SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Hak Asasi Manusia dan
Kewarganegaraan
Local D
Kelompok 8 :
 Iqbal Muhammad
Syahid
 Rarenzan Widita
 Nada Siti Salsabila
 Ambar Rukmana
Sari
 Hilda
Yastiehafizah
KewarganegaraanHak Asasi Manusia
 Pengertian
 Sejarah
 Paradigma
 HAM dalam
Konstitusi
 Komnas HAM
 Pengadilan HAM
 Prinsip
 Sejarah
 Konstitusi dan UU
No. 12/2006
Studi Kasus
Polemik Dualisme
Kewarganegaraan
Archandra Tahar
Hak Asasi
Manusia
Istilah dan Pengertian Hak Asasi
Manusia
Secara etimologis, hak asasi manusia terbentuk dari tiga suku
kata, yaitu hak, asasi, dan manusia.
 Kata hak dan asasi berasal dari bahasa Arab,
-Kata haaq diambil dari asal kata haqqa, yahiqqu, haqqaan
-Kata asaisy berasal dari asal kata assa, yaussu, asasaan
 Kata manusia adalah kata yang berasal dari bahasa
Indonesia. Dalam bahasa Indonesia, HAM dapat diartikan
sebagai hak-hak mendasar pada diri manusia.
Hak Asasi Manusia merupakan
seperangkat hak yang melekat pada
hakikat keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merugakan anugrah-Nya yang wajib
dihormati dijunjung tinggi dan dilindungi
oleh Negara, hukum, pemerintah dan
setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat
manusia.
UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM
HAM tidak perlu diberikan, dibeli atau diwarisi. Hak
asasi adalah sesuatu yang patut dimiliki karena
kemanusiaan kita;
Ciri-Ciri Hak Asasi Manusia
Hak asasi berlaku untuk semua orang, tanpa
memandang jenis kelamin, ras, agama, etnisitas,
pandangan politik, atau asal usul sosial, bangsa
HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorang pun
mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain.
Perkembangan Pemikiran HAM
 Generasi Pertama
Fokus pemikiran HAM generasi pertama pada bidang hukum
dan politik disebabkan oleh dampak dan situasi perang dunia
II, totaliterisme dan adanya keinginan negara-negara yang
baru merdeka untuk menciptakan suatu tertib hukum yang
baru.
 Generasi Kedua
Pemikiran HAM generasi kedua menunjukkan perluasan
pengertian konsep dan cakupan hak asasi manusia. Pada
generasi kedua ini lahir dua kovenan yaitu International
Covenant on Economic, Social and Cultural Rights dan
International Covenant on Civil and Political Rights.
 Generasi Ketiga
Generasi ketiga menjanjikan adanya kesatuan antara hak
ekonomi, sosial, budaya, politik dan hukum dalam satu
keranjang yang disebut dengan hak-hak melaksanakan
pembangunan.
 Generasi Keempat
Pemikiran HAM generasi keempat dipelopori oleh Negara-
negara dikawasan Asia yang pada tahun 1983 melahirkan
deklarasi hak asasi manusia yang disebut Declaration of
The Basic Duties of Asia People and Government.
Konsep mengenai HAM ini dikenal semenjak adanya
teori hukum alam. Salah satu tokoh dari hukum alam
adalah John Locke yang berpendapat bahwa manusia
dalam keadaan bebas/state of nature, dalam hukum
alam adalah bebas dan sederajat, tetapi mempunyai
hak-hak alamiah yang tidak dapat diserahkan kepada
kelompok masyarakat lainnya, kecuali lewat perjanjian
masyarakat.
Menurut Scott Davidson terdapat lima
paradigma utama yang relevan dengan
pembahasan Hak Asasi Manusia, yakni:
(1)Paradigma hukum kodrati dan hak kodrati;
(2)Paradigma positivis;
(3) Paradigma anti-utilitarian;
(4) Paradigma realisme hukum;
(5) Paradigma marxis atau sosialis.
• Universal-absolut
• Universal-relative
• Partikularistik-
absolut
• Partikularistik-
relatif
Konsepsi HAM
menurut Muladi :
Gagasan HAM dalam UUD 1945 :
▹Pasal 27 Ayat (1) yang berbunyi, "Segala warga
negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum
dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya.“
▹Pasal 27 Ayat (2) yang berbunyi, "Tiap-tiap warga
negara berhak atas pekerjaab dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan."
▹Pasal 28 yang berbunyi, "Kemerdekaan berserikat
dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan
dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
undang-undang."
 Pasal 29 ayat (2) yang berbunyi, "Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan atau
untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.“
 Pasal 30 ayat (1) yang berbunyi, " Tiap-tiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pembelaan negara.“
 Pasal 31 ayat (1) yang berbunyi, "Tiap-tiap
warga negara berhak mendapat pengajaran."
 Pasal 34 ayat yang berbunyi, "Fakir miskin dan
anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara."
15
Visi Komnas HAM adalah Hak Asasi Manusia
Untuk Semua dan mempunyai misi sebagai berikut:
• Mewujudkan lembaga yang mandiri, profesional,
representatif, berwibawa, dan dipercaya oleh
masyarakat nasional maupun internasional.
• Menegakkan, memajukan, dan memelihara HAM.
• Membantu menyelesaikan pelanggaran HAM di
masyarakat.
• Menggerakkan pembangunan berwawasan HAM.
• Membangun jaringan kerjasama dengan
semua pihak.
Tujuan Komnas HAM
Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi
pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan
Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa serta
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia; dan
Meningkatkan perlindungan dan penegakkan
hak asasi manusia guna berkembangnya
pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan
kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai
bidang kehidupan.
“Pengadilan HAM merupakan
pengadilan khusus yang berada di
lingkungan peradilan umum yang
mana bersifat ad hoc atau
kasuistis artinya pengadilan HAM
ini dibentuk untuk mengadili
pelanggaran hak asasi manusia
yang berat.
 Pada pasal 2 dijelaskan mengenai:
“Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan
pengadilan khusus yang berada di lingkungan peradilan
umum”.
 Pasal 3 berbunyi sebagai berikut:
