SlideShare a Scribd company logo
SLIDESMANIA.COM
Kelompok 2
Kurnia sari
Putri
Wulan
Konstruksi
Alat Pengukuran
Hasil Belajar
Bentuk Objektif
SLIDESMANIA.COM
Bagaimanakah jenis-jenis tes objektif dan kontruksinya?
Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan pengukuran hasil belajar?
Apakah yang dimaksud dengan tes objektif?
1
2
3
4 Bagaimanakah keunggulan dan kelemahan tes objektif?
SLIDESMANIA.COM
Pengukuran
Hasil Belajar
SLIDESMANIA.COM
Pengukuran menurut beberapa ahli:
Zainal Arifin
proses atau kegiatan untuk menentukan
kuantitas sesuatu.
Kata sesuatu ini bisa berarti siswa,
guru, gedung sekolah, meja belajar,
whiteboard dan sebagainya. Dalam proses
pengukuran, tentu guru harus
menggunakan alat ukur (tes maupun
nontes)
Cangelosi
proses pengumpulan data melalui
pengamatan empiris.
mengamati kinerja mereka,
mendengarkan apa yang mereka
katakan serta mengumpulkan
informasi yang sesuai dengan
tujuan melalui apa yang
telah dilakukan siswa.
SLIDESMANIA.COM
Dalam kegiatan belajar mengajar, pengukuran hasil belajar
dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh perubahan tingkah
laku siswa setelah menghayati proses belajar. Maka pengukuran yang
dilakukan guru lazimnya menggunakan tes sebagai alat pengukur.
Hasil pengukuran tersebut berwujud angka ataupun pemyataan yang
mencerminkan tingkat penguasaan materi pelajaran bagi para siswa,
yang lebih dikenal dengan prestasi belajar. Kegiatan melakukan
pengukuran hasil belajar merupakan bagian dari proses evaluasi
pembelajaran. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan tes.
SLIDESMANIA.COM
Perbedaan antara tes, pengukuran dan penilaian terletak
pada waktu dan fungsinya.
Tes digunakan sebagai alat atau media untuk
memperoleh informasi tentang orang lain.
Pengukuran digunakan untuk memberi angka
pada karakteristik tertentu yang dimiliki
oleh orang, hal, atau obyek yang diambil dari
sebuah tes.
Sedangkan penilaian digunakan untuk mengambil
keputusan berdasarkan data-data yang diperoleh
berdasarkan pengukuran sebelumnya.
Evaluasi
pembelajaran
adalah suatu proses
atau kegiatan untuk
menentukan nilai,
kriteria-judgment
atau tindakan
dalam
pembelajaran
SLIDESMANIA.COM
Bu Tia ingin mengetahui apakah peserta didiknya sudah menguasai kompetensi
dasar dalam mapel Bahasa Indonesia. Untuk itu, Bu Tia memberikan tes tertulis
dalam bentuk objektif pilihan ganda sebanyak 50 soal kepada peserta didiknya
(artinya Bu Tia sudah menggunakan tes). Selanjutnya, Bu Tia memeriksa lembar
jawaban peserta didik sesuai dengan kunci jawaban, kemudian sesuai dengan
rumus tertentu dihitung skor mentahnya. Ternyata, skor mentah yang diperoleh
peserta didik sangat bervariasi, ada yang memperoleh skor 25, 36, 44, 47, dan
seterusnya (disini sudah terjadi pengukuran). Angka atau skor-skor tersebut
tentu belum mempunyai nilai /makna dan arti apa-apa. Untuk memperoleh nilai dan
arti dari setiap skor tersebut, Bu Tia melakukan pengolahan skor dengan
pendekatan tertentu. Hasil pengolahan dan penafsiran dalam skala 0 – 10
menunjukkan bahwa skor 25 memperoleh nilai 5 (berarti tidak menguasai), skor
36 memperoleh nilai 6 (berarti cukup menguasai), skor 44 memperoleh nilai 8
(berarti menguasai), dan skor 47 memperoleh nilai 9 (berarti sangat memuaskan).
Sampai disini sudah terjadi proses penilaian. Ini contoh dalam ruang lingkup
penilaian hasil belajar. Jika Bu Tia menilai seluruh komponen pembelajaram
maka berarti terjadi evaluasi.“
SLIDESMANIA.COM
Pengertian
Tes Objektif
SLIDESMANIA.COM
Tes objektif disebut
juga dikotomi (dichotomously
scored item).
Artinya tes ini menuntut
jawaban antara benar
atau salah dan skornya
antara 0 dan 1
Asrul Rusydi
tes tertulis yang menuntut
siswa memilih jawaban yang
telah disediakan atau
memberikan jawaban
singkat dan pemeriksaannya
dilakukan secara objektif
(seragam) terhadap semua
murid.
Hidayat, dkk.
(1994:63) tes yang
terdiri dari item-item
(stem) yang dapat dijawab
dengan jalan memilih salah
satu alternatif (option)
yang benar dan alternatif
yang tersedia atau mengisi
jawaban yang benar
dengan beberapa kata
atau sandi
Tes Objektif
menurut:
SLIDESMANIA.COM
Ada beberapa jenis tes bentuk
objektif yaitu: pilihan ganda, bentuk
pilihan benar salah, menjodohkan, dan
isian singkat.
SLIDESMANIA.COM
Jenis–jenis Tes Objektif
dan Konstruksinya
SLIDESMANIA.COM
Tes Pilihan Ganda
Materi
1. Soal harus sesuai dengan
indikator.
2. Pilihan jawaban hhomogen
dan logis dari segi materi.
3. Soal mempunyai satu
jawaban yang benar,
kecuali pilihan ganda
kompleks
Bahasa
1. Sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.
2. Komunikatif. Artinya, soal menggunakan bahasa
yang mudah dipahami oleh peserta didik.
