SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Download to read offline
Perkembangan
Sastra Indonesia
Oleh:
Kurniasari
Wulan
■ Bagaimanakah perkembangan sastra Indonesia
pada masa sastra klasik?
■ Bagaimana perkembangan karya sastra modern
di Indonesia?
■ Bagaimana perkembangan fenomena cyber
sastra di Indonesia?
Rumusan Masalah
Definisi
Sastra
Sastra menurut
Yacob Sumardjo
dan Zaini KM
ungkapan pribadi manusia
berupa pengalaman,
pemikiran, perasaan,
gagasan, semangat,
keyakinan dalam suatu
bentuk gambaran konkret
yang membangkitkan
pesona bahasa
Ungkapan pribadi manusia yang
berupa pengalaman, pemikiran,
perasaan, ide, semangat,
keyakinan dalam suatu bentuk
gambaran konkret yang
membangkitkan pesona dengan
alat bahasa
Sumardjo &
Saini (1997: 3)
Fananie (2000: 6) berpijak pada
pendapat Mukarovsky
karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan emosi
spontan yang mampu mengungkapkan aspek estetik baik, didasarkan
aspek kebahasaan, maupun aspek makna.
Estetika bahasa biasanya diungkapkan melalui aspek puitik sedangkan
estetika makna dapat terungkap melalui aspek deep structure (makna
yang mendalam)
Sastra secara Etimologis
dari bahasa
Sanskerta,
akhiran –tra
alat, sarana;
sas-
mengarahkan,
mengajar,
memberi
petunjuk atau
instruksi;
Jadi
sastra dapat berarti alat untuk mengajar, buku
petunjuk, buku instruksi atau pengajaran.
sastra
adalah seni bahasa untuk menyampaikan ajaran.
Bahasa sastra untuk menyampaikan ajaran adalah telah
diseleksi, dipilih dan tersusun secara indah. Sastra
memberikan ajaran kebajikan sekaligus hiburan .
Perkembangan Sastra Indonesia
Hingga saat ini belum ada kesepakatan
mengenai awal kemunculan sastra
Indonesia.
Pembabakan atau periodisasi sastra
disusun para ahli sastra atas pandangan
mereka masing-masing.
Perkembangan Sastra Indonesia
Periode
1961-1969:
sastrawan
lebih banyak
meggunakan
konotasi agar
terhindar
dari
pergulatan
politik.
Ajip Rosidi membagi periodisasi sastra dalam dua kelompok besar,
Periode
1942-1945:
angkatan
yang muncul
menjelang
kemerdekaan
Indonesia.
Masa kelahiran dan masa
penjadian (1900-1954)
Periode
1933: karya
sastra
didominasi
bahasa
Melayu
tinggi.
Periode
1933-1942:
muncul
sejumlah
sastrawan
yang mulai
memakai
bahasa
Indonesia.
Masa perkembangan (1945-1969)
Periode
1953-1961:
politik
memiliki
pengaruh
kuat pada
karya sastra
angkatan ini.
Periode
1945-
1953:
sastrawan
lebih
ekspresif
pasca
kemerdek
aan
Perkembangan Sastra Indonesia
Masa Perkembangan (1945-1960an)
periode 45 dan periode 50: kesusastraan
Indonesia mengalami berbagai
perkembangan, disertai dengan pengaruh
sosial dan politik yang semakin kompleks.
Nugroho Notosusanto membagi periodisasi sastra sebagai berikut
Sastra Melayu
Lama: awal
perkembangan
sastra Indonesia,
tetapi masih
menggunakan
bahasa Melayu
tinggi.
Sastra
Indonesia
Modern,
Masa Kebangkitan (1920-1945): disebut masa
kebangkitan karena pelopor perkembangan
kesusastraan Indonesia terjadi pada periode ini.
Perkembangan Sastra Indonesia
Periode keempat 1950-sekarang: periode yang dipenuhi improvisasi dan
kebebasan dalam berkarya
Periode pertama masa abad 20 sampai 1942: awal
berkembangnya dunia sastra, dimulai dari sastra melayu klasik
sampai pujangga baru.
Periode kedua 1942-1945: perkembangan sastra menjelang kemerdekaan.
Sastrawan mulai menyelipkan semangat kebangsaan pada karya-
karyanya.
Periode ketiga 1945-1950: perkembangan sastra setelah kemerdekaan.
Karya sastrawan lebih ekspresif dan menggunakan bahasa Indonesia
sepenuhnya.
Perkembangan Sastra Indonesia
Sastra
Indonesia Modern,
meliputi:
HB Jassin membagi periodisasi sastra menjadi
Sastra
Melayu Lama:
pada periode ini
sastra
disebarkan
secara lisan
Pujangga Baru: angkatan yang protes
terhadap sensor Balai Pustaka.
Angkatan 45: karyanya dipenuhi
semangat kebangsaan dan nuansa
kemerdekaan.
Angkatan 20: awal dimulainya
sastra Indonesia, tetapi
masih menggunakan bahasa
Melayu tinggi
Angkatan 33: berbarengan dengan
berdirinya penerbit bentukan
Belanda, yaitu Balai Pustaka.
Perbedaan
Periodisasi Angkatan
sastra memiliki cakupan lebih luas
karena angkatan berada di dalamnya
sastra lebih menekankan
perkembangan sebuah karya sastra
pada masa tertentu dari berbagai
sudut pandang: pengaruh politik,
pengaruh parubahan paradigma
sastrawan dalam mengembangkan
kesusastraan.
menekankan peran pengarang atau
sastrawan dalam mengembangkan
kesusastraan dalam tanggapan terhadap
angkatan sebelumnya
setiap angkatan dalam suatu periodisasi
sastra pasti memiliki ciri-ciri tersendiri
yang membedakan dengan ciri-ciri atau
karakteristik dari angkatan lainnya, baik
dalam hal genre, isi, maupun aspek-
aspek lainnyaan sebelumnya
Perkembangan Sastra Indonesia
Sastra
Zaman Klasik/
Sastra Lama
01
Sastra Zaman Klasik/ Sastra Lama
sastra lama yang lahir pada masyarakat lama atau
tradisional yakni suatu masyarakat yang masih
sederhana dan terikat oleh adat istiadat.
