SlideShare a Scribd company logo
konsep dasar akuntansi manajemen
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perencanaan dan pengendalian operasi perusahaan, manajemen puncak
memberikan peran bagi para manajer dalam merencanakan pencapaian sasaran organisasi
yang kemudian dibuat dalam suatu anggaran. Untuk dapat melaksanakan rencana tersebut,
manajemen puncak mengalokasikan sumber daya yang diukur dalam satuan uang. Pusat
biaya melaporkan secara berjenjang menurut organisasi hasil pelaksanaan rencana
pencapaian sasaran organisasi yang merupakan perannya dalam mencapai tujuan utama
perusahaan. Dalam hal ini, sangat di perlukan adanya konsep dasar dalam penetapan biaya
dari proses produksi. Sehingga proses produksi menghasilkan pencapaian yang sesuai dengan
tujuan perusahaan. Pembebanan biaya pada setiap unit produksi secara akurat, akan
mendukung tercapainya tujuan perusahaan.
Merencanakan dan membentuk pusat-pusat biaya pada perusahaannya. Keputusan-
keputusan yang dibuat manajer beserta pihak-pihak internal lainnya mempengaruhi hasil-
hasil yang akan didapat pada masa yang akan datang. Dalam pengambilan keputusan manajer
harus membuat pilihan yang masuk akal diantara alternatif yang ada. Karena pilihan yang
akan diambil oleh manajer sangat menentukan kelangsungan hidup perusahaan, sebagian
besar kualitas keputusan manajemen mencerminkan kualitas akuntansi dan informasi lain
yang diterima oleh manajemen.
B. Rumusan Masalah
1. Pembebanan biaya
2. Biaya Produk dan Jasa
3. Sistem Akuntansi Manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembebanan Biaya : Penelusuran Langsung (Direct Tracing), Penelusuran Penggerak
(Driver Tracing), dan Alokasi (Allocation)
Biaya
Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang
atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa datang bagi organisasi.
Biaya di katakan sebagai setara kas karena sumber nonkas dapat ditukar dengan jasa atau
barang yang diinginkan. Mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk mencapai manfaat tertentu
berarti membuat perusahaan menjadi lebih efisien. Akan tetapi biaya harus di kelola dengan
strategis.
Selain itu, manajer juga harus memahami apa yang di maksud dengan biaya peluang.
Biaya peluang atau kesempatan adalah manfaat yang diserahkan atau dikorbankan ketika satu
alternatif dipilih dari beberapa alternatif lainnya. Contohnya, sebuah perusahaan yang
bernama PT. SIRA yang bergerak di bidang industry sepatu mungkin memilih untuk
menggunakan kas sebesar $50.000 untuk keperluan menambah output produksi perusahaan
tersebut dengan perkiraan output pertambahannya sebanyak 1000 unit dengan pangsa pasar
yang sama, di bandingkan membuka cabang baru namun dengan pangsa pasar yang sangat
menguntungkan dan memberikan keuntungan 20 % dari biaya yang dikeluarkan. Biaya
peluang dari modal untuk penambahan output produksi adalah $10.000.
Biaya dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat dimasa depan, pada perusahaan yang
berorientasi laba, manfaat masa depan biasanya berarti pendapatan. Jika biaya telah
dihabiskan dalam proses menghasilkan pendapatan, maka biaya tersebut dinyatakan
kadaluwarsa (expire). Biaya yang kadaluwarsa disebut beban(expenses). Biaya dan harga
berkaitan erat, dalam pengertian bahwa harga harus melebihi biaya agar meghasilkan laba
yang cukup banyak. Selanjutnya, penurunan harga dapat meningkatkan nilai bagi pelanggan
dengan mengurangi pengorbanan pelanggan dan kemampuan menurunkan harga berkaitan
dengan kemampuan mengurangi biaya.
Objek Biaya
System akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya
kepada entitas, yang disebut sebagai objek biaya. Objek biaya dapat berupa apapun, seperti
produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas, dan lain-lain yang digunakan untuk
mengukur dan membebankan biaya. Sebagai contoh, jika sebuah rumah sakit ingin
menetapkan biaya unit operasi, maka obyek biayanya adalah unit operasi.
Dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas muncul sebagai objek biaya yang penting.
Aktivitas adalah unit dasar dari kerja yang dilakukan dalam sebuah organisasi dana dapat
juga dideskripsikan sebagai kumpulan tindakan dalam suatu organisasi yang berguna bagi
para manajer untuk melakukan perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Atau
dapat di artikan pula, aktivitas adalah orang-orang dan atau peralatan yang melakukan kerja
bagi orang lain. Selain sebagai obyek biaya, aktivitas juga berperan utama dalam
pembebanan biaya untuk obyek biaya lainnya. Oleh sebab itu, aktivitas adalah unit dasar
kerja yang dibutuhkan dalam sebuah organisasi, dan dapat juga digambarkan sebagai suatu
pengumpulan tindakan dalam suatu organisasi yang berguna bagi para manajer untuk
melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Keakuratan Pembebanan
Keakuratan tidak dievaluasi berdasarkan pengetahuan tentang biaya yang
“sebenarnya”. Keakuratan adalah suatu konsep yang relative, dan harus dilakukan dengan
wajar serta logis terhadap penggunaan metode pembebanaan biaya. Tujuannya adalah untuk
mengukur dan membebankan biaya terhadap sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya
sebaik mungkin. Contohnya, PT SIRA ingin mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk
penyediaan bahan baku yang di pasok sendiri oleh perusahaan. Dalam proses pengambilan
bahan baku tersebut dari sumbernya dengan biaya angkut bahan, upah pekerja tidak langsung
dan biaya lainnya sebesar di perkirakan sebesar $200. Padahal perusahaan lain yang bergerak
di bidang yang sama memperoleh bahan baku dengan biaya sebesar $190. Hal ini
menunjukkan bahwa telah adanya distorsi pada pembebanan biaya untuk bahan baku.
Pembebanan biaya yang terdistorsi dapat menghasilkan keputusan yang salah dan
evaluasi yang buruk. Menetapkan hubungan sebab akibat antara biaya yang dibebankan dan
objek biaya adalah kunci untuk membuat pembebanan biaya secara wajar dan akurat.
· Ketertelusuran
Hubungan antara biaya dan objek biaya harus digali untuk membantu meningkatkan
keakuratan pembebanan biaya. Biaya dapat berkaitan dengan objek biaya secara langsung
maupun tidak langsung. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat
dengan mudah dan akurat dilacak sebagai objek biaya. Biaya langsung ( direct cost) adalah
biaya yang dengan mudah dan akurat ditelusuri sebagai objek biaya. “Ditelusuri dengan