3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku
setempat, terutama jika soal akan digunakan
untuk daerah lain atau nasional.
4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata atau
frase
SLIDESMANIA.COM
Konstruksi
1. Pokok soal dirumuskan secara jelas dan tegas.
2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang
berkaitan dengan materi yang diukur.
3. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.
4. Pokok soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
5. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
6. Pilihan jawaban tidak mengandung pernyataan, “Semua pilihan jawaban di atas
salah”, atau “Semua pilihan jawaban di atas benar”.
7. Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan urutan besar
kecilnya angka, dari nilai angka paling kecil ke nilai angka paling besar atau
sebaliknya.
8. Stimulus berupa gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat
pada soal harus jelas, berfungsi, dan konstektual.
9. Soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
SLIDESMANIA.COM
Keunggulan tes Pilihan Ganda:
a. Sifatnya representatif dalam hal mencakup
atau mewakili materi yang telah diajarkan
kepada peserta didik
b. Memungkinkan bagi peserta ujian untuk
bertindak lebih obyektif
c. Lebih mudah dan cepat dalam mengoreksi
d. Memberi kemungkinan orang lain untuk
ditugasi/dimintai bantuan mengoreksi hasil
tes tersebut
e. Butir soal pada tes obyektif jauh lebih
mudah dianalisis
f. Sangat tepat untuk ujian yang peserta
banyak sedangkan hasilnya harus segera
seperti ujian akhir nasional maupun ujian
sekolah.
Kelemahan tes bentuk
Pilihan Ganda:
a. Menyusun butir tes obyektif
tidak semudah menyusun tes
uraian
b. Umumnya kurang dapat
mengukur proses berpikir
yang lebih tinggi atau
mendalam
c. Terbuka bagi peserta ujian
untuk bermain spekulasi
SLIDESMANIA.COM
Tes Benar Salah
Konstruksi
tes penyajian pernyataan lalu peserta didik diminta
memberikan tanggapannya dengan cara memberikan
tanda bahwa pernyataan itu “benar” atau “salah”.
Salah satu fungsi bentuk soal benar-salah adalah untuk
mengukur kemampuan peserta didik dalam membedakan
antara fakta dan pendapat. Biasanya jenis soal seperti
ini digunakan untuk mengukur kemampuan yang sederhana.
SLIDESMANIA.COM
Tes Benar Salah
Petunjuk dalam menyusun tes benar salah:
a. Tuliskan huruf B-S didepan masing-masing pernyataan, agar mudah bagi peserta
tes dalam memberikan jawaban, dan mudah juga bagi tester dalam mengoreksi
b. Jumlah butir soal hendaknya antara 10-20 soal
c. Jumlah butir soal yang jawabannya benar sebaiknya seimbang dengan butir soal
yang jawabannya salah
d. Urutan soal yang jawabannya benar dan yang jawabannya salah sebaiknya jangan
ajeg, tetapi dibuat selang seling, agar adapt mencegah adanya spekulasi
e. Butir-butir soal yang jawabannya benar sebaiknya tidak mempunya corak yang
berbeda dari soal yang jawabannya salah
f. Hindari pernyataan yang susunan kalimatnya persis dalam bahan tes
SLIDESMANIA.COM
Tes Benar Salah
Keunggulan tes obyektif
bentuk benar-salah
a. Mudah menyusun
b. Dapat digunakan berulang kali
c. Tidak banyak memakan lembaran
kertas/tempat karena biasanya
pertanyaan singkat
d. Mampu mencakup bahan pelajaran
yang luas
e. Cara mengerjakannya mudah
f. Cara mengkoreksinya mudah
Kelemahan tes obyektif bentuk benar-
salah
a. Mudah ditebak dan diduga
b. Membuka peluang bagi peserta tes
berspekulasi memberikan jawaban
c. Sifatnya terbatas, artinya tes tersebut hanya
mengungkap daya ingat dan pengenalan
kembali, bersifat hafalan
d. reliabilitasnya rendah, kecuali apabila butir
soalnya dibuat dalam jumlah yang banyak sekali
e. Dapat terjadi bahwa butir-butir soal tes
objektif ini tidak dapat dijawab dengan dua
kemungkinan saja, yaitu betul atau salah
SLIDESMANIA.COM
Tes Menjodohkan
Konstruksi
Soal tes menjodohkan sebenanrya masih merupakan bentuk
pilihan ganda. Hanya saja bentuknya terdiri atas dua bagian
yang berisi kolom kumpulan soal dan kolom kumpulan jawaban.
Kemudian, peserta didik harus mencocokkan antara soal dan
jawaban yang tepat. Bentuk tes ini ada dua kolom yaitu kolom
soal dan kolom jawaban. Jumlah pilihan jawaban lebih banyak
dari kolom soal. Tes ini bagus bagi siswa untuk mengembangkan
kemampuan mengidentifikasi, menghubungkan satu hal dengan hal
yang lain.
SLIDESMANIA.COM
Tes Menjodohkan
Keunggulan
a. Pembuatannya mudah
b. Dapat dinilai dengan mudah, cepat,
dan obyektif
c. Bila tes ini dibuat dengan baik, maka
faktor menebak praktis dapat
dhilangkan
d. Tes jenis ini berguna untuk menilai
berbagai hal, seperti:
1. problem dan penyelesaiannya
2. teori dan penemunya
3. sebab dan akibatnya
4. singkatan dan kata-kata
lengkapnya
5. istilah dan definisinya
Kelemahan