(1) Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) berkedudukan di
daerah kabupaten atau daerah kota yang daerah hukumnya
meliputi daerah hukum Pengadilan Negeri yang
bersangkutan;
(2) Untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Pengadilan Hak
Asasi Manusia (HAM) berkedudukan di setiap wilayah
Pengadilan Negeri yang bersangkutan.
 Pasal 4 adalah sebagai berikut:
“Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) bertugas dan berwenang
memeriksa dan memutus perkara pelanggaran Hak Asasi
Manusia (HAM) yang berat”.
 Pasal 5 berbunyi sebagai berikut:
“Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) bewenang juga
memeriksa dan memutus perkara pelanggaran Hak Asasi
Manusia (HAM) yang berat yang dilakukan di luar batas teritorial
wilayah negara Republik Indonesia oleh Warga Negara
Indonesia”.
 Pasal 6 menerangkan bahwa:
“Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) tidak berwenang
memeriksa dan memutus perkara pelanggaran Hak Asasi
Manusia (HAM) yang berat yang dilakukan oleh seorang yang
berumur dibawah 18 (delapan belas) tahun pada saat kejahatan
dilakukan”.
Kewarganegaraan
Prinsip Hukum Kewarganegaraan
 Berdasarkan Kelahiran
Pada umumnya penentuan kewarganegaraan dilihat
berdasarkan kelahiran seseorang yakni prinsip ius soli
dan ius sanguinis.
 Berdasarkan Perkawinan
Berdasarkan perkawinan dikenal dua prinsip hukum
kewarganegaraan, yakni prinsip kesatuan hukum dan
prinsip persamaan derajat.
“Disamping prinsip Kewarganegaraan
berdasarkan kelahiran dan
berdasarkan perkawinan seperti
dijelaskan dalam kajian hukum
kewarganegaraan dikenal pula dengan
apa yang disebut dengan stelsel aktif,
stelsel pasif, hak opsi dan hak
repudiasi.
Sejarah Hukum Kewarganegaraan
di Indonesia
 Sejarah Hukum Kewarganegaraan Pra
Kemerdekaan
 Sejarah Hukum Kewarganegaraan Pasca
Kemerdekaan
Beberapa aturan hukum
kewarganegaraan Belanda :
• Berdasarkan Grondwet 1814/1825 pada tahun 1838 disusunlah Nederland
Burgerlijk Wetboek (NBW) dengan menggunakan asas ius soli pasal 5
BNW ini mentukan bahwa semua orang yang bertempat tinggal di
Negeri Belanda dan koloninya berstatus sebagai warga negara Belanda.
Ketentuan ini hanya bersifat perdata.
• Pada tanggal 28 Juli 1850 diundangan suatu wet yang mengatur
kewarganegaraan yang bersifat publik sebagai pelaksanaan pasal 7
Grond-Wet 1848. Sejak saat itulah muncul masalah dualisme. Muncul
dua pengertian tentang warga negara Belanda. Pengertian yang bersifat
perdata diatur dalam NBW sedangkan yang bersifat publik diatur dalam
Wet 28 Juli 1850.
 Pada tanggal 12 Desember 1892 di undangkan
di Negeri Belanda suatu UU yang dikenal
dengan Wet 1892. Dalam hal perkawinan Wet
1892 ini menganut asas kesatuan hukum.
 Pada tanggal 10 Februari 1910 di
undangkanlah sebuah UU yang selanjutnya
disebut Wet 1910. Dalam Wet 1910
menggunakan prinsip ius soli untuk
menentukan status kewarganegaraan. Wet
1910 tidak mengenal naturalisasi untuk
memperoleh status kewarnegaraan Belanda.
Sejarah Hukum Kewarganegaraan Pasca Kemerdekaan
 Undang-Undang No. 62/1958 merupakan inti dari hukum positif Indonesia
yang mengatur tentang masalah kewarganegaraan sebelum lahirnya UU
No. 12/2006.
 Dalam hal prinsip kewarganegaraan berdasarkan kelahiran, UU No. 62/
1958 menitik beratkan penggunaan asas ius sanguinis. Namun dalam
Pasal 1 tampak bahwa asas ius soli pun dipergunakan. Pengecualian ini
dimaksudkan untuk menghindari timbulnya status apatride.
 Dalam hal perkawinan, prinsipnya menganut prinsip kesatuan hukum.
Namun asas persamaan derajat dipergunakan pula, guna menghindarkan
status apatride dari seorang wanita (bekas) warga Negara Indonesia yang
menikah dengan seorang warga Negara asing.
 Undang-Undang No. 62/1958 juga menghindari terjadinya kelebihan
kewarganegaraan, baik bipatride maupun multipatride. Hal ini tampak
dalam berbagai pasal senantiasa mensyaratkan hilangnya
kewarganegaraan asing apabila hendak memperoleh kewarganegaraan
Indonesia.
Kewarganegaraan dalam Konstitusi &
UU No. 12/2006 tentang
Kewarganegaraan
UUD 1945 (setelah Perubahan), mengatur
kewarganegaraan dalam Pasal 26 yang berbunyi:
(1) Yang menjadi warga Negara ialah orang-orang
bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga Negara.
(2) Penduduk ialah warga Negara dan orang asing
yang bertempat tinggal di Indonesia.
(3) Hal-hal mengenai warga Negara dan penduduk
diatur dengan undang-undang.
“Warga Negara merupakan salah satu unsur hakiki
dan unsur pokok suatu Negara. Status
kewarganegaraan menimbulkan hubungan timbal
balik antara warga Negara dan negaranya. Setiap
warga Negara mempunyai hak dan kewajiban
terhadap negaranya. Sebaliknya Negara mempunyai
kewajiban memberikan perlindungan terhadap warga
negaranya.”
Menurut UU No. 12 Tahun 2006:
Peraturan kewarganegaraan
dalam UU No. 12 Tahun 2006 :
Asas-Asas Umum:
 Asas ius sanguinis
 Asas ius soli secara terbatas
 Asas kewarganegaraan
tunggal
 Asas kewarganegaraan
ganda terbatas
Asas-Asas Khusus :
 Asas persamaan nasional
 Asas perlindungan maksimum
 Asas persamaan di dalam hukum dan
pemerintah
 Asas kebenaran substansif
 Asas non diskriminatif
 Asas pengakuan dan penghormatan
terhadap hak asasi manusia
 Asas ketertiban
 Asas publisitas
 Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri;
 Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain,
sedangkan orang yang bersangkutan mendapat kesempatan
untuk itu;
 Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas
permohonannya sendiri, yang bersangkutan sudah berusia 18
tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal di luar negeri, dan
dengan dinyatakan hilang Kewarganegaraan RI tidak menjadi
tanpa kewarganegaraan;
 Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu
dari Presiden;
 Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang
jabatan dalam dinas semacam itu di Indonesia sesuai dengan
ketentuaan peraturan perundang-undangan hanya dapat
dijabat oleh WNI;
WNI kehilangan
kewarganegaraannya jika yang
bersangkutan:
 Secara sukarela mengangkat sumpah atau
menyatakan janji setia kepada negara asing
atau bagian dari negara asing tersebut;
 Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam
pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan
untuk suatu negara asing;
 Mempunyai paspor atau surat yang bersifat
paspor dari negara asing atau surat yang dapat
diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang
masih berlaku dari negara lain atas namanya;
atau
 Bertempat tinggal di luar wilayah NRI selama 5
tahun terus-menerus bukan dalam rangka dinas
negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja
tidak menyatakan keinginannya untuk tetap
menjadi WNI sebelum jangka waktu 5 tahun itu
berakhir, dan setiap 5 tahun berikutnya yang
bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin
tetap menjadi WNI kepada Perwakilan RI yang
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang
bersangkutan padahal Perwakilan RI tersebut telah
memberitahukan secara tertulis kepada yang
bersangkutan, sepanjang yang bersangkutan tidak
menjadi tanpa kewarganegaraan.
POLEMIK DUALISME KEWARGANEGARAAN
STUDI KASUS
MENTERI ESDM ARCHANDRA TAHAR - 2016
Archandra Tahar merupakan salah satu menteri dari kalangan
profesional yang mengisi kabinet kerja jilid dua. Beliau
memiliki rekam jejak yang sangat bagus dalam meniti karirnya
sebagai seorang profesional di bidang pengeboran gas lepas
pantai (offshore) yang telah lama menetap di Amerika Serikat
(AS), yaitu selama 20 tahun. Secara kemampuan praktik, beliau
yang meraih gelar master dan doktor di luar negeri ini sangat
layak dijadikan menteri. Namun, pada tanggal 15 Agustus
2016, beliau diberhentikan oleh presiden melalui Menteri
Sekretaris Negara Pratikno dalam jumpa pers di Kantor
Presiden dengan alasan menyikapi status kewarganegaraan
Menteri ESDM, setelah mendengar dari berbagai sumber,
Presiden memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat
Arcandra Tahar dari posisi Menteri ESDM. Praktis, masa
jabatan beliau hanya 20 hari dan memecahkan rekor menjadi
menteri paling singkat masa jabatannya sejak Indonesia
berdiri.
“
Alasan yang paling mendasar kasus Archandra
menjadi kontroversial karena beliau menjabat
sebagai menteri yang punya peran strategis dalam
menentukan kebijakan negara. Seorang menteri
diangkat dengan syarat harus WNI. Bila syarat tak
terpenuhi, otomatis batal demi hukum sehingga
setiap produk yang dihasilkan pun cacat hukum.
Adanya pro-kontra yang mengemuka dalam
masyarakat karena publik merasa Archandra
berpotensi memajukan bangsa, tetapi terhambat
karena kewarganegaraan ganda.
Deskripsi Kasus
Dalam perkembangan kasus dualisme kewarganegaraan Archandra Tahar
didapatkan fakta bahwa Archandra Tahar memiliki paspor AS. Dalam
kasus Archandra Tahar belum dapat dipastikan apakah ada unsur
pemaksaan pada Archandra dalam melakukan sumpah kesetiaan negara
AS. Tetapi dapat kita ketahui bahwa Archandra Tahar memperoleh
kewarganegaraan AS pada tahun 2012 hal itu mengindikasikan bahwa
Archandra Tahar secara sukarela tanpa adanya unsur paksaan dalam
melakukan sumpah kesetiaan pada AS. Dengan berpedoman pada UU
Nomor 12 Tahun 2006 maka dapat disimpulkan bahwa Archandra Tahar
telah kehilangan kewarganegaraan Indonesia. Setelah Archandra Tahar
diangkat menjadi menteri ESDM berdasarkan The Immigration and
Nationality Act (INA), pasal 349a ayat (4) seorang warga negara Amerika
Serikat kehilangan kewarganegaraannya itu jika ia menjadi pejabat
pemerintahan di negara asing, dan untuk jabatannya itu ia telah
mengambil sumpahnya. Hal tersebut mengindikasikan bahwa Archandra
Tahar melainkan memiliki status stateless bukan lagi dwi
kewarganegaraan.
““
Argumen yang menyatakan Arcandra masih WNI karena dia
masih memegang paspor Indonesia yang masih berlaku
sampai dengan 2017, sama sekali tidak relevan, karena
selain mengabaikan ketentuan hukum kewarganegaraan
juga memang bisa saja saat ia menerima kewarganegaraan
Amerika Serikat itu paspor Indonesia-nya masih ada di
tangannya dan secara formil masih berlaku, tetapi
sebetulnya secara hukum ia sudah kehilangan
kewarganegaraan Indonesia-nya.
Solusi Penyelesaian Kasus
Pasal 20 UU No. 12 Tahun 2006 membuka
peluangnya selain dalam konsiderans
menimbang undang-undang ini menyatakan
bahwa adanya jaminan terhadap potensi
seseorang dalam rangka penegakan HAM. Pasal
20 termasuk unik karena memusatkan perhatian
pada kata-kata “alasan kepentingan negara”.
Menurut Bagir Manan, ketentuan tersebut adalah
turunan ketentuan dari aturan sebelumnya, yaitu
pasal 6 Undang-Undang No. 62 Tahun 1958.
Namun, Bagir Manan berpendapat bahwa
pewarganegaraan dengan cara ini menuntut
inisiatif dari penerima kewarganegaraan, bukan
dari pemerintah Indonesia.
Instructions for use
 Alangkah baiknya dalam pemberian status WNI kepada
Archandra Tahar didasarkan pada pasal 13 dan 14
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2007, yaitu status
WNI yang diberikan oleh presiden karena seseorang telah
berjasa bagi negara Indonesia. Meskipun berdasarkan
peraturan pemerintah tersebut status WNI dapat diberikan
kepada Archandra. Selain itu, pemerintah dapat
memberikan argumen tentang prestasi apa yang telah
diberikan Archandra kepada Indonesia sehingga dengan
demikian layak untuk mendapatkan status sebagai WNI-nya
kembali.
“Kedepannya pemerintah harus melakukan
pengecekan lebih seksama dan investigasi
yang mendalam agar meminimalisir
terjadinya konflik yang tidak diinginkan.”
Kelompok 8
THANK
YOU
QUESTION?
KELOMPOK 8
ANY