mudah” berarti biaya dapt dibebankan dengan cara yang layak secara ekonomi, sedangkan
“ditelusuri dengan akurat” berarti biaya dapat dibebankan dengan menggunakan hubungan
sebab-akibat. Jadi, Ketelusuran adalah kemampuan untuk membebankan biaya ke objek biaya
dengan cara yang layak secara ekonomi berdasarkan hubungan sebab akibat. Semakin besar
biaya yang dapat ditelusuri ke objeknya, semakin akurat pembebanan biayanya. Ketelusuran
adalah unsur utama dalam pengembangan pembebanan biaya yang akurat.
Suatu jenis biaya tertentu mungkin saja digolongkan, baik secara biaya langsung
maupun biaya tidak langsung. Sistem akuntansi manajemen umumnya berurusan dengan
banyak objek biaya. Semua bergantung pada objek biaya yang menjadi acuan. Sebagai
contoh, jika rumah sakit merupakan obyek biaya, maka biaya pemanas dan pendingin ruang
rumah sakit adalah biaya langsung. Akan tetapi, jika objek biayanya adalah produk yang
dihasilkan oleh rumah sakit tersebut, maka biaya utilitis ini merupakan biaya tidak langsung.
·
Metode Penelusuran
Ketertelusuran berarti biaya dapat dibebankan de ngan mudah dan akurat , sedangkan
penelusuran (tracing) berarti pembebanan akutual biaya pada objek biaya dengan
menggunakan ukuran yang dapat diamati atas sumber daya yang dikonsumsi oleh objek
biaya. Penelusuran biaya ke objek biaya dapat terjadi melalui salah satu dari dua cara berikut:
(1) penelusuran langsung(drect tarcing) yaitu suatu proses pengidentifikasian dan
pembebanan biaya yang berkaitan secara khusus dan fisik dengan suatu objek dan biasanya
dikerjakan dengan pengamatan secara fisik. Contohnya perusahaan yang memasuk bahan
baku sendiri dengan biaya $200. Bahan baku merupakan objek biaya yang langsung dapat di
telusuri kepada PT SIRA. Idealnya, semua biaya harus dibebankan pada objek biaya dengan
menggunakan penelusuran langsung. Sayangnya, objek biaya bukan merupakan pengguna
sumber daya satu-satunya. Dalam kasus ini, kita menggunakan penelusuran penggerak untuk
membebankan biaya.
Penelusuran penggerak (driver tracing) yaitu penggunaan penggerak untuk
membebani biaya ke objek biaya. Dalam konteks pembebanan biaya, penggerak adalah faktor
penyebab yang dapat diamati dan yang mengukur konsumsi sumber daya objek biaya. Oleh
karena itu penggerak adalah faktor yang menyebabkan perubahan dalam penggunaan sumber
daya, dan memiliki hubungan sebab akibat dengan biaya yang berhubungan dengan objek
biaya. Penelusuran penggerak biasanya kurang akurat dibandingkan penelusuran langsung.
Akan tetapi jika hubungan sebab akibatnya kuat, maka dapat diperkirakan adanya tingkat
keakuratan yang lebih tinggi. Salah satu contoh adalah jumlah jam kerja pemeliharaan
peralatan. Biaya yang di keluarkan sesuai dengan jumlah jam kerja pemeliharaannya. Dengan
penelusuran penggerak yang sebenarnya perlu di hubungkan sebab-akibat pada objek biaya
peralatan. Sehingga biaya yang seharusnya di bebankan kepada biaya tersebut dapat di
ketahui.
Penelusuran penggerak dapat menghasilkan pembebanan biaya yang kurang akurat
daripada penelusuran langsung. Perhatian yang lebih penting adalah situasi saat objek biaya
bukan merupakan pemakai sumber daya satu-satunya, dan tidak ada hubungan sebab-akibat
yang dapat di tetapkan (atau adanya kendala biaya jika menggunakan hubungan sebab-
akibat).
·
Membebankan Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibebankan ke objek-objek
biaya, baik menggunakan penelusuran langsung maupun penggerak. Hal ini berarti bahwa
tidak ada hubungan sebab akibat antara biaya dengan objek biaya atau penelusuran tidak
layak dilakukan secara ekonomis. Pembebanan biaya tidak langsung ke objek biaya disebut
alokasi. Oleh karena itu tidak terdapat hubungan sebab akibat. Contohnya adalah biaya
penjahitan sepatu kulit dan tas kulit. Untuk melihat hubungan penyebab tentu sulit maka
untuk mengalokasikan biaya dilakukan dengan proporsi terhadap penggunaan jam tenaga
kerja. Pengalokasian biaya tidak langsung didasarkan pada kemudahan atau beberapa asumsi
yang berhubungan. pembebanan biaya tidak langsung pada objek biaya secara arbitrer
mengurangi keakuratan pemebebanan biaya secara keseluruhan. Oleh sebab itu, kebijakan
perhitungan biaya yang terbaik mungkin hanya membebankan biaya(yang ditelusuri)
langsung pada objek biaya. Akan tetapi, alokasi biaya tidak langsung mungkin bermanfaat
untuk tujuan lain di samping keakuratan.
·
Ikhtisar Pembebanan Biaya
Keakuratan penelusuran penggerak tergantung pada kualitas hubungan sebab akibat
yang digambarkan oleh penggerak. Pengidentifikasian penggerak dan penilaian kualitas dari
hubungan sebab akibat, jauh lebih besar biayanya dibandingkan dengan penelusuran
langsung atau alokasi. Salah satu keunggulan alokasi adalah kemudahan dan rendahnya biaya
implementasi. Akan tetapi, alokasi adalah metode yang tingkat keakuratan pembebanan
biayanya paling rendah, dan penggunaannya harus seminimal mungkin (sedapat mungkin
dihindari).
B. Biaya Produk dan Jasa
Biaya yang Berbeda untuk Tujuan Berbeda
Harga pokok produk atau biaya produk (product cost) adalam pembebanan biaya yang
mendukung tujuan manajerial yang spesifik. Arti “biaya produk” bergantung pada tujuan
manajerial yang sedang berusaha dicapai. Hal ini mengilustrasikan prinsif manajemen biaya
yang fundamental, yaitu “biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda”.
Rantai nilai internal perusahaan adalah seperangkat aktivitas yang dibutuhkan untuk
mendesain , mengembangkan, memproduksi, memasarkan, mendistribusikan dan melayani
produk. Rantai nilai biaya produk diperoleh dengan membebankan biaya pada serangkaian
aktivitas yang mendefinisikan rantai nilai, kemudian membebankan biaya dari berbagai
aktivitas itu pada produk.
Biaya Produk dan Pelaporan Keuangan Eksternal
Biaya dibagi menjadi 2 yaitu biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi
adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Biaya
nonproduksi adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi perencanaan, pengembangan,
pemasaran, distribusi, layanan pelanggan, dan administrasi umum. Biaya nonproduksi sering
dibagi dalam dua kategori umum : biaya penjualan yang mencakup biaya pemasaran,
distribusi dan layanan pelanggan; dan biaya administrasi yang mencakup biaya desain,
pengembangan , dan administrasi umum.
