SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
kelompok 6
•
Metode experiential learning merupakan metode
pembelajaran melalui pembentukan pengalaman
peserta didik. Model ini memberikan kesempatan pada
peserta didik memperoleh keberhasilan dengan
memberikan kebebasan peserta didik untuk
memutuskan pengalam apa yang menjadi focus
mereka, ketrampilan-ketrampilan yang ingin mereka
kembangkan, dan bagaimana mereka membuat
konsep dari pengalaman yang mereka alami tersebut.
• SBelajar merupakan proses yang holistik bukan merupakan hasil dari kognisi saja.
• Belajar merupakan sebuah proses kontinu atau berulang yang didasarkan pada
pengalaman.
• Belajar yang paling baik dimaknai sebagai sebuah proses dan bukan terkait dengan
hasil yang diperoleh.
• Belajarmelibatkan hubungan antara manusia dan lingkungan.
• Belajar merupakan proses menciptakan pengetahuan yang diperoleh sebagai hasil
dari hubungan antara pengetahuan pribadi dan pengetahuan sosial.
• Belajar membutuhkan resolusi sejumlah konflik antara berbagai gaya yang
berlawanan secara dialektis dari adaptasi terhadap dunia.
• Mengubah struktur kognitif siswa.
• Mengubah sikap siswa.
• Memperluas ketrampilan-ketrampilan siswa yang telah
ada.
• Keterlibatan siswa secara langsung.
• Mengalami apa yang terjadi.
• Membangun pengetahuan dan ketrampilan melalui
pengalamannya secara langsung.
• Pengetahuan berpadu antara memahami dan mentrasformasi
penegalaman dengan memperhatikan unsur-unsur experiental
learning.
• Meyediakan arah pembelajaran yang tepat dalam
penerapan apa yang dipelajari.
• Memberikan arah cakupan metode pembelajaran yang
diperlakukan.
• Memberikan kaitan yang era tantara teori dan praktek.
• Dengam jelas merumuskan pentingnya para siswa untuk
merefleksi dan menrangsang siswa memberikan umpan
balik tetang apa yang mereka pelajari.
• Membantu dalam mengkombinasi gaya pengajaran
sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif,
Tahap Pengalaman Nyata
(Concrete Experience)
Tahap ini merupakan tahap
belajar melalui berbagai
pengalaman yang konkrit,
juga peka terhadap situasi
Tahap Konseptualisasi
(Abstract Conceptualization)
tahap melakukan analisa
logis dari sejumlah gagasan,
dan melakukan tindakan
yang sesuai dengan
pemahaman atas sebuah
situasi.
Tahap Observasi Refleksi
(Reflective Observation)
Tahap untuk melakukan
observasi sebelum membuat
suatu keputusan, mengamati
lingkungan dari berbagai
perspektif yang berbeda dan
melihat berbagai hal untuk
mendapatkan suatu makna.
Tahap Implementasi atau
Eksperimen (Active
Experimentation)
Menguji kemampuan
peserta didik untuk
melakukan berbagai hal
dengan orang lain dan
melakukan tindakan yang
berdasar pada sebuah
peristiwa termasuk
mengambil risiko.
• Pembelajaran melalui pengalaman
menjadi lebih efektif dengan tercapainya
tujuan secara optimal.
• Meningkatkan kesadaran dan rasa
percaya diri.
• Meningkatkan kemampuan menyusun
perencanaan, memecahkan masalah, dan
berkomunikasi.
• Membutuhkan banyak persiapan dan
peralatan
• Membutuhkan waktu yang relative lebih lama.
• Tergantung dengan jumlah peserta
• Butuh test,
• Guru merumuskan secara seksama suatu rencana pengalaman belajar yang bersifat terbuka yang
memiliki hasil-hasil tertentu.
• Guru harus bisa memberikan rangsangan atau motivasi.
• Siswa dapat bekerja secara individual atau bekerja dalam kelompok kecil/keseluruhan kelompok di dalam
belajar berdasarkan pengalaman.
• Para siswa ditempatkan pada situasi-situasi nyata, maksudanya siswa mampu memecahkan masalah
bukanbukan dalam situasi pengganti.
• Siswa aktif berpartisipasi di dalam pengalaman yang tersedia, membuat keputusan sendiri, menerima
konsekuensi berdasarkan keputusan tersebut.
• Keseluruhan kelas menceritakan Kembali tentang apa yang dialamisehubung dengan mata pelajaran
tersebut untuk memperluas pengalaman belajar dan pemahaman siswa dalam teori yang di dapat, serta
menarikhubungan antara semua tersebut.
1. Tania berumur 7 tahun yang memiliki kemampuan rendah dan keinginan rendah untuk sukses, kami
memberikan cara dengan berusaha melakukan pendekatan kepada siswa tersebut, kemudian kami sebagai guru
dapat meberikan motivasi kepada Tania dengan menceritakan kisah-kisah inspiratif dari orang yang sudah
sukses agar memotivasi Tania untuk meningkatkan kemampuannya dan memiliki keingianan sukses.
2. Samuel berumur 10 tahun, yang memiliki rasa takut akan kegagalan atau pesimis, kami memberikan cara
dengan menceritakan contoh kasus orang-orang yanmegalami kegagalan namun tidak pantang menyerah,
mencoba terus-menerus akhirnya orang-orang itu dapat berhasil g dulunya dan sukses.
3. Sandra 13 tahun, yang terlalu tenang di kelas dan meremehkan ketrampilan , kami memberikan cara dengan
mengajaknya berdiskusi Bersama dan menanyakan alas an Sandra bersikap seperti itu lalu kita sebagai guru
dapat mencari alternatif atau solusi yang dapat memotivasi sandara agar dapat aktif di kelasnya dan tidak
meremehkan ketrampilan mislanya dalam pembelajaran di kelas guru dapat menggunakan model dan metode
pembelajaran yang menarik, sehingga menarik perhatian Sandra agar aktif di kelas serta tidak meremehkan
ketrampilannya.
4. Robert 10 tahun, yang memiliki minat sedikit untuk bersekolah, kami memberikan cara dengan melakukan
pendekatan pada Robert agar iya mau bertukar cerita lalu kita dapat menggali informasi atau alsan Robert
mengapa memiliki minat sedikit untuk bersekolah setalah mengetahui alas an dari Robert, kita dapat
memberikan motivasi bahwa bersekolah itu penting bagi keberlangsungan hidup Robert dimasa mendatang dan
memberikan pengertian bahwa untuk meraih cita-cita yang diinginkan Robert kita harus bersekolah.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaran
rizka_pratiwi
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
SMK Negeri 6 Malang
 