a. Cenderung banyak mengungkap aspek
hafalan atau daya ingat saja
b. Karena mudah disusun, maka sering
digunakan pengajar bila tidak sempat
lagi untuk membuat tes bentuk lain
c. Kurang baik untuk mengevaluasi
pengertian dan kemampuan membuat
tafsiran (interpretasi)
d. Tanpa disengaja, sering menyelinap hal-
hal yang sebenarnya kurang perlu untuk
diujikan
SLIDESMANIA.COM
Tes Menjodohkan
Petunjuk penyusunan Matching Test:
a. Pada kelompok item sebaiknya ditambah sekitar 20%
kemungkinan jawab. Hal ini dimaksudkan agar peserta tes tidak
terlalu mudah mencari jawabannya jika pasangan yang harus
dipilih tinggal sedikit yang belum diisikan.
b. Diatur sedemikian rupa, sehingga kelompok soal maupun
jawabannya berada pada satu halaman kertas (untuk
memudahkan peserta tes dalam mengerjakan)
c. Petunjuk mengerjakan soal dibuat tegas dan ringkas
d. Pokok soal menggunakan angka sedangkan pokok jawaban
menggunakan huruf.
e. Hubungan kumpulan soal berada di sebelah kiri dan jawaban di
sebelah kanan.
f. Hendaknya seluruh kelompok dan soal terdapat di satu
halaman.
SLIDESMANIA.COM
Tes Jawaban Singkat
Konstruksi
Bentuk tes jawaban singkat dapat berupa soal jawaban
singkat dengan kalimat perintah, soal jawaban singkat
dengan kalimat tanya, dan soal jawaban singkat dengan
kalimat yang tidak lengkap.
Tes jawaban singkat hanya dapat digunakan untuk mengukur
pemahaman tingkat rendah. Cakupan materi yang dapat
diujikan pun tidak luas. Hanya sebatas pada penilaian
ingatan. Sehingga, tes ini cocok digunakan untuk jenjang SD.
SLIDESMANIA.COM
Tes Melengkapi Isian
Konstruksi
Atau disebut juga tes melengkapi / menyempurnakan. Ciri-cirinya:
a. Terdiri atas susunan kalimat yang bagian-bagiannya sudah dihilangkan
b. Bagian-bagian yang dihilangkan itu diisi dengan titik-titik (…..)
c. Titik-titik itu harus dilengkapi/diisi/disempurnakan oleh peerta tes dengan jawaban
Jadi, tes obyektif melengkapi isian mirip sekali dengan tes obyektif jawaban
singkat. Perbedaannya ialah, pada tes obyektif bentuk fill in, bahan yang diujikan itu
merupakan satu kesatuan cerita, sedangkan pada tes obyektif bentuk completion tidak
harus seperti itu. Dengan kata lain, butir-butir soal tes dapat saja dibuat berlainan
antara yang satu dengan yang lain.
SLIDESMANIA.COM
Tes Jawaban Singkat
Petunjuk menyusun butir-butir item
a. Sebaiknya jawaban yang harus diisikan ditulis pada lembar
jawaban tersendiri/tempat yang terpisah
b. Ungkapan cerita hendaknya disusun secara ringkas dan padat
c. Usahakan butir-butir item yang disajikan tidak hanya mengungkap
pengetahuan atau pengenalan, tetapi dapat mengungkap taraf
kompetensi yang lebih mendalam lagi
SLIDESMANIA.COM
Tes Jawaban Singkat
Keunggulan
a. penyusunannya mudah
b. masalah yang dujikan tertuang secara keseluruhan dalam
konteksnya
c. Berguna untuk mengungkap pengetahuan peserta tes secara utuh
mengenai suatu hal/bidang
Kelemahan
a. Karena tertuang dalam bntuk rangkaian cerita, maka tes jenis ini
umumya banyak memakan tempat
b. Cenderung banyak mengungkap aspek pengetahuan atau
pengenalan saja
c. Terbuka peluang bagi peserta tes untuk tebak terka
d. Kurang komprehensif, sebab hanya dapat mengungkap sebagian
saja dari bahan yang semestinya diteskan
SLIDESMANIA.COM
Tes Melengkapi Isian
Keunggulan tes bentuk melengkapi
(Completion Test):
a. Tes model ini mudah dalam penyusunannya
b. Jika dibandingkan dengan tes obyektif
bentuk fill in, tes obyektif jenis ini lebih
menghemat tempat
c. Karena bahan yang disajikan dalam tes ini
cukup banyak dan beragam, maka
persyaratan komprehensif dapat dipenuhi
oleh tes model ini
d. Tes ini dapat digunakan untuk mengukur
berbagai taraf kompetensi dan tidak
sekedar mengungkap taraf pengenalan
atau hafalan saja
Kelemahan tes bentuk melengkapi
(Completion Test):
a. Umumnya cenderung mengungkap
daya ingat atau aspek hafalan saja
b. Terkadang butir item dari tes
model ini kurang relevan untuk
diujikan
c. Karena pembuatannya mudah, maka
tes sering menjadi kurang berhati-
hati dalam menyusun kalimat
soalnya
SLIDESMANIA.COM
Keunggalan dan kelemahan
Tes Objektif
SLIDESMANIA.COM
Kelebihan tes objektif :
a. Ruang lingkup materi yang diujikan
sangat luas.
b. Mendorong peserta didik menguasai
seluruh materi
c. Penilaian objektif
d. Pemeriksaan mudah dan cepat
e. Penilaian dapat dilakukan oleh orang
lain tanpa harus menguasai materi Kelemahan tes objektif :
a. Kurang memberi kesempatan
menyatakan gagasan sehingga tidak
memahami alasan suatu jawaban.
b. Memberi peluang untuk menebak
jawaban tes.
c. Mengurangi kemampuan peserta didik
mengembangkan kerangka berpikir dan
keterampilan menulis.
SLIDESMANIA.COM
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