More Related Content

What's hot

Materi Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata NegaraMateri Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata NegaraDnr Creatives
 
Hukum pidana i
Hukum pidana iHukum pidana i
Hukum pidana iyahyaanto
 
Pendewasaan (handlichting)
Pendewasaan (handlichting)Pendewasaan (handlichting)
Pendewasaan (handlichting)Zainal Abidin
 
Hukum Kepagawaian - Definisi dan Ruang Lingkup (Idik Saeful Bahri)
Hukum Kepagawaian - Definisi dan Ruang Lingkup (Idik Saeful Bahri)Hukum Kepagawaian - Definisi dan Ruang Lingkup (Idik Saeful Bahri)
Hukum Kepagawaian - Definisi dan Ruang Lingkup (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Legislative drafting (pembuatan peraturan perundang-undangan)
Legislative drafting (pembuatan peraturan perundang-undangan)Legislative drafting (pembuatan peraturan perundang-undangan)
Legislative drafting (pembuatan peraturan perundang-undangan)Devid Adi Surya
 
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptx
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptxPower point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptx
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptxMuhamadSidik24
 
Hubungan Hukum Bank dan Nasabah _Materi Training KREDIT PERBANKAN
Hubungan Hukum Bank dan Nasabah _Materi Training KREDIT PERBANKANHubungan Hukum Bank dan Nasabah _Materi Training KREDIT PERBANKAN
Hubungan Hukum Bank dan Nasabah _Materi Training KREDIT PERBANKANKanaidi ken
 
Makalah Etika profesi hukum
Makalah Etika profesi hukumMakalah Etika profesi hukum
Makalah Etika profesi hukumAsep Bunyamin
 
Filsafat hukum pengertian ruang lingkup manfaat
Filsafat hukum pengertian ruang lingkup manfaatFilsafat hukum pengertian ruang lingkup manfaat
Filsafat hukum pengertian ruang lingkup manfaatRetno Wulandari
 
Makalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi HukumMakalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi HukumFenti Anita Sari
 
Aliran Hukum Murni.pptx
Aliran Hukum Murni.pptxAliran Hukum Murni.pptx
Aliran Hukum Murni.pptxAuliaJihanRaa
 
Pengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negaraPengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negaraIr. Zakaria, M.M
 
MATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANGMATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANGDian Oktavia
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiKardoman Tumangger
 
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)Bagoes Prasetya
 
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaan
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaanHukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaan
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaanAdhy Djr
 
Surat kuasa termohon
Surat kuasa termohonSurat kuasa termohon
Surat kuasa termohonNasria Ika
 

What's hot (20)

Surat kuasa khusus
Surat kuasa khususSurat kuasa khusus
Surat kuasa khusus
 
Hukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BWHukum Waris Perdata BW
Hukum Waris Perdata BW
 
Materi Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata NegaraMateri Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata Negara
 
Hukum pidana i
Hukum pidana iHukum pidana i
Hukum pidana i
 
Pendewasaan (handlichting)
Pendewasaan (handlichting)Pendewasaan (handlichting)
Pendewasaan (handlichting)
 
Argumentasi hukum
Argumentasi hukumArgumentasi hukum
Argumentasi hukum
 
Hukum Kepagawaian - Definisi dan Ruang Lingkup (Idik Saeful Bahri)
Hukum Kepagawaian - Definisi dan Ruang Lingkup (Idik Saeful Bahri)Hukum Kepagawaian - Definisi dan Ruang Lingkup (Idik Saeful Bahri)
Hukum Kepagawaian - Definisi dan Ruang Lingkup (Idik Saeful Bahri)
 
Legislative drafting (pembuatan peraturan perundang-undangan)
Legislative drafting (pembuatan peraturan perundang-undangan)Legislative drafting (pembuatan peraturan perundang-undangan)
Legislative drafting (pembuatan peraturan perundang-undangan)
 
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptx
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptxPower point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptx
Power point PPKn XI menggali gagasan pendiri bangsa 2023.pptx
 
Hubungan Hukum Bank dan Nasabah _Materi Training KREDIT PERBANKAN
Hubungan Hukum Bank dan Nasabah _Materi Training KREDIT PERBANKANHubungan Hukum Bank dan Nasabah _Materi Training KREDIT PERBANKAN
Hubungan Hukum Bank dan Nasabah _Materi Training KREDIT PERBANKAN
 