Untuk barang berwujud, biaya produksi dan nonproduksi sering disebut sebagai biaya
manufaktur dan nonmanufaktur. Biaya produksi dapat dikalsifikasikan lebih lanjut sebagai
bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Dalam pelaporan keuangan eksternal,
hanya ketiga elemen ini yang dapat dibebankan pada produk.
1. Bahan langsung
Bahan langsung adalah bahan yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa
yang sedang di produksi. Biaya bahan ini dapat langsung dibebankan pada produk.
2. Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara langsung pada
baranag atau jasa yang sedang diproduksi. Pengamatan secara langsung dapat di lakukan
dalam hal ini.
3. Overhead
Overhead semua biaya selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Pada perusahaan
manufaktur, overhead juga dikenal sebagai beban pabrik atau overhead manufaktur.
Biaya utama dan konversi
Kombinasi dari berbagai biaya produksi mengarah pada konsep biaya konversi dan
biaya utama. Biaya utama adalah jumlah dari biaya bahan langsung dan tenaga kerja
langsung. Biaya konversi adalah jumlah dari biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead.
Untuk perusahaan manufaktur, biaya konversi bisa di interpretasikan sebagai biaya untuk
mengonversi bahan baku menjadi produk akhir.
Biaya penjualan dan Administrasi
Untuk pelaporan keuangan eksternal, biaya penjualan dan administrasi disebut
sebagai biaya yang tidak dapat diinventarisasi atau biaya periode. Jadi, biaya ini tidak ada
satupun yang dapat dibebankan pada produk atau muncul sebagai bagian dari nilai persediaan
yang dilaporkan pada neraca. Biaya yang diperlukan untuk memasarkan,mendistribusikan
dan melayani produk atau jasa merupakan biaya pemasaran (penjualan). Sedangkan biaya
yang berkaitan dengan penelitian, pengembangan dan administrasi umum pada organisasi
yang tidak dapat dibebankan pada pemasaran ataupun produksi, dibebankan sebagai biaya
administrasi.
Laporan Keuangan Eksternal
Laporan Laba Rugi: Perusahaan Manufaktur
Pemasukan yang dihitung menurut klasifikasi fungsional sering disebut sebagai
perhitungan pemasukan biaya absorpsi (full costing) karena semua biaya manufaktur
dibebankan ke produk. Menurut perhitungan biaya absorpsi, beban dipisahkan menurut
fungsi dan kemudian dikurangi dari pendapatan untuk menghasilkan laba sebelum pajak.
Harga pokok penjualan adalah biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung dan overhead
yang melekat pada unit yang terjual. Untuk menghitung harga pokok penjualan, pertama-
tama harga pokok produksi perlu di tentukan.
Contoh : perhitungan harga pokok produksi
Contoh : laporan rugi/laba perusahaan manufaktur
Laporan Laba Rugi: Perusahaan Jasa
Pada perusahaaan jasa, perhitungan biaya jasa yang terjual berbeda dari biaya penjualan
dalam perusahaan manufaktur. Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan awal dan akhir
barang serta tidak memiliki persediaan barang jadi karena tidak mungkin menyimpan jasa.
C. Jenis-jenis Sistem Akuntansi Manajemen: Gambaran umum Singkat
Sistem Akuntansi FBM & ABM
Sistem akuntansi manajemen diklasifikasikan sebagai system berdasarkan fungsi
(functional based management / FBM) dan berdasarkan aktivitas (activity based management
ABM). Jantung atau elemen pusat dari model FBM adalah fungsi, sementara elemen model
ABM adalah aktivitas.
· - Tinjauan biaya FBM, biaya-biaya sumber daya dibebankan ke unit-unit fungsioanal dan
kemudian ke produk.
· - Tinjauan biaya ABM, biaya dilacak untuk aktivitas dan kemudian ke produk.
· -Tinjauan efisiensi operasional FBM, penyediaan informasi untuk perencanaan dan
pengendalian adalah tujuan lainnya dari akuntansi manajemen. Untuk mengendalikan
pembembanan biaya untuk unit organisasional dan kemudian menuntut tanggung jawab unit
manajerorganisasional untuk pengendalian biaya yang dibebani.
· -Tinjauan efisiensi operasional ABM, manajemen berdasarkan aktivitas fokus pada
aktivitas manajemen dengan tujuan memperbaiki nilai yang diterima oleh pelanggan dan
profit yang diterima dengan menyediakan nilai ini.
Berdasarkan fungsi Berdasarkan aktivitas
1. Penggerak berdasarkan unit
2. Intensif dalam pengalokasian
3. Perhitungan harga pokok produk secara sempit
dan kaku
4. Berfokus pada pengelolaan biaya
5. Informasi aktivitas sedikit
6. Maksimalisasi kinerja unit individual
7. Penggunaan ukuran keuangan untuk kinerja
1. 1. Penggerak berdasarkan unit dan nonunit
2. Intensif dalam penelusuran
3. Perhitungan harga pokok produk secara luas
dan fleksibel
4. berfokus pada aktivitas
5. Informasi aktivitas terperinci
6. Maksimalisasi kerja seluruh sistem
7. Penggunaan ukuran keuangan dan non
keuangan untuk kinerja
Pilihan dari Sistem Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas menawarkan keuntungan yang berarti,
termasuk memperbaiki keakuratan pembiayaan produk, memperbaiki pengambilan
keputusan, meningkatkan perencanan trategis, dan kemampuan yang lebih baik dalam
mengelola aktivitas.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Biaya dibebankan pada objek biaya, seperti produk, proyek pabrik, dan pelanggan.
Tiga metode pembebanan biaya, yaitu penelusuran langsung, penelusuran penggerak, dan
alokasi. Penelusuran langsung dan penelusuran penggerak lebih akurat karena didasarkan
pada hubungan sebab-akibat. Penelusuran langsung bergantung pada pengamatan secara fisik
untuk membebankan biaya. Penelusuran penggerak bergantung pada penggunaan factor-
faktor penyebab yang disebut penggerak untuk membebankan biaya. Alokasi bergantung
pada hubungan yang di asumsikan dan kemudahan membebankan biaya.
Produk terdiri dari dua, yaitu produk berwujud dan jasa. Harga pokok produk (biaya
produk) didefinisikan sebagai biaya yang dibebankan pada produk yang memnuhi tujuan
manajerial tertentu. Dalam perusahaan manufaktur, harga pokok produksi harus di hitung,
berbeda dengan pada perusahaan jasa yang tidak mengharuskan hal tersebut. Selain itu,
dalam perusahaan manufaktur, terdapat berbagai sistem akuntansi manajemen yang memiliki
2 klasifikasi yaitu yang berdasarkan fungsi dan aktivitas.
DAFTAR PUSTAKA
Hansen D.R. dan M.M. Mawon. 2007. Akuntansi Manajerial edisi 7 atau 8. Jakarta:
Salemba empat atau Erlangga.
http://estrijuwanita.blogspot.com/2013/12/resume-konsep-dasar-akuntansi-manajemen.html
Rahma,Siti.2015.http://syirahmah.blogspot.co.id/2015/02/konsep-dasar-akuntansi-
manajemen.html

