Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melalui pendekatan kontekstual terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas X di MAN 2 Palembang
Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melalui pendekatan kontekstual terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas X di MAN 2 Palembang
Contoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rankSriwijaya University
Contoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rank. pembuatannya saya melalui Excel lalu saya simpan dalam bentuk PDF. saya juga menuliskan Rumus dalam menentukan rank (Grade)
Contoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rankSriwijaya University
Contoh daftar nilai mahasiswa pendidikan matematika 2014 dalam bentuk rank. pembuatannya saya melalui Excel lalu saya simpan dalam bentuk PDF. saya juga menuliskan Rumus dalam menentukan rank (Grade)
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. SLIDESMANIA.COM
Bagaimanakah jenis-jenis tes objektif dan kontruksinya?
Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan pengukuran hasil belajar?
Apakah yang dimaksud dengan tes objektif?
1
2
3
4 Bagaimanakah keunggulan dan kelemahan tes objektif?
4. SLIDESMANIA.COM
Pengukuran menurut beberapa ahli:
Zainal Arifin
proses atau kegiatan untuk menentukan
kuantitas sesuatu.
Kata sesuatu ini bisa berarti siswa,
guru, gedung sekolah, meja belajar,
whiteboard dan sebagainya. Dalam proses
pengukuran, tentu guru harus
menggunakan alat ukur (tes maupun
nontes)
Cangelosi
proses pengumpulan data melalui
pengamatan empiris.
mengamati kinerja mereka,
mendengarkan apa yang mereka
katakan serta mengumpulkan
informasi yang sesuai dengan
tujuan melalui apa yang
telah dilakukan siswa.
5. SLIDESMANIA.COM
Dalam kegiatan belajar mengajar, pengukuran hasil belajar
dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh perubahan tingkah
laku siswa setelah menghayati proses belajar. Maka pengukuran yang
dilakukan guru lazimnya menggunakan tes sebagai alat pengukur.
Hasil pengukuran tersebut berwujud angka ataupun pemyataan yang
mencerminkan tingkat penguasaan materi pelajaran bagi para siswa,
yang lebih dikenal dengan prestasi belajar. Kegiatan melakukan
pengukuran hasil belajar merupakan bagian dari proses evaluasi
pembelajaran. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan tes.
6. SLIDESMANIA.COM
Perbedaan antara tes, pengukuran dan penilaian terletak
pada waktu dan fungsinya.
Tes digunakan sebagai alat atau media untuk
memperoleh informasi tentang orang lain.
Pengukuran digunakan untuk memberi angka
pada karakteristik tertentu yang dimiliki
oleh orang, hal, atau obyek yang diambil dari
sebuah tes.
Sedangkan penilaian digunakan untuk mengambil
keputusan berdasarkan data-data yang diperoleh
berdasarkan pengukuran sebelumnya.
Evaluasi
pembelajaran
adalah suatu proses
atau kegiatan untuk
menentukan nilai,
kriteria-judgment
atau tindakan
dalam
pembelajaran
7. SLIDESMANIA.COM
Bu Tia ingin mengetahui apakah peserta didiknya sudah menguasai kompetensi
dasar dalam mapel Bahasa Indonesia. Untuk itu, Bu Tia memberikan tes tertulis
dalam bentuk objektif pilihan ganda sebanyak 50 soal kepada peserta didiknya
(artinya Bu Tia sudah menggunakan tes). Selanjutnya, Bu Tia memeriksa lembar
jawaban peserta didik sesuai dengan kunci jawaban, kemudian sesuai dengan
rumus tertentu dihitung skor mentahnya. Ternyata, skor mentah yang diperoleh
peserta didik sangat bervariasi, ada yang memperoleh skor 25, 36, 44, 47, dan
seterusnya (disini sudah terjadi pengukuran). Angka atau skor-skor tersebut
tentu belum mempunyai nilai /makna dan arti apa-apa. Untuk memperoleh nilai dan
arti dari setiap skor tersebut, Bu Tia melakukan pengolahan skor dengan
pendekatan tertentu. Hasil pengolahan dan penafsiran dalam skala 0 – 10
menunjukkan bahwa skor 25 memperoleh nilai 5 (berarti tidak menguasai), skor
36 memperoleh nilai 6 (berarti cukup menguasai), skor 44 memperoleh nilai 8
(berarti menguasai), dan skor 47 memperoleh nilai 9 (berarti sangat memuaskan).