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Irman Ramly
 
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptxkelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
Wika Usiana
 
Lembar observasi guru
Lembar observasi guruLembar observasi guru
Lembar observasi guru
Alby Alyubi
 

What's hot (20)

topik 5 koneksi antar materi
topik 5 koneksi antar materitopik 5 koneksi antar materi
topik 5 koneksi antar materi
 
2. UbD.pptx
2. UbD.pptx2. UbD.pptx
2. UbD.pptx
 
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyekproject based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
project based learning (PjBL) pembelajaran berbasis proyek
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
ppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaranppt Model pembelajaran
ppt Model pembelajaran
 
Model model pengembangan kurikulum
Model model pengembangan  kurikulumModel model pengembangan  kurikulum
Model model pengembangan kurikulum
 
Contoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbDContoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbD
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
 
Topik 6 Koneksi Antar Materi
Topik 6 Koneksi Antar MateriTopik 6 Koneksi Antar Materi
Topik 6 Koneksi Antar Materi
 
UbD Klp 3.pptx
UbD Klp 3.pptxUbD Klp 3.pptx
UbD Klp 3.pptx
 
Pembekalan PPL Prajab 2022.pptx
Pembekalan PPL Prajab 2022.pptxPembekalan PPL Prajab 2022.pptx
Pembekalan PPL Prajab 2022.pptx
 
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docx
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docxPortofolio UKIN PPG Dlajab.docx
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docx
 
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
 
Tahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlbergTahap perkembangan moral kohlberg
Tahap perkembangan moral kohlberg
 
Modul Ajar Zat dan Perubahannya.docx
Modul Ajar Zat dan Perubahannya.docxModul Ajar Zat dan Perubahannya.docx
Modul Ajar Zat dan Perubahannya.docx
 
Pemahaman Peserta Didik.pptx
Pemahaman Peserta Didik.pptxPemahaman Peserta Didik.pptx
Pemahaman Peserta Didik.pptx
 
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptxkelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
kelompok 1 topik 1 prinsip pengajaran dan asesmen.pptx
 
Lembar observasi guru
Lembar observasi guruLembar observasi guru
Lembar observasi guru
 
Lembar observasi aktifitas siswa
Lembar observasi aktifitas siswaLembar observasi aktifitas siswa
Lembar observasi aktifitas siswa
 
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswaInstrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
 

Similar to PPT EXPERIENTAL LEARNING & Ruang kolaborasi.pptx

Kelompok 7 metode pembelajaran yang berpusat pada guru
Kelompok 7 metode pembelajaran yang berpusat pada guruKelompok 7 metode pembelajaran yang berpusat pada guru
Kelompok 7 metode pembelajaran yang berpusat pada guru
Mitha Ye Es
 