Makalah Etika profesi hukum
Makalah Etika profesi hukumMakalah Etika profesi hukum
Makalah Etika profesi hukum
 
Filsafat hukum pengertian ruang lingkup manfaat
Filsafat hukum pengertian ruang lingkup manfaatFilsafat hukum pengertian ruang lingkup manfaat
Filsafat hukum pengertian ruang lingkup manfaat
 
Makalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi HukumMakalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi Hukum
 
Aliran Hukum Murni.pptx
Aliran Hukum Murni.pptxAliran Hukum Murni.pptx
Aliran Hukum Murni.pptx
 
Pengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negaraPengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negara
 
MATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANGMATERI HUKUM DAGANG
MATERI HUKUM DAGANG
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
 
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)
Beberapa mazhab-dalam-ilmu-hukum(4)
 
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaan
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaanHukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaan
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaan
 
Surat kuasa termohon
Surat kuasa termohonSurat kuasa termohon
Surat kuasa termohon
 

Similar to HAMdanKewarga

PKN (instrumen ham)
PKN (instrumen ham)PKN (instrumen ham)
PKN (instrumen ham)sarahmaida12
 
Instrumen Hukum HAM Di Indonesia
Instrumen Hukum HAM Di IndonesiaInstrumen Hukum HAM Di Indonesia
Instrumen Hukum HAM Di Indonesiaaliftrigger
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalahkujays
 
Sejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaSejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaDoan Gabriel Silalahi
 
Pelatihan Hak asasi manusia (ham) Ditpolair Polda Jambi;AKBP H. DADANG DK,AMd...
Pelatihan Hak asasi manusia (ham) Ditpolair Polda Jambi;AKBP H. DADANG DK,AMd...Pelatihan Hak asasi manusia (ham) Ditpolair Polda Jambi;AKBP H. DADANG DK,AMd...
Pelatihan Hak asasi manusia (ham) Ditpolair Polda Jambi;AKBP H. DADANG DK,AMd...Woro Handayani
 
Materi Kewarganegaraan Negara Republik Indonesia.pptx
Materi Kewarganegaraan Negara Republik Indonesia.pptxMateri Kewarganegaraan Negara Republik Indonesia.pptx
Materi Kewarganegaraan Negara Republik Indonesia.pptxAgusSuwondo3
 
Teori, sejarah dan perkembangan hak asasi manusia
Teori, sejarah dan perkembangan hak asasi manusiaTeori, sejarah dan perkembangan hak asasi manusia
Teori, sejarah dan perkembangan hak asasi manusiaHalim Sallehuddin
 
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptxHTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptxptmanggalajati
 
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - PknPemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - PknIndah Maharani
 
MAKALAH HAK ASASI MANUSIA
MAKALAH HAK ASASI MANUSIAMAKALAH HAK ASASI MANUSIA
MAKALAH HAK ASASI MANUSIAELFRIDANAZARA55
 
GAK PENTING CUMA COPAS HAHAA
GAK PENTING CUMA COPAS HAHAAGAK PENTING CUMA COPAS HAHAA
GAK PENTING CUMA COPAS HAHAAgarrytokai
 
Perlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusiaPerlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusiaboscobahy1
 
Tugas pp kn hak asasi manusia
Tugas pp kn hak asasi manusiaTugas pp kn hak asasi manusia
Tugas pp kn hak asasi manusiaNadia Santosa
 
Hak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaHak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaAhmad Royhan Nst
 

Similar to HAMdanKewarga (20)

PKN KEL 3.pptx
PKN KEL 3.pptxPKN KEL 3.pptx
PKN KEL 3.pptx
 
PKN (instrumen ham)
PKN (instrumen ham)PKN (instrumen ham)
PKN (instrumen ham)
 
Instrumen Hukum HAM Di Indonesia
Instrumen Hukum HAM Di IndonesiaInstrumen Hukum HAM Di Indonesia
Instrumen Hukum HAM Di Indonesia
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Sejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaSejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusia
 
Pendidikan
PendidikanPendidikan
Pendidikan
 
Hak Asasi Manusia (PKn)
Hak Asasi Manusia (PKn)Hak Asasi Manusia (PKn)
Hak Asasi Manusia (PKn)
 
Pelatihan Hak asasi manusia (ham) Ditpolair Polda Jambi;AKBP H. DADANG DK,AMd...
Pelatihan Hak asasi manusia (ham) Ditpolair Polda Jambi;AKBP H. DADANG DK,AMd...Pelatihan Hak asasi manusia (ham) Ditpolair Polda Jambi;AKBP H. DADANG DK,AMd...
Pelatihan Hak asasi manusia (ham) Ditpolair Polda Jambi;AKBP H. DADANG DK,AMd...
 
Materi Kewarganegaraan Negara Republik Indonesia.pptx
Materi Kewarganegaraan Negara Republik Indonesia.pptxMateri Kewarganegaraan Negara Republik Indonesia.pptx
Materi Kewarganegaraan Negara Republik Indonesia.pptx
 
Teori, sejarah dan perkembangan hak asasi manusia
Teori, sejarah dan perkembangan hak asasi manusiaTeori, sejarah dan perkembangan hak asasi manusia
Teori, sejarah dan perkembangan hak asasi manusia
 
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptxHTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
HTN KEL XIII ( HAM dan DASAR NEGARA).pptx
 
Bab 6. ham
Bab 6. hamBab 6. ham
Bab 6. ham
 
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - PknPemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
 
