Novel dwilogi Padang Bulan dan Cinta dalam Gelas karya Andrea Hirata menceritakan kisah Enong/Maryamah, gadis Belitung yang bersemangat belajar namun harus meninggalkan sekolah untuk bekerja demi keluarga. Ia terus berjuang dengan cita-cita, belajar, dan pantang menyerah hingga menjadi perempuan penambang timah dan juara catur pertama di desanya. Novel ini membahas tema kekuatan perempuan dan cita-cita yang
Tumijah adalah salah satu gambaran dari banyaknya Abg putri di indonesia yang masih mencari jati dirinya, apalagi di masa keemasannya yaitu putih abu-abu dimana sekarang banyak sekali tingkah laku yang menyimpang yang sering sekali disebut dengan istilah Abg gaul abis, cabe-cabean, kimcil matre dan gampangan. Tumijah tinggal bersama kedua orang tuanya diperkampungan Nawala.
Dengan latar belakang ekonomi keluarga yang serba pas-pasan Tumijah selalu mendapatkan semua barang-barang mewah dengan caranya sendiri. Tumijah berubah total semenjak dia duduk dibangku Sekolah Menengah Atas 463 kota Magelang dan bertemu dengan kedua sahabatnya yang bernama Ayu dan Benu. Mereka bertiga memiliki sifat yang sama. Yaitu selalu malas untuk beribadah dan tidak suka dengan namanya aturan.
Tumijah tidak pernah mau mendengar nasehat yang telah diberikan oleh kedua orang tuannya. Hingga akhirnya Tumijah semakin terjerumus dalam pergaulan yang salah. Tumijah dipindahkan secara paksa oleh kedua orang tuanya ke sekolah SMA yang ada asramanya, kedua orang tua Tumijah sangat berharap Tumijah menjadi anak yang baik dan rajin beribadah. Tapi kenyataannyapun meleset jauh dari harapan yang diinginkan oleh kedua orang tua Tumijah. Tumijah melarikan diri dari asrama sekolah dan tidak mau kembali lagi kerumahnya.
Kedua orang tua Tumijahpun panik lalu mencari-cari Tumijah. Sampai-sampai menyebar foto Tumijah di seluruh tempat fasilitas umum yang ada di kota Magelang. Tidak membutuhkan waktu lama, Tumijah ternyata ditemukan oleh petugas sat pol pp saat sedang mengadakan razia pengemis dan gelandangan di perbatasan kota Magelang dan Temanggung. Tepatnya di depan Toko besi.
Beruntung salah satu petugas sat pol PP melihat foto Tumijah yang disebar oleh kedua orang tua Tumijah. lalu Tumijah dibawa langsung menuju kerumahnya di perkampungan Nawala. Butuh waktu bagi Tumijah untuk berbicara apalagi menceritakan semua kejadian yang menimpanya saat kejadian di atas tandon air waktu itu kepada kedua orang tuanya. berhubung janin yang ada di dalam perut Tumijah semakin membesar, mau tidak mau, siap tidak siap. Akhirnya Tumijah menceritakan semua yang dia alami kepada kedua orang tuanya.
Ayahnya Tumijah yang mendengar kabar tidak menyenangkan itu langsung mendadak kambuh sakit jantungnya, nafasnya terasa sesak lalu jatuh dipermukaan lantai dan saat itu juga Ayahnya Tumijah menghembuskan nafas terakhirnya.
Tumijah adalah salah satu gambaran dari banyaknya Abg putri di indonesia yang masih mencari jati dirinya, apalagi di masa keemasannya yaitu putih abu-abu dimana sekarang banyak sekali tingkah laku yang menyimpang yang sering sekali disebut dengan istilah Abg gaul abis, cabe-cabean, kimcil matre dan gampangan. Tumijah tinggal bersama kedua orang tuanya diperkampungan Nawala.
