SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI
BELAJAR ANAK
Kelompok 6 :
Martina Dwi Wardani (223128915186)
Nurul Annisa Husain (223128915605)
Rachmita Mustika Putri (223128915172)
Wiranti Mulyandari (223128915177)
Penerapan Teori Behavioristik, Teori Sosial Kognitif, Dan Teori
Konstruktivisme di dalam Kelas
Teori Behaviorisme :
● Memberikan latihan-latihan agar terbentuk pembiasaan dan
perilaku peserta didik didalam kelas.
● Selalu memberikan latihan-latihan agar membentuk perilaku
ataupun kebiasaan dalam proses belajar siswa.
Penerapan Teori Behavioristik, Teori Sosial Kognitif, Dan Teori
Konstruktivisme di dalam Kelas
Teori Sosial Kognitif :
● Seorang guru perlu fokus pada proses berpikir peserta didik dan memberikan strategi
yang tepat berdasarkan fungsi kognitif mereka.
● Melibatkan peserta didikdalam berbagai kegiatan, seperti memberikan waktu bagi
mereka untuk bertanya.
● Mendorong diskusi berdasarkan apa yang diajarkan dengan meminta peserta didikuntuk
menjelaskan materi pembelajaran di depan kelas dan memberikan kegiatan tanya jawab
untuk siswa.
● Membantu peserta didikmenemukan solusi baru untuk suatu masalah dan
mengembangkan cara berfikir tinggi tinggi kritis
Penerapan Teori Behavioristik, Teori Sosial Kognitif, Dan Teori
Konstruktivisme di dalam Kelas
Teori Konstruktivisme :
● Peserta didik terlibat secara aktif dalam dialog atau diskusi dengan guru dan peserta
didikannya.
● Guru menggunakan data mentah, sumber-sumber utama dan materi-materi interaktif
● Mendorong peserta didikuntuk berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking).
● Peserta didikterlibat dalam pengalaman yang menantang dan mendorong terjadinya
diskusi.
● Guru mengajukan pertanyaan terbuka dan memberikan kesempatan beberapa waktu
kepada peserta didikuntuk merespons.
Model-model pembelajaran berdasarkan prinsip konstruktivisme:
● Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Menurut Warsono & Hariyanto (2014, hlm. 161) pembelajaran kooperatif
adalah model pembelajaran yang melibatkan sejumlah kelompok kecil peserta
didik, bekerja sama dan belajar bersama dengan saling membantu secara
interaktif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan.
Model-model pembelajaran berdasarkan prinsip konstruktivisme:
● Inquiry Based Learning
Menurut Priansa & Donni (2017, hlm. 258) Inquiry learning adalah model
pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk mengajukan pertanyaan dan
menarik simpulan dari prinsip-prinsip umum berdasarkan pengalaman dan
kegiatan praktis.
Model-model pembelajaran berdasarkan prinsip konstruktivisme:
● PBL (Problem Based Learning)
Stepien,dkk,1993 (dalam Ngalimun, 2013: 89) menyatakan bahwa PBL
adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan
suatu masalah melalui tahaptahap metode ilmiah sehingga siswa dapat
mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan
sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah.
Model-model pembelajaran berdasarkan prinsip konstruktivisme:
● CTL (Contextual Teaching and Learning)
Menurut Riyanto (2014: 159), Contextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang
diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong antar
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
3a. Tania, umur 7 tahun, berkemampuan rendah dan keinginan yang rendah untuk
sukses.
Rencana untuk meningkatkan motivasi siswa yang ada di kelas dengan
gambaran sebagai berikut:
• Tahap praoperasional.
• Melakukan wawancara dan motivasi belajar dengan menggunakan teori behaviorisme.
• Mengajak Tania untuk mendisplinkan diri dalam belajar untuk dapat meningkatkan
kemampuan berubah menjadi lebih baik,
• Kebutuhan permasalahan Tania untuk meningkatkan kemampuan yg lebih baik
menggunakan metode behaviorisme, kemudian untuk permasalahan tidak memiliki
keinginan untuk sukses bisa memotivasi menggunakan motivasi perspektif humanistik.
• Motivasi dari sudut pandang prespektif humanistik disini memotivasi dan mengajak
Tania untuk memunculkan jati dirinya.
3b. Samuel, 10 tahun, yang bekerja keras untuk menjaga harga dirinya pada tingkat
tinggi, tetapi memiliki rasa takut akan gagal yang kuat.
Rencana untuk meningkatkan motivasi siswa yang ada di kelas dengan
gambaran sebagai berikut:
• Termasuk tahap operasional konkret
• Sudah cukup dewasa untuk menggunakan pemikiran atau pemikiran logis, tapi hanya
bisa menerapkan logika pada objek fisik.
• Guru memberikan logika bahwa untuk mencapai keberhasilan, kita harus
menghadapi kegagalan
• Menggunakan perspektif humanistik
3c. Sandra, 13 tahun, yang tenang di kelas dan meremehkan keterampilan mereka.
Rencana untuk meningkatkan motivasi siswa yang ada di kelas dengan
gambaran sebagai berikut:
• Memberikan motivasi dari sudut pandang prepektif sosial
• Memotivasi dilakukan didalam proses pembelajaran dengan dengan adanya
variasi belajar yang melibatkan kerja antar tim
• Memberikan motivasi sesuai dengan tahap perkembangan kognitif, ditahap Formal
Operations/operasional formal yang sudah memiliki kecapakan kognitif pada
puncak perkembangannya (Husamah, 2016)
3d. Robert, 16 tahun, yang menunjukkan sedikit minat di sekolah dan saat ini tinggal
bersama dengan bibinya (Anda sudah tidak dapat menghubungi orangtuanya).
Rencana untuk meningkatkan motivasi siswa yang ada di kelas dengan
gambaran sebagai berikut:
• Termasuk tahap operasional formal
• Remaja berpikir dengan cara lebih abstrak, logis, dan lebih idealistik.
• Guru hendaknya bertemu tatap muka dengan Robert untuk mengungkapkan keluh
kesahnya tentang minatnya dalam bersekolah dengan sejujur-jujurnya.
• Menggunakan perspektif humanistik dan sosial
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Teori Belajar dan Motivasi belajar anak_Klp 6 (3) (1).pdf