contoh Soal bentuk uraian
contoh Soal bentuk  uraiancontoh Soal bentuk  uraian
contoh Soal bentuk uraian
Aprian Hidayat
 
Contoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rank
Contoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rankContoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rank
Contoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rank
Sriwijaya University
 
Blangko penilaian diskusi kelompok
Blangko penilaian diskusi kelompokBlangko penilaian diskusi kelompok
Blangko penilaian diskusi kelompokAcantha Ruama
 
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaMading KS
 
RPP kelas 5 Tema 3 Subtema 1 Pembelajaran 1
RPP kelas 5 Tema 3 Subtema 1 Pembelajaran 1RPP kelas 5 Tema 3 Subtema 1 Pembelajaran 1
RPP kelas 5 Tema 3 Subtema 1 Pembelajaran 1
WienDa Fae
 
Contoh PPT Ujian Skripsi
Contoh PPT Ujian SkripsiContoh PPT Ujian Skripsi
Contoh PPT Ujian Skripsi
Muhammad Yusuf
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
Fitri Yusmaniah
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a MatchRencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Universitas Negeri Medan
 
Ranah sikap afektif
Ranah sikap afektifRanah sikap afektif
Ranah sikap afektif
Sukiman Fitk
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Naita Novia Sari
 
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
Nursa Fatri Nofriati
 
Inisiasi 5
Inisiasi 5Inisiasi 5
Inisiasi 5
Trio Bener
 
Teori Belajar Polya
Teori Belajar PolyaTeori Belajar Polya
Teori Belajar Polya
Mia Ervina
 
Tugas 1 penelitian tindakan kelas
Tugas 1 penelitian tindakan kelasTugas 1 penelitian tindakan kelas
Tugas 1 penelitian tindakan kelas
DianVeronikaManurung
 
Ppt modul 6 kb 2
Ppt modul 6 kb 2Ppt modul 6 kb 2
Ppt modul 6 kb 2
PPGhybrid3
 
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
Interest_Matematika_2011
 
Analisis validitas instrumen
Analisis validitas instrumenAnalisis validitas instrumen
Analisis validitas instrumen
Sukiman Fitk
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
Putri Handayani
 

What's hot (20)

contoh Soal bentuk uraian
contoh Soal bentuk  uraiancontoh Soal bentuk  uraian
contoh Soal bentuk uraian
 
Contoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rank
Contoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rankContoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rank
Contoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rank
 
Blangko penilaian diskusi kelompok
Blangko penilaian diskusi kelompokBlangko penilaian diskusi kelompok
Blangko penilaian diskusi kelompok
 
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
 
RPP kelas 5 Tema 3 Subtema 1 Pembelajaran 1
RPP kelas 5 Tema 3 Subtema 1 Pembelajaran 1RPP kelas 5 Tema 3 Subtema 1 Pembelajaran 1
RPP kelas 5 Tema 3 Subtema 1 Pembelajaran 1
 
Contoh PPT Ujian Skripsi
Contoh PPT Ujian SkripsiContoh PPT Ujian Skripsi
Contoh PPT Ujian Skripsi
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
 
Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta DidikKemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan Awal Peserta Didik
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a MatchRencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
Rencana pelaksanaan pembelajaran Make a Match
 
Ranah sikap afektif
Ranah sikap afektifRanah sikap afektif
Ranah sikap afektif
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
 
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
TEKNIK ANALISIS DATA "PENELITIAN TINDAKAN KELAS"
 
Inisiasi 5
Inisiasi 5Inisiasi 5
Inisiasi 5
 
Teori Belajar Polya
Teori Belajar PolyaTeori Belajar Polya
Teori Belajar Polya
 
Tugas 1 penelitian tindakan kelas
Tugas 1 penelitian tindakan kelasTugas 1 penelitian tindakan kelas
Tugas 1 penelitian tindakan kelas
 
Ppt modul 6 kb 2
Ppt modul 6 kb 2Ppt modul 6 kb 2
Ppt modul 6 kb 2
 
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY (Anggy Dwi Sri Wahyuni 0903667)
 
Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelasPengelolaan kelas
Pengelolaan kelas
 
Analisis validitas instrumen
Analisis validitas instrumenAnalisis validitas instrumen
Analisis validitas instrumen
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 

Similar to Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.

Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanEvaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
UHN
 
Butir respon terpilih
Butir respon terpilihButir respon terpilih
Butir respon terpilihDian Bayujaga
 
EVALUASI.pptx
EVALUASI.pptxEVALUASI.pptx
EVALUASI.pptx
nurmawati26
 
Penilaian melalaui_tes
Penilaian  melalaui_tesPenilaian  melalaui_tes
Penilaian melalaui_tes
Akmal Akmaludin
 
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
widyani siregar
 
Macam macam-tes-objektif
Macam macam-tes-objektifMacam macam-tes-objektif
Macam macam-tes-objektifAnhr Donk
 
12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisy12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisyvinaserevina
 
Instrumen tes
Instrumen tesInstrumen tes
Instrumen tes
Rika Ceriia
 
Evaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdfEvaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdf
tawakal17
 
TES HASIL BELAJAR
TES HASIL BELAJARTES HASIL BELAJAR
TES HASIL BELAJAR
arisantomico
 
Kaidah penulisan soal
Kaidah penulisan soalKaidah penulisan soal
Kaidah penulisan soal
ganiswati
 
6.vina serevina roni jarlis
6.vina serevina roni jarlis6.vina serevina roni jarlis
6.vina serevina roni jarlisvinaserevina
 
Tes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektifTes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektifNurul Hidayah
 
12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisy12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisyvinaserevina
 
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi PembelajaranEvaluasi Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran
Ibnu Fajar
 
Pengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanPengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanHanapi Hasan
 
evaluasi.pptx
evaluasi.pptxevaluasi.pptx
evaluasi.pptx
NurhayatunWahidah
 
evaluasi pendidikan matematika
evaluasi pendidikan matematikaevaluasi pendidikan matematika
evaluasi pendidikan matematika
Fela Aziiza
 
Pdgk4301 m1
Pdgk4301 m1Pdgk4301 m1
Pdgk4301 m1
nur khamim
 
PDGK4301-M1.pdf
PDGK4301-M1.pdfPDGK4301-M1.pdf
PDGK4301-M1.pdf
IksanAden
 

Similar to Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif. (20)

Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanEvaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
 
Butir respon terpilih
Butir respon terpilihButir respon terpilih
Butir respon terpilih
 
EVALUASI.pptx
EVALUASI.pptxEVALUASI.pptx
EVALUASI.pptx
 
Penilaian melalaui_tes
Penilaian  melalaui_tesPenilaian  melalaui_tes
Penilaian melalaui_tes
 
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
 
Macam macam-tes-objektif
Macam macam-tes-objektifMacam macam-tes-objektif
Macam macam-tes-objektif
 
12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisy12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisy
 
Instrumen tes
Instrumen tesInstrumen tes
Instrumen tes
 
Evaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdfEvaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdf
 
TES HASIL BELAJAR
TES HASIL BELAJARTES HASIL BELAJAR
TES HASIL BELAJAR
 
Kaidah penulisan soal
Kaidah penulisan soalKaidah penulisan soal
Kaidah penulisan soal
 
6.vina serevina roni jarlis
6.vina serevina roni jarlis6.vina serevina roni jarlis
6.vina serevina roni jarlis
 
Tes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektifTes uraian dan tes objektif
Tes uraian dan tes objektif
 
12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisy12.vina serevina muhammad caisar haisy
12.vina serevina muhammad caisar haisy
 
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi PembelajaranEvaluasi Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran
 
Pengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikanPengertian evaluasi pendidikan
Pengertian evaluasi pendidikan
 
evaluasi.pptx
evaluasi.pptxevaluasi.pptx
evaluasi.pptx
 
evaluasi pendidikan matematika
evaluasi pendidikan matematikaevaluasi pendidikan matematika
evaluasi pendidikan matematika
 
Pdgk4301 m1
Pdgk4301 m1Pdgk4301 m1
Pdgk4301 m1
 
PDGK4301-M1.pdf
PDGK4301-M1.pdfPDGK4301-M1.pdf
PDGK4301-M1.pdf
 

More from Wulan Sobichin

Perkembangan Sastra Indonesia
Perkembangan Sastra IndonesiaPerkembangan Sastra Indonesia
Perkembangan Sastra Indonesia
Wulan Sobichin
 
Soal latihan observasi dan eksposisi
Soal latihan observasi dan eksposisiSoal latihan observasi dan eksposisi
Soal latihan observasi dan eksposisiWulan Sobichin
 
Paragraf generalisasi, analogi, dan kausal
Paragraf generalisasi, analogi, dan kausalParagraf generalisasi, analogi, dan kausal
Paragraf generalisasi, analogi, dan kausalWulan Sobichin
 

More from Wulan Sobichin (6)

Perkembangan Sastra Indonesia
Perkembangan Sastra IndonesiaPerkembangan Sastra Indonesia
Perkembangan Sastra Indonesia
 
Soal latihan observasi dan eksposisi
Soal latihan observasi dan eksposisiSoal latihan observasi dan eksposisi
Soal latihan observasi dan eksposisi
 
1. observasi
1. observasi1. observasi
1. observasi
 
Nilai nilai cerpen
Nilai nilai cerpenNilai nilai cerpen
Nilai nilai cerpen
 
Paragraf generalisasi, analogi, dan kausal
Paragraf generalisasi, analogi, dan kausalParagraf generalisasi, analogi, dan kausal
Paragraf generalisasi, analogi, dan kausal
 
Peribahasa
PeribahasaPeribahasa
Peribahasa
 

Recently uploaded

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 

Recently uploaded (20)

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 

Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.