merupakan karya sastra indonesia yang berkembang
dilingkungan masyarakat sumatera seperti "minangkabau,
langkat, tapanuli dan daerah sumatera lainnya, orang tionghoa
dan masyarakat indo-eropa.
Catatan tertulis yang pertama kali ditemukan menggunakan bahasa Melayu Kuno
dari abad ke-7 Masehi, bahkan sastra tercantum pada beberapa prasasti Kerajaan
Sriwijaya bagian selatan Sumatera dan wangsa Syailendra di beberapa tempat di Jawa Tengah.
Tulisan ini menggunakan aksara Pallawa. Selanjutnya, bukti-bukti tertulis lainnya bermunculan
di berbagai tempat, meskipun dokumen terbanyak kebanyakan mulai berasal dari abad ke-18.
Sastra Zaman Klasik/ Sastra Lama
1. Tidak diketahui siapa pengarangnya
2. Karya sastra disampaikan secara lisan
3. Isi karangan istana sentris atau selalu
menceritakan kehidupan raja, istana dan
putra-putri raja
4. Isi cerita didaktis, memberikan pesan
moral kepada masyarakat
5. Bersifat khayalan fantastis yang tidak
masuk akal
6. Mengandung pengaruh kepercayaan /agama
Hindu dan Arab.
Sastra Zaman Klasik/ Sastra Lama
Kesusastraan Lama
Indonesia
Melayu Asli
puisi seperti
pantun dan
prosa
mencakup
cerita
penglipur
lara, mite
dan
legendam,
fabel,
Cerita
jenaka.
Lama Bersifat
Kebangsaan
Sejarah
Melayu,
Hikayat Hang
Tuah, Hikayat
Raja-raja
Pasai, Hikayat
Aceh, dan
Setia Bugis
dan Melayu
Melayu
Pengaruh
Jawa
cerita panji.
Melayu
Pengaruh
Asing
Hindu,
puisi (contohnya seloka,
gurindam)
prosa (contohnya Mahabharata, Ramayana,
Pancatantra)
Arab/Persi,
bersifat
didaktik
Hikayat
Bachtiar,
Hikayat
Bayan
Budiman,
Hikayat 1001
Malam
bersifat
Sejarah
Hikayat
Amir
Hamzah,
Hikayat
Iskandar
Zulkarnain
bersifat
Ketatanegaraan
Tajussalatin,
Bustanussalatin; dan
berhubungan agama
Islam, misalnya
Kesustraan Mula-Mula,
Hikayat Raja Badar,
Hikayat Nabi Muhammad
SAW, Hikayat Nabi
Sulaiman, Hikayat
Lukmanul Hakim
Sastra
Baru/ Modern
02
Sastra Baru/ Sastra Modern
1. Masyarakat sentris, yaitu: tema yang diangkat
seputar permasalahan dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari
2. Dinamis, yaitu: mudah berkembang sesuai
perkembangan zaman.
3. Bebas, maksudnya: tidak terikat oleh aturan karya
sastra yang ada sebelumnya/ bentuknya bebas.
4. Menggunakan bahasa sehari-hari
5. Disebutkan nama pengarangnya
6. Logis/ masuk akal
Sastra Baru/ Sastra Modern
Beberapa pendapat dari para sastrawan terkait lahirnya sastra modern
Umar Yunus
Sastra
Indonesia baru
ada setelah
ada bahasa
Indonesia
artinya sastra
Indonesia ada
setelah bahasa
persatuan
diresmikan
pada tanggal
28 oktober
1928
Ayub Rosidi
sastra itu tidak mungkin ada tanpa bahasa
sebagai media saranannya.beliau lebih
mementingkan adanya rasa nasionalisme
yang ada dalam karya sastra tersebut
maka sastra Indonesia pada tahun ke 20-
an menetapkan tahun lahirnya sastra
Indonesia yaitu tahun 1922.
kesustraan Indonesia mulai
lahir pada tahun 20-an yaitu
pada saat lahirnya roman dan
puisi kebanggan mulai
digunakan oleh pengarang
dalam bahasa Indonesia.
C.A.Teeuw.
Sastra mulai ada dari sudut lahirnya sebuah Negara seperti
Indonesia. Sastra Indonesia ada setelah bahasa Indonesia secara
resmi diakui penggunaannya sebagai bahasa nasional bahkan
dikukuhkan dalam undang-undang dasar 1945 ,maka sebelumnya
dinamakan sastra melayu karena Indonesia belum merdeka.
Slamet Mulyana.
Sastra Baru/ Sastra Modern
sastra Indonesia modern ditandai dengan lahirnya penerbit Balai Pustaka.
Balai Pustaka sebagai penerbit yang menerbitkan karya-karya sastra pada
tahun 1920 menandai tahun penting lahirnya sastra Indonesia.
Setelah lahir, Sastra Indonesia Modern, maka sejak itulah
adanya pebagian dan perkembangan proses dan karya kreatif.
Para ahli membagi sastra Indonsia pada tahapan-tahapan atau
angkatan-angkatan sastra.
Sastra Baru/ Sastra Modern
Periode adalah penggolongan atau
pembabakan zaman-zaman pekembangan
sastra berdasarkan standar tertentu.
Di era sastra baru
mulai dikenal adanya
istilah periode dan
angkatan.
Angkatan ialah sekumpulan sastrawan yang
hidup dalam satu kurun masa atau menempati
periode tertentu. Sastrawan tadi setidaknya
memiliki gagasan, ide, semangat yang
sama/mirip
penamaan sekelompok sastrawan berdasarkan
zamannya.
Sastra Baru/ Sastra Modern
1. berbahasa Indonesia, dan
2. ditulis oleh orang Indonesia.
Sastra Indonesia
adalah sastra yang …
adalah sastra di luar
sastra Indonesia.
Terjemahan sama artinya
dengan alih bahasa.
Sastra mancanegara
Sastra Baru/ Sastra Modern
Angkatan Balai Pustaka atau angkatan 20-an.
Mencoba mendobrak budaya dan alam pengetahuan
tradisional melalui karya sastra.
Misalnya dalam masyarakat masih ada kawin paksa,
dalam karya sastra ditunjukkan bahwa kawin paksa itu
menyakitkan dan sudah tidak relevan.
masa transisi antara
sastra Indonesia
modern dan sastra
daerah
Penamaan 'angkatan 20'
merujuk pada tahun
mulai lahirnya sastra
Indonesia.
Penamaan angkatan 'Balai Pustaka'
merujuk pada satu-satunya