MAKALAH HAK ASASI MANUSIA
MAKALAH HAK ASASI MANUSIAMAKALAH HAK ASASI MANUSIA
MAKALAH HAK ASASI MANUSIA
 
GAK PENTING CUMA COPAS HAHAA
GAK PENTING CUMA COPAS HAHAAGAK PENTING CUMA COPAS HAHAA
GAK PENTING CUMA COPAS HAHAA
 
Ham
HamHam
Ham
 
Iv hak asasi manusia
Iv hak asasi manusiaIv hak asasi manusia
Iv hak asasi manusia
 
Perlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusiaPerlindungan hak asasi manusia
Perlindungan hak asasi manusia
 
Tugas pp kn hak asasi manusia
Tugas pp kn hak asasi manusiaTugas pp kn hak asasi manusia
Tugas pp kn hak asasi manusia
 
Hak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaHak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasila
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

HAMdanKewarga

  • 1. Hak Asasi Manusia dan Kewarganegaraan
  • 2. Local D Kelompok 8 :  Iqbal Muhammad Syahid  Rarenzan Widita  Nada Siti Salsabila  Ambar Rukmana Sari  Hilda Yastiehafizah
  • 3. KewarganegaraanHak Asasi Manusia  Pengertian  Sejarah  Paradigma  HAM dalam Konstitusi  Komnas HAM  Pengadilan HAM  Prinsip  Sejarah  Konstitusi dan UU No. 12/2006 Studi Kasus Polemik Dualisme Kewarganegaraan Archandra Tahar
  • 5. Istilah dan Pengertian Hak Asasi Manusia Secara etimologis, hak asasi manusia terbentuk dari tiga suku kata, yaitu hak, asasi, dan manusia.  Kata hak dan asasi berasal dari bahasa Arab, -Kata haaq diambil dari asal kata haqqa, yahiqqu, haqqaan -Kata asaisy berasal dari asal kata assa, yaussu, asasaan  Kata manusia adalah kata yang berasal dari bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia, HAM dapat diartikan sebagai hak-hak mendasar pada diri manusia.
  • 6. Hak Asasi Manusia merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merugakan anugrah-Nya yang wajib dihormati dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM
  • 7. HAM tidak perlu diberikan, dibeli atau diwarisi. Hak asasi adalah sesuatu yang patut dimiliki karena kemanusiaan kita; Ciri-Ciri Hak Asasi Manusia Hak asasi berlaku untuk semua orang, tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnisitas, pandangan politik, atau asal usul sosial, bangsa HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorang pun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain.
  • 8. Perkembangan Pemikiran HAM  Generasi Pertama Fokus pemikiran HAM generasi pertama pada bidang hukum dan politik disebabkan oleh dampak dan situasi perang dunia II, totaliterisme dan adanya keinginan negara-negara yang baru merdeka untuk menciptakan suatu tertib hukum yang baru.  Generasi Kedua Pemikiran HAM generasi kedua menunjukkan perluasan pengertian konsep dan cakupan hak asasi manusia. Pada generasi kedua ini lahir dua kovenan yaitu International Covenant on Economic, Social and Cultural Rights dan International Covenant on Civil and Political Rights.
  • 9.  Generasi Ketiga Generasi ketiga menjanjikan adanya kesatuan antara hak ekonomi, sosial, budaya, politik dan hukum dalam satu keranjang yang disebut dengan hak-hak melaksanakan pembangunan.  Generasi Keempat Pemikiran HAM generasi keempat dipelopori oleh Negara- negara dikawasan Asia yang pada tahun 1983 melahirkan deklarasi hak asasi manusia yang disebut Declaration of The Basic Duties of Asia People and Government.
  • 10. Konsep mengenai HAM ini dikenal semenjak adanya teori hukum alam. Salah satu tokoh dari hukum alam adalah John Locke yang berpendapat bahwa manusia dalam keadaan bebas/state of nature, dalam hukum alam adalah bebas dan sederajat, tetapi mempunyai hak-hak alamiah yang tidak dapat diserahkan kepada kelompok masyarakat lainnya, kecuali lewat perjanjian masyarakat.
  • 11. Menurut Scott Davidson terdapat lima paradigma utama yang relevan dengan pembahasan Hak Asasi Manusia, yakni: (1)Paradigma hukum kodrati dan hak kodrati; (2)Paradigma positivis; (3) Paradigma anti-utilitarian; (4) Paradigma realisme hukum; (5) Paradigma marxis atau sosialis.
  • 12. • Universal-absolut • Universal-relative • Partikularistik- absolut • Partikularistik- relatif Konsepsi HAM menurut Muladi :
  • 13. Gagasan HAM dalam UUD 1945 : ▹Pasal 27 Ayat (1) yang berbunyi, "Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.“ ▹Pasal 27 Ayat (2) yang berbunyi, "Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaab dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan." ▹Pasal 28 yang berbunyi, "Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang."
  • 14.  Pasal 29 ayat (2) yang berbunyi, "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan atau untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.“  Pasal 30 ayat (1) yang berbunyi, " Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.“  Pasal 31 ayat (1) yang berbunyi, "Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran."  Pasal 34 ayat yang berbunyi, "Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara."
  • 15. 15
  • 16. Visi Komnas HAM adalah Hak Asasi Manusia Untuk Semua dan mempunyai misi sebagai berikut: • Mewujudkan lembaga yang mandiri, profesional, representatif, berwibawa, dan dipercaya oleh masyarakat nasional maupun internasional. • Menegakkan, memajukan, dan memelihara HAM. • Membantu menyelesaikan pelanggaran HAM di masyarakat. • Menggerakkan pembangunan berwawasan HAM. • Membangun jaringan kerjasama dengan semua pihak.
  • 17. Tujuan Komnas HAM Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia; dan Meningkatkan perlindungan dan penegakkan hak asasi manusia guna berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan.
  • 18. “Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus yang berada di lingkungan peradilan umum yang mana bersifat ad hoc atau kasuistis artinya pengadilan HAM ini dibentuk untuk mengadili pelanggaran hak asasi manusia yang berat.