  • 2. SLIDESMANIA.COM Bagaimanakah jenis-jenis tes objektif dan kontruksinya? Rumusan Masalah Apakah yang dimaksud dengan pengukuran hasil belajar? Apakah yang dimaksud dengan tes objektif? 1 2 3 4 Bagaimanakah keunggulan dan kelemahan tes objektif?
  • 4. SLIDESMANIA.COM Pengukuran menurut beberapa ahli: Zainal Arifin proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu. Kata sesuatu ini bisa berarti siswa, guru, gedung sekolah, meja belajar, whiteboard dan sebagainya. Dalam proses pengukuran, tentu guru harus menggunakan alat ukur (tes maupun nontes) Cangelosi proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris. mengamati kinerja mereka, mendengarkan apa yang mereka katakan serta mengumpulkan informasi yang sesuai dengan tujuan melalui apa yang telah dilakukan siswa.
  • 5. SLIDESMANIA.COM Dalam kegiatan belajar mengajar, pengukuran hasil belajar dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh perubahan tingkah laku siswa setelah menghayati proses belajar. Maka pengukuran yang dilakukan guru lazimnya menggunakan tes sebagai alat pengukur. Hasil pengukuran tersebut berwujud angka ataupun pemyataan yang mencerminkan tingkat penguasaan materi pelajaran bagi para siswa, yang lebih dikenal dengan prestasi belajar. Kegiatan melakukan pengukuran hasil belajar merupakan bagian dari proses evaluasi pembelajaran. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan tes.
  • 6. SLIDESMANIA.COM Perbedaan antara tes, pengukuran dan penilaian terletak pada waktu dan fungsinya. Tes digunakan sebagai alat atau media untuk memperoleh informasi tentang orang lain. Pengukuran digunakan untuk memberi angka pada karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek yang diambil dari sebuah tes. Sedangkan penilaian digunakan untuk mengambil keputusan berdasarkan data-data yang diperoleh berdasarkan pengukuran sebelumnya. Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan nilai, kriteria-judgment atau tindakan dalam pembelajaran
  • 7. SLIDESMANIA.COM Bu Tia ingin mengetahui apakah peserta didiknya sudah menguasai kompetensi dasar dalam mapel Bahasa Indonesia. Untuk itu, Bu Tia memberikan tes tertulis dalam bentuk objektif pilihan ganda sebanyak 50 soal kepada peserta didiknya (artinya Bu Tia sudah menggunakan tes). Selanjutnya, Bu Tia memeriksa lembar jawaban peserta didik sesuai dengan kunci jawaban, kemudian sesuai dengan rumus tertentu dihitung skor mentahnya. Ternyata, skor mentah yang diperoleh peserta didik sangat bervariasi, ada yang memperoleh skor 25, 36, 44, 47, dan seterusnya (disini sudah terjadi pengukuran). Angka atau skor-skor tersebut tentu belum mempunyai nilai /makna dan arti apa-apa. Untuk memperoleh nilai dan arti dari setiap skor tersebut, Bu Tia melakukan pengolahan skor dengan pendekatan tertentu. Hasil pengolahan dan penafsiran dalam skala 0 – 10 menunjukkan bahwa skor 25 memperoleh nilai 5 (berarti tidak menguasai), skor 36 memperoleh nilai 6 (berarti cukup menguasai), skor 44 memperoleh nilai 8 (berarti menguasai), dan skor 47 memperoleh nilai 9 (berarti sangat memuaskan). Sampai disini sudah terjadi proses penilaian. Ini contoh dalam ruang lingkup penilaian hasil belajar. Jika Bu Tia menilai seluruh komponen pembelajaram maka berarti terjadi evaluasi.“
  • 9. SLIDESMANIA.COM Tes objektif disebut juga dikotomi (dichotomously scored item). Artinya tes ini menuntut jawaban antara benar atau salah dan skornya antara 0 dan 1 Asrul Rusydi tes tertulis yang menuntut siswa memilih jawaban yang telah disediakan atau memberikan jawaban singkat dan pemeriksaannya dilakukan secara objektif (seragam) terhadap semua murid. Hidayat, dkk. (1994:63) tes yang terdiri dari item-item (stem) yang dapat dijawab dengan jalan memilih salah satu alternatif (option) yang benar dan alternatif yang tersedia atau mengisi jawaban yang benar dengan beberapa kata atau sandi Tes Objektif menurut:
  • 10. SLIDESMANIA.COM Ada beberapa jenis tes bentuk objektif yaitu: pilihan ganda, bentuk pilihan benar salah, menjodohkan, dan isian singkat.
  • 12. SLIDESMANIA.COM Tes Pilihan Ganda Materi 1. Soal harus sesuai dengan indikator. 2. Pilihan jawaban hhomogen dan logis dari segi materi. 3. Soal mempunyai satu jawaban yang benar, kecuali pilihan ganda kompleks Bahasa 1. Sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. 2. Komunikatif. Artinya, soal menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik. 3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat, terutama jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional. 4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata atau frase