penerbit atau penerbit pertama
yang menerbitkan karya sastra
Indonesia di masa penjajahan
Belanda
tema yang diangkat
pertentangan.
Sastra Baru/ Sastra Modern
Dalam periode ini 'Perlawanan' terhadap
sastra lama semakin terasa. Mulai
bekembang puisi yang tidak lagi terikat.
Adapun jika terikat sudah mulai muncul
pencampuran antara pola satu dengan
yang lain. Hal ini ditandai dengan lahirnya
puisi 'Bukan Beta Bijak Berperi'.
angkatan 33. merujuk pada
tahun 1933. Ada pula yang
menyebut sebagai angkatan 30-
an, atau angkatan Poejangga
Baroe (Pujangga Baru) karena
merujuk pada Majalah Sastra
Poejangga Baroe.
Pujangga Baru
lebih berani
menunjukkan
keindaonesiaan dan
nasionalisme.
Angkatan 33
Sastra Baru/ Sastra Modern
Periode ini menghasilkan karya sastra yang mendukung
semangat perjuangan dan mendukung kemerdekaan
Indonesia. Tidak sedikit pula sastrawan yang terlibat
aktif dalam upaya dan proses perang
kemerdekaan. Maka banyak pula karya sastra dengan tema
perang dan perjuangan.
Pelopornya Chairil Anwar. Karyanya yang membawa
warna baru dalam puisi Indonesia. Baik dari segi tema
maupun bentuk dan wujud karya kreatif.
Angkatan 45.
Ciri angkatan ini adalah
adanya sikap yang tegas
dalam berIndonesia.
Nasionalisme menjadi
salah satu tema wajib
dalam angkatan ini.
Sastra Baru/ Sastra Modern
lembaga-lembaga
sastra yang berafiliasi
dengan partai politik.
ADa lembaga
kebudayaan rakyat
(Lekra) yang
berafiliasi dengan
PKI. Ada pula Lesbumi
(Lembaga Seni
Budaya Muslim
Indonesia) berafiliasi
dengan Partai NU.
Di masa ini Sastra Indonesia disusun
berkaitan dengan kecenderungan karya
sastra yang dihasilkan. Karya sastra pada
masa ini berisi tema-tema politik. Dengan
gaya penceritaan yang semakin tegas dan
beragam.
Dalam masa periodisasi sejarah sastra Indonesia ini,
ditandai juga dengan perselisihan
antarsastrawan Perselisihan dan pertentangan bahkan
berupa penyerangan karakter muncul seiring
perbedaan pilihan politik dan sikap politik para
sastrawan.
Angkatan 66 atau angkatan 60’an
Sastra Baru/ Sastra Modern
muncul puisi kontemporer yang seolah olah kembali
ke bentuk awal puisi sebagai mantra. Bedanya puisi
kontemporer mengambil tema kekinian dan ditulis
dalam bentuk kekinian. Meskipun pola penulisannya ada
yang mirip dengan mantra.
Angkatan 80
Puisi kembali menemukan
pola baru. Dengan prepresi
pemerintah yang sangat ketat,
maka puisi menjadi penyalur
aspirasi yang sangat efektif.
Selain dengan bahasa
bersayap yang tidak bisa
dimaknai satu arah, puisi
juga efektif untuk
mengkritik pemerintah.
Sastra Baru/ Sastra Modern
mulai muncul sastra novel yang berupa 'buku Motivasi'. Ada dan
berkembang pula sastra lendir, yang mengeksplorasi seksualitas
secara berlebihan yang sebelumnya dianggap tabu.
Angkatan 2000
muncul sastra poskolonial.
Karena berkaitan dengan penguasa dan karya
sastra yang baru bisa terbit pada tahun 2000
meskipun ditulis jauh sebelum itu.
muncul novel-novel 'pesantren'. Novel yang ditulis
oleh santri dengan latar pesantren dan penceritaan
sekitar pesantren
Sastra Cyber
03
Sastra Cyber
Sastra Cyber
karya sastra yang dikerjakan dan dipublikasikan
melalui medium internet atau teknologi
informatika.
Sastra ini mendobrak
konvensi yang selama ini
lekat bahwa sastra lebih
dekat dengan
konservatisme.
Sastra cyber lebih bersifat terbuka dan bahkan
cenderung vulgar. Artinya, siapapun dan dari latar
belakang apapun dapat membuat karya sastra
selama yang bersangkutan memiliki akses
terhadap teknologi
Sastra Cyber
sastra cyber di Indonesia mulai dikenal oleh khalayak
di akhir tahun 1990-an dan ditandai dengan peluncuran
buku antologi puisi cyber berjudul Graffiti Gratitude
pada tanggal 9 Mei 2001 di Puri Jaya, Hotel Sahid, Jakarta yang digawangi
oleh Sutan Ikwan Soekri Munaf, Nanang Suryadi, Nunuk Suraja, Tulus Widjarnako,
Cunong, dan Medy Loekito. Mereka tergabung dalam satu yayasan yaitu Yayasan
Multimedia Sastra (YMS).
Sastra Cyber
Kedua, penulis yang
memiliki homepage pribadi
dapat memajang karyanya
kapan saja ia kehendaki,
tanpa menunggu
persetujuan editor
sebagaimana dialami sastra
cetak. Oleh karenanya, sastra
cyber bersifat demokratis
dan secara tidak langsung, sastra
cyber juga telah berperan
melahirkan penulis-penulis baru.
Keunggulan
Pertama,
sebuah karya
dapat
menyebar ke
berbagai
penjuru dunia
hanya dalam
hitungan detik
dan sastra cyber
menjadi ajang
publikasi yang
murah dan mudah.
Biaya yang
dikeluarkan juga
relatif
terjangkau.
Ketiga, membuka ruang
yang luas bagi tumbuhnya
sastra alternatif yang
”memberontak” terhadap
kemapanan – terhadap
estetika yang lazim—dan
bukan hanya menjadi media
duplikasi dari tradisi sastra
cetak
Kelima,
menunjang
pelestarian
lingkungan
hidup.
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Prosa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan DramaProsa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan Drama
Ifwhar Yuhono
 
Contoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baruContoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baru
Marliena An
 
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
Coral Reef
 

What's hot (20)

Prosa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan DramaProsa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan Drama
 
Periodisasi sastra indonesia
Periodisasi sastra indonesiaPeriodisasi sastra indonesia
Periodisasi sastra indonesia
 
Ppt puisi
Ppt puisiPpt puisi
Ppt puisi
 
Contoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baruContoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baru
 
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
Ringkasan buku pengkajian puisi (RACHMAT DJOKO PRADOPO)
 
Fungsi Sastra 1
Fungsi Sastra 1Fungsi Sastra 1
Fungsi Sastra 1
 
Penilaian karya sastra
Penilaian karya sastraPenilaian karya sastra
Penilaian karya sastra
 
Kelompok 4 sastra indo di masa jepang
Kelompok 4 sastra indo di masa jepangKelompok 4 sastra indo di masa jepang
Kelompok 4 sastra indo di masa jepang
 
Sastra banding
Sastra bandingSastra banding
Sastra banding
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
 
Fonologi
FonologiFonologi
Fonologi
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
 
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
 
Pembelajaran Berbicara
Pembelajaran BerbicaraPembelajaran Berbicara
Pembelajaran Berbicara
 
Kelompok 2 Balai pustaka
Kelompok 2 Balai pustakaKelompok 2 Balai pustaka
Kelompok 2 Balai pustaka
 
Materi teori sastra
Materi teori sastraMateri teori sastra
Materi teori sastra
 
Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013
Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013
Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum 2013
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
 
Kajian prosa fiksi pendekatan psikologi sastra
Kajian prosa fiksi pendekatan psikologi sastraKajian prosa fiksi pendekatan psikologi sastra
Kajian prosa fiksi pendekatan psikologi sastra
 

Similar to Perkembangan Sastra Indonesia

Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayu
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayuKesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayu
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayu
Jessyca Ungat
 
