Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Tes merupakan cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur
(yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di
bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau
serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan (yang harus
dijawab), atau perintah-perintah (yang harus dikerjakan) oleh testee,
sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran
tersebut) dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku
atau prestasi testee
1 Pengertian
3. 1) Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hubungan ini tes
berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah
dicapai olrh peserta didik setelah mereka menempuh proses belajar
mengajar dalam jangka waktu tertentu.
2) Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab melalui
tes tersebut akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program
pengajaran yang telah ditentukan, telah dapat dicapai.
2 Fungsi
4. 1) Menurut Sifat
1.1 Tes verbal; tes lisan dan tes tertulis
1.2 Tes non verbal, tidak menggunakan bahasa sebagai alat untuk
melaksanakan tes, dapat menggunakan gambar atau demonstrasi.
2) Menurut Tujuan
2.1 Tes bakat
2.2 Tes intelejensi
2.3 Tes prestasi belajar
2.4 Tes diagnostic
2.5 Tes sikap
2.6 Tes minat
3 Klasifikasi
5. 3) Menurut Pembuatannya
1.1 Tes terstandar
1.2 Tes buatan guru
4) Menurut Bentuk Soal
4.1 Tes uraian; uraian bebas dan uraian terbatas
4.2 Tes objektif; benar salah, menjodohkan, dan pilihan ganda
3 Klasifikasi
6. 1) Validitas
Tes hasil belajar dapat dinyatakan valid jika tes hasil belajar tersebut dengan
secara tepat, benar, sahih, atau absah telah dapat mengukur atau mengungkap
hasil-hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka
menempuh proses belajar mengajar dalam waktu tertentu.
2) Reliabel
Sebuah tes hasil belajar dinyatakan reliabel jika hasil pengukuran yang dilakukan
terhadap subjek yang sama senantiasa menunjukkan hasil yang tetap sama atau
sifatnya konsisten, tetap dan stabil, meskipun tes tersebut diberikan berulangkali
4 Ciri-ciri Tes yang Baik
7. 3) Objektif
Sebuah tes hasil belajar dapat dikatakan sebagai tes hasil belajar yang objektif jika tes
tersebut tidak ada faktor subjektif yang memengaruhi, disusun dan dilaksanakan apa
adanya. Ditinjau dari segi isi atau materi tesnya, materi tes tersebut bersumber dari
materi atau bahan pelajaran yang telah diberikan sesuai atau sejalan dengan tujuan
instruksional khusus yang telah ditentukan.
4) Praktis dan Ekonomis
Praktis menunjukkan bahwa tes tersebut mudah dilaksanakan, mudah diperiksa dan
dilengkapi dengan petunjuk yang jelas. Jadi, tes tersebut sifatnya sederhana dan
lengkap. Sementara, ekonomis menunjukkan bahwa tes tersebut tidak memerlukan
biaya yang mahal, waktu yang lama dan tenaga yang banyak. Yang penting tes
tersebut dapat diselenggarakan dengan baik
4 Ciri-ciri Tes yang Baik
8. 1) Sesuai tujuan instruksional, tes hasil belajar harus dapat mengukur
secara jelas hasil belajar (learning outcomes) yang telah ditetapkan. Hal
ini akan memudahkan guru dalam menyusun soal tes hasil belajar.
2) Soal-soal tes hasil belajar adalah sampel representatif dari populasi
bahan pelajaran yang telah diajarkan. Dengan demikian, soal-soal
tersebut mewakili seluruh performance yang telah diperoleh selama
peserta didik mengikuti suatu unit pengajaran.
3) Sesuai tujuan tes hasil belajar, variasi soal-soal diperlukan untuk
mengukur hasil belajar yang diinginkan.
5 Prinsip Penyusunan Tes
9. 4) Tes hasil belajar harus memiliki reliabilitas yang dapat
diandalkan. Artinya, setelah tes hasil belajar itu dilaksanakan
berkali-kali terhadap subjek yang sama, hasil tes tersebut selalu
sama atau relatif sama.
5) Tes hasil belajar harus dapat dijadikan instumen yang
menyajikan informasi. Informasi ini berguna untuk memperbaiki
cara belajar siswa dan cara mengajar guru sendiri.