Dengan latar belakang ekonomi keluarga yang serba pas-pasan Tumijah selalu mendapatkan semua barang-barang mewah dengan caranya sendiri. Tumijah berubah total semenjak dia duduk dibangku Sekolah Menengah Atas 463 kota Magelang dan bertemu dengan kedua sahabatnya yang bernama Ayu dan Benu. Mereka bertiga memiliki sifat yang sama. Yaitu selalu malas untuk beribadah dan tidak suka dengan namanya aturan.
Tumijah tidak pernah mau mendengar nasehat yang telah diberikan oleh kedua orang tuannya. Hingga akhirnya Tumijah semakin terjerumus dalam pergaulan yang salah. Tumijah dipindahkan secara paksa oleh kedua orang tuanya ke sekolah SMA yang ada asramanya, kedua orang tua Tumijah sangat berharap Tumijah menjadi anak yang baik dan rajin beribadah. Tapi kenyataannyapun meleset jauh dari harapan yang diinginkan oleh kedua orang tua Tumijah. Tumijah melarikan diri dari asrama sekolah dan tidak mau kembali lagi kerumahnya.
Kedua orang tua Tumijahpun panik lalu mencari-cari Tumijah. Sampai-sampai menyebar foto Tumijah di seluruh tempat fasilitas umum yang ada di kota Magelang. Tidak membutuhkan waktu lama, Tumijah ternyata ditemukan oleh petugas sat pol pp saat sedang mengadakan razia pengemis dan gelandangan di perbatasan kota Magelang dan Temanggung. Tepatnya di depan Toko besi.
Beruntung salah satu petugas sat pol PP melihat foto Tumijah yang disebar oleh kedua orang tua Tumijah. lalu Tumijah dibawa langsung menuju kerumahnya di perkampungan Nawala. Butuh waktu bagi Tumijah untuk berbicara apalagi menceritakan semua kejadian yang menimpanya saat kejadian di atas tandon air waktu itu kepada kedua orang tuanya. berhubung janin yang ada di dalam perut Tumijah semakin membesar, mau tidak mau, siap tidak siap. Akhirnya Tumijah menceritakan semua yang dia alami kepada kedua orang tuanya.
Ayahnya Tumijah yang mendengar kabar tidak menyenangkan itu langsung mendadak kambuh sakit jantungnya, nafasnya terasa sesak lalu jatuh dipermukaan lantai dan saat itu juga Ayahnya Tumijah menghembuskan nafas terakhirnya.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. DISUSUN OLEH :
âĸ 1. RUSMIYATUN
âĸ 2. NUR SIYAMI
âĸ 3. SUTAMI
âĸ 4. TRI ESTININGSIH
âĸ 5. DEWI ROHNAMA
âĸ 6. WASILAH
3.
4.
5. SINOPSIS
Enong adalah gadis kecil dengan semangat belajar yang tinggi dan sangat menyukai Bahasa Inggris. Namun sayang, sebuah peristiwa di suatu
siang membuat Enong menanggalkan mimpinya untuk terus sekolah. Ayah yang dicintai dan merupakan tulang punggung keluarga meninggal
tertimbun tanah ketika sedang menambang timah. Sejak saat itu Enong beralih tugas menggantikan peran sang Ayah. Ia harus membantu Ibu
dan adik-adiknya untuk menyambung hidup. Enong keluar dari sekolah danmulaimencari pekerjaan. Namun, tentu saja tidak mudah bagi anak
seusia Enong untuk mendapatkan pekerjaan. Setelah beberapa kali tak berhasil mendapatkan pekerjaan, Enong mencoba menjadi penambang
timah. Kelak, ia menjadi perempuan penambang timah pertama di desanya.
Ketika Enong merasa lelah bekerja, ia akan membuka Kamus Bahasa Inggris Satu Miliar Kata yang dibelikan ayahnya dahulu. Kamus itu selalu
menemani Enong. Ia sering menandai kata yang sangat asing baginya, seperti: sacrifice, honesty, dan freedom. Enong sangat terpukau dengan
kata-kata itu, terdengar hebat.
Kisah Enong adalah bagian yang mengharu biru sekaligusmemancarkan semangat dan kekuatan yang luar biasa.