Pembelajaran Kelas Rangkap SD (PKR).pptx
Pembelajaran Kelas Rangkap SD (PKR).pptxPembelajaran Kelas Rangkap SD (PKR).pptx
Pembelajaran Kelas Rangkap SD (PKR).pptx
RendyAdamSaputra
 
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
Candra Kurniawan
 
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.pptMODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
ZuhriyyahHidayati2
 
AplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptx
AplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptxAplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptx
AplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptx
TeeAngel2
 
8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar
Jeny Hardiah
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
45678912
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
45678912
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
45678912
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
20080122
 

Similar to PPT EXPERIENTAL LEARNING & Ruang kolaborasi.pptx (20)

Pendekatan Inovatif Active Learning 1
Pendekatan Inovatif Active Learning 1Pendekatan Inovatif Active Learning 1
Pendekatan Inovatif Active Learning 1
 
Kelompok 7 metode pembelajaran yang berpusat pada guru
Kelompok 7 metode pembelajaran yang berpusat pada guruKelompok 7 metode pembelajaran yang berpusat pada guru
Kelompok 7 metode pembelajaran yang berpusat pada guru
 
Tugas presentasi
Tugas presentasiTugas presentasi
Tugas presentasi
 
Pembelajaran Kelas Rangkap SD (PKR).pptx
Pembelajaran Kelas Rangkap SD (PKR).pptxPembelajaran Kelas Rangkap SD (PKR).pptx
Pembelajaran Kelas Rangkap SD (PKR).pptx
 
2.docx
2.docx2.docx
2.docx
 
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
 
Model Pembelajaran Talking stick
Model Pembelajaran Talking stickModel Pembelajaran Talking stick
Model Pembelajaran Talking stick
 
Bab 6 pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran konstruktivisme dalam bimbingan...
Bab 6   pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran konstruktivisme dalam bimbingan...Bab 6   pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran konstruktivisme dalam bimbingan...
Bab 6 pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran konstruktivisme dalam bimbingan...
 
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.pptMODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
MODEL-MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF.ppt
 
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaran
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaranMODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaran
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF dalam proses pembelajaran
 
AplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptx
AplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptxAplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptx
AplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptx
 
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
Strategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatifStrategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatif
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
 
Metode pembelajaran
Metode pembelajaranMetode pembelajaran
Metode pembelajaran
 
8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar8 keterampilan dasar mengajar
8 keterampilan dasar mengajar
 
micro teaching
micro teachingmicro teaching
micro teaching
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 