5 Prinsip Penyusunan Tes
10. 6 Tes Uraian & Tes Objektif
No Unsur Tes Objektif Tes Uraian
1
Proses
berpikir
yang ingin
diukur
Dapat digunakan untuk mengukur
semua jenjang proses berpikir
tetapi lebih tepat digunakan untuk
mengukur proses berpikir ingatan,
pemahaman dan penerapan
Dapat digunakan untuk mengukur
semua jenjang proses berpikir tetapi
lebih tepat digunakan untuk mengukur
proses berpikir analisis, sintesis dan
evaluasi
2
Cakupan
materi yang
ditanyakan
Dapat menanyakan banyak
materi dalam satu waktu ujian
(sampel materi lebih banyak)
Hanya dapat menanyakan sedikit
materi (sampel materi lebih sedikit)
3
Waktu
penyusunan
tes
Untuk menyusun satu set tes
memerlukan waktu cukup lama
Waktu yang diperlukan untuk menyusun
satu set tes singkat
11. 6 Tes Uraian & Tes Objektif
No Unsur Tes Objektif Tes Uraian
4
Penyusunan
pertanyaan
Untuk membuat butir soal yang bak
relatif sukar
Untuk membuat butir soal yang
baik lebih mudah jika
dibandingkan dengan tes objektif
5
Pengolahan hasil
tes
Hasil tes dapat diolah dengan cepat
dan objektif
Ketepatan hasil pemeriksaan tinggi
Adanya unsur subjektivitas dalam pemeriksaan
Ketepatan hasil pemeriksaan rendah
6 Jawaban siswa
Siswa hanya memilih jawaban
yang telah disediakan oleh
penulis soal.
Dalam menjawab, siswa hanya
mengingat, menginterpretasi dan
menganalisis ide orang lain
Dalam menjawab, siswa dapat
mengemukakan, mengorganisasikan,
menghubungkan dan menganalisis idenya
sendiri
7
Pengganggu
hasil tes
Kemampuan siswa dapat terganggu
oleh kemampuan siswa
dalam membaca dan dapat menerka
Kemampuan siswa dapat terganggu oleh
kemampuan siswa
dalam menulis dan berceritera
12. Keunggulan Tes Objektif
Tepat digunakan untuk mengukur proses rendah sampai sedang (Ingatan,
pemahaman dan penerapan)
Semua atau sebagian besar materi yang telah diajarkan dapat ditanyakan saat ujian
Pemberian skor dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan konsisten
Memungkinkan untuk dilakukan analisis butir soal
Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan
Memperoleh informasi lebih banyak mengenai penguasaan kognitif siswa
13. Kelemahan Tes Objektif
Siswa tidak dapat mengorganisasikan, menghubungkan dan menyatakan idenya sendiri
karena semua alternative jawaban untuk setiap pertanyaan sudah diberikan oleh penulis
soal. Siswa hanya dapat mengingat, menginterpretasi atau menganalisis ide orang lain
yaitu ide penulis soal
Soal yang diujikan kebanyakan hanya mengukur proses berpikir rendah
Membuat pertanyaan dan alternatif jawaban pada tes objektif lebih sukar daripada
membuat pertanyaan tes uaraian
Kemampuan siswa dapat terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan menerka
14. Cara Membuat Tes Objektif yang Baik:
1. Inti permasalahan yang akan ditanyakan harus dirumuskan dengan jelas pada pokok soal
2. Hindari pengulangan kata yang sama pada pokok soal
3. Hindari penggunaan kalimat yang berlebihan pada pokok soal
4. Alternatif jawaban yang dibuat harus logis, homogen dan pengecoh menarik untuk dipilih
5. Dalam merumuskan pokok soal, hindari adanya petunjuk ke arah jawaban yang benar
6. Setiap butir soal hanya mempunyai satu jawaban yang benar
7. Hindari penggunaan ungkapan negatif pada pokok soal
8. Hindari alternatif jawaban yang berbunyi semua jawaban benar atau semua jawaban salah
9. Jika alternatif jawaban berbentuk angka, urutkan mulai dari yang besar atau yang kecil
10.Hindari penggunaan istilah yang telalu teknis pada pokok soal
11.Upayakan agar jawaban butir soal yang satu tidak tergantung soal yang lain
15. BENAR-SALAH
(TRUE-FALSE ITEM)
Tes benar salah adalah tes yang butir soalnya terdiri dari suatu pernyataan dimana siswa diminta untuk
mennetukan apakah pernyataan tersebut benar atau salah, tepat atau tidak tepat, ya atau tidak. Tes benar
salah digunakan untuk mengukur kemampuan siswa untuk mengidentifikasi kebenaran suatu pernyataan
mengenai: fakta, definisi, prinsip, teori, hukum dan sebagainya.