Kekonyolan Ikal dalam upayanya merebut kembali A Ling adalah bagian yang akan membuat kita menertawakan diri sendiri. Sebab apa? Ya,
kawan, cinta itumemang absurd, bukan? Sanggupmembuat pelakunya melakukan ketidakwarasan dalam berpikir dan bertindak.
Ikal, yang mendapat kabar dari detektif M.Nur bahwa A Ling dijodohkan oleh keluarganya dengan Zinar, lelaki yang tampan dan pandai dalam
bidang olahraga serta mempunyai rasa seni yang tinggi. Kecemburuan Ikal yang disertai oleh rasa tak ingin mengalah membuat ia melakukan
hal-hal yang seringkali mempermalukan dirinya sendiri.
Kegilaan oleh sebab cinta itu pada akhirnya mereda. Itulah saat Ikal menyadari bahwa cinta Zinar dan A Ling tak dapat ia lawan. Namun di
kemudian hari diketahui bahwa kabar tentang perjodohan A Ling dan Zinar itu adalah tidak benar. Ternyata, Zinar adalah sahabat pamannya.
Cerita Padang Bulan ditutup dengan kegembiraan, tidak saja karena Ikal mendapatkan A ling nya kembali tapi juga karena Ikal menyadari
pertikaian antara ia dan ayahnya telah berakhir dengan damai.
Cinta dalam Gelas bertutur tentang budaya masyarakat melayu Belitung yang gemar nongkrong di warung kopi sambil bermain catur, di sana
mereka menjelek-jelekkan pemerintah, membual, mengkritik sambil bertukar cerita. Nongkrong di warung kopi dianggap sebagai media
rekreasi setelah seharian bekerja dan dijadikan wahana mencari ide untuk ladang timah yang baru.
Dari setting warung kopi tersebut Cinta dalam gelas juga menuturkan kehidupan enong yang telah dewasa alias maryamah, ia menikah namun
sayangnya harus kandas di tengah jalan karena sifat buruk suaminya. Enong berniat menegakkan martabatnya dan ingin membalaskan sakit
hatinya dengan mengalahkan sang juara catur bertahan yang tak lain adalah mantan suaminya sendiri, Matarom. Maka dimulailah perjuangan
maryamah, dibantu oleh ikal, Detektif Mr. Nur, Preman Kontet, Jose Rizal, Alvin, Ninockha Stronovsky dan pendukung lainnya maryamah
berusaha menguasai catur, bukan hanya kesulitan dalam catur yang menghadangnya namun juga penolakan dari masyarakat yang
menerapkan budaya pariatikal dan menganggap catur adalah permainan bermartabat bagi lelaki, namung enong mampu menghadapi semua
itu, semua lawannya tumbang dan jadilah ia sang juara sekaliguswanita pertama yang menjuarai catur di Belitung.
6. TEMA
Kekuatan Perempuan dan
Kekuatan Cita â Cita yang
berlatarkan budaya melayu di
Pulau Belitung.
7. ALUR
Novel dwi logi padang bulan
menggunakan alur maju, namun pada
beberapa bagian terdapat beberapa
ki las bal ik kejadian masa l a lu
8. SETTING
īļTempat : Belitung ( warung kopi, rumah, pasar, sungai, bendungan, kantor pos,Jalan menuju
warung kopi, dermaga, Tanjung Pandan, )
īļWaktu : Pagi hari (Subuh esoknya, Syalimah lekas-lekas bangun mendengar panggilan azan. Ia ke
dapur ... . . . . (Padang Bulan Hal. 24)
âkuduga, pagi ini akan berlalu dengan damai, ia duduk di kursi malasnya (Cinta di
Dalam Gelas, Hal 31)
Siang (Seterang matahari di atas ubun â ubun.)
Sore (Sore harinya, aku mengunjungi A Ling. .......Padang Bulan, Hal. 66)
Malam (Enong sampai malam tak bisa tidur.)
īļSuasana : Gembira (Zamzami pun gembira karena pendapat pedagang buku bekas
lima itu semuanya benar. )
Sedih (Enong menangis. Air matanya berjatuhan di atas halaman Kamusnya )
Tegang (âlulusan terbaik ke limaâ kata Bu Indri. Ia menunda menyebut namanya
mungkin karena sangat istimewa......Padang Bulan hal. 30)
9.
10. Enong/ Maryamah
īŊ Sabar, Pekerja keras, dan pantang menyerah,
semangat
īļ Enong terus bekerja tanpa hasil. Semuanya
menjadi semakin sulit .....(.Padang Bulan hal. 60)
īļ Matanya yang polos berbinar-binar. Aku terseret
semangatnya..( Padang Bulan Hal. 119)
īļ Enong digarisbawahi adalah sebuah inspirasi (
Padang Bulan hal . 124)
īļ Maryamah adalah pribadi istimewa yang tak
punya tabiat mengasihani diri ( Cinta di dalam
Gelas Hal. 25)
11. īŊ Detektif swasta yang unik, terampil,
melankolis dan sangat menyukai hal yang
berbau rahasia.
īŊ Detektif M. Nur yang eksntrik...selalu
terobsesi dengan rahasia,
spionase.....(Padang Bulan Hal. 80)
īŊ ...tapi tak ada yang selihai Detektif M Nur. Ia
bertangan dingin. (padang Bulan Hal. 89)
13. Zamzami
īŊ Baik, Pria Penyayang Keluarga
īąZamzami adalah hartanya yang paling
berharga, melebihi segalanya. Lelaki itu amat
penyayang pada keluarga sehingga
īą Syalimah tak memerlukan apa pun lagi di
dunia ini.( Padang Bulan Hal. 4 )
14. Syalimah
Aling
ī Ibu rumah tangga yang sabar,
penyayang, dan pekerja keras
Penghasilan beberapa ribu rupiah
mendulang timah, cukup untuk
membeli beras beberapa kilogram,
untuk menyambung hidup
beberapa hari. Semuanya dipahami
Syalimah di luar kepala. Tak ada
rahasia, tak ada yang tak biasa, dan
tak ada harapan yang muluk-muluk.
( Padang Bulan hal. 2 )
ī Cantik
A Ling tampak sangat anggun
dibalut chong kiun berwarna
biru laut,.
15. Ayah : Preman kontet
ī Baik, Pendiam, penuh kasih
sayang
īļsemua yang kutahu tentang
kasih sayang, ketulusan,
pengorbanan, dan kebaikan
semuanya berasal dari
ayahku. ( Padang Bulan hal
47)
ī penguasa pasar, pendek,
berpenampilan menakutkan
tapi berhati lembut
īļ Alisnya serupa bulan sabit,
tatapannya ingin menelan,
rambutnya gondrong, tato
penjara ..setiap orang yang
berpapasan menjauh ( Cinta
di dalam Gelas hal. 13 )
16. Matarom Mitoha
īĸ Mantan suami Maryamah,
pecatur kelas handal, kasar,
sombong
ī Reputasi matarom
merupakan kombinasi
ketenaran dan kesemena-menaanya
memanfaatkan
nama besar untuk
melestarikan hobinya
sebagai lelaki hidung
belang. (Cinta di dalam
Gelas Hal. 18)
īĸketua klub catur
Di Timoer
matahari,
pemarah, licik,
sombong,
17. SUDUT PANDANG
Dalam Novel dwilogi padang bulan dan Cinta di dalam
Gelas menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku
utama, karena dalam novel menggunakan kata aku. Penulis
menempatkan diri sebagai pelaku utama dalam cerita
18. Nilai Moral
Belajar adalah tingkat kesuksesan. dengan
belajar kita dapat meraih apa yang kita impikan.
Dengan cita-cita yang kuat dan usaha yang
pantang menyerah, kita bisa melakukan apa yang
kita inginkan
Belajar tak mengenal usia dan waktu, janganlah
malu untuk belajar