PPT EXPERIENTAL LEARNING & Ruang kolaborasi.pptx

  • 2. Metode experiential learning merupakan metode pembelajaran melalui pembentukan pengalaman peserta didik. Model ini memberikan kesempatan pada peserta didik memperoleh keberhasilan dengan memberikan kebebasan peserta didik untuk memutuskan pengalam apa yang menjadi focus mereka, ketrampilan-ketrampilan yang ingin mereka kembangkan, dan bagaimana mereka membuat konsep dari pengalaman yang mereka alami tersebut.
  • 3. • SBelajar merupakan proses yang holistik bukan merupakan hasil dari kognisi saja. • Belajar merupakan sebuah proses kontinu atau berulang yang didasarkan pada pengalaman. • Belajar yang paling baik dimaknai sebagai sebuah proses dan bukan terkait dengan hasil yang diperoleh. • Belajarmelibatkan hubungan antara manusia dan lingkungan. • Belajar merupakan proses menciptakan pengetahuan yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan antara pengetahuan pribadi dan pengetahuan sosial. • Belajar membutuhkan resolusi sejumlah konflik antara berbagai gaya yang berlawanan secara dialektis dari adaptasi terhadap dunia.
  • 4. • Mengubah struktur kognitif siswa. • Mengubah sikap siswa. • Memperluas ketrampilan-ketrampilan siswa yang telah ada.
  • 5. • Keterlibatan siswa secara langsung. • Mengalami apa yang terjadi. • Membangun pengetahuan dan ketrampilan melalui pengalamannya secara langsung. • Pengetahuan berpadu antara memahami dan mentrasformasi penegalaman dengan memperhatikan unsur-unsur experiental learning.
  • 6. • Meyediakan arah pembelajaran yang tepat dalam penerapan apa yang dipelajari. • Memberikan arah cakupan metode pembelajaran yang diperlakukan. • Memberikan kaitan yang era tantara teori dan praktek. • Dengam jelas merumuskan pentingnya para siswa untuk merefleksi dan menrangsang siswa memberikan umpan balik tetang apa yang mereka pelajari. • Membantu dalam mengkombinasi gaya pengajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif,
  • 7. Tahap Pengalaman Nyata (Concrete Experience) Tahap ini merupakan tahap belajar melalui berbagai pengalaman yang konkrit, juga peka terhadap situasi Tahap Konseptualisasi (Abstract Conceptualization) tahap melakukan analisa logis dari sejumlah gagasan, dan melakukan tindakan yang sesuai dengan pemahaman atas sebuah situasi. Tahap Observasi Refleksi (Reflective Observation) Tahap untuk melakukan observasi sebelum membuat suatu keputusan, mengamati lingkungan dari berbagai perspektif yang berbeda dan melihat berbagai hal untuk mendapatkan suatu makna. Tahap Implementasi atau Eksperimen (Active Experimentation) Menguji kemampuan peserta didik untuk melakukan berbagai hal dengan orang lain dan melakukan tindakan yang berdasar pada sebuah peristiwa termasuk mengambil risiko.
  • 8. • Pembelajaran melalui pengalaman menjadi lebih efektif dengan tercapainya tujuan secara optimal. • Meningkatkan kesadaran dan rasa percaya diri. • Meningkatkan kemampuan menyusun perencanaan, memecahkan masalah, dan berkomunikasi.
  • 9. • Membutuhkan banyak persiapan dan peralatan • Membutuhkan waktu yang relative lebih lama. • Tergantung dengan jumlah peserta • Butuh test,
  • 10. • Guru merumuskan secara seksama suatu rencana pengalaman belajar yang bersifat terbuka yang memiliki hasil-hasil tertentu. • Guru harus bisa memberikan rangsangan atau motivasi. • Siswa dapat bekerja secara individual atau bekerja dalam kelompok kecil/keseluruhan kelompok di dalam belajar berdasarkan pengalaman. • Para siswa ditempatkan pada situasi-situasi nyata, maksudanya siswa mampu memecahkan masalah bukanbukan dalam situasi pengganti. • Siswa aktif berpartisipasi di dalam pengalaman yang tersedia, membuat keputusan sendiri, menerima konsekuensi berdasarkan keputusan tersebut. • Keseluruhan kelas menceritakan Kembali tentang apa yang dialamisehubung dengan mata pelajaran tersebut untuk memperluas pengalaman belajar dan pemahaman siswa dalam teori yang di dapat, serta menarikhubungan antara semua tersebut.
  • 11. 1. Tania berumur 7 tahun yang memiliki kemampuan rendah dan keinginan rendah untuk sukses, kami memberikan cara dengan berusaha melakukan pendekatan kepada siswa tersebut, kemudian kami sebagai guru dapat meberikan motivasi kepada Tania dengan menceritakan kisah-kisah inspiratif dari orang yang sudah sukses agar memotivasi Tania untuk meningkatkan kemampuannya dan memiliki keingianan sukses. 2. Samuel berumur 10 tahun, yang memiliki rasa takut akan kegagalan atau pesimis, kami memberikan cara dengan menceritakan contoh kasus orang-orang yanmegalami kegagalan namun tidak pantang menyerah, mencoba terus-menerus akhirnya orang-orang itu dapat berhasil g dulunya dan sukses. 3. Sandra 13 tahun, yang terlalu tenang di kelas dan meremehkan ketrampilan , kami memberikan cara dengan mengajaknya berdiskusi Bersama dan menanyakan alas an Sandra bersikap seperti itu lalu kita sebagai guru dapat mencari alternatif atau solusi yang dapat memotivasi sandara agar dapat aktif di kelasnya dan tidak meremehkan ketrampilan mislanya dalam pembelajaran di kelas guru dapat menggunakan model dan metode pembelajaran yang menarik, sehingga menarik perhatian Sandra agar aktif di kelas serta tidak meremehkan ketrampilannya. 4. Robert 10 tahun, yang memiliki minat sedikit untuk bersekolah, kami memberikan cara dengan melakukan pendekatan pada Robert agar iya mau bertukar cerita lalu kita dapat menggali informasi atau alsan Robert mengapa memiliki minat sedikit untuk bersekolah setalah mengetahui alas an dari Robert, kita dapat memberikan motivasi bahwa bersekolah itu penting bagi keberlangsungan hidup Robert dimasa mendatang dan memberikan pengertian bahwa untuk meraih cita-cita yang diinginkan Robert kita harus bersekolah.