SlideShare a Scribd company logo
BAB II 
KAWASAN INDUSTRI 
DAN 
PERTANIAN
1. INDUSRTRI berasal dari bahasa latin: industria 
(TENAGA KERJA) dan industrios (kerja keras). 
2. Industri artinya bagian dari proses produksi dimana 
tidak mengambil langsung dari alam untuk 
dikionsumsi tetapi bahan-bahan itu di olah terlebih 
dahulu sehingga menjadi barang yang berguna bagi 
masyarakat..
3. Menurut ENCYCLOPEDIA AMERICANA: industri 
diartikan; sekelompok kegiatan yang 
mengusahakan benda-benda ekonomi dan 
penggunaannya 
4. Industri dalam arti sempit; kegiatan industri yang 
hanya terbatas pada tipe kegiatan ekonomi 
sekunder yaitu segala macam usaha atau kegiatan 
yang sifatnya mengubah atau mengolah bahan 
mentah menjadi barang setengah jadi atau barang 
jadi.
5. Industri dalam arti luas; suatu kegiatan dalam 
usahanya untuk meningkatkan produktivitas dalam 
kegiatan ekonomi. 
6. Menurut G. T. Rennes; aktivitas ekonomi manusiayang 
dilaksanakan secara terorganisasi dan sistematis. 
7. Menurut UU RI No. 5 Tahun 1984; kegiatan ekonomi 
yang menolah bahan mentah, bahan baku, bahan 
setengah jadi atau barang jadi menjadi barang dengan 
nilai lebih tinggi untuk prnggunaannya, termasuk 
kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
 Meningkatkan devisa Negara 
 Menyerap tenaga kerja 
 Meningkatkan pendapatan masyarakat 
 Terbukanya usaha-usaha di sector informal 
 Berkurangnya ketergantungan dari produk luar 
negeri
 Tersedia bahan mentah 
 Tersedia tenaga kerja 
 Tersedia modal 
 Manajemen yang baik 
 Dapat mengubah masyarakat agraris 
menjadi negara industri
a. Menambah penghasilan penduduk sehingga 
meningkatkan kemakmuran 
b. Menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan 
oleh masyarakat. 
c. Memperbesar kegunaan bahan mentah 
d. Memperluas lapangan pekerjaan bagi 
penduduk. 
e. Mengurangi ketergantungan Negara pada luar 
negeri. 
f. Merangsang masyarakat utuk meningkatkan 
pengetahuan tentang industi
 Berkurangnya lahan pertanian 
 Pencemaran lingkungan 
 Terjadinya arus urbanisasi yang terlalu besar 
 Terjadinya perubahan prilaku masyarakat 
(konsumtif)
1. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku 
a. Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh 
langsung dari alam. Misalnya: industri hasil pertanian, industri 
hasil perikanan, dan industri hasil kehutanan. 
b. Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut 
hasilhasil industri lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri 
pemintalan, dan industri kain. 
c. Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan 
industrinya adalah dengan menjual jasa layanan untuk 
keperluan orang lain. Misalnya: perbankan, perdagangan, 
angkutan, dan pariwisata.
a. Industri rumah tangga, kurang dari empat orang. 
Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, 
tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik 
atau pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu 
sendiri atau anggota keluarganya. Misalnya: industri 
anyaman, industri kerajinan, industri tempe/ tahu, dan 
industri makanan ringan. 
b. Industri kecil, 5 sampai 19 orang, 
Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relative kecil, 
tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih 
ada hubungan saudara. Misalnya: industri genteng, 
industri batubata, dan industri pengolahan rotan.
c. Industri sedang, 20 sampai 99 orang. 
Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup besar, 
tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan 
perusahaan memiliki kemapuan manajerial tertentu. Misalnya: 
industri konveksi, industri bordir, dan industri keramik. 
d. Industri besar, lebih dari 100 orang. 
Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun 
secara kolektif dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja 
harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan 
perusahaan dipilih melalui uji kemapuan dan kelayakan (fit 
and profer test). Misalnya: industri tekstil, industri mobil, 
industri besi baja, dan industri pesawat terbang.
a. Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry) , yaitu industri yang 
didirikan mendekati daerah persebaran konsumen. 
b. Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industry) , yaitu 
industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama 
daerah yang memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya. 
c. Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat 
tersedianya bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan 
industri tekstil, industri pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan laut, 
dan industri gula berdekatan lahan tebu. 
d. Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry) , yaitu 
industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri ini 
dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya 
sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: industri 
elektronik, industri otomotif, dan industri transportasi.
1. Industri Hulu adalah industri yang tahapan 
proses produksinya mengolah bahan mentah 
atau bahan baku menjadi bahan setengah jadi. 
Contoh: industri kain, industri lembaran karet 
2. Industri Hilir adalah industri yang tahapan proses 
produksinya mengolah barang setengah jadi 
menjadi barang. 
Contoh: indutribuku tulis,industri pipa,kawat dll.
a. Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan 
mesin-mesin atau alat produksi lainnya. 
Misalnya: industri alat-alat berat, industri mesin, 
dan industri percetakan. 
b. Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan 
barang siap pakai untuk dikonsumsi. Misalnya: 
industri obat-obatan, industri makanan, dan 
industri minuman.
a. Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau 
benda yang tidak perlu pengolahan lebih lanjut/ dapat 
dinikmati atau digunakan secara langsung. Misalnya: industri 
anyaman, industri konveksi, industri makanan dan minuman. 
b. Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau 
benda yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum 
dinikmati atau digunakan. Misalnya: industri pemintalan 
benang, industri ban, industri baja, dan industri tekstil. 
c. Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya berupa jasa layanan 
yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan 
masyarakat. Misalnya: industri angkutan, industri perbankan, 
industri perdagangan, dan industri pariwisata.
a. Industri dasar: merupakan indutri yang 
produksinya ditujukan untuk ekspor 
b. Industri lokal; merupakan indutri yang hasil 
produksinya ditujukan untuk pasar lokal
a. Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang 
diperoleh dari hasil kegiatan pertanian. Misalnya: industri minyak 
goreng, Industri gula, industri kopi, industri teh, dan industri 
makanan. 
b. Industri pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan mentah 
yang berasal dari hasil pertambangan. Misalnya: industri semen, 
industri baja, industri BBM (bahan bakar minyak bumi), dan 
industri serat sintetis. 
c. Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat 
mempermudah dan meringankan beban masyarakat tetapi 
menguntungkan. Misalnya: industri perbankan, industri 
perdagangan, industri pariwisata, industri transportasi, industri 
seni dan hiburan.