KEUNGGULAN KELEMAHAN
1. Dapat mencakup bahan yang luas
dan tidak banyak makan tempat
2. Mudah memeriksanya
3. Dapat digunakan berulang kali
4. Dapat dilihat secara cepat dan objektif
5. Petunjuk cara mengerjakannya mudah
dimengerti
1. Sering membingungkan
2. Mudah ditebak/diduga
3. Banyak masalah yang tidak dapat
dinyatakan hanya dengan benar atau
salah
4. Hanya dapat mengungkap daya
ingatan dan pengenalan kembali
16. 1. Tulislah huruf B – S pada permulaan masing-masing item
2. Usahakan jumlah soal yang dijawab benar dan salah sebanding, tetapi
susunannya tidak beraturan
3. Hindari item yang masih bisa diperdebatkan
4. Hindari pernyataan yang persis sama dengan buku
5. Hindari kata-kata yang menunjukkan kecendrungan memberi saran
Petunjuk Menyusun Tes Benar Salah
17. CONTOHTESBENAR SALAH
Lingkarilah huruf F jika pernyataan di bawah ini merupakan fakta dan P jika pernyataan merupakan pendapat!
1. F – P : Tidak ada kehidupan di planet Mars.
2. F – P : Bumi beredar mengelilingi Matahari.
Lingkarilah huruf B jika pernyataan di bawah ini benar dan S jika salah!
1. B – S : Jika ada beda potensial antara dua titik dan dihubungkan melalui penghantar maka akan timbul arus listrik
2. B – S : Penumpang bus yang duduk pada saat bus berjalan dengan kecepatan 80 km/jam akan terdorong ke depan
apabila bus tersebut di rem secara mendadak
18. MENJODOHKAN
(MATCHINGEXERCISE)
Tes menjodohkan merupakan tes yang ditulis dalam dua kolom. Kolom pertama adalah pokok soal (premis)
sedangkan kolom kedua adalah kolom jawaban (respon). Siswa diminta untuk menjodohkan pernyataan-
pernyataan yang ada pada kolom pertama dengan jawaban-jawaban yang ada pada kolom kedua.
KEUNGGULAN KELEMAHAN
1. Dapat dinilai dengan mudah dan objektif
2. Mudah untuk disusun
3. Dapat digunakan untuk menilai
- teori dengan penemunya
- sebab dan akibat
- istilah dan definisinya
1. Cendrung menilai aspek ingatan saja
2. Tidak dapat menilai pengertian guna
membuat kesimpulan
19. 1. Petunjuk soal hendaknya jelas dan singkat
2. Kumpulan soal diletakan di kiri dan kumpulan jawaban di kanan
3. Alternatif jawaban lebih banyak dari soal
4. Soal dan jawaban berada pada halaman yang sama
5. Gunakan kalimat yang singkat dan langsung terarah pada persoalan
Petunjuk Menyusun Tes Menjodohkan
20. CONTOHTESMENJODOHKAN
Jodohkanlah setiap pernyataan yang ada pada kolom
pertama dengan satu jawaban pada kolom kedua
dengan menuliskan huruf pilihan di depan nomor
kolom pertama!
Kolom Pertama Kolom Kedua
1. Ketela a. Vitamin A
2. Jagung
3. Pisang
4. Tomat
b. Vitamin C
c. Vitamin D
d. Protein
e. Lemak
f. Hidrat Arang
Jodohkanlah setiap pernyataan yang ada pada kolom
pertama dengan satu jawaban pada kolom kedua
dengan menuliskan huruf pilihan di depan nomor
kolom pertama!
Kolom Pertama Kolom Kedua
1. (50 : 2) + 5 a. 20
2. (0,5 × 40) + 2
3. (24 + 9) − 8
4. 25 × 4
b. 21
c. 22
d. 25
e. 27
f. 30
21. PILIHAN GANDA
(MULTIPLE CHOICE)
Tes yang terdiri dari pertanyaan atau pernyataan (statement) yang belum sempurna (disebut juga stem)
dan beberapa alternatif pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban (option) terdiri dari jawaban yang
benar dan jawaban yang salah disebut dengan pengecoh (distractor) yang memungkinkan orang
tertarik memilihnya jika tidak betul-betul menguasai materi.
