Dokumen tersebut membahas tentang manajemen produksi, mulai dari pengertian manajemen produksi, proses produksi, tipe proses produksi, pengambilan keputusan dalam manajemen produksi, ruang lingkup manajemen produksi, dan aliran produksi.
2. CURICULUM VITAE
• NAMA
: SOFIA
• TTL
: JAKARTA, 25 APRIL 1994
• ALAMAT : JL. BASUKI RAHMAT RAYA
NO.2 JAKARTA TIMUR
• AGAMA : ISLAM
• RIWAYAT PENDIDIKAN :
- SD MUAWANATUL IKHWAN
- SMP NEGERI 62 JAKARTA
- MAN 9 JAKARTA
3. Pengertian Manajemen Produksi
Produksi adalah kegiatan perusahaan menghasilkan barang-barang atau jasa dari
bahan-bahan atau sumber faktor produksi dengan tujuan untuk dijual lagi.
Pengertian ini dapat memperluas lagi arti dan fungsi manajer dalam sistem
produksi.
Manajemen produksi adalah salah satu cabang manajemen yang kegiatannya
mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan
jasa. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang
berhubungna dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa
yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian,
manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
4. Proses Produksi
Adapun proses produksi menurut berbagai macam bagian dapat dibagi
menjadi:
Sifat produk
Sifat produk menjadikan suatu proses produksi dari suatu produk tertentu
akan lain dengan sifat produk yang berbeda. Hal ini biasanya dibedakan
apakah produk yang akan diproduksikan mencerminkan sifat khusus dari
konsumsi pembeli(spesifik) ataukah produk yang akan diproduksi
merupakan produk standar yang didasarkan pada keputusan perusahaan.
5. Produk spesifik
Kalau pembeli menginginkan spesifikasi daritertentu dari produk yang
diinginkansedangkan jumlahnya hanya terbatas, maka proses produksi yang
dipakai adalah proses produksi pesanan. Contohnya: Produk meuble, pakaian,
sepatu dsb.
Produk standar
Produk standar yang akan menjadi keputusan perusahaan akan mengakibatkan
proses produksi yang digunakan akan berbeda dengan proses produksiuntuk
produk pesanan.
Sebab, perusahaan yang membuat produk standar berarti perusahaan tersebut
membuat produk yang ukurannya standar dan jumlahnya sangat banyak karena
bertujuan untuk persediaan atau dikirimkan kepada pembeli atau penyalur.
6. Contohnya: Televisi, lemari es, sikat gigi, pakaian bayi dsb. Kalau proses
produksi yang dipilih perusahaan adalah proses produksi standar maka
perusahaan diharuskan menyediakan dana yang besar untuk
penyimpanan, penanggungan resiko turunnya harga maupun kualitas
dan biaya pemeliharaan yang cukup besar.
7. Tipe Proses Produksi
Tipe proses produksi terus menerus (Continous Process)
Contohnya: Terjadi pada industri-industri yang mempunyai hanya satu shift
produksi seperti perusahaan tekstil, mobil, semen dsb.
Tipe proses produksi terputus-putus (intermiten)
Contohnya: Terjadi pada perusahaan yang membuat barang tergantung dari
pesanan konsumen seperti meubel, pengecoran logam, pakaian dsb
8. Manfaat yang diciptakan
• Manfaat dasar (primary utility)
Manfaat dasar akan terjadi jika kegiatan yang dilakukan perusahaan merupakan
kegiatan yang bergerak dalam bidang pengambilan dan penyediaan barang-barang
atau hasil-hasil dari sumber yang sudah tersedia oleh alam. Misalnya perusahaan
tambang, perikanan dll.
• Manfaat bentuk (form utility)
Proses produksi yang menciptakan manfaat bentuk adalah meubel. Proses ini
terjadi setelah manfaat dasar dilakukan, kemudian baru dilakukan proses
selanjutnya untuk menciptakan manfaat yang lebih baik lagi.
9. • Manfaat waktu (time utility)
Manfaat waktu dihubungkan dengan kenaikan nilai barang yang mempunyai selisih
waktu, misalnya disimpan di pergudangan (bulog) setelah harga-harga naik maka beras
yang tidak habis dalam masa turunnya harga karena waktu berjalan terus maka
menyebabkan nilai beras tersebut bertambah.
• Manfaat tempat (place utility)
Manfaat tempat dapat kita lihat pada perusahaan transportasi. Perusahaan transportasi
seperti kereta api, truk, kapal, maupun pesawatakan menyebabkan bertambahnya
manfaat barang yang dipindahkan tersebut. Contoh: hasil-hasil pertanian yang diangkut
ke desa.