Sampai disini sudah terjadi proses penilaian. Ini contoh dalam ruang lingkup
penilaian hasil belajar. Jika Bu Tia menilai seluruh komponen pembelajaram
maka berarti terjadi evaluasi.“
9. SLIDESMANIA.COM
Tes objektif disebut
juga dikotomi (dichotomously
scored item).
Artinya tes ini menuntut
jawaban antara benar
atau salah dan skornya
antara 0 dan 1
Asrul Rusydi
tes tertulis yang menuntut
siswa memilih jawaban yang
telah disediakan atau
memberikan jawaban
singkat dan pemeriksaannya
dilakukan secara objektif
(seragam) terhadap semua
murid.
Hidayat, dkk.
(1994:63) tes yang
terdiri dari item-item
(stem) yang dapat dijawab
dengan jalan memilih salah
satu alternatif (option)
yang benar dan alternatif
yang tersedia atau mengisi
jawaban yang benar
dengan beberapa kata
atau sandi
Tes Objektif
menurut:
10. SLIDESMANIA.COM
Ada beberapa jenis tes bentuk
objektif yaitu: pilihan ganda, bentuk
pilihan benar salah, menjodohkan, dan
isian singkat.
12. SLIDESMANIA.COM
Tes Pilihan Ganda
Materi
1. Soal harus sesuai dengan
indikator.
2. Pilihan jawaban hhomogen
dan logis dari segi materi.
3. Soal mempunyai satu
jawaban yang benar,
kecuali pilihan ganda
kompleks
Bahasa
1. Sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.
2. Komunikatif. Artinya, soal menggunakan bahasa
yang mudah dipahami oleh peserta didik.
3. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku
setempat, terutama jika soal akan digunakan
untuk daerah lain atau nasional.
4. Pilihan jawaban tidak mengulang kata atau
frase
13. SLIDESMANIA.COM
Konstruksi
1. Pokok soal dirumuskan secara jelas dan tegas.
2. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang
berkaitan dengan materi yang diukur.
3. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.
4. Pokok soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
5. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
6. Pilihan jawaban tidak mengandung pernyataan, “Semua pilihan jawaban di atas
salah”, atau “Semua pilihan jawaban di atas benar”.
7. Pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun berdasarkan urutan besar
kecilnya angka, dari nilai angka paling kecil ke nilai angka paling besar atau
sebaliknya.
8. Stimulus berupa gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat
pada soal harus jelas, berfungsi, dan konstektual.
9. Soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
14. SLIDESMANIA.COM
Keunggulan tes Pilihan Ganda:
a. Sifatnya representatif dalam hal mencakup
atau mewakili materi yang telah diajarkan
kepada peserta didik
b. Memungkinkan bagi peserta ujian untuk
bertindak lebih obyektif
c. Lebih mudah dan cepat dalam mengoreksi
d. Memberi kemungkinan orang lain untuk
ditugasi/dimintai bantuan mengoreksi hasil
tes tersebut
e. Butir soal pada tes obyektif jauh lebih
mudah dianalisis
f. Sangat tepat untuk ujian yang peserta
banyak sedangkan hasilnya harus segera
seperti ujian akhir nasional maupun ujian
sekolah.
Kelemahan tes bentuk
Pilihan Ganda:
a. Menyusun butir tes obyektif
tidak semudah menyusun tes
uraian
b. Umumnya kurang dapat
mengukur proses berpikir
yang lebih tinggi atau
mendalam
c. Terbuka bagi peserta ujian
untuk bermain spekulasi
15. SLIDESMANIA.COM
Tes Benar Salah
Konstruksi
tes penyajian pernyataan lalu peserta didik diminta
memberikan tanggapannya dengan cara memberikan
tanda bahwa pernyataan itu “benar” atau “salah”.
Salah satu fungsi bentuk soal benar-salah adalah untuk
mengukur kemampuan peserta didik dalam membedakan
antara fakta dan pendapat. Biasanya jenis soal seperti
ini digunakan untuk mengukur kemampuan yang sederhana.
