1. Dokumen membahas tentang berbagai aspek komunikasi verbal, seperti definisi, fungsi, jenis, kesulitan, dan perbedaan makna kata di berbagai budaya.
2. Ada perbedaan pengertian kata di berbagai daerah di Indonesia karena pengaruh budaya lokal.
3. Makna kata dapat berbeda bagi orang dengan latar belakang budaya yang berbeda.
Contoh bukti transaksi perusahaan dagang terutama bagi anda yang mengajar akuntansi dengan pendekatan model pembelajaran kontekstual atau contextual teaching learning. semoga bermanfaat. Like and Share !!!
Contoh bukti transaksi perusahaan dagang terutama bagi anda yang mengajar akuntansi dengan pendekatan model pembelajaran kontekstual atau contextual teaching learning. semoga bermanfaat. Like and Share !!!
Tujuab Pembelajaran :
1. Menjelaskan tujuh pilar strategi komunikasi bisnis.
2. Menjelaskan tentang proses komunikasi bisnis
3. Menganalisis kegagalan dalam komunikasi bisnis
4. Menjelaskan operasioanalisasi komunikasi bisnis
RUMUSAN MASALAH sebagai berikut :
- Bagaimana konsep tentang bahasa ?
- Bagaimana sejarah bahasa Indonesia ?
- Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia ?
- Bagaimana bentuk ragam bahasa Indonesia ?
Tujuab Pembelajaran :
1. Menjelaskan tujuh pilar strategi komunikasi bisnis.
2. Menjelaskan tentang proses komunikasi bisnis
3. Menganalisis kegagalan dalam komunikasi bisnis
4. Menjelaskan operasioanalisasi komunikasi bisnis
RUMUSAN MASALAH sebagai berikut :
- Bagaimana konsep tentang bahasa ?
- Bagaimana sejarah bahasa Indonesia ?
- Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia ?
- Bagaimana bentuk ragam bahasa Indonesia ?
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Komunikasi Verbal & Non-Verbal
1. KELOMPOK IIA
Lisa Ramadhanty (44215010123)
Angga M. Irvan (44315010015)
Repli Siregar (44215010138)
Eri Agustian (44114010259)
Harry Suseno .P (44114010105)
2. Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan
pesan atau informasi antara dua individu atau lebih dengan
efektif sehingga dapat dipahami dengan mudah.
Komunikasi merupakan cara individu untuk menyampaikan
pesan dan informasi kepada orang lain, agar dapat
berinteraksi dan memahami perasaan serta memahami
keinginan orang lain
8. Menurut Larry L. Barker, bahasa memiliki 3 fungsi:
• Penamaan atau penjulukan
Merujuk pada usaha mengindetifikasi objek, tindakan, atau orang
dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam
komunikasi.
• Interaksi
Menekankan berbagai gagasan dan emosi, yang dapat
mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan
kebingungan. Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan
kepada orang lain.
• Transmisi informasi
disebut juga sebagai fungsi bahasa. Keiistimewaan bahasa sebagai
sarana transmisi informasi yang lintas waktu, dengan
menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan
memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi kita.
11. • Dimensi pertama atau fungsi pertama bahasa adalah
penamaan.
• Nama diri sendiri adalah simbol pertama dan utama bagi
seseorang.
• Nama dapat melambangkan status, cita rasa budaya untuk
memperoleh citra tertentu.
• Nama pribadi adalah unsur penting identitas seseorang dalam
masyarakat, karena interaksi dimulai dengan nama baru
kemudian dengan atribut atribut lainnya.
• nama yang kita terima sejak lahir tidak hanya memperngaruhi
kehidupan kita, tetapi juga mempengaruhi orang lain untuk
memperlakukan kita, dan terpenting mempegaruhi kita dalam
mempersepsi diri sendiri.
12.
13. • wanita cenderung menata pembicaraan
secara kooperatif, sedangkan pria cenderung
menatanya secara kompetitif.
• Wanita sering menggunakan kalimat-kalimat
yang mengandung ekor pertanyaan. Pria
cenderung menyatakan pendapatnya
langsung.
14. Wanita sering menggunakan kalimat-kalimat yang mengandung
ekor pertanyaan, seperti: “Sarah ada disini, benar kah?”, bukan
“Apa sarah ada di sini?” , kalimat-kalimat yang digunakan wanita
terkadang banyak menggunakan kata “iya kan?” atau “bukan?”
Laki-laki biasanya cenderung mengatakan sesuatu yang bersifat
singkat, padat dan jelas atau langsung kepada intinya saja.
Seperti: “sarah dimana?”
15. • Bahasa gaul atau bahasa ABG adalah ragam
bahasa Indonesia non-standar yang lazim
digunakan di Jakarta pada tahun 1980-an hingga
saat ini menggantikan bahasa prokem yang lebih
lazim dipakai pada tahun-tahun sebelumnya.