KEUNGGULAN KELEMAHAN
1. Jumlah soal bisa banyak sehingga
meawakili berbagai materi
2. Penskoran lebih mudah
3. Sangat tepat untuk jumlah peserta
yang cukup banyak
4. Reliabilitasnya relatif lebih tinggi
5. Penilaiannya lebih objektif
1. Kemungkinan menerka cukup besar
2. Proses berpikir siswa tidak terlihat
3. Tidak dapat mengukur kemampuan verbal,
dan problem solving
4. Penyusunan soal yang baik, sulit dan lama
5. Sulit membuat option yang benar-
benar homogen
22. 1. Soal harus sesuai dengan tujuan (kompetensi dasar dan indikator)
2. Option harus berfungsi dan logis
3. Tiap soal harus punya option paling benar
4. Statemen dirumuskan dengan jelas
5. Statemen dan option harus berupa pernyataan yang penting saja
6. Statemen jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar
7. Statemen jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda
8. Gambar, tabel, grafik, diagram dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas
9. Panjang option harus relatif sama
10. Option tidak boleh berbentuk “semua jawaban benar” atau “semua jawaban salah”
11. Option yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan atau kronologis
12. Butir soal jangan bergantung dengan jawaban sebelumnya
13. Harus menggunakan bahasa yang standar dan komunikatif
14. Option jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian
Petunjuk Menyusun Tes Pilihan Ganda
23. MELENGKAPI PILIHAN
(RAGAM A)
PILIHAN GANDA
(MULTIPLE CHOICE)
CONTOH
Pertambahan jumlah penduduk secara alami terjadi karena adanya ….
a. Kelahiran
b. Kematian
c. Imigrasi
d. Urbanisasi
Pada ragam ini butir soal tersusun atas pokok soal (stem) disertai dengan empat atau lima alternatif
jawaban. Perintah dari pengerjaan butir soal ini adalah: pilih satu jawaban yang paling tepat.
24. HUBUNGAN ANTARHAL
(RAGAM B)
PILIHAN GANDA
(MULTIPLE CHOICE)
Pada ragam ini butir soal tersusun atas pokok soal yang terdiri dari dua pernyataan yang berdiri sendiri
(independen) dan dipisahkan dengan kata sebab. Alternatif jawabannya berupa pilihan untuk
menentukan ada tidaknya hubungan antara kedua pernyataan tersebut.
Perintah pengerjaan soal:
Pilihlah: A. Jika pernyataan pertama benar, pernyataan kedua benar, dan menunjukkan hubungan sebab akibat
B. Jika pernyataan pertama benar, pernyataan kedua benar, tetapi tidak menunjukkan hubungan sebab akibat
C. Jika salah satu pernyataan tersebut salah
D. Jika kedua pernyataan tersebut salah
CONTOH
Vitamin sangat diperlukan oleh tubuh
Sebab
Kekurangan vitamin akan menyebabkan avitaminosis
25. ANALISIS KASUS (RAGAM C) PILIHAN GANDA
(MULTIPLE CHOICE)
Pada ragam ini butir soal berupa analisis, pertanyaan yang dirumuskan pada pokok soal dikembangkan
dari kasus yang disajikan sebelumnya. Siswa diminta menjawab pertanyaan yang dikembangkan dari
suatu kasus. Perintah pengerjaan soal: pilih satu jawaban yang paling tepat.
CONTOH
Sudah cukup lama taman yang terletak di pusat kota itu diabaikan. Para pedagang berjualan seenaknya di sembarang tempat.
Sampah-sampah berserakan dimana-mana. Corat-coret terdapat di pohon dan di tempat duduk. Banyak pohon meranggas dan layu,
bunga-bunga dan rerumputan tumbuh liar.
Taman kota itu kini tidak nyaman lagi. Lebih cenderung berubah menjadi tempat perkelahian anak-anak nakal, bahkan
penjambretan dan pencopetan sering terjadi di taman tersebut.
Kesimpulan dari paragraf di atas adalah ….
a. taman yang terletak di pusat kota itu tidak diurus c. taman kota itu diabaikan sehingga kotor
b. taman kota itu tidak nyaman lagi d. taman kota itu menjadi tempat penjambretan
26. GANDA KOMPLEKS (RAGAM
D)
PILIHAN GANDA
(MULTIPLE CHOICE)
Pada ragam ini butir soal tersusun atas pokok soal yang berupa pertanyaan yang disertai dengan tiga atau
empat buah alternatif jawaban. Siswa diminta untuk memilih jawaban yang benar (lebih dari satu) dari tiga
atau empat alternatif jawaban yang ada. Perintah pengerjaan soal:
Pilihlah: A. Jika jawaban (1) dan (2) benar
B. Jika jawaban (1) dan (3) benar
C. Jika jawaban (2) dan (3) benar
D. Jika jawaban (1), (2) dan (3) benar
CONTOH
Vitamin A banyak ditemukan pada ….