16. SLIDESMANIA.COM
Tes Benar Salah
Petunjuk dalam menyusun tes benar salah:
a. Tuliskan huruf B-S didepan masing-masing pernyataan, agar mudah bagi peserta
tes dalam memberikan jawaban, dan mudah juga bagi tester dalam mengoreksi
b. Jumlah butir soal hendaknya antara 10-20 soal
c. Jumlah butir soal yang jawabannya benar sebaiknya seimbang dengan butir soal
yang jawabannya salah
d. Urutan soal yang jawabannya benar dan yang jawabannya salah sebaiknya jangan
ajeg, tetapi dibuat selang seling, agar adapt mencegah adanya spekulasi
e. Butir-butir soal yang jawabannya benar sebaiknya tidak mempunya corak yang
berbeda dari soal yang jawabannya salah
f. Hindari pernyataan yang susunan kalimatnya persis dalam bahan tes
17. SLIDESMANIA.COM
Tes Benar Salah
Keunggulan tes obyektif
bentuk benar-salah
a. Mudah menyusun
b. Dapat digunakan berulang kali
c. Tidak banyak memakan lembaran
kertas/tempat karena biasanya
pertanyaan singkat
d. Mampu mencakup bahan pelajaran
yang luas
e. Cara mengerjakannya mudah
f. Cara mengkoreksinya mudah
Kelemahan tes obyektif bentuk benar-
salah
a. Mudah ditebak dan diduga
b. Membuka peluang bagi peserta tes
berspekulasi memberikan jawaban
c. Sifatnya terbatas, artinya tes tersebut hanya
mengungkap daya ingat dan pengenalan
kembali, bersifat hafalan
d. reliabilitasnya rendah, kecuali apabila butir
soalnya dibuat dalam jumlah yang banyak sekali
e. Dapat terjadi bahwa butir-butir soal tes
objektif ini tidak dapat dijawab dengan dua
kemungkinan saja, yaitu betul atau salah
18. SLIDESMANIA.COM
Tes Menjodohkan
Konstruksi
Soal tes menjodohkan sebenanrya masih merupakan bentuk
pilihan ganda. Hanya saja bentuknya terdiri atas dua bagian
yang berisi kolom kumpulan soal dan kolom kumpulan jawaban.
Kemudian, peserta didik harus mencocokkan antara soal dan
jawaban yang tepat. Bentuk tes ini ada dua kolom yaitu kolom
soal dan kolom jawaban. Jumlah pilihan jawaban lebih banyak
dari kolom soal. Tes ini bagus bagi siswa untuk mengembangkan
kemampuan mengidentifikasi, menghubungkan satu hal dengan hal
yang lain.
19. SLIDESMANIA.COM
Tes Menjodohkan
Keunggulan
a. Pembuatannya mudah
b. Dapat dinilai dengan mudah, cepat,
dan obyektif
c. Bila tes ini dibuat dengan baik, maka
faktor menebak praktis dapat
dhilangkan
d. Tes jenis ini berguna untuk menilai
berbagai hal, seperti:
1. problem dan penyelesaiannya
2. teori dan penemunya
3. sebab dan akibatnya
4. singkatan dan kata-kata
lengkapnya
5. istilah dan definisinya
Kelemahan
a. Cenderung banyak mengungkap aspek
hafalan atau daya ingat saja
b. Karena mudah disusun, maka sering
digunakan pengajar bila tidak sempat
lagi untuk membuat tes bentuk lain
c. Kurang baik untuk mengevaluasi
pengertian dan kemampuan membuat
tafsiran (interpretasi)
d. Tanpa disengaja, sering menyelinap hal-
hal yang sebenarnya kurang perlu untuk
diujikan
20. SLIDESMANIA.COM
Tes Menjodohkan
Petunjuk penyusunan Matching Test:
a. Pada kelompok item sebaiknya ditambah sekitar 20%
kemungkinan jawab. Hal ini dimaksudkan agar peserta tes tidak
terlalu mudah mencari jawabannya jika pasangan yang harus
dipilih tinggal sedikit yang belum diisikan.
b. Diatur sedemikian rupa, sehingga kelompok soal maupun
jawabannya berada pada satu halaman kertas (untuk
memudahkan peserta tes dalam mengerjakan)
c. Petunjuk mengerjakan soal dibuat tegas dan ringkas
d. Pokok soal menggunakan angka sedangkan pokok jawaban
menggunakan huruf.
e. Hubungan kumpulan soal berada di sebelah kiri dan jawaban di
sebelah kanan.
f. Hendaknya seluruh kelompok dan soal terdapat di satu
halaman.