• Orang orang yang mempunyai latar belakang
sosial budaya berbeda lazimnya berbicara dengan
berbeda , perbedaan ini boleh jadi menyangkut
dialek, intonasi, kecepatan, volume (keras atau
lemahnya), dan yang pasti kosakata nya.
16. 1. Cara bicara dan pilihan kata ilmuwan berbeda
dengan cara bicara bicara dan pilihan kata
pedagang.
2. Ada perbedaan antara bahasa pejabat dengan
bahasa rakyat kebanyakan.
3. Perbedaan aksen antara cara bicara orang Jawa
dengan cara bicara orang Batak.
17. Bahasa kaum waria
Salah satu cabang bahasa gaul adalah bahasa Waria. Waria sendiri
memiliki bahasanya sendiri yang asalanya dari bahasa Indonesia, namun
dipleset-plesetkan sedikit.
Contoh:
Saya = Akikah
18. Bahasa Inggris yang lebih universal
ternyata tidak konsisten dalam ejaannya,
pengucapannya, pilihan kata juga
maknanya. Bahasa Inggris berkembang
menjadi beberapa ragam, antara lain;
Inggris-Inggris (British English), Inggris-
Amerika, Inggris-Australia, Inggris-Filipina,
dan Inggris-Singapura.
21. Budaya konteks rendah ditandai
dengan komunikasi konteks-
rendah: pesan verbal dan eksplisit,
gaya bicara langsung, lugas, terus
terang.
Contoh: komunikasi (program)
komputer.
22. Budaya Konteks tinggi ditandai dengan
komunikasi konteks-rendah: pesan bersifat
implisit, tidak langsung, tidak terus terang.
Pesan yang sebenarnya mungkin
tersembunyi dalam perilaku nonverbal
pembicara. Pernyataan verbal bisa berbeda
dengan pernyataan non verbalnya.
Contoh: suku sunda-jawa yang berbicara
berputar-putar tidak langsung pada inti
masalah.
25. 1. Keterbatasan jumlah kata yang tersedia
untuk mewakili objek
Kata-kata adalah kategori untuk merujuk pada
objek tertentu: orang, benda, peristiwa, sifat,
perasan, dan sebagainya.Tidak semua kata
tersedia untuk merujuk pada objek. Adakalanya
kita sulit menamai suatu objek. Kata-kata yang
terkonstruksi dasarnya bersifat parsial, tidak
melukiskan sesuatu secara eksak.
26. 2. Kata yang bersifat ambigu
Karena kata-kata mempresentasikan
presepsi dan interpretasi orang-orang
yang berbeda. Sedang mereka
mempunyai latar belakang budaya,
social dan kemampuan bahasa yang
berbeda-beda. Maka terkadang kata
yang terucap berlainan orang dalam
mempresepsikan atau memaknai suatu
kata tersebut.
27. 3. Kata-kata yang mengandung bias
budaya
Bahasa yang kita gunakan sehari-hari tidak
lepas dari pengaruh budaya yang kita
dapat dari masing-masing daerah. Apalagi
Indonesia mempunyai budaya yang
beragam. Ini sangat mungkin membuat
keterbatasan bahasa itu muncul dan salah
persepsi sering terjadi. Maka dari itu yang
paling efektif adalah ketika berkomunikasi
dengan latar belakang budaya yang sama.
28. 4. Pencampur adukan fakta,
penafsiran, dan penilaian
Ketika kita berkomunikasi kita sering
mencampuradukan fakta dan
penafsiran kita yang nantinya akan
berujung pada penilaian kita terhadap
satu hal. Keadaan ini lah yang
terkadang membuat orang salah
persepsi tentang atas apa yang
menjadi penilaian dia.
29. • Kata tidak melekat pada objek, dan kita yang
memaknai kata.
• Makna terbagi dua :
1. Denotatif : Faktual, makna dalam kamus
dan bersifat publik.
2. Konotatif : Makna di luar rujukan
objektifnya (subjektif) dan bersifat pribadi.
• Ketika kita berbicara dengan orang lain, kita
hanya menyampaikan kata-kata bukan makna.
30. • karena keragaman bahasa dalam masing-
masing budaya, maka keragaman makna dan
bahasa terhadap suatu objek pasti terjadi.
• Banyak teoritisi bahasa mengatakan bahwa
kata mempunyai makna majemuk.
• Kata-kata boleh jadi terus berevolusi,
berkembang dan berubah sesuai dengan
perkembangan dan tuntutan zaman.
31.
32. Orang jawa menggunakan kata Ayu yang
berarti cantik, namun di daerah
Bangkinang, Riau, ucapan “ayu” berati
“air”. Sementara itu kata “bujur” yang
berarti “pantat” dalam bahasa sunda,
ternyata berarti “terima kasih” bagi orang
Batak Karo, dan “benar” bagi orang
Kalimantan Selatan (Banjarmasin).