More Related Content

What's hot

Hubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan LabaHubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
nazilah_ laila
 
Akuntansi Biaya 3#5
Akuntansi Biaya 3#5Akuntansi Biaya 3#5
Akuntansi Biaya 3#5
Judianto Nugroho
 
Activity Based Costing
Activity Based CostingActivity Based Costing
Activity Based Costing
Indra Yu
 
Definisi, proses pembebanan dan perilaku biaya
Definisi, proses pembebanan dan perilaku biayaDefinisi, proses pembebanan dan perilaku biaya
Definisi, proses pembebanan dan perilaku biaya
Risa Martia
 
Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Informasi Akuntansi PertanggungjawabanInformasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Zombie Black
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Faridaabraham
 
Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5
Judianto Nugroho
 
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
Asep suryadi
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
titikefnita
 
Bab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan Pengendalian
Bab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan PengendalianBab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan Pengendalian
Bab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan Pengendalian
Fitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Akuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIAkuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester III
hasril ariel
 
METODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANANMETODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANAN
Mandiri Sekuritas
 
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi ModalBab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
Fitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
Judianto Nugroho
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensial
Yoshita Elsyanti
 
Konsep Biaya dan perilaku Biaya
Konsep Biaya dan perilaku BiayaKonsep Biaya dan perilaku Biaya
Konsep Biaya dan perilaku Biaya
Futmalia93
 
Harga pokok standar
Harga pokok standarHarga pokok standar
Harga pokok standar
Epry Shine
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Ryan Gamof
 

What's hot (20)

Hubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan LabaHubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
 
Akuntansi Biaya 3#5
Akuntansi Biaya 3#5Akuntansi Biaya 3#5
Akuntansi Biaya 3#5
 
Activity Based Costing
Activity Based CostingActivity Based Costing
Activity Based Costing
 
Definisi, proses pembebanan dan perilaku biaya
Definisi, proses pembebanan dan perilaku biayaDefinisi, proses pembebanan dan perilaku biaya
Definisi, proses pembebanan dan perilaku biaya
 
Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Informasi Akuntansi PertanggungjawabanInformasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
 
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensiPenerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
 
Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5Akuntansi Biaya 2#5
Akuntansi Biaya 2#5
 
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
Istilah dan prilaku biaya (akuntasi biaya bab 2)
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
 
Bab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan Pengendalian
Bab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan PengendalianBab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan Pengendalian
Bab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan Pengendalian
 
Akuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIAkuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester III
 
METODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANANMETODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANAN
 
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi ModalBab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
 
Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5Akuntansi Biaya 5#5
Akuntansi Biaya 5#5
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensial
 
Konsep Biaya dan perilaku Biaya
Konsep Biaya dan perilaku BiayaKonsep Biaya dan perilaku Biaya
Konsep Biaya dan perilaku Biaya
 
Aliran biaya manufaktur
Aliran biaya manufakturAliran biaya manufaktur
Aliran biaya manufaktur
 
Harga pokok standar
Harga pokok standarHarga pokok standar
Harga pokok standar
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 

Viewers also liked

01 bab 01 konsep dasar manajemen
01 bab 01 konsep dasar manajemen01 bab 01 konsep dasar manajemen
01 bab 01 konsep dasar manajemen
ahmad nawawi
 
Sap akuntansi manajemen pasca
Sap akuntansi manajemen pascaSap akuntansi manajemen pasca
Sap akuntansi manajemen pasca
Daeng Aiman
 
Konsep dasar manajemen
Konsep dasar manajemenKonsep dasar manajemen
Konsep dasar manajemen
Asril Perangin
 
Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)
soffisoffia
 
Manajemen produksi dan persedian
Manajemen produksi dan persedianManajemen produksi dan persedian
Manajemen produksi dan persedian
Nisa Ell
 
Bab iii dasar & lingkup akuntansi
Bab iii   dasar & lingkup akuntansiBab iii   dasar & lingkup akuntansi
Bab iii dasar & lingkup akuntansi
Azwan Habibie
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
Universitas PGRI
 
Contoh makalah akuntansi manajemen
Contoh makalah akuntansi manajemenContoh makalah akuntansi manajemen
Contoh makalah akuntansi manajemen
Nurul Muchlisahh
 
DASAR-DASAR ILMU MANAJEMEN
DASAR-DASAR ILMU MANAJEMENDASAR-DASAR ILMU MANAJEMEN
DASAR-DASAR ILMU MANAJEMEN
Nurul Angreliany
 
13. komunikasi
13. komunikasi13. komunikasi
13. komunikasi
Yosie Andre Victora
 
1. bidang kajian manajemen, fungsi manajemen, manajemen
1. bidang kajian manajemen, fungsi manajemen, manajemen1. bidang kajian manajemen, fungsi manajemen, manajemen
1. bidang kajian manajemen, fungsi manajemen, manajemen
Meri Maryanti
 
Pag ampo
Pag ampoPag ampo
Pag ampo
Reynel Dan
 
Manajemen berdasarkan aktivitas
Manajemen berdasarkan aktivitasManajemen berdasarkan aktivitas
Manajemen berdasarkan aktivitasDian chandra
 
Leadership Kepsek
Leadership KepsekLeadership Kepsek
Leadership Kepsek
Universitas PGRI
 
Komputer terapan
Komputer terapanKomputer terapan
Komputer terapan
Erma Liantin
 
Buku
BukuBuku
Psak 50 55 dan 60
Psak 50 55 dan 60Psak 50 55 dan 60
Psak 50 55 dan 60
innesnoorfatimah
 
Pertemuan ke 8
Pertemuan ke 8Pertemuan ke 8
Pertemuan ke 8
padlah1984
 
Audit sdm.
Audit sdm.Audit sdm.
Audit sdm.
padlah1984
 

Viewers also liked (20)

01 bab 01 konsep dasar manajemen
01 bab 01 konsep dasar manajemen01 bab 01 konsep dasar manajemen
01 bab 01 konsep dasar manajemen
 
Sap akuntansi manajemen pasca
Sap akuntansi manajemen pascaSap akuntansi manajemen pasca
Sap akuntansi manajemen pasca
 
Konsep dasar manajemen
Konsep dasar manajemenKonsep dasar manajemen
Konsep dasar manajemen
 
Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)Manajemen produksi(scm)
Manajemen produksi(scm)
 
Manajemen produksi dan persedian
Manajemen produksi dan persedianManajemen produksi dan persedian
Manajemen produksi dan persedian
 
Bab iii dasar & lingkup akuntansi
Bab iii   dasar & lingkup akuntansiBab iii   dasar & lingkup akuntansi
Bab iii dasar & lingkup akuntansi
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
Contoh makalah akuntansi manajemen
Contoh makalah akuntansi manajemenContoh makalah akuntansi manajemen
Contoh makalah akuntansi manajemen
 
DASAR-DASAR ILMU MANAJEMEN
DASAR-DASAR ILMU MANAJEMENDASAR-DASAR ILMU MANAJEMEN
DASAR-DASAR ILMU MANAJEMEN
 
13. komunikasi
13. komunikasi13. komunikasi
13. komunikasi
 
1. bidang kajian manajemen, fungsi manajemen, manajemen
1. bidang kajian manajemen, fungsi manajemen, manajemen1. bidang kajian manajemen, fungsi manajemen, manajemen
1. bidang kajian manajemen, fungsi manajemen, manajemen
 
Pag ampo
Pag ampoPag ampo
Pag ampo
 
Manajemen berdasarkan aktivitas
Manajemen berdasarkan aktivitasManajemen berdasarkan aktivitas
Manajemen berdasarkan aktivitas
 
Leadership Kepsek
Leadership KepsekLeadership Kepsek
Leadership Kepsek
 
Bab 7 perenc audit
Bab 7 perenc auditBab 7 perenc audit
Bab 7 perenc audit
 
Komputer terapan
Komputer terapanKomputer terapan
Komputer terapan
 
Buku
BukuBuku
Buku
 
Psak 50 55 dan 60
Psak 50 55 dan 60Psak 50 55 dan 60
Psak 50 55 dan 60
 
Pertemuan ke 8
Pertemuan ke 8Pertemuan ke 8
Pertemuan ke 8
 
Audit sdm.
Audit sdm.Audit sdm.
Audit sdm.
 