  • 13. SLIDESMANIA.COM Konstruksi 1. Pokok soal dirumuskan secara jelas dan tegas. 2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang berkaitan dengan materi yang diukur. 3. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. 4. Pokok soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. 5. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. 6. Pilihan jawaban tidak mengandung pernyataan, “Semua pilihan jawaban di atas salah”, atau “Semua pilihan jawaban di atas benar”. 7. Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka, dari nilai angka paling kecil ke nilai angka paling besar atau sebaliknya. 8. Stimulus berupa gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas, berfungsi, dan konstektual. 9. Soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
  • 14. SLIDESMANIA.COM Keunggulan tes Pilihan Ganda: a. Sifatnya representatif dalam hal mencakup atau mewakili materi yang telah diajarkan kepada peserta didik b. Memungkinkan bagi peserta ujian untuk bertindak lebih obyektif c. Lebih mudah dan cepat dalam mengoreksi d. Memberi kemungkinan orang lain untuk ditugasi/dimintai bantuan mengoreksi hasil tes tersebut e. Butir soal pada tes obyektif jauh lebih mudah dianalisis f. Sangat tepat untuk ujian yang peserta banyak sedangkan hasilnya harus segera seperti ujian akhir nasional maupun ujian sekolah. Kelemahan tes bentuk Pilihan Ganda: a. Menyusun butir tes obyektif tidak semudah menyusun tes uraian b. Umumnya kurang dapat mengukur proses berpikir yang lebih tinggi atau mendalam c. Terbuka bagi peserta ujian untuk bermain spekulasi
  • 15. SLIDESMANIA.COM Tes Benar Salah Konstruksi tes penyajian pernyataan lalu peserta didik diminta memberikan tanggapannya dengan cara memberikan tanda bahwa pernyataan itu “benar” atau “salah”. Salah satu fungsi bentuk soal benar-salah adalah untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam membedakan antara fakta dan pendapat. Biasanya jenis soal seperti ini digunakan untuk mengukur kemampuan yang sederhana.
  • 16. SLIDESMANIA.COM Tes Benar Salah Petunjuk dalam menyusun tes benar salah: a. Tuliskan huruf B-S didepan masing-masing pernyataan, agar mudah bagi peserta tes dalam memberikan jawaban, dan mudah juga bagi tester dalam mengoreksi b. Jumlah butir soal hendaknya antara 10-20 soal c. Jumlah butir soal yang jawabannya benar sebaiknya seimbang dengan butir soal yang jawabannya salah d. Urutan soal yang jawabannya benar dan yang jawabannya salah sebaiknya jangan ajeg, tetapi dibuat selang seling, agar adapt mencegah adanya spekulasi e. Butir-butir soal yang jawabannya benar sebaiknya tidak mempunya corak yang berbeda dari soal yang jawabannya salah f. Hindari pernyataan yang susunan kalimatnya persis dalam bahan tes
  • 17. SLIDESMANIA.COM Tes Benar Salah Keunggulan tes obyektif bentuk benar-salah a. Mudah menyusun b. Dapat digunakan berulang kali c. Tidak banyak memakan lembaran kertas/tempat karena biasanya pertanyaan singkat d. Mampu mencakup bahan pelajaran yang luas e. Cara mengerjakannya mudah f. Cara mengkoreksinya mudah Kelemahan tes obyektif bentuk benar- salah a. Mudah ditebak dan diduga b. Membuka peluang bagi peserta tes berspekulasi memberikan jawaban c. Sifatnya terbatas, artinya tes tersebut hanya mengungkap daya ingat dan pengenalan kembali, bersifat hafalan d. reliabilitasnya rendah, kecuali apabila butir soalnya dibuat dalam jumlah yang banyak sekali e. Dapat terjadi bahwa butir-butir soal tes objektif ini tidak dapat dijawab dengan dua kemungkinan saja, yaitu betul atau salah
  • 18. SLIDESMANIA.COM Tes Menjodohkan Konstruksi Soal tes menjodohkan sebenanrya masih merupakan bentuk pilihan ganda. Hanya saja bentuknya terdiri atas dua bagian yang berisi kolom kumpulan soal dan kolom kumpulan jawaban. Kemudian, peserta didik harus mencocokkan antara soal dan jawaban yang tepat. Bentuk tes ini ada dua kolom yaitu kolom soal dan kolom jawaban. Jumlah pilihan jawaban lebih banyak dari kolom soal. Tes ini bagus bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan mengidentifikasi, menghubungkan satu hal dengan hal yang lain.
  • 19. SLIDESMANIA.COM Tes Menjodohkan Keunggulan a. Pembuatannya mudah b. Dapat dinilai dengan mudah, cepat, dan obyektif c. Bila tes ini dibuat dengan baik, maka faktor menebak praktis dapat dhilangkan d. Tes jenis ini berguna untuk menilai berbagai hal, seperti: 1. problem dan penyelesaiannya 2. teori dan penemunya 3. sebab dan akibatnya 4. singkatan dan kata-kata lengkapnya 5. istilah dan definisinya Kelemahan a. Cenderung banyak mengungkap aspek hafalan atau daya ingat saja b. Karena mudah disusun, maka sering digunakan pengajar bila tidak sempat lagi untuk membuat tes bentuk lain c. Kurang baik untuk mengevaluasi pengertian dan kemampuan membuat tafsiran (interpretasi) d. Tanpa disengaja, sering menyelinap hal- hal yang sebenarnya kurang perlu untuk diujikan