  • 19.  Pada pasal 2 dijelaskan mengenai: “Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan pengadilan khusus yang berada di lingkungan peradilan umum”.  Pasal 3 berbunyi sebagai berikut: (1) Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) berkedudukan di daerah kabupaten atau daerah kota yang daerah hukumnya meliputi daerah hukum Pengadilan Negeri yang bersangkutan; (2) Untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) berkedudukan di setiap wilayah Pengadilan Negeri yang bersangkutan.
  • 20.  Pasal 4 adalah sebagai berikut: “Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) bertugas dan berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang berat”.  Pasal 5 berbunyi sebagai berikut: “Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) bewenang juga memeriksa dan memutus perkara pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang berat yang dilakukan di luar batas teritorial wilayah negara Republik Indonesia oleh Warga Negara Indonesia”.  Pasal 6 menerangkan bahwa: “Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) tidak berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang berat yang dilakukan oleh seorang yang berumur dibawah 18 (delapan belas) tahun pada saat kejahatan dilakukan”.
  • 21.
  • 23. Prinsip Hukum Kewarganegaraan  Berdasarkan Kelahiran Pada umumnya penentuan kewarganegaraan dilihat berdasarkan kelahiran seseorang yakni prinsip ius soli dan ius sanguinis.  Berdasarkan Perkawinan Berdasarkan perkawinan dikenal dua prinsip hukum kewarganegaraan, yakni prinsip kesatuan hukum dan prinsip persamaan derajat.
  • 24. “Disamping prinsip Kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan berdasarkan perkawinan seperti dijelaskan dalam kajian hukum kewarganegaraan dikenal pula dengan apa yang disebut dengan stelsel aktif, stelsel pasif, hak opsi dan hak repudiasi.
  • 25. Sejarah Hukum Kewarganegaraan di Indonesia  Sejarah Hukum Kewarganegaraan Pra Kemerdekaan  Sejarah Hukum Kewarganegaraan Pasca Kemerdekaan
  • 26. Beberapa aturan hukum kewarganegaraan Belanda : • Berdasarkan Grondwet 1814/1825 pada tahun 1838 disusunlah Nederland Burgerlijk Wetboek (NBW) dengan menggunakan asas ius soli pasal 5 BNW ini mentukan bahwa semua orang yang bertempat tinggal di Negeri Belanda dan koloninya berstatus sebagai warga negara Belanda. Ketentuan ini hanya bersifat perdata. • Pada tanggal 28 Juli 1850 diundangan suatu wet yang mengatur kewarganegaraan yang bersifat publik sebagai pelaksanaan pasal 7 Grond-Wet 1848. Sejak saat itulah muncul masalah dualisme. Muncul dua pengertian tentang warga negara Belanda. Pengertian yang bersifat perdata diatur dalam NBW sedangkan yang bersifat publik diatur dalam Wet 28 Juli 1850.
  • 27.  Pada tanggal 12 Desember 1892 di undangkan di Negeri Belanda suatu UU yang dikenal dengan Wet 1892. Dalam hal perkawinan Wet 1892 ini menganut asas kesatuan hukum.  Pada tanggal 10 Februari 1910 di undangkanlah sebuah UU yang selanjutnya disebut Wet 1910. Dalam Wet 1910 menggunakan prinsip ius soli untuk menentukan status kewarganegaraan. Wet 1910 tidak mengenal naturalisasi untuk memperoleh status kewarnegaraan Belanda.
  • 28. Sejarah Hukum Kewarganegaraan Pasca Kemerdekaan  Undang-Undang No. 62/1958 merupakan inti dari hukum positif Indonesia yang mengatur tentang masalah kewarganegaraan sebelum lahirnya UU No. 12/2006.  Dalam hal prinsip kewarganegaraan berdasarkan kelahiran, UU No. 62/ 1958 menitik beratkan penggunaan asas ius sanguinis. Namun dalam Pasal 1 tampak bahwa asas ius soli pun dipergunakan. Pengecualian ini dimaksudkan untuk menghindari timbulnya status apatride.  Dalam hal perkawinan, prinsipnya menganut prinsip kesatuan hukum. Namun asas persamaan derajat dipergunakan pula, guna menghindarkan status apatride dari seorang wanita (bekas) warga Negara Indonesia yang menikah dengan seorang warga Negara asing.  Undang-Undang No. 62/1958 juga menghindari terjadinya kelebihan kewarganegaraan, baik bipatride maupun multipatride. Hal ini tampak dalam berbagai pasal senantiasa mensyaratkan hilangnya kewarganegaraan asing apabila hendak memperoleh kewarganegaraan Indonesia.
  • 29. Kewarganegaraan dalam Konstitusi & UU No. 12/2006 tentang Kewarganegaraan UUD 1945 (setelah Perubahan), mengatur kewarganegaraan dalam Pasal 26 yang berbunyi: (1) Yang menjadi warga Negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara. (2) Penduduk ialah warga Negara dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. (3) Hal-hal mengenai warga Negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.
  • 30. “Warga Negara merupakan salah satu unsur hakiki dan unsur pokok suatu Negara. Status kewarganegaraan menimbulkan hubungan timbal balik antara warga Negara dan negaranya. Setiap warga Negara mempunyai hak dan kewajiban terhadap negaranya. Sebaliknya Negara mempunyai kewajiban memberikan perlindungan terhadap warga negaranya.” Menurut UU No. 12 Tahun 2006:
  • 31. Peraturan kewarganegaraan dalam UU No. 12 Tahun 2006 : Asas-Asas Umum:  Asas ius sanguinis  Asas ius soli secara terbatas  Asas kewarganegaraan tunggal  Asas kewarganegaraan ganda terbatas
  • 32. Asas-Asas Khusus :  Asas persamaan nasional  Asas perlindungan maksimum  Asas persamaan di dalam hukum dan pemerintah  Asas kebenaran substansif  Asas non diskriminatif  Asas pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia  Asas ketertiban  Asas publisitas