PPT PERIODESASI SASTRA DI INDONESIA.pptx
PPT PERIODESASI SASTRA DI INDONESIA.pptxPPT PERIODESASI SASTRA DI INDONESIA.pptx
PPT PERIODESASI SASTRA DI INDONESIA.pptx
KurniaFajar6
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
Monoh He
 
hakikat sastra dan puisi
hakikat sastra dan puisihakikat sastra dan puisi
hakikat sastra dan puisi
rizka_pratiwi
 

Similar to Perkembangan Sastra Indonesia (20)

Makalah tentangsastra
Makalah tentangsastraMakalah tentangsastra
Makalah tentangsastra
 
Sejarah sastra-indonesia-modern
Sejarah sastra-indonesia-modernSejarah sastra-indonesia-modern
Sejarah sastra-indonesia-modern
 
Literatur indonesia
Literatur indonesiaLiteratur indonesia
Literatur indonesia
 
SASTRA LAMA.pptx
SASTRA LAMA.pptxSASTRA LAMA.pptx
SASTRA LAMA.pptx
 
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayu
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayuKesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayu
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayu
 
Kesusastraan Indonesia Sebelum Kemerdekaan - Damono SD.pdf
Kesusastraan Indonesia Sebelum Kemerdekaan - Damono SD.pdfKesusastraan Indonesia Sebelum Kemerdekaan - Damono SD.pdf
Kesusastraan Indonesia Sebelum Kemerdekaan - Damono SD.pdf
 
K.4 SII.pptx
K.4 SII.pptxK.4 SII.pptx
K.4 SII.pptx
 
Teori sastra jawa
Teori sastra jawaTeori sastra jawa
Teori sastra jawa
 
Meluruskan Sejarah Sastra Indonesia
Meluruskan Sejarah Sastra IndonesiaMeluruskan Sejarah Sastra Indonesia
Meluruskan Sejarah Sastra Indonesia
 
Periodisasi sastra menurut nugroho notosusanto
Periodisasi sastra menurut nugroho notosusantoPeriodisasi sastra menurut nugroho notosusanto
Periodisasi sastra menurut nugroho notosusanto
 
PPT PERIODESASI SASTRA DI INDONESIA.pptx
PPT PERIODESASI SASTRA DI INDONESIA.pptxPPT PERIODESASI SASTRA DI INDONESIA.pptx
PPT PERIODESASI SASTRA DI INDONESIA.pptx
 
Makalah sejarah sastra 2
Makalah sejarah sastra 2Makalah sejarah sastra 2
Makalah sejarah sastra 2
 
PPT Sejarah Sastra.pptx
PPT Sejarah Sastra.pptxPPT Sejarah Sastra.pptx
PPT Sejarah Sastra.pptx
 
Sastra islam melayu
Sastra islam melayuSastra islam melayu
Sastra islam melayu
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasar
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAANKONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
 
Dunia Sastra Jawa
Dunia Sastra JawaDunia Sastra Jawa
Dunia Sastra Jawa
 
Memahami Sastra Melayu Klasik
Memahami Sastra Melayu KlasikMemahami Sastra Melayu Klasik
Memahami Sastra Melayu Klasik
 
hakikat sastra dan puisi
hakikat sastra dan puisihakikat sastra dan puisi
hakikat sastra dan puisi
 

More from Wulan Sobichin

More from Wulan Sobichin (6)

Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
Konstruksi alat ukur hasil belajar bentuk objektif.
 
Soal latihan observasi dan eksposisi
Soal latihan observasi dan eksposisiSoal latihan observasi dan eksposisi
Soal latihan observasi dan eksposisi
 
1. observasi
1. observasi1. observasi
1. observasi
 
Nilai nilai cerpen
Nilai nilai cerpenNilai nilai cerpen
Nilai nilai cerpen
 
Paragraf generalisasi, analogi, dan kausal
Paragraf generalisasi, analogi, dan kausalParagraf generalisasi, analogi, dan kausal
Paragraf generalisasi, analogi, dan kausal
 
Peribahasa
PeribahasaPeribahasa
Peribahasa
 

Recently uploaded

Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Perkembangan Sastra Indonesia