Similar to Konsep dasar akuntansi manajemen

KELOMPOK 2_AKUNTANSI BERBASIS AKTIVITAS.pptx
KELOMPOK 2_AKUNTANSI BERBASIS AKTIVITAS.pptxKELOMPOK 2_AKUNTANSI BERBASIS AKTIVITAS.pptx
KELOMPOK 2_AKUNTANSI BERBASIS AKTIVITAS.pptx
Diaz91Canella15
 
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptxManajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
LinaElfiyana
 
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
YOHANIS SAHABAT
 
Tugas manajerial
Tugas manajerialTugas manajerial
Tugas manajerial
Eris Hariyanto
 
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 3
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 3Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 3
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 3
Andreas Jiman
 
Akuntansi Biaya
Akuntansi BiayaAkuntansi Biaya
Akuntansi Biaya
ahmadihbal
 
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
Kanaidi ken
 
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docxNorma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
NormaSelestia
 
Akuntansi manajemen
Akuntansi manajemen Akuntansi manajemen
Akuntansi manajemen
A-ttiitudEd Kuu
 
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baruPertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
DarmansyahHS
 
Produk kreatif dan kewirausahaan biaya produksi prototype produk barang jasa
Produk kreatif dan kewirausahaan biaya produksi prototype produk barang jasaProduk kreatif dan kewirausahaan biaya produksi prototype produk barang jasa
Produk kreatif dan kewirausahaan biaya produksi prototype produk barang jasa
MULTIMEDIA 'n BROADCASTING SMKN 1 PUNGGING MOJOKERTO
 
Akuntansi biaya bab 5.pptx
Akuntansi biaya bab 5.pptxAkuntansi biaya bab 5.pptx
Akuntansi biaya bab 5.pptx
MiaAdinda3
 
Materi Cost benefit analisis.pdf
Materi Cost benefit analisis.pdfMateri Cost benefit analisis.pdf
Materi Cost benefit analisis.pdf
AnthonBudyana
 
06. KELOMPOK 2 PPT.pdf
06. KELOMPOK 2 PPT.pdf06. KELOMPOK 2 PPT.pdf
06. KELOMPOK 2 PPT.pdf
Lucia344353
 
1 konsep-akuntansi-biaya
1 konsep-akuntansi-biaya1 konsep-akuntansi-biaya
1 konsep-akuntansi-biaya
Nugroho Adi
 
PPT akuntansi biaya kelompok 4.pptx
PPT akuntansi biaya kelompok 4.pptxPPT akuntansi biaya kelompok 4.pptx
PPT akuntansi biaya kelompok 4.pptx
AaRakaCandraDewi
 
285 penyusunan harga perkiraan sendiri abc
285 penyusunan harga perkiraan sendiri abc285 penyusunan harga perkiraan sendiri abc
285 penyusunan harga perkiraan sendiri abc
Tasya Sudomo
 
Bagaimana Perhitungan Unit Cost Kamar Hotel Melalui Pendekatan Metode Tradisi...
Bagaimana Perhitungan Unit Cost Kamar Hotel Melalui Pendekatan Metode Tradisi...Bagaimana Perhitungan Unit Cost Kamar Hotel Melalui Pendekatan Metode Tradisi...
Bagaimana Perhitungan Unit Cost Kamar Hotel Melalui Pendekatan Metode Tradisi...
Hendra Gunawan
 
PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)
PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)
PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)
marifauzi1
 
Pengantar akuntansi manajemen.pptx
Pengantar akuntansi manajemen.pptxPengantar akuntansi manajemen.pptx
Pengantar akuntansi manajemen.pptx
JoanneValesca
 

Similar to Konsep dasar akuntansi manajemen (20)

KELOMPOK 2_AKUNTANSI BERBASIS AKTIVITAS.pptx
KELOMPOK 2_AKUNTANSI BERBASIS AKTIVITAS.pptxKELOMPOK 2_AKUNTANSI BERBASIS AKTIVITAS.pptx
KELOMPOK 2_AKUNTANSI BERBASIS AKTIVITAS.pptx
 
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptxManajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
 
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
 
Tugas manajerial
Tugas manajerialTugas manajerial
Tugas manajerial
 
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 3
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 3Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 3
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 3
 
Akuntansi Biaya
Akuntansi BiayaAkuntansi Biaya
Akuntansi Biaya
 
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
 
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docxNorma Selestia-43222120010-TM08.docx
Norma Selestia-43222120010-TM08.docx
 
Akuntansi manajemen
Akuntansi manajemen Akuntansi manajemen
Akuntansi manajemen
 
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baruPertemuan 1 dan_2_akbi-baru
Pertemuan 1 dan_2_akbi-baru
 
Produk kreatif dan kewirausahaan biaya produksi prototype produk barang jasa
Produk kreatif dan kewirausahaan biaya produksi prototype produk barang jasaProduk kreatif dan kewirausahaan biaya produksi prototype produk barang jasa
Produk kreatif dan kewirausahaan biaya produksi prototype produk barang jasa
 
Akuntansi biaya bab 5.pptx
Akuntansi biaya bab 5.pptxAkuntansi biaya bab 5.pptx
Akuntansi biaya bab 5.pptx
 
Materi Cost benefit analisis.pdf
Materi Cost benefit analisis.pdfMateri Cost benefit analisis.pdf
Materi Cost benefit analisis.pdf
 
06. KELOMPOK 2 PPT.pdf
06. KELOMPOK 2 PPT.pdf06. KELOMPOK 2 PPT.pdf
06. KELOMPOK 2 PPT.pdf
 
1 konsep-akuntansi-biaya
1 konsep-akuntansi-biaya1 konsep-akuntansi-biaya
1 konsep-akuntansi-biaya
 
PPT akuntansi biaya kelompok 4.pptx
PPT akuntansi biaya kelompok 4.pptxPPT akuntansi biaya kelompok 4.pptx
PPT akuntansi biaya kelompok 4.pptx
 
285 penyusunan harga perkiraan sendiri abc
285 penyusunan harga perkiraan sendiri abc285 penyusunan harga perkiraan sendiri abc
285 penyusunan harga perkiraan sendiri abc
 
Bagaimana Perhitungan Unit Cost Kamar Hotel Melalui Pendekatan Metode Tradisi...
Bagaimana Perhitungan Unit Cost Kamar Hotel Melalui Pendekatan Metode Tradisi...Bagaimana Perhitungan Unit Cost Kamar Hotel Melalui Pendekatan Metode Tradisi...
Bagaimana Perhitungan Unit Cost Kamar Hotel Melalui Pendekatan Metode Tradisi...
 
PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)
PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)
PPT KELOMPOK 3 AKUTANSI BIAYA (pengertian akuntansi biaya)
 
Pengantar akuntansi manajemen.pptx
Pengantar akuntansi manajemen.pptxPengantar akuntansi manajemen.pptx
Pengantar akuntansi manajemen.pptx
 

Konsep dasar akuntansi manajemen

  • 1. konsep dasar akuntansi manajemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perencanaan dan pengendalian operasi perusahaan, manajemen puncak memberikan peran bagi para manajer dalam merencanakan pencapaian sasaran organisasi yang kemudian dibuat dalam suatu anggaran. Untuk dapat melaksanakan rencana tersebut, manajemen puncak mengalokasikan sumber daya yang diukur dalam satuan uang. Pusat biaya melaporkan secara berjenjang menurut organisasi hasil pelaksanaan rencana pencapaian sasaran organisasi yang merupakan perannya dalam mencapai tujuan utama perusahaan. Dalam hal ini, sangat di perlukan adanya konsep dasar dalam penetapan biaya dari proses produksi. Sehingga proses produksi menghasilkan pencapaian yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Pembebanan biaya pada setiap unit produksi secara akurat, akan mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Merencanakan dan membentuk pusat-pusat biaya pada perusahaannya. Keputusan- keputusan yang dibuat manajer beserta pihak-pihak internal lainnya mempengaruhi hasil- hasil yang akan didapat pada masa yang akan datang. Dalam pengambilan keputusan manajer harus membuat pilihan yang masuk akal diantara alternatif yang ada. Karena pilihan yang akan diambil oleh manajer sangat menentukan kelangsungan hidup perusahaan, sebagian besar kualitas keputusan manajemen mencerminkan kualitas akuntansi dan informasi lain yang diterima oleh manajemen. B. Rumusan Masalah 1. Pembebanan biaya 2. Biaya Produk dan Jasa 3. Sistem Akuntansi Manajemen BAB II PEMBAHASAN A. Pembebanan Biaya : Penelusuran Langsung (Direct Tracing), Penelusuran Penggerak (Driver Tracing), dan Alokasi (Allocation) Biaya
  • 2. Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa datang bagi organisasi. Biaya di katakan sebagai setara kas karena sumber nonkas dapat ditukar dengan jasa atau barang yang diinginkan. Mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk mencapai manfaat tertentu berarti membuat perusahaan menjadi lebih efisien. Akan tetapi biaya harus di kelola dengan strategis. Selain itu, manajer juga harus memahami apa yang di maksud dengan biaya peluang. Biaya peluang atau kesempatan adalah manfaat yang diserahkan atau dikorbankan ketika satu alternatif dipilih dari beberapa alternatif lainnya. Contohnya, sebuah perusahaan yang bernama PT. SIRA yang bergerak di bidang industry sepatu mungkin memilih untuk menggunakan kas sebesar $50.000 untuk keperluan menambah output produksi perusahaan tersebut dengan perkiraan output pertambahannya sebanyak 1000 unit dengan pangsa pasar yang sama, di bandingkan membuka cabang baru namun dengan pangsa pasar yang sangat menguntungkan dan memberikan keuntungan 20 % dari biaya yang dikeluarkan. Biaya peluang dari modal untuk penambahan output produksi adalah $10.000. Biaya dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat dimasa depan, pada perusahaan yang berorientasi laba, manfaat masa depan biasanya berarti pendapatan. Jika biaya telah dihabiskan dalam proses menghasilkan pendapatan, maka biaya tersebut dinyatakan kadaluwarsa (expire). Biaya yang kadaluwarsa disebut beban(expenses). Biaya dan harga berkaitan erat, dalam pengertian bahwa harga harus melebihi biaya agar meghasilkan laba yang cukup banyak. Selanjutnya, penurunan harga dapat meningkatkan nilai bagi pelanggan dengan mengurangi pengorbanan pelanggan dan kemampuan menurunkan harga berkaitan dengan kemampuan mengurangi biaya. Objek Biaya System akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya kepada entitas, yang disebut sebagai objek biaya. Objek biaya dapat berupa apapun, seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas, dan lain-lain yang digunakan untuk mengukur dan membebankan biaya. Sebagai contoh, jika sebuah rumah sakit ingin menetapkan biaya unit operasi, maka obyek biayanya adalah unit operasi. Dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas muncul sebagai objek biaya yang penting. Aktivitas adalah unit dasar dari kerja yang dilakukan dalam sebuah organisasi dana dapat juga dideskripsikan sebagai kumpulan tindakan dalam suatu organisasi yang berguna bagi para manajer untuk melakukan perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Atau
  • 3. dapat di artikan pula, aktivitas adalah orang-orang dan atau peralatan yang melakukan kerja bagi orang lain. Selain sebagai obyek biaya, aktivitas juga berperan utama dalam pembebanan biaya untuk obyek biaya lainnya. Oleh sebab itu, aktivitas adalah unit dasar kerja yang dibutuhkan dalam sebuah organisasi, dan dapat juga digambarkan sebagai suatu pengumpulan tindakan dalam suatu organisasi yang berguna bagi para manajer untuk melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Keakuratan Pembebanan Keakuratan tidak dievaluasi berdasarkan pengetahuan tentang biaya yang “sebenarnya”. Keakuratan adalah suatu konsep yang relative, dan harus dilakukan dengan wajar serta logis terhadap penggunaan metode pembebanaan biaya. Tujuannya adalah untuk mengukur dan membebankan biaya terhadap sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya sebaik mungkin. Contohnya, PT SIRA ingin mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk penyediaan bahan baku yang di pasok sendiri oleh perusahaan. Dalam proses pengambilan bahan baku tersebut dari sumbernya dengan biaya angkut bahan, upah pekerja tidak langsung dan biaya lainnya sebesar di perkirakan sebesar $200. Padahal perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama memperoleh bahan baku dengan biaya sebesar $190. Hal ini menunjukkan bahwa telah adanya distorsi pada pembebanan biaya untuk bahan baku. Pembebanan biaya yang terdistorsi dapat menghasilkan keputusan yang salah dan evaluasi yang buruk. Menetapkan hubungan sebab akibat antara biaya yang dibebankan dan objek biaya adalah kunci untuk membuat pembebanan biaya secara wajar dan akurat. · Ketertelusuran Hubungan antara biaya dan objek biaya harus digali untuk membantu meningkatkan keakuratan pembebanan biaya. Biaya dapat berkaitan dengan objek biaya secara langsung maupun tidak langsung. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat dengan mudah dan akurat dilacak sebagai objek biaya. Biaya langsung ( direct cost) adalah biaya yang dengan mudah dan akurat ditelusuri sebagai objek biaya. “Ditelusuri dengan mudah” berarti biaya dapt dibebankan dengan cara yang layak secara ekonomi, sedangkan “ditelusuri dengan akurat” berarti biaya dapat dibebankan dengan menggunakan hubungan sebab-akibat. Jadi, Ketelusuran adalah kemampuan untuk membebankan biaya ke objek biaya dengan cara yang layak secara ekonomi berdasarkan hubungan sebab akibat. Semakin besar biaya yang dapat ditelusuri ke objeknya, semakin akurat pembebanan biayanya. Ketelusuran adalah unsur utama dalam pengembangan pembebanan biaya yang akurat.