  • 20. SLIDESMANIA.COM Tes Menjodohkan Petunjuk penyusunan Matching Test: a. Pada kelompok item sebaiknya ditambah sekitar 20% kemungkinan jawab. Hal ini dimaksudkan agar peserta tes tidak terlalu mudah mencari jawabannya jika pasangan yang harus dipilih tinggal sedikit yang belum diisikan. b. Diatur sedemikian rupa, sehingga kelompok soal maupun jawabannya berada pada satu halaman kertas (untuk memudahkan peserta tes dalam mengerjakan) c. Petunjuk mengerjakan soal dibuat tegas dan ringkas d. Pokok soal menggunakan angka sedangkan pokok jawaban menggunakan huruf. e. Hubungan kumpulan soal berada di sebelah kiri dan jawaban di sebelah kanan. f. Hendaknya seluruh kelompok dan soal terdapat di satu halaman.
  • 21. SLIDESMANIA.COM Tes Jawaban Singkat Konstruksi Bentuk tes jawaban singkat dapat berupa soal jawaban singkat dengan kalimat perintah, soal jawaban singkat dengan kalimat tanya, dan soal jawaban singkat dengan kalimat yang tidak lengkap. Tes jawaban singkat hanya dapat digunakan untuk mengukur pemahaman tingkat rendah. Cakupan materi yang dapat diujikan pun tidak luas. Hanya sebatas pada penilaian ingatan. Sehingga, tes ini cocok digunakan untuk jenjang SD.
  • 22. SLIDESMANIA.COM Tes Melengkapi Isian Konstruksi Atau disebut juga tes melengkapi / menyempurnakan. Ciri-cirinya: a. Terdiri atas susunan kalimat yang bagian-bagiannya sudah dihilangkan b. Bagian-bagian yang dihilangkan itu diisi dengan titik-titik (…..) c. Titik-titik itu harus dilengkapi/diisi/disempurnakan oleh peerta tes dengan jawaban Jadi, tes obyektif melengkapi isian mirip sekali dengan tes obyektif jawaban singkat. Perbedaannya ialah, pada tes obyektif bentuk fill in, bahan yang diujikan itu merupakan satu kesatuan cerita, sedangkan pada tes obyektif bentuk completion tidak harus seperti itu. Dengan kata lain, butir-butir soal tes dapat saja dibuat berlainan antara yang satu dengan yang lain.
  • 23. SLIDESMANIA.COM Tes Jawaban Singkat Petunjuk menyusun butir-butir item a. Sebaiknya jawaban yang harus diisikan ditulis pada lembar jawaban tersendiri/tempat yang terpisah b. Ungkapan cerita hendaknya disusun secara ringkas dan padat c. Usahakan butir-butir item yang disajikan tidak hanya mengungkap pengetahuan atau pengenalan, tetapi dapat mengungkap taraf kompetensi yang lebih mendalam lagi
  • 24. SLIDESMANIA.COM Tes Jawaban Singkat Keunggulan a. penyusunannya mudah b. masalah yang dujikan tertuang secara keseluruhan dalam konteksnya c. Berguna untuk mengungkap pengetahuan peserta tes secara utuh mengenai suatu hal/bidang Kelemahan a. Karena tertuang dalam bntuk rangkaian cerita, maka tes jenis ini umumya banyak memakan tempat b. Cenderung banyak mengungkap aspek pengetahuan atau pengenalan saja c. Terbuka peluang bagi peserta tes untuk tebak terka d. Kurang komprehensif, sebab hanya dapat mengungkap sebagian saja dari bahan yang semestinya diteskan
  • 25. SLIDESMANIA.COM Tes Melengkapi Isian Keunggulan tes bentuk melengkapi (Completion Test): a. Tes model ini mudah dalam penyusunannya b. Jika dibandingkan dengan tes obyektif bentuk fill in, tes obyektif jenis ini lebih menghemat tempat c. Karena bahan yang disajikan dalam tes ini cukup banyak dan beragam, maka persyaratan komprehensif dapat dipenuhi oleh tes model ini d. Tes ini dapat digunakan untuk mengukur berbagai taraf kompetensi dan tidak sekedar mengungkap taraf pengenalan atau hafalan saja Kelemahan tes bentuk melengkapi (Completion Test): a. Umumnya cenderung mengungkap daya ingat atau aspek hafalan saja b. Terkadang butir item dari tes model ini kurang relevan untuk diujikan c. Karena pembuatannya mudah, maka tes sering menjadi kurang berhati- hati dalam menyusun kalimat soalnya
  • 27. SLIDESMANIA.COM Kelebihan tes objektif : a. Ruang lingkup materi yang diujikan sangat luas. b. Mendorong peserta didik menguasai seluruh materi c. Penilaian objektif d. Pemeriksaan mudah dan cepat e. Penilaian dapat dilakukan oleh orang lain tanpa harus menguasai materi Kelemahan tes objektif : a. Kurang memberi kesempatan menyatakan gagasan sehingga tidak memahami alasan suatu jawaban. b. Memberi peluang untuk menebak jawaban tes. c. Mengurangi kemampuan peserta didik mengembangkan kerangka berpikir dan keterampilan menulis.