  • 2. ■ Bagaimanakah perkembangan sastra Indonesia pada masa sastra klasik? ■ Bagaimana perkembangan karya sastra modern di Indonesia? ■ Bagaimana perkembangan fenomena cyber sastra di Indonesia? Rumusan Masalah
  • 4. Sastra menurut Yacob Sumardjo dan Zaini KM ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, gagasan, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona bahasa Ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa Sumardjo & Saini (1997: 3) Fananie (2000: 6) berpijak pada pendapat Mukarovsky karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan emosi spontan yang mampu mengungkapkan aspek estetik baik, didasarkan aspek kebahasaan, maupun aspek makna. Estetika bahasa biasanya diungkapkan melalui aspek puitik sedangkan estetika makna dapat terungkap melalui aspek deep structure (makna yang mendalam)
  • 5. Sastra secara Etimologis dari bahasa Sanskerta, akhiran –tra alat, sarana; sas- mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk atau instruksi; Jadi sastra dapat berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi atau pengajaran. sastra adalah seni bahasa untuk menyampaikan ajaran. Bahasa sastra untuk menyampaikan ajaran adalah telah diseleksi, dipilih dan tersusun secara indah. Sastra memberikan ajaran kebajikan sekaligus hiburan .
  • 6. Perkembangan Sastra Indonesia Hingga saat ini belum ada kesepakatan mengenai awal kemunculan sastra Indonesia. Pembabakan atau periodisasi sastra disusun para ahli sastra atas pandangan mereka masing-masing.
  • 7. Perkembangan Sastra Indonesia Periode 1961-1969: sastrawan lebih banyak meggunakan konotasi agar terhindar dari pergulatan politik. Ajip Rosidi membagi periodisasi sastra dalam dua kelompok besar, Periode 1942-1945: angkatan yang muncul menjelang kemerdekaan Indonesia. Masa kelahiran dan masa penjadian (1900-1954) Periode 1933: karya sastra didominasi bahasa Melayu tinggi. Periode 1933-1942: muncul sejumlah sastrawan yang mulai memakai bahasa Indonesia. Masa perkembangan (1945-1969) Periode 1953-1961: politik memiliki pengaruh kuat pada karya sastra angkatan ini. Periode 1945- 1953: sastrawan lebih ekspresif pasca kemerdek aan
  • 8. Perkembangan Sastra Indonesia Masa Perkembangan (1945-1960an) periode 45 dan periode 50: kesusastraan Indonesia mengalami berbagai perkembangan, disertai dengan pengaruh sosial dan politik yang semakin kompleks. Nugroho Notosusanto membagi periodisasi sastra sebagai berikut Sastra Melayu Lama: awal perkembangan sastra Indonesia, tetapi masih menggunakan bahasa Melayu tinggi. Sastra Indonesia Modern, Masa Kebangkitan (1920-1945): disebut masa kebangkitan karena pelopor perkembangan kesusastraan Indonesia terjadi pada periode ini.
  • 9. Perkembangan Sastra Indonesia Periode keempat 1950-sekarang: periode yang dipenuhi improvisasi dan kebebasan dalam berkarya Periode pertama masa abad 20 sampai 1942: awal berkembangnya dunia sastra, dimulai dari sastra melayu klasik sampai pujangga baru. Periode kedua 1942-1945: perkembangan sastra menjelang kemerdekaan. Sastrawan mulai menyelipkan semangat kebangsaan pada karya- karyanya. Periode ketiga 1945-1950: perkembangan sastra setelah kemerdekaan. Karya sastrawan lebih ekspresif dan menggunakan bahasa Indonesia sepenuhnya.
  • 10. Perkembangan Sastra Indonesia Sastra Indonesia Modern, meliputi: HB Jassin membagi periodisasi sastra menjadi Sastra Melayu Lama: pada periode ini sastra disebarkan secara lisan Pujangga Baru: angkatan yang protes terhadap sensor Balai Pustaka. Angkatan 45: karyanya dipenuhi semangat kebangsaan dan nuansa kemerdekaan. Angkatan 20: awal dimulainya sastra Indonesia, tetapi masih menggunakan bahasa Melayu tinggi Angkatan 33: berbarengan dengan berdirinya penerbit bentukan Belanda, yaitu Balai Pustaka.
  • 11. Perbedaan Periodisasi Angkatan sastra memiliki cakupan lebih luas karena angkatan berada di dalamnya sastra lebih menekankan perkembangan sebuah karya sastra pada masa tertentu dari berbagai sudut pandang: pengaruh politik, pengaruh parubahan paradigma sastrawan dalam mengembangkan kesusastraan. menekankan peran pengarang atau sastrawan dalam mengembangkan kesusastraan dalam tanggapan terhadap angkatan sebelumnya setiap angkatan dalam suatu periodisasi sastra pasti memiliki ciri-ciri tersendiri yang membedakan dengan ciri-ciri atau karakteristik dari angkatan lainnya, baik dalam hal genre, isi, maupun aspek- aspek lainnyaan sebelumnya Perkembangan Sastra Indonesia