21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
Candra Kurniawan
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006
slametwdt
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006
slametwdt
 
Uas bahasa indonesia iis astuti
Uas bahasa indonesia iis astutiUas bahasa indonesia iis astuti
Uas bahasa indonesia iis astuti
Ghifari Chaula
 
Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1
Taryadi Taryadi
 
Analisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Analisis Model Pembelajaran Berbasis MasalahAnalisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Analisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Husna Rifqia
 
Analisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Analisis Model Pembelajaran Berbasis MasalahAnalisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Analisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Husna Rifqia
 
Makalah penelitian jurnal bintang
Makalah penelitian jurnal bintangMakalah penelitian jurnal bintang
Makalah penelitian jurnal bintang
Lauri Bintang
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
lalumhw88
 

Similar to Teori Belajar dan Motivasi belajar anak_Klp 6 (3) (1).pdf (20)

Makalah iis
Makalah iisMakalah iis
Makalah iis
 
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
 
Tugas 3 SMP.pptx
Tugas 3 SMP.pptxTugas 3 SMP.pptx
Tugas 3 SMP.pptx
 
Artikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiahArtikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiah
 
Artikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiahArtikel karya-ilmiah
Artikel karya-ilmiah
 
Model pembelajaran group investigation
Model pembelajaran group investigationModel pembelajaran group investigation
Model pembelajaran group investigation
 
model model pembelajaran yang bisa dicontoh
model model pembelajaran yang bisa dicontohmodel model pembelajaran yang bisa dicontoh
model model pembelajaran yang bisa dicontoh
 
Strategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran KontextualStrategi Pembelajaran Kontextual
Strategi Pembelajaran Kontextual
 
TUGAS PEMAHAMAN PT 1.pptx
TUGAS PEMAHAMAN PT 1.pptxTUGAS PEMAHAMAN PT 1.pptx
TUGAS PEMAHAMAN PT 1.pptx
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006
 
Modul (kb 6) contextual
Modul (kb 6) contextualModul (kb 6) contextual
Modul (kb 6) contextual
 
Uas bahasa indonesia iis astuti
Uas bahasa indonesia iis astutiUas bahasa indonesia iis astuti
Uas bahasa indonesia iis astuti
 
Best Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdfBest Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdf
 
Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1
 
Analisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Analisis Model Pembelajaran Berbasis MasalahAnalisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Analisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
 
Analisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Analisis Model Pembelajaran Berbasis MasalahAnalisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Analisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
 
Makalah penelitian jurnal bintang
Makalah penelitian jurnal bintangMakalah penelitian jurnal bintang
Makalah penelitian jurnal bintang
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
 
konsep belajar dan teori belajar.pdf
 konsep belajar dan teori belajar.pdf konsep belajar dan teori belajar.pdf
konsep belajar dan teori belajar.pdf
 

Recently uploaded

Recently uploaded (20)

OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Teori Belajar dan Motivasi belajar anak_Klp 6 (3) (1).pdf