• Manfaat kepemilikan (ownership utility)
Manfaat kepemilikan adalah usaha untuk memindahkan barang dari hak milik orang
yang satu ke orang yang lain. Contohnya: pedagang, toko, distributor, pengecer, dsb
10. Teknik proses produksi
Penggolongan proses produksi menurut teknik atau sifat proses produksi akan
menentukan jenis atau bentuk pokok yang dipakai dalam proses produksi.
Berdasarkan tekniknya dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu;
• Proses ekstraktif
Yaitu proses produksi yang dilakukan dengan cara mengambil langsung dari sumber
alam yang telah tersedia. Misalnya proses penambangan, perikanan, perkebunan
dsb.
11. • Proses analitis
Yaitu proses untuk menguraikan atau memisahkan dari suatu bahan mentah tertentu
menjadi beberapa macam bentuk yang menyerupai aslinya. Contoh: Pertamina.
• Proses fabrikasi
Prosesnya sama dengan proses analitis, tetapi menggunakan alat seperti mesin dan
bentuknya tidak harus sama dengan aslinya, seperti pakaian, meubel, sepatu.
• Proses sintetis
Yaitu proses pengkombinasian dari beberapa bahan dalam suatu bentuk produk.
Contohnya perusahaan kimia, obat-obatan, kaca, gelas dsb.
• Proses assembling
Yaitu merangkaikan beberapa produk jadi atau setengah jadi menjadi produk baru tanpa
merubah bentuk fisik susunan kimiawinya. Contohnya perusahaan karoseri, mobil, IPTN
dsb
12. Pengambilan Keputusan Dalam
Manajemen Produksi
Jika dilihat dari keputusan yang harus diambil maka dibedakan menjadi;
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan
keadaan lain
13. Ruang Lingkup Manajemen Produksi
• Perencanaan system produksi:
a. Permintaan
b. Kapasitas mesin
c. Suplai bahan baku
d. Modal Kerja
e. Peraturan pemerintah dan ketentuan teknis lainnya
• Perencanaan operasi dan system pengendalian produksi
Perencanaan produksi : aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang
dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan.
Pengendalian produksi : aktivitas yang menetapkan kemampuan sumber-sumber yang digunakan
dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi berjalan sesuai rencana, melakukan perbaikan
rencana.
14. Tujuan utama
•
•
•
•
•
•
•
Memaksimumkan pelayanan bagi konsumen
Meminimumkan investasi pada persediaan
Perencanaan kapasitas
Pengesahan produksi dan pengendalian produksi
Persediaan dan kapasitas
Penyimpanan dan pergerakan material
Peralatan, routing dan proses planning
• dll.
15. • Produksi massa
Volume produksi
Laju serta tingkat produksi pada produksi massa umumnya tinggi,
Permintaan terhadap produk yang dihasilkan tinggi,
Peralatan umumnya mempunyai fungsi khusus,
Keahlian tenaga kerja tidak terlalu tinggi sebagai akibat dari fungsi peralatan yang khusus.
• Produksi batch
Ukuran lot produksi adalah medium,
Tujuan: untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk-produk yang diperlukan secara
kontinu,Peralatan umumnya mempunyai fungsi umum tetapi dirancang untuk tingkat produksi yang
tinggi.
• Produksi job shop
Tingkat produksi rendah,
Peralatan mempunyai fungsi umum,
Keahlian yang diperlukan tenaga kerja cukup tinggi,
Biasanya membuat berdasarkan pesanan.
16. Lokasi dan Lay Out Pabrik
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam tata ruang adalah sebagai berikut :
• Mudah dalam pengangkutan bahan baku maupun hasil produksi
• Letak bangunan pabrik sesuai dengan urutan proses
• Demi keselatan kerja maka pada tempat-tempat yang mudah terjadi kebakaran ditempatkan
unit-unit pemadam kebakaran
• Penyimpanan bahan baku, bahan pembantu dan hasil produksi harus terletak pada lokasi yang
terisolir, misalnya lem, atau bahan kimia lainnya
•
•
•
•
•
Tersediannya ruang kosong untuk pembongkaran alat-alat
Cukup ventilasi dan lubang-lubang sirkulasi udara
Distribusi air dan listrik harus seefisien mungkin
Letak peralatan harus dibuat seefisien mungkin sesuai dengan alur proses produksi
Pengelompokan alat-alat yang sejenis untuk mempermudah pengawasan dan pemeliharaan
17. a. Fixed Site (Project)
Aliran produksi
Bentuk operasi pada project digunakan ketika terdapat kebutuhan khusus/spesial
yang memerlukan kreativitas dan keunikan.
b. Job Shop (Jumbled Flow)
Aliran produk dan job hanya pada stasiun kerja yang dibutuhkan.
c. Flow Shop, meliputi: small batch line flow, large batch (repetitive) line flow,
dan continuous line flow.
Flow Shop disusun dari stasiun kerja dalam urutan operasi untuk membuat
produk. Semua produk mengikuti standar produk yang ditentukan.