  • 13. Sastra Zaman Klasik/ Sastra Lama sastra lama yang lahir pada masyarakat lama atau tradisional yakni suatu masyarakat yang masih sederhana dan terikat oleh adat istiadat. merupakan karya sastra indonesia yang berkembang dilingkungan masyarakat sumatera seperti "minangkabau, langkat, tapanuli dan daerah sumatera lainnya, orang tionghoa dan masyarakat indo-eropa. Catatan tertulis yang pertama kali ditemukan menggunakan bahasa Melayu Kuno dari abad ke-7 Masehi, bahkan sastra tercantum pada beberapa prasasti Kerajaan Sriwijaya bagian selatan Sumatera dan wangsa Syailendra di beberapa tempat di Jawa Tengah. Tulisan ini menggunakan aksara Pallawa. Selanjutnya, bukti-bukti tertulis lainnya bermunculan di berbagai tempat, meskipun dokumen terbanyak kebanyakan mulai berasal dari abad ke-18.
  • 14. Sastra Zaman Klasik/ Sastra Lama 1. Tidak diketahui siapa pengarangnya 2. Karya sastra disampaikan secara lisan 3. Isi karangan istana sentris atau selalu menceritakan kehidupan raja, istana dan putra-putri raja 4. Isi cerita didaktis, memberikan pesan moral kepada masyarakat 5. Bersifat khayalan fantastis yang tidak masuk akal 6. Mengandung pengaruh kepercayaan /agama Hindu dan Arab.
  • 15. Sastra Zaman Klasik/ Sastra Lama Kesusastraan Lama Indonesia Melayu Asli puisi seperti pantun dan prosa mencakup cerita penglipur lara, mite dan legendam, fabel, Cerita jenaka. Lama Bersifat Kebangsaan Sejarah Melayu, Hikayat Hang Tuah, Hikayat Raja-raja Pasai, Hikayat Aceh, dan Setia Bugis dan Melayu Melayu Pengaruh Jawa cerita panji. Melayu Pengaruh Asing Hindu, puisi (contohnya seloka, gurindam) prosa (contohnya Mahabharata, Ramayana, Pancatantra) Arab/Persi, bersifat didaktik Hikayat Bachtiar, Hikayat Bayan Budiman, Hikayat 1001 Malam bersifat Sejarah Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Iskandar Zulkarnain bersifat Ketatanegaraan Tajussalatin, Bustanussalatin; dan berhubungan agama Islam, misalnya Kesustraan Mula-Mula, Hikayat Raja Badar, Hikayat Nabi Muhammad SAW, Hikayat Nabi Sulaiman, Hikayat Lukmanul Hakim
  • 17. Sastra Baru/ Sastra Modern 1. Masyarakat sentris, yaitu: tema yang diangkat seputar permasalahan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari 2. Dinamis, yaitu: mudah berkembang sesuai perkembangan zaman. 3. Bebas, maksudnya: tidak terikat oleh aturan karya sastra yang ada sebelumnya/ bentuknya bebas. 4. Menggunakan bahasa sehari-hari 5. Disebutkan nama pengarangnya 6. Logis/ masuk akal
  • 18. Sastra Baru/ Sastra Modern Beberapa pendapat dari para sastrawan terkait lahirnya sastra modern Umar Yunus Sastra Indonesia baru ada setelah ada bahasa Indonesia artinya sastra Indonesia ada setelah bahasa persatuan diresmikan pada tanggal 28 oktober 1928 Ayub Rosidi sastra itu tidak mungkin ada tanpa bahasa sebagai media saranannya.beliau lebih mementingkan adanya rasa nasionalisme yang ada dalam karya sastra tersebut maka sastra Indonesia pada tahun ke 20- an menetapkan tahun lahirnya sastra Indonesia yaitu tahun 1922. kesustraan Indonesia mulai lahir pada tahun 20-an yaitu pada saat lahirnya roman dan puisi kebanggan mulai digunakan oleh pengarang dalam bahasa Indonesia. C.A.Teeuw. Sastra mulai ada dari sudut lahirnya sebuah Negara seperti Indonesia. Sastra Indonesia ada setelah bahasa Indonesia secara resmi diakui penggunaannya sebagai bahasa nasional bahkan dikukuhkan dalam undang-undang dasar 1945 ,maka sebelumnya dinamakan sastra melayu karena Indonesia belum merdeka. Slamet Mulyana.
  • 19. Sastra Baru/ Sastra Modern sastra Indonesia modern ditandai dengan lahirnya penerbit Balai Pustaka. Balai Pustaka sebagai penerbit yang menerbitkan karya-karya sastra pada tahun 1920 menandai tahun penting lahirnya sastra Indonesia. Setelah lahir, Sastra Indonesia Modern, maka sejak itulah adanya pebagian dan perkembangan proses dan karya kreatif. Para ahli membagi sastra Indonsia pada tahapan-tahapan atau angkatan-angkatan sastra.
  • 20. Sastra Baru/ Sastra Modern Periode adalah penggolongan atau pembabakan zaman-zaman pekembangan sastra berdasarkan standar tertentu. Di era sastra baru mulai dikenal adanya istilah periode dan angkatan. Angkatan ialah sekumpulan sastrawan yang hidup dalam satu kurun masa atau menempati periode tertentu. Sastrawan tadi setidaknya memiliki gagasan, ide, semangat yang sama/mirip penamaan sekelompok sastrawan berdasarkan zamannya.
  • 21. Sastra Baru/ Sastra Modern 1. berbahasa Indonesia, dan 2. ditulis oleh orang Indonesia. Sastra Indonesia adalah sastra yang … adalah sastra di luar sastra Indonesia. Terjemahan sama artinya dengan alih bahasa. Sastra mancanegara
  • 22. Sastra Baru/ Sastra Modern Angkatan Balai Pustaka atau angkatan 20-an. Mencoba mendobrak budaya dan alam pengetahuan tradisional melalui karya sastra. Misalnya dalam masyarakat masih ada kawin paksa, dalam karya sastra ditunjukkan bahwa kawin paksa itu menyakitkan dan sudah tidak relevan. masa transisi antara sastra Indonesia modern dan sastra daerah Penamaan 'angkatan 20' merujuk pada tahun mulai lahirnya sastra Indonesia. Penamaan angkatan 'Balai Pustaka' merujuk pada satu-satunya penerbit atau penerbit pertama yang menerbitkan karya sastra Indonesia di masa penjajahan Belanda tema yang diangkat pertentangan.