  • 4. Suatu jenis biaya tertentu mungkin saja digolongkan, baik secara biaya langsung maupun biaya tidak langsung. Sistem akuntansi manajemen umumnya berurusan dengan banyak objek biaya. Semua bergantung pada objek biaya yang menjadi acuan. Sebagai contoh, jika rumah sakit merupakan obyek biaya, maka biaya pemanas dan pendingin ruang rumah sakit adalah biaya langsung. Akan tetapi, jika objek biayanya adalah produk yang dihasilkan oleh rumah sakit tersebut, maka biaya utilitis ini merupakan biaya tidak langsung. · Metode Penelusuran Ketertelusuran berarti biaya dapat dibebankan de ngan mudah dan akurat , sedangkan penelusuran (tracing) berarti pembebanan akutual biaya pada objek biaya dengan menggunakan ukuran yang dapat diamati atas sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya. Penelusuran biaya ke objek biaya dapat terjadi melalui salah satu dari dua cara berikut: (1) penelusuran langsung(drect tarcing) yaitu suatu proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang berkaitan secara khusus dan fisik dengan suatu objek dan biasanya dikerjakan dengan pengamatan secara fisik. Contohnya perusahaan yang memasuk bahan baku sendiri dengan biaya $200. Bahan baku merupakan objek biaya yang langsung dapat di telusuri kepada PT SIRA. Idealnya, semua biaya harus dibebankan pada objek biaya dengan menggunakan penelusuran langsung. Sayangnya, objek biaya bukan merupakan pengguna sumber daya satu-satunya. Dalam kasus ini, kita menggunakan penelusuran penggerak untuk membebankan biaya. Penelusuran penggerak (driver tracing) yaitu penggunaan penggerak untuk membebani biaya ke objek biaya. Dalam konteks pembebanan biaya, penggerak adalah faktor penyebab yang dapat diamati dan yang mengukur konsumsi sumber daya objek biaya. Oleh karena itu penggerak adalah faktor yang menyebabkan perubahan dalam penggunaan sumber daya, dan memiliki hubungan sebab akibat dengan biaya yang berhubungan dengan objek biaya. Penelusuran penggerak biasanya kurang akurat dibandingkan penelusuran langsung. Akan tetapi jika hubungan sebab akibatnya kuat, maka dapat diperkirakan adanya tingkat keakuratan yang lebih tinggi. Salah satu contoh adalah jumlah jam kerja pemeliharaan peralatan. Biaya yang di keluarkan sesuai dengan jumlah jam kerja pemeliharaannya. Dengan penelusuran penggerak yang sebenarnya perlu di hubungkan sebab-akibat pada objek biaya peralatan. Sehingga biaya yang seharusnya di bebankan kepada biaya tersebut dapat di ketahui. Penelusuran penggerak dapat menghasilkan pembebanan biaya yang kurang akurat daripada penelusuran langsung. Perhatian yang lebih penting adalah situasi saat objek biaya
  • 5. bukan merupakan pemakai sumber daya satu-satunya, dan tidak ada hubungan sebab-akibat yang dapat di tetapkan (atau adanya kendala biaya jika menggunakan hubungan sebab- akibat). · Membebankan Biaya Tidak Langsung Biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibebankan ke objek-objek biaya, baik menggunakan penelusuran langsung maupun penggerak. Hal ini berarti bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara biaya dengan objek biaya atau penelusuran tidak layak dilakukan secara ekonomis. Pembebanan biaya tidak langsung ke objek biaya disebut alokasi. Oleh karena itu tidak terdapat hubungan sebab akibat. Contohnya adalah biaya penjahitan sepatu kulit dan tas kulit. Untuk melihat hubungan penyebab tentu sulit maka untuk mengalokasikan biaya dilakukan dengan proporsi terhadap penggunaan jam tenaga kerja. Pengalokasian biaya tidak langsung didasarkan pada kemudahan atau beberapa asumsi yang berhubungan. pembebanan biaya tidak langsung pada objek biaya secara arbitrer mengurangi keakuratan pemebebanan biaya secara keseluruhan. Oleh sebab itu, kebijakan perhitungan biaya yang terbaik mungkin hanya membebankan biaya(yang ditelusuri) langsung pada objek biaya. Akan tetapi, alokasi biaya tidak langsung mungkin bermanfaat untuk tujuan lain di samping keakuratan. · Ikhtisar Pembebanan Biaya Keakuratan penelusuran penggerak tergantung pada kualitas hubungan sebab akibat yang digambarkan oleh penggerak. Pengidentifikasian penggerak dan penilaian kualitas dari hubungan sebab akibat, jauh lebih besar biayanya dibandingkan dengan penelusuran langsung atau alokasi. Salah satu keunggulan alokasi adalah kemudahan dan rendahnya biaya implementasi. Akan tetapi, alokasi adalah metode yang tingkat keakuratan pembebanan biayanya paling rendah, dan penggunaannya harus seminimal mungkin (sedapat mungkin dihindari). B. Biaya Produk dan Jasa Biaya yang Berbeda untuk Tujuan Berbeda Harga pokok produk atau biaya produk (product cost) adalam pembebanan biaya yang mendukung tujuan manajerial yang spesifik. Arti “biaya produk” bergantung pada tujuan
  • 6. manajerial yang sedang berusaha dicapai. Hal ini mengilustrasikan prinsif manajemen biaya yang fundamental, yaitu “biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda”. Rantai nilai internal perusahaan adalah seperangkat aktivitas yang dibutuhkan untuk mendesain , mengembangkan, memproduksi, memasarkan, mendistribusikan dan melayani produk. Rantai nilai biaya produk diperoleh dengan membebankan biaya pada serangkaian aktivitas yang mendefinisikan rantai nilai, kemudian membebankan biaya dari berbagai aktivitas itu pada produk. Biaya Produk dan Pelaporan Keuangan Eksternal Biaya dibagi menjadi 2 yaitu biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Biaya nonproduksi adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi perencanaan, pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan pelanggan, dan administrasi umum. Biaya nonproduksi sering dibagi dalam dua kategori umum : biaya penjualan yang mencakup biaya pemasaran, distribusi dan layanan pelanggan; dan biaya administrasi yang mencakup biaya desain, pengembangan , dan administrasi umum. Untuk barang berwujud, biaya produksi dan nonproduksi sering disebut sebagai biaya manufaktur dan nonmanufaktur. Biaya produksi dapat dikalsifikasikan lebih lanjut sebagai bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Dalam pelaporan keuangan eksternal, hanya ketiga elemen ini yang dapat dibebankan pada produk. 1. Bahan langsung Bahan langsung adalah bahan yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa yang sedang di produksi. Biaya bahan ini dapat langsung dibebankan pada produk. 2. Tenaga kerja langsung Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara langsung pada baranag atau jasa yang sedang diproduksi. Pengamatan secara langsung dapat di lakukan dalam hal ini. 3. Overhead Overhead semua biaya selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Pada perusahaan manufaktur, overhead juga dikenal sebagai beban pabrik atau overhead manufaktur. Biaya utama dan konversi