  • 33.  Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri;  Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang yang bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu;  Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya sendiri, yang bersangkutan sudah berusia 18 tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal di luar negeri, dan dengan dinyatakan hilang Kewarganegaraan RI tidak menjadi tanpa kewarganegaraan;  Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden;  Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuaan peraturan perundang-undangan hanya dapat dijabat oleh WNI; WNI kehilangan kewarganegaraannya jika yang bersangkutan:
  • 34.  Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing tersebut;  Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing;  Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya; atau
  • 35.  Bertempat tinggal di luar wilayah NRI selama 5 tahun terus-menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi WNI sebelum jangka waktu 5 tahun itu berakhir, dan setiap 5 tahun berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin tetap menjadi WNI kepada Perwakilan RI yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang bersangkutan padahal Perwakilan RI tersebut telah memberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan, sepanjang yang bersangkutan tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.
  • 36. POLEMIK DUALISME KEWARGANEGARAAN STUDI KASUS MENTERI ESDM ARCHANDRA TAHAR - 2016
  • 37. Archandra Tahar merupakan salah satu menteri dari kalangan profesional yang mengisi kabinet kerja jilid dua. Beliau memiliki rekam jejak yang sangat bagus dalam meniti karirnya sebagai seorang profesional di bidang pengeboran gas lepas pantai (offshore) yang telah lama menetap di Amerika Serikat (AS), yaitu selama 20 tahun. Secara kemampuan praktik, beliau yang meraih gelar master dan doktor di luar negeri ini sangat layak dijadikan menteri. Namun, pada tanggal 15 Agustus 2016, beliau diberhentikan oleh presiden melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam jumpa pers di Kantor Presiden dengan alasan menyikapi status kewarganegaraan Menteri ESDM, setelah mendengar dari berbagai sumber, Presiden memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Arcandra Tahar dari posisi Menteri ESDM. Praktis, masa jabatan beliau hanya 20 hari dan memecahkan rekor menjadi menteri paling singkat masa jabatannya sejak Indonesia berdiri.
  • 38. “ Alasan yang paling mendasar kasus Archandra menjadi kontroversial karena beliau menjabat sebagai menteri yang punya peran strategis dalam menentukan kebijakan negara. Seorang menteri diangkat dengan syarat harus WNI. Bila syarat tak terpenuhi, otomatis batal demi hukum sehingga setiap produk yang dihasilkan pun cacat hukum. Adanya pro-kontra yang mengemuka dalam masyarakat karena publik merasa Archandra berpotensi memajukan bangsa, tetapi terhambat karena kewarganegaraan ganda.
  • 39. Deskripsi Kasus Dalam perkembangan kasus dualisme kewarganegaraan Archandra Tahar didapatkan fakta bahwa Archandra Tahar memiliki paspor AS. Dalam kasus Archandra Tahar belum dapat dipastikan apakah ada unsur pemaksaan pada Archandra dalam melakukan sumpah kesetiaan negara AS. Tetapi dapat kita ketahui bahwa Archandra Tahar memperoleh kewarganegaraan AS pada tahun 2012 hal itu mengindikasikan bahwa Archandra Tahar secara sukarela tanpa adanya unsur paksaan dalam melakukan sumpah kesetiaan pada AS. Dengan berpedoman pada UU Nomor 12 Tahun 2006 maka dapat disimpulkan bahwa Archandra Tahar telah kehilangan kewarganegaraan Indonesia. Setelah Archandra Tahar diangkat menjadi menteri ESDM berdasarkan The Immigration and Nationality Act (INA), pasal 349a ayat (4) seorang warga negara Amerika Serikat kehilangan kewarganegaraannya itu jika ia menjadi pejabat pemerintahan di negara asing, dan untuk jabatannya itu ia telah mengambil sumpahnya. Hal tersebut mengindikasikan bahwa Archandra Tahar melainkan memiliki status stateless bukan lagi dwi kewarganegaraan.
  • 40. ““ Argumen yang menyatakan Arcandra masih WNI karena dia masih memegang paspor Indonesia yang masih berlaku sampai dengan 2017, sama sekali tidak relevan, karena selain mengabaikan ketentuan hukum kewarganegaraan juga memang bisa saja saat ia menerima kewarganegaraan Amerika Serikat itu paspor Indonesia-nya masih ada di tangannya dan secara formil masih berlaku, tetapi sebetulnya secara hukum ia sudah kehilangan kewarganegaraan Indonesia-nya.
  • 41. Solusi Penyelesaian Kasus Pasal 20 UU No. 12 Tahun 2006 membuka peluangnya selain dalam konsiderans menimbang undang-undang ini menyatakan bahwa adanya jaminan terhadap potensi seseorang dalam rangka penegakan HAM. Pasal 20 termasuk unik karena memusatkan perhatian pada kata-kata “alasan kepentingan negara”. Menurut Bagir Manan, ketentuan tersebut adalah turunan ketentuan dari aturan sebelumnya, yaitu pasal 6 Undang-Undang No. 62 Tahun 1958. Namun, Bagir Manan berpendapat bahwa pewarganegaraan dengan cara ini menuntut inisiatif dari penerima kewarganegaraan, bukan dari pemerintah Indonesia.
  • 42. Instructions for use  Alangkah baiknya dalam pemberian status WNI kepada Archandra Tahar didasarkan pada pasal 13 dan 14 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2007, yaitu status WNI yang diberikan oleh presiden karena seseorang telah berjasa bagi negara Indonesia. Meskipun berdasarkan peraturan pemerintah tersebut status WNI dapat diberikan kepada Archandra. Selain itu, pemerintah dapat memberikan argumen tentang prestasi apa yang telah diberikan Archandra kepada Indonesia sehingga dengan demikian layak untuk mendapatkan status sebagai WNI-nya kembali.
  • 43. “Kedepannya pemerintah harus melakukan pengecekan lebih seksama dan investigasi yang mendalam agar meminimalisir terjadinya konflik yang tidak diinginkan.”