  • 23. Sastra Baru/ Sastra Modern Dalam periode ini 'Perlawanan' terhadap sastra lama semakin terasa. Mulai bekembang puisi yang tidak lagi terikat. Adapun jika terikat sudah mulai muncul pencampuran antara pola satu dengan yang lain. Hal ini ditandai dengan lahirnya puisi 'Bukan Beta Bijak Berperi'. angkatan 33. merujuk pada tahun 1933. Ada pula yang menyebut sebagai angkatan 30- an, atau angkatan Poejangga Baroe (Pujangga Baru) karena merujuk pada Majalah Sastra Poejangga Baroe. Pujangga Baru lebih berani menunjukkan keindaonesiaan dan nasionalisme. Angkatan 33
  • 24. Sastra Baru/ Sastra Modern Periode ini menghasilkan karya sastra yang mendukung semangat perjuangan dan mendukung kemerdekaan Indonesia. Tidak sedikit pula sastrawan yang terlibat aktif dalam upaya dan proses perang kemerdekaan. Maka banyak pula karya sastra dengan tema perang dan perjuangan. Pelopornya Chairil Anwar. Karyanya yang membawa warna baru dalam puisi Indonesia. Baik dari segi tema maupun bentuk dan wujud karya kreatif. Angkatan 45. Ciri angkatan ini adalah adanya sikap yang tegas dalam berIndonesia. Nasionalisme menjadi salah satu tema wajib dalam angkatan ini.
  • 25. Sastra Baru/ Sastra Modern lembaga-lembaga sastra yang berafiliasi dengan partai politik. ADa lembaga kebudayaan rakyat (Lekra) yang berafiliasi dengan PKI. Ada pula Lesbumi (Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia) berafiliasi dengan Partai NU. Di masa ini Sastra Indonesia disusun berkaitan dengan kecenderungan karya sastra yang dihasilkan. Karya sastra pada masa ini berisi tema-tema politik. Dengan gaya penceritaan yang semakin tegas dan beragam. Dalam masa periodisasi sejarah sastra Indonesia ini, ditandai juga dengan perselisihan antarsastrawan Perselisihan dan pertentangan bahkan berupa penyerangan karakter muncul seiring perbedaan pilihan politik dan sikap politik para sastrawan. Angkatan 66 atau angkatan 60’an
  • 26. Sastra Baru/ Sastra Modern muncul puisi kontemporer yang seolah olah kembali ke bentuk awal puisi sebagai mantra. Bedanya puisi kontemporer mengambil tema kekinian dan ditulis dalam bentuk kekinian. Meskipun pola penulisannya ada yang mirip dengan mantra. Angkatan 80 Puisi kembali menemukan pola baru. Dengan prepresi pemerintah yang sangat ketat, maka puisi menjadi penyalur aspirasi yang sangat efektif. Selain dengan bahasa bersayap yang tidak bisa dimaknai satu arah, puisi juga efektif untuk mengkritik pemerintah.
  • 27. Sastra Baru/ Sastra Modern mulai muncul sastra novel yang berupa 'buku Motivasi'. Ada dan berkembang pula sastra lendir, yang mengeksplorasi seksualitas secara berlebihan yang sebelumnya dianggap tabu. Angkatan 2000 muncul sastra poskolonial. Karena berkaitan dengan penguasa dan karya sastra yang baru bisa terbit pada tahun 2000 meskipun ditulis jauh sebelum itu. muncul novel-novel 'pesantren'. Novel yang ditulis oleh santri dengan latar pesantren dan penceritaan sekitar pesantren
  • 29. Sastra Cyber Sastra Cyber karya sastra yang dikerjakan dan dipublikasikan melalui medium internet atau teknologi informatika. Sastra ini mendobrak konvensi yang selama ini lekat bahwa sastra lebih dekat dengan konservatisme. Sastra cyber lebih bersifat terbuka dan bahkan cenderung vulgar. Artinya, siapapun dan dari latar belakang apapun dapat membuat karya sastra selama yang bersangkutan memiliki akses terhadap teknologi
  • 30. Sastra Cyber sastra cyber di Indonesia mulai dikenal oleh khalayak di akhir tahun 1990-an dan ditandai dengan peluncuran buku antologi puisi cyber berjudul Graffiti Gratitude pada tanggal 9 Mei 2001 di Puri Jaya, Hotel Sahid, Jakarta yang digawangi oleh Sutan Ikwan Soekri Munaf, Nanang Suryadi, Nunuk Suraja, Tulus Widjarnako, Cunong, dan Medy Loekito. Mereka tergabung dalam satu yayasan yaitu Yayasan Multimedia Sastra (YMS).
  • 31. Sastra Cyber Kedua, penulis yang memiliki homepage pribadi dapat memajang karyanya kapan saja ia kehendaki, tanpa menunggu persetujuan editor sebagaimana dialami sastra cetak. Oleh karenanya, sastra cyber bersifat demokratis dan secara tidak langsung, sastra cyber juga telah berperan melahirkan penulis-penulis baru. Keunggulan Pertama, sebuah karya dapat menyebar ke berbagai penjuru dunia hanya dalam hitungan detik dan sastra cyber menjadi ajang publikasi yang murah dan mudah. Biaya yang dikeluarkan juga relatif terjangkau. Ketiga, membuka ruang yang luas bagi tumbuhnya sastra alternatif yang ”memberontak” terhadap kemapanan – terhadap estetika yang lazim—dan bukan hanya menjadi media duplikasi dari tradisi sastra cetak Kelima, menunjang pelestarian lingkungan hidup.