21. SLIDESMANIA.COM
Tes Jawaban Singkat
Konstruksi
Bentuk tes jawaban singkat dapat berupa soal jawaban
singkat dengan kalimat perintah, soal jawaban singkat
dengan kalimat tanya, dan soal jawaban singkat dengan
kalimat yang tidak lengkap.
Tes jawaban singkat hanya dapat digunakan untuk mengukur
pemahaman tingkat rendah. Cakupan materi yang dapat
diujikan pun tidak luas. Hanya sebatas pada penilaian
ingatan. Sehingga, tes ini cocok digunakan untuk jenjang SD.
22. SLIDESMANIA.COM
Tes Melengkapi Isian
Konstruksi
Atau disebut juga tes melengkapi / menyempurnakan. Ciri-cirinya:
a. Terdiri atas susunan kalimat yang bagian-bagiannya sudah dihilangkan
b. Bagian-bagian yang dihilangkan itu diisi dengan titik-titik (…..)
c. Titik-titik itu harus dilengkapi/diisi/disempurnakan oleh peerta tes dengan jawaban
Jadi, tes obyektif melengkapi isian mirip sekali dengan tes obyektif jawaban
singkat. Perbedaannya ialah, pada tes obyektif bentuk fill in, bahan yang diujikan itu
merupakan satu kesatuan cerita, sedangkan pada tes obyektif bentuk completion tidak
harus seperti itu. Dengan kata lain, butir-butir soal tes dapat saja dibuat berlainan
antara yang satu dengan yang lain.
23. SLIDESMANIA.COM
Tes Jawaban Singkat
Petunjuk menyusun butir-butir item
a. Sebaiknya jawaban yang harus diisikan ditulis pada lembar
jawaban tersendiri/tempat yang terpisah
b. Ungkapan cerita hendaknya disusun secara ringkas dan padat
c. Usahakan butir-butir item yang disajikan tidak hanya mengungkap
pengetahuan atau pengenalan, tetapi dapat mengungkap taraf
kompetensi yang lebih mendalam lagi
24. SLIDESMANIA.COM
Tes Jawaban Singkat
Keunggulan
a. penyusunannya mudah
b. masalah yang dujikan tertuang secara keseluruhan dalam
konteksnya
c. Berguna untuk mengungkap pengetahuan peserta tes secara utuh
mengenai suatu hal/bidang
Kelemahan
a. Karena tertuang dalam bntuk rangkaian cerita, maka tes jenis ini
umumya banyak memakan tempat
b. Cenderung banyak mengungkap aspek pengetahuan atau
pengenalan saja
c. Terbuka peluang bagi peserta tes untuk tebak terka
d. Kurang komprehensif, sebab hanya dapat mengungkap sebagian
saja dari bahan yang semestinya diteskan
25. SLIDESMANIA.COM
Tes Melengkapi Isian
Keunggulan tes bentuk melengkapi
(Completion Test):
a. Tes model ini mudah dalam penyusunannya
b. Jika dibandingkan dengan tes obyektif
bentuk fill in, tes obyektif jenis ini lebih
menghemat tempat
c. Karena bahan yang disajikan dalam tes ini
cukup banyak dan beragam, maka
persyaratan komprehensif dapat dipenuhi
oleh tes model ini
d. Tes ini dapat digunakan untuk mengukur
berbagai taraf kompetensi dan tidak
sekedar mengungkap taraf pengenalan
atau hafalan saja
Kelemahan tes bentuk melengkapi
(Completion Test):
a. Umumnya cenderung mengungkap
daya ingat atau aspek hafalan saja
b. Terkadang butir item dari tes
model ini kurang relevan untuk
diujikan
c. Karena pembuatannya mudah, maka
tes sering menjadi kurang berhati-
hati dalam menyusun kalimat
soalnya
27. SLIDESMANIA.COM
Kelebihan tes objektif :
a. Ruang lingkup materi yang diujikan
sangat luas.
b. Mendorong peserta didik menguasai
seluruh materi
c. Penilaian objektif
d. Pemeriksaan mudah dan cepat
e. Penilaian dapat dilakukan oleh orang
lain tanpa harus menguasai materi Kelemahan tes objektif :
a. Kurang memberi kesempatan
menyatakan gagasan sehingga tidak
memahami alasan suatu jawaban.
b. Memberi peluang untuk menebak
jawaban tes.
c. Mengurangi kemampuan peserta didik
mengembangkan kerangka berpikir dan
keterampilan menulis.