  • 7. Kombinasi dari berbagai biaya produksi mengarah pada konsep biaya konversi dan biaya utama. Biaya utama adalah jumlah dari biaya bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Biaya konversi adalah jumlah dari biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Untuk perusahaan manufaktur, biaya konversi bisa di interpretasikan sebagai biaya untuk mengonversi bahan baku menjadi produk akhir. Biaya penjualan dan Administrasi Untuk pelaporan keuangan eksternal, biaya penjualan dan administrasi disebut sebagai biaya yang tidak dapat diinventarisasi atau biaya periode. Jadi, biaya ini tidak ada satupun yang dapat dibebankan pada produk atau muncul sebagai bagian dari nilai persediaan yang dilaporkan pada neraca. Biaya yang diperlukan untuk memasarkan,mendistribusikan dan melayani produk atau jasa merupakan biaya pemasaran (penjualan). Sedangkan biaya yang berkaitan dengan penelitian, pengembangan dan administrasi umum pada organisasi yang tidak dapat dibebankan pada pemasaran ataupun produksi, dibebankan sebagai biaya administrasi. Laporan Keuangan Eksternal Laporan Laba Rugi: Perusahaan Manufaktur Pemasukan yang dihitung menurut klasifikasi fungsional sering disebut sebagai perhitungan pemasukan biaya absorpsi (full costing) karena semua biaya manufaktur dibebankan ke produk. Menurut perhitungan biaya absorpsi, beban dipisahkan menurut fungsi dan kemudian dikurangi dari pendapatan untuk menghasilkan laba sebelum pajak. Harga pokok penjualan adalah biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung dan overhead yang melekat pada unit yang terjual. Untuk menghitung harga pokok penjualan, pertama- tama harga pokok produksi perlu di tentukan. Contoh : perhitungan harga pokok produksi Contoh : laporan rugi/laba perusahaan manufaktur Laporan Laba Rugi: Perusahaan Jasa Pada perusahaaan jasa, perhitungan biaya jasa yang terjual berbeda dari biaya penjualan dalam perusahaan manufaktur. Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan awal dan akhir barang serta tidak memiliki persediaan barang jadi karena tidak mungkin menyimpan jasa.
  • 8. C. Jenis-jenis Sistem Akuntansi Manajemen: Gambaran umum Singkat Sistem Akuntansi FBM & ABM Sistem akuntansi manajemen diklasifikasikan sebagai system berdasarkan fungsi (functional based management / FBM) dan berdasarkan aktivitas (activity based management ABM). Jantung atau elemen pusat dari model FBM adalah fungsi, sementara elemen model ABM adalah aktivitas. · - Tinjauan biaya FBM, biaya-biaya sumber daya dibebankan ke unit-unit fungsioanal dan kemudian ke produk. · - Tinjauan biaya ABM, biaya dilacak untuk aktivitas dan kemudian ke produk. · -Tinjauan efisiensi operasional FBM, penyediaan informasi untuk perencanaan dan pengendalian adalah tujuan lainnya dari akuntansi manajemen. Untuk mengendalikan pembembanan biaya untuk unit organisasional dan kemudian menuntut tanggung jawab unit manajerorganisasional untuk pengendalian biaya yang dibebani. · -Tinjauan efisiensi operasional ABM, manajemen berdasarkan aktivitas fokus pada aktivitas manajemen dengan tujuan memperbaiki nilai yang diterima oleh pelanggan dan profit yang diterima dengan menyediakan nilai ini. Berdasarkan fungsi Berdasarkan aktivitas 1. Penggerak berdasarkan unit 2. Intensif dalam pengalokasian 3. Perhitungan harga pokok produk secara sempit dan kaku 4. Berfokus pada pengelolaan biaya 5. Informasi aktivitas sedikit 6. Maksimalisasi kinerja unit individual 7. Penggunaan ukuran keuangan untuk kinerja 1. 1. Penggerak berdasarkan unit dan nonunit 2. Intensif dalam penelusuran 3. Perhitungan harga pokok produk secara luas dan fleksibel 4. berfokus pada aktivitas 5. Informasi aktivitas terperinci 6. Maksimalisasi kerja seluruh sistem 7. Penggunaan ukuran keuangan dan non keuangan untuk kinerja Pilihan dari Sistem Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas menawarkan keuntungan yang berarti, termasuk memperbaiki keakuratan pembiayaan produk, memperbaiki pengambilan keputusan, meningkatkan perencanan trategis, dan kemampuan yang lebih baik dalam mengelola aktivitas.
  • 9. BAB III PENUTUP Kesimpulan : Biaya dibebankan pada objek biaya, seperti produk, proyek pabrik, dan pelanggan. Tiga metode pembebanan biaya, yaitu penelusuran langsung, penelusuran penggerak, dan alokasi. Penelusuran langsung dan penelusuran penggerak lebih akurat karena didasarkan pada hubungan sebab-akibat. Penelusuran langsung bergantung pada pengamatan secara fisik untuk membebankan biaya. Penelusuran penggerak bergantung pada penggunaan factor- faktor penyebab yang disebut penggerak untuk membebankan biaya. Alokasi bergantung pada hubungan yang di asumsikan dan kemudahan membebankan biaya. Produk terdiri dari dua, yaitu produk berwujud dan jasa. Harga pokok produk (biaya produk) didefinisikan sebagai biaya yang dibebankan pada produk yang memnuhi tujuan manajerial tertentu. Dalam perusahaan manufaktur, harga pokok produksi harus di hitung, berbeda dengan pada perusahaan jasa yang tidak mengharuskan hal tersebut. Selain itu, dalam perusahaan manufaktur, terdapat berbagai sistem akuntansi manajemen yang memiliki 2 klasifikasi yaitu yang berdasarkan fungsi dan aktivitas. DAFTAR PUSTAKA Hansen D.R. dan M.M. Mawon. 2007. Akuntansi Manajerial edisi 7 atau 8. Jakarta: Salemba empat atau Erlangga. http://estrijuwanita.blogspot.com/2013/12/resume-konsep-dasar-akuntansi-manajemen.html Rahma,Siti.2015.http://syirahmah.blogspot.co.id/2015/02/konsep-dasar-akuntansi- manajemen.html