kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perusahaan. Yang baru akan terselesaikan
dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa yang akan datang. Contoh
komitmen:
PT SEPATU BATA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pengeluaran untuk pembelian barang modal :
Perusahaan mempunyai komitmen untuk membeli barang modal di masa yang akan datang per
31 Desember 2015 sebesar Rp5.060.135 (2014: Rp13.714.863).
Contoh kontinjensi:
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)
PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
a. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Perusahaan dan entitas anak telah menjadi
tergugat dalam berbagai kasus hukum yang terkait dengan perselisihan tanah, praktik
monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, dan praktik kartel SMS. Berdasarkan
estimasi manajemen mengenai kemungkinan hasil penyelesaian dari kasus-kasus
tersebut, Perusahaan dan entitas anak mencadangkan sebesar Rp67 miliar pada tanggal
31 Desember 2011.