  • 1. TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR ANAK Kelompok 6 : Martina Dwi Wardani (223128915186) Nurul Annisa Husain (223128915605) Rachmita Mustika Putri (223128915172) Wiranti Mulyandari (223128915177)
  • 2. Penerapan Teori Behavioristik, Teori Sosial Kognitif, Dan Teori Konstruktivisme di dalam Kelas Teori Behaviorisme : ● Memberikan latihan-latihan agar terbentuk pembiasaan dan perilaku peserta didik didalam kelas. ● Selalu memberikan latihan-latihan agar membentuk perilaku ataupun kebiasaan dalam proses belajar siswa.
  • 3. Penerapan Teori Behavioristik, Teori Sosial Kognitif, Dan Teori Konstruktivisme di dalam Kelas Teori Sosial Kognitif : ● Seorang guru perlu fokus pada proses berpikir peserta didik dan memberikan strategi yang tepat berdasarkan fungsi kognitif mereka. ● Melibatkan peserta didikdalam berbagai kegiatan, seperti memberikan waktu bagi mereka untuk bertanya. ● Mendorong diskusi berdasarkan apa yang diajarkan dengan meminta peserta didikuntuk menjelaskan materi pembelajaran di depan kelas dan memberikan kegiatan tanya jawab untuk siswa. ● Membantu peserta didikmenemukan solusi baru untuk suatu masalah dan mengembangkan cara berfikir tinggi tinggi kritis
  • 4. Penerapan Teori Behavioristik, Teori Sosial Kognitif, Dan Teori Konstruktivisme di dalam Kelas Teori Konstruktivisme : ● Peserta didik terlibat secara aktif dalam dialog atau diskusi dengan guru dan peserta didikannya. ● Guru menggunakan data mentah, sumber-sumber utama dan materi-materi interaktif ● Mendorong peserta didikuntuk berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking). ● Peserta didikterlibat dalam pengalaman yang menantang dan mendorong terjadinya diskusi. ● Guru mengajukan pertanyaan terbuka dan memberikan kesempatan beberapa waktu kepada peserta didikuntuk merespons.
  • 5. Model-model pembelajaran berdasarkan prinsip konstruktivisme: ● Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Menurut Warsono & Hariyanto (2014, hlm. 161) pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang melibatkan sejumlah kelompok kecil peserta didik, bekerja sama dan belajar bersama dengan saling membantu secara interaktif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan.
  • 6. Model-model pembelajaran berdasarkan prinsip konstruktivisme: ● Inquiry Based Learning Menurut Priansa & Donni (2017, hlm. 258) Inquiry learning adalah model pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk mengajukan pertanyaan dan menarik simpulan dari prinsip-prinsip umum berdasarkan pengalaman dan kegiatan praktis.
  • 7. Model-model pembelajaran berdasarkan prinsip konstruktivisme: ● PBL (Problem Based Learning) Stepien,dkk,1993 (dalam Ngalimun, 2013: 89) menyatakan bahwa PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahaptahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah.
  • 8. Model-model pembelajaran berdasarkan prinsip konstruktivisme: ● CTL (Contextual Teaching and Learning) Menurut Riyanto (2014: 159), Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong antar pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
  • 9. 3a. Tania, umur 7 tahun, berkemampuan rendah dan keinginan yang rendah untuk sukses. Rencana untuk meningkatkan motivasi siswa yang ada di kelas dengan gambaran sebagai berikut: • Tahap praoperasional. • Melakukan wawancara dan motivasi belajar dengan menggunakan teori behaviorisme. • Mengajak Tania untuk mendisplinkan diri dalam belajar untuk dapat meningkatkan kemampuan berubah menjadi lebih baik, • Kebutuhan permasalahan Tania untuk meningkatkan kemampuan yg lebih baik menggunakan metode behaviorisme, kemudian untuk permasalahan tidak memiliki keinginan untuk sukses bisa memotivasi menggunakan motivasi perspektif humanistik. • Motivasi dari sudut pandang prespektif humanistik disini memotivasi dan mengajak Tania untuk memunculkan jati dirinya.
  • 10. 3b. Samuel, 10 tahun, yang bekerja keras untuk menjaga harga dirinya pada tingkat tinggi, tetapi memiliki rasa takut akan gagal yang kuat. Rencana untuk meningkatkan motivasi siswa yang ada di kelas dengan gambaran sebagai berikut: • Termasuk tahap operasional konkret • Sudah cukup dewasa untuk menggunakan pemikiran atau pemikiran logis, tapi hanya bisa menerapkan logika pada objek fisik. • Guru memberikan logika bahwa untuk mencapai keberhasilan, kita harus menghadapi kegagalan • Menggunakan perspektif humanistik
  • 11. 3c. Sandra, 13 tahun, yang tenang di kelas dan meremehkan keterampilan mereka. Rencana untuk meningkatkan motivasi siswa yang ada di kelas dengan gambaran sebagai berikut: • Memberikan motivasi dari sudut pandang prepektif sosial • Memotivasi dilakukan didalam proses pembelajaran dengan dengan adanya variasi belajar yang melibatkan kerja antar tim • Memberikan motivasi sesuai dengan tahap perkembangan kognitif, ditahap Formal Operations/operasional formal yang sudah memiliki kecapakan kognitif pada puncak perkembangannya (Husamah, 2016)
  • 12. 3d. Robert, 16 tahun, yang menunjukkan sedikit minat di sekolah dan saat ini tinggal bersama dengan bibinya (Anda sudah tidak dapat menghubungi orangtuanya). Rencana untuk meningkatkan motivasi siswa yang ada di kelas dengan gambaran sebagai berikut: • Termasuk tahap operasional formal • Remaja berpikir dengan cara lebih abstrak, logis, dan lebih idealistik. • Guru hendaknya bertemu tatap muka dengan Robert untuk mengungkapkan keluh kesahnya tentang minatnya dalam bersekolah dengan sejujur-jujurnya. • Menggunakan perspektif humanistik dan sosial