(1) Minyak ikan
(2) Wortel
(3) Bayam
27. MEMBACA DIAGRAM,
TABEL ATAU GRAFIK
(RAGAM E)
PILIHAN GANDA
(MULTIPLE CHOICE)
●Pada ragam ini butir soal berupa
analisis yang dilakukan melalui
penyampaian dalam bentuk tabel, grafik
atau diagram. Siswa diminta untuk
menjawab pertanyaan yang
berhubungan dengan tabel, grafik atau
diagram.. Perintah pengerjaan ragam soal
ini: Pilihlah satu jawaban yang paling
tepat.
CONTOH
Perhatikan tabel jumlah pasien berikut!
Informasi yang sesuai dengan tabel tersebut adalah…
A. Jumlah pasien rawat jalan selalu meningkat setiap tahun.
B. Jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap cenderung meningkat.
C. Setiap tahun jumlah pasien rawat inap cenderung menurun.
D. Pasien rawat inap mendapat pelayanan yang baik.
28. Keunggulan Tes Uraian
Tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir tinggi
Tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks
Waktu yang digunakan untuk menulis tes uraian lebih cepat
daripada waktu yang digunakan untuk menulis tes objektif
Menulis tes uraian yang baik relatif lebih mudah daripada
menulis tes objektif (pilihan ganda) yang baik
29. Kelemahan Tes Uraian
Kesukaran utama dalam memeriksa jawaban
siswa terletak pada sulitnya memberikan skor
yang objektif dan konsisten
Terbatasnya sampel materi yang ditanyakan
Hanya sebagian kecil hasil belajar yang terukur menyebabkan validasi tes yang
digunakan adalah rendah.
Sukar memeriksa jawaban siswa
30. Cara Membuat Tes Uraian yang Baik:
1. Tulislah tes berdasarkan perencanaan tes (kisi-kisi) yang ada
2. Gunakan tes untuk mengukur hasil belajar yang kurang tepat atau tidak dapat diukur dengan tes objektif
3. Gunakan tes terbatas untuk menambah sampel yang dapat ditanyakan dalam satu waktu ujian
4. Gunakan tes untuk mengungkap pendapat, tidak hanya sekedar menyebutkan fakta. Untuk itu gunakan
kata tanya seperti: jelaskan, bandingkan, hubungkan, simpulkan, analisislah, kelompokkan,
formulasikan, dan lain sebagainya. Hindarkan penggunaan kata tanya seperti sebutkan karena kata tanya
seperti itu biasanya hanya meminta siswa untuk menyebutkan fakta saja.
5. Rumuskan butir soal dengan jelas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir
6. Usahakan agar jumlah butir soal dapat dikerjakan dalam waktu yang telah ditentukan
7. Jangan menyediakan sejumlah pertanyaan yang dapat dipilih oleh siswa
8. Tulis skor maksimal yang dapat diperoleh siswa pada setiap butir soal
31. URAIAN TERBUKA
(OPEN ENDED QUESTION)
Jawaban yang diberikan siswa tidak memiliki batas, tergantung kemampuan
analisis dan sintesis serta pandangan siswa terhadap suatu masalah.
CONTOH
1. Apa yang Anda ketahui tentang keluarga berencana?
2. Apa yang Anda ketahui tentang Universitas Terbuka?
32. URAIAN TERBATAS
(RESTRICTED QUESTION)
Bentuk tes ini menggiring jawaban siswa pada hal-hal tertentu yang batasannya telah pasti dapat berupa:
a) pasti ruang lingkupnya b) pasti arah sudut pandang jawabannya. c) pasti indikator-indikator
jawabannya.
CONTOH
1. Apa yang terjadi jika program keluarga berencana mengalami kegagalan? Jelaskan jawaban Anda
terutama dampaknya pada sector pendidikan yang menyangkut penyediaan sarana dan prasarana
pendidikan dasar.
2. Apa yang Anda ketahui tentang Universitas Terbuka dalam hal pelayanannya terhadap mahasiswa yang
berhubungan dengan bimbingan akademik?