a. Industri dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN), yaitu industri 
yang memperoleh dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha 
nasional (dalam negeri). Misalnya: industri kerajinan, industri 
pariwisata, dan industri makanan dan minuman. 
b. Industri dengan penanaman modal asing (PMA), yaitu industri yang 
modalnya berasal dari penanaman modal asing. Misalnya: industri 
komunikasi, industri perminyakan, dan industri pertambangan. 
c. Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang 
modalnya berasal dari hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. 
Misalnya: industri otomotif, industri transportasi, dan industri kertas.
a. Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan 
merupakan milik rakyat, misalnya: industri 
meubeler, industri makanan ringan, dan industri 
kerajinan. 
b. Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan 
merupakan milik Negara yang dikenal dengan 
istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri 
pupuk, industri baja, industri pertambangan, 
industri perminyakan, dan industri transportasi.
Pengklasifikasian industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian 
Nomor 19/M/ I/1986 yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan 
Perdagangan. Adapun pengklasifikasiannya adalah sebagai berikut: 
a. Industri Kimia Dasar (IKD) 
 Industri Kimia Dasar merupakan industri yang memerlukan: modal yang besar, 
keahlian yang tinggi, dan menerapkan teknologi maju. 
Adapun industri yang termasuk kelompok IKD adalah sebagai berikut: 
1) Industri kimia organik, misalnya: industri bahan peledak dan industri bahan 
kimia tekstil. 
2) Industri kimia anorganik, misalnya: industri semen, industri asam sulfat, dan 
industri kaca. 
3) Industri agrokimia, misalnya: industri pupuk kimia dan industri pestisida. 
4) Industri selulosa dan karet, misalnya: industri kertas, industri pulp, dan industri 
ban.
b. Industri Mesin Logam Dasar dan Elektronika (IMELDE) 
 Industri ini merupakan industri yang mengolah bahan mentah logam menjadi 
mesin-mesin berat atau rekayasa mesin dan perakitan. 
Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai berikut: 
1) Industri mesin dan perakitan alat-alat pertanian, misalnya: mesin traktor, mesin 
hueler, dan mesin pompa. 
2) Industri alat-alat berat/konstruksi, misalnya: mesin pemecah batu, buldozer, 
excavator, dan motor grader. 
3) Industri mesin perkakas, misalnya: mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, dan 
mesin pres. 
4) Industri elektronika, misalnya: radio, televisi, dan komputer. 
5) Industri mesin listrik, misalnya: transformator tenaga dan generator. 
6) Industri keretaapi, misalnya: lokomotif dan gerbong. 
7) Industri kendaraan bermotor (otomotif), misalnya: mobil, motor, dan suku 
cadang kendaraan bermotor. 
8) Industri pesawat, misalnya: pesawat terbang dan helikopter. 
9) Industri logam dan produk dasar, misalnya: industri besi baja, industri 
alumunium, dan industri tembaga. 
10) Industri perkapalan, misalnya: pembuatan kapal dan reparasi kapal. 
11) Industri mesin dan peralatan pabrik, misalnya: mesin produksi, peralatan 
pabrik, the blower, dan kontruksi.
c. Aneka Industri (AI) 
 Industri ini merupakan industri yang tujuannya menghasilkan 
bermacammacam barang kebutuhan hidup sehari-hari. 
Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai berikut: 
1) Industri tekstil, misalnya: benang, kain, dan pakaian jadi. 
2) Industri alat listrik dan logam, misalnya: kipas angin, lemari es, 
dan mesin jahit, televisi, dan radio. 
3) Industri kimia, misalnya: sabun, pasta gigi, sampho, tinta, 
plastik, obatobatan, dan pipa. 
4) Industri pangan, misalnya: minyak goreng, terigu, gula, teh, 
kopi, garam dan makanan kemasan. 
5) Industri bahan bangunan dan umum, misalnya: kayu gergajian, 
kayu lapis, dan marmer. 
d. Industri Kecil (IK) 
 Industri ini merupakan industri yang bergerak dengan jumlah 
pekerja sedikit, dan teknologi sederhana. Biasanya dinamakan 
industri rumah tangga, misalnya: industri kerajinan, industri alat-alat 
rumah tangga, dan perabotan dari tanah (gerabah).
e. Industri pariwisata 
 Industri ini merupakan industri yang menghasilkan 
nilai ekonomis dari kegiatan wisata. Bentuknya 
bisa berupa: wisata seni dan budaya (misalnya: 
pertunjukan seni dan budaya), wisata pendidikan 
(misalnya: peninggalan, arsitektur, alat-alat 
observasi alam, dan museum geologi), wisata 
alam (misalnya: pemandangan alam di pantai, 
pegunungan, perkebunan, dan kehutanan), dan 
wisata kota (misalnya: melihat pusat 
pemerintahan, pusat perbelanjaan, wilayah 
pertokoan, restoran, hotel, dan tempat hiburan).
1. Industri campuran; 
2. Industri trafik; 
3. Industri konfeksi; 
4.Industri perakitan atau assembling;
 Aglomerasi industri : munculnya pemusatan atau 
terkonsentrasinya industri pada suatu wilayah 
tertentu karena adanya keterbatasan pemilihan 
lokai yang ideal. 
 Misalnya, industri garmen, industri konveksi, dan 
industri kerajinan dibangun di suatu tempat yang 
berdekatan dengan pusat pemukiman penduduk; 
Industri berat yang memerlukan bahan mentah, 
seperti batu bara dan besi baja, penentuan lokasi 
pabriknya cenderung mendekati sumber bahan 
mentah.
 Faktorpenyebab terjadinya aglomerasi industri antara 
lain: 
1. terkonsentrasinya beberapa faktor produksi yang 
dibutuhkan pada suatu lokasi; 
2. kesamaan lokasi usaha yang didasarkan pada salah 
satu faktor produksi tertentu; 
3. adanya wilayah pusat pertumbuhan industri yang 
disesuaikan dengan tata ruang dan fungsi wilayah; 
4. adanya kesamaan kebutuhan sarana, prasarana, 
dan bidang pelayanan industri lainnya yang lengkap; 
5. adanya kerja sama dan saling membutuhkan dalam 
menghasilkan suatu produk.
 Model aglomerasi industri yang berkembang akhir-akhir ini 
dapat dikategorikan menguntungkan, di antaranya adalah: 
1. mengurangi pencemaran atau kerusakan lingkungan, 
karena terjadi pemusatan kegiatan sehingga memudahkan 
dalam penanganannya; 
2. mengurangi kemacetan di perkotaan, karena lokasinya 
dapat disiapkan di sekitar pinggiran kota; 
3. memudahkan pemantauan dan pengawasan, terutama 
industri yang tidak mengikuti ketentuan yang telah 
disepakati; 
4. tidak mengganggu rencana tata ruang; 
5. dapat menekan biaya transportasi dan biaya produksi 
serendah mungkin.
 Di dalam aglomerasi industri dikenal istilah kawasan industri / industrial 
estate, yaitu suatu kawasan tempat pemusatan kegiatan industri 
pengolahan yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana, misalnya: 
lahan dan lokasi yang strategis. Selain itu, terdapat pula fasilitas 
penunjang lain, misalnya listrik, air, telepon, jalan, dan tempat 
pembuangan limbah, yang telah disediakan oleh perusahaan pengelola 
kawasan industri. 
 Tujuan dibentuknya suatu kawasan industri (aglomerasi yang 
disengaja), antara lain : 
1. untuk mempercepat pertumbuhan industri, 
2. memberikan kemudahan bagi kegiatan industri, 
3. mendorong kegiatan industri agar terpusat dan berlokasi di 
kawasan tersebut, dan 
4. menyediakan fasilitas lokasi industri yang berwawasan lingkungan. 
Misalnya: beberapa kawasan industri di Indonesia, antara lain Medan, 
Cilegon (Banten), Pulogadung (Jakarta), Cikarang (Bekasi), Cilacap 
(Jateng), Rungkut (Surabaya), dan Makassar.
Yaitu; 
- merupakan suatu kawasan dengan batas tertentu di dalam wilayah pabean yang di 
dalamnya diberlakukan ketentuan khusus di bidang pabean. 
- Kawasan berikat berfungsi sebagai tempat penyimpanan, penimbunan, dan pengolahan 
barang yang berasal dari dalam atau luar negeri. 
Contoh kawasan berikat, yaitu PT Kawasan Berikat Indonesia meliputi Tanjung Priok, 
Cakung, dan Batam. 
ada empat jenis keterkaitan yang menyebabkan terjadinya industri berikat, yaitu: 
1. keterkaitan produk; 
2. keterkaitan jasa; 
3. keterkaitan proses; 
4. keterkaitan subkontrak. 
 contoh industri berikat yaitu industri garmen. Dalam hal ini industri garmen sebagai 
industri utamanya. Sedangkan di sekitar industri garmen tersebut akan dikelilingi oleh 
industri-industri lain yang berfungsi sebagai penunjang, misalnya: industri tekstil, industri 
kancing, reslasting, dan asesoris 
lainnya.
 Relokasi industri yaitu pemindahan industri dari negara maju ke negara 
berkembang. 
Alasan relokasi industri, yaitu sebagai berikut : 
a. Di negara berkembang upah buruh lebih murah dibandingkan 
dengan negara maju. 
b. Mengurangi tingkat polusi atau pencemaran di negara maju. 
c. Negara yang dituju mempunyai tenaga kerja yang sesuai. 
d. Memperbesar dan memperluas usaha industri. 
e. Memperluas pemasaran hasil industri. 
Keuntungan relokasi industri bagi negara yang dituju yaitu sebagai 
berikut : 
a. Menambah dan memperluas lapangan pekerjaan. 
b. Menambah pendapatan negara dari sektor pajak. 
c. Alih teknologi dari negara maju. 
d. Permodalan langsung dari negara yang memindahkan industri.
 JENIS-JENIS PERTANIAN 
1. Pertanian Rakyat: suatu sistem pertanian yang 
dikelola oleh rakyat 
 Ciri-Ciri Pertanian Rakyat : 
1. Modal Kecil 
2. Sistem dan Cara Pengolahan Lahan yang Sederhana 
3. Tanaman yang Ditanam Adalah Tanaman Pangan 
4. Tidak Meliki Sistem Administrasi yang Baik
2. Pertanian Besar 
Yaitu; pertanian yang dilakukan oleh pihak badan 
usaha pemerintah atau perusahaan swasta dengan 
cara modern dan lahan yang luas. 
Hasilnya ditujukan unttuk bahan daar industri atau 
perdagangan. 
1) pengolahan modern 
2)Modal Besar 
3)Memiliki Organisasi Teratur 
4) Hasil untuk keperluan perdagangan dari indutri,dan 
5)Bertujuan untuk memperoleh keuntungan.
 a. Sawah 
 Sawah adalah petranian yang di lakukan didaerah 
dengan topografi yang relatif datar dan mempunyai 
banyak cadangan air dan digunakan untuk 
menanampadi. 
 B. Ladang 
 Ladang adalah usaha bercocok tanam dilahan 
kering dan dilaksanakan pada musim penghujan 
,biasanya menempati areal berkas hutan yang 
dinaman sistem ladang berpindah. Tanaman yang 
di hasilkan terutama berupa palawija.
 a. Faktor alami 
1) Iklim, mempunyai beberapa unsur atau parameter 
yang tentunya bisa diukur. Lihat saja sawah tadah 
hujan yang tergantung dari ada tigaknya 
hujan,dalam arti yang luas yaitu ketersediaan air. 
2) Tanah, merupakan faktor penting dalam 
pertanian, karena tanah sampai saat ini 
merupakan media pertanian.
 3) Kondisi Medan, kondisi medan disini dibedakan 
dengan tanah. Menurut van zuldan, medan adalah 
satu bidang lahan yang berhubungan dengan 
sisfat-sifat fisik permukaan dan dekat permukaan 
yang kompleks dan penting bagi manusia.
1) Manusia, sebagai tenaga pengelolah lahan di 
butuhkan pertanian. Dibeberapa tempat yang 
tenaga kerja yang melimpah,maka pertanian 
cenderung menggunakan tenaga manusia lebih 
banyak. 
2) Modal, ketersediaan modal mempengaruhi 
beberapa bagian dalam sistem pertanian 
pengaruhnya sering bisa di lihat dari hasil 
pertanian. 
3) Teknologi, bisa membantu mengolah lahan 
menjadi produktif. Beberapa bentuk teknolgi 
antara lain irigasi dan penggunaan mesian.
4) Permintaan Pasar, permintaan pasar menjadi 
faktor yang memengaruhi pertanian secara 
komerial.ketika permintaan naik,maka petani akan 
berusaha untuk memenuhi target permintaan 
pasar. 
5). Pemerintah, pemerintah memberikan pengaruh 
pada pertanian dengan debijakan dan bantuan 
yang diberikan kepada petani, seperti subsidi 
pupuk, bantuan pengembangan sarana irigasi, 
pembangunan waduk, pelatihan pengembangan 
pertanian dan sebagainya.
 Pada awalnya intensifikasi pertanian ditempuh 
dengan program Panca Usaha Tani, yang 
kemudian dilanjutkan dengan program sapta 
usaha tani, sebagai berikut : 
 Pengolahan tanah yang baik 
 Pengairan yang teratur 
 Pemilihan bibit unggul 
 Pemupukan 
 Pemberantasan hama dan penyakit tanaman 
 Pengolahan pasca panen
 Adalah usaha meningkatkan hasil pertanian 
dengan cara memperluas lahan pertanian
 Adalah usaha penganekaragaman jenis usaha atau 
tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan 
pada salah satu hasil pertanian. 
Diversifikasi pertanian dapat dilakukan dengan dua 
cara, yaitu : 
 Memperbanyak jenis kegiatan pertanian, misalnya 
seorang petani selain bertani juga beternak ayam dan 
beternak ikan. 
 Memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan, 
misalnya pada suatu lahan selain ditanam jagung juga 
ditanam padi ladang.
 4. Mekanisasi Pertanian 
 Adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan 
menggunakan mesin-mesin pertanian modern. 
 5. Rehabilitasi Pertanian 
 Adalah usaha memperbaiki lahan pertanian yang 
semula tidak produktif atau sudah tidak berproduksi 
menjadi lahan produktif atau mengganti tanaman yang 
sudah tidak produktif menjadi tanaman yang lebih 
produktif.
 Sebagai tindak lanjut dari program-program tersebut, 
pemerintah menempuh langkah-langkah sebagai 
berikut: 
 Memperluas,memperbaiki dan memelihara jaringan 
irigasi yang meluas di seluruh wilayah Indonesia 
 Menyempurnakan sistem produksi pertanian pangan 
melalui penerapan berbagai paket program yang 
diawali dengan program Bimbingan Masal (Bimas) 
pada tahun 1970. Kemudian disusul dengan program 
intensifikasi Masal (Inmas), Intensifikasi Khusus 
(Insus) dan Supra Insus yang bertujuan meningkatkan 
produksi pangan secara berkesinambungan. 
 Membangun pabrik pupuk serta pabrik insektisida dan 
pestisida yang dilaksanakan untuk menunjang proses 
produksi pertanian.
KOMPONEN PETA 
1. JUDUL PETA 
2. SKALA PETA 
3. LEGENDA 
4. ORIENTASI 
5. SIMBOL 
6. SUMBER & TAHUN PEMBUATAN 
7. PROYEKSI
C 
A Jarak horisontal di peta x skala 
B 
Selisih nilai 
antara dua 
kontur di A 
dan di C 
100 
25 
C 
B 
Misal jarak B - C adalah 2 cm di 
peta 
pada skala 50.000, maka 
jarak di lapangan sama dengan 
2 cm x 50.000 = 100.000 cm 
= 1000 m 
Beda Tinggi B-C adalah 100 – 
25 
= 75 meter. 
Maka kemiringan lereng adalah 
75 / 1000 = 0,075 derajad 
atau 75/1000 x 100 % = 7,5 %
ANALISIS PETA 
Analisis Peta adalah suatu upaya menganalisa informasi 
yang ditampilkan dalam peta. 
Sebagai contoh adalah menghitung lereng, menghitung 
volume, menentukan pola dan kepadatan drainase, 
menganalisa pola vegetasi, menganalisa pola sebaran 
permukiman, dll
INTERPRETASI PETA 
Interpretasi Peta adalah upaya menganalisis peta 
dikaitkan dengan sumber informasi lain, untuk 
suatu tujuan. 
Contoh, 
bila suatu wilayah dalam peta mempunyai pola drainase 
rektangular, maka dapat diprediksi bahwa permukaan 
tanah wilayah tersebut adalah datar, dan tersusun atas 
batuan permukaan yang lunak.
Industri dan pertanian

More Related Content

What's hot

Laporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiLaporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
AGROTEKNOLOGI
 
Acara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanAcara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanaman
perdos5 cuy
 
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASIEKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
Ana Puja Prihatin
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimia
Nurul Aulia
 

What's hot (20)

Laporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman KedelaiLaporan Produksi Tanaman Kedelai
Laporan Produksi Tanaman Kedelai
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
Presentasi mekanisasi pertanian
Presentasi mekanisasi pertanianPresentasi mekanisasi pertanian
Presentasi mekanisasi pertanian
 
Ekologi tumbuhan
Ekologi tumbuhanEkologi tumbuhan
Ekologi tumbuhan
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
 
Acara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanAcara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanaman
 
TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT TANAH GAMBUT
TANAH GAMBUT
 
Sejarah pestisida
Sejarah pestisidaSejarah pestisida
Sejarah pestisida
 
Intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi
Intensifikasi, ekstensifikasi  dan diversifikasiIntensifikasi, ekstensifikasi  dan diversifikasi
Intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi
 
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASIEKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI
 
Dampak perubahan iklim thdp tanaman
Dampak perubahan iklim thdp tanamanDampak perubahan iklim thdp tanaman
Dampak perubahan iklim thdp tanaman
 
Dampak industri terhadap lingkungan
Dampak industri terhadap lingkunganDampak industri terhadap lingkungan
Dampak industri terhadap lingkungan
 
Pertanian organik
Pertanian organikPertanian organik
Pertanian organik
 
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanDasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
 
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
12. Klasifikasi Tanah -DIT.ppt
 
Konservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimiaKonservasi mekanik dan kimia
Konservasi mekanik dan kimia
 
Pedoman Teknis Budidaya Jagung
Pedoman Teknis Budidaya JagungPedoman Teknis Budidaya Jagung
Pedoman Teknis Budidaya Jagung
 
Pengelolaan tanah sulfat masam
Pengelolaan tanah sulfat masamPengelolaan tanah sulfat masam
Pengelolaan tanah sulfat masam
 
konservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahkonservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfah
 
5. teknologi produksi agroindustri
5. teknologi produksi agroindustri5. teknologi produksi agroindustri
5. teknologi produksi agroindustri
 

Viewers also liked

Gambar gambar petani
Gambar gambar petaniGambar gambar petani
Gambar gambar petani
NineZero
 
Kelompok 1 memahami kondisi keuangan perusahaan
Kelompok 1 memahami kondisi keuangan perusahaanKelompok 1 memahami kondisi keuangan perusahaan
Kelompok 1 memahami kondisi keuangan perusahaan
hemi93
 
Metodos de lerner y skatkin en power point
Metodos de lerner y skatkin en power pointMetodos de lerner y skatkin en power point
Metodos de lerner y skatkin en power point
Eddras Coutiño Cruz
 
Tugas komunikasi antarbudaya
Tugas komunikasi antarbudayaTugas komunikasi antarbudaya
Tugas komunikasi antarbudaya
Dwi Fusti Pertiwi
 
Métodos de enseñanza
Métodos de enseñanzaMétodos de enseñanza
Métodos de enseñanza
C-zar 1
 

Viewers also liked (20)

Kul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertanian
Kul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertanianKul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertanian
Kul 2. sosper. pola pola kebudayaan masyarakat pertanian
 
INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN
INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANANINDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN
INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN
 
Gambar gambar petani
Gambar gambar petaniGambar gambar petani
Gambar gambar petani
 
Budaya 2 klb 2
Budaya 2 klb 2Budaya 2 klb 2
Budaya 2 klb 2
 
Kelompok 1 memahami kondisi keuangan perusahaan
Kelompok 1 memahami kondisi keuangan perusahaanKelompok 1 memahami kondisi keuangan perusahaan
Kelompok 1 memahami kondisi keuangan perusahaan
 
Metodos de lerner y skatkin en power point
Metodos de lerner y skatkin en power pointMetodos de lerner y skatkin en power point
Metodos de lerner y skatkin en power point
 
likuiditas solvabilitas rentabilitas
likuiditas solvabilitas rentabilitaslikuiditas solvabilitas rentabilitas
likuiditas solvabilitas rentabilitas
 
Komunikasi antarbudaya
Komunikasi antarbudayaKomunikasi antarbudaya
Komunikasi antarbudaya
 
Komunikasi antar budaya
Komunikasi antar budayaKomunikasi antar budaya
Komunikasi antar budaya
 
Pengembangan Masyarakat
Pengembangan MasyarakatPengembangan Masyarakat
Pengembangan Masyarakat
 
Bab 14
Bab 14Bab 14
Bab 14
 
Rasio Keuangan
Rasio KeuanganRasio Keuangan
Rasio Keuangan
 
Analisis Ratio - Analisis Laporan Keuangan
Analisis Ratio - Analisis Laporan KeuanganAnalisis Ratio - Analisis Laporan Keuangan
Analisis Ratio - Analisis Laporan Keuangan
 
Analisis kredit
Analisis kreditAnalisis kredit
Analisis kredit
 
Manajemen kredit
Manajemen kreditManajemen kredit
Manajemen kredit
 
Metodos
MetodosMetodos
Metodos
 
Tugas komunikasi antarbudaya
Tugas komunikasi antarbudayaTugas komunikasi antarbudaya
Tugas komunikasi antarbudaya
 
Nota geografi-tingkatan-3
Nota geografi-tingkatan-3Nota geografi-tingkatan-3
Nota geografi-tingkatan-3
 
Metodos de enseñanza aprendizaje
Metodos de enseñanza aprendizajeMetodos de enseñanza aprendizaje
Metodos de enseñanza aprendizaje
 
Métodos de enseñanza
Métodos de enseñanzaMétodos de enseñanza
Métodos de enseñanza
 

Similar to Industri dan pertanian

Makalah industrialisasi di indonesia
Makalah industrialisasi di indonesiaMakalah industrialisasi di indonesia
Makalah industrialisasi di indonesia
Septian Muna Barakati
 
Bab industri (alia)
Bab industri (alia)Bab industri (alia)
Bab industri (alia)
Alia Jessica
 

Similar to Industri dan pertanian (20)

Makalah industrialisasi di indonesia
Makalah industrialisasi di indonesiaMakalah industrialisasi di indonesia
Makalah industrialisasi di indonesia
 
Makalah industrialisasi di indonesia
Makalah industrialisasi di indonesiaMakalah industrialisasi di indonesia
Makalah industrialisasi di indonesia
 
Klasifikasi industri
Klasifikasi industriKlasifikasi industri
Klasifikasi industri
 
Kawasan industri
Kawasan industriKawasan industri
Kawasan industri
 
Makalah industrialisasi di indonesia
Makalah industrialisasi di indonesiaMakalah industrialisasi di indonesia
Makalah industrialisasi di indonesia
 
Industri
IndustriIndustri
Industri
 
Industri dan distribusi
Industri dan distribusiIndustri dan distribusi
Industri dan distribusi
 
Industri
IndustriIndustri
Industri
 
geografi Industri.ppt
geografi Industri.pptgeografi Industri.ppt
geografi Industri.ppt
 
Industri
IndustriIndustri
Industri
 
Pengaruh Perindustrian Bagi Perekonomian Indonesia
Pengaruh Perindustrian Bagi Perekonomian IndonesiaPengaruh Perindustrian Bagi Perekonomian Indonesia
Pengaruh Perindustrian Bagi Perekonomian Indonesia
 
geografi-industri.pptx
geografi-industri.pptxgeografi-industri.pptx
geografi-industri.pptx
 
Bab industri (alia)
Bab industri (alia)Bab industri (alia)
Bab industri (alia)
 
industrialisasi dan perkembangan sektor industry
industrialisasi dan perkembangan sektor industry industrialisasi dan perkembangan sektor industry
industrialisasi dan perkembangan sektor industry
 
Perindustrian di malaysia
Perindustrian di malaysiaPerindustrian di malaysia
Perindustrian di malaysia
 
industri dalam kewirausahaan
 industri dalam kewirausahaan industri dalam kewirausahaan
industri dalam kewirausahaan
 
Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...
Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...
Week 11 industrialiasasi dan perkembangan sektor industri yusinadia 11140023 ...
 
Home_Industri.pptx
Home_Industri.pptxHome_Industri.pptx
Home_Industri.pptx
 
daftar soal wanda.docx
daftar soal wanda.docxdaftar soal wanda.docx
daftar soal wanda.docx
 
Pengaruh Perubahan Cuaca Terhadap Sektor Industri
Pengaruh Perubahan Cuaca Terhadap Sektor IndustriPengaruh Perubahan Cuaca Terhadap Sektor Industri
Pengaruh Perubahan Cuaca Terhadap Sektor Industri
 

Industri dan pertanian

  • 1.
  • 2. BAB II KAWASAN INDUSTRI DAN PERTANIAN
  • 3. 1. INDUSRTRI berasal dari bahasa latin: industria (TENAGA KERJA) dan industrios (kerja keras). 2. Industri artinya bagian dari proses produksi dimana tidak mengambil langsung dari alam untuk dikionsumsi tetapi bahan-bahan itu di olah terlebih dahulu sehingga menjadi barang yang berguna bagi masyarakat..
  • 4. 3. Menurut ENCYCLOPEDIA AMERICANA: industri diartikan; sekelompok kegiatan yang mengusahakan benda-benda ekonomi dan penggunaannya 4. Industri dalam arti sempit; kegiatan industri yang hanya terbatas pada tipe kegiatan ekonomi sekunder yaitu segala macam usaha atau kegiatan yang sifatnya mengubah atau mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
  • 5. 5. Industri dalam arti luas; suatu kegiatan dalam usahanya untuk meningkatkan produktivitas dalam kegiatan ekonomi. 6. Menurut G. T. Rennes; aktivitas ekonomi manusiayang dilaksanakan secara terorganisasi dan sistematis. 7. Menurut UU RI No. 5 Tahun 1984; kegiatan ekonomi yang menolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi atau barang jadi menjadi barang dengan nilai lebih tinggi untuk prnggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
  • 6.  Meningkatkan devisa Negara  Menyerap tenaga kerja  Meningkatkan pendapatan masyarakat  Terbukanya usaha-usaha di sector informal  Berkurangnya ketergantungan dari produk luar negeri
  • 7.  Tersedia bahan mentah  Tersedia tenaga kerja  Tersedia modal  Manajemen yang baik  Dapat mengubah masyarakat agraris menjadi negara industri
  • 8. a. Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran b. Menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. c. Memperbesar kegunaan bahan mentah d. Memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk. e. Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri. f. Merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang industi
  • 9.  Berkurangnya lahan pertanian  Pencemaran lingkungan  Terjadinya arus urbanisasi yang terlalu besar  Terjadinya perubahan prilaku masyarakat (konsumtif)
  • 10. 1. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku a. Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam. Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan industri hasil kehutanan. b. Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil industri lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri kain. c. Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya adalah dengan menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya: perbankan, perdagangan, angkutan, dan pariwisata.
  • 11. a. Industri rumah tangga, kurang dari empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota keluarganya. Misalnya: industri anyaman, industri kerajinan, industri tempe/ tahu, dan industri makanan ringan. b. Industri kecil, 5 sampai 19 orang, Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relative kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. Misalnya: industri genteng, industri batubata, dan industri pengolahan rotan.
  • 12. c. Industri sedang, 20 sampai 99 orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan memiliki kemapuan manajerial tertentu. Misalnya: industri konveksi, industri bordir, dan industri keramik. d. Industri besar, lebih dari 100 orang. Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemapuan dan kelayakan (fit and profer test). Misalnya: industri tekstil, industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang.
  • 13. a. Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry) , yaitu industri yang didirikan mendekati daerah persebaran konsumen. b. Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industry) , yaitu industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama daerah yang memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya. c. Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat tersedianya bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan industri tekstil, industri pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan laut, dan industri gula berdekatan lahan tebu. d. Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry) , yaitu industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: industri elektronik, industri otomotif, dan industri transportasi.
  • 14. 1. Industri Hulu adalah industri yang tahapan proses produksinya mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi bahan setengah jadi. Contoh: industri kain, industri lembaran karet 2. Industri Hilir adalah industri yang tahapan proses produksinya mengolah barang setengah jadi menjadi barang. Contoh: indutribuku tulis,industri pipa,kawat dll.
  • 15. a. Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin-mesin atau alat produksi lainnya. Misalnya: industri alat-alat berat, industri mesin, dan industri percetakan. b. Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk dikonsumsi. Misalnya: industri obat-obatan, industri makanan, dan industri minuman.
  • 16. a. Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak perlu pengolahan lebih lanjut/ dapat dinikmati atau digunakan secara langsung. Misalnya: industri anyaman, industri konveksi, industri makanan dan minuman. b. Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau digunakan. Misalnya: industri pemintalan benang, industri ban, industri baja, dan industri tekstil. c. Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat. Misalnya: industri angkutan, industri perbankan, industri perdagangan, dan industri pariwisata.
  • 17. a. Industri dasar: merupakan indutri yang produksinya ditujukan untuk ekspor b. Industri lokal; merupakan indutri yang hasil produksinya ditujukan untuk pasar lokal
  • 18. a. Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang diperoleh dari hasil kegiatan pertanian. Misalnya: industri minyak goreng, Industri gula, industri kopi, industri teh, dan industri makanan. b. Industri pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang berasal dari hasil pertambangan. Misalnya: industri semen, industri baja, industri BBM (bahan bakar minyak bumi), dan industri serat sintetis. c. Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat mempermudah dan meringankan beban masyarakat tetapi menguntungkan. Misalnya: industri perbankan, industri perdagangan, industri pariwisata, industri transportasi, industri seni dan hiburan.
  • 19. a. Industri dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN), yaitu industri yang memperoleh dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha nasional (dalam negeri). Misalnya: industri kerajinan, industri pariwisata, dan industri makanan dan minuman. b. Industri dengan penanaman modal asing (PMA), yaitu industri yang modalnya berasal dari penanaman modal asing. Misalnya: industri komunikasi, industri perminyakan, dan industri pertambangan. c. Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang modalnya berasal dari hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. Misalnya: industri otomotif, industri transportasi, dan industri kertas.
  • 20. a. Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat, misalnya: industri meubeler, industri makanan ringan, dan industri kerajinan. b. Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara yang dikenal dengan istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri pupuk, industri baja, industri pertambangan, industri perminyakan, dan industri transportasi.
  • 21. Pengklasifikasian industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19/M/ I/1986 yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Adapun pengklasifikasiannya adalah sebagai berikut: a. Industri Kimia Dasar (IKD)  Industri Kimia Dasar merupakan industri yang memerlukan: modal yang besar, keahlian yang tinggi, dan menerapkan teknologi maju. Adapun industri yang termasuk kelompok IKD adalah sebagai berikut: 1) Industri kimia organik, misalnya: industri bahan peledak dan industri bahan kimia tekstil. 2) Industri kimia anorganik, misalnya: industri semen, industri asam sulfat, dan industri kaca. 3) Industri agrokimia, misalnya: industri pupuk kimia dan industri pestisida. 4) Industri selulosa dan karet, misalnya: industri kertas, industri pulp, dan industri ban.
  • 22. b. Industri Mesin Logam Dasar dan Elektronika (IMELDE)  Industri ini merupakan industri yang mengolah bahan mentah logam menjadi mesin-mesin berat atau rekayasa mesin dan perakitan. Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai berikut: 1) Industri mesin dan perakitan alat-alat pertanian, misalnya: mesin traktor, mesin hueler, dan mesin pompa. 2) Industri alat-alat berat/konstruksi, misalnya: mesin pemecah batu, buldozer, excavator, dan motor grader. 3) Industri mesin perkakas, misalnya: mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji, dan mesin pres. 4) Industri elektronika, misalnya: radio, televisi, dan komputer. 5) Industri mesin listrik, misalnya: transformator tenaga dan generator. 6) Industri keretaapi, misalnya: lokomotif dan gerbong. 7) Industri kendaraan bermotor (otomotif), misalnya: mobil, motor, dan suku cadang kendaraan bermotor. 8) Industri pesawat, misalnya: pesawat terbang dan helikopter. 9) Industri logam dan produk dasar, misalnya: industri besi baja, industri alumunium, dan industri tembaga. 10) Industri perkapalan, misalnya: pembuatan kapal dan reparasi kapal. 11) Industri mesin dan peralatan pabrik, misalnya: mesin produksi, peralatan pabrik, the blower, dan kontruksi.
  • 23. c. Aneka Industri (AI)  Industri ini merupakan industri yang tujuannya menghasilkan bermacammacam barang kebutuhan hidup sehari-hari. Adapun yang termasuk industri ini adalah sebagai berikut: 1) Industri tekstil, misalnya: benang, kain, dan pakaian jadi. 2) Industri alat listrik dan logam, misalnya: kipas angin, lemari es, dan mesin jahit, televisi, dan radio. 3) Industri kimia, misalnya: sabun, pasta gigi, sampho, tinta, plastik, obatobatan, dan pipa. 4) Industri pangan, misalnya: minyak goreng, terigu, gula, teh, kopi, garam dan makanan kemasan. 5) Industri bahan bangunan dan umum, misalnya: kayu gergajian, kayu lapis, dan marmer. d. Industri Kecil (IK)  Industri ini merupakan industri yang bergerak dengan jumlah pekerja sedikit, dan teknologi sederhana. Biasanya dinamakan industri rumah tangga, misalnya: industri kerajinan, industri alat-alat rumah tangga, dan perabotan dari tanah (gerabah).
  • 24. e. Industri pariwisata  Industri ini merupakan industri yang menghasilkan nilai ekonomis dari kegiatan wisata. Bentuknya bisa berupa: wisata seni dan budaya (misalnya: pertunjukan seni dan budaya), wisata pendidikan (misalnya: peninggalan, arsitektur, alat-alat observasi alam, dan museum geologi), wisata alam (misalnya: pemandangan alam di pantai, pegunungan, perkebunan, dan kehutanan), dan wisata kota (misalnya: melihat pusat pemerintahan, pusat perbelanjaan, wilayah pertokoan, restoran, hotel, dan tempat hiburan).
  • 25. 1. Industri campuran; 2. Industri trafik; 3. Industri konfeksi; 4.Industri perakitan atau assembling;
  • 26.  Aglomerasi industri : munculnya pemusatan atau terkonsentrasinya industri pada suatu wilayah tertentu karena adanya keterbatasan pemilihan lokai yang ideal.  Misalnya, industri garmen, industri konveksi, dan industri kerajinan dibangun di suatu tempat yang berdekatan dengan pusat pemukiman penduduk; Industri berat yang memerlukan bahan mentah, seperti batu bara dan besi baja, penentuan lokasi pabriknya cenderung mendekati sumber bahan mentah.
  • 27.  Faktorpenyebab terjadinya aglomerasi industri antara lain: 1. terkonsentrasinya beberapa faktor produksi yang dibutuhkan pada suatu lokasi; 2. kesamaan lokasi usaha yang didasarkan pada salah satu faktor produksi tertentu; 3. adanya wilayah pusat pertumbuhan industri yang disesuaikan dengan tata ruang dan fungsi wilayah; 4. adanya kesamaan kebutuhan sarana, prasarana, dan bidang pelayanan industri lainnya yang lengkap; 5. adanya kerja sama dan saling membutuhkan dalam menghasilkan suatu produk.
  • 28.  Model aglomerasi industri yang berkembang akhir-akhir ini dapat dikategorikan menguntungkan, di antaranya adalah: 1. mengurangi pencemaran atau kerusakan lingkungan, karena terjadi pemusatan kegiatan sehingga memudahkan dalam penanganannya; 2. mengurangi kemacetan di perkotaan, karena lokasinya dapat disiapkan di sekitar pinggiran kota; 3. memudahkan pemantauan dan pengawasan, terutama industri yang tidak mengikuti ketentuan yang telah disepakati; 4. tidak mengganggu rencana tata ruang; 5. dapat menekan biaya transportasi dan biaya produksi serendah mungkin.
  • 29.  Di dalam aglomerasi industri dikenal istilah kawasan industri / industrial estate, yaitu suatu kawasan tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana, misalnya: lahan dan lokasi yang strategis. Selain itu, terdapat pula fasilitas penunjang lain, misalnya listrik, air, telepon, jalan, dan tempat pembuangan limbah, yang telah disediakan oleh perusahaan pengelola kawasan industri.  Tujuan dibentuknya suatu kawasan industri (aglomerasi yang disengaja), antara lain : 1. untuk mempercepat pertumbuhan industri, 2. memberikan kemudahan bagi kegiatan industri, 3. mendorong kegiatan industri agar terpusat dan berlokasi di kawasan tersebut, dan 4. menyediakan fasilitas lokasi industri yang berwawasan lingkungan. Misalnya: beberapa kawasan industri di Indonesia, antara lain Medan, Cilegon (Banten), Pulogadung (Jakarta), Cikarang (Bekasi), Cilacap (Jateng), Rungkut (Surabaya), dan Makassar.
  • 30. Yaitu; - merupakan suatu kawasan dengan batas tertentu di dalam wilayah pabean yang di dalamnya diberlakukan ketentuan khusus di bidang pabean. - Kawasan berikat berfungsi sebagai tempat penyimpanan, penimbunan, dan pengolahan barang yang berasal dari dalam atau luar negeri. Contoh kawasan berikat, yaitu PT Kawasan Berikat Indonesia meliputi Tanjung Priok, Cakung, dan Batam. ada empat jenis keterkaitan yang menyebabkan terjadinya industri berikat, yaitu: 1. keterkaitan produk; 2. keterkaitan jasa; 3. keterkaitan proses; 4. keterkaitan subkontrak.  contoh industri berikat yaitu industri garmen. Dalam hal ini industri garmen sebagai industri utamanya. Sedangkan di sekitar industri garmen tersebut akan dikelilingi oleh industri-industri lain yang berfungsi sebagai penunjang, misalnya: industri tekstil, industri kancing, reslasting, dan asesoris lainnya.
  • 31.  Relokasi industri yaitu pemindahan industri dari negara maju ke negara berkembang. Alasan relokasi industri, yaitu sebagai berikut : a. Di negara berkembang upah buruh lebih murah dibandingkan dengan negara maju. b. Mengurangi tingkat polusi atau pencemaran di negara maju. c. Negara yang dituju mempunyai tenaga kerja yang sesuai. d. Memperbesar dan memperluas usaha industri. e. Memperluas pemasaran hasil industri. Keuntungan relokasi industri bagi negara yang dituju yaitu sebagai berikut : a. Menambah dan memperluas lapangan pekerjaan. b. Menambah pendapatan negara dari sektor pajak. c. Alih teknologi dari negara maju. d. Permodalan langsung dari negara yang memindahkan industri.
  • 32.  JENIS-JENIS PERTANIAN 1. Pertanian Rakyat: suatu sistem pertanian yang dikelola oleh rakyat  Ciri-Ciri Pertanian Rakyat : 1. Modal Kecil 2. Sistem dan Cara Pengolahan Lahan yang Sederhana 3. Tanaman yang Ditanam Adalah Tanaman Pangan 4. Tidak Meliki Sistem Administrasi yang Baik
  • 33. 2. Pertanian Besar Yaitu; pertanian yang dilakukan oleh pihak badan usaha pemerintah atau perusahaan swasta dengan cara modern dan lahan yang luas. Hasilnya ditujukan unttuk bahan daar industri atau perdagangan. 1) pengolahan modern 2)Modal Besar 3)Memiliki Organisasi Teratur 4) Hasil untuk keperluan perdagangan dari indutri,dan 5)Bertujuan untuk memperoleh keuntungan.
  • 34.  a. Sawah  Sawah adalah petranian yang di lakukan didaerah dengan topografi yang relatif datar dan mempunyai banyak cadangan air dan digunakan untuk menanampadi.  B. Ladang  Ladang adalah usaha bercocok tanam dilahan kering dan dilaksanakan pada musim penghujan ,biasanya menempati areal berkas hutan yang dinaman sistem ladang berpindah. Tanaman yang di hasilkan terutama berupa palawija.
  • 35.  a. Faktor alami 1) Iklim, mempunyai beberapa unsur atau parameter yang tentunya bisa diukur. Lihat saja sawah tadah hujan yang tergantung dari ada tigaknya hujan,dalam arti yang luas yaitu ketersediaan air. 2) Tanah, merupakan faktor penting dalam pertanian, karena tanah sampai saat ini merupakan media pertanian.
  • 36.  3) Kondisi Medan, kondisi medan disini dibedakan dengan tanah. Menurut van zuldan, medan adalah satu bidang lahan yang berhubungan dengan sisfat-sifat fisik permukaan dan dekat permukaan yang kompleks dan penting bagi manusia.
  • 37. 1) Manusia, sebagai tenaga pengelolah lahan di butuhkan pertanian. Dibeberapa tempat yang tenaga kerja yang melimpah,maka pertanian cenderung menggunakan tenaga manusia lebih banyak. 2) Modal, ketersediaan modal mempengaruhi beberapa bagian dalam sistem pertanian pengaruhnya sering bisa di lihat dari hasil pertanian. 3) Teknologi, bisa membantu mengolah lahan menjadi produktif. Beberapa bentuk teknolgi antara lain irigasi dan penggunaan mesian.
  • 38. 4) Permintaan Pasar, permintaan pasar menjadi faktor yang memengaruhi pertanian secara komerial.ketika permintaan naik,maka petani akan berusaha untuk memenuhi target permintaan pasar. 5). Pemerintah, pemerintah memberikan pengaruh pada pertanian dengan debijakan dan bantuan yang diberikan kepada petani, seperti subsidi pupuk, bantuan pengembangan sarana irigasi, pembangunan waduk, pelatihan pengembangan pertanian dan sebagainya.
  • 39.  Pada awalnya intensifikasi pertanian ditempuh dengan program Panca Usaha Tani, yang kemudian dilanjutkan dengan program sapta usaha tani, sebagai berikut :  Pengolahan tanah yang baik  Pengairan yang teratur  Pemilihan bibit unggul  Pemupukan  Pemberantasan hama dan penyakit tanaman  Pengolahan pasca panen
  • 40.  Adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian
  • 41.  Adalah usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan pada salah satu hasil pertanian. Diversifikasi pertanian dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :  Memperbanyak jenis kegiatan pertanian, misalnya seorang petani selain bertani juga beternak ayam dan beternak ikan.  Memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan, misalnya pada suatu lahan selain ditanam jagung juga ditanam padi ladang.
  • 42.  4. Mekanisasi Pertanian  Adalah usaha meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan mesin-mesin pertanian modern.  5. Rehabilitasi Pertanian  Adalah usaha memperbaiki lahan pertanian yang semula tidak produktif atau sudah tidak berproduksi menjadi lahan produktif atau mengganti tanaman yang sudah tidak produktif menjadi tanaman yang lebih produktif.
  • 43.  Sebagai tindak lanjut dari program-program tersebut, pemerintah menempuh langkah-langkah sebagai berikut:  Memperluas,memperbaiki dan memelihara jaringan irigasi yang meluas di seluruh wilayah Indonesia  Menyempurnakan sistem produksi pertanian pangan melalui penerapan berbagai paket program yang diawali dengan program Bimbingan Masal (Bimas) pada tahun 1970. Kemudian disusul dengan program intensifikasi Masal (Inmas), Intensifikasi Khusus (Insus) dan Supra Insus yang bertujuan meningkatkan produksi pangan secara berkesinambungan.  Membangun pabrik pupuk serta pabrik insektisida dan pestisida yang dilaksanakan untuk menunjang proses produksi pertanian.
  • 44. KOMPONEN PETA 1. JUDUL PETA 2. SKALA PETA 3. LEGENDA 4. ORIENTASI 5. SIMBOL 6. SUMBER & TAHUN PEMBUATAN 7. PROYEKSI
  • 45. C A Jarak horisontal di peta x skala B Selisih nilai antara dua kontur di A dan di C 100 25 C B Misal jarak B - C adalah 2 cm di peta pada skala 50.000, maka jarak di lapangan sama dengan 2 cm x 50.000 = 100.000 cm = 1000 m Beda Tinggi B-C adalah 100 – 25 = 75 meter. Maka kemiringan lereng adalah 75 / 1000 = 0,075 derajad atau 75/1000 x 100 % = 7,5 %
  • 46. ANALISIS PETA Analisis Peta adalah suatu upaya menganalisa informasi yang ditampilkan dalam peta. Sebagai contoh adalah menghitung lereng, menghitung volume, menentukan pola dan kepadatan drainase, menganalisa pola vegetasi, menganalisa pola sebaran permukiman, dll
  • 47. INTERPRETASI PETA Interpretasi Peta adalah upaya menganalisis peta dikaitkan dengan sumber informasi lain, untuk suatu tujuan. Contoh, bila suatu wilayah dalam peta mempunyai pola drainase rektangular, maka dapat diprediksi bahwa permukaan tanah wilayah tersebut adalah datar, dan tersusun atas batuan